edukasi

28
S A P NUTRISI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS Oleh : JURITA PURNAMA SARI 105070200131006 ANISSA KAROMATUL BAROROH 105070201131017 TIARA GITA PUTRI 105070204131002 SEMESTER 5 1

description

edukasi itu penting diberikan kepada pasien

Transcript of edukasi

Page 1: edukasi

S A PNUTRISI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Oleh :

JURITA PURNAMA SARI 105070200131006

ANISSA KAROMATUL BAROROH 105070201131017

TIARA GITA PUTRI 105070204131002

SEMESTER 5

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN K3LN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

1

Page 2: edukasi

Satuan Acara Pengajaran

Mata Kuliah : ENDOKRIN

Pokok Bahasan : Nutrisi Untuk Diabetes

Sasaran : warga Desa (Ibu, bapak)

Tempat : Balai Desa Panjer RT/ RW: 3/ 2 Mojokerto

Hari / Tanggal : 20 November 2012

Alokasi Waktu : 60 menit

Pertemuan ke : 1

Pengajar : Jurita Purnama Sari, Annisa Karomahtul B, Tiara G

A. Tujuan Instruksional

- Tujuan Umum

Setelah dijelaskan warga desa paham tentang nutrisi dan pola makan

pada penderita diabetes melitus serta dapat diterapkan pola makan dan

gaya hidup sehat mulai dari sekarang.

- Tujuan Khusus

Memahami tentang gizi seimbang dan diabetes.

Memahami tentang pola makan yang teratur penting bagi

penyandang diabetes melitus.

Mengetahui kebutuhan kalori yang diperlukan tubuh.

Memahami daftar bahan makanan penukar.

Memahami standar diet pada Diabetes Melitus.

B. Sub Pokok Bahasan

- Gizi seimbang dan diabetes

- Makan teratur penting bagi penyandang diabetes

- Kebutuhan kalori

- Daftar bahan makanan penukar

- Standar diet pada DM

2

Page 3: edukasi

2.Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Sasaran Pengajar Metode Media

Pendahulua

n

15 menit Memberikan salam kepada waga

desa, melakukan kontrak waktu,

berkenalan, memberi pre test

sebelum memasuki materi

pengajaran, dan pembagian

leaflet.

Meberikan umpan balik

dengan menjawab salam, dan

salah satu ibu-ibu/ bapak-

bapak ada yang menjawab pre

test yang diberikan penguji,

namun tidak semua menjawab

pretest yang diberikan.

Diskusi Slide Power

Point, video,

Poster, dan

leaflet.

Penyajian 30 menit Memberikan tayangan video

mengenai materi, setelah itu

diberikan penjelasan tentang

materi yang akan disampaikan

(sudah ada pada leaflet), dan

diselingi humor renyah namun

tidak terlalu sering. Setelah itu

dilakukan talk show antara

pemateri dengan Ibu-ibu/ bapak-

Warga desa menyaksikan

video yang diputar dengan

antusiasme yang tinggi dan

mendengarkan materi dengan

tenang. Kemudian dilanjutkan

dengan adanya acara talk show,

Ibu-ibu menjadi lebih antusias

dan semangat.

Audio-visual

(sharing)

Video, Leaflet,

Poster, Ppt.

3

Page 4: edukasi

bapak warga desa.

Penutup 15 menit Menutup pertemuan dengan

salam dan dilakukan post test

serta pemberian doorprize bagi

warga desa yang aktif.

Ibu-ibu/ bapak-bapak

menjawab post test yang

diberikan dengan tingkat

kebenaran 100%.

Ceramah, diskusi,

dan Tanya jawab

Poster, Ppt,

leaflet.

4

Page 5: edukasi

C. Evaluasi

Penyuluhan kesehatan pada penderita diabetes mellitus merupakan suatu

hal yang amat penting dalam regulasi gula darah penderita DM dan mencegah

atau setidaknya menghambat munculnya penyulit kronik maupun penyulit akut

yang ditakuti oleh penderita. Evaluasi dititik beratkan pada beberapa poin yang

dilaksanakan pada penyuluhan kesehatan sebagai berikut :

1. Gizi seimbang dan diabetes

Ibu-ibu/ bapak-bapak warga desa dapat menerapkan asupan gizi seimbang

yang dibutuhkan oleh tubuh per harinya. Ditunjukkan dengan hasil post test yang

tingkat kebenarannya hampir 100%.

2. Makan teratur penting bagi penyandang diabetes

Warga desa penderita DM dapat dengan mudah menjaga kadar gula darah

di bawah kontrol jika makan secara teratur.

3. Kebutuhan kalori

Ibu-ibu/ bapak-bapak warga desa mampu menghitung jumlah kalori yang

dibutuhkan masing-masing, sesuai dengan contoh kasus penghitungan jumlah

kalori yang diberikan dengan benar.

Contoh penghitungan kalori pada pasien DM

1. Seorang ibu berusia 45 tahun, mempunyai tinggi badan 160cm dan berat

badan 65kg, selama 15 tahun terakhir menderita DM dengan aktivitas

biasa.

Jawaban:

BB=65kg, TB=160cm, aktivitas biasa BBI = (160-100)cm - 10%(60cm)

= 60-6

= 54kg

BMI = BB/(TB.TB)m = 65/(1,6.1,6)

= 65/2,56

= 25,39

5

Page 6: edukasi

BMR = 655+(9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7x umur) = 655+(9,6 x 65) + (1,8 x 160) – (4,7 x 45)

= 655+ 624+288-211,5

= 1355,5 kkal

Aktivitas biasa = 1355,5 x 1,5 = 2033,25 kkal/hari

Jadi kebutuhan kalori klien selama 1hari adalah 2033,25 kkal

2. Seorang pasien bernama Tn. J berusia 49tahun, BB 50kg, TB 158cm, yang

bekerja sebagai Toke sawit mengeluh sering merasa lapar, sering buang

air kecil, sering merasakan haus yang berlebihan, cepat lelah dan sering

kesemutan. Ia didiagnosis mederita Diabetes Mellitus dengan Gula Darah

250mg/dL. Dia memiliki kebiasaan makan tidak teratur dan suka

mengonsumsi makanan dan minuman manis seperti manisan serta makan

gorengan.

Jawaban:

6

Page 7: edukasi

BB=50kg, TB=158cm, aktivitas biasa BBI = (158-100)cm - 10%(58cm)

= 58-5,8

= 52,2kg

BMI = BB/(TB.TB)m = 50/(1,58. 1,58)

= 50/2,4964

= 20

BMR = 66+(13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x umur) = 66+(13,7 x 50) + (5 x 158) – (6,8 x 49)

= 66+685+790-333,2

= 1207,8 kkal

Aktivitas aerobik/aktivitas berat = 1207,8 x 1,78 = 2149,884 kkal/hari

Jadi kebutuhan kalori klien lama 1 hari adalah 2149,884 kkal

4. Daftar bahan penukar

Ibu-ibu/ bapak-bapak warga desa, menunjukkan sikap yang sangat

responsif mengenai daftar bahan penukar yang sudah diberikan dalam

penyuluhan. Hal ini dibuktikan pada saat talk show, jawaban yang diberikan

100% tingkat kebenarannya dan paham. Sebagai bentuk penghargaan panitia

penyuluhan memberikan doorprize.

5. Standar Diet pada DM

Secara keseluruhan warga desa sudah paham manfaat dari pada standar

diet yang sudah ditentukan pada pasien DM dengan baik.

Ibu-ibu/ bapak-bapak warga desa dengan antusias mengikuti acara dari

awal hingga akhir. Hampir seluruh warga desa terlihat antusias, karena materi

yang diberikan melalui metode audio – visual serta diselingi dengan acara talk

show dari pemateri. Dengan metode ini warga desa menjadi lebih paham dan

tertarik dengan materi yang diberikan tanpa adanya rasa bosan/ kejenuhan.

Sehingga materi yang diberikan pun dapat dipahami dengan baik dan benar. Hal

7

Page 8: edukasi

ini dibuktikan dengan adanya hasil post test yang hampir 100% menjawab dengan

benar.

D. Materi (Terlampir)

E. Daftar Pustaka

The National Collaborating Centre for Chronic Conditions. 2002. Type 2 Diabetes National clinical guideline for management in primary and secondary care (update). England : Royal College of Physicians.

Frank B. Hu, M.D., Joanne. Manson, M.D. 2001. Diet, Lifestyle, And The Risk Of Type 2 Diabetes Mellitus In Women. N Engl J Med, Vol. 345, No. 11·September 13, 2001·www.nejm.org.

Diabetes UK Nutrition Working Group members. 2011. Evidence-based nutrition guidelines for the prevention and management of diabetes.

NP, Styne. 2004. Diet, nutrition and the prevention of type 2 diabetes. Public Health Nutrition: 7(1A), 147–165.

8

Page 9: edukasi

MATERI

A. Gizi Seimbang Dan Diabetes

DM adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang merupakan salah satu

unsur zat gizi makro. Gangguan metabolisme ini juga menyebabkan gangguan

metabolisme zat gizi lain yaitu protein, lemak, vitamin, dan mineral yang mana

proses metabolisme tubuh itu saling berinteraksi antar semua unsur zat gizi. Oleh

karena itu, DM adalah merupakan salah satu dari “Nutrition Related Disease”

dimana gangguan salah satu metabolisme zat gizi dapat menimbulkan penyakit.

Terapi diit adalah penatalaksanaan gizi paling penting pada penderita DM.

Tanpa pengaturan jadwal dan jumlah makanan serta kualitas makanan sepanjang

hari, sulit mengontrol kadar gula darah agar tetap dalam batas normal.

Bila dibiarkan dalam jangka waktu lama, akan mengakibatkan komplikasi

baik akut atau kronis, yang pada akhirnya dapat membahayakan keselamatan

penderita DM sendiri atau mempengaruhi produktivitas kerja. (contoh: pada

penderita DM yang mengalami luka gangren yang harus diamputasi karena kadar

gulanya selalu tinggi sehingga lukanya tidak dapat sembuh).

Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi

orang dewasa secara nasional berdasarkan kebutuhan energi/kalori dari protein,

sebagai berikut:

AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari

pada orang dewasa umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk

hewani 3-4 potong, lauk nabati 2-4 potong, sayuran 1 ½ - 2 mangkok dan buah-

buahan 2-3 potong. Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal.

9

Page 10: edukasi

Ketidak seimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi yang

terkandung untuk keperluan metabolisme tubuh akan mengganggu fungsi

metabolisme tersebut. Kekurangan zat gizi akan menyebabkan status gizi kurang

atau gizi buruk. Sebaliknya kelebihan zat gizi akan menyebabkan status gizi lebih,

yang ditandai dengan kegemukan atau obesitas. Kekurangan atau kelebihan zat

gizi pada seseorang dapat terjadi secara spesifik sesuai pola makan orang tersebut,

yang dapat menimbulkan penyakit tertentu, tergantung zat gizi apa yang

kurang/lebih dikonsumsi. Misalnya kekurangan zat besi (Fe), dapat menimbulkan

anemia defisiensi besi, karena kurangnya hemoglobin yang tertentu. Pola makan

yang cenderung tinggi kalori, protein dan lemak akan menyebabkan tingginya

kadar glukosa, lemak, kolesterol dan asam urat dalam darah, yang dapat

mempengaruhi sistim kardio-vaskuler.

B. Makan Teratur Penting Bagi Penyandang Diabetes

Penderita DM dapat dengan mudah menjaga kadar gula darah di bawah

kontrol jika makan secara teratur. Jika penderita DM mendapatkan insulin, ahli

diet atau dokter akan menjelaskan pentingnya menyeimbangkan makanan dengan

suntikan dan secara bertahap menemukan cara penderita DM sendiri agar asupan

makanan dapat memproduksi energi. Hal ini mungkin sulit pada awalnya, tapi

dengan disiplin yang baik pasien dapat melakukannya. Umumnya, penderita DM

10

Page 11: edukasi

harus mengkonsumsi makanan besar atau makanan ringan setiap 3-4 jam dan

mengambil obat-obatan atau suntikan untuk membantu mengendalikan kadar

gulanya.

C. Kebutuhan Kalori

Menurut Waspadji (2007) mengutip pendapat Joslin (1952) dari Medical

Centre Institute, dalam penatalaksanaan diet diabetes mellitus ada 3 (tiga) “J”

yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh penderita DM diabetes mellitus, yaitu

jumlah makanan, jenis makanan dan jadwal makanan. Berikut ini uraian mengenai

ketiga hal tersebut:

1) Jumlah makanan

Jumlah makanan yang diberikan disesuaikan dengan status gizi penderita

DM, bukan berdasarkan tinggi rendahnya gula darah. Jumlah kalori yang

disarankan berkisar antara 1100-2900 KKal. Sebelum menghitung berapa

kalori yang dibutuhkan seorang pasien diabetes, terlebih dahulu harus

diketahui berapa berat badan ideal (idaman) seseorang. Yang paling mudah

adalah dengan rumus Brocca:

Berat Badan Idaman : 90% X (tinggi badan dalam cm = 100) X 1 kg.

Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan

seorang pasien diabetes :

1. Menghitung kebutuhan basal dahulu dengan cara mengalikan berat badan

idaman dengan sejumlah kalori :

- Berat badan idaman dalam kg x 30 Kkal untuk laki-laki

11

Page 12: edukasi

- Berat badan idaman dalam kg x 25 Kkal ntuk perempuan

Kemudian ditambah dengan jumlah kalori yang diperlukan untuk kegiatan

sehari-hari (lihat tabel 2.1). Tampak pada tabel itu ada tiga jenis kegiatan, dari

yang ringan sampai yang berat.

- Kerja ringan : tambah 10 % dari kalori basal

- Kerja sedang : tambah 20 % dari kalori basal

- Kerja berat : tambah 40-100% dari kalori basal

Tambahkan kalori sekitar 20-30% pada keadaan sbb:

a. Pasien kurus

b. Pasien masih tumbuh kembang

c. Ada stres misalnya infeksi, hamil atau menyusui

Kurangi kalori bila gemuk sekitar 20-30% tergantung tingkat kegemukannya.

2. Cara lain tertera pada tabel 2.2 yang tampaknya lebih mudah

Tampak pada tabel itu bahwa seseorang dengan dengan berat badan normal

yang bekerja santai memerlukan 30 Kkal/kg BB idaman. Bagi orang yang

kurus dan bekerja berat memerlukan 40-50 Kkal/kg BB idaman. Dengan cara

ini tidak perlu ditambahtambahkan lagi.

Tabel 2.2. Kebutuhan Kalori pada Pasien Diabetes Mellitus

3. Untuk gampangnya, secara kasar dapat dibuat suatu pegangan sbb :

- Pasien kurus : 2300-2500 Kkal

- Pasien berat normal : 1700-2100 Kkal

- Pasien gemuk : 1300-1500 Kkal

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PARKENI) telah menetapkan

standar jumlah gizi pada diet diabetes mellitus, dimana telah ditetapkan proporsi

12

Page 13: edukasi

yang ideal untuk zat makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, kolesterol,

serat, garam dan pemanis dalam satu porsi makanan utama. Berikut mengenai

pengaturan jumlah zat makanan yang harus dikonsumsi oleh penderita diabetes

mellitus :

a. Karbohidrat

Sampai saat ini sebagian orang berpendapat bahwa pasien diabetes mellitus

harus mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat. Namun belakangan banyak

dilakukan penelitian dan ditemukan bahwa justru diet tinggi karbohidrat dan

rendah lemak lebih unggul daripada diet rendah karbohidrat. Didapatkan pula

bahwa diet tinggi karbohidrat menimbulkan perbaikan glukosa terutama pada

pasien diabetes mellitus yang tidak terlalu berat, apalagi pada pasien yang

gemuk. Tetapi harus diingat, walaupun pasien dianjurkan diet tinggi

karbohidrat, pasien tersebut harus menghindari karbohidrat yang mudah

diserap tubuh seperti sirup, gula, sari buah dan makanan lain yang manis atau

mengandung gula. Selain itu penderita DM harus mengetahui bahwa jumlah

karbohidrat dalam makanan untuk setiap kali makan harus diatur sedemikian

rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat sepanjang

hari.

b. Protein

Protein merupakan bahan dasar untuk zat pembangun, pertumbuhan, hormone

dan antibodi. Pada penderita diabetes mellitus, kebutuhan protein akan

meningkat akibat digunakannya protein sebagai energi. Sedangkan

karbohidrat sendiri tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga penderita merasa

lemas. Berdasarkan hal tersebut, maka seorang penderita DM diabetes mellitus

memerlukan protein sebanyak 10-15% untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.

c. Lemak

Pada penderita diabetes mellitus penggunaan lemak dibatasi, terutama lemak

jenuh yang secara tidak langsung dengan mekanisme tertentu dapat

mempengaruhi kenaikan kadar gula darah. Makanan yang mengandung lemak

jenuh antara lain minyak kelapa, margarin, santan, keju dan lemak hewan.

13

Page 14: edukasi

Sedangkan lemak tidak jenuh efeknya jauh lebih kecil terhadap kadar gula

darah daripada lemak jenuh.

d. Kolesterol

Kadar kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan

hiperkolesterolemia yang berkaitan dengan terjadinya aterosklerosis. Pada

penderita diabetes mellitus, kadar kolesterol yang tinggi dapat memperberat

penyakitnya. Oleh karena itu konsumsi makanan yang berkolesterol harus

dibatasi, dengan perkiraan jumlah yang dibutuhkan <300 mg per hari.

e. Serat

Serat yang dikonsumsi sebanyak 25 gram per hari akan mempercepat

pergerakan makanan di saluran pencernaan dan pembentuk massa sehingga

absorbsi glukosa dan lemak di usus akan berkurang.

f. Garam

Penggunaan garam yang tinggi dalam makanan dapat meningkatkan kerja

jantung. Oleh karena itu pada penderita diabetes mellitus dengan hipertensi,

pemakaian garam dibatasi.

g. Pemanis

Selama ini pemanis yang ada di pasaran adalah sukrosa, fruktosa, sorbitol,

manitol, xylol, sakkarin, siklamat dan aspartam. Pemanis yang mengandung

kalori adalah sukrosa dan fruktosa. Berikut ini tabel perbandingan jumlah total

zat makanan yang terdapat dalam satu porsi makanan utama penderita DM.

14

Page 15: edukasi

D. Daftar Bahan Penukar

Jenis makanan

Penderita diabetes mellitus harus mengetahui dan memahami jenis

makanan apa yang boleh dimakan secara bebas, makanan yang mana harus

dibatasi dan makanan apa yang harus dibatasi secara ketat. Makanan yang

mengandung karbohidrat mudah diserap seperti sirup, gula, sari buah harus

dihindari. Sayuran dengan kandungan karbohidrat tinggi seperti buncis, kacang

panjang, wortel, kacang kapri, daun singkong, bit dan bayam harus dibatasi.

Buah-buahan berkalori tinggi seperti pisang, pepaya, mangga, sawo, rambutan,

apel, duku, durian, jeruk dan nanas juga dibatasi. Sayuran yang boleh dikonsumsi

adalah sayuran dengan kandungan kalori rendah seperti oyong, ketimun, kol, labu

air, labu siam, lobak, sawi, rebung, selada, toge, terong dan tomat (Waspadji,

2007).

Cukup banyak pasien DM mengeluh karena makanan yang tercantum

dalam daftar menu diet kurang bervariasi sehingga sering terasa membosankan.

Untuk itu agar ada variasi dan tidak menimbulkan kebosanan, dapat diganti

dengan makanan penukar lain. Perlu diingat dalam penggunaan makanan penukar,

kandungan zat gizinya harus sama dengan makanan yang digantikannya (Suyono,

1996). Contoh-contoh bahan makanan penukar adalah sebagai berikut:

(1) Golongan I: Sumber Karbohidrat

Sumber bahan makanan penukar karbohidrat mempunyai takaran 1 satuan

penukar = 175 Kal, 4 gr protein, 40 gr karbohidrat. Adapun daftar bahan

makanan penukar tersebut yaitu :

Tabel 2.4. Bahan Makanan Penukar Karbohidrat

15

Page 16: edukasi

(2) Gol. II: Sumber Protein Hewani

Sumber protein hewani ini dapat diperoleh dari bahan makanan yang lazim

dikonsumsi sehari-hari dengan takaran 1 satuan penukar = 95 Kal, 10 gr

protein, 6 gr lemak. Adapun jenis makanan penukar protein hewani dapat

dilihat pada Tabel 2.5

(3) Gol. III: Sumber Protein Nabati

Sumber protein nabati mempunyai takaran 1 satuan penukar = 80 Kal, 6 gr

protein, 3 gr lemak, 8 gr karbohidrat. Adapun jenis bahan makanan

penukar protein hewani dapat dilihat pada Tabel 2.6.

(4) Gol. IV: Sayuran

Jenis sayuran yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan penukar adalah

sayuran A dan sayuran B, bebas dimakan, seperti pada Tabel 2.7.

16

Page 17: edukasi

(5) Gol. V: Buah

Sumber bahan makanan bersumber buah-buahan mempunyai takaran 1

satuan penukar = 40 Kal, 40 g karbohidrat, seperti pada Tabel 2.8.

(6) Bahan Makanan Golongan Susu

Sumber bahan makanan golongan susu mempunyai takaran 1 satuan

penukar = 130 Kal, 7 gr protein, 7 g lemak, 9 gr karbohidrat, seperti pada

Tabel 2.9.

(7) Gol. VII: Minyak

Bahan makanan penukar minyak mempunyai takaran 1 satuan penukar =

45 Kal, 5gr lemak, seperti pada Tabel 2.10.

2) Jadwal makan

Penderita diabetes mellitus harus membiasakan diri untuk makan tepat pada

waktu yang telah ditentukan. Penderita diabetes mellitus makan sesuai jadwal,

yaitu 3kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam.

17

Page 18: edukasi

Ini dimaksudkan agar terjadi perubahan pada kandungan glukosa darah

penderita DM, sehingga diharapkan dengan perbandingan jumlah makanan

dan jadwal yang tepat maka kadar glukosa darah akan tetap stabil dan

penderita DM tidak merasa lemas akibat kekurangan zat gizi. Jadwal makan

standar yang digunakan oleh penderita diabetes mellitus (Waspadji, 2007)

disajikan dalam tabel berikut:

Contoh pola makan untuk penderita diabetes yaitu:

Berikut adalah contoh menu diet untuk diabetes tipe 2 (diabetes mellitus) sebesar

1500 kal.

18

Page 19: edukasi

E. Standar Diet pada DM

Pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus merupakan pengobatan

yang utama pada penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu mencakup pengaturan

dalam:

1. Jumlah Makanan

Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai

untuk mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal.

Komposisi energi adalah 60-70 % dari karbohidrat, 10-15 % dari protein, 20–25

% dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat

tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur.

a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak

dan protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti,

mie, kentang dan lain-lain.

b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan

mineral. Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan,

tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain.

c. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral.

Makanan sumber zat pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan.

Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita diabetes

mellitus menurut kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak.

2. Jenis Bahan Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes mellitus harus makan

makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya

adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting

bagi kita terutama penderita diabetes mellitus untuk mengetahui efek dari

makanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita

diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-

buahan segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah

19

Page 20: edukasi

makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah

(hypoglikemia) dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang

memperparah penyakit diabetes mellitus.

3. Interval Makan Penderita Diabetes Mellitus

Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol

kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah

mendadak dan bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat

menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum

lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar

gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan

dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi (20 %), siang (30 %), sore (25 %)

serta 2-3 kali porsi kecil untuk makanan selingan masing-masing (10-15 %).

20