Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

20
1 Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin pada Pasien Jantung RSUD Tarakan Irma Rosita, Retnosari Andrajati, dan Zainuddin Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI, Depok, 16424, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Simvastatin dan atorvastatin sebagai obat penurun kolesterol memiliki berbagai efek samping, terutama nyeri otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping nyeri otot pada pasien yang menggunakan simvastatin dan atorvastatin di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Desain penelitian ini adalah kohort prospektif dengan pengambilan data secara deskriptif dari rekam medis dan wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner. Sampel adalah pasien yang baru mendapatkan simvastatin dan atorvastatin periode Agustus-November 2014. Pengamatan dilakukan pada 70 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 pasien masuk ke dalam kriteria dropout sehingga tersisa 57 pasien yang terdiri dari 28 orang pemakai atorvastatin dan 29 orang pemakai simvastatin. Berdasarkan analisis dengan algoritma Naranjo, 18 pasien dari kelompok atorvastatin dan 20 pasien dari kelompok simvastatin kemungkinan besar mengalami efek samping nyeri otot dari obat statin. The Muscle Pain Side Effect from Simvastatin and Atorvastatin of CHD Patients at Tarakan Provincial General Hospital Abstract Simvastatin and atorvastatin as cholesterol-lowering drugs have many side effects, especially muscle pain. This study is aimed to evaluate this side effect in patients that was administered with simvastatin and atorvastatin at Tarakan Provincial General Hospital. The research design was cohort prospective using medical record and patient interview with a questionnaire as data collections descriptively. Samples were patients who have just received simvastatin and atorvastatin in the period of August until November 2014. Observations were made on 70 patients who met the inclusion criteria. This study showed that 13 patients were excluded due to the dropout criteria so that the remaining were 57 patients consists of 28 patients of atorvastatin and 29 patients of simvastatin. By Naranjo’s algorithm, 18 patients of atorvastatin and 20 patients of simvastatin have probable muscle pain side effect from statin drug. Keywords: atorvastatin; muscle pain side effect; Naranjo’s algorithm; simvastatin; Tarakan Provincial General Hospital. Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Transcript of Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

Page 1: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

1    

   

Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin pada Pasien Jantung RSUD Tarakan

Irma Rosita, Retnosari Andrajati, dan Zainuddin

Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus Baru UI, Depok, 16424, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak Simvastatin dan atorvastatin sebagai obat penurun kolesterol memiliki berbagai efek samping, terutama nyeri otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping nyeri otot pada pasien yang menggunakan simvastatin dan atorvastatin di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Desain penelitian ini adalah kohort prospektif dengan pengambilan data secara deskriptif dari rekam medis dan wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner. Sampel adalah pasien yang baru mendapatkan simvastatin dan atorvastatin periode Agustus-November 2014. Pengamatan dilakukan pada 70 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 pasien masuk ke dalam kriteria dropout sehingga tersisa 57 pasien yang terdiri dari 28 orang pemakai atorvastatin dan 29 orang pemakai simvastatin. Berdasarkan analisis dengan algoritma Naranjo, 18 pasien dari kelompok atorvastatin dan 20 pasien dari kelompok simvastatin kemungkinan besar mengalami efek samping nyeri otot dari obat statin.

The Muscle Pain Side Effect from Simvastatin and Atorvastatin of CHD Patients at Tarakan Provincial General Hospital

Abstract

Simvastatin and atorvastatin as cholesterol-lowering drugs have many side effects, especially muscle pain. This study is aimed to evaluate this side effect in patients that was administered with simvastatin and atorvastatin at Tarakan Provincial General Hospital. The research design was cohort prospective using medical record and patient interview with a questionnaire as data collections descriptively. Samples were patients who have just received simvastatin and atorvastatin in the period of August until November 2014. Observations were made on 70 patients who met the inclusion criteria. This study showed that 13 patients were excluded due to the dropout criteria so that the remaining were 57 patients consists of 28 patients of atorvastatin and 29 patients of simvastatin. By Naranjo’s algorithm, 18 patients of atorvastatin and 20 patients of simvastatin have probable muscle pain side effect from statin drug. Keywords: atorvastatin; muscle pain side effect; Naranjo’s algorithm; simvastatin; Tarakan

Provincial General Hospital.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 2: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

2    

   

Pendahuluan Statin merupakan salah satu golongan obat yang paling banyak digunakan untuk

menurunkan Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah dengan cara mekanisme

penghambatan enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzym A reductase (HMG CoA-

reduktase) (Fedacko et al., 2010). Obat golongan statin ada yang memiliki waktu

paruh singkat dan ada yang memiliki waktu paruh panjang. Golongan statin dengan

waktu paruh singkat antara lain lovastatin, simvastatin, pravastatin, fluvastatin, dan

cerivastatin, sedangkan obat statin dengan waktu paruh panjang adalah atorvastatin

dan rosuvastatin (Gaw, 2001).

Efek samping simvastatin berupa atrial fibrilasi, pusing, konstipasi, myalgia, ISPA,

diare, muntah, lemas, dan sebagainya. Sedangkan efek samping dari atorvastatin

berupa diare, atralgia, nasofaringitis, dispepsia, myalgia, spasme otot, lelah, dan

hilang rasa (American Pharmacists Association, 2012). Salah satu efek samping dari

statin berupa nyeri otot (miopati). Nyeri otot terjadi karena statin tidak spesifik dalam

menghambat atau mengurangi produksi bahan-bahan pembentuk kolesterol saja,

namun statin juga dapat mengganggu metabolisme otot (Fedacko, et al., 2010).

Persentase kejadian nyeri otot dan kram akibat penggunaan obat golongan statin

dilaporkan sebanyak 25 %, dan terdapat 1-5 % kemungkinan orang yang

menggunakan obat golongan statin mengalami rabdomiolisis (Thompson, Clarkson,

& Karas, 2003).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi gambaran parameter prevalensi efek

samping nyeri otot dan perkembangan nyeri otot pada pasien jantung yang

mendapatkan terapi obat simvastatin dan atorvastatin periode Agustus - November

2014 di RSUD Tarakan. Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi dan

deteksi dini bagi tenaga kesehatan mengenai kejadian efek samping nyeri otot akibat

penggunaan simvastatin maupun atorvastatin serta sebagai evaluasi dan bahan

pertimbangan dalam melakukan terapi dislipidemia pada pasien.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 3: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

3    

   

Tinjauan Pustaka Statin Statin merupakan golongan obat yang bekerja menurunkan kolesterol dengan cara

menghambat aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A atau biasa disebut

HMG CoA-reduktase. Statin menginhibisi enzim HMG CoA-reduktase yang penting

dalam proses produksi mevalonat, yaitu komponen yang dibutuhkan dalam

biosintesis kolesterol (Tomlinson & Mangione, 2005). Inhibisi enzim HMG CoA-

reduktase akan menyebabkan penurunan kadar kolesterol dengan menimbulkan

mekanisme up-regulation pada reseptor LDL untuk meningkatkan ambilan kolesterol

plasma (Gaw, 2001).

Simvastatin Simvastatin tersedia dalam dosis 5-80 mg, namun dosis yang lazim digunakan adalah

20 mg dosis tunggal, kecuali bagi pasien yang ingin menurunkan kadar kolesterol

lebih dari 45%, maka digunakan simvastatin dengan dosis 40 mg. Simvastatin

dikonsumsi saat malam hari sebelum tidur karena simvastatin memiliki waktu paruh

yang pendek yaitu 2 jam sehingga waktu paling optimal untuk mengonsumsinya

adalah pada saat tubuh beristirahat karena sintesis kolesterol sangat tinggi

(Wierzbicki, et al., 1999).

Atorvastatin Atorvastatin tersedia dalam dosis 10-80 mg. Atorvastatin memiliki waktu paruh yang

panjang, yaitu sekitar 14 jam. Oleh karena itu, atorvastatin tidak harus dikonsumsi

pada malam hari. Atorvastatin yang beredar di pasaran dikombinasikan dengan ion

kalsium sehingga berbentuk atorvastatin kalsium (Mahley & Bersot, 2006).

Atorvastatin umumnya digunakan pada dosis rendah, yaitu 10 mg dosis tunggal

karena diketahui lebih efektif menurunkan kadar kolesterol dalam darah (Wierzbicki,

et al., 1999).

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 4: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

4    

   

Efek Samping Obat Simvastatin dan Atorvastatin Efek samping simvastatin dan atorvastatin mulai muncul sekitar kurang lebih

enam minggu (Ma & Lu, 2011; Johnson, 2012). Efek samping yang muncul

antara lain berupa myopathy/myalgia (Molokhia, McKeigue, Curcin, & Majeed,

2008), hepatotoksisitas dengan adanya peningkatan enzim alanin

aminotransferase, adanya gangguan renal yang mengakibatkan proteinuria dan

hematuria, disfungsi ereksi, artritis, gangguan saraf seperti penurunan daya ingat

dan fungsi kognitif, serta gangguan tidur (Sinzinger & Peskar, 2009).

Gangguan Otot (Miopati) akibat Penggunaan Statin Inhibisi dari enzim HMG CoA-reduktase menyebabkan berkurangnya produksi

mevalonat yang berperan sebagai komponen penting dalam jalur biosintesis

kolesterol. Namun, mevalonat ini selain digunakan dalam biosintesis kolesterol,

juga diperlukan dalam biosintesis ubikuinon atau koenzim Q10. Berkurangnya

sintesis dari ubikoinon ini dapat mengganggu produksi energi dari rantai

respiratori mitokondria yang akan berpengaruh terhadap otot (Tomlinson &

Mangione, 2005).

Gangguan otot akibat penggunaan obat golongan statin ditandai dengan adanya

rasa nyeri pada otot. Gangguan otot juga dapat dideteksi dengan pengukuran

kadar keratin kinase pada darah. Semakin tinggi kadar keratin kinase maka

kemungkinan besar gangguan otot yang terjadi telah cukup parah (Fernandez,

Spatz, Jablecki, & Phillips, 2011). Gangguan otot yang paling umum dirasakan

oleh pasien pemakai obat golongan statin adalah myalgia dan rabdomiolisis

(AbdulRazzaq, Aziz, Hassan, Kassab, & Ismail, 2012).

Deteksi dini yang digunakan untuk mengetahui gangguan otot yang timbul akibat

penggunaan obat golongan statin adalah dari keluhan pasien dan seberapa besar

intensitas nyeri yang dirasakan oleh mereka. Keluhan yang dapat dirasakan adalah

adanya rasa nyeri pada bagian otot, timbulnya rasa lemas pada otot dan kram.

Apabila gangguan otot yang terjadi semakin parah, gejala yang timbul dapat

disertai dengan demam, mual, muntah, dan warna urin yang lebih gelap. Apabila

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 5: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

5    

   

hal ini terjadi, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk melihat

kemungkinan terjadinya rabdomiolisis (Tomlinson & Mangione, 2005).

Cara yang umum digunakan untuk menganalisis kejadian ESO salah satunya

dengan algoritma Naranjo (Badan POM RI, 2012). Algoritma Naranjo digunakan

dengan menggabungkan penilaian kualitatif dengan hasil kuantitatif yang didapat

dari skor tiap pertanyaan dalam algoritma Naranjo. Jawaban dari tiap pertanyaan

memiliki skor tertentu dan pada akhir penilaian, skor ditotal untuk mendapatkan

nilai kausalitas dari efek samping tersebut dengan keterangan nilai ≥ 9 berarti

‘Pasti’, nilai 5-8 berarti ‘Lebih mungkin’, nilai 1-4 berarti ‘Mungkin’, nilai ≤ 0

berarti ‘Meragukan.’

[Sumber: Kementerian Kesehatan RI, 2011]

Gambar 1. Algoritma Naranjo

Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta

Pusat. Pengambilan data dilakukan dari bulan Agustus hingga November 2014.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 6: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

6    

   

Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah kohort prospektif secara ex post facto. Penelitian

dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder secara deskriptif. Data

sekunder adalah rekam medis pasien jantung Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan

yang menggunakan simvastatin atau atorvastatin. Data primer yaitu hasil

wawancara yang diajukan kepada pasien.

Pengambilan data penelitian menggunakan rekam medis pasien yang dikeluarkan

untuk pasien jantung Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan yang menggunakan

simvastatin atau atorvastatin pada periode Agustus - November 2014. Pasien yang

setuju mengikuti studi ini akan diminta untuk menandatangani informed consent.

Pasien ditanyakan mengenai perkembangan efek terakhir yang dirasakan selama

pemakaian obat dan peneliti memeriksa rekam medis pasien untuk melihat

perkembangan obat terakhir yang diresepkan dari dokter setelah enam minggu.

Pemberian resep simvastatin dan atorvastatin harus dibedakan. Perbedaan efek

samping nyeri otot yang muncul antara simvastatin dan atorvastatin diamati oleh

peneliti.

Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh pasien rawat jalan SMF Jantung dan pasien jantung

Instalasi Rawat Inap dan Cardiovascular Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah

Tarakan, Jakarta Pusat periode Agustus - November 2014. Sampel dalam

penelitian ini adalah pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

sampling.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang baru mendapatkan terapi

simvastatin maupun atorvastatin periode Agustus - November 2014. Pasien yang

termasuk ke dalam kriteria eksklusi adalah pasien yang mendapatkan perubahan

terapi dari simvastatin menjadi atorvastatin atau sebaliknya serta pasien dengan

pemakaian obat sebelum periode Agustus 2014. Pasien yang tidak dapat

dihubungi atau dipantau lebih lanjut dimasukkan ke dalam kriteria drop out.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 7: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

7    

   

Alur Kerja Pengumpulan Data Peneliti memeriksa rekam medis pasien klinik SMF jantung serta instalasi rawat

inap dan Cardiovascular Care Unit yang menggunakan simvastatin atau

atorvastatin. Pasien diminta kesediaannya dengan diberikan informed consent.

Pasien ditanyakan berupa pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di kuesioner.

Setelah 6 minggu berobat, pasien difollow-up dengan wawancara kembali.

Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data meliputi proses editing agar data yang masuk telah benar sesuai

kriteria, tahap klasifikasi data, entry data ke dalam tabel agar lebih ringkas, dan

tahap pemeriksaan kembali sebelum dilakukan analisis untuk memastikan

validitas data.

Analisa efek samping dilakukan dengan algoritma Naranjo untuk melihat

probabilitas Efek Samping Obat yang ditimbulkan. Proporsi dari hasil penelitian

akan dijelaskan secara deskriptif. Sedangkan untuk probabilitas hubungan antara

dua variable digunakan program SPSS (Statistical Package for the Social

Sciences). Pengolahan data yang ada pada penelitian ini adalah analisis univariat.

Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan frekuensi distribusi pada

variabel bebas maupun variabel terikat. Data yang telah dikategorikan ditampilkan

pada penelitian ini sebagai frekuensi kejadian.

Hasil dan Pembahasan Jumlah Subyek Penelitian Atorvastatin dan Simvastatin adalah dua jenis obat statin utama yang diresepkan

untuk penderita dislipidemia di RSUD Tarakan. Sebanyak 95 subjek penelitian

jantung diwawancara oleh peneliti di SMF Jantung, Ruang Rawat Inap, dan

Cardiovascular Care Unit RSUD Tarakan pada periode Agustus - November

2014. Sebanyak 70 subjek penelitian yang menggunakan obat statin pada periode

Agustus – November 2014 dimasukkan sebagai kelompok inklusi.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 8: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

8    

   

Data Demografi Karakteristik Pasien yang Menjadi Subyek Penelitian Laki-laki cenderung memiliki faktor risiko dislipidemia yang lebih besar

dibandingkan dengan perempuan, namun faktor risiko perempuan akan meningkat

seiring dengan pertambahan usia dan terjadinya menopause (Sukandar, Andrajati,

Sigit, Adnyana, Setiadi, & Kusnandar, 2013). Berdasarkan perbedaan jenis obat,

pemakaian simvastatin lebih banyak pada pasien laki-laki dan pemakaian

atorvastatin lebih banyak pada pasien perempuan karena kemungkinan

menunjukkan bahwa penurunan lipid plasma lebih baik pada pasien perempuan

daripada pasien laki-laki karena atorvastatin memiliki waktu paruh yang lebih

lama sehingga bekerja lebih optimal dalam menurunkan kadar lipid plasma

(Robinson, et al., 2013).

Kelompok atorvastatin maupun simvastatin sama-sama menunjukkan bahwa

semakin bertambah usia, maka semakin banyak pula jumlah pasiennya. Semakin

bertambah usia, semakin banyak yang mengalami penyakit dislipidemia. Data ini

juga menunjukkan bahwa semakin bertambah usia, semakin lebih banyak jumlah

pemakai atorvastatin daripada simvastatin. Namun, kelompok responden yang

berusia > 65 tahun menunjukkan bahwa jumlah pemakai simvastatin justru lebih

banyak daripada atorvastatin karena berdasarkan studi Foody, simvastatin bekerja

lebih efektif daripada atorvastatin pada pasien yang berusia > 65 tahun (Foody, et

al., 2010).

Usia lanjut sangat rentan terjadi penyakit dislipidemia karena membutuhkan lebih

banyak aktivitas reduksi kolesterol LDL. Perubahan aktivitas metabolik tubuh

terjadi pada kelompok usia lanjut seperti peningkatan abdominal body fat dan

perubahan jalur oksidasi asam lemak yang dapat menyebabkan resistensi insulin.

Pertambahan usia berhubungan dengan perubahan metabolisme obat sehingga

membutuhkan konsentrasi plasma yang lebih tinggi pada obat statin (Robinson, et

al., 2013). Pertambahan usia juga menyebabkan peningkatan risiko penyakit

kardiovaskuler sehingga membutuhkan atorvastatin yang bekerja lebih efektif

dalam menurunkan konsentrasi lipid plasma (Athyros, Tziomalos, Karagiannis, &

Mikhailidis, 2010; Robinson, et al., 2013).

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 9: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

9    

   

Tabel 1. Karakteristik Dasar Pasien di RSUD Tarakan yang Mendapatkan Terapi Statin (n = 57 orang)

Karakteristik Dasar Pasien

Atorvarsatin Simvastatin Total N = 28 % N = 29 % N = 57 %

Jenis Kelamin Laki-laki 16 57,1 19 65,5 35 61,4 Perempuan 12 42,9 10 34,5 22 38,6 Umur Dewasa akhir (36-45 tahun)

2

7,1

3

10,3

5

8,8

Lansia akhir (56-65 tahun) 12 42,9 10 34,5 22 38,6

> 65 tahun 5 17,9 8 27,6 13 22,8 Faktor Risiko Perokok 7 25,0 8 27,6 25 26,3 Hipertensi 13 46,4 13 44,8 26 45,6 DM 13 46,4 13 44,8 26 45,6 Menopause 10 35,7 8 27,6 18 31,6 Riwayat Keluarga 10 35,7 5 17,2 15 26,3

BMI Atorvarsatin Simvastatin Total N = 26 % N = 26 % N=52 %

Underweight 2 7,7 15 57,7 17 32,7 Normal weight 13 50,0 0 0 13 25,0 Overweight 6 23,1 4 15,4 10 19,2 Obesity 5 19,2 7 26,9 12 23,1 Hipertensi dan diabetes mellitus menjadi faktor risiko terbesar karena merupakan

salah satu kontributor penyebab terjadinya dislipidemia. Hipertensi menyebabkan

tingginya tekanan darah akan meningkatkan tekanan pada arteri dan akhirnya

merusak pembuluh darah sehingga kemungkinan terjadinya penimbunan

kolesterol dalam pembuluh darah semakin besar yang dapat mengarah pada

kejadian dislipidemia (Aurora, Sinambela, & Noviyanti, 2012). Berdasarkan

Framingham Heart Study, diabetes mellitus meningkatkan total kolesterol plasma

sehingga mengakibatkan terjadinya dislipidemia (Mooradian, 2009).

Berdasarkan BMI (Body Mass Index), pasien underweight memakai obat statin

lebih banyak daripada kelompok yang lain. Namun, pemakaian atorvastatin justru

paling banyak pada pasien normal weight. Atorvastatin maupun simvastatin

bekerja lebih cepat pada pasien dengan index BMI dibawa kategori overweight

karena kadar kolesterolnya lebih sedikit sehingga inhibisi enzim 3-hidroksi-3-

metilglutaril koenzim A atau biasa disebut HMG CoA-reduktase menjadi lebih

cepat. Atorvastatin lebih efektif bekerja pada pasien normal weight karena waktu

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 10: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

10    

   

paruhnya lebih panjang yaitu 14 jam dan memiliki konsentrasi plasma yang lebih

tinggi daripada obat statin yang lain sehingga lebih banyak menurunkan jumlah

kadar kolesterol dalam darah (Mahley & Bersot, 2006; Robinson, et al., 2013).

Penggunaan Simvastatin dan Atorvastatin Mayoritas pengobatan yang sering digunakan sebagai terapi lini pertama pada

minggu awal dan minggu keenam adalah atorvastatin atau simvastatin dengan

dosis 20 mg. Dosis ini dikategorikan sebagai dosis standar statin yang cocok

untuk sebagian besar pasien untuk menurunkan 30-40% kadar kolesterol mereka

(Larosa, Grundy, & Waters, 2005). Statin dengan dosis 20 mg dapat digunakan

untuk penderita diabetes dan gangguan jantung yang banyak diderita oleh subyek

penelitian. Statin dengan dosis 20 mg juga cocok digunakan untuk penderita

serangan jantung dengan peningkatan LDL yang tidak begitu tinggi (Josan &

McAlister, 2007). Namun, penelitian ini terdapat pemakai atorvastatin 40 mg

yang cukup banyak karena berdasarkan studi ARMYDA-RECAPTURE,

atorvastatin 40 mg dapat digunakan sebagai terapi jangka pendek untuk mereduksi

gejala infark miokard secara signifikan pada pasien yang mengalami chronic

stable angina dan mendapatkan terapi statin yang akan melakukan tindakan pre-

PCI (pre Percutaneous Coronary Intervention), terutama pada pasien ACS (Acute

Coronary Syndrome) (Sciascio, Patti, Pasceri, Gaspardone, Collonna, &

Montinaro, 2009).

Efek Samping Nyeri Otot Setelah Penggunaan Simvastatin dan Atorvastatin Lemas merupakan jenis nyeri otot akibat penggunaan statin yang paling sering

terjadi pada bagian ekstrimitas (Tomlinson & Mangione, 2005). Karakteristik

lemas berupa peningkatan, penurunan, maupun pergerakan abnormal dari

Creatinine Kinase. Berdasarkan hasil pengamatan biopsi, lemas dapat juga berupa

kerusakan otot dengan nekrosis serat otot dan infiltrasi sel inflamasi (Alrazzaq,

Hadeer Akram Abdul., 2009).

Berdasarkan perkembangan nyeri otot, subjek penelitian kelompok atorvastatin

maupun simvastatin pada minggu pertama kebanyakan merasakan nyeri otot yang

semakin berkurang. Sedangkan pada minggu keenam, subjek penelitian kelompok Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 11: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

11    

   

atorvastatin dan simvastatin mayoritas tidak merasakan nyeri otot. Sampai saat

ini, belum ada studi yang meneliti perkembangan nyeri otot pada pasien baik pada

pemakaian atorvastatin maupun simvastatin.

Tabel 2. Data penggunaan simvastatin dan atorvastatin pada subyek penelitian minggu

pertama (subyek penelitian = 57)

n (pasien) % Golongan Statin Simvastatin Atorvastatin

29 28

50,9 49,1

n (pasien) % Dosis Obat Simvastatin 10 mg Simvastatin 20 mg Atorvastatin 20 mg Atorvastatin 40 mg

6

23 19 10

20,7 79,3 67,9 35,7

Lama Penggunaan Simvastatin < 1 bulan 1-3 bulan > 3 bulan Atorvastatin < 1 bulan 1-3 bulan > 3 bulan

18 11 0

23 5 0

62,1 37,9

0

82,1 17,9

0 Tabel 3. Data penggunaan simvastatin dan atorvastatin pada subyek penelitian minggu

keenam (subyek penelitian = 57)

n (pasien) % Golongan Statin Simvastatin Atorvastatin

29 28

50,9 49,1

Dosis Obat Simvastatin 10 mg Simvastatin 20 mg Atorvastatin 20 mg Atorvastatin 40 mg

9

24 23 10

31,0 82,8 82,1 35,7

Lama Penggunaan Simvastatin < 1 bulan 1-3 bulan > 3 bulan Atorvastatin < 1 bulan 1-3 bulan > 3 bulan

1 20 8

0 25 3

3,5 69,0 27,6

0

89,3 10,7

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 12: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

12    

   

Tabel 4. Karakteristik Jenis Nyeri Otot Pada Responden yang Menggunakan Statin Pada Minggu Pertama

No Jenis Nyeri Otot Atorvarsatin Simvastatin Total N = 28 % N = 29 % N=57 %

1 Kram 9 32,1 14 48,3 23 40,4 2 Lemas 10 35,7 17 58,6 27 47,4 3 Kejang 3 10,7 0 0 3 5,3

4 Bengkak Kaki Tangan 10 35,7 5 17,2 15 26,3

Tabel 5. Karakteristik Jenis Nyeri Otot Pada Responden yang Menggunakan Statin Pada

Minggu Keenam

No Jenis Nyeri Otot Atorvarsatin Simvastatin Total N = 28 % N = 29 % N=57 %

1 Kram 8 28,6 10 34,5 18 31,6 2 Lemas 12 42,9 12 41,4 24 42,1 3 Kejang 3 10,7 3 10,3 6 10,5 4 Bengkak Kaki Tangan 11 39,3 3 10,3 14 24,6

Tabel 6. Data kejadian perkembangan nyeri otot pada subyek penelitian yang

mendapatkan obat simvastatin dan atorvastatin di RSUD Tarakan pada Minggu Awal (n=57 orang)

 

Perkembangan nyeri otot n (pasien)

Atorvastatin % Simvastatin % Tidak nyeri 9 32,1 7 24,1 Semakin parah 1 3,6 1 3,4 Sama saja/tidak berubah 1 3,6 2 6,9 Semakin berkurang 17 60,17 19 65,5 Total 28 100 29 100

Tabel 7. Data kejadian perkembangan nyeri pada subyek penelitian yang mendapatkan

obat simvastatin dan atorvastatin di RSUD Tarakan pada Minggu Keenam (n=57 orang)

 

Perkembangan nyeri otot n (pasien) Atorvastatin % Simvastatin %

Tidak nyeri 13 46,4 13 44,8 Semakin parah 2 7,1 1 3,4 Sama saja/tidak berubah 1 3,6 3 10,3 Semakin berkurang 12 42,9 12 41,4 Total 28 100 29 100

Berdasarkan tingkatan nyeri otot, pasien pemakai atorvastatin dan simvastatin

kebanyakan tidak merasakan nyeri otot pada minggu awal kemudian jumlahnya

menjadi semakin banyak pada minggu keenam.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 13: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

13    

   

Tabel 10. Data kejadian tingkatan nyeri otot pada subyek penelitian yang mendapatkan obat simvastatin dan atorvastatin di RSUD Tarakan pada Minggu Awal (n=57 orang)

Tingkatan Nyeri Otot n (pasien) Atorvastatin % Simvastatin %

Normal/ Tidak Nyeri 9 32,1 7 24,1 Nyeri, namun masih bisa diabaikan (ringan) 5 17,9 6 20,7

Nyeri, tidak bisa diabaikan, namun tidak mengganggu aktivitas sehari-hari (sedang)

4 14,3 2 6,9

Nyeri, tidak bisa diabaikan & mengganggu konsentrasi (cukup berat)

2 7,1 5 17,2

Nyeri, tidak bisa diabaikan, mengganggu hampir seluruh aktivitas kecuali aktivitas ringan seperti makan & ke toilet (berat)

5 17,9 5 17,2

Nyeri, tidak bisa diabaikan hingga perlu istirahat total (sangat berat)

3 10,7 4 13,8

Total 28 100 29 100 Tabel 11. Data kejadian tingkatan nyeri otot pada subyek penelitian yang mendapatkan obat

simvastatin dan atorvastatin di RSUD Tarakan pada Minggu Keenam (n=57orang)

Tingkatan Nyeri Otot n (pasien) Atorvastatin % Simvastatin %

Normal/ Tidak Nyeri 12 42,9 13 44,8 Nyeri, namun masih bisa diabaikan (ringan) 8 28,6 8 27,6

Nyeri, tidak bisa diabaikan, namun tidak mengganggu aktivitas sehari-hari (sedang)

3 10,7 3 10,3

Nyeri, tidak bisa diabaikan & mengganggu konsentrasi (cukup berat)

1 3,6 2 6,9

Nyeri, tidak bisa diabaikan, mengganggu hampir seluruh aktivitas kecuali aktivitas ringan seperti makan & ke toilet (berat)

1 3,6 1 3,4

Nyeri, tidak bisa diabaikan hingga perlu istirahat total (sangat berat)

3 10,7 2 6,9

Total 28 100 29 100

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 14: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

14    

   

Analisis Efek Samping Nyeri Otot Simvastatin dan Atorvastatin dengan

Algoritma Naranjo Subyek penelitian yang mengalami efek samping nyeri otot kemudian dianalisis

dengan algoritma Naranjo untuk mengetahui apakah reaksi yang timbul setelah

penggunaan obat simvastatin maupun atorvastatin memang muncul akibat reaksi

obat yang tidak dikehendaki atau tidak. Berdasarkan hasil analisis dengan

menggunakan algoritma Naranjo, kelompok pengguna atorvastatin menunjukkan

bahwa 18 orang mengalami probable ADR (skor 5-8), 9 orang mengalami

possible ADR (skor 1-4), dan 1 orang mengalami doubtful ADR (skor 0).

Sedangkan pada kelompok pengguna simvastatin menunjukkan bahwa 1 orang

mengalami definite ADR (skor ≥ 9), 19 orang mengalami probable ADR (skor 5-

8), 8 orang mengalami possible ADR (skor 1-4), dan 1 orang mengalami doubtful

ADR (skor 0). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa 18 orang

pemakai atorvastatin termasuk dalam kelompok positif efek samping nyeri otot

karena kemungkinan besar efek samping nyeri otot yang mereka rasakan akibat

dari obat atorvastatin. Sebanyak 10 orang pemakai atorvastatin termasuk dalam

kelompok negatif efek samping nyeri otot karena 9 orang kemungkinan dan 1

orang bukan karena efek samping nyeri otot yang mereka rasakan dari obat

atorvastatin. Sedangkan pada kelompok simvastatin, dapat disimpulkan bahwa 20

orang termasuk dalam kelompok positif efek samping nyeri otot simvastatin dan 9

orang termasuk dalam kelompok negatif efek samping nyeri otot simvastatin.

Sebanyak 20 orang kelompok positif efek samping nyeri otot terdiri dari 19 orang

kemungkinan besar dan 1 orang pasti karena efek samping nyeri otot yang mereka

rasakan dari obat simvastatin. Sebanyak 9 orang kelompok negatif efek samping

nyeri otot simvastatin terdiri dari 8 orang kemungkinan dan 1 orang bukan karena

efek samping nyeri otot yang mereka rasakan dari obat simvastatin.

Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan berupa waktu pengamatan tiap pasien hanya

1,5 bulan sehingga pengamatan terhadap pasien mengenai perkembangan

pengobatan mereka sangat terbatas, pengamatan ESO hanya dilakukan

berdasarkan pengakuan pasien melalui wawancara, waktu follow-up yang sangat Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 15: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

15    

   

terbatas yaitu 1,5 bulan dan pengamatan tidak didukung oleh pemeriksaan

laboratorium.

Kekuatan Penelitian Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai

pengamatan efek samping gangguan otot pada pemakaian obat statin. Penelitian

ini bersifat lebih spesifik karena mengamati kedua obat statin, yaitu simvastatin

dan atorvastatin. Pengamatan yang dilakukan berupa perbandingan efek samping

nyeri otot. Pengamatan efek samping nyeri otot pada penelitian ini bersifat lebih

spesifik karena selain mengamati tingkatan nyeri otot, juga mengamati jenis dan

letak bagian tubuh yang mengalami nyeri otot. Penelitian ini dapat menjadi

tumpuan dalam memperbaiki pengobatan pada pasien dislipidemia, khususnya

pemakaian simvastatin dan atorvastatin.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Prevalensi pasien jantung yang mengalami efek samping nyeri otot setelah

menggunakan obat atorvastatin sebanyak 18 orang. Sedangkan prevalensi pasien

jantung yang mengalami efek samping nyeri otot setelah menggunakan obat

simvastatin sebanyak 20 orang.

Perkembangan nyeri otot yang dialami oleh pasien jantung yang mendapatkan

simvastatin pada minggu pertama berupa nyeri yang semakin berkurang sebanyak

19 orang dan pada minggu keenam berupa tidak nyeri sebanyak 13 orang.

Sedangkan pada pasien jantung yang mendapatkan atorvastatin pada minggu

pertama berupa nyeri yang semakin berkurang sebanyak 17 orang dan pada

minggu pertama berupa tidak nyeri sebanyak 13 orang.

Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang didapatkan, sebaiknya

dalam penelitian digunakan juga data pasien dari rekam medik selain dari resep

dan wawancara agar data yang didapat lebih lengkap dan peneliti dapat

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 16: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

16    

   

melakukan konfirmasi terhadap pengakuan pasien mengenai riwayat penyakit dan

pengobatan mereka. Waktu penelitian sebaiknya lebih diperpanjang agar

pengamatan terhadap pasien selama menggunakan obat statin dapat dilakukan

lebih lama sehingga kemungkinan mendapat data yang lengkap semakin besar.

Pengamatan efek samping nyeri otot selanjutnya juga sebaiknya ditambah dengan

parameter hasil uji laboratorium terhadap kadar keratin kinase pasien agar

pengamatan menjadi lebih akurat.

Daftar Acuan AbdulRazzaq, H. A., Aziz, N. A., Hassan, Y., Kassab, Y. W., & Ismail, O. (2012).

Predictor of The Common Adverse Drug Reactions of Statins. (R. Kelishadi, Ed.). Dyslipidemia-From Prevention to Treatment. China : InTech.

Alrazzaq, Hadeer Akram Abdul. (2009). Dyslipidemia Control and Adverse Drug Reactions of Statins Among Patients at Cardiac Clinic of Penang Hospital, Malaysia. Malaysia : USM.

American Pharmacists Association. (2012). Drug Information Handbook with International Trade Names Index (21st Edition). (William J. Dana, et al., Eds.). USA : Lexi-Comp Inc.

Andrajati, Retnosari., Bahtiar, Anton., Sari, Santi Purna., & Saputri, Fadlina Chany. (2010). Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Depok : Laboratorium Farmakologi & Farmakokinetika Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia.

Aronson, J.K., & Ferner, R.E. (2003). Joining The Dots: New Approach To Classifying Adverse Drug Reactions. BMJ 2003;327:1222–1225.

Aurora, Ruth Grace., Sinambela, Aurika., & Noviyanti, Carolina Hasiana. (2012). Peran Konseling Berkelanjutan pada Penanganan Pasien Hiperkolesterolemia. J Indon Med Assoc, Volume: 62, No. 5, 194-201.

Badan POM RI. (2012). Pedoman Monitoring Efek Samping Obat bagi Tenaga Kesehatan (Vol. 21, p. 171–174). Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. doi:10.1007/s13546-011-0393-1.

Calis, K. A., Sidawy, E. N., & Young, L. R. (2007). Clinical Analysis of Adverse Drug Reaction. Principles of Clinical Pharmacology, 2, 389–402.

Fedacko, J., et al. (2010). Clinical Manifestations of Adverse Effects of Statins, Oxidative Stress and Possible Role of Antioxidants in Prevention?. The Open Nutraceuticals Journal, 3, 154–165.

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 17: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

17    

   

Foody, JoAnne M., et al. (2010). Safety and Efficacy of Ezetimibe/Simvastatin Combination Versus Atorvastatin Alone in Adults ≥65 Years of Age With Hypercholesterolemia and With or at Moderately High/High Risk for Coronary Heart Disease (the VYTELD Study). The American Journal of Cardiology, Vol. 106, Issue 9, 1255-1263.

Gaw, A. (2001). Statins in General Practice. United Kingdom : Martin Dunitz.

Hastono, Sutanto Priyo. (2007). Basic Data Analysis For Health Research Training, Analisis Data Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Inoue, Teruo., & Node, Koichi. (2009). Statin Therapy for Coronary Artery Disease Beyond Lipid Lowering Effect. In Gunnar N. Holmquist (Ed.). Statins : Indications and Uses, Safety and Modes of Action (pp. 1-3). New York : Nova Science Publishers, Inc.

ISFI Penerbitan Innovative Scientific Futuristic Informative. (2014). ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 49 – 2014 s/d 2015. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

Johnson, Sarah Kepple. (2012). The Effects of HMG-CoA Inhibitors (Statins) on Rheumatoid Arthritis Disease Progression : A Systematic Review. Pacific University CommonKnowledge, 1-36.

Josan, Kiranbir., & McAlister, Finlay A. (2007). Cholesterol lowering for secondary prevention : What statin dose should we use? Vascular Health and Risk Management, 3 (5), 615–627.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Visite. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Khurshid, Fowad., Aqil, Mohammed., Shamshir Alam, Mohammad., Kapur, Prem., & Pillai, Khrisna K. (2012). Monitoring of Adverse Drug Reactions Associated With Antihypertensive Medicines At a University Teaching Hospital In New Delhi. DARU Journal of Pharmaceutical Sciences, 20:34, 1-6.

Larosa, J., Grundy, S., & Waters, D. (2005). Intensive Lipid Lowering with Atorvastatin in Patient with Stable Coronary Disease. N Engl J Med, 352:1425-3.

Mahley, R. W., & Bersot, T. P. (2006). Drug Therapy for Hypercholesterolemia and Dyslipidemia. In Goodman and Gillmathe Pharmacological Basis of Therapeutics 11th edition (11th ed.). New York: McGraw Hill Professional.

Molokhia, Mariam., McKeigue, Paul., Curcin, Vasa., & Majeed, Azeem. (2008). Statin Induced Myopathy and Myalgia : Time Trend Analysis and

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 18: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

18    

   

Comparison of Risk Associated with Statin Class from 1991-2006. PLoS ONE, e2522, 1-9.

Mooradian, Arshag D., (2009). Dyslipidemia in Type 2 Diabetes Mellitus. Nature Clinical Practice, Vol. 5, No. 3, 150-159.

Robinson, Jennifer G., et al. (2013). Age, Abdominal Obesity, and Baseline High-Sensitivity C-Reactive Protein are Associated with Low-Density Lipoprotein Cholesterol, Non-High-Density Lipoprotein Cholesterol, and apolipoprotein B Responses to Ezetimibe/Simvastatin and Atorvastatin in Patients with Metabolic Syndrome. Journal of Clinical Lipidology 7, 293-303.

Riwidikdo, H. (2013). Statitstik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press.

Sciascio, Germano Di., Patti, Giuseppe., Pasceri, Vincenzo., Gaspardone, Achille., Collona, Giuseppe., & Montinaro, Antonio. (2009). Efficacy of Atorvastatin Reload in Patients on Chronic Statin Therapy Undergoing Percutaneous Coronary Intervention, Results of ARMYDA-RECAPTURE (Atorvastatin for Reduction of Myocardial Damage During Angioplasty) Randomized Trial. Journal of the American College of Cardiology, Vol. 54, No. 6, 558-564.

Sinzinger, H., & Peskar, B. A. (2009). Statins: Indication and Uses, Safety and Modes of Action. (G. N. Holmquist, Ed.). New York : Nova Science Publisher.

Sukandar, Elin Yulinah., Andrajati, Retnosari., Sigit, Joseph I., Adnyana, I Ketut., Setiadi, A. Adji Prayitno, & Kusnandar. (2013). ISO Farmakoterapi Buku 1. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

Thompson, P., Clarkson, P., & Karas, R. (2003). Statin-Associated Myopathy. JAMA, 289:1681-1.

Tomlinson, Susan. S., & Mangione, Kathleen. K. (2005). Potential Adverse Effect of Statins on Muscle. Journal of The American Physical Therapy Association, 85, 459–465.

Wierzbicki, S., et al. (1999). Atorvastatin Compared with Simvastatin-Based Therapies in The Management of Severe Familial Hyperlipidaemias. QJM  : Monthly Journal of The Association of Physicians, 92(7), 387–94. November, 6, 2014. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/106278

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 19: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

 

   

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014

Page 20: Efek Samping Nyeri Otot dari Simvastatin dan Atorvastatin ...

   

 

 

Efek samping..., Irma Rosita, FF UI, 2014