efektifitas pengaruh pemberian

download efektifitas pengaruh pemberian

of 15

Transcript of efektifitas pengaruh pemberian

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    1/15

    PROGRAM KREATIVITAS MAHASISW A

    EFEKfIFITAS PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAW A8G PUTIlIUNTUK PENGOBATAN IKAN LELE Clllrlas sp

    YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydroph ila

    Jenis KegiatanPKM Penu1isan Ilmiah (PKMI)

    Diusulkan oleh:Arief Eko Prasetiyo C14104041~Angkatan 2004Dwi Hany Yanti C14104019~Angkatan 2004Purwanto C14063499, Angkatan 2006

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR2008

    I

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    2/15

    1 . Judu l Kegia tan

    2 BidangItmu3. K etu a P ela ks an a K eg ia ta n

    a . N a ma Le ngka pb.NIM

    Efektifitas Pengaruh PemberiaB EkstrakBawang Putih Untuk Pengobatan fun LeleCItuias sp Yang Terlnfeksi BakteriAeromonas hyd,ophilllPertanian

    c.Jurusand. Univers i tase . A la ma t R um ah da n N o TeV HP

    , 4. Ang go ta P ela ksa na K eg ia ta n5. I? os en P e n dampin ga . N am a L en gkapb.NIP

    : A rie fE ko P ra se tiy o: CI4104041: B u did ay a P e ra irn n: In stitu t P erta nia n B ogo r: Wisma Himapan No.41 Rt01IRw05K elu ra ha n B alu m ba ng Ja ya ,Kecamatan D an na ga , B ogo r( 0 2 5 1 ) 4 2 1 2 1 5 / 0 8 1 3 3 5 6 2 1 0 0 0

    : 2 Orang

    : Dr. Mu nti Y uh an a: 1 3 20 92 23 8

    c. Alamat Rumah dan No Tel/Hp : BTN SeJakopi Blok 82 SindangB ara ng , B og or

    MenyetujuiK e tu a De pa rtem e nB ud' aya P era iran

    (Dr. Ir D edi Ju sa di M .Sc.)N IP . 1 31 78 85 90

    1

    \

    B ogor, 4 Fe bru ari 2008K etu a P ela ks an a K egia ta n

    ~(A ri ef Ek o P ra s eti yo )NIM. C14104041

    (Dr. n n ti Y u ha n a)N IP . 1 32 09 22 38

    II

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    3/15

    I

    LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKMI

    I. Judul Tulisan yang Diajukan : Efektifitas Pengarub Pemberian EkstrakBawang Putih Untuk Pengobatan Ikan LeleClarias sp Yang Terinfeksi BakteriAeromonas hydrophila

    2. Sumber Penulisan( ) Kegiatan Praktek LapangIKerja(X) Kegiatan Ilmiah lainnya

    Prasetiyo, A E dkk. 2 0 0 7 . Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang PutihUntuk Pengobatan Ikan Lele Clarias sp Yang Terinfeksi BakteriAeromonas hydrophila. Laboratorium Kesehatan Ikan. DepartemenBudidaya Perairan, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan InstitutPertanian Bogor.

    Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya.

    MengetahuiKetua Departemen Budidaya Perairan

    Bogar, 4 Februari 2008Penulis Utama,

    Dr.Ir Dedi Jusadi M.Sc.N I P . 1 3 1 7 8 8 5 9 0

    Arief Eko PrasetiyoNIM.C14104041

    1 1 1

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    4/15

    1

    EFEKTIFITAS PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAW ANG PUTIHUNTUK PENGOBAT AN IKAN LELE Clarias sp

    YANG TERINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila

    Arief Eko Prasetiyo, Dwi Hany Yanti, PurwantoDepartemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

    ABSTRAKJI ron lele Clarias sp adalah salah satu komoditas perikanan yang digemari untukdibudidayakan oleh masyarakat, dikarenakan dapat menghasilkan produktifitasyang tinggi. Adanya serangan bakteri Aeromonas hydrophila yang bersifatpatogenik dapat menurunkan produktifitas ikan secara signifikan. Oleh karena itusebagai upaya pengobatan yang ramah lingkungan serta tidak meninggalkanresidu maka dilakukanlah pemberian ekstrak bawang putih. Makalah ini ditulisbertujuan untuk mengetahui pengaruh bawang putih dalam mengobati ikan leleyang terserang oleh bakieri A. hydrophila sehingga dapat digunakan sebagaimetode untuk meminimalisir tingginya tingkat kematian akibat serangan bakteriA. hydrophila. Makalah ini dibuat serta disajikan berdasarkan hasil daripengamatan kondisi dan karakterlsasi gambaran darah pada ikon lele, serta Jajukematian yang terjadi hingga akhir masa pemeliharaan. Kegiatan yang dilakukandalam percobaan ini meliputi persiapan wadah, pemeliharaan ikon, pembuatanekstrak bawang putih, pengamatan gambaran darah, pengobatan dengan ekstrakbawang putih, pengamatan perkembangan ikon hingga pemanenan ikan. Darihasil percobaan ekstrak bawang putih secara optimal mampu menekan lajuinfeksi A. hydrophila ditunjukkan dengan jumlah leukosit 63950 se/lmm3, lebihrendah dibandingkan kontrol positif yang berjumlah 435200 sellmm

    3 Selain itujuga didapatkan hasil jumlah eritrosit 1090000 sel/mm', nilai haematokrit 18,97

    % , dan Hb 10,3 mg/gr. Kondisi gambaran darah pada perlakuan pengobatandengan ekstrak bawang putih lebih baik dibandingkan dengan gambaran darahpada kontrol positif Kandisi in; diperjelas dengan laju kematian yang lebihsedikit pada perlakuan pengobatan dengan ekstrak bawang putih,

    Kata kunci: ekstrak bawang putih, infeksi A. hydrophila, gambaran darah

    PENDAHULUANlkan lele Clarias sp merupakan suatu komoditas budidaya perairan yang

    cukup populer. lkan lele memiliki berbagai kelebihan antara lain pertumbuhannyayang cepat, kemampuan adaptasi yang baik, rasanya enak, serta memilikikandungan gizi yang cukup tinggi, lkan ini memiliki alat pemafasan tambahanberupa arboresent organ yang menunjang kemampuannya untuk hidup pada

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    5/15

    2

    perairan dengan kadar oksigen rendah. Dengan permintaan pasar yang sangatstabil, maka tidak heran jika minat masyarakat untuk membudidayakan ikan tetesangat tinggi.

    Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan suatu bakteri Gram negatifyang pada umumnya terdapat pada perairan dengan bahan organik yang tinggi.Pada akhir tahun 1980, di Indonesia terjadi kematian sebanyak 125 ribu ekor ikanmas dan 30% induk ikan terjadi di daerah budidaya di Jawa Barat diakibatkanoleh serangan bakteri Aeromonas spp. Aeromonas tidak hanya mampu menyerangikan mas, melainkan dapat juga menyerang harnpir semua jenis ikan air tawar,tennasuk juga didalamnya ikan Ide (Ariaty, 1991). Satriyadi (2001)menarnbahkan bahwa dengan adanya serangan Aeromonas hydrophila dapatmenyebabkan terjadinya penurunan produktifitas ikan lele lebih dari 30%,sehingga perlu adanya suatu upaya yang efektif dan efisien dalam menanggulangiserangan bakteri Aeromonas hydrophila,

    Bawang putih Allium sativum adalah salah tumbuhan yang biasadigunakan sehari-hari sebagai salah satu bumbu masakan. Namun disisi lainbawang putih memiliki kandungan yang dapat digunakan untuk menanggulangiserangan Aeromanas hydrophila. Bawang putih mengandung minyak atsiri yangbaunya menyengat hidung (metil alii disulfida), Komponen bioaktif di dalambawang putih salah satunya adalah sulfida terdapat dalam jumlah banyak.Senyawa-senyawa tersebut antara lain dialil sulfida atau dalam bentuk teroksidasidisebut dengan allicin. Sarna seperti senyawa fenolik lain allicin memiliki fungsifisiologis yang sangat luas, diantaranya adalah antimikroba, antioksidan,antikanker, antitrornboting, antiradang, penurunan tekanan darah, danmenurunkan kolesterol darah. Kemampuan bawang putih yang dapat berfungsisebagai antimikroba diharapkan mampu untuk menanggulangi atau mengobatiserangan bakteri Aeromonas hydrophila (Satriyadi, 2007).

    Oleh karena itu, makalah ini ditulis bertujuan untuk mengetahui pengaruhbawang putih dalam mengobati ikan lele yang terserang oleh bakteri Aeromonashydrophila sehingga dapat digunakan sebagai metode untuk meminimalisirtingginya tingkat kematian akibat serangan bakteri Aeromonas hydrophila sertasebagai upaya untuk menjaga serta meningkatkan produktifitas dalam usahabudidaya ikan lele.

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    6/15

    3

    METODEWaktu dan Tempat

    Kegiatan praktikum mata kuliah Pengelolaan Kesehatan Ikan dilaksanakanpada tanggal 14 November 2007 sampai dengan tanggal 28 November 2007,bertempat di Laboratorium Kesehatan Ikan Departemen Budidaya Perairan,Fakultas Perikanan BmuKelautan Institut Pertanian Bogor.

    Alat dan BahanAlat yang digunakan dalam praktikum ini adalah akuarium berdimensi 60

    x 35 x 25 em, sebanyak 3 buah dengan rincian masing-masing 1 buah akuariumdigunakan untuk perlakuan, kontrol negatif, dan kontrol positif. Satu set alatpembuat ekstrak bawang putih (oven, blender, saringan whatman no.42, dansentrifuse), satu set alat pengambilan darah (syringe dan tabung eppendorfi, satuset alat pengukuran gambaran darah (pipet Sahli, haemacytometer, mikroskop,counter, sentrifuse, mikrohaematokrit stick, dan tabung pengukur haemoglobin),serta mistar dan timbangan guna mengukur pertumbuhan ikan lele,

    Bahan yang digunakan adalah ikan lele Clarias sp. Masing-masing 10ekorpada setiap akuarium, suspensi bakteri Aeromonas hydrophila, Na-sitrat, larutanHayem, dan larutan Turk.

    Metode KerjaP ersia pan Wad ah

    Dalam tahap persiapan wadah yang dilakukan adalah kegiatanpembersihan akuarium, serta pemasangan instalasi penunjang akuarium sepertipemasangan aerasi serta pengisian tandon air. Kegiatan ini dilakukan 2 harisebelum pelaksanaan praktikum dimulai. Jumlah akuarium sebanyak 3 buahdengan rincian masing-masing 1 buah akuarium digunakan untuk perlakuan,kontrol negatif (kontrol normal/tanpa perlakuan infeksi A. hydrophildi, dankontrol positif (kontrol dengan perlakuan infeksiA. hydrophila).

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    7/15

    4

    Pemeliharaan lkanPemeliharaan ikan dilakukan mulai tanggal 14 November 2007 sampai

    dengan tanggal 28 November 2007. Proses pemeliharaan dilakukan dengan carapemberian pakan selama 3 kali sehari secara ad satiation (yaitu pemberian pakanhingga ikan kenyang), pengontrolan suhu air, serta pembuangan ikan yangmengalami kematian. Dilakukan proses adaptasi pada wadah selama 1 mingguterlebih dahulu yaitu pada tanggal 14November 2007 hingga 21 November 2007.

    Pembuatan Ekstrak Bawang PutihProses pembuatan ekstrak bawang putih dilakukan 1 minggu sebelum

    kegiatan praktikum dilaksanakan. Adapun proses pembuatan ekstrak dilakukandengan eara bawang putih dikupas dan dibersihkan dari kulit bagian luamyakemudian dikeringkan dengan bantuan oven hingga kering. Selanjutnya bawangputih tersebut diblender hingga diperoleh dalam bentuk serbuk. Untuk membuatlarutan stok (100 mg/ml), 10 gram bubuk. bawang putih diambil kemudianditambah dengan 100 ml akuades steril. Selanjutnya disentrifuse dengankecepatan 5000 rpm selama 15menit. Selanjutnya eairan yang terbentuk disaringdengan kertas saring Whatmann no 42. Untuk dosis perlakuan pencegahan adalah25 mg/ml dan 50mg/ml untuk dosis pengobatan.

    Pengamatan Gambaran DarahAdapun proses pengamatan gambaran darah dilakukan selama 3 kali yaitu

    pada hari pertama pengamatan (21 November 2007), hari kedua pengamatan (22November 2007), dan pada hari terakhir pengamatan (28 November 2007). Prosespengamatan gambaran darah dilakukan dengan eara mengambil darah ikanmelalui injeksi dengan menggunakan syringe dan tabung eppendorf yang telahterlebih dahulu dibilas dengan Na-sitrat guna meneegah terjadinya koagulasi(penggumpalan) pada darah.

    Infeksj A. hydrophilaProses pemberian infeksi Aeromonas hydrophila dilakukan pada hari

    pertama pengamatan yaitu pada tanggal 21 November 2007. setelah prosespengamatan gambaran darah yang pertama selesai dilaksanakan. Proses infeksi

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    8/15

    5j, Aeromonas hydrophila dilakukan dengan eara melakukan injeksi pada setiap ikan.Dosis infeksi Aeromonas hydrophila yang diberikan pada masing-rnasing ikansebesar 105 CFU/ml.

    Pengobatan dengan Bawang PutihPengobatan dengan bawang putih dilakukan dengan eara injeksi secaraintra muscular (pada daging di bawah sirip dorsal) dengan dosis 50 mg/ml. Prosespengobatan dengan bawang putih dilakukan pada hari kedua dan hari kelimapengamatan (tanggal 22 dan 25 November 2007).

    Pengamatan Perkembangan IkanProses pengamatan dilakukan selama 1 minggu yaitu pada tanggal 21

    hingga 28 November 2007. Proses pengamatan dilakukan seeara menyeluruhmeliputi kondisi jumlah mortalitas (kematian), nafsu makan ikan, gejala klinisyang terjadi, serta pengamatan kondisi kualitas air. Adapun kegiatan pengamatanperkembangan ikan selama praktikum ditampilkan pada Tabel 1.

    Tabel I. Skema kegiatan pengamatan selama praktikumPengamatan Hari pengamatan345 6 7_I I.--_ .

    2PertumbuhanGambaran darah

    S uhu a ir

    =Pelaksanaan kegiatan

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    9/15

    6

    Pemanenan ikanSetelah dilakukan masa pemeliharaan selama 2 minggu, dilakukan

    pemanenan ikan. Pada saat pemanenan dilakukan penghitungan jumlah ikan yangtersisa serta dilakukan pengamatan gambaran darah untuk yang terakhir kalinya.

    Parameter yang DiamatiMortality Rate

    Untuk mengetahui persentase ikan yang hidup pada waktu tertentuNmMR=-xIOOO/ONoKeterangan Nt Jumlah ikan yang mati hingga akhir pemeliharaan

    No : Jumlah ikan pada waktu awal pemeliharaanMR : Mortality Rate (tingkat kematian)

    EritrositPenghitungan sel darah merah (eritrosit) dilakukan dengan cara:

    darah diencerkan dengan larutan hayem didalam pipet pencampurberskala 101. di dalam pipet ada bulir merah sebagai pengaduk

    darah dipipet 0.5, pipet digoyang membentuk angka 8 darah diteteskan pada haemacytometer perbesaran 40Ox. dan dilakukan

    pada 10 kotak keeil pada haemaeytometer

    L LselSDM = I k k k .,xfaktor pengeneeranvo ota eelKeterangan:Volume kotak kecil pada haemacytometer berukuran 0.05 x 0.05 x 0.1 mmFaktor pengenceran sebesar 200

    LeukositPerhitungan sel darah putih (leukosit) dilakukan dengan cara:

    darah diencerkan dengan larutan turk's didalam pipet pencampur skala 11,di dalam pipet terdapat bulir putih sebagai pengaduk

    darah dihisap dengan pipet hingga skala 1, pipet digoyang membentukangka8

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    10/15

    7

    darah diteteskan ke dalam haemacytometer , perbesaran 400x pada 5 kotakbesar

    L I.selSDP = I k k b xfaktor pengenceranva ota esarKeterangan:Volume kotak besar pada haemacytometer berukuran 90.2 x 0.2 xl mmFaktor pengenceran sebesar 10

    HematokritPengukuran hematokrit dilakukan dengan cara:

    darah dihisap menggunakan mikrohematokrit stick berlapis heparin darah 3/4 tabung, salah satu ujung tabung disumbat mikroseal tabung dilakukan sentrifuse 6000rpm selama 5 men it pengukuran dilakukan dengan mengukur perbandingann volume benda

    darah dengan volume seluruhnya. aHaematokrit = 'bx100%

    Keterangan:a =tinggi volume benda darahb = tinggi volume darah

    HaemoglobinPengukuran haemoglobin dilakukan dengan cara :

    dengan metode sahli prinsip : mengkonversi Hb ke bentuk asan hematin oleh asam klorida darah dihisap dengan pipet sahli sampai skala 2Omm3 darah dipindahkan ke dalam tabung Hb yang berisi He) 0.1 N sampai

    skala 10 didiamkan 3-5 menit agar Hbbereaksi dengan He] memhentuk asam

    hematin darah diaduk dan ditambahkan akuades hingga warnanya sarna dengan

    warna standar

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    11/15

    8",

    pembacaan skala dengan melihat tinggi larutan dengan GrillOrtinyabanyaknya gram Hb per 100 ml darah

    BASIL DAN PEMBAHASANDari hasil pengamatan mortalitas, nafsu makan, gejala klinis, selama

    kegiatan praktikum didapatkan hasil pada perlalruan dan kontrol yang disajikanpada Tabel 2 dan Tabel 3.Tabel 2. Hasil pengamatan mortalitas, nafsu makan, gejala klinis, dan suhu mediapada perlakuan pengobatan dengan bawang putih

    ~f

    Hari ke-Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8

    MortaIitas - " " - - - - 1Nafsu makan + - - + + + + +Gejala Klinis - hiperemia hiperemia hiperemia hiperemia - - -Suhu pagilsore 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28129 28/29 28/29cTabel 3. Hasil pengamatan mortalitas, nafsu makan, gejala klinis, dan suhu mediapada perlakuan pada kontrol positif dan negatif

    Hari ke-Parameter Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8Kontrol + - - - - - - - 3Mortalitas Kontrol- - - - - - - 1 2

    Nafsu Kontrol + + + - - - - + +makan Kontrol- + + + + + + + +Gejala Kontrol + - hiperemia hiperemia hiperemia hiperemia hiperernia hiperemia hiperemiaKlinis Kontrol- - - - - - - - -Suhu Kontrol + 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29pagi/sore - c Kontrol- 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29 28/29Keterangan:+ =ada nafsu makan- =idak ada nafsu makan

    Sedangkan pada hasil pengamatan gambaran darah didapatkan hasil yangdisajikan pada Tabe14.

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    12/15

    9-i

    T b 14 Has' I b d ahe . 1 pengamatan gam aran arPengamatan ke-

    Parameter 2 3pengamatan 1 kontrol kontrol kontrolPerlakuan Perlakuan kontrol

    (-) (+) (-) (+)SDM 1556667 1950000 1830000 1000000 1090000 1,46xlO 6 IxlO s(sel/mnr')SDP 329133.33 1075200 761600 464000 63950 314200 435200(sel/mm")Hematokrit 14.17 25 11.67 36.84 18.97 11.07 10(%)Hb (mg/gr) 5.53 3.8 4.8 7.3 10.3 11 3Keterangan:SOM : Sel darah merahSDP : Sel darah putihHb : Haemoglobin

    A. hydrophila berpengaruh secara negatif terhadap kondisi kesehatan ikan,kondisi ini dapat diketahui dengan adanya gejala klinis berupa terjadinyahiperemia (bereak merah) pada tubuh ikan lele yang telah terinfeksi A. hydrophila,terjadinya penurunan terhadap kondisi nafsu makan serta terjadinya mortalitasatau kematian pada ikan. Bakteri A. hydrophila terdapat pada perairan tawar yangtinggi bahan organiknya dan air payau., beberapa galur dari bakteri tersebutmarnpu menyebabkan sakit pada ikan dan amphibi juga manusia yang terinfeksipada luka yang terbuka Hafifuddin (2004).

    Sebagai salah satu upaya pengobatan terhadap infeksi A. hydrophila dapatdilakukan dengan pemberian ekstrak bawang putih, hal ini dikarenakankandungan pada bawang putih yang dapat berperan sebagai antimikrobial.Komponen organosulfur dari bawang putih diantaranya adalah L-allysistein yangberfungsi menghambat pertumbuhan induksi bahan kimia dan perpindahan tumorpada hewan percobaan. Selain itu, bawang putih mengandung lemak, protein,vitamin, mineral termasuk germanium, selenium, dan zinc serta beberapa enzimlain (Wed, 1995dalam Satriyadi 2007).

    Darah merupakan cairan terpenting dalam tubuh makhluk hidup. Darahmengangkut oksigen, hormon, nutrient, dan hasil buangan. Darah merupakansalah satu parameter yang dapat digunakan untuk melihat kelainan yang terjadi

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    13/15

    10

    \

    pada ikan, baik yang terjadi karena penyakit ataupun karena keadaan lingkungan.Sehingga dengan mengetahui kondisi gambaran darah kita dapat mengetahuikondisi kesehatan suatu organisme (Delmann and Brown, 1989).

    Kondisi perubahan perbandingan sel darah merah (eritrosit) dengan seldarah putih (leukosit) dapat diidentifikasikan bahwa ikan mengalami stress danmudah terserang penyakit (Ollenschlager, 1976 dalam Ariaty, 1991). Kondisipenyimpangan tersebut dapat diketahui melalui adanya gejala terjadinyapenurunan jumlah sel darah merah yang diiringi dengan terjadinya peningkatansel darah putih. Leukosit adalah salah satu bagian darah yang berperanmenghasilkan antibodi, kenaikan jumlah leukosit menunjukkan pula kenaikanjumlah antibodi. Hal terse but dapat diindikasikan bahwa ikan telah dimasukiantigen yang bersifat patogenik. Paramater hematokrit berpengaruh terhadappengukuran volume eritrosit (Hesser, 1960). Merupakan perbandingan antaraplasma darah dan volume darah. Hematokrit adalah presentase volume eoritrositdi dalam darah (Sastradipradja et. al., 1989) dan nilainya berhubungan denganjumlah sel darah merah. Nilai hematokrit darah ikan berkisar 5-60%. Hematokritdi bawah 30% menunjukkan defisiensi eritrosit (Nabib dan Pasaribu, 1989).Apabila ikan terkena penyakit atau nafsu makannya menurun, nilai hematokritdarah menjadi lebih rendah (Delmann and Brown, 1989). Hemoglobin adalahsuatu protein dalam eritrosit yang terdiri dari protoporfirin dan besi bervalensi 2.berat molekulnya +66.0000, mengandung besi 0,335% atau 33,5 mglgr Hb dankapasitas oksigen 1,36 cc per gr Hb (Sastradipradja et. al., 1989). Kemampuanmengangkut oksigen dalam darah bergantung pada jumlah hemoglobin dalameritrosit. Warna merah dalam darah segar disebabkan adanya hemoglobin dalamsel darah merah (Delmann and Brown, 1989). Penurunan nilai haemoglobinmenunjukkan terjadinya abnormalitas pada kesehatan ikan.

    Penyimpangan kondisi kesehatan pada ikan lele diketahui padapengamatan gambaran darah kedua, yaitu pada hari kedua masa pemeliharaan.Terjadinya penyimpangan kondisi kesehatan diindikasikan dengandiketemukannya gejala klinis berupa hiperemia (bercak merah) pada tubuh ikanlele serta terjadinya penurunan jumlah eritrosit, yang diikuti dengan kenaikanjumlah leukosit. Kondisi ini dapat mengindikasikan bahwa A. hydrophila telah

    II II,f,I,~ 1L. ;.

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    14/15

    11

    menginfeksi ikan lele, dan sebagai bentuk pertahanan diri ikan lele terse butmeningkatkan produktifitas antibodi serta menekan jumlah sel darah merah.

    Pemberian ekstrak bawang putih yang mengandung L-allysistein mampumenekan laju infeksi A. hydrophila ditandai dengan tidak diketemukannya lagikondisi hiperemia, dan stabilnya kondisi gambaran darah ikan lele yangditunjukkan dengan nilai tiap-tiap bagian darah yang lebih baik apabiJadibandingkan dengan kontrol positif yang telah terinfeksi oleh A. hydrophila.Pada pengamatan ketiga perlakuan pengobatan dengan ekstrak bawang putihdiketahui bahwa jumlah sel darah putih sebanyak 63950 sel/mnr', jauh lebihsedikit apabila dibandingkan dengan jumlah sel darah putih p a c t a kontrol positifyang berjumlah 435200 sel/mm'', Secara umum seluruh perlakuan baik perlakuanpengobatan dengan bawang putih maupun perlakuan kontrol positif dan negatifmenunjukkan parameter gambaran darah yang dibawah normal, seperti yang telahdisebutkan diatas. Hal tersebut dimungkinkan diakibatkan oleh infeksi A.hydrophila yang menyebar dan tumbuh secara cepat pada lingkungan perairanwadah akuarium, sehingga meningkatkan laju infeksi. Namun efektifitaspengobatan dengan menggunakan bawang putih dapat berjalan secara optimal, halini dapat terlihat dari peningkatan jumlah haemoglobin dan haematokrit,berkurangnya sel darah putih serta hilangnya gejala hiperemia pada ikan lele. Haltersebut juga ditunjang dengan kondisi nilai kematian (Moratility rate) pada ikanlele yang telah dilakukan pengobatan dengan bawang putih, yang lebih sedikitapabiJa dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

    DAFT AR PUSTAKAAriaty, L. 1991. Morfologi Darah Ikan Mas (Cyprinus carpio), Nila Merah

    (Oreochromis sp), dan Lele Dumbo ( Clarias gariepinus) dari Sukabumi.[Skripsi]. Budidaya Perairan. FPIK. IPB.

    Dellman, H.D. dan E. M. Brown. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Hartono(Penterjemah). VI. Press

    Hafifuddin. 2004. Potensi Antibakteri Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata)untuk Pengobatan Penyakit Caear pada Ikan Gurame (Osphronemousgouramy) yang disebabkan Bakteri Aeromonas hydrophila. [Skripsi].BOP. FPIK. IPB

    Hesser, E. F. 1960. Methods for Routine Fish Hematology. Progressive FishCulturist. 22: 164-170

    . . "

  • 5/14/2018 efektifitas pengaruh pemberian

    15/15

    12

    Nabib, R. dan F.H. Pasaribu. 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. PAU.Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. 158hSastradipradja, D., S.H.S. Sikar, R. Widjajakusuma, T. Ungerer, A. Maad,H.Nasution, R. Suriawinata dan R. Harnzah. 1989. Penuntun PraktikumFisiologi Veteriner. Depdikhud. Dirjen Pendidikan Tinggi. PAU. IlmuHayati. IPB. Bogar. 329halSatriyadi, 1. 2007. Efektivitas bawang putih Allium sativum sebagai pencegahandan pengobatan pada ikan Patin Pangasiodon hypophthalmus yangdiinfeksi Aeromonas hydrophila. [Skripsi]. BOP. FPIK.lPB.