PPT MINIRISET

22
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH JAMBU BIJI ( PSIDIUM GUAJAVA ) TERHADAP PERTUMBUHAN SEL PARU- PARU PADA BABY MENCIT ( MUS MUSCULUS ) SECARA IN-VITRO Oleh : Ummul Jamilah (09620054)

Transcript of PPT MINIRISET

PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH JAMBU BI J I (PSIDIUM GUAJAVA ) TERHADAP PERTUMBUHAN SEL PARU-PARU PADA BABY MENCIT (MUS MUSCULUS ) SECARA IN -

VITRO

Oleh : Ummul Jamilah (09620054)

PENDAHULUANLata

r B

ela

kan

g

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-

lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS Al-A’raf: 31).

Vitamin C dapat mencegah timbulnya radikal bebas yang menjadi pemicu terjadinya kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker dapat dihambat. Salah satu makanan atau buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C adalah buah jambu biji.

Secara in vitro, pertumbuhan sel paru-paru agar tidak mengarah pada sel kanker dapat dimonitor dengan cara menambahkan sari buah jambu biji pada media yang digunakan (DMEM)

RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh pemberian sari buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap pertumbuhan sel paru-paru baby mencit(Mus musculus) secara in-vitro?

Berapakah konsentrasi sari buah jambu biji (Psidium guajava) yang optimal terhadap pertumbuhan sel paru-paru baby mencit (Mus musculus) secara in-vitro?

TUJUAN

Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian sari buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap pertumbuhan sel paru-paru baby mencit (Mus musculus) secara in-vitro.

Untuk mengetahui konsentrasi sari buah jambu biji (Psidium guajava) yang optimal terhadap pertumbuhan sel paru-paru baby mencit (Mus musculus) secara in-vitro.

MANFAAT

Agar masyarakat membiasakan mengkonsumsi

makanan atau buah-buahan yang mengandung

vitamin C.

Sebagai salah satu refrensi untuk di jadikan

sebagai penelitian lebih lanjut mengenai kanker

paru-paru.

Memberikan informasi pengaruh

Banyak mengkonsumsi jambu biji untuk mencegah

penyakit

DASAR TEORI

Jambu biji termasuk tanaman buah perdu. Jambu biji dapat tumbuh didaerah

ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Tanaman jambu biji memiliki banyak

cabang dan ranting dengan tinggi mencapai 12 meter

Buah jambu biji mengandung komponen vitamin A 792 IU (79 mcg RE), vitamin

B1 0,05 mg, vitamin C 183,5 mg, vitamin E 1,12 mg, asam folat 14 mcg, mineral

seperti kalsium 20 mg, fosfor 25 mg, besi 0,31 mg, seng 0,23 mg, CU 0,103 mg

selenium 0,6 mg, senyawa fenolik seperti likopen, zeaxantin, quercetin.

Jambu biji memiliki potensi di bidang medis sebagai sumber senyawa

antioksidan (vitamin C, vitamin E, β-karoten, seng dan selenium) dan berperan

sebagai fitonutrien yang secara ilmiah dibuktikan melalui berbagai studi

DASAR TEORI

Paru-paru merupakan organ yang terbungkus oleh jaringan ikat dan sel-sel mesotel

sehingga membentuk pleura viseral. Jaringan ini mencakup beberapa jaringan ikat,

arteriola dan venula, serta jalinan kapiler paru-paru (Dixon et al., 1999).

Pada paru-paru terdapat macam-macam sel, diantaranya adalah sel digest, sel

makrofag alfeolar, sel clara, sel alveolar tipe I dan sel alveolar tipe II

Perkembangan sel paru-paru secara in vitro memerlukan adanya suplai faktor

perangsang dan pemicu proliferasi sel agar dapat berkembang sesuai dengan kondisi

in vivo, karena kultur sel dilakukan untuk mengembangbiakkan sel dibawah kondisi

terkontrol pada lingkungan buatan yang kondusif untuk pertumbuhannya (freshney,

2000)

Perkembangan sel secara in vitro akan mengalami pertumbuhan yang cepat apabila

di dalam medium tersebut terdapat faktor pertumbuhan dan suatu senyawa yang

dapat menyeimbangankan kondisi sel (Decker et al., 2000). Ketidakseimbangan kondisi

sel dapat menyebabkan sel lambat untuk mencapai konfluen, Karena akan

mempengaruhi metabolism sel.

Dengan adanya penambahan sari buah jambu biji maka kondisi sel dapat terjaga dan

metabolisme sel menjadi seimbang, karena Vitamin C dalam sari buah jambu biji

merupakan suatu senyawa yang dapat menjaga kondisi sel tetap seimbang, hal ini

terkait dengan kemampuam vitamin C sebagai antioksidan. Mekanisme vitamin C

sebagai antioksidan adalah dengan melepaskan elektronnya dan mengubah radikal bebas

menjadi radikal askorbil, kemudian bereaksi dengan ROS terutama dengan radikal hidroksil

(OH) dan anion superoksida (O2) (Pavlovic, 2005).

METODE PENELITIAN

Penelitian tentang Pengaruh Pemberian Sari Buah Jambu Biji (Psidium

guajava) Terhadap Pertumbuhan Sel Paru-Paru pada Baby Mencit (Mus

musculus) Secara In-Vitro ini merupakan penelitian eksperimental

dengan 3 perlakuan.

Penelitian ini di lakukan pada bulan Juni 2013, bertempat di

Laboratorium Kultur Jaringan Hewan Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

TC Dish

Disposable Syringe

10ml Dengan Jarum

Ukuran 21gx11/2”

Petri Dish

Blue Tip

Yellow Tip

Rak Tabung

ALAT

Tabung Reaksi

Bunsen

Membran Filter 0,22 Μm

(Millipore)

Mikroskop Elektron

Autoklaf

Oven

Inkubator CO2

Paru-paru yang diisolasi

dari baby mencit berumur 2

hari

Sari buah jambu biji

DMEM (Gibco-BRL)

NaHCO3 (Merck)

HEPES (USB, Ohio)

FBS (Gibco-BRL)

penicillin

BAHAN

streptomycin (Meiji

Seika, Tokyo)

NaCl Fisiologis 0,9%

(Merck)

PBS

Tripsin

CARA KERJA

Pembuatan media kultur

Timbang DMEM powder 1.35 gr/100 ml, NaHCO3 0.37 gr, HEPES 0.238 gr, penicillin

0.006 gr, streptomycin 0.01 gr, dan DI steril 100 ml.

Semua bahan diatas dihomogenkan dengan magnetic stirrer,

kemudian disaring dengan filter single use (membrane miliporus 0.20 µm)

pengerjaan ini dilakukan dengan steril di dalam Laminar Air flow (LAF).

Media yang digunakan adalah campuran media stock dengan 10 % suplementasi FBS

(Fetal Bovine Serum).

Pembuatan media stok sari yaitu :

Penumbukan, penimbangan

100 gr buah jambu biji ditambah 100 ml Aquades

Perhitungan konsentrasi media kerja sari buah jambu biji

0% = 0 µl sari

2700 µl DMEM

300 µl FBS

5% = 135 µl sari

2565 µl DMEM

300 µl FBS

10% = 270 µl sari

2430 µl DMEM

300 µl FBS

PELAKSANAAN

Baby mencit didislokasi kemudian dibedah.

Organ paru-paru baby mencit diambil, dicuci dalam Nacl 0,9% 2 kali

dan PBS sebanyak 1 kali.

Paru-paru dicacah sampai halus dan di tambah 1 ml tripsin, diinkubasi

selama 20 menit di dalam incubator CO2 5% pada suhu 37oC.

Kemudian dikeluarkan dari incubator, sel dihomogenasi dengan spuit.

Setelah itu dimasukkan dalam tabung sentrifus dengan disaring

menggunakan kain nylon. Kemudian ditambah dengan 2 ml DMEM 0%

untuk menghilangkan tripsinnya.

PELAKSANAAN

Disentrifus Dengan Kecepatan 2000 Rpm Selama 10 Menit.

Supernatan Dibuang, Pellet Diambil, Dan Ditambah 3 Ml Dmem 0%.

Disentrifus Dengan Kecepatan 2000 Rpm Selama 10 Menit.

Supernatan Dibuang, Pellet Diambil Dan Ditambah 3 Ml Dmem 10%.

Disentrifus Dengan Kecepatan 2000 Rpm Selama 10 Menit.

Supernatan Dibuang, Disisakan 1 Ml Pellet, Pellet Dipipeting (Dihomogenisasi), Pellet

Diambil 50 Μl Dan Dibagi Dalam Masing- Masing Tc Dish Yang Sudah Berisi Media Tanam

10% Dan Sari Jambu Biji Dengan Masing-masing Konsentrasi (0%, 15%, 20%). Kemudian

Diinkubasi Selama 6 Hari Dan Diamati 3 Hari Sekali.

setelah itu dilakukan pengamatan pertumbuhan sel paru-paru baby mencit untuk

mengetahui pengaruh sari buah jambu biji.

HASIL PENGAMATAN

Perlakuan Sel Yang Nempel

kontrol 25%

5% 65%

10% 50%

Kontrol (0%) : sel yang menempel sedikit (25%), sel tertutup banyak lendir

5% : sel yang menempel lebih banyak (65%), tertutup banyak lendir

10% : terjadi penempelan sel 50%, tertutup lebih sedikit lendir

PEMBAHASAN

Dalam sistem kultur, sel memerlukan media sebagai sumber nutrisi

yang berguna untuk proses proliferasi sel. Sel akan mengalami

proses pembelahan apabila kebutuhannya terpenuhi. Oleh karena itu

pengontrolan media dalam media kultur harus selalu dilakukan

sampai sel mencapai konfluen (Djati, 2006).

Menurut sumardi (2007), vitamin c pada buah jambu biji merupakan

antioksidan yang dapat menjaga permeabilitas membran sehingga sel

paru-paru dapat melakukan metabolisme sel dengan baik dan dapat

menghasilkan energi (ATP) untuk proses pembelahan sel

Perkembangan sel secara in vitro akan mengalami pertumbuhan yang cepat

apabila di dalam medium tersebut terdapat faktor penumbuh dan suatu senyawa

yang dapat menyeimbangankan kondisi sel

Ketidakseimbangan kondisi sel dapat menyebabkan sel lambat untuk menempel

atau melekat, Karena akan mempengaruhi metabolism sel. Dengan adanya

penambahan vitamin C maka kondisi sel dapat terjaga dan metabolisme sel

menjadi seimbang, karena Vitamin C merupakan suatu senyawa yang dapat

menjaga kondisi sel tetap seimbang, hal ini terkait dengan kemampuam

vitamin C sebagai antioksidan

Sumber-sumber kontaminan menurut Santoso dan Nursandi (2003) dapat

berasal dari : udara, organ tanam, pekerja, alat2 yang digunakan dll

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa:

Penambahan sari buah jambu dalam medium DMEM

berpengaruh terhadap pertumbuhan sel-sel paru,

mempertahankan viabilitas dan mengurangi abnormalitas sel

paru-paru baby mencit.

Konsentrasi sari buah jambu yang efektif terhadap

pertumbuhan sel paru-paru baby mencit secara in vitro adalah

konsentrasi 5%