EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS...

125
EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS KERJA PERSONIL KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA (KODIKAU) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh Fenti Agustias Hasibuan NIM 1 0 8 0 5 2 0 0 0 0 0 6 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H./ 2013 M.  

Transcript of EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS...

Page 1: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS KERJA PERSONIL KOMANDO

PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA (KODIKAU)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Fenti Agustias Hasibuan NIM 1 0 8 0 5 2 0 0 0 0 0 6

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1434 H./ 2013 M.

 

Page 2: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

 

Page 3: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

 

Page 4: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

 

Page 5: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

iv

ABSTRAK

Fenti Agustias Hasibuan NIM: 10805200006 Efektivitas Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos Kerja Personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU)

Bimbingan rohani Islam adalah segala bentuk kegiatan atau proses pemberian bantuan kepada individu dan kelompok yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dengan tujuan agar dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah untuk menjalankan hidupnya dengan selaras, serasi dan seimbang, sesuai dengan ajaran agama Islam sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Keberhasilan suatu bimbingan dapat dilihat dari terlaksana sesuai fungsinya, fungsi dari bimbingan rohani Islam sebagai sumber yang memberikan pemahaman, sebagai upaya memelihara, memberikan arahan dan membantu individu dalam memecahkan masalahnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Bekerja merupakan kebutuhan bagi setiap umat muslim, dengan bekerja ia akan memenuhi kebutuhan hidupnya, bekerja juga merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT, setiap umat muslim harus memiliki etos kerja karena itu kegiatan bimbingan rohani Islam dapat memberikan motivasi bagi para personil dan efektif dalam menumbuhkan etos kerja personil. Kegiatan bimbingan rohani Islam bagi para personil TNI AU merupakan hal yang harus terus dilakukan, karena kegiatan ini sangat positif bagi para personil, dengan adanya kegiatan ini para personil mendapatkan ketenangan dalam menjalani kehidupannya baik dalam lingup keluarga, sosial maupun pekerjaannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja personil, kegiatan bimbingan rohani Islam yang rutin dan berkesinambungan akan dapat mengahasilkan tujuan yang hendak dicapai. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskritif dengan pendekatan kualitatif, dalam pengumpulan data penulis menggunakan tekhnik observasi dan wawancara dimana penulis terjun langsung ke lapangan melakukan pendekatan dengan pembimbing dan terbimbing sehingga penulis mendapatkan informasi. Dalam kegiatan pemberian bimbingan pembimbing memberikan materi yang bersifat keagamaan yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Sedangkan efektifitas bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja dilakukan dengan metode langsung (ceramah Islam, Ceramah Kejuangan, Pembacaan Al-Quran), dan metode tidak langsung (memberikan modul atau selembaran Foto Copyan yang berisi pemahaman keagamaan dan pemberian motivasi dalam bekerja). Hasil penelitian yang diperoleh adalah kegiatan bimbingan rohani Islam sangat efektif dalam menumbuhkan etos kerja para personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU), hal ini terlihat dari para personil yang semakin giat dalam bekerja dan beribadah.

 

Page 6: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

v

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala karunia dan hidayahnya yang telah dilimpahkan, sehingga penulis

berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul : ”EFEKTIVITAS BIMBINGAN

ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS KERJA PERSONIL

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA (KODIKAU)” dan dapat

diselesaikan dengan baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia ke jalan yang diridhoi

Allah SWT.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakutas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana komunikasi

Islam ( S. Kom. I )

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua penulis

ayahanda (alm) Muhammad Yusuf Hasibuan dan Ibunda (alm) Yulianti. yang

telah berpengaruh besar dalam perjalanan hidup penulis sampai saat ini, berkat

doa, dan dukungan baik moril maupun materil karena merekalah penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

 

Page 7: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

vi

Penulis menyadari skripsi ini, tidaklah mungkin dapat terselesaikan tanpa

dukungan dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu penulis menghanturkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. DR. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam yang telah membekali ilmu, pengalaman dan motivasinya

kepada penulis

3. Drs. Sugiharto, M.A selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam

4. DR. Suhaimi, M. Si selaku Penasehat Akademik Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam

5. Prof. Dr. HJ. Ismah Salman, M.Hum selaku Dosen Pembimbing sripsi, yang

telah memberikan perhatian, saran, dan meluangkan serta mengorbankan

waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat

bagi penulis.

6. Seluruh staf Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah

banyak memberikan bantuan keilmuwan bagi penulis, hingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh pegawai perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

baik Utama maupun Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

membantu penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan

dalam penyusunan skripsi ini.

 

Page 8: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

vii

8. Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIK AU), khususnya kepada

bapak Muttaqin dan pengurus Bintal lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan

nama satu-persatu, serta para personil KODIK AU yang telah berpartisipasi

dalam pengisian angket penulis.

9. Kepada segenap keluarga penulis Ferial Umar Hasibuan, Febiyanti Hasibuan,

Fitri Melati Hasibuan, Arli Yanatri Zainsty, Julvan Tanjung, Farel Janata

Zainsty, Annahli Janati Zainsty, Hasan Arrais Zainsty, Sina Aqila Tanjung,

serta sanak keluarga lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu,

yang telah memberikan dukungannya baik moril dan materil dengan segenap

hati yang tulus dan ikhlas, hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Senyum dan canda kalian adalah penyemangat terbesar bagi penulis.

10. Kepada teman-teman seperjuangan yang selalu membantu dan memberikan

nasihat serta masukan kepada penulis diantaranya : Netta Andini, Indah

Lucanty, Siti Nurjanah, Firda Yunita, Titian Wahyu, Havievah, Sundus

Muharahma, Ike Pratiwi, Putri Ratna Wulan, Nina Riyanti, Aisyah Saftarini,

Siti Serly, Nurul Fitri, Syarifah Amini, Abdul Rosyid, Oki, M Boy capah, Try

Prasetyo, Zulkifli, Junaedi, Wisnu, Dannu, dan teman- teman lain yang tidak

bisa penulis sebutkan satu-persatu namun tetap kontribusi mereka akan selalu

penulis kenang dan hanya untaian doalah yang dapat penulis hanturkan kepada

mereka agar segala yang telah mereka lakukan diberikan ganjaran pahala yang

berlipat ganda dari Allah SWT.

 

Page 9: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

viii

Penulis sadar dan yakin, bahwasanya skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Akan tetapi meski demikian, penulis tetap berharap semoga hasil

dari skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Akhirnya penulis hanya dapat berharap dan memohon kepada Allah SWT,

semoga apa yang telah dilakukan menjadi amal shaleh dan mendapat ganjaran

pahala yang berlipat ganda. Dan semoga penulis dapat bertambah wawasan.

Amin Yaa Robbal Alamin

Jakarta, 27 Mei 2013

Penulis

 

Page 10: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .......................... iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Pembatasan danPerumusan Masalah ........................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................... 8

D. Tinjauan Kepustakaan ................................................................. 9

E. Metodelogi Penelitian ................................................................. 11

F. Sistematika Penelitian ................................................................. 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Efektifitas ...................................................................... 18

1. Pengertian Efektifitas ............................................................. 18

2. Pengukuran Keefektifan ......................................................... 19

B. Bimbingan Rohani Islam. ........................................................... 21

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam. ..................................... 21

2. Tujuan Bimbingan Rohani Islam. ........................................... 27

3. Fungsi Bimbingan Rohani Islam. ........................................... 29

4. Metode Bimbingan Rohani Islam............................................ 30

C. Etos Kerja .................................................................................. 33

1. Pengertian Etos Kerja ............................................................. 33

2. Fungsi dan Tujuan Etos Kerja ................................................ 36

 

Page 11: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

x

3. Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja ................................. 37

4. Indikasi Orang Beretos Kerja Tinggi ..................................... 39

5. Ciri Etos Kerja Muslim.............................................................. 40

BAB III: GAMBARAN UMUM KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN

UDARA (KODIKAU) DAN KEGIATAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya ...................................... 50

B. Letak Geografis............................................................................ 52

C. Visi dan Misi ............................................................................. 52

D. Tugas Pokok dan Fungsi............................................................... 53

E. Pembimbing Rohani Islam........................................................... 54

F. Terbimbing Rohani Islam............................................................. 54

G. Aktivitas Bimbingan Rohani Islam............................................... 54

H. Struktur Organisasi .................................................................... 55

BAB IV: TEMUAN LAPANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan .................................................................. 56

B. Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos Kerja ..... 69

C. Efektifitas Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan

Etos Kerja .................................................................................. 72

D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat................................. 77

BAB V: PENUTUP:

A. Kesimpulan .............................................................................. 80

B. Saran ........................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 12: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang saling

membutuhkan antara satu dan lainnya di dalam masyarakat, selain itu

dalam menjalani kehidupannya ia memiliki kebutuhan yang harus

dipenuhi, diantaranya adalah kebutuhan jasmani dan juga kebutuhan

rohani. Kedua kebutuhan ini harus dipenuhi secara seimbang. Jika

manusia hanya memenuhi kebutuhan jasmaninya saja, maka ia tidak akan

bisa mengendalikan hidupnya dengan baik. Karena itu kebutuhan rohani

juga harus dipenuhi, dalam memenuhi kebutuhan rohani agama adalah

cara manusia mengenal rohani nya yang berkaitan dengan batin dan hati

nuraninya.

Agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas

kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci, kita

sebagai umat yang beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus

meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani

yang sempurna kesuciannya. Agama adalah salah satu pegangan bagi umat

manusia, kita dapat meyakini bahwa agama adalah kepercayaan akan

adanya Tuhan yang menurunkan wahyu kepada para nabi-Nya untuk umat

manusia demi kebahagiaannya di dunia dan akhirat.

 

Page 13: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

2

Agama juga dapat membimbing individu dalam memilih dan

menjalani suatu keputusan yang telah diambil, salah satunya adalah

bekerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri

dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh orang yang bersangkutan.1

Agama merupakan sumber gerak yang dinamis untuk mencapai

suatu kemajuan. Agama melarang pemeluknya malas, boros, berlebihan

dan bersikap hedonisme yaitu bersikap hanya memikirkan kenikmatan

duniawi saja, dan selalu berfoya-foya. Oleh sebab itu, umat yang

beragama hendaknya selalu bekerja keras dan memiliki etos kerja,

Memiliki etos kerja dan semangat bekerja keras merupakan ajaran agama.

Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 105 yang berbunyi

:

Dan katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan" (QS At-Taubah, 9 : 105).2

Islam selalu mengajarkan umatnya agar didalam hidup harus selalu

mempunyai arah dan tujuan, dalam mewujudkan tujuan itu manusia

dituntut untuk selalu beribadah bekerja keras dengan mengandalkan

1 Mohammad As’ad, Psikologi Industry, (Yogyakarta: Libery, 2003). 2Departemen Agama RI, Terjemah Dan Tajwid Disertai Tafsir Ringkas Ibnu Katsir,

(Jakarta : 2009), h. 204

 

Page 14: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

3

kemampuan yang dimilikinya, tidak hanya diam dan mengharapkan

hidupnya akan berubah tanpa diimbangi usaha yang dilakukan, maka

tujuan tersebut tidak akan tercapai. Sebagaimana firman Allah dalam surat

Ar’rad ayat 11 yang berbunyi:

Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (QS Ar’rad: 11)3

Manusia membutuhkan untuk bekerja dan berbahagia serta sukses

dalam suatu jabatan tertentu. Biasanya pekerjaan atau jabatan ini adalah

untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya. Untuk meraih serta

memegang suatu jabatan yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya,

seseorang harus mampu untuk membuat suatu rencana dan keputusan

sendiri dalam karir dimasa depanya4. Karena itu agama memerintahkan

umatnya bekerja untuk menompang kehidupannya. Selain itu didalam

bekerja manusia bisa memanfaatkan apa yang ada didalam tubuhnya,

3 Departemen Agama RI, Terjemah Dan Tajwid Disertai Tafsir Ringkas Ibnu Katsir,

(Jakarta : 2009), h. 250 4 Dewa Ketut Sukardi, Pendekatan Konseling karir, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989),

Cet. 1, h. 11.

 

Page 15: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

4

menggunakan pikirannya dan juga fisiknya, dengan begitu manusia dapat

mengasah kemampuannya secara optimal tentu dengan porsi yang sesuai

artinya bekerja tidak berlebihan tetapi juga tidak bermalas-malasan.

Dalam membuat suatu rencana dan keputusan ini setiap individu

dapat menjadikan agama sebagai pedoman maupun pegangan, agar

rencana dan keputusan yang dipilih dapat dipertanggung jawabkan dengan

baik, juga dapat memberikan pandangan terhadap individu dalam memiliki

etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah agama dengan baik

maka akan menimbulkan etos kerja yang baik pula.

“Menurut Abraham H. Maslow setiap orang mempunyai Kebutuhan mempertinggi kapisitas kerja (Self actualization). Yaitu setiap orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik. Hal ini merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan dan seringkali nampak pada hal-hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri seseorang. Dalam motivasi kerja pada tingkat ini diperlukan kemampuan manajemen untuk dapat mensinkronisasikan antara cita diri dan cita organisasi untuk dapat melahirkan hasil produktivitas organisasi yang lebih tinggi”.5

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) adalah satu

kesatuan instansi pemerintahan yang bertugas menyelenggarakan

pendidikan pertama, pembentukan, pengembangan, spesialisasi, peralihan

dan pendidikan lain guna meningkatkan mutu personil TNI AU serta

menyelenggarakan pengembangan sistem pendidikan, didaktik, metodik

pendidikan, dan ilmu pengetahuan kedirgantaraan serta pembinaan potensi

dirgantara di lingkungan Kodikau dan jajarannya. Tentara Nasional

5 Abraham H. Maslow, Motivasi Dan Kepribadian, ( Jakarta: Midas Surya Grafindo,

1993), Cet. 2, h. 165.

 

Page 16: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

5

Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU) adalah bagian dari Tentara Nasional

Indonesia yang bertugas mempertahankan negara melaksanakan tugas TNI

dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara serta

melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

Para Anggota TNI Adalah Insan hamba Tuhan yang memiliki

kesadaran beragama sebagai manusia sosial yang beriman kepada Tuhan

Yang Maha Esa, sebagai pemeluk agama yang mengakui kebesaran Tuhan

Yang Maha Kuasa, serta sadar bahwa melaksanakan tugas dengan baik

berarti melaksanakan amanat Tuhan yakni dengan mengamalkan ajaran-

ajaran agama yang diajarkan baik di lingkungan rumah tangga,

masyarakat, dalam kedinasan maupun kehidupan pribadi guna mencapai

keberhasilan dunia dan akherat.

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya itu personil

membutuhkan bimbingan kerohaniaan untuk menyeimbangkan kebutuhan

rohani dan jasmaninya. Kegiatan bimbingan rohani Islam ini selain

memberikan motivasi, menumbuhkan rasa cinta kepada Tuhan juga

diharapkan dapat menumbuhkan etos kerja, agar para personil mampu

mengamalkan ibadahnya melalui bekerja.

Etos kerja dapat diartikan sebagai pandangan bagaimana

melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai

kesuksesan. Sedangkan apa yang dimaksud dengan bimbingan rohani.?

Bimbingan rohani adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain yang mengalami

 

Page 17: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

6

kesulitan-kesulitan rohaniah dalam lingkungan hidupnya agar orang

tersebut mampu mengatasinya sendiri karena timbul kesadaran dan

penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, bimbingan

rohani ini dilakasanakan maka sasarannya sudah tentu pemberian

kecerahan batin sesuai dengan ajaran agama.

Pelaksanaan Bimbingan rohani Islam di KODIKAU dilakukan

rutin yaitu pada hari Rabu pukul 08.00-10.00 yang diikuti oleh seluruh

personil yang beragama Islam. Bimbingan rohani Islam ini terdiri dari

bimbingan sholat (sholat wajib dan sunnah), bimbingan baca tulis Al-

Quran dan berdakwah (ceramah Islam).

Bimbingan dan rohani Islam di lingkungan KODIKAU ini

diharapkan dapat menumbuhkan etos kerja bagi para personil agar para

personil sadar akan kewajibannya yaitu menjadi hamba Allah dengan

melaksanakan perintah agama dan kewajibannya sebagai personil TNI

yaitu bekerja dengan penuh tanggung jawab melindungi negara Indonesia.

Berbagai fenomena yang terjadi pada zaman modern saat ini,

memberikan indikasi dan memperlihatkan bahwa nilai keagamaan dan

nilai moral sudah tidak dijalankan bahkan seringkali di kesampingkan.

Sering kita dengar bahwa di dalam lingkungan TNI tidak sedikit anggota

TNI yang melalaikan tugasnya, tidak bekerja dengan sungguh-sungguh

dan menyalahgunakan kekuasaannya, selain itu banyak juga para TNI

yang tidak disiplin hal ini terlihat dari banyaknya anggota yang keluar

 

Page 18: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

7

kantor untuk keperluan pribadi pada jam kerja. Karena itu bimbingan

rohani Islam di lingkungan TNI diharapkan dapat menumbuhkan etos

kerja personil.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui

Efektivitas bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja

personil KODIKAU dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul

“Efektivitas Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos

Kerja Personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian skripsi ini tidak mengalami perluasan masalah dan

melebar dari topik permasalahan, maka penulis perlu membuat batasan

masalah yang akan dibahas, pembahasan tersebut dibatasi yaitu sebagai

berikut: Efektivitas Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos

Kerja Personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah pada

skripsi ini penulis uraikan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

 

Page 19: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

8

1. Bagaimana metode bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos

kerja personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) ?

2. Apakah bimbingan rohani Islam efektif dalam menumbuhkan etos

kerja personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah diatas maka tujuan

dari penelitian yang hendak dicapai adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana metode bimbingan rohani Islam dalam

menumbuhkan etos kerja personil Komando Pendidikan Angkatan

Udara (KODIKAU).

b. Untuk mengetahui keefektifan bimbingan rohani Islam dalam

menumbuhkan etos kerja personil Komando Pendidikan Angkatan

Udara (KODIKAU).

2. Manfaat Penelitian

a. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi

mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, khususnya jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam agar dapat mengetahui efektivitas

bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja personil

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

b. Praktis

 

Page 20: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

9

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) agar dapat

menumbuhkan etos kerja para personilnya dan membantu

mengembangkan dan memperbaiki program kerja serta evaluasi

kegiatan di Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

D. Tinjauan Pustaka

Penelitian ini melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan bahwa penulisan

skripsi ini bukan merupakan hasil dari skripsi sebelumnya, berikut ini judul-

judul skripsi yang dijadikan tinjauan pustaka :

1. “Upaya pemulung Terhadap Etos Kerja dan Pengamatan Agama Dalam

Meningkatkan Kualitas Hidup Di Kelurahan Jurang Mangu Barat Pondok

Aren Tanggerang.”

Disusun Oleh Gatot Subroto, NIM: 0054019966. Jurusan: Pengembangan

Masyarakat Islam. Fakultas Dakwah dan Kominukasi. Adapun penelitian

tersebut menjelaskan upaya pemulung terhadap etos kerja dan pengamatan

agama dalam meningkatkan kualitas hidup di Kelurahan Jurang Mangu

Barat Pondok Aren Tanggerang. Metode penelitian yang digunakan adalah

metode kualitatif dengan subjek penelitiannya pemulung dan objeknya

adalah etos kerja dan pengamalan agama pemulung dalam meningkatkan

kualitas hidup. Peneltian ini mendeskripsikan tentang dalam bidang

keagaamaan para pemulung memiliki pengetahuan yang kurang, namun

bukan berarti dengan pengetahuan yang kurang mereka tidak mengerjakan

 

Page 21: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

10

perintah agama misalnya mengerjakan ibadah sholat, mereka menganggap

sholat dapat sholat bisa menjadi motivasi mereka dalam bekerja.

2. “Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam dalam meningkatkan Etos kerja

Kepolisian di Polres Jakarta Pusat”

Disusun oleh Cintya Puspita Sari, NIM: 106052001950. Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, adapun penelitian tersebut menjelaskan tentang bagaimana

pelaksanaan bimbingan rohani Islam dalam meningkatkan etos kerja

Kepolisian di Polres Jakarta Pusat, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kualitatif, dimana subjeknya adalah bimbingan rohani

Islam dan objeknya adalah etos kerja Kepolisian. Penelitian ini

mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani dalam

meningkatkan etos kerja Kepolisian, karena dalam badan lembaga seperti

Kepolisian memerlukan bimbingan rohani Islam untuk menyeimbangkan

tugas manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk yang beragama,

pelaksanaan bimbingan rohani Islam ini berjalan efektif.

3. “Efektivitas Dakwah Yayasan Nanda Dian Nusantara Dalam

Meningkatkan Pengalaman Keagamaan Komunitas Pemulung Di Pasar

Induk Kramat Jati Jakarta Timur.”

Disusun Oleh Laila Yulianis, NIM: 104051001907. Jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam. Fakultas Dakwah Dan Komunikasi, adapun penelitian

tersebut menjelaskan tentang bagaimana Efektivitas Dakwah Yayasan

Nanda Dian Nusantara Dalam Meningkatkan Pengalaman Keagamaan

 

Page 22: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

11

Komunitas Pemulung Di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskritif

dimana dalam penelitian ini penulis menggunakan teori efektivitas,

dakwah dan pengamalan keagamaan untuk melihat seberapa besar dan

efektif atau tidaknya kegiatan Dakwah yang dilakukan Yayan Nanda Dian

Nusantara.

Berbeda dari pembahasan-pembahasan skripsi diatas skripsi kali

ini menekankan pada Efektivitas Bimbingan Rohani Islam Dalam

Menumbuhkan Etos Kerja Personil Komando Pendidikan Angkatan Udara

(KODIK AU).

E. Metedologi Penelitian

1. Pendekatan dan Metedologi penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode

deskritif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskritif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak.6

Pendekatan kualitatif ini digunakan karena beberapa

pertimbangan. Pertama, menyesuaikan pendekatan kualitatif lebih

mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua,

pendekatan ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

6 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1998), Cet. 8, h. 63.

 

Page 23: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

12

peneliti dan responden. Ketiga, pendekatan ini lebih peka dan dapat

lebih menyesuaikan diri dengan pola-pola nilai yang dihadapi.

Dan kegiatan yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

adalah mengumpulkan data yang erat hubungannya dengan efektivitas

bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos kerja berupa data

apa adanya ketika penelitian dilakukan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini tekhnik pengambilan sampling yang

digunakan yaitu purposive sampling adalah sampel yang dipilih

dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian. Sampling

purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang benar –

benar terpilih oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh

sampel itu. Misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa

yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

a. Subjek penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah 3 pembimbing rohani Islam

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU), 4 personil

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

b. Objek penelitian

 

Page 24: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

13

Objek penelitian ini adalah Efektivitas bimbingan rohani Islam

dalam menumbuhkan etos kerja personil Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU).

3. Waktu dan tempat penelitian

a. Waktu

Waktu penelitian penulis laksanakan di jam kerja yakni

diantara jam 08.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB. Penulis

melakukan penelitian sejak Agustus 2012 sampai dengan Februari

2013.

b. Tempat penelitian

Penulis melakukan penelitian di Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU) yang beralamatkan di Jl. Golf Raya

Halim Perdana Kusuma. Jakarta 13610

4. Sumber Data Penelitian

a. Data Primer, yaitu data yang berasal langsung dari sumbernya,

baik dari pembimbing rohani Islam, para personil maupun

seluruh personil.

b. Data sekunder, yaitu data tidak langsung berupa dokumen

dokumen yang dapat menunjang kelengkapan data untuk

penelitian.

5. Tekhnik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data-data dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu:

a. Wawancara

 

Page 25: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

14

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung

kepada pembimbing rohani Islam, dan para personil. Wawancara

ini dilakukan secara terus menerus hingga penulis mendapatkan

data yang akurat. Jenis wawancara yang peneliti gunakan adalah

wawancara terbuka yaitu suatu wawancara yang para subjeknya

tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui apa

maksud dan tujuan diadakannya wawancara itu, dan wawancara

terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya telah

menciptakan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan.

b. Observasi

Pada penelitian ini pengumpulan data akan dilakukan

menggunakan tekhnik observasi dimana penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap fenomena yang ada atau situasi

yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian pada saat kegiatan

bimbingan rohani Islam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen,

yakni menggunakan data-data dan sumber-sumber yang ada

hubungannya dengan masalah yang dibahas. Sedangkan data-data

ini, penulis peroleh dari profile company, arsip-arsip maupun

 

Page 26: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

15

diktat-diktat yang berhubungan dengan masalah penelitian di

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

6. Analisis Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam

bentuk yang lebih muda dibaca dan diinterpretasikan, data data yang

telah dikumpulkan diolah melalui beberapa tahap yaitu dibaca,

dipelajari dan ditelaah. Setelah itulangkah selanjutnya membuat

abstraksi dengan tujuan untuk membuat rangkuman inti.

Pada bagian analisa data penulis akan menyajikan data dengan

terlebih dahulu mengelola data melalui proses secara sistematis, yaitu

dengan menyusun semua data yang telah diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, ataupun dokumentasi. Setelah data diperoleh

kemudian dilakukan penyajian secara deskritif yaitu dengan

penjabaran dari hasil temuan lapangan berupa kata-kata tertulis atau

lisan. Oleh karena itu di dalam penelitian ini penulis menggunakan

analisis deskritif.

7. Tekhnik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini maka penulis

mengacu pada “Pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis dan

disertasi)” yang disusun oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

diterbitkan oleh CEQDA (Center for Quality Development and

Asurance), 2007.

 

Page 27: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

16

F. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran jelas tentang hal-hal yang diuraikan

penulisan skripsi ini, maka penulis membagi sistematika penyusunan ke dalam

lima bab, masing-masing bab dibagi dalam sub bab dengan rincian sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis, yang meliputi pengertian efektifitas,

pengukuran keefektifan, pengertian bimbingan rohani Islam, tujuan

dan fungsi bimbingan rohani Islam, metode bimbingan rohani

Islam, pengertian etos kerja, fungsi dan tujuan etos kerja, unsur-

unsur etos kerja, dan ciri etos kerja muslim.

BAB III : Temuan Penelitian, membahas tentang gambaran umum

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU), yang

meliputi sejarah dan latar belakang berdirinya KODIKAU, visi dan

misi KODIKAU, struktur organisasi KODIKAU, dan program

kerja KODIKAU.

BAB IV : Analisa Hasil Temuan, menjelaskan Efektivitas bimbingan rohani

Islam dalam menumbuhkan etos kerja personil Komando

Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU)

BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari penulis.

 

Page 28: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

18

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Efektifitas

1. Pengertian Efektifitas

Secara etimologi kata efektifitas diambil dari kata efek yang

artinya akibat atau pengaruh, dan dari kata efektif yang artinya ada akibat

atau pengaruh dari sesuatu, membawa hasil, dan efektifitas itu sendiri

berarti keadaan berpengaruh, keberhasilan, tentang usaha atau tidakan.

Efektifitas berhubungan dengan penentuan apakah tujuan yang telah

ditetapkan telah tercapai atau tdak. 1

Mengenai pengertian efektifitas, berikut merupakan pendapat dari

beberapa ahli diantaranya:

a. Fx Suwarto, menerangkan bahwa efektif yang dimaksudkan adalah

“ada efeknya (pengaruh, akibat, kesan), dan penggunaan sebuah

metode atau cara dalam melaksanakan aktifitas sehingga berhasil, guna

mencapai hasil yang optimal. 2

b. Suharto, menerangkan bahwa efektifitas merupakan keterangan yang

artinya ukuran hasil tugas atau keberhasilan dalam pencapaian tujuan.3

1Tim Penyusun Kamus Besar Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (P3B) Departement

Pendidikan dan kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. ke-vii, edisi ke-2, h. 284.

2 Fx Suwarto, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta, 1999), Cet. ke-1, h.1.

3 Hasan Shadly, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1990), Cet. ke-8, h. 207.

 

Page 29: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

19

Dari beberapa pengertian-pengertian efektifitas diatas dapat

disimpulkan bahwa secara umur efektifitas adalah merupakan suatu

tingkat keberhasilan dari segi tercapai atau tidaknya sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan, semakin mendekati sasaran dan tujuan berarti

semakin tinggi pula tingkat ke efektifannya.

Efektifitas berkaitan juga dengan keberhasilan tujuan, penetapan

standar, proffesionalitas, penetapan sasaran, keberadaan program,

pemberian materi, berkaitan dengan metode atau cara dan sarana serta

fasilitas yang disediakan. Jadi kegiatan bimbingan rohani Islam dapat

dikatakan efektif jika dapat menumbuhkan etos kerja personil di Komando

Pendidikan Angkatan Udara (KODIK AU).

2. Pengukuran Keefektifan

Menurut FX Suwarto dalam upaya mengukur sejauh mana tingkat

keefektifan, terdapat dua pendekatan dalam hal pengukuran keefektifan,

diantaranya yaitu:

a. Pendekatan tujuan yang menekankan pada pentingnya pencapaian

tujuan sebagai kriteria penilaian keefektifan. Pendekatan ini

digunakan secara luas dalam usaha mengevaluasi dan mengukur

tingkat keefektifan, dalam praktek pendekatan menurut tujuan yang

banyak digunakan adalah manajemen berdasarkan sasaran

(manajement by objektive) adalah suatu program yang mencakup

tujuan-tujuan yang khas yang ditentukan secara partisipatif, untuk

 

Page 30: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

20

suatu kurun waktu tertentu dengan umpan balik mengenai

kemajuan-kemajuan tujuan organisasi tersebut.

b. Pendekatan teori sitem, yaitu pendekatan yang menekankan

pentingnya adaptasi tuntutan ekstern sebagai kriteria penilaian

keefektifan dalam pendekatan teori sistem ini dapat dilihat secara

intern dan ekstern, intern yaitu dengan cara melihat bagaimana

manfaat orang dan organisasi, sedangkan ekstern yaitu dapat

menghubungkan transaksi organisasi dengan orang atau lembaga

lain.

c. Pendekatan teori multipel kontituensi, yaitu organisasi dapat

dikatan efektif bila dapat terpenuhi tuntutan dari konstitusi yang

terdapat dalam lingkungan organisasi, yaitu konstituensi yang

menjadi pendukung kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. 4

Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan pendekatan tujuan

untuk mengukur efektifitas bimbibingan rohani Islam dalam

menumbuhkan etos kerja, pendekatan tujuan ini menganalisa tujuan dari

diadakannya kegiatan bimbingan rohani Islam di KODIKAU

Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapainya tindaknya

sasaran yang telah ditetapkan. Hasil yang makin mendekati sasaran berarti

makin tinggi efektivitasnya. Mengarahkan kerja sesuai dengan maksud

dan tujuan merupakan faktor besar dalam membentuk lingkungan kerja

yang mampu melahirkan efektivitas secara keseluruhan.

4 FX. Suwarto, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogya, 1999), Cet. ke-1, h. 5-8.

 

Page 31: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

21

Berdasarkan definisi dan pengertian efektifitas diatas, maka efektifitas

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

fungsinya dan menghasilkan serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai

.

B. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

1. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari berbagai

masalah yang ada di dalam hidupnya, baik masalah yang ringan maupun

berat. Manusia harus mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada,

dalam menyelesaikan masalah tersebut manusia memerlukan bimbingan

dengan tujuan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan

baik dan terarah.

Berbagai para ahli mendefinisikan tentang istilah bimbingan, secara

etimologi Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance

yang berarti menunjukan, memberikan jalan, menuntun, bantuan, arahan,

dan petunjuk.

Kata kerja dari guidance adalah to guide yang artinya menunjukan,

menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, dan mengemudikan.

Dari berbagai pengertian itu maka yang paling umum digunakan adalah

pengertian “memberikan bimbingan, bantuan, dan arahan. 5

5 M. Luthfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h. 5.

 

Page 32: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

22

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia bimbingan adalah petunjuk

untuk mengerjakan sesuatu, tuntunan atau pimpinan.6 Untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih jelas tentang pengertian bimbingan dibawah ini

penulis akan memperlihatkan pengertian bimbingan diantaranya:

1. Menurut DR. Rachman Natawidjaja “Bimbingan adalah suatu proses

pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,

sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara

wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,

dan masyarakat, serta kehidupan umumnya. Dengan demikian ia dapat

mengecap kebahagiaan hidup dan dapat memberikan sumbangan yang

berarti bagi kehidupan masyarakat umumnya. Bimbingan membantu

individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk

sosial.”7

2. Jear Book Of Education8 mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu

proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk dan

mengembangkan kemampuanya agar memperoleh kebahagiaan pribadi

dan kemanfaatan sosial.

3. Menurut Bimo Walgito dalam bukunya “Bimbingan Penyuluhan di

Sekolah “ menyatakan bahwa bimbingan bantuan atau pertolongan yang

6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), Cet. ke-3, h. 152. 7 Rachman Natawidjaja, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia, 1990). 8 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 25.

 

Page 33: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

23

diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam

menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupannya, agar

individu atau sekumpulan individu-individu dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya.9

4. Menurut Dra. Hallen A, M.Pd. Dalam buku “Bimbingan dan Konseling”,

bimbingan merupakan prosese pemberian bantuan yang terus menerus dari

seorang pembimbing, yang dipersiapkan kepada individu yang

membutuhkannya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi yang

dimilikinya secara optimal dengan menggunakan berbagai macam media

dan tekhnik bimbingan dalam suasana asuhan yang normatif agar tercapai

kemandirian sehingga individu dapat bermanfaat baik bagi dirinya sendiri

maupun lingkungannya.10

5. Menurut W.S. Wingkel memaparkan bimbingan berarti pemberian

bantuan kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara

bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntunan-

tuntunan hidup. Bantuan itu bersifat psikis (kejiwaan) bukan pertolongan

finansiil, media, dan lain sebagainya. Dengan adanya bantuan ini,

seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya

9 Bimo Walgito, Bimbingan Penyuluhan Di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993),

Cet. ke-2, h. 4. 10 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), Cet. ke-3, h.

8.

 

Page 34: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

24

sekarang dan menjadi lebih mapan untuk menghadapi masalah yang akan

dihadapinya kelak.11

Dari beberapa pendapat tersebut penulis dapat mendifinisikan

bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan atau pertolongan

secara berkesinambuangan yang diberikan kepada individu atau kelompok

individu yang membutuhkan bantuan dalam membantu menyelesaikan

masalah yang dihadapinya serta membantu individu atau sekelompok

individu memahami diri dan lingkungannya agar mereka dapat

mengembangkan potensi yang dimiliknya sendiri dalam upaya mengatasi

berbagai permasalahan.

Dari uraian diatas penulis dapat memahami bahwa bimbingan

dapat diberikan baik untuk menghindari berbagai persoalan atau kesulitan,

bimbingan ini bersifat mencegah (prefentive). Juga dapat diberikan untuk

mengatasi berbagai kesulitan dan permasalahan yang telah menimpa

individu, bimbingan ini bersifat penyembuhan (korektif).

Selanjutnya pengertian Rohani secara Harfiyah berasal dari bahasa

Arab yang diawali dari kata Ruh yang berarti jiwa, perkataan rohani sama

artinya dengan hati, kalbu, jiwa yang mewujudkan sebagai unsur pribadi

yang tidak bisa dilihat oleh panca indera tetapi gejala dalam kerjanya dapat

dirasakan. Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer dijelaskan bahwa

rohani adalah “kondisi kejiwaan seseorang diamana terbentuk dalam

11 W.S. Winkel, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah, (Jakarta:

Gramedia,1989), h. 17.

 

Page 35: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

25

hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam

budi pekerti seseorang serta melalui hubungan manusia dengan sesama

manusia dengan ajaran agama yang dianutnya.12

Menurut Jamaludin Kafie, dalam bukunya “Psikologi Dakwah”,

menjelaskan rohani adalah bagian dari yang ghoib, dengan roh ini manusia

dapat mengenal dirinya sendiri dan mengenal Tuhan, serta menyadari

keberadaan orang lain (Berkepribadian, berkebutuhan, dan

berkeprimanusian), serta tanggung jawab atas segala tingkah lakunya. 13

Roh menurut Imam Ghazali seperti yang dikutip oleh Jamludin

Kafie mengatakan bahwa roh itu mempunyai dua pengertian, yaitu : roh

jasmani dan roh rohani. Roh jasmani yaitu zat halus yang berpusat di

ruang hati dan menjalar keseluruh ruang urat nadi (pembuluh darah)

selanjutnya tersebar keseluruh tubuh, karenanya manusia dapat bergerak

(hidup) dan dapat merasakan berbagai macam perasaan serta dapat berfikir

atau mempunyai kegiatan-kegiatan hidup kejiwaan. 14

Dari pernayataan diatas penulis dapat mendefinisikan bahwa

rohani adalah jiwa, hati dan qalbu dari manusia yang keberadaannya tidak

terlihat tetapi gejalanya dapat dirasakan, dengan roh ini manusia hidup

sebagai makhluk Tuhan serta menyadari dirinya memiliki nilai keimanan

dan ketaqwaan.

12 Salim dan Yenny, Kamus bahasa Indonesia Kontemporer, h. 12-13. 13 Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit Indah, 1993), h. 16. 14 Ibid, hal. 16

 

Page 36: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

26

Pengertian Islam sebagai suatu agama yang berasal dari wahyu

Tuhan, menurut Arifin melihat Islam sebagai agama dari dua aspek yaitu:

(a) Aspek Subyektif (pribadi manusia), ialah tingkah laku manusia yang

dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, berupa getaran batin yang dapat

mengatur dan mengarahkan tingkah laku tersebut kepada pola hubungan

dengan masyarakat, dan alam sekitarnya. Maka disini nilai-nilai

keagamaan telah membudaya dalam batinya dan menjadi rujukan dari

sikap dan orientasi hidup sehari-hari. (b) Aspek Obyektif (doktrinair),

berupa peraturan yang bersifat ilahi yang menuntun orang-orang berakal

budi ke arah ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup didunia, dan

menuju kebahagiaan di akhirat.15

Menurut Prof. DR. Harun Nasution menyatakan Islam agama yang

ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan untuk masyarakat manusia kepada

Nabi Muhamad SAW, sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa

ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi saja, tetapi mengenai

berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang

mengambil berbagai aspek itulah al-Quran dan Hadits.16 Dari pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Tuhan (Allah) yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dengan ajaran-ajarannya yang

bersumber dari al-Quran dan Hadits untuk membawa manusia mencapai

kebahagiaan didunia dan juga akhirat.

15 Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden

Terayon Press, 1994), Cet. ke-4. 16 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1987),

Cet. ke-5, Jilid. 1, h. 24.

 

Page 37: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

27

Dari pengertian-pengertian diatas penulis dapat mendefinisikan bahwa

bimbingan rohani Islam adalah proses pemberian bantuan kepada individu

agar dapat menjalankan hidupnya dengan selaras, serasi dan seimbang, sesuai

dengan ajaran Agama Islam dan petunjuk sang Khalik Allah SWT sehingga

dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam

a. Tujuan Bimbingan Rohani Islam

Dalam melaksanakan bimbingan rohani Islam terhadap

individu maupun kelompok agar mendapatkan hasil yang sesuai

dengan apa yang diharapkan, maka perlu diperhatikan terlebih dahulu

tujuan dari pelaksanaan kegiatan bimbingan rohani Islam tersebut.

Menurut Drs. Samsul Munir Amin, M.A secara umum dan luas

program bimbingan dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Membantu individu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi.

2. Membantu individu dalam mencapai kehidupan yang efektif dan

produktif dalam masyarakat.

3. Membantu individu dalam mencapai hidup bersama dengan

individu-individu yang lain.

4. Membantu individu dalam mencapai harmoni antara cita-cita dan

kemampuan yang dimilikinya.17

17 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), Cet. 1,

h. 38.

 

Page 38: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

28

Sedangkan menurut Drs. H.M. Arifin, M.Ed, tujuan bimbingan agama

adalah dimaksudkan untuk membantu si terbimbing supaya memiliki religious

reference (sumber pegangan keagamaan) dalam memecahkan problem.18

Menurut Hamdani Bakran adz-Dzaky menjelaskan bahwa tujuan dari

bimbingan Islam adalah sebagai berikut :

1. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan dan

keberhasilan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, lapang dada, dan

mendapat pencerahan taufik dan hidayat dari Allah SWT.

2. Untuk menghasilkan suatu perubahan perbaikan dan kesopanan tingkah

laku yang memberikan manfaat bagi dirinya, lingkungn keluarga maupun

sosial.

3. Untuk menghasilkan kecerdasan emosi pada individu dan berkembang

rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong menolong dan rasa kasih sayang.

4. Untuk mendapatkan kecerdasan spiritual pada individu, sehingga muncul

dan berkembang rasa ingin untuk taat pada Allah, ketulusan mematuhi

segala perintah-Nya dan tabah menerima ujian-Nya.

5. Untuk menghasilkan potensi ilahiyah sehingga fungsi diri sebagai khalifah

dimuka bumi ini dapat terlaksana dengan baik dan benar.19

Oleh sebab itu, tujuan dari bimbingan rohani Islam ialah suatu

kegiatan bimbingan yang dapat memberikan pemahaman mengenai ajaran-

18 Arifin, Pokok-pokok Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang,

1979), h. 29. 19 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: PT.

Fajar Pustaka Baru, 2001), Cet. ke-2, h. 221.

 

Page 39: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

29

ajaran ke Islaman sesuai dengan ketentuan Al-Quran dan As sunnah untuk

membantu memecahkan masalah yang timbul.

3. Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi, dalam bukunya “Dasar-dasar

Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah”, menyebutkan bahwa fungsi

bimbingan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Preventif

Dalam hal ini bimbingan berfungsi sebagai pencegahan terhadap

timbulnya masalah.

2. Fungsi Pemahaman

Dalam hal ini bimbingan berfungsi sebagai sumber yang dapat

menghasilkan pemahaman-pemahaman tentang suatu hal guna

mendapatkan informasi lebih dari permasalahan.

3. Fungsi Perbaikan

Dalam hal ini bimbingan berfungsi dalam menghasilkan solusi

atau jalan keluar dari berbagai permasalahan dengan tujuan

memecahkan masalah yang dihadapi

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Dalam hal ini fungsi bimbingan dapat memelihara dan

mengembangkan keseluruhan pribadinya secara terarah dan

berkelanjutan dan dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki.

 

Page 40: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

30

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa keberhasilan

suatu bimbingan dapat dilihat dari terlaksana sesuai fungsinya, fungsi

dari bimbingan rohani Islam yaitu sebagai sumber yang memberikan

pemahaman, sebagai upaya memelihara dan membantu

mengembangkan hidup manusia, sebagai tuntunan yang memberikan

arahan sesuai dengan ajaran Islam (Al-Quran) dalam memelihara diri

sehingga terhindar dari berbagai masalah, serta sebagai sumber yang

dapat memberikan pengetahuan mengenai hubungan manusia dengan

Tuhan.20

Dari uraian diatas dapat dipahai bahwa fungsi dari bimbingan rohani

Islam adalah untuk memberikan arahan dan pemahaman keagamaan

kepada individu dan sekelompok individu sesuai dengan ajaran agama

Islam, agar arahan dan pemahaman tersebut dapat membantu individu atau

sekelompok individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi, dan

mendapatkan kebahagiaan dunia dan juga kebahagiaan akhirat.

4. Metode Bimbingan Rohani Islam

Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos, yang

merupakan gabungan dari dua kata yaitu meta ialah menuju, melalui,

mengikuti. Dan kata hodos ialah cara jalan, atau arah. Metode dalam

bahasa Arab disebut dengan istilah uslub, tarikh, minhaj, dan nizam. 21

20 Ahmad Hatta, Tafsir Quran Pustaka Dilengkapi Dengan Ababun Nuzul dan

Terjemahan, h. 601 21 Elyas Anten, Injililizi Arabi, (Mesir: Elyas Modern Press, 1951), h. 438.

 

Page 41: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

31

Dalam pengertian yang lebih luas, metode bisa pula diartikan

sebagai segala sesuatu atau cara yang digunakan untuk mencapai tujuan-

tujuan yang diinginkan.22 Dari uraian diatas metode dapat diartikan dengan

cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Agar dalam proses bimbingan yang dilakukan sesuai dengan

harapan maka seorang pembimbing harus dapat memahami tekhnik dan

metode apa yang harus dilakukan dalam memberikan bimbingan kepada

klien. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam memberikan

bimbingan rohani Islam, berikut penulis akan memberikan uraian beberapa

metode bimbingan rohani Islam diantaranya:

a. Metode Interview (Wawancara)

Adalah salah satu cara atau tekhnik yang digunakan untuk

mengungkapkan dan mengetahui mengenai fakta-fakta mental/kejiwaan

(psikis) yang ada pada diri terbimbing atau klien.23

Menurut W.S. Wingkel , interview (wawancara) informasi

merupakan suatu alat untuk memperoleh fakta/data/informasi, jadi terjadi

pertemuan di bawah empat mata dengan tujuan mendapatkan data yang

diperlukan untuk bimbingan.24 Sebagai salah satu cara untuk memperoleh

fakta, metode wawancara masih tetap banyak dimanfaatkan karena

interview bertujuan pada fakta apa yang dikehendaki.

22 M. Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, hal. 120. 23 Ibid, h. 122 24 W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: Gramedia,

1989). h. 59.

 

Page 42: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

32

b. Group Guidance (Bimbingan Kelompok)

Adalah cara yang digunakan untuk mengungkapkan jiwa dan

pembinaanya melalui kegiatan ceramah dan seminar. Dalam metode ini

pembimbing mengambil banyak inisiatif dan memegang peranan

instruksional, misalnya bertindak sebagai struktur atau sumber ahli bagi

berbagai macam pengetahuan atau informasi.25

Tujuan utama dari bimbingan kelompok ini adalah penyebaran

informasi mengenai penyesuaian diri dengan berbagai kehidupan klien.

Dengan menggunakan bimbingan kelompok seorang pembimbing dan

terbimbing akan dapat berinteraksi sosial dan dapat mengembangkan sikap

saling perduli dan memperhatikan antara satu dengan yang lainnya,

dengan begitu akan terasa ikatan kekeluargaan dan menumbuhkan sikap

kebersamaan.

c. Metode Direktif

Adalah salah satu tekhnik yang diberikan dan digunakan bagi klien

yang tidak mengerti masalahnya dan mengalami kesulitan dalam

memahami dan memecahkannya.26

Pada metode ini pembimbing memberikan arahan dan memberikan

secara langsung jawaban-jawaban terhadap faktor-faktor yang dianggap

menjadi penyebab timbulnya masalah pada diri terbimbing.

25 W.S. Wingkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, hal. 129. 26 Ibid, h. 130.

 

Page 43: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

33

d. Metode Non- Direktif

Metode ini disebut dengan “client centered” dilakukan dengan

tidak mengarahkan melainkan memberikan kesempatan kepada klien,

sebab pada tekhnik ini pelayanan bimbingan dan konseling memang lebih

banyak berpusat pada diri klien sendiri dan pembimbing hanya membantu

memberikan dorongan dalam memecahkan masalah. Seorang pembimbing

harus mendengarkan permasalahan dengan baik, memberikan waktu dan

kesempatan kepada klien dalam menceritakan permasalahan yang

dihadapinya

Dalam metode non directif ini juga terdapat metode edukatif yaitu

merupakan cara pengungkapan perasaan yang dilakukan dengan

menggunakan cara persuasif (mengajak) sekelompok individu dalam

memberikan pertanyaan-pertanyaan yang inovatif sesuai dengan

permasalahan yang ada.

C. Pengertian Etos Kerja

Etos kerja berasal dari kata Yunani, dapat mempunyai arti sebagai

sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap nilai

bekerja. Menurut K.H. Toto Tasmara etos kerja adalah totalitas

kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang,

 

Page 44: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

34

meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya

untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high Performance)27 .

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, etos kerja adalah semangat

kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu

kelompok. Secara terminiologis kata etos yang mengalami perubahan

makna yang meluas, digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda yaitu:

a. Suatu aturan umum atau cara hidup

b. Suatu tatanan aturan perilaku

c. Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah

laku.28

Etos menurut Clifford Geertz, adalah sikap yang mendasar

terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Etos adalah aspek

evaluatif yang bersifat menilai. Etos dibentuk oleh nilai-nilai anutan, maka

agama mendapat perhatian yang lebih tinggi, sebagai sesuatu yang bukan

saja memberikan aspek etis dari kerja, tapi juga megiringnya dalam

implikasi yang ekonomis. Etos kerja dengan demikian, adalah sikap

mental atau cara diri dalam memandang, mempersepsi, menghayati, dan

menghargai sebuah nilai kerja.

Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja mencakup

semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi

27 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Jakarta: PT Dana Bhakti Wakaf, 1995),

Cet. 1, h. 25. 28 Musa Asy’arie Islam. Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Ummat, (Yogyakarta:

Les’i, 1997), Cet. ke-1, h. 3.

 

Page 45: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

35

maupun non materi baik bersifat intelektual maupun fisik, mengenai

keduniaan maupun akhirat. Sedangkan dalam arti sempit, kerja

berkonotasi ekonomi yang persetujuan mendapatkan materi. Jadi

pengertian etos adalah karakter seseorang atau kelompok manusia yang

berupa kehendak atau kemauan dalam bekerja yang disertai semangat yang

tinggi untuk mewujudkan cita-citanya dengan tujuan mendapatkan

kebahagiaan dan kesejahteraan.

Dalam kehidupan pada saat sekarang, setiap manusia dituntut

untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan

bekerja seseorang akan menghasilkan uang, dengan uang tersebut

seseorang dapat membelanjakan segala kebutuhan sehari-hari hingga

akhirnya ia dapat bertahan hidup.

Setiap pekerja, terutama yang beragama islam, harus dapat

menumbuhkan etos kerja secara Islami, karena pekerjaan yang ditekuni

bernilai ibadah. Hasil yang diperoleh dari pekerjaannya juga dapat

digunakan untuk kepentingan ibadah, termasuk didalamnya menghidupi

ekonomi keluarga. Oleh karena itu seleksi memililih pekerjaan dan

menumbuhkan etos kerja yang Islami menjadi suatu keharusan bagi semua

pekerjaan. Adapun etos kerja yang Islami tersebut adalah: niat ikhlas

karena Allah semata, kerja keras dan memiliki cita-cita yang tinggi.

Menurut Max Weber, pakar manajemen, etos kerja diartikan:

perilaku kerja yang etis yang menjadi kebiasaan kerja yang berporoskan

etika, dengan kata lain yang lebih sederhana, etos kerja yaitu semua

 

Page 46: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

36

kebiasaan baik yang berlandaskan etika yang harus dilakukan di tempat

kerja, seperti: disiplin, jujur, tanggung jawab, tekun, sabar, berwawasan,

kreatif, bersemangat, mampu bekerja sama, sadar lingkungan, loyal,

berdedikasi, dan bersikap santun.29

Islam memiliki pandangan sangat positif terhadap etos kerja.

Dalam Islam, kerja bukan semata untuk kerja, kerja tidak murni perkara

profan, tidak hanya perilaku duniawi, bukan hanya mengejar untung dan

gaji, juga bukan semata menepis gengsi, misalnya, dari tudingan sebagai

pengangguran. Islam adalah agama amal atau kerja, maka intinya

ajarannya adalah bahwa hamba mendekati dan berusaha memperoleh ridho

Allah SWT. Melalui kerja atau amal soleh dan dengan memurnikan sikap

menyembah kepada-Nya.

Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa etos

kerja adalah cara pandang , kemauan dan kehendak seseorang dalam

mencapai cita-cita dan mewujudkan segala keinginannya dengan usaha

dan semangat yang dilakukan. Etos kerja juga dapat kita pahami sebagai

kualitas esensial dari kerja seorang individu atau sekelompok orang

termasuk juga suatu bangsa, dimana kualitas tersebut merupakan pancaran

dari sistem nilai serta ide yang mereka yakini.

1. Fungsi dan Tujuan Etos Kerja

29 Mohammad As’ad, Psikologi Industry, (Yogyakarta:Libery,2003), cet. Ke-1, h.85

 

Page 47: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

37

Secara garis besar etos kerja merupakan penggerak dan

motivasi individu dalam melakukan setiap kegiatan yang

mencerminkan dirinya.

Menurut A. Tabrani Rusyan dalam bukunya “Pendekatan

Dalam Proses Belajar dan Mengajar” etos kerja memiliki fungsi:

a. Pendorong timbulnya perbuatan

b. Penggairah dalam aktivitas

c. Penggerak, seperti mobil mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi

akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan.30

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja

Faktor-faktor yang potensial mempengaruhi terbentuknya etos

kerja selain banyak, tidak jarang dilatarbelakangi oleh kausalitas plural

yang kompleks sehingga memunculkan berbagai kemungkinan.31

Manusia memang makhluk yang sangat kompleks, ia

memilikirasa suka, benci, marah gembira, sedih berani, takut dan lain-

lain. Ia juga mempunyai kebutuhan, kemauan, cita-cita dan angan-

angan. Manusia mempunyai dorongan hidup tertentu, pikiran dan

pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan sikap dan pendirian,

selain itu ia juga mempunyai lingkungan pergaulan dirumah atau

tempat kerjanya. Realitas sebagaimana tersebut tentu mempengaruhi

30 A. Tabrani Rusyan, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:CV

Remaja Rosdakarya, 1989), Cet. ke-8, h. 63. 31 Ahmad Janan Asifudin, Etos Kerja Islami, (Surakarta: Muhammadiyah Universitas

Press, 2004), h. 29.

 

Page 48: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

38

dinamika kerjanya secara langsung atau tidak langsung. Sebagai misal

rasa benci yang terdapat pada seorang pekerja, ketidakcocokan

terhadap atasan atau teman satu tim, keadaan seperti itu sangat

potensial untuk menimbulkan dampak negatif pada semangat,

konsentrasi dan stabilitas kerja orang yang bersangkutan.

Sebaliknya rasa suka pada pekerjaan, kehidupan keluarga yang

harmonis, keeadaan sosio kultural, sosio ekonomi dan kesehatan yang

baik, akan sangat mendukung kegairahan dan aktivitas kerja. Orang

yang bekerja sesuai dengan bidang dan cita-cita dibandingkan dengan

orang yang bekerja diluar bidang dan kehendak mereka niscaya tidak

sama dalam antusias dan ketekunan bekerja masing-masing.

Disamping itu faktor lingkungan alam berperan bila keadaan

alam, iklim dan sebagainya berpengaruh terhadap sikap orang kerja

itu. Selain itu terdapat dimensi transendental yaitu dimensi yang

melampaui batas-batas nilai materi yang mendasari etos kerja manusia

hingga dimensi ini kerja dipandang sebagai ibadah. Jalaludin secara

lebih tegas mengemukakan agama dapat menjadi smber motivasi kerja,

karena didorong oleh rasa ketaatan dan kesadaran ibadah. Etos kerja

terpancar dari sikap hidup mendasar manusia terhadap kerja,

konsekuensinya pandangan hidup yang bernilai transenden juga dapat

menjadi sumber motivasi yang berpengaruh serta ikut berperan dalam

proses terbentuknya sikap itu.

 

Page 49: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

39

Nilai-nilai transenden akan menjadi landasan bagi

berkembangnya spiritualitas sebagai salah satu faktor yang efektif

membentuk kepribadian. Etos kerja tidak terbentuk oleh kualitas

pendidikan dan kemampuan semata. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan inner life, suasana batin dan semangat hidup yang terpancar

dari keyakinan dan keimanan ikut menentukan pula. Oleh karena itu

agama (Islam) jelas dapat menjadi sumber nilai dan sumber motivasi

yang mendasari aktivitas hidup, termasuk etos kerja pemeluknya.

3. Indikasi-indikasi Orang Beretos Kerja Tinggi

Adapun indikasi-indikasi orang yang beretos kerja tinggi pada

umumnya meliputi sifat-sifat:

1. Kesetiaan Tekad dan kesanggupan mentaati, melaksanakan dan

mengamalkan segala sesuatu yang ditaati dengan penuh tanggung

jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dalam

sikap dan tingkah laku sehari-hari dalam melaksanakan tugas.

2. Prestasi Kerja, Suatu hasil yang secara nyata dapat dicapai dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

3. Tanggung Jawab, Kesanggupan seorang untuk menyelesaikan

pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan

tepat pada waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan

yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

 

Page 50: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

40

4. Kejujuran, Ketulusan hati seorang dalam melaksanakan tugas dan

kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang

diberikan kepadanyaa

5. Kerja Sama, Kemampuan seorang untuk bekerja bersama-sama

dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang

ditentukan, sehingga mencapai dayaguna dan hasil guna yang

sebesar-besarnya.

6. Prakarsa, Kemampuan seorang untuk mengambil keputusan,

langkah-langkah atau melaksanakan sesutu tindakan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu

perintah dari atasannya.

7. Kepemimpinan, Kemampuan seorang untuk meyakinkan orang

lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk

melaksanakan tugas pokoknya.

4. Ciri Etos Kerja Muslim

Menurut H. Toto Tasmara ciri-ciri orang yang mempunyai etos

kerja akan tampak dalam sikap dan tingkah lakunya, diantaranya

sebagai berikut:

a. Memiliki jiwa kepemimpinan (leadership)

Kepemimpinan berarti kemampuan untuk mengambil posisi

dan sekaligus memainkan peran, sehingga kehadiran dirinya

memberikan pengaruh pada lingkungannya. seorang pemimpin

 

Page 51: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

41

adalah seorang yang mempunyai personalitas yang tinggi.

Integritasnya terhadap keyakinan tauhid, berjuang dan

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kepemimpinan dalam etos

kerja artinya setiap personil diharapkan memiliki sifat

kepemimpinan dimana personil TNI AU mampu dalam memimpin

baik untuk dirinya sendiri maupun untuk rekan kerjanya.

b. Selalu berhitung

Sebagaimana Rosullulah bersabda

اعلم لدنيأك اكنك تعيأ شبدا واعآل لمخرتأك كنك تموأغ تد “Bekerjalah untuk duniamu, seakan-akan engkau akan

hidup selama-lamanya, dan beribadahlah untuk akhirat seakan-

akan engkau akan mati esok” Dari sabda Rosullulah tersebut

memberikan penjelasan bahwa manusia harus selalu berhitung atas

waktu yang dimilikinya, komitmen pada janji dan disiplin pada

waktu merupakan citra seorang muslim sejati. Selalu berhitung

bagi seorang TNI mengindikasikan kualitas bekerja, selalu

berhitung juga berarti tidak membuang buang waktu yang dimiliki,

selain itu selalu berhitung dalam pekerjaan dapat membantu

personil membuat target pencapaian sebagai personil TNI AU.

c. Menghargai waktu

 

Page 52: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

42

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghargai dan

menggunakan waktu sebaik mungkin, karena waktu tidak akan

pernah diputar kembali. Menghargai waktu dalam etos kerja

artinya menggunakan waktu yang diberikan dengan sebaik

mungkin dengan cara tidak mengulur ulur waktu dalam

menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan, artinya setiap personil

TNI diharapkan dapat memaksimalkan waktu dan tidak membuang

buang waktu karena tanggung jawabnya terhadap pekerjaan

merupakan prioritas utama yang harus di laksanakan bagi para

personil TNI.

d. Tidak pernah puas dalam berbuat kebaikan (positive improvement)

Merasa puas didalam berbuat kebaikan adalah tanda-tanda

kematian kreativitas, seperti peribahasa yang berbunyi apa yang

akan engkau dapat sesuai dengan apa yang engkau tanam. Maka

setiap manusia harus berbuat kebai kan agar mendapatkan segala

kebaikan pula di dalam hidupnya. Seorang personil TNI

diharapkan dapat memberikan banyak kebaikan kepada dirinya

sendiri, pekerjaannya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya,

pencitraan seorang TNI sangatlah penting, karena Tentara Nasional

Indonesia merupakan profesi penting dalam pemerintahan sebagai

alat pertahanan Negara juga pelayan masyarakat, oleh karena itu

sebaiknya seorang personil TNI selalu berbuat kebaikan juga

menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

 

Page 53: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

43

e. Hidup berhemat dan efisien

Memiliki cara pandang berhemat dan efisien membuat individu

terhindar dari keinginan berfoya-foya dan bersikap hedonisme,

personil TNI hidup berhemat dan efisien juga diharapkan dapat

membentuk personil yang selalu bersikap sederhana artinya dalam

kehidupan sehari hari para personil tidak bersikap mubadzir yaitu

berfoya foya dan mengejar kenikmatan duniawi saja, selain itu juga

tidak menyalahgunakan kekuasaan dan fasilitas yang diberikan dan

serta bertindak transparant sehingga tidak ada bentuk korupsi, kolusi

dan nepotisme.

f. Memiliki jiwa wiraswasta (entrepreneurship)

Memiliki jiwa dan semangat berwiraswasta tinggi, memikirkan

segala fenomena yang ada disekitarnya mewujudkannya dalam bentuk

yang nyata dan realistis. Dalam hal ini personil TNI diharapkan dapat

mampu menciptakan kreasi dan lapangan pekerjaan bagi

lingkungannya tanpa mengkesampingkan tugas utamanya sebagai

seorang personil TNI.

g. Memiliki insting bertanding dan bersaing

Semangat bertanding merupakan sisi lain dari citra seorang

muslim yang memiliki semangat jihad, panggilan untuk bertanding

dalam segala lapangan kebajikan dan meraih prestasi, dihayatinya

dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai panggilan Allah. Dalam

etos kerja personil TNI diharapkan memiliki insting bertanding dalam

 

Page 54: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

44

membela Negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan

kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia dan Tentara Nasional

Indonesia

h. Keinginan untuk mandiri (independent)

Sesungguhnya daya inovasi dan kreativitas hanyalah terdapat

pada jiwa yang merdeka, sedangkan jiwa yang terjajah akan terpuruk

dalam penjara nafsunya sendiri sehingga dia tidak pernah mampu

mengaktualisasikan kemampuan serta potensi yang dimilikinya.

Seorang TNI harus mandiri dalam segala hal baik dalam lingkungn

pekerjaan maupun lingkungan social, hal ini mencerminkan personil

TNI tidak bergantung pada siapapun.

i. Haus untuk memiliki sifat keilmuwan

Sikap orang yang berilmu adalah selalu haus untuk mencicipi

ilmu, karena dia sadar bahwa Rasullulah mewajidkan kepada setiap

muslim untuk mencari ilmu dan menggali ilmu walau ke negeri Cina

sekalipun, bersikap kritis dan objektiv atas ilmu yang didapatnya.

Seorang personil TNI AU harus memiliki wawasan yang luas terhadap

perkembangan Negara nya maupun perkembangan dunia, seorang

personil selalu memiliki rasa haus akan ilmu sehingga ia selalu mau

belajar dan belajar lagi guna mendapatkan wawasan dan ilmu yang

baru.

 

Page 55: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

45

j. Berwawasan Makro – Universal

Dengan memiliki wawasan makro, seorang muslim menjadi

manusia yang bijaksana, mampu membuat pertimbangan yang tepat.

Wawasannya yang luas ini, mendorong dirinya lebih realistis dalam

membuat perencanaan dan tindakan. Para personil TNI AU memiliki

wawasan universal guna mengetahui perkembangan dari dunia,

mengetahui perubahan-perubahan globalisasi yang terjadi dengan

tujuan melindungi negaranya yaitu Kesatuan Republik Indonesia, bila

seorang TNI AU tidak memiliki wawasan yang universal di

khawatirkan akan berpengaruh pada etos kerja, dalam hal ini

contohnya para personil mengetahui batas negaranya apa saja yang

menjadi milik dari Negara yang harus dimiliki dan apa saja ancaman

bagi negaranya.

k. Memperhatikan kesehatan dan gizi

Etos kerja pribadi muslim adalah etos kerja yang sangat erat

kaitannya dengan cara dirinya memelihara kebugaran dan kesegaran

jasmaninya. Men Sana In Corpero Sana, bagi seorang muslim

bukanlah hanya sebagai motto olah raga tetapi dia bagian dari spirit

dan gemuruh jiwanya untuk selalu berprestasi. Seorang personil

diharuskan memperhatikan kesehatannya untuk menunjang dirinya

dalam bekerja, pekerjaan para Tentara Nasional Indonesia lebih

banyak berhubungan dengan kekuatan fisik, jika ia tidak bisa menjaga

 

Page 56: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

46

kesehatan maupun asupan gizi yang baik maka akan berpengaruh pada

kualitas kerjanya.

l. Ulet dan pantang menyerah

Keuletan merupakan modal yang sangat besar didalam

menghadapi segala macam tantangan atau tekanan. Keuletan untuk

personil TNI AU merupakan cerminan kerja keras yang harus dimiliki,

bekerja dengan sungguh sungguh dan mengabdikan dirinya untuk

Negara.

m. Berorientasi pada produktivitas

Seorang muslim harus selalu mengembangkan potensinya agar

mampu menghasilkan dan memberikan sumbangan baik tenaga dan

pikiran, dengan begitu ia akan selalu membiasakan dirinya untuk

selalu produktivitas dalam segala bidang. Berproduktivitas untuk

seorang personil TNI AU artinya mampu menghasilkan pekerjaan

yang berkualitas.

n. Memperkaya jaringan silaturahmi32

Menjalin silaturahmi adalah kewajiban bagi umat muslim

karena dengan mempererat tali silaturahmi berarti seorang muslim

menjalin persaudaraan antar sesama, bagi personil TNI AU

mempererat tali silaturahmi dilakukan dengan personil lainnya,

32 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, hal. 29-59.

 

Page 57: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

47

keluarganya maupun lingkungan sekitarnya. Dengan memperkaya

jaringan silaturahmi para TNI menunjukan bahwa ia adalah makhluk

sosial yang saling membutuhkan antara satu sama lain dalam

kehidupan sehari-hari

Dengan adanya ciri ciri tersebut, setiap muslim akan berupaya

maksimal dalam melakukan pekerjaannya. la berusaha menyelesaikan

setiap tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan

berusaha pula agar setiap hasil kerjanya menghasilkan kualitas yang

baik dan memuaskan. Dengan kata lain, ia akan menjadi orang yang

terbaik dalam setiap bidang yang ditekuninya. Ada tiga tahapan yang

harus dilakukan seseorang agar prestasi kerja meningkat dan kerjapun

bernilai ibadah yaitu:

1. Kerja keras, ukuran kerja keras adalah kesempatan berbuat, tanpa

pamrih

2. Kerja cerdas. kepasifan dalam menghadapi pekerjaan membatasi

seseorang tidak berusaha meningkatkan kemampuan

profesionalismenya. Profesionalisme biasanya dijadikan ukuran

dalam peningkatan prestasi di setiap pekerjaan.

3. Ikhlas, ukuran ikhlas berdasarkan ajaran Islam. Ikhlas dalam

berkarya adalah kunci kejujuran. Banyak para pekerja yang dalam

pekerjaannya tekun dan cerdas namun tidak ikhlas yang pada

akhirnya menjadi petaka.

 

Page 58: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

48

Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib, rajin,

dan sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan merupakan anjuran

dan kewajiban bagi insan yang beragama Islam. Agama merupakan

motivasi dan sumber gerak serta dinamika dalam mewujudkan etos

kerja. Islam menyuruh manusia untuk bekerja dan mengubah nasibnya

sendiri. Manusia wajib berusaha dan berikhtiar untuk mewujudkan

kesejahteraan dan kebahagiaan masing-masing. Memang hanya

manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh

yang akan meraih prestasi, baik kesuksesan hidup di dunia maupun di

akhirat. Ada beberapa sikap mental yang mencerminkan sikap ini

antara lain:

a. Proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah

keadaan yang ada, atau membuat suasana lebih kondusif.

b. Memulai suatu pekerjaan dengan setelah sempurna dalam pikiran.

Kegiatan seperti ini kegiatan yang mengacu kepada visi, misi dan

tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Hal ini

menggambarkan bahwa pekerjaan tersebut tergantung niat masing-

masing.

c. Selesai mengerjakan suatu pekerjaan beralihlah kepada yang lain.

Kita harus selalu mengatur waktu untuk mengerjakan pekerjaan

sehingga tidak ada waktu yang terbuang, membuat nilai waktu itu

maksimal, baik untuk urusan dunia ataupun akhirat.

d. Mewujudkan Sinergi, saling bekerjasama mencapai tujuan.

 

Page 59: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

49

e. Sibuk memperbaiki diri sendiri, tidak memiliki waktu untuk

mencela orang lain.

Dalam Islam setiap perbuatan manusia mempunyai nilai

positif bagi kehidupan manusia. Karena itu setiap muslim tatkala

melakukan kegiatan, harus ada nilai tambah yang bermanfaat, baik

bagi dirinya ataupun orang lain.

 

Page 60: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

50

BAB III GAMBARAN UMUM KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA

(KODIKAU) DAN KEGIATAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

A. Sejarah dan Latar Belakang berdirinya (KODIKAU) Komando Pendidikan TNI Angkatan Udara, disingkat Kodikau adalah

Komando Utama Pembinaan TNI AU yang berkedudukan langsung dibawah

Kepala Staf Angkatan Udara. Kodikau bertugas menyelenggarakan pendidikan

pertama, pembentukan, pengembangan, spesialisasi, peralihan dan pendidikan

lain guna meningkatkan mutu personel TNI AU serta menyelenggarakan

pengembangan sistem pendidikan, didaktik, metodik pendidikan, dan ilmu

pengetahuan kedirgantaraan serta pembinaan potensi dirgantara di lingkungan

Kodikau dan jajarannya.

Setelah kemerdekaan diproklamirkan, para pejuang segera merebut

obyek-obyek vital dari Jepang termasuk pesawat-pesawat dengan jenis Ki-51

Guntai, Ki-43 Hayabusa, Ki-36/55 Cukui, Ki-5 Y1 Curen dan Ki-79 B

Nishikoren, Dakota, Avro Anson dan PBY-5A Catalina. Kemudan pesawat-

pesawat tersebut diperbaiki dengan fasilitas dan materiil yang serba kurang.

Namun dengan tekad yang kuat dari para pejuang tersebut, pesawat Curen

berhasil diterbangkan oleh Bapak Agustinus Adisutjipto, disusul kemudian

dengan berhasilnya pesawat Nishikoren mengudara.

 

Page 61: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

51

Pada masa itu, sangat dibutuhkan penerbang-penerbang untuk mengawaki

pesawat-pesawat peninggalan Jepang, sementara penerbang yang ada sangat

terbatas. Untuk itu didirikan Sekolah Penerbang yang bersifat darurat di

Pangkalan Udara Maguwo pada tanggal 15 November 1945 yang dipimpin oleh

Bapak Agustinus Adisutjipto. Setelah sekolah ini dibuka, disusul dengan

penggabungan pendidikan penerbangan di Pangkalan Udara Bugis Malang yang

bersifat kursus kilat. Siswa-siswanya terdiri dari bekas siswa Aspirant Vrijiwillig

Kortverband, yang telah memiliki Klein Brevet, bekas siswa pendidikan

Vrijwillig Vlieger Corp (VVC, bekas siswa Aspirant Onder Officer Kortverband

Keerling Vlieger yang belum mendapat brevet maupun pemuda-pemuda pejuang

lainnya yang sama sekali belum pernah menerima pendidikan penerbang.

Sekolah ini bersifat “Dual Mission” yang artinya disamping melaksanakan

latihan-latihan terbang juga melakukan tugas-tugas operasi, baik pesawatnya

maupun siswa dan instrukturnya . Hasil pendidikan penerbang pertama ini

kemudian diikutsertakan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Dengan perkembangan tugas dan fungsi Angkatan Udara, maka

diperlukan peningkatan personel secara kualitas maupun kuantitas, sehingga

Pimpinan Angkatan Udara mendirikan berbagai pendidikan, pendidikan yang

diselenggarakan oleh TNI AU adalah merupakan dibawah pimpinan Komando

Pendidikan Angkatan Udara.

 

Page 62: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

52

B. Geografi Lanud Halim Perdanakusuma

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) yang terletak di

Jakarta Timur memiliki letak geografis dengan koordinat 106,54 derajat Bujur

Timur dan 6,15 derajat Lintang Selatan,

Batas-batas sebelah Utara Jl. H. Sulaiman, Kelurahan Cipinang Melayu.

Sebelah Timur Kali Sunter, Kelurahan Jatiwaringin. Sebelah Selatan Jl. Raya

Pondok Gede, Kelurahan Lubang Buaya. Dan sebelah Barat berbatasan dengan

Kali Cipinang, Kelurahan Kebon Pala.

C. Visi dan Misi Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIK AU)

a. Visi Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIK AU)

Terwujudnya sumber daya manusia TNI Angkatan Udara yang berjiwa

Sapta Marga, profesional, berdaya guna dan berhasil guna agar mampu

menghadapi tantangan tugas-tugas kedepan.1

b. Misi Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIK AU)

Guna mewujudkan visi Kodikau, maka ditetapkan misi Kodikau sebagai

berikut :

1) Melaksanakan pendidikan pertama, pembentukan, pengembangan,

spesialisasi, peralihan serta pendidikan lain secara professional.

2) Melaksanakan pengkajian, pengembangan dan pembinaan sepuluh

komponen pendidikan dalam rangka menciptakan ide-ide inovatif dan

kreatif untuk kepentingan penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan.

1 Wawancara Pribadi dengan Bapak Mutaqin, Jakarta 01 Agustus 2012. Pukul 14.00.

 

Page 63: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

53

3) Meningkatkan kerja sama bidang pendidikan dengan instansi terkait

didalam dan diluar TNI Angkatan Udara untuk kepentingan

keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.

4) Meningkatkan fungsi perencaan, pengendalian dan pengawasan internal

di lingkungan Kodikau melalui penerangan sistem akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah.

D. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok sibintal (bimroh) adalah sebagai berikut:

a. Sibintal adalah staf pelaksanaan kadispers dalam melaksanakan

pelaksanaan personel di bidang pembinaan rohani

b. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Sibintal mempunyai tugas kewajiban

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pembinaan rohani yang terdiri atas rohani Islam,

Khatolik, Protestant, Hindu, dan Budha

2) Melaksanakan pembinaan mental tradisi dan kejuangan

3) Memberikan penjelasan dan bantuan untuk pernikahan

4) Memberikan bantuan dalam pelaksanaan pemakaman

c. Sibintal dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh subseksi pembinaan

tradisi, disingkat Subsibintra

d. Sibintal dipimpin oleh kepala seksi pembinaan mental disingkat Kasibintal.

Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada

Kadispers

 

Page 64: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

54

E. Pembimbing Rohani Islam

Pembimbing di Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU)

adalah petugas yang memiliki tugas untuk memberikan bimbingan kerohanian

untuk para personil. Pembimbing di KODIKAU berjumlah 3 orang dan memiliki

latar belakang pendidikan Agama.

F. Terbimbing Rohani Islam

Terbimbing adalah jamaah yang mengikuti bimbingan Rohani Islam di

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) dalam hal ini penulis

mebatasi terbimbing yang menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu

laki-laki berjumlah 18 orang dan perempuan berjumlah 7 orang.

G. Aktivitas Bimbingan Rohani Islam

Aktivitas bimbingan rohani Islam di Komando Pendidikan Angkatan

Udara (KODIKAU), diadakan setiap 1 Minggu sekali yaitu pada hari Rabu pada

pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB di Masjid An-Nur, adapun kegiatan bimbingan

rohani Islam ini adalah sholat wajib dan Sunnah berjamaah, pemberian ceramah

Islam dan ceramah kejuangan, dan pembacaan Al-Quran setelah itu diakhiri

dengan pembacaan shalawat nabi.

 

Page 65: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

55

H. Struktur Organisasi (KODIK AU)

 

Page 66: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

56

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Dalam bab ini penulis akan memaparkan temuan yang penulis dapatkan

selama penelitian berlangsung di Komando Pendidikan Angkatan Udara

(KODIKAU), diantaranya identifikasi subyek penelitian, identifikasi objek

penelitian serta analisis efektivitas bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan

etos kerja personil.

Kegiatan bimbingan rohani Islam di Komando Pendidikan Angkatan

Udara merupakan agenda wajib yang harus diikuti oleh seluruh personel yang

sudah terjadwal dan merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan spritual

melalui pendekatan-pendekatan agama, selain dari meningkatkan spritual kegiatan

ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi atau dorongan bagi para personel

dalam bekerja dan memenuhi kewajibannya sebagai umat beragama dan sebagai

seorang TNI AU.

A. Temuan Penelitian

a. Subyek I Pembimbing

Tabel 01 Pembimbing Rohani Islam

No Nama Usia Jabatan Pendidikan Bimbingan yang

Diberikan

1 Bapak Rosidi 43 Th Kasubdik Sarjana Bimbingan Sholat

 

Page 67: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

57

Bintal

Kodikau

Agama Berjamaah dan

Semangat

Kejuangan

2 Bapak Sukri 43 Th Perwira

Rohani

Kodikau

Sarjana

Agama

Bimbingan

ceramah Islami

dan semangat

kejuangan

3 Achmad

Mukafi

36 Th Perwira

Rohani

Kodikau

Sarjana

Agama

Bimbingan Baca

dan Tulis Al-

Quran

Komando Pendidikan Angkatan Udara memiliki pembimbing

pembimbing rohani Islam diantaranya :

1. Rosidi

Menjabat sebagai pelaksana Kasubdik Bintal KODIKAU.

Adapun beliau merupakan lulusan dari Univeritas IAIN yang sekarang

berubah namanya menjadi UIN Jogjakarta setelah lulus sebagai

Sarjana Agama beliau mendaftarkan diri dan diangkat menjadi

anggota Bintal Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

Pria kelahiran 1970 ini dikenal dengan sosok yang berwibawa dan

kharismatik, antusiasme nya terhadap bidang keagamaan membuat

beliau semakin menambah ilmu pengetahuannya, ilmu yang ia

 

Page 68: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

58

dapatkan kemudian ia salurkan di dalam kegiatan bimbingan rohani

Islam di KODIKAU.

Pada kegiatan bimbingan rohani Islam Bapak Rosidi

memberikan bimbingan solat dimana beliau menjadi imam,

memastikan bahwa semua terbimbing melakukan sholat berjamaah

pada waktunya. Keutamaan sholat bagi beliau adalah salah satu ibadah

yang dapat memacu para personil dalam bekerja. Telah diketahui

bahwa sholat merupakan tiang agama dan merupakan kewajiban yang

tidak boleh ditinggalkan seperti dalam ayat berikut ini :

وأقیموا الصالة وآتوا الزكاة واركعوا مع الراكعین

Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah

beserta orang-orang yang rukuk.” (QS.Al- Baqarah : 43)1

قضیتم الصالة فاذكروا اللھ قیاما وقعودا وعلى جنوبكم فإذا فإذا اطمأننتم فأقیموا الصالة إن الصالة كانت على المؤمنین كتابا

موقوتا

Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu),

ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu

berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka

dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat

itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman.” (QS.An- Nisa :103)2

1 Departemen Agama RI, Terjemah Dan Tajwid Disertai Tafsir Ringkas Ibnu

Katsir, (Jakarta : 2009), h. 7 2 Departemen Agama RI, Terjemah Dan Tajwid Disertai Tafsir Ringkas Ibnu

Katsir, (Jakarta : 2009), h. 103

 

Page 69: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

59

Menurut bapak Rosidi Setiap orang yang mengejar materi

tanpa mengerjakan ibadah adalah termasuk mereka golongan

manusia yang sia-sia, karena kita hidup tidak di dunia saja

melainkan juga di akhirat. Begitupun sebaliknya orang orang yang

gemar beribadah tapi tidak melaksanakan kewajiban lainnya yaitu

bekerja adalah merupakan golongan manusia yang merugi dan

tidak bermanfaat. Seseorang yang sibuk bekerja sehingga

meninggalkan shalat lima waktu, tidak sesuai dengan Islam.

Rasulullah saw bersabda yang artinya,

اعلم لدنيأك اكنك تعيأ شبدا واعآل لمخرتأك كنك تموأغ تد Artinya: ”kerjakanlah untuk kepentingan duniamu seolah-olah

kamu akan hidup selama-lamanya, tetapi kerjakanlah untuk

kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati

besok.”(H.R.Ibnu Asakin).3

Karena itu melaksanakan ibadah dan melaksanakan

pekerjaan harus seimbang. Ibadah merupakan cara untuk

memberikan dorongan ataupun motivasi bagi para personil dalam

melaksanakan pekerjaannya, dengan melaksanakan ibadah secara

teratur seorang personil diharapkan akan mampu mengkonsep

dirinya sendiri dalam menjauhi larangan larangan agama dan tidak

melanggar peraturan dari KODIKAU.

3 Wawancara Pribadi, dengan bapak Rosidi, Jakarta 12 September 2012, Pukul

14.00

 

Page 70: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

60

Bimbingan sholat yang diberikan adalah bimbingan sholat

wajib dan sholat sunnah berjamaah yaitu sholat dhuha dan sholat

Dzuhur.

2. Sukri Sapulaha

Menjabat sebagai Perwira Rohani Kodikau, beliau

merupakan salah satu pembimbing rohani Islam sejak tahun 2011

sampai dengan sekarang, pria kelahiran tahun 1970 ini merupakan

lulusan Sarjana Agama dari IAIN Jogjakarta, beliau aktif dalam

mengikuti kegiatan pemuda masjid dan Majlis Ta’lim. Hal ini

membuat pengetahuan tentang agama beliau semakin bertambah dan

mengasah potensi yang dimiliki, oleh sebab itu beliau sangat mahir

dalam menyampaikan ceramah ceramah keagamaan dalam kegiatan

bimbingan rohani Islam di Kodikau.

Menurut Bapak sukri ceramah merupakan dakwah Islam yang

sangat diperlukan dalam memberikan bimbingan bagi para personel.

Seperti diketahui Dakwah tidak hanya terbatas pada ceramah agama

dan tabligh akbar. Segala usaha dan upaya yang kita lakukan untuk

mencapai tujuan-tujuan dakwah sebagaimana tersebut diatas adalah

dakwah. Karena itu, dakwah sebetulnya bisa dilakukan dengan

berbagai macam cara, mulai dari yang paling sederhana seperti

memberi nasihat kepada teman kita, memberikan sedikit ilmu yang

 

Page 71: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

61

kita ketahui kepada orang lain, atau memberikan keteladanan yang

baik.4

Sabda Rasulullah saw:

بلغوا عني ولو أیة

Artinya : “Sampaikan dariku meski hanya satu ayat”.

Jika engkau tahu satu ayat, sampaikan satu ayat. Jika engkau

tahu dua ayat, sampaikan dua ayat. Demikian seterusnya. Jangan

sampai kita tahu satu ayat apalagi lebih tetapi kita diam saja atau

bahkan menyembunyikannya.

Dalam kegiatan pemberian ceramah ini pembimbing

memberikan materi yang berasal dari Al-Quran maupun hadits dalam

bentuk buku modul maupun selebaran fotocopy an hal ini

dimaksudkan agar setiap personel dapat memahami materi yang

diberikan. Kegiatan ceramah yang dilakukan selain untuk memberikan

pengetahuan agama juga sebagai sarana memberikan motivasi bekerja

untuk para personel hal ini dilakukan dengan harapan para personil

semakin giat dalam bekerja. Selain ceramah Islam, kegiatan

bimbingan lainnya yang diberikan oleh bapak Sukri adalah semangat

kejuangan dimana materi yang diberikan berkenaan dengan tugas dan

tanggung jawab personil sebagai insan yang beragama juga sebagai

anggota TNI, pembimbing menyerukan motivasi dan dorongan bagi

4 Wawancara pribadi dengan bapak Sukri, 19 September 2012, pukul 14.00

 

Page 72: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

62

para personil, memberikan wejangan yang sifatnya agar para personil

semakin giat dalam bekerja, bekerja yang dimaksud bukan hanya

bekerja mengejar materi dan jabatan tetapi bekerja yang juga bernilai

ibadah.

3. Achmad Mukafi

Menjabat sebagai Perwira Rohani Kodikau, beliau merupakan

salah satu pembimbing rohani sejak Maret 2012 sampai dengan

sekarang, pria kelahiran tahun 1977 ini merupakan lulusan Sarjana

Agama IAIN Jakarta. Beliau sering menambah pengetahuan

keagamaannya dengan membaca buku-buku Islam, kemampuan

menguasai ilmu Al-Quran membuat ia dipercaya menangani dan

membimbing personil yang tidak atau belum bisa membaca dan

menulis Al-Quran. Dalam kegiatan Biasanya dalam membimbing

personil itu beliau memberikan jam khusus diluar jam kegiatan

bimbingan rohani Islam, sampai sekarang ini banyak personil yang

sudah mampu membaca dan menulis Al-Quran, pembimbing juga

mengajarkan tajwid, makhorijul harfi, dan diajarkan tata cara menulis.

Media dan alat yang digunakan dalam proses bimbingan ini adalah

ayat-ayat al-Qur’an, Hadist nabi dan pengetahuan umum yang

berkenaan dengan kecerdasan spiritual.

Kegiatan membaca Al-Quran dilakukan setelah melakukan

sholat Dhuha berjamaah, pembimbing memimpin dalam membaca Al-

quran dan kemudiaan diikuti oleh para personel, selain membcakan

 

Page 73: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

63

ayat Al-quran juga dibacakan artinya hal ini dilakukan dengan tujuan

para personil memahami kandungan dari ayat tersebut. Dalam

perjalanan kegiatan ini para personil lainnya juga diberikan

kesempatan memimpin dalam membacakan Al-Quran dengan begitu

para personil dapat melatih sikap kepemimpinan dan juga dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki. 5

Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa seecara umum

pembimbing memiliki wawasan ilmu pengetahuan yang luas, serta

mempunyai kemampuan dalam bidangnya khususnya dalam bidang

keagamaan.

Kalau kita lihat data yang ada pada tabel 1 diatas bahwa semua

pembimbing rohani Islam di Komando Pendidikan Angkatan Udara

adalah mereka yang memiliki gelar Sarjana Agama, hal ini sesuai

dengan bidang dan kemampuan yang dimiliki oleh pembimbing untuk

memberikan bimbingan rohani Islam kepada para personil secara

proffesional.

Dengan berbagai macam pengalaman mereka dan mengingat

posisi mereka di Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU),

penulis menganggap mereka lebih tau tentang informasi yang

diharapkan oleh penulis dan memudahkan penulis mendapatkan

temuan atau hasil penelitian, karena itu penulis memutuskan untuk

menjadikannya subyek I dalam penelitian ini.

5 Wawancara dengan bapak Akmad Mukafi, Jakarta, 03 Oktober 2012. Pukul

14.00

 

Page 74: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

64

b. Subyek II Terbimbing yaitu Personil TNI AU Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU).

Dalam penelitian ini penulis membatasi pada terbimbing bagian

PNS atau Pegawai Negeri Sipil, hal ini bertujuan untuk mempermudah

penulis dalam melakukan penelitian karna setelah penulis melakukan

observasi personil Kodikau yang rutin dan tidak pernah absen kecuali

pada hari besar adalah personil bagian PNS.

Adapun deskripsi terbimbing sebagai berikut:

Tabel 02 Terbimbing berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-Laki 18

2 Perempuan 7

Jumlah 25

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terbimbing laki laki

berjumlah 18 orang dan terbimbing perempuan berjumlah 7 orang.

Tabel 03 Terbimbing Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah

1 24-28 8

2 29-33 3

3 34-38 5

4 39-43 2

5 44-48 5

6 49-55 2

Jumlah 25

 

Page 75: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

65

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas

terbimbing berada di kisaran usia 25-30 tahun, yang mana pada

usia ini dikatakan sebagai usia produktif.

Yang menjadi fokus subyek II dalam penelitian ini adalah

empat personil TNI AU, pengambilan subyek didasarkan karena

keempat personil penulis mengamati kehadirannya cukup baik dan

aktif dalam setiap kegiatan bimbingan rohani Islam, hal ini

memudahkan penulis dalam mengamati serta mengambil data

dalam kelengkapan penelitian, berikut merupakan identitas para

personil :

a. Partiman

Beliau dilahirkan di Purworejo pada tanggal 7 Maret 1980,

menjadi anggota TNI AU merupakan cita cita sejak ia kecil,

kecintaannya kepada Tentara Republik Indonesia ia dapatkan

dengan melihat almarhum ayahnya yang juga seorang TNI AU,

dalam pengamatan penulis beliau merupakan salah satu

personil yang aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani

Islam.

Menurut bapak Partiman selama ia mengikuti kegitan

bimbingan ia merasa tenang

“saya selalu rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam, karena setiap kali saya mengikuti bimbingan ini saya merasa tenang, menjadi jauh lebih baik dan bekerja pun menjadi tanpa

 

Page 76: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

66

beban, karna itu kegiatan bimbingan rohani Islam disini harus terus dilaksanakan”. 6

Personil merasakan adanya perbedaan ketika mendapat

bimbingan dia merasa tenang, menjadi jauh lebih baik dan

bekerja tanpa beban. Karena sudah dijelaskan bahwa fungsi

dari bimbingan salah satunya adalah:

Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan ini dapat membantu para individu dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan.7

Ketenangan dan ketentraman merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi etos kerja para personil, jika ia

merasa tenang dan tentram, maka dalam melaksanakan

pekerjaan menjadi tanpa beban.

b. R. Ghufron

Beliau dilahirkan di Lumajang pada tanggal 7 September

1973, beliau sudah menjadi TNI AU selama 16 Tahun, melihat

keinginan orang tua yang mengharapkan beliau menjadi

anggota TNI maka beliau dengan sangat terpaksa mengikuti

keinginan orang tuannya, setelah sekian lama mengabdikan diri

menjadi TNI pada akhirnya beliau jatuh cinta pada profesi ini.

Dalam pengamatan penulis beliau merupakan salah satu

6 Wawancara pribadi dengan bapak Partiman, Jakarta 21 September 2012, pukul

15.00 7 Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,

(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 26-27.

 

Page 77: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

67

personil yang aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani

Islam.

Menurut bapak Guhfron sebelum mendapatkan bimbingan

dia merasa bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya,

“sebelum saya mengikuti bimbingan saya merasa bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup aja, bekerja kan dapat gaji ya, jadi saya rajin bekerja, tapi setelah saya mengikuti bimbingan rohani Islam saya sadar bahwa bekerja merupakan salah satu cara kita beribadah kepada Tuhan, dengan kita bekerja berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai umat manusia, saya juga bersyukur karna setelah saya pikir-pikir saya termasuk orang yang beruntung, walaupun saya tidak minat menjadi TNI, tapi rejeki saya ternyata ya dari sini”8 Disini terlihat bahwa bimbingan rohani ini membantu

mengarahkan personil ke arah yang lebih baik, karena prinsip

bimbingan:

Menurut M. Arifin bimbingan berarti menunjukan atau memberi jalan, atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya dimasa kini dan masa mendatang.9

Dari keterangan diatas maka terlihat bahwa kegiatan

bimbingan rohani Islam yang dilakukan dapat memberikan

pencerahan untuk menuntun seseorang menemukan arah dan

tujuan.

8 Wawancara pribadi dengan bapak Ghufron, Jakarta 26 September 2012, pukul

10.00. 9 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

(Jakarta: PT. Golden Terayon Press, 1998), Cet. Ke-6, h-1.

 

Page 78: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

68

c. M. Ardiansyah

Beliau di lahirkan di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 1970 ,

beliau sudah menjadi anggota TNI AU selama 20 Tahun,

Dalam pengamatan penulis beliau merupakan salah satu

personil yang aktif dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani

Islam. Menurut beliau kegiatan bimbingan rohani Islam dapat

memberikan motivasi dalam bekerja dan menumbuhkan etos

kerja.

“Saya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini, karena setiap kali saya mengikuti kegiatan ini saya sangat bersemangat dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai seorang TNI, kegiatan ini sangat positif dilakukan karena dapat memberikan motivasi bagi kami para personil, oh iya selain itu saya merasa memiliki etos kerja saya semakin baik setelah mengikuti kegiatan ini”. 10

Dari keterangan diatas terlihat bahwa kegiatan bimbingan

rohani Islam dapat memberikan motivasi dan menumbuhkan

etos kerja. Karena di dalam kegiatan bimbingan dapat

memberikan solusi dan membantu mengembangkan dirinya.

d. Siti Mulyaningsih

Beliau dilahirkan di Semarang pada tanggal 26 November

1971, beliau sudah menjadi anggotaTNI AU selama 16 tahun,

ia selalu antusias dalam bekerja, karena menurutnya profesi

nya saat ini merupakan pekerjaan yang mulia dalam menjaga

kesatuan Republik Indonesia. Dalam pengamatan penulis

10 Wawancara pribadi dengan Bapak M. Ardiansyah. Jakarta, 03 Oktober 2012,

pukul 10.00

 

Page 79: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

69

beliau merupakan salah satu personil yang aktif dalam

mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam. Menurut beliau

kegiatan bimbingan rohani Islam dapat menjadi pengingat

“Saya merasa semangat dalam bekerja dan beribadah, saat semangat kerja saya menurun begitu diingatkan lagi dengan kegiatan bimbngan rohani Islam, maka semangat kerja saya tumbuh kembali”.11

Dari keterangan diatas terlihat bahwa kegiatan bimbingan

rohani Islam dapat menjadi pengingat dan penegur untuk

personil yang kehilangan semangat dalam bekerja maupun

yang sedang lalai dalam melaksanakan tugasnya

Dalam melakukan penelitian yang penulis lakukan adalah

pendekatan kepada para personil secara individu dengan

melakukan percakapan pribadi atau wawancara agar dapat

mengetahui informasi yang ada.

B. Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos Kerja Personil Komando

Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU)

Bimbingan rohani Islam disini adalah salah satu hak perawatan

personil yang diberikan oleh dinas TNI AU kepada seluruh prajurit TNI AU.

bimbingan rohani Islam termasuk sarana untuk menambah pengetahuan

tentang Islam dan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kerja bagi para

11 Wawancara pribadi dengan ibu Siti Mulyaningsih, Jakarta, 10 Oktober 2012,

pukul 09.00

 

Page 80: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

70

personil. Bimbingan rohani Islam di komando pendidikan angkatan udara

(KODIK AU) bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi

personil, guna untuk tercapainnya tugas pokok TNI AU. Artinya disini

bimbingan rohani Islam memfokuskan tujuannya untuk memberikan

pengetahuan keagaamaan dan memberikan motivasi bagi para personil dalam

melakukan tugasnya bekerja sebagai Tentara Republik Indonesia.12

Bimbingan rohani Islam dilaksanakan 1 kali dalam 1 minggu, setiap

hari Rabu waktu bimbingan pukul 08.00 -10.00 dengan durasi 2 jam. Dan

bertempat di Masjid satuan An-Nur. Adapun kegiatan bimbingan rohani Islam

tersebut memiliki beberapa kegiatan diantaranya menyampaikan materi –

materi tentang Islam (aqidah, fiqih,dll), tanya –jawab tentang pengetahuan

Islam,renungan dan nasehat – nasehat bijak untuk para personil, yang

dilanjutkan dengan memberikan ceramah mengenai semangat kejuangan,

ceramah semangat kejuangan ini materi yang disampaikan berisi motivasi

serta arahan untuk selalu bekerja dengan giat dan baik. Para personil

diharapkan dapat memiliki pandangan yang baik dalam bekerja, hal ini

dilakukan dengan tujuan agar para personil khususnya yang beragama muslim,

segala bentuk pekerjaan yang dilakukan sarat akan makna beribadah.

Setelah itu dilanjutkan dengan shalat Dhuha bersama di masjid satuan,

dilanjutkan dengan pembacaan Al-Quran. Selain pembimbing para personil

juga diberikan kesempatan untuk memberikan ceramah dengan tujuan dapat

12 Wawancara pribadi dengan bapak Rosidi, Jakarta 12 September 2012, pukul

15.00.

 

Page 81: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

71

mengembangkan potensi yang dimiliki, para personil bergantian memberikan

ceramah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Mengenai bentuk efektifitas bimbingan rohani Islam yang peneliti

dapatkan dari para pembimbing bahwa kegiatan bimbingan rohani Islam ini

menggunakan metode langsung (metode berkomunikasi langsung/tatap muka)

baik secara individu maupun kelompok antara pembimbing dan terbimbing

dan metode tidak langsung. Untuk mempermudah pembimbing melakukan

bimbingan dalam menumbuhkan etos kerja personil, berikut beberapa metode

yang bisa digunakan:

1. Metode langsung

Metode secara langsung ini dilakukan dengan tujuan materi yang

disampaikan dapat diterima dengan baik oleh para personil, metode

langsung ini dilakukan secara kelompok maupun individual.13

a. Kelompok, yakni pembimbing secara langsung memberikan materi

di depan para personil, dengan bantuan media berupa microfon.

Metode langsung secara kelompok dilakukan pada kegiatan

pemberiaan tausyiah dan ceramah, sholat Dhuha berjamaah,

membaca surat Yasin dan kegiatan pembacaan shalawat. Metode ini

juga dapat membimbing personil agar dapat bersosialisasi dengan

personil lainnya dan dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya.

13 Wawancara pribadi dengan Bapak Rosidi, Jakarta 12 September 2012

 

Page 82: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

72

b. Individual, yakni pembimbing secara langsung mengamati dan

melakukan observasi langsung. metode langsung secara individu

dilakukan pada saat kegiatan memberikan bimbingan bagi personil

yang belum mampu membaca dan menulis Al-Quran, selain itu juga

pada saat kegiatan tanya jawab interaktif dimana pembimbing

memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan.

c. Metode tidak langsung

Metode ini menggunakan media massa, disini pembimbing

memberikan modul atau selembar fotocopyan yang berisi materi-

materi yang akan diberikan.

C. Efektifitas Bimbingan Rohani Islam Dalam Menumbuhkan Etos Kerja

Personil Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU).

Efektifitas hanya mengkaji output, ketika membicarakan efektifitas

kita tidak memperdulikan berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan.

Tidak perduli berapa banyak input berupa waktu, energi maupun bahan yang

dibutuhkan, ukuran efektifitas hanyalah jumlah output yang dihasilkan, makin

banyak output yang layak dari sejumlah output yang dihasilkan maka dapat

dikatakan efektif. Pengukuran efektivitas organisasi dapat dilakukan dengan

menggunakan berbagai pendekatan yang berbeda, mengasumsikan bahwa

organisasi akan menugaskan input yang berasal dari lingkungannya melalui

suatu proses internal menjadi output yang akan dilemparkan kembali

kelingkungannya.

 

Page 83: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

73

Akan tetapi untuk mengkaji output alangkah baiknya kita mengetahui

dahulu apa saja tujuan utama dari suatu kegiatan yang akan dikaji

keefektifitasannya, agar terlihat dahulu kriteria-kriteria yang menunjang

pencapaian tujuan.

Tujuan bimbingan rohani Islam di Komando Pendidikan Angkatan

Udara (KODIKAU) diantaranya:

a. Meningkatkan Iman dan Taqwa bagi personil Kodikau guna tercapainya

tugas pokok TNI AU.

b. Memenuhi kebutuhan spritual

c. Menggali atau mengasah potensi yang dimiliki personil

d. Menumbuhkan semangat dan memberikan motivasi kerja bagi para

personil

e. Membina akhlak para personil

f. Mempererat tali silaturahmi antar sesama personil 14

Dari kegiatan bimbingan yang diberikan sudah sangat efektif menurut

hasil wawancara dan obeservasi yang peneliti lakukan, kegiatan sholat

berjamaah, penyampaian dakwah dan pembacaan Al-Quran dilakukan rutin

dan sudah sangat lama sehingga menghasilkan suatu tujuan yang inggin

dicapai.

Sofyan S Wilis, mengatakan bahwa agama amat menyentuh iman,

taqwa dan akhlak. Jika iman kuat maka ibadah akan lancar termasuk berbuat

14 Wawancara Pribadi dengan Bapak Rosidi, Jakarta, 12 September 2012.

 

Page 84: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

74

baik dengan sesama, dan bekerja dengan giat. Dengan kata lain kuatnya iman

dan lancarnya ibadah akan memudahkan seorang individu untuk

mengendalikan dirinya agar selalu beribadah.15

Etos kerja tidak terbentuk oleh kualitas pendidikan dan kemampuan

semata. Faktor-faktor yang berhubungan dengan inner life, suasana batin dan

semangat hidup yang terpancar dari keyakinan dan keimanan ikut

menentukan pula. Oleh karena itu agama (Islam) jelas dapat menjadi sumber

nilai dan sumber motivasi yang mendasari aktivitas hidup, termasuk etos

kerja pemeluknya.

Ciri seorang personil dapat dikatakan memiliki etos kerja apabila ia

memenuhi unsur-unsur dibawah ini:

a. Cara Pandang

Bekerja sangatlah penting sebagaimana pentingnya ibadah,

bekerja juga merupakan salah satu ciri orang bertaqwa yakni sebuah

ketaatan kepada sang Kholik, karena orang yang bekerja dan

berpenghasilan akan sanggup memberi makan, pakaian, dan tempat

tinggal kepada keluarga yang ditanggungnya. Islam mewajibkan kepada

semua pengikutnya untuk bekerja, di dalam islam tidak diizinkan adanya

kaum yang menjauhkan diri dari pencaharian rizki dan hanya berpangku

tangan atau mengharapkan dikasihani oleh orang lain.

15 Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabet

IKAPI), h. 38.

 

Page 85: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

75

b. Motivasi kerja

Motivasi sangat diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas manusia

karena motivasi merupakan hal yang dapat menyebabkan, menyalurkan,

dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja, giat dan antusias

untuk mencapai hasil yang optimal.

c. Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah suatu sikap, perbuatan untuk selalu mentaati

tata tertib. sedangkan disiplin dalam bekerja adalah sikap kejiwaan

seorang personil yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau

memenuhi segala peraturan yang telah ditentukan, kedisiplinan dalam

bekerja antara lain tercermin melalui sikap tanggung jawab terhadap apa

yang menjadi tanggung jawabnya sehingga personil itu mampu

menghargai waktu, rajin mengerjakan apa yang menjadi tugasnya serta

mampu memenuhi segala peraturan dan tata tertib dimana ia bekerja.

d. Produktivitas

Produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental

yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana hari

ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari

hari kemarin. Seorang personil dituntut untuk dapat menghasilkan suatu

ide atau gagasan baru dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Apabila seorang personil memiliki atau memenuhi unsur-unsur

tersebut, maka dapat dikatakan bahwa ia memiliki kualitas yang baik,

 

Page 86: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

76

agar seorang personil selalu memiliki etos kerja maka diperlukan adanya

bimbingan yang bersifat rohani.

Membicarakan tentang efektivitas berarti melihat ada tidaknya

efek yang diberikan oleh kegiatan bimbingan rohani Islam dalam

menumbuhkan etos kerja personil. Berikut akan dijelaskan apa saja

bentuk kegiatan dan efeknya bagi etos kerja para personil :

a. Kegiatan ceramah islami dan ceramah kejuangan

Dalam melaksanakan ceramah Islami maupun kejuangan

para personil diberikan kesempatan untuk terjun langsung atau ikut

memberikan ceramah sesuai dengan jadwal yang ditentukan, hal ini

bertujuan agar para personil dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya, dalam hal ini setiap personil diberikan wawasan dan

pengetahuan tentang ajaran Islam, serta diberikan motivasi dan

pandangan dalam bekerja, bahwasanya bekerja adalah juga

merupakan ibadah maka setiap personil hendaknya bekerja dengan

ikhlas semata mata mengharapkan ridho dari Allah SWT, terdapat

adanya perubahan setelah mengikuti kegiatan ceramah Islami dan

kejuangan ini para personil menjadi antusias dalam bekerja, hal ini

terlihat dari kedisiplinan dan ketaaatan dalam bekerja dan beribadah

b. Sholat Dhuha

Dalam melaksanakan kegiatan sholat Dhuha para personil

diberikan jadwal untuk menjadi imam secara bergantian, dengan

 

Page 87: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

77

tujuan agar para personil memiliki nilai kepemimpinan. Sholat

Dhuha berjamaah ini juga melatih kedisiplinan para personil dalam

beribadah, hal ini terlihat dari banyaknya personil yang melakukan

sholat Dhuha berjamaah meskipun bukan pada saat jam kegiatan

pemberian bimbingan, semakin giat dalam melaksanakan juga

mendorong personil semakin giat dalm bekerja, karena dengan

beribadah yang tekun dan pemahaman keagamaan yang baik akan

dapat menumbuhkan pandangan etos kerja yang baik terhadap

personil.

c. Pembacaan Al-Quran dan Hadits

Dalam melaksanakan pembacaan Al-Quran dan Hadits

kepada para personil diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

membina akhlak serta mental para personil agar senantiasa selalu

berada dalam koridor ajaran Islam. dari kegiatan ini terlihat setelah

mengikuti kegiatan para personil saling menjaga silaturahmi, bekerja

dengan menggunakan etika artinya bekerja dilakukan dilakukan

dengan cara yang benar tidak mengganggu kenyamanan orang lain,

sesuai aturan dan dapat menghasilkan ide ide kreatif.

D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Dalam setiap pelaksaan suatu kegiatan tentunya akan selalu

dihadapkan dengan faktor penghambat yang akan mengganggu jalannya

 

Page 88: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

78

kegiatan dan faktor pendukung yang akan membantu kelancaran dalam dalam

rangka tercapainya tujuan kegiatan.

Begitu juga dengan kegiatan bimbingan rohani Islam menemukan

faktor penghambat dan faktor pendukung diantaranya:

1. Faktor penghambat

a. Kegiatan bimbingan rohani Islam di Komando Pendidikan Angkatan

Udara (KODIKAU), memiliki durasi waktu yang sedikit dalam

pelaksanaan kegiatan.

b. Karena Komando Pendidikan Angkatan udara merupakan lembaga

pemerintahan maka terkadang waktu kegiatan terbentur dengan acara

lembaga ataupun pemerintahan.

c. Fasilitas dan tempat yang digunakan dalam memberikan materi

kurang mencukupi.

2. Faktor Pendukung

a. Dalam pelaksanaan kegiatan suatu bukan hanya kegiatan yang bagus

tetapi staff pelaksana yang berkualitas juga menjadi faktor yang

menentukan dalam mensukseskan kegiatan. Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU) dalam hal ini memiliki tim

pembimbing yang berkualitas yang mempunyai kemampuan dan

keahlian yang dapat memberikan bimbingan rohani Islam.

b. Dari pihak personilnya sendiri yang antusias dan giat dalam

mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini, apabila personil giat

maka kegiatan bimbingan ini terus berjalan sesuai dengan fungsinya.

 

Page 89: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

79

Dalam suatu proses kegiatan faktor penghambat harus segera

mungkin dihilangkan agar usaha yang dilakukan tidaklah menjadi

sia-sia. Dan begitu juga dengan faktor pendukung dalam hal ini

penyelenggara kegiatan harus terus melakukan evaluasi untuk

menemukan dan terus mencari faktor apa saja yang menjadi

pendukung kegiatan bimbingan rohani Islam.

 

Page 90: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan rohani Islam disini adalah salah satu hak perawatan personil

yang diberikan oleh dinas TNI AU kepada seluruh prajurit TNI AU.

bimbingan rohani Islam termasuk sarana untuk menambah pengetahuan

tentang Islam dan sebagai sarana untuk memberikan motivasi kerja bagi para

personil. Bimbingan rohani Islam di komando pendidikan angkatan udara

(KODIK AU) bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi

personil, guna untuk tercapainnya tugas pokok TNI AU.

Dari hasil penelitian skripsi yang berjudul efektifitas bimbingan rohani

Islam alam menumbuhkan etos kerja personil Komando Pendidikan Angkatan

Udara (KODIKAU), akhirnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada dasarnya materi yang disampaikan merupakan pengetahuan yang

bersumber dari agama diantaranya Al-quran dan Hadits, metode yang

dilakukan agar kegiatan bimbingan rohani Islam berjalan efektif yaitu

metode langsung/ tatap muka, metode inidilakukan pada kegiatan

pemberiaan tausyiah dan ceramah, sholat Dhuha berjamaah, membaca

surat Yasin dan kegiatan pembacaan shalawat. Metode tidak langsung

disini pembimbing memberikan modul atau selembar fotocopyan yang

berisi materi-materi yang akan diberikan.

 

Page 91: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

81

2. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka bimbingan rohani Islam telah

efektif, hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan beberapa responden

yaitu anggota dan pembimbing yang menyatakan bahwa mereka merasa

adanya manfaat dan tercapainya tujuan.

3. Selain dapat membina dan memberikan pengetahuaan keagamaan

kegiatan bimbingan rohani Islam juga dapat menumbuhkan etos kerja,

hal ini terlihat dari hasil wawancara dan juga hasil observasi. Kegiatan

ini memacu para personil semakin giat dalam beribadah dan bekerja.

B. Saran

Dari pemaparan diatas, sebagai pelengkap dari penelitian ini, maka disini

penulis akan memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Kalau dilihat dari secara kegiatan, sebaiknya para pembimbing

memberikan kegiatan bimbingan dengan metode-metode yang menarik

agar para personil tidak merasa jenuh dalam mengikuti kegiatan ini.

2. Untuk terbimbing atau personil, agar dapat benar-benar mengamalkan

apa yang telah didapat khususnya mengimplementasikan ilmu yang

didapat dalam pekerjaannya agar pekerjaan yang dilakukan sarat akan

makna ibadah.

 

Page 92: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR PUSTAKA

A. Hallen. Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Quantum Teaching: 2005).

Anorasa, Pandji. Psikologi Kerja, (Jakarta: Rinekha Cipta, 2001).

Arifin, M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Golden Terayon Press, 1987).

-------- M. Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979).

As’ad, Mohammad. Psikologi Industry, (Yogyakarta: Libery, 2003).

B. Hurllock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta: Erlangga, 2005).

Bachtiar, Wardi. Metedologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997).

Hadi, Sutrisno. Metedologi Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1992).

Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Askara, 2001).

Hatta, Ahmad. Tafsir Qur’an Dilengkapi Dengan Ababun Nujul dan Terjemahan.

Hidayati, Nurul. Metedologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006).

Islam, Musya Asy’arie. Etos Kerja dan Pemberdayan Ekonomi Umat, (Yogyakarta: Les’i 1997).

Kafie, Jamaludin. Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit Indah, 1993).

Luthfi, M. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008).

Munir, Amin Samsul. Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010).

Nasution, Harun. Islam Di Tinjau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1987).

Nata, Widjaja Rachman. Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesi, 1990).

 

Page 93: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Nawawi, Hadri. Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada UniversityPress, 1998).

Peter, F.Drucker. Bagaimana Menjadi Eksekutif Yang Efetif, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986).

Rusyan, A. Tabrani. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengjar, (Bandung: CV Remaja Rosdakarya, 1989).

Salim, Yenny. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.

Shadly, Hasan. Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1990).

Sukardi, Dewa Ketut. Pendekatan Konseling Karir, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989).

Suwarto, Fx. Perilaku Organisasi, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 1999).

Tasmara, Toto. Etos Kerja Pribadi Muslim. (Jakarta: PT.Dana Bhakti Wakaf, 1995).

Walgito, Bimo. Bimbingan Penyuluhan Di Sekolah, (Yogyakarta: Andi Ofset, 193).

Wingkel, WS. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah Menengah, (Jakarta: Gramedia, 1989).

 

Page 94: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Rosidi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 43 Tahun

Jabatan : Kasubdik Bintal KODIKAU

Pendidikan Terakhir : S1

1. Tanya: sudah berapa lama anda menjadi pembimbing di Komando

Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU) ?

Jawab: Saya menjadi pembing sudah 3 tahun sejak 2010

2. Tanya: Apa tujuan dari diadakannya bimbingan rohani Islam di

Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIK AU) ?

Jawab : Tujuan bimbingan rohani Islam di Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU) diantaranya: Meningkatkan Iman dan

Taqwa bagi personil Kodikau guna tercapainya tugas pokok TNI

AU. Memenuhi kebutuhan spritual. Menggali atau mengasah potensi

yang dimiliki personil. Menumbuhkan semangat dan memberikan

motivasi kerja bagi para personilMembina akhlak para personil. Dan

Mempererat tali silaturahmi antar sesama personil

3. Tanya: Apa sajakah kegiatan yang diberikan dalam proses

bimbingan rohani Islam di KODIKAU ini ?

Jawab: kegiatan yang diberikan sangat banyak ada pemberian

ceramah Islam dan Kejuangan, membaca Al-Quran dan Kegiatan

 

Page 95: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Sholat berjamaah, pada kegiatan bimbingan ini saya bertugas

memberikan bimbingan sholat dimana rutin dilaksanakan sholat

Dhuha Berjamaah, saya memastikan bahwa semua personil yang

mengikuti kegiatan ini melakukan sholat berjamaah, tapi bagi

personil perempuan yang sedang berhalangan mereka tetap datang

tetapi tidak melaksanakan sholat hanya ikut mendengarkan ceramah

Islam saja.

4. Tanya: Berapa kali dalam seminggu bimbingan rohani Islam ini

dilakukan dan berapa lama durasi yang dibutuhkan dalam

memberikan bimbingan?

Jawab: kegiatan bimbingan rohani Islam ini dilakukan pada hari

Rabu pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 berdurasi 2 jam

5. Tanya: Apa saja materi yang anda sampaikan, dan metode apa yang

digunakan?

Jawab: Dalam pemberian bimbingan materi yang disampaikan

semuanya bersumber dari ajaran agama Islam untuk menambah

pengetahuaan keagamaan personil. Dalam memberikan bimbingan

saya bertugas memberikan bimbingan sholat selain melakukan sholat

berjamaah saya juga memberikan modul atau secarik kertas yang

isinya tuntunan sholat juga ayat-ayat yang memerintahkan kewajiban

tentang melaksanakan sholat, sholat merupakan tiang agama

mba..seseorang yang sibuk bekerja sehingga meninggalkan sholat

lima waktu tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam memberikan metode yang digunakan adalah metode yang

sifatnya langsung dan berkelompok.

6. Tanya: Apa saja kendala dan hambatan yang dihadapi dalam

memberikan bimbingan?

 

Page 96: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Jawab: Dalam setiap kegiatan tentu ada kendalanya, tapi selama

saya memberikan bimbingan disini tidak ada kendala yang

signifikan paling hanya durasi atau waktu yang kurang untuk

memberikan bimbingan.

7. Tanya : Menurut Bapak apakah setiap personil harus memiliki etos

kerja?

Jawab : Tentu siapapun manusia yang bekerja harus memiliki etos

kerja, khususnya bagi para personil ia harus memiliki etos kerja agar

pekerjaan yang dilakukannya berkualitas dan bermanfaat bagi

dirinya maupun bagi Negara Republik Indonesia.

8. Tanya : Jenis kegiatan bimbingan rohani Islam apa saja yang

dilakukan disini dan dapat menumbuhkan etos kerja para personil ?

Jawab : Ada banyak kegiatan disini yang dapat menumbuhkan etos

kerja, semua kegiatan bimbingan rohani Islam baik itu bimbingan

sholat, membaca Al-Quran maupun ceramah Islam dan kejuangan,

kegiatan ini tentunya memberikan hasil yang positif untuk

mendorong dan memotivasi para personil agar bekerja dengan lebih

giat.

9. Tanya : Menurut Bapak adakah perbedaan yang terlihat dari para

personil setelah melakukan kegiatan bimbingan rohani Islam dalam

melaksanakan pekerjaannya?

Jawab: Saya melihat para personil semakin giat dalam bekerja dan

beribadah, sholat berjamaah rutin dilakukan tidak hanya pada saat

jam kegiatan bimbingan, tetepi juga pada saat sholat Dzuhur para

personil juga berjamaah, selain itu mereka juga menerapkan etika

dalam bekerja saling menghargai antar sesama personil dan menjaga

tali silaturahmi.

 

Page 97: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

10. Tanya: Adakah indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam

memberikan bimbingan rohani Islam dalam menumbuhkan etos

kerja personil ?

Jawab: Dalam memberikan bimbingan ini saya ada indikator yang

saya terapkan diantaranya: personil giat dalam melaksanakan ibadah,

adanya semangat yang tinggi dalam bekerja, memahami tugas dan

tanggung jawabnya sebagai anggota TNI AU. Bermanfaat bagi

lingkungannya baik dalam lingkungan sosial, keluarga maupun

pekerjaan.

Jakarta, 12 September 2012

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 98: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Sukri Sapulaha

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 43 Tahun

Jabatan : Perwira Rohani

Pendidikan Terakhir : S1

1. Tanya: sudah berapa lama anda menjadi pembimbing di Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU) ?

Jawab: kurang lebih 2 Tahun sejak bulan maret 2011

2. Tanya: Apa tujuan dari diadakannya bimbingan rohani islam di Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIK AU) ?

Jawab : Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi personil KODIKAU

guna tercapainya tugas pokok TNI AU , selain itu juga memberikan pengetahuan

keagaamaan, memberikan bimbingan dan metovasi dalam bekerja.

3. Tanya: Apa sajakah kegiatan yang diberikan dalam proses bimbingan rohani Islam di

KODIKAU ini ?

Jawab: Ada Banyak kegiatan ya mba tapi yang paling rutin itu ya pada hari Rabu jam

08.00 sampai jam 10.00 di Masji An-Nur, kegiatan yang dilakukan sholat Dhuha

berjamaah, kegiatan pembacaan Al-quran dan ceramah Islam. Tapi selain itu juga ada

kegiatan pelaksanaan hari besar Islam misalnya Maulid Nabi, peringatan Isra Miraj

dan Sholat Id.

 

Page 99: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

4. Tanya: Berapa kali dalam seminggu bimbingan rohani islam ini dilakukan dan berapa

lama durasi yang dibutuhkan dalam memberikan bimbingan?

Jawab: Seminggu hanya satu kali pada hari rabu jam 08.00 sampai dengan jam 10.00

di Masjid An-Nur dengan durasi waktu 2 jam.

5. Tanya: Apa saja materi yang disampaikan, dan metode yang digunakan?

Jawab: Materi yang diberikan

Ada bimbingan Sholat, membaca Al-Quran, Ceramah Islam dan Kejuangan, tapi saya

memberikan ceramah Islam disini. Materi yang saya bawakan semua bersumber dari

Al-Quran dan Hadits lalu kemudiaan sampaikan kepada seluruh jamaah, tiap minggu

tentunya mengangkat tema yang berbeda beda, metode yang dilakukan adalah metode

langsung berupa tanya jawab dan metode tidak langsung dengan memberikan buku

modul atau selebaran foto copyan yang isinya materi-materi yang akan dibawakan.

6. Tanya: Apa saja kendala dan hambatan yang dihadapi dalam memberikan

bimbingan?

Jawab: Sejauh ini tidak ada hambata yang saya rasakan . semuanya berjalan seperti

yang diinginkan para pembimbing dan terbimbing saling mendukung terlaksananya

kegiatan bimbingan rohani Islam ini.

7. Tanya : Menurut Bapak apakah setiap personil harus memiliki etos kerja?

Jawab : Tentu seorang personil harus memiliki etos kerja, dengan begitu ia dapat

melaksankan tugasnya sebagai anggota personil TNI AU.

 

Page 100: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

8. Tanya : Jenis kegiatan bimbingan rohani Islam apa saja yang dilakukan disini dan

dapat menumbuhkan etos kerja para personil ?

Jawab : Pada dasarnya semua kegiatan bimbingan rohani Islam disini dapat

menumbuhkan etos kerja, karena segala bentuk kegiatan yang diberikan memotivasi

dan sebagai penggerak para personil agar lebih giat dalam bekerja dan beribadah,

bentuk kegiatannya pembacaan Al-Quran, pemberian ceramah Islam dan kejuangan

serta melaksanakan Shalat Dhuha Berjamah.

9. Tanya : Menurut Bapak adakah perbedaan yang terlihat dari para personil setelah

melakukan kegiatan bimbingan rohani Islam dalam melaksanakan pekerjaannya?

Jawab: Ya, saya melihat adanya perbedaan disini, para personil semakin giat dalam

bekerja dan beribadah karena menurut saya kegiatan ini bernilai positif, selain itu

karna kegiatan ini rutin dilakukan secara berkesinambungan tentunya para personil

yang giat dalam mengikuti kegiatan ini memiliki perubahan perubahan dalam bekerja.

10. Tanya: Adakah indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam memberikan

bimbingan rohani islam dalam menumbuhkan etos kerja personil ?

Jawab: semangat kerja personil, tidak adanya pelanggaran yang dilakukan oleh

personil KODIKAU , menumbuh semangatkan bahwa bekerja adalah ibadah.

Jakarta, 19 September 2012

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 101: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Achmad Mukafi

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 36 Tahun

Jabatan : Perwira Rohani

Pendidikan Terakhir : S1

1. Tanya: sudah berapa lama anda menjadi pembimbing di Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIKAU) ?

Jawab: kurang lebih 2 tahun

2. Tanya: Apa tujuan dari diadakannya bimbingan rohani islam di Komando Pendidikan

Angkatan Udara (KODIK AU) ?

Jawab : untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi para personil, meberikan

pengetahuan keagamaan dan membina para personil agar selalu berada di jalan yang

benar untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

3. Tanya: Apa sajakah kegiatan yang diberikan dalam proses bimbingan rohani Islam

di KODIKAU ini ?

Jawab: Melaksanakan Sholat berjamaah, membacakan Al-Quran dan ceramah Islam

juga ceramah kejuangan yang rutin dilakukan.

4. Tanya: Berapa kali dalam seminggu bimbingan rohani islam ini dilakukan dan berapa

lama durasi yang dibutuhkan dalam memberikan bimbingan?

Jawab: seminggu dilakukan hanya satu kali pada hari rabu jam 08.00 sampai jam

10.00 berdurasi 2 jam

 

Page 102: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

5. Tanya: Apa saja materi yang disampaikan, dan metode yang digunakan?

Jawab: Materi yang disampaikan bersumber dari AlQuran dan seluruh pengetahuan

agama, yang sifatnya memberikan wejangan serta motivasi dalam bekerja dan

beribadah, saya dalam kegiatan ini khusus memberikan bimbingan membaca Al-

Quran pada hari rabu, biasanya dalam kegiatan ini para personil juga ikut memimpin

membacakan ayat Al-quran secara bergantian agar mereka dapat mengembangkan

potensi yang dimiliki, dengan begitu terlihat mana anggota personil yang bisa dan

paham membaca Al-Quran dan mana yang belum. Bagi para personil yang belum bisa

saya memberikan jam khusus diluar jam kegiatan.

6. Tanya: Apa saja kendala dan hambatan yang dihadapi dalam memberikan

bimbingan?

Jawab: Durasi waktu yang diberikan masih kurang

7. Tanya : Menurut Bapak apakah setiap personil harus memiliki etos kerja?

Jawab : oh iya tentu harus etos kerja harus dimiliki agar para personil semakin giat

dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

8. Tanya : Jenis kegiatan bimbingan rohani Islam apa saja yang dilakukan disini dan

dapat menumbuhkan etos kerja para personil ?

Jawab : semua kegiatan bimbingan rohani Islam disini dapat menumbuhkan etos

kerja karena semua kegiatan dapat memotivasi dan memberikan pemahaman kepada

para personil agar giat dalam bekerja dan beribadah

9. Tanya : Menurut Bapak adakah perbedaan yang terlihat dari para personil setelah

melakukan kegiatan bimbingan rohani Islam dalam melaksanakan pekerjaannya?

Jawab: oh iya ada perbedaan yang terlihat, personil tentu memiliki sifat dan

 

Page 103: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

karakteristik masing masing, ada yang hanya giat dalam beribadah tetapi tidak dalam

bekerja, ada juga yang giat sekali dalam bekerja tapi tidak melaksanakan ibadah,

dengan adanya kegiatan bimbingan rohani Islam ini yang rutin dilakukan, mereka jadi

berubah, kegiatan ibadah dan bekerja menjadi lebih seimbang.

10. Tanya: Adakah indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam memberikan

bimbingan rohani islam dalam menumbuhkan etos kerja personil ?

Jawab: indikator yang ingin dicapai adalah adanya semangat kerja yang meningkat

dari para persinil KODIKAU dalam bekerja,

Jakarta, 03 Oktober 2012

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 104: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Partiman

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Purwerejo, 07 Maret 1980

Jabatan : PNS KODIKAU

Pendidikan Terakhir : S1

1. Tanya: Sudah berapa lama anda menjadi TNI AU?

Jawab: 10 Tahun

2. Tanya: Apakah menjadi seorang TNI AU adalah keinginan anda?

Jawab: Iya mba betul sekali, dulu saya selalu ingin menjadi seorang TNI

AU karena melihat ayah saya yang juga seorang TNI AU, menurut saya

profesi ini sangat membanggakan

3. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang bimbingan rohani Islam?

Jawab: Kegiatan pemberian bimbingan spiritual yang di berikan oleh

dinas TNI AU , kepada seluruh personil.

4. Tanya: Sudah berapa lama anda mengikuti bimbingan rohani Islam ini?

Jawab: 10 Tahun

5. Tanya: Bagaimana tingkat pengetahuan anda setelah mengikuti

bimbingan rohani Islam ini?

 

Page 105: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Jawab: Tingkat pengetahuan saya semakin bertambah, karena setiap

mengikuti bimbingan ini materi yang diberikan itu beda-beda, ilmu yang

didapat pun semakin banyak dan berfariasi

6. Tanya: Jenis kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proes bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Bimbingan sholat, baca dan tulis Al-Quran, Dakwah Islah,

ceramah kejuangan, dan membaca surat Yasin

7. Tanya: Materi apa saja yang diberikan oleh pembimbing rohani Islam?

Jawab: Materi sesuai tema yang diberikan , tetapi biasanya kita dapet

modul atau selebaran fotocopyan yang berisi pengetahuan keagamaan

seperti misalnya ayat-ayat Al-Quran maupun hadits

8. Tanya: Apakah anda dapat menyerap dan memahami materi yang

diberikan ?

Jawab: Iya saya bisa

9. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang Etos kerja?

Jawab: Pandangan terhadap nilai-nilai dalam bekerja dan Semangat

dalam bekerja

10. Tanya: Apakah seorang TNI AU harus memiliki Etos kerja?

Jawab: Oh iya pasti setiap personil harus memiliki etos kerja agar bisa

bekerja dan mengabdikan diri terhadap negara

11. Tanya: Menurut anda apakah kegiatan bimbingan rohani Islam ini dapat

menumbuhkan etos kerja anda?

Jawab: Iya sangat dapat menumbuhkan karena kegiatan ini memberikan

pengetahuan terhadap nilai-nilai keagamaan dan juga nilai-nilai bekerja

menurut pandangan Islam

 

Page 106: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

12. Tanya: Apa yang anda rasakan semenjak anda mengikuti bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Saya selalu rutin mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam,

karena setiap kali saya mengikuti bimbingan ini saya merasa tenang,

menjadi jauh lebih baik dan bekerja pun menjadi tanpa beban, karna itu

kegiatan bimbingan rohani Islam ini harus terus dilaksanakan.

13. Tanya: Apa yang anda harapkan setelah mengikuti bimbingan rohani

Islam ini terhadap etos kerja anda ?

Jawab: Saya berharap etos kerja saya semakin baik, semangat dan

kemauan saya dalam bekerja juga semakin baik selain itu saya berharap

iman saya semakin bertambah kepada Allah SWT

14. Tanya : Menurut anda setelah mengikuti bimbingan rohani Islam ini

adakah perubahan yang anda rasakan terhadap sikap anda dalam bekerja ?

Jawab : Setelah saya mengikuti bimbingan saya merasa semakin

bersemangat dalam bekerja, saya juga semakin dekat dengan sesama

personil dan lebih bersabar dalam segala hal

15. Tanya: Selama mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini adakah

faktor penghambat dan faktor pendukung yang anda rasakan ?

Jawab: Faktor penghambatnya sih jam nya aja yang kurang, faktor

pendukungnya tempat nya bagus dan fasilitas nya juga bagus sehinnga

para personil jadi nyaman dalam mengikuti bimbingan

Jakarta,

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 107: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : R. Ghufron

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Lumajang, 07 September 1973

Jabatan : PNS KODIKAU

Pendidikan Terakhir : S1

1. Tanya: sudah berapa lama anda menjadi TNI AU?

Jawab: 16 Tahun

2. Tanya: Apakah menjadi seorang TNI AU adalah keinginan anda?

Jawab: Iya

3. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang bimbingan rohani Islam?

Jawab: Proses pemberian pemngetahuan keagamaan untuk meningkatkan

imtaq bagi para personil yang diberikan oleh dinas TNI AU

4. Tanya: Sudah berapa lama anda mengikuti bimbingan rohani Islam ini?

Jawab: 16 Tahun

5. Tanya: bagaimana tingkat pengetahuan anda setelah mengikuti bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Semakin bertambah khususnya pengetahuan tentang keagamaan

dan yang bersifat spiritual

 

Page 108: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

6. Tanya: Jenis kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proes bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Ada banyak, Sholat berjamaah, Membaca Al-Quran, Ceramah

kejuangan, Ceramah Islam, Pembacaan Sholawat Nabi, dan membaca

Yasin

7. Tanya: Materi apa saja yang diberikan oleh pembimbing rohani Islam?

Jawab: Materinya tentang semangat kejuangan sama ceramah Islam,

temanya ganti-ganti sesuai moment yang sedang berlangsung

8. Tanya: Apakah anda dapat menyerap dan memahami materi yang

diberikan ?

Jawab: Tentu saja dapat

9. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang Etos kerja?

Jawab: Etos Kerja adalah cara pandang seseorag terhadap nilai-nilai

bekerja dan juga sikap sseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya

10. Tanya: Apakah seorang TNI AU harus memiliki Etos kerja?

Jawab: Tentu saja, karna seorang TNI adalah alat pemerintahan yang juga

bertugas melindungi negara dan sebagai contoh dimasyarakat, karena itu

seorang TNI harus memiliki etos kerja yang baik agar pekerjaan yang

dilakukan bernilai positif da produktif.

11. Tanya: Menurut anda apakah kegiatan bimbingan rohani Islam ini dapat

menumbuhkan etos kerja anda?

Jawab: Iya, dapat sekali menumbuhkan etos kerja dan menumbuhkan

iman dan ketaqwaan terhadap sang pencipta

12. Tanya: Apa yang anda rasakan semenjak mengikuti bimbingan rohani

Islam ini ?

 

Page 109: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Jawab: Sebelum saya mengikuti bimbingan saya merasa bekerja hanya

untuk memenuhi kebutuhan hidup aja, bekerja kan dapat gaji ya, jadi saya

rajin bekerja, tapi setelah saya mengikuti bimbingan ini saya sadar bahwa

bekerja merupakan salah satu cara kita beribadah kepada Tuhan, dengan

kita bekerja berarti kita telah melaksanakan kewajiban kita sebagai umat

manusia, saya juga bersyukur karena setelah saya pikir-pikir saya

termasuk orang yang beruntung, walaupun saya tidak minat menjadi TNI,

tapi rejeki saya ternyata ya dari sini.

13. Tanya: apa yang anda harapkan setelah mengikuti bimbingan rohani Islam

ini terhadap etos kerja?

Jawab: Saya berharap etos kerja saya semakin meningkat, semakin giat

dalam bekerja, lebih produktif lagi dan mengabdikan diri kepada

KODIKAU

14. Tanya : Menurut anda setelah mengikuti bimbingan rohani Islam ini

adakah perubahan yang anda rasakan terhadap sikap anda dalam bekerja ?

Jawab : Perubahan nya banyak tetapi yang paling saya rasakan adalah

semakin hari semakin bertambah kemauan saya untuk bekerja lebih giat

lagi.

15. Tanya : Selama mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini adakah

faktor penghambat dan pendukung yang anda rasakan?

Jawab : Faktor pendukunya pembimbing sangat komunikatif terhadap

personil, jadi para personil ga segan dalam bertanya, faktor

penghambatnya terlalu sedikit durasi bimbingannya

Jakarta,

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 110: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : M. Ardiansyah

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 01 Oktober 1970

Jabatan : PNS KODIKAU

Pendidikan Terakhir : S1

1. Tanya: sudah berapa lama anda menjadi TNI AU?

Jawab: 20 Tahun

2. Tanya: Apakah menjadi seorang TNI AU adalah keinginan anda?

Jawab: Iya keinginan dan cita-cita saya

3. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang bimbingan rohani Islam?

Jawab: Kegiatan pemberian bimbingan yang dapat meningkatkan iman

dan taqwa bagi seluruh personil yang bersumber dari ajaran agama Islam

dan merupakan hak personil yang diberikan oleh dinas TNI AU

4. Tanya: Sudah berapa lama anda mengikuti bimbingan rohani Islam ini?

Jawab: 20 Tahun

5. Tanya: bagaimana tingkat pengetahuan anda setelah mengikuti bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Semakin bertambah setiap harinya

 

Page 111: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

6. Tanya: Jenis kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proes bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Ceramah Islah, ceramah kejuangan, sholat berjamaah, yasinan,

sholawatan dan membaca Al-Quran

7. Tanya: Materi apa saja yang diberikan oleh pembimbing rohani Islam?

Jawab: Banyak materinya mba.. biasanya dikasih selebaran kertas

fotocopyan atau buku modul isinya tentang pengetahuan keagamaan ayat-

ayat Al-Quran dan hadits

8. Tanya: Apakah anda dapat menyerap dan memahami materi yang

diberikan ?

Jawab: Iya dapat

9. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang Etos kerja?

Jawab: Etos Kerja adalah pandangan kita terhadap nilai pekerjaan dan

cara kita menerapkan nya dalam pekerjaan

10. Tanya: apakah seorang TNI AU harus memiliki Etos kerja?

Jawab: Tentu saja semua nya harus memiliki etos kerja agar dapat bekerja

dengan baik

11. Tanya: Menurut anda apakah kegiatan bimbingan rohani Islam ini dapat

menumbuhkan etos kerja anda?

Jawab: Iya dapat karena bimbingan rohani Islam ini selalu memberikan

pengetahuan keagamaan tentang nilai-nilai dalam bekerja dimana bekerja

merupakan ibadah dan kewajiban kita sebagai seorang muslim, selain itu

juga bimbingan ini memberikan wejangan tentang kedisplinan dalam

bekerja serta memotivasi parapersonil.

 

Page 112: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

12. Tanya: Apakah yang anda rasakan semenjak mengikuti bimbingan

rohani Islam ini?

Jawab: Saya sangat antusias dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani

Islam ini, karena setiap kali saya mengiuti kegiatan ini saya merasa

bersemangat dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai

seorang TNI, kegiatan ini sangat positif dilakukan karena dapat

memberikan motivasi bagi kami, oh iya.. selain itu saya merasa memiliki

etos kerja yang semakin baik.

13. Tanya: Apa yang anda harapkan setelah mengikuti bimbingan rohani

Islam ini terhadap etos kerja anda?

Jawab: Saya berharap etos kerja saya semakin meningkat

14. Tanya : Menurut anda setelah mengikuti bimbingan rohani Islam ini

adakah perubahan yang anda rasakan terhadap sikap anda dalam bekerja ?

Jawab : ya ada, jadi semakin giat lagi dalam melaksanakan tugas yang

diberikan atasan KODIKAU

15. Tanya : selama mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini adakah

faktor penghambat dan pendukung yang anda rasakan?

Jawab : Faktor penghambatnya tidak ada, faktor pendukung nya media

dan tempat bimbingannya menunjang.

Jakarta,

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 113: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Siti Mulyaningsih

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 26 November 1971

Jabatan : PNS KODIKAU

Pendidikan Terakhir : S2

1. Tanya: Sudah berapa lama anda menjadi TNI AU?

Jawab:16 Tahun

2. Tanya: Apakah menjadi seorang TNI AU adalah keinginan anda?

Jawab: Ya benar sekali saya selalu ingin menjadi seorang TNI

3. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang bimbingan rohani Islam?

Jawab: Bimbingan Rohani Islam adalah salah satu hak perawatan

personil yang diberikan oleh dinas TNI AU kepada seluruh personil

TNI AU guna memberikan bimbingan dan pengetahuan keagamaan

dalam menjalani kehidupan dan mencapai kebahagiaan dunia dan

akhirat

4. Tanya: Sudah berapa lama anda mengikuti bimbingan rohani Islam

ini?

Jawab: Selama masa dinas saya 16 Tahun

 

Page 114: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

5. Tanya: Bagaimana tingkat pengetahuan anda setelah mengikuti

bimbingan rohani Islam ini?

Jawab: Setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini saya

merasa semakin bertambah tingkat pengetahuan saya terhadap

agama maupun terhadap nilai-nilai kehidupan dan pekerjaan saya

6. Tanya: Jenis kegiatan apa saja yang dilakukan dalam proes

bimbingan rohani Islam ini?

Jawab: Kegiatan Membaca Al-Quran, Sholat berjamaah, ceramah

Islam atau ceramah Kejuangan, kadang-kadang juga membacakan

surat Yasin

7. Tanya: Materi apa saja yang diberikan oleh pembimbing rohani

islam?

Jawab: Materi bervariasi tergantung jenis bimbingan tetapi semua

materi berasal dari ajaran agama Islam

8. Tanya: Apakah anda dapat menyerap dan memahami materi yang

diberikan ?

Jawab: Iya saya dapat menyerap dan memahami materi yang

disampaikan karena media yang digunakan menurut saya sudah

sangan baik.

9. Tanya: Apa yang anda ketahui tentang Etos kerja?

Jawab: Etos kerja adalah cara pandang kita terhadap nilai kerja ,

semangat dan kemauan untuk bekerja

10. Tanya: Apakah seorang TNI AU harus memiliki Etos kerja?

Jawab: Setiap personil TNI harus memiliki etos kerja

 

Page 115: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

11. Tanya: Menurut anda apakah kegiatan bimbingan rohani Islam ini

dapat menumbuhkan etos kerja anda?

Jawab: Ya benar sekali, bimbingan rohani Islam menumbuhkan

etos kerja karena dalam kegiatan ini memberikan pengetahuan

tentang nilai-nilai keagamaan dimana didalamnya diberikan

pengetahuan tentang bekerja menurut ajaran Islam adalah ibadah,

sehingga saya jadi semakin mengerti tentang bagaimna seharusnya

saya bekerja

12. Tanya: Apakah yang anda rasakan semenjak mengikuti bimbingan

rohani Islam ?

Jawab: saya merasa semangat dalam bekerja dan beribadah, saat

semangat kerja saya menurun begitu diingatkan lagi dengan kegiatan

bimbngan rohani Islam, maka semangat kerja saya tumbuh kembali

13. Tanya: apa yang anda harapkan setelah mengikuti bimbingan rohani

Islam ini terhadap etos kerja?

Jawab: yang diharapkan pertama kali adalah meningkatnya imtaq

dan dibarengi dengan semangat kerja untuk mengabdikan diri

kepada negar a dan memberikan yang terbaik kepada dinas

KODIKAU

14. Tanya : Menurut anda Setelah mengikuti bimbingan rohani Islam

ini adakah perubahan yang anda rasakan terhadap sikap anda dalam

bekerja ?

Jawab : ooh iya saya merasa semakin giat lagi dalam bekerja,

semangat datang kekantor dan berusaha untuk selalu bekerja dengan

baik

 

Page 116: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

15. Tanya : selama mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam ini

adakah faktor penghambat dan pendukung yang anda rasakan?

Jawab : saya merasa tidak ada apapun hambatan yang berarti.

Faktor pendukungnya medianya memadai

Jakarta, 10 Oktober 2012

Pewawancara Yang Diwawancara

 

Page 117: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

 

Page 118: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

 

Page 119: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

 

Page 120: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Gambar i Komando Pendidikan Angkatan Udara (KODIKAU)

Gambar ii Masjid An-Nur

 

Page 121: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Gambar iii Wawancara dengan salah satu pembimbing

Gambar iv Wawancara dengan salah satu pembimbing

 

Page 122: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Gambar v

Kegiatan Ceramah Islam

Gambar vi Kegiatan Ceramah Kejuangan Dengan Membawa Modul

 

Page 123: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Gambar vii

Kegiatan Pembacan Shalawat

Gambar viii

Kegiatan Shalat Berjamaah

 

Page 124: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Gambar ix

Kegiatan Berjabat Tangan Untuk Menjalin Silaturahmi

Gambar x Wawancara Dengan Salah Satu Personil

 

Page 125: EFEKTIVITAS BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN ETOS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45817/1/FENTI... · etos kerja, jika seseorang sudah mengamalkan perintah

Gambar xi

Foto Penulis Bersama Pembimbing dan Terbimbing