EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF...

125

Transcript of EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF...

Page 1: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI

PEMULIHAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL (BP2S)

PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana SosialPada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

EUIS TRISNAWATI

NIM : 6661091507

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016

Page 2: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 3: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 4: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 5: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

“JALAN MENANJAK DAN MENURUN DALAM

HIDUP INI HARUS DISYUKURI”

PERSEMBAHAN

Untuk Kedua Orang tua, Adik dan Keluarga Besarku

Serta Calon Suami ku, Mochamad YusufAtas segala dukungan yang diberikan selama ini.

Semoga skripsi ini menjadi tanda terima kasih

Dari Penulis untuk kalian semua

Page 6: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

ABSTRAK

Euis Trisnawati. NIM. 6661091507. 2016. Program Studi Ilmu AdministrasiNegara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Efektifitas ProgramRehabilitasi Sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)Provinsi Banten. Pembimbing I : Dr. Dirlanudin, M.Si dan Pembimbing II :Listyaningsih, S.Sos., M.Si

Penelitian ini berfokus kepada analisis berkaitan dengan efektifitas programrehabilitasi sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) ProvinsiBanten. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarefektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan danPengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten tahun 2016. Teori yang digunakandalam penelitian ini adalah teori efektifitas menurut Duncan. Metode penelitianyang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Desain penelitian ini terdiridari desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampeljenuh dengan jumlah sebanyak 42 responden. Pengolahan data penelitiandilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yakni SPSS Versi 17.Permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan aspek pencapaian tujuan,integrasi dan adaptasi yang terdapat pada pelaksanaan program rehabilitasi sosialyang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten. Hasil pengukuran efektifitasprogram rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten menuruttanggapan responden dalam penelitian ini berada pada kategori yang “baik”dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi sosialmencapai sebesar 78,84%. Adapun hasil pengujian hipotesis, diketahui jikazhitung (11,264) > ztabel (1,96) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya efektifitasprogram rehabilitasi sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)Provinsi Banten dinyatakan efektif karena mendapatkan penilaian lebih besar dari65 persen, yaitu 78,84 persen. Saran yang dapat diberikan oleh penelitidiantaranya program rehabilitasi sosial sebaiknya disosialisasikan secara lebihterbuka kepada publik melalui media seperti spanduk, merancang kegiatanpembinaan lanjutan bagi peserta yang telah mengikuti program rehabilitasi sosialdan BP2S Provinsi Banten membangun kemitraan dengan perusahaan-perusahaansebagai tempat penyaluran peserta lulusan program rehabilitasi sosial.

Kata Kunci : Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial, Balai Pemulihan danPengembangan Sosial Provinsi Banten.

Page 7: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

ABSTRACT

Euis Trisnawati. NIM. 6661091507. 2016. Studies Program of PublicAdministration University of Sultan Ageng Tirtayasa. Thesis. Effectiveness ofSocial Rehabilitation Program at the Center for Restoration and SocialDevelopment (BP2S ) Province Banten. Supervisor : Dr. Dirlanudin, M.Si andSupervisor II : Listyaningsih, S. Sos., M.Si

This study focuses on the analysis relating to the effectiveness of socialrehabilitation program in the Central Relief and Social Development (BP2S)Province Banten. The purpose of this research is to determine how much theeffectiveness of social rehabilitation program conducted by the Center forRestoration and Social Development (BP2S) Province Banten in 2016. The theoryused in this research is the theory of effectiveness according to Duncan. Themethod used is descriptive quantitative method. The study design consists of adescriptive design. Mechanical sampling using a sample saturated with a total of42 respondents. Research data processing carried out by using the SPSSstatistical test version 17. The problem in this research related to aspects goalattainment, integration and adaptation contained on the implementation of thesocial rehabilitation program implemented by BP2S Province Banten. The resultsof measurements of the effectiveness of social rehabilitation programimplemented by BP2S Province Banten by respondents in this study are in thecategory of "good" with the percentage of the effective implementation of socialrehabilitation programs reached 78.84 %. The results of hypothesis testing, it isknown if zcount (11.264) > ztable (1.96) then H0 rejected and Ha accepted. Thismeans that the effectiveness of social rehabilitation program at the Center forRestoration and Social Development (BP2S) Province Banten was declaredeffective for getting ratings greater than 65 percent, which is 78.84 percent.Advice can be given by researchers including social rehabilitation programshould be socialized to be more open to the public through media such asbanners, designing activities of ongoing formation for participants who haveattended social rehabilitation program and BP2S Banten build partnerships withcompanies as a distribution of participants graduate program socialrehabilitation.

Keyword : Effectiveness of Social Rehabilitation Program, Center forRestoration and Social Development (BP2S) Province Banten

Page 8: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan rasa syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektifitas

Program Rehabilitasi Sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial

(BP2S) Provinsi Banten”.

Maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

dalam mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Pada Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmus Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Dalam proses penyusunannya, penulis sangat bersyukur karena

telah memperoleh bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd selaku Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

ii

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

6. Listyaningsih, S.Sos., M.Si sebagai Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa dan sebagai pembimbing II yang telah memberikan

petunjuk dan saran selama penyusunan skripsi.

7. Riswanda, Ph.D sebagai Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

8. Dr. Dirlanudin, M.Si sebagai pembimbing I yang telah memberikan

petunjuk dan saran selama penyusunan skripsi.

9. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Sultan Ageng Tirtayasa.

10. Seluruh staff Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Sultan Ageng Tirtayasa.

11. Kepala Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi

Banten yang telah mengizinkan melakukan observasi dan

pengumpulan data penelitian di instansi yang beliau pimpin.

12. Kedua orang tua, Bapak Encep dan Ibu Oneng yang selalu

memberikan do’a, kasih sayang dan segala hal yang tidak terhitung

satu demi satu. Semoga Euis bisa lebih berbakti kepada orang tua di

masa mendatang.

Page 10: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

iii

13. Adik-ku, Mela Susanti yang telah menjadi penyemangat kepada

penulis untuk menyelesaikan pendidikan ini.

14. Calon suamiku, Mochamad Yusuf yang sudah mencoba sebaik

mungkin menjadi imam serta menjadi teman di kala suka maupun

duka penulis.

15. Rekan mahasiswa dan mahasiswi lainnya yang memberikan dorongan

moril kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Semoga kita

semua dapat meraih apa yang kita cita-citakan, Amin.

Penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu,

penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak. Terima kasih.

Serang, 9 Agustus 2016

Penulis

Page 11: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

iv

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar PersetujuanLembar PengesahanLembar OrisinalitasMotto dan PersembahanAbstrakAbstractKata Pengantar……………………………………………………………………………iDaftar Isi………………………………………………………………………………...ivDaftar Tabel…………………………………………………………………………….viiDaftar Gambar………………………………………………………………………......ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................9

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................11

1.4 Rumusan Masalah .........................................................................................12

1.5 Tujuan Penelitian...........................................................................................12

1.6 Manfaat Penelitian.........................................................................................12

1.6.1 Manfaat Teoritis ...............................................................................13

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................13

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori ..............................................................................................14

2.2 Organisasi Publik...........................................................................................14

2.2.1 Pengertian Organisasi Publik.. ...........................................................14

2.2.2 Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi

Banten.. ...............................................................................................16

Page 12: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

v

2.3 Teori Efektifitas .............................................................................................17

2.3.1 Pengertian Efektifitas.. ........................................................................17

2.3.2 Ukuran Efektifitas...............................................................................19

2.4 Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial .........................................................21

2.4.1 Pengertian Program Rehabilitasi Sosial ...............................................21

2.4.2 Obyek Program Rehabilitasi Sosial......................................................23

2.4.3 Indikator Efektiifitas Program Rehabilitasi Sosial ...............................24

2.5 Penelitian Terdahulu......................................................................................26

2.6 Kerangka Berfikir ..........................................................................................27

2.7 Hipotesis ........................................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ..............................................................32

3.2 Fokus Penelitian...........................................................................................33

3.3 Lokasi Penelitian..........................................................................................33

3.4 Variabel penelitian .......................................................................................34

3.4.1 Definisi Konsep................................................................................34

3.4.2 Definisi Operasional ........................................................................34

3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................................36

3.6 Populasi dan Sampel ....................................................................................38

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data................................................38

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian ....................................................................38

3.7.2 Teknik Analisis Data..........................................................................40

3.8 Jadwal Penelitian .........................................................................................42

Page 13: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

vi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian.................................................................44

4.1.1 Profil Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial Provinsi Banten ......42

4.1.2 Visi dan Misi BP2S Provinsi Banten......................................................45

4.1.3 Program Rehabilitasi Sosial BP2S Provinsi Banten ...............................45

4.2 Analisis Data ....................................................................................................48

4.2.1 Uji Instrumen Penelitian .........................................................................48

4.2.1.1 Uji Validitas .................................................................................48

4.2.1.2 Uji Reliabilitas .............................................................................51

4.2.1.3 Uji Normalitas..............................................................................52

4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

di BP2S Provinsi Banten ........................................................................53

4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai ...............................69

4.3 Pengujian Hipotesis ..........................................................................................79

4.4 Pembahasan ......................................................................................................81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................84

5.2 Saran - saran .....................................................................................................84

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 14: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Peserta Program Rehabilitasi Yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan

Di BP2S Provinsi Banten Tahun 2014-2016......................................................6

2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................................................26

3.1 Skala Likert.........................................................................................................37

3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...........................................................................37

3.3 Jadwal Penelitian ................................................................................................43

4.1 Uji Validitas Kuisioner Variabel Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

Tahap I................................................................................................................49

4.2 Uji Validitas Kuisioner Variabel Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

Tahap II...............................................................................................................50

4.3 Uji Reabilitas Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial .......................................52

4.4 Uji Normalitas ....................................................................................................52

4.5 Tanggapan Responden Mengenai Rencana Kerja Sebagai Pedoman

Melaksanakan Program Rehabilitasi sosial ........................................................54

4.6 Tanggapan Responden Mengenai sasaran yang Ingin di Capai Dinyatakan

Secara Jelas dan Kongkret ..................................................................................54

4.7 Tanggapan Responden Mengenai Agenda Atau Jadwal Pelaksanaan

Program Rehabilitasi Sosial................................................................................55

4.8 Tanggapan Responden Mengenai Lama Waktu Pelaksanaan Kegiatan .............56

4.9 Tanggapan Responden Mengenai sasaran Pelaksanaan Program

Rehabilitasi Sosial ..............................................................................................57

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Program Rehabilitasi Sosial Dapat

Memberikan Manfaat Kepada Peserta................................................................58

4.11 Tanggapan Responden Mengenai Peserta Program Rehabilitasi Sosial

Memenuhi Kriteria Dinyatakan keterampilan Kerja ..........................................59

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Evaluasi Dilakukan

secara Berkala .....................................................................................................60

4.13 Tanggapan Responden Mengenai Evaluasi Menjadi Msukan Untuk

Menyempurnakan Rencana Kerja.......................................................................61

Page 15: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

viii

4.14 Tanggapan Responden Mengenai Koordinasi Dengan Instansi Terkait.............62

4.15 Tanggapan Responden Mengenai sumber daya yang dimiliki Dirasa

Cukup Untuk Melaksanakan ProgramRehabilitasi.............................................63

4.16 Tanggapan Responden Mengenai Ketersediaan Biaya Pelaksanaan

Program Rehabilitasi ..........................................................................................64

4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kelayakan Ruang Kelas Pelaksanaan

Program Rehabilitasi Sosial................................................................................65

4.18 Tanggapan Responden Mengenai Ruang kelas Mencukupi Jumlah

Peserta Program Rehabilitasi Sosial ..................................................................66

4.19 Tanggapan Responden Mengenai Alat Praktek Dalam Kondisi Layak .............67

4.20 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Bekerja Sama ......................67

4.21 Tanggapan Responden Mengenai Program rehabilitasi Sosial Selesai

Sesuai Waktu Pelaksanaan .................................................................................68

4.22 Tanggapan Responden Mengenai Sistem Pengawasan Dalam Pelaksanaan

Program Rehabilitasi Sosila................................................................................69

4.23 Tanggapan Responden Mengenai Pimpinan Dapat Megontrol Pelaksanaan

Program Rehabilitasi Sosial ...............................................................................70

4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Penghargaan Bagi Pegawai

Yang Berprestasi.................................................................................................71

4.25 Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Pendidikan Pelatihan Bagi

Pegawai Untuk Meningkatkan Keterampilan kerja ............................................72

4.26 Tanggapan Responden Mengenai Rotasi Kerja Untuk Meingkatkan

Pengalaman Kerja ...............................................................................................73

4.27 Tanggapan Responden Mengenai Pembaharuan Strategi Penjaringan

Peserta Program Rehabilitasi Sosial ...................................................................74

4.28 Tanggapan Responden Mengenai Pembaharuan Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pelatihan Keterampilan Kerja .............................................................75

4.29 Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas Program

Rehabilitasi Sosial di BP2S Provinsi Banten......................................................76

4.54 Harga-harga Statistik Deskriftif..........................................................................79

Page 16: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ...........................................................................................30

4.4 Pengukuran Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial Secara Kontinum .............78

Page 17: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan

hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu mengembangkan diri dan

dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Upaya mewujudkan kesejahteraan sosial

yang dilakukan pemerintah, baik pada tingkatan pusat hingga tingkatan daerah

dengan memberikan pelayanan sosial yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan

sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial (UU Nomor 11 Tahun

2009). Pembangunan kesejahteraan sosial ini menjadi bagian tak terpisahkan dari

pembangunan nasional, dimana pembangunan kesejahteraan sosial berperan aktif

meningkatkan kualitas hidup rakyat.

Umumnya yang menjadi prinsip dari konstruksi pembangunan kesejahteraan

sosial terdiri atas serangkaian aktivitas yang direncanakan untuk memajukan

kondisi kehidupan manusia melalui koordinasi dan keterpaduan antara

pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya penyelenggaraan

kesejahteraan sosial dalam mengatasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) menjadi kerangka kegiatan yang utuh, menyeluruh, berkelanjutan dan

bersinergi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan seseorang,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau

gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat

Page 18: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

2

terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan

wajar. Berbagai permasalahan kesejahteraan sosial yang muncul pada masyarakat

Indonesia saat ini seperti menurunnya tingkat pendapatan ekonomi,

penyimpangan norma dan perilaku, menurunnya kualitas kesehatan dan

meningkatnya masalah sosial dan kriminalitas (BP2S Provinsi Banten, 2015).

Masalah kesejahteraan sosial yang terjadi dewasa ini dilatarbelakangi oleh

arus perubahan lingkungan yang sedemikian cepatnya namun tidak dapat

diimbangi oleh kemampuan individu masyarakat maupun keterbatasan

kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan yang

berimplikasi terhadap kesejahteraan rakyat. Ketidakmampuan individu

masyarakat ditunjukkan dari tingkat pendidikan, daya saing kerja dan faktor

psikologis lainnya seperti motivasi kerja yang kurang baik membuat individu

masyarakat tersebut berpotensi menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS). Keterbatasan kemampuan pemerintah daerah ditunjukkan dari minimnya

lapangan pekerjaan serta pembangunan yang tidak merata, khususnya pada

daerah-daerah di pedesaan membuat arus urbanisasi semakin tinggi.

Strategisnya letak Provinsi Banten yang berbatasan dengan Ibukota Negara

berpotensi menarik masyarakat luar Banten untuk hidup dan menetap di Provinsi

ini. Hal ini tentunya akan menyebabkan semakin meningkatnya jumlah penduduk

yang memberikan beban bagi Pemerintah Daerah untuk menyediakan lapangan

kerja, memberikan berbagai macam pelayanan publik dan tentunya bersiap untuk

menangani potensi timbulnya permasalahan sosial ekonomi yang dapat terjadi

akibat arus migrasi dari luar daerah dan arus urbanisasi dari desa ke kota.

Page 19: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

3

Masalah sosial kemasyarakatan yang dewasa ini berkembang hampir di

setiap daerah di Indonesia, tidak terkecuali pada daerah di setiap Kabupaten/Kota

yang ada di Provinsi Banten. Fenomena masalah sosial kemasyarakatan tersebut

diantaranya seperti gelandangan dan pengemis (gepeng), anak terlantar, keluarga

dengan rumah tidak layak huni, komunitas anak jalanan (komunitas punk),

pekerja seks komersial (PSK) dan pedagang kaki lima yang berpotensi

menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat dan melanggar hukum seperti

penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan serta praktek prostitusi.

Salah satu upaya dalam menangani permasalahan sosial kemasyarakatan

yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten adalah dengan melakukan

program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten yang saat ini berkedudukan di

Kabupaten Lebak. BP2S Provinsi Banten adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)

dibawah Dinas Sosial Provinsi Banten yang diatur dalam Peraturan Daerah No 3

tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial. BP2S Provinsi Banten dibangun sejak tahun 1983

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor

95/DIR/2/KAK/IV/83 tanggal 1 Juni 1983 yang saat itu Banten masih menjadi

bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten merupakan amanat Perda Provinsi

Banten Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Pada pasal 1 ayat 8 menyatakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial upaya yang

Page 20: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

4

terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah

dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar

setiap warga negara yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial. Berdasarkan Perda tersebut,

diketahui bahwa salah satu upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial

diantaranya dengan melaksanakan rehabilitasi sosial.

Rehabilitasi sosial didalam Perda Nomor 8 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial pada Pasal 1 ayat 18 mendefinisikan sebagai

suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan

seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan

masyarakat. Obyek dari rehabilitasi sosial adalah penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS). Pada pasal 1 ayat 15 menyatakan PMKS adalah

perorangan, keluarga atau sekelompok masyarakat yang karena sebab-sebab

tertentu tidak dapat melaksanakan fungsi dan peran sosialnya sehingga tidak dapat

memenuhi kebutuhan minimum baik jasmani, rohani maupun sosialnya.

Pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang dilakukan Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten bekerjasama dengan Dinas

Sosial pada masing-masing Kabupaten yang ada di Provinsi Banten. Dinas Sosial

pada setiap Kabupaten berfungsi untuk melakukan pendataan dan penyaluran

calon klien atau peserta program rehabilitasi sosial. Calon klien umumnya

merupakan orang-orang yang terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) maupun

operasi lainnya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yaitu kepolisian

beserta perangkatnya seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) maupun dari

Page 21: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

5

Dinas Sosial Kabupaten terkait diantaranya seperti menjaring gelandangan dan

pengemis (gepeng), komunitas anak jalanan (komunitas punk), pedagang kaki

lima dan pekerja seks komersial atau wanita tuna susila. Setelah proses pendataan

dan penyaluran peserta program rehabilitasi sosial telah selesai dilaksanakan

Dinas Sosial pada masing-masing Kabupaten, kemudian diserahterimakan kepada

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten untuk

mengikuti seleksi peserta atau calon klien program rehabilitasi sosial.

Tujuan pelaksanaan program rehabilitasi sosial pada dasarnya ditujukan

untuk dapat menciptakan sumberdaya manusia Provinsi Banten yang terampil dan

mandiri serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan taraf

kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakatnya. Apabila program rehabilitasi

sosial ini dapat dilakukan dengan optimal, tentunya dapat menekan angka

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mengeliminir fenomena

sosial kemasyarakatan yang meresahkan dan berpotensi melanggar hukum yang

berlaku serta dapat menyiapkan individu eks peserta untuk dapat memiliki

pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik agar dapat hidup lebih layak.

Melalui pelaksanaan program rehabilitasi sosial diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi peserta program rehabilitasi sosial berupa peningkatan

pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu yang

berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yang dilakukan yang dapat mengatasi

permasalahan dalam kehidupannya sehari-hari. Sedangkan manfaat dari

pelaksanaan program rehabilitasi sosial bagi organisasi, yaitu BP2S Provinsi

Banten dapat berkontribusi dalam menciptakan sumberdaya manusia yang tinggal

Page 22: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

6

di Provinsi Banten yang memiliki keterampilan dan mandiri serta dapat

berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan taraf kesejahteraan

sosial di lingkungan masyarakatnya.

Berkaitan program rehabilitasi sosial, peneliti memperoleh data peserta

program rehabilitasi sosial BP2S Provinsi Banten yang disajikan sebagai berikut :

Tabel 1.1

Peserta Program Rehabilitasi Yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan

Di BP2S Provinsi Banten Tahun 2014 – 2016

Tahun Kegiatan Jurusan Pelatihan Jumlah

2014

PMKS Gepeng/MMRAngkatan I

Montir MobilPertukangan Kayu

21 orang11 orang

Jumlah 32 orangPMKS RPS Montir Motor

Service HP22 orang19 orang

Jumlah 41 orangPMKS Napza Sablon

Montir Mobil10 orang15 orang

Jumlah 25 orangPMKS Gepeng/MMRAngkatan II

Montir MobilLas

20 orang20 orang

Jumlah 40 orangPMKS WTS Tata Rias

Tata BogaMenjahit

20 orang16 orang14 orang

Jumlah 50 orangJumlah Total 188 orang

2015

PMKS Gepeng/MMRAngkatan I

Montir MobilPertukangan KayuLas

20 orang10 orang10 orang

Jumlah 40 orangPMKS RPS Montir Motor

SablonService HP

20 orang10 orang10 orang

Jumlah 40 orangPMKS Napza Montir Motor

SablonService HP

20 orang10 orang10 orang

Jumlah 40 orang

Page 23: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

7

PMKS Gepeng/MMRAngkatan II

Montir MobilPertukangan KayuLas

20 orang10 orang10 orang

Jumlah 40 orangPMKS WTS Tata Rias

Tata BogaMenjahit

20 orang10 orang10 orang

Jumlah 40 orangJumlah Total 200 orang

2016

PMKS Gepeng/MMRAngkatan I

Montir MobilPertukangan KayuLas

15 orang10 orang5 orang

Jumlah 35 orangPMKS RPS Montir Motor

SablonService HP

20 orang10 orang10 orang

Jumlah 40 orangPMKS Napza Montir Mobil

Sablon20 orang10 orang

Jumlah 30 orangPMKS Gepeng/MMRAngkatan II

Montir MobilPertukangan KayuLas

5 Juli – 5Agustus 2016

Jumlah 40 orangPMKS WTS Tata Rias

Tata BogaMenjahit

BelumDilaksanakan

Jumlah -

Sumber : Data Peserta Program Rehabilitasi Sosial BP2S Provinsi Banten, 2016

Berdasarkan tabel 1.1, diketahui obyek program rehabilitasi sosial yang

dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi

Banten periode 2014 – 2015 mengalami peningkatan pada setiap tahunnya

meskipun tidak signifikan. Tercatat PMKS yang menjadi peserta program

rehabilitasi sosial pada tahun 2014 sebanyak 188 orang sedangkan tahun 2015

tercatat peserta program rehabilitasi sosial sebanyak 200 orang. Sehingga dalam

kurun waktu 2 tahun terakhir tercatat sebanyak 388 orang telah mengikuti

Page 24: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

8

program rehabilitasi sosial dengan cara memberikan pelatihan keterampilan kerja

yang meliputi keterampilan kerja montir mobil dan motor, pertukangan kayu,

sablon, service handphone, las, tata rias, tata boga dan menjahit.

Sasaran program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten adalah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari berbagai kategori yang meliputi gelandangan

dan pengemis (gepeng), remaja putus sekolah, pecandu narkoba dan zat adiktif

lainnya (napza) dan pekerja seks komersial atau wanita tuna susila (WTS). PMKS

yang tercatat sebagai peserta program rehabilitasi sosial kemudian akan diberikan

pelatihan keterampilan kerja selama kurang lebih 30 hari dengan berbagai jurusan

yang disediakan oleh BP2S Provinsi Banten.

Pada dasarnya efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan

atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun

program. Efektivitas selalu dikaitkan antara hasil yang diharapkan dengan hasil

yang sesungguhnya dicapai. Effendy (2010:14) menyatakan efektivitas sebagai

komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan

biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang

ditentukan. Pengertian diatas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti

tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan

sebuah pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang

telah direncanakan. Sedangkan Kurniawan (2005:109) menyatakan efektivitas

adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau

Page 25: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

9

misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau

ketegangan diantara pelaksanaannya.

Duncan dalam Steers (2008:53) mengemukakan ukuran efektivitas yang

dapat digunakan untuk mengukur efektifitas pelaksanaan suatu program, baik

program yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta

terdiri dari 3 aspek, yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi. Ketiga aspek

tersebut yang umumnya dijadikan sebagai alat ukur efektifitas suatu organisasi

dalam melaksanakan program, dimana peneliti menggunakan ukuran efektifitas

yang telah dikemukakan oleh Duncan dalam Steers sebagai alat ukur untuk

mengetahui efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten.

Kemudian peneliti bermaksud melakukan pengkajian secara lebih

mendalam mengenai efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten yang

kemudian ditetapkan sebagai lokasi penelitian. Selanjutnya penelitian ini diangkat

dalam bentuk penelitian skripsi yang diberi judul “Efektifitas Program

Rehabilitasi Sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan identifikasi masalah berkaitan

dengan permasalahan atau kendala yang dihadapi oleh BP2S Provinsi Banten

dalam melaksanakan program rehabilitasi sosial antara lain :

Page 26: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

10

1. Permasalahan pada aspek pencapaian tujuan berkaitan dengan

indikator kurun waktu pelaksanaan program dan pencapaian sasaran

yang masih belum dicapai dengan optimal serta pelaksanaan evaluasi

yang belum dilaksanakan secara spesifik. Hal ini ditunjukkan dari

penjadwalan waktu pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang tidak

diperkirakan dengan tepat ditandai dengan tidak adanya jadwal atau

kalender program rehabilitasi sosial dan pelaksanaan program

rehabilitasi sosial yang belum dilaksanakan sesuai target waktu yang

seharusnya yaitu selama 1 bulan. Adapun pencapaian sasaran

berkaitan dengan hasil yang diperoleh peserta program rehabilitasi

sosial berupa keterampilan kerja relatif belum dapat menguasai

keterampilan kerja dengan baik.

2. Permasalahan pada aspek integrasi berkaitan dengan proses sosialisasi

program kepada publik, penggunaan sumber daya, ketersediaan sarana

dan prasarana kerja, pelaksanaan program yang sudah ditetapkan dan

sistem pengawasan atau pengendalian. Hal ini ditunjukkan dari

minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh BP2S Provinsi Banten

mengenai program rehabilitasi sosial kepada publik khususnya PMKS

yang ingin menjadi peserta program rehabilitasi sosial menurut

kategori namun tidak terjaring rajia, ketersediaan sarana dan prasarana

program rehabilitasi sosial yang minim ditandai dengan peralatan

pelatihan yang digunakan tidak layak pakai dan tidak mencukupi

jumlah peserta program rehabilitasi sosial, pelaksanaan program kerja

Page 27: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

11

yang kurang efektif ditandai dari tim pelaksana program rehabilitasi

sosial yang tidak memanfaatkan waktu dalam memberikan pelatihan

keterampilan kepada peserta dan lemahnya sistem pengawasan dari

ditandai dari kurangnya pengawasan yang dilakukakan secara

langsung oleh pimpinan kepada para pegawai maupun tim pelaksana

program rehabilitasi sosial.

3. Permasalahan pada aspek adaptasi berkaitan dengan pembaharuan

sumberdaya, khususnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia

yang dimiliki serta pembaharuan strategi pelaksanaan program yang

disesuaikan dengan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada.

Hal ini ditunjukkan dari jarang dilakukannya peningkatan kompetensi

maupun keterampilan yang dibutuhkan oleh tim pelaksana dalam

melaksanakan program rehabilitasi sosial sehingga pilihan

keterampilan yang dipilih oleh peserta sangat terbatas serta kurangnya

pembaharuan strategi yang digunakan dalam proses pelaksanaan

program rehabilitasi sosial.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti memberikan batasan

masalah guna memperkecil fokus pembahasan antara lain :

1. Peneliti memfokuskan obyek penelitian kepada efektifitas program

rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten tahun 2016.

Page 28: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

12

2. Peneliti menetapkan ukuran efekfititas program rehabilitasi sosial

diukur dengan menggunakan teori efektifitas menurut Duncan dalam

Steers, dimana efektifitas program diukur dari tiga aspek yang

meliputi aspek pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi.

3. Peneliti menetapkan lokasi penelitian ini di Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

yaitu seberapa besar efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten tahun 2016.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk

mengetahui seberapa besar efektifitas program rehabilitasi sosial yang

dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi

Banten tahun 2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi, baik secara

teoritis maupun secara praktis sebagai berikut :

Page 29: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

13

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu

pengetahuan pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

berkaitan dengan efektifitas program rehabilitasi sosial yang

dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten.

2. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang

memiliki kesamaan variabel penelitian.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Pimpinan Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten beserta jajarannya, diharapkan hasil penelitian ini

dapat menjadi pertimbangan guna dapat meningkatkan efektifitas

pelaksanaan program rehabilitasi sosial pada masa mendatang.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi mengenai efektifitas program rehabilitasi sosial yang

dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten.

Page 30: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

14

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Teori pada dasarnya merupakan seperangkat konsep asumsi generalisasi

yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam

berbagai organisasi (Sugiyono, 2011:55). Pada bagian deskripsi teori ini

dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja yang digunakan sebagai

referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan teori organisasi publik, teori efektifitas dan teori program

rehabilitasi sosial.

2.2 Organisasi Publik

2.2.1 Pengertian Organisasi Publik

Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus

kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya

manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit

dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai

menurun, organisasi harus segera berbenah dan menyesuaikan dengan

lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman.

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” yaitu

berkenaan dengan masyarakat. Syafi’i (2008:22), mendefinisikan publik ialah

sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap

Page 31: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

15

dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka

miliki. Dengan kata lain publik tidak dapat langsung diartikan sebagai penduduk,

masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut mengandung

arti yang berbeda.

Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang dikenal

sebagai birokrasi pemerintah. Taliziduhu (2011:14) mengemukakan organisasi

publik adalah organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat

akan jasa publik dan layanan kemasyarakatan. Sedangkan Sutarto (2009:25)

menyatakan organisasi publik adalah kerangka struktur dalam mana pekerjaan

dari banyak orang dilakukan untuk pencapaian maksud bersama. Selain itu,

organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi seluruh lapisan

masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai kewenangan yang

absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi pemerintahan, dan hukum

secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban melindungi warga negaranya,

dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula memungut pajak serta

menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan hukum.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada

masyarakat tidak pada keuntungan. Thoha (2008:58), memprediksi bahwa

organisasi-organisasi dimasa mendatang yang salah satunya di bidang penataan

organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifat-sifat yang

unik dan terus berubah mengikuti kebutuhan dan wewenangnya.

Page 32: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

16

Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan

yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa

menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai

organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering

dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat

dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang

nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.

2.2.2 Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten yang

saat ini berkedudukan di Kabupaten Lebak. BP2S Provinsi Banten adalah Unit

Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Dinas Sosial Provinsi Banten yang diatur dalam

Peraturan Daerah No 3 tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Daerah Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial. BP2S Provinsi Banten

dibangun sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik

Indonesia Nomor 95/DIR/2/KAK/IV/83 tanggal 1 Juni 1983 yang saat itu Banten

menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.

BP2S Provinsi Banten merupakan komponen yang bertanggungjawab dalam

upaya mewujudkan kesejahteraan sosial, baik pada tingkatan pusat hingga

tingkatan daerah dengan memberikan pelayanan sosial yang meliputi rehabilitasi

sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial (UU Nomor

11 Tahun 2009). Umumnya yang menjadi prinsip pembangunan kesejahteraan

sosial terdiri atas serangkaian aktivitas yang direncanakan untuk memajukan

Page 33: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

17

kondisi kehidupan manusia melalui koordinasi dan keterpaduan antara Pemerintah

Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam upaya penyelenggaraan

kesejahteraan sosial dalam mengatasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) menjadi kerangka kegiatan yang utuh, menyeluruh, berkelanjutan dan

bersinergi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat,

khususnya masyarakat yang tinggal di Provinsi Banten saat ini.

2.3 Teori Efektifitas

2.3.1 Pengertian Efektifitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris, yaitu effective yang berarti berhasil

atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer

mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau

menunjang tujuan. Umumnya efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan

ataupun program. Efektivitas selalu dikaitkan antara hasil yang diharapkan dengan

hasil yang sesungguhnya dicapai.

Effendy (2010:14) menyatakan efektivitas sebagai komunikasi yang

prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang

dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.

Pengertian diatas mengartikan bahwa indikator efektivitas dalam arti tercapainya

sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah

pengukuran dimana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah

direncanakan. Kurniawan (2005:109) mengemukakan efektivitas adalah

Page 34: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

18

kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi)

daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau

ketegangan diantara pelaksanaannya.

Mulyadi (2009:50) menyatakan efektifitas merupakan tahapan untuk

mencapai satu tujuan sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan Kurniawan

(2011:109) mendefinisikan efektivitas sebagai kemampuan melaksanakan tugas,

fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau

sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya.

Adapun Susanto (2008:156) yang menyatakan efektivitas merupakan daya pesan

untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan untuk mempengaruhi.

Emerson dalam Soewarno (2011:16) menyatakan efektivitas adalah

pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Mengukur efektivitas organisasi bukanlah hal yang sederhana, karena efektivitas

dapat dikaji dari berbagai sudut pandang, konteks yang mengikat dan tergantung

pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya namun dengan kesamaan

yaitu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi terkait.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

efektivitas merupakan konsep yang bersifat multi dimensional, artinya dalam

mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang dimiliki

dengan konvergenitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

Kata efektif sering dipadupadankan dengan kata efisien. Efisien lebih mengarah

kepada pemanfaatan waktu dan sumberdaya yang seminimal mungkin untuk

mencapai tujuan sehingga sesuatu yang efisien belum tentu efektif.

Page 35: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

19

2.3.2 Ukuran Efektifitas

Mengukur efektivitas organisasi dalam melaksanakan program kerja

bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari

berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta

menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang

manajer produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan

kuantitas (output) barang dan jasa.

Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara

rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun,

jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga

menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu

dikatakan tidak efektif.

Kriteria mengenai pencapaian tujuan efektif atau tidak, sebagaimana

dikemukakan oleh Siagian (2011:77) antara lain :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksdukan supayakaryawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dantujuan organisasi dapat tercapai.

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategiadalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upayadalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar paraimplementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.

3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitandengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkanartinya kebijakan harus mampu menjembatani tujuan-tujuan denganusaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

4. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskansekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.

5. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perludijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebabapabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedomanbertindak dan bekerja.

Page 36: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

20

6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikatorefektivitas organisasi adalah kemamapuan bekerja secara produktif.Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan mungkin disediakanoleh organisasi.

7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatuprogram apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien makaorganisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena denganpelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidikmengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitasorganisasi menuntut adanya sistem pengawasan dan pengendalian.

Selain itu, kriteria lainnya untuk mengukur efektivitas suatu organisasi ada

tiga pendekatan yang dapat digunakan yaitu :

1. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitasdari input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasiuntuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yangsesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Pendekatan proses (process approach) adalah untuk melihatsejauhmana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatanproses internal atau mekanisme organisasi.

3. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian padaoutput, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil(output) yang sesuai dengan rencana (Martani dan Lubis, 2007:55).

Selanjutnya Steers dalam Tangkilisan (2005:141) mengemukakan 5 (lima)

kriteria dalam pengukuran efektivitas, yaitu :

1. Produktivitas2. Kemampuan adaptasi kerja3. Kepuasan kerja4. Kemampuan berlaba5. Pencarian sumber daya

Duncan dalam Steers (2008:53) mengemukakan ukuran efektivitas yang

dapat digunakan untuk mengukur efektifitas pelaksanaan suatu program, baik

program yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta

terdiri dari 3 aspek yang antara lain :

Page 37: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

21

1. Pencapaian tujuan, yaitu pencapaian adalah keseluruhan upayapencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karenaitu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukanpentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannyamaupun pentahapan dalam arti periodisasinya.Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa indikator yaitu rencana kerja,lama kurun waktu pelaksanaan program dan pencapaian sasaran yangmerupakan target kongktit dan evaluasi program kerja.

2. Integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatuorganisasi untuk melakukan kegiatan dari program kerja yang telahdisepakati dan mengadakan sosialisasi dengan pihak lain.Integrasi terdiri dari beberapa indikator yaitu proses sosialisasi,penggunaan sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana kerja,pelaksanaan program yang sudah ditetapkan dan sistem pengawasanatau pengendalian.

3. Adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diridengan lingkungannya.Adaptasi terdiri dari beberapa faktor yaitu pembaharuan sumberdaya,khususnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yangdimiliki serta pembaharuan strategi pelaksanaan program yangdisesuaikan dengan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada.

2.4 Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

2.4.1 Pengertian Program Rehabilitasi Sosial

Program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten merupakan amanat Perda Provinsi

Banten Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Pada pasal 1 ayat 8 menyatakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial upaya yang

terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah

dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar

setiap warga negara yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial. Berdasarkan Perda tersebut,

diketahui bahwa salah satu upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial

diantaranya dengan melaksanakan rehabilitasi sosial.

Page 38: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

22

Rehabilitasi sosial didalam Perda Nomor 8 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial pada Pasal 1 ayat 18 mendefinisikan

sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan

seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan

masyarakat. Obyek dari rehabilitasi sosial adalah penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS). Pada pasal 1 ayat 15 menyatakan PMKS adalah

perorangan, keluarga atau sekelompok masyarakat yang karena sebab-sebab

tertentu tidak dapat melaksanakan fungsi dan peran sosialnya sehingga tidak dapat

memenuhi kebutuhan minimum baik jasmani, rohani maupun sosialnya.

Program rehabilitasi sosial adalah program yang bertujuan untuk melakukan

kegiatan pemulihan dan pengembangan sosial kepada warga masyarakat dalam

kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk dibina dengan

diberikan pelatihan keterampilan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan

keahlian (skill) yang dapat digunakan untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya.

Adapun pengertian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

merupakan seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu

hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya,

sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial)

secara memadai dan wajar (BP2S Provinsi Banten, 2015).

Sasaran program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten adalah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari berbagai kategori yang meliputi gelangdangan

dan pengemis (gepeng), remaja putus sekolah, pecandu narkoba dan zat adiktif

Page 39: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

23

lainnya (napza) dan pekerja seks komersial atau wanita tuna susila (WTS). PMKS

yang tercatat sebagai peserta program rehabilitasi sosial kemudian akan diberikan

pelatihan keterampilan dengan berbagai jurusan pelatihan yang telah disediakan

oleh BP2S Provinsi Banten.

2.4.2 Obyek Program Rehabilitasi Sosial

Program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten berfokus kepada upaya

penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam mengatasi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang dilakukan dengan cara memberikan

rehabilitasi sosial kepada masyarakat yang tinggal di Provinsi Banten. PMKS

adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu

hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya,

sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial)

secara memadai dan wajar (BP2S Provinsi Banten, 2015).

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berpotensi

menjadi pemicu masalah sosial kemasyarakatan diantaranya seperti gelandangan

dan pengemis (gepeng), remaja putus sekolah, komunitas anak jalanan (komunitas

punk), anak terlantar, keluarga dengan rumah tidak layak huni, pekerja seks

komersial (PSK) dan pedagang kaki lima yang berpeluang besar menimbulkan

keresahan di lingkungan masyarakat dan melanggar hukum seperti

penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan serta praktek prostitusi.

Page 40: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

24

Peserta program rehabilitasi sosial umumnya merupakan orang-orang yang

terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) maupun operasi lainnya yang

dilakukan oleh aparat penegak hukum yaitu kepolisian beserta perangkatnya

seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial Kabupaten

terkait diantaranya seperti menjaring gelandangan dan pengemis (gepeng),

komunitas anak jalanan (komunitas punk), pedagang kaki lima dan pekerja seks

komersial. Setelah dilakukan pendataan, PMKS tersebut kemudian dikirimkan ke

BP2S Provinsi Banten untuk mengikuti seleksi peserta dan kemudian mengikuti

pelaksanaan program rehabilitasi sosial.

2.4.3 Indikator Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

Pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten pada dasarnya

bertujuan untuk menciptakan sumberdaya manusia Provinsi Banten yang terampil

dan mandiri serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan

taraf kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakatnya. Apabila program

rehabilitasi sosial ini dapat dilakukan dengan optimal, tentunya dapat menekan

angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mengeliminir

fenomena sosial kemasyarakatan yang meresahkan dan berpotensi melanggar

hukum yang berlaku serta dapat menyiapkan individu eks peserta untuk dapat

memiliki pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik agar dapat hidup lebih layak.

Page 41: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

25

Ukuran efektivitas yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas

pelaksanaan suatu program, baik program kerja Instansi Pemerintah diantaranya

program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten

digunakan ukuran efektifitas yang dikemukakan oleh Duncan dalam Steers.

Duncan dalam Steers (2008:53) mengemukakan ukuran efektivitas

pelaksanaan suatu program terdiri dari 3 aspek yang antara lain :

1. Pencapaian tujuan, yaitu pencapaian adalah keseluruhan upayapencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karenaitu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukanpentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannyamaupun pentahapan dalam arti periodisasinya.Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa indikator yaitu rencana kerja,lama kurun waktu pelaksanaan program dan pencapaian sasaran yangmerupakan target kongktit dan evaluasi program kerja.

2. Integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatuorganisasi untuk melakukan kegiatan dari program kerja yang telahdisepakati dan mengadakan sosialisasi dengan pihak lain.Integrasi terdiri dari beberapa indikator yaitu proses sosialisasi,penggunaan sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana kerja,pelaksanaan program yang sudah ditetapkan dan sistem pengawasanatau pengendalian.

3. Adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diridengan lingkungannya.Adaptasi terdiri dari beberapa faktor yaitu pembaharuan sumberdaya,khususnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yangdimiliki serta pembaharuan strategi pelaksanaan program yangdisesuaikan dengan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada.

Alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengetahui efektifitas atau

menilai keberhasilan dari pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang

dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi

Banten kepada publik, khususnya obyek program rehabilitasi sosial yaitu

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berasal dari masing-

masing Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten.

Page 42: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

26

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain dapat digunakan

sebagai masukan serta bahan pengkajian berkaitan dengan penelitian ini. Adapun

penelitian terdahulu disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.1Penelitian Terdahulu

No Uraian Peneliti A Peneliti B Peneliti C(Mhs ybs)

1 NamaPeneliti

Ninin Non AyuSalmah

M. Noor Sembiring Peneliti

2 Judul Analisis programpelatihan danpengembanganpegawai terhadapkompetensi pegawaipada PT. MubaElectric PowerSekayu

Mengukurefektifitaspelaksanaanprogram pendidikandan pelatihandenganmenggunakananalisis kepentingandan kinerja

Efektifitas programrehabilitasi sosial diBalai Pemulihandan PengembanganSosial (BP2S)Provinsi Banten

3 Tahun 2012 2010 20164 Tujuan

PenelitianMengetahuipengaruh programpelatihan danpengembanganpegawai terhadapkompetensi pegawaisecara parsial

Mengetahuihubunganpelaksanaanpendidikan danpelatihan secaraparsial denganevaluasi kinerja

Mengetahuisejauhmanaefektifitaspelaksanaanprogram rehabilitasisosial di BP2SProvinsi Banten

5 Teori Teori MSDM,teoripelatihan,pengembangan dankompetensi

Teori pendidikan,teori pelatihan danteori kinerja

Teori efektifitas,teori programrehabilitasi sosial

6 Metode /Paradigma

Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif

7 Hipotesis(Kuantitatif)

Diduga terdapatpengaruh dariprogram pelatihanterhadap kompetensipegawai

Diduga terdapathubungan daripelaksanaanpendidikan danpelatihan secaraparsial denganevaluasi kinerja

Program rehabilitasisosial di BP2SProvinsi Bantendinyatakan efektifapabilamendapatkanpenilaian lebihbesar dari 65 persen

Page 43: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

27

No Uraian Peneliti A Peneliti B Peneliti C(Mhs ybs)

8 HasilPenelitian /Kesimpulan

Terdapat pengaruhdari programpelatihan terhadapkompetensi pegawai

Terdapat hubungandari pelaksanaanpendidikan danpelatihan secaraparsial denganevaluasi kinerja

-

9 Persamaan Variabel pelatihan Variabel pelatihan Variabel programrehabilitasi sosial

10 Perbedaan Variabelpengembangan dankompetensi

Variabel pendidikandan kinerja

-

Sumber : Data diolah Peneliti, 2016

2.6 Kerangka Berfikir

Masalah kesejahteraan sosial yang terjadi dewasa ini dilatarbelakangi oleh

arus perubahan lingkungan yang sedemikian cepatnya namun tidak dapat

diimbangi oleh kemampuan individu masyarakat maupun keterbatasan

kemampuan pemerintah daerah. Ketidakmampuan dari individu masyarakat

ditunjukkan dari tingkat pendidikan, kesempatan kerja yang terbatas, daya saing

angkatan kerja dan faktor psikologis lainnya seperti motivasi kerja yang kurang

baik membuat individu masyarakat tersebut berpotensi menjadi penyandang

masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan seseorang,

keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau

gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat

terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan

wajar (BP2S Provinsi Banten, 2015). Bentuk masalah sosial kemasyarakatan yang

Page 44: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

28

berkembang hampir di setiap daerah diantaranya seperti fenomena gelandangan

dan pengemis (gepeng), anak terlantar, keluarga dengan rumah tidak layak huni,

komunitas anak jalanan (komunitas punk), pekerja seks komersial (PSK) dan

pedagang kaki lima yang berpotensi menimbulkan keresahan di lingkungan

masyarakat dan melanggar hukum seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-

obatan serta prostitusi.

Upaya Pemerintah Provinsi Banten dalam menangani permasalahan sosial

kemasyarakatan tersebut diantaranya dengan melakukan program rehabilitasi

sosial yang dilakukan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten yang berkedudukan di Kabupaten Lebak. Program rehabilitasi

sosial merupakan program yang dilakukan untuk pemulihan sosial dari PMKS

sebagai peserta program rehabilitasi sosial untuk dapat meningkatkan kualitas

hidupnya, khususnya membekali diri dengan berbagai keterampilan kerja agar

dapat memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang lebih layak.

Tujuan pelaksanaan program rehabilitasi sosial pada dasarnya untuk dapat

menciptakan sumberdaya manusia Provinsi Banten yang terampil dan mandiri

serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan taraf

kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakatnya. Apabila program rehabilitasi

sosial ini dapat dilakukan dengan optimal, tentunya dapat menekan angka

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mengeliminir fenomena

sosial kemasyarakatan yang meresahkan dan berpotensi melanggar hukum yang

berlaku serta dapat menyiapkan individu eks peserta untuk dapat memiliki

pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik agar dapat hidup lebih layak.

Page 45: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

29

Sasaran program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten adalah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) berbagai kategori yang meliputi gelandangan dan

pengemis (gepeng), remaja putus sekolah, pecandu narkoba dan zat adiktif lainnya

(napza) dan pekerja seks komersial (PSK). PMKS yang tercatat sebagai peserta

program rehabilitasi sosial kemudian akan diberikan pelatihan keterampilan

dengan berbagai jurusan yang telah disediakan oleh BP2S Provinsi Banten.

Pada dasarnya efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan

atau sasaran setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Efektivitas selalu

dikaitkan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang dicapai. Effendy

(2010:14) menyatakan efektivitas sebagai komunikasi yang prosesnya mencapai

tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya, waktu dan jumlah personil yang

ditentukan. Sedangkan Kurniawan (2005:109) menyatakan efektivitas adalah

kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi)

daripada suatu organisasi yang tidak adanya tekanan diantara pelaksanaannya.

Duncan dalam Steers (2008:53) mengemukakan ukuran efektivitas yang

dapat digunakan untuk mengukur efektifitas pelaksanaan suatu program, baik

program yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta

terdiri dari 3 aspek, yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi. Ketiga aspek

tersebut umumnya dijadikan sebagai alat ukur efektifitas suatu organisasi dalam

melaksanakan program, dimana peneliti menggunakan ukuran efektifitas yang

dikemukakan Duncan dalam Steers sebagai alat ukur untuk mengetahui efektifitas

program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten.

Page 46: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

30

Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, peneliti membuat

kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi BantenMelaksanakan “Program Rehabilitasi Sosial” sebagai amanat Perda Nomor 8

Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Permasalahan berkaitan dengan Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial antara lain :1. Aspek pencapaian tujuan, Hal ini ditunjukkan dari penjadwalan waktu

pelaksanaan program yang tidak diperkirakan dengan tepat ditandai dengan tidakadanya jadwal atau kalender program dan waktu pelaksanaan yang belumdilaksanakan sesuai target waktu sesuai aturan dan lain sebagainya.

2. Aspek integrasi, hal ini ditunjukkan dari minimnya sosialisasi yang dilakukankepada publik khususnya PMKS yang ingin menjadi peserta program rehabilitasisosial, ketersediaan sarana dan prasarana program rehabilitasi sosial yang minimditandai dengan peralatan pelatihan yang digunakan tidak layak pakai dan tidakmencukupi jumlah peserta program rehabilitasi sosial, pelaksanaan program kerjayang kurang efektif ditandai dari tim pelaksana tidak memanfaatkan waktudengan efektif dan lemahnya sistem pengawasan dan lain sebagainya.

3. Aspek adaptasi. Hal ini ditunjukkan dari jarang dilakukannya peningkatankompetensi maupun keterampilan yang dibutuhkan oleh tim pelaksana dalammelaksanakan program rehabilitasi sosial serta kurangnya pembaharuan strategiyang digunakan dalam proses pelaksanaan program rehabilitasi sosial.

(Survey lapangan oleh Peneliti, 2016)

Alat Analisis

Teori Efektifitas Duncan, meliputi :1. Aspek pencapaian tujuan2. Aspek integrasi3. Aspek adaptasi

Sumber : Duncan dalam Sterrs (2008:53)

Hasil PenelitianMengetahui efektifitas program rehabilitasi sosial di BP2S Provinsi Bantendinyatakan efektif apabila mendapatkan penilaian lebih besar dari 65 persen.

Pengolahan dan Analisis Data secara Statistik

Page 47: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

31

2.7 Hipotesis

Sugiyono (2011:64) mengemukakan bahwa hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris. Adapun hipotesis yang

diajukan dalam penelitian sebagai berikut :

Hipotesis Nol (H0)

Jika H0 ; µ < 65%, maka efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dinyatakan

tidak efektif apabila mendapatkan penilaian kurang dari 65 persen.

Hipotesis Kerja (Ha)

Jika Ha ; µ > 65%, maka efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dinyatakan

efektif apabila mendapatkan penilaian lebih dari 65 persen.

Page 48: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian dengan judul efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten menggunakan

pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan

yang menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah data-data yang ada

kedalam suatu angka (Sugiyono, 2011:44). Sedangkan desain penelitian

memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan secara

sistematis dengan mengikuti kaidah penelitian yang benar. Sehingga keberadaan

desain penelitian ini akan sangat membantu dan memudahkan penulis untuk dapat

memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.

Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian

ini adalah desain deskriptif. Desain deskriptif adalah desain yang menjabarkan

atau melukiskan sifat atau karakteristik dari sesuatu fenomena tertentu (Sugiyono,

2011:44). Desain ini dapat memberikan gambaran yang sebenarnya di lapangan

dengan cara mengumpulkan dan menginterpretasikan data. Pada umumnya desain

digunakan untuk penelitian yang menggunakan variabel mandiri dan atau tanpa

melakukan perbandingan atau mencari korelasi antar variabel bebas dengan

variabel tetapnya.

32

Page 49: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

33

3.2 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kepada obyek penelitian yaitu

efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten. Dengan demikian landasan teori

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari teori organisasi publik, teori

efektifitas, teori program rehabilitasi sosial dan teori-teori lainnya guna

menguatkan dasar pemikiran dalam penelitian ini.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial

(BP2S). BP2S Provinsi Banten adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah

Dinas Sosial Provinsi Banten yang diatur dalam Peraturan Daerah No 3 tahun

2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial. BP2S Provinsi Banten bertugas untuk melaksanakan

program rehabilitasi sosial bertujuan untuk melakukan kegiatan pemulihan dan

pengembangan sosial kepada warga masyarakat dalam kategori Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk dibina dengan diberikan pelatihan

keterampilan untuk dapat meningkatkan taraf kesejahteraannya.

Sasaran program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten adalah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari berbagai kategori yang meliputi gelangdangan

dan pengemis (gepeng), remaja putus sekolah, pecandu narkoba dan zat adiktif

lainnya (napza) dan pekerja seks komersial atau wanita tuna susila (WTS). PMKS

Page 50: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

34

yang tercatat sebagai peserta program rehabilitasi sosial kemudian akan diberikan

pelatihan keterampilan kerja dengan berbagai jurusan yang telah disediakan oleh

BP2S Provinsi Banten.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Berdasarkan fokus penelitian serta untuk dapat mempermudah memahami

penelitian ini, peneliti membuat definisi konsep antara lain :

1. Efektifitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasikegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnyayang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya(Kurniawan, 2005:109).

2. Program rehabilitasi sosial adalah program yang dilakukan untukpemulihan dan pengembangan sosial dari PMKS dengan memberikanrehabilitasi sosial berupa pelatihan keterampilan kerja untuk dapatmeningkatkan kualitas hidupnya dengan mencari pekerjaan yang lebihlayak (BP2S Provinsi Banten, 2015).

3. Efektifitas program rehabilitasi sosial adalah kemampuan BalaiPemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Bantendidalam melaksanakan program rehabilitasi sosial sesuai dengantujuan yang ditetapkan sebelumnya dan fungsi atau pelaksanaan dariprogram rehabilitasi sosial.

4. Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Bantenadalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bertugas untuk melakukankegiatan pemulihan dan pengembangan sosial kepada wargamasyarakat dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosialatau PMKS dibawah koordinasi Dinas Sosial Provinsi Banten (BP2SProvinsi Banten, 2015).

3.4.2 Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini variabel mandiri, yaitu program rehabilitasi

sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten. Dengan kata lain

pengukuran efektifitas program rehabilitasi sosial merupakan proses kegiatan

Page 51: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

35

yang ditujukan untuk mengetahui sejauhmana efektifitas program rehabilitasi

sosial dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan BP2S Provinsi Banten.

Alat ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau efektifitas

program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten

menggunakan ukuran efektifitas yang dikemukakan Duncan dalam Steers yang

dapat digunakan untuk mengukur efektifitas pelaksanaan suatu program pada

suatu instansi pemerintah. Ukuran efektifitas tersebut terbagi menjadi 3 aspek,

yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi. Adapun ukuran efektifitas tersebut

diuraikan sebagai berikut :

Duncan dalam Steers (2008:53) mengemukakan ukuran efektivitas

pelaksanaan suatu program terdiri dari 3 aspek yang antara lain :

1. Pencapaian tujuan, yaitu pencapaian adalah keseluruhan upayapencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karenaitu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukanpentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannyamaupun pentahapan dalam arti periodisasinya.Pencapaian tujuan terdiri dari beberapa indikator yaitu rencana kerja,lama kurun waktu pelaksanaan program dan pencapaian sasaran yangmerupakan target kongktit dan evaluasi program kerja.

2. Integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatuorganisasi untuk melakukan kegiatan dari program kerja yang telahdisepakati dan mengadakan sosialisasi dengan pihak lain.Integrasi terdiri dari beberapa indikator yaitu proses sosialisasi,penggunaan sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana kerja,pelaksanaan program yang sudah ditetapkan dan sistem pengawasanatau pengendalian.

3. Adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diridengan lingkungannya.Adaptasi terdiri dari indikator yaitu pembaharuan sumberdaya,khususnya peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yangdimiliki serta pembaharuan strategi pelaksanaan program yangdisesuaikan dengan perkembangan zaman atau kebutuhan yang ada

Page 52: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

36

Berdasarkan uraian indikator pada masing-masing variabel diatas, peneliti

membuat daftar pertanyaan atau pernyataan yang terdapat dalam kuesioner

penelitian sebagai bentuk elaborasi atau penjelasan dari indikator secara lebih

mendetail guna mendapatkan data mengenai fenomena yang sedang diteliti atau

variabel penelitian, yaitu efektifitas program rehabilitasi sosial.

3.5 Instrumen Penelitian

Untuk tujuan pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder,

peneliti melakukannya dengan cara yang antara lain :

1. Studi kepustakaan (library research)

Teknik pengumpulan data berdasarkan kepada buku literatur yang

berhubungan dengan teori dari masalah yang diteliti.

2. Studi lapangan (field research)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di

lapangan, studi lapangan dalam penelitian ini dilakukan melakukan

penyebaran kuesioner penelitian.

Kuesioner merupakan alat yang digunakan dalam pengumpulan data

primer, didalamnya berisikan pertanyaan atau pernyataan terkait

dengan variabel penelitian yang disebarkan kepada responden untuk

diisi dan dijawab. Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu

dengan cara memberi bobot nilai pada masing-masing jawaban

responden sebagai berikut :

Page 53: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

37

Tabel 3.1

Skala Likert

Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Sangat Baik / Sangat Setuju 4

Baik / Setuju 3

Tidak Baik / Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2011:87)

Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat

pengumpulan data primer sebagaimana terlampir. Kisi – kisi instrumen dalam

penelitian ini disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Kisi – kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No Butir padaInstrumen

Program

Rehabilitasi

Sosial

Pencapaiantujuan

Rencana kerja 1, 2, 3

Lama waktu pelaksanaan 4, 5

Pencapaian sasaran 6, 7, 8, 9

Evaluasi program 10, 11, 12

Integrasi Proses sosialisasi 13, 14

Penggunaan sumberdaya 15, 16, 17

Ketersediaan saranaprasarana kerja

18, 19, 20, 21

Pelaksanaan program 22, 23, 24

Sistem pengawasan/pengendalian

25, 26, 27, 28

Adaptasi Pembaharuansumberdaya

29, 30

Pembaharuan strategi 31, 32, 33

Page 54: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

38

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini adalah pegawai yang bekerja di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial

(BP2S) Provinsi Banten sebanyak 42 pegawai yang merupakan subyek atau pihak

yang melaksanakan program rehabilitasi sosial. Pemilihan pegawai sebagai

subyek pengawasan didasarkan kepada pertimbangan bahwa pegawai yang

bekerja di BP2S Provinsi Banten merupakan pihak yang mengetahui secara pasti

kekurangan dan kelebihan dari pelaksanaan program rehabilitasi sosial selama ini

sehingga dapat memberikan data yang berguna untuk mengetahui efektifitas

program rehabilitasi sosial yang menjadi obyek dalam penelitian ini.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2011:80). Mengingat jumlah populasi lebih kecil dari 100

responden, yakni sebanyak 42 pegawai, maka penulis menggunakan teknik

pengambilan sampel dengan cara teknik sampling jenuh, yakni pengambilan

sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini sebanyak 42 responden.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

Pengolahan data merupakan tahapan awal dari proses analisis data. Proses

pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklasifikasikan,

Page 55: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

39

dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu

analisis data. Data yang terkumpul diolah melalui tahapan sebagai berikut :

1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data dari tanggapan respondenatas kuesioner yang telah disebarkan. Data yang diinput dari kuesionertanggapan responden mengenai kinerja pegawai adalah data ordinaldengan skala likert dengan bobot 4, 3, 2 dan 1.

2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yangharus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data secara akumulatif denganmenggunakan alat bantu Methode Succesive Interval (MSI) untukmerubah data ordinal menjadi data interval agar dapat dilaksanakan ujistatistik dengan alat bantu SPSS versi 17.

Setelah dilakukan tabulasi data, langkah selanjutnya adalah melakukan

pengujian instrumen penelitian. Uji instrumen penelitian berkaitan dengan

pengujian kuesioner sebagai alat pengumpulan data primer. Kuesioner yang

peneliti buat akan diuji nantinya untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut

telah memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpulan data yang terdiri dari uji

validitas dan uji realibilitas yang diuraikan sebegai berikut :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan

instrument penelitian, artinya instrument dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur yakni variabel penelitian.

Muhidin (2007:37) menyatakan item pertanyaan dinyatakan valid

apabila rhitung > rtabel (0.257). Uji validitas menggunakan metode

korelasi pearson product moment dengan program SPSS versi 17.

Page 56: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

40

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian ketepatan, ketelitian atau keakuratan

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Hasil pengukuran dapat

dipercaya apabila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap

kelompok subjek yang sama diperoleh hasil relatif yang sama.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal konsistensi

menggunakan Alpha Cronbach. Instrumen penelitian dikatakan

reliabel jika nilai alpha > r tabel atau (a > r tabel), dimana jika nilai alpha

< 0,6 maka reliabilitas dinyatakan kurang baik, sedangkan 0,7 maka

reliabilitas dinyatakan dapat diterima dan di atas 0,8 maka reliabilitas

dinyatakan baik (Sekaran, 2009:48). Pengujian reliabilitas

menggunakan metode Alpha Cronbach dengan menggunakan program

SPSS versi 17.

3.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis adalah upaya peneliti untuk menyederhanakan dan

menyajikan data dengan mengelompokkan dalam suatu bentuk yang berarti

sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam

hal ini peneliti dalam menganalisa dan menggunakan metode analisis data

kuantitatif, yaitu suatu metode analisis data dengan menggunakan angka-angka

pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti dengan penghitungan matematis.

Page 57: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

41

H0 : µ < 65 %

Pengujian hipotesis menggunakan formula z-test digunakan untuk

mengetahui deksriptif variabel penelitian, yakni efektifitas program rehabilitasi

sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten yang

dilakukan menggunakan program SPSS Versi 17. Adapun langkah

pembuktiannya sebagai berikut :

1. Uji Hipotesis

Pada sebuah penelitian, lazimnya dilakukan pendugaan atau hipotesis

terhadap masalah yang eksis dan menjadi fokus penelitian. Hipotesis disusun

berdasarkan kenyataan bahwa di satu sisi sebagai organisasi birokrasi tentu

persoalan yang dihadapi sangat kompleks sehingga mengharapkan hadirnya

aparatur pemerintahan yang baik agar pelaksanaan suatu program dapat berjalan

sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dimana dalam penelitian ini adalah

efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten.

Pada penelitian ini, Hipotesis Nol (H0) yang diajukan oleh peneliti yaitu H0 :

µ < 65 %, maka “efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dinyatakan tidak efektif apabila

mendapatkan penilaian kurang dari 65 persen”. Kriteria pengujiannya adalah

Hipotesis Nol (H0) dapat diterima apabila nilai zhitung < ztabel. Secara statistik,

Hipotesis Nol (H0) dapat dirumuskan sebagai berikut :

Page 58: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

42

Ha : µ > 65 %

Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) yang diajukan oleh peneliti, yaitu Ha :

µ > 65 %, maka “efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dinyatakan efektif apabila

mendapatkan penilaian lebih besar dari 65 persen”. Kriteria pengujiannya adalah

Hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima apabila nilai zhitung > nilai ztabel. Secara

statistik, Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

2. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variasi

model penelitian yang dinyatakan dalam persentase (Ghozali, 2011:97). Koefisien

determinasi diketahui dari nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengujian

menggunakan program SPSS versi 17 atau menggunakan rumus sebagai berikut :

Kd = R2 x 100%

Dimana :

Kd = Koefisien determinasiR2 = Koefisien korelasi

3.8 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial

(BP2S) Provinsi Banten tahun 2016 yang saat ini berlokasi di Kabupaten Lebak

Provinsi Banten. Penelitian ini diperkirakan akan dilakukan selama kurang lebih 8

Page 59: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

43

bulan, mulai dari tahapan observasi awal hingga pengujian sidang skripsi dengan

rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No KeteranganTahun 2016

Jan – Feb Mar – Apr Mei – Jun Jul - Agust

1 Observasi awal √ √

2 Penyusunan

proposal√ √ √ √

3 Bimbingan dan

perbaikan proposal√ √ √ √ √ √ √

4 Pendaftaran dan

seminar proposal√ √ √

5 Revisi proposal √ √ √

6 Penyusunan hasil

penelitian (bab 4

dan bab 5)

√ √ √ √

7 Revisi hasil

penelitian√ √ √ √

8 Sidang skripsi dan

revisi skripsi√ √

Sumber : Peneliti, 2016

Page 60: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Profil Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial Provinsi Banten

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten yang

saat ini berkedudukan di Kabupaten Lebak. BP2S Provinsi Banten adalah Unit

Pelaksana Teknis (UPT) dibawah Dinas Sosial Provinsi Banten yang diatur dalam

Peraturan Daerah No 3 tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat

Daerah Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial. BP2S Provinsi Banten

dibangun sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik

Indonesia Nomor 95/DIR/2/KAK/IV/83 tanggal 1 Juni 1983 yang saat itu Banten

menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.

BP2S Provinsi Banten merupakan komponen yang bertanggungjawab dalam

upaya mewujudkan kesejahteraan sosial, baik pada tingkatan pusat hingga

tingkatan daerah dengan memberikan pelayanan sosial yang meliputi rehabilitasi

sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial berdasarkan

amanat Perda Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaran

Kesejahteraan Sosial. Pembangunan kesejahteraan sosial terdiri atas serangkaian

aktivitas yang direncanakan untuk memajukan kondisi kehidupan manusia melalui

koordinasi dan keterpaduan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan

masyarakat dalam upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam mengatasi

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadi kerangka kegiatan

Page 61: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

45

yang utuh, menyeluruh, berkelanjutan dan bersinergi sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang

tinggal di Provinsi Banten saat ini.

4.1.2 Visi dan Misi BP2S Provinsi Banten

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dalam

melaksanakan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan program kerja periode

2012 – 2017 yang memiliki visi, yaitu Menciptakan sumberdaya manusia Provinsi

Banten yang terampil dan mandiri serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja

agar tercipta peningkatan taraf kesejahteraan sosial.

Adapun misi yang ditetapkan oleh BP2S Provinsi Banten antara lain :

1. Pelatihan dan pembinaan peserta binaan program rehabilitasi sosialuntuk memiliki keterampilan dan daya saing.

2. Peningkatan jumlah kegiatan pelaksanaan program rehabilitasi sosialsecara lebih terpadu.

3. Peningkatan kemampuan administratif pegawai untukmengoptimalkan pelayanan publik secara elektronik (e-government).

4. Peningkatan dan perluasan jaringan kemitraan perusahaan untukpenyaluran kerja bagi lulusan peserta binaan.

5. Peningkatan keterampilan kerja pegawai secara berkala.6. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam

mengatur dan melaksanakan penyaluran calon peserta binaan programrehabilitasi sosial.

7. Penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalammelaksanakan program rehabilitasi sosial.

4.1.3 Program Rehabilitasi Sosial BP2S Provinsi Banten

Program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten merupakan amanat Perda Provinsi

Banten Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Page 62: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

46

Pada pasal 1 ayat 8 menyatakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial upaya yang

terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah

dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar

setiap warga negara yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial. Berdasarkan Perda tersebut,

diketahui bahwa salah satu upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial

diantaranya dengan melaksanakan rehabilitasi sosial.

Rehabilitasi sosial didalam Perda Nomor 8 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaran Kesejahteraan Sosial pada Pasal 1 ayat 18 mendefinisikan

sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan

seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan

masyarakat. Obyek dari rehabilitasi sosial adalah penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS). Pada pasal 1 ayat 15 menyatakan PMKS adalah

perorangan, keluarga atau sekelompok masyarakat yang karena sebab-sebab

tertentu tidak dapat melaksanakan fungsi dan peran sosialnya sehingga tidak dapat

memenuhi kebutuhan minimum baik jasmani, rohani maupun sosialnya.

Masalah kesejahteraan sosial yang terjadi dewasa ini dilatarbelakangi oleh

arus perubahan lingkungan yang sedemikian cepatnya namun tidak dapat

diimbangi oleh kemampuan individu masyarakat maupun keterbatasan

kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan yang

berimplikasi terhadap kesejahteraan rakyat. Ketidakmampuan individu

masyarakat ditunjukkan dari tingkat pendidikan, daya saing kerja dan faktor

psikologis lainnya seperti motivasi kerja yang kurang baik membuat individu

Page 63: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

47

masyarakat tersebut berpotensi menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) yang diantaranya gelandangan dan pengemis (gepeng), anak terlantar,

keluarga dengan rumah tidak layak huni, komunitas anak jalanan (komunitas

punk), pekerja seks komersial (PSK) dan pedagang kaki lima yang berpotensi

menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat dan melanggar hukum seperti

penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan serta praktek prostitusi.

Pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang dilakukan Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten bekerjasama dengan Dinas

Sosial pada masing-masing Kabupaten yang ada di Provinsi Banten. Dinas Sosial

pada setiap Kabupaten berfungsi untuk melakukan pendataan dan penyaluran

calon klien atau peserta program rehabilitasi sosial. Calon klien umumnya

merupakan orang-orang yang terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) maupun

operasi lainnya yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yaitu kepolisian

beserta perangkatnya seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) maupun dari

Dinas Sosial Kabupaten terkait diantaranya seperti menjaring gelandangan dan

pengemis (gepeng), komunitas anak jalanan (komunitas punk), pedagang kaki

lima dan pekerja seks komersial atau wanita tuna susila. Setelah proses pendataan

dan penyaluran peserta program rehabilitasi sosial telah selesai dilaksanakan

Dinas Sosial pada masing-masing Kabupaten, kemudian diserahterimakan kepada

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten untuk

mengikuti seleksi peserta atau calon klien program rehabilitasi sosial.

Page 64: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

48

Tujuan pelaksanaan program rehabilitasi sosial pada dasarnya ditujukan

untuk dapat menciptakan sumberdaya manusia Provinsi Banten yang terampil dan

mandiri serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan taraf

kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakatnya. Apabila program rehabilitasi

sosial ini dapat dilakukan dengan optimal, tentunya dapat menekan angka

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mengeliminir fenomena

sosial kemasyarakatan yang meresahkan dan berpotensi melanggar hukum yang

berlaku serta dapat menyiapkan individu eks peserta untuk memiliki keterampilan

dan mandiri serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan

taraf kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakatnya

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian ini berkaitan dengan pengujian dari kuesioner

sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner yang peneliti buat akan diuji nantinya

untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut telah memenuhi kelayakan sebagai

alat pengumpulan data. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan uji realibilitas.

4.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan instrumen

penelitian (kuesioner), artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Keputusan pada sebuah item pertanyaan dapat dianggap

valid apabila rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0.257). Uji validitas

Page 65: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

49

menggunakan metode pearson product moment dengan alat bantu program

statistik SPSS versi 17.

Untuk mengetahui apakah item pertanyaan kuesioner variabel efektifitas

program rehabilitasi sosial dinyatakan valid atau tidak valid disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.1

Uji Validitas Kuesioner Variabel Efektifitas Program

Rehabilitasi Sosial Tahap I

ItemPertanyaan rhitung Keterangan Item

Pertanyaan rhitung Keterangan

Pert.1 .694** Valid Pert.18 .362** ValidPert.2 -.171 Tidak Valid Pert.19 .764** ValidPert.3 .764** Valid Pert.20 -.032 Tidak ValidPert.4 .511** Valid Pert.21 .472** ValidPert.5 .661** Valid Pert.22 .559** ValidPert.6 -.122 Tidak Valid Pert.23 -.078 Tidak ValidPert.7 .539** Valid Pert.24 .694** ValidPert.8 .648** Valid Pert.25 .493** ValidPert.9 .563** Valid Pert.26 .561** ValidPert.10 .536** Valid Pert.27 -.005 Tidak ValidPert.11 .482** Valid Pert.28 .660** ValidPert.12 -.027 Tidak Valid Pert.29 .764** ValidPert.13 .489** Valid Pert.30 .582** ValidPert.14 -.122 Tidak Valid Pert.31 .501** ValidPert.15 .493** Valid Pert.32 .583** ValidPert.16 .000 Tidak Valid Pert.33 -.032 Tidak ValidPert.17 .539** Valid - - -

Sumber: Output SPSS versi 17, 2016

Page 66: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

50

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui dari 33 item pernyataan kuesioner

efektifitas program rehabilitasi sosial terdapat sebanyak 24 item pernyataan

memiliki nilai rhitung > rtabel (0.257) yang ditandai dengan tanda bintang ganda,

menunjukkan item pernyataan tersebut dikatakan “valid”. Selain itu, ditemukan

sebanyak 9 item pernyataan yang memiliki nilai rhitung < rtabel (0,257),

menunjukkan bahwa item pernyataan tersebut dikatakan “tidak valid”.

Sugiyono (2011:177) mengemukakan apabila terdapat item pernyataan yang

tidak valid maka dapat diambil tindakan dengan menghapus item pernyataan

tersebut atau melakukan perbaikan isi dari item pernyataan tersebut dengan yang

lain dan kemudian disebarkan kembali. Berdasarkan rujukan tersebut, peneliti

mengambil tindakan untuk menghapus item pernyataan yang tidak valid guna

efesiensi langkah-langkah penelitian berikutnya.

Kemudian setelah diambil tindakan dengan menghapus item pernyataan

yang tidak valid, maka hasil pengujian validitas tahap II pada item pernyataan

kuesioner variabel efektifitas program rehabilitasi sosial disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.2

Uji Validitas Kuesioner Variabel Efektifitas Program

Rehabilitasi Sosial Tahap II

ItemPertanyaan rhitung Keterangan Item

Pertanyaan rhitung Keterangan

Pert.1 .752** Valid Pert.18 .397** ValidPert.3 .828** Valid Pert.19 .828** ValidPert.4 .564** Valid Pert.21 .482** ValidPert.5 .629** Valid Pert.22 .614** ValidPert.7 .587** Valid Pert.24 .752** Valid

Page 67: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

51

ItemPertanyaan rhitung Keterangan Item

Pertanyaan rhitung Keterangan

Pert.8 .460** Valid Pert.25 .581** ValidPert.9 .530** Valid Pert.26 .610** ValidPert.10 .457** Valid Pert.28 .621** ValidPert.11 .570** Valid Pert.29 .828** ValidPert.13 .546** Valid Pert.30 .507** ValidPert.15 .581** Valid Pert.31 .425** ValidPert.17 .568** Valid Pert.32 .587** Valid

Sumber: Output SPSS versi 17, 2016

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui setelah dilakukan tindakan menghapus item

pernyataan yang tidak valid maka hasil uji validitas tahap II menunjukkan seluruh

item pernyataan sebanyak 24 item pernyataan memiliki nilai rhitung > rtabel (0.257)

yang ditandai dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item pernyataan

tersebut dikatakan valid.

4.2.1.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya, handal dan konsisten dalam pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan

dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha dari hasil pengolahan data

dengan ketentuan dari Sekaran (2009:75), dimana nilai koefisien reliabilitas yang

ditunjukkan dari nilai Cronbach’s Alpha < 0.6 adalah kurang baik, nilai cronbach

alpha > 0.7 adalah dapat diterima dan nilai cronbach alpha > 0.8 baik.

Hasil pengujian realibilitas instrumen penelitian atau kuesioner variabel

efektifitas program rehabilitasi sosial disajikan pada tabel berikut :

Page 68: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

52

Tabel 4.3

Uji Reliabilitas Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.926 24

Sumber: Output SPSS versi 17, 2016

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui nilai Cronbach's Alpha variabel efektifitas

program rehabilitasi sosial sebesar 0.926, sehingga kuesioner disebut reliabel

dalam kategori “Baik” karena nilai cronbach alpha > 0.8 (0.926 > 0.8).

4.2.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

dependent variable dan independent variable mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal (Ghozali,

2011:105). Uji normalitas data menggunakan uji One Sample Kolmogorov

Smirnov. Hasil uji normalitas tabel berikut:

Tabel 4.4

Uji NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efektifitas ProgramRehabilitasi Sosial

N 42Normal Parametersa,,b Mean 68.65495

Std. Deviation 13.299420Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .090Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .817Asymp. Sig. (2-tailed) .516a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Page 69: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

53

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui normalitas data ditunjukkan dari nilai

Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.516. Apabila nilai Asym.Sig. (2-tailed) sebesar

0.516 > alpha (0.05), maka dapat dinyatakan bahwa data berasal dari populasi

yang berdistribusi normal.

4.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas Program Rehabilitasi

Sosial di BP2S Provinsi Banten

Data responden yang telah melakukan pengisian kuesioner mengenai

efektifitas program rehabilitasi sosial diuraikan dengan statistik deskriptif.

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui frekuensi serta persentase atas

jawaban yang diberikan responden pada setiap item pernyataan yang telah

dinyatakan valid sebanyak 24 item dengan jumlah responden sebanyak 42 orang.

Tanggapan responden atas indikator rencana kerja digunakan sebagai

pedoman dalam melaksanakan program rehabilitasi sosial disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Mengenai Rencana Kerja Sebagai Pedoman

Melaksanakan Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 1

19

13

8

2

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 70: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

54

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 45.2% dan

tanggapan baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 31%. Hal ini menunjukkan

bahwa pegawai yang bekerja di BP2S Provinsi Banten dalam melaksanakan tugas

dan pekerjaan di setiap bagian mengikuti rencana kerja yang ada sebagai pedoman

dan petunjuk untuk dapat melaksanakan program rehabilitasi sosial.

Tanggapan responden atas indikator sasaran yang ingin dicapai dari rencana

kerja yang ada dinyatakan secara jelas/konkret disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Mengenai Sasaran yang Ingin Dicapai

Dinyatakan Secara Jelas atau Konkret

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 3

Berdasarkan tabel 4.6, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5% dan

tanggapan baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini

menunjukkan bahwa sasaran yang ingin dicapai pegawai oleh BP2S Provinsi

Banten yang terdapat dalam rencana kerja telah dinyatakan dengan jelas, baik

dalam konteks jumlah peserta dan waktu pelaksanaan program rehabilitasi sosial.

1715

7

3

024681012141618

SB B TB STB

Page 71: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

55

Tanggapan responden atas indikator program rehabilitasi sosial yang akan

dilaksanakan memiliki agenda/jadwal pada setiap tahunnya disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Agenda atau Jadwal Pelaksanaan

Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 4

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 45.2% dan

tanggapan baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 38.1%. Hal ini

menunjukkan bahwa agenda atau jadwal pelaksanaan program rehabilitasi sosial

telah dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten sebagaimana yang tercatat dalam

rencana kerja yang ada meski terdapat beberapa agenda yang dilaksanakan tidak

sesuai jadwal seharusnya.

Tanggapan responden atas indikator program rehabilitasi sosial yang akan

dilaksanakan memiliki lama waktu pelaksanaan kegiatan yang cukup disajikan

pada tabel berikut :

1916

4 3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 72: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

56

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Lama Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 5

Berdasarkan tabel 4.8, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 22 responden atau sebanyak 52.4% dan

tanggapan baik sebanyak 12 responden atau sebanyak 28.6%. Hal ini

menunjukkan bahwa lama waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan

program rehabilitasi sosial dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada

para peserta dianggap sudah sesuai, yaitu kurang lebih 1 bulan lamanya.

Tanggapan responden atas indikator program rehabilitasi sosial

dilaksanakan sesuai dengan sasaran pelaksanaan (peserta program rehabilitasi

sosial) yang telah ditetapkan disajikan pada tabel berikut :

22

12

53

0

5

10

15

20

25

SB B TB STB

Page 73: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

57

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Sasaran Pelaksanaan

Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 7

Berdasarkan tabel 4.9, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5% dan

tanggapan baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini

menunjukkan bahwa sasaran program rehabilitasi sosial sudah dianggap tepat

sasaran yang meliputi kategori PMKS Gepeng/MMR, Napza, WTS dan RPS yang

umumnya berasal dari hasil razia yang dilakukan oleh Dinas Sosial maupun

instansi lainnya yang terkait.

Tanggapan responden atas indikator program rehabilitasi sosial

dilaksanakan sesuai dapat memberikan manfaat kepada sasaran program

rehabilitasi sosial disajikan pada tabel berikut :

1715

7

3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 74: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

58

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Program Rehabilitasi Sosial

Dapat Memberikan Manfaat Kepada Peserta

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 8

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 33.3% dan

tanggapan baik sebanyak 10 responden atau sebanyak 23.8%. Hal ini

menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti program rehabilitasi sosial

mendapatkan banyak manfaat, khususnya keterampilan kerja seperti keterampilan

perbengkelan, perkayuan, service hp dan lain sebagainya.

Tanggapan responden atas indikator peserta program rehabilitasi sosial

memenuhi kriteria untuk dinyatakan memiliki keterampilan kerja yang diberikan

selama mengikuti pelaksanaan kegiatan disajikan pada tabel berikut :

14

1011

7

0246810121416

SB B TB STB

Page 75: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

59

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Peserta Program Rehabilitasi Sosial

Memenuhi Kriteria Dinyatakan Keterampilan Kerja

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 9

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 23 responden atau sebanyak 54.8% dan

tanggapan baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 31.0%. Hal ini

menunjukkan bahwa peserta yang telah mengikuti program rehabilitasi sosial

yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi Banten dinyatakan memenuhi kriteria

keterampilan kerja yang dapat digunakan untuk mencari pekerjaan maupun

berwirausaha.

Tanggapan responden atas indikator pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap

program rehabilitasi sosial telah selesai dilaksanakan disajikan pada tabel berikut :

23

13

42

0

5

10

15

20

25

SB B TB STB

Page 76: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

60

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Mengenai Pelaksanaan Evaluasi

Dilakukan Secara Berkala

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 10

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5% dan

tanggapan baik sebanyak 10 responden atau sebanyak 23.8%. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai yang bekerja di BP2S Provinsi Banten umumnya

melakukan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari program

rehabilitasi sosial yang dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan keterampilan.

Tanggapan responden atas indikator pelaksanaan evaluasi menjadi masukan

untuk menyempurnakan rencana kerja yang ada disajikan pada tabel berikut :

17

108 7

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 77: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

61

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Mengenai Evaluasi Menjadi Masukan

Untuk Menyempurnakan Rencana Kerja

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 11

Berdasarkan tabel 4.13, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 21 responden atau sebanyak 50% dan tanggapan

baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini menunjukkan bahwa

evaluasi dari pelaksanaan program rehabilitasi sosial akan digunakan sebagai

bahan masukan untuk memperbaiki teknis pelaksanaan kegiatan pelatihan

keterampilan dan jika memungkinkan menjadi masukan untuk menyempurnakan

rencana kerja.

Tanggapan responden atas indikator BP2S Provinsi Banten dapat

berkoordinasi dengan instansi pemerintah terkait dalam melaksanakan program

rehabilitasi sosial disajikan pada tabel berikut :

21

15

3 3

0

5

10

15

20

25

SB B TB STB

Page 78: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

62

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Mengenai Koordinasi Dengan Instansi Terkait

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 13

Berdasarkan tabel 4.14, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7% dan

tanggapan baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 33.3%. Hal ini

menunjukkan bahwa BP2S Provinsi Banten dalam melaksanakan program

rehabilitasi sosial dianggap dapat menjalin koordinasi dengan baik kepada Dinas

Sosial yang berperan menyalurkan calon peserta program rehabilitasi sosial.

Tanggapan responden atas indikator sumberdaya yang dimiliki BP2S

Provinsi Banten dinyatakan cukup untuk melaksanakan program rehabiliasi sosial

disajikan pada tabel berikut :

1514

9

4

0246810121416

SB B TB STB

Page 79: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

63

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Mengenai Sumberdaya yang dimiliki

dinyatakan Cukup untuk Melaksanakan Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 15

Berdasarkan tabel 4.15, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan tanggapan baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5% dan

sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini menunjukkan

bahwa sumberdaya yang dimiliki oleh BP2S Provinsi Banten dianggap telah

mencukupi untuk dapat melaksanakan program rehabilitasi sosial pada setiap

periodenya, baik sumberdaya manusia, sumberdaya finansial maupun sarana dan

prasana lainnya.

Tanggapan responden atas indikator ketersediaan pendanaan yang

mencukupi untuk melaksanakan program rehabilitasi sosial disajikan pada tabel

berikut :

1517

64

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 80: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

64

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Mengenai Ketersediaan Biaya

Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 17

Berdasarkan tabel 4.16, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 42.9% dan

tanggapan baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5%. Hal ini

menunjukkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk mendanai pelaksanaan

program rehabilitasi sosial dianggap mencukupi yang bersumber dari yang

diperoleh BP2S Provinsi Banten.

Tanggapan responden atas indikator ketersediaan ruangan/kelas pelaksanaan

program rehabilitasi sosial dalam kondisi fisik yang layak disajikan pada tabel

berikut :

18 17

3 4

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 81: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

65

Tabel 4.17

Tanggapan Responden Mengenai Kelayakan Ruangan Kelas

Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 18

Berdasarkan tabel 4.17, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 45.2% dan

tanggapan baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 33.3%. Hal ini

menunjukkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial melalui kegiatan

pelatihan keterampilan memiliki ruangan kelas sebagai tempat pembelajaran yang

mencukupi meski sebenarnya ruangan tersebut membutuhkan rehabilitasi atau

perbaikan pada bagian-bagian tertentu.

Tanggapan responden atas indikator ruangan/kelas pelaksanaan program

rehabilitasi sosial mencukupi jumlah peserta yang ada disajikan pada tabel

berikut:

19

14

6

3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 82: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

66

Tabel 4.18

Tanggapan Responden Mengenai Ruangan Kelas Mencukupi

Jumlah Peserta Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 19

Berdasarkan tabel 4.18, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5% dan

tanggapan baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini

menunjukkan bahwa ruangan kelas sebagai tempat pelaksanaan program

rehabilitasi sosial melalui kegiatan pelatihan keterampilan mampu menampung

jumlah peserta yang ada meski sebenarnya ruangan tersebut membutuhkan

penambahan ruangan baru, khususnya untuk ruangan praktek.

Tanggapan responden atas indikator alat praktek yang digunakan dalam

kondisi yang layak pakai atau tidak rusak disajikan pada tabel berikut :

1715

7

3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 83: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

Tabel 4.19

Tanggapan Responden Mengenai Alat Praktek Dalam Kondisi Layak

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 21

Berdasarkan tabel 4.19, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 31.0% dan

tanggapan baik sebanyak 11 responden atau sebanyak 26.2%. Hal ini

menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial melalui

kegiatan pelatihan keterampilan didukung oleh alat praktek untuk menunjang

kegiatan pembelajaran yang berada dalam kondisi layak pakai.

Tanggapan responden atas indikator seluruh pegawai dapat bekerjasama

sesuai bidang/bagiannya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.20

Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Bekerjasama

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 22

1311

4

14

0

5

10

15

SB B TB STB

19

15

4 4

0

5

10

15

20

SB B TB STB

67

Page 84: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

68

Berdasarkan tabel 4.20, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 45.2% dan

tanggapan baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai yang bekerja di BP2S Provinsi Banten dalam

melaksanakan program rehabilitasi sosial selama ini dianggap memiliki kerjasama

dan koordinasi antar pegawai yang bekerja menurut bidangnya.

Tanggapan responden atas indikator pelaksanaan program rehabilitasi sosial

dapat selesai sesuai dengan lama waktu pelaksanaan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.21

Tanggapan Responden Mengenai Program Rehabilitasi Sosial

Selesai Sesuai Lama Waktu Pelaksanaan

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 24

Berdasarkan tabel 4.21, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 45.2% dan

tanggapan baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 31.0%. Hal ini

menunjukkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh

BP2S Provinsi Banten umumnya dapat selesai sesuai dengan waktunya kurang

lebih membutuhkan 1 bulan lamanya.

19

13

8

2

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 85: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

69

Tanggapan responden atas indikator adanya sistem pengawasan yang baik

dalam pelaksanaan program rehabilitasi sosial disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.22

Tanggapan Responden Mengenai Sistem Pengawasan Dalam

Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 25

Berdasarkan tabel 4.23, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7% dan

tanggapan baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5%. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya sistem pengawasan dapat membuat pelaksanaan

program rehabilitasi sosial dengan kegiatan pelatihan keterampilan meski

pengawasan yang digunakan cenderung didasarkan kepada hasil pekerjaan dari

setiap pegawai dan tim pelaksana dan masih jarang pengawasan yang dilakukan

secara langsung oleh Pimpinan kepada pegawai ketika sedang bekerja.

Tanggapan responden atas indikator pimpinan dapat mengontrol

pelaksanaan program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh pegawai disajikan

pada tabel berikut :

1517

64

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 86: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

70

Tabel 4.23

Tanggapan Responden Mengenai Pimpinan Dapat Mengontrol

Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 26

Berdasarkan tabel 4.24, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 42.9% dan

tanggapan baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 38.1%. Hal ini

menunjukkan bahwa pelaksanaan program rehabilitasi sosial dengan kegiatan

pelatihan keterampilan dapat dikontrol oleh Pimpinan BP2S Provinsi Banten

maupun ketua tim pelaksana kegiatan namun cenderung hanya didasarkan kepada

hasil pekerjaan yang dilaporkan bukan kontrol atas proses pelaksanaan kegiatan.

Tanggapan responden atas indikator adanya pemberian penghargaan bagi

pegawai yang berprestasi atau melaksanakan tugasnya dengan baik disajikan pada

tabel berikut :

1816

35

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 87: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

71

Tabel 4.24

Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Penghargaan

bagi Pegawai yang Berprestasi

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 28

Berdasarkan tabel 4.25, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 21 responden atau sebanyak 50% dan tanggapan

baik sebanyak 11 responden atau sebanyak 26.2%. Hal ini menunjukkan bahwa

pemberian penghargaan kepada pegawai BP2S Provinsi Banten yang dianggap

memiliki prestasi kerja yang baik dalam hal kemampuannya melaksanakan tugas

dan pekerjaannya dengan optimal sering diberikan oleh Pimpinan, sekurang-

kurangnya pemberian penghargaan dalam bentuk ucapan atau lisan.

Tanggapan responden atas indikator adanya kegiatan pendidikan yang

diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan kompetensi/keterampilan kerja

disajikan pada tabel berikut :

21

118

2

0

5

10

15

20

25

SB B TB STB

Page 88: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

72

Tabel 4.25

Tanggapan Responden Mengenai Kegiatan Pendidikan Pelatihan

Bagi Pegawai untuk Meningkatkan Keterampilan Kerja

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 29

Berdasarkan tabel 4.26, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5% dan

tanggapan baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini

menunjukkan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada pegawai

terkadang dilaksanakan meski sifatnya lebih non formal atau pendidikan yang

dilakukan sebelum pelaksanaan program rehabilitasi sosial untuk mengasah

kembali keterampilan pegawai, khususnya tim pelaksana agar ketika memberikan

pelatihan kepada peserta program rehabilitasi sosial sesuai dengan target yang

ingin dicapai.

Tanggapan responden atas indikator pelaksanaan rotasi kerja dari para

pegawai untuk meningkatkan pengalaman kerja disajikan pada tabel berikut :

1715

7

3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 89: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

73

Tabel 4.26

Tanggapan Responden Mengenai Rotasi Kerja Untuk Meningkatkan

Pengalaman Kerja

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 30

Berdasarkan tabel 4.27, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 22 responden atau sebanyak 52.4% dan

tanggapan baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 33.3%. Hal ini

menunjukkan bahwa pelaksanaan rotasi kerja sebenarnya dibutuhkan oleh

pegawai untuk dapat meningkatkan pengalaman kerja, mempelajari keterampilan

baru maupun untuk mengurangi resiko stress kerja. Dalam hal ini rotasi kerja

tidak dilakukan secara formal atau sesuai aturan yang ditetapkan oleh instansi

terkait namun lebih non formal seperti menempatkan pegawai yang belum

memiliki pengalaman sebagai tim pelaksana diikutsertakan dalam komposisi tim

pelaksana program rehabilitasi sosial.

Tanggapan responden atas indikator pembaharuan strategi dalam proses

penjaringan peserta program rehabilitasi sosial disajikan pada tabel berikut:

22

14

64

0

5

10

15

20

25

SB B TB STB

Page 90: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

74

Tabel 4.27

Tanggapan Responden Mengenai Pemabaharuan Strategi

Penjaringan Peserta Program Rehabilitasi Sosial

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 31

Berdasarkan tabel 4.28, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7% dan

tanggapan baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 40.5%. Hal ini

menunjukkan bahwa strategi yang digunakan untuk menjaring peserta yang akan

mengikuti program rehabilitasi dianggap sudah tepat meski sebenarnya strategi

tersebut dianggap sangat bergantung kepada pihak lainnya dalam pelaksanaan

serta tidak adanya peluang bagi PMKS yang ingin mendaftar sebagai peserta

secara sukarela atau dari keinginan pribadi.

Tanggapan responden atas indikator adanya pembaharuan metode dalam

pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan kerja disajikan pada tabel berikut :

1517

7

3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 91: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

75

Tabel 4.28

Tanggapan Responden Mengenai Pembaharuan Metode Pelaksanaan

Kegiatan Pelatihan Keterampilan Kerja

Sumber : Item Pertanyaan Nomor 32

Berdasarkan tabel 4.29, diketahui dari 42 responden didominasi oleh

tanggapan baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 38.1% dan tanggapan

sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 35.7%. Hal ini menunjukkan

bahwa pembaharuan metode pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan kerja

dirasakan sangat perlu untuk dilakukan mengingat dalam pelaksanaannya kegiatan

pembelajaran atau pelatihan jika diperhatikan cenderung monoton dan

membosankan sehingga akan memperkecil peluang dari si peserta untuk dapat

memahami materi pelatihan yang sedang diajarkan.

Akumulasi tanggapan responden atas item pernyataan kuesioner variabel

efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi

Banten disajikan pada tabel berikut :

15 16

8

3

0

5

10

15

20

SB B TB STB

Page 92: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

76

Tabel 4.29

Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas Program

Rehabilitasi Sosial di BP2S Provinsi Banten

No Deskriptor Pertanyaan Bobot Skala Likert SkorAktual1 2 3 4

P1 Rencana kerja digunakan sebagai pedomandalam melaksanakan program rehabilitasi sosial

2 8 13 19 133

P3 Sasaran yang ingin dicapai dari rencana kerjayang ada dinyatakan secara jelas/konkret

3 7 15 17 130

P4 Program rehabilitasi sosial yang akandilaksanakan memiliki agenda/jadwal padasetiap tahunnya

3 4 16 19 135

P5 Program rehabilitasi sosial yang akandilaksanakan memiliki lama waktu pelaksanaankegiatan yang cukup

3 5 12 22 137

P7 Program rehabilitasi sosial dilaksanakan sesuaidengan sasaran pelaksanaan (peserta programrehabilitasi sosial) yang telah ditetapkan

3 7 15 17 130

P8 Program rehabilitasi sosial dilaksanakan sesuaidapat memberikan manfaat kepada sasaranprogram rehabilitasi sosial

7 11 10 14 115

P9 Peserta program rehabilitasi sosial memenuhikriteria untuk dinyatakan memilikiketerampilan kerja yang diberikan selamamengikuti pelaksanaan kegiatan

2 4 13 23 141

P10 Pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap programrehabilitasi sosial telah selesai dilaksanakan

7 8 10 17 121

P11 Pelaksanaan evaluasi menjadi masukan untukmenyempurnakan rencana kerja yang ada

3 3 15 21 138

P13 BP2S Provinsi Banten dapat berkoordinasidengan instansi pemerintah terkait dalammelaksanakan program rehabilitasi sosial

4 9 14 15 124

P15 Sumberdaya yang dimiliki BP2S ProvinsiBanten dinyatakan cukup untuk melaksanakanprogram rehabiliasi sosial

4 6 17 15 127

P17 Ketersediaan pendanaan yang mencukupi untukmelaksanakan program rehabilitasi sosial

4 3 17 18 133

P18 Ketersediaan ruangan/kelas pelaksanaanprogram rehabilitasi sosial dalam kondisi fisikyang layak

3 6 14 19 133

P19 Ruangan/kelas pelaksanaan program rehabilitasisosial mencukupi jumlah peserta yang ada

3 7 15 17 130

P21 Alat praktek yang digunakan dalam kondisiyang layak pakai atau tidak rusak

14 4 11 13 107

P22 Seluruh pegawai dapat bekerjasama dalammelaksanakan program rehabilitasi sosial sesuaibidang/bagiannya

4 4 15 19 133

Page 93: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

77

No Deskriptor Pertanyaan Bobot Skala Likert SkorAktual1 2 3 4

P24 Pelaksanaan program rehabilitasi sosial dapatselesai sesuai dengan lama waktu pelaksanaan

2 8 13 19 133

P25 Adanya sistem pengawasan yang baik dalampelaksanaan program rehabilitasi sosial

4 6 17 15 127

P26 Pimpinan dapat mengontrol pelaksanaanprogram rehabilitasi sosial yang dilakukan olehpegawai

5 3 16 18 131

P28 Adanya pemberian penghargaan bagi pegawaiyang berprestasi atau melaksanakan tugasnyadengan baik

2 8 11 21 135

P29 Adanya kegiatan pendidikan yang diberikankepada pegawai untuk meningkatkankompetensi/keterampilan kerja

3 7 15 17 130

P30 Pelaksanaan rotasi kerja dari para pegawaiuntuk meningkatkan pengalaman kerja

4 6 14 22 146

P31 Adanya pembaharuan strategi dalam prosespenjaringan peserta program rehabilitasi sosial

3 7 17 15 128

P32 Adanya pembaharuan metode dalampelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilankerja

3 8 16 15 127

Total 95 149 341 427 3.124

Sumber : Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.30, diketahui indikator yang memiliki skor terendah

sebesar 107 pada item pernyataan alat praktek yang digunakan dalam kondisi

yang layak pakai atau tidak rusak sedangkan skor tertinggi sebesar 146 pada item

pernyataan pelaksanaan rotasi kerja dari para pegawai untuk meningkatkan

pengalaman kerja dengan total skor aktual sebesar 3.124.

Untuk lebih jelasnya bagaimana efektifitas program rehabilitasi sosial di

BP2S Provinsi Banten saat ini dianalisis berdasarkan hasil skoring jawaban dari

responden sebagai berikut :

Page 94: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

78

Jumlah skor sebesar 427 untuk yang menjawab SB = 427 x 4 = 1.708

Jumlah skor sebesar 341 untuk yang menjawab B = 341 x 3 = 1.023

Jumlah skor sebesar 149 untuk yang menjawab TB = 149 x 2 = 298

Jumlah skor sebesar 95 untuk yang menjawab STB = 95 x 1 = 95

Jumlah = 3.124

Jumlah skor tertinggi = 4 x 24 x 42 = 4.032

Jumlah skor rendah = 1 x 24 x 42 = 1.008

Sugiyono (2011:56) mengemukakan pengukuran secara kontinum pada

variabel efektifitas program rehabilitasi sosial dapat digambarkan sebagai berikut:

Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik

1.008 2.016 3.024 4.032

3.124

Gambar 4.4.

Pengukuran Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial Secara Kontinum

Berdasarkan data yang diperoleh dari responden penelitian, maka total skor

aktual sebesar 3.124 menunjukkan bahwa efektifitas program rehabilitasi sosial

yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten menurut tanggapan responden dalam penelitian ini masih berada

pada kategori yang “baik”.

Page 95: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

79

4.3 Pengujian Hipotesis

Selanjutnya, guna memperoleh kesimpulan atas hipotesis yang diajukan

pada bagian sebelumnya, uji hipotetis perlu dilakukan untuk keperluan tersebut.

Dalam hal ini, formula z-test digunakan untuk menguji hipotetis deskriptif

terhadap variabel dengan jenis data interval dan berasumsi normal, jumlah sampel

lebih dari 30 (N = 42 responden). Dengan menggunakan alat bantu program

statistik SPSS versi 17 diperoleh harga-harga statistik deskriptif sebagai berikut :

Tabel 4.54

Harga-harga Statistik DeskriptifOne-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efektifitas Program

Rehabilitasi Sosial

42 68.65495 13.299420 2.052145

Selanjutnya harga-harga rerata (Mean), simpangan baku (std. Deviation),

nilai yang dihipotesiskan () sebesar 2.620 yaitu 65 persen dari total skor ideal

yang mungkin diperoleh yaitu sebesar 4.032; dan jumlah sampel (N) dimasukkan

ke dalam rumus uji z sebagai berikut :

Diperoleh nilai zhitung sebesar 11,264. Sementara nilai ztabel dengan tingkat

kesalahan sebesar (0,05) diketahui sebesar 1,96. Dengan menggunakan uji satu

sisi (one-tailed), jika zhitung > nilai ztabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Page 96: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

80

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai zhitung (11,264) > nilai ztabel (1,96)

pada taraf kepercayaan 95%, maka dengan “Ha dapat diterima”. Dengan kata

lain, hipotesis yang menyatakan bahwa efektifitas program rehabilitasi sosial di

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dinyatakan

efektif apabila mendapatkan penilaian lebih besar dari 65 persen dapat dibuktikan

kebenarannya secara ilmiah.

Kemudian untuk mengetahui prosentase efektifitas program rehabilitasi

sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten

menggunakan rumus sebagai berikut :

Prosentase Disiplin = Total Skor Aktual x 100%

Skor Tertinggi / Skor Ideal

Maka, = 3.124 x 100%

4.032

= 0,7748 x 100%

= 77,48%

Dengan demikian, prosentase penilaian responden berkaitan dengan

efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan

Sosial (BP2S) Provinsi Banten sebesar 77,48%. Hasil prosentase ini

berkesesuaian dengan hasil pengujian hipotesis penelitian, dimana efektifitas

program rehabilitasi sosial di Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten dinyatakan efektif apabila mendapatkan penilaian lebih besar dari

65 persen.

Page 97: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

81

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa efektifitas program rehabilitasi

sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten menurut tanggapan responden dalam penelitian ini berada pada

kategori yang “baik”. Prosentase penilaian responden berkaitan dengan efektifitas

program rehabilitasi sosial di BP2S Provinsi Banten sebesar 78,84% yang selaras

dengan hasil pengujian hipotesis penelitian, dimana efektifitas program

rehabilitasi sosial di BP2S Provinsi Banten dinyatakan efektif apabila

mendapatkan penilaian lebih besar dari 65 persen.

Masalah kesejahteraan sosial yang terjadi dewasa ini dilatarbelakangi oleh

arus perubahan lingkungan yang sedemikian cepatnya namun tidak dapat

diimbangi oleh kemampuan individu masyarakat maupun keterbatasan

kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan yang

berimplikasi terhadap kesejahteraan rakyat. Ketidakmampuan individu

masyarakat ditunjukkan dari tingkat pendidikan, daya saing kerja dan faktor

psikologis lainnya seperti motivasi kerja yang kurang baik membuat individu

masyarakat tersebut berpotensi menjadi penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS) yang diantaranya seperti gelandangan dan pengemis (gepeng), anak

terlantar, keluarga dengan rumah tidak layak huni, komunitas anak jalanan

(komunitas punk), pekerja seks komersial (PSK) dan pedagang kaki lima yang

berpotensi menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat dan melanggar

hukum seperti penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan serta praktek prostitusi.

Page 98: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

82

Salah satu upaya dalam menangani permasalahan sosial kemasyarakatan

yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten adalah dengan melakukan

program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten yang saat ini berkedudukan di

Kabupaten Lebak. BP2S Provinsi Banten adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT)

dibawah Dinas Sosial Provinsi Banten yang diatur dalam Peraturan Daerah No 3

tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Balai Pemulihan

dan Pengembangan Sosial. BP2S Provinsi Banten dibangun sejak tahun 1983

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor

95/DIR/2/KAK/IV/83 tanggal 1 Juni 1983 yang saat itu Banten masih menjadi

bagian dari Provinsi Jawa Barat.

Program rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten merupakan amanat Perda Provinsi

Banten Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

Pada pasal 1 ayat 8 menyatakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial upaya yang

terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah

dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar

setiap warga negara yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial. Berdasarkan Perda tersebut,

diketahui bahwa salah satu upaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial

diantaranya dengan melaksanakan rehabilitasi sosial.

Page 99: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

83

Melalui pelaksanaan program rehabilitasi sosial diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi peserta program rehabilitasi sosial berupa peningkatan

pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu yang

berhubungan dengan tugas atau pekerjaan yang dilakukan yang dapat mengatasi

permasalahan dalam kehidupannya sehari-hari. Sasaran program rehabilitasi

sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S)

Provinsi Banten adalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dari

berbagai kategori yang meliputi gelandangan dan pengemis (gepeng), remaja

putus sekolah, pecandu narkoba dan zat adiktif lainnya (napza) dan pekerja seks

komersial atau wanita tuna susila (WTS).

PMKS yang tercatat sebagai peserta program rehabilitasi sosial kemudian

akan diberikan pelatihan keterampilan kerja selama kurang lebih 30 hari dengan

berbagai jurusan yang disediakan oleh BP2S Provinsi Banten. Apabila

pelaksanaan program rehabilitasi sosial dapat dilaksanakan dengan efektif maka

keberhasilan BP2S Provinsi Banten dalam mencapai tujuan program rehabilitasi

sosial, yakni mengajarkan keterampilan dan kemandirian kepada para peserta

serta dapat berkompetisi dalam dunia kerja agar tercipta peningkatan taraf

kesejahteraan sosial di lingkungan masyarakatnya.

Page 100: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis membuat kesimpulan yaitu

efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh Balai Pemulihan dan

Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten menurut tanggapan responden

dalam penelitian ini berada pada kategori yang “baik” dengan nilai prosentase

efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi sosial di BP2S Provinsi Banten

mencapai sebesar 78,84%.

Hasil pengujian hipotesis, diketahui jika zhitung (11,264) > ztabel (1,96) maka

H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya efektifitas program rehabilitasi sosial di Balai

Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten dinyatakan efektif

karena mendapatkan penilaian lebih besar dari 65 persen

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh BP2S Provinsi

sebaiknya disosialisasikan secara lebih terbuka kepada publik melalui

media, khususnya spanduk kegiatan. Hal ini bertujuan untuk dapat

menarik minat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

yang ingin mendaftar atau mengikuti kegiatan program rehabilitasi

Page 101: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

85

sosial karena keinginan pribadi yang mungkin saja memiliki peluang

keberhasilan lebih tinggi dibandingkan peserta yang menjadi peserta

program rehabilitasi sosial dari hasil razia yang dilakukan oleh Dinas

Sosial Kabupaten dan instansi terkait lainnya.

2. BP2S Provinsi Banten diharapkan agar dapat melakukan kegiatan

pembinaan lanjutan kepada peserta yang telah selesai mengikuti

program rehabilitasi sosial untuk mengetahui sejauhmana

keterampilan yang telah dimiliki oleh dapat digunakan untuk bekerja

maupun berwirausaha.

3. BP2S Provinsi Banten diharapkan agar dapat membangun kemitraan

dengan perusahaan-perusahaan maupun tempat usaha sebagai tempat

menyalurkan lulusan program rehabilitasi sosial. Hal ini dapat

bermanfaat dalam memperkecil peluang lulusan tersebut kembali

menjadi PMKS.

Page 102: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

DAFTAR PUSTAKA

Amung, Hamalik. 2011. Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan. Jakarta. Bumi Aksara.

BP2S Provinsi Banten, 2015. Profil Organisasi Balai Latihan dan Pemulihan Sosial;Evaluasi dan Penyusunan Rencana Kerja. Banten.

Chusway, Rodney. 2011. Genius Learning Strategy: Petunjuk Praktis UntukMenerapkan Accelerated Learning. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Dessler, Garry. 2012. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta. Prehalindo.

Dunnete, 2006. Approaches to training and development. New Jersey. Graw Mc’Hill.

Effendy, Onong Uchjana. 2010. Ilmu Teori dan Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung.Remaja Rosdakarya.

Fluitman, Fred. 2005. Vocational Education and Training Reform. New York. OxfordUniversity.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang.Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Gordon, Frieudman. 2004. Training Strategies. New Jersey. Prentice Hall.

Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.

Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 1974 Tentang Petunjuk Pelaksanaan PendidikanDasar, Menengah dan Atas.

Kurniawan. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung. RefikaAdhitama.

Marzuki, Saleh. 2012. Strategi dan Model Pelatihan. Jakarta. Kalam Mulia.

Mathis, John. 2002. Manajemen Sumber Daya. Jakarta. Salemba Empat.

Muhidin, Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian.Bandung. Pustaka Setia.

Mulyadi, 2009. Penilaian Pelatihan; Bimbingan Belajar. Jakarta. Salemba Empat.

Musafir. 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Nedler. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Nurhalis, Bahcri. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Page 103: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

Peraturan Daerah No 3 tahun 2012 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat DaerahBalai Pemulihan dan Pengembangan Sosial.

Perda Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan KesejahteraanSosial.

Rivai, Veithzal. 2011. Manajemen Sumberdaya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta.Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen & Mary Coulter. 2012. Manajemen. Jakarta. Erlangga.

Saembodo. 2009. Pengantar Pelatihan Keterampilan; Kerangka Dasar MemasukiDunia Bisnis. Yogyakarta. BPFE UGM.

Salmah, Ninin Non Ayu. 2012. Analisis Program Pelatihan dan PengembanganPegawai Terhadap Kompetensi Pegawai Pada PT. Muba Electric Power Sekayu.Jurnal Jenius. Vol 2 Nomor 3 September.

Sembiring, M. Noor. 2010. Mengukur Efektifitas Pelaksanaan Program Pendidikan danPelatihan dengan Menggunakan Analisis Kepentingan dan Kinerja. JurnalTranspor. Vol 28 Nomor 1 Juni.

Siagian, Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.

Silalahi, GJ. 2008. Kesempatan Wirausaha bagi Lulusan Perguruan Tinggi. Jakarta.Intermedia.

Soewarno. 2011. Membina Sikap Mental Wirausaha. Jakarta. Gunung Jati.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 95/DIR/2/KAK/IV/83tanggal 1 Juni 1983.

Susanto. 2008. Manajemen Sumberdaya Manusia; Konsep, Teori dan Pengembangandalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sutarto. 2009. Dasar – dasar Organisasi. Jakarta. Gunung Agung.

Syafi’i. 2008. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Rineka Cipta.

Taliziduhu, Ndraha. 2011. Metodologi Pemerintahan Indonesia. Jakarta. Bina Aksara.

Thoha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Raja Biro Findo Persada.

Undang – undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Sosial.

Page 104: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

LAMPIRAN

Page 105: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

RIWAYAT HIDUP

Euis Trisnawati, lahir di Pandeglang, 29 Agustus 1992, merupakan anak pertama

dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Encep dan Ibu Oneng. Agama Islam,

Kewarganegaraan Indonesia, Alamat Jl. Gunung Karang Rt 05 RW 06 Kampung

Cihaseum Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Menyelesaikan pendidikan di SD Negeri 8 Pandeglang tahun 2003, tamat SMP

Negeri 4 Pandeglang tahun 2006, tamat SMA Negeri 2 Pandeglang tahun 2009

dan di tahun yang sama menempuh kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sampai

dengan saat ini.

Page 106: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

KUESIONER PENELITIAN

EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI

PEMULIHAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL PROVINSI BANTEN

TAHUN 2016

Serang, Juli 2016

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

Di-

Tempat

Bersamaan dengan ini, saya mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

(UNTIRTA) yang sedang melakukan penelitian skripsi memohon kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat membantu dan meluangkan waktu guna menjawab

pertanyaan atau pernyataan sebagaimana terlampir. Pertanyaan atau pernyataan

tersebut mengungkap efektifitas program rehabilitasi sosial yang dilaksanakan oleh

Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BP2S) Provinsi Banten.

Data yang diperoleh akan digunakan dalam rangka menyusun skripsi untuk

memenuhi salah satu syarat untu memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara/i

terjamin dan data ini hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis semata.

Diharapkan kuisioner ini dapat dijawab seluruhnya, mengingat objektifitas

penelitian akan sangat bergantung dari pengisian kuisioner ini. Atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/i membantu proses penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Euis TrisnawatiNIM. 6661091507

Page 107: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

Identitas Responden

Harap responden mengisi dengan sebenarnya

1. Nama : ……………………………. (dapat menggunakan inisial)

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : ……………………. Tahun

4. Masa Kerja : ……………………. Tahun

5. Pendidikan : Diploma S-1 S-2 Lainnya ………...

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah setiap pertanyaan/pernyataan dengan teliti, bila ada yang tidak

dimengerti harap untuk bertanya kepada peneliti.

2 Berilah tanda “cheklist” (√) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan

pilihan dari bapak/ibu/saudara/i.

3 Harap mengisi semua pertanyaan/pernyataan yang ada.

Keterangan Jawaban

1. Jawaban Sangat Setuju/Sangat Baik (SS/SB) diberi nilai 4

2. Jawaban Setuju/Baik (S/B) diberi nilai 3

3. Jawaban Tidak Setuju/Tidak Baik (TS/TB) diberi nilai 2

4. Jawaban Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Baik (STS/STB) diberi nilai 1

Page 108: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

Efektifitas Program Rehabilitasi Sosial

No Indikator / Pernyataan Jawaban PernyataanSTB TB B SB

A Rencana kerja1 Rencana kerja digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan program rehabilitasi sosial2 Rencana kerja yang ada dibuat secara menyeluruh

terkait aspek-aspek pelaksanaan program3 Sasaran yang ingin dicapai dari rencana kerja yang

ada dinyatakan secara jelas/konkretB Lama waktu pelaksanaan4 Program rehabilitasi sosial yang akan dilaksanakan

memiliki agenda/jadwal pada setiap tahunnya5 Program rehabilitasi sosial yang akan dilaksanakan

memiliki lama waktu pelaksanaan kegiatan yangcukup

C Pencapaian sasaran6 Program rehabilitasi sosial dilaksanakan sesuai

dengan jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan7 Program rehabilitasi sosial dilaksanakan sesuai

dengan sasaran pelaksanaan (peserta programrehabilitasi sosial) yang telah ditetapkan

8 Program rehabilitasi sosial dilaksanakan sesuai dapatmemberikan manfaat kepada sasaran programrehabilitasi sosial

9 Peserta program rehabilitasi sosial memenuhi kriteriauntuk dinyatakan memiliki keterampilan kerja yangdiberikan selama mengikuti pelaksanaan kegiatan

D Evaluasi program10 Pelaksanaan evaluasi dilakukan setiap program

rehabilitasi sosial telah selesai dilaksanakan11 Pelaksanaan evaluasi menjadi masukan untuk

menyempurnakan rencana kerja yang ada12 Pelaksanaan evaluasi menjadi masukan untuk

meningkatkan efektifitas tim pelaksana kegiatanE Proses sosialisasi13 BP2S Provinsi Banten dapat berkoordinasi dengan

instansi pemerintah terkait dalam melaksanakanprogram rehabilitasi sosial

14 BP2S Provinsi Banten melakukan sosialisasi kepadapublik, khususnya PMKS yang berkeinginanmendaftar sebagai peserta program rehabilitasi sosial

F Penggunaan sumberdaya15 Sumberdaya yang dimiliki BP2S Provinsi Banten

dinyatakan cukup untuk melaksanakan programrehabiliasi sosial

Page 109: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

No Indikator / Pernyataan Jawaban PernyataanSTB TB B SB

16 Ketersediaan sumberdaya manusia (pegawai) yangmelaksanakan program rehabilitasi sosial

17 Ketersediaan pendanaan yang mencukupi untukmelaksanakan program rehabilitasi sosial

G Sarana prasarana kerja18 Ketersediaan ruangan/kelas pelaksanaan program

rehabilitasi sosial dalam kondisi fisik yang layak19 Ruangan/kelas pelaksanaan program rehabilitasi

sosial mencukupi jumlah peserta yang ada20 Alat praktek yang digunakan dalam jumlah yang

mencukupi jumlah peserta21 Alat praktek yang digunakan dalam kondisi yang

layak pakai atau tidak rusakH Pelaksanaan program22 Seluruh pegawai dapat bekerjasama dalam

melaksanakan program rehabilitasi sosial sesuaibidang/bagiannya

23 Tim pelaksana dapat melaksanakan kegiatan pelatihanketerampilan kerja kepada peserta programrehabilitasi sosial

24 Pelaksanaan program rehabilitasi sosial dapat selesaisesuai dengan lama waktu pelaksanaan

I Sistem pengawasan / pengendalian25 Adanya sistem pengawasan yang baik dalam

pelaksanaan program rehabilitasi sosial26 Pimpinan dapat mengontrol pelaksanaan program

rehabilitasi sosial yang dilakukan oleh pegawai27 Adanya pemberian sanksi bagi pegawai yang

terindikasi tidak melaksanakan tugasnya dengan baik28 Adanya pemberian penghargaan bagi pegawai yang

berprestasi atau melaksanakan tugasnya dengan baikJ Pembaharuan sumberdaya

29 Adanya kegiatan pendidikan yang diberikan kepadapegawai untuk meningkatkankompetensi/keterampilan kerja

30 Pelaksanaan rotasi kerja dari para pegawai untukmeningkatkan pengalaman kerja

K Pembaharuan strategi31 Adanya pembaharuan strategi dalam proses

penjaringan peserta program rehabilitasi sosial32 Adanya pembaharuan metode dalam pelaksanaan

kegiatan pelatihan keterampilan kerja33 Adanya penanganan lanjutan bagi peserta yang telah

selesai mengikuti program rehabilitasi sosial

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA

Page 110: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 111: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 112: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 113: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi
Page 114: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

UJI VALIDITAS (TAHAP 1)

EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

Efektifitas ProgramRehabilitasi Sosial

P1 Pearson Correlation .694**

Sig. (1-tailed) .000

N 42P2 Pearson Correlation -.171

Sig. (1-tailed) .140N 42

P3 Pearson Correlation .764**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P4 Pearson Correlation .511**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P5 Pearson Correlation .661**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P6 Pearson Correlation -.122Sig. (1-tailed) .221N 42

P7 Pearson Correlation .539**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P8 Pearson Correlation .648**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P9 Pearson Correlation .563**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P10 Pearson Correlation .536**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P11 Pearson Correlation .482**

Sig. (1-tailed) .001N 42

P12 Pearson Correlation .027Sig. (1-tailed) .433N 42

P13 Pearson Correlation .489**

Sig. (1-tailed) .001N 42

Page 115: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P14 Pearson Correlation .122Sig. (1-tailed) .222N 42

P15 Pearson Correlation .493**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P16 Pearson Correlation .000Sig. (1-tailed) .498N 42

P17 Pearson Correlation .539**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P18 Pearson Correlation .362**

Sig. (1-tailed) .009N 42

P19 Pearson Correlation .764**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P20 Pearson Correlation -.032Sig. (1-tailed) .420N 42

P21 Pearson Correlation .472**

Sig. (1-tailed) .001N 42

P22 Pearson Correlation .559**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P23 Pearson Correlation -.078Sig. (1-tailed) .311N 42

P24 Pearson Correlation .694**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P25 Pearson Correlation .493**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P26 Pearson Correlation .561**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P27 Pearson Correlation -.005Sig. (1-tailed) .487N 42

P28 Pearson Correlation .660**

Sig. (1-tailed) .000N 42

Page 116: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P29 Pearson Correlation .764**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P30 Pearson Correlation .582**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P31 Pearson Correlation .501**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P32 Pearson Correlation .583**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P33 Pearson Correlation .032Sig. (1-tailed) .420N 42

EfektifitasProgramRehabilitasiSosial

Pearson Correlation 1Sig. (1-tailed)N 42

Page 117: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

UJI VALIDITAS (TAHAP 2)

EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

Efektifitas ProgramRehabilitasi Sosial

P1 Pearson Correlation .752**

Sig. (1-tailed) .000

N 42P3 Pearson Correlation .828**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P4 Pearson Correlation .564**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P5 Pearson Correlation .629**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P7 Pearson Correlation .587**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P8 Pearson Correlation .640**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P9 Pearson Correlation .530**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P10 Pearson Correlation .547**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P11 Pearson Correlation .570**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P13 Pearson Correlation .546**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P15 Pearson Correlation .581**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P17 Pearson Correlation .568**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P18 Pearson Correlation .397**

Sig. (1-tailed) .005N 42

Page 118: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P19 Pearson Correlation .828**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P21 Pearson Correlation .482**

Sig. (1-tailed) .001N 42

P22 Pearson Correlation .614**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P24 Pearson Correlation .752**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P25 Pearson Correlation .581**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P26 Pearson Correlation .610**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P28 Pearson Correlation .621**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P29 Pearson Correlation .828**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P30 Pearson Correlation .507**

Sig. (1-tailed) .000N 42

P31 Pearson Correlation .425**

Sig. (1-tailed) .003N 42

P32 Pearson Correlation .587**

Sig. (1-tailed) .000N 42

EfektifitasProgramRehabilitasiSosial

Pearson Correlation 1Sig. (1-tailed)

N 42

Page 119: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

UJI RELIABILITAS

EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 42 100.0

Excludeda 0 .0

Total 42 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.926 24

UJI NORMALITASOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efektifitas ProgramRehabilitasi Sosial

N 42Normal Parametersa,,b Mean 68.65495

Std. Deviation 13.299420Most Extreme Differences Absolute .126

Positive .090Negative -.126

Kolmogorov-Smirnov Z .817Asymp. Sig. (2-tailed) .516a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efektifitas ProgramRehabilitasi Sosial

42 68.65495 13.299420 2.052145

Page 120: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

STATISTIK DESKRIPTIF

EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL

P1

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 19 45.2 45.2 45.2

Baik 13 31.0 31.0 76.2

Tidak Baik 8 19.0 19.0 95.2

Sangat Tidak Baik 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 17 40.5 40.5 40.5

Baik 15 35.7 35.7 76.2

Tidak Baik 7 16.7 16.7 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 19 45.2 45.2 45.2

Baik 16 38.1 38.1 83.3

Tidak Baik 4 9.5 9.5 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 22 52.4 52.4 52.4

Baik 12 28.6 28.6 81.0

Tidak Baik 5 11.9 11.9 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 121: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P7

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 17 40.5 40.5 40.5

Baik 15 35.7 35.7 76.2

Tidak Baik 7 16.7 16.7 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 14 33.3 33.3 33.3

Baik 10 23.8 23.8 57.1

Tidak Baik 11 26.2 26.2 83.3

Sangat Tidak Baik 7 16.7 16.7 100.0

Total 42 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 23 54.8 54.8 54.8

Baik 13 31.0 31.0 85.7

Tidak Baik 4 9.5 9.5 95.2

Sangat Tidak Baik 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 17 40.5 40.5 40.5

Baik 10 23.8 23.8 64.3

Tidak Baik 8 19.0 19.0 83.3

Sangat Tidak Baik 7 16.7 16.7 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 122: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P11

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 21 50.0 50.0 50.0

Baik 15 35.7 35.7 85.7

Tidak Baik 3 7.1 7.1 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 15 35.7 35.7 35.7

Baik 14 33.3 33.3 69.0

Tidak Baik 9 21.4 21.4 90.5

Sangat Tidak Baik 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 15 35.7 35.7 35.7

Baik 17 40.5 40.5 76.2

Tidak Baik 6 14.3 14.3 90.5

Sangat Tidak Baik 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 18 42.9 42.9 42.9

Baik 17 40.5 40.5 83.3

Tidak Baik 3 7.1 7.1 90.5

Sangat Tidak Baik 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 123: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P18

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 19 45.2 45.2 45.2

Baik 14 33.3 33.3 78.6

Tidak Baik 6 14.3 14.3 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P19

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 17 40.5 40.5 40.5

Baik 15 35.7 35.7 76.2

Tidak Baik 7 16.7 16.7 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P21

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 13 31.0 31.0 31.0

Baik 11 26.2 26.2 57.1

Tidak Baik 4 9.5 9.5 66.7

Sangat Tidak Baik 14 33.3 33.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

P22

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 19 45.2 45.2 45.2

Baik 15 35.7 35.7 81.0

Tidak Baik 4 9.5 9.5 90.5

Sangat Tidak Baik 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 124: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P24

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 19 45.2 45.2 45.2

Baik 13 31.0 31.0 76.2

Tidak Baik 8 19.0 19.0 95.2

Sangat Tidak Baik 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

P25

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 15 35.7 35.7 35.7

Baik 17 40.5 40.5 76.2

Tidak Baik 6 14.3 14.3 90.5

Sangat Tidak Baik 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

P26

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 18 42.9 42.9 42.9

Baik 16 38.1 38.1 81.0

Tidak Baik 3 7.1 7.1 88.1

Sangat Tidak Baik 5 11.9 11.9 100.0

Total 42 100.0 100.0

P28

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 21 50.0 50.0 50.0

Baik 11 26.2 26.2 76.2

Tidak Baik 8 19.0 19.0 95.2

Sangat Tidak Baik 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 125: EFEKTIFITAS PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI …repository.fisip-untirta.ac.id/728/1/SKRIPSI PDF - Euis - Copy.pdf · dengan nilai prosentase efektifitas pelaksanaan program rehabilitasi

P29

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 17 40.5 40.5 40.5

Baik 15 35.7 35.7 76.2

Tidak Baik 7 16.7 16.7 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P30

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 22 52.4 52.4 52.4

Baik 14 33.3 33.3 85.7

Tidak Baik 6 14.3 14.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

P31

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 15 35.7 35.7 35.7

Baik 17 40.5 40.5 76.2

Tidak Baik 7 16.7 16.7 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

P32

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Sangat Baik 15 35.7 35.7 35.7

Baik 16 38.1 38.1 73.8

Tidak Baik 8 19.0 19.0 92.9

Sangat Tidak Baik 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0