edisi jurnal

16
JURNAL PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Dosen pembimbing : Masruchan, SE. M.Pd. Oleh : BIPIT NINDYA NINGRUM 092.055 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2013

description

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASIBELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARMATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XIDI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

Transcript of edisi jurnal

Page 1: edisi jurnal

JURNAL

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI

DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

Dosen pembimbing :

Masruchan, SE. M.Pd.

Oleh :

BIPIT NINDYA NINGRUM

092.055

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPPUBLIK INDONESIA

JOMBANG

2013

Page 2: edisi jurnal

ARTIKEL

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI

DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

oleh

Bipit Nindya Ningrum

092055

telah disetujui pada tanggal…….

Pembimbing

MASRUCHAN, SE.M.Pd.

Page 3: edisi jurnal

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Bipit Nindya Ningrum

NIM : 092055

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Judul Skripsi : Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Siswa Kelas XI DI MAN Keboan Tahun 2012-2013

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa artikel ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Jombang, 26 Maret 2013

Yang Membuat Peryataan,

Bipit Nindya Ningrum

Page 4: edisi jurnal

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI

DI MAN KEBOAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

Oleh :

BIPIT NINDYA NINGRUM

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk menguji tentang pengaruh lingkungan belajar,

motivai belajar, dan prestasi belajar. Penggunaan variabel tersebut dapat memecahkan permasalahan yang terjadi di MAN Keboan.

Penelitian di lakukan dengan metode survey dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 siswa di MAN Keboan. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan non probability dengan teknik aksidental sampling. Analisis Regressi yang dijalankan dengan perangkat lunak SPSS, digunakan untuk menganalisis data.

Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan belajar dan motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar. Temuan empiris tersebut mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar di MAN Keboan harus memperhatikan faktor seperti lingkungan belajar dan motivasi belajar, karena faktor tersebut terbukti mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di MAN Keboan. Dari hasil perhitungan variabel kualitas pelayanan diperoleh koefisien sebesar 0,050 variabel harga koefisien sebesar 0,008 yang berarti bahwa lingkungan belajar da motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar, semakin baik motivasi belajar maka semakin baik prestasi belajar siswa.

Kata kunci:Lingkungan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar.

Page 5: edisi jurnal

ENVIRONMENTAL INFLUENCE LEARN AND MOTIVATION LEARN TO ACHIEVEMENT LEARN ECONOMIC SUBJECT OF STUDENT CLASS XI IN

MAN KEBOAN SCHOOL YEAR 2012-2013 By :

BIPIT NINDYA NINGRUM

ABSTRACT

This research is addressed to test about environmental influence learn,

motivation learn, and achievement learn. use of the Variable can solve problems that happened in MAN Keboan.

Research by survey method by propagating kuesioner to 30 student in MAN Keboan. Intake of this Sampel research use the non probability with sampling aksidental technique. Analyse run Regressi with SPSS software, used to analyse data.

Result of analysis indicate that environment learn and motivation learn to have an effect on by signifikan to achievement learn. the Empirical finding is indication that to increase achievement learn in MAN Keboan have to pay attention factor like environment learn and motivation learn, because the factor proven influence high lower achievement nya learn student in MAN Keboan. From result of calculation of variable of[is quality of service obtained by coefficient equal to 0,050 coefficient price variable equal to 0,008 meaning that environment learn motivation da learn to have an effect on signifikan to achievement learn, progressively motivation goodness learn hence progressively achievement goodness learn student.

Keyword : Environmental learn, motivation learn, and achievement learn.

Page 6: edisi jurnal

I.PENDAHULUAN

Belajar pada hakekatnya adalah suatu interaksi antara individu dan

lingkungan. Lingkungan menyediakan ransangan (stimulus) terhadap individu dan

sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan dalam proses

interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah

laku. Dapat juga terjadi individu menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan,

baik positif atau bersifat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi lingkungan

merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar.

Lingkungan dalam pengertian umum berarti situasi disekitar kita. Dalam

pendidikan lingkungan adalah semua faktor yang terdapat diluar diri anak dan yang

mempunyai arti bagi pengembangannya serta senantiasa memberikan pengaruh

terhadap dirinya (Baharuddin, 2007:68)

Determinasi faktor lingkungan yaitu pengaruh lingkungan terhadap individu

sebenarnya telah diawali sejak pembuahan sampai saat kelahiran, lingkungan telah

mempengaruhi calon bayi lewat ibunya, misalnya defisiensi kalsium dalam aliran

darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi. (Saifuddin Azwar,

2008:74)

Lewat proses belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga

mempengaruhi individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu

kelompok budaya tempat individu berada akan menentukan apa yang benar dan apa

yang salah, apa yang dianggap baik dan dianggap buruk. Norma itulah yang akan

menjadi acuan individu dalam berfikir dan berprilaku. (Saifuddin Azwar, 2008:74)

Adapun faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan lingkungan

belajar. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan lingkungan belajar antara

lain:

1) Tempat belajar yang baik

Tempat yang baik mempunyai persyaratan sebagai berikut: letak tata ruang,

tempat belajar, penerapan cahaya yang cukup, udara yang baik, adanya

pengaturan tata ruang kelas.

2) Media belajar yang tersedia

Untuk dapat mendukung proses lancarnya belajar di sekolah, diperlukan

peralatan yang cukup tersedia. Alat-alat belajar yang tidak lengkap akan

Page 7: edisi jurnal

semakin banyak mengalami gangguan dalam proses belajar mengajar.

Tersedianya alat-alat belajar yang pokok didahulukan dibanding dengan yang

lain seperti : papan tulis, kapur tulis / spidol, penghapus dan sebagainya.

3) Kedisiplinan belajar

Kedisiplinan ini perlu diperhatikan untuk melatih siswa agar terbiasa untuk

menerapkan dalam segala tindakan atau kegiatannya. Karena disiplin ini

berkaitan erat dengan kepribadian anak, sehingga jika anak sudah terdidik

untuk disiplin maka mereka akan memiliki kecakapan dalam cara belajar.

4) Kebersihan lingkungan kelas dan sekolah

Satu contoh tentang kebersihan lingkungan disebutkan dalam surah al-Hajj

bahwasannya Allah memerintahkan Nabi Ibrahim a.s. untuk memelihara

Ka'bah agar tetap bersih untuk orang-orang beriman yang berdo'a di sekitar

tempat tersebut.

Ketertiban dalam pelaksanaan proses belajar mengajarl ini Guru sangat

berperan bagaimana ia bisa mengatur kelancaran proses pembelajaran.

Bagaimana seorang guru bisa membawa peserta didik kepada suatu materi yang

akan diberikan. Oleh karena itu agar pelaksanaan proses pembelajaran dapat

berjalan dengan lancar, maka perlu adanya suatu. Istilah motivasi berasal dari

bahasa latin yaitu movere yang dalam bahasa inggris berarti to move adalah

kata kerja yang artinya menggerakkan. Motivasi itu sendiri dalam bahasa inggris

adalah motivation yaitu sebuah kata benda yang artinya penggerakkan. Oleh

sebab itu ada juga yang menyatakan bahwa “motives drive at me” atau motif la

yang menggerakkan saya. Jarang juga dikatakan bahwa seorang siswa gagal

dalam mata pelajaran tertentu karena kurang motivasi (Abdorrakhman Gintings,

2008:86)

Belajar dalam pengertian yang paling umum, adalah setiap perubahan

perilaku yang diakibatkan pengalaman atau sebagai hasil interaksi individu

dengan lingkunganya. Oleh karena manusia bersifat dinamis dan terbuka

terhadap berbagai bentuk perubahan yang dapat terjadi tanpa henti dalam

kehidupan manusia. Dalam pandangan sebagian ahli psikologi kognitif,

proses belajar bahkan terjadi secara otomatis tanpa memerlukan adanya

motivasi (Saifuddin Aswar, 2008:164)

Page 8: edisi jurnal

X1

Y

X2

2. METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sesuai dengan tujuan riset diidentifikasikan

sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan, usaha yang mana dilakukan dengan metode –metode ilmiah lainya

(Sugiono, 2008)

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan dimana metodologi penelitian

merupakan ilmu yang membicarakan tentang cara-cara atau metode ilmiah dalam

usaha menggali kebenaran ilmiah, maka metodologi penelitian memberikan cara

yang sangat cermat, dengan demikian berarti metode penelitian ini pada dasarnya

membahas tentang cara yang ditempuh oleh penelitian dari suatu penelitian dalam

batas waktu tertentu untuk mengumpulkan data serta menguji sesuatu secara

obyektif sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.

Maka rancangan peneliti yang peneliti gunakan adalah menggunakan

pendekatan statistik kuantitatif yang berupa Regresi Linier Berganda yang

bertujuan untuk menjelaskan tentang “Pengaruh Lingkungan Belajar dan Motivasi

Belajar tehadap Prestasi Belajar Mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI di MAN

Keboan

`

Keterangan :

X1 : Lingkungan belajar

X2 : Motivasi belajar

Y : Prestasi belajar

Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan

dikenai generalisasi hasil penelitian (Priyatno, 2009:9).

Analisis Regresi Linier Berganda.

Page 9: edisi jurnal

Analisis ini digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh antara variabel bebas X1

(pengaruh lingkungan), X2 (motivasi belajar), terhadap variabel terikat Y (prestasi

belajar ekonomi) yang dinyatakan dalam sebuah persamaan regresi linier berganda

dengan rumus :

Y = a + b1 X1 + b2 X2

dimana a : angka konstanta (intercept)

b1,2 : lereng atau slope garis yang berkaitan dengan variabel x

x1 : variabel bebas pertama (lingkungan belajar)

x2 : variabel bebas kedua (motivasi belajar)

Y : variabel terikat (prestasi belajar ekonomi)

Peneliti juga dibantu dengan program SPSS 16 for Windows untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas X1 (lingkungan belajar), X2 (motivasi belajar),

terhadap Y (prestasi belajar ekonomi).

3.HASIL PENELITIAN

Tabel 4.6.Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator rhitung r tabel Keterangan

Lingkungan

Belajar (X1)

Pemberian

semangat

belajar

0,751 0,349 Valid

Pemberian

motivasi 0,639 0,349 Valid

Pemberian

semangat

sekolah

0,605 0,349 Valid

Menjadikan

anak

berprestasi

0,741 0,349 Valid

Pengawasan

terhadap 0,513 0,349 Valid

Page 10: edisi jurnal

belajar

Motivasi

belajar (X2)

Semangat

orang tua 0,519 0,349 Valid

Dorongan

dari bapak

guru

0,536 0,349 Valid

Dorongan

dari orang

tua

0,623 0,349 Valid

Semangat

belajar 0,495 0,349 Valid

Keinginan

belajar 0,524 0,349 Valid

Tabel 4.7.Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Lingkungan Belajar

(X1) 0,754 Reliabel

Motivasi Belajar (X2) 0,692 Reliabel

Sumber: Data primer diolah peneliti

Berdasarkan hasil uji validitas didapatkan nilai koefisien Alpha Cronbanch

variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,754 dan motivasi belajar (X2) sebesar

0,692. Jadi secara keseluruhan item-item yang ada dalam masing-masing

variabel adalah reliable karena lebih besar dari r table.

4.8.Hasil Uji Normalitas Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Page 11: edisi jurnal

lingkungan belajar .156 30 .060 .924 30 .035

motivasi belajar .177 30 .018 .886 30 .004

prestasi belajar .283 30 .000 .848 30 .001

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai asymp. Sig. (2 tailed)

lingkungan belajar (X1) sebesar 0,035 untuk motivasi belajar (X2) sebesar 0,004

dan untuk prestasi belajar ekonomi (Y) sebesar 0,001. Karena signifikansi seluruh

variabel lebih besar dari alpha maka data tersebut variabelnyai normal.

Tabel 4.9.Hasil Uji Durbin-Watson Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .877a .769 .752 1.19962 1.959

a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar

b. Dependent Variable: prestas belajar

Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%; n = 30; k = 2 adalah dL =

1,2387 dan dU = 1,5666. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Durbin

Watson sebesar 1,959 maka nilai tersebut berada di antara dU dan (4 – dU)

atau 1,959 lebih besar dari 1,2387 dan 1,959 lebih kecil dari 1,5666 maka

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi linier tersebut tidak terdapat

atau tidak terjadi korelasi diantara kesalahan penganggu.

Tabel 4.10.Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.457 1.955 1.768 .088

lingkungan

belajar .366 .178 .378 2.053 .050 .252 3.963

motivasi belajar .485 .169 .529 2.873 .008 .252 3.963

Page 12: edisi jurnal

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.457 1.955 1.768 .088

lingkungan

belajar .366 .178 .378 2.053 .050 .252 3.963

motivasi belajar .485 .169 .529 2.873 .008 .252 3.963

a. Dependent Variable: prestasi belajar

Sumber: Data primer diolah peneliti

Dari hasil diatas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF)

kedua variabel yaitu lingkungan belajar dan motivasi belajar lebih kecil dari

5, sehingga antara variabel independen tidak terjadi persoalan

multikolinearitas.

Tabel 4.11.Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1.886 1.211 1.557 .131

-.010 .110 -.034 -.090 .929 .252 3.963

-.036 .105 -.130 -.344 .734 .252 3.963

a. Dependent Variable: abresid

Sumber: Data primer diolah peneliti

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel bebas berkorelasi

signifikan dengan unstandardized residual. Karena nilai signifikansi dari

kedua variabel <0,05, sehingga dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi.

Page 13: edisi jurnal

Tabel 4.12.Hasil Perhitungan SPSS Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.457 1.955 1.768 .088

lingkungan belajar .366 .178 .378 2.053 .050

motivasi belajar .485 .169 .529 2.873 .008

a. Dependent Variable: prestas belajar

Sumber: Data primer diolah peneliti

Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1 + b2X2

Y’ = 3,457 + 0,366X1+ 0,485X2

Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa;

a. Konstanta sebesar 3,457 menunjukkan bahwa jika lingkungan belajar

(X1) dan motivasi belajar (X2) nilainya adalah 0, maka prestasi belajar

ekonomi (Y’) nilainya adalah 3,457. Artinya jika tidak adanya

lingkungan belajar dan motivasi belajar maka pencapaian siswa atas

prestasi belajar ekonomi sebesar 3,457.

b. Koefisien regresi variabel lingkungan belajar (X1) sebesar 0,366

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan lingkungan belajar

mengalami kenaikan 1%, maka prestasi belajar (Y’) akan mengalami

peningkatan sebesar 0,366. Koefisien bernilai positif sebesar 0,366.

Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara

lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi,karena X1 dan X2

berarti signifikan semakin mendukung lingkungan belajar maka semakin

meningkat pula prestasi belajar ekonomi pada siswa.

c. Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) sebesar 0,

artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan motivasi belajar

mengalami peningkatan 1%, maka prestasi (Y’) akan mengalami

Page 14: edisi jurnal

peningkatan sebesar 0,485. Koefisien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi,

semakin dapat motivasi belajar maka semakin meningkat pula prestasi

belajar ekonomi.

Tabel 4.13. Hasil Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 129.312 2 64.656 44.929 .000a

Residual 38.855 27 1.439

Total 168.167 29

a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar

b. Dependent Variable: prestas belajar

Tabel 4.14.Hasil Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.457 1.955 1.768 .088

lingkungan belajar .366 .178 .378 2.053 .050

motivasi belajar .485 .169 .529 2.873 .008

a. Dependent Variable: prestas belajar

Tabel 4.15.Analisa Model Summary Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .877a .769 .752 1.19962

a. Predictors: (Constant), motivasi belajar, lingkungan belajar

Sumber: Data primer diolah peneliti

Keterangan: Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,769 atau

(769%). Hal ini menunjukkan bahwa presentasi sumbangan pengaruh variable antara

lingkungan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa

kelas XI di MAN Keboan sebesar 769%.

Page 15: edisi jurnal

4.KESIMPULAN

Berdasarkan Uji T dapat ditarik kesimpulan bahwa secara individu lingkungan belajar

tidak begitu berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi dengan

signifikansi 0,050. Sedangkan variabel motivasi belajar juga tidak berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi dengan signifikansi 0,008.

Page 16: edisi jurnal

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,suharsimi.2006.”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek” Jakarta: Rineka Cipta

Azwar Saifuddin.2008.”Psikologi Inteligensi”Yogyakarta:Pustaka Pelajar Offset Baharuddin.2007” Psikologi Pendidikan”Jogjakarta: Ar-Ruzz Media ,Fuad,Ikhsan.200”Dasar-dasar Kependidikan “Jakarta: Rineka Cipta Gintings Abdorrakhman.2008”Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran”Buah Batu

Bandung:Humaniora Mudjiono dan Dimyanti.2009” Belajar dan Pembelajaran”Jakarta:Rineka Cipta Munawaroh. 2012. “Panduan Memahami Metodologi Penelitian”. Malang: Inti Media. Priyanto, Agus. 2008. “Analisis Data dengan Program SPSS Versi 15 ”. Malang:

Setara Press. Priyatno, Dwi. 2009. “Mandiri Belajar SPSS”. Yogyakarta: Mediakem. Sugiono.2010.”Metode Penelitian Pendidikan”.Bandung:Alfabeta Syah Muhibbin.2011”Psikologi Belajar”Jakarta:Raja Grafindo Persada Umar Tirtaraharja dan La Sulo(2005)Pengantar Pendidikan,Jakarta:Rineka Cipta