Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

20
beranda beranda Minggu, 17 November 2013 Minggu, 17 November 2013 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU HARIAN UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU HARIAN MAKALAH Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Bahasa Indonesia yang diampu Oleh : Dra. Gusti Yarmi, M.Pd Ditulis Oleh: Euis Latifah (1815121359) A – Reguler 2012 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta 2013 KATA PENGANTAR Blog Archive Blog Archive 2014 (2) April (2) ▼ 2013 (20) ▼ November (6) EKOSISTEM MOTIVASI PERBEDAAN DISKUSI DAN DEBAT SISTEM PENCERNAAN MANUSIA UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA MELAL... TINGKATAN MENYIMAK APRESIATIF September (1) Agustus (10) Juli (3) 2009 (1) Januari (1) Labels Labels BAHASA INDONESIA BERBICARA BIOLOGI CERITA ANAK CINTA DEFINISI EVALUASI PEMBELAJARAN JENIS SASTRA KEKHILAFAN KLASIFIKASI KONSEP KONVERSI LOGIKA MACAM-MACAM HUBUNGAN LOGIKA MENYIMAK MOTIVASI PERSPEKTIF GLOBAL PROPOSISI PUISI SESAT BERPIKIR SISTEM PENCERNAAN MANUSIA TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN Beranda Beranda Pages Pages UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan... 1 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Transcript of Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

Page 1: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

berandaberanda

Minggu, 17 November 2013Minggu, 17 November 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG

SISWA MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU

HARIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA

MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU HARIAN

MAKALAH

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Akhir Matakuliah Bahasa Indonesia yang diampu

Oleh :

Dra. Gusti Yarmi, M.Pd

Ditulis Oleh:

Euis Latifah (1815121359)

A – Reguler 2012

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta

2013

KATA PENGANTAR

Blog ArchiveBlog Archive

► 2014 (2)► April (2)

▼ 2013 (20)▼ November (6)

EKOSISTEMMOTIVASIPERBEDAAN DISKUSI DANDEBATSISTEM PENCERNAANMANUSIAUPAYA MENINGKATKANKEMAMPUAN MENGARANGSISWA MELAL...TINGKATAN MENYIMAKAPRESIATIF

► September (1)► Agustus (10)► Juli (3)

► 2009 (1)► Januari (1)

LabelsLabels

BAHASA INDONESIABERBICARABIOLOGICERITA ANAKCINTADEFINISIEVALUASI PEMBELAJARANJENIS SASTRAKEKHILAFANKLASIFIKASIKONSEPKONVERSILOGIKAMACAM-MACAM HUBUNGAN LOGIKAMENYIMAKMOTIVASIPERSPEKTIF GLOBALPROPOSISIPUISISESAT BERPIKIRSISTEM PENCERNAAN MANUSIATEORI BELAJAR PEMBELAJARAN

BerandaBeranda

PagesPages

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

1 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 2: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat-Nya, sehingga karya tulis yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN MENULIS BUKU

HARIAN ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Karya tulis ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas akhir matakuliah Bahasa

Indonesia. Dalam karya tulis ini membahas mengenai pentingnya menulis buku

harian dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa. Dalam penulisan

karya tulis ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa

moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Dra. Gusti Yarmi, M.Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia dan

selaku pembimbing

1.

Orang tua penulis, atas segala motivasi, bantuan dan doa kepada penulis2.

Rekan-rekan mahasiswa kelas A regular 2012, atas segala bantuannya3.

Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Demikian pula

dengan karya tulis ini, tentu masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis

mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya karya tulis yang

akan datang.

Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan dapat dipergunakan untuk

mengembangkan sistem pembelajaran, khususnya untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

Jakarta, Januari 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

i

DAFTAR

ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar

Belakang.................................................................................1

B.

Tujuan................................................................................................

2

C. Rumusan Masalah..........................................................................

2

D.

Permasalahan.................................................................................. 3

E. Manfaat Penulisan..........................................................................

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Menulis...............................................................................

4

1. Pengertian Menulis...................................................................

4

2. Tujuan Menulis...........................................................................

AboutAbout

BlogrollBlogroll

Mengenai SayaMengenai Saya

EUIS LATIFAH

6

L IHAT PROFIL LENGKAPKU

Blogger templatesBlogger templates

Popular PostsPopular Posts

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP

KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Globalisasi 1.

Pengertian Globalisasi Globalisasi berasal dari kata

global atau globe yan...

PERBEDAAN DISKUSI DAN DEBAT

Perbedaan Diskusi dan Debat Pengertian Diskusi

Diskusi adalah metode untuk memecahkan

permasalahan dengan proses berpikir seca...

PRINSIP DAN ALAT-ALAT PENILAIAN SERTA

CIRI-CIRI ALAT PENILAIAN

A. Prinsip-prinsip Penilaian dalam Evaluasi

Pembelajaran Evaluasi pembelajaran adalah suatu

kegiatan terencana untuk mengetahui kea...

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN

MENULIS BUKU HARIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENGARANG SISWA MELALUI KEBIASAAN

MENULIS BUKU HARIAN MAKALAH Ditulis Untuk

Memenuhi Tugas Akhir Ma...

PENGERTIAN KLASIFIKASI MENURUT ILMU

LOGIKA

KLASIFIKASI Adalah penggolongan barang yang

sama dan memisahkan yang berbeda menurut

spesianya. Klasifikasi terdiri atas: PEMBAG...

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM

PENDIDIKAN

Media Sederhana Pengertian Media Media

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

2 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 3: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

6

3. Manfaat

Menulis.........................................................................10

B. Hakikat Pengalaman Pribadi.........................................................13

1. Pengertian Buku Harian...........................................................

13

2. Manfaat Buku Harian................................................................

15

3. Kategori Buku

Harian................................................................17

4. Unsur-Unsur Buku Harian.......................................................

18

C. Pentingnya Menulis Pengalaman Pribadi Melalui

Kebiasaan Menulis Buku Harian................................................ 19

1. Hambatan Menulis Buku Harian............................................. 19

2. Sistem Pembelajaran dengan Buku Harian.......................... 21

3. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa

Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian............................... 27

BAB III PENUTUP

A. Simpulan.......................................................................................... 30

B. Saran................................................................................................

32

DAFTAR

PUSTAKA...........................................................................................33

LAMPIRAN.......................................................................................................

... 35

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang MasalahA.

Menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

sehari-hari siswa. Keterampilan menulis bukanlah suatu keterampilan yang

dapat diajarkan melalui uraian semata, namun harus dilakukan kegiatan

menulis secara terus-menerus. Kegiatan menulis dapat melatih siswa bernalar

melalui bahasa yang digunakan. Untuk meningkatkan minat siswa dalam

menulis diperlukan adanya suatu metode pembelajaran yang mudah dan

menarik. Salah satunya adalah metode pembelajaran melalui kebiasaan

menulis buku harian.

Menulis pengalaman pribadi pada buku harian merupakan kebiasaan

yang dilakukan oleh sebagian siswa. Buku harian merupakan catatan pribadi

tentang apa yang dialami dan apa yang dirasakan penulis. Sehingga, selain

untuk menulis kejadian yang telah dialami, buku harian juga digunakan

sebagai tempat curhat penulis. Disini siswa dapat lebih leluasa menulis

apapun yang ada dipikirannya, sehingga siswa tidak merasa terbebani ketika

menulis.

Melalui kebiasaan menulis pengalaman pribadi pada buku harian,

siswa terlatih untuk mengungkapkan ide dan perasaannya secara jelas dalam

bentuk tulisan. Siswa juga terbiasa menulis secara rapih, bersih, urut dan

sesuai tema atau kejadian. Hal ini dilakukan agar mempermudah siswa ketika

ingin membaca kembali tulisannya. Siswa juga terlibat secara langsung dalam

penuangan pemikiran ke dalam tulisan. Sehingga, bila dilakukan secara

merupakan bentuk jamak dari bahasa Inggris, yaitu

Medium yang artinya Perantara atau P...

APA ITU DEFINISI (PENGERTIAN) MENURUT

ILMU LOGIKA?

DEFINISI Pengertian Devinisi Perwakilan universal

dari suatu konsep. Batasan suatu konsep secara

tepat, sehingga bisa dibedakan deng...

TINGKATAN MENYIMAK APRESIATIF

Tingkatan Menyimak Apresiatif Menyimak dapat

dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu tingkatan

menyimak marginal, attentif, kritis dan ...

RINGKASAN SINGKAT MENGENAI KONSEP

DALAM ILMU LOGIKA

KONSEP Konsep adalah gambaran mengenai suatu

hal. Konsep terkait pada: Gambaran atau visualisasi

Gambaran yang selalu tentang sesua...

APA ITU PROPOSISI DALAM ILMU LOGIKA?

PROPOSISI Preposisi merupakan pernyataan

yang dapat diketahui pernyataannya. Empat pola

proposisi, yaitu : Pola A (Universal) ...

Blogger newsBlogger news

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

3 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 4: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

terus-menerus kemampuan menulis siswa akan meningkat. Melalui kebiasaan

menulis pengalaman pribadi pada buku harian, siswa terlatih untuk

menuangkan ide dan pemikirannya dalam bentuk tulisan, berupa karangan.

Dalam hal ini, lebih difokuskan pada bentuk karangan naratif. Kebiasaan

menulis pengalaman pribadi pada buku harian merupakan hal yang sangat

penting. Namun, kenyataannya belum semua guru menyadari akan

pentingnya kebiasaan menulis buku harian terhadap peningkatan

kemampuan menulis siswa. Selain itu, belum semua siswa memiliki minat

untuk menulis buku harian, sekalipun ada masih belum dilakukan secara

teratur. Karena sebagian siswa beranggapan bahwa menulis merupakan

kegiatan yang membosankan dan menakutkan. Diharapkan dengan metode

pembelajaran melalui kebiasaan menulis buku harian, dapat memotivasi dan

meningkatkan kemampuan menulis siswa. Sehingga siswa tidak lagi merasa

bahwa menulis merupakan kegiatan yang membosankan atau menakutkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut:

1. Belum semua guru menyadari akan pentingnya kebiasaan menulis buku

harian terhadap peningkatan kemampuan menulis siswa

2. Belum semua siswa dapat membiasakan diri secara teratur untuk menulis

buku harian

3. Belum semua siswa memiliki minat untuk menulis buku harian

Pembatasan MasalahC.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul

sangatlah kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini

bertujuan agar pembahasan tidak terlalu luas sehingga tidak ke luar dari topik

yang dibicarakan. Masalah dalam makalah ini difokuskan pada upaya

peningkatan kemampuan mengarang siswa, khususnya dalam bentuk

karangan naratif melalui kebiasaan menulis buku harian.

PermasalahanD.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang akan

ditanyakan adalah “Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan

mengarang siswa melalui kebiasaan menulis buku harian?”

Manfaat PenulisanE.

Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah:

1. Manfaat Toretis

Diharapkan makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan sistem

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, serta

menambah wacana mengenai keterampilan menulis, khususnya dalam upaya

meningkatkan kemampuan mengarang siswa melalui kebiasaan menulis buku harian.

2. Manfaat Praktis

Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa, dan

penulis.

a. Manfaat bagi siswa adalah siswa dapat meningkatkan keterampilan mengarang,

khususnya karangan naratif, melalui kebiasaan menulis pengalaman pribadi.

Mampu mengembangkan idenya secara logis, serta menulis dengan bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

b. Manfaat bagi guru adalah memberikan alternatif sistem pembelajaran yang dapat

digunakan dalam pembelajaran menulis, dalam upaya meningkatkan kemampuan

mengarang siswa melalui kebiasaan menulis buku harian.

c. Manfaat bagi penulis adalah dapat memperkaya wawasan mengenai sistem

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

4 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 5: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

pembelajaran melalui kebiasaan menulis buku harian dalam upaya meningkatkan

kemampuan mengarang siswa.

BAB II

PEMBAHASAN

Hakikat MenulisA.

1. Pengertian Menulis

Sekarang ini, penulis mengenal dua cara berkomunikasi, yaitu

komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.

Berbicara, mendengarkan atau menyimak dan berdiskusi merupakan

contoh komunikasi secara langsung. Sedangkan menulis dan mengarang

merupakan contoh komunikasi secara tidak langsung.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka

dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil

memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan

menulis ini tidak akan datang secara otomatis melainkan harus melalui

latihan dan praktik yang banyak dan teratur.[1]

Suriamiharja, dkk. (1996: 1-2) mengungkapkan, menulis adalah

kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Menulis juga

dapat diartikan berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,

dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.

Menurut Jakob Sumarjo dalam Catatan Kecil Menulis Cerpen

(1997), merupakan suatu proses melahirkan suatu proses melahirkan

tulisan yang berisi gagasan. Banyak yang melakukannya secara spontan,

tetapi ada juga yang berkali-kali mengadakan koreksi dan penulisan

kembali. Potensi dan tabiat orang memang tidak sama dan itu wajar.

Menulis adalah proses pembelajaran aktif yang dijadikan kunci untuk

meningkatkan komunikasi (baik tertulis maupun lisan) dan berpikir, menulis adalah

proses sosial dalam bentuk formal maupun informal, dan menulis adalah kegiatan

utama (walaupun tidak eksklusif) dalam kegiatan social.[2]

Menulis juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi

berupa ide, pemikiran, saran, perasaan, konsep dalam bentuk tulisan.

Melalui tulisan, penulis dapat mengetahui kemampuannya, karena untuk

menulis, penulis harus memiliki pengatahuan dan pengalaman yang

sesuai dengan apa yang ingin ditulisnya. Selain itu, menulis menunjukan

kemampuan penulis dalam merangkai kosa kata yang dimilikinya untuk

menjadi suatu kalimat yang padu.

Dengan demikian, menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan

ide atau pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Sebenarnya, setiap

orang memiliki kemampuan untuk menulis.

Namun, mereka sering berpendapat bahwa menulis merupakan hal

yang membosankan dan sulit. Tetapi, dengan latihan secara rutin dan

berkesinambungan disertai dengan praktik yang teratur, keterampilan

menulis dapat dicapai dengan baik.

2. Tujuan Menulis

Hakikat menulis adalah sebagai alat komunikasi kepada orang lain

dalam bentuk tulisan. Karena menulis sebagai alat komunikasi tentunya

tujuan utama dari menulis tersebut adalah menyampaikan informasi dari

penulis kepada pembaca secara jelas, sehingga apa yang dimaksud oleh

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

5 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 6: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

penulis dapat dipahami oleh pembaca dengan baik.

Hugo Hartig dalam Tarigan (2008: 25-26) menyebutkan bahwa

tujuan menulis, yaitu (1) tujuan penugasan, (2) tujuan altuistik, (3) tujuan

persuasif, (4) tujuan penerangan, (5) tujuan pernyataan, (6) tujuan kreatif,

dan (7) tujuan pemecahan masalah.

Selain itu, menulis bertujuan melatih penulis untuk dapat

menuangkan ide, pemikiran, konsep, dan perasaan secara baik dan padu

dalam bentuk tulisan. Selain untuk mengungkapkan ekspresi diri, menulis

juga bertujuan agar penulis mendapatkan masukan dari pembaca.

Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta,

perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada

pembaca.[3]

Secara umum tujuan menulis sebagai berikut:

a. Memberikan arahan, yakni memberikan petunjuk kepada orang lain

dalam mengerjakan sesuatu, misalnya petunjuk cara menggunakan

mesin, merangkai bunga, dan sebagainya.

b. Menjelaskan sesuatu, yakni memberikan uraian atau penjelasan

tentang suatu hal yang harus diketahui orang lain, misalnya

menjelaskan mengenai manfaat lari bagi kesehatan jantung.

c. Menceritakan kejadian, yakni memberikan informasi tentang sesuatu

yang berlangsung di suatu tempat pada suatu waktu, misalnya

menceritakan tentang perjuangan Sultan Hasanuddin.

d. Meringkaskan, yakni membuat rangkuman suatu tulisan sehingga

menjadi lebih singkat, misalnya dari 150 halaman menjadi 10 halaman,

maupun ide pokoknya tidak hilang.

e. Meyakinkan, yakni tulisan berusaha meyakinkan orang lain agar setuju

atau sependapat dengannya. Barangkali tujuan menulis yang paling

umum digunakan adalah tujuan meyakinkan ini.[4]

Menulis adalah alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan

sendirinya memainkan peranan yang sangat penting dalam dunia

pendidikan. Dilihat dari sudut pandang tersebut, Fachruddin (1994:3)

mengemukakan kegunaan menulis secara rinci sebagai berikut.

a. Menulis monolong menemukan kembali apa yang pernah diketahui.

Menulis mengenai suatu topik merangsang pemikiran pembaca

mengenai topik tersebut dan membantu penulis membangkitkan

pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam bawah sadar.

b. Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang

pikiran untuk mencari pertalian, dan menarik persamaan (analogi) yang

tidak akan pernah terjadi seandainya tidak memulai menulis. Dengan

menulis ide-ide baru akan bermunculan sebagai kosa kata dalam

mengambangkan tulisan penulis.

c. Menulis membantu mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya

dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri, hanya karena menulis. Pikiran

penulis akan semakin terarah atau memiliki pemetaan pikiran yang

jelas. Sehingga, dalam menulis, penulis dapat menulis dengan runtun.

d. Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi,

dapat dibuat jarak dengan ide sendiri dan dilihatnya lebih objektif pada

waktu ditulis. Menulis menjadikan seseorang lebih kritis dan siap

terhadap kritikan, menulis melatih mental seseorang untuk mampu

menghadapi berbagai sudut pandang yang bermunculan.

e. Menulis membatu diserap dan dikuasai informasi baru, akan dipahami

banyak lebih baik dengan disampaikan lebih lama jika ditulis hal itu.

Dengan menulis suatu informasi yang diperoleh, pengetahuan tersebut

akan lebih diingat dan mampu bertahan lama diingatan penulis. Hal ini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

6 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 7: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

disebabkan, terjadi penguatan informasi dalam otak penulis, apabila

penulis menuliskan informasi yang penulis peroleh.

f. Menulis membantu menyelesaikan masalah dengan memperjelas

unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual

sehingga dapat diuji. Permasalahan yang rumit dapat dilihat titik

terangnya bila penulis menuliskannya. Hal ini terlihat dari bila penulis

menuliskan suatu masalah, maka penulis dapat melihat kronologi

waktunya, sebab akibat masalah tersebut, dari situ perlahan-lahan

suatu masalah dapat terkuak secara lebih baik.

g. Menulis tentang suatu topik menjadikan seorang pelajar aktif. Dengan

memberikan suatu topik pada pelajar, ia akan mencari tau tentang topik

tersebut secara lebih mendalam. Untuk menyimpulkan informasi dalam

topik tersebut, tentunya seorang pelajar harus menuliskan semua

informasi yang diperolehnya tentang topik tersebut.

Penulis memiliki tujuan tertentu dalam penulisannya, yaitu:

memberi informasi, mencerahkan jiwa, mengabadikan sejarah, ekspresi

diri, mengedepankan idealisme, mengemukakan opini dan teori, dan

menghibur (Charlie: 2008, 111).

Dari tujuan menulis yang diungkap oleh Charlie, dapat diuraikan

sebagai berikut. (1) Memberi informasi, maksudnya adalah sebagian besar

tulisan dihasilkan dengan tujuan memberi informasi, seperti

memperkenalkan produk atau mempromosikan sesuatu termasuk berita

maupun tempat pariwisata. (2) Mencerahkan jiwa, yakni bacaan sudah

menjadi salah satu kebutuhan manusia, sehingga karya tulis layak

dipandang sebagai salah satu pencerahan pikiran dan jiwa. (3)

Mengabadikan sejarah yaitu dengan menuliskan sejarah agar abadi

sampai ke generasi berikutnya. (4) Penulis menggunakan tulisannya

sebagai sarana mengekspresikan diri, baik bagi perorangan atau

kelompok. (5) Untuk mengedepankan idealisme yang umumnya dituliskan

karena tulisan memiliki daya sebar yang sangat cepat. (6) Tulisan juga

berfungsi mengemukakan opini dan teori yang biasanya selalu diabadikan

dalam bentuk tulisan. (7) Tulisan bertujuan untuk menghibur pembaca,

meski bertema humor atau bukan tulisan umumnya bertujuan untuk

menghibur pembaca.

3. Manfaat Menulis

Sebagai alat komunikasi, selain mempunyai tujuan, menulis juga

mempunyai manfaat. Selain sebagai alat komunikasi secara tidak

langsung, menulis memiliki banyak manfaat lain, yaitu :

a. Jika penulis ingin menulis pasti menimbulkan rasa ingin tahu dan

melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar. Kepekaan dalam

melihat realita dilingkungan sekitar itulah yang kadang tidak dimiliki

oleh orang yang bukan penulis.

b. Menulis mendorong penulis untuk mencari referensi dari buku, majalah,

koran, jurnal, dan sejenisnya. Membuat penulis bertambah wawasan

dan pengetahuan penulis tentang apa yang akan penulis tulis.

c. Dengan menulis, penulis terlatih untuk menyusun pemikiran dan

argumen penulis secara runtun, sistematis, dan logis.

d. Dengan menulis, secara psikologis akan mengurangi tingkat

ketegangan dan stress penulis. Ketika menulis, penulis dapat

mengungkapkan segala unek-unek, perasaan senang atau pun sedih.

Dalam tulisan seorang penulis membuat dunia tersendiri yang bebas

dari intervensi orang lain.

e. Bila tulisan penulis berhasil diterbitkan oleh suatu penerbit penulis akan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

7 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 8: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

mendapatkan kepuasan batin karena tulisan penulis dianggap

bermanfaat bagi orang lain, selain itu penulis juga akan memperoleh

honorarium (penghargaan) yang membantu penulis secara ekonomi.

f. Bila tulisan penulis dibaca oleh banyak orang, penulis akan semakin

dikenal oleh publik pembaca. Keterkenalan atau kepopularan kadang

membuat seseorang merasa puas dan dihargai oleh orang lain

Selain manfaat diatas, manfaat menulis menurut Enre (1988:6) adalah:

a. Menolong penulis merumuskan kembali apa yang telah penulis ketahui

b. Menghasilkan ide-ide baru

c. Membantu mengorganisasikan pikiran penulis dan menempatkannya

dalam bentuk yang yang berdiri sendiri

d. Menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat atau dievaluasi

e. Membantu penulis memecahkan masalah dengan jalan memperjelas

unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual,

sehingga dapat diuji.

Menurut Dr. Pennebker dikutip oleh Hennowo (2003:54), beberapa

manfaat aktifitas menulis kalau dilakukan oleh seseorang, antara lain:

a. Menulis menjernihkan pikiran. Menulis membuat seseorang dilatih untuk

memetakan persoalan yang rumit dan menyederhanakannya. Dengan

menulis, orang dapat menyelesaikan masalah dengan pikiran yang

tenang dan jernih.

b. Menulis mengatasi trauma. Menulis membuat seseorang melupakan dan

menyederhanakan trauma di masa lalu.

c. Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi baru.

Menulis melatih mengingat dan mengabadikan menginformasikan atau

peristiwa yang telah terjadi.

d. Menulis membantu memecahkan masalah. Dengan menulis, seseorang

dapat melihat masalah dengan kepala dingin, mampu memetakan

masalah dan meyederhanakan masalah kemudian mencari solusinya.

e. Menulis-bebas membantu penulis ketika terpaksa harus menulis.

Maksudnya, dengan menulis-bebas yang biasa dilakukan, seseorang

akan terlatih dalam kondisi apapun terutama saat terpepet. Dia terbiasa

menuangkan gagasan dan pendapat sehingga dalam waktu terdesak

ia mampu menuli dengan sistematis dan runtut.

Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma

yang mereka alami menghasilkan suasana hati yang lebih baik,

pandangan positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik.[5]

Sementara menurut Fatimah Mernisi, tokoh feminis Mesir, manfaat

menulis antara lain dapat mengencangkan kulit di wajah dan membuat

penulis awet muda dan bagi perempuan akan menambah kecantikan.

Pesannya, usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit anda akan menjadi

segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa.

Menulis juga dapat mengurangi permasalahan yang menumpuk,

memetakan masalah, dan mengurangi ketegangan atau stress. Sebagian

penulis mengatakan, menulis akan memperpanjang umur manusia.

Misalnya, dengan tulisannya penulis namanya akan selalu dikenang oleh

pembacanya walaupun penulis telah meninggal. Nah, disinilah maksud

dari memperpanjang usia.

Jadi, menulis memiliki banyak manfaat, baik secara intelektual,

maupun secara, psikologis, ekonomi, budaya bagi orang-orang yang mau

menulis.

Hakikat Pengalaman PribadiB.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

8 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 9: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

1. Pengertian Buku Harian

Buku harian dikenal juga dengan catatan harian atau jurnal harian.

Dalam bahasa Inggris disebut “diary”. Menurut Zulkarnaini (2008) buku

harian pada dasarnya adalah catatan penting tentang pengalaman,

pemikiran, dan perasaan yang ditulis setiap hari oleh seseorang.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku harian artinya

buku tulis yang berisi catatan kegiatan yang harus dilakukan dari kejadian

yang dialaminya setiap hari. Buku harian bisa merupakan buku catatan

pribadi yang berisi catatan kejadian atau pengalaman seseorang yang

dialami setiap hari.

Berdasarkan pengertian tersebut, buku harian merupakan tempat

untuk menuliskan perasaan, pemikiran, apa yang telah terjadi pada

penulis maupun pandangan penulis terhadap peritiwa yang dialami orang

lain.

Selain sebagai tempat untuk menuliskan apa yang telah terjadi,

buku harian juga berfungsi sebagai tempat curhat bagi penulis. Penulis

dapat mengungkapkan apapun pada buku hariannya.

Menulis buku harian tidak semua orang dapat melakukannya. Hal

ini disebabkan adanya keengganan dalam menulis. Keenggan seseorang

dalam menulis buku harian disebabkan tidak tahu apa yang harus ditulis,

dan kapan harus menulis, serta untuk apa mereka menulis. Selain itu, ada

rasa takut dalam mengungkapkan kejadian atau peristiwa yang telah

dialaminya, jika buku harian yang ditulisnya dibaca orang lain.

Keengganan dan rasa takut seperti di atas akan hilang dengan

sendirinya jika penulis buku harian mempunyai motivasi yang kuat untuk

mengungkapkan semua kejadian yang dialaminya.

Kejadian atau peristiwa yang tidak menyenangkan jika dikemas

dengan kata-kata yang baik akan menghasilkan karya yang baik pula.

Demikian juga dalam mengemas kejadian dalam buku harian.

Untuk itu, latihan secara terus-menerus dan ketekunan menulis buku

harian dalam mengungkapkan kejadian secara objektif merupakan

keterampilan yang menunjang kesempurnaan dalam menulis buku harian.

Menuangkan pengalaman, kejadian, atau pemikiran dalam buku

harian tidaklah sulit. Hal yang terpenting adalah berminat, tidak malas,

dan mau terus berlatih menulis setiap hari. Mulai dari sekarang, janganlah

membuang sia-sia pengalaman, kejadian, pemikiran, atau perasaan yang

dimiliki. Tulislah semua itu dalam buku harian karena suatu saat dapat

menjadi sumber inspirasi.

Buku harian sebaiknya ditulis setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar

peristiwa atau kejadian yang telah dialami dapat ditulis secara runtut.

Selain itu, penulis tidak perlu mengingat-ingat kejadian yang telah dialami

karena peristiwa atau kejadian tersebut baru saja dialami penulis. Dengan

demikian semua kejadian dan peristiwa yang berkenaan selama satu hari

dapat dituliskan secara lengkap.

Jadi, jika menganggap menulis buku harian adalah sesuatu yang

bodoh dan membuang-buang waktu, maka itu adalah anggapan yang

salah. Menulis buku harian merupakan cara yang efektif untuk

meningkatkan kemampuan menulis. Betapa banyak orang yang menulis

buku harian bisa menjadi terkenal. Seprti: Buku Harian Seorang

Demonstran yang ditulis oleh Soe Hok Gie, belum lama ini difilmkan, dan

filmnya cukup menarik perhatian kaum muda. Begitu juga, dengan Buku

Harian Anne Frank yang sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia.

2. Manfaat Buku Harian

Ternyata menulis buku harian memiliki banyak manfaat. Konon,

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

9 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 10: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

menulis buku harian seperti curhat dengan sebuah cermin dan solusi

masalahnya ada pada diri penulis sendiri setelah penulis mencoba

membaca berulang kali buku harian tersebut. Selain itu, buku harian

bermanfaat untuk:

a. Tempat menyimpan memori dan mempertajam daya ingat. Kejadian,

peristiwa dan pengalaman-pengalaman yang pernah dilalui dapat

dituliskan dalam buku harian, yang suatu saat dapat dibaca kembali

dan penulis akan menyadari betapa banyak peristiwa yang telah

dialami, serta penulis juga dapat mengambil hikmah dari peristiswa-

peristiwa tersebut dan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam

bertindak.

b. Buku harian dapat mengurangi stress dan mengurangi sedikit beban

pikiran serta dapat membantu melewati masa-masa sulit. Buku harian

dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan seperti kesedihan,

kesenangan dan kesepian.

c. Dapat digunakan sebagai tempat menyimpan rahasia. Tidak semua hal

dapat penulis bagi dengan orang lain. Tentunya ada hal-hal yang

harus dijaga dan tidak untuk dibeberkan kepada orang lain. Dengan

menulis di buku harian, tentunya rahasia akan terjaga. Buku harian

tidak boleh dibaca orang lain, kecuali jika penulis sudah

mempertimbangkan resikonya.

d. Melukiskan rasa marah dan melatih kecerdaan emosi. Mengekspresikan

rasa marah dan kekecewaan dalam bentuk tulisan dapat mencegah

penulis untuk mengubur emosi dalam-dalam, yang dapat

mengakibatkan emosi itu sulit diraih kembali.

Pengekspresian rasa marah dalam bentuk tulisan dapat ditunjukan

dengan tulisan menggunakan huruf kapital, menggunakan tanda seru

atau kata-kata sifat.

Selain itu, dengan meluapkan rasa marah dengan tulisan merupakan

cara berteriak tanpa harus membuang-buang tenaga.

e. Buku harian merupakan ruang untuk mengenali diri sendiri. Buku harian

berisi berbagai catatan tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan,

dengan melihat apa saja yang pernah dirasakan dan dipikirkan, maka

penulis dapat menilai diri sendiri.

f. Buku harian merupakan tempat yang aman untuk menyimpan khayalan

tentang kekayaan, kemasyuran dan cinta, tanpa harus takut akan

penolakan.

g. Buku harian juga dapat digunakan sebagai jurnal. Disini penulis dapat

mengisi buku harian bukan hanya mengenai apa yang dirasakan, tetapi

juga dapat berisikan berbagai karya-karya atau ilmu pengetahuan yang

diperoleh. Misalnya, di buku harian penulis menulis puisi dan

syair-syair lagu ciptaan penulis, menuli cerpen, riwayat hidup maupun

gagasan-gagasan.

h. Selain melatih kemampuan menulis dan kemampuan berbahasa

penulis, menulis buku harian juga dapat melatih kejujuran dan

keterbukaan. Karena, disini penulis terlatih untuk menulis segala

unek-unek dan apa yang telah terjadi yang mungkin tidak berani

diceritakan kepada orang lain.

i. Selain itu, buku harian juga dapat digunakan sebagai rangkuman

proses kreatif, seperti, proses kegagalan, rasa bosan hingga

tercapainya keberhasilan dalam suatu prestasi. Semua ini akan

dicatatat dalam buku harian, dan bila kamu membacanya kembali,

kamu akan menyadari besarnya perjuangan yang telah kamu lakukan

untuk mencapai suatu prestasi.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

10 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 11: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

j. Pandai mengatur gagasan. Karena segala pemikiran sudah tertuang

dalam buku harian, maka penulis akan terlatih untuk mengatur

gagasan.

Itulah beberapa keuntungan dari menulis buku harian. Sekarang ini,

banyak penulis sukses yang mengangkat tulisannya dari buku harian.

Seperti, Stephen King, penulis cerita misteri The Triller mengangkat kisah

hidupnya dalam Stephen King on Writing, buku ini menceritakan

masa-masa sulit saat awal menjadi penulis.

Muamar Emka dengan bukunya yang berjudul Red Diary, buku ini

diangkat dari kisah hidupnya, buku ini juga sukses dipasaran. Andrea

Hirata dengan bukunya Laskar Pelangi, Ahmad Fuadi dengan bukunya

Negeri 5 Menara, merupakan contoh sukses dari penulis di buku harian.

3. Kategori Buku Harian

Buku harian memiliki dua kategori, yaitu:

a. Pertama, buku harian yang bersifat personal atau individu atau pribadi. Buku harian

ini menjadi milik individu. Buku harian jenis ini dibuat, dibaca, dan dimanfaatkan

oleh individu. Isinya berkaitan dengan masalah-masalah pribadi. Oleh karena itu,

orang lain tidak boleh membacanya.

b. Kedua, buku harian yang bersifat umum. Buku harian ini biasanya menjadi milik

suatu lembaga. Buku harian jenis ini dibuat, dibaca, dan dimanfaatkan oleh atau

atas nama lembaga. Kedua jenis buku harian ini dapat ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Unsur-Unsur Buku Harian

Isi buku harian harus memuat berbagai unsur agar menjadi susunan yang baik.

Unsur-unsur itu adalah waktu, tempat, peristiwa, dan suasana. Yang meliputi :

a. Tanggal penulisan

b. Peristiwa yang dialami

c. Waktu peristiwa itu terjadi

d. Tempat peristiwa itu terjadi

e. Orang yang terlibat dalam peristiwa itu

f. Perasaan/kesan atau harapan terhadap peristiwa itu.

Dalam buku harian yang sempurna, unsur-unsur diatas harus ada. Jadi,

sebuah peristiwa yang diceritakan pada lembar buku harian dapat diketahui secara

jelas informasinya. Karena buku harian bagaikan rekaman sejarah kehidupan si

penulis. Oleh karena itu, di masa depan penulis dapat mengenang momentum yang

pernah penulis alami di masa lalu.

Selain terdapat unsur-unsur, buku harian juga memiliki ciri-ciri. Adapun ciri-ciri

buku harian, yaitu:

a. Buku harian adalah buku yang mencatat peristiwa-peristiwa yang penulis alami.

b. Waktu, tempat kejadian peristiwa ditulis secara runtut.

c. Selain peristiwa yang penulis alami, buku harian juga mengungkapkan tentang

curahan pikiran dan perasaan penulis.

d. Biasanya buku harian ditulis dengan menggunakan kata ganti aku.

e. Bahasa dalam buku harian menggunakan ragam tidak resmi/informal.

f. Buku harian juga dapat diungkapkan dalam bentuk: narasi, puisi, gambar, dan

simbol.

Pentingnya Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Kebiasaan Menulis Buku

Harian

C.

1. Hambatan Menulis Buku Harian

Seperti kebiasaan positif lainnya yang begitu sulit untuk dimulai dan

dipertahankan, menulis buku harian juga mempunyai beberapa hambatan.

Berikut ini beberapa hambatan untuk memulai menulis buku harian:

a. Merasa tidak sempat atau tidak punya waktu untuk menulis buku harian.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

11 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 12: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

Perasaan tidak sempat atau tidak punya waktu untuk menulis,

biasanya disebabkan karena sedang capek atau penat. Rasa capek

dan penat, cenderung membuat orang untuk malas melakukan

sesuatu, terutama menulis. Karena sebagian orang beranggapan

bahwa menulis merupakan kegiatan yang membutuhkan pemikiran

yang segar dan kondisi fisik yang sehat. Walaupun sebenarnya,

menulis buku harian tidaklah harus dalam kondisi yang sehat, tetapi

dalam kondisi apapun dapat menulis buku harian, karena disinilah

penulis dapat menjelaskan kondisinya seperti apa dan apa yang

menyebabkan kondisi itu terjadi.

b. Bingung harus memulai dari mana dan apa saja yang harus ditulis

dalam buku harian. Bila telah berhasil menulis, biasanya hanya

terselesaikan pada paragraf awal atau bisa dibilang tersangkut pada

paragraf awal dan akhirnya tidak mau melanjutkan menulis lagi. Hal ini

biasanya disebabkan karena kurangnya kosa kata penulis dalam

menulis akibat kurang membaca dan sikap penulis yang kurang

percaya diri dengan tulisan yang dibuatnya. Sehingga, penulis tidak

ingin melanjutkan menulis lagi.

c. Merasa menulis buku harian itu tidak penting dan hanya

membuang-buang waktu. Sebagian orang sering beranggapan bahwa

menulis itu tidak penting, padahal menulis itu sangat berperan dalam

kehidupan penulis, seperti jika ingin lulus S1 harus membuat skipsi, di

SD para murid biasanya diberikan tugas untuk membuat karangan atau

cerita, begitupun hingga tahap selanjutnya. Menulis merupakan bagian

dari kehidupan sehari-hari yang tidak dapat dipisahkan. Karena tulisan

merupakan bukti tertulis dari suatu kegiatan. Jadi, menulis bukanlah

sesuatu yang tidak penting atau membosankan.

d. Takut jika buku buku harian dibaca oleh orang lain, sehingga apa yang

ditulis dalam buku harian dapat diketahui. Karena ketakutan tersebut,

biasanya seseorang jadi tidak ingin menulis atau membiarkan peristiwa

yang dialaminya hanya disimpannya dalam pikiran dan akhirnya bisa

dilupakan tanpa ada orang yang mengetahui. Hal ini sebenarnya

merugikan diri sendiri, karena bila seseorang ingin mengigat-ingat

peristiwa tersebut, ia akan kesulitan karena ia tidak mempunyai data

tertulis mengenai hal tersebut.

e. Rendahnya minat siswa dalam menulis buku harian juga disebabkan

oleh faktor metode dan teknik pembelajaran yang digunakan guru

masih kurang sesuai dan bersifat teori saja tanpa ada praktek yang

nyata. Akibatnya teori-teori tersebut hanya akan seperti pengetahuan

dasar saja bagi siswa, tanpa siswa sadar bahwa menulis buku harian

merupakan hal yang sangat penting.

2. Sistem Pembelajaran Dengan Buku Harian

a. Langkah-langkah menulis buku harian

Cara menulis buku harian yang pertama, yaitu mulailah dari

tujuan dalam menulis buku harian. Contohnya: penulis tidak harus

menulis semua urusan hidup yang tidak ingin ditulis dalam buku

harian, bila kepedulian penulis ada pada urusan pribadi saja, maka

silahkan saja buat buku harian khusus untuk perilaku dan peristiwa

yang berkaitan dengan kehidupan pribadi penulis. Memang tulisan

dalam buku harian merupakan tulisan yang ingin diungkapkan.

Namun, tulisan dalam buku harian haruslah disesuaikan dengan

kepentingan atau tujuan dalam menulis buku harian.

Buku harian adalah dunia pribadi penulis dan penulis bisa

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

12 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 13: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

menjadikan itu sebagai sebuah peninggalan yang berarti. Penulis baru

bisa mendapatkan perihal yang berarti dari buku hariannya

berdasarkan apa yang sejak awal ditulis disana. Maka sempatkanlah

waktu untuk menulis buku harian, bisa lima atau sepuluh menit

menjelang tidur, sesudah sholat subuh, atau waktu yang dianggap

cocok untuk menulis buku harian.

Lalu, pada akhir pekan, penulis dapat meninjau ulang apa yang

telah terjadi selama seminggu terakhir, pemikiran dan perasaan apa

yang muncul, serta hikmah apa yang dapat diambil dari pristiwa yang

telah terjadi. Jagan menyiksa diri dengan menulis terlalu rinci pada

buku harian, karena kebiasaan ini dapat membuat penulis bosan untuk

menulis buku harian dan akhirnya malas menulis buku harian.

Terkadang menulis isi hati untuk sebagian orang bisa jadi

aktivitas yang membuat sedikit malu dan tak nyaman. Namun, disinilah

penulis dilatih untuk bersikap jujur dan terbuka, sekalipun terhadap diri

sendiri.

Pada saat menulis buku harian, hendaknya menggunakan

kalimat yang ekspresif atau sesuai dengan keinginan, adakalanya

puitis, dan ragam bahasanya tidak resmi. Kalimat ekspresif adalah

kalimat yang menyatakan perasaan secara mendalam, biasanya

menggunakan idiom atau ungkapan tertentu yang menunjukkan

sesuatu yang khusus. Jika menulis buku harian dalam bentuk puisi,

penulis dapat menuliskannya dalam bentuk kata kiasan.

Catatan dalam buku harian bersifat sangat pribadi. Oleh karena

itu, bentuk dan cara penulisannya pun hendaknya dalam bentuk bebas

tanpa meninggalkan unsur-unsurnya, yaitu tempat dan waktu kejadian

serta kejadian yang berlangsung. Unsur-unsur tersebut bersifat

subjektif dan objektif.

Cara menulis dalam buku harian harus penuh perasaan,

sehingga rapi, baik, indah, sesuai tema, dan agar lebih nyaman harus

dengan bahasa sendiri. Apa tujuannya? agar penulis selalu ingat

terhadap kejadian yang ditulis dalam buku harian. Pasti penulis akan

bahagia jika melihat tulisannya di buku harian yang ditulis secara indah

dan rapi.

Langkah-langkah menulis buku harian yang baik adalah 1) Menulis

dengan sopan, agar ketika dibaca kelak, penulis masih dapat mengerti

tulisan dari buku hariannya, 2) Menulis secara jujur, 3) Menulis secara

mendalam. Keluarkan pikiran serta perasaan yang terdalam, 4) Menulis

kapan saja ketika mau, 5) Mengungkapkan perasaan dengan kata-kata

atau gambar, dan tanda baca. Misalkan tanda seru untuk mewakili

marah, tanda tanya untuk keraguan dan ketidakpastian, 6) Menulis

pokok-pokok sebuah pengalaman pribadi, 7) Mengembangkan

pokok-pokok pengalaman tersebut dengan memerhatikan waktu dan

tempat peristiwa, 8) Menggunakan bahasa yang ekspresif untuk

mencurahkan perasaan dan pemikiran penulis.

b. Karangan narasi

Karangan narasi adalah karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa.

Ciri-ciri karangan narasi, yaitu:

1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa

2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal

sampai akhir

3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

13 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 14: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

Karangan narasi merupakan bentuk karangan yang umum ditulis dalam buku

harian, karena tulisan pada buku harian biasanya berupa cerita tentang

pengalaman pribadi atau pengalaman-pengalaman yang berkesan. Mengarang

dalam bentuk narasi juga memberikan kemudahan bagi siswa untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara lebih jelas, karena itulah

pendekatan menulis buku harian dalam bentuk karangan narasi menjadi pilihan

yang baik untuk diajarkan pada siswa. Sehingga, dengan kebiasaan menulis buku

harian maka kemampuan mengarang siswa dalam bentuk karangan narasi

tentunya akan meningkat dan menjadi lebih baik. Contoh karangan narasi:

Liburanku

Musim libur sekolah akhirnya tiba juga, setelah menerima raport kenaikan

kelas, aku dan keluargaku pergi ke rumah nenek di Bandung untuk berlibur. Liburan

ini juga merupakan hadiah dari orang tuaku karena aku telah naik ke kelas empat

dan aku meraih juara pertama di kelas.

Kami berangkat dari rumahku pukul 07:00 WIB dengan menggunakan

kereta api dan tiba di rumah nenek pukul 11:00 WIB. Setibanya di rumah nenek,

kami sekeluarga dijamu dengan makanan yang lezat oleh nenek.

Setelah selesai makan, lalu kami beristirahat. Keesokan harinya, kami

pergi bertamasya ke Gunung Tangkuban Perahu. Di sana, aku berfoto-foto dan

berbelanja dengan nenek dan ibu. Selesai di Tangkuban Perahu, nenek langsung

mengajak kami pergi ke Ciater. Wah, aku senang sekali di sana, di sana aku dan

keluargaku menikmati sekali berendam di kolam air hangat. Wah rasanya

pegal-pegal karena habis berbelanja tadi langsung hilang.

Tidak terasa hari selah sore, akhirnya kami segera kembali ke rumah

nenek. Kami berada di rumah nenek selama lima hari, setelah itu saya dan orang

tua saya segera pulang ke Jakarta. Liburan ini sungguh berkesan sekali. Semoga

di lain waktu, aku bisa berlibur seperti ini lagi.

c. Struktur Karangan

Apakah menulis buku harian perlu kerangka? Ya, jika

pertanyaan itu ditujukan untuk kelas bahasa. Sekalipun itu untuk

pribadi dan bersifat rahasia, sebaiknya tetap menulis dalam struktur

yang baik agar ketika dibaca ulang di masa depan, tulisan tersebut

dapat dipahami dengan mudah. Berikut ini adalah saran yang mungkin

dapat diterapkan:

Bagian I:

Peristiwa atau kejadian yang penting yang dialami atau disaksikan.

Deskripsikan atau ceritakan seperti apa (5W1H – apa yang terjadi, di

mana, kapan, siapa saja yang mengalami, dan mengapa itu terjadi,

serta bagaimana peroses terjadinya atau alasannya).

Bagian II:

Perasaan apa yang muncul (sedih, senang, kecewa, gelisah, takut,

resah, panik, dan sebagainya.) deskripsikan sebisa mungkin, beri

analogi atau kutip puisi atau kalimat di lagu yang dapat memperjelas

perasaan. Untuk memperjelas perasaan, bisa juga mengutip kata-kata

tokoh, menganalogikan dengan peristiwa lain, lukisan, foto, atau

peristiwa di film.

Selain itu, dapat pula menambahkan dengan ide atau pendapat

penulis mengenai peristiwa itu. Jika penulis memiliki ide atau pendapat

mengenai peristiwa itu, tuliskan. Jika lebih dari satu, dapat ditulis

dalam poin-poin yang kemudian dijelaskan.

Demikianlah, pada prinsipnya dua bagian tersebut merupakan

struktur utama yang membangun sebuah buku harian. Penulis dapat

menutupnya dengan harapan, puisi, kutipan kata-kata tokoh,

peribahasa, atau kutipan yang ciptakan sendiri misalnya, ”Pisang

goreng dan secangkir teh di pagi hari adalah obat bius sejati – Sigit.”

Contoh catatan di buku harian:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

14 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 15: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

Hari dan Tanggal Isi Buku Harian

Senin, 25 April

2005

Hari ini aku dipanggil ke kantor. Hampir

setahun belajar di sekolah ini, baru kali inilah

aku dipanggil. Ada apa gerangan? Apakah

ada yang salah padaku? Pertanyaan itu

terjawab kemudian. Aku dipanggil oleh

kepala sekolah untuk menjadi duta sekolah

dalam lomba menulis cerpen di tingkat

kabupaten. Alhamdulillah, segalapuji bagi

Allah. Sanggupkah aku menjadi duta untuk

sekolahku? Inilah yang selalu menjadi

renunganku sampai pada hari yang

ditentu-kan.

Contoh I:

31 Mei 2006

Pagi ini tidak ada ide yang muncul untuk kutuliskan baik di buku ini

maupun di MP. Pikiranku benar-benar kosong tanpa selintaspun bahan

tulisan. Karena itu pagi ini aku bermalas-malasan di tempat tidur.

Saking parahnya, minat untuk membaca sesuatu baik buku atau

koranpun tidak ada. Parahlah pokoknya.

Contoh II:

3. Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan

Menulis Buku Harian

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan betapa

pentingnya menulis di buku harian terhadap peningkatan kemampuan

menulis siswa. Namun, bila hanya dijabarkan saja tanpa ada tindakan,

biasanya siswa tetap saja tidak mempraktekkan menulis buku harian

secara teratur di rumah. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu upaya

untuk membiasakan siswa menulis buku harian. Cara-cara tersebut dapat

berupa:

a. Dengan menugaskan siswa untuk menulis buku harian secara teratur,

seperti dengan menggunakan sistem portopolio. Dengan cara ini, siswa

ditugaskan untuk menuliskan apa yang telah dialaminya atau

menuliskan tentang dirinya selama seminggu. Lalu, pada akhir minggu

portopolio itu dikumpulkan. Melalui cara ini, siswa diharapkan dapat

terbiasa menulis di buku harian. Sehingga, bila suatu saat sudah tidak

ditugaskan lagi untuk mengumpulkan portopolio, siswa tetap terbiasa

untuk menulis buku harian setiap hari.

b. Guru meminta siswa untuk menyediakan satu buku tulis yang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

15 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 16: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

digunakan sebagai buku harian. Namun, disini buku harian digunakan

sebagai tempat curhat siswa kepada gurunya. Caranya yaitu, bila siswa

ingin menceritakan sesuatu kepada gurunya, maka ia dapat

menuliskannya dalam buku tersebut kemudian memberikan buku

tersebut pada gurunya. Selain itu, siswa diminta untuk menuliskan

perkembangan akademik maupun emosinya dalam buku ini. Kemudian

pada waktu-waktu tertentu atau secara mendadak guru dapat meminta

siswa untuk menunjukan buku ini. Degan cara ini, diharapkan siswa

selalu rajin menulis buku harian dan diharapkan pula guru dapat lebih

mengetahui perkembangan akademik maupun emosi siswa dengan

lebih baik.

c. Menggunakan pendekatan kronologis. Pendekatan kronologis yang

dimaksud adalah siswa menuliskan secara berurutan episode demi

episode dan pengalaman siswa sendiri. Dengan pendekatan kronologi

ini, maka siswa menulis benar-benar tidak memerlukan ide ekstra,

karena idenya adalah apa yang siswa alami. Modal utamanya adalah

ingatan atas apa yang telah dialami.

d. Selain dengan memberikan penugasan-penugasan, upaya

meningkatkan kemampuan menulis melalui kebiasaan buku harian

juga harus diimbangi dengan pemberian motivasi dan penyampaian

manfaat menulis buku harian oleh guru.

Latihan-latihan ringan yang dapat dilakukan untuk membiasakan menulis

buku harian dapat diambil dari kebiasaan sehari-hari siswa yang

sederhana, yaitu:

Menulis pengalaman pribadi ketika mendapatkan teman baru. Ketika

mendapatkan teman baru, siswa dapat menuliskan bagaimana kesannya

terhadap teman baru tersebut, bagaimana sifatnya, bagaimana

kebiasaannya, apa yang sebaiknya dilakukan dalam berteman dengan

agar tidak menyinggung dia.

a.

Menulis pengalaman pribadi ketika memperoleh nilai bagus.Ketika

mendapatkan hasil ujian yang bagus, tentunya hal ini ingin sekali

diungkapkan. Dengan menuliskan perasaan tersebut di buku harian,

siswa dapat bebas menuliskan bagaimana perasaannya tersebut, apakah

ia sudah puas atau malah ia masih berharap untuk mendapatkan nilai

yang lebih baik.

b.

Menulis pengalaman pribadi ketika mendapatkan hadiah, dan

sebagainya. Ketika mendapatkan hadiah, siswa dapat menuliskan

perasaannya di buku harian. Siswa dapat menuliskan, apakah ia senang

dengan hadiah tersebut atau malah ia tidak senang dengan hadiah yang

diperolehnya.

c.

[1] Tarigan dalam Filda Rahmi Khanifa, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman

Pribadi Berbasis Multikultural dengan Sistem Pembelajaran Portofolio Pada Siswa Kelas VII 5 SMP Negeri 1

Wiradesa Kabupaten Pekalongan (Skripsi), (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2011), hlm. 19.

[2] Russell dalam Eny Sulistiyaningsih, Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi denganMetode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta TahunPelajaran 2010/2011 (Skripsi).(Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010), hlm. 9

[3] Keraf dalam Ian Konjo, Tujuan dan Kegunaan Menulis, diakses darihttp://jaririndu.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-kegunaan-menulis.html, pada tanggal 23 Desember 2012pukul 11.00

[4] Ibid

[5] Dr. Pennebker dikutip oleh Hennowo dalam Didik Komaidi, Aku Bisa Menulis: PanduanPraktis Menulis Kreatif Lengkap, (Yogyakarta: Sabda Media, 2008), hlm. 12

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

16 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 17: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

BAB III

PENUTUP

SimpulanA.

Menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan ide atau pikiran dan

perasaan dalam bentuk tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan dari kehisupan sehari-hari, seperti menulis pesan untuk teman

maupun mencatan daftar-daftar penting yang diperoleh.

Pada hakekatnya setiap orang memiliki kemampuan menulis. Namun,

tidak setiap orang memiliki kemauan untuk menulis. Hal ini, pada umumnya

disebabkan karena adanya anggapan bahwa menulis merupakan kegiatan

yang membosankan dan membuang-buang waktu, serta sulitnya

menuangkan ide dalam bentuk tulisan.

Dalam setiap kegiatan tentu memiliki tujuan, begitu pula dengan

menulis. Tujuan utama menulis adalah untuk menuangkan ide dan pemikiran

dalam bentuk tulisan, sehingga apa yang dimaksud penulis juga dapat

dimengerti pembaca dengan baik.

Menulis pada hahekatnya memiliki banyak manfaat, seperti manfaat

psikologis, kebudayaan, ekonomi, hingga manfaat intelektual. Namun,

manfaat utama dari menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis, kebiasaan sehari-hari yang

harus terus dikembangkan adalah menulis buku harian. Buku harian

merupakan tempat untuk menuliskan perasaan, pemikiran, apa yang telah

terjadi pada penulis maupun pandangan penulis terhadap peritiwa yang

dialami orang lain.

Buku harian sendiri, memiliki dua kategori yaitu, yang bersifat individu,

sehingga bersifat rahasia dan yang bersifat umum, biasanya buku harian ini

dimiliki oleh satu lembaga, yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti

untuk pembukuan keuangan, yang biasa disebut dengan jurnal.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis, sebaiknya buku harian

ditulis setiap hari, karena dengan menulis buku harian secara teratur sama

saja dengan latihan menulis secara teratur pula.

Dalam menulis buku harian harus terdapat tanggal peristiwa, waktu,

tempat, tokoh dan peristiwa itu sendiri, serta pandangan atau perasaan

penulis terhadap peristiwa tersebut.

Melalui kebiasaan menulis buku harian pula, maka siswa akan terlatih

untuk menulis dalam bentuk karangan narasi. Karangan narasi adalah

karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa.

Dengan menulis buku harian, siswa terlatih untuk menuangkan segala

ide dan perasaannya, sehingga siswa terbiasa untuk memetakan pikirannya

dengan lebih baik.

Untuk meningkatkan minat siswa dalam menulis buku harian

diperlukan peran aktif guru untuk memotivasi dan menyampaikan manfaat

besar dari kebiasaan menulis buku harian terhadap peningkatan kemampuan

mengarang siswa.

SaranB.

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang ada, penulis

mengemukakan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai masukan dan

bahan pertimbangan.

Tindakan yang dapat diterapkan oleh guru, yaitu guru senantiasa

memotivasi siswa untuk selalu menulis buku harian. Bersedia, membimbing

siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan menulisn. Guru juga harus

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

17 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 18: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

memberitahu manfaat dari menulis buku harian, sehingga siswa menjadi

tertarik untuk menulis buku harian. Guru juga diharapkan untuk selalu

menanamkan kebiasaan menulis karangan narasi dengan cara, memberi

tugas membaca dan menulis secara berkesinambungan kepada siswa.

Selain adanya dorongan dari guru, siswa juga harus menanamkan rasa

senang terhadap menulis, dimulai dengan kebiasaan membaca dan menulis

buku harian. Karena melalui cara tersebut, siswa akan terbiasa untuk

menuangkan ide-idenya. Siswa harus membiasakan diri untuk menulis buku

harian setiap hari, dengan bagitu kemampuan menulis siswa, khususnya

menulis karangan narasi akan meningkat. Sebaiknya siswa juga memotivasi

diri untuk selalu menulis, dengan cara menuangkan apapun yang dialami

atau dipikirkan dalam buku harian

DAFTAR PUSTAKA

GM, Jingga. 2012. Yuk Menulis Yuk. Yogyakarta: Araska.

Herjanto, Ely. 2007. Buku Harian. From

http://maselly2000.wordpress.com. Diakses 23 Desember 2012.

Isnaini, Imam. 2006. Buku Harian. From http://imamisnaini.multiply.com.

Diakses 23 Desember 2012.

Khanifa, Filda Rahmi. S. 2011. “Peningkatan Keterampilan Menulis

Pengalaman Pribadi Berbasis Multikultural dengan Sistem Pembelajaran Portofolio Pada

Siswa Kelas VII 5 SMP Negeri 1 Wiradesa Kabupaten pekalongan”. Semarang:

Universitas Negeri Semarang. Tersedia: http://lib.unnes.ac.id/6091/1/7502.pdf. Diakses 23

Desember 2012.

Komaidi, Didik. 2008. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media.

Konjo, Ian. 2011. Tujuan dan Kegunaan Menulis. From

http://jaririndu.blogspot.com/2011/10/tujuan-dan-kegunaan-menulis.html.

Diakses 23 Desember 2012.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga.

Prihadipati. 2010. Materi Buku Harian. From

http://prihadipati.blogspot.com/2010/11/materi-buku-harian.html. Diakses 23

Desember 2012.

Rahmawati, Evi. S. 2012. “Hubungan Kebiasaan Membaca Tajuk

Rencana dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Pada Siswa Kelas XI

SMA Negeri Kota Yogyakarta yang Berkategori Sedang”. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/1221/1

/Evi_Rahmawati.pdf. Diakses 23 Desember 2012.

Rohmah, Siti. 2010. Pengertian Buku Harian. From

http://sitie-rohmah.blogspot.com. Diakses 23 Desember 2012.

Saputra, Adian. 2012. Membongkar 10 Hambatan Menulis. From

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/09/07/membongkar-10-hambatan-menulis-

491097.html Diakses 23 Desember 2012.

Setyawan, Sigit. Menulis Buku Harian. From

http://www.kelasbahasa.net/home/teknik-menulis/buku-harian. Diakses 23

Desember 2012.

Sugiran. 2008. “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan

Memanfaatkan Pengalaman Menulis Buku Harian”. Jurnal Kependidikan

Interaksi Nomor 3 Tahun III, 53-65. Tersedia:

http://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/08/sugiran-menulis-narasi.pdf.

Diakses 23 Desember 2012.

Sulistiyaningsih, Eny. S. 2010. “Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

18 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 19: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Karangasem III Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret. Tersedia:

http://eprints.uns.ac.id/219/1/169472109201010221.pdf. Diakses 23 Desember

2012.

SN, Insan. 2012. Membiasakan Diri Menulis Diary. From

http://lambatlaun.com/membiasakan-diri-menulis-diary/. Diakses 23 Desember 2012.

Widyaiswara, Zulkarnaidini. 2009. Contoh Bahan Ajar Sederhana. From

http://zulkarnainidiran.files.wordpress.com. Diakses 23 Desember 2012.

Winarno. 2012. Kiat Sukses Menjadi Penulis. Jakarta: Platinum.

Yosisusanti. 2011. Jenis-jenis karangan berdasarkan pengertian dan ciri-

ciri karangan. From http://yosisusantismkn7.wordpress.com. Diakses 23 Desember 2012.

Diposkan oleh Euis Latifah di Minggu, November 17, 2013

Label: BAHASA INDONESIA

Reaksi:

0 komentar:

Poskan Komentar

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

+1 Rekomendasikan ini di Google

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

19 dari 20 6/3/2014 12:15 PM

Page 20: Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa Melalui Kebiasaan Menulis Buku Harian _ Euis Latifah

Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

PengikutPengikut

Join this sitewith Google Friend Connect

There are no members yet.Be the first!

Already a member? Sign in

Copyright © 2014 Euis Latifah. Designed for CorporateOffice.us - Electronic Medical Record, Logo, dress shoes

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA M... http://euislatifah.blogspot.com/2013/11/upaya-meningkatkan-kemampuan...

20 dari 20 6/3/2014 12:15 PM