EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN...

135
i EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada Siswa/i Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 2016/2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh: Elining Siwiyanti 131114011 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN...

Page 1: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

i

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

CINTA TANAH AIR

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

(Studi Pra Eksperimen pada Siswa/i Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen

Tahun Ajaran 2016/2017)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Elining Siwiyanti

131114011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

iv

HALAMAN MOTTO

Kita Tidak Akan Menjadi Lebih Baik

Jikalau Tidak Melakukan Hal-hal yang Terbaik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

Sang Pembuat Karya Terbesar dalam hidup saya

Tuhan Yesus Kristus

Tempat saya kembali, tempat saat bersandar dalam segala

hal yaitu Ayah saya Suwarso dan Ibu saya Kristiyanti

Saudari terkasih saya Enggar dan Mirma serta keluarga

besar sawidata dan wongsopawiro

Pensuport hebat saya yang tak lelah memberikan semangat

Adhitya Christianto

Dan semua orang yang ikut dalam karya hidup saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

viii

ABSTRAK

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR

BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING

(Studi Pra Eksperimen pada Siswa/i Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen

Tahun Ajaran 2016/2017)

Elining Siwiyanti

Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peningkatan pendidikan

karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning pada sebelum dan sesudah perlakuan, 2) signifikansi hasil

peningkatan karakter cinta tanah air, 3) peningkatan pendidikan karakter cinta

tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada setiap sesi layanan bimbingan.

Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan one group pre-test

post-test design. Instrument yang digunakan terdiri dari, 1) tes karakter cinta tanah

air, 2) self assessment scale. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa kelas VIII A

SMP N 1 Petanahan Kebumen. Tes karakter cinta tanah air diberikan dalam

bentuk pilihan ganda bergradasi, dengan jumlah 20 item soal.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1) terdapat peningkatan hasil

pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning antara sebelum dan sesudah perlakuan, 2)

terdapat peningkatan yang signifikan hasil pendidikan karakter cinta tanah air

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen antara sebelum dan

sesudah perlakuan, 3) terdapat peningkatan karakter cinta tanah air tiap sesi

layanan bimbingan.

Kata kunci: pendidikan karakter, karakter cinta tanah air, bimbingan klasikal,

experiential learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

ix

ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF THE IMPLEMENTATION OF

THE LOVE OF HOMELAND CHARACTER EDUCATION

WITH CLASSICAL COUNSELING SERVICE BASE

EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH

(Pre Experiment Study on Students Grade VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen

Academic Year 2016/2017)

Elining Siwiyanti

Sanata Dharma University

This study aims to determine: 1) an increase in the love of homeland

character education with classical counseling service base experiential learning

approach before and after treatment, 2) the significance of the result of the

increase in the love of the homeland characteristics, 3) increased homeland

character education with classical counseling service base experiential learning

approach at each session of counseling services.

This research is pre experiment with one group pre-test post-test design.

Instruments used consisted of, 1) the love of the homeland characteristics test, 2)

self-assessment scale. Subjects are 32 students of grade VIII A SMP N 1

Petanahan Kebumen. The love of the homeland characteristics test is given in the

form of graded multiple choice questions, with the number of question is 20

items.

The results showed that: 1) there is an improvement in terms of the result of

the love of homeland character education with classical counseling service base

experiential learning approach between before and after treatment, 2) there is a

significant increase in terms of the result of the love of homeland character

education with classical counseling service base experiential learning approach in

grade VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen between before and after treatment,

3) there is an increase of the love the homeland characteristics after each session

of counseling services.

Keywords: character education, the love of homeland characteristics, traditional

guidance approach, experiential learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat dan limpahan kasih atas

perlindungan-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul: “Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential Learning

pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran

2016/2017” dengan baik.

Berkat dan dukungan dan bimbingan serta nasehat dari berbagai pihak

sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohadi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling, sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Segenap Bapak Ibu dosen Program Bimbingan dan Konseling atas bimbingan

serta pendampingan selama penulis menempuh studi.

4. Bapak Suwarso dan Ibu Kristiyanti selaku orang tua yang senantiasa

mendoakan dan mendukung proses penulis.

5. Enggar Siwiyanti dan Novita Mirma N yang telah memberikan dukungan dan

doa kepada penulis.

6. Teman-teman seperjuangan BK 2013, Karinsa Widi K, Sifra Dita N, Sindu

Anna W, Stefanus Gagas W, Santo Adi, Fransiskus Wibisana, Dorotea Kartika

W, Maria Puspita, dan teman-teman yang lain yang tidak dapat saya sebutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xi

satu persatu. Terimakasih sudah saling mensuport, mengingatkan,

mmendoakan, dan membantu selama proses penulisan tugas akhir.

7. Bapak Ibu Guru SMP N 1 Petanahan Kebumen yang sudah mengijinkan

penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Siswa Siswi kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen yang sudah

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner-kuesioner dari penulis.

Penulis menyadari dalam proses menyelesaikan tugas akhir ini masih ada

kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan penuh rasa kerendahan

hati penulis memohon maaf. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai refrensi alternatif bagi

peniliti lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................ vii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A.Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 8

D.Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9

G.Definisi Istilah ............................................................................................ 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 13

A.Hakikat Pendidikan Karakter ..................................................................... 13

1. Pengertian Karakter ................................................................................ 14

2. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................. 14

3. Tujuan Pendidikan Karakter ................................................................... 16

4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter ............................................................. 17

5. Prinsip Pendidikan Karakter ................................................................... 21

6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter ......................................... 21

B. Hakikat Cinta tanah air............................................................................... 23

1. Pengertian Cinta tanah air ...................................................................... 23

2.Perilaku dan Indikator Cinta tanah air ..................................................... 25

3. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Cinta tanah air ............ 25

4. Aspek-aspek Cinta tanah air ................................................................... 26

C. Hakikat Bimbingan Klasikal ...................................................................... 28

1. Pengertian Bimbingan Klasikal .............................................................. 28

2. Tujuan Bimbingan Klasikal .................................................................... 28

3. Manfaat Bimbingan Klasikal .................................................................. 30

4. Teknik/Strategi dalam Layanan Bimbingan Klasikal............................. 31

5. Langkah-langkah Layanan Bimbingan Klasikal ................................... 31

D.Hakikat Experiential Learning ................................................................... 36

1. Pengertian Experiential Learning ........................................................... 36

2. Tujuan Pendekatan Experiential Learning ............................................. 37

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Experiential Learning ............. 38

4. Kekuatan Experiential Learning ............................................................ 40

E. Kajian Penelitian Relevan .......................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xiv

F. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 46

A.Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................. 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 46

C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 47

D.Metode Pengumpulan Data dan Instrumen ................................................ 47

1. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 47

2. Instrumen Penelitian ............................................................................... 49

E. Validitas dan Reabilitas Instrumen ............................................................ 52

1. Validitas Instrumen ................................................................................ 52

2. Reliabilitas Tes dan Kuesioner Skala Penilaian Diri ............................. 55

3. Uji Normalitas ....................................................................................... 55

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 65

A.Hasil Penelitian .......................................................................................... 65

1. Peningkatan Hasil Sebelum dan Sesudah Layanan. ............................... 64

2. Signifikansi Peningkatan Hasil Sebelum dan Sesudah Layanan. .......... 67

3. Peningkatan Tiap Sesi Layanan Bimbingan. ......................................... 69

B. Pembahasan ................................................................................................ 72

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 76

A.Kesimpulan ................................................................................................ 76

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 78

C. Saran ........................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 80

LAMPIRAN .......................................................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ................ 46

Tabel 3.2 Data Subjek Penelitian .......................................................................... 47

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes .......................................................................................... 50

Tabel 3.4 Kisi-kisi Self Assesment Scale............................................................... 51

Tabel 3.5 Rekapitulasi Uji Validitas Tes .............................................................. 53

Tabel 3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Self Assesment Scale .................................. 54

Tabel 3.7 Norma Kategori Statistik Realibilitas Guilford .................................... 56

Tabel 3.8 Reliabilitas Tes ...................................................................................... 57

Tabel 3.9 Reliabilitas Self Assesment Scale .......................................................... 57

Tabel 3.10 Hasil Uji Normalitas Instrumen Tes ................................................... 58

Tabel 3.11 Norma Kategorisasi............................................................................. 60

Tabel 3.12 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Cinta tanah air........................ 63

Tabel 4.1 Distribusi Efektivitas Implementasi Sebelum dan Sesudah .................. 66

Tabel 4.2 Uji Signifikansi Peningkatan Karakter cinta tanah air .......................... 68

Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Implementasi .......................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Model Experiential Learning ................................................. 38

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xvii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Rata-Rata Skor Antara Pretest dan Posttest ................... 64

Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Capaian Skor Pre dan Post Test ............. 66

Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Cinta tanah air Antar Tiga Sesi Bimbingan .... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Tes Karakter Cinta Tanah Air ...................................... 84

Lampiran 2 Self Assesment Scale ...................................................................... 91

Lampiran 3 Tabulasi Data Pre-Test .................................................................. 92

Lampiran 4 Tabulasi Data Post-Test ................................................................ 93

Lampiran 5 Tabulasi Data Sesi 1 ...................................................................... 94

Lampiran 6 Tabulasi Data Sesi 2 ...................................................................... 95

Lamipran 7 Tabulasi Data Sesi 3 ...................................................................... 96

Lampiran 8 Tabulasi Uji Validitas Tes Karakter Cinta Tanah Air ................... 97

Lampiran 9 Tabulasi Uji Validitas Self Assessment Scale ................................ 98

Lampiran 10 Modul Pelayanan Bimbingan ……………….............................. 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identitas masalah,

batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan sebuah rekayasa yang memiliki tujuan

untuk pembudayaan manusia yang dilakukan dalam pendidikan formal,

informal, dan non formal. Karakteristik yang khas dalam pembelajaran

adalah usaha sadar, terencana dan sistematik untuk mencapai tujuan, yaitu

bertujuan untuk menjadikan manusia yang memiliki karakter baik.

Membahas mengenai pembelajaran yang bertujuan menjadikan manusia

untuk memiliki karakter yang baik, dibahas lebih dalam oleh Kemendiknas

(2010: 8) yang mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan

yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada

peserta didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan

dan mempraktikkan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga sebagai

anggota masyarakat dan warga negara.

Sejalan dengan pendapat Kemendiknas, pendidikan karakter saat

ini sudah mulai digalakkan, dimana pelaksanaanya terintegrasi dalam

pembelajaran yang dituangkan dalam Pedoman Pendidikan Karakter di

SMP oleh Direktorat Pembinaan SMP Tahun 2010. Namun pada

pelaksanaannya, hasil yang didapat belum optimal dan mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

2

hambatan. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian Barus (2015) yang 2

menemukan bahwa 36,4% dari 653 siswa SMP di 5 kota menunjukkan

hasil pendidikan karakter terintegrasi masih berada pada tingkat kurang

baik, dan hanya 12,3% yang tergolong pada tingkat baik dengan capaian

skor ≥ 7 pada skala stanine. Banyaknya sekolah yang belum bisa

menerapkan pendidikan karakter terintegrasi tersebut disebabkan

kurangnya pemahaman yang dalam dan luas mengenai pendidikan

karakter. Selain itu juga, beberapa sekolah menempatkan pendidikan

karakter hanya sebagai selingan saja bukan sebagai pembelajaran utama

dalam meningkatkan karakter siswa.

Rasa nasionalisme akhir-akhir ini dirasakan tidak sekuat dulu.

Generasi muda saat ini seakan-akan menganggap nasionalisme adalah hal

biasa yang tidak begitu penting. Untuk itu dimulai dari hal-hal sederhana

rasa nasionalisme perlu dibangkitkan kembali dengan menciptakan

semangat kebangsaan. Semangat dari generasi muda inilah yang harus

dikembangkan untuk menciptakan generasi yang mencintai tanah air

Indonesia. Rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air salah

satunya dapat dipupuk melalui pendidikan.

Bangsa Indonesia bisa dikatakan bangsa yang kaya dalam segala

hal, baik dalam budaya, bahasa, kuliner, agama, suku dsb. Generasi muda

semakin banyak yang melirik budaya asing untuk dijadikan acuan

keseharian mereka. Generasi muda justru merasa lebih percaya diri

memakai dan menggunakan produk-produk dari luar negeri dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

3

produk-produk dalam negeri. Saat ini banyak juga orang Indonesia yang

tidak begitu bisa bahasa daerah dari mana mereka berasal. Hal ini sangat

disayangkan karena bahasa adalah salah satu kekayaan Indonesia, tidak

semua negara memiliki aneka ragam bahasa daerah seperti Indonesia.

Maka dari itu dengan adanya mata pelajaran bahasa daerah disetiap

sekolah sangatlah membantu Indonesia untuk tetap mempertahankan

kekayaan bangsa.

Dilihat dari hal sederhana seperti pelaksanaan upacara bendera, ada

beberapa siswa yang menyepelekan upacara bendera. Siswa merasa

upacara bendera adalah hal yang membosankan, hal yang tidak terlalu

penting untuk dilaksanakan terus menerus. Selain kurangnya penghayatan

pada saat upacara bendera, banyak juga siswa atau generasi muda yang

tidak hafal lagu-lagu nasional maupun lagu daerah, tidak mengetahui

pahlawan-pahlawan nasional, bahkan juga banyak peserta didik yang tidak

hafal sila-sila Pancasila (Susanto, 2008: 49).

Dunia yang semakin modern dan semakin maju membuat anak-

anak muda saat ini semakin pintar dalam mempergunakan kemajuan

teknologi yang ada. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih,

seperti alat komunikasi yang mereka bawa dan pergunakan sangatlah

mudah untuk mengakses apa yang mereka inginkan. Banyak orang

khususnya generasi muda merasa harus mengikuti perkembangan jaman

yang ada. Orang tidak ingin ketinggalan jaman, sehingga menjadikan

individu tersebut atau generasi muda seakan-akan harus selalu mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

4

trand yang ada. Dalam dunia fashion misalnya, generasi muda cenderung

akan memilih/ mencontoh fashion dan trand yang dianggapnya menarik

dan tidak ketinggalan jaman. Beberapa generasi muda yang dijumpai

mengatakan bahwa, kepercayaan diri mereka ditentukan melalui fashion

yang dipakainya. Mereka akan merasa percaya diri ketika mereka

mengikuti dan memakai fashion layaknya aktor maupun aktris dari barat

dibandingan fashion yang ada di Indonesia. Tetapi apabila kita mau

menilik lebih jauh mengenai dunia fashion di Indonesia sebenarnya tidak

kalah bagus dengan fashion di luar negeri, karena Indonesia memiliki

keunikan yang dapat ditonjolkan misalnya, batik saat ini mulai

dikembangkan dan dikenalkan hingga manca negara. Warna dan

kekhasannya menjadikan daya tarik tersendiri untuk penggunanya, selain

itu kain batik bisa dibuat banyak sekali pakaian-pakaian indah sesuai

kreatifitas desainer atau perancang busana. Banyak orang luar negeri yang

merasa tertarik dan menyukai kain batik, karena menurut mereka kain

batik unik dari pada kain-kain lainnya, seharusnya kita sebagai orang

Indonesia harus lebih bisa menghargai dan bangga terhadap produk

Indonesia.

Rasa toleransi antar warga Indonesia akhir-akhir ini sedang tidak

baik. Adanya profokasi menjadikan warga saling menyalahkan satu sama

lain, bersikeras bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang paling

benar. Orang-orang yang mudah di profokasi adalah orang yang

pendidikannya rendah yang tidak mau ambil pusing akan tidakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

5

Maraknya tawuran-tawuran pelajar dikota-kota besar juga menyedot

keprihatinan publik dan tentunya meresahkan masyarakat. Hal semacam

itu merupakan salah satu tindakan yang secara tidak langsung sedikit demi

sedikit menghancurkan karakter bangsa. Indonesia adalah negara yang

kaya akan budaya, agama, dan suku, melalui semua itu Indonesia harusnya

mampu melesat dan melompat tinggi ke manca negara mempertunjukkan

kekayaan bangsa Indonesia. Banyak kekayaan Indonesia yang bisa kita

tunjukkan, adanya tarian-tarian tradisional, kuliner yang kaya rasa akan

rempah-rempah Indonesia, bahasa yang unik dari masing-masing daerah,

agama, dan suku yang beraneka ragam menjadikan bangsa Indonesia

bangsa yang besar.

Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari juga

merupakan bentuk penghargaan besar untuk Negara. Menghormati satu

sama lain dan memiliki rasa toleransi sangatlah diperlukan dalam bangsa

ini sehingga nantinya bangsa tidak akan mudah tercerai berai. Persatuan

akan semakin kuat dan bangsa Indonesia akan semakin besar dan berharga

di mata orang banyak apabila suatu bangsa memiliki ciri khas dan karakter

yang baik.

Salah satu upaya untuk meningkatkan semangat cinta tanah air

adalah melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter digunakan

sebagai bahan untuk menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa

nasionalisme. Pendidikan karakter dapat dilaksanakan dan disisipkan pada

saat proses sebelum belajar mengajar di kelas, penerapan pada lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

6

sekolah, maupun pada saat ekstrakurikuler, meskipun dengan waktu yang

singkat. Misalnya guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu wajib

kebangsaan maupun lagu daerah ketika awal proses belajar mengajar

dimulai. Membudayakan buang sampah pada tepatnya, dan menjaga

lingkungan, hal itu adalah bentuk rasa nasionalisme. Saling menghormati

dan memberi salam satu sama lain juga merupakan ciri khas orang

Indonesia yang ramah kepada semua orang. Dengan hal-hal sederhana

seperti itu secara tidak langsung guru telah mengajarkan dan

menananmkan sikap nasionalisme kepada peserta didik. Pemberian atau

penanaman nilai-nilai karakter cinta tanah air seperti itu guru telah

mengajarkan siswa untuk belajar mencintai bangsa Indonesia.

Peneliti melakukan penelitian melalui kegiatan di kelas atau biasa

disebut layanan bimbingan klasikal. Menurut Winkel dan Hastuti

(2004:545) bimbingan klasikal adalah bimbingan kelompok yang

dilakukan secara klasikal atau dilaksanakan dengan melibatkan seluruh

siswa dalam suatu kelas di sekolah pada umumnya. Bimbingan klasikal

dapat dipahami pula sebagai bimbingan secara kelompok yang besar (20-

40 orang) dan berada dalam kelas. Bimbingan klasikal secara umum

membantu peserta didik tanpa memandang ragam permasalahan peserta

didik tetapi lebih memandang berdasarkan kebutuhan peserta didik.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Petanahan Kebumen

adalah salah satu sekolah yang menanamkan budaya cinta tanah air.

Upacara bendera masih dilaksanakan di sekolah tersebut untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

7

menghormati para pahlawan yang telah gugur. Tujuan lain dari

pelaksanaan upacara bendera tidak lain adalah meningkatakan kedisiplinan

siswa dalam menjalani pendidikannya. Namun pada kenyataannya

beberapa siswa cenderung mengabaikan peraturan ataupun norma-norma

yang berlaku dan siswa cenderung tidak disiplin. Masih terdapat siswa

yang mencari-cari dan memberikan alasan-alasan untuk bisa tidak

mengikuti upacara bendera. Selain itu siswa/ orang minoritas yang

beragama non muslim cenderung dipandang remeh oleh yang lain.

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul “Efektivitas Implementasi Pendidikan

Karakter Cinta Tanah Air Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal

dengan Pendekatan Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII A

SMP N 1 Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 2016/2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ditemukan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Siswa lebih percaya diri mengikuti fashion luar negeri seperti, cara

mereka memilih dan berpakaian.

2. Beberapa siswa menghindari upacara bendera.

3. Adanya siswa yang diminoritaskan karena agama yang dianutnya.

4. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah belum optimal.

5. Ada siswa yang kurang taat terhadap peraturan dan norma yang

berlaku di SMP Negeri 1 Petanahan, Kebumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

8

6. Adanya beberapa siswa yang sering terlambat masuk sekolah dan hal

tersebut selalu terulang.

7. Belum ada penelitian mengenai karakter cinta tanah air di SMP N 1

Petanahan Kebumen.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan untuk menjawab masalah yang sedang

teridentifikasi di atas khusunya terkait dengan butir masalah nomor 1, 3,

dan 4 dengan mengkaji capaian karakter cinta tanah air SMP N 1

Petanahan Kebumen antara hasil pre-post tet dan skor setiap siklus (self

assesment scale) yang menunjukkan peningkatan karakter cinta tanah air

melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiental

learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut.

1. Seberapa tinggi peningkatan pendidikan karakter cinta tanah air

melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumenn

tahun 2016/2017 jika dilihat dari hasil pre test dan post test?

2. Apakah terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil

pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas

VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

9

3. Seberapa tinggi peningkatan pendidikan karakter cinta tanah air

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan antar sesi

layanan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis seberapa tinggi peningkatan pendidikan karakter cinta

tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan

kebumen berdasarkan hasil pre test dan post test.

2. Menganalisis signifikansi hasil pendidikan karakter cinta tanah air

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen.

3. Menganalisis hasil peningkatan pendidikan karakter cinta tanah air

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen antar

sesi layanan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

10

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan yang lebih luas

kepada penulis, dan penulis berharap nantinya tugas akhir ini dapat

menjadi refrensi untuk penulis lainnya yang akan melakukan

penelitian sejenis dalam mengembangkan pengetahuan perkembangan

dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan pendidikan karakter

Cinta tanah air.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah dan para guru

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan yang

dapat digunakan oleh sekolah guna mengetahui dan memahami

seberapa efektif penerapan pendidikan karakter dengan layanan

bimbingan klasikal diterapkan pada siswa. Hasil penelitian ini

juga dapat digunakan oleh kepala sekolah dan para guru guna

menyusun strategi tepat untuk meningkatkan kolaborasi

pendidikan karakter di sekolah demi tercapainya nilai-nilai

karakter pada siswa.

b. Bagi siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen

Para siswa dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk

melihat seberapa baik (efektif) hasil pendidikan karakter dengan

model bimbingan klasikal yang mulai diterapkan kepada diri

mereka. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan kepada para siswa mengenai manfaat, pengetahuan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

11

bimbingan bagi pengolahan diri siswa, khsusnya berkaitan dengan

karakter. Hal tersebut akan semakin memotivasi siswa/i untuk

dapat berkembang lebih optimal dan menjadi pribadi yang lebih

baik.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui dan memahami efektivitas hasil

implementasi pendidikan karakter di SMP N 1 Petanahan

Kebumen tahun ajaran 2016/2017. Selain itu, peneliti dapat

mengusulkan penyusunan modul pendidikan karakter yang sesuai

guna meningkatkan nilai-nilai karakter dalam diri siswa.

G. Definisi Istilah

1 Karakter dalam penelitian ini adalah perwujudan pikiran, perasaan dan

tindakan manusia yang didasarkan pada nilai-nilai yang berhubungan

dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, masyarakat, dan negara

yang didasarkan pada norma, hukum, budaya, adat, dan agama.

2 Pendidikan Karakter dalam penelitian ini adalah upaya intervensi

penanaman nilai-nilai karakter bagi siswa yang berguna bagi

perkembangan pribadi siswa.

3 Cinta tanah air dalam penelitian ini “Cinta tanah air adalah berfikir,

bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara” seperti mecintai

produk dalam negeri, menjunjung tinggi bahasa, tidak fanatik terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

12

daerah orang lain (budaya, suku, agama), dan menjunjung tinggi nilai-

nilai Pancasila.

4 Bimbingan Klasikal dalam penelitian ini adalah bentuk layanan yang

diberikan kepada siswa dalam memperoleh informasi, pengalaman,

dan keterampilan serta bertujuan untuk membantu siswa memenuhi

tugas perkembangan di semua aspek kehidupannya.

5 Experiential Learning dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran yang mengutamakan pada proses pengalaman belajar

dengan beberapa tahap yakni experiencing, publishing, processing,

generalising, dan applying.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan hakikat pendidikan karakter, hakikat cinta tanah

air, hakikat bimbingan klasikal, dan hakikat experiental learning.

A. Hakikat Pendidikan Karakter

1. Pengertian Karakter

Menurut Suyanto (2010) karakter adalah cara berpikir dan

berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan

bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan

negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa

membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat

dari keputusan yang dibuat oleh tiap individu. Artinya karakter dapat

dilihat melalui pola pikir dan perilaku seseorang dalam melihat suatu

masalah dan menemukan jalan keluar bagi masalahnya di lingkungan

keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Zubaedi (2011) mendefinisikan bahwa karakter mengacu pada

serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi

(motivations), dan keterampilan (skill). Keempat aspek tersebut

membentuk karakter seorang individu. Dengan kata lain, karakter dapat

terwujud pada keterampilan individu dalam bersikap dan berperilaku

dengan memiliki motivasi yang mengacu pada nilai-nilai positif.

Menurut Lickona (2013) bahwa karakter berkaitan dengan

konsep moral (moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

14

perilaku moral (moral feeling). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat

dinyatakan bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan

tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan

perbuatan kebaikan. Ketiganya tidak berjalan sendiri, namun saling

berkaitan dalam membentuk karakter individu. Sehingga individu tidak

hanya knowing (mengetahui), tetapi dapat merasakan bahkan bersikap

sesuai hati nuraninya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah

sikap, perilaku, cara berpikir, dan motivasi yang dimiliki oleh setiap

individu untuk hidup dan bekerjasama di lingkungan masyarakat. Untuk

membentuk karakter yang baik perlu didukung oleh pengetahuan

tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat dan melakukan perbuatan

kebaikan.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah “bawaan,

hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,

temperamen, watak”. Adapun berkarakter adalah berkepribadian,

berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Lickona

(1991), pendidikan karakter merupakan pendidikan yang menekankan

tiga hal dalam mendidik, yaitu knowing, loving, and acting the good.

Menurutnya keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan

pemahaman karakter yang baik, mencintainya, dan pelaksanaan atau

peneladanan atas karakter baik itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

15

Menurut Suyanto (2010), Pendidikan karakter adalah

pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan

aspekpengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan

(action). Tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan

efektif.

Dari penjelasan di atas pendidikan karakter adalah sebuah

bentuk hasil usaha dari manusia itu sendiri berupa hasil

pengembangan diri. Disamping itu cara terbaik mengembangkan

kemampuan karakter anak merupakan langkah paling tepat

melindungi kehidupan moralnya sekarang dan selanjutnya. Sehingga

karakter dapat diartikan sebagai identitas diri seseorang. Sebagai

aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan kepribadian secara

utuh dari seseorang: mentalitas, sikap, dan perilaku. Dalam instansi

pendidikan karakter dipakai sebagai uapaya penanaman kecerdasan

dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengalaman

dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang

menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya,

diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya. Nilai-nilai luhur

tersebut antara lain: kejujuran, kemandirian, sopan santun, kemuliaan

sosial, kecerdasan berpikir termasuk kepenasaran akan intelektual,

dan berpikir logis. Penanaman pendidikan karakter perlu proses,

contoh teladan, dan pembiasaan atau pembudayaan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

16

peserta didik dalam lingkungan sekolah, keluarga, lingkungan

masyarakat, maupun lingkungan media massa.

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal 3 mengenai fungsi

dan tujuan Pendidikan nasional mengatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.

Konteks pendidikan karakter berkaitan tentang kemampuan yang

harus dikembangkan pada peserta didik, yaitu kemampuan yang akan

menjadikan manusia sebagai makhluk yang berketuhanan dan

mengemban amanah sebagai pemimpin dunia. Dapat diringkaskan

bahwasannya tujuan pendidikan nasional mengarah pada

pengembangan berbagai karakter manusia Indonesia.

Menurut Koesoma, (2012:9) tujuan pendidikan kaakter dalam

setting sekolah adalah sebagai berikut:

a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/

kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang

dikembangkan.

b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-

nilai yang dikemangkan oleh sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

17

c. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan

masyarakat dalam memerankan tanggung jawab.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan pendidikan

karakter memiliki tuuan sebagai pengoreksi, meningkatkan, dan

mengembangkan mutu suatu pendidikan di Indonesia. Berkaitan

dengan pembentukan karakter peserta didik diharapkan dapat

mencapai nilai-nilai yang sesuai dengan yang telah ditetapkan sekolah,

keluarga, maupun masyarakat, sehingga dalam hal ini diperlukan

adanya rancangan yang utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan

tujuan kompetensi lulusan yang ada, sehingga peserta didik mampu

membangun koneksi dalam hubungan yang harmonis dengan

lingkungan sekitarnya.

4. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter di Indonesia memiliki 18 nilai karakter yang

sudah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan Nasional

(Kemendiknas). Nilai karakter ini ditanamkan dalam diri peserta didik

sebagai upaya membangun karakter bangsa (Suyadi, 2013). Berikut ini

akan dikemukakan 18 nilai karakter menurut Kemediknas:

a. Religius

Ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan melaksanakan

ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut, termasuk dalam hal

ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama (aliran

kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan berdampingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

18

b. Jujur

Sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan pengetahuan,

perkataan, dan perbuatan (mengetahui yang benar, mengatakan

yang benar dan melakukan yang benar), sehingga menjadikan

orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat dipercaya.

c. Toleransi

Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan terhadap

perbedaan agama, aliran keprcayaan, suku, adat, bahasa, etnis,

pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan diriny secara sadar

dan terbuka serta dapat hidup tenang ditengah perbedaan tersebut.

d. Disiplin

Kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk

peraturan atau tata tertib yang berlaku.

e. Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-sungguh

(berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam menyelesaikan

berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain dengan

sebaik-baiknya.

f. Kreatif

Sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam berbagai

segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu menemukan

cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik dari

sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

19

g. Mandiri

Sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal ini

bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, melainkan

tidak boleh melemparkan tugas daan tanggung jawab kepada orang

lain.

h. Demokratis

Sikap dan cara berpikir yang mencerminkan persamaan hak dan

kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.

i. Rasa ingin tahu

Cara berpikir, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penasaran

dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan

dipelajari secara lebih mendalam

j. Semangat kebangsaan atau nasionalisme

Sikap dan tindakan yang menempatkan kepentingan bangsa dan

Negara di atas kepentingan pribadi atau individu dan golongan.

k. Cinta tanah air

Sikap dan perilaku yang mencerminka rasa bangga, setia, peduli,

dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi,

politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran

bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

20

l. Menghargai prestasi

Sikap terbuka terhadap prestasi orang lain dan mengakui

kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat berprestasi

yang lebih tinggi.

m. Komunikatif

Senang bersahabat dan proaktif, yakni sikap dan tindakan terbuka

terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga

tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.

n. Cinta damai

Sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana damai, aman,

tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas atau

masyarakat tertentu.

o. Gemar membaca

Kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk menyediakan waktu secara

khusus guna membaca berbagai informasi, baik buku, jurnal,

majalah, koran, dan sebagainya, sehingga menimbulkan kebijakan

bagi dirinya.

p. Peduli lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menjada dan melestarikan

lingkungan sekitar.

q. Peduli sosial

Sikap dan perbuatan yang mencerminkan kepedulian terhadap

orang lain maupun masyarakat yang membutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

21

r. Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya, baik yang berkaitan dengan diri sendiri, sosial,

masyarakat, bangsa, negara maupun agama.

5. Prinsip Pendidikan Karakter

Suyanto (2010; 23), menegaskan bahwa pendidikan karakter

harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter

b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan, dan perilaku

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter

d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian

e. Memberi kesempatan kpeada peserta didik untuk menunjukkan

perilaku yang baik

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan

menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun

karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik

h. Memfungsikan seluruh staff sekolah sebagai komunitas moral yang

berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada

nilai dasar yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

22

i. Adanya pembagian menghargai keragaman moral dan dukungan

luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter

j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra

dalam usaha membangun karakter

k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-

guru karakter, dan manifestasi.

6. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter

Suyanto (2010: 9) menegaskan bahwa keberhasilan program

pendidikan karakter dapat diketahui terutama melalui pencapaian

butir-butir Standar Kompetensi Lulusan oleh peserta didik yang

meliputi sebagai berikut: (1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut

sesuai dengan tahap perkembangan remaja; (2) Memahami kekurangan

dan kelebihan diri sendiri; (3) Menunjukkan sikap percaya diri; (4)

Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang

lebih luas; (5) Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras, dan

golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional; (6) Mencari dan

menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain

secara logis, kritis, dan kreatif; (7) Menunjukkan kemampuan berpikir

logis, kritis, kreatif, dan inovatif; (8) Menunjukkan kemampuan belajar

secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya; (9)

Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari; (10) Mendeskripsikan gejala alam dan

sosial; (11) Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab; (12)

Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

23

berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara

kesatuan Republik Indonesia; (13) Menghargai karya seni dan budaya

nasional; (14) Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan

untuk berkarya; (15) Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman,

dan memanfaatkan waktu luang dengan baik; (16) Berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan santun; (17) Memahami hak dan

kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat;

Menghargai adanya perbedaan pendapat; (18) Menunjukkan

kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana; (19)

Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana; (20)

Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan

menengah; (21) Memiliki jiwa kewirausahaan.

B. Hakikat Cinta Tanah Air

1. Pengertian Cinta Tanah Air

“Cinta tanah air adalah berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bangsa dan negara” (Karnadi, 2007:12). Cinta tanah air

tergambar pada diri seseorang ketika orang tersebut bisa berpikir dan

bersikap baik atas negaranya. Seperti menghargai perjuangan

pahlawan, memiliki kartu tanda penduduk (KTP) tidak lebih dari satu

dan pastinya setia menjaga nama baik bangsa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

24

Cinta tanah air yaitu mengenal dan mencintai tanah air wilayah

nasionalnya sehingga selalu waspada dan siap membela tanah air

Indonesia, terhadap segala bentuk ancaman tantangan, hambatan dan

gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan

negara oleh siapapun dan dari manapun sehingga diharapkan setiap

warga negara Indonesia akan mengenal dan memahami wilayah

nusantara, memelihara melestarikan, mencintai lingkungannnya dan

senantiasa menjaga nama baik dan mengharumkan Negara Indonesia

dimata dunia (Suwarno, 2000:12).

Cinta tanah air adalah suatu sikap mencintai, bangsa dan Negara

tanpa mengenal fanatisme kedaerahan. Cinta tanah air berarti cinta

pada lingkungan dimana ia berada sampai pada ujungnya mencintai

Negara tempat ia memperoleh sumber penghidupan dan menjalani

kehidupan sampai akhir hayatnya. Dengan demikian dapat dikatakan

Cinta tanah air adalah perilaku yang menunjukkan kepedulian,

penghargaan, yang dilandasi semangat kebangsaan dan rela berkorban

demi nusa dan bangsa. Sikap cinta tanah air tiap individu dapat

tercemin melalui perilaku kehidupannya sehari-hari. Di Indonesia

anak-anak diwajibkan untuk menempuh pendidikan, karena melalui

pendidikan peserta didik dikenalkan dan diajarkan untuk mengenal dan

mencintai Negaranya Indonesia.

Cinta tanah air sama halnya cinta dengan lingkungan dimana kita

tinggal. Meyakini bahwa Pancasila sebagai dasar Negara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

25

mengimplementasikannya dalam keseharian. Bela negara adalah salah

satu sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga Negara. Bela

negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga Negara yang dijiwai

oleh kecintaannya kepada Negara kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dalam menjalankan kelangsungan

hidup bangsa dan Negara (Suwarno, 2000:7). Salah satu upaya Bela

negara adalah dengan tetap diselenggarakannya Pendidikan

kewarganegaraan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.

2. Perilaku dan Indikator Cinta Tanah Air

Perilaku sikap Cinta tanah air berarti mencintai produk dalam

negeri, rajin belajar bagi kemajuan bangsa dan Negara, mencintai

lingkungan hidup, melaksanakan hidup bersih dan sehat, mengenal

wilayah tanah air tanpa fanatisme kedaerahan (Dirjen Pothankam,

2010:47). Kesimpulannya adalah perilaku Cinta tanah air bisa didapat

ketika seseorang bisa memulai hal kecil seperti mencintai produk

dalam negeri, menempuh pendidikan, mengenal lingkungan dan hidup

damai antar sesama serta tidak fanatik terhadap daerah orang lain

(budaya, agama, suku, dan ras) adalah bukti bahwa Indonesia Negara

yang besar dari masyarakat yang memiliki perilaku baik.

3. Karakteristik Individu yang Memiliki Karakter Cinta Tanah Air

Individu yang memiliki perilaku cinta tanah air adalah individu

yang bertaqwa kepada Tuhannya, memiliki semangat kebangsaan,

disiplin akan norma dan peraturan yang ada, bertanggung jawab dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

26

peduli akan sesama, memiliki rasa toleransi antar agama, suku, budaya

lain, berbahasa Indonesia baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari,

menjalin kerukunan antar masyarakat, saling menghormati dan

menghargai, bangga akan bangsa dan negara, cinta produk dalam

negeri, tenggang rasa, Bineka Tunggal Ika (berbeda tetap satu tujuan),

sederhana, kreatif, cekatan (Susanto, 2008:25).

Dari pendapat ahli diatas, individu yang memiliki karakteristik

karakter cinta tanah air adalah individu yang mempunyai perilaku baik

terhadap tanah airnya. Menghargai perbedaan yang ada di Indonesia,

menghargai perjuangan pahlawan dan menjunjung tinggi bahasa

adalah ciri individu yang memiliki karakteristik baik, dan bangga akan

produk serta kekayaan yang ada di Indonesia.

4. Aspek-Aspek Cinta Tanah Air

Karakter cinta tanah air dikaitkan melalui keragaman yang ada di

Indonesia menurut Kurniawan (2013) terdapat beberapa aspek yang

perlu dipahami, antara lain adalah:

a. Sikap Bela Negara untuk Tanah Air

Cinta tanah air terbentuk dari adanya rasa kebanggaan, rasa

memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang

dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang

tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan

melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa

dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada di negaranya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

27

dengan melestarikan alam dan lingkungan. Selain itu, menghargai

perjuangan para pahlawan, memiliki rasa toleransi antar satu

sama lain, menjunjung tinggi bahasa, memakai dan menyukai

produk dalam negeri merupakan sikap yang tercermin pada bela

negara.

b. Menghargai Orang Lain (toleransi) sebagai Warga Negara

Indonesia.

Terbentuknya sikap toleran menjadikan individu memahami

setiap perbedaan, sikap saling tolong menolong antar sesama

umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras,

dan adanya rasa saling menghormati serta menghargai antar

sesama umat manusia. Aspek toleransi dimaksudkan untuk

banyaknya siswa yang kurang terbuka pada berbagai macam latar

belakang orang lain disekitarnya.

c. Taat pada Norma dan Peraturan

Dalam kehidupan sehari-hari taat pada peraturan dan norma

harus diimbangi dengan sikap individu itu sendiri. Tidak hanya

peraturan dan norma Negara saja, tetapi sebagai peserta didik taat

pada peraturan dan norma yang ada di lingkungan dia berada baik

keluarga, sekolah, maupun masyarakat harus dipatuhi. Individu

harus menyadari dan tahu tujuan peraturan dan norma dibuat.

Karena apabila peraturan dan norma tersebut dilanggar maka

individu tersebut harus siap dengan sanksi yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

28

C. Hakikat Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

Makhrifah & Nuryono (2014:1) mengemukakan bimbingan

klasikal merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling

yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan

konseling atau konselor kepada sejumlah peserta didik dalam suatu

kelas yang dilaksanakan di dalam kelas.

Winkel dan Hastuti (2004) menjelaskan bimbingan klasikal

merupakan istilah yang khusus digunakan di institusi pendidikan

sekolah dan menunjuk pada sejumlah siswa yang dikumpulkan

bersama untuk kegiatan bimbingan. Pengertian lain menyebutkan

bahwa bimbingan klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada

kelompok siswa dalam jumlah yang cukup besar antara 30-40 orang

siswa (satu kelas). Bimbingan klasikal dirancang menuntut konselor

untuk melakukan kontak langsung dengan peserta didik di kelas.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

bimbingan klasikal merupakan pemberian layanan informasi kepada

peserta didik melalui bimbingan dan konseling berfkus pada

optimalisasi perkembangan peserta didik itu sendiri.

2. Tujuan Bimbingan Klasikal

Menurut Makhrifah & Nuryono (2014: 2) strategi layanan dalam

bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk meluncurkan

aktivitas-aktivitas pelayanan yang mengembangkan potensi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

29

atau mencapai tugas-tugas perkembangannya, sehingga dapat

mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan dalam Suciati (2005)

mendeskripsikan tujuan bimbingan klasikal ke dalam beberapa

bagian diantaranya sebagai berikut:

a. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek kognitif

Berorientasi pada kemampuan berpikir, dimana mencakup

kemampuan intlektual yang sederhana, yaitu mengingat sampai

pada pemecahan masalah. Secara hirarkis tujuan bimbingan

klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling rendah

meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

dan evaluasi.

b. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek afektif

Berorientasi pada perasaan emosi, sistem, nilai dan sikap yang

menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.

Secara hirarki tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari

tingkatan paling rendah meliputi penerimaan, partisipasi,

penentuan, sikap, pembentukan organisasi sitem nilai, dan

pembentukan pola hidup.

c. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek psikomotorik

Berorientasi pada ketrampilan motorik individu mengenai

anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf

dan otot. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek

psikomotorik dari tingkatan paling rendah meliputi persepsi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

30

kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.

3. Manfaat Bimbingan Klasikal

Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas (Departemen

Pendidikan Nasional) tentang Bimbingan dan Konseling (2004)

diantaranya sebagai berikut:

a. Siswa semakin memahami dirinya seperti bakat, minat, sifat,

sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku dan lain

sebagainya.

b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses

bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya.

c. Siswa semakin tertarik, termotivasi, dan berminat untuk belajar

lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi baik.

d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan

mengambil keputusan sendiri Dallam hidupnya, serta mampu

merencanakan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk

pengembangan hidupnya.

e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara

menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.

f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah laku

manusia.

g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam

menghadapi masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

31

4. Teknik/Strategi dalam Layanan Bimbingan Klasikal

Penggunaan teknik dalam kegiatan layanan bimbingan

klasikal/kelompok mempunyai banyak fungsi. Selain dapat lebih

memfokuskan kegiatan bimbingan klasikal/kelompok terhadap tujuan

yang ingin dicapai, juga dapat membangun suasana dalam kegiatan

bimbingan lebih bergairah. Juga dapat membuat siswa agar tidak jenuh

dan bosan mengikuti kegiatan bimbingan. Seperti yang dikemukakan

oleh Tatiek Romlah (2001:86), “Bahwa teknik bukan merupakan

tujuan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan”. Berikut beberapa

teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan

klasikal/kelompok:

a. Teknik pemberian informasi (expository)

Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode

ceramah. Artinya pemberian penjelasan oleh seorang pembicara

kepada sekelompok pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian

informasi mencakup tiga hal, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian. Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain

adalah:

1) Dapat melayani banyak orang,

2) Tidak membutuhkan banyak waktu sehingga efisien,

3) Tidak terlau banyak memerlukan fasilitas,

4) Mudah dilaksanakan dibandingkan teknik lain.

Sedangkan kelemahannya antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

32

1) Sering dilaksanakan secara monolog,

2) Individu yang mendengarkan kurang aktif,

3) Memerlukan keterampilan berbicara, supaya penjelasan menjadi

menarik.

b. Diskusi kelompok

Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah

direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk

memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan.

Dinkmeyer & Munro (dalam Romlah, 2001:89) menyebutkan tiga

macam tujuan diskusi kelompok yaitu: (1) untuk mengembangkan

terhadap diri sendiri, (2) untuk mengembangkan kesadaran tentang

diri, (3) untuk mengembangkan pandangan baru mengenai

hubungan antar manusia.

c. Teknik pemecahan masalah (problem solving)

Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu

bagaimana pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah

pemecahan masalah secara sistematis adalah:

1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah

2) Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah

3) Mencari alternatif pemecahan masalah

4) Menguji masing-masing alternatif

5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling

menguntungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

33

6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai

d. Permainan peranan (role playing)

Bennett dalam Romlah (2001:99) mengatakan bahwa

“permainan peranan adalah suatu alat belajar yang menggambarkan

keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai

hubungan anatar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi

yang paralel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang

sebenarnya”. Menurut Bennett terdapat 2 macam permainan

peranan, yakni sosiodrama dan psikodrama. Sosiodrama adalah

permainan peranan yang bertujuan untuk memecahkan masalah

sosial dalam hubungan antar manusia. Melalui sosiodrama,

individu akan merasakan dang menghayati secara langsung situasi

masalah yang dihadapinya. Kemudian, dari permainan peranan itu

diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalahnya.

Psikodrama merupakan permainan yang dimaksudkan agar

individu dapat memperoleh pengertian yang lebih baik tentang

dirinya, dapat menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhan-

kebutuhannya, dan menyatakan reaksi terhadap tekanan-tekanan

terhadap dirinya. Dengan memerenakan suatu peranan tertentu,

konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat berkurang

atau dihindari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

34

e. Permainan simulasi (simulation game)

Adams dalam Romlah (2001:109) menjelaskan bahwa

permainan simulasi merupakan permainan yang bertujuan untuk

merefleksikan situasi-situasi yang terdapat dalam kehidupan

sebenarnya. Permainan simulasi dapat dikatakan sebagai permainan

peranan dan teknik diskusi.

f. Home room

Home room yakni suatu program kegiatan dalam bentuk

pertemuan antara guru dengan murid di luar jam pelajaran sekolah

untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Kegiatan

home room bertujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya,

sehingga dapat membantu murid-muridnya dengan penanganan

yang tepat dan efisien.

Program home room hendaknya menciptakan suatu situasi yang

bebas dan menyenangkan, sehingga murid-murid dapat

mengutarakan perasaannya seperti di rumah. Dalam kegiatan home

room dapat dilakukan tanya jawa, menampung pendapat,

merencanakan suatu kegiatan, dan sebagainya.

g. Karyawisata/field trip

Karyawisata/field trip merupakan kegiatan rekreasi yang

dikemas dengan metode mengajar dalam bimbingan

klasikal/kelompok dengan tujuan agar siswa memperoleh

penyesuaian dalam kelompok dalam kerjasama dan penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

35

tanggungjawab. Metode karyawisata berguna untuk membantu

siswa memahami masalah kehidupan nyata dalam lingkungannya.

Contoh dari kegiatan karyawisata adalah siswa diajak ke museum,

kantor percetakan, bank, pengadlan, atau ke suatu tempat yang

mengandung nilai sejarah/budaya tertentu.

Kegiatan karyawisata ini berguna untuk mendapatkan informasi

bagi siswa. Siswa dapat langsung melihat objek-objek menarik dan

mendapatkan suatu informasi atau ilmu baru bagi dirinya. Selain

itu, siswa juga mendapakan kesempatan memperoleh terhadap

situasi kehidupan kelompok tertentu. Dan siswa juga dapat

mengembangkan bakat dan cita-cita sesuai dengan minatnya.

h. Pengajaran remedial

Pengajaran remedial merupakan suatu usaha pembimbing untuk

membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai

pelajaran tertentu. Remedial diberikan kepada siswa perlu

penanganan pribadi atau yang tidak dapat di atasi secara

kelompok/klasikal.

i. Organisasi siswa/kegiatan kelompok

Organisasi siswa atau kegiatan kelompok merupakan salah satu

cara dalam bimbingan kelompok baik dalam lingkungan sekolah

maupun di luar lingkungan sekolah. Melalui organisasi banyak

permasalahan yang dapat diselesaikan yang bersifat individu

maupun kelompok. Dalam organisasi, siswa mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

36

kesempatan untuk mengenal berbagai aspek kehidupan sosial.

Siswa juga dapat mengembangkan bakat kepemimpinannya,

memupuk rasa tanggungjawab dan harga dirinya.

5. Langkah-Langkah Layanan Bimbingan Klasikal

Barus (2015) menyatakan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan

klasikal di dalam kelas maupun luar kelas dilakukan dalam satu

rangkaian kegiatan experiential learning. Prosedur/langkah-

langkahnya terdiri atas pengantar/instruksi → dinamika

kelompok/group process → refleksi pengalaman → sharing

pengalaman → perumusan niat (I statement) untuk berubah/perbaikan

diri. Prosedur ini bertujuan untuk mengembangkan dimensi sosial-

psikologis, keterampilan hidup, klarifikasi nilai, dan perubahan sikap

perilaku individu dalam kelompok. Barus, (2015) menambahkan

bahwa dalam layanan bimbingan klasikal, pendekatan experiential

learning lebih ditekankan, mengingat layanan bimbingan lebih

menonjol muatan aspek afeksi (nilai,sikap), perilaku, dan nilai-nilai

karakter. Hal ini berarti bahwa layanan bimbingan klasikal tepat jika

diberikan dengan menggunakan pendekatan experiential learning

D. Hakikat Experiential Learning

1. Pengertian Experiential Learning

Experiential learning adalah suatu proses belajarmengajar yang

mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan

keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

37

secara langsung. Experiential learning ini lebih bermakna ketika

pembelajar berperan serta dalam melakukan kegiatan (Nasution,

2005).

Experiential learning merupakan sebuah model holistik dari proses

pembelajaran di mana manusia belajar, tumbuh dan berkembang.

Penyebutan istilah experiential learning dilakukan untuk menekankan

bahwa experience (pengalaman) berperan penting dalam proses

pembelajaran dan membedakannya dari teori pembelajaran lainnya

seperti teori pembelajaran kognitif ataupun behaviorisme (Kolb,

1984).

Jadi experiential learning adalah suatu pendekatan yang

dipusatkan pada pengalaman belajar. Berfokus pada pembelajan

melalui dinamika kelompok yang efektif. Untuk dapat lebih

memaknai sebuah pengalaman dalam pendekatan experiential

learning dapat menggunakan media refleksi.

2. Tujuan Pendekatan Experiential Learning

Tujuan dari pendekatan experiential learning adalah untuk

mempengaruhi siswa deengan tiga cara yaitu: mengubah struktur

kognitif, mengubah sikap siswa, dan memperluas ketrampilan-

ketrampilan yang sudah ada. Ketiga tujuan ini saling berkaitan dan

tidak terpisah-pisah (Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

dapat mengekspresikan ketrampilan-ketrampilan yang sudah mereka

miliki dengan baik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

38

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Experiential Learning

Gambar 2.1 Siklus Model Experiential Learning

Pembelajaran experiential learning mengajak peserta didik

untuk mampu menjaga keseimbangan antara apa yang diamati/dialami

dengan tindakan yang diberikan terhadap pengalamannya tersebut.

Menurut Kolb (Kohonen, 2001: 28-30) pembelajaran dengan metode

experiential learning memiliki langkah-langkah utama, yaitu:

a. Pengalaman kongkrit

Pembelajaran melalui intuisi dengan mengikutsertakan

pengalaman pribadi dan menekankan pada aspek afektif seseorang,

daripada aspek kognitif. Pengalaman kongkrit merupakan orientasi

artistik yang mengandalkan sensitivitas pada rasa. Aktivitas

instruksional yang mendukung pembelajaran dalam hal ini, yaitu

diskusi kelompok kecil, simulasi, penggunaan film atau video, dan

cerita-cerita autobiografi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

39

b. Konseptualisasi abstrak

Proses belajar yang mengutamakan pikiran (kognitif) dan

menggunakan logika, serta pendekatan sistematis dalam

pemecahan masalah. Konseptualisasi abstrak menekankan pada

pemikiran dan manipulasi simbol abstrak dengan maksud untuk

merapikan dan menempatkan sistem konseptual. Aktivitas

instruksional yang mendukung, yaitu konstruksi teori, perkuliahan,

dan pembangungan model dan analogi.

c. Observasi reflektif

Proses belajar yang mengutamakan persepsi seseorang

terhadap sesuat, dimana berpusat pada pemahaman arti dari ide dan

situasi melalui pengamatan yang seksama. Peserta didik perlu

memperhatikan bagaimana segala sesuatu yang terjadi dengan

melihat dari perspektif yang berbeda-beda dan mengandalkan

pemikiran, perasaan, dan penilaian pribadi. Teknik instruksional

yang dapat digunakan, yaitu jurnal pribadi, karangan reflektif,

pengamatan, pertanyaan pikiran dan diskusi.

d. Eksperimen aktif

Eksperimen aktif ini mengajak peserta didik belajar melalui

tindakan. Eksperimen aktif ini menekankan pada aplikasi praktis

dan bagaimana segala sesuatu terselesaikan. Peserta didik berusaha

terus-menerus untuk memengaruhi orang, mengubah situasi, dan

mengambil resiko untuk menyelesaikan masalahnya. Teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

40

instruksional yang dapat digunakan, meliputi permainan,

drama/simulasi, penggunaan studi kasus, proyek lapangan, dan

lain-lain.

4. Kekuatan Experiential Learning dalam Pendidikan Karakter

Pendekatan experiential learning dalam pendidikan karakter

menuntut siswa untuk selalu terlibat karena siswa dianggap sebagai

pusat dalam pembelajaran. Pendekatan experiential learning

mengajak peserta didik untuk mampu mengolah diri, memaknai, dan

menafsirkan pengalaman belajarnya dengan bantuan orang lain

melalui pembelajaran. Dalam Supratiknya (2011) menjelaskan bahwa

experiential learning memiliki aktivitas inti yang menjadi ciri khas

dan kekuatan dalam proses belajarnya, beberapa diantaranya sebagai

berikut:

a. Refleksi

Refleksi adalah suatu kegiatan untuk menghadirkan

kembali dalam batin peserta didik dalam menemukan makna dan

nilai tentang pengalaman yang sudah dialami. Refleksi bertujuan

untuk mendidik pesertya didik dalam menghubungkan

pengalaman pribadi dengan pembelajaran yang didapat. Kegiatan

refleksi yang baik akan membantu peserta didik untuk menemukan

insight atau pencerahan dalam menangkap nilai-nilai hidup yang

mendalam serta mendorong peserta didik untuk bertindak

mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

41

b. Sharing

Kegiatan sharing adalah kelanjutan dari refleksi. Dimana

refleksi dilakukan oleh peserta didik secara individual, lalu hasil

refleksi tersebut diceritakan (sharing) dalam kelompok dengan

maksud membagikan pikiran atau perasaan yang muncul sebagai

hasil refleksi dalam kegiatan bersama. Dalam kegiatan sharing

masing-masing peserta didik saling mendengarkan dan saling

membantu untuk menangkap makna dan nilai dari berbagai

pengalaman hidup agar pengalan tersebut dapat meneguhkan

setiap peserta didik setelah melakukan sharing.

E. Kajian Penelitian Relevan

Penelitian terdahulu mengenai pendidikan karakter cinta tanah air

(2015) dengan judul tesis, Implementasi Pendidikan Karakter Pada Mata

Pelajaran di SMP Negeri 1 Kawarasan Kabupaten Kebumen. Adapun

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pendidikan

karakter agar dilaksanakan dalam pembelajaran (KTSP ) di setiap

sekolah, 2) Sosialisai kepada guru-guru terus dilakukan , 3) Perlu daya

dukung,sarana dan prasaran untuk menunjang pendidikan karakter.

Menindaklanjuti penelitian terdahulu, peneliti melakukan penelitian

implementasi terkait dengan model pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan eksperiential learning untuk

meningkatkan nilai karakter cinta tanah air pada remaja SMP. Remaja

belajar mengenai cinta tanah air melalui lingkungan sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

42

F. Kerangka Berpikir

Lemahnya karakter cinta tanah air dalam diri peserta sehingga

penanaman karakter tersebut perlu ditingkatkan melalui pendidikan

karakter. Pendidikan karakter yang diintergrasikan dalam kurikulum dan

diimplementasikan pada sekolah formal secara khusus pada jenjang

SMP, masih berkaitan dengan nilai-nilai sebatas tataran kognitif. Maka

pendidikan karakter diimplementasikan dalam layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning melalui beberapa

tahap. Pendekatan experiential learning dipadankan dalam layanan

bimbingan klasikal. Tahap experiencing muncul dalam tahap pengantar

instruksi dan dinamika kelompok. Tahap publishing muncul dalam tahap

berbagi atas pengalaman pribadi dalam kelompok. Tahap processing

muncul dalam tahap diskusi antar kelompok dan refleksi pribadi. Tahap

generalising muncul dalam tahap pernyataan hasil belajar. Tahap

applying muncul dalam tahap rencana perbaikan perilaku sebagai ujung

kegiatan, pada tahap ini diyakini telah mampu menginternalisasi nilai

cinta tanah air dalam kehidupannya. Implementasi pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, penghayatan

secara efektif, dan pengamalan karakter cinta tanah air sebagai siswa.

berikut disajikan dalam gambar 2.2 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

43

Guru memberikan pengantar, tujuan layanan

bimbingan, dan ice breaking untuk meningkatkan semangat siswa mengikuti layanan.

Guru memberikan penjelasan terkait tujuan layanan bimbingan dan dinamika kelompok.

Siswa

mengobservasi/mengama

ti pengalaman

berkegiatan. Siswa membagikan hasil

pengalaman pribadi. Guru memberikan

feedback.

Guru membantu siswa dalam mereflesikan

&mensharingkan pengalaman belajarnya.

Siswa mereflesikan &mensharingkan

pengalaman pribadi/kelompoknya.

Guru memberikan

materi kegiatan atas

kesimpulan siswa.

Siswa

menginternalisasikan

nilai-nilai dalam

kehidupan sehari-hari

Siswa secara

pribadi/kelompok

membuat kesimpulan

dari pernyataan hasil

belajar.

Guru memberikan bombongan atas niat

siswa.

Siswa merumuskan tekad/niat dalam

upaya perbaikan perilaku berdasarkan

konsep yang disimpulkan

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Experience

Publishing

Processing

Generalising

Applying

Kesimpulan &

Pernyataan hasil belajar

(4)

Topik Bimbingan:

1. Menjunjung

toleransi

2. Mencintai

Tanah Air

Melalui

keseharian

3. Aku Disiplin

Peraturan

Pendidikan Karakter Perlu

Ditingkatkan

Pendidikan Karakter

Terintegrasi

Pendidikan karakter diformulasikan

menjadi mata pelajaran.

Pengenalan nilai-nilai secara

kognitif semata dan ceramah

Implementasi Pendidikan Karakter

Cinta tanah air Melalui Layanan

Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

Experiential Learning

Pengantar dan Instruksi

dinamika kelompok

(1)

Berbagi pengalaman

pribadi (2)

Rencana perilaku

perbaikan

(5)

Refleksi dan sharing

pengalaman pribadi/kelompok

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

44

G. Hipotesis Penelitian

Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini .

Ho : Implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning secara signifikan tidak

efektif meningkatkan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VIII

A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 2016/2017.

Hi : Implementasi pendidikan karakter berbasis bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning secara signifikan efektif

meningkatkan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VIII A

SMP N 1 petanahan Kebumen tahun ajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

45

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan jenis penelitian, subjek penelitian, metode penelitian,

metode pengumpulan data, validitas dan realibilitas kuesioner, dan teknik

analisis prosuder pengumpulan data.

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

menggunakan pendekatan pre-experimental dengan menggunakan one

group pre-test post-test design. Menurut Sugiyono (2013:109) dikatakan

pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh. Dikatakan demikian karena masih terdapat variabel

luar yang dipikirkan ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen, tetapi tidak dikontrol. Jadi hasil eksperimen yang merupakan

variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel

independen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel kontrol,

dan sampel tidak dipilih secara random. Desain ini merupakan teknik

untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah perlakuan. Maka dalam

penelitian ini sebelum perlakuan subyek penelitian terlebih dahulu

diberikan pre-test (tes awal) dan diakhir perlakuan diberi post-test (tes

akhir).

Tujuan dari penggunaan desain ini adalah mengetahui gambaran

umum tingkat karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A SMP N 1

Petanahan sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

46

klasikal dengan pendekatan experiantial learning. Selain itu peneliti akan

mengetahui efektivitas implementasi model pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

untuk meningkatkan karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A SMP N 1

Petanahan pada tahun ajaran 2016/2017. Secara sederhana, desain

penelitian yang digunakan dapat digambarkan dalam tabel 3.1 sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design

Keterangan:

O1 : tes awal (pretest) sebelum perlakuan diberikan

O2 : tes akhir (posttest)setelah perlakuan diberikan

X : treatment atau perlakuan melalui pendidikan karakter cinta tanah

air berbasis layanan bimingan dengan pendekatan experiential learning.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan tanggal 15, 16 Februari 2017 dan pada

pukul 09.00-11.30 di SMP N 1 Petanahan. Penelitian ini dilakukan dalam

dua hari pertemuan, berlokasi di ruang kelas VIII A.

Pre-test Treatment Post-test

O1 X O2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

47

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII A SMP N 1

Petanahan Kebumen. Subjek penelitian berikut dijelaskan dalam tabel 3.2

berikut ini.

Tabel 3.2

Data Subjek Penelitian

Keterangan Jumlah Siswa

VIII-A 32 orang

D. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen

1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan

utama penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang

memenuhi standar data yang ditetapkan.

Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk diteliti

atau dianalisis, maka dari itu diperlukan suatu teknik pengumpulan

data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Tes

bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil pre-test dan post-test

peningkatan karakter cinta tanah air. Sedangkan teknik non tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas implementasi

pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

48

klasikal dengan pendekatan experiential learning.Adapun tahap-tahap

yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Tahap persiapan

1) Menganalisis topik materi.

2) Menyusun rancangan pelayanan bimbingan dan konseling

(RPBK).

3) Mempersiapkan instrumen penelitian soal tes dan kuesioner

atau skala.

4) Membuat soal-soal tes dan item kuesioner

5) Revisi dan konsultasi kepada dosen pembimbing yaitu Dr.

Gendon Barus, M. Si

b. Tahap pelaksanaan

1) Pemberian pre-test untuk mengetahui penguasaan dan

pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti implementasi.

2) Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning.

3) Pemberian post-test untuk melihat peningkatan penguasaan

dan pemahaman konsep siswa setelah mengikuti

implementasi.

c. Tahap akhir

1) Mengumpulkan data yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

49

2) Mengolah data hasil penelitian.

3) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian.

4) Menarik kesimpulan.

2. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa prinsip dalam

penelitian adalah pengukuran, maka diperlukan alat ukur yang tepat.

Alat ukur dalam penelitian disebut instrumen penelitian. Maka, dapat

dideskripsikan instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang dapat diamati.

instrumen dalam penelitian kuantitatif berupa tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan tiga instrumen, yaitu tes karakter cinta tanah

air, skala penilaian diri (self assessment), dan validasi penilaian siswa.

Instrumen penelitian tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Tes Karakter Cinta Tanah Air

Winkel dan Hastuti (2004: 295) menjelaskan bahwa

terdapat beberapa skala tipe penelitian, antara lain skala numerik,

skala penilaian, bergradasi, dan daftar cek. Daftar cek menyerupai

item dalam tes hasil belajar, berbentuk objektif dengan tipe pilihan

ganda. dalam penelitian ini, tes karakter cinta tanah air dibuat

dalam bentuk pilihan ganda dimana pilihan-pilihan tersebut berupa

pernyataan-pernyataan dengan alternative jawaban bergradasi

mulai dari 1 hingga 4, dan masing-masing alternative jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

50

mengandung kebenaran. skor 4 adalah skor tertinggi yang

mewakili nilai karakter cinta tanah air, sedangkan untuk skor 1

mewakili nilai karakter cinta tanah air yang rendah. penggunaan

kuesioner sifatnya tertutup. artinya peserta didik dapat langsung

memillih alternative jawaban yang sudah disediakan oleh penelliti.

tes tingkat karakter cinta tanah air ini diberikan oleh peneliti

kepada peserta didik disaat awal sesi (pre-test) dan akhir sesi

(post-test) bahasan. pre-test diberikan kepada siswa dengan

maksud untuk, mengetahui gambaran umum mengenai tingkat

karakter cinta tanah air siswa. sedangkan post-test dimaksudkan

untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter

cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiental learning bagi siswa kelas VIII A SMP N 1

Petanahan Kebumen tahun ajaran 2016/2017. Kisi-kisi tes karakter

cinta tanah air divisualisasikan pada tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Tes Karakter Cinta Tanah Air

No Aspek Indikator Item

b.      Menghargai keyakinan orang lain dan

menempatkan diri dengan baik.8, 9, 11, 20

a.      Cinta tanah air budaya dan mengenal

budaya Indonesia .18, 4, 5, 14

b.    Mencintai Produk dalam negeri. 16

3

Aspek taat pada

peraturan (sekolah,

umum, dan dirumah)

a.      Mengatur perilaku dan bersikap sesuai

tata tertib/ peraturan yang berlaku di

sekolah, keluarga, dan masyarakat.

3, 2, 13, 15, 17

1Aspek Menghargai

orang lain ( toleransi)

a.      Terbuka dalam mengenal orang lain

dari berbagai macam latar belakang

keyakinan.

1, 7

2Aspek Sikap Bela

Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

51

b. Kuesioner Skala Penilaian Diri (self assessment scale)

Kuesioner penilaian diri dalam penelitian ini berbentuk

pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert. Dalam

Sugiyono (2013: 134) menjelaskanskala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang sosial. Pemberian jawaban dari setiap

item yang dibuat oleh peneliti berupa kata-kata sangat setuju (sj),

setuju (s), kurang setuju (ks), tidak setuju (ts). kuesioner penilaian

diri ini dibagikan oleh peniliti kepada siswa untuk diisi setiap akhir

sesi bahasan. Kuesioner ini digunakan peneliti untuk mellihat

responsi perseptual siswa terhadap penguasaan isi materi/ butir-

butir yang diberikan dalam pendidikan karakter berbasis layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Kisi-

kisi skala penilaian diri akan disajikan dalam tabel 3.4 sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Skala Penilaian Diri (Self assesmment scale)

No Topik Indikator Item

Menjunjung T inggi Toleransi.b.      Mengenali nilai-nilai budaya dalam

kehidupan sehari-hari.

8, 19

a.       Menjelaskan keragaman budaya Indonesia. 2, 17

b.       Mampu menyebutkan simbol dan makna

bela Negara.

6, 9, 14,

10, 11,

12 c.        Mengenal bangsa Indonesia melalui lagu

nasioanal.

3

a.       Mampu menjelaskan pentingnya peraturan-

peraturan mengapa dibuat.

5, 7, 13,

15, 16

b.       Menyebutkan manfaat peraturan 18

1 a.       Mampu mendeskripsikan makna toleransi 1, 4, 20

2

Mencintai tanah air melalui keseharian.

3

Aku disiplin peraturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

52

E. Validitas dan Reabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi tidak

dapat dinyatakan dengan angka, namun pengesahannya perlu melalui

tahap pengujian terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian

dari penilai yang kompeten atau expert judgment (Azwar, 2009: 45).

Pada penelitian ini instrumen penelitian dikontruksi berdasarkan

aspek-aspek yang akan diukur dan selanjutnya dikonsultasikan pada

ahli dalam bidangnya. Ahli-ahli tersebut antara lain: Tim Dosen

Penelitian Strategis Nasional dan Dosen Pembimbing, dalam hal ini

yang berperan adalah Dr. Gendon Barus, M.Si. Selain itu, uji

validitas instrumentes maupun skala penillaian karakter cinta tanah

air dilakukan dengan uji statistik yang mengkorelasikan skor-skor

item total menggunakan teknik korelasi product moment Pearson

dengan rumus sebagai berikut:

( )( )

√* ( ) } * ( ) +

Keterangan:

: koefisien korelasi

: skor item

: skor total

: banyaknya subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

53

Nilai koefisien korelasi Pearson menggunakan r tabel = 0,25 pada

taraf signifikansi ≤ 0,25. Butir instrumen dapat dikatakan valid jika r

hitung ≥ 0,25, sedangkan butir instrumen dapat dikatakan tidak valid

jika r hitung ≤ 0,25. Peneliti sudah melakukan uji validitas tes karakter

cinta tanah air yang berjumlah 20 item soal dengan menggunakan

SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitung validitas tes karakter cinta

tanah air pada tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tes Karakter Cinta Tanah Air

No Aspek Indikator Item r hitung Sig. (2-

tailed) Keterangan

1. Aspek

toleransi

d. Terbuka dalam

mengenal orang lain

dari berbagai macam

latar belakang

keyakinan.

1 0.332 0.063 Valid

7 0.221 0.225 Revisi

a. Menghargai

keyakinan orang lain

dan menempatkan diri

dengan baik.

8 0.434* 0.013 Valid

9 0.308 0.086 Valid

11 0.028 0.254 Revisi

20 0.124 0.499 Revisi

2.

Aspek

Sikap Bela

Negara

a. Cinta tanah air

budaya dan mengenal

budaya Indonesia .

18 0.433 0.013 Valid

4 0.353 0.048 Valid

5 0.101 0.583 Revisi

14 0.625 0.000 Valid

b. Mencintai Produk

dalam negeri. 16 -0.159 0.386 Revisi

c. Bela negara

6 0.411 0.020 Valid

10 0.202 0.267 Revisi

12 0.385 0.030 Valid

19 0.467 0.007 Valid

3.

Aspek taat

peraturan

dan norma

Mengatur perilaku dan

bersikap sesuai tata

tertib yang berlaku di

sekolah.

3 0.285 0.114 Valid

2 0.177 0.331 Revisi

13 0.354 0.047 Valid

15 0.388 0.028 Valid

17 0.186 0.309 Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

54

Dari tabel rekapitulasi hasil uji validitas tes karakter cinta tanah air

tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 12 item valid dan 8 item yang

perlu di revisi.

Berikut disajikan tabel 3.6 rekapitulasi hasil uji validitas skala

penilaian diri/ self assessment scale.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri

(Self Assesment Scale)

No Topik Indikator Item r hitungSig. (2-

tailed)Keterangan

1 0.272 0.132 Valid

4 0.043 0.815 Revisi

20 0.346 0.053 Valid

8 0.348 0.051 Valid

19 -0.229 0.207 Revisi

2 0.387 0.029 Valid

17 0.391 0.027 Valid

6 0.187 0.305 Revisi

9 0.178 0.328 Revisi

14 0.036 0.846 Revisi

10 0.066 0.721 Revisi

11 0.621 0 Valid

12 0.301 0.094 Valid

c.        Mengenal bangsa

Indonesia melalui lagu

nasioanl.

3 0.281 0.119 Valid

5 0.583 0 Valid

7 0.178 0.328 Revisi

13 0.495 0.004 Valid

15 0.325 0.07 Valid

16 0.159 0.383 Revisi

b.        Menyebutkan manfaat

peraturan18 0.186 0.309 Revisi

3 Aku disiplin peraturan

a.        Mampu menjelaskan

pentingnya peraturan-

peraturan mengapa dibuat.

1 Menjunjung Tinggi Toleransi.

a.       Mampu

mendeskripsikan makna

toleransi

b.       Mengenali nilai-nilai

budaya dalam kehidupan

sehari-hari.

2 Mencintai tanah air melalui keseharian.

a.        Menjelaskan

keragaman budaya

Indonesia.

b.        Mampu menyebutkan

simbol dan makna Bela

Negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

55

Dari tabel rekapitulasi hasil uji validitas self assessment scale

tersebut dapat diketahui bahwa terdapat 11 item valid dan 9 item

yang perlu di revisi.

2. Reliabilitas Tes dan Kuesioner Skala Penilaian Diri

Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat

kendala instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan

menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Arikunto (2010)

adalah sebagai berikut:

r11 = (

) (

)

r11 : Nilai Realibilitas

∑ : Jumlah varians skor

:Varians total tiap item

k : Jumlah item/butir pertanyaan

Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga

rtabel secara teoritis atau bisa ditulis (r11> r tabel) pada taraf

signifikansi 0,05.

Jika r11≥ r tabel) berarti Realibel.

Jika r11≤ r tabel) berarti Tidak Realibel.

Sedangkan untuk menghitung nilai reliabilitas Kuesioner Validasi

Efektivitas Model digunakan Formula Kuder-Richardson. Penggunaan

rumus ini apabila setiap belahan tes merupakan butir skor dikotomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

56

(Nurgiyantoro, Gunawan & Marzuki; 2000). Karena skor kuesioner

validasi model berupa angka 0 dan 1 maka digunakan rumus:

[

]

Keterangan:

r : Koefisien reliabilitas yang dicari

: Jumlah proporsi jawaban benar kali salah per butir pertanyaan

S : Varian skor tes

: Banyaknya butir soal

Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji statistik

reliabilitas, penulis menggunakan kategori koefisien (Guilford, 1956)

dengan norma criteria skor sebagai berikut.

Tabel 3.7

Norma Kategori Statistik Reliabilitas Guilford

Norma atau kriteria

Skor

Kategori

0,91 - 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

0,71 - 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,41 - 0,70 Reliabilitas Sedang

0,21 - 0,40 Reliabilitas Rendah

-1,00-0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

Selain itu juga, peneliti juga menguji coba dengan menghitung

reliabilitas item dengan menggunakan bantuan program komputer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

57

SPSS versi 16, maka diperoleh hasil hitang reliabilitas tes karakter

cinta tanah air pada tabel 3.8 sebagai berikut.

Tabel 3.8

Reliabilitas Tes Karakter Cinta Tanah Air

Tabel 3.9

Reliabilitas Skala Penilaian Diri (self assessment scale)

Berdasarkan hasil hitung reliabilitas tes karakter cinta tanah air

dapat diketahui bahwa nilai α = 0,473. Berdasarkan kriteria Guilford

dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam

kategori rendah.

3. Uji Normalitas

Menurut Nurgiyantoro dkk (2009:110) uji normalitas adalah salah

satu bagian dari uji persyaratan analisis data, artinya sebelum

melakukan analisis data yang sesungguhnya, data penilaian tersebut

harus diuji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.333 20

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.473 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

58

normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variable

yang dianalisis berdistribusi normal.

Peneliti menggunakan SPSS versi 16 dalam mengukur

kenormalan distribusi pada tes karakter cinta tanah air. SPSS

memiliki kriteria dalam uji normalitas. Jika nilai signifikansi lebih

besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya,

jika nilai sifnifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak

nomal. Setelah dilakukan uji normalitas menggunakan One Simple

Kolmogorov-Smirnov Test, hasil penghitungan data yang diperoleh

peneliti teruji berdistribusi normal. Berikut hasil uji normalitas

instrumen tes karakter cinta tanah air pada tabel 3.10

Tabel 3.10

Hasil Uji Normalitas Instrumen Tes Karakter Cinta Tanah Air

pretest posttest

32 32

Mean 53.1875 66.5938

Std. Deviation 3.92213 3.47209

Absolute 0.136 0.157

Positive 0.136 0.101

Negative -0.112 -0.157

0.767 0.89

0.599 0.407

a. Test distribution is Normal.

N

Normal

Paramete

rsaMost

Extreme

Difference

s

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

59

F. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2013:207) mengatakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis

responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh responden,

menyajikan tiap data variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan

untuk menjawab rumusan masalah. Penelitian ini menggunakan beberapa

dua teknik analisis data sebagai berikut:

1. Teknik analisis data tes karakter cinta tanah air guna menganalisis

rumusan masalah pertama untuk melihat peningkatan layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka

akan dilakukan perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan

post test. Perbandingan dapat dilakukan dengan melihat selisih hasil.

Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok

terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur (Azwar, 2014:147). Kontinum jenjang pada

penelitian ini adalah sangat rendah sampai dengan sangat tinggi.

Setelah mengetahui norma kategorisasi untuk melihat peningkatan

pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendekatan experiential learning, maka hasil

penghitungan analisis skor disajikan dalam norma kategorisasi tes

karakter cinta tanah air yang divisualisasikan dalam tabel 3.11 dan

tabel 3.12 berikut ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

60

Tabel 3.11

Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Cinta tanah air

Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan

Tahun Ajaran 2016/2017

Norma/Kriteria

Skor

Rentang Skor Kategori

+1,8σ < μ > 68 Sangat Tinggi

+0,6σ < μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi

-0,6σ < μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang

-1,8σ < μ ≤ -0,6σ 32 - 43 Rendah

μ ≤ -1,8σ < 32 Sangat Rendah

Keterangan:

Skor maksimum teoritik :Skor tertinggi yang diperoleh subjek

penelitian berdasarkan perhitungan skala.

Skor minimum teoritik :Skor terendah yang diperoleh subjek

penelian menurut perhitungan skala.

Standar deviasi (σ/sd) :Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6

satuan deviasi sebaran

μ (mean teoritik) :Rata-rata teoritik skor maksimum dan

minimum

2. Teknik analisis uji hipotesis guna menganalisis rumusan masalah

kedua, peneliti menggunakan teknik analisis uji hipotesis dalam

penelitian untuk menganalisis signifikansi hasil implementasi

pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

61

klasikal dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas

VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 2016/2017

dilakukan dengan teknik statistik uji paired sample t test digunakan

untuk menganalisis perbedaan skor rata-rata antara pre-test dan post-

test pada siswa kelas VIII A di SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun

ajaran 2016/2017 yang mengikuti program implementasi layanan

bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Berikut

adalah rumus untuk menghitung uji paired sample t-test:

2

2

1

1

2

2

2

1 2n

+ n

x-x t

21

21

n

S

n

Sr

ss

=

Keterangan:

1x : Rata-rata sampel 1 (Pre-test)

2

1s : Varians sampel 1 (Pre-test)

2x : Rata-rata sampel 2 (Post-test)

2

2s : Varians sampel 2 (Post-test)

1S : Simpangan baku sampel 1 (Pre-test)

2S : Simpangan baku sampel 2 (Post-test)

r : Korelasi antara dua data kelompok

Uji paired sampel t test dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,

dimana data sudah diuji kenormalitasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

62

3. Teknik analisis data skala penilaian diri guna menganalisis rumusan

masalah ketiga, peneliti menggunakan teknik analiss deskriptif

kategorisasi terhadap data yang diperoleh dari skala penilaian diri (self

assessment), dimana responden akan menjawab salah satu data

kuantitatif yang telah disediakan, yaitu ss (sangat setuju), s (setuju), ks

(kurang setuju), ts (tidak setuju). Oleh karena itu, skala pengukuran ini

lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga

dapat digunakan untuk mengukur presepsi responden terhadap

fenomena lainnya. Hasil perhitungan analisis data skor kuisoner

penilaian diri (self assessment) subjek disajikan dalam norma

kategorisasi tingkat karakter cinta tanah air siswa/I kelas VIII A SMP

N 1 Petanahan Tahun Ajaran 2016/2017 sebagai berikut:

Tabel 3.12

Norma Kategorisasi Penilaian Diri Tingkat Karakter Cinta Tanah Air

Siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan

Tahun Ajaran 2016/2017

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

+1,8σ < μ >68 Sangat Tinggi

+0,6σ < μ ≤ +1,8σ 56 – 68 Tinggi

-0,6σ < μ ≤ 0,6σ 44 – 55 Sedang

-1,8σ < μ ≤ -0,6σ 32 – 43 Rendah

μ ≤ -1,8σ < 32 Sangat Rendah

Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam

pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter cinta tanah air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

63

berdasarkan skala penilaian diri (self assessment) dengan jumlah 20

item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80

Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20

Luas jarak : 80-20 = 60

Standar deviasi (σ/sd) :

= 10

μ (mean teoritik) :

= 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan hasil penelitian. Hasil

penelitian dipaparkan unruk menjawab rumusan masalah penelitian ini.

A. Hasil Penelitian

1. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

Experiential Learning di SMP N 1 Petanahan Kebumen Sebelum

dan Sesudah Layanan.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang dikumpulkan

dengan menggunakan tes karakter cinta tanah air siswa kelas VIII A

SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 2016/2017 sebelum dan

sesudah layanan. Peneliti melakukan analisis data dengan menghitung

selisih rata-rata pretest dan posttest. Berikut disajikan peningkatan

implementasi pendidikan karakter cinta tanah air dari hasil pre test

dan post test.

Grafik 4.1 Peningkatan Rata-Rata Skor Karakter Cinta Tanah

Air Siswa antara Pretest dan Posttest

53,19

66,59

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

pretest posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

65

Capaian rata-rata skor tes karakter cinta tanah air sebesar 53,19

(pre test) dan 66,59 (post test) jika dihitung dengan ketentuan

maka dapat diketahui capaian rata-rata skor siswa mengalami

kenaikan sebesar 13,4 poin. Selanjutnya distribusi efektivitas

pendidikan karakter cinta tanah air antara sebelum dan sesudah

implementasi sebagai berikut.

Tabel 4.1

Distribusi Efektivitas Implementasi

Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

antara Sebelum dan Sesudah Implementasi

B

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil tes karakter

cinta tanah air sebelum tindakan (pre test) sebagai berikut:

a. Ada 8 (25%) siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air

tinggi.

b. Ada 24 (75%) siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah

air sedang. Sedangkan hasil tes karakter cinta tanah air sesudah

tindakan (post test) menunjukkan hasil sebagai berikut:

a. Ada 16 (50%) siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah

air sangat tinggi.

Rentang Skor Kategorisasi Pre-test Post-Test

F % F %

>68 Sangat tinggi 0 0 16 50

56-68 Tinggi 8 25 16 50

44-55 Sedang 24 75 0 0

32-43 Rendah 0 0 0 0

<32 Sangat rendah 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

66

b. Ada 16 (50%) siswa dikategorikan memiliki karakter cinta tanah

air tinggi.

Hasil data sebelum dan sesudah tindakan memiliki selisih tiap

kategorinya. Kategori rendah memiliki selisih (-1), kategori sedang

memiliki selisih (+2), sedangkan pada kategori tinggi memiliki selisih

(-1). Selain penyajian data distribusi peningkatan karakter cinta tanah

air di atas, penelitian ini memperoleh data komposisi sebaran subjek

berdasarkan capaian skor pendidikan karakter cinta tanah air antara

pre test dan post test pada grafik 4.2 berikut.

Grafik 4.2 Komposisi Sebaran Subjek Berdasarkan Capaian Skor

Karakter Cinta Tanah Air antara Pre dan Post Test

Grafik 4.2 menunjukkan bahwa capaian skor siswa antara

sebelum (pre test) dan sesudah (post test) implementasi pendidikan

karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning, dapat diketahui bahwa pada saat

pretest yang semula kategori menunjukkan sedang ada 24 (75%)

siswa, 8 (25%) siswa kategori tinggi, dan setelah dilakukannya

tindakan/ bimbingan menunjukkan hasil posttest mengalami

peningkatan. Ada 16 (50%) siswa berada pada kategori sangat tinggi

0

20

40

60

80

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

pretest posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

67

dan 16 (50%) siswa berada pada kategori tinggi. Hal tersebut

menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

terbukti efektif meningkatkan karakter cinta tanah air siswa.

2. Signifikansi Hasil Peningkatan Pendidikan Karakter Cinta Tanah

Air Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1

Petanahan Kebumen Tahun Ajaran 2016/2017 Antara Sebelum

dan Sesudah Layanan.

Hasil efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah

air berbasis layanan bimbingan klasikal antara sebelum dan sesudah

implementasi dengan menggunakan pendekatan experiential learning

dianalais menggunakan uji T Paired Sample Test. Hasil uji tersebut

digunakan untuk mengetahui signifikansi hasil peningkatan

pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning dalam meningkatkan karakter cinta

tanah air siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun

ajaran 2016/2017 yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

68

Tabel 4.2

Uji Signifikansi Peningkatan Karakter Cinta Tanah Air

Siswa/I Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen

Tahun Ajaran 2016/2017

Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

menunjukkan hasil melalui SPSS menghasilkan mean antara pretest

dan posttest dari 32 siswa. Pada skor pretest hasil yang diperoleh

adalah 53,1875 dan posttest sebesar 66,5938.

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 53.1875 32 3.92213 .69334

Posttest 66.5938 32 3.47209 .61379

Uji signifikansi efektivitas implementasi pendidikan karakter

cinta tanah air dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik uji Two

Related Sample Test dengan bantuan SPSS versi 16. Hasil uji T

menunjukkan skor sebesar -17,072 (sig=0,000). Jadi hasil uji ini

menolak Ho dan menerima Hi. Maka dapat disimpulkan hasil analisis

uji T tersebut menggambarkan implementasi pendidikan karakter cinta

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviatio

n

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pretest –

Posttest -1.34062E1 4.44217 .78527 -15.00782 -11.80468 -17.072 32 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

69

tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning antara sebelum dan sessudah layanan pada siswa

kelas VIII A secara signifikan efektif.

3. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1

Petanahan Kebumen Tahun Ajran 2016/2017 di Tiap Sesi

Layanan Bimbingan.

Berdasarkan perolehan data penelitian yang bersumber dari

kuesioner penilaian diri (self assessment), yang dihimpun di tiap akhir

sesi bimbingan dalam implementasi pendidikan karakterr cinta tanah

air berbasis layanan bimbingan klasikal diketahui hasil peningkatan

karakter cinta tanah air pada tiap sesinya dengan melakukan

pengkategorisasian dalam menganalisis data. Pengkategorisasian

dilakukan untuk melihat hasil peningkatan implementasi pendidikan

karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1

Petanahan Kebumen. Gambaran hasil peningkatan dapat dilihat pada

grafik 4.3, tabel 4.3 dan grafik 4.4 sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

70

Tabel 4.3

Peningkatan Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air

dengan Pendekatan Experiential Learning

Kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Tahun Ajaran 2016/2017

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan efektivitas

implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning berdasarkan tiga sesi layanan

sebagai berikut:

a. Pada sesi layanan pertama, terdapat 27 (84,37) siswa yang

dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air sangat tinggi, 5

siswa yang dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air tinggi,

air rendah.

b. Pada sesi layanan kedua, terdapat 29 (90,62) siswa yang

dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air sangat tinggi, 3

(9,37) siswa yang dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air

tinggi.

c. Pada sesi layanan ketiga, terdapat 30 (93,75) siswa yang

dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air sangat tinggi, 2

(6,25) siswa yang dikategorikan memiliki karakter cinta tanah air

Rentang

Skor Kategorisasi

Sesi

I II III

F % F % F %

>68 Sangat tinggi 27 84,37 29 90,62 30 93,75

56-68 Tinggi 5 15,62 3 9,37 2 6,25

44-55 Sedang 0 0 0 0 0 0

32-43 Rendah 0 0 0 0 0 0

<32 Sangat rendah 0 0 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

71

tinggi. Data pengkategorisasian di atas bila disajikan dalam bentuk

grafik maka akan terlihat seperti di bawah ini.

Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Cinta Tanah Air antar Tiga Sesi

Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan

Experiential Learning

Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.3 menggambarkan peningkatan

yang terus menerus naik pada setiap sesinya, yaitu rata-rata skor pada sesi

pertama menunjukkan 69,69. Pada sesi kedua menunjuk pada angka 70,47.

Pada sesi yang terakhir skor rata-rata semakin meningkat sebesar 71,25.

Selain itu juga, peneliti menganalisis skor peningkatan yang terjadi pada

setiap siswa disetiap sesinya. Hasil peningkatan karakter menghargai

keragaman setiap siswa dapat dilihat pada grafik 4.4 sebagai berikut:

Grafik 4.4 Peningkatan Skor Rata-Rata Karakter Cinta Tanah Air antar

Tiga Sesi Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Experiential

Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

72

Melihat efektivitas siswa pada setiap sesi, hal tersebut

menandakan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning relevan dan sesuai dengan

kebutuhan siswa. Artinya, materi yang diberikan pada siswa dapat

dipahami dalam mengembangkan karakter cinta tanah air, selain itu

juga siswa dapat mengambil nilai-nilai karakter pada setiap sesi yang

diberikan oleh peneliti.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menjelaskan secara umum bahwa tingkat karakter

cinta tanah air pada siswa kelas VIII SMP N 1 Petanahan Kebumen

sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal

dengan pendekatan experiential learning, sebagian siswa sudah

memiliki karakter cinta tanah air pada kategori tinggi dan sangat

tinggi. Dengan demikian tidak terdapat siswa yang berada dalam

kategori rendah. Peneliti melihat karakter cinta tanah air sebenarnya

sudah terlihat dari sikap siswa di sekolah ini, meskipun materi

karakter cinta tanah air belum pernah diberikan secara langsung oleh

guru BK maupun guru mapel, namun budaya cinta tanah air nampak

melalui penerapan keseharian dilingkungan sekolah seperti,

pelaksanaan upacara bendera dan hari nasional, mencintai lingkungan

dengan membuang sampah pada tempatnya, menjunjung tinggi sopan

santun dengan cara berbahasa Indonesia maupun bahasa daerah

kepada guru, dan adanya lambang burung garuda serta gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

73

pahlawan disetiap kelas dsb. Pendidikan karakter diberikan dengan

tujuan agar siswa mampu mengembangkan potensi afektif yang

mencerminkan nilai-nilai bangsa, menanamkan individu yang

menghargai keragaman dan tanggung jawab, mengembangkan

kemampuan diri dan berwawasan kebangsaan, dan membangun

lingkungan sekolah yang aman dengan rasa kebangsaan (Zubaedi,

2011:18).

Metode bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning dirasa cukup efektif diterapkan di SMP N 1 Petanahan,

beberapa siswa mengungkapkan dilembar refleksinya bahwa,

bimbingan yang diberikan membuat mereka senang dan tidak merasa

bosan. Siswa dapat mengikuti bimbingan dengan baik, selain itu siswa

juga dapat memberikan timbal balik yang baik terhadap materi yang

telah disampaikan pemateri. Salah satu bukti keefektifan bimbingan

adalah pada saat pemutaran film, dalam kelompok maupun saat

individu memberikan argumen, siswa dapat memaknai mengenai film

yang diputar, dapat mengungkapkan apa yang bisa dipetik dalam film

tersebut dan siswa dapat menyampaikan apa yang bisa mereka

terapkan dalam keseharian mereka.

Dilihat dari rata-rata pada hasil perhitungan skor sebelum

53,19 (pre test) dan 66,59 (post test) jika dihitung terdapat selisih

13,4 poin. Dapat dikatakan bahwa implementasi mengalami

kenaikan/peningkatan. Kenaikan tersebut mengakibatkan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

74

peningkatan yang signifikan pada karakter cinta tanah air siswa.

Menurut peneliti hal ini terjadi karena hampir kebanyakan siswa

sudah cukup mengerti tentang bagaimana cara mencintai tanah air

melalui penerapan disekolah. Sehingga pada saat bimbingan peneliti

merasa terbantu akan pengetahuan siswa. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil hitung Sig. (2 tailed) (0,000) < (0,05), maka Ho ditolak. Artinya,

hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan

klasikal dengan pendidikan experiential learning secara signifikan

efektif.

Pada sesi I, terdapat 27 siswa dalam kategori sangat tinggi, 5

siswa dalam kategori tinggi, Pada sesi II mengalami peningkatan

yakni terdapat 29 siswa dalam kategori sangat tinggi, 3 siswa dalam

kategori tinggi. Pada sesi III juga mengalami peningkatan, yakni

terdapat 30 siswa kategori sangat tinggi, 2 siswa dalam kategori

tinggi. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan/kenaikan skor karakter

cinta tanah air tiap siswa pada setiap sesi layanan naik. Hal ini terjadi

karena banyak faktor yang memengaruhi siswa dalam mengisi skala

penilain diri, ada siswa yang mampu mengikuti bimbingan dengan

baik dan ada pula siswa yang kurang senang dalam mengikuti

bimbingan, selain itu siswa SMP N 1 Petanahan sudah mengenal sikap

bagaimana mencintai tanah airnya melalui lingkungan sekolah

mereka, sehingga hasil yang didapatkan pada tiap sesi tidak ada yang

masuk dalam kategori sedang dan rendah. Terbentuknya karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

75

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti dikatakan Zubaedi (2012),

keturunan/keluarga dan lingkungan dapat memengaruhi pembentukan

karakter seseorang. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang

pertama dan utama bagi perkembangan karakter anak. Pola asuh

orangtua, nilai-nilai yang ditanamkan pada anak, aturan-aturan

keluarga dan sikap orangtua terhadap pendidikan memiliki pengaruh

pada karakter anak. Begitupun dengan lingkungan yang merupakan

tempat bagi anak mengembangkan karakter yang dimiliki, yang

dimulai dari lingkungan secara fisik hingga lingkungan sosial anak

berada.

Dari pembahasan di atas hasil penelitian yang didapat

membuktikan sesuai. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya

kategori yang dicapai oleh siswa pada sesi awal kegiatan bimbingan

klasikal, dalam menerapkan karakter menghargai cinta tanah air siswa

dirasa baik. Pada sesi yang kedua dan ketiga siswa sudah mulai

menunjukkan sikap karakter cinta tanah air dan terjadi peningkatan

yang signifikan dari hasil tes cinta tanah air dan hasil penghitungan

skala tilik diri. Artinya, hasil implementasi pendidikan karakter

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning secara langsung signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

76

BAB V

PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan, keterbatasan, dan saran berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini

dapat disimpulkan menjadi beberapa hal yaitu:

1. Hasil peningkatan pendidikan karakter cinta tanah air berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

dilihat dari skor rata-rata 53,19 (pre test) dan 66,59 (post test), jika

dihitung terdapat selisih 13,4 poin. Dapat disimpulkan bahwa

terdapat adanya peningkatan karakter cinta tanah air.

2. Terdapat peningkatan skor rata-rata pre test dan post test karakter

cinta tanah air dan hasil perhitungan pada uji signifikansi

menunjukkan implementasi layanan bimbingan klasikal dengan

pendekatan experiential learning secara signifikan efektif

meningkatkan karakter cinta tanah air pada siswa kelas VIII A SMP

N 1 Petanahan Kebumen tahun ajaran 2016/2017.

3. Terdapat peningkatan/perubahan karakter cinta tanah air pada siswa

dari sesi satu ke sesi berikutnya jika dilihat dari capain skor-skor

siswa setiap sesi. Sesi pertama sebesar 69.69, sesi kedua 70.47, dan

sesi ketiga 71.25 pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan

Kebumen pada tahun ajaran 2016/2017 antar sesinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

77

B. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian pendidikan karakter cinta tanah air

berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa kelas VIII A SMP N 1 Petanahan Kebumen tahun

ajaran 2016/2017 telah dirancang secara konseptual, sistematik dan

prosedural untuk mencapai tujuan yang optimal. Terdapat beberapa

catatan evaluasi bagi peneliti, yakni: yang pertama waktu, waktu

yang relatif singkat kemungkinan hanya memberikan pemahaman

bagi siswa sampai pada tataran kognisi dan afeksi. Hal ini belum dapat

dipastikan dapat menjadikan karakter siswa bisa optimal dalam

kehidupan mereka sehari-hari.

Kedua penguasaan lapangan, peneliti merasa kurang mengenali

lapangan dimana pelaksanaan bimbingan klasikal disekolah tersebut

masih dirasa belum berjalan dengan baik, sehingga peneliti dituntut

untuk lebih cepat dan cekatan dalam menyesuaikan diri dengan para

siswa-siswi sehingga materi yang diberikan sesuai dengan target

hingga penelitian selesai.

Ketiga adalah penyusunan instrumen dan materi karakter cinta

tanah air yang dirasa masih kurang baik dan matang. Keterbatasan

referensi buku dalam mencari materi yang sesuai dengan topik

bimbingan dirasa masih kurang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

78

C. Saran

Beberapa saran yang peneliti paparkan guna mengoptimalkan

dan mengembangkan efektivitas layanan bimbingan serta dapat

meningkatkan karakter siswa agar mampu menginternalisasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Pembimbing yang memiliki kompetensi untuk mengetahui

kebutuhan-kebutuhan peserta didik akan membantunya dalam

memberikan layanan bimbingan dengan topik layanan yang

sesuai dengan kebutuhan dan tugas perkembangan siswa.

Penelitian ini diberikan kepada siswa kelas VIII SMP N 1

Petanahan Kebumen dimana siswa tersebut tergolong sudah

memiliki karakter cinta tanah air yang cukup baik meskipun hasil

peningkatannya tidak banyak. Maka bagi guru bimbingan dan

konseling dapat menggunakan pendidikan karakter berbasis

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning pada siswa-siswi untuk meningkatkan karakter cinta

tanah air maupun karakter-karakter lain yang sesuai dengan

kebutuhan siswa.

2. Bagi Peneliti lain

Peneliti belum melakukan uji coba instrumen yang

digunakan guna penelitian ini, sehingga belum pasti apakah alat

tes/instrumen memiliki tingkat kesukaran soal yang sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

79

siswa SMP. Oleh karena itu, bagi para peneliti selanjutnya dapat

melakukan uji coba alat instrumen dan menyesuaikan kesukaran

alat instrumen dengan tingkat kemampuan anak/subjek. Selain

itu, perhitungan waktu pelaksanaan program juga perlu untuk

diperhitungkan agar penelitian dapat berjalan optimal dan efektif

serta tepat sasaran.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan untuk terus belajar untuk mencoba menciptakan

kenyamanan dalam proses belajar, sehingga semakin

mendapatkan informasi dan pengetahuan. Selain itu, siswa dapat

menerapkan nilai-nilai karakter yang menuntun mereka menjadi

penerus bangsa yang mampu mengolah aspek kognitif dan aspek

afeksi sehingga dapat berjalan seimbang dalam menjalankan

tugasnya sebagai pelajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

80

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2014). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baharuddin, Wahyuni, E.N.(2010).Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.

Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No.2

Depdiknas. (2004). Bimbingan dan Konseling. Pedoman Bimbingan dan

Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dirjen Pothankam. (2010). Pendidikan Kesadaran Bela Negara (Pedoman Bagi

Dosen Pendidikan Kewarganegaraan). Jakarta: Direktorat Jendral

Potensi Pertahanan

Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics ini Psychology and Education. New

York: Mc Graw-Hill Book Co.Inc.

Koesoema, Doni.(2012).Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta:

Kanisius

Kolb, David A. (1984). Experiential Learning. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Englewood Cliffs.

Kohonen, dkk. (2001). Experiential Learning In Foreign Languange

Education.England: Pearson Educated Limited

Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Lickona, Thomas.(1991). Educating ffor Character - How Our Scools Can Teach

Respect and Responsibility. Terjemahan Juma Abdu Wamaungo. 2012.

Jakarta: Bumi Aksara.

Makhrifah, Fanistika Lailatul & Wiryo Nuryono. (2014). Pengembangan Paket

Peminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP.

Jurnal BK, Vol 04, No. 3, 1-8.

Munif,. I.R.S., Mosik. (2009). Penerapan Metode Experiential Learning pada

Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah

Dasar.Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5. Semarang. Universitas

Negeri Semarang.

Nasution. (2005). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.

Bandung : Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan., dkk. (2009). Statistika Terapan Untuk Penelitian Ilmu-

Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Romlah, Tatiek. (2001). Panduan Pengajar Buku Teori dan Praktek Bimbingan

Kelompok. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suciati. (2005). PEKERTI. Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 1. 07. Taksonomi

Tujuan Instruksional. Jakarta: Pusat Antar Universitas Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

81

Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat

Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Susanto, Budi. (2008). Gemerlap Nasionalitas Postkolonial. Yogyakarta:

Kanisius.

Supratiknya, A. (2011). Psikoedukasi: Merancang Program dan Modul.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Suyanto. (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.

Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP, Ditjenmandikdasmen.

Suwarno, Gowar. (2000). Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Pendahuluan

Bela Negara Dilingkungan Pekerjaan. Jakarta: Dirjen Sumber Daya

Manusia.

Winkel, WS., Hastuti, Sri. (2004) Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi

Zubaedi.(2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

82

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

83

LAMPIRAN 1 Kuesioner Karakter Cinta Tanah Air

Tes Karakter Cinta Tanah Air

( pre-test dan post-test )

Kebumen, 15-16 Februari 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

84

A. IdentitasSiswa

Nama :

No. Absen :

JenisKelamin :

B. PetunjukPengisian

1. Pada semester awal, di kelas kamu ada satu murid baru. Tetapi murid

itu memiliki agama berbeda dengan kamu. Apa yang kamu lakukan?

a. Saya mendatanginya dan berkenalan dengannya.

b. Saya mendatanginya dan mengajaknya bersalaman.

c. Saya mendatanginya, mengajaknya bersalaman dan bertanya dari

mana asalnya.

d. Saya menyapanya dari kejauhan.

1. Bacalahpentunjuk di bawahinidenganteliti.

2. Pilihlahjawaban a, b, c atau d sesuaidengankeadaandirimusebenarnya.

3. Tidakadajawaban yang paling benaratausalah.

4. Silanglah(X) jawaban yang paling sesuaidengandirimupadalembarjawaban

yang sudahtersedia. Contoh: jikakamumemilihjawaban A,

makaberilahtandasilang (X) padakolom A, di lembarjawab yang tersedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

85

2. Setiap siswa diwajibkan untuk memakai atribut lengkap saat upacara

bendera. Namun ada satu temanmu yang tidak memakai topi upacara

saat itu. Apa yang kamu lakukan?

a. Saya mendekatinya dan bertanya mengapa tidak memakai topi.

b. Saya menyuruhnya untuk meminta ijin terlebih dahulu pada guru.

c. Saya membantunya mencari pinjaman topi kepada teman yang

lain.

d. Melaporkannya kepada guru.

3. Saat kamu masuk kelas, kamu melihat kelas sangat kotor dan banyak

sampah yang berserakan di ruang kelas. Apa yang kamu lakukan?

a. Saya mengambil sapu untuk membersihkan ruang kelas meskipun

bukan tugas piket saya.

b. Saya meminta teman yang bertugas piket untuk segera

menyapunya.

c. Saya mengajak teman-teman untuk membersihkan ruang kelas

bersama-sama.

d. Saya menasehati teman saya yang bertugas piket untuk tidak

malas-malasan saat bekerja.

4. Sekolah mengadakan pentas seni pada akhir semester dan kelas kamu

mendapatkan bagian menampilkan tarian dari Sulawesi, padahal

kamu tidak mengetahui tarian tersebut. Apa yang akan kamu lakukan?

a. Bertanya pada teman lain.

b. Mencari tahu di internet.

c. Menunggu informasi dari teman lain yang mencari tahu.

d. Bekerjasama dalam mencari tahu seperti apa tarian dari Sulawesi

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

86

5. Ibu guru membagi kelompok kerja. Setiap kelompok dibagi tugas

untuk mencari tentang Budaya Jawa. Tetapi ada satu orang

dikelompokmu yang berasal dari Kalimantan sehingga tidak tahu

tentang Budaya Jawa. Apa yang kamu lakukan?

a. Saya berusaha untuk mengawali dan menjawab tugas tersebut.

b. Saya membantu dia untuk mencari tahu Budaya Jawa melalui

internet.

c. Saya berdiam diri dan menunggunya mencari jawaban.

d. Saya mau mengerjakan semua tugas tersebut.

6. Saat Ibu guru memberikan tugas menjadi pengibar bendera di kelas

kamu. Apa yang kamu lakukan?

a. Spontanitas saya bersedia mengajukan diri untuk menjadi

pengibar bendera.

b. Menunggu ditunjuk oleh ibu guru atau yang lain.

c. Mencari teman yang bersedia menjadi pengibar bendera.

d. Mau menjadi pengibar bendera asal bersama dengan teman dekat.

7. Jika kamu memiliki teman yang berbeda agama dengan kamu, hal apa

yang akan kamu lakukan terhadap teman mu tersebut?

a. Tetap berteman baik dan menghormati serta menghargai

agamanya.

b. Diam dan tidak mencela agamanya.

c. Bisik-bisik dengan teman lain karena penasaran dengan agama

yang dianutnya.

d. Memahami bahwa semua agama baik.

8. Ketika ada siswa yang sedang berdoa menurut keyakinannya dan itu

menarik perhatianmu, hal apa yang akan kamu lakukan?

a. Melirik dan melihatnya.

b. Diam dan memahami perbedaan yang ada.

c. Tidak mengganggu dan menghormati cara berdoanya sesuai

dengan keyakinan nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

87

d. Mencoba mencari tahu dan menanyakan nya kepada siswa

tersebut setelah siswa tersebut selesai berdoa.

9. Ketika kamu ingin mengajak teman mu mengerjakan tugas kelompok,

namun pada waktu yang bersamaan temanmu hendak beribadah

terlebih dahulu, dan dia baru bisa mengerjakan tugas kelompok

setelah selesai ibadah, hal apa yang kamu lakukan?

a. Menunggunya untuk beribadah terlebih dahulu, setelah itu baru

mengerjakan tugas kelompok bersama.

b. Mengajaknya untuk terlebih dahulu mengerjakan tugas kelompok

dan memberikan saran untuk dia ibadah setelah tugas selesai.

c. Diam dan menunggu nya beribadah.

d. Memberikan kesempatan kepadanya untuk tetap beribadah dan

mengajaknya kerja tugas kelompok pada lain waktu.

10. Jika kamu melihat bendera merah putih jatuh ke tanah, hal apa yang

akan kamu lakukan?

a. Mengambilnya dan menyimpannya di tempat yang sepantasnya.

b. Mengambilnya dan menaruhnya di tempat seadanya.

c. Mengambilnya dan memberikannya kepada orang lain.

d. Mengambilnya dan memperlakukannya seperti benda lainnya.

11. Pada saat istirahat saya ingin pergi kekantin untuk membeli jajan, saat

itu saya melihat teman dekat saya ada di musholla dan saya ingin

mengajaknya kekantin. Hal apa yang akan kamu lakukan saat itu?

a. Menghampiri nya dan langsung menariknya untuk menemani mu

karena dia sedang duduk.

b. Menunggu temanmu selesai beribadah.

c. Ikut beribadah terlebih dahulu kemudian kekantin bersama.

d. Bertanya terlebih dahulu apakah dia sudah selesai ibadah atau

belum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

88

12. Saat kamu akan mengikuti upacara bendera, tiba-tiba datang

temanmu dan mengajakmu untuk pergi ke UKS untuk menghindari

upacara bendera. Hal apa yang akan kamu lakukan?

a. Memaksanya untuk tetap ada dibarisan.

b. Mengingatkan temanmu untuk tidak melakukan hal itu.

c. Mengajaknya berbaris di barisan paling belakang supaya tidak

terkena panas.

d. Melaporkan niat temanmu pada guru.

13. Ketika temanmu melakukan pelanggaran di sekolah yaitu tidak

memakai sepatu hitam polos sesuai dengan peraturan yang tertera.

Apa yang akan kamu lakukan?

a. Saya melaporkannya pada guru.

b. Menyuruhnya untuk ijin terlebih dulu kepada guru.

c. Saya mendekatinya dan mengingatkan untuk tidak melakukan

pelanggaran itu lagi.

d. Saya menasehatinya agar selalu memakai sepatu sekolah hitam

polos ketika sekolah.

14. Ketika kamu melihat beberapa temanmu menguasai kesenian daerah

dan terlihat sangat menarik untukmu, tetapi sayangnya kamu merasa

tidak bisa dan kurang mengenal kesenian tersebut namun kamu ingin

mencobanya, apa yang akan kamu lakukan?

a. Melihatnya dari jauh.

b. Mendekat dan bertanya tentang kesenian tersebut.

c. Bergabung dan ikut berlatih bersama mereka.

d. Belajar sendiri melalui internet untuk mengetahui kesenian

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

89

15. Minggu siang kamu sudah ada janji pergi dengan temanmu, namun

bersamaan juga dengan adanya kerja bhakti di desamu, sedangkan

kamu harus ikut serta untuk mewakili ayahmu yang tidak bisa hadir

saat itu. Apa yang akan kamu lakukan ?

a. Meberitahu teman saya secepatnya kalau saya harus

menggantikan ayah untuk kerja bhakti.

b. Kerja bhakti terlebih dahulu baru pergi dengan teman.

c. Pergi dengan teman lain waktu dan ikut kerja bahkti.

d. Mengajak temanmu untuk menemanimu kerja bahkti sekaligus

bermain bersama.

16. Saat kamu diajak orang tua pergi ke supermarket dan orang tuamu

memilih produk luar negeri, hal apa yang akan kamu lakukan?

a. Saya langsung menukarnya dengan produk dalam negeri.

b. Memberitahu orang tua saya untuk menggunakan produk dalam

negeri.

c. Meyakinkan orang tua saya produk dalam negeri tidak kalah bagus

dengan produk luar negeri yang cenderung banyak pengawetnya.

d. Tidak pikir lama saya langsung mengambil produk dalam negeri

meskipun dimarahi orang tua saya.

17. Saat kamu diajak temanmu bolos sekolah, hal apa yang kamu lakukan?

a. Langsung menolaknya.

b. Saya mengingatkan kredit point tentang membolos kepadanya.

c. Menasehati teman saya untuk tidak membolos.

d. Memberitahukan kepada guru piket.

18. Ketika kamu mengetahui ada beberapa kesenian Indonesia yang

diakui oleh Negara lain, apa yang akan kamu kerjakan untuk

mempertahankan kesenian itu?

a. Melestarikannya dengan cara mengikuti ekstrakurikuler kesenian

di sekolah.

b. Membaca beritanya dan merasa sedih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

90

c. Melihat perkembangan hal tersebut melalui media masa.

d. Menggunakan media sosial untuk mensosialisasikan kebudayaan

Indonesia.

19. Ketika ada temanmu yang tidak hafal dengan sumpah pemuda dan

kamu sangat hafal namun kamu saat itu sedang sibuk, hal apa yang

akan kamu lakukan?

a. Menyuruhnya untuk mencari di internet.

b. Menuliskan sumpah pemuda di selembaran kertas untuknya.

c. Menemaninya untuk menghafalkan terlebih dahulu sumpah

pemuda.

d. Meminta bantuan teman lain untuk menuliskan sumpah pemuda

untuk dirinya.

20. Ketika teman kamu membuat barang untuk kamu tapi tidak sesuai

dengan yang kamu inginkan dan kamu tidak suka dengan barang ini.

Lalu apa yang kamu lakukan ?

a. Aku menerima pemberian nya dengan senang

b. Aku mengomentari pemberiannya

c. Aku memintanya untuk memperbaiki nya terlebih dahulu

d. Aku menerima pemberiannya dan mengucapkan terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

91

LAMPIRAN 2 Self Assesment Scale

Skala Penilaian Diri Karakter Cinta Tanah Air (Self Assesment Scale)

Nama : No. absen : Usia :

Keterangan

Ss : Sangat Setuju S : Setuju Ks : Kurang Setuju Ts : Tidak Setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

92

LAMPIRAN 3 Tabulasi Data Pre-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

93

LAMPIRAN 4 Tabulasi Data Post-Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

94

LAMPIRAN 5 Tabulasi Data Sesi 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

95

LAMPIRAN 6 Tabulasi Data Sesi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

96

LAMPIRAN 7 Tabulasi Data Sesi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

97

LAMPIRAN 8 Tabulasi Validitas Tes Karakter Cinta tanah air

\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

98

Lampiran 9 Tabulasi Hasil Validitas Self Assesment Scale

Item Parameter R hitung Keputusan

1 Pearson Correlation 0.272

Sig. (2-tailed) 0.132

N 32

2 Pearson Correlation .387*

Sig. (2-tailed) 0.029

N 32

3 Pearson Correlation 0.281

Sig. (2-tailed) 0.119

N 32

4 Pearson Correlation 0.043

Sig. (2-tailed) 0.815

N 32

5 Pearson Correlation .583**

Sig. (2-tailed) 0

N 32

6 Pearson Correlation 0.187

Sig. (2-tailed) 0.305

N 32

7 Pearson Correlation 0.171

Sig. (2-tailed) 0.348

N 32

8 Pearson Correlation 0.348

Sig. (2-tailed) 0.051

N 32

9 Pearson Correlation 0.178

Sig. (2-tailed) 0.328

N 32

10 Pearson Correlation 0.066

Sig. (2-tailed) 0.721

N 32

11 Pearson Correlation .621**

Sig. (2-tailed) 0

N 32

12 Pearson Correlation 0.301

Sig. (2-tailed) 0.094

N 32

13 Pearson Correlation .495**

Sig. (2-tailed) 0.004

N 32

14 Pearson Correlation 0.036

Sig. (2-tailed) 0.846

N 32

15 Pearson Correlation 0.325

Sig. (2-tailed) 0.07

N 32

16 Pearson Correlation 0.159

Sig. (2-tailed) 0.383

N 32

17 Pearson Correlation .391*

Sig. (2-tailed) 0.027

N 32

18 Pearson Correlation 0.186

Sig. (2-tailed) 0.309

N 32

19 Pearson Correlation -0.229

Sig. (2-tailed) 0.207

N 32

20 Pearson Correlation 0.346

Sig. (2-tailed) 0.053

N 32

Revisi

Valid

Valid

Revisi

Valid

Revisi

Valid

Revisi

Revisi

Valid

Revisi

Revisi

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Revisi

Valid

Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

99

LAMPIRAN 10 Modul Layanan Bimbingan

MENCINTAI TANAH AIR MELALUI KESEHARIAN

A. IDENTITAS RPBK

1 Topik/ Nilai Karakter Cinta Tanah Air

2 Tugas Perkembangan Pengembagan Pribadi

3 Bidang Bimbingan Pribadi- Sosial

4 Jenis Layanan Layanan Informasi 5 Fungsi Bimbingan Pemahaman dan Pengembangan

6 Sasaran Siswa 7 Standar Kompetensi Siswa siswi mampu memahami arti

penting cinta tanah air

8 Kompetensi Dasar Agar siswa siwi mampu mengetahui, memahami, sikap menghargai dan mencintai tanah airnya.

9 Indikator a. Dapat menjelaskan arti cinta tanah air.

b. Dapat merealisasikan sikap cinta tanah air dalam kehidupannya sehari-hari.

10 Materi a. Pengertian Cinta Tanah Air b. Karakter Pribadi Cinta Tanah Air

11 Metode Ceramah singkat, Tanya jawab, games, pemutaran film, sharing

12 Waktu 2 X 30 menit

13 Tempat Ruang Kelas 14 Media Buku tulis, alat tulis, materi, proyektor

15 Prosedur (Kolom B)

16 Penilaian/ Evaluasi Self Assesment Scale 17 Rencana Tindak Lanjut

18 Sumber Pustaka Suardi.2010.Bimbingandan Konseling 1. Jakarta : Yudistira

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

100

B. SKENARIO LAYANAN

No Kegiatan Guru Siswa Durasi

1. Pembukaan Memberikan sapaan

untuk membuka

suasana

Mendengarkan

dan menanggapi

3 menit

2. Fun Games Memberikan

permainan pembuka

agar suasana tidak

tegang, sebelum

masuk ke materi

Animasi gerak

dan lagu

5 menit

3. Penyampaian

Materi

Menyampaikan materi

mengenai Cinta tanah

air.

Mendengarkan

penjelasan dari

guru.

10

menit

4. Dinamika

kelompok

Pemutaran Film Melihat film

dengan penuh

perhatian.

20

menit

5. Refleksi Meminta siswa untuk

merenungkan sejenak

mengenai Film yang

baru saja diputar.

Merenungkan dan

meresapi isi dari

Film

3 menit

6. Sharing Bertanya pada siswa

mengenai kejadian

dalam berdinamika

kelompok

Aktif dalam

menyampaikan

pendapatnya

5 menit

7. Penutup Mengambil

kesimpulan atas

seluruh kegiatan

dalam pertemuan

tersebut

Mendengarkan

dan meresapinya

2 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

101

CINTATANAHAIR

Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap

tempat kelahiran atau tanah airnya. Negara kesatuan republik

indonesia dilahirkan oleh generasi yang memiliki idelaisme cinta tanah

air dan bangsa kalau tidak mungkin saat ini kita bangsa indonesia

masih di jajah.

Sebagai warga negara yang baik kita tetap dapat menunjukkan

sikap cinta tanah air yaitu diantaranya:

1. Belajar dengan sungguh-sungguh

2. Menjaga kelestarian lingkungan

3. Memilih pada saat pemilu diadakan

4. Menjaga kebudayaan Indonesia

Cara-cara meningkatkan rasa cinta tanah air :

a. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan serta menghargai jasa para pahlawan.

b. Menghormati upacara bendera. c. Menghormati simbul-simbul degara. d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri e. Membela dan mempertahankan kedaulatan

kemerdekaan secara tulus dan ikhlas

f. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara asing

g. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

102

Cerita Inspiratif

CINTA TANAH AIR

Semenjak penjajah menginjakkan kaki di tanah air ini pahlawan

iandonesia tidak akan pernah tinggal diam di injak oleh penjajah meski

senjata hanyalah ” Bambu Runcing ” namun demi membela tanah air ini ,

mereka mempertaruhkan nyawa dan mengeorbankan jiwa raganya demi

tanah air indonesia ini ,hingga akhirnya satudemi satu pahlawan gugur ,

namun diantara pahlawan yang gugur muncullah generasi-generasi yang

baru tumbuh dan terus tumbuh hingga akhirnya jadilah Tumbuh seribu ,

mereka bertarung hingga akhirnya kemerdekaan tlah di umumkan oleh

” Proklamasi” dan di bacakan oleh ” Ir. Soekarno” pada tanggal

17, Agustus 1945 , Atas nama bangsa Indonesia . Kini bangsa kita terbebaslah

sudah dari penjajah dan tak ada lagi pertumpahan darah dan nyawa-nyawa

rakyat Indnesia yang terlantar

Namun , di sisi lain banyak generasi-generasi yang hancur aka

perbuatan yang tak sesuai dengan undang-undang di tanah air ini hingga

semakin banyak rakyat indonesia yang masa depan nya hancur oleh

perbuatannya sendiri seperti : korupsi , narkoba , po*nografi , perkelahian ,

pencopetan , dan demo dimana-mana , seharusnya sebagai generasi penerus

bangsa mereka sangat kecewa, mengapa tanah air ini “yang dulunya merdeka

sekarang hanur” “ yang dulunya sejahtera sekarang musuh” ? banyak rakyat

yang mati kelaparan dan terlantar , ” dimana kemerdekaan itu muncul bila

tanah air ini dikotori oleh orang-orang yang tak mempunyai rasa tanggung

jawab dan rasa malu akan tanah air ini bila terus-menerus seperti ini.

Andai saja tanah air ini tetap seperti dulu waktu kemerdekaan di

mulai , mungkin tak ada ada lagi perbuatan yang melanggar hukum dan

rakyat indonesia tetap akan jaya , Bhinneka Tuggal Ika kan tetap terus ada ,

Burung Garuda tetap menggerakkan sayapnya , Pancasila tetap lambang kita ,

dan Merah putih kan terus berkibar sampai akhir Hayat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

103

AKU DISIPLIN PERATURAN DAN NORMA

A. IDENTITAS RPBK

No K e t e r a n g a n

1. Pokok Bahasan

Mengenal Peraturan-peraturan

2. Bidang Bimbingan

Bimbingan belajar

3. Standar kompetensi

Siswa mengenal peraturan-peraturan

4. Kompetensi Dasar

Siswa mampu menaati peraturan-peraturan yang berlaku

5. Sub pokok bahasan

a. Macam –macam peraturan Bentuk-bentuk norma yang berlaku

b. Sanksi yang berlaku

6. Indikator a. Siswa mampu menyebutkan peraturan-peraturan b. Siswa mampu menunjukkan perilaku taat

terhadap peraturan yang berlaku

7. Metode Cerita, tanya jawab, games, sharing

8. Waktu 2x30 Menit

9. Alat Modul, Lembar Kerja, LCD, Laptop

10. Sumber www.docstoc.com www.crayonpedia.org www.dbe-usaid.org

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

104

B. SKENARIO LAYANAN

NO. KEGIATAN KETERANGAN WAKTU

1 Pengantar Pembimbing mengawali bimbingan dengan memberikan pengantar mengenai maksud dan tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan kepada siswa.

10 menit

2 Pemberian materi

a. Kemudian pembimbing menyampaikan materi

b. Pembimbing memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menceritakan pengalaman baik di alamai siswa atau orang lain

30 menit

3 Menonton video

Pembimbing mempertontonkan video yang berkaitan tata tertib lalu lintas

10 menit

4 Evaluasi Pembimbing melakukan evaluasi dengan memberikan lembar kerja pada siswa.

10 menit

A. Macam-macam peraturan yang ada di masyarakat

Keluarga kamu tentu tidak bisa hidup sendiri, keluargamu

membutuhkan bantuan keluarga lain. Keluarga lain di sekitarmu

dinamakan tetangga. Keluargamu dan tetangga di sekitarmu disebut

masyarakat setempat. Bagaimana agar tercipta masyarakat yang aman,

tertib, dan tenteram? Perhatikan kegiatan masyarakat di bawah ini!

Keluarga Pak Yahya tinggal di wilayah Rt 05/Rw 07 Kelurahan

Telaga Sari. Pak Markum tetangga yang tidak jauh rumahnya dengan

Pak Yahya. Mereka bertetangga sudah cukup lama. Pak Markum

orangnya baik dan ramah serta kaya di wilayahnya. Setiap orang egan

kepadanya. Sesuai hasil rapat warga, setiap sebulan sekali di wilayah Rt

Ayo

mendengarkan

cerita

Handout/Materi Layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

105

05/Rw 07 diadakan kerja bakti. Pak Haris selaku ketua Rukun

Tetangga mengajak warganya untuk selalu hidup bersih. Hari Minggu

pukul 07.00 semua warga sudah berkumpul di depan poskamling.

Mereka membawa alat-alat kebersihan seperti cangkul, sabit, sekop,

sapu dan sebagainya. Mereka membersihkan lingkungan.

Sebentar lagi musim hujan tiba. Selokan dan saluran air

dibersihkan agar aliran air lancar. Mereka bekerja dengan ikhlas. Ibu-

ibu menyediakan minuman dan kue buatannya. Bapak-bapak dan

remaja menikmatinya sambil istirahat. Menjelang pukul 12.00 siang

pekerjaan sudah selesai. Mereka tampak senang dan puas, karena

wilayahnya tampak rapi dan bersih.

Perhatikan beberapa contoh aturan-aturan di masyarakat.

a. Setiap warga wajib menjaga keamanan lingkungan.

b. Hidup bertetangga dengan rukun dan saling menghormati.

c. Mengikuti kegiatan-kegiatan di wilayahnya.

d. Tolong-menolong.

e. Tidak membuat keributan atau keonaran.

f. Berbuat tidak melanggar aturan yang berlaku.

Gambar 1: Ikut serta dalam kerja bakti

merupakan contoh kepatuhan pada peraturan

yang ada di masyarakat.

Setiap warga menaati aturan-aturan yang berlaku. Jika

melanggar aturan akan mendapat sanksi. Apa sanksinya? Sanksinya

antara lain tidak disenangi tetangga, dikucilkan, denda, dan kurungan

jika melanggar hukum. Jika setiap warga menaati aturan-aturan

Jika kalian cermati bacaan di atas, apakah aturan yang

disepakati warga Telaga Sari? Setelah kalian pahami

aturan di atas, ternyata masih banyak lagi aturan-aturan

yang berlaku di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

106

tersebut, akan tercipta lingkungan yang aman, bersih, tertib, dan

tenteram. Inginkah suasana di lingkunganmu seperti itu?

Ayo, Membuat Laporan

Buatlah laporan tertulis beberapa kalimat, tentang kegiatan di

wilayah RT mu, kegiatan kerja bakti, siskamling atau yang lain.

Kemudian hasil laporanmu bacalah di depan kelas!

Ayo, Berpendapat

Bagaimana pendapatmu tentang peristiwa pada gambar di bawah ini?

Bersepeda kencang di jalan

kampung

Pendapatku

......................................................

......................................................

....................................................

Sampah yang dibuang sembarangan

Pendapatku

......................................................

......................................................

......................................................

Pengendara sepeda motor yang

menabrak pejalan kaki lalu melarikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

107

diri

Pendapatku

......................................................

......................................................

......................................................

......................................................

Ayo, Bertanya

Hampir di setiap masuk gang atau kampung terdapat tulisan:

“Tamu bermalam 2x24jam harap lapor kepada ketua RT setempat”.

Apa maksud tulisan tersebut? Cobatanyakan kepada kakak atau orang

tuamu! Jika sudah mengerti, tulis dan laporkan di depan kelas!

Aku, Semakin Tahu

Aturan-aturan yang berlaku di masyarakat, ada yang tertulis

dan tidak tertulis.

Kita semua harus menaati aturan yang berlaku di mana kita

berada.

Apabila melanggar aturan akan mendapat sanksi.

B. NORMA-NORMA YANG BERLAKU DALAM KEHIDUPAN

BERMASYARAKAT, BERBANGSA,DAN BERNEGARA

Dalam kehidupan sehari-hari, individu atau kelompok lainnya.

Jadi setiap manusia, baik sebagai individu atau anggota masyarakat

selalu membutuhkan orang lain. Dalam interaksi sosial tersebut,

setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan

peran mereka masing-masing. Tindakan manusia dalam interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

108

sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku di

amasyarakat.

Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan

Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut

isinya berwujud: perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud

perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah

merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh

karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan

merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu

oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.

Ada bermacam-macam norma yang berlaku di masyarakat.

Macam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:

1. Norma Agama : Ialah peraturan hidup yang harus diterima

manusia sebagai perintah-perintah, laranganlarangan dan ajaran-

ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran

terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang

Maha Esa berupa “siksa” kelak di akhirat. Contoh norma agama ini

diantaranya ialah:

“Kamu dilarang membunuh”.

“Kamu dilarang mencuri”.

“Kamu harus patuh kepada orang tua”.“Kamu harus

beribadah”.

“Kamu jangan menipu”.

2. Norma Kesusilaan : Ialah peraturan hidup yang berasal dari

suarahati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah

pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

109

kesusilaan bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh

seluruh umat manusia. Contoh norma ini diantaranya ialah :

“Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.

“Kamu harus berlaku jujur”.

“Kamu harus berbuat baik terhadap sesama manusia”.

“Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.

(Saat ujian dilarang mencontek.)

3. Norma Kesopanan : Ialah norma yang timbul dan diadakan oleh

masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga

masing-masing anggota masyarakat saling hormat menghormati.

Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela

sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan

masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan,

atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan

sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Contoh

norma ini diantaranya ialah :

“Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam

kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil

atau membawa bayi”.

“Jangan makan sambil berbicara”.

“Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.

“Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

110

(selain membahayakan diri sendiri

hal itu juga melanggar peraturan lalu lintas)

Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang

dilakukan berulangulangmengenai sesuatu hal yang sama, yang

dianggap sebagai aturan hidup . Kebiasaan dalam masyarakat

sering disamakan dengan adat istiadat.

Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang

sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksudmengatur

tata tertib.

4. Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan

dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Contoh norma ini

diantaranya ialah :

“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa

orang lain, dihukum

karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15

tahun”.

“Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan,

diwajibkan

mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

“Dilarang mengganggu ketertiban umum”

Contoh Gambar Tata Tertib dan Pelanggaran Lalulintas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

111

Sebelum mengendari sepeda motor, pakailah perlengkapan

terlebih dahulu

(Helm, sarung tangan, masker, dll)

(Gambar seperti ini adalah melanggar lalu lintas)

Mengendari motor tanpa memakai helm dan berboncengan lebih dari

dua orang adalah melanggar lalulintas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

112

A. Identitas RPBK 1. Topik / Nilai Karakter : Toleransi 2. Tugas pengembangan : Pengembangan Pribadi. 3. Bidang bimbingan : Pribadi – sosial. 4. Jenis layanan : Layanan Informasi 5. Fungsi bimbingan : Pemahamandan Pengembangan 6. Sasaran : Siswa kelas VIII SMP. 7. Standar Kompetensi :Siswa-siswi mampu memahami arti

penting Toleransi 8. Kompetensi dasar :Agar siswa-siswi mampu mengetahui,

memahami, sikap toleransi 9. Indikator

a. Dapat menjelaskan arti Toleransi b. Dapat merealisasikan sikap Toleransi

10. Materi a. Arti Toleransi b. Perwujudan Toleransi

11. Metode :Ceramah singkat, tanya jawab, pemutaran film,sharing.

12. Waktu : 2 x 30 menit. 13. Tempat : Ruang kelas. 14. Media : Buku Tulis, alat tulis, materi. 15. Prosedur : (kolom B) 16. Penilaian/Evaluasi :self assessment 17. Rencana Tindak Lanjut : 18. Sumber Pustaka :http/2013/08/toleransi-antar-umat

beragama.html.songgone.blogspot.com Alqatiry.blogspot.com/2013/09/tolera

nsi-antar-umat-beragama.html

MENJUNJUNG TINGGI TOLERANSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

113

B. Skenario Layanan

NO. Kegiatan Guru Siswa Durasi

1. Pembukaan - Salam - Doa

pembuka

- Membuka

pertemuan dengan memberi salam yang hangat dan bersamangat kepada siswa.

- Meminta dan mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka.

- Menyambut

salam dari guru dengan bersiap dan semangat untuk menerima materi bimbingan dari guru.

- Mempimpin doa pembuka (salah satu siswa)

5’

2. Ice breaking Menyanyikan lagu Satu-satu aku sayang… dan mengajak siswa untuk memperhatikan dan bernyanyi sesuai dengan lagu.

Memperhatikan dan bernyanyi sesuai dengan lagu Satu-satu aku sayang…

5’

3. Self-Assessment /Kuesioner

- Membagikan lembar self-assessment/ kuesioner.

- Memberikan arahan dan penjelasan pengisian self-assessment/kuesioner kepada siswa

- Menerima lembar self-assessment/kuesioner kepada seluruh siswa.

- Mendengarkan arahan dan penjelasan pengisian self-assessment/kuesioner dari guru.

- Mengisi lembar self-assessment/ kuesioner

5‘

4. Penjelasan materi/topik

Menjelaskan materi “ Toleransi”

Memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru.

10’

5. Dinamika kelompok

Mempersiapkan dan menjelaskan

Memperhatikan dan mengikuti

20’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

114

dinamika kelompok bagi siswa.

Guru dapat memodifikasi dinamika siswa, baik dinamika secara kelompok atau individu.

arahan guru dalam dinamika kelompok

6. Refleksi dinamika kelompok

Mengarahkan siswa untuk berefleksi mengenai dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama.

Merefleksikan dinamika kelompokyang telah dilakukan bersama-sama.

5’

7. Sharing dinamika kelompok

Mempersilahkan dan meminta siwa untuk men-sharing-kan apa yang telah siswa refleksikan mengenai dinamika kelompok.

Men-sharing-kan apa yang telah direfleksikan mengenai dinamka kelompok.

5’

8. Menonton video inspiratif

Menayangkan video inspiratif.

Menyaksikan video inspiratif.

5‘

9. Pernyataan diri: Refleksi dan sharing singkat sebagai arah menuju kesimpulan

- Memberikan pertanyaan refleksi pada siswa mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan.

- Memberi waktu kepada siswa untuk menjawab pertanyaan refleksi.

- Mempersilahkan dan meminta siswa untuk men-sharing-kan hasil refleksi

- Menjawab pertanyaan mengenai hikmah yang didapat dari keseluruhan kegiatan bimbingan.

- Men-sharing-kan hasil refleksi dirinya.

10‘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

115

TOLERANSI

Toleransi adalah suatu sikap manusia yang tidak

menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau

menghormati setiap tindakan yang dilakukan orang lain.

Perwujudan toleransi:

1. Rasa saling menghormati dan menghargai

antar umat manusia.

2. Sikap saling tolong menolong sesama umat,

dan tidak mengenal agama, suku, ras, budaya

3. Memahami setiap perbedaan.

dirinya.

11. Penutup - Kesimpulan

/Peneguhan.

- - Salam

penutup

- Memberikan

penegasan mengenai materi dan memberikan dukungan serta meyakinkan siswa bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama.

- Memberi salam penutup pada siswa.

- Mendengarkan,

memperhatikan, mengerti, dan memahami akan bahwa dalam menjalani hidup ini pentingnya untuk menghargai sesama.

- Menyambut salam dari guru dengan bersemangat.

5’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

116

Fungsi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara:

1. Terhindar dari perpecahan

Sikap toleransi yaitu saling menghormati, saling mengahargai,

dan mengabaikan perbedaan yang dapat menghindari terjadinya

pertikaian, permusuhan, peperangan dan perpecahan yang dapat

memicu konflik didalam negara, kondisi ini dapat mengancam

keutuhan persatuan negara Indonesia.

2. Meningkatkan rasa nasionalisme

Jika sikap toleransi yang positif diterapkan dalam kehidupan

sehari hari oleh semua masyarakat Indonesia maka akan

meningkatkan rasa nasionalisme terhadap bangsa dan negara.

Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa menerima

perbedaan satu orang dengan orang yang lainnya tanpa harus

merasa paling benar dan akan mengurangi penyebab terjadinya

tindakan penyalahgunaan kewenangan.

3. Meruntuhkan rasa paling benar pada diri sendiri

Sikap toleransi akan menghindari seseorang untuk bersikap

egois dan merasa diri paling benar. Sikap toleransi dapat membuat

manusia lebih cerdas dalam berfikir positif. Sikap seperti ini adalah

yang paling banyak disukai masyarakat dan tak heran jika

seseorang yang memiliki sikap toleransi yang kuat akan menjadi

seorang pemimpin yang adil.

4. Dapat mempersatukan perbedaan

Sikap toleransi dapat mempersatukan perbedaan menjadi sebuah

kekuatan bagi pertahanan negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA TANAH ... · CINTA TANAH AIR BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING (Studi Pra Eksperimen pada

117

Sikap Toleransi

Toleransi dalam Keluarga

Saling penuh pengertian, menghindari sikap dan suasana saling, curiga mencurigai.

Toleransi dalam kehidupan masyarakat. Saling menghormati antar tetangga, mewujudkan kerukunan dan ketenangan antar sesama pemeluk agama.

Toleransi dalam kehidupan bernegara Menerima hasil musyawarah dan mufakat dengan lapang dada, mengharhargai pendapat orang lain.

Toleransi dalam lingkungan sekolah

Saling menghormati satu sama lain, rukun dengan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI