EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/623/1/Sri...
Transcript of EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/623/1/Sri...
i
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA
MADRASAH DAN KINERJA GURU TERHADAP
PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI
MUHAMMADIYAH KRADENAN DAN MI MA’ARIF
NGABLAK I KEC. SRUMBUNG KAB. MAGELANG
TAHUN 2015
Oleh
SRI AMPERAWATI
NIM .MI. I2. 029
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan Agama Islam
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN)
SALATIGA
2015
ii
EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA
MADRASAH DAN KINERJA GURU TERHADAP
PENINGKATAN MUTU MADRASAH PADA MI
MUHAMMADIYAH KRADENAN DAN MI MA’ARIF
NGABLAK I KEC. SRUMBUNG KAB. MAGELANG
TAHUN 2015
Oleh
SRI AMPERAWATI
NIM .MI. I2. 029
Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan Islam
Salatiga, 26 September 2015
Dr. H. Sa’adi, M. Ag. Dr. H. Zakiyudin, M. Ag
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama : Sri Amperawati
NIM : M1.12.029
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi : Pendidikan
Tanggal Ujian : 1 Oktober 2015
Judul Tesis : Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja
Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah Pada MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec.
Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015
Panitia Munaqosah Tesis
1. Ketua Sidang : Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. _______________________
2. Sekrretaris : Dr. Winarno, M.Pd. _______________________
3. Penguji I : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. _______________________
4. Penguji II : Dr. H. Sa’adi, M. Ag. _______________________
5. Penguji III : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. _______________________
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini merupakan
hasil karya sendiri dan sepengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan
tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis
oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijasah
pada Insitut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, 26 September 2015
Yang membuat pernyataan
Sri Amperawati
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Fear God and you will have no cause to fear anyone
(Takutlah kepada Tuhan dan tidak ada alasan bagimu takut kepada sesuatu
yang lain)
Knowledge is wisdom and educated man is the wise man
Ilmu pengetahuan adalah hikmah dan orang yang terdidik adalah orang
yang bijak
Barang siapa sungguh-sungguh dalam usahanya, maka akan tercapailah
kesuksesannya (penulis)
......maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika
kamu tidak mengetahui (QS. An Nahl : 43)
Jangan anggap dirimu pandai jika sudah mengetahui sesuatu, jangan
anggap dirimu kaya jika sudah memiliki sesuatu, karena masih ada yang
serba Maha, Dialah Allah Swt
vi
ABSTRAK
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kinerja Guru Terhadap
Peningkatan Mutu Madrasah Pada MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif
Ngablak I Kecamatan Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015”. Tesis Program
Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pasca Sarjana, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga, pembimbing Dr. H. Sa’adi, M. Ag, dan Dr. H. Zakiyudin,
M. Ag.
Latar Belakang penelitian ini adalah Kepala madrasah dan guru
merupakan salah satu penyumbang keberhasilan meningkatkan mutu madrasah.
Rendahnya mutu madrasah memberi akibat langsung pada rendahnya mutu
sumber daya manusia. Mutu madrasah dapat dicapai apabila guru dan kepala
madrasah memberikan perhatian secara memadai dalam menjalankan tugasnya
dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektifitas kepala
madrasah dan kinerja guru terhadap mutu madrasah. Penelitian inimenggunakan
metode kualitatif,menggunakan pengamatan, wawancara atau penelaahan
dokumen. Data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru pada ketiga
madrasah terjalin sangat baik (setiap awal tahun ada koordinasi dengan para guru
dan komite). Dengan bukti bahwa dalam membuat perencanan semua kegiatan
madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru, komite
sekolah dan walimurid. Setiap ada permasalahan di selesaikan dengan
musyawarah.
Efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru
terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan Dengan
menerapkan berbagai program yang dilaksanakan para guru dan kepala
madrasah, siswa mendapatkan prestasi yang sesuai dengan KKM yang
ditetapkan. Sedanglan pada MI Ma’arif Ngablak 1 cukup, walaupun
dalam prestasi akademik yang dicapai siswa bagus (kelulusannya 100%)
dan dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
.
vii
ABSTRACT
The effectiveness of principal leadership and teacher performance toward
the improvement of the quality of Madrasah in MI Muhamadiyah Kradenan and
MI Ma’arif Ngablak I, Ngablak, Srumbung, Magelang in academic year 2015.
Thesis of Islamic Education Program, Graduate program of IAIN Salatiga.
Consultans Dr.H Sa’adi, M.Ag and Dr.H.Zakiyudin, M.Ag
The background of this research was the principal and teachers were
contributorsto the success of improving the quality of Madrasah. The low quality
of Madrasah giving a direct result of the lack of human resources. Quality of
Madrasah can be achieved when the principal and teachers concerned in
carrying out their functions in the learning process.
The purpose of this study was to describe the effectiveness of principal
leadership and teacher performance toward the improvement of the quality of
Madrasah. This study used qualitative methods. In collecting data, the researcher
used observation, interview and document review. Data were presented in the
form of a sentence instead of numbers.
Based on the result of research and discussion, it can be concluded that
the effectiveness of the principal leadership and teacher performance in
Madrasah very well establised. It is shown by the coordination of the teachers and
the committee at the beginning of each year. Activity of Madrasah were planned
and discussed in a meeting involved the teachers, school committers and parents.
Every problem was solved by consensus.
The effectiveness of the principal leadership and teacher performance
toward improvement of the quality of Madrasah in MI Muhamadiyah Kradenan in
learning. By implementing the various programs which were already conducted
by principal and teachers, student could gain achievement in accordance with the
KKM. MI Ma’arif Ngablak enough, altough the academic achievement of students
(100% students graduated). Besides, it could increase the spirit of student.
viii
PRAKATA
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah
memberi rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis
sebagai salah satu pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan atas tauladan umat akhir zaman, Nabi
Muhammad Saw. Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari
berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan berbagai pihak, serta ridha
dari Allah Swt, penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawi, M. Ag. selaku Direktur Program
Pascasarjana IAIN Salatiga
3. Bapak Dr. H. Sa’adi, M. Ag. dan Bapak Dr. H. Zakiyuddin Baidhawi,
M. Ag. yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan tesis
ini.
4. Guru Besar dan Dosen beserta Staff Pascasarjana IAIN Salatiga.
5. Bapak Puji Widodo, S.Pd.I. selaku Kepala MI Muhammadiyah
Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
6. Bapak Fatku Arifin, S. Pd. I. Selaku Kepala Madrasah MI Ma’arif
Ngablak 1, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
7. Rekan-rekan guru di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif
Ngablak 1, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang
8. Ayah, Ibu dan Suamiku tercinta, keluarga, serta anak-anak dan cucuku
atas doa restu dan motivasinya
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaiakan tesis ini
ix
Semoga segala bantuan, dorongan, kerjasama dan bimbingan atas
kelancaran tesis ini mendapat imbalan dari Allah Swt dan dicatat sebagai amal
Sholeh. Amiiin
Magelang, 26 September 2015
Penulis
Sri Amperawati
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
PRAKATA ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 5
E. Kajian Pustaka ................................................................................... 5
F. Metode Penelitian ............................................................................. 8
G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 15
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah ................................... 15
B. Kinerja Guru ...................................................................................... 20
C. Peningkatan Mutu Madrasah ............................................................. 29
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN.................................................. 37
A. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung ......................... 37
1. Profil MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung ......... 37
xi
2. Kondisi kepemimpinan kepala madrasah..................................... 54
3. Kondisi kinerja guru ..................................................................... 58
4. Mutu madrasah ............................................................................. 62
B. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung ................................... 64
1. Profil MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung .................... 64
2. Kondisi kepemimpinan kepala madrasah..................................... 81
3. Kondisi kinerja guru ..................................................................... 85
4. Mutu madrasah ............................................................................. 87
BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................... 90
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja
Guru.................................................................................................... 90
1. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung.................... 90
2. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung .............................. 92
B. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Mutu
Madrasah ........................................................................................... 93
1. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung.................... 93
2. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung .............................. 95
C. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kinerja Guru
Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah ............................................. 96
1. MI Muhamadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung.................... 96
2. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung .............................. 97
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 101
A. Simpulan .......................................................................................... 101
B. Saran ................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 104
LAMPIRAN .................................................................................................. 105
BIOGRAFI PENULIS …………………………………………………. .. 106
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Guru MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……….. 45
Tabel 3.2 Jumlah Siswa MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……………….. 46
Tabel 3.3 Pekerjaan Orang Tua Siswa MIM Kradenan Tahun 2014/2015 … 46
Tabel 3.4 Penghasilan Orang Tua Siswa MIM Kradenan Tahun 2014/2015 .. 47
Tabel 3.5 Pendidikan Orang Tua MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……… 47
Tabel 3.6 Keadaan Karyawan MIM Kradenan Tahun 2014/2015 . ………… 48
Tabel 3.7 Sarana Gedung MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……………… 49
Tabel 3.8 Prasarana Olahraga MIM Kradenan Tahun 2014/2015 …………. 49
Tabel 3.9 Alat-alat UKS MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ………………... 50
Tabel 3.10 Mebeler MIM Kradenan Tahun 2014/2015 …………………….. 51
Tabel 3.11 Jumlah Buku Pelajaran MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ……. 51
Tabel 3.12 Jumlah Buku MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ………………. 52
Tabel 3. 13 Alat Peraga MIM Kradenan Tahun 2014/2015 ………………… 53
Tabel 3.14 Jumlah Tenaga Guru MIMA Tahun 2014/2015 ………………… 73
Tabel 3.15 Jumlah Siswa MIMA Tahun 2014/2015 ………………………... 74
Tabel 3.16 Pekerjaan Orang Tua MIMA Tahun 2014/2015 ………………… 75
Tabel 3.17 Penghasilan Orang Tua MIMA Tahun 2014/2015……………… 75
Tabel 3. 18 Pekerjaan Orang Tua MIMA Tahun 2014/2015 ………………... 76
Tabel 3.19 Sarana Prasarana Guru MIMA Tahun 2014/2015 ………………. 77
Tabel 3.20 Prasarana olahraga MIMA Tahun 2014/2015 ………………….. 78
Tabel 3.21 Alat-alat UKS MIMA Tahun 2014/2015 ………………………... 78
Tabel 3.22 Mebeler MIMA Tahun 2014/2015……………………………… 79
Tabel 3. 23 Jumlah Buku pelajaran MIMA Tahun 2014/2015 ………………. 79
Tabel 3.24 Jumlah Buku Perpustakaan MIMA Tahun 2014/2015 ………….. 80
Tabel 3.25 Alat Peraga MIMA Tahun 2014/2015…………………………… 81
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 : Diagram Alur Pendidikan Mikro …………………………. 29
2. Gambar 2.2 : Diagram Alur Pendidikan Makro …………………………. 31
3. Gambar 2.3 : Diagram Alur Solusi Manajemen Pendidikan Makro dan
Mikro ………………………………………….…….……. 31
4. Gambar 3.1 : Struktur Organisasi MI Muhammadiyah Kradenan
Tahun 2014/2015 …………………………………………. 37
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan karena kondisi suatu negara sangat berkaitan erat dengan
penerapan pola pendidikan yang ditanamkan terhadap generasi-
generasi muda sekarang ini akan berpengaruh pada maju mundurnya
suatu negara di masa yang akan datang. Oleh karena itu pengelolaan
pendidikan yang sangat dibutuhkan agar madrasah sebagai tempat
belajar benar-benar mampu mencetak generasi-generasi penerus
bangsa yang berkualitas demi majunya Negara Kesatuan Republik
Indonesia di masa yang akan datang.
Dalam upaya mewujudkan madrasah yang mampu membentuk
insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, kepala madrasah sebagai
pimpinan di madrasah merupakan salah satu faktor penyumbang
keberhasilan upaya penguatan tata kelola, akuntabilitas dan
pencitraan publik. Keberhasilan kepala madrasah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah tidak terlepas dari
kompetensi dan kemampuannya sebagai kepala madrasah. Dalam
Permendiknas No. 13 tahun 2007 dinyatakan bahwa kepala
sekolah/madrasah diharapkan memiliki kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Pada kenyataannya,
tidak semua kepala sekolah/madrasah menguasai seluruh kompetensi
1
xv
secara utuh. Terdapat kecenderungan kepala sekolah/madrasah
menguasai beberapa kompetensi saja.1
Selain kepala madrasah salah satu komponen utama dalam
pendidikan adalah guru. Dalam Islam guru dikenal dengan al-
mu’alim atau ustadz yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis
taklim (tempat memperoleh ilmu). Dengan demikian, al-mu’alim atau
al-ustadz, dalam hal ini juga mempunyai pengertian orang yang
mempunyai tugas untuk membangun aspek spiritualitas manusia.
Pengertian guru kemudian menjadi sangat luas, tidak hanya terbatas
dalam kegiatan keilmuan yang bersifat kecerdasan spiritual dan
kecerdasan intelektual, tetapi juga menyangkut kecerdasan kinestetik
jasmaniyah. Dengan demikian, guru dapat diartikan sebagai orang
yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa
dalam semua aspek, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal
maupun aspek lainnya.2
Madrasah merupakan bagian dari lembaga pendidikan dalam
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspek tersebut
di atas. Terwujudnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan khususnya madrasah merupakan tujuan yang tidak bisa
ditawar lagi bagi bangsa Indonesia dalam rangka mewujudkan
1Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Diklat Calon Kepala Sekolah IN-2,
Karanganyar: LPPKS, 2012, 1.
2 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005, 12.
xvi
output serta produk pendidikan yang mampu bersaing di tengah
globalisasi yang berkembang pesat dewasa ini.3
Rendahnya mutu pendidikan telah memberikan akibat
langsung pada rendahnya mutu sumber daya manusia bangsa kita.
Karena proses untuk melahirkan sumber daya manusia hanya bisa
melalui jalur pendidikan dan proses pembelajaran yang bermutu pula.
Mutu pendidikan dapat dicapai apabila para guru hidup dengan
memadai, memiliki penghasilan yang mencukupi, manusiawi, dan
bemartabat sehingga mereka mampu memberikan perhatian secara
memadai dalam menunaikan tugasnya dalam proses pembelajaran.
Selama ini dari aspek kesejahteraan, kondisi guru sangat
memprihatinkan. Penghasilan guru secara umum tidak mencukupi
kebutuhan minimum hidupnya.4
Dari uraian di atas peneliti ingin menggali informasi secara
deskriptif bagaimana efektifitas kepemimpinan kepala madrasah
terhadap kinerja guru dalam upaya peningkatan mutu madrasah di MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I, Kecamatan
Srumbung Kab. Magelang
3 Kementrian Agama, Implementasi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidaiyah,
Semarang: Mapenda Kanwil Jateng, 2012, 1.
4 Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Paramuda, 2002,
6.
xvii
B. Rumusan Masalah
Peran kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja tenaga
pendidik dalam pengelolaan institusi pendidikan sangatlah penting
sekali dan sangat dibutuhkan, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mencoba meneliti tentang “ Efektifitas Kepemimpinan Kepala
Madrasah dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah
pada MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I,
Kecamatan Srumbung Kab. Magelang Tahun 2015.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan
pokok penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah efektivitas kepemimpinan kepala madrasah
terhadap kinerja guru di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI
Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang ?
2. Bagaimanakah efektifitas kepemimpinan Kepala Madrasah
terhadap mutu madrasah pada di MI Muhammadiyah Kradenan
dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung Kab. Magelang ?
3. Bagaimanakah efektifitas kepemimpinan kepala madrasah
dan kinerja guru terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah
Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Kabupaten Magelang ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut
xviii
1. Untuk mengetahui gambaran efektifitas kepemimpinan kepala
madrasah terhadap kinerja guru di MI Muhammadiyah Kradenan
dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kec. Srumbung, Kabupaten Magelang.
2. Untuk mengetahui efektifitas kepemimpinan Kepala Madrasah
terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI
Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.
3. Untuk mengetahui efektifitas kepemimpinan Kepala Madrasah dan
kinerja guru terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah
Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Kabupaten Magelang.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memberikan informasi tentang
efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru
terhadap peningkatan mutu madrasah.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
perbaikan sistem pembelajaran, khususnya dalam manajemen
pengelolaan institusi pendidikan khususnya di Madrasah
Ibtidaiyah.
E. Kajian Pustaka
xix
Sri Wulandari dalam tesis pascasarjana IAIN Walisongo
tentang Pengaruh Persepsi tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah
dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah
Kecamatan Gebog tahun 2012,5 menyimpulkan bahwa ada hubungan
positif antara persepsi tentang kepemimpinan kepala madrasah
dengan kinerja guru. Apabila persepsi tentang kepala madrasah baik,
maka kinerja guru akan baik pula dan juga semakin tinggi motivasi
kerja guru maka semakin tinggi pula kinerja guru.
Rusmana tesis pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Kerja
Guru terhadap Kinerja Guru di lingkungan Dinas UPTD dan SD
Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung tahun 2010,6
menyimpulkan terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan
budaya kerja guru terhadap kinerja guru. Implikasinya adalah
kepemimpinan kepala sekolah efektif dan budaya guru kondusif
peningkatan guru produktif.
Jurnal ilmiah tentang Pengaruh Efektifitas Kepemimpinan
Manajerial Kepala Sekolah dan Kompensasi terhadap Kinerja Guru
menyimpulkan bahwa Kepala Sekolah adalah pemimpin tertinggi di
sekolah. Pola kepemimpinannya sangat berpengaruh bahkan sangat
menentukan terhadap kamajuan sekolah. Pada saat menjadi guru
5 Wulandari, eprints.walisongo.ac.id, diakses 25 Maret 2015.
6 Rusmana, resipotory.upi.edu/8904, diakses 12 April 2015
xx
tugas pokoknya adalah mengajar dan membimbing siswa untuk
mempelajari mata pelajaran tertentu. Sedangkan Kepala Sekolah
tugas pokoknya adalah untuk “memimpin“ dan “mengelola” guru
beserta stafnya untuk bekerja sebaik-baiknya demi mencapai tujuan
sekolah.7
Umaedi jurnal pendidikan April 1999 menyimpulkan bahwa
kepala sekolah harus tampil sebagai koordinator dari sejumlah orang
yang mewakili berbagai kelompok yang berbeda di dalam masyarakat
sekolah dan secara profesional harus terlibat dalam setiap proses
perubahan di sekolah melalui penerapan prinsip – prinsip pengelolaan
kualitas total dengan menciptakan kompetisi dan penghargaan di
dalam sekolah itu sendiri maupun sekolah lain. Di samping itu,
seorang pemimpin harus mampu menjalankan fungsinya sebagai
pemimpin. Hal ini ditunjukan dengan mampu menempatkan gaya dan
perilaku kepemimpinannya, apabila seorang pemimpin berlaku
seenaknya malah bisa menurunkan kreativitas anggotanya.
Rosman darma dalam tesis pascasarjana UNIMED berjudul
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kinerja Guru dan Iklim
Sekolah terhadap Efektivitas Sekolah SMP di Kecamatan Medan
7 Ilmiah pertanian, https://ilmiahilmu.wordpress.com/2012/06/18/pengaruh-
efektifitas-kepemimpinan-manajerial-kepala-sekolah-dan-kompensasi-terhadap-kinerja-
guru-pend-68/, diakses 25 maret 2015
xxi
Kota tahun 2014,8 menyimpulkan bahwa pengaruh antara kinerja
guru terhadap efektivitas sekolah sebesar 22,7% dan sisanya 77,3% di
luar iklim sekolah, terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala
sekolah terhadap iklim sekolah sebesar 54,1% dan sisanya 45,9%
diluar kepemimpinan sekolah, terdapat pengaruh antara kinerja guru
terhadap iklim sebesar 54,1% dan sisanya 49,9% diluar kinerja guru.
Dari penelitian yang ada, kebanyakan mengungkap efektifitas
kepemimpinan dan kinerja guru hanya pada satu lembaga, dalam hal
ini penulis memilih beberapa lokasi untuk komparatif dengan judul
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kinerja Guru
Terhadap peningkatan mutu madrasah di MI Muhammadiyah
Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Kabupaten Magelang Tahun 2015.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Secara umum penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif melalui pengamatan, wawancara, atau penelaahan
dokumen.9 Karena data yang akan disajikan lebih banyak data
8Rosman Darma, digilib.unimed.ac.id/Pengaruh Kepemimpinan., diakses 12
April 2015
9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010, 9.
xxii
kualitatif, yakni data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan
dalam bentuk angka.10
Di samping itu Penelitian ini juga termasuk penelitian eksploratif
dengan menggunakan metode naturalistik karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi alamiah (natural setting).
2. Sumber data
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi
tetapi situasi sosial yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas
yang berinteraksi secara sinergis. Pada situasi sosial atau obyek
penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam
aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat
tertentu (place).11
Peneliti menggunakan sampel sebagai obyek
yang dipelajari atau sebagai sumber data.12
Peneliti melakukan
penelitian di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif
Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
Adapun metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Menentukan sumber data yang dapat dipercaya baik dari sumber
observasi maupun wawancara sebagai pendukungnya.
10
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif , Yogyakarta : Rake Sarasin, 1996,
29.
11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012,
215.
12Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, …, 216.
xxiii
b. Menggali data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan fokus
dalam penelitian.
c. Mendokumentasikan data dan informasi yang diperoleh dalam
bentuk catatan lapangan (field note) dan transkrip wawancara
(interview transcript).
Field note pada dasarnya merupakan catatan hasil observasi
partisipatorik yang dilakukan penulis dalam mengamati kegiatan/proses
yang terjadi dalam kaitannya dengan keterlibatannya dalam
pengembangan kurikulum. Sedangkan interview transcript adalah catatan
hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap subyek penelitian.
Transkrip wawancara ini ditulis dalam gaya bahasa naratif dari pokok
pembicaraan subyek yang tercatat dalam transkrip wawancara. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan praktis sekaligus untuk memudahkan
dalam melakukan analisis data selanjutnya.13
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Interview
Interview dilakukan oleh penulis dengan para guru kelas
(perwakilan guru kelas rendah dan guru kelas atas) di MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak I, Kec.
Srumbung Kab. Magelang. Interview dalam penelitian ini
digunakan sebagai metode untuk mencari data yang
13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, …, 217.
xxiv
argumentasi tentang respon para guru terhadap
kepemimpinan kepala madrasah terhadap peningkatan mutu
madrasah yang dilaksanakan di ketiga sekolah tersebut.
b. Observasi
Obsevasi yang dilakukan adalah pengamatan secara
terlibat (participant observation). Teknik observasi yang
dilakukan untuk mendapatkan catatan lapangan (field note)
tentang fenomena-fenomena yang terjadi secara nyata di
lapangan. Peneliti menerima pernyataan seobyektif mungkin,
namun sekaligus melibatkan diri dalam konsepsi-konsepsi
dan pandangan hidup yang diselidiki melalui pengalaman
dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang diselidiki. Secara nyata, peneliti mengamati
segala fenomena yang terjadi dalam pelaksanaan
pembelajaran di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI
Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten
Magelang.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan alat pengumpulan
data dengan sumber data berupa silabus, kurikulum, jadwal
kegiatan dan pengampunya.
xxv
d. Teknis Analisis Data
Analisis data dilakukan sejak data dikumpulkan.
Bersamaan dengan pengumpulan data dilakukan reduksi data.
Reduksi data dilakukan dengan cara indentifikasi data,
klarifikasi data, dan kodefikasi data. kemudian data
dideskripsikan dan dianalisis secara seksama.
Untuk menjaga validitas data yang diperoleh, peneliti
melakukan trianggulasi data dengan menggunakan sumber
data lain. Trianggulasi data dilakukan dengan cara mengambil
data dari subjek lain (selain yang ditetapkan dalam penelitian)
sebagai data verifikasi. Trianggulasi juga mungkin dilakukan
dengan mendiskusikan hasil analisis data dengan pakar atau
teman sejawat.
Berdasarkan sifat data yang dikumpulkan, maka
metode analisis data yang digunakan adalah analisa kualitatif.
Analisis ini dilakukan dengan cara menghubungkan data
sehingga akan diketahui adanya relasi kausalitas (hubungan
sebab akibat), korelasi (hubungan saling mempengaruhi) dan
relasi linear (adanya pengaruh data yang satu terhadap data
yang lainnya). Pola pikir yang digunakan dalam analisis ini
adalah pola induksi, yaitu proses berpikir yang diawali
xxvi
dengan pengamatan yang khusus untuk kemudian diambil
kesimpulan yang bersifat umum.14
G. Sistematika Pembahasan
Bab I, Pendahuluan berisi tentang pendahuluan, latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kajian pustaka, kerangka teoritik, dan sistematika pembahasan.
Bab II, Landasan teoritis yang membahas beberapa kajian
yang sifatnya teoritis yang mengandung tema sentral. Pada sub bab
pertama dibahas tentang kepemimpinan kepala madrasah, sub bab
kedua membahas kinerja guru, sub bab ketiga membahas mutu
madrasah.
Bab III, Profil Madrasah berisi gambaran umum MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan
Srumbung Kabupaten Magelang. (1) letak geografis (2) sejarah
berdirinya madrasah, dan (3) visi dan misi madrasah. Kedua
memaparkan kondisi objektif, (1) struktur organisasi sekolah dan
pembagian tugas, (2) keadaan guru, karyawan dan siswa (3) sarana
dan prasarana. Kondisi kepemimpinan Kepala Madrasah, kondisi
kinerja guru dan mutu madrasah.
Bab IV, berisi analisis kepemimpinan di MI Muhammadiyah
Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
14 Amsal Bahtiar, Filsafat Agama, Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997, 3.
xxvii
Kabupaten Magelang, dibagi dalam tiga sub pembahasan, yaitu, (1)
Gambaran efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap
kinerja guru di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif
Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, (2)
efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu madrasah
di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1
Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, (3) efektivitas
kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap
peningkatan mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI
Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.
Bab V, merupakan bagian akhir dari pembahasan berupa penutup
yang terdiri dari kesimpulan dan saran teoritis maupun praktis.
Bagian akhir memuat Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran,
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian, Daftar Riwayat Hidup.
xxviii
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah
Menurut Pius Abdillah efektivitas memiliki arti ketepatgunaan
atau hasil guna atau menunjang tujuan yang dicapai.15
Sedangkan
dalam kamus umum bahasa Indonesia efektivitas diartikan hal yang
ada efeknya atau ada pengaruhnya terhadap sesuatu.16
Kepemimpinan merupakan kemampuan dan ketrampilan
seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan suatu kerja
untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya untuk
berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku 15 Pius Abdillah, Kamus Ilmiah, Surabaya: Arkola, 2008. 110. 16 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976,
266.
xxix
yang positif ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Kepala madrasah tersusun dari dua kata, yaitu kepala dan
madrasah. Kepala dapat diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam
suatu organisasi atau lembaga.17
Kata Madrasah juga ditemukan
dalam bahasa Hebrew atau Aramy, dari akar kata yang sama yaitu
“darasa” yang berarti “membaca dan belajar” atau “tempat duduk
untuk belajar”. Dari kedua bahasa tersebut, kata madrasah
mempunyai arti yang sama: “tempat belajar. Jika diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia, kata “madrasah” memiliki arti “sekolah”
kendati pada mulanya kata “sekolah” itu sendiri bukan berasal dari
bahasa Indonesia, melainkan dari bahasa asing, yaitu school atau
scola.18
Kepala madrasah dapat didefinisikan sebagai tenaga fungsional
guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu madrasah di mana
diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi
interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
Kepala madrasah sebagai pemimpin dengan memusatkan pada gaya
kepemimpinan dalam hubungan dengan bawahannya. Gaya kepemimpinan
adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan
bawahanya. Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu:1) Gaya 17 Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta,
2014. 49. 18 Dep. Agama RI, Sejarah Madrasah, Jakarta: Depag RI, 2004, 1.
15
xxx
kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan tugas secara efektif
dan efisien, agar mampu mewujudkan tujuan secara maksimal. 2) Gaya
kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan hubungan kerja
sama. 3) Gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan hasil yang dapa
dicapai dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif tidak mungkin terwujud dengan
mempergunakan salah satu tipe kepemimpinan secara murni. Menurut
Siagian (1989: 141) kelima tipe pokok kepemimpinan tersebut adalah:
a. Tipe Otokratik. Dalam tipe otokratik, pengambilan keputusan dilakukan
sendiri oleh pemimpin, hubunganya dengan bawahan menggunakan
pendekatan formal berdasarkan kedudukan dan status berorientasi pada
kekuasaan.
b. Tipe Paternalistik. Dalam tipe patrenalistik, pengambilan keputusan
dilakukan sendiri oleh pemimpin; hubunganya dengan bawahan lebih
banyak bersifat bapak dan anak.
c. Tipe Kharismatik. Tipe kepemimpinan karismatik menekankan pada
dua hal, yaitu pimpinan berusaha agar tugas-tugas dapat terselenggara
dengan sebaik-baiknya dan memberikan kesan bahwa hubungannya
dengan bawahan didasarkan pada rasional, bukan kekuasaan.
d. Tipe pemimpin yang laissez faire. Dalam tipe laisezz faire, semua
pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan sendiri oleh bawahan,
pemimpin hanya simbol dan tidak memiliki keterampilan teknis.
xxxi
e. Tipe pemimpin yang demokratik. Tipe kepemimpinan demokratik ini
dipandang paling ideal. Dalam proses pengambilan keputusan,
pemimpin mengikutsertakan bawahan.
Kepala madrasah professional harus cerdas serta bijaksana.
Kepala madrasah yang professional menurut Sanusi yang dikutip oleh
Donni Juni Priansa perlu memperhatikan beberapa ciri sebagai
berikut19
:
1. Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan
kepadanya
2. Kemampuan untuk menerapkan ketrampilan-ketrampilan
konseptual, manusiawi dan teknis.
3. Kemampuan untuk memotivasi guru, staf, dan pegawai lainnya
untuk bekerja.
4. Kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan
sosial, ekonomis, dan politik terhadap pendidikan. Ada beberapa
fungsi kepala madrasah sebagai berikut:20
a. Kepala madrasah sebagai educator (pendidik)
b. Kepala madrasah sebagai manajer
c. Kepala madrasah sebagai administrator
d. Kepala madrasah sebagai supervisor
e. Kepala madrasah sebagai leader
f. Kepala madrasah sebagai innovator
19 Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung: Alfabeta, 2014. 51.
20 Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013, 67.
xxxii
g. Kepala madrasah sebagai motivator
Kepemimpinan kepala madrasah yang baik harus dapat
mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan
kemampuan tenaga kependidikan. Kepala madrasah bertanggung
jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
madrasah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.21
Kepala madrasah merupakan salah satu komponen
pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Untuk itu kepala madrasah harus mengetahui tugas-tugas
yang harus dilaksanakan. Tugas kepala madrasah menurut
Wahjosumidjo sebagai berikut22
:
1) Saluran komunikasi
2) Bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
3) Kemampuan menghadapi persoalan
4) Berpikir analitik dan konsepsional
5) Sebagai mediator atau juru penengah
6) Sebagai politisi
7) Sebagai diplomat
8) Pengambil keputusan sulit
21 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, 25. 22 Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung:
Alfabeta, 2014, 52.
xxxiii
Keberhasilan pendidikan di madrasah sangat ditentukan
oleh keberhasilan kepala madrasah dalam mengelola tenaga
kependidikan yang tersedia di madrasah.
Dalam pelaksanaannya kepemimpinan kepala madrasah di
MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 dapat
dikatakan bahwa kepemimpinan Kepala MI Muhammadiyah
Kradenan bersifat kepemimpinan demokratik karena dalam
kepemimpinan kepala MI Muhammadiyah Kradenan mengutamakan
kebersamaan dan memperlakukan semua satuan kerja yang terdapat
dalam organisasi dengan seadil dan serata mungkin. Sedangkan
kepemimpinan Kepala MI Ma’arif Ngablak 1 bersifat otokratik
karena dalam kepemimpinannya, kepala madrasah menempatkan
kekuasaan ditangan 1 orang atau kelompok kecil. Dalam
pelaksanaannya, pendapat kepala madrasah yang sering dilaksanakan.
Sedangkan hasil keputusan musyawarah sering tidak terlaksana kalau
hasil musyawarah itu tidak sesuai dengan pendapat kepala madrasah.
B. Kinerja guru
Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris
yaitu dari kata performance. Kata performance berasal dari kata to
perform yang berarti menampilkan atau melaksanakan. Performance
berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja
xxxiv
atau penampilan kerja.23
Kinerja merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaiakan tugas dan tanggung
jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang ditetapkan.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru
sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, yaitu24
:
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi Pedagogik yang harus dikuasai guru meliputi
pemahaman guru terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian bagi guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi
teladan bagi siswa.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki
guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali
siswa, dan masyarakat sekitar.
23 Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012, 11.
24 Suyanto, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Erlangga, 2013, 41.
xxxv
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai
guru mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi, serta
penguasaan terhadapstruktur dan metodologi keilmuan.
Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang
baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat
bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya.25
Pengertian guru yang baik lebih bersifat sebagai
kemampuan personal seorang guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan pengajaran. Standar Kompetensi Guru (SKG) yang
harus di miliki seorang guru dipilah dalam tiga komponen yang saling
kait mengkait, yakni pengelolaan pembelajaran, pengembangan
profesi, penguasaan akademik.26
Tiap-tiap komponen SKG tersebut terdiri atas beberapa
kompetensi. Komponen pertama terdiri atas empat kompetensi,
komponen kedua memilki satu kompetensi dan komponen ketiga
terdiri atas dua kompetensi. Dengan demikian ketiga komponen
terssebut keseluruhan meliputi 7(tujuh) kompetensi dasar, yaitu:
a. Pengelolaan pembelajaran
1) Penyusun rencana pembelajaran
25 Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka cipta, 1999, 42. 26 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005, 93
xxxvi
2) Pelaksana interaksi belajar
3) penilai prestasi belajar peserta didik
4) Pelaksana tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar peserta
didik
b. Pengembangan potensi
Pengembangan potensimemiliki satu komponen yaitu
pengembangan profesi dengan indikator diantaranya sebagai
berikut:
1) Mengikuti informasi perkembangan iptek, yang mendukung
profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah
2) Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah
3) mengembangkan berbagai model pembelajaran
4) Menulis makalah
5) Menulis/menyusun diktat pelajaran
c. Penguasaan akademik
1) Pemahaman wawasan kependidikan
2) Penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan
Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran di madrasah dan bertanggungjawab
atas peserta didik di bawah bimbingannya dengan meningkatkan
prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu kinerja guru dapat
diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan
xxxvii
seorang guru dalam menjalankan tugas di madrasah serta
menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru selama
melakukan aktivitas pembelajaran.27
Guru yang memiliki kinerja yang baik dan professional dalam
implementasi kurikulum memiliki ciri-ciri: mendesain program
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil
pembelajaran.
Standar beban kerja guru mengacu pada Undang-undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dalam pasal 35 disebutkan
beban kerja guru mencakup kegiatan pokok, yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta
melaksanakan tugas tambahan.28
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, guru
harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi, dan
metode pembelajaran.29
Pendekatan merupakan relasi individu atau
kelompok dalam suasana tertentu. Biasanya relasi dibentuk dengan
menggunakan metode-metode tertentu yang bersifat efektif. Apabila
kita melihat pendekatan dari sudut bagaimana proses pembelajaran itu
dikelola, maka pendekatan juga bisa diartikan sebagai suatu jalan, cara,
27 Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Rajagrafindo, 2013, 54.
28 Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012, 14. 29 Suyanto, Menjadi Guru Profesional, Jakarta: Erlangga, 2013, 113.
xxxviii
atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru ataupun siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan-pendekatan yang kerap
digunakan dalam pembelajaran antara lain: CBSA, Kontekstual,
induktif, deduktif, spiral, dan pemecahan masalah.
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam mengelola
kegiatan dengan mengintegrasikan urutan kegiatan: mengorganisasikan
materi pelajaran, siswa, peralatan, bahan, serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakancara mengajar atau cara
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang sedang belajar.
Pemilihan metode dipengaruhi banyak aspek mulai dari materi
pelajaran kepada siswa, lingkungan belajar, keadaan siswa, keadaan
guru dan sebagainya. Melalui pemilihan metode diharapkan guru bisa
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar sehingga dapat
meningkatkan hasil pembelajaran.
Berikut ini uraian tugas guru:30
1. Merencanakan pembelajaran
Kemampuan merencanakan pembelajaran meliputi:
a. Memahami tujuan pembelajaran
b. Mengenal karakteristik utama peserta didik
30 Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: Rajagrafindo, 2013, 59.
xxxix
c. Membuat tujuan pembelajaran menjadi spesifik dalam bentuk
tingkah laku peserta didik sehingga memungkinkan untuk
pengukuran langsung.
d. Mengenali subjek dan isi setiap materi hingga mendukung
bagi pencapaian tujuan.
e. Mengembangkan alat ukur guna mengetahui latar belakang
peserta didik serta pengetahuannya mengenai topic yang
diajarkan.
f. Menjaring kegiatan pembelajaran beserta sumber-sumbernya
hingga peserta didik mencapai tujuan.
g. Menggerakkan layanan-layanan yang mampu mendukung
(dana dan alat) dan mengembangkan alat-alat evaluasi
2. Melaksanakan pembelajaran
a. Kegiatan pendahuluan
b. Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi)
c. Kegiatan penutup (membuat kesimpulan, penilaian, umpan
balik)
3. Menilai hasil pembelajaran (observasi, Tanya jawab, diskusi)
4. Membimbing dan melatih peserta didik
5. Melaksanakan tugas tambahan (pengayaan)
Kinerja guru tidak dapat terwujud dengan begitu saja,
tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Baik faktor internal
xl
maupun eksternal sama-sama membawa dampak terhadap kinerja
guru. Faktor internal kinerja guru adalah faktor yang datang dari
dalam guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, contohnya
kemampuan, ketrampilan, kepribadian, kepribadian, persepsi,
motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan,dan latar belakang
keluarga.
Faktor eksternal kinerja guru adalah faktor yang datang
dari luar guru yang dapat mempengaruhi kinerja kinerjanya, contohnya
gaji, sarana prasarana, lingkungan kerja fisik, kepemimpinan.31
Peran pendidik dalam proses belajar mengajar adalah
bagian yang sangat urgen, sebab itu etika moralnya menjadi sebuah
cerminan sebagai bentuk kepribadian yang menjadi tauladan bagi anak
didiknya. Oleh karena itu pendidik Islam harus memilki standar yang
berkualitas. Mengenai sikap dan karakter yang dimiliki oleh pendidik ini
para ahli pendidikan Islam yang ideal seperti yang diungkapkan oleh Al-
Abrasyi yang dikutip oleh Ahmad Izzan, bahwa sikap-sikap yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik adalah:32
Zuhud (Dalam kehidupan tidak
mengutamakan materi, mengajar dilakukan karena bertujuan hanya
untuk mencari ridha Allah semata), Bersih tubuhnya, yaitu penampilan
lahiriyah menyenangkan, Bersih jiwanya, tidak mempunyai dosa besar
(terhindar dari perbuatan dosa dan maksiat), Tidak riya, karena riya akan
31 Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media,
2012, 43. 32 Ahmad Izzan, Tafsir Pendidikan, Jakarta: Pustaka Aufa Media, 2012, 142.
xli
menghilangkan keikhlasan, Tidak memendam rasa dengki dan iri hati,
Tidak menyenangi permusuhan, Ikhlas dalam melaksanakan tugas,
Perbuatan sesuai dengan perkataan, Tidak malu mengakui
ketidaktahuan, Bijaksana, Tegas dalam perkataan dan perbuatan, Rendah
hati tidak sombong, Lemah lembut, Pemaaf, Sabar, tidak mudah marah
karena hal-hal kecil atau sepele, Berkepribadian bijak, Tidak merasa
rendah diri, Bersifat kebapakan untuk laki-laki dan keibuan untuk
perempuan, Mampu mencintai muridnya, Mengetahui karakter murid,
mencakup pembawaan, kebiasaan, perasaan dan pemikiran.
Posisi guru memiliki peranan sangat penting dalam keberhasilan
pendidikan. Oleh karena itu setiap sisi guru perlu menjadi pertimbangan
dalam upaya menentukan kebijakan pendidikan.
Berikut ini langkah-langkah strategis dalam upaya meningkatkan kinerja
guru:33
a) Kepala madrasah harus bisa memahami dan melakukan fungsinya
sebagai penunjang peningkatan kinerja guru.
b) Dinas pendidikan setempat selaku pihak yang ikut andil dalam
mengeluarkan dan memutuskan kebiiakan pada pada sektor
pendidikan.
Untuk menilai kinerja guru dapat dikelompokkan ke dalam tiga aspek:
33 Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru…, 94.
xlii
1) Kemapuan teknik yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan,
metode, teknik dan peralatan yang dipakai untuk melaksanakan
tugas serta pengalaman dan pelatihan yang telah diperoleh
2) Kemampuan konseptual yaitu kemampuan unntuk memahami
kompleksitas organisasi dan penyesuaian bidang gerak dari unit-
unit operasional.
3) Kemampuan hubungan interpersonal yaitu antara lain
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, membawa
guru melakukan negosiasi.
Rendahnya kinerja guru dapat menurunkan mutu pendidikan dan
menghambat tercapainya visi di suatu sekolah. Oleh karena itu
kinerja guru harus dikelola dengan baik dan dijaga agar tidak
mengalami penurunan.34
C. Peningkatan Mutu Madrasah
Mutu pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan
sumber daya manusia, sangat penting maknanya bagi pembangunan
nasional. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul apabila
terdapat sekolah yang berkualitas. Karena itu upaya peningkatan mutu
sekolah merupakan titik strategis dalam upaya untuk menciptakan
pendidikan yang berkualitas.
34 Barnawi & Muhammad Arifin, Kinerja Guru…, 98.
xliii
Mutu pendidikan dapat dilihat dalam dua hal, yakni
mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses
pendidikan yang bermutu terjadi apabila seluruh komponen
pendidikan terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Faktor-faktor
dalam proses pendidikan adalah berbagai input, seperti bahan ajar,
metodologi, saran sekolah, dukungan administrasi dan sarana
prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana kondusif.
Sedangkan mutu pendidikan dalam konteks hasil pendidikan mengacu
pada prestasi yang dicapai oleh madrasah pada tiap kurun tertentu.35
Mutu dalam perspektif pendidikan adalah mutu dalam
konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal.
Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala madrasah,
guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara
fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila
mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan
kemampuan bakat dan kreatifitasnya.
Unsur yang terlibat dalam peningkatan mutu pendidikan
dapat dilihat dari sudut pandang makro dan mikro pendidikan.36
a. Pendekatan mikro pendidikan
35 Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Bandung:
Alfabeta, 2014, 12. 36 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung:
Alfabeta, 2006, 9.
xliv
Yaitu suatu pendekatan terhadap pendidikan dengan indikator
kajiannya dilihat dari hubungan antara elemen peserta didik,
pendidik dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Secara
lengkap elemen mikro meliputi:
1) Kualitas manajemennya
2) Pemberdayaan satuan pendidikan
3) Profesionalisme dan ketenagaan
4) Relevansi dan kebutuhan
Berdasarkan tinjauan mikro elemen guru dan siswa yang
merupakan bagian dari pemberdayaan satuan pendidikan merupakan
elemen sentral. Pendidikan untuk kepentingan peserta didik
mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber
dan kendala. Dengan memperhatikan sumber dan kendala yang
dditetapkan bahan pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses
untuk mencapai tujuan. Proses ini menampilkan hasil belajar. Hasil
belajar perlu dinilai dan dari hasil penilaian dapat merupakan umpan
balik sebagai bahan masukan dan pijakan.
Secara mikro diagram alur proses pendidikan dapat dilihat
dibawah ini:
Gambar 2.1 Diagram alur pendidikan secara mikro37
37 Eru Rochaeti, Manajemen pendidikan, Bandung: Ardadizya, 2005.8.
Proses Bahan Tujuan Pengetahu-
an Teori
Model
Umpan
Balik
Penampilan
hasil
belajar
xlv
Dari gambar di atas, bahwa pengetahuan teori yang didapatkan dari
seorang guru yang berkualitas manajemen dengan harapan tujuan
pendidikan akan tercapai, tujuan akan tercapai jika dibekali dengan
bahan sehingga proses pendidikan akan terlaksana dengan baik dan
akan menghasilkan penampilan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu melalui penilaian dengan dasar kriteria penilaian, hasil dari
penampilan akan dijadikan umpan balik.
b. Pendekatan makro pendidikan, meliputi:
Yaitu kajian pendidikan dengan elemen yang lebih luas dengan
elemen sebagai berikut:
1) Standarisasi pengembangan kurikulum
2) Pemerataan dan persamaan, serta keadilan
3) Standar mutu
4) Kemampuan bersaing
Sumber dan Kendala
Alternatif
Kriteria Penelitian
Kriteria Penelitian Alternatif
Penelitian
xlvi
Tinjauan makro pendidikan menyangkut beberapa hal yang
digambarkan dalam dua gambar. Pendekatan makro pendidikan
melalui jalur pertama yaitu input – sumber – proses pendidikan –
hasil pendidikan seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.2 Diagram alur pendidikan secara makro38
38 Eru Rochaeti, Manajemen pendidikan, Bandung: Ardadizya, 2005.9.
PROSES PENDIDIKAN
Tujuan dan prioritas
siswa/peserta didik
Manajemen
Struktur dan jadwal
Isi
Guru/pendidik
Alat bantu belajar
Fasilitas
Teknologi
Pengawasan Mutu
Penelitian
Biaya
HASIL PENDIDIKAN
INPUT SUMBER
xlvii
Input sumber pendidik akan mempengaruhi dalam kegiatan proses
pendidikan, di mana proses pendidikan di dasari oleh berbagai unsur
sehingga semakin siap suatu lembaga dan semakin lengkap komponen
pendidikan yang dimiliki maka akan menciptakan hasil pendidikan
yang berkualitas. Syaiful Sagala menyatakan solusi pendidikan secara
mikro dan makro yang dituangkan dalam gambar berikut:
Gambar 2.3 Diagram alur solusi manajemen pendidikan secara makro
dan mikro39
39 Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung:
Alfabeta, 2006, 9.
1. Standarisasi Pengembangan Kurikulum
2. Pemerataan dan persamaan serta keadilan
3. Standart mutu 4. Kemampuan bersaing
1. Melalui analisis kebutuhan (Need assessment)
2. Institusi pendidikan harus
mengelola Visi dan Misi yang konsisten terhadap tujuan dan target
3. Perlindungan terhadap profesinalisme guru dan kepemimpinan sekolah
4. Pemberdayaan satuan pendidikan dengan melakukan desentralisasi debirokratisasi
5. Otonomi pengelolaan
Permasalahan
Makro Pendidikan
Problematika
Manajemen
Pendidikan
Solusi yang mungkin
dapat dilakukan
xlviii
Mutu dalam perspektif pendidikan adalah mutu dalam
konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal.
Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala madrasah,
guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara
fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila
mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan
kemampuan bakat dan kreatifitasnya.
Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan
komitmen politik dan upaya nyata bangsa itu dalam membangun
pendidikan untuk mencerdaskan generasi mudanya. Sedangkan
keberhasilan suatu bangsa dalam membangun mutu pendidikannya
sangat ditentukan oleh mutu gurunya. Rendahnya mutu pendidikan
telah memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya
manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya
1. Kwalitas manajemen
2. Pemberdayaan satuan pendidikan
3. Profesionalisme dan
ketenagaan
4. Relevansi dan kebutuhan
Permasalahan
Mikro
Pendidikan
xlix
manusia yang bermutu hanya bias melalui jalur pendidikan dan proses
pembelajaran yang bermutu pula.40
Mutu dalam perspektif pendidikan adalah mutu dalam
konsep relatif, terutama berhubungaan dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan pendidikan terdiri dari pelanggan internal dan eksternal.
Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala madrasah,
guru dan karyawan) berkembang, baik fisik maupun psikis. Secara
fisik misalnya terkait imbalan finansial. Secara psikis adalah bila
mereka diberi kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan
kemampuan bakat dan kreatifitasnya.
Masa depan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan
komitmen politik dan upaya nyata bangsa itu dalam membangun
pendidikan untuk mencerdaskan generasi mudanya. Sedangkan
keberhasilan suatu bangsa dalam membangun mutu pendidikannya
sangat ditentukan oleh mutu gurunya. Rendahnya mutu pendidikan
telah memberikan akibat langsung pada rendahnya mutu sumber daya
manusia bangsa kita. Karena proses untuk melahirkan sumber daya
manusia yang bermutu hanya bias melalui jalur pendidikan dan proses
pembelajaran yang bermutu pula.41
40Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006, 5. 41Asrorun Ni’am Sholeh, Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Elsas, 2006, 5.
l
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
I. MI Muhammadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung
A. Profil MI Muhammadiyah Kradenan di Kecamatan Srumbung.
1. Letak geografis
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan yang menjadi lokasi
penelitian ini adalah sebuah lembaga pendidikan jenjang tingkat dasar,
melalui jalur sekolah dasar yang berciri khas Islam dibawah naungan
Kementrian Agama dan Yayasan Muhammadiyah Ranting Kradenan,
Cabang Srumbung.Secara geografis terletak di dusun Kradenan, desa
Kradenan, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
li
Letak Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan secara geografis
berbatasan dengan42
:
Sebelah Utara : Rumah Kepala Desa Kradenan Bapak Toni Miftakhul
Afwan
Sebelah Timur : Jalan Desa Kradenan
Sebelah selatan : Jalan Dusun Kradenan
Sebelah Barat : Jalan Dusun Kradenan
Bangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kradenan
berdiri diatas tanah seluas 864 yaitu wakaf dari penduduk setempat.43
Dilihat dari segi edukatif, letak Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Kradenan sangat setrategis sebab letaknya di pedesaan yang jauh dari
kebisingan yang dapat menggagnggu dalam proses belajar mengajar,
keberadaan halaman luas dan pepohonan teduh di lingkungan madrasah
menjadikan tempat yang sangat sejuk untuk refresing para siswa pada saat
jam istirahat, dan para siswa dapat menemukan kesegaran untuk mengikuti
pelajaran selanjutnya.
2. Sejarah berdirinya madrasah
Menurut sejarahnya, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Kradenan merupakan perkembangan dari kelompok-kelompok pengajian
anak-anak yang ada di desa Kradenan, kelompok pengajian tersebut
42Data dari Kepala MI Kradenan 1,Tanggal 3 Mei 2015 43Wawancara dengan Bp. Fatchurrahaman PRM Kradenan, Pada tanggal 18 Februari 2015.
37
lii
bertempat di rumah-rumah penduduk.Melihat banyak anak-anak yang
mengikuti kelompok-kelompok pengajian, maka pada tahun 1969 para
pengurus Muhammadiyah ranting Kradenan mempunyai rencana untuk
mendirikan Madrasah.Setelah dilakukan musyawarah secara terbuka dengan
masyarakat setempat, ternyata masyarakat menyambut dengan gembira
rencana tersebut, maka dimulailah perjuangan untuk mendirikan madrasah
tersebut.
Dalam pengelolaan MI Muhammadiyah Kradenan maka yayasan
Muhammadiyah ranting Kradenan mengadakan kerja sama dengan
Departemen Agama untuk membantu dalam pengelolaan proses belajar
mengajar, baik dari segi kurikulum maupun guru yang mengajar.
Sedangkan Madrasah Diniyah diadakan pada malam hari adalah berupa
pengajian-pengajian yang tidak terorganisir dan tidak dibuat berjenjang atau
berkelas, hal ini dikarenakan pengajian pada Madrasah Diniyah diikuti dari
kalangan masyarakat umum dengan jenjang umur yang bervariasi, sehingga
mempersulit dalam pengelolaanya. Dalam perjalanannya lambat laun minat
masyarakat mengikuti pengajian di Madrasah Diniyah menurun, hal ini
sangat berdampak pada jalanya pengajian, dan pada akhirnya Madrasah
Diniyah tidak berlangsung lama.44
3. Visi dan misi madrasah.
a. Visi:
44Wawancara dengan Bp Fatchurrahaman PRM Kradenan. ... Pada tanggal 18 Februari 2015.
liii
Terwujudnya madrasah unggul dalam prestasi berdasarkan iman
dan taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Misi :
1. Menerapkan pembelajaran aktif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan.
2. Membimbing dan mendidik siswa berperilaku santun, serta
menghargai seni budaya dan agama.
3. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotism bermotivasi
sosial, budu pekerti luhur, disiplin dan trampil.
4. Melestarikan aktivitas ketaqwaan menuju keimanan kepada
Allah SWT.
4. Struktur Organisasi Sekolah Dan Pembagian Tugas
Organisasi adalah suatu badan atau wadah tempat penyelengaraan
suatu kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi sekolah wadah
penyelenggara proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sudah menjadi syarat bahwa setiap lembaga pendidikan mempunyai
struktur organisasi dan personalia untuk mengatur tertibnya aktivitas
lembaga tersebut. Oleh karena itu, maka Madrasah Ibtidaiyah
Muhammadiyah tersebut mempunyai struktur organisasi.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi MI Muh Kradenan Tahun 2014/2015
Kepala Madrasah
Puji Widodo
Ka. Bagian
1. Administrasi Riska Rahmawati
2. Keuangan Sismiyatun
3. Perpustakaan Eky Puspitasari
4. Perlengkapan Pujiyatiningsih
Dewan Komite
Toni M.A
liv
Adapun tugas masing-masing komponen tersebut diatas adalah sebagai berikut :
a. Tugas Kepala Madrasah
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator manajer, administrator
dan supervisor.
1) Kepala Sekolah selaku Edukator.
Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien.
2) Kepala Sekolah selaku manajer mempunyai tugas :
a) Menyusun perencanaan;
b) Mengorganisasikan kegiatan;
c) Mengarahkan kegiatan;
d) Mengkoordinasi kegiatan;
e) Melaksanakan pengawasan;
f) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan;
Guru Kelas
Kelas I
Pujiyatiningsih
Kelas II
Riska Rahma-
wati
Kelas III
Susi Wijiyanti,
S.Kom.
Kelas IV
Eky Puspitasari
Kelas V
Helmi Ardiyani,
S.Pd.
Kelas VI
Sismiyatun
Guru Agama
Puji Widodo
Guru B. Inggris
Guru Bhs. Jawa
Guru Penjas
N. Widodo
Pramuka
Helmi Ardiyani,
S.Pd.
Tapak Suci
M. Hariri
Siswa
Masyarakat
Sekitar
lv
g) Menentukan kebijaksanaan;
h) Mengadakan rapat;
i) Mengambil keputusan;
j) Mengatur proses belajar mengajar;
k) Mengatur administrasi :
Ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, Keuangan
dan RAPBS.
l) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instasi terkait.
m) Kepala Sekolah selaku Administrator, bertugas menyelenggarakan
administrasi: Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan , ketatausahaan,
ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan, laboratorium, bimbingan
konseling, UKS;
n) Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan
supervisi mengenai :
(1) proses belajar mengajar;
(2) kegiatan bimbingan dan konseling
(3) kegiatan ekstrakurikuler;
(4) kegiatan ketatausahaan;
(5) kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait;
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada
wakil kepala sekolah.
b. Tugas Bagian Kesiswaan
lvi
1) Perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru.
2) Kegiatan ekstrakurikuler
3) Tata tertib siswa
c. Tugas Bagian Administrasi
1) Pemasukan nomor Induk siswa baru.
2) Mengururus keluar masuknya siswa.
3) Membuat laporan bulanan ke atasan
4) Pemasukan nilai per semester ke buku induk
5) Menulis hasil-hasil rapat.
d. Tugas Bagian Keuangan
1) Mengelola BOS
2) Mengelola subsisdi
3) Mengelola Infak wali murid
4) Mmbuat laporan keuangan sekolah
e. Tugas Bagian Kepramukaan
Mengurusi kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan Madrasah
f. Tugas Bagian Olah Raga / Kesehatan
Mengurusi jalanya pertandingan meningkatakan prestasi dan mencetak kader-
kader pemain / Pembina Olahraga.
g. Tugas Bagian Perpustakaan
Mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan perputakaan
madrasah.
h. Tugas Bagian Perlengkapan
lvii
Bertanggung jawab tentang inventaris barang, Pendayagunaan sarana dan
prasarana, Pemeliharaan dan pengelolaan, keuangan dan alat pengajaran.
i. Tugas Bagian Humas
Kerja sama dengan wali murid dan masyarakat setempat, Kerjasama dengan
pengurus yayasan dan instansi, Penyelenggaraan peringatan hari-hari besar
agama.
j. Tugas Bagian Wali Kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Pengelolaan kelas, Penyelenggaraan administrasi kelas, Penyusunan /
pembuatan statistik bulanan siswa, Pengisian daftar kumpulan nilai siswa
(legger), Pembuatan catatan khusus tentang siswa, Mencatat mutasi siswa,
Pengisian Buku Laporan penilain Hasil Belajar, Pembagian Buku Laporan
Penilaian Hasil Belajar, Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.45
5. Keadaan Guru, Karyawan Dan Siswa
Tenaga pengajar (guru) di MI Muhammadiyah Kradenan Tahun Pelajaran
2014/2015 sebanyak 8 orang, dengan perincian 2 orang guru laki-laki dan 6
guru perempuan. Berdasarkan tugas yaitu 1 orang Kepala Madrasah, 6 orang
Wali Kelas dan 1 orang guru Penjaskes.Dari ke 8 orang tersebut kesemuanya
merupakan guru honorer yang diangkat oleh yayasan. Untuk melihat gambaran
45Dokumentasi, dikutip dari Pedoman Kerja struktur Organisasi MIM Kradenan ,Pada tanggal 18 Februari 2014.
lviii
secara jelas mengenai keadaan guru MI Muhammadiyah Kradenan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1. Jumlah Tenaga Guru MIM Kradenan
Tahun Pelajaran 2014/201546
No Nama Guru Jenis
Kel.
Pendi-
dikan Jurusan
Jabatan/Tugas
Mengajar
1 Puji Widodo, A.Ma L D2
PAI Kepala
Madrasah
2 Pujiyatiningsih, A.Ma P D2 PAI Wali Kelas 1
3 Sismiyatun, A.Ma P D2 PAI Wali Kelas 6
4 Helmi Ardiani, S.Pd P S1 PKn Wali Kelas 5
5 Rizka Rahmawati P SMK Administrasi Wali Kelas 2
6 Susi Wijiyati, S.T P S1 Informatika Wali Kelas 3
7 Eki puspita Sari P SMK Administrasi Wali Kelas 4
8 Nurokhayati Widodo
L SGO Olahraga
Guru
Penjaskes
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa latar belakang
pendidikan guru MI Muhammadiyah Kradenan adalah 37,50 % Diploma 2,
Setrata 1 sebanyak 25 %, dan SLTA37,50 %. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hanya 25 % yang memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan
Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005.
46Dokumentasi, dikutip dari data dinding dan kantor Guru, Pada tanggal 18 Februari 2014.
lix
Keadaan siswa MI Muhammadiyah Kradenan
Jumlah seluruh siswa MI Muhammadiyah Kradenan pada Tahun Pelajaran
2014/2015 pada bulan Februari 2014 adalah sebanyak 95 siswa terdiri dari
46 siswa putra dan 50 siswa putri. Dari sejumlah siswa tersebut terbagi dalam
6 kelas. Untuk lebih jelasnya dikemukakan daftar tentang keadaan siswa MI
Muhammadiyah Kradenan:
Tabel 3.2. Jumlah siswa MIM Kradenan
Tahun Pelajaran 2014/201547
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah 1.
2.
3.
4.
5.
6.
I
II
III
IV
V
VI
4
8
7
7
13
7
11
11
7
12
3
5
15
19
14
19
16
12
Jumlah 46 50 95
Dari jumlah keseluruhan siswa dapat diuraikan berdasarkan pekerjaan
orang tua, penghasilan orang tua serta latar belakang pendidikan orang tua.
Adapun urain tersebut dapat terlihat dari tabel-tabel berikut :
Tabel 3.3. Pekerjaan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah
Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201548
47Dokumentasi, dikutip dari data dinding dan kantor Guru, Pada tanggal 18 Februari 2014. 48Dokumentasi, Dikutip dari Laporan Awal Tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari 2014.
lx
No Jenis Pekerjaan Orang Tua Jumlah Persentase (%)
1 TNI/Polri/PNS 1 1,05
2 Wiraswasta 5 5,26
3 Pedagang 2 2,11
4 Tani 76 80,00
5 Buruh 6 6,32
6 Lainya 5 5,26
Jumlah Seluruhnya 95 100,00
Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa MI Muhammadiyah
Kradenan sebagian besar berasal dari keluarga petani dengan persentase
sebanyak 80,00 % , wiraswasta 5,26 %, Pedagang 2,11 %, buruh 6,32 %.
Dapat disimpulkan mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah sebagai
petani, ini diakibatkan oleh lokasi tempat tinggal siswa yang berada di
pedesaan dengan dikelilingi area persawahan.
Tabel 3.4 Penghasilan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah
Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201549
No Penghasilan Orang Tua Jumlah Persentase (%)
1 ≤ Rp 250.000 14 14,74
2 Rp 250.000 - Rp 500.000 69 72,63
3 Rp 500.000 - Rp 750.000 9 9,47
4 Rp 750.000 - Rp 1.000.000 2 2,11
5 Rp 1.000.000 - Rp 1.500.000 1 1,05
6 Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000 0 0,00
7 ≥Rp 2.000.000 0 0,00
Jumlah Seluruhnya 95 100,00
49Dokumentasi, Dikutip dari Laporan Awal Tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari 2014.
lxi
Dari data di atas sebagian besar orang tua siswa MI Muhammadiyah
Kradenan mempunyai penghasilan kurang dari Rp 750.000 sehingga dapat
dikatakan siswa MI Muhammadiyah Kradenan berasal dari keluarga menengah
ke bawah.
Latar Pendidikan Orang Tua
Tabel 3.5 Pendidikan Orang Tua siswa MI Muhammadiyah
Kradenan Tahun Pelajaran 2014/201550
No Pendidikan Orang Tua Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Tamat SD 0 0,00
2 SD 9 9,47
3 SMP 11 11,58
4 SLTA 74 77,89
5 D 2 1 1,05
6 D 3 0 0,00
7 S 1/ D 4 0 0,00
Jumlah Seluruhnya 95 100,00
Latar belakang pendidikan orang tua siswa MI Muhammadiyah Kradenan
mayoritas lulusan SLTA sebanyak 77,89 %. Latar belakang pendidikan terndah
adalah SD sebanyak 9,47 %. Sedangkan latar belakang pendidikan paling tinggi
adalah Diploma 2 sebanyak 1,05 %.
Keadaan karyawan MI Muhammadiyah Kradenan
Tabel 3.6. Keadaan Karyawan MI Muhammadiyah Kradenan
Tahun Pelajaran 2014/201551
No Nama Jenis
Kelamin Pendidikan Jurusan
Jabatan /
Tugas
50Dokumentasi ..., Pada tanggal 18 Februari 2014. 51Dokumentasi,,, Pada tanggal 18 Februari 2014.
lxii
1 Runi Kristiani P S1 Bimb.
Konseling
Tenaga
Administrasi
Karyawan yang dimiliki oleh MI Muhammadiyah Kradenan hanya ada
satu orang tenaga administrasi yang merangkap jabatan sebagai guru
bimbingan konseling. Dengan hanya memiliki satu orang tenaga administrasi
tentunya kurang memadai jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang
berjumlah 95 anak. Termasuk juga akan sangat kerepotan mana kala harus
melaksanakn bimbingan konseling bagi seluruh siswa yang ada.
6. Sarana dan prasarana.
Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana di sini adalah segala
benda atau alat yang ikut menunjang terselenggaranya kegiatan belajar
mengajar, seperti gedung dana alat perkantoran.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI
Muhammadiyah Kradenan adalah sebagai berikut :
a. Gedung
Tabel 3.7. Sarana Gedung MI Muhammadiyah Kradenan52
No Jenis Gedung Jumlah
1 Ruang Belajar 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Perpustakaan 1
5 Ruang UKS 1
6 WC 8
52Dokumentasi, ... Pada tanggal 18 Februari 2014.
lxiii
Dari data di atas diketahui ruang kelas telah mencukupi dari jumlah ideal
untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6, serta telah didukung dengan
tersediannya ruang perpustakaan dan ruang UKS.Akan tetapi untuk ruang
laboratorium dan ruang ibadah belum tersedia.Ruang pimpinan serta
ruang guru menjadi satu ruangan dan dibatasi menggunakan sekat.Untuk
WC guru 1 dan siswa 7.
b. Alat-alat Olahraga
Tabel 3.8. Prasarana Olahraga MI Muh. Kradenan53
No Alat-alat Olahraga Jumlah
1 Bola Tenis Meja 12
2 Meja Tenis Meja 1
3 Bed 4
4 Sutle kok 10
5 Raket 4
6 Net Bola Volly 1
7 Bola Volly 1
8 Bola Kasti 3
9 Papan Catur 2
10 Pemukul Kasti 2
11 Matras 1
Dari jumlah prasarana olahraga di MI Muhammadiyah
Kradenan sudah cukup lengkap sebagai sarana pengembangan bakat
siswa dalam bidang olahraga.
c. Alat-alat UKS dan lain-lainnya
53Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014.
lxiv
Tabel 3.9Alat-alat UKS dan Lainya di MI Muhammadiyah
Kradenan54
No Alat-alat UKS dan lain-
lainnya Jumlah
1 Pembalut Gendong 6
2 Pengukur Tinggi Badan 1
3 Termometer 4
4 Tempat Tidur 1
5 Timbangan badan 1
6 Tape 1
7 Mesin Ketik 1
8 Komputer 1
9 Printer 1
10 VCD Player 1
11 Pengeras Suara 1
d. Mebeler
Tabel 3.10Mebelar di MI Muhammadiyah Kradenan55
No Jenis Mebeler Jumlah
1 Meja guru 8
2 Meja Murid 100
3 Kursi Guru 8
4 Kursi Murid 100
5 Papan Tulis Kelas 6
6 Meja tamu 2
7 Kursi Tamu 8
8 Komputer 1
9 Lap Top 2
10 Printer 1
11 Almari 8
Untuk kebutuhan mebeler di MI Muhammadiyah Kradenan telah
mencukupi untuk pembelajaran siswa di setiap kelas serta untuk
jumlah guru yang ada.
54Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014. 55Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014.
lxv
e. Buku Pelajaran
Tabel 3.11. Jumlah Buku Pelajaran MI Muhammadiyah
Kradenan56
No Buku Pelajaran Jumlah
1 Qur'an Hadits 28
2 Aqidah Akhlak 12
3 Fiqih 20
4 Sejarah Kebudayaan Islam 26
5 Pendidikan Kewarganegaraan 419
6 Bahasa Indonesia 423
7 Bahasa Arab 13
8 Matematika 163
9 Ilmu Pengetahuan Alam 636
10 Ilmu Pengetahuan Sosial 46
11 Seni Budaya dan Ketrampilan 12
12 Penjas. Kes 12
13 Bahasa Jawa 25
14 Bahasa Inggris 12
Dari data di atas ketersediaan buku pelajaran umum telah
mencukupi seluruh siswa sebagai pendukung pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan untuk pelajaran agama dan muatan lokal
56Dokumentasi, ... pada tanggal 18 Februari 2014.
lxvi
hanya tersedia untuk pegangan guru saja sehingga dapat
menghambat efektifitas belajar siswa.
f. Buku Pendukung
Tabel 3.12. Jumlah Buku Pelajaran MI Muhammadiyah
Kradenan57
No Buku Pelajaran Jumlah
1 Atlas 36
2 Ensiklopedia Matematika 96
3 Ensiklopedia Sains 108
4 Buku Fiksi 2021
Jumlah buku pendukung cukup lengkap untuk mendukung
pembelajaran dan pengetahuan siswa.Buku pendukung dari data
diatas tersimpan di ruang perpustakaan sebagai sarana untuk
meningkatkan minat baca bagi siswa untuk mengisi waktu
senggang.
g. Alat Peraga
Tabel 3.13. Alat Peraga di MI Muhammadiyah Kradenan58
57Dokumentasi, dikutip dari Buku Invantaris Perpustakaan MIM Kradenan , Pada tanggal 18 Februari 2011 58Dokumentasi, dikutip dari Buku Invantaris Perpustakaan MIM Kradenan , Pada tanggal 18 Februari 2011
lxvii
No Buku Pelajaran Jumlah
1 KIT IPA 6
2 KIT Matematika 6
3 KIT Bahasa Indonesia 6
4 Globe 6
5 Gambar peraga IPA 8
Ketersediaan alat peraga di MI Muhammadiyah Kradenan telah
cukup memadai dalam menunjang pembelajaran yang efektif, akan
tetapi pemanfaatan alat peraga belum maksimal dikarenakan guru
kurang menguasai dalam pemanfaatan alat peraga yang ada.
B. Kondisi Kepemimpinan Kepala Madrasah
Kepemimpinan kepala madrasah adalah cara atau usaha kepala
sekolah dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan
menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait
untuk bekerja atau berperan serta guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan kata lain merupakan cara atau strategi kepala sekolah
untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah59.
“Keith Davis berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa bersemangat demi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan adalah faktor
manusia yang mengikat suatu kelompok secara bersama- sama dan
59 Departemen Pendidikan Nasional : Dirjen Dikdasmen, Rambu-Rambu Penilaian
Kinerja Sekolah SLTP dan SMU, Jakarta, 2000, Hal 29-46
lxviii
mendorong mereka ke suatu tujuan”.60 Atas dasar itu dapatlah kiranya
disusun definisi kepemimpinan yang mudah di pahami yaitu rangkaian
kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain
dalam situasi tertentu, agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan61.
Ada beberapa fungsi kepala madrasah sebagai berikut:62
h. Kepala madrasah sebagai educator (pendidik)
Kepala madrasah sebagai educator harus memiliki strategi yang
tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di
madrasahnya, menciptakan iklim madrasah yang kondusif,
memberikan nasehat kepada warga madrasah, memberikan
dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan
model pembelajaran yang menarik.
i. Kepala madrasah sebagai manajer
Kepala madrasah memiliki strategi yang tepat untuk
memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama,
memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh
60 A Taufik, Korelasi dan Analisis Regresi Ganda, Nur Cahaya, Yogyakarta , 2002
61 Sutarto, Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2002
62 Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013, 67.
lxix
tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang
program madrasah.
j. Kepala madrasah sebagai administrator
Kepala madrasah sebagai administrator pendidikan bertanggung
jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran di madrasahnya. Membuat perencanaan, menyusun
organisasi sekolah, bertindak sebagai koordinator dan pengarah,
melaksanakan pengelolaan kepegawaian.
k. Kepala madrasah sebagai supervisor
Swearingen dalam Abd. Kadim Masaong mengemukakan delapan
fungsi utama supervisi kepala madrasah63
, yaitu
a. Mengkoordinir semua usaha madrasah
Kepala madrasah MI Muhammadiyah mengkoordinir semua
elemen yang ada di madrsasah baik guru, komite dan wali
murid. Membuat perencanan semua kegiatan madrasah di
awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru,
komite sekolah dan wali murid dengan melihat prioritas
kegiatan yang bisa memajukan madrasah. Setiap ada
permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama
semua warga sekolah
b. Melengkapi kepemimpinan madrasah
63 Abd. Kadim Masaong, Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru,
Bandung: Alfabeta, 2012, 8.
lxx
Kepala Madrasah MI Muhammadiyah dalam melaksanakan
program madrasah dilakukan dengan merencanakan program
dengan prioritas baik jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
ditentukan, di samping itu juga sebagai guru pengganti jika
guru kelas berhalangan.
c. Memperluas pengalaman guru-guru dan staf
Kepala madrasah mengaktifkan kegiatan KKG di lingkungan
wilayah Srumbung
d. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif
Kepala madrasah memberikan dorongan kepada setiap guru
untuk selalu kreatif dalam melaksanakan pembelajaran
e. Memberikan fasilitas dan penilaian
Kepala madrasah memberikan penilaian terhadap guru yang
terhadap guru yang telah memenuhi standar, pemberian
teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum
memenuhi standar.
f. Menganalisis situasi belajar mengajar
g. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf
h. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu
meningkatkan kemampuan staf dan kinerja guru.
l. Kepala madrasah sebagai leader
lxxi
Kepala madrasah mampu memberikan petunjuk dan pengawasan,
meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka
komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.
m. Kepala madrasah sebagai innovator
Kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk
menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan mencari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di madrasah dan
mengembangkan model-model pembelajaran.
n. Kepala madrasah sebagai motivator
Kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi kepada tenaga kependidikan dalam
melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat
ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan, secara efektif dan
penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat
sumber belajar.
Selain bertugas sebagai kepala madrasah di MI Muhammadiyah
Kradenan Bapak Puji Widodo juga menjabat sebagai Sekretaris KKM
Srumbung, Operator emis Kecamatan Srumbung, Ketua PGWB
Kecamatan Srumbung, Ketua KKG Olahraga Kecamatan Srumbung,
Ketua MKKS MI Muhammadiyah di Srumbung.
lxxii
C. Kondisi Kinerja Guru
Pada umumnya kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi “Peter dan Lawler
menyatakan Succesful role achievement yang diperoleh seseorang dari
perbuatannya”64
. Dari batasan – batasan tersebut jelaslah bahwa yang
dimaksud dengan kinerja guru adalah hasil yang dicapai oleh seseorang
menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Menurut Handoko kinerja diartikan sebagai ukuran keberhasilan dari
karyawan. Kinerja dikonsepsikan sebagai perilaku seseorang dalam
menetapkan sasaran kerja, pencapaian target sasaran kerja, cara kerja dan
sifat pribadi seseorang. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam
manajemen karena sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau
organisasi “performace = ability x motivation”. Dan faktor-faktor utama yang
mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang diakui
bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap tidak
menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi tidak
mampu tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja adalah sesuatu
yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja, dengan
kata lain bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi kerja65
. Berikut tiga
64 Moh As’ad, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia; Psikologi Industri, Liberty, Yogyakarta,
2004
65 Moh As’ad, 2004, Op. Cit hal 56
lxxiii
komponen kondisi kinerja guru yang dimiliki oleh guru MI Muhammadiyah
Kradenan
d. Pengelolaan pembelajaran
5) Menyusun rencana pembelajaran
Sebelum pembelajaran dilakukan guru di MI Muhammadiyah
Kradenan menyusun program semester (promes), program
tahunan (prota), silabus yang disesuaikan dengan kalender
pendidikan (Kaldik) dan menjabarkannya dalam rencana
pembelajaran.
6) Melaksanakan interaksi belajar
Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa
dan mata pelajaran, guru menyiapkan siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru menyesuaikan
materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan siswa,
guru menciptakan ketertiban kedisiplinan kenyamanan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran, guru memberikan
umpan balik terhadap respon dan hasil belajar selama proses
pembelajaran, guru menghargai pendapat siswa, guru
menghargai siswa tanpa memandang latar belakang status
ekonomi, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran
sesuai dengan waktu yang dijdwalkan.
7) Menilai prestasi belajar peserta didik
lxxiv
Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran
secara konsisten dan terprogram. Setiap selesai satu pokok
materi diadakan uji kompetensi (ulangan harian), disamping ada
ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
8) Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar
peserta didik
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling
atau memberikan tugas baik individual maupun kelompok,
anak yang belum memenuhi standar penilaian yang ditetapkan
(KKM) diadakan remidi, sedangkan yang sudah terpenuhi
KKM dilaksanakan pengayaan
e. Pengembangan potensi
Pengembangan potensi memiliki satu komponen yaitu
pengembangan profesi dengan indikator diantaranya sebagai
berikut:
6) Mengikuti informasi perkembangan iptek, yang mendukung
profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah
7) Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah
8) mengembangkan berbagai model pembelajaran
9) Menulis makalah
lxxv
10) Menulis/menyusun diktat pelajaran
f. Penguasaan akademik
3) Pemahaman wawasan kependidikan
4) Penguasaan bahan kajian akademik (sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan
Jumlah guru MI Muhammadiyah Kradenan berjumlah 8 orang,
kesemuanya merupakan guru honorer yang diangkat oleh yayasan. latar
belakang pendidikan guru MI Muhammadiyah Kradenan adalah 37,50
% Diploma 2, Setrata 1 sebanyak 25 %, dan SLTA37,50 %. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa hanya 25 % yang memenuhi kualifikasi
akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No.
14 tahun 2005.
Pembimbingan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar
dengan memberikan arahan dan bimbingan dalam melaksanakan
tugasnya. Sehingga guru bisa berhasil dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Dalam membuat administrasi sekolah pun guru
diberi bimbingan oleh kepala madrasah agar sesuai dengan
pedomannya.
D. Mutu Madrasah
lxxvi
Dari hasil akreditasi yang diikuti MI Muhammadiyah Kradenan pada
tahun 2010 mendapat nilai B. Dengan komponen akreditasi sebagai
berikut:
1. Standar Isi
Dalam Standar isi dijabarkan kurikulum yang dilaksanakan dalam
madrasah, prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam
pengembangan kurikulum, mekanisme penyusunan kurikulum,
bentuk pengajaran, pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme
penyusunan kurikulum, program pengembangan diri yang
dilaksanakan dalam kurikulum, penjabaran SK dan KD dalam
penjabaran indikatornya, unsur yang terlibat dalam penentuan
KKM, dan lain sebagainya.
2. Standar Proses
Dalam standar proses berisikan tentang penjabaran mata pelajaran
yang dikembangkan dalam silabus, prinsip-prinsip penyusunan
RPP, syarat yang dipenuhi dalam proses pembelajaran, pendekatan
yang dilalui dalam pembelajaran, proses pembelajaran, supervisi
pembelajaran dan evaluasi terhadap guru yang dilakukan oleh
kepala madrasah, tindak lanjut terhadap hasil pengawasan
pembelajaran.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Dalam standar kompetensi lulusan di tunjukkan dari perolehan
pengalaman belajar, kemampuan dalam berpikir logis, kritis,
lxxvii
kreatif dan inovatif yang diperoleh siswa, pengalaman siswa
tentang kepedulian siswa, kegiatan seni dan budaya lokal,
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, aturan-aturan sosial
yang berlaku di lingkungannya, kebiasaan hidup bersih, ketaatan
dalam menjalankan ajaran agamanya, menghargai kebaragaman
agama ras suku dan golongan sosial, prestasi yang diperoleh.
4. Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan
Kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan, kompetensi
pedagogik, kepribadian, pengalaman mengajar, kemampuan
manajerial kepala madrasah, dan lain sebagainya.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Lahan beserta kondisi yang dimiliki madrasah, sarana dan
prasarana yang dimiliki madrasah,
6. Standar Pengelolaan
Berisikan visi misi lembaga, rencana kerja madrasah, struktur
organisasi, kegiatan kesiswaan, pengelolaan sarana prasarana,
evaluasi tenaga pendidik dan kependidikan
7. Standar Pembiayaan
Dalam standar ini berisikan tentang dokumen investasi sarana
prasarana secara menyeluruh, modal kerja madrasah untuk
mencukupi seluruh kebutuhan madrasah, bentuk pengelolaan dana
yang dilakukan madrasah, laporan pertanggungjawaban keuangan.
8. Standar Penilaian
lxxviii
Berisikan tentang rancangan dan kriteria penilaian yang dilakukan
guru, teknik penilaian yang dilaksanakan, manfaat hasil penilaian,
kriteria kenaikan dan kelulusan, pertimbangan yang digunakan
dalam penerimaan siswa baru.
Prestasi yang diperoleh MI Muhammadiyah Srumbung pada tahun
pelajaran 2013/2014 Tingkat SD/MI diantaranya mendapatkan
peringkat 5 besar untuk hasil UN, juara tahfidz, lomba aksioma juara 1
untuk lomba mapel IPA tingkat kecamatan srumbung, juara 1
kejuaraan tapak suci dan juara 3 catur tingkat kabupaten Magelang.
Sedangkan di tahun pelajaran 2014/2015 hasil UN masih menempati
5 besar, juara 2 mata pelajaran IPA, juara 2 sepak bola tingkat
kecamatan, dan peserta tergiat pesta siaga tingkat Kec. Srumbung.
II. MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung
A. Profil MI Ma’arif Ngablak I Kecamatan Srumbung
1. Letak geografis
Madrasah Ibtidaiyah Ma`arif Ngablak 1 Terletak di Dusun
Kedawung Kelurahan Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten
Magelang merupakan lembaga pendidikan jenjang tingkat dasar, melalui
jalur sekolah dasar yang berciri khas Islam dibawah naungan Kementrian
Agama dan Yayasan Ma`arif, Cabang Srumbung.
Letak Madrasah Ibtidaiyah Ngablak 1 secara geografis berbatasan
dengan :
lxxix
Sebelah Utara : Kebun milik Pak Mujiman
Sebelah Timur : Jalan Dusun
Sebelah selatan : Jalan Desa,Rumah Pak Jarwo
Sebelah Barat : Kebun salak Pak Lukman
Bangunan gedung Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ngablak 1 berdiri diatas
tanah seluas 1.950 yaitu wakaf dari penduduk setempat.66
Dilihat dari segi edukatif, letak Madrasah Ibtidaiyah Ma`arif
Ngablak 1 sangat setrategis sebab letaknya di pedesaan yang jauh dari
kebisingan yang dapat mengganggu dalam proses belajar mengajar,
keberadaan halaman luas dan pepohonan teduh di lingkungan madrasah
menjadikan tempat yang sangat sejuk untuk refresing para siswa pada saat
jam istirahat, dan para siswa dapat menemukan kesegaran untuk mengikuti
pelajaran selanjutnya.
2. Sejarah berdirinya madrasah
Menurut sejarahnya, Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ngablak 1
merupakan perkembangan dari kelompok-kelompok pengajian anak-anak
yang ada di desa Kedawung, kelompok pengajian tersebut bertempat di
rumah-rumah penduduk. Melihat banyak anak-anak yang mengikuti
kelompok-kelompok pengajian, maka pada tahun 1976 para tokoh agama dan
pamong setempat mempunyai rencana untuk mendirikan Madrasah.Setelah
dilakukan musyawarah secara terbuka dengan masyarakat setempat, ternyata
66 Wawancara dengan Bp. H Sumarno pendiri Madrasah, Pada tanggal 18 Februari 2015.
lxxx
masyarakat menyambut dengan gembira rencana tersebut, maka dimulailah
perjuangan untuk mendirikan madrasah tersebut.67
Dalam pengelolaan MI Ma’arif Ngablak 1 maka para tokoh agama
dan pamong setempat mengadakan kerja sama dengan Departemen Agama
untuk membantu dalam pengelolaan proses belajar mengajar, baik dari segi
kurikulum maupun guru yang mengajar.
Sedangkan Madrasah Diniyah diadakan pada sore hari adalah
berupa pengajian-pengajian yang tidak terorganisir dan tidak dibuat berjenjang
atau berkelas, hal ini dikarenakan pengajian pada Madrasah Diniyah diikuti
dari kalangan masyarakat umum dengan jenjang umur yang bervariasi,
sehingga mempersulit dalam pengelolaanya. Dalam perjalanannya lambat laun
minat masyarakat mengikuti pengajian di Madrasah Diniyah meningkat, hal ini
sangat berdampak pada jalanya pengajian, dan pada akhirnya Madrasah
Diniyah dijadikan lembaga pendidikan disesuaikan dengan pemelajaran
kegiatan Madrasah untuk melengkapi pendidikan agama yang seiring sejalan.68
3. Visi dan misi madrasah.
a. Visi
Berakhlaq Islam dan unggul dalam prestasi
b. Misi :
67Wawancara dengan Bp. H Sumarno pendiri Madrasah, Pada tanggal 18 Februari 2015. 68Wawancara dengan Bp. H Sumarno ..., Pada tanggal 18 Februari 2015.
lxxxi
1) Melaksanakan pembelajaran efektif, sehingga siswa berkembang sesuai
potensinya.
2) Menumbuhkan semangat dengan keunggulan pada seluruh warga
madrasah.
3) Meletakkan dasar-dasar keimanan, ketaqwaan pada peserta didik
sehingga menjadi sumber kearifan.
4) Mengintermalkan nilai-nilai ke-Islaman dan mengimplementasikan
dalam kehidupan, sehingga terwujud pola hidup yang berdasarkan
agama Islam.
5) Mendorong dan membantu siswa untuk membantu potensi dirinya,
sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
6) Menjalin bekerjasama dengan orang tua, peserta didik dengan
masyarakat agar terwujud keterpaduan dalam proses pendidikan.
4. Struktur organisasi sekolah dan pembagian tugas
Organisasi adalah suatu badan atau wadah tempat penyelengaraan
suatu kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi sekolah wadah
penyelenggara proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sudah menjadi syarat bahwa setiap lembaga pendidikan mempunyai struktur
organisasi dan personalia untuk mengatur tertibnya aktivitas lembaga
tersebut. Oleh karena itu, maka Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif tersebut
mempunyai struktur organisasi.69
69Sumber dari Kepala madrasahFatku Arifin , 15 Februari 2015.
lxxxii
Struktur Organisasi MIMa’rif Ngablak 1
Tahun Pelajaran 2014/2015
PELINDUNG : Elzam (Kepala Desa Ngablak)
KETUA KOMITE : H Ali Sumarno
KEPALA MI : Fatku Arifin, S.PdI
BENDAHARA : Siti Umayah, A. Ma
GURU KELAS : Fatku Arifin, S.PdI
Siti Umayah, A.Ma
Sri Amperawati, S.Pd
Sri Yanti,A.Ma
Nur Muhammad
Siti Nuraeni Hidayah
Rokhiyatun
Adapun tugas masing-masing komponen tersebut diatas adalah sebagai
berikut:70
1. Tugas Kepala Madrasah
70Dokumentasi, dikutip dari Pedoman Kerja struktur Organisasi MIMA Ngablak 1
,Pada tanggal 18 februari 2014.
lxxxiii
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator manajer,
administrator dan supervisor.
a. Kepala Sekolah selaku Edukator.
Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien.
b. Kepala Sekolah selaku manajer, mempunyai tugas :
1) Menyusun perencanaan;
2) Mengorganisasikan kegiatan;
3) Mengarahkan kegiatan;
4) Mengkoordinasi kegiatan;
5) Melaksanakn pengawasan;
6) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan;
7) Menentukan kebijaksanaan;
8) Mengadakan rapat;
9) Mengambil keputusan;
10) Mengatur proses belajar mengajar;
11) Mengatur administrasi :
(a) ketatausahaan;
(b) siswa;
(c) ketenagaan;
(d) sarana dan prasarana;
(e) Keuangan/RAPBS.
12) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instasi terkait.
lxxxiv
c. Kepala Sekolah selaku Administrator, bertugas menyelenggarakan
administrasi :
1) perencanaan;
2) pengorganisasian;
3) pengarahan;
4) pengkoordinasian;
5) pengawasan;
6) kurikulum;
7) kesiswaan;
8) ketatausahaan;
9) ketenagaan;
10) kantor;
11) keuangan;
12) perpustakaan;
13) laboratorium;
14) bimbingan konseling;
15) UKS;
d. Kepala Sekolah selaku Supervisor, bertugas menyelenggarakan supervisi
mengenai :
1) proses belajar mengajar;
2) kegiatan bimbingan dan konseling
3) kegiatan ekstrakurikuler;
4) kegiatan ketatausahaan;
lxxxv
5) kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait;
6) sarana dan prasarana;
Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan
kepada wakil kepala sekolah.
2. Tugas Bagian Kesiswaan
a. Perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru.
b. Kegiatan ekstar kurikuler
c. Tata tertib siswa
3. Tugas Bagian Administrasi
a. Pemasukan nomor Induk siswa baru.
b. Mengururus keluar masuknya siswa.
c. Membuat laporan bulanan ke atasan
d. Pemasukan nilai per semester ke buku induk
e. Menulis hasil-hasil rapat.
4. Tugas Bagian Keuangan
a. Mengelola BOS
b. Mengelola subsisdi
c. Mengelola Infak wali murid
d. Mmbuat laporan keuangan sekolah
5. Tugas Bagian Kepramukaan
Mengurusi kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan Madrasah
6. Tugas Bagian Olah Raga / Kesehatan
lxxxvi
Mengurusi jalannya pertandingan meningkatakan prestasi dan mencetak
kader-kadep pemain / Pembina Olahraga.
7. Tugas Bagian Perpustakaan
Mengurusi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan perputakaan
madrasah.
8. Tugas Bagian Perlengkapan
a. Bertanggung jawab tentang inventaris barang
b. Pendayagunaan sarana dan prasarana
c. Pemeliharaan dan pengelolaan, keuangan dan alat pengajaran.
9. Tugas Bagian Humas
a. Kerja sama dengan wali murid dan masyarakat setempat.
b. Kerjasama dengan pengurus yayasan dan instansi
c. Penyelenggaraan peringatan hari-hari besar agama.
10. Tugas Bagian Wali Kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut
b. Pengelolaan kelas;
c. Penyelenggaraan administrasi kelas.
d. Penyusunan / pembuatan statistic bulanan siswa;
e. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger);
f. Pembuatan catatan khusus tentang siswa;
g. Mencatat mutasi siswa;
h. Pengisian Buku Laporan penilain Hasil Belajar;
i. Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar;
lxxxvii
j. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling.71
5. Keadaan guru, karyawan dan siswa
Tenaga pengajar (guru) di MI Ma’arif Ngablak 1 Tahun Pelajaran
2014/2015 sebanyak 8 orang, dengan perincian 3 orang guru laki-laki dan 5
guru perempuan. Berdasarkan tugas yaitu 1 orang Kepala Madrasah
merangkap wali kelas VI, 5 orang Wali Kelas dan 1 orang guru Mulok
Agama dan 1 orang guru Mapel. Dari ke 8 orang tersebut 1orang PNS,2orang
guru sertifikasi,5 orang merupakan guru wiyata bakti yang diangkat oleh
yayasan. Untuk melihat gambaran secara jelas mengenai keadaan guru MI
Ma’arif 1 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.14. Jumlah Tenaga Guru MIMA Ngablak 1 Tahun Pelajaran
2014/201572
No Nama Guru Jenis
Kel.
Pendi-
dikan Jurusan
Jabatan/Tugas
Mengajar
1 Fatku Arifin, S.Pd.I L S1
PAI Kepala
Madrasah
2 Siti Umayah, S.Pd.SD P S1 Guru kelas Wali Kelas 1
3 Sri Amperawati, S.Pd. P S1 Biologi Wali Kelas 5
4 Siti Nuraeni Hidayah P D1 Wali Kelas 4
5 Rukhiyatun S.Pd. P S1 BK Wali Kelas 3
6 Sriyanti, S.Pd.SD P S1 Guru kelas Wali Kelas 2
7 Nur Muhammad L MA
Mulok agama
8 Drs.Pratama L SI Pkn Mapel Pkn
71Dokumentasi, dikutip dari Pedoman Kerja struktur Organisasi MIM Kradenan 1 ,Pada tanggal 18 Februari 2014. 72Dokumentasi, dikutip dari data dinding dan kantor Guru, Pada tanggal 16Juni 2015.
lxxxviii
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan
guru MI Ma’arif Ngablak 1 adalah 12,5 % Diploma 1, Setrata 1 sebanyak 75
%, dan SLTA 12,5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya 75 % yang
memenuhi kualifikasi akademik sesuai dengan Undang-undang tentang Guru
dan Dosen No. 14 tahun 2005.
Keadaan siswa MI Ma’arif Ngablak 1 dengan jumlah seluruh siswa MI
Ma’arif Ngablak 1 pada Tahun Pelajaran 2014/2015 pada bulan juni 2015
adalah sebanyak 47 siswa terdiri dari 23 siswa putra dan 24 siswa putri. Dari
sejumlah siswa tersebut terbagi dalam 6 kelas.Untuk lebih jelasnya
dikemukakan daftar tentang keadaan siswa MI Ma’arif Ngablak 1.
Tabel 3.15. Jumlah siswa MIMA Ngablak 1
Tahun Pelajaran 2014/201573
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
I
II
III
IV
V
VI
5
5
5
3
4
2
5
5
5
3
1
4
10
10
10
6
5
6
Jumlah 23 24 47
73Dokumentasi... , Pada tanggal 16 juni 2015.
lxxxix
Dari jumlah keseluruhan siswa dapat diuraikan berdasarkan pekerjaan orang
tua, penghasilan orang tua serta latar belakang pendidikan orang tua. Adapun
uraian tersebut dapat terlihat dari tabel-tabel berikut :
a. Pekerjaan Orang Tua Siswa
Tabel 3. 16. Pekerjaan Orang Tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1
Tahun Pelajaran 2014/201574
No Jenis Pekerjaan Orang
Tua Jumlah Persentase (%)
1 TNI/Polri/PNS 2 4,35
2 Wiraswasta 5 10,5
3 Pedagang 2 4,35
4 Tani 27 10,5
5 Buruh 6 12,8
6 Lainya 5 12
Jumlah Seluruhnya 95 100,00
Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa MI Ma’arif Ngablak 1
sebagian besar berasal dari keluarga petani dengan persentase sebanyak
80,00 % , wiraswasta 5,26 %, Pedagang 2,11 %, buruh 6,32 %. Dapat
disimpulkan mayoritas pekerjaan orang tua siswa adalah sebagai petani,
ini diakibatkan oleh lokasi tempat tinggal siswa yang berada di pedesaan
dengan dikelilingi area persawahan.
b. Penghasilan Orang Tua
Tabel 3. 17 Penghasilan Orang Tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1
Tahun Pelajaran 2014/201575
74
Dokumentasi, Dikutip dari Laporan Awal Tahun 2014/2015, Pada tanggal 16 juni 2015.
75Dokumentasi, ... Pada tanggal 16 juni 2015.
xc
No Penghasilan Orang Tua Jumlah Persentase (%)
1 ≤ Rp 250.000 - -
2 Rp 250.000 - Rp 500.000 - -
3 Rp 500.000 - Rp 750.000 - -
4 Rp 750.000 - Rp 1.000.000 9 19,15
5 Rp 1.000.000 - Rp 1.500.000 11 23,4
6 Rp 1.500.000 - Rp 2.000.000 25 53,2
7 ≥Rp 2.000.000 2 4,26
Jumlah Seluruhnya 47 100,00
Dari data di atas sebagian besar orang tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1
mempunyai penghasilan kurang dari Rp 750.000 sehingga dapat dikatakan
siswa MI Ma’arif Ngablak 1 berasal dari keluarga menengah ke bawah.
c. Latar Pendidikan Orang Tua
Tabel 3.18. Pendidikan Orang Tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1
Tahun Pelajaran 2014/201576
No Pendidikan Orang Tua Jumlah Persentase (%)
1 Tidak Tamat SD 0 0,00
2 SD 9 19,14
3 SMP 11 23,40
4 SLTA 25 53,19
5 D 2 0 0,00
6 D 3 0 0,00
7 S 1/ D 4 2 4,25
Jumlah seluruhnya 47 100,00
Latar belakang pendidikan orang tua siswa MI Ma’arif Ngablak 1
mayoritas lulusan SLTA sebanyak 53,19 %. Latar belakang pendidikan
76Dokumentasi, ... Pada tanggal 16 juni 2015.
xci
terndah adalah SD sebanyak 19,14 %. Sedangkan latar belakang pendidikan
paling tinggi adalah Strata 1 sebanyak 4,25 %.
6. Sarana dan prasarana
Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana di sini adalah segala benda
atau alat yang ikut menunjang terselenggaranya kegiatan belajar mengajar,
seperti gedung dana alat perkantoran.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Ma`arif Ngablak 1
adalah sebagai berikut77
:
a. Gedung
Tabel 3. 19. Sarana Gedung MI Ma’arif ngablak 1
No Jenis Gedung Jumlah
1 Ruang Belajar 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Perpustakaan 1
5 Ruang UKS 1
6 WC 3
Dari data di atas diketahui ruang kelas telah mencukupi dari jumlah ideal
untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6, serta telah didukung dengan
tersediannya ruang perpustakaan dan ruang UKS.Akan tetapi untuk ruang
laboratorium dan ruang ibadah belum tersedia.Ruang pimpinan serta ruang
guru menjadi satu ruangan dan dibatasi menggunakan sekat.Untuk WC
guru 1 dan siswa2.
b. Alat-alat Olahraga
77Dokumentasi, dikutip dari Data Emis tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari 2014.
xcii
Tabel 3.20. Prasarana Olahraga MI Ma`arif Ngablak 178
No Alat-alat Olahraga Jumlah
1 Bola Tenis Meja 12
2 Meja Tenis Meja -
3 Bed 2
4 Sutle kok 10
5 Raket 4
6 Net Bola Volly 2
7 Bola Volly 2
8 Bola Kasti 3
9 Bola Basket 2
10 Bola futsal -
11 Papan Catur 4
12 Pemukul Kasti 2
Dari jumlah prasarana olahraga di MI Ma`arif Ngablak 1 belum
mencukupi lengkap sebagai sarana pengembangan bakat siswa dalam
bidang olahraga.
c. Alat-alat UKS dan lain-lainnya
Tabel 3.21. Alat-alat UKS dan Lainya di MI MA Ngablak 179
No Alat-alat UKS dan lain-lainnya Jumlah
1 Pembalut Gendong 2
2 Pengukur Tinggi Badan 1
3 Termometer 1
4 Tempat Tidur 1
5 Timbangan badan 1
6 Tape 1
7 Mesin Ketik 1
8 Komputer 1
9 Printer 1
10 VCD Player 1
11 Pengeras Suara -
78Dokumentasi .... , Pada tanggal 18 Februari 2014. 79Dokumentasi .... , Pada tanggal 18 Februari 2014
xciii
d. Mebeler
Tabel 3. 22. Mebelar di MI Ma’arif Ngablak 180
No Jenis Mebeler Jumlah
1 Meja guru 8
2 Meja Murid 62
3 Kursi Guru 8
4 Kursi Murid 62
5 Papan Tulis Kelas 6
6 Meja tamu 1
7 Kursi Tamu 6
8 Komputer 1
9 Lap Top 1
10 Printer 1
11 Proyektor -
12 Almari 8
Untuk kebutuhan mebeler di MI Ma`arif Ngablak 1 telah
mencukupi untuk pembelajaran siswa di setiap kelas serta untuk
jumlah guru yang ada.
e. Buku Pelajaran
Tabel 3.23 Jumlah Buku Pelajaran MI Ma`arif Ngablak 181
80Dokumentasi, dikutip dari Data Emis tahun 2013/2014, Pada tanggal 18 Februari 2014.
81Dokumentasi, dikutip dari Buku Invantaris Perpustakaan MI Ngablak 1 , Pada tanggal 18 Februari 2011
xciv
No Buku Pelajaran Jumlah
1 Qur'an Hadits 20
2 Aqidah Akhlak 14
3 Fiqih 20
4 Sejarah Kebudayaan Islam 21
5 Pendidikan Kewarganegaraan 40
6 Bahasa Indonesia 60
7 Bahasa Arab 13
8 Matematika 40
9 Ilmu Pengetahuan Alam 40
10 Ilmu Pengetahuan Sosial 46
11 Seni Budaya dan Ketrampilan 12
12 Penjas. Kes 12
13 Bahasa Jawa 25
14 Bahasa Inggris 8
Dari data di atas ketersediaan buku pelajaran umum telah
mencukupi seluruh siswa sebagai pendukung pelaksanaan
pembelajaran. Sedangkan untuk pelajaran agama dan muatan
lokal hanya tersedia untuk pegangan guru saja sehingga dapat
menghambat efektifitas belajar siswa.
f. Buku Pendukung
Tabel 3.24. Jumlah Buku Pelajaran MI Ma`arif Ngablak 182
No Buku Pelajaran Jumlah
1 Atlas 20
2 Ensiklopedia Matematika 40
3 Ensiklopedia Sains 40
4 Buku Fiksi 124
82Dokumentasi Perpustakaan MI Ngablak 1 ... 18 Februari 2011
xcv
Jumlah buku pendukung cukup lengkap untuk mendukung
pembelajaran dan pengetahuan siswa.Buku pendukung dari data
diatas tersimpan di ruang perpustakaan sebagai sarana untuk
meningkatkan minat baca bagi siswa untuk mengisi waktu
senggang.
g. Alat Peraga
Tabel 3. 25 Alat Peraga di MI Ma`arif Ngablak 183
No Buku Pelajaran Jumlah
1 KIT IPA 2
2 KIT Matematika 1
3 KIT Bahasa Indonesia -
4 Globe 2
5 Gambar peraga IPA 12
Ketersediaan alat peraga di MI Ma`arif Ngablak 1 belum cukup
memadai dalam menunjang pembelajaran yang efektif, akan tetapi
pemanfaatan alat peraga belum maksimal dikarenakan guru kurang
menguasai dalam pemanfaatan alat peraga yang ada.
B. Kondisi Kepemimpinan Kepala Madrasah
Ada beberapa fungsi kepala madrasah sebagai berikut:84
1. Kepala madrasah sebagai educator (pendidik)
Kepala madrasah MI Ma’arif sebagai educator harus memiliki
strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga
83Dokumentasi Perpustakaan MI Ngablak 1 ... 18 Februari 2011
84 Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013, 67.
xcvi
kependidikan di madrasahnya, menciptakan iklim madrasah
yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga madrasah,
memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta
melaksanakan model pembelajaran yang menarik.
2. Kepala madrasah sebagai manajer
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 memiliki strategi yang
tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui
kerjasama, memberikan kesempatan kepada tenaga
kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai
kegiatan yang menunjang program madrasah.
3. Kepala madrasah sebagai administrator
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 sebagai administrator
pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di madrasahnya. Membuat
perencanaan, menyusun organisasi sekolah, bertindak sebagai
koordinator dan pengarah, melaksanakan pengelolaan
kepegawaian.
4. Kepala madrasah sebagai supervisor
Delapan fungsi utama supervisi kepala madrasah yaitu:
a. Mengkoordinir semua usaha madrasah
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 mengkoordinir
semua elemen yang ada di madrsasah baik guru, komite dan
xcvii
wali murid. Membuat perencanan semua kegiatan madrasah
di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama dewan
guru, komite sekolah dan wali murid dengan melihat
prioritas kegiatan yang bisa memajukan madrasah. Setiap
ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama
semua warga sekolah
b. Melengkapi kepemimpinan madrasah
Kepala Madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 dalam
melaksanakan program madrasah dilakukan dengan
merencanakan program dengan prioritas baik jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang ditentukan, di samping itu juga sebagai
guru pengganti jika guru kelas berhalangan.
c. Memperluas pengalaman guru-guru dan staf
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 mengaktifkan
kegiatan KKG di lingkungan Madrasah.
d. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 memberikan
dorongan kepada setiap guru untuk selalu kreatif dalam
melaksanakan pembelajaran
e. Memberikan fasilitas dan penilaian
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 memberikan
penilaian terhadap guru yang terhadap guru yang telah
xcviii
memenuhi standar, pemberian teguran yang bersifat
mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar.
f. Menganalisis situasi belajar mengajar
g. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota
staf
h. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu
meningkatkan kemampuan staf dan kinerja guru.
5. Kepala madrasah sebagai leader
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 mampu memberikan
petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga
kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan
tugas.
6. Kepala madrasah sebagai innovator
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 harus memiliki strategi
yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap
kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan
di madrasah dan mengembangkan model-model pembelajaran.
7. Kepala madrasah sebagai motivator
Kepala madrasah MI Ma’arif Ngablak 1 harus memiliki strategi
yang tepat untuk memberikan motivasi kepada tenaga
kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
xcix
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan
fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan,
secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui
pengembangan pusat sumber belajar.
C. Kondisi Kinerja Guru
Berikut tiga komponen kondisi kinerja guru yang dimiliki oleh guru MI
Ma’arif Ngablak 1
1. Pengelolaan pembelajaran
a. Menyusun rencana pembelajaran
Sebelum pembelajaran dilakukan guru di MI Ma’arif Ngablak
1 menyusun program semester (promes), program tahunan
(prota), silabus yang disesuaikan dengan kalender pendidikan
(Kaldik) dan menjabarkannya dalam rencana pembelajaran.
b. Melaksanakan interaksi belajar
Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik siswa
dan mata pelajaran, guru menyiapkan siswa secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, guru menyesuaikan
materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan siswa, guru
menciptakan ketertiban kedisiplinan kenyamanan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran, guru memberikan
umpan balik terhadap respon dan hasil belajar selama proses
pembelajaran, guru menghargai pendapat siswa, guru
c
menghargai siswa tanpa memandang latar belakang status
ekonomi, guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran
sesuai dengan waktu yang dijdwalkan.
c. Menilai prestasi belajar peserta didik
Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran
secara konsisten dan terprogram. Setiap selesai satu pokok
materi diadakan uji kompetensi (ulangan harian), disamping ada
ulangan tengah semester maupun ulangan akhir semester,
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian pretasi belajar
peserta didik
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling
atau memberikan tugas baik individual maupun kelompok, anak
yang belum memenuhi standar penilaian yang ditetapkan
(KKM) diadakan remidi, sedangkan yang sudah terpenuhi
KKM dilaksanakan pengayaan
2. Pengembangan potensi
Pengembangan potensi memiliki satu komponen yaitu
pengembangan profesi dengan indikator diantaranya sebagai
berikut:
1) Mengikuti KKG Kecamatan
ci
2) mengembangkan berbagai model pembelajaran
3) Menulis/menyusun diktat pelajaran
3. Penguasaan akademik
latar belakang pendidikan guru MI Ma’arif Ngablak 1 adalah 12,5 %
Diploma 1, Setrata 1 sebanyak 75 %, dan SLTA 12,5 %. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hanya 75 % yang memenuhi kualifikasi akademik
sesuai dengan Undang-undang tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun
2005.
D. Mutu Madrasah
Dari hasil akreditasi yang diikuti MI Ma’arif Ngablak 1 pada tahun
2011 mendapat nilai C. Dengan komponen akreditasi sebagai berikut:
1. Standar Isi
Dalam Standar isi dijabarkan kurikulum yang dilaksanakan dalam
madrasah, prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam
pengembangan kurikulum, mekanisme penyusunan kurikulum,
bentuk pengajaran, pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme
penyusunan kurikulum, program pengembangan diri yang
dilaksanakan dalam kurikulum, penjabaran SK dan KD dalam
penjabaran indikatornya, unsur yang terlibat dalam penentuan
KKM, dan lain sebagainya.
2. Standar Proses
cii
Dalam standar proses berisikan tentang penjabaran mata pelajaran
yang dikembangkan dalam silabus, prinsip-prinsip penyusunan
RPP, syarat yang dipenuhi dalam proses pembelajaran, pendekatan
yang dilalui dalam pembelajaran, proses pembelajaran, supervisi
pembelajaran dan evaluasi terhadap guru yang dilakukan oleh
kepala madrasah, tindak lanjut terhadap hasil pengawasan
pembelajaran.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Dalam standar kompetensi lulusan ditunjukkan dari perolehan
pengalaman belajar, kemampuan dalam berpikir logis, kritis,
kreatif dan inovatif yang diperoleh siswa, pengalaman siswa
tentang kepedulian siswa, kegiatan seni dan budaya lokal,
kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, aturan-aturan sosial
yang berlaku di lingkungannya, kebiasaan hidup bersih, ketaatan
dalam menjalankan ajaran agamanya, menghargai kebaragaman
agama ras suku dan golongan sosial, prestasi yang diperoleh.
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan, kompetensi
pedagogik, kepribadian, pengalaman mengajar, kemampuan
manajerial kepala madrasah, dan lain sebagainya
5. Standar Sarana dan Prasarana
Lahan beserta kondisi yang dimiliki madrasah, sarana dan
prasarana yang dimiliki madrasah,
ciii
6. Standar Pengelolaan
Berisikan visi misi lembaga, rencana kerja madrasah, struktur
organisasi, kegiatan kesiswaan, pengelolaan sarana prasarana,
evaluasi tenaga pendidik dan kependidikan
7. Standar Pembiayaan
Dalam standar ini berisikan tentang dokumen investasi sarana
prasarana secara menyeluruh, modal kerja madrasah untuk
mencukupi seluruh kebutuhan madrasah, bentuk pengelolaan dana
yang dilakukan madrasah, laporan pertanggungjawaban keuangan.
8. Standar Penilaian
Berisikan tentang rancangan dan kriteria penilaian yang dilakukan
guru, teknik penilaian yang dilaksanakan, manfaat hasil penilaian,
kriteria kenaikan dan kelulusan, pertimbangan yang digunakan
dalam penerimaan siswa baru
Prestasi yang diperoleh MI Ma’arif Ngablak 1 kecamatan Srumbung
pada tahun pelajaran 2013/2014 belum mendapatkan prestasi,
Sedangkan di tahun pelajaran 2014/2015 hasil UN menempati 5
besar, juara 1 mata pelajaran Matematika, juara 1 pa Murotal tingkat
kecamatan srumbung.
civ
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja
Guru
1. MI Muhammadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung
Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester
genap, yang menjadi responden adalah kepala madrasah (Puji
Widodo) dan para guru MI Muhammadiyah Kradenan
(Sismiyatun, Susi Wijiyati, Rizka Rahmawati, N. Widodo,
Pujiyatiningsih, Eky Puspitasari, Helmy Ardiani )
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala
madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan bahwa kepala
madrasah selalu berkoordinasi dengan para guru, komite dan wali
murid. Dengan bukti bahwa dalam membuat perencanan semua
kegiatan madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat
bersama dewan guru, komite sekolah dan wali murid dengan
melihat prioritas kegiatan yang bisa memajukan madrasah. Setiap
ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama
semua warga sekolah.
Sedangkan dalam melaksanakan program madrasah
dilakukan dengan merencanakan program dengan prioritas baik
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
90
cv
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Setelah
kegiatan madrasah terlaksana dilakukan penilaian dengan
mengevaluasi kegiatan mana yang sudah berhasil dan mana yang
belum berhasil serta mengambil kesimpulan, kendala apa saja
yang dihadapi dalam kegiatan tersebut.
Dalam menjalin komunikasi antara kepala madrasah dengan
para guru terjalin secara harmonis dibuktikan bahwa setiap
kegiatan yang akan dilaksanakan dengan dimusyawarahkan,
hambatan keberhasilan dipecahkan bersama antara kepala
madrasah, para guru maupun komite.
Kaitannya dengan kesejahteraan para guru mendapat skala
prioritas karena dengan kesejahteraan terpenuhi maka
keberhasilan dalam KBM akan tercapai dan guru konsentrasi
dalam melaksanakan tugasnya. Harapan dari para guru untuk
mendapat kesejahteraan yang memadai, khususnya yang belum
Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pembimbingan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar dengan memberikan arahan dan bimbingan dalam
melaksanakan tugasnya. Sehingga guru bisa berhasil dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Dalam membuat
administrasi sekolah pun guru diberi bimbingan oleh kepala
madrasah agar sesuai dengan pedomannya.
cvi
Dari paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa terjalin
komunikasi yang sangat baik antara kepala madrasah dengan para
guru sehingga Efektifitas kepemimpinan seorang kepala madrasah
dengan kinerja para guru terjalin dengan efektif atau baik.
2. MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Penelitian ini dilakukan penulis pada pertengahan semester
genap, yang menjadi responden adalah kepala madrasah (Fatku
Arifin) dan para guru MI Ma’arif Ngablak I (Siti Umayah,
Pratama, Siti Nuraeni Hidayah, Sri Yanti, Rukhiyatun, Sri
Amperawati) di Kecamatan Sumbung.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala
madrasah di MI Ma’arif Ngablak I bahwa kepala madrasah selalu
berkoordinasi dengan para guru, komite dan wali murid. Dengan
bukti bahwa dalam membuat perencanan semua kegiatan
madrasah di awal tahun ajaran melaksanakan rapat bersama
dewan guru, komite sekolah dan wali murid. Setiap ada
permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama.
Sedangkan dalam melaksanakan program madrasah
dilakukan dengan pembagian tugas kepada semua guru serta
mengevaluasi hasil kegiatan dengan tertib administrasi program
madrasah.Setelah kegiatan madrasah terlaksana dilakukan
cvii
penilaian dengan membuat grafik pencapaian kegiatan sebagai
salah satu evaluasi hasil kegiatan.
Dalam menjalin komunikasi dan bimbingan dengan para guru
kepala madrasah melaksanakan rapat koordinasi dengan para guru
setiap satu minggu sekali.Sedangkan supervisidilaksanakan
setiap semester satu kali untuk setiap gurunya.
Dari paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa terjalin
komunikasi yang sangat baik antara kepala madrasah dengan para
guru sehingga Efektifitas kepemimpinan seorang kepala
madrasah dengan kinerja para guru terjalin dengan baik.
B. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Mutu
Madrasah
1. MI MuhammadiyahKradenanKecamatanSrumbung
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa sebelum
melaksanakan pembelajaran para guru menyusun silabus,
menyusun RPP dan menyiapkan metode dan media,
menyiapkan sumber bahan. Dalam menyusun silabus dengan
membuat langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan perencanaan
b. Merumuskan kompetensi dan tujuanpembelajaran
c. Melakukan penilaian secara berkala dan berkesinambungan
dengan menggunakan jenis-jenis penilaian yang sesuai.
cviii
Dalam menyusun rencana pembelajaran menggunakan teknik
menghitung alokasi waktu dalam 1 tahun berdasarkan kaldik,
menghitung alokasi waktu dalam semester, menentukan jumlah
jam efektif/semester, distribusikan alokasi waktu yang ada.
Dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan
kompetensi dasar dengan memadukan dan mengaitkan penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Standar
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pembelajaran,
KBM, indikator pencapaian, penilaian dan sumber belajar dalam
keutuhan dalam belajar
Dalam menggunakan sumber atau materi ajar dari berbagai
sumber yang relevan dan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif. Di samping memadukan dari berbagai sumber dalam
pelaksanaan pembelajaran juga menerapkan berbagai metode yang
sesuai sehingga hasil pembelajaran maksimal dan mencapai target.
Sedangkan prosedur dan instrument penilaian proses dan hasil
belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan
mengacu kepada standar penilaian.
Selain dengan program dan metode yang diterapkan suasana kelas
yang kondusif juga dipersiapkan. Dengan cara mengatur tempat
duduk siswa agar siswa tidak monoton dalam tempat duduknya,
supaya anak juga tidak merasa bosan, dan juga anak diberikan
cix
pertanyaan-pertanyaan untuk selalu konsentrasi dalam belajar dan
memotivasi anak untuk selalu kreatif. Dari berbagai perencanaan
sampai pada pelaksanaan program pembelajaran yang dilakukan di
madrasah mendapat pengawasan dan bimbingan dari kepala
madrasah, sehingga apa yang menjadi program madrasah dapat
direalisasi dengan sangat baik oleh para guru sehingga akan
mendapatkan hasil yang baik. Penilaian terhadap siswa juga
dilakukan dari awal sampai akhir. Dari keaktifan, pengaitan siswa
dalam pembelajaran yang lalu dan hasil akhir saat tes atau post test
diperoleh nilai yang memuaskan.
2. MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa sebelum
melaksanakan pembelajaran para guru menyusun silabus, program
semester dan menyusun rencana pembelajaran, bekerja sama
dengan kelompok kerja guru (KKG). Dalam menyesuaikan materi
pembelajaran dengan kompetensi dasar selalu berpedoman dalam
program semester.
Dalam menggunakan sumber atau materi ajar dari berbagai
sumber sehingga dapat dipadukan untuk melengkapi kekurangan-
kekurangan buku tersebut.Disamping memadukan dari berbagai
sumber dalam pelaksanaan pembelajaran juga menerapkan
cx
berbagai metode dengan harapan tercapai hasil yang rata-ratanya
baik.
Selain dengan program dan metode yang diterapkan
suasana kelas yang kondusif juga dipersiapkan. Dengan cara
mengatur tempat duduk siswa agar siswa tidak monoton dalam
tempat duduknya, supaya anak juga tidak merasa bosan, dan juga
anak diberikan pertanyaan-pertanyaan untuk selalu konsentrasi
dalam belajar dan memotivasi anak untuk selalu kreatif.
Dari berbagai perencanaan sampai pada pelaksanaan
program pembelajaran yang dilakukan di madrasah mendapat
pengawasan dan bimbingan dari kepala madrasah, sehingga apa
yang menjadi program madrasah dapat direalisasi dengan sangat
baik oleh para guru. Setiap satu semester kepala madrasah
mengadakan supervisi paling sedikit satu kali untuk setiap guru.
C. Efektivitas Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kinerja Guru
Terhadap Peningkatan Mutu Madrasah
1. MI Muhammadiyah Kradenan Kecamatan Srumbung
Dalam sebuah madrasah, Kepala madrasah dan Guru yang
membuat berbagai rancangan dalam proses pembelajaran mulai
dari merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta
cxi
didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Dalam Hal ini di MI
Muhammadiyah Kradenan sudah terprogram dengan baik.
Di MI Muhammadiyah Kradenan untuk mengetahui
interaksi belajar dengan melihat keefektifan siswa dalam bertanya
dan bekerja dalam kelompok terhadap teman. Dalam
membangkitkan kreatifitas belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran dengan praktik langsung. Tips atau cara dalam
membekali pengalaman belajar siswa dengan melakukan sesuatu
yang sifatnya positif, membekali siswa untuk bisa hidup mandiri
kelak setelah ia dewasa tanpa bergantung pada orang lain, karena
telah memiliki kompetensi.
Dengan menerapkan berbagai program yang dilaksanakan
para guru, siswa mendapatkan prestasi yang sesuai dengan KKM
yang ditetapkan. Dalam menilai sikap/perilaku keseharian siswa
dalam belajar serta megerjakan tugasnya dengan mengamati sikap
peserta didik dalam berperilaku di lingkungan tempat belajar.
Dengan melakukan observasi perilaku peserta didik.
2. MI Ma’arif Ngablak 1 Kecamatan Srumbung
Dalam sebuah madrasah, Kepala Madrasah beserta guru-
guru yang membuat berbagai rancangan dalam proses
pembelajaran mulai dari merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
cxii
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan. Dalam Hal ini di MI Ma’arif Ngablak I sudah
terprogram dengan baik.
Di awal tahun sudah diadakan musyawarah antara kepala,
para guru, dan komite madrasah.Hal ini terlihat dalam prestasi
akademik yang dicapai siswa bagus dan dapat membangkitkan
semangat belajar siswa. Disamping itu sikap (perilaku) keseharian
dalam belajar kelihatan sungguh - sungguh serta kemandirian dalam
mengerjakan tugas dilaksanakan secara mandiri dan bertanggung
jawab tanpa minta bantuan teman (menyontek pekerjaan teman).
D. Persamaan Dan Perbedaan Model Kepemimpinan MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1
a. Persamaan
Kepala madrasah MI Muhammadiyah Kradenan dan Kepala MI
Ma’arif Ngablak 1 sama-sama mampu melaksankan tugas pokok
sebagai seorang kepala madrasah sesuai standart kepemimpinan
madrasah secara umum.
b. Perbedaan
1. Kepemimpinan Kepala MI Muhammadiyah Kradenan
Kepemimpinan Kepala MI Muhammadiyah Kradenan bersifat
demokratik, sehingga antara kepala madrasah, pengurus
madrasah dan jajaran tenaga pendidik terjalin kerjasama yang
cxiii
baik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di MI
Muhammadiyah Kradenan. Kepala MI Muhammadiyah
Kradenan mampu mendorong potensi masing-masing tenaga
pendidik dengan baik, sehingga terjadi kerjasama yang saling
mengisi dengan kelebihan dan kekurangan yang ada tanpa
menimbulkan persaingan serta menghilangkan kesan
menonjolkan salah satu unsur yang ada.
2. Kepemimpinan Kepala MI Ma’arif Ngablak 1
Kepemimpinan Kepala MI Ma’arif Ngablak 1 cenderung
otokratik, sehingga meskipun sebelum pengambilan
keputusan dilakukan musyawarah, akan tetapi tetap akan
melaksanakan keputusan yang sesuai dengan keinginan
kepala madrasah dan tidak memandang usulan secara
obyektif.
Akibat yang timbul diantaranya adalah :
a. Tenaga pendidik tidak dapat mengerahkan potensinya
masing-masing secara maksimal karena akan terhambat
jika ide-ide yang dimiliki tidak sesuai dengan keinginan
Kepala madrasah. Yang mana ide-ide tersebut sebenarnya
sangat bagus jika diterapkan dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan di MI Ma’arif Ngablak 1.
b. Tenaga pendidik cenderung menunggu instruksi kepala
madrasah dalam mengambil tindakan dan keputusan,
cxiv
dalam artian kepala madrasah tidak memberikan
keleluasaan pada tenaga pendidik dalam mengambil
keputusan sekedar sesuai wewenang yang telah di
amanatkan.
cxv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap kinerja guru MI
Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak di Kecamatan
Srumbung Kabupaten Magelang terjalin dengan sangat baik (setiap awal
tahun ada koordinasi dengan para guru dan komite). Dengan bukti bahwa
dalam membuat perencanan semua kegiatan madrasah di awal tahun
ajaran melaksanakan rapat bersama dewan guru, komite sekolah dan wali
murid. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan musyawarah bersama
di kedua madrasah tersebut.
2. Efektivitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu madrasah di
MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif Ngablak 1 di Kecamatan
Srumbung Kabupaten Magelang terjalin dengan baik dengan bukti bahwa
dari berbagai perencanaan sampai pada pelaksanaan program
pembelajaran yang dilakukan di madrasah mendapat pengawasan dan
bimbingan dari kepala madrasah, sehingga apa yang menjadi program
madrasah dapat direalisasi dengan sangat baik(sebelum melaksanakan
pembelajaran para guru menyusun silabus, program semester dan
menyusun rencana pembelajaran, bekerja sama dengan kelompok kerja
guru (KKG). Dalam menyesuaikan materi pembelajaran dengan
101
cxvi
kompetensi dasar selalu berpedoman dalam program semester. Setiap satu
semester kepala madrasah mengadakan supervisi paling sedikit satu kali
untuk setiap guru. sehingga efektifitas kepemimpinan Kepala Madrasah
terhadap mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dan MI Ma’arif
Ngablak di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang terjalin dengan
sangat efektif
3. Efektifitas kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap
mutu madrasah di MI Muhammadiyah Kradenan dengan menerapkan
berbagai program yang dilaksanakan oleh para guru dan kepala madrasah,
telah menghasilkan prestasi yang cukup menggembirakan. Diantaranya
mendapat Akreditasi B pada tahun 2011. Dan siswa mendapatkan prestasi
yang sesuai dengan KKM yang ditetapkan. Sedangkan efektifitas
kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru terhadap mutu madrasah
MI Ma’arif Ngablak 1 adalah cukup. Indikasinya, prestasi akademik yang
dicapai siswa adalah kelulusan 100%. Hal ini dapat membangkitkan
semangat belajar bagi siswa, meskipun MI ma’arif Ngablak 1 baru
memperoleh Akreditasi C pada tahun 2011. Indikasi lain yang
menunjukkan mutu kepemimpinan di MI Ma’arif Ngablak 1 adalah
adanya sikap (perilaku) keseharian siswa yang sungguh - sungguh dalam
belajar, kemandirian, dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas
dengan tanpa minta bantuan teman lain (menyontek).
cxvii
B. Saran
1. Saran Teoritis
a. Kepala madrasah diharapkan dapat menerapkan kebijakan-kebijakan
yang dapat direspon oleh para guru sesuai dengan kewenangan selaku
kepala madrasah.
b. Kepala madrasah perlu secara terus menerus melakukan pemantauan
dan kerjasama yang baik dengan para guru, hal ini untuk mengetahui
dan mendiagnosa berbagai kemajuan yang dicapai madrasah dalam
proses belajar mengajar.
c. Guru melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik dengan penuh
tanggung jawab.
2. Saran Praktis
d. Kepala Madrasah selalu berkoordinasi dengan baik antara komite, wali
murid dan guru-guru.
e. Bersifat terbuka dengan mau menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun dari para guru. Melaksanakan tugas sebagai
seorang pendidik dengan penuh tanggung jawab.
f. Guru Patuh dan Loyal kepada Kepala Madrasah selaku pimpinan.
g. Guru lebih meningkatkan kinerja guru melalui faktor
kepemimpinan maupun fasilitas kerja.
cxviii
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Pius. Kamus Ilmiah, Surabaya: Arkola, 2008
Bahtiar, Amsal. Filsafat Agama, Jakarta: Logis Wacana Ilmu, 1997.
Barnawi. Kinerja Guru Profesional, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2012.
Darma, Rosman. digilib.unimed.ac.id/Pengaruh Kepemimpinan., diakses 12 April
2015
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen pendidikan, Bandung: Rosda Karya, 2004.
Izzan, Ahmad. Tafsir Pendidikan, Jakarta: Pustaka Aufa Media, 2012,
Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada, 2013.
Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya
2003.
Kementrian Agama. Implementasi Pendidikan Agama Islam di Madrasah
Ibtidaiyah, Mapenda Kanwil Jateng: 2012
Kementrian Pendidikan Nasional. Panduan Diklat Calon Kepala Sekolah IN-2,
Karanganyar, LPPKS: 2012.
Poerwadarminta. Kamus Umus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976,
266.
Priansa, Donni Juni. Manjemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Bandung: Alfabeta, 2014.
Rusmana. Resipotory.upi.edu/8904, diakses 12 April 2015
Sholeh, Asrorun Ni’am. Membangun Profesionalitas Guru, Jakarta: Paramuda,
2002.
Soetjipto. Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
cxix
Syaiful Sagala, Syaiful. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu
Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2006.
Supardi. Kinerja Guru, Jakarta: Raja Grafindo, 2013.
Suparlan. Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta: Hikayat, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2012.
Wulandari, Sri. Eprints.walisongo.ac.id, diakses 25 Maret 2015.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Pertanyaan untuk Guru
2. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Madrasah
3. Program Kerja MI Muhammadiyah Kradenan Tahun
2014/2015
4. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian MI
Muhammadiyah Kradenan
5. Sertifikat Akreditasi MI Muhammadiyah Kradenan
cxx
6. Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah / Madrasah MI
Muhammadiyah Kradenan Tahun 2013/2014
7. Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah / Madrasah MI
Muhammadiyah Kradenan Tahun 2014/2015
8. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian MI Ma’arif
Ngablak I
9. Sertifikat Akreditasi MI Ma’arif Ngablak I
10. Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah / Madrasah MI Ma’arif
Ngablak I Tahun 2014/2015
11. Rekap Nilai Ujian Sekolah dan Madrasah MI Ma’arif
Ngablak I Tahun 2013/2014
12. Rekap Nilai Ujian Sekolah dan Madrasah MI Ma’arif
Ngablak I Tahun 2014/2015
cxxi
BIOGRAFI PENULIS
Dibawah ini adalah riwayat hidup pendidikan penulis secara singkat :
Nama : Sri Amperawati
NIM : M1.12.029
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat ,Tanggal Lahir : Sleman, 29 Desember 1967
Alamat : Nganggrung, Kamongan, Srumbung, Magelang
Program Studi : PAI
Biografi Pendidikan :
1. SD Muhammadiyah Bulu : Lulus Tahun 1981
2. SMP N Piyungan : Lulus Tahun 1984
3. SPG Muhammadiyah Piyungan : Lulus Tahun 1987
4. D2 PGSD UT : Lulus Tahun 2000
5. S1 Biologi IKIP PGRI Semarang : Lulus Tahun 2004
6. S2. STAIN Salatiga/PAI : MasukTahun 2012
Demikian riwayat hidup penulis dalam perjalanan pendidikan, semoga dapat
menjadi perkenalan awal untuk menjalin tali persaudaraan. Mohon maklum
adanya.
Magelang, 26 September 2015
Penulis
Sri Amperawati
cxxii