EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO...

93
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus SKRIPSI Disusun Oleh: Edi Junaedi Abdilah 106011000083 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Transcript of EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO...

Page 1: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Edi Junaedi Abdilah

106011000083

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011

Page 2: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa
Page 3: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa
Page 4: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa
Page 5: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

ABSTRAK

Efektifitas Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Keberhasilan Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus

Media pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk

diperhatikan, karena media pembelajaran sangat mempengaruhi tingkat pemaham siswa terhadap materi yang disampaikan di kelas. Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan, dengan harapan proses komunikasi pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima secara utuh oleh siswa sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa dalam menerima dan memahami pelajaran, sehingga hal ini diprediksikan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana efektifitas penggunaan media audio visual terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X AP2 SMK Al-Hidayah Lebak Bulus.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang berusaha membuat deskripsi atau gambaran dari fenomena yang diselidiki dengan cara membuat kesimpulan berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian. Sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu: observasi, wawancara, uji materi pelajaran berbentuk pilihan ganda serta dokumentasi.

Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian yang penulis lakukan adalah penggunaan media audio visual mempunyai tingkat efektifitas yang signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini diketahui dari hasil jawaban siswa kelas X AP2 sebagai kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 77,90. Dan hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa menyukai dan termotivasi ketika proses pembelajaran menggunakan media audio visual berbentuk VCD, karena menurut hasil wawancara siswa menyebutkan bahwa media VCD dapat mempermudah mereka dalam memahami pelajaran.

Page 6: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan karunia, rahmat, hidayah, inayah serta kasih sayang yang berlimpah

dan tiada batas kepada penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan

terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW, yang telah menjadi sinar terang dalam perjalanan hidup

umat manusia, semoga kita semua mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhir.

Amin.

Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang “Efektifitas

Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini ada pihak-pihak yang

telah berkontribusi memberikan bantuan, pengarahan, inspirasi serta do’a dan

dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Univevrsitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

iii

3. Bapak Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag, Sekretaris Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

4. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag, selaku dosen pembimbing

akademik, yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan nasehat

kepada penulis selama perkuliahan.

5. Bapak Yudhi Munadi, M.Ag, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah

mentransfer ilmu selama masa perkuliahan

7. Segenap staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan bantuan

berupa referensi buku-buku dan bahan penelitian bagi penulis

8. Kepala sekolah, para guru dan staf SMK Al-Hidayah Lebak Bulus yang

telah memberikan ijin penelitian dan kerjasama yang baik dalam

memberikan data-data yang diperlukan penulis dalam penelitian ini.

9. Kepada almarhum ayahanda tercinta, penulis mengucapkan terimakasih

yang sedalam-dalamnya, semoga diampuni segala dosanya. Dan kepada

ibunda tercinta yang senantiasa mengasuh, membimbing, membiayai,

memotivasi serta menjadi sumber semangat bagi penulis dalam menjalani

kehidupan ini.

Page 8: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

iv

10. Ade Nurfajriyah, yang senantiasa memberikan motivasi, dan dukungan

kepada penulis baik berupa moril, tenaga, maupun pemikiran.

11. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Ahmad Sidrotul Muntaha, Kak Abdilah, Mahfud Fauzi, dan teman-

teman PAI B Angkatan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu,

terimakasih atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini serta motivasi

dan semangat untuk segera meyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman kosan, Ridwan, Fauzi, Teguh, Akbar, Mansur dan yang

lainnya, yang selalu mengobarkan api semangat dalam keputusasaan

penulis, terimakasih telah mengizinkan penulis untuk menjadikan

kosannya sebagai tempat singgah yang nyaman bagi penulis.

13. Terimakasih juga kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam

kelancaran penyusunan skipsi ini.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak didalamnya,

penulis hanya mempu mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga

kebaikannya mendapatkan balasan yang lebih baik lagi dari Allah SWT. Mudah-

mudahan skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya

bagi penulis dan umumnya bagi pembaca skripsi ini.

Penulis

Edi Junaedi Abdilah 106011000083

Page 9: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN PENULIS

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam ............................................................ 6

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..................................... 6

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................................... 8

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah ......................... 11

4. Tugas Pendidikan Agama Islam ............................................ 13

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ............................. 14

B. Media Audio Visual ................................................................... 19

1. Media Pendidikan dan Pembelajaran .................................... 20

2. Media Audio Visual ............................................................. 24

3. Macam-Macam Media Audio Visual .................................... 25

4. Karakteristik Media Audio Visual ........................................ 25

C. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .......................... 26

1. Prosedur Umum Pelaksanaan Pembelajaran ......................... 26

Page 10: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

vi

2. Pembelajaran Efektif ............................................................ 30

D. Hasil Belajar ............................................................................. 40

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................. 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 42

B. Metode Penelitian ..................................................................... 42

C. Objek Penelitian ........................................................................ 44

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 44

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah ......................................... 49

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Al-Hidayah ...................... 49

B. Kondisi Informan ...................................................................... 54

C. Hubungan Sosial ....................................................................... 55

D. Proses Belajar Mengajar Berbentuk Media Audio Visual .......... 56

1. Tahap Persiapan ................................................................... 56

2. Tahap Pelaksanaan ............................................................... 56

E. Efektifitas Pembelajaran Media Audio Visual ........................... 64

1. Hasil Uji Efektifitas Pembelajaran ........................................ 65

2. Komunikasi Pembelajaran Berbentuk Media Audio Visual .. 73

3. Pengamatan Terhadap Siswa Melalui Rekaman Handycam .. 73

F. Upaya SMK Al-Hidayah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 76

B. Saran-Saran ............................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

LAMPIRAN

Page 11: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sarana dan Prasarana ........................................................................... 51

Tabel 2. Daftar Pengajar SMK Al-Hidayah Lestari ........................................... 52

Tabel 3. Daftar Jumlah Siswa SMK A-Hidayah Lestari ...................................... 53

Tabel 4. Data Informan ..................................................................................... 55

Tabel 5 Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 66

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Pembagian Haji ............................................................................... 61

Diagram 2. Rukun Haji ..................................................................................... 61

Diagram 3. Wajib Haji ...................................................................................... 62

Diagram 4. Bentuk Komunikasi Dua Arah ........................................................ 73

Page 12: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

yang signifikan di berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam bidang

ekonomi, social, budaya, maupun pendidikan. Oleh karena itu, agar pendidikan

tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

tersebut perlu adanyan penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkitan dengan

faktor-faktor pengajaran di kelas, salah satu faktor tersebut adalah media

pembelajaran yang perlu dikuasai oleh guru, sehingga mereka dapat

menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara efektif dan efisien. Hasil

penelitian telah memperlihatkan bahwa media telah menunjukkan keunggulannya

membantu para guru dan staf pengajar dalam penyampaian pesan pembelajaran

dengan lebih cepat dan mudah ditangkap oleh siswa.

Dunia pendidikan saat ini tidak luput dari teknologi modern, walaupun

masih sangat minim, tapi paling tidak di setiap kelas, sudah mulai menggunakan

OHP. Penggunaan alat-alat modern memang seharusnya sudah suatu keniscayaan

diterapkan dalam dunia pendidikan, sudah tidak saatnya guru mengajar dikelas

hanya dengan bantuan papan tulis, dan spidol (kapur). Dengan perkembangan

teknologi pada saat ini, seorang guru harus bisa mempergunakan alat teknologi

sebagai media pembelajaran yang efektif, sehingga dengan berkembangnya

teknologi pendidikan tersebut menjadikan proses pendidikan dapat berjalan lebih

efektif dan efesien. Khususnya pada usia anak-anak, pendidikan dengan

menggunakan media moden, sebut saja media elektronik seperti televisi, vcd, lcd

viewer, tentunya akan lebih menarik perhatian daripada didapat dari guru saja.

Page 13: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

2

Apabila diperhatikan mengapa anak-anak bisa sangat antusias apabila menonton

film kartun atau bermain playstation daripada memperhatikan guru mengajar atau

membaca buku pelajaran. Salah satu penyebabnya adalah dalam mengajar guru

terlalu klasik atau tidak up date, atau dengan kata lain guru tidak modern baik

dalam metode pengajaran, dan juga dalam penggunaan dan pemilihan media

belajar. Penggunaan media audio visual seperti VCD atau LCD viewer, tentu

dapat meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi yang disampaikan.

Selain itu juga, sifat audio visual dari televisi atau monitor mampu memberi daya

ingat yang lama pada pemirsanya. Menurut R. Benschofer, pelajaran (suatu

program acara) yang bisa diingat lewat media pandang dengar ini, setelah tiga

hari, bisa 65%. Sedangkan lewat media dengar saja 10%, dan lewat media

pandang saja 20%. Media audio visual memang bukan barang baru dalam

pandangan umum, akan tetapi dunia pendidikan khususnya di Indonesia, hal ini

masih dirasa asing. Memang benar, bahwa media atau instrumen audio visual dan

sejenisnya bukanlah hal yang esensial, karena hanya masalah hardware saja, dan

tanpa itupun prosese pembelajaran pun dapat berjalan. Seperti pendapat Prof. Dr.

Nasution, M.A bahwa:

“Ada yang menafsirkan Teknologi Pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat modern yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan tetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan seperti radio, film opaque projector, overhad projector, TV, video tape recorder, computer, dan lain-lain. Alat-alat ini dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat pengajaran audio visual aids atau Instructioanal aids. Dalam teknologi pendidikan hal ini disebut “Hardware”. Alat-alat tersebut besar manfaatnya, namun bukan inti atau hakikat teknologi pendidikan. Alat-alat itu sendiri tidak mengandung arti pendidikan, alat-alat itu bermanfaatkan bila dikaitkan dengan suatu pelajaran atau program. Program ini lazim disebut software. Yang merupakan inti teknologi pendidikan adalah programnya yang harus disusun menurut prinsip-prinsip tertentu. Teknologi pendidikan dapat dilaksanakan tanpa alat-alat teknologi modern seperti dikatakan tersebut diatas.”1

Namun dalam teknologi pendidikan media audio visual tentu masih

dianggap sebagai hal yang penting, dan bukan dianggap hal yang harus

1Nasution, Teknologi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara, 1994). hal. 2

Page 14: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

3

dikesampingkan kelebihan-kelebihan media audio visual juga dijelaskan oleh TB.

Wahyudi,

“yaitu televisi sebagai media masa mempunyai banyak kelebihan dalam penyampaian pesan-pesannya di banding media masa lainnya, karena pesan-pesan yang disampaikan melalui gambar dan suara secara bersama-sama (singkron) dan hidup sangat (actual)…”2

Kaitannya dengan hal di atas, sebagai upaya pengembangan dalam proses

belajar mengajar yang lebih variatif, maka dalam proses pembelajaran perlu

adanya model pembelajaran. Adapun yang diterapkan di SMK AL-Hidayah Lebak

bulus, sejauh ini proses pembelajaran PAI baru dilakukan sebatas menggunakan

metode ceramah. Maka penurut peneliti, perlu diadakan metode baru dalam proses

belajar mengajarnya, yaitu dengan menggunakan metode audio visual, agar

peserta didik lebih memahami pelajaran dalam suasana yang menyenangkan.

Dari uraian di atas kiranya sangat menarik apabila dilakukan penelitian lebih

lanjut di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus untuk mengetahui lebih jauh efektifitas

penggunaan media audio visual yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran

PAI.

Media audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media

elektronik yang terdapat diruang multimedia yang tersedia di SMK Al-Hidayah

berupa VCD sebagai software yang berisi materi pelajaran PAI, dan VCD player,

televisi, dan LCD viewer sebagai hardware-nya.

Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah efektifitas audio visual tersebut

sebagai media penunjang proses pembelajaran PAI, yang akan diteliti dengan

instrument penelitian yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, dan diteliti

pula hasil belajar siswa yang juga termasuk salah satu indikator efektivitas

kegiatan pembelajaran, yaitu dengan instrument tes, yang diberikan oleh peneliti

kepada subyek peneltian yang utama dalam penelitian ini, yaitu para siswa SMK

Al-Hidayah.

2 TB. Wahyudi. Media Komunikasi Massa Television (Bandung: Alumni 1980). hal. 2.

Page 15: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

4

B. Identifikasi Masalah

1. Ketidaksiapan sekolah menerima media elektronik

2. Masih banyak guru yang belum paham kegunaan media audio visual

dalam mendukung proses pembelajaran.

3. Hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum

menunjukkan hasil yang memuaskan

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan ini lebih terarah dan tidak meluas, maka penelitian ini

dibatasi dengan tiga aspek yaitu:

1. Kurang efektifnya penggunaan metode pembelajaran PAI

2. Kurang menariknya penggunaan metode ceramah.

3. Setelah menggunakan media audio visual, apakah prestasi siswa

meningkat atau menurun?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan

masalah dalam penelitian ini adalah ” bagaimana efektifitas keberhasilan siswa

setelah menggunakan media audio visual?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui efektifitas pengunaan media audio visual pada

aspek proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Al-

Hidayah Lebak Bulus.

b. Untuk mengetahui efektifitas pengunaan media audio visual dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pada aspek hasil belajar di

SMK Al-Hidayah Lebak Bulus

2. Kegunaan penelitian

Page 16: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

5

a. Bagi SMK Al-Hidayah Lebak Bulus penelitian ini kiranya dapat

dijadikan salah satu sarana monitoring dan evaluasi, untuk membantu

mengembangkan kualitas pembelajaran, khususnya pada PAI.

b. Sebagai sumbangan informasi dan evaluasi yang nantinya dapat

dijadikan sebagai bahan percontohan terhadap lembaga pendidikan

formal, maupun non formal lainya, baik skala mikro maupun makro

dalam hal penggunaan media audio visual sebagai media dalam

pembelajaran.

c. Dari hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan untuk bahan

penelitian selanjutnya.

Page 17: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut Abuddin Nata adalah “upaya menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai bagi anak didik. Sehingga nilai-nilai yang terkandung

dalam pendidikan itu menjadi bagian dari kepribadian anak yang pada gilirannya

ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat”.1

Menurut Ki Hajar Dewantara, sebagaimana yang dikutip Abuddin Nata,

menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan manusia. Pendidikan tidak hanya bersifat pelaku pembangunan tetapi sering merupakan perjuangan. Pendidikan berarti memelihara hidup ke arah kemajuan, tidak boleh melanjutkan keadaan kemarin menurut alam kemarin. Pendidikan adalah usaha kebudayaan, berasas peradaban, yaitu memajukan hidup agar mempertinggi derajat kemanusiaan.2

Menurut Redja Mudyaharjo, pendidikan adalah “segala pengalaman belajar

yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup”.3 Berdasarkan

pengertian tentang pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

1Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Angkasa, 2003), Cet.

I, h. 10. 2Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Angkasa, 2003), Cet.

I, h. 11. 3Redja Mudyaharjo, Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar

Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3.

Page 18: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

7

adalah usaha sadar yang dilakukan seorang pendidik untuk memberi bimbingan

kepada yang terdidik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya menuju

arah kehidupan yang lebih baik, baik bersifat formal, informal maupun nonformal.

Pendidikan agama sendiri adalah “pendidikan yang memberikan

pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik

dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya

melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jalur, jenjang dan jenis

pendidikan”.4 Dengan kata lain, pendidikan agama merupakan “pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut

penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama

dan mengamalkan ajaran agamanya”.5

Sedangkan Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Darajat adalah “Suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.6

Hasan Langgulung mendefinisikan Pendidikan Agama Islam sebagai

“Proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan

pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk

beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat”.7 Sedangkan Endang

Syaifuddin Anshari memberikan pengertian Pendidikan Agama Islam sebagai

“proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh subyek didik terhadap

perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi) dan raga obyek didik

dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke

arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Islam”.8

Pendidikan Agama Islam juga diartikan sebagai: Pendidikan dengan melalui

jaran-ajaran agama Islam, yakni berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak

4http://www.depdiknas.co.id, 20 Mei 2010. 5http://www.depag.co.id, 20 Mei 2010. 6Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 130. 7http://www.wonk-educationnetwork.blogspot,com, 22 Mei 2010. 8 http://www.wonk-educationnetwork.blogspot,com, 22 Mei 2010.

Page 19: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

8

didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan, ia dapat memahami,

menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya

secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu

pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun

di akhirat kelak.9

Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk

membina, menanamkan dan membiasakan peserta didik agar berperilaku sesuai

dengan ajaran-ajaran agama Islam agar kelak mendapat kebahagiaan di dunia dan

akhirat. Dimana Pendidikan Agama Islam bukanlah sekedar penambahan

pengetahuan, pembinaan mental jasmani dan intelek semata, akan tetapi

bagaimana pengetahuan dan pengalaman yang telah didapatkan itu dapat

dipraktekkan dalam perilaku sehari-hari.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Sebelum membahas tentang tujuan Pendidikan Agama Islam terlebih dahulu

penulis akan menjelaskan apa sebenarnya makna dari “tujuan” tersebut. Secara

etimologi, tujuan adalah “arah, maksud atau haluan”.10 Dalam bahasa Arab

“tujuan” diistilahkan dengan ghayat, ahdaf atau maqasid. Sementara dalam

bahasa Inggris diistilahkan dengan goal, purpose, objectives atau aim. Secara

terminologi, tujuan adalah “sesuatu yang diharapkan dapat tercapai setelah sebuah

usaha atau kegiatan selesai”.11

Para ahli pendidikan (muslim) mencoba merumuskan tujuan Pendidikan

Agama Islam, diantaranya, H. M. Arifin seperti yang dikutip oleh Armai Arief

menjelaskan bahwa tujuan dari proses pendidikan Agama Islam adalah “idealitas

(cita-cita) yang mengandung nilai-nilai Islam yang hendak dicapai dalam proses

9Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002),

Cet. I, h. 37. 10Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Ciputat

Press, 2002, Cet. I, h. 15. 11Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Ciputat

Press, 2002, Cet. I, h. 16.

Page 20: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

9

kependidikan yang berdasarkan kepada ajaran Islam secara bertahap”.12 Terkait

dengan hal ini, adapun tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah

sendiri adalah:

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan dan pengamalan serta pengalaman peserta

didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus

berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.13

Menurut al-Syaibani tujuan tertinngi Pendidikan Agama Islam adalah

“Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. Sementara tujuan akhir yang

hendak dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik,

kemauan dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh

dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai khalifah fi al-ardh”.14

Sedangkan Muhammad Athiyah al-Abrasyi menyimpulkan bahwa tujuan

Pendidikan Agama Islam terdiri dari lima sasaran, yakni: “1.) membentuk akhlak

mulia, 2.) mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat, 3.) persiapan untuk

mencari rezeki dan memelihara segi kemanfaatannya, 4.) menumbuhkan semangat

ilmiah dikalangan siswa, dan 5.) mempersiapkan tenaga profesional yang

terampil”.15

Secara terperinci, tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Memahami ajaran agama

Memahami ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits

serta menyimpulkan hukum dari ayat-ayatnya untuk keperluan Negara,

masyarakat dan pribadi. Ajaran ini dinyatakan dalam Qs. At-Taubah (9) ayat 122:

12Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Ciputat

Press, 2002, Cet. I, h. 19. 13Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 135. 14Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis,

Teoritis dan Praktis, (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005), Cet. II, h. 36. 15Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis,

Teoritis dan Praktis, (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005), Cet. II, h. 39.

Page 21: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

10

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.16

b. Keluhuran budi pekerti

Nabi Muhammad Saw telah menunjukkan praktek-praktek budi pekerti dan

amal perbuatan serta ucapan-ucapan sehingga menjadi suri tauladan bagi seluruh

umat manusia di dunia.

c. Kebahagiaan hidup di Dunia dan Akhirat

Mengarahkan pendidikan anak untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat dengan melaksanakan ajaran agama Islam seutuhnya.

d. Persiapan untuk bekerja Agama Islam memerintahkan kepada semua pemeluknya agar giat bekerja

dan jangan mengharapkan hujan dari langit. Kebahagiaan hidup ditentukan oleh amal perbuatan seseorang, apabila mengerjakan perbuatan yang baik (amal shaleh) maka ia akan memperoleh kebahagiaan dalam hidupnya. Firman Allah SWT dalam Qs. Al-An’am (6) ayat 132:

“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak pernah lengah dari apa yang mereka kerjakan”.17

16Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media),

h. 206.

17Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media), h. 145.

Page 22: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

11

Pada intinya Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan yang berintikan

tiga aspek, yakni aspek iman, ilmu dan amal. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa tujuan dari

Pendidikan Agama Islam adalah menanamkan rasa keagamaan pada diri

siswa serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sehingga

di dalam perilaku kesehariannya selalu mengharap ridha Allah SWT dan

menjadikan ajaran agama Islam sebagai pedoman hidup dan amal perbuatannya,

baik dalam hubungannya dengan Allah SWT maupun dalam hubungannya dengan

sesama manusia.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Pada dasarnya pendidikan agama berfungsi “membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan intern dan antarumat beragama”.18 Sedangkan tujuan dari pendidikan agama itu sendiri yakni untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Adapun pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Pengembangan, yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia maupun di akhirat.

18http://www.depdiknas.co.id, 23 Mei 2010.

Page 23: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

12

c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan, yakni untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang mempunyai bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain.19

Dari penjelasan di atas, fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau

madrasah yakni untuk mengembangkan pemahaman siswa mengenai ajaran

agama Islam yang telah mereka dapatkan dalam lingkungan keluarga serta

memperbaiki dan mencegah dari kesalahan-kesalahan pemahaman dan hal-hal

yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Feisal (1999) berpendapat bahwa terdapat beberapa pendekatan yang dapat

digunakan dalam memainkan fungsi agama Islam di sekolah atau madrasah.

Pendekatan tersebut diantaranya:

1. Pendekatan nilai universal (makro), yaitu suatu program yang

dijabarkan dalam kurikulum.

2. Pendekatan meso, artinya pendekatan program pendidikan yang

mempunyai kurikulum, sehingga dapat memberikan informasi dan

kompetisi pada anak.

19Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 134-135.

Page 24: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

13

3. Pendekatan ekso, artinya pendekatan program pendidikan yang

memberikan kemampuan kebijakan pada anak untuk membudidayakan

nilai-nilai agama Islam.

4. Pendekatan makro, artinya pendekatan program pendidikan yang

memberikan kemampuan kecukupan keterampilan seseorang sebagai

profesional yang mampu mengemukakan teori, informasi, yang

diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.20

4. Tugas Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses yang berlangsung secara

kontinyu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal ini, maka tugas yang perlu

diemban oleh Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan

berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas pendidikan

mempunyai sasaran pada siswa yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara

dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya. Secara umum tugas

Pendidikan Agama Islam yaitu “membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan siswa dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik

kemampuan optimal”.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tugas PAI setidaknya dapat

dilihat dari tiga pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut adalah; Pendidikan

Agama Islam sebagai:

a. Pengembangan potensi. Sebagai pengembangan potensi, tugas

Pendidikan Agama Islam adalah menemukan dan mengembangkan

kemampuan dasar yang dimiliki siswa, sehingga dapat diaktualisasikan

dalam kehidupannya sehari-hari.

b. Proses pewarisan budaya. Sebagai pewarisan budaya, tugas Pendidikan

Agama Islam adalah alat transmisi unsur-unsur pokok budaya dari satu

20Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi:

Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 135.

Page 25: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

14

generasi ke generasi berikutnya, sehingga identitas umat tetap terpelihara

dan terjamin dalam tantangan zaman.

c. Interaksi antara potensi dan budaya. Sebagai interaksi antara potensi dan

budaya, tugas Pendidikan Agama Islam adalah sebagai proses interaksi

(memberi dan mengadopsi) antara manusia dan lingkungannya. Dengan

proses ini, siswa (manusia) akan dapat menciptakan dan mengembangkan

keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengubah atau

memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya.21

Untuk menjamin terlakasananya tugas PAI secara baik, hendaknya terlebih

dahulu dipersiapkan situasi-kondisi pendidikan yang bernuansa elastis, dinamis

dan kondusif yang memungkinkan bagi pencapaian tugas tersebut. Hal ini berarti

bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) dituntut untuk dapat menjalankan

fungsinya, baik secara sturktural maupun institusional.

Secara struktural, pendidikan Islam menuntut adanya struktur organisasi

yang mengatur jalannya proses pendidikan. Baik pada dimensi vertikal maupun

horizontal. Sementara secara institusional, ia mengandung implikasi bahwa proses

pendidikan yang berjalan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan dan mengikuti

perkembangan zaman yang terus berkembang. Untuk itu diperlukan kerjasama

berbagai jalur dan jenis pendidikan mulai dari sistem pendidikan sekolah maupun

pendidikan luar sekolah22

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI)

Islam itu adalah suatu agama yang berisi ajaran mengenai tata hidup yang

diturunkan Allah SWT kepada umat manusia melalui para RasulNya, sejak Nabi

Adam a.s. sampai Nabi Muhammad Saw. Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi

Muhammad Saw dari Allah SWT ini berisi pedoman pokok yang mengatur

hubungan manusia dengan Tuhannya (Allah SWT), dengan dirinya sendiri,

dengan sesama manusia, dengan makhluk bernyawa yang lain, dengan benda mati

dan alam semesta ini. Ajaran ini diturunkan Allah SWT untuk kesejahteraan hidup

21Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2005), Cet. II, h. 33.

22 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Pers, 2002), hlm. 33-34

Page 26: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

15

manusia di dunia ini dan di akhirat nanti, maka PAI sebenarnya harus berarti

pendidikan tentang tata hidup yang berisi pedoman pokok yang akan

dipergunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini untuk

menyiapkan kehidupan yang sejahtera di akhirat. Dengan demikian, berarti ruang

lingkup PAI secara umum itu luas sekali meliputi seluruh aspek kehidupan, yakni:

a. Keimanan (Ilmu Tauhid)

Pengajaran dan pendidikan keimanan berarti proses belajar mengajar

tentang berbagai aspek kepercayaan. Dalam mata pelajaran keimanan, inti

pembahasan adalah tentang ke-Esaan Allah SWT. Oleh karena itu, ilmu

tentang keimanan ini disebut juga Tauhid. Ruang lingkup pengajaran

keimanan itu meliputi rukun Iman yang enam, yakni percaya kepada

Allah SWT, kepada para Rasul Allah SWT, kepada para Malaikat, kepada

Kitab-kitab Suci yang diturunkan kepada para Rasul Allah SWT, kepada

Hari Kiamat, kepada Qadha’ dan Qadar.23

b. Ibadah (Ilmu Fiqih)

Dalam pengertian yang luas, ibadah itu adalah segala bentuk pengabdian

yang ditujukan kepada Allah SWT semata yang diawali oleh niat. Materi

pelajaran ibadah ini seluruhnya dimuat dalam ilmu Fiqih. Selain

membicarakan ibadah, juga membicarakan kehidupan sosial, seperti

perdagangan (jual-beli), perkawinan, perceraian, kekeluargaan, warisan,

pelanggaran, hukuman, perjuangan (jihad), politik (pemerintahan),

makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya.24

c. Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an tidak sama dengan membaca buku atau kitab suci

lain. Membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Membaca Al-Qur’an juga

merupakan suatu ilmu yang mengandung seni, yakni seni baca Al-Qur’an.

Isi pengajaran Al-Qur’an diantaranya adalah pengenalan huruf hijaiyah,

cara membunyikannya, bentuk dan fungsi tanda baca dan tanda berhenti,

23Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 1995), Cet. I, h. 84. 24Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 1995), Cet. I, h. 86.

Page 27: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

16

dan lain sebagainya. Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an ini lebih

banyak berisi pengajaran yang memerlukan banyak latihan dan

pembiasaan.25

d. Akhlak

Akhlak merupakan bentuk bathin dari seseorang. Pengajaran akhlak

berarti pengajaran tentang bentuk bathin seseorang yang kelihatan pada

tindak tanduknya (tingkah lakunya). Pembentukan ini dapat dilakukan

dengan memberikan pengertian tentang baik buruk kepentingannya dalam

kehidupan, memberikan ukuran baik buruk, melatih dan membiasakan

berbuat, mendorong dan memberi sugesti agar mau dan senang berbuat.

Dasar pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar

mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak

mulia.26

e. Muamalah

Muamalah merupakan sebagian perincian dari ilmu Fiqih. Ilmu ini lebih

membahas tentang hubungan sosial antar manusia, yakni muamalat

madaniyat dan muamalat maliyat. Muamalat madaniyat membahas

masalah-masalah yang dikelompokkan ke dalam kelompok persoalan

harta kekayaan, harta milik, harta kebutuhan dan cara menggunakan serta

mendapatkannya. Sedangkan muamalat maliyat membahas masalah-

masalah yang dikelompokkan ke dalam kelompok persoalan harta

kekayaan milik bersama baik masyarakat kecil atau besar seperti negara

(perbendaharaan negara = baitul mal).27

f. Syari’ah (Ilmu Hukum)

Syari’ah merupakan ilmu yang mempelajari tentang syariat atau hukum

Islam. Ayat pertama yang berbunyi “Iqra” merupakan pensyariatan

pertama hukum Islam. Perintah membaca, merupakan syariat yang

25Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 1995), Cet. I, h. 90. 26Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 1995), Cet. I, h. 98. 27Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 1995), Cet. I, h. 102.

Page 28: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

17

pertama dalam ajaran agama Islam. Ilmu ini membicarakan mulai dari

hukum pertama dalam Islam sampai kepada berbagai hukum dalam

kehidupan manusia sehari-hari.28

g. Tarikh (Ilmu Sejarah)

Tarikh Islam disebut juga Sejarah Islam. Pengajaran tarikh Islam

sebenarnya pengajaran sejarah, yakni sejarah yang berhubungan dengan

pertumbuhan dan perkembangan umat Islam, seperti kerajaan besar yang

berkuasa di luar tanah Arab sebelum datangnya Islam, peperangan yang

dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabat melawan orang

kafir, pemerintahan pada zaman Nabi Saw dan para sahabat, riwayat

hidup Nabi Muhammad Saw dan masih banyak lagi yang lainnya.29

Ketujuh ruang lingkup di atas dalam pelaksanaannya dapat diintegrasikan

sesuai dengan jenis lembaga pendidikan dan tujuan dari ruang lingkup tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, adapun ruang lingkup PAI di lembaga pendidikan

SMK yaitu:

1. Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan

sumber akidah (keimanan), syari’ah, ibadah, muamalah dan akhlak sehingga

kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Tujuan pengajaran Al-Qur’an di SMK

sendiri yaitu menumbuhkan rasa cinta dan keagungan Al-Qur’an dalam jiwa

siswa, memupuk kemampuan dalam memahami kitab Allah SWT secara

sempurna serta menumbuhkan kesan siswa terhadap makna dalam Al-Qur’an.30

2. Akidah

Akidah merupakan sesuatu yang diyakini dan dipegang teguh serta sukar

sekali untuk dirubah. Sasaran pengajaran akidah dalam jenjang SMK adalah untuk

menanam dalam jiwa siswa beriman kepada Allah SWT, Malaikat, Kitab-kitab

28Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995), Cet. I, h. 108.

29Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1995), Cet. I, h. 112.

30Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. II, h. 80.

Page 29: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

18

Allah SWT, Rasul-rasulNya dan tentang hari kiamat, menumbuhkan rasa syukur

dan taat beribadah dalam diri siswa. membantu siswa agar mereka berusaha

memahami berbagai hakikat seperti Allah SWT berkuasa serta mengetahui segala

sesuatu dan sebagainya. Adapun contoh subyek dalam pengajaran akidah ini

yakni:

a. Kaidah-kaidah (rukun) Islam b. Beriman kepada Allah SWT c. Beriman kepada Malaikat, Kitab-kitab Allah SWT dan Rasul-rasulNya d. Beriman kepada hari akhir e. Beriman kepada takdir Allah SWT f. Beriman kepada sifat-sifat Allah SWT g. Taat kepada Allah SWT dan RasulNya h. Cinta kepada Allah SWT dan RasulNya.31

3. Ibadah

Ibadah adalah mengikuti segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala

laranganNya. Hubungan antara manusia dengan Allah SWT diatur dalam ibadah

secara khas yang mencakup thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji. sedangkan

dalam hubungannya dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalat

secara luas. Tujuan pengajaran ibadah di SMK adalah agar siswa mengetahui

hukum-hukum agamanya dalam bidang ibadah, menumbuhkan hubungan erat

dengan Allah SWT, menambah kepatuhan padaNya melalui ibadah shalat, puasa,

zakat, haji dan ibadah lainnya.32

4. Akhlak

Pendidikan akhlak berkisar mengenai persoalan kebaikan dan kesopanan,

tingkah laku yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul dalam kehidupan

sehari-hari dan bagaimana seharusnya seorang siswa bertingkah laku. Akhlak juga

bisa dipahami sebagai sikap hidup manusia, dalam arti bagaimana sistem norma

31Muh. Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Terj. dari

Thuruqu Ta’limi Al-Tarbiyah Al-Islamiyah oleh Murni Djamal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 116.

32Muh. Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Terj. dari Thuruqu Ta’limi Al-Tarbiyah Al-Islamiyah oleh Murni Djamal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 150.

Page 30: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

19

yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia

dengan sesamanya menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam

menjalankan sistem kehidupannya (ekonomi, sosial, pendidikan, iptek, seni dan

sebagainya).33

5. Tarikh (Sejarah)

Tarikh (sejarah kebudayaan) Islam merupakan perkembangan perjalanan

hidup manusia muslim dari masa ke masa. Tarikh juga dapat dipahami sebagai

studi tentang riwayat hidup Nabi Muhammad Saw, para sahabat dan Imam-imam

pemberi petunjuk yang diceritakan kepada siswa sebagai contoh tealadan yang

utama dari tingkah laku manusia yang ideal, baik dalam kehidupan pribadi

maupun kehidupan sosial. Tujuan pengajaran tarikh di SMK yakni

mengembangkan iman, mensucikan moral, membangkitkan patriotisme dan

mendorong siswa untuk berpegang pada kebenaran serta setia kepadanya, melatih

siswa mengikuti tingkah laku para Nabi dan orang-orang shaleh dalam kehidupan

sehari-hari maupun dalam menghadapi kesulitan hidup.34

B. Media Audio Visual

Media audio visual dapat dibagi menjadi 2 jenis. Jenis pertama, dilengkapi

fungsi peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual

murni, sseperti film gerak (movie) bersuara, televisi dan video. Jenis kedua adalah

medis audio visual tidak murni yakni apa yang kita kenal dengan slide, opaque,

OHP, dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang

dimanfaatkan secara bersamaan dalam suatu waktu atau suatu proses

pembelajaran.35

33Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. II, h. 80. 34Muh. Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Terj. dari

Thuruqu Ta’limi Al-Tarbiyah Al-Islamiyah oleh Murni Djamal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 164.

35 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, suatu pendekatan baru, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), hal. 113-114

Page 31: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

20

1. Media Pendidikan dan Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti memiliki perantara atau pengantar. Medòë

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Selain pengertian diatas, Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA)

memiliki pengertian berbeda tentang media. Media adalah bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media

hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Adapun

batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa

media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Sedangkan menurut John D Latuheru media pembelajaran adalah semua

alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) dari sumber penerima pesan

dalam hal ini adalah anak didik.36

Adapun Yudhi Munadi dalam bukunya menjelaskan bahwa media

pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapay menyampaikan

dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan

belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara

efisien dan efektif.37

36 John D. Latuheru, Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta:

Depdikbud, 1982. Hal. 5 37 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, suatu pendekatan baru, (Ciputat: Gaung Persada

Press, 2008), hal. 7-8

Page 32: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

21

Suharsini Arikunto memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai

media pembelajaran. Media pembelajaran menurutnya ialah suatu sarana yang

digunakan untuk menampilkan pelajaran. Dalam pengertian yang lebih luas

disebut media pendidikan dengan pengertian bahwa pendidikan bukan hanya

mencakup proses pembelajaran yang ada tetapi juga dalam arti yang lebih luas38

a. Fungsi Media Pembelajaran

Secara umum, tujuan atau fungsi utama media pembelajaran yakni

mengefektifkan proses komunikasi pembelajaran sehingga tercapai tujuan yang

diinginkan (adanya perubahan tingkah laku).39

Pada dasarnya, fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber

belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian ciri-

ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai dan dampak atau efek yang

ditimbulkannya. Ciri-ciri (karakteristik) umum media yang dimaksud adalah

kemampuannya merekam, menyimpan dan melestarikan, mengkonstruksi dan

mentransportasikan suatu peristiwa atau objek. Kemudian yang dimaksud dengan

bahasa yang dipakai menyampaikan pesan adalah bahasa verbal dan bahasa

nonverbal. Se3dangkan yang dimaksud dengan efek yang ditimbulkan adalah

bentuk konkrit dari efek ini yaitu terjadinya perubahan tingkah laku dan sikap

siswa sebagai akibat interaksi antara dia dengan pesan, baik secara individu

maupun kelompok.40

Fungsi media pembelajaran dalam hubungannya dengan proses belajar

mengajar antara lain:

1) Media memungkinkan siswa menyaksikan benda atau peristiwa yang ada

pada masa lampau dengan perantara gambar, potret, film dan sebagainya.

2) Media memungkinkan siswa mengamati benda maupun peristiwa yang

sukar dikunjungi baik karena tempatnya jauh, karena tempatnya

berbahaya atau karena tempatnya terlarang.

38Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materil. Jakarta: Prima Karya, 1987. Hal. 14 39Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, suatu pendekatan baru, (Ciputat: Gaung Persada

Press, 2008), hal. 37 40Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, suatu pendekatan baru, (Ciputat: Gaung Persada

Press, 2008), hal. 36

Page 33: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

22

3) Media memungkinkan siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas

tentang bebnda atau masalah yang sukar diamati secara langsung.

4) Media memungkinkan siswa dapat menjangkau audience yang besar

jumlahnya.

5) Media dapat memperlihatkan secara cepat, proses yang terjadi secara

lambat.

6) Media dapat memperlihatkan secara lambat gerakan-gerakan yang

berlangsung secara cepat, jika diperlukan untuk diamati secara teliti.41

Pengetahuan tentang fungsi dan kemampuan media ini amat penting artinya

bila merupakan bagian integral dari sistem pendidikan. Karena dasar kebijakan

dalam pemilihan, pengembangan maupun pemanfaatan media tidak dapat terlepas

dari pengetahuan tentang fungsi dan kemampuan media tersebut.

b. Macam-Macam Media Pendidikan

Rudy Bretz mengintifikasikan ciri utama media menjadi tiga kelompok,

yaitu kelompok media yang menonjolkan suara, bentuk dan gerakan. Kelompok

media yang menggunakan bentuk dibedakan menjaid tiga, yaitu gambar, garis dan

simbol-simbol. Secara lengkap Rudy Bretz mengklasifikasikan media pendidikan

menjadi 8 kelas, yaitu:

1) Media Audio Visual Gerak

Media ini adalah media yang paling lengkap karena segala kemampuan

yang dapat diperankan oleh audio dan visual dapat dimanfaatkan melalui

media ini. Contohnya televisi, video tape, film dan media audio pada

umumnya seperti kaset program dan piringan hitam.

2) Media Audio Visual Diam

Media ini dilihat dari segi kelengkapannya merupakan media kedua

setelah media audio visual gerak. Perbedaannya hanya pada kemampuan

geraknya saja, kemampuan lain ada di media ini. Contohnya film strip

bersuara, slide bersuara, komik dengan suara.

41 Mahfudz Sholahudidin, Media Pendidikan Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986. Hal.

18-19

Page 34: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

23

3) Media audio visual semi gerak

Media ini adalah media audio yang disertai dengan gerakan secara linear

dan terputus-putus. Contohnya adalah: morse dan media board.

4) Media Visual Gerak

Media ini menunjukkan kemampuan visual dan gerakannya tetapi tanpa

suara. Contohnya: film bisu (Mr. Bean)

5) Media Semi Gerak

Media ini adalah media yang mampu menampilkan gerakan titik secara

linear (garis dan tulisan) tetapi tanpa suara. Contohnya: Teleautograp.

6) Media audio

Media ini adalah yang hanya menonjolkan audio saja tanpa ada gambar

atau gerakan apapun. Contohnya: radio, telepon, audio tape (kaset

program) dan audio disc.

7) Media Cetak

Media cetak yaitu media yang menampilkan informasi melalui kata-kata

dan simbol-simbol atau diagram saja. Contohnya: Teletipe, papertape.42

Basyiruddin Utsman menggolongkan media kepada 8 kategori, yaitu:

1) Real Things, dapat berupa manusia (teacher) itu sendiri, benda

sesungguhnya, dan peristiwa yang terjadi. Pengajar adalah media yang

utama dalam proses belajar mengajar dan merupakan motivator atau

fasilitas bagi siswa untuk mengoptimalkan kegiatan belajar.

2) Verbal Representations: berupa media tulis/cetak, buku tulis dan

sebagainya.

3) Graft Representation: berupa chart, diagram, gambar, atau lukisan.

4) Still Picture: seperti foto, slide, film strip, OHP dan media visual lainnya.

5) Motion Picture: seperti film, televisi, video tape, dan lain-lain.

6) Audio (Recording): Seperti pita kaset, real tape, piringan hitam dan

sound track.

42Arief S. Sudirman, dkk. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:

Medyatama Saran Perkasa, 1989. Hal. 174-176

Page 35: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

24

7) Simulation: berupa permainan yang menirukan kejadian yang sebenarnya.

Contoh: perang-perangan dan mengemudikan mobil.

2. Media Audio Visual

Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunya kemampuan yang lebih baik. Teknologi audio

visual digunakan untuk menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin

mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Pengajaran

melalui audio visual jelas dan bercirikan pemakaian perangkat keras selama

proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape recorder dan proyektor visual

yang lebar. Jadi, pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan

materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak

seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.43

Tujuan pemakaian media audio visual, dalam hal ini yang dimaksud secara

umum dalam proses pembelajaran adalah:

a. Untuk Tujuan Kognitif

Dengan menggunakan video, mitra kognitif dapat dikembangkan, yakni

yang menyangkut kemampuan mengenal kembali kemampuan memberikan

rangsangan berupa gerak yang serasi. Umpamanya: pengamatan benda terhadap

kecepatan relatif suatu obyek atau benda yang bergerak, penyimpangan dalam

gerak interaksi antara obyek dan benda.

Dengan video dapat pula dipertunjukkan serangkaian gambar diam dapat

pula digunakan untuk menunjukkan contoh-contoh bersikap atau berbuat dalam

suatu penampilan, khususnya yang menyangkut interaksi menusiawi, sehingga

dapat dimungkinkan mengoreksi langsung terhadap penampilan yang tidak

memenuhi syarat.

43Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010) cet.ke-

XIII, hal. 30

Page 36: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

25

b. Untuk Tujuan Psikomotor

Video merupakan media yang paling tepat untuk memperlihatkan contoh

ketrampilan yang menyangkut gerak, karena dapat diperjelas dengan cara

diperlambat atau dipercepat.

c. Untuk Tujuan Afektif

Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi media

yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi.44

3. Macam-Macam Media Audio Visual

Media audio visual dibagi kedalam dua jenis, yaitu:

a. Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal

dari satu sumber seperti video kaset.

b. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal

dari sumber yang berbeda. Misalnya film bingkai suara yang unsur

gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari

tape recorder.

4. Karakteristik Media Audio Visual

Ciri-ciri dan karakteristik utama teknologi media audio visual adalah sebagai

berikut:

a. Bersifat linear

b. Menyajikan visual yang dinamis

c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

perancang/pembuatnya

d. Merupakan representasi fisik dari gagasan ril atau gagasan abstrak

e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis, behaviorisme dan kognitif

f. Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang

rendah.45

44 Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta:

Rajawali Press, 1987. Hal. 104-105 45Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010) cet.ke-

XIII, hal. 31

Page 37: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

26

C. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar

juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu.46

1. Prosedur Umum Pelaksanaan Pembelajaran

Dick dan Carey (1996:184) mengemukakan 5 komponen pokok dalam

pelaksanaan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan pra-pembelajaran

b. Penyajian informasi

c. Partisipasi siswa

d. Testing (evaluasi)

e. Tindak lanjut

Dari ke-5 komponen tersebut dapat diringkas menjadi 3 tahap atau prosedur

yang secara umum dilakukan dalam setiap pembelajaran. Tahap pra-pembelajaran

menurut Dick dan Carey dapat disebut tahap persiapan, sedangkan tahap

penyajian dan informasi siswa dapat disingkat menjadi tahap penyajian karena

dalam penyajian akan melibatkan partisipasi siswa47. Tahap ke-4 dan ke-5,

evaluasi dan tindak lanjut menjadi satu.

a. Kegiatan Persiapan atau Pra-Pembelajaran

Kegiatan pra-pembelajaran sebenarnya terdiri dari dua jenis, yaitu

persiapan sebelum pembelajaran (pra-pembelajaran) dan kegiatan awal

pembelajaran, disebut pembukaan pembelajaran

1) Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru perlu

mempersiapkan diri dengan baik agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran dengan efektif dan efisien. Persiapan ini meliputi:

46 Nana Sudjana , Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Mandar Madju 1989), hal. 28 47Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka, 2007), Cet. I, hal. 2.3

Page 38: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

27

persiapan tertulis, persiapan yang berkaitan dengan media

pembelajaran maupun alat-alat pelajaran dan persiapan diri

2) Pembukaan Pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh

guru pada awal pembelajaran. Dick dan Carey (1996)

mengemukakan bahwa pada awal kegiatan formal pembelajaran, ada

3 hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu memotivasi siswa, memberi

siswa, memberikan informasi apa yang akan dipelajari siswa,

meyakinkan bahwa siswa telah memiliki pengetahuan awal

(prasyarat) yang diperlukan untuk mempelajari materi yang akan

disajikan.48

b. Penyajian Informasi dan Contoh

Pada tahap ini guru menetapkan secara pasti informasi siswa, konsep,

aturan dan prinsip-prinsip apa yang perlu disajikan kepada siswa.

Disinilah penjelasan pokok tentang semua materi pembelajaran.

Kesalahan utama yang sering trejadi dalam tahap ini adalah menyajikan

informasi terlalu banyak, terutama jika sebagian dari informasi tersebut

tidak relevan dengan tujuan pembelajaran, hal ini sangat penting

diperhatikan. Pada saat guru memberikan informasi, hendaknya tidak

hanya mendefinisikan konsep-konsep baru, namun menjelaskan kaitan-

kaitannya dengan konsep lain. Guru juga perlu menentukan jenis-jenis

dan sejumlah contoh yang akan diberikan untuk setiap konsep.

c. Partisipasi Siswa

Dalam tahap ini, guru berusaha agar siswa berpartisipasi penuh dalam

kegiatan pembelajaran. Disinilah siswa mempelajari, mengerjakan segala

sesuatu yang menjadi tugasnya. Namun, salah satu komponen yang

sangat kuat yang tidak boleh terlupakan dalam proses belajar ini adalah

pemberian umpan balik. Guru dapat meningkatkan proses belajar dengan

menyediakan kegiatan-kegiatan yang secara langsung relevan dengan

48Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka, 2007), Cet. I, hal. 2.3 – 2.4

Page 39: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

28

tujuan pembelajaran. Siswa seharusnya mendapat kesempatan untuk

mempraktikkan apa yang guru kehendaki dari siswa untuk dikerjakan

d. Penilaian

Ada dua jenis penilaian yang biasa dilakukan oleh kebanyakan guru, yaitu

pretest dan posttest. Guru harus dapat menentukan secara pasti strategi

apa yang akan ditempuh untuk melakukan penilaian. Strategi seorang

guru mungkin berbeda secara signifikan dengan strategi yang biasa

digunakan oleh para guru dan pelatih yang melaksanakan pembelajaran

secara lengkap.

Dalam rangka melaksanakan tes formal, perancang pembelajaran dapat

mempertimbangkan penggunaan pertanyaan-pertanyaan sikap secara

tersembunyi. Pertanyaan-pertanyaan ini menunjukkan apakah siswa

memikirkan pembelajaran pada saat menghadapi kegiatan belajar.

e. Kegiatan-Kegiatan Tindak Lanjut

Sebagai bagian dari pembelajaran, anda perlu mempunyai bahan-bahan

atau setidak-tidaknya rekomendasi tentang apa yang dapat dikerjakan

siswa sebagai hasil dari unjuk kerja pada posttest. Apakah guru akan

memisahkan bahan-bahan remediasi yang disediakan untuk para siswa

yang kurang tingkat pencapaiannya? Jika demikian, jenis strategi apa

yang akan melibatkan para siswa tersebut? Apakah guru akan

memberikan bahan-bahan pengayaan tertentu atau dapat juga

menyarankan kegiatan-kegiatan pembelajaran kepada para siswa yang

sukses berpartisipasi dalam pembelajaran, sedangkakn ada juga siswa

yang hanya sampai pada batas pencapaian yang ditetapkan? Keputusan

ini mempunyai implikasi tidak hanya sebagai bantuan dalm proses

belajar, namun juga diperlukan secara langsung untuk implementasi

pembelajaran guru seperti diuraikan dibawah ini:

1) Mereview strategi untuk ingatan dan transfer

Setelah guru mempertimbangkan remediasi dan pengayaan, langkah

terakhir adalah mereview strategi untuk menentukan apakah ingatan

Page 40: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

29

(memmori) siswa dan transfer belajar memerlukan perhatian?

Pertanyaan ini dijawab dengan mereview analisis konteks, yang akan

menguraikan kondisi-kondisi yang menyebabkan siswa ingin

mencapai tujuan pembelajaran.

2) Ketrampilan mengingat

Ketika guru mempertimbangkan apa yang akan dilakukan siswa

apabila mereka telah mencapai tujuan pembelajaran, apa yang akan

diingat oleh siswa? Apakah ada sesuatu yang secara mutlak harus

diungkap kembali dari ingatan? Haruskah hal itu dilakukan secara

jelas? Jika demikian banyak teknik yang disarankan untuk

mengajarkan informasi verbal sebagia salah satu strategi dalam

pembelajaran.

Jawaban yang sering diperlukan dalam pertanyaan tersebut, yaitu

apapkah hal-hal yang dilakukan siswa perlu diingat? Apakah

memorisasi itu tidak penting, hanya sebatas siswa berhasil melakukan

suatu ketrampilan saja? Jika dengan kasus ini tujuan guru tercapai

maka guru dapat mempertimbangkan penggunaan panduan tugas.

Panduan tugas adalah suatu alat yang digunankan bagi siswa untuk

mengerjakan suatu tugas. Misalnya, dapatkah siswa hanya mengisi

daftar cek (checklist), untuk mengerjakan tugas? Jika demikian, akan

sangat mengurangi kebutuhan untuk mengingat suatu informasi dan

mungkin dapat mengurangi panjangnya waktu pembelajaran.

3) Transfer Belajar

Pertanyaan berikutnya dalam tujuan pembelajaran guru adalah apakah

hakikat transfer belajar yang akan terjadi? Apakah bedanya konteks

unjuk kerja dengan konteks belajar?

Misalkan, tujuan pembelajaran adalah menggunakan program aplikasi

komputer baru dan ini diajarkan dalam pusat latihan komputer yang

identik dengan komputer yang digunakan dalam tempat kerja. Selama

pelatihan, siswa menggunakan bentuk-bentuk nyata yang dipakai

dalam suatu lembaga (tempat kerja) untuk mengaplikasikan kegiatan

Page 41: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

30

belajar. Diharapkan bahwa siswa akan menggunakan aplikasi baru

setelah menyelesaikan seluruh pelatihan.

Dari contoh tersebut diasumsikan bahwa jika pelatihan dirancang

dengan baik, maka akan ditransfer 100% kedalam tempat kerja.

Transfer akan terjadi karena system dan aplikasi yang sama serta

bentuk-bentuk itu sama dengan bentuk yang digunakan dalam

pelatihan.

2. Pembelajaran efektif

a. Pengertian Efektifitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektifitas berasal dari kata, efektif

yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesamaannya, manfaatnya,

dapat membawa hasil, berhasil guna, mulai berlaku.49 Dapat juga didefinisikan

sebagai sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan, manjur,

membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan,

dalam hal ini efektifitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan intruksional

khusus yang telah di canangkan. Metode pembelajaran dikatakan efektif jika

tujuan intruksional khusus yang di canangkan lebih banyak tercapai.50

Menurut Steers yang dikutip oleh Ahmad Habibullah, efektifitas adalah

konsistensi kerja yang tinggi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

Adapaun Stoner yang dikutip pula oleh Ahmad Habibullah dkk, memberikan

definisi efektifitas sebagai kemampuan menentukan tercapainya tujuan.51

Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh

tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai

dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa:

“efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,

49 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka: 1996), h: 250 50 http//agungprudent.WordPress.com/2009/06/18 efektifitas-pembelajaran 51Ahmad Habibullah dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama

Islam, (Jakarta: PT pena Citasatria: 2008), cet: 1, h: 6

Page 42: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

31

kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang

dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.52

Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah

pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu segala daya upanya guru untuk

membentuk para siswa agar bisa belajar dengan baik.53

Dapat juga dikatakan efektif belajar menurut Makmun yang dikutip oleh

Saipul Sagala adalah membawa pengaruh atau makna tertentu bagi pelajar itu

(setidak-tidaknya sampai batas tertentu) relaitif tetap dan setiap saat diperlukan

dapat diproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah (Problem

Solving) baik ujian ulangan dan sebagainya maupun penyesuaian diri bagi

kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Efektif belajar dapat ditunjukan:

1) Tepat waktu atau efisien waktu,

2) Pertanyaan sederhana dapat informasi lengkap,

3) Cepat menguasai konsep,

4) Metode tepat sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi dan

indikator dan

5) Irit biaya.54

Dalam proses pembelajaran yang dapat dikatakan efektif apabila seorang

guru memiliki kemampuan dalam mengelola materi ajar sehingga siswa dengan

mudah menerima materi yang diajarkan dan dapat merangsang siswa untuk

mengungkapkan gagasannya, adapun perbedaan siswa menjadi lebih kreatif dan

saling menghargai pendapatnya masing-masing.

Secara fundamental Dollar and Miller (1970) menegaskan bahwa belajar

efektif dipengaruhi oleh: adanya motivasi (drivers) yaitu peserta didik harus

menghendaki sesuatu, adanya perhatian dan mengetahui sasaran (Cue) yaitu

peserta didik harus memperhatikan sesuatu, adanya usaha (response) yaitu peserta

52 http://dansite. Wordpress.com/2009/03/28/pengertian efektifitas. 53Trianto, Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan dan

Implementasinya pada KTSP, (Jakartaa: Kencana: 2009), cet: 1, h: 20 54Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

(Bandung: Alpabeta: 2009), 174

Page 43: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

32

didik harus melakukan sesuatu dan adanya evaluasi dan pemanfaatan hasil

(reinforcement) peserta didik harus memperoleh sesuatu yang penuh arti dalam

belajar. Agar belajar efektif, pelajaran dimulai dari apa yang diketahui peserta

didik sedangkan kegiatan belajar berbuat dengan menggunakan bahasa dan istilah

yang dapat dipahami peseta didik.55

Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama

keefektifan pembelajaran, yaitu:

1) Presentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM)

2) Rata-rata prilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.

3) Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan.

4) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,

mengembangkan struktur kelas yang mendukung.

Guru yang efektif adalah guru menemukan cara dan selalu berusaha agar

anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentase

waktu belajar akademik yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan

teknik yang memaksa, negatif atau hukuman. Selain itu guru yang efektif adalah

orang-orang yang dapat menjalin hubungan yang simpatik dengan para siswa,

menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu

rasa cinta belajar, mengusasi sepenuhnya bidang studi mereka dan dapat

memotivasi siswa untuk bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi namun

juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih.56

Dengan begitu, upaya untuk melakukan pengajaran, membiasakan,

bimbingan, pengasuhan dan pengembangan potensi anak didik akan biasa

dilakukan dengan sebaik-baiknya pula dan anak didik tidak hanya memperoleh

pengetahuan kognitif, tetapi juga meresapi nilai-nilai materi yang didapat dengan

hati dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Ciri-Ciri Efektifitas

55Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alpabeta: 2009), 175

56 http://www.uin.suka.ac.id/detail_kabar

Page 44: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

33

Menurut Harry Firman (1987), keefektifan program pembelajaran ditandai

dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan intruksional yang

telah ditetapkan.

2) Memberikan pengalaman belajar yang efektif, melibatkan siswa secara

aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan intruksional.

3) Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar-mengajar.

Berdasarkan ciri program pembelajaran aktif seperti yang digambarkan di

atas. Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditinjau dari segi tingkat

prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi proses dan sarana

penunjang.

Aspek hasil meliputi tinjauan terhadap hasil belajar siswa setelah mengikuti

program pembelajaran yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik. Aspek proses meliputi pengamatan terhadap keterampilan siswa,

motivasi, respon, kerjasama, partisipasi, aktif, tingkat kesulitan pada penggunaan

media, waktu serta teknik pemecahan masalah yang ditempuh siswa dalam

menghadapi kesulitan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Aspek

sarana penunjang meliputi tinjauan-tinjauan terhadap fasilitas fisik dan bahan

serta sumber yang diperlukan siswa dalam proses belajar mengajar seperti ruang

kelas, labolatorium, media pembelajaran dan buku-buku teks.57

1) Kriteria efektifitas pengajaran itu melliputi:

a) Prosentase waktu belajar siswa yang tinggi

b) Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.

c) Ketepatan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan yang diutamakan)

d) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif

e) Mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir 2 tanpa

mengabaikan butir 4.

57 http://agungprodent.wodpress.com/2009/06/18/efektifitas -pembelajaran

Page 45: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

34

Sedjana mengungkapkan kriteria yang dapat digunakan untuk menilai

keefektifan proses belajar mengajar sebagai berikut.

1) Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum

2) Keterlaksanaannya oleh guru, dalam hal ini sejauh mana kegiatan dan

program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru tanpa

mengalami hambatan atau kesulitan

3) Keterlaksanaannya oleh siswa, dalam hal ini dimulai sejauhmana siswa

melakukan kegiatan belajar sesuai dengan program yang telah ditentukan

tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti

4) Motivasi belajar siswa, motivasi belajar siswa sangat mempengaruhi

keberhasilan belajar siswa saat melaksanakan kegiatan belajar

5) Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar, penilaian proses belajar

mengajar terutama adalah sejauhmana keaktifan siswa mengikuti

pelajaran

6) Interaksi guru siswa berkenaan dengan komunikasi atau hubungan timbal

balik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dalam melakukan

kegiatan belajar mengajar.

7) Kemampuan atau ketrampilan guru mengajar, merupakan puncak

keahlian guru yang profesional dalam hal penguasaan bahan pengajaran

bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, penetapan metode mengajar

dan lainnya.

8) Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh para siswa58

Sedangkan menurut Mortimore proses belajar mengajar yang efektif itu

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Aktif, bukannya pasif

2) Konvert, bukannya overt

3) Kompleks, bukannya sederhana

4) Dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual siswa

5) Dipengaruhi oleh berbagai konteks belajar

58 Yayat, Efektifitas Penyetaraan Program S1 Bagi Guru-Guru SMK (Penelitian Pada Guru-Guru SMK di Kotamadya Bantul), (Tesis Program Pasca Sarjana UNY, 2001), hal.40

Page 46: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

35

c. Aspek-Aspek Efektivitas

Berdasarkan pendapat Aswarni Sujud tentang pengantar efektifitas, dapat

dijelaskan bahwa efektifitas suatu program dapat dilihat adrai aspek-aspek

dibawah ini:

1) Aspek tugas dan fungsi

Seseorang atau lembaga dikatakan efektif jika melaksanakan tugas atau

fungsinya. Begitu juga suatu program pengajaran akan efektif jika tugas d

an fungsinya dapat dilaksanakan dengan baik, dan tugas peserta didik

belajar dengan baik

2) Aspek rencana atau program

Jika seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana atau program

dikatakan efektif. Yang dimaksud dengan rencana atau program disini

adalah rencana pengajaran yang terprogram, yaitu berupa materi yang

terwujud dalam sebuah kurikulum, yaitu berupa materi yang terwujud

dalam sebuah kurikulum yang telah diterapkan.

3) Aspek ketentuan dan aturan

Efektifitas suatu program juga dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan

yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses

pengajaran. Aspek ini mencakup aturan-aturan baik yang berhubungan

dengan peserta didik. Jika aturan ini dilaksanakan berarti ketentuan atau

aturan telah berlaku secara efektif.

4) Aspek tujuan atau kondisi ideal

Suatu program kegiatan dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atua

kondisi ideal program tersebut dapat dicapai. Penilaian aspek ini dapat

dilihat dari prestasi yang dicapai oleh siswa.

Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa segi, yang dimulai dari

perencanaan guru. Perencanaan pembelajaran berkenaan dengan keputusan yang

Page 47: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

36

diambil guru dalam mengorganisasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi

hasil pembelajaran. (Burden & Bird, 1999). Perencanaan merupakan tugas yang

sangat penting dilakukan oleh guru. Ketika guru membuat keputusan tentang

perencanaan, perlu mempertimbangkan “seseorang melakukan apa, apabila dan

urutan peristiwa-peristiwa belajar apa yang akan terjadi, dimana peristiwa belajar

itu berlangsung, jumlah waktu yang digunakan, dan sumber-sumber serta bahan-

bahan yang dimanfafatkan”.59

Keputusan tentang perencanaan juga berhubungan dengan isu-isu seperti

materi yang dipilih, strategi pembelajaran, penyampaian pelajaran, media

pembelajaran, pengelolaan kelas, iklim kelas dan evaluasi pembelajaran. Tujuan

perencanaan adalah member jaminan pebelajar akan belajar dengan baik. Oleh

karena itu, perencanaan membantu menciptakan, mengelola dan

mnegorganisasikan peristiwa-peristiwa pembelajaran yang memungkinkan

kegiatan belajar terjadi. Perencanaan membantu guru untuk menata alur dna

urutan peristiwa-peristiwa pembelajaran yang tepat dan juga mengatur waktu.

Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam merencanakan pembelajaran sangat

tergantung pada individu guru. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti

kebutuhan pebelajar, kekomplekan tugas pembelajaran, fasilitas-fasilitas dan

peralatan serta pengalaman guru.

a) Faktor-faktor yang berkaitan dengan pembelajaran:

(1) Konten (isi) Pembelajaran: isi pelajaran berkaitan dengan

pengetahuan, ketrampilan, aturan, konsep atau proses kreatif yang

akan dipelajari pebelajar

(2) Bahan: berwujud tulisan, bentuk fisik atau stimuli visual, yang

dugunakan dalam pembelajaran. Buku teks, film, film strip, komputer,

video tape.

(3) Strategi Pembelajaran: pemilihan berbagai strategi pembelajaran

yang digunakan untuk mengajarkan isi pembelajaran merupakan

perencanaan sentral guru.

59Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka, 2007), Cet. I, hal. 2.15

Page 48: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

37

(4) Perilaku Guru: guru melakukan sejumlah kegiatan selama proses

pembelajaran berlangsung dan membantu pebelajar dalam kegiatan-

kegiatan belajar, seperti membimbing kelompok, menyajikan

pelajaran secara, membuka pelajaran dan membuat kesimpulan.

(5) Menstrukturkan Pelajaran: menyusun pelajaran berkaitan dengan

kegiatan yang terjadi pada suatu saat tertentu selama penyajian

pelajaran dan guru perlu merencanakan struktur pelajaran.

(6) Lingkungan Belajar: ketika kegiatan-kegiatan belajar direncanakan,

pertimbangan jenis lingkungan belajar yang ingin diciptakan. Banyak

factor yang perlu diperhatikan. System pengelolaan kelas yang efektif

perlu direncanakan dan ditetapkan, seperti aturan-aturan kelas,

menciptakan iklim kelas yang positif, tanggung jawab pebelajar

secara akademik dan penguatan-penguatan perilaku yang

dikehendaki.

(7) Pebelajar: guru harus mempertimbangkan karakteristik pebelajar,

perlu dipertimbangkan pula motivasi belajar, kebutuhan akademik,

kebutuhan fisik dan psikologis. Lebih dari itu, pertimbangkan

pengelompokan, seperti kelompok kecil, kelompok keseluruhan dan

kerja mandiri.

(8) Durasi Pembelajaran: guru perlu menjadi manajer waktu untuk

menjamin bahwa pebelajar mempunyai kesempatan untuk mencapai

tujuan pembelajaran selama kurun waktu tertentu.

(9) Lokasi Pembelajaran:guru juga perlu merencanakan tempat dimana

pembelajaran akan terjadi.60

b) Karakteristik Guru

Keputusan perencanaan tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran dipengaruhi

oleh karakteristik guru itu sendiri (Neely & Hansford, 1985). Pertama, banyaknya

pengalaman mengajar guru akan mempengaruhi keputusan perencanaan. Kedua,

60Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka, 2007), Cet. I, hal. 2.16 – 2.17

Page 49: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

38

filosofi belajar-mengajar akan mempengaruhi keputusan tentang perencanaan

guru. Ketiga, pengetahuan guru tentang isi pelajaran. Keempat, gaya guru dalam

mengorganisasikan pelajaran. Kelima, harapan-harap menata kelas, baik untuk

pebelajar belajar maupun pelaksanaan pembelajaran oleh guru itu sendiri.

Keenam, perasaan aman dan control pembelajaran memainkan peranan dalam

proses perencanaan.

c) Guru yang efektif

Rosanshine (1989) mengidentifikasi 6 hal tentang guru yang efektif sebagai

berikut:

(1) Melakukan review harian

(2) Menyiapkan materi baru

(3) Melakukan praktik terbimbing

(4) Menyediakan balikan dam koreksi

(5) Melaksanakan praktik mandiri

(6) Review mingguan dan bulanan

d) Pendekatan pembelajaran yang efektif

Pendekatan pembelajaran yang efektif adalah pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada pebelajar. Pada saat ini telah ada perubahan paradigm dalam

pembelajaran, yaitu bahwa pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, melainkan

pebelajar.61 Dalam hal ini terdapat 3 jenis pendekatan yang saat ini banyak

diterapkan, yaitu:

(1) Belajar Mandiri (independent learning), dkonsep belajar mandiri

diartikan sebagai sesuatu yang berbeda. Ada 7 prinsip yang perlu

diketahui dalam konsep belajar ini, yaitu:

(a) Pebelajar belajar untuk dirinya sendiri

(b) Pebelajar mempunyai ukuran untuk mengontrol atas kegiatan

belajarnya sendiri.

(c) Pebelajar memilki tanggung jawab untuk menentukan konteks

belajar, mendiagnosis kebutuhan belajar secara pribadi,

61Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Penerbit

Universitas Terbuka, 2007), Cet. I, hal. 2.20

Page 50: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

39

mengidentifikasi sumber-sumber belajar, serta menentukan waktu

untuk belajar dan lag\ngkah belajar.

(d) Pebelajar mungkin mengembangkan rencana kegiatan belajarnya

sendiri

(e) Kebutuhan individu yang berbeda dikenal dengan respon yang

tepat, dibuat untuk kebutuhan khusus pebelajar secara individual.

(f) Kegiatan belajar pebelajar didukung, diperluas atau dikurangi

dengan sumber-sumber belajar dan panduan belajar.

(g) Peranan mengajar berubah dari guru atau penyampai informasi ke

pengelola proses belajar.

(2) Pembelajarn Terpadu (integrated learning), merupakan suatu

pendekatan pembelajaran untuk mencapai ketrampilan-ketrampilan

belajar sepanjang hayat. keterpaduan merupakan strategi pembelajaran

yang berorientasi kepada pebelajar. (Den & Harden, 2005), contohnya:

pengajaran Pendidikan Agama dikaitkan dengan mata pelajaran

lainynya seperti PPKN maupun Bahasa Indonesia. Pendekatan

pembelajarn terpadu membantu pebelajar melalui:

(a) Belajar aktif

(b) Menilai diri sendiri

(c) Individualisasi, dan

(d) Belajar mandiri.

Adapun kelebihan pembelajaran terpadu diantaranya adalah:

memberikan gambaran hubungan antar pengetahuan, memungkinkan

kesatuan penyajian suatu problem dan mempermudah kerjasama antar

disiplin keilmuan.

(3) Belajar Berbasis Masalah (Problem-based Learning), yaitu kegiatan

belajar yang berpusat pada pebelajar dan juga menggambarkan metode

belajar inti atau suplemen pembelajaran. Prinsipnya sama dengan

pembelajaran terpadu, namun pembelajaran terpadu mendasarkan pada

tema, sedangkan pada konsep ini berdasarkan masalah (Pembelajaran

dimulai dengan menampilkan suatu masalah). Masalah tersebut

Page 51: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

40

mendorong pebelajar untuk mencari alasan, berpikir kritis dan

memprtimbangkan bukti-bukti, serta mencari-cari dan barbagi

informasi yang relevan.

D. Hasil Belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Beajar

merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar.

Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang

guru sebagai pengajar.

Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru terpadu

dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.

Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa

mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya

intervensi orang lain sebagai pengajar.

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud disini adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari

pengajar (guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil Belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana

membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan,

(2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita.62

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor

dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari

pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan

kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark menyatakan

bahwa hasil belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa

62 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Banndung: Rosda: 2004),

Hal.22

Page 52: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

41

dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa

yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran63

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kamampuan siswa dan kualitas

pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki

oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual),

bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan

faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan demikian hasil belajar adalah

sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang

mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupa sehingga nampak

pada diri indivdu penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak

pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

63 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Banndung: Rosda: 2004),

Hal.39

Page 53: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang di lakukan oleh peneliti di SMK Al-Hidayah Lestari

Lebak bulus Jakarta Selatan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari

sampai dengan Feruari 2011.

B. Metode Penelitian

Menurut Mardalis metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang

dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk

memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis

untuk mewujudkan kebenaran.1 Jadi metode penelitian adalah suatu cara atau

upaya untuk memperoleh fakta yang sistematis untuk mewujudkan kebenaran.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang berusaha membuat deskripsi

dari fenomena yang diselidiki dengan cara melukiskan dan mengklasifikasikan

atau karakteristik fenomena tersebut secara faktual dan cermat, kemudian

menuangkannya dalam bentuk kesimpulan. Oleh karenanya tujuan utama

penelitian deskriptif adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat

tentang material (fenomena) yang sedang diselidiki. Dengan kata lain, digunakan

untuk menjawab pertanyaan tentang apa, bagimana keadaan sesuatu (fenomena)

dan melaporkannya.

1 Mardalis, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 3003), cet: VI, h: 24

Page 54: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

43

Suharsimin Arikunto mengemukakan bahwa metode deskriptif merupakan

penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu

merumuskan hipotesis.2

Menurut (Bagdon dan Tayor, 1990), yang dikutip oleh S. Margono bahwa

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data yang

deskirptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang

dapat diamati.3 Ahli pisikologi pendidikan dari Universitas of Nebraska, Lincoln

(Creswell, 1994: 150) metode pendekatan kualitatif merupakan sebuah proses

investigasi.

Penelitain kualitatif ini memberikan informasi yang mutakhir sehingga

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak diterapkan

pada bergai maslah (Husaein Umar, 1990: 81). Sedangkan penelitian ini lebih

memfokuskan pada studi kasus yang merupakan penelitian yang rinci mengenai

suatu obyek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan

menyeluruh. Studi kasus adalah merupakan setrategi yang lebih cocok bila pokok

pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, yang bila peneliti

haya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan

diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena di dalam

kontek kehidupan nyata.4

Menurut Vrendenburg (1987:38) studi kasus adalah suatu pendekatan yang

bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dari obyek, artinya data yang

dikumpulakn dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang

terintegrasi, di mana tujuannya adalah memperkembangkan pengetahuan yang

mendalam mengenai obyek yang bersangkutan yang berarti bahwa studi kasus

disifatkan sebagai penelitian yang eksploratif dan deskriptif.

2 Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta: 1992), cet: VIII, h: 206 3Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,(Jakarta:PT. Rineka Cipta: 2007), h:

36 4Prof. Dr. Robert K. Yin, Studi kasus Desain & Metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada: 2004), cet ke-4, h:1

Page 55: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

44

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:5

1. Studi kepustakaan (library reseach, yaitu penelitian yang dilakukan

dengan cara membaca, mempelajari, dan meneliti buku-buku, dan

sumber lain yang berkaitan dengan tema skripsi.

2. Studi lapangan (field reseach), yaitu penelitian ini dilakukan dengan

mengkaji data-data yang diperoleh dari SMK Al-Hidayah Lestari

Lebakbulus Jakarta Selatan.

Dari segi penulisan, penulis berpedoman pada buku Panduan Penulisan

Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang diterbitkan oleh Tim Penyususn UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press, 2008.

C. Objek Penelitian

Menurut (Bagdon dan Tayor, 1990), yang dikutip oleh S. Margono bahwa

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data yang

deskirptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang

dapat diamati. Dengan demikian dalam penelitian ini yang menjadi objek

penelitian adalah siswa SMK Al-Hidayah Lestari kelas X AP2 yang berjumlah 33

siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini di dapat dari

observasi dan wawancara. Informasi yang didapat dari observasi langsung, catatan

wawancara, rekaman wawancara, dan fhoto kegiatan. Informasi tersebut dalam

bentuk dokumen dan catatan peristiwa yang diolah menjadi data.

1. Jenis dan sumber data

Prosedur pengambilan data penelitian menggunakan dua jenis data, yang

dapat digolongkan sebagai berikut:

5 Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2007), h:

167

Page 56: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

45

a. Data Primer, data primer yang dimaksud meliputi data-data yang

diperoleh dari pihak SMK Al-Hidayah Lestari Lebakbulus Jakarta

Selatan.

b. Data Sekunder, data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

data yang diperoleh melalui studi kepustakaan.

2. Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Observasi, yaitu sebagai pengamatan dan pencatatan secara sitematik

terhadap gejala yang tampak pada objek peneliti. Pengamatan dan

pencatatan yang dilakukan terhadap objek di temapat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada bersama objek yang

diselidiki.6 Metode ini tanpa diperlukan memberikan pertanyaan kepada

responden. Peneliti melakukan pengamatan baik dilingkungan kerja alami

maupun laboratorium dan mencatat perilaku penelitian. Pengatan

terhadap objek yang akan diteliti, berusaha mengumpulkan data dari

fenomena yang telah muncul untuk memberikan penafsiran yang

diperoleh melalui data primer dalam pengumpulan data.

Observasi dilakukan di SMK Al-Hidayah Lebak Bulus dengan

melakukan pengamatan langsung terhadap proses pelaksanaan kerja dan

hasil kerja ysng diperoleh untuk menilai tingkat akurasi data dan

informasi yang disampaikan oleh setiap unit kerja yang dianggap perlu

dengan pertimbangan:

1) Adanya data atau informasi yang dinilai kurang layak atau meragukan

sehingga perlu diobservasi ke lapangan (unit kerja yang bersangkutan),

dalam hal ini adalah SMK Al-Hidayah Lebak Bulus.

6 Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2007), h:

158

Page 57: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

46

2) Adanya unit organisasi yang spesifik dan cenderung megarah kepada

bentuk organisasi fungsional sehingga perlu pendalaman lebih khusus

untuk perumusan dan pengkajian.

b. Tes. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka dilakukan tes. Tes ialah

seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi

penetapan skor angka.7 Peneliti menggunakan tes objektif adalah suatu

tes yang disusun dimana sertiap pertanyaan tes disediakan alternatif

jawaban yang dapat dipilih, dengan bentuk tes pilihan ganda (multipel

choice items). Tes pilihan ganda diberikan pada kelas yang akan ditelitih

dalam bentuk soal yang sama. Tes yang dimaksud adalah guna

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan seputar materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu

tentang Ibadah Haji.

c. Wawancara, alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah

pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari

wawancar adalah kontak langsung dengan tatap muka antar pencari

informasi (interviewer) dengan sumber informasi (interviewee).8 Pada

metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face)

untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan tujuan

mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.

Sesuai dengan jenisnya, peneliti memakai jenis wawancara yaitu:

1) Wawancara berstruktur, yaitu pertanyaan dan alternatif jawaban yang

diberikan kepda interviewee telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam

penelitian ini wawancara dilakukan pada siswa kelas X AP2 SMK Al-

Hidayah Lebak Bulus.

2) Wawancara tak berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan

mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa

7Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2007),

h.170 8Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2007), h:

165

Page 58: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

47

terikat oleh susunan pertanyaan yang telah dipersipkan sebelumnya.

Biasanya pertanyaan muncul secara spontan sesuai dengan

perkembangan situasi dan kondisi ketika melkukan wawancara.

Dengan teknik ini di harapkan terjadi komunikasi langsung lewes dan

fleksibel serta terbuka, sehingga informasi yang didapat lebih bayak

dan luas. Demikian halnya, wawancara ini juga dilakukan pada siswa

kelas X AP2 SMK AL-Hidayah Lebak Bulus.

Wawancara yang diajukan kepada informasi semata-mata sebagai

bahan kajian mendasar untuk membuat kesimpulan. Bagaimanapun

pendapat banyak orang merupakan hal penting meskipun tidak dijamin

validitasnya. Semakin banyak informasi, maka diharapkan

menghasilkan data yang sudah tersaring dengan akurat.

3) Dokumentasi, merupakan kegiatan penelitian dengan mengamati

berbagai dokumen yang berkaitan dengan topik dan tujuan penelitian,

teknik ini sering disebut juga observasi historis. Dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar,

maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisi

(diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk hasil

kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Metode dokumentasi ini

dimaksudkan untuk mencari data-data tentang profil lengkap SMK Al-

Hidayah Lebak Bulus, baik itu tentang sejarah berdirinya SMK AL-

Hidayah Lebak Bulus maupun infrastruktur serta sumber daya manusia

yang ada di dalamnya.

E. Teknik Analisis Data

Beberapa langkah diambil untuk menggambarkan teknik menganalisis data

adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan menurut S. Nasution

(1996:126) menjelaskan bahwa penyusunan data berarti menggolongkan kedalam

pola, tema atau kategori sehingga demikian tidak terjadi chaos. Tafsiran atau

interpretasi data artinya memberikan makna kepada analisis, menjelaskan pola

Page 59: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

48

atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep yang mencerminkan

pandangan atau persepektif peneliti, dan bukan kebenaran. Kebenaran penelitian

masih harus dinilai oleh orang lain dan diuji dalam berbagai situasi lain.

Untuk menganalisi data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengumpulan informasi, melalui observasi langsung, wawancara dan

hasil uji tes.

2. Reduksi, langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai

dan tidak dengan masalah penelitian.

3. Penyajian, setelah informasi dipilih maka disajikan dalam bentuk tabel

ataupun uraian penjelas.

4. Tahap akhir, adalah menarik kesimpulan.9

9Mattew.B, Milles. 1992. Analisa Data Kualitatif: (Tjetjeh Rohendi Rohindi Terjemahan).

Jakarta: UI Press.

Page 60: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Al-Hidayah

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMK AL-Hidayah Lestari

Berdirinya SMK Al-Hidayah merupakan perwujudan dari keingingan

Yayasan Pendidikan Islam Al-Hidayah dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa dan membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan bangsa.

SMK Al-Hidayah berdiri pada tanggal 19 Juli 1993 dengan nama SMEA

pada awalnya, dimana Drs. Salman Tumanggor sebagai Kepala Sekolah pertama

di sekolah ini. Ini didasarkan pada musyawarah Yayasan yang dihadiri oleh

pengurus Yayasan antara lain:

a. H. Machmud, sebagai pendiri YPI Al-Hidayah

b. Hj. Siti Sa'diyah, sebagai Ketua YPI Al-Hidayah

c. Drs. H. Marzuki, sebagai seksi Pendidikan YPI Al-Hidayah

d. Drs. Salman Tumanggor, sebagai Kepala Sekolah

e. Parhana, SE yang sekarang menjadi kepala sekolah SMK

Adapun status SMK saat ini telah Diakui dengan status gedung milik

sendiri.

a. Visi dan Misi

Untuk mengadapi persaingan dibidang pendidikan, yayasan Al-Hidayah

dengan kepengurusan yang baru memiliki visi yaitu : "menciptakan Sumber Daya

Page 61: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

50

Manusia yang islami. Trampil dan 1handal serta Berwawasan Global. Langkah-

langkah yang di tempuh untuk mewujudkan visi yang di maksud antara lain,

sebagai berikut:

1) Sumber daya manusia yang Islami

a). Semua metode pengajaran bernuansa islam yang dapat memperhalus

budi pekerti semua pelajar

b). Mengaktifkan kegiatan rohis

c). Melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan

2) Trampil dan handal

a). Memperbesar jam praktek computer dan mengetik, termasuk bidang

studi produktif

b). Melaksanakan ujian nasional seperti ;

(1) Ujian nasional akuntansi (dasar satu, dasar dua dan terampil)

(2) Ujian nasional bahasa inggris (dasarsatu dan dasar dua)

(3) Ujian nasional mengetik (dasar, trampil dan mahir)

3) Berwawasan

a). Mengikut sertakan siswa dalam pelaksanaan uji kendali

b). Ujian kompetensi

c). Studi komperhensif

d). Ujian nasional produktif

Sedangkan Misi SMK Al-Hidayah adalah menciptakan kepribadian Muslim

yang berakhlak mulia, yang berguna bagi Bangsa dan Negara, yang dijabarkan

dengan:

1) Memotivasi SDM yang religius dan berwawasan

2) Mendidik SDM yang memiliki kualifikasi Unggul

3) Membentuk SDM yang memiliki Keterampilan Standard an

4) Menciptakan SDM yang Akuntabilitas

1 Database SMK AL-Hidayah Lebak Bulus

Page 62: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

51

b. Sarana dan Prasarana

Untuk keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di

sekolah tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sarana dan

prasarana yang dimiliki SMK Al- Hidayah Lestari dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 1

Sarana dan Prasarana

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang Tata Usaha 1

3 Ruang Kelas 12

4 Perpustakaan 1

5 UKS 1

6 Laboratorium Komputer 1

7 Laboratorium Bahasa 1

8 Sarana Ibadah 1

9 WC Guru 1

10 WC Siswa 2

11 Sarana Olahraga 1

c. Kurikulum yang Digunakan

Perkembangan yang terjadi sekarang ini turut mempengaruhi kurikulum

yang digunakan oleh sekolah-sekolah. Hal ini dapat dilihat pada kurikulum di

SMK Al- Hidayah Lestari, dimana untuk kelas I menggunakan kurikulum yang

baru yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), sedangkan kelas II dan

III masih menggunakan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).2

d. Kondisi Guru dan Latar Belakang Pendidikan Siswa

1) Guru

Guru atau tenaga pengajar pada SMK Al- Hidayah Lestari berjumlah 27

orang, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari D3

2 Database SMK AL-Hidayah Lebak Bulus

Page 63: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

52

sampai dengan S1. untuk guru dengan tingkat pendidikan D3, bejumlah 2 orang,

sedangkan untuk guru dengan tingkat pendidikan Strata Satu (S1) berjumlah 25

orang.adapun nama, pendidikan, bidang studi, kelas dari guru-guru SMK Al-

Hidayah Lestari adalah sebagai berikut:

Tabel. 2

Daftar Pengajar SMK AL- HIDAYAH LESTARI

No Nama Jabatan Bidang Studi

1 Parhanah M. Pd Kepala Sekolah PB Jasa

2 Drs. Fachruddin Wakasek B. Inggris

3 Muhammad Amin S. Ag Kepala TU B. Arab

4 Drs. Basrin Malau Guru Etika Komunikasi

5 Drs. Umum Lingga Guru Siklus Akuntansi

6 Muhyi Chaerudin Guru Agama Islam

7 Dra. Hj. Hazami Guru B. Indonesia

8 Drs. A. Saefudin Guru B. Arab

9 Wardah Hayati S. Pd Guru B. Indonesia

10 Nurlina S. Pd Guru Perbankan/Kewirausahaan

11 Abdul Gafur Guru Administrasi Perkantoran

12 H. Ahmad Syakir, S. Ag Guru Agama Islam

13 Ety P, S. Pd Guru SMI (Indonesia)

14 Tarmudi S. Pd Guru IPS

15 Rini S, S.Pd Guru IPS

16 Anton H, S.Pd Guru Ekonomi & Koperasi

17 Zakiyah Guru Matematika

18 Fadilah S.H Guru BP/BK BK

19 Dadan S.Pd Guru Matematika/Kewirausahaan

20 Dadang S. Kom. Guru TIK

21 Hendiyana S.Kom Guru TIK

20 Faisal SE Bendahara Staf

21 Siti Komariah SE Guru Seni & Budaya

Page 64: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

53

21 Lukman Hakim Staf TU Staf

22 Syarifuddin Staf TU Staf

23 Dedi Seksi

Kebersihan

Staf

2) Siswa

Keadaan siswa SMK Al-Hidayah sekarang adalah berjumlah 462 siswa.

SMK Al-Hidayah mempunyai tiga jurusan yaitu Akuntansi, Penjualan dan

Administrasi Perkantoran.

Tabel. 3

Daftar Jumlah Siswa SMK AL-HIDAYAH LESTARI

Keadaan Kelas Jumlah Kelas Jumlah Siswa

X

XI

XII

5

4

3

190 siswa

169 siswa

103 siswa

Total Jumlah Siswa 462 siswa

e. Visi dan Misi SMK Al-Hidayah

1) Visi

Mewujudkan SMK Al-hidayah Lestari sebagai sekolah yang mandiri dan

profesional dalam menciptakan sumber daya manusia yang islami, religius dan

berwawasan sesuai tuntunan dunia usaha

2) Misi

a) Menghasilkan siswa-siswi yang sholeh dan sholehah

b) Menyiapkan tenaga kerja yang terampil

c) Menyiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional

d) Memberi bekal keterampilan produktif, mengubah status manusia

konsumen menjadi manusia yang produktif

Page 65: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

54

e) Memberikan kemampuan dasar sebagai bekal pengembangan kualitas

dirinya.3

B. Kondisi Informan

Terlebih dahulu menjelaskan kriteria informan yaitu siswa kelas X AP SMK

AL-Hidayah Lestari Lebak Bulus. Kriteria penentuan informan adalah memilih

beberapa siswa yang memiliki nilai tertinggi, sedang dan terendah pada hasil tes

pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi ibadah haji. Adapun informasi

mengenai informan dengan menggunakan nama asli adalah sebagi berikut:

a. Amriyati, adalah informan siswi kelas X AP berasal dari Cinere. Ia

bersekolah di SMK Al-Hidayah Lestari angkatan 2010. Ia termasuk

siswi yang cukup berprestasi di kelasnya, kepribadiannya yang pendiam,

tepat waktu, sebagai ketua kelas dan bertanggung jawab pada tugas-

tugas yang diberikan guru membawa ia menjadi siswi yang disenangi

guru.

b. Neiza F.M, adalah informan siwa kelas X AP berasal dari Cinere. Ia

bersekolah di SMK Al-Hidayah angkatan 2010, ia termasuk siswa yang

cukup berprestasi di sekolah, sifatnya yang suka bercanda banyak

dikenal oleh para siswa dan guru di sekolah.

c. Adam Renaldi, adalah informan siswi kelas X AP berasal dari Lebak

Bulus. Ia bersekolah di Al-Hidayah Lestari angkatan 2010. Ia termasuk

siswa berprestasi di sekolah, jiwa sosial yang tinggi pada teman-teman

menjadikan ia sebagai ketua kelas dan pribadi yang menyenangkan.

d. M. Afrizal, ia adalah siswa kelas X AP, berasal dari Lebak Bulus. Ia

bersekolah di SMK Al-Hidayah Lestari angkatan 2010. Ia adalah siswa

yang pendiam, prestasi di sekolahnya sedang-sedang saja.

Berikut ini adalah rangkuman daftar informan pada penelitian efektifitas

penggunaan media audio visual terhadap keberhasilan belajar siswa di SMK Al-

Hidayah Lestari Lebak Bulus.

3 Database SMK AL-Hidayah Lebak Bulus

Page 66: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

55

Tabel. 4

Data Informan

No. Nama Status Pendidikan Daerah Asal

1. Amriyati Pelajar SMK Kelas X

AP

Cinere

2. Neiza F.M Pelajar SMK Kelas X

AP

Cinere

3. Adam Renaldi Pelajar SMK Kelas X

AP

Lebak Bulus

4. M. Afrizal Pelajar SMK Kelas X

AP

Lebak Bulus

Demikianlah daftar yang menjadi informan penelitian di atas, dalam rangka

sebagai melengkap informasi dan data-data dalam penulisan skripsi.

C. Hubungan Sosial

Yang dimaksud dengan hubungan sosial ini adalah interaksi sosial yang

terjalin antara guru dan siswa di SMK Al-Hidayah. Hubungan sosial ini dibagi

menjadi tiga bagian: hubungan sosial guru dengan sesama guru, hubungan sosial

siswa dengan guru, hubungan sosial siswa dengan siswa atau teman sebaya.

Pertama, hubungan sosial guru dengan guru. Hubungan sosial antara sesama

guru terjalin dengan baik, ini ditunjukkan dengan adanya saling tegur sapa dan

komunikasi antar sesama guru di sisa-sisa waktu mengajar, para guru juga

membesuk apabila ada seorang guru yang sakit atau melahirkan.

Kedua, hubungan sosial siswa dengan guru. Hubungan sosial antara guru

dan siswa terlihat cukup baik, ini terlihat dari sikap hormat siswa terhadap guru

seperti bersalaman bila bertemu dengan salah eorang guru atau menyapa.

Page 67: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

56

Hubungan sosial antara guru dan siswa terbagi menjadi dua bagian yakni

hubungan sosial formal yang diwujudkan dalam bentuk pembelajaran didalam

kelas dan hubungan sosial nonformal yakni tegur sapa yang dilakukan guru

terhadap siswa diluar jam pembelajaran.

Ketiga, hubungan sosial siswa dengan siswa atau teman sebaya. Hubungan

sosial terhadap sesama siswa ini trejalin dengan baik, ini ditunjukan dari adanya

tegur sapa dan kegembiraan saat bersama dengan teman-temannya. Hubungan

sosial ini terlihat lebih erat pada waktu kegiatan seperti olahraga, perlombaan dan

study tour.

D. Proses Belajar Mengajar Berbentuk Media Audio Visual

1. Tahap Persiapan

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan acuan guru sebelum

proses kegiatan belajar mengajar dimulai. Dalam penelitian ini peneliti membuat

RPP yang disesuiakan dengan materi pembelajaran. RPP yang dipersiapkan

sebanyak satu kali pertemuan dikarenakan materi yang akan dibahas cukup sulit

dan pembahasannya cukup luas, adapun isi rencana pelaksanaan pembelajaran

yang penulis lakukan teridiri dari: alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, Metode, sumber

belajar, langkah-langkah pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran materi yang disampaikan oleh guru adalah

Ibadah Haji sub dari bidang studi fiqh dengan memanafaatkan media audio visual

berbentuk VCD (Ibadah Haji). Sebelum menyampikan materi terlebih dahulu guru

mempersiapkan VCD yang akan diperlihatkan kepada siswa, serta

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman pada

saat pembelajaran. Dengan mempersiapkan kebutuhan pengajaran, pelaksanaan

pembelajaran yang disampaikan guru dapat berjalan efektif, inovatif,

menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Mempelajari media VCD (ibadah haji), kemudian guru melakukan observasi

terhadap media VCD, sebelumnya guru melakukan pencatatan : Pertama,

Page 68: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

57

mempelajari media pembelajaran VCD (ibadah haji) kemudian disesuaikan

dengan bidang studi fiqih pada materi ibadah haji. Kedua, mengintegrasiakan

media VCD dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan masing-

masing alokasi waktu belajar. Ketiga, proses pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran VCD (ibadah haji). Adapun hasil dari observasi VCD ini

adalah:

a. Isi materi dalam VCD Ibadah Haji sebagai berikut:

1) Pengertian dan sejarah ibadah haji

2) Hukum ibadah haji

3) Rukun ibadah haji:

a) Ihram

b) Wukuf

c) Thawaf

d) Sa’i

4) Wajib haji:

a) Ihram

b) Berhenti di muzdalifah

c) Melontar jumrotul ‘aqobah

d) Melontar tiga jumroh

b. Durasi waktu. Media pembelajaran VCD dengan materi ibadah haji

memiliki durasi waktu 1:20 menit. Kemudian durasi waktu tersebut di

sesuaikan dengan mata pelajaran fiqih yang akan dibahas. Masing-

masing pembahasan memerlukan waktu sebagai berikut:

1) Untuk pengertian dan sejarah ibadah haji durasi waktu 3 menit : 12

detik

2) Untuk hukum ibadah haji durasi waktu 1 menit : 48 detik

3) Untuk rukun ibadah haji memerlukan durasi waktu 5 menit : 14 detik.

4) Untuk wajib haji memerlukan durasi waktu 5 menit :10 detik.

c. Pesan-pesan yang disampaikan dalam VCD ibadah haji dapat sempurna

dan dipahami para siswa, maka guru diharapkan dapat mempraktekkan

tata cara ibadah haji kepada siswa. Sisa pembahasan lainnya tetap di

Page 69: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

58

pelajari dalam kegiatan ekstra kurikuler untuk melengkapi dari materi

ibadah haji yang terdapat dalam media pembelajaran VCD (ibadah haji)

sehingga lebih tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

Setelah dilakukan observasi pada VCD ibadah haji dan pembuatan RPP

maka guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam pelaksanan

pembelajaran terlebih dahulu mempersiapkan perlengkapan media yang akan

diajarkan kepada siswa, mengkordinir keadaan siswa agar pembelajaran kreatif,

inopatif dan menyenangkan setelah itu di sela-sela lagkah-langka pembelajaran

guru memanfaatkan media VCD sebagai bahan ajar. Kegiatan proses

pembelajaran bidang studi fiqih dengan materi ibadah haji dimulai dari jam 08.00

sampai jam 08.45. kegiatan belajar ini diawali dengan menerangkan materi ibadah

haji secara garis besar kemudian menayangkan VCD tentang ibadah haji. Selama

dalam proses pembelajaran, siswa sangat antusias dan merespon dengan baik

terhadap tayangan VCD yang diperlihatkan, hal ini dikarenakan dengan

menayangkan VCD ibadah haji merupakan hal yang baru bagi siswa dan siswa

dapat secara langsung melihat proses kegiatan ibadah haji yang benar. Selama ini

guru bidang studi fiqih hanya menjelaskan pembahasan tata cara ibadah haji

sebatas teori dan ceramah sehingga pemahaman siswa sedikit sekali yang di ingat

dan di mengerti, bahkan tidak mampu untuk memperaktekan dengan benar tata

cara pelaksanaan ibadah haji.

Setelah diperlihatkannya VCD (ibadah haji) kemudian guru melakukan

tanya jawab dan diskusi mengenai materi yang suda dipelajari kepada siswa untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam materi ibadah haji dan seberapa

efektif pelakasanaan pembelajaran menggunakan media VCD (ibadah haji). Dari

hasil tanya jawab dan diskusi yang dilakukan terhadap siswa, peneliti

mengetahui atau memperoleh pakta bahwasannya terdapat keefektifan

penggunaan media VCD (ibadah haji) terhadap pemahan siswa tentang materi

ibadah haji.

Durasi VCD ini selama 15 menit. VCD ini menjelaskan tentang tata cara

pelaksanaan ibadah haji yang dimulai dari pengertian dan sejarah tentang ka’bah,

Page 70: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

59

hukum ibadah haji, serta rukun dan wajib haji. Secara garis besar materi ibadah

haji dalam VCD ini adalah:

a. Pengertian dan Sejarah ( 3 menit : 12 detik)

Firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 96 yang berbunyi:

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia”

Baitullah tidak pernah sepi dikunjungi jutaan manusia dari seantero bumi

sejak permulaan sejarah itu sendiri. Ka’bah berasal dari ka’bun yang artinya segi

empat, ka’bah telah beberapa kali mengalami perubahan dan perbaikan untuk

diperbesarkan, namun falsafah dan peranannya tidak pernah berubah sejak

semula.

Kawasan sa’i anatara safa dan marwah menyimpan sejarah tersendiri. Sa’i

adalah rukun haji ke-empat setelah thawaf di baitullah. Sa’i adalah manifestasi

cinta dari perasaan seorang ibu kepada anaknya. Anak adalah amanah Allah SWT,

perasaan Siti Hajar istri nabi Ibrahim A.S resah gelisah melihat anaknya Ismail

A.S yang kehausan. Bumi Mekkah yang kering kerontang ditelusuri berulang kali

antara safa dan marwah mencari-cari air untuk anakny. Maha suci Allah, tidak

disangka-sangka ketukan anak kecil yang menangis kehausan, terbit mata air yang

berlimpah-limpah, air itu adalah air zam-zam.

Arafah memang bersejarah dan banyak menyaksikan peristiwa penting

dalam sejarah islam. Arafah juga tempat wukuf bagi umat islam yang

mengerjakan ibadah haji.

b. Hukum Ibadah Haji ( 1 menit : 48 detik )

Hukum ibadah haji adalah wajib bagi umat islam yang mampu. Hal ini

sesuai dengan perintah Allah SWT dalam firman-Nya yang berbunyi:

Page 71: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

60

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Dalam firman Allah SWT yang lain yaitu dalam Surat Al-Hajj ayat 27-29

yang berbunyi:

27. Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

28. Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.

29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).

Dalam ibadah haji terdapat rukun dan wajib haji yang harus dialksanakan

oleh seluruh jamaah haji.

Page 72: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

61

Diagram 1.

Pembagian Haji

c. Rukun Ibadah Haji ( 5 menit 14 detik )

Rukun haji adalah ibadah dasar yang harus dilakukan oleh jamaah haji.

Rukun haji tersebut adalah:

Diagram 2.

Rukun Haji

1) Niat

Pada tanggal 8 Dzulhijjah sebelum berangkat ke Arafah

yaitu sewaktu berada di pusat pemukiman boleh berniat ihram haji.

Afdhal niat dilakuka di pintu pusat pemukiman setelah

sembahyang sunah ihram.

Rukun

Tertib Bercukur/Tahalul Sa’i Thawaf Wukuf Niat

HAJI

Rukun Wajib

Page 73: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

62

2) Wukuf di Arafah

Wukuf adalah berada di bumi Arafah walau seketika mulai

tanggal 9 Dzulhijjah sehingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Semasa

wukuf jamaah disunahkan berdzikir dan berwirid

3) Thawaf di Baitullah

Setelah berwukuf di Arafah, jamaah wajiblah melakukan

thawaf rukun atau thawaf ifadah setelah kembali dari arafah.

4) Sa’i

Sa’I adalah berjalan diantara safa dan marwah sebanyak 7x

pulang pergi antara keduanya. Bagi yang tidak mampu, sa’I boleh

dilakukan dengan menggunakan kereta dorong. Ketika

melaksanakan sa’I jamaah haji tidak wajib bermudhu, hanya sunah

dilakujkan

5) Bercukur/tahalul

Yaitu menggunting sedikit rambut sekurang-kurangnya 3 helai

6) Tertib.

Tertib pada kebanyakan rukun, maksudnya adalah rukun haji

harus dilakukan mengikut urutan.

d. Wajib Haji ( 5 menit : 10 detik )

Perkara wajib haji ialah:

Diagram 3.

Wajib Haji

Wajib Haji

Melontar Jumroh

Bermalam di Mina

Melontar jumroh aqobah

Bermalam di Muzdalifah

Meninggalkan larangan

sewaktu ihram

Niat ihram

Page 74: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

63

1) Niat Ihram di Miqat.

Yaitu membawa maksud ketentuan tempat dan waktu untuk berniat ihram

haji atau umroh

2) Meninggalkan larangan sewaktu ihram, yaitu setelah jamaah memakai

ihram

3) Bermalam di Muzdalifah.

Muzdalifah adalah kota satu malam dalam setahun, disini jamaah haji

diwajibkan menginap walaupun seketika. Ketika ini jamaah masih dalam

keadaan ihram. Jamaah haji hendaklah berada di kawasan muzdalifah

walaupun seketika, setelah tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu

ketika kembali dari Arafah. Tidak mermalam di Muzdalifah tanpa unsur

syar’I berdosa hukumnya dan wajib membayar dam (denda) sewaktu

berada disini jamaah disunahkan memungut anak batu untuk melempar

jumroh.

4) Melontar jumrotul aqobah.

Yaitu merupakan salah satu dari tiga jumroh yang terletak di Mina.

Melontar boleh dilakukan mulai setelah separuh malam tanggal 10

Dzulhijjah hingga jatuh matahari tanggal 13 Dzulhijjah. Waktu afdhal

melempar jumrotul aqobah adalah pada hari nahar tanggal 10 Dzulhijjah,

dimana kawasan umroh akan menjadi tumpuan berjuta-juta jamaah haji

pada ketika ini.

5) Bermalam di Mina.

Mina dikenal juga sebagai kota 3 hari dalam setahun. Disini jamaah haji

diwajibkan menginap pada tiga malam pada hari-hari tasyrik, yaitu

malam tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Di Mina jamaah boleh

melakukan aktifitas masing-masing di kemah-kemah mereka, seperti

berdzikir dan melaksanakan ibadah sunah lain.

Page 75: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

64

6) Melontar jumroh.

Pada hari tasyrik diwajibkan pula melempar ketiga jumroh, dimulai

dengan jumroh ula, wustha dan diakhiri dengan jumroh aqobah.

Dari hasil observasi VCD tentang ibadah haji ini penulis dapat

menyimpulkan bahwa mengerjakan ibadah haji memerlukan kekuatan fisik dan

mental. Persiapan kedua aspek ini perlu ada sejak mendaftar untuk menunaikan

ibadah haji. Setiap tahun berjuta-juta umat islam melaksanakannya tetapi belum

tentu semuanya dapat melakukan dengan sempurna dan penuh ketakwaan.

Haji adalah ibadah praktikal, semua perkara, semua perkara yang

diwajibkan sewaktu sewaktu menyempurnakannya berbentuk perbuatan, umat

islam perlu menyelami hakikat dibalik perbuatan tersebut. Jika ada kesempatan

sementara menunggu tiba hari wukuf jamaah boleh membuat lawatan (kunjungan)

ke Arafah, Mina dan kawasan haji lain untuk melihat suasana dan kawasan

tersebut untuk menambah semangat melaksanakan haji dengan sempurna.

E. Efektifitas Pembelajaran Media Audio Visual

Keefektifan media audio visual dalam pembelajaran berhubungan dengan

banyak faktor diantaranya :

Metode , bila media pembelajaran sudah dianalisis dan dinyatakan baik oleh

para prktisi pendidikan namun dalam pemanfaatannyatidak didukung oleh metode

pembelajaran yang tepat, maka media tersebut tidak akan banyak memberikan

manfaat bahkan akan menjadi tontonan belaka. Media pembelajaran biasanya

dapat dijadikan sebuah bahan pembelajaran sebelum siswa melaksanakan diskusi

atau praktek.

Kondisi siswa, kondisi siswa yang sehat tentu berdeda dengan siswa yang

tidak sehat, contoh siswa yang mengalami pusing akan bebeda hasil belajarnya

dengan siswa yang tidak mengalami pusing.

Sarana dan Prasarana. Yaitu berbagai alat yang mendukung dalam

melaksanakan proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di SMK Al-Hidayah

Lestari sudah dikatakan cukup memadai karena sudah ada LCD, pengeras suara (

Page 76: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

65

sound ), tempat duduk, ruangan, pencahayaan, dan suhu udara yang baik dan

mendukung untuk pemanfaatan media pembelajaran.

Waktu. Waktu penayangan media audio visual juga harus diperhatikan,

waktu yang terlalu lama atau sebentar akan mempengaruhi tehadap hasil

penggunaan media audio visual. Waktu penayangan yang terlalu lama akan

menghabiskan banyak waktu, sehingga waktu pembelajaran sudah habis hanya

untuk melihat video, selain itu penayangan yang terlalu lama juga akan

mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.

Tipe mengajar guru. Gaya mengajar guru juga mempengaruhi dalam

keberhasilan belajar media pembelajaran, seperti guru yang otoriter, demokratis,

apatis. Bila gaya mengajar guru yang otoriter, komunikasi hanya akan terjadi satu

arah yaitu hanya dari guru saja. Bila gaya mengajar guru demokrasi maka

komunikasi akan menjadi dua arah, baik siswa ataupun guru sama-sama dapat

menyampaikan pendapatnya sehingga suasana belajar menjadi menarik.

Sedangkan gaya apatis akan menyebabkan siswa menjadi tidak terkontrol

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka efektifitas

penggunaan media audio visual terhadap keberhasilan siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dapat dilihat dari indikator yang akan disebutkan pada

pembahasan dibawah ini.

1. Hasil Uji Efektifitas Pembelajaran

Setelah pembelajaran selesai, kemudian penulis melakukan uji efektifitas

bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari efektifitas penggunaan media

audio visual. Uji efektifitas tersebut dilakukan dalam bentuk tes tertulis, soal

tersebut berjumlah 30 butir soal dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice).

Soal ini diberikan setelah pembelajaran selesai, selama mengerjakan soal

siswa tampak tenang dan tidak ada yang menyontek. Setelah kurang lebih 25

menit, siswa telah selesai mengerjakan soal yang penulis berikan, kemudian

jawaban siswa dimasukkan kedalam komputer untuk dianalisis. Hasil belajar

siswa dapat dilihat pada table dibawah ini:

Page 77: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

66

Table 5

Hasil Belajar Siswa

No. Nama Siswa L/P Skor

Pilihan Ganda

Nilai Pembelajaran

Ibadah Haji

1. Dwi Sabtomo

Hadi

L 20 67

2 Kanah P 23 77

3 Anisa Sri

Madani

P 21 70

4 M. Afrizal L 18 60

5 Riansyah L 22 73

6 Neiza F.M P 25 83

7 Saeful Bahri L 20 67

8 Tajudin L 23 77

9 Setiatin

Amalia

P 26 87

10 Pudji Yulianti P 24 80

11 Adam Renaldi L 25 83

12 Rizki

Irwansyah

L 21 70

Page 78: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

67

13 Ferdyanto L 26 87

14 Rega Hadi L 23 77

15 Apriliani P 22 73

16 M. Iqbal L 27 90

17 Kartika P 24 80

18 Emma Aprilia P 24 80

19 Putri

Rahmawati

P 24 80

20 Iksan Safe’i L 29 97

21 Yani Ariska P 23 73

22 Hemaditha I.F P 19 63

23 M. Teguh

Imam

L 24 80

24 Lulu Lutfiyanti P 24 80

25 Sintia

Rahmawati

P 24 80

26 Siti Hafshah P 17 57

27 Lisdiah

Anggraini

P 27 90

28 Siti

Nurkhasanah

P 21 70

29 Ella Wati P 26 87

Page 79: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

68

30 Lisa Aprilia

Nurhayati

P 22 73

31 Amriyati P 29 97

32 Selvira

Anggraini

P 27 90

33 Angger Evita P 22 73

Nilai Rata-Rata 25, 7 77, 90

Setelah dilakukan tes, penulis mengambil beberapa orang siswa untuk

diwawancarai, mereka adalah yang mendapatkan nilai tertinggi, sedang dan

terendah, untuk mengetahui bagaimana efektifitas keberhasilan siswa setelah

menggunakan media audio visual. Hal tersebut dapat diketahui dari indikator-

indakator yang ada, yaitu:

a. Presentase waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap

kegiatan belajar mengajar

Penulis berhasil mewawancarai beberapa siswa kelas X AP2. Berikut adalah

hasil wawancara dengan informan pertama yang bernama Amriyati, siswi kelas X

AP2 yang mendapatkan nilai tertinggi pada materi pelajaran ibadah haji yang

disampaikan menggunakan media audio visual.

“...Sebelum memulai pelajaran saya menyiapkan buku materi dan tidak lupa

berdo’a agar dimudahkan dalam menuntut ilmu. Selaian itu sehari sebelumnya

saya belajar tentang materi yang akan dibahas, seperti mengulas dan

mempelajari materi ibadah haji agar materinya dapat saya kuasai...”

Demikian pula halnya dengan hasil wawancara pada informan II yang

bernama Neiza F.M yang juga mendapatkan nilai tinggi pada mata materi ibadah

haji.

“...Seperti biasanya, sebelum pelajaran dimulai saya mempersiapkan diri

dengan membaca-baca materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru...”

Page 80: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

69

b. Mengembangkan suasana belajar yang akrab, positif dan

menyenangkan.

Suasana belajar di dalam kelas ditentukan melalui media yang digunakan

guru untuk menciptakan suasana yang akrab, positif dan menyenangkan. Guru

menggunakan media audio visual sebagai media pengajaran dalam materi Ibadah

haji membuat siswa merasa senang dengan kegiatn belajar yang berlangsung.

Berikut hasil wawancara dengan informan I kelas X AP2 yang bernama Amriyati:

“ Saya sangat menyukai media pembelajaran VCD (Ibadah Haji) dan saya

merasa senang ketika guru menggunakan media VCD sebagai sarana belajar...”

Suasana belajar mengajar yang akrab sangat membantu siswa untuk meraih

keberhasilan dalam belajar. Karena kegiatan belajar yang menyenangkan pasti

disukai oleh siapapun. Dan peran guru yaitu mengupayakan agar kegiatan belajar

mengajar dapat berlangsung dengan menyenangkan. Media audio visual inilah

yang gunakan oleh guru untuk menimbulkan rasa senang siswa terhadap kegiatan

belajar tersebut. Berikut yang disampaikan oleh informan II, yaitu Neiza F.M:

“...Saya menyukai proses belajar dengan menggunakan media, bagi saya

guru yang menggunakan media memberikan kebebasan untuk berimajinasi...”

Berdasarkan wawancara terhadap para informan, menunjukkan bahwa siswa

merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang menggunakan media VCD.

c. Ketepatan antara kandungan materi ajar dengan kemampuan siswa

(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan

Pemilihan materi ibadah haji dan media VCD yang digunakan disesuaikan

dengan kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran sehingga materi mudah

dipahami.

“...Pelajaran ibadah haji membutuhkan praktek, kalau hanya dengan

ceramah saja mungkin saya kurang memahami, dan saya juga berharap materi

pelajaran bisa disampaikan menggunakan media yang tepat, seperti VCD.

Karena jika tidak tepat maka pelajarannya tidak dapat dimengerti...”.

(Wawancara dengan informan III, Adam Renaldi)

Media VCD memudahkan transfer pengetahuan kepada para siswa, sehingga

hal ini juga berpengaruh terhadap prestasi siswa dalam pelajarannya. Karena

Page 81: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

70

materi yang disampaikan melalui media VCD dirasakan sangat mudah ditangkap

oleh siswa. Berikut penuturan informan dalam wawancara yang dilakukan oleh

penulis.

“...Dengan menggunakan media VCD penjelasannya dapat diingat dan

mudah dipahami...”(Wawancara dengan informan IV, M. Afrijal)

Berdasarkan hasil wawancara yang disampaikan oleh para informan, dapat

diketahui bahwa pemanfaatan media VCD harus disesuaikan dengan kemampuan

para siswa agar lebih memudahkan siswa dalam memahami pelajaran.

d. Memberikan pengalaman belajar yang efektif dan melibatkan siswa

secara aktif

Media VCD sangat tepat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,

apalagi materi yang disampaikan adalah ibadah haji, dimana terdapat tuntunan

yang sifatnya praktis, membutuhkan contoh riil untuk dipraktekkan oleh siswa.

Siswa juga terlibat aktif dalam pembelajaran materi ibadah haji dengan

mempraktekkan beberapa hal dalam tuntunan ibadah haji, seperti thawaf, sa’i

maupun melempar jumroh. Setelah dilakukan wawancara, ternyata hal ini serupa

dengan jawaban yang dilontarkan informan III.

“...Saya pribadi senang sekali ketika belajar guru menggunakan media

VCD pada materi ibadah haji karena saya dapat melihat langsung bagaimana

tata cara ihram, thawaf, sai, tahalul, melempar jumroh dan lain-lain...”

(Wawancara dengan informan IV, M. Afrijal)

Adapun jawaban dari pertanyaan penulis terhadap informan III Adam

Renaldi adalah sebagai berikut.

“...Saya memperhatikan dan mencatat materi yang saya anggap penting dan

menanyakan hal-hal yang belum saya mengerti...” (Wawancara dengan informan

III, Adam Renaldi)

Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa media VCD

mampu memberikan pengalaman langsung terhadap siswa sehingga memudahkan

siswa dalam mempraktekkan pelaksanaan kegiatan ibadah haji serta mampu

membuat siswa lebih aktif dan termotivasi untuk belajar.

Page 82: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

71

e. Metode tepat sesuai dengan standar kompetensi (SK), kompetensi

dasar (KD) dan indikator

Ketepatan metode yang digunakan dalam menyampaikan materi disesuaikan

dengan standar komptensi (SK) standar kompetensi dalam materi ini adalah

memahami rukun islam yanng kelima (Ibadah Haji), oleh karena itu penulis yang

dalam penelitian ini menggunakan media VCD sebagai alat penyampaian materi

sangat sesuai dengan kompetensi dasar yaitu adanya pemahaman siswa terhadap

materi yang diajarkan.

”...Materi yang guru PAI sampaikan melalui media VCD telah sesuai

dengan indikator pembelajaran yang terdapat dalam buku paket pelajaran

PAI...” (Wawancara dengan informan III, Adam Renaldi)

Sedangkan kompetensi dasar dalam materi ibadah haji ini adalah

menjelaskan hukum, rukun dan wajib haji. Dengan demikian penggunaan media

VCD dapat memudahkan siswa dalam memahami materi ibadah haji.

“...Isi materi ibadah haji yang disampaikanmelalui VCD sama dengan

materi yang ada di buku paket, tetapi VCD lebih memudahkan saya dalam belajar

ketimbang buku paket...” (Wawancara dengan informan I, Amriyati)

Pemanfaatan media VCD harus disesuaikan dengan indikator dan standar

kompetensi agar tujuan dari indikator pembelajaran tersebut dapat tercapai.

f. Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran

Efektifitas kegiatan belajar mengajar ditentukan juga oleh kemampuan guru

dalam menguasai pelajaran dan pemilihan metode yang tepat untuk

menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses belajar berlangsung lancar

dan efektif. Pemilihan media VCD adalah langkah tepat yang digunakan oleh guru

dalam menyampaikan materi ibadah haji, karena ibadah haji membutuhkan contoh

praktek yang bisa diikuti oleh para siswa.

“...Saya merasakan ada perbedaan ketika saya belajar menggunakan media

VCD, Materi yang disampaikan lebih mudah diterima, saya dapat melihat

bagaimana tata cara pelaksanaan ibadah haji dengan sangat jelas dan tidak

membosankan...” (wawancara dengan informan I, Amriyati).

Page 83: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

72

“…Guru sudah mempersiapkan segala perlengkapan media di kelas

sebelum siswa masuk kelas, semua sudah tertata rapi mulai dari VCd, laptop,

pengeras suara (sound), dan infocus…”.(Wawancara dengan informan I,

Amriyati)

Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa pemanfaatan media

VCD harus didukung oleh kemampuan guru dalam menggunakan media VCD

tersebut dan kesesuaian antara materi pelajaran dan isi dari VCD tersebut.

g. Berhasil mengantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan instruksional

yang telah ditetapkan

Salah satu indikator efektivitas pembelajaran melalui media audio visual

(VCD) adalah tercapainya tujuan instruksional yang telah ditetapkan, yaitu hasil

belajar yang bagus yang tertuang dalam nilai pada hasil tes materi ibadah haji

(bisa dilihat di table 5. Hasil Belajar Siswa). Hal ini tidak lepas dari perhatian

siswa terhadap materi ibadah haji yang disampaikan melaui media VCD, seperti

yang dibincangkan informan dalam wawancara:

“...Saya menyimak dan memperhatikan dari awal sampai akhir pelajaran

selesai...”(Wawancara dengan informan I, Amriyati).

Setelah dilakukan wawancara dengan informan, maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa media VCD adalah media yang efektif dalam penyampaian

materi ibadah haji, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh

siswa. Berikut adalah hasil wawancara dengan informan

“...Kalau belajar dengan media VCD, belajarnya menjadi semangat dan

mudah dipahami...” (Wawancara dengan informan II, Neiza F.M)

Media audio visual VCD ternyata memiliki peranan penting terhadap hasil

belajar siswa, dikarenakan media VCD adalah media yang menarik, sehingga

siswa tertarik untuk mengikuti proses belajar sampai selesai, selain itu materi

ibadah haji yang disampaikan dengn metode VCD menjadi lebih mudah diterima

dan dipahami oleh siswa, sehingga hal ini juga berpengaruh terhadap peningkatan

hasil belajar siswa.

Page 84: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

73

2. Komunikasi Pembelajaran Berbentuk Media Audio Visual

Komunikasi pembelajaran berbentuk media audio visual ini menggunakan

jenis komunikasi dua arah. Komunikasi dua arah ini adalah apabila para pelajar

bersikap responsif, mengetengahkan pendapat dan tanggapan atau mengajukan

pertanyaan, diminta atau tidak diminta.

Diagram 4.

Bentuk Komunikasi Dua Arah

Proses pembelajaran tatap muka antara guru dan siswa biasanya dilakukan

di dalam kelas (ruangan), guru dalam prose situ lebih berfungsi sebagai sumber

pesan dan siswa penerimanya. Meskipun komunikasi antar guru dan siswa dalam

pross pembelajaran termasuk komunikasi publik atau kelompok, guru sewaktu-

waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antar personal; hal ini bisa

dilakukan karena proses komunikasi tatap muka di kelas mempunyai kelompok

yang relatif kecil. Terjadinya komunikasi dua arah atau dialog dimana siswa

menjadi komunikan sekaligus sebagai komunikator, demikian pula guru.4

3. Pengamatan Terhadap Siswa Melalui Rekaman Handycam

Setelah penulis mengamati tingkah laku belajar siswa yang direkam melalui

handycam, penulis membaginya menjadi empat tahapan yakni fase motivasi,

konsentrasi, pengolahan informasi, dan umpan balik. Adapun deskripsi hasil

pengamatannya adalah sebagai berikut :

Pertama fase motivasi, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan

terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa tampak termotivasi dalam

4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, suatu pendekatan baru, (Ciputat: Gaung Persada Press, 2008), hal. 10

Guru

Siswa 3 Siswa 2 Siswa 1

Page 85: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

74

mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media audio visual. Hal ini ditunjukan

dengan besarnya rasa antusias, rasa ingin tahu, dan ketertarikan siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kedua fase konsentrasi, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan

terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa tampak berkonsentrasi

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran melalui media audio visual. Hal ini

ditunjukan melalui tingkah laku siswa dalam memfokuskan penglihatannya pada

tayangan VCD ibadah haji.

Ketiga fase pengolahan informasi, berdasarkan pengamatan yang penulis

lakukan terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa tampak

melakukan pengolahan informasi. Hal ini ditunjukan oleh tingkahlaku siswa yang

memperhatikan penayangan VCD ibadah haji, kemudian mencatatnya, berfikir

sebelum menjawab pertanyaan, dan kemampuan siswa dalam menyimpulkan

pembelajaran ibadah haji.

Keempat fase umpan balik, berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan

terhadap rekaman handycam menunjukan bahwa siswa mampu memberikan

umpan balik. Hal ini ditunjukkan ketenangan siswa saat mengerjakan soal yang

diberikan, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.

F. Upaya SMK Al-Hidayah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Agar peserta didik menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu pengetahuan, cukup kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Dengan fungsi pendidikan nasional tersebut diharapkan semua sekolah dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa dengan cara meningkatkan

mutu pendidikan yang ada di sekolah sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Upaya yang dilakukan oleh SMK Al-Hidayah dalam meningkatkan mutu

pendidikan yang ada di sekolah dilakukan dengan cara meningkatkan pelayanan

Page 86: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

75

dan fasilitas dari tahun ke tahun demi kemajuan sekolah tersebut. Hal ini dapat

terlihat dari segi peningkatan pembangunan sarana dan prasarana sekolah seperti

penambahan kelas, pelebaran ruang lab, penambahan peralatan media.

Dari segi kualitas guru, hampir semua guru memiliki jenjang pendidikan SI.

Dalam upaya meningkatkan para guru, sekolah sering mengikutsertakan para guru

pada seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan, dengan diikut sertakannya para

guru diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan

pengetahuan siswa.

Untuk mengisi waktu luang siswa, sekolah mengadakan kegiatan

ekstrakulikuler, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

bakat yang dimiliki siswa. Kegiatan ekstrakulikuler yang dimiliki sekolah antara

lain paskibra, futsal, follyball, dan band. Kegiatan ini untuk menyalurkan

kemampuan yang dimiliki siswa.

Page 87: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah “Bagaimana Efektifitas Penggunaan Media

Audio Visual Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam (Ibadah Haji)” dan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan bantuan media audio visual sangat efektif, hal ini

terbukti dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah penulis tetapkan

dalam rencana program pengajaran dan mencukupinya waktu yang

disediakan untuk proses pembelajarn. Tercapainya tujuan pembelajaran

dapat dibuktikan melalui hasil uji berupa soal materi ibadah haji dan

wawancara terhadap siswa tersebut.

2. Pemanfaatan media VCD (ibadah haji) dalam proses belajar mengajar

merupakan kreatifitas guru dalam rangka meningkatkan pemahaman dan

penguasaan materi ibadah haji secara optimal.

3. Tes materi ibadah haji yang diujikan pada siswa menunjukkan hasil belajar

yang memuaskan. Nilai yang diperoleh siswa dalam materi ini menunjukkan

bahwa rata-rata hasil belajar yang dievaluasikan oleh guru mata pelajaran

fiqh dengan memanfaatkan media VCD (ibadah haji) menunjukan

Page 88: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

77

peningkatan yang signifikan. Berikut adalah nilai rata-rata yang diperoleh

siswa pada materi ibadah haji:

Jumlah siswa Rata-Rata Ketepatan

Menjawab (30 soal) Nilai Rata-rata

33 siswa 25,7 77,90

Adapun untuk nilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

sebelumnya yaitu 6, 20. Jadi, dalam penggunaan media VCD ibadah haji ini,

nilai rata-rata siswa kelas X AP2 SMK AL-Hidayah Lebak Bulus meningkat

sebanyak 1, 59.

4. Berdasarkan hasil wawancara menunjukan pelaksanaan pemanfaatan media

VCD (ibadah haji) pada saat pembelajaran sangat efektif. Materi ibadah haji

merupkan materi yang cukup sulit menjelaskannya karena materi tersebut

membutuhkan keterampilan serta dapat memperaktikan, penggunakan

media VCD (ibadah haji) yang menampilkan gambar, suara dan gerak

secara bersamaan secara langsung dapat berinteraksi bagaimana tata cara

pelaksanaan ibadah haji dengan tertib dan benar.

Sifatnya yang praktis atau ringan dan persiapan yang maksimal memudahkan

guru menggunakan media VCD (ibadah haji) tanpa mendapatkan kendala,

membebankan bahkan menyulitkan guru dalam proses belajar mengajar, hal itu dapat

dirasakan siswa dengan pembelajarannya memanfaatkan media tidak membosankan

dan menjenuhan, serta persiapan perencanaan pembelajaran yang maksimal

membawa pengaruh keberhasilan belajar.

Page 89: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

78

B. Saran-Saran

Secara garis besar disimpulkan bahwa media audio visual sangat baik

digunakan dalam pembelajaran, namun dalam penggunaan media pembelajaran ada

beberapa faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu: kesesuaian antara media

pembelajaran dengan materi pembelajaran, efisiensi waktu yang dibutuhkan dalam

pemutaran media pembelajaran dan persiapan siswa dalam menerima pelajaran.

Selanjutnya, untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penggunaan media

pembelajaran di sekolah, penulis juga menyarankan kepada pihak sekolah, guru

maupun siswa, diantaranya yaitu:

1. Sekolah

Kepada pihak sekolah hendaknya meningkatkan kompetensi para guru

khususnya dalam memanfaatkan fungsi media pembelajaran, mengingat

dalam penelitian ini telah membuktikan bahwa penggunaan media audio

visual sangat efektif terhadap keberhasilan belajar siswa.

Selain itu, pihak sekolah juga diharapkan dapat menyediakan fasilitas

penunjang untuk mengoptimalkan pemanfaatan media pembelajaran di

sekolah, seperti menyediakan proyektor, LCD (infocus) serta ruangan kelas

yang nyaman agar siswa bisa berkonsentrasi dalam proses pembelajaran

tersebut.

2. Guru

a. Kepada para guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam hendaknya

menggunakan berbagai macam metode dan media pembelajaran agar

siswa lebih mudah menerima dan memahami pelajaran yang

disampaikan.

b. Guru harus meningkatkan pemahamannya tentang pemanfaatan media

pembelajaran agar dalam proses pembelajaran pemanfaatan media bisa

optimal.

Page 90: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

79

c. Guru hendaknya meningkatkan kemampuannya dalam mengkondisikan

siswa agar tercita suasana belajar yang efektif.

d. Guru harus lebih tanggap terhadap perkembangan teknologi dalam

dunia pendidikan, sehingga kedepannya proses belajar mengajar dapat

memanfaatkan media teknologi yang tentunya akan semakin

mempermudah proses pembelajaran.

3. Siswa

a. Siswa hendaknya lebih kreatif dalam mencari ilmu pengetahuan dengan

memanfaatkan berbagai sumber yang ada seperti buku bacaan, internet

dan VCD pengetahuan, tidak hanya mengandalkan materi yang

disampaikan oleh guru saja.

b. Siswa harus memiliki motivasi dan keinginan belajar yang tinggi, agar

proses menerima materi pelajaran di kelas pun akan terasa mudah.

Page 91: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

80

Daftar Pustaka

1. Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006

2. Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, Bandung: Angkasa, Cet. I, 2003

3. Ahmad Habibullah dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT pena Citasatria, Cet: 1, 2008

4. Al-Rasyidin dan H. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, Jakarta: PT. Ciputat Press, Cet. II, 2005

5. Arief S. Sudirman, dkk. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Medyatama Saran Perkasa, 1989

6. Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Ciputat Press, Cet. I, 2002,

7. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, cet.ke-XIII, 2010

8. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Syaamil Cipta Media

9. Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996

10. Dr. H. Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alpabeta, 2009

11. Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2007

12. Drs. S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta: 2007), h.170

13. http//agungprudent.WordPress.com/2009/06/18 efektifitas-pembelajaran

14. http://dansite. Wordpress.com/2009/03/28/pengertian efektifitas.

15. 1http://www.depag.co.id, 20 Mei 2010.

Page 92: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

81

16. http://www.depdiknas.co.id, 20 Mei 2010.

17. http://www.wonk-educationnetwork.blogspot,com, 22 Mei 2010.

18. 1http://www.wonk-educationnetwork.blogspot,com, 22 Mei 2010.

19. John D. Latuheru, Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud, 1982

20. Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, Cet. I, 2007

21. Mahfudz Sholahudidin, Media Pendidikan Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1986

22. Mardalis, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, Cet: VI, 3003

23. Muh. Abdul Qadir Ahmad, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Terj. dari Thuruqu Ta’limi Al-Tarbiyah Al-Islamiyah oleh Murni Djamal, Jakarta: Rineka Cipta, 1998

24. Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2002.

25. Nana Sudjana , Proses Belajar Mengajar, Bandung: Mandar Madju 1989

26. Nasution, Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara, 1994

27. Prof. Dr. Robert K. Yin, Studi kasus Desain & Metode (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet ke-4, 2004

28. Redja Mudyaharjo, Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006

29. Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 1987

30. Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Pers, 2002.

31. Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materil. Jakarta: Prima Karya, 1987.

32. TB. Wahyudi. Media Komunikasi Massa Television, Bandung: Alumni 1980

Page 93: EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1411/1/EDI... · Penyusunan skripsi ini merupakan kaji an singkat ... Memang benar, bahwa

82

33. Trianto, Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep Landasan dan Implementasinya pada KTSP, Jakartaa: Kencana, cet: 1, 2009.

34. Yayat, Efektifitas Penyetaraan Program S1 Bagi Guru-Guru SMK (Penelitian Pada Guru-Guru SMK di Kotamadya Bantul), (Tesis Program Pasca Sarjana UNY, 2001)

35. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Suatu Pendekatan Baru, Ciputat: Gaung Persada Press, 2008

36. Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. I, 1995

37. Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, Cet. I, 2002.