Edit Miniriset Ppok

download Edit Miniriset Ppok

of 44

Transcript of Edit Miniriset Ppok

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    1/44

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) merupakan suatu penyakit

    yang ditandai oleh adanya obstruksi aliran udara yang disebabkan oleh

    bronkhitis kronis atau emfisema. Obstruksi aliran udara pada umumnya

    progresif kadang diikuti oleh hiperaktifitas jalan nafas dan kadang kala parsialreversibel. Tiga gejala utama PPOK meliputi sesak nafas, batuk menahun, dan

    batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak menimbulkan gejala

    apapun. eberapa !iri dari PPOK yaitu " biasanya dialami oleh perokok berat,

    gejala mun!ul pada usia #$%an, gejala semakin lama semakin bertambah

    buruk, gejala memburuk pada musim hujan & dingin, dan tidak ada

    hubungannya dengan alergi ('aren!e, $$ " *#).+enurut data orld -ealth Organiation (-O) saat ini ada sekitar

    /$$ juta penderita PPOK di dunia dan ,01 juta penderita karena penyakit ini.

    2i 3sia prevalensi terkena PPOK adalah 4$%1$&5$$$$ perokok pria.

    6edangkan untuk populasi perokok perempuan 5*&5$$$$. 2ata statistik

    menunjukkan baha /$7 dari total populasi 8ndonesia adalah perokok.

    6ekitar 1,07 diantaranya perokok berat yang beresiko terkena PPOK

    (3ndhika, $$4,5). PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik) merupakan

    masalah kesehatan umum dan menyerang sekitar 5$7 penduduk usia #$ tahun

    ke atas. 9umlah kasus PPOK ini memiliki ke!enderungan untuk meningkatdimana menurut -O pada tahun $$ diperkirakan baha PPOK akan

    menjadi penyebab ke%4 ketidak mampuan (disability) di dunia (6uradi, $$:).Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab utama

    kesakitan dan kematian di dunia. 2ata adan Kesehatan 2unia (-O)

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    2/44

    melaporkan baha pada tahun $$ PPOK menempati urutan kelima sebagai

    penyebab utama kematian di dunia dan diperkirakan pada tahun $4$ akan

    menjadi penyebab kematian ketiga di seluruh dunia. +enurut perkiraan

    -O,terdapat *$ juta orang menderita PPOK derajat sedang 'ebih dari 4 juta

    meninggal karena PPOK pada tahun $$1, sekitar 17 dari jumlah semua

    kematian se!ara global. (-O, $5$)

    Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah klasifikasi luas dari

    gangguan, yang men!akup bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan

    asma.Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan kondisi ireversibel

    yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dankeluar udara paru paru. Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan

    penyebab kematian kelima terbesar di 3merika 6erikat. Penyakit ini

    menyerang lebih dari17 populasi deasa. (6melter ; are, $$5).3khir

    akhir ini !hroni! obstru!tive pulmonary disease (

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    3/44

    menular oleh 2irektorat 9enderal PP+ ; P' di 1 =umah 6akit Propinsi di

    8ndonesia (9aaarat, 9aa Tengah, 9aa Timur, 'ampung, dan 6umatera

    6elatan) Pada tahun$$#, menunjukkan PPOK menempati urutan pertama

    penyumbang angka kesakitan (417), diikuti asma bronkial (447), kanker

    paru (4$7) dan lainnya(7) (2epkes =8, $$#)=ata% rata kematian akibat

    PPOK meningkat !epat, terutama pada penderita laki% laki lanjut usia.

    ronkhitis kronis ditandai oleh adanya sekresimukus bronkus yang berlebihan

    dan tampak dengan adanya batuk produktif selama 4 bulan atau lebih, dan

    setidaknya berlangsung selama tahun berturut%turut, serta tidak disebabkan

    oleh penyakit lain yang mungkin menyebabkan gejala tersebut.erdasarkan data pada tahun $$: didapatkan dengan jumlah kasus

    pada bulan 9anuari%2esember sebanyak 55$: orang, rata%rata per bulan adalah

    :4 orang. 6edangkan pada tahun $5$ didapatkan kasus PPOK dari bulan

    9anuari%6eptember sebanyak 55*$ orang, dengan rata%rata per bulan 545

    orang. 2ata tersebut menunjukkan adanya peningkatan kasus PPOK dari

    tahun ke tahun.PPOK dianggap sebagai penyakit yang berhubungan dengan interaksi

    genetik dengan lingkungan. Proses terjadinya PPOK membutuhkan rentang

    aktu lebih dari $ % 4$ tahunan. PPOK juga ditemukan terjadi pada individu

    yang tidak mempunyai enim normal, yang men!egah penghan!uran jaringan

    paru oleh enim tertentu. PPOK tampak timbul !ukup dini dalam kehidupan

    dan dapat timbul bertahun%tahun sebelum aitan gejala%gejala klinis

    kerusakan fungsi paru. PPOK sering terjadi simtomatik selama tahun%tahun

    usia baya tetapi insidennya meningkat sejalan dengan peningkatan usia.

    PPOK memperburuk banyak perubahan fisiologi yang berkaitan dengan

    penuaan dan mengakibatkan obstruksi jalan nafas serta kehilangan daya

    kembang elastik pada paru (6uddarth, $$ " 1:1).Kebiasaan merokok merupakan satu%satunya penyebab kausal yang

    terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya. +erokok

    merupakan lebih dari :$7 resiko untuk PPOK dan sekitar 517 perokok

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    4/44

    menderita PPOK. eberapa perokok dianggap peka dan mengalami

    penurunan fungsi paru se!ara !epat. Pajanan asap rokok dari lingkungan telah

    dikaitkan dengan penurunan fungsi paru dan peningkatan resiko penyakit paru

    obstruksi (rashers, $$0 " *1 % */).

    >ambaran klinis PPOK ditandai oleh adanya keluhan batuk

    berlebihan, produksi sputum dan pernafasan yang pendek. 'ebih lanjut akan

    terdapat gambaran klinis berupa penurunan berat badan, disfungsi otot%otot

    sekelet dan kelainan sistemik yang bersifat potensial. Penurunan berat badan

    akibat adanya ketidaksesuaian intake kalori, pada pasien PPOK terjadi

    peningkatan metabolisme basal. Peningkatan metabolisme basal ini akibatadanya inflamasi sistemik, hipoksia jaringan dan pemakaian obat%obatan pada

    pasien PPOK ('aren!e, $$ " *1 % */).

    Penderita PPOK merupakan beban dalam masyarakat atau beban

    pemerintah pemelihara kesehatan negara. >angguan PPOK yang terjadi

    karena keterbatasan aktivitas kehidupan dalam segala bentuk, mulai aktivitas

    se!ara jasmaniah sampai pada masalah psikologis. >angguan kehidupan

    sehari%hari termasuk juga kehidupan seksual penderita. entuk gangguan

    PPOK berupa sesak nafas dalam setiap aktivitas atau keluarnya dahak yang

    terus menerus. 6esak nafas yang timbul semula hanya mun!ul bila penderita

    melakukan kegiatan berat. Penyakit ini bersifat progresif dan menimbulkan

    ke!a!atan. Kematian tidak timbul segera tapi kematian timbul perlahan

    dengan sisa kehidupan yang diliputi keterbatasan jasmani dan ke!a!atan.

    9ika sudah terserang penyakit PPOK beberapa hal yang dapat

    dilakukan sebagai tindakan pen!egahan adalah mengurangi paparan kronik

    terhadap rokok tembakau. Para perokok dengan bukti aal terbatasnya aliran

    udara dapat mengubah penyakit mereka dengan penghentian merokok.

    ?aksinasi terhadap penyakit influensa dan pneumu!o!!al juga bermanfaat

    ('aren!e, $$ " **).

    @ntuk dapat menghindari terjadinya kekambuhan PPOK, maka

    pemahaman tentang penyakit dan !ara men!egah kekambuhan PPOK menjadi

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    5/44

    dasar yang sangat penting bagi seseorang. Oleh karena itu seseorang harus

    memahami dan mengerti tentang !ara pen!egahan dan kekambuhan PPOK.

    Penyakit ini hanya dapat kita !egah dengan berhenti merokok, dan apabila

    sudah mengalami kekambuhan penyakit ini hanya dapat di!egah agar

    serangan kekambuhan (eksaserbasi)%nya tidak begitu sering. @ntuk itu

    diperlukan juga peran peraat guna meningkatkan pengetahuan pasien

    tentang !ara men!egah kekambuhan PPOK. Peraat sebagai pendidik

    kesehatan harus mampu memberikan pengertian dan !ara%!ara men!egah

    kekambuhan PPOK seperti halnya peraat memberikan penyuluhan pada

    pasien PPOK. Peraat dapat memberikan informasi dengan berbagai !ara,

    selain penyuluhan, peraat dapat membagikan leaflet maupun brosur tentang

    !ara%!ara pen!egahan terjadinya PPOK. 2ari tindakan penyuluhan tersebut

    diharapkan akan dapat menambah pengetahuan dan sikap yang positif pada

    pasien PPOK.

    PPOK seperti yang dijelaskan di atas sebenarnya dapat di!egah dan di

    hindari sedini mungkin dengan mengetahui penyebabnya. Pengetahuan

    merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan

    penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, $$4 " 55). 2alam

    hal ini objek yang dimaksud adalah pengetahuan tentang PPOK. Pengetahuan

    atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

    tindakan seseorang (Notoadmojo, $$4 " 55). 6ikap dipengaruhi oleh tingkat

    pengetahuan, sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan

    tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku (Notoadmojo, $$4 "

    51). Pengetahuan ini dapat menunjang terbentuknya sikap yang positif,

    pengetahuan yang baik akan membentuk sikap yang baik, sehingga pada

    akhirnya akan melahirkan perilaku yang positif. 2iharapkan pengetahuan

    yang memadai pada pasien PPOK tentang pen!egahan kekambuhan PPOK,

    dapat menunjang timbulnya sikap yang baik sehingga perilaku pen!egahan

    PPOK dapat dilakukan dengan baik pula.

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    6/44

    B. Perumusan Masalah

    erdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas makaperumusan masalah pada penelitian ini adalah A 3pakah terdapat hubungan

    antara merokok dengan kejadian PPOK di ilayah Puskesmas 6edayu 5BC

    C. Daftar Masalah

    erdasarkan data register pasien yang berobat ke Puskesmas 6edayu 5

    pada / bulan terakhir $54 didapatkan beberapa masalah yang harus

    dilakukan perbaikan. eberapa masalah tersebut antara lain "

    5. 3sthma ronkial. 'P

    4. PPOK

    D. Pemilihan Prioritas Masalah

    @ntuk menentukan prioritas masalah dari daftar masalah yang ada di

    Puskesmas 6edayu 5 dilakukan analisa dengan menggunakan teknik matriks.

    Tabel . Prioritas Masalah

    No2aftar

    +asalah

    8 T =

    9umlah

    (8DTD=

    )

    P 6 =8 2@ 6 P Pangguan ventilasi terdiri dari gangguan

    restriksi yaitu gangguan pengembangan paru serta gangguan obstruksi berupa

    perlambatan aliran udara di saluran napas. Parameter yang sering dipakai

    untuk melihat gangguan restriksi adalah kapasitas vital (K?), sedangkan

    untuk gangguan obstruksi digunakan parameter volume ekspirasi paksa detik

    pertama (?EP5), dan rasio volume ekspirasi paksa detik pertama terhadap

    kapasitas vital paksa (?EP5&K?P) (6herood, $$5).

    Faktor risiko utama dari PPOK adalah merokok. Komponen%

    komponen asap rokok merangsang perubahan pada sel%sel penghasil mukus

    bronkus. 6elain itu, silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau

    disfungsional serta metaplasia. Perubahan%perubahan pada sel%sel penghasil

    mukus dan silia ini mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan

    menyebabkan penumpukan mukus kental dalam jumlah besar dan sulitdikeluarkan dari saluran napas. +ukus berfungsi sebagai tempat persemaian

    mikroorganisme penyebab infeksi dan menjadi sangat purulen. Timbul

    peradangan yang menyebabkan edema jaringan. Proses ventilasi terutama

    ekspirasi terhambat. Timbul hiperkapnia akibat dari ekspirasi yang

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    13/44

    memanjang dan sulit dilakukan akibat mukus yang kental dan adanya

    peradangan (>O'2, $$:).

    Komponen%komponen asap rokok juga merangsang terjadinya

    peradangan kronik pada paru. +ediator%mediator peradangan se!ara progresif

    merusak struktur%struktur penunjang di paru. 3kibat hilangnya elastisitas

    saluran udara dan kolapsnya alveolus, maka ventilasi berkurang. 6aluran

    udara kolaps terutama pada ekspirasi karena ekspirasi normal terjadi akibat

    pengempisan (re!oil) paru se!ara pasif setelah inspirasi. 2engan demikian,

    apabila tidak terjadi re!oil pasif, maka udara akan terperangkap di dalam paru

    dan saluran udara kolaps (>O'2, $$:).

    erbeda dengan asma yang memiliki sel inflamasi predominan berupa

    eosinofil, komposisi seluler pada inflamasi saluran napas pada PPOK

    predominan dimediasi oleh neutrofil. 3sap rokok menginduksi makrofag

    untuk melepaskan Neutrophil

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    14/44

    a. Anamnesis

    Faktor risiko yang penting adalah usia (biasanya usia pertengahan),

    dan adanya riayat pajanan, baik berupa asap rokok, polusi udara, maupun

    polusi tempat kerja. Kebiasaan merokok merupakan satu % satunya penyebab

    kausal yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya.

    2alam pen!atatan riayat merokok perlu diperhatikan apakah pasien

    merupakan seorang perokok aktif, perokok pasif, atau bekas perokok.

    Penentuan derajat berat merokok dengan 8ndeks rinkman (8), yaitu

    perkalian jumlah rata%rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama

    merokok dalam tahun. 8nterpretasi hasilnya adalah derajat ringan ($%$$),

    sedang ($$%/$$), dan berat ( G/$$) (P2P8, $$4).

    >ejala PPOK terutama berkaitan dengan respirasi. Keluhan respirasi

    ini harus diperiksa dengan teliti karena seringkali dianggap sebagai gejala

    yang biasa terjadi pada proses penuaan. atuk kronik adalah batuk hilang

    timbul selama 4 bulan yang tidak hilang dengan pengobatan yang diberikan.

    Kadang%kadang pasien menyatakan hanya berdahak terus menerus tanpa

    disertai batuk. 6elain itu, 6esak napas merupakan gejala yang sering

    dikeluhkan pasien terutama pada saat melakukan aktivitas. 6eringkali pasien

    sudah mengalami adaptasi dengan sesak napas yang bersifat progressif lambat

    sehingga sesak ini tidak dikeluhkan. @ntuk menilai kuantitas sesak napas

    terhadap kualitas hidup digunakan ukuran sesak napas sesuai skala sesak

    menurut ritish +edi!al =esear!h

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    15/44

    Tabel (.. $kala $esak menurut British Me+i,al &esear,h Coun,il -M&C

    6kala Keluhan 6esak erkaitan dengan 3ktivitas

    6esak

    5 Tidak ada sesak ke!uali dengan aktivitas berat

    ) 6esak mulai timbul jika berjalan !epat atau naik tangga 5

    Tingkat

    4 erjalan lebih lambat karena merasa sesak

    # 6esak timbul jika berjalan 5$$ meter atau setelah beberapa

    +enit

    1 6esak bila mandi atau berpakaian

    b. Pemeriksaan "isik

    Temuan pemeriksaan fisik mulai dari inspeksi dapat berupa bentuk dada

    seperti tong (barrel !hest), terdapat !ara bernapas purse lips breathing (seperti

    orang meniup), terlihat penggunaan dan hipertrofi otot%otot bantu napas,

    pelebaran sela iga, dan bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat distensi vena

    jugularis dan edema tungkai. Pada perkusi biasanya ditemukan adanya hipersonor.

    Pemeriksaan auskultasi dapat ditemukan fremitus melemah, suara napas vesikuler

    melemah atau normal, ekspirasi memanjang, ronki, dan mengi (P2P8, $$4).

    ,. Pemeriksaan Penun!ang

    5) 6pirometri (?EP5, ?EP5 prediksi, K?P, ?EP5&K?P)

    Obstruksi ditentukan oleh nilai ?EP5 prediksi (7) dan atau

    ?EP5&K?P (7). ?EP5 merupakan parameter yang paling umum dipakai

    untuk menilai beratnya PPOK dan memantau perjalanan penyakit. 3pabila

    spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, 3PE meter alaupun

    kurang tepat, dapat dipakai sebagai alternatif dengan memantau variabilitas

    harian pagi dan sore, tidak lebih dari $7.

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    16/44

    ) =adiologi (foto toraks)

    -asil pemeriksaan radiologis dapat ditemukan kelainan paru berupa

    hiperinflasi atau hiperlusen, diafragma mendatar, !orakan bronkovaskuler

    meningkat, jantung pendulum, dan ruang retrosternal melebar. +eskipun

    kadang%kadang hasil pemeriksaan radiologis masih normal pada PPOK

    ringan tetapi pemeriksaan radiologis ini berfungsi juga untuk menyingkirkan

    diagnosis penyakit paru lainnya atau menyingkirkan diagnosis banding dari

    keluhan pasien (>O'2, $$:).

    4) 'aboratorium darah rutin

    #) 3nalisa gas darah

    1) +ikrobiologi sputum (P2P8, $$4)

    erdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan spirometri dapat

    ditentukan klasifikasi (derajat) PPOK, yaitu (>O'2, $$:)"

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    17/44

    Tabel (.(. %lasifikasi PP'%

    Klasifikasi >ejala Klinis 6pirometri

    Penyakit

    PPOK =ingan %2engan atau tanpa batuk %?EP5 H *$7 prediksi

    %2engan atau tanpa produksi

    (nilai normal

    spirometri)

    6putum %?EP5&K?P I 0$7

    %6esak napas derajat sesak 5

    sampai derajat sesak

    PPOK 6edang %2engan atau tanpa batuk %?EP5&K?P I 0$7

    %2engan atau tanpa produksi %1$7 J ?EP5 I *$76putum prediksi

    %6esak napas derajat 4PPOK erat %6esak napas derajat sesak # %?EP5&K?P I 0$7

    dan 1 %4$7 J ?EP5 I 1$7

    %Eksaserbasi lebih sering prediksi

    Terjadi

    PPOK 6angat erat %6esak napas derajat sesak # %?EP5&K?P I0$7

    dan 1 dengan gagal napas

    %?EP5 I 4$7

    prediksi,

    Kronik atau

    %Eksaserbasi lebih sering

    %?EP5 I 1$7

    denganTerjadi gagal napas kronik

    %2isertai komplikasi kor

    pulmonale atau gagal jantung

    Kanan

    /. Diagnosis Ban+ing

    PPOK lebih mudah dibedakan dengan bronkiektasis atau sindromapas!a T paru, namun seringkali sulit dibedakan dengan asma bronkial atau

    gagal jantung kronik. Perbedaan klinis PPOK, asma bronkial dan gagal

    jantung kronik dapat dilihat pada Tabel .4 (P2P8, $$4).

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    18/44

    Tabel (.). Perbe+aan klinis +an hasil 0emeriksaan

    s0irometri 0a+a PP'%1 asma bronkial +an gagal

    !antung kronik

    PPOK 3sma ronkial

    >agal 9antung

    Kronik

    Onset usia G #1 tahun 6egala usia 6egala usia

    =iayat Tidak ada 3da Tidak ada

    Keluarga

    Pola sesak Terus menerus, -ilang timbul Timbul pada aktuNapas bertambah berat aktivitas

    dengan aktivitas

    =onki Kadang%kadang +engi Kadang%kadang

    ?esikular +elemah Normal +eningkat

    6pirometri Obstruksi Obstruksi Obstruksi

    =estriksi =estriksi

    =eversibilitas I

    Pen!etus Partikel toksik Partikel sensitif Penyakit jantung

    kongestif

    2. PP'% Eksaserbasi Akut

    Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan

    dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. 2efinisi eksaserbasi akut pada

    PPOK adalah kejadian akut dalam perjalanan alami penyakit dengan

    karakteristik adanya perubahan basal sesak napas, batuk, dan&atau sputum

    yang diluar batas normal dalam variasi hari ke hari (>O'2, $$:).

    Penyebab eksaserbasi akut dapat primer yaitu infeksi trakeobronkial

    (biasanya karena virus), atau sekunder berupa pneumonia, gagal jantung,

    aritmia, emboli paru, pneumotoraks spontan, penggunaan oksigen yang tidak

    tepat, penggunaan obat%obatan (obat antidepresan, diuretik) yang tidak tepat,

    penyakit metabolik (diabetes melitus, gangguan elektrolit), nutrisi buruk,

    lingkungan memburuk atau polusi udara, aspirasi berulang, serta pada stadium

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    19/44

    akhir penyakit respirasi (kelelahan otot respirasi) (P2P8, $$4).

    6elain itu, terdapat faktor%faktor risiko yang menyebabkan pasien

    sering menjalani raat inap akibat eksaserbasi. +enurut penelitian Kessler

    dkk. (5:::) terdapat faktor prediktif eksaserbasi yang menyebabkan pasien

    diraat inap. Faktor risiko yang signifikan adalah 8ndeks +assa Tubuh yang

    rendah (8+TI$ kg&m) dan pada pasien dengan jarak tempuh berjalan enam

    menit yang terbatas (kurang dari 4/0 meter). Faktor risiko lainnya adalah

    adanya gangguan pertukaran gas dan perburukan hemodinamik paru, yaitu

    PaOJ/1 mm-g, PaO'2,

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    20/44

    $$:). Penanganan eksaserbasi akut dapat dilaksanakan di rumah (untuk

    eksaserbasi yang ringan) atau di rumah sakit (untuk eksaserbasi sedang dan

    berat). Penatalaksanaan eksaserbasi akut di rumah sakit dapat dilakukan

    se!ara raat jalan atau raat inap dan dilakukan di poliklinik raat jalan,

    ruang raat inap, unit gaat darurat, atau ruang 8O'2, $$:).

    ila raat jalan %agonis dan antikolinergik harus diberikan dengan

    peningkatan dosis. 8nhaler masih !ukup efektif bila digunakan dengan !ara

    yang tepat, nebulier dapat digunakan agar bronkodilator lebih efektif. -ati%

    hati dengan penggunaan nebulier yang memakai oksigen sebagai kompresor,

    karena penggunaan oksigen *%5$ liter untuk menghasilkan uap dapat

    menyebabkan retensi olongan Dantin dapat diberikan bersama%sama

    dengan bronkodilator lainnya karena mempunyai efek memperkuat otot

    diafragma. 2alam peraatan di rumah sakit, bronkodilator diberikan se!ara

    intravena dan nebulier, dengan pemberian lebih sering perlu monitor ketat

    terhadap timbulnya palpitasi sebagai efek samping bronkodilator (P2P8,

    $$4).

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    21/44

    b. %ortikosteroi+

    Kortikosteroid oral&intravena direkomendasikan sebagai tambahan

    terapi pada penanganan eksaserbasi PPOK. 2osis pasti yang

    direkomendasikan tidak diketahui, tetapi dosis tinggi berhubungan dengan

    risiko efek samping yang bermakna. 2osis prednisolon oral sebesar 4$%#$

    mg&hari selama 0%5$ hari adalah efektif dan aman (>O'2, $$:). +enurut

    P2P8 ($$4), kortikosteroid tidak selalu diberikan tergantung derajat berat

    eksaserbasi. Pada eksaserbasi derajat sedang dapat diberikan prednison 4$

    mg&hari selama 5% minggu, pada derajat berat diberikan se!ara intravena.

    Pemberian lebih dari dua minggu tidak memberikan manfaat yang lebih baik,

    tetapi lebih banyak menimbulkan efek samping.

    !. Antibiotik

    erdasarkan bukti terkini yang ada, antibiotik harus diberikan kepada

    (>O'2, $$:)"

    5) Pasien eksaserbasi yang mempunyai tiga gejala kardinal, yaitu

    peningkatan volume sputum, sputum menjadi semakin purulen, dan

    peningkatan sesak

    ) Pasien eksaserbasi yang mempunyai dua gejala kardinal, jika peningkatan

    purulensi merupakan salah satu dari dua gejala tersebut

    4) Pasien eksaserbasi yang memerlukan ventilasi mekanik.

    Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan pola kuman setempat dan

    komposisi kombinasi antibiotik yang mutakhir. Pemberian antibiotik di

    rumah sakit sebaiknya per drip atau intravena, sedangkan untuk raat jalan

    bila eksaserbasi sedang sebaiknya diberikan kombinasi dengan makrolid, dan

    bila ringan dapat diberikan tunggal. 3ntibiotik yang dapat diberikan di

    Puskesmas yaitu lini 8" 3mpisilin, Kotrimoksasol, Eritromisin, dan lini 88"

    3mpisilin kombinasi Kloramfenikol, Eritromisin, kombinasi Kloramfenikol

    dengan Kotrimaksasol ditambah dengan Eritromisin sebagai +akrolid

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    22/44

    (P2P8, $$4).

    d. Tera0i 'ksigen

    Pada eksaserbasi akut terapi oksigen merupakan hal yang pertama dan

    utama, bertujuan untuk memperbaiki hipoksemia dan men!egah keadaan yang

    mengan!am jia, dapat dilakukan di ruang gaat darurat, ruang raat atau di

    8

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    23/44

    raat inap (>O'2, $$:).

    5. %om0likasi

    Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah gagal napas kronik,

    gagal napas akut pada gagal napas kronik, infeksi berulang, dan kor

    pulmonale. >agal napas kronik ditunjukkan oleh hasil analisis gas darah

    berupa PaOI/$ mm-g dan Paagal

    napas akut pada gagal napas kronik ditandai oleh sesak napas dengan atau

    tanpa sianosis, volume sputum bertambah dan purulen, demam, dan kesadaran

    menurun. Pada pasien PPOK produksi sputum yang berlebihan menyebabkan

    terbentuk koloni kuman, hal ini memudahkan terjadi infeksi berulang. 6elain

    itu, pada kondisi kronik ini imunitas tubuh menjadi lebih rendah, ditandai

    dengan menurunnya kadar limfosit darah. 3danya kor pulmonale ditandai

    oleh P pulmonal pada EK>, hematokritG1$ 7, dan dapat disertai gagal

    jantung kanan (P2P8, $$4).

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    24/44

    PPOK NON PPOK

    Peradangan pada jalan nafas

    Merokok

    Polusi udara

    Hyperresponsive

    infeksi

    Resistensi Jalan Nafas

    B. %E&AN6%A %'N$EP

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    25/44

    C. HIP'TE$I$

    Terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan angka kejadian PPOK

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    26/44

    BAB III

    MET'DE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    2esain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    penelitian observasional dengan pendekatan !ase !ontrol. 6ubyek dalam

    penelitian ini diamati sekali saja dan pengukuran terhadap variabel subyek

    dilakukan pada saat pemeriksaan.

    B. Tem0at +an 7aktu Penelitian

    'okasi penelitian ini dilakukan di ke!amatan 6edayu. aktu

    penelitian yaitu pada tanggal 54 februari $5#.

    C. Po0ulasi +an sam0el

    Populasi yang akan diteliti yaitu"

    5. Populasi Target

    Populasi target yang digunakan yaitu pasien PPOK yang kontrol di

    Puskesmas 6edayu 5. 6edangkan sampel Non PPOK adalah

    masyarakat di daerah ke!amatan 6edayu.

    . Populasi Terjangkau

    Pasien PPOK yang kontrol di puskesmas 6edayu 5 dan masyarakat

    ke!amatan sedayu yang berusia H #1 tahun.

    4. 6ampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak #$ orang

    meliputi $ orang penderita PPOK dan $ orang Non PPOK (+urti,

    $$/).

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    27/44

    D. %riteria Inklusi +an Eksklusi

    5. Kriteria inklusi

    a. Kriteria yang harus dipenuhi oleh subyek agar dapat diikutsertakan

    dalam penelitian, yang berjenis kelamin laki%laki dan perempuan

    dan berusia #1 tahun dan atau lebih.

    b. Pasien yang telah terdiagnosis PPOK

    !. 6ubjek kontrol tanpa gejala dan riayat PPOK

    . Kriteria ekslusi

    Kriteria yang yang menyebabkan subyek yang telah memenuhi

    kriteria inklusi tidak dapat diikut sertakan dalam penelitian yaitu

    subyek dengan tuber!ulosis dan kanker paru

    E. 4ariable Dan Definisi '0eratif

    5. 9enis ?ariable

    a. ?ariabel ebas

    ?ariable bebas dalam penelitian ini adalah perokok aktif, perokokpasif, dan riayat merokok.

    b. ?ariabel Terikat

    ?ariabel terikat dalam penelitian ini adalah penderita PPOK dan

    kontrol ( Non PPOK ).

    !. ?ariabel peran!u

    @sia

    Polutan

    9enis rokok

    9eniskelamin

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    28/44

    . 2efinisi Operasional

    NO ?3=83E' 2EF8N868 K3TE>O=8 6K3'3

    5 Penderita

    PPOK

    Pasien penyakit paru kronik

    dengan karakteristik adanya

    hambatan aliran udara di

    saluran napas yang bersifat

    progresif nonreversibel atau

    reversibel parsial.

    Terdiagnosis

    PPOK

    Nominal

    Kontrol (Non

    PPOK)

    Kelompok sampel dengan

    karakteristik tidak

    mempunyai gejala PPOK

    dan riayat penyakit paru

    Tidak terdiagnosis

    PPOK

    Nominal

    4 @sia @sia kronologis

    (perhitungan usia yang

    dimulai dari saat kelahiran

    seseorang sampai dengan

    aktu penghitungan usia).

    H #1 tahun Nominal

    # +erokok Perokok aktif adalah mereka

    yang merokok setiap hari

    untuk jangka aktu minimal

    / bulan selama hidupnya

    dan masih merokok pada

    saat survey dilakukan.

    Perokok pasif adalah orang

    yg terpapar oleh asap rokok.

    +erokok minimal

    / bulan, orang

    yang terpapar asap

    rokok.

    Nominal

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    29/44

    1 Polutan Polutan adalah Lat atau

    bahan yang dapat

    mengakibatkan pen!emaran

    terhadap lingkungan baik

    (Pen!emaran @dara, Tanah,

    3ir, dsb).

    konsentrasi

    polutan di udara

    (

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    30/44

    Laki-laki dan perempuan usia di atas dan atau 4 ta!un

    Pengelompokan responden sesuai dengan kriteria inklusi

    Pengisian "nform #onsent

    $ji pearson

    merokok

    PPOK Non PPOK

    b. Palpasi

    Fokal fremitus, pergerakan dinding dada

    !. Perkusi

    6uara paru, batas jantung dan hepar

    d. 3uskultasi

    6uara dasar paru, suara tambahan.

    !. Pengumpulan data sekunder

    +en!atat penderita PPOK yang di diagnosis oleh dokter

    Puskesmas 6edayu 5.

    . 3lur Penelitian

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    31/44

    4. Etika Penelitian

    6alah satu poin penting dalam etika penelitian adalah inform !onsent,

    yaitu suatu kesepakatan formal dari partisipan penelitian untuk bekerja

    sama dalam sebuah studi setelah seluruh sifat penelitian dan peran

    partisipasi di dalamnya dijelaskan se!ara terbuka kepada mereka.

    Komponen dasar inform !onsent adalah kompetensi, kesukarelaan,

    informasi lengkap, dan pemahaman di pihak subyek. 2alam keadaan

    tertentu, misalnya pada anak%anak atau pada orang deasa sekalipun,

    seringkali mengalami kesulitan mengenai komponene dasar inform

    !onsent tersebut, atau tidak sepenuhnya bisa memahami apa yang akan

    terjadi dalam peneltian. Oleh karena iu dalam setting intitusional,

    partisipan tidak boleh merasa di paksa untuk menjadi bagian dalam

    penelitian.

    6emua subyek yang akan diikut sertakan dalm penelitian, diberi

    perlakuan yang sama sebagai responden penelitian. 6etelah memba!a

    dan diberikan penjelasan, setiap responden mempunyai hak untuk

    menolak atau mengundurkan diri sebagai responden. 6eluruh informasi

    yang diperoleh dari total responden yang ada, merupakan rahasia yang

    harus dijaga oleh peneliti, dari kemungkinan terburuk berupa

    penyalahgunaan data oleh oknum%oknum yang bertanggung jaab.

    eberpa proteksi umum tertentu dapat membantu memastikan baha

    masalah%masalah ini dapat ditangani dengan baik. Pertama, penelitian

    universitas atau setting medi! harus disetujui oleh sebuah institusional

    revie board (8=). Komite ini terdiri dari dosen dan orang%orang non

    akademik di masyarakat, dan tujuan mereka adalah memastikan hak%

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    32/44

    hak responden dilindungi. Komite sema!am itu memunkinkan orang%

    orang di luar penelitia untuk melihat prosedur penelitian,

    untukmenetapkan apakah peneliti !ukup memperdulikan soal

    perlindungan terhadp kesejahteraan dan martabat respondennya.

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    33/44

    #. =en!ana penelitian

    Keterangan +inggu 5 +inggu +inggu 4

    Perijinan

    Penetapan sampel

    penelitian

    Penandatanganan

    persetujuan pasien

    Pelaksanaan

    program

    Pengolahan data

    dan analisis data

    Penyusunan

    'aporan

    Pengiriman

    'aporan

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    34/44

    H. Analisis Data

    3nalisis data yang di gunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis

    hubungan antara merokok dengan angka kejadian PPOK yaitu 3nalisis

    bivariat yaitu uji korelasi Pearson.

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    35/44

    BAB IV

    HA$IL PENELITIAN DAN PEMBAH$AN

    A. Hasil Penelitian

    1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    'okasi penelitian ini dilakukan di ilayah kerja Puskesmas 6edayu 5,

    yaitu desa 3rgosari dan desa 3rgomulyo. 6edayu adalah satu ke!amatandi

    ilayah pemerintahan Kabupaten antul, Propinsi2aerah 8stimea

    Mogyakarta,8ndonesia. 8bukota Ke!amatan 6edayu berada $ km di

    sebelaharat 'aut8bukota Kabupaten antul. 2alam ilayah Kabupaten

    antul, Ke!amatan 6edayu berada di perbatasan ilayah kabupaten,

    berbatasan langsung dengan ilayah Kabupaten Kulon Progo di sebelah barat

    dan 6leman di sebelah utara. atas%batas ilayah Ke!amatan 6edayu"

    6ebelah @tara " Ke!. +oyudan Kab. 6leman

    6ebelah 6elatan " Ke!aman Pajangan Kab. antul

    6ebelah arat " Kabupaten Kulon Progo

    6ebelah Timur " Ke!. >amping Kab. 6leman

    6e!ara keseluruhan Ke!amatan 6edayu berada di dataran rendah

    dengan bentangan ilayah yang bervariasi (sekitar /$ 7 berupa bentangan

    yang datar hingga berombak, 51 7 berupa bentangan yang berombak hingga

    berbukit dan 1 7 dari ilayah berupa bentangan berbukit). 8bukota

    Ke!amatan berada pada ketinggian *0,1$ meter diatas permukaan laut.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bantulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_Lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_Lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bantulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Provinsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Barat_Lauthttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatan
  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    36/44

    6ebagaimana ilayah dataran rendah di daerah tropis lainnya, iklim di

    ilayah Ke!amatan 6edayu tergolong panas. 2ata monografi menyebutkan

    baha suhu maksimum di Ke!amatan ini ter!atat 4,1 < dengan suhu

    minimum #,1

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    37/44

    9umlah Prosentase 9umlah Prosentase

    +erokok

    Ma

    3ktif

    Pasif

    Tidak

    9umlah

    5*

    %

    $

    :$7

    5$7

    5$$7

    /

    %

    5#

    $

    4$7

    %

    0$7

    5$$7

    'ama +erokok

    Perokok Pasif

    5%5$ tahun

    55%$ tahun

    G $ tahun

    9umlah

    4

    54

    $

    5$7

    517

    5$7

    /17

    5$$7

    5

    4

    /

    5/,07

    44,47

    1$7

    5$$7

    9enis =okok

    Filter

    Non Filter

    jumlah

    *

    5$

    5*

    ##,#7

    11,/7

    5$$7

    1

    5

    /

    *4,47

    5/,/07

    5$$7

    9umlah =okok&tahun

    $%$$

    $$%/$$

    G/$$

    9umlah

    5

    4

    5#

    5*

    1,117

    5/,07

    00,0*7

    5$$7

    5

    1

    1

    5/,07

    44,47

    1$7

    5$$7

    =iayat 3lergi

    Ma # $7 5 17

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    38/44

    Tidak

    jumlah

    5/

    $

    *$7

    5$$7

    5:

    $

    :17

    5$$7

    Paparan Polutan

    Ma

    Tidak

    9umlah

    /

    5#

    $

    4$7

    0$7

    5$$7

    0

    54

    $

    417

    /17

    5$$7

    erdasarkan tabel diatas, sample pasien dibagi menjadi yaitu pasien

    PPOK dan non PPOK. 3ngka kejadian PPOK pada pasien perokok aktif

    sebesar :$7, sedangkan pada perokok pasif 5$7 dan pada pasien tidak

    merokok $7. 3ngka bukan PPOK diobservasi pada $ pasien. 2iantara $

    pasien tersebut, terdapat perokok aktif sebanyak 4$7, perokok pasif $7 dan

    bukan perokok sebanyak 0$7.

    'ama merokok pada pasien PPOK, dengan persentase perokok pasif

    sebesar 5$7, lama merokok 5%5$ tahun 517, lama merokok 55%$ tahun 5$7,

    dan lama merokok G$ tahun /17. 'ama merokok pada pasien non PPOK,

    dengan persentase perokok pasif $7, lama merokok 5%5$ tahun 5/,07, lama

    merokok 55%$ tahun 44,47, lama merokok G$ tahun sebanyak 1$7.

    9enis rokok menggunakan filter pada pasien dengan PPOK sebanyak

    ##,#7 dan non PPOK *4,47, sedangkan jenis rokok non filter pada pasien

    dengan PPOK 11,/7 dan non PPOK 5/,/07.

    Pada sampel PPOK, pasien yang mengonsumsi rokok sejumlah lebih

    dari /$$ batang pertahun diperoleh prosentase terbesar yaitu sebanyak 5#

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    39/44

    orang (00,0*7), sedangkan yang mengonsumsi rokok $$%/$$ batang

    pertahun sebanyak 4 orang (5/,07), dan yang mengonsumsi rokok kurang

    dari $$ batang pertahun mendapatkan jumlah terke!il yaitu 5 orang (1,117).

    @ntuk sampel non PPOK, sebanyak 1 orang merokok lebih dari /$$ batang

    perhari (1$7), sedangkan yang merokok $$%/$$ batang perhari sebanyak

    orang (44,47), dan yang merokok kurang dari $$ batang pertahun sebanyak

    5 orang (5/,07).

    =iayat alergi pada sampel PPOK didapatkan prosentase sebesar $7

    atau sebanyak # orang, sedangkan yang tidak mempunyai riayat alergi

    sebanyak 5/ orang atau *$7. @ntuk sampel non PPOK yang mempunyai

    riayat alergi hanya 5 orang (17) sedangkan sisanya sebanyak 5: orang

    (:17) tidak mempunyai riayat merokok.

    2ari $ sampel PPOK, sebanyak / orang (4$7) mempunyai riayat

    terkena paparan debu polutan di tempat kerjanya, sedangkan 5# orang (0$7)

    di tempat kerjanya tidak ada paparan polutan. 6edangkan pada sampel non

    PPOK sebanyak 0 orang (417) terkena paparan debu polutan di tempat kerja,

    sisanya sebanyak 54 orang (/17) tidak terpapar polutan.

    3. Hubungan merokok dengan keadian PP!K

    Pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara merokok

    dengan angka kejadian PPOK digunakan uji statistik korelasi.

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    40/44

    Tabel . %orelasi Pearson Merokok +engan Angka %e!a+ian PP'%

    PP'% $ignifikasi -0 %oefisien %orelasi -r

    +erokok $,$$$ $,/#:

    Tabel diatas memperlihatkan hasil uji korelasi pearson menggunakan

    piranti lunak penghitung data statistik antara merokok dengan angka kejadian

    PPOK yang menunjukan nilai signifikansi $,$$$ (p I $,$1) dan nilai koefisien

    korelasi $,/#:. -asil ini menunjukkan baha terdapat hubungan antara

    merokok dengan angka kejadian PPOK (-$ diterima).

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    41/44

    B. Pembahasan

    Pada penelitian kami sebanyak :$7 sampel PPOK mempunyai

    kebiasaan merokok aktif sedangkan 5$7 merupakan perokok pasif. Pada

    kelompok sampel Non PPOK hanya 4$7 yang merokok. -al ini menunjukkan

    baha merokok merupakan salah satu faktor resiko yang yang paling

    berkontribusi terhadap kejadian PPOK. -ubungan merokok terhadap kejadian

    PPOK terlihat pada table yang menunjukan nilai signifikansi $,$$$ (p I $,$1)

    dan nilai koefisien korelasi $,/#:. -asil ini menunjukkan baha terdapat

    hubungan antara merokok dengan angka kejadian PPOK (-$ diterima). -alini sesuai dengan pendapat beberapa ahli yang menyebutkan baha merokok

    atau terpapar asap rokok dapat meningkatkan angka kejaidan PPOK (idodo,

    $$:).

    Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang

    terjadinya PPOK seperti kebiasaan merokok, polusi udara, lingkungan yang

    tidak baik, genetik, hiperaktifitas bronkus,daya tahan saluran nafas yang

    kurang, dan defisiensi alfa%antitripsin. 2iyakini baha merokok merupakan

    faktor yang paling berkontribusi terhadap berkembangnya PPOK. -ubungan

    merokok dengan gangguan kesehatan& penyakit merupakan hubungan dose

    response, lebih lama kebiasaan merokok dijalani, lebih banyak batang rokok

    setiap harinya, lebih dalam menghisap asap rokoknya, maka lebih tinggi risiko

    untuk mendapatkan penyakit akibat merokok. 6eparuh dari semua orang yang

    merokok berpeluang terjadi kerusakan& obstruksi saluran nafas dan 5$%$

    persen nya berkembang se!ara signifikan menjadi PPOK (2evereuD, $$/).

    Pada kelompok PPOK jumlah penderita yang merokok selama G $

    tahun adalah 54 orang (/17). -al ini sesuai dengan suatu penelitian yang

    mengatakan baha seseorang yang merokok dalam kurun aktu $%1 tahun

    berpeluang terkena PPOK (Teramoto, $$0).

    >ambaran se!ara umum bagaimana rokok dapat menyebabkan

    kerusakan saluran pernafasan adalah baha di dalam asap rokok terdapat

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    42/44

    ribuan radikal bebas dan bahan%bahan iritan yang merugikan kesehatan. ahan

    iritan tersebut masuk saluran pernafasan selanjutnya menempel pada silia

    (rambut getar) yang selalu berlendir. 2i samping itu bahan iritan tersebut

    mampu membakar silia sehingga lambat laun terjadi penumpukan bahan iritan

    yang dapat mengakibatkan infeksi. 6ementara itu produksi mu!us makin

    bertambah banyak dan kondisi ini sangat kondusif untuk tumbuh kuman.

    3pabila kondisi tersebut berlanjut maka akan terjadi radang dan

    penyempitan saluran nafas serta berkurangnya elastisitas. esar ke!ilnya

    intensitas dan aktu paparan bahan% bahan iritan dalam asap rokok akan

    berpengaruh terhadap kondisi saluran pernafasan. 6emakin besar intensitas,

    dosis, serta aktu paparan, akan memper!epat terjadinya kerusakan atau

    ketidaknormalan pada saluran pernafasan. 2engan kata lain baha kebiasaan

    merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan pada saluran nafas,

    antara lain berupa penyempitan yang dalam hal ini dikaitkan dengan kejadian

    PPOK

    +enurut 3ditama ($$5), besar pajanan asap rokok bersifat

    kompleks dan dipengaruhi oleh kuantitas rokok yang dihisap dan pola

    penghisapan rokok antara lain usia mulai merokok, lama merokok, dalamnya

    hisapan dan lain%lain. Pajanan asap rokok menyebabkan kelainan pada mu!osa

    saluran nafas, kapasitas ventilasi maupun fungsi saar alveolar&kapiler .

    +enurut 6itumeang ($$), merokok adalah suatu kebiasaan yang merugikan

    bagi kesehatan karena suatu proses pembakaran massal tembakau yang

    menimbulkan polusi udara dan terkonsentrasi yang se!ara sadar langsung

    dihirup dan diserap oleh tubuh bersama udara pernapasan. -al ini didukung

    oleh 6etyohasi ($$/) yang mengatakan baha merokok merupakan suatu

    kebiasaan yang dapat memberikan kenikmatan semu bagi si perokok, tetapi

    dilain pihak menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun bagi

    orang%orang di sekitarnya (6etyohadi, $$/). >O'2 ($$0) berpendapat

    baha asap rokok merupakan satu%satunya penyebab terpenting, jauh lebih

    penting dari faktor penyebab lainnya.

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    43/44

    Pada penelitian ini, jumlah sampel PPOK yang terpapar oleh polutan

    sebesar 4$7. erdasarkan hasil penelitian 2i pede ($$), polusi udara

    mempunyai pengaruh buruk pada ?EP5, inhalan yang paling kuat

    menyebabkan PPOK adalah

  • 7/25/2019 Edit Miniriset Ppok

    44/44

    BAB 4

    %E$IMPULAN DAN $A&AN

    A. %esim0ulan

    erdasarkan penelitian dan analisis statistik dapat disimpulkan baha terdapat

    hubungan antara merokok dengan angka kejadin Penyakit Paru Obstruktif

    Kronis (PPOK).

    B. $aran

    . Perlu diberikannya penyuluhan kepada masyarakat tentang PPOK dan

    berbagai faktor resiko yang dapat mempengaruhi.

    . Perlu diadakan edukasi kepada masyarakat baha merokok baik aktif

    maupun pasif dapat meningatkan resiko terjadinya PPOK.