Edisi 83 NOVEMBER 2017 - kominfo.jatimprov.go.idkominfo.jatimprov.go.id/uploads/majalah/Majalah...
Transcript of Edisi 83 NOVEMBER 2017 - kominfo.jatimprov.go.idkominfo.jatimprov.go.id/uploads/majalah/Majalah...
Edisi 83 NOVEMBER 2017
Cover: Dok. Humas Dinkes Jatim
Daftar Isi
DITERBITKAN OLEH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKAPROVINSI JAWA TIMUR :JL. A. YANI 242-244 SURABAYA, 60235 TELEPON : (031)-8294608, FAKS : (031)-8294517; EMAIL : [email protected] : www.jatimprov.go.id http://kominfo.jatimprov.go.id
DIGITAL MAGAZINE : potensi.kominfo.jatimprov.go.id
PENGARAH: Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
PENANGGUNG JAWAB:Kabid Informasi Publik
PELAKSANA HARIAN/PEMIMPIN REDAKSI: Kasi Pengelolaan Informasi Publik
REDAKTUR PELAKSANA:Siti Saadah Hafidz
SEKRETARIS REDAKSI:Rini Sulistiyowati
TIM REDAKSI:Afrizal, Muhadjir, Rijal, Herlambang Erwin, Lukman, Panca, Aris, Naryo
FOTOGRAFER :Henry, Sugeng, Busan, Pono, Reni, Prima
LAYOUT:Audi
TIM AHLI : Zainal Arifin Emka
SUSUNAN REDAKSI
Gerakan Pencanangan “Jawa Timur Sehat dengan Pendekatan Keluarga” di Alun-Alun Kota Tuban
16 November 2017
4GUBERNURAN :APPSI BahasPendidikan Vokasional
GUBERNURAN :Peluncuran Buku
Potret Pembangunan Jawa Timur
PARAHITA :Balitbang Perkuat SIDaKabupaten/Kota
LAPORAN UTAMA :Provinsi SehatBerbasis Keluarga
LOH JINAWI :Misi Dagang Jatim Perkuat Pasar Dalam Negeri
PARAHITA :Konsumsi Ikan Tingkatkan Kualitas SDM
HIJAU :Sanitasi Masyarakat Masih Rendah
KRONIKKOMINFO :PPID Jatim Berbagi Tips dengan Payakumbuh
SUARA INDRAPURA :
APBD 2018 Jatim Rp 30 Triliun
LOH JINAWI :Kerjasama
Standarisasi Mutu Produk
Dengan Australia
6
8
18
1412
16
30
TECHNO :Museum Teknologi
Informasi Diresmikan
34
PLESIR : Telaga Buret Berbalut Mitos 36
RAGAM DAERAH :Pasar Meriah Jatim Terus Digelar
28
JAGAD PEREMPUAN :PKK Lembaga Paling Efektif Sukseskan KB
32
22
26INOVASI :Menerangi Pulau Terpencil denganGelombang Laut
24
2 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
KRONIKKOMINFO :
Kebijakan Keamanan
Informasi Terus Sosialisasikan
20
RedaksiKabar
Waspadai Cuaca ekstrim dan Penyakit Musim Pancaroba
AKHIR-akhir ini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim pancaroba. Jika siang hari matahari bersinar sangat terik sehingga suasana terasa amat panas, namun tiba-tiba cuaca dapat berubah seketika menjadi hujan dan udara menjadi terasa dingin. Perubahan cuaca yang tiba-tiba inilah yang disebut dengan musim pancaroba.
Musim pancaroba terjadi hanya pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan pada bulan September atau peralihan musim hujan ke musim kemarau pada bulan April. Perubahan udara dan tempe-ratur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh. Karena itu perlu diwaspadai karena tubuh manusia otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh ter-hadap penyebab penyakit) kita berkurang, sehingga sering menyebabkan orang sakit di musim pancaroba.
Selain itu temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil.
Musim pancaroba atau musim peralihan dari kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus abdominalis. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim/pancaroba karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola pengkonsumsian makanan. Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur meminta masyarakat mewaspadai penyakit yang ada selama musim peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau musim pancaroba. Selain juga dimbau untuk menjaga daya tahan tubuh dengan cara istirahat yang cukup. Pola hidup kurang bersih, lanjut Kohar, dan lingkungan kotor mudah menjadi pemicu penyebaran penyakit diare terutama pada saat musim pancaroba.
Agar terhindar dari penyakit tersebut, masyarakat perlu melakukan pencegah dengan menjaga kebersihan lingkungan, merawat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin minimal 30 menit setiap hari, mengkonsumsi vitamin, tidak bergadang dan menghindari rokok serta minuman beralkohol.
Cuaca ekstrim juga berpotensi terjadinya bencana, baik banjir maupun longsor. Di Jawa Timur, longsor dan banjir telah melanda Kabupaten Pacitan dan mengakibatkan sejumlah titik lumpuh total.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mencatat terdapat lima jalur menuju Kabupaten Pacitan yang lumpuh total. Kelima jalur tersebut diantaranya, jalur Ponorogo-Pacitan terputus di Slahung akibat tanah longsor, jalur Ponorogo-Ngadirojo (Wonogiri)- Pacitan akibat banjir. Kemudian, jalur Ponorogo-Ngrayun - Tulakan-Jalan Lintas Selatan kondisi longsor di Desa Ngadirojo, jalur Ponorogo-Ge-maharjo (Pacitan) akibat tanah longsor dan jalur Pacitan Arjosari-Wonogiri dan Purwantoro (Jawa Tengah) putus jembatan di Kecamatan Nawangan.
Kehati-hatian dan kewaspadaan harus selalu dilakuakan oleh masyarakat Jawa Timur di musim pancaroba dan ekstrim seperti saat ini. Kesadaran bahwa secara geografis Jawa Timur adalah wilayah rawan bencana juga perlu diperhatikan, sehingga terwujud masyarakat Jawa Timur yang siap dan tanggap bencana.Redaksi
PARAHITA :Konsumsi Ikan Tingkatkan Kualitas SDM
3 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
4 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
APPSI BahasPendidikan Vokasional
GUBERNURAN
Psugeng
enyerahan SMK, SMA, dan SLB kepada Pemerintah Provinsi sesuai amanat Undang-
Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, memberi tanggung jawab dan menuntut langkah dan komitmen untuk merealisasikan pendidikan vokasional.
Peringatan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, pada acara pembukaan Workshop Asosiasi Pemerintah Provinsi Selu-ruh Indonesia (APPSI) dalam rang-ka kerjasama pemanfaatan produk unggulan daerah, di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa (21/11).
Gubernur Soekarwo men-jelaskan, Jatim sudah melakukan berbagai langkah pasca-pengali-han tersebut guna mewujudkan komitmen memajukan pendidikan vokasional. Langkah Pemprov Jatim
dengan mengubah komposisi SMU: SMK dari 70:30 menjadi 30:70. Saat ini, posisinya telah menca-pai 35 persen SMU dan 65 persen SMK.
Dengan komposisi seperti itu, setelah semua lulusan SMK ter-sertifikasi, diharapkan bisa mengurangi jumlah pengangguran. “Setiap tahun ada 326 ribu tenaga kerja baru, sehingga kita harus be-kerja keras termasuk menyiapkan lulusan yang nyambung (link and match) dengan industri maupun UMKM yang membutuhkan,” ujarnya.
Ditambahkan, Jatim memiliki sedikit persoalam dalam hal pen-didikan vokasional. Secara kes-eluruhan ada 1991 SMK dengan komposisi 290 SMK negeri dan 1600 SMK swasta. Dari 1.600 SMK swasta, yang terakreditasi A baru 20 persen. “ Sisanya masih perlu
dibenahi,” ungkap Pakde Karwo.Oleh sebab itu, berbagai upaya
terus dilakukan untuk mening-katkan kualitas lulusan. Salah satunya dengan menerapkan dual track strategy yang meliputi sektor formal dan strategi non formal. “Strategi formal akan diarahkan dengan meningkatkan kualitas lulusan SMK dengan menambah muatan kurikulum yang diampu perguruan tinggi yang ada fakultas tekniknya,” ujarnya. Juga upaya menciptakan wirausahawan yang punya daya saing memasuki pasar dalam negeri maupun pasar global.
Selanjutnya, pada strategi non formal diarahkan untuk me-ningkatkan kualitas tenaga kerja terampil dan bersertifikat. Caranya, dengan peningkatan sumber daya manusia melalui SMK mini dan balai latihan kerja dengan target 30.032 orang. “Setidaknya Jatim
5 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
GUBERNURAN
Gubernur Jawa Timur
Soekarwo
Jatim sudah melakukan berbagai
langkah pasca-pengalihan tersebut guna mewujudkan
komitmen memajukan pendidikan vokasional.
Langkah Pemprov Jatim dengan mengubah komposisi SMU: SMK dari
70:30 menjadi 30:70.
bisa menyediakan 227.825 tenaga kerja bersertiifikat dan berdaya saing,” jelasnya.
Ketua APPSI, Syahrul Yasin Limpo menegaskan peran dan fungsi gubernur sebagai tangan kanan dan menteri sebagai tangan kiri presiden. Untuk itu, diharapkannya segala kegiatan pusat di daerah di-koordinasikan dengan gubernur.
Gelar Daeng Gubernur Jawa Timur, Soekarwo,
menerima gelar “I Lewa Daeng Mannimbang” dari Gubernur Su-lawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo atas nama masyarakat Sulawesi Selatan. Penyerahan gelar ditandai dengan disematkannya topi ke-hormatan kepada Pakde Karwo -sapaan akrab Gubernur Soekarwo pada acara pembukaan Workshop APPSI.
Pakde Karwo menyebut ge-
lar sebagai penghargaan luar biasa baginya. Penghargaan ini dinilainya menjadi simbol bahwa kebhinekaan di Indonesia adalah kebutuhan mutlak. “Penghargaan ini menandakan semakin erat
hubungan antara masyarakat Jatim dan Sulsel,” ujarnya
Pakde Karwo mengharapkan hubungan lebih erat Jawa Timur dengan penduduk nusantara sebagaimana dicanangkan Kera-jaan Mojopahit tahun 1294 dalam Kitab Sutasoma, yaitu bersatunya masyarakat nusantara dengan landasan bhinneka tunggal ika tan hana darma mangruwa, dan per-satuan tahun 1904 dengan men-jadikan bendera gula kelapa atau merah putih sebagai pemersatu.
Gubernur Syahrul Yasin Limpo menjelaskan alasan pemberian gelar “I Lewa Daeng Mannimbang” kepada Pakde Karwo, terutama karena Gubernur Jatim ini dirasa memberikan rasa aman, nyaman, damai, dan sejahtera bagi masya-rakat serta berhasil melakukan peningkatan kualitas di berbagai bidang.
Usai pemberian gelar kehorma-tan, dalam kesempatan ini juga di-lakukan penandatanganan kerjasa-ma antara Gubernur Jatim dengan Gubernur Banten, serta Gubernur Jatim dengan Bupati Nunukan ten-tang pembangunan ekonomi dae-rah. Kerjasama ini menjadi payung bagi para pengusaha dua wilayah untuk melakukan transaksi dagang dua wilayah, termasuk BUMD-nya. (red)
6 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
Peluncuran Buku Potret Pembangunan
Jawa Timur
P
GUBERNURAN
emerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan buku Pembangunan Jawa Timur Berkea-
dilan dan Berdaya Saing, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (14/11). Peluncuran dihadiri para rektor perguruan tinggi di Jawa Timur, para pejabat, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam buku berjudul Kegagalan Liberalisasi di Dalam Pembangunan Inklusi tersebut dijelaskan, peme-rintahan Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Soekarwo bersama Saifullah Yusuf, menganut sistem efektivitas, bukan efisiensi.
Menganut ekonomi kerakyatan yang mengutamakan keadilan dan daya saing.
“Karena umumnya keadilan tidak akan pernah bertemu dengan efisiensi. Oleh sebab itu buku tersebut salah satunya mengu-pas bagaimana bisa mencari titik temu antara keadilan dan efisiensi di Jawa Timur,” kata Gubernur Soekarwo saat peluncuran buku.
Buku itu juga menjelaskan jalannya pemerintahan dengan memfasilitasi perusahaan berskala besar agar tetap eksis. Selanjutnya masyarakat yang berusaha di kelas menengah di sektor Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) bisa diberi kredit dengan suku bunga murah agar bisa tetap hidup berkembang, serta mempertahankan dan men-ingkatkan daya beli.
Gubernur Soekarwo menga-takan, buku ini merupakan hasil kajian dari berbagai diskusi dan seminar yang diselenggarakan Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Timur. “Menampilkan potret Jatim dan kajian tentang konsep pem-bangunan Jatim,” ujarnya seraya berharap buku itu bisa menjadi panduan dalam merancang dan menyusun program pembangunan ekonomi yang punya daya saing.
Pono
7 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
Dual Track strategy ini merupa-kan strategi membangun yang berkualitas, standar terampil bersertifikat yang akan mampu memiliki daya saing di dunia kerja. Juga mampu menjadi wirausaha-wan yang akan terkoneksi pada saat berproduksi dengan strategi pembiayaan bunga murah maupun fasilitasi pasar.
“Pasar domestik maupun global. Produk-produk wirausahawan hasil pembangunan SDM tersebut akan memiliki daya saing yang tinggi ser-ta mampu meningkatkan keman-dirian ekonomi Jatim,” katanya.
Pembangunan SDM, kata Pakde Karwo, akan mampu mempercepat provinsi ini memiliki strategi pem-bangunan ekonomi yang berbasis keterampilan, keahlian atau human development this economy yang didukung penggunaan sumber daya alam yang terkendali untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Jatim.
Bonus Demografi Jatim memiliki bonus demografi
dengan jumlah penduduk usia produktif (1564) tahun pada tahun 2019. Setidaknya penduduk usia produktif mencapai 69,60 persen. Dengan demikian harus dimaksi-malkan, sebab bila tidak dipersiap-kan akan menjadi bencana.
Pakde Karwo mengantisipasinya dengan melakukan pengembangan pendidikan vokasi untuk mencetak tenaga kerja terampil. Jika tidak segera dilakukan, jumlah pengang-guran akan semakin meningkat dan dipastikan akan menimbulkan berbagai persoalan, khususnya di Jawa Timur.
“Kami akan menggandeng beberapa perguruan tinggi negeri untuk mengampu beberapa SMK serta menyiapkan pelatihan dan kurikulum berbasis industri bagi siswa,” katanya. (sti)
GUBERNURAN
Karena umumnya keadilan tidak akan
pernah bertemu dengan efisiensi. Oleh sebab itu
buku tersebut salah satunya mengupas
bagaimana bisa mencari titik temu antara
keadilan dan efisiensi di Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur
Soekarwo
Kualitas SDMPakde Karwo, sapaan Guber-
nur Soekarwo, menyatakan tetap konsisten berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)) masyarakat agar masya-rakat Jatim memiliki daya saing di dalam persaingan global.
Seperti dijelaskan dalam buku, salah satu upayanya dengan me-nerapkan dual track strategy yang meliputi sektor formal dan strategi non-formal. Tidak saja untuk penempatan SDM di dunia kerja, juga dalam rangka menciptakan wirausahawan yang punya daya sa-ing untuk menguasai pasar dalam negeri maupun pasar global.
“Strategi formal akan diarahkan dengan meningkatkan kualitas lulusan SMK dengan menambah muatan kurikulum yang diampu
perguruan tinggi yang ada fakultas tekniknya,” ujarnya.
Selanjutnya, pada strategi non formal diarahkan untuk mening-katkan kualitas tenaga kerja te-rampil dan bersertifikat. Pemprov Jatim juga berupaya meningkatkan SDM melalui SMK mini dan balai latihan kerja, di antaranya melalui pelatihan tenaga kerja terampil bersertifikat di 16 UPT pelatihan kerja. Targetnya 30.032 orang. Ditam bah SMK mini yang sampai 2016 telah dibentuk lewat pelati-han 264 lembaga terakreditasi A sebanyak 132 unit, Akreditasi B se-banyak 90 unit, Akreditasi C 26 unit serta non akreditasi sebanyak 16 unit dengan target 52.800 lulusan.
“Setidaknya Jatim bisa menyedia kan 227.825 tenaga kerja bersertifikasi dan berdaya saing,” jelasnya.
8 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
BERBASIS KELUARGA
LAPORAN UTAMA
Provinsi Sehat
Kesehatan Nasional (HKN) ke-53 diperingati setiap 12 November. Di Jawa Timur dirayakan secara meriah dan semarak, ditandai berbagai acara mulai dari
jalan sehat, senam pagi serta makan buah dan sayur bersama dilaksanakan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
humas Dinkes Jatim
9 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
TBERBASIS KELUARGA
LAPORAN UTAMA
Jika sudah satu keluarga sehat tentu
akan menular ke ruang lingkup yang lebih luas seperti desa/
kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota hingga menyebar ke seluruh
Jatim. Selanjutnya, kebutuhan gizi seimbang dan sarana prasarana
kebersihan secara bertahap dipenuhi
ema besar yang diusung “Sehat Keluar-gaku, Sehat Indonesiaku”. Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga sebagai
titik awal mendorong masyarakat hidup sehat secara mandiri. Jawa Timur menyatakan siap untuk menjadi provinsi sehat berbasis keluarga pertama se-Indonesia.
Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk melakukan percepatan pembangunan di bidang kesehatan ditunjukkan dengan pencanangan “Jawa Timur Sehat dengan Pendekatan Keluarga” di Alun-Alun Kota Tuban, Kamis, (16/11). Wakil Gubernur (Wagub), Saifullah Yusuf bersama Bupati Tuban, Fathul Huda dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Kohar Hari Santoso hadir meresmikan.
Wagub Saifullah Yusuf mengatakan, sebagai unit terkecil dari masyarakat, peran keluarga sangat pen-ting untuk membiasakan, membudayakan dan men-gampanyekan pola hidup sehat. Selain itu, hal yang tidak boleh dilupakan adalah senantiasa menjaga kebersihan lingkungan hingga benar-benar menjadi kesadaran kolektif.
“Jika sudah satu keluarga sehat tentu akan menular ke ruang lingkup yang lebih luas seperti desa/kelura-han, kecamatan, kabupaten/kota hingga menyebar ke
Wakil Gubernur Jawa Timur
Saifullah Yusuf
LAPORAN UTAMA
10 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
seluruh Jatim. Selanjutnya, kebutu-han gizi seimbang dan sarana pra-sarana kebersihan secara bertahap dipenuhi,” tutur Wagub yang akrab disapa Gus Ipul.
Diungkapkan, ada tiga kegiatan yang ditekankan Gerakan Masya-rakat (Germas), pertama, melaku-kan aktivitas fisik 30 menit per hari. Kedua, mengonsumsi buah dan sayur, dan ketiga, memeriksakan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini penyakit. Seluruh kagiatan tersebut merupakan bagian dari langkah preventif untuk meng-hindari penyakit.
Menurutnya, langkah promotif preventif sangat penting di sam ping kuratif dan rehabilitatif. Selama ini, pembiayaan di berbagai fasilitas kesehatan lebih banyak didominasi oleh pengobatan. “Jika andalan kita kuratif, berapa pun anggarannya tidak akan cukup, BPJS pun tidak
akan cukup. Maka nya sebelum terlambat, preventifpromotif harus diperkuat,” ucapnya.
Ia mengimbau masyarakat mem-biasakan gaya hidup sehat sejak dini seperti menjaga pola makan, menghindari makanan instan dan rajin berolahraga. Gaya hidup sehat memang sering diabaikan namun sangat dibutuhkan untuk men-jaga tubuh tetap bugar dan sehat hingga masa tua.
“Saya bahagia secara umum masyarakat Jawa Timur olahra-ganya sudah menjadi kebiasaaan. Di tingkat RT RW sering saya temui melakukan kegiatan bersama baik jalan pagi maupun bersepeda,” ujarnya.
12 Indikator Gus Ipul meminta masyarakat
untuk menyukseskan 12 indikator keluarga sehat yang telah ditetap-kan Kementerian Kesehatan (Ke-
menkes). Peran aktif dan dukungan masyarakat sangat menentukan masa depan kesehatan manusia Jawa Timur di masa mendatang.
Adapun 12 indikator keluarga se-hat yang dimaksud adalah keluarga mengerti dan mengikuti program keluarga berencana (KB), Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar dan bersalin di fasilitas kesehatan agar bayi lahir sehat dan bayi selamat, balita mendapatkan imunisasi dasar lengkap, pembe-rian ASI Ekslusif pada bayi 0-6 bu-lan dan pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan.
Selanjutnya, penderita hi-pertensi berobat teratur, penderita tuberculosis(TB) paru berobat sesuai standar, tidak ada anggota keluarga yang merokok, seke-luarga sudah menjadi anggota JKN, mempunyai akses sarana air bersih,menggunakanjamban kelu-arga dan anggota keluarga dapat
Santoso menambahkan, Indonesia khususnya Jawa Timur saat ini se-dang memasuki musim pancaroba. Cuaca yang berubah tak menentu dari panas ke hujan dan seba-liknya membuat daya tahan tubuh jadi menurun sehingga potensi terserang penyakit menjadi lebih besar.
“Penyakit yang sering dide rita masyarakat ketika memasuki musim pancaroba adalah pe nyakit pada saluran nafas (ISPA) dan saluran cerna seperti diare. Apabila muncul gejala, harus langsung diperiksakan ke Puskesmas agar tidak semakin parah,” tutur Kohar Ia mengimbau masyarakat memperhatikan keber-sihan lingkungan terutama yang berpotensi menjadi sarang penyakit seperti tempattempat perkembang-biakan nyamuk penular Demam Berdarah (DBD). Tim Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap kabupaten/kota diharapkan dapat mengoptimalkan perannya. (luk)
sejumlah penelitian, saat ini ter-jadi perubahan pola penyakit dari awalnya penyakit menular menjadi penyakit tidak menular yang men-dominasi.
Mulai tahun 1990 hingga 2015 telah terjadi pergeseran pola pe-nyakit. Penyakit menular yang sebelumnya terbanyak dalam pelayanan kesehatan, berubah menjadi penyakit tidak menular yang memiliki proporsi utama atau 57 persen dari total seluruh kasus. “Hal ini akibat perubahan pola hidup masyarakat, pola hidup yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan makan makanan yang tidak sehat,” ungkapnya.
Beberapa jenis penyakit menular di antaranya infeksi saluran perna-fasan atas, tuberkulosis dan diare. Sedangkan penyakit tidak menular yang jumlahnya cukup besar yaitu tekanan darah tinggi, stroke, kanker, jantung dan diabetes melitus.
Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari
11 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 82OKTOBER 2017
LAPORAN UTAMA
mengakses pelayanan kesehatan jiwa.
Keluarga sehat, sambungnya, adalah upaya pemberdayaan individu dalam keluarga yang ter-integrasi dengan upaya pelayanan kesehatan.Seluruhnya dilakukan bersama petugas Puskesmas secara pro aktif kepada keluarga yang ada di wilayah kerjanya berdasarkan kondisi dan masalah kesehatan.
Terlebih, Kemenkes telah menyatakan bahwa di tahun 2020 mendatang, Indonesia akan men-dapatkan bonus demografi. Jumlah penduduk usia produktif akan sangat banyak. Perlu diantisipasi agar proyeksi jumlah generasi usia produktif yang mencapai 164 juta jiwa benar-benar manusia yang sehat dan produktif.
Pergerseran Pemprov Jawa Timur meminta
masyarakat mewaspadai perge-seran pola penyakit. Berdasarkan
humas Dinkes Jatim
12 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
erdagangan antardae-rah dinilai memiliki peran strategis terhadap perekonomian daerah
maupun nasional. Perdagangan antar daerah terbukti memperkuat pasar dalam negeri dari serangan pasar bebas.
“Perdagangan dalam negeri ini harus terus didorong dalam pasar global. Apalagi sebanyak 40 persen pasar atau captive market ASEAN berasal dari Indonesia,” ujar Guber-nur Jawa Timur, Soekarwo, saat menjadi keynote speaker Work-shop Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) dalam rangka Kerjasama Pemanfaatan Produk Unggulan Daerah “Optimal-isasi Kerjasama Perdagangan Antar Daerah” di Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya, Rabu (22/11).
Pakde Karwo sapaan lekatnya, menjelaskan, melihat potensi besar
Misi Dagang Jatim PERKUAT PASAR DALAM NEGERI
istimewa
LOH JINAWI
P perdagangan dalam daerah ini Jawa Timur kemudian mendirikan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi. Tujuannya, untuk memperkuat logistik dan konektivi-tas antardaerah, termasuk meri-ngankan biaya perdagangan. KPD Jatim juga berperan memotong jalur distribusi yang terlalu panjang di Indonesia sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang dengan harga lebih murah.
“Konektivitas antar daerah akan meringankan biaya perdagangan. KPD Jatim berperan penting dalam memotong jalur distribusi yang ter-lalu panjang dari industri di tanah air,” tegas Pakde Karwo.
Melalui KPD tersebut, kata Pakde Karwo, berbagai kegiatan bisa dilakukan. Antara lain, pro-mosi produk unggulan Jawa Timur, temu bisnis dan transaksi dagang, mendukung rangkaian nilai (value
chain) komoditi dalam negeri, business aggregator, serta sekali-gus market intelligent dan pameran terpadu terhadap komoditi unggu-lan. Di antaranya, fashion, keraji-nan, kulit dan produk kulit, perhi-asan, alas kaki, kosmetik, logam, kayu, dan aksesoris di beberapa wilayah.
Perdagangan Terus Naik
Selama ini kinerja perdagangan antara daerah Jatim meningkat tiap tahunnya, khususnya ekspor antar-daerah. Kenaikannya dari tahun ke tahun cukup tajam, yakni sekitar 19-21 Persen. “Itu kenaikan yang luar biasa. Grafik kenaikannya tidak linear, tetapi quantum,” kata Pakde Karwo.
Berdasarkan data BPS Jatim, tahun 2016 kinerja perdagangan Jatim surplus Rp 100,56 triliun. Untuk kinerja ekspor antardaerah
13 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
tuhan di DKI Jakarta dan Jateng,” jelasnya.
Efektifitas 26 Kantor Perwaki-lan Dagang (KPD) yang ada di tiap provinsi memberikan andil besar buat jalur perdagangan di Jatim. Mereka bisa menjual berbagai produk yang dibutuhkan di tiap wilayah. Peran aktif dalam penjua-lan produk khas daerah ini yang menjadi keunggulan Jatim dalam meraup pendapatan.
Untuk tahun lalu, katanya, misi dagang Jatim dilakukan de-ngan promosi produk unggulan Jatim, temu bisnis dan transaksi dagang. Ada juga support value chain komoditi dalam negeri, business aggregator dan market intelligent.
Bahkan, sepanjang 2016 saja ada 10 misi dagang yang terjadi serta memiliki transaksi di Kepu-lauan Riau sebesar Rp 51,5 miliar, Kalbar dengan nilai transaksi Rp19 miliar, Jakarta dengan nilai tran-saksi Rp661 miliar, Kaltim dengan nilai transaksi Rp372,8 miliar, Sul-sel dengan nilai transaksi Rp99,7 miliar. Selanjutnya NTB dengan nilai trasaksi Rp216,3 miliar, NTT dengan nilai transaksi Rp189,7 miliar, Maluku dengan nilai tran-saksi Rp393,8 miliar serta Sulut dengan nilai transaksi Rp183,5 miliar.(red)
Misi Dagang Jatim PERKUAT PASAR DALAM NEGERI
LOH JINAWI
dan luar negeri pada tahun 2016 mencapai Rp 808,69 triliun dan impor luar negeri dan antardaerah mencapai Rp 733,42 triliun. Nilai tersebut juga ditunjang dengan posisi Jatim yang diuntungkan dari segi geografi ekonomi, sehingga logistik dan connectivity menjadi lebih murah.
Pakde Karwo berharap, perda-gangan antar daerah bisa lebih dioptimalisasi dan diperluas. “Pertemuan APPSI merupakan pertemuan yang paling produktif. Kepala daerah bisa lebih mengerti dan peduli, sehingga perdagangan bisa lebih optimal,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih, mengatakan, perdagangan antar-daerah dari 34 provinsi sa ngatlah berpengaruh pada Produk Do-mestik bruto (PDB) Indonesia. Guna meningkatkan perdagangan, Presiden RI, Joko Widodo, telah memberikan tiga mandat kepada Kementerian Perdagangan, antara lain menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting, mengutamakan penyerapan produksi dalam negeri, meningkatkan ekspor dan menjaga neraca perdagangan, serta mem-bangun dan merevitalisasi pasar rakyat.
Perdagangan antar pulau di
Jawa Timur (Jatim) memiliki poten-si besar. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ja-tim M Ardi Prasetiyawan menutur-kan, banyak produk jadi yang coba dikembangkan untuk bisa menjadi komoditas yang laku di pasaran.
Misi dagang ke luar pulau atau perdagangan antardaerah di-lakukan Jatim antara lain ke NTB, Kalimantan, Sumatra hingga ke Sulawesi. Selain ke luar Jawa, Jatim juga banyak melakukan perdaga-ngan bahan pokok ke dua Provinsi di Jawa, yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Ke dua provinsi itu Jatim melakukan penjualan beras dan sapi.
“Pasokan beras dan sapi masih dominan dari Jatim untuk kebu-
Perdagangan dalam negeri ini harus terus didorong dalam pasar
global. Apalagi sebanyak 40 persen pasar atau captive market ASEAN berasal dari Indonesia,
Gubernur Jawa Timur
Soekarwo
14 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
akil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, mendorong kerjasama antara
Jatim dan Australia dalam bidang standarisasi mutu produk, khu-susnya produk agro, makanan dan minuman. Kerjasama ini diharap-kan dapat menyeimbangkan neraca perdagangan JatimAustralia yang mengalami defisit.
“Kami ingin produk Jatim sejak dari awal atau di on farm, proses, hingga jadi bisa sesuai dengan standar Australia, sehingga bisa diterima oleh pasar Australia,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur,
KERJASAMA STANDARISASI MUTU PRODUK Dengan Australia
W
LOH JINAWI
Biro humas Jatim
Saiful lah Yusuf, saat menerima kun-jungan kerja Wakil Menteri Perda-gangan dan Investasi Australia, Mr Keith Pitt di Hotel Sheraton Sura-baya, Selasa (7/11).
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, Australia memiliki standar yang ketat terkait produk impor yang bisa masuk ke negara tersebut, sehingga produk yang bisa masuk pasar Australia sangat berkualitas. Karena itu, ker-jasama standarisasi mutu produk menjadi langkah tepat agar produk Jatim bisa diterima pasar Australia.
“Kami siap mengikuti dan memenuhi standar Australia. Jika
produk Jatim bisa masuk pasar Australia, ini berdampak positif pada neraca perdagangan Jatim yang masih defisit dengan Australia” katanya.
Berdasarkan data BPS, dalam kurun waktu 2013-2017, ki nerja perdagangan JatimAustralia menunjukkan defisit bagi Jatim. Pada 2015, ekspor Jatim ke Aus-tralia mencapai 392,52 Juta Dollar AS, sedangkan impornya menca-pai 555,48 Juta Dollar AS (defisit -162,96 Juta Dollar AS), kemudian tahun 2016 ekspor Jatim mencapai 358,60 Juta Dollar AS, impornya mencapai 518,73 Juta Dollar AS
15 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
Kami ingin produk Jatim sejak dari awal
atau di on farm, proses, hingga jadi bisa sesuai dengan standar Australia,
sehingga bisa diterima oleh pasar Australia
Wakil Gubernur Jawa Timur
Saifullah Yusuf
LOH JINAWI
Biro humas Jatim
(defisit 160,13 Juta Dollar AS). Sementara sampai dengan Septem-ber 2017, ekspor Jatim mencapai 282,22 Juta Dollar AS, impornya mencapai 720,86 atau defisit -438,64 Juta Dollar AS.
Dengan adanya standarisasi mutu, lanjut Gus Ipul, diharapkan makin banyak komoditi Jatim yang diekspor ke Australia. Adapun 10 komoditi utama non migas Jatim yang diekspor ke Australia adalah kayu, barang dari kayu, kertas kar-ton, daging dan ikan olahan, ber-bagai barang buatan pabrik, mesin/peralatan listrik, besi dan baja, plastic dan barang dari plastic, per-abot, penerangan rumah, alas kaki, serta produk industri farmasi.
Sementara dari kinerja investasi, Australia termasuk dalam 10 besar realisasi investasi PMA pada triwu-lan 3 Tahun 2017. Adapun realisasi PMA tersebut sebanyak 28 proyek dengan nilai US$ 17.794,4 ribu. Sementara negara yang paling be-sar investasi PMA di Jatim adalah
Singapura.
Australia Siap Wakil Menteri Perdagangan dan
Investasi Australia, Mr. Keith Pitt menyatakan siap untuk menindak-
lanjuti rencana kerjasama standa-risasi mutu produk dengan Jatim. Menurutnya, Australia memiliki system standarisasi yang tinggi, se-tiap produk impor akan dilakukan riset pasar dan pengujian dengan seksama.
Dengan adanya kerjasama standarisasi mutu produk, di-harapkan produk asal Jatim makin berkualitas sehingga bisa meme-nuhi standar di Australia. Keith juga menekankan pentingnya pening-katan teknik dan inovasi dalam pertanian agar produk semakin melimpah dan berkualitas.
“Jatim adalah pangsa pasar yang besar, dan banyak komoditi yang dibutuhkan oleh Australia. Kami harap kerjasama ini nantinya bisa lebih banyak lagi komoditi yang bisa kami impor dari Jatim” ka-tanya.
Keith juga optimis kerjasama ini dapat segera diwujudkan, pasalnya Jatim memiliki pangsa pasar yang besar serta situasi dan kondisinya relative kondusif, khususnya di bidang politik. “Politik bisa mem-pengaruhi iklim bisnis, tapi di Jatim kondisinya sangat baik” pungkas-nya.(red)
16 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
engkonsumsi ikan sangat berpengaruh terhadap keseha-tan dan kecerdasan se seorang. Hal ini
dikarenakan kandungan protein, vitamin dan omega 3 dalam ikan sangat baik bagi pembentukan kecerdasan otak. Dengan meng-konsumsi ikan secara rutin sejak dini, maka kualitas SDM juga akan meningkat.
“Kualitas SDM sangat dipe-ngaruhi oleh kecerdasan dan kesehatan, sehingga SDM yang se-hat, cerdas dan produktif ini akan mendorong proses pembangunan yang baik sehingga perekonomian meningkat,” ujar Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Jatim Nina Soekarwo, saat Peringatan Hari Ikan Nasional dan Pemilihan Duta Gemarikan Provinsi Jatim Tahun 2017 di Paku-won Imperial Ballroom Surabaya, Kamis (16/11).
Bude Karwo, sapaan lekatnya,
PARAHITA
M mengatakan manfaat mengkon-sumsi ikan sangat besar. Selain meningkatkan kecerdasan otak, mengkonsumsi ikan secara rutin dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung dan kolesterol. Selain itu, kandungan iodium dalam ikan bisa mencegah pe-nyakit gondok.
Ditambahkan, tingkat kecerdas-an dan pertumbuhan anak sangat ditentukan pada 1.000 hari per-tama kehidupan, termasuk sejak masih dalam kandungan. Untuk itu, kepada semua masyarakat Jatim terutama ibu-ibu, agar membiasa-kan diri rutin mengkonsumsi ikan sejak hamil hingga menyusui.
“Jangan percaya makan ikan itu cacingan, justru dengan makan ikan kecerdasan otak kita akan meningkat terutama bagi anak-anak di usia emas 0-8 tahun,” kata Ketua TP PKK Provinsi Jatim ini.
Menurut Bude Karwo, potensi perikanan dan kelautan di Indone-sia terutama Jatim sangat tinggi.
Potensi ini harus terus diman-faatkan secara maksimal. Ia men-contohkan bagaimana negara maju seperti Jepang memiliki tingkat konsumsi ikan tinggi sehingga kuali-tas SDM dan Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakatnya sangat tinggi.
Forikan Jatim, lanjutnya, ber-sama Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim terus mengkam-panyekan makan ikan terutama di pedesaan. Hal ini dikarenakan ba-nyak kasus stunting dan gizi buruk di pedesaan salah satunya disebab-kan salah asupan. “Untuk itu kami terus mengkampanyekan makan ikan sejak dini untuk mencegah penyakit tersebut,” tegasnya.
Duta Gemarikan JatimAcara Peringatan Hari Ikan Na-
sional Jatim ini turut dimeriahkan dengan Pemilihan Duta Gemarikan Jatim Tahun 2017. Dalam kesem-patan ini, Bude Karwo bertindak selaku juri kehormatan dan mem-berikan pertanyaan bagi tiga besar
Konsumsi Ikan TINGKATKAN KUALITAS SDM
17 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
finalis.Pertanyaan yang diajukan Bude
Karwo terkait dengan upaya apa yang akan dilakukan para finalis bila terpilih sebagai Duta Gema-rikan Jatim 2017. “Hal nyata apa yang akan anda kontribusikan untuk bersinergi degan Dinas Kel-autan dan Perikanan serta Forikan Jatim,” tanya isteri Gubernur Jatim ini.
Terpilih sebagai Juara I Duta Ge-marikan Jatim 2017 adalah Wijan-arko Yudha Pradana dari Kota Sura-baya dan Esza Rezky Amaliandini dari Kab. Pamekasan. Kepada Duta Gemarikan yang terpilih, Bude Karwo berharap mereka mampu mengemban tugas untuk meng-
PARAHITA
istimewa
Kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh kecerdasan dan
kesehatan, sehingga SDM yang sehat, cerdas dan
produktif ini akan mendorong proses
pembangunan yang baik sehingga perekonomian
meningkat
Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Jatim
Nina Soekarwo
kampanyekan dan menumbuhkan kesadaran makan ikan terutama di pedesaan.
“Kami harap para duta Gemarikan yang terpilih ini bisa mengedukasi dan mendampingi masyarakat di pedesan dalam mengkonsumsi ikan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim, Heru Tjahjono, mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, Forikan Jatim serta Forikan kab/kota. Pemilihan duta gemarikan ini telah melewati beberapa tahap seleksi mulai dari pelatihan sampai kunjungan lapangan ke beberapa pasar ikan tradisional dan UPT Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim.
“Kunjungan ini dilakukan agar mereka dapat memberikan solusi dan masukan terhadap permasala-han ikan di Jatim,” terangnya.
Turut hadir dalam acara ini Ketua Forikan Nasional, dr. Joko Maryono, SPJP, Wakil Ketua II TP PKK Prov Ja-tim, Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, Kepala Dinas Perikanan dan Kelau-tan dari kab/kota seJatim, Ketua Forikan dari kab/kota seJatim serta pengurus dan anggota TP PKK Prov. Jatim. (red)
18 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
BALITBANG PERKUAT SIDAKabupaten/Kota
PARAHITA
adan Penelitian dan Pengembangan (Ba-litbang) Jawa Timur berusaha melakukan
penguatan Sistem Informasi Dae-rah (SIDa) yang menjadi potensi unggulan Pemerintah Kabupaten/Kota. Rencananya, tahun 2018 mendatang Balitbang Jatim akan memberikan bantuan stimulus pada sejumlah kabupaten/kota. Stimulus tersebut berupa dana kegiatan yang diperuntukkan bagi enam kabupaten/kota, diantaranya Kabupaten Kediri, Jombang, Mo-jokerto dan Malang.
“Harapan saya, stimulus yang diberikan tersebut diupayakan ada dana pendampingan agar pemerintah kabupatan dan kota juga mempunyai komitmen yang kuat dalam rangka implementasi, pelaksanaan dan penguatan SIDa,”
B kata Ardo Sahak, Kepala Balitbang Jatim, Selasa (28/11).
Dikatakannya, sejak Peraturan Bersama Menristek Nomor 03 dan Mendagri Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa diter-bitkan, sampai saat ini ternyata implementasi dan pelaksanaannya tidak mudah dan tidak seperti yang diharapkan. “Kalau saya amati, im-plementasi dan pelaksanaan SIDa di kabupaten/kota di Jatim sejak ta-hun 2016 sudah mulai semangat,” ujarnya.
Tujuan penguatan SIDa adalah untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, serta mendukung pelak-sanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. “Peraturan bersama tersebut juga mengamanatkan bahwa setiap
daerah wajib menetapkan ke-bijakan penguatan sistem inovasi daerah harus tercantum dalam Roadmap penguatan SIDa, yang diintegrasikan dalam RPJMD dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),” katanya.
Integrasi SIDa ke dalam RPJM, yakni menjadikan SIDa sebagai payung kegiatan pembangunan daerah. Oleh karena itu diper-lukan komitmen yang kuat dan koordinasi yang intensif dalam Tim Koordinasi Penguatan SIDa yang diketuai oleh Sekretaris Daerah kabupaten/kota. “Di Jatim saat kurang dari sepuluh kabupaten/kota yang memiliki SIDa. Itupun pemerintah daerah yang memiliki intansi Litbang,” jelasnya.
Menurutnya, agar implementasi pelaksanaan SIDa dapat berja-lan dengan baik sesuai harapan,
19 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
PARAHITA
Harapan saya, stimulus yang diberikan
tersebut diupayakan ada dana pendampingan
agar pemerintah kabupatan dan kota
juga mempunyai komitmen yang
kuat dalam rangka implementasi,
pelaksanaan dan penguatan SIDa
Kepala Balitbang Jatim
Ardo Sahak
pemerintah kabupaten/kota bisa mengangkat potensi unggulan yang mampunyai daya saing dengan sentuhan inovasi. Karena era glo-balisasi saat ini, inovasi merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan inovasi diseluruh penjuru dunia terus bergerak dan tidak pernah berhenti. “Dengan berinovasi maka akan me-menangi persaingan dan mempunyai daya saing,” katanya.
Ardo mengingatkan, untuk mewu-judkan penguatan SIDa, beberapa hal yang diperhatikan, antara lain peningkatan pemahaman tentang SIDa bagi pemangku kepentingan, pembentukan tim koordinasi pengua-tan SIDa, penyusunan dokumen
penguatan SIDa dan dokumen pemetaan potensi unggulan berbasis klaster/zonasi, serta sinkroniasasi atau integrasi kebijakan, program dan kegiatan SIDa antar OPD.
Sekjen Asosiasi Science Techno Park (STP) Indonesia, Gopa Kusworo menambahkan, untuk melakukan penguatan SIDa, kabupaten/kota harus menginventarisasi sektor ung-gulan sebagai penarik (lokomotif) perekonomian daerah.
Syarat strategis potensi unggulan itu, diantaranya harus sesuai dengan visi dan misi kepala daerah, berbasis potensi lokal, baik sumberdaya alama maupaun sumberdaya manusianya, memiliki daya ungkit untuk mening-katkan perekonomian serta menjadi icon daerah (branding).(jal)
20 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
i era pemerintahan berbasis elektornik, mengontrol keamanan informasi agar tidak
diretas oleh pihak tidak bertang-gung jawab menjadi hal yang wajib dilakukan. Karena itu, dalam rangka mewujudkan e-Goverment, Dinas Kominfo Jatim terus melaku-kan sosialisasi kebijakan keamanan informasi.
“Soal keamanan informasi sudah menjadi bagian terpenting dalam e-Government,” ujar Eddy San-toso, Kepala Diskominfo Jatim saat Sosialisasi Kebijakan Keamanan Informasi Berbasis Indeks KAMI di Lingkungan Pemprov Jatim, Selasa
KominfOKronik
Kebijakan Keamanan Informasi TERUS SOSIALISASIKAN
D
reni
(28/11).Menurutnya, keamanan infor-
masi sangat perlu diperhatikan karena data dan informasi penting yang dimiliki pemerintahan bisa mengalami gangguan baik dari sis-tem internal maupun dari eksternal seperti peretasan oleh hacker. Presiden Jokowi pun mentrans-formasikan Lembaga Persandian Negara menjadi Badan Siber dan Persandian Nasional guna meman-tau langsung keamanan sistem negara berbasis elektronik.
Menurut Nur Hafid, selaku pembicara di bidang teknologi Informasi, mengatakan Sistem Manajemen Pengamanan Infor-
masi (SMPI) diatur dalam Peratu-ran Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No 4 tahun 2016.
Terdapat tiga Kategori Sistem Elektornik, yaitu pertama, Sistem Elektronik Strategis (SES) yang ber-dampak serius terhadap kepentin-gan umum, pelayanan publik, dan pertahanan dan keamanan negara. SES menerapkan standar SNI ISO/IEC 27001 dan ketentuan penga-manan lain dari IPPS.
Kedua, Sistem Elektornik Tinggi (SET) yang berdampak terbatas pada daerah tertentu, dengan standar SNI ISO/IEC 27001, serta yang ketiga, Sistem Elektronik
21 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
KominfOKronik
Kebijakan Keamanan Informasi TERUS SOSIALISASIKAN
Soal keamanan informasi sudah menjadi bagian
terpenting dalam e-Government
Kepala Diskominfo Jatim
Eddy Santoso
Rendah (SER) yang lingkupannya tidak termasuk pada SES dan SET, dengan menerapkan Indeks KAMI.
SNI ISO/IEC 27001 menentukan persyaratan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara, dan secara berjelanjutan memperbaiki SMPI. Standar ini mencakup persyaratan untuk penila-ian dan penanganan risiko Keamanan informasi disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Persyaratan yang ditetapkan, bersifat umum dan bermaksud untuk dapat diterapkan oleh semua organisasi, terlepas dari jenis, ukuran, atau sifat organisasi.
Menurut Nur Hafid, untuk mengetahui kate-gori sistem elektronik yang dimiliki organisasi pemerintahan, dapat dilihat berdasarkan nilai bobot pada karakteristiknya seperti anggaran dan jumlah pengguna. Ia juga menegaskan bahwa dalam sistem keamanan informasi, diperlukan perbaikan kualitas yang berkelan-jutan dan perencaan penangangan terhadap resiko dan permasalahan di masa datang.
Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman tentang SMPI, Nirmala Dewi, Kabid Aplikasi Informatika Diskominfo Jatim, mengatakan, salah satu maksud diselenggarakannya acara ini adalah untuk memberikan bahan kebijakan pengamanan informasi di lingkup pemprof Jatim guna mewujudkan percepatan pelaksanaan e-Government. (shi)
reni
22 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
KominfOKronik
PPID Jatim Berbagi Tips dengan PAYAKUMBUH
alam Rangka men-dukung pelaksanaan UU No 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan
informasi Publik, Sekretariat Daerah Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat berkunjung ke Dinas komunikasi dan Informatika ( Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, Selasa (28/11) siang.
“Kunjungan ini untuk berbagi informasi dan tips terkait prestasi yang yang sudah diraih Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen-tasi (PPID) Jatim beberapa waktu lalu,” ujar Sekretaris Diskominfo Kota Payakumbuh, Dedi Anggoro.
Dikatakan Dedi, pihaknya ter-tarik sekaligus ingin mengadopsi langkah-langkah yang sudah dilaku-
D kan Jatim untuk meraih berbagai prestasi.
“Kominfo Jatim mengispirasi kami untuk ikut menjadi yang yang terbaik dalam PPID, untuk itulah kami hadir disini,” Kata Dedi.
Pihaknya sangat berharap studi komparatif kali ini bisa memoti-vasi lembaganya untuk lebih maju dalam mengelola PPID.
Dalam Pertemuan, Dedi Ang-goro juga menyampaikan kendala yang dihadapi di lembaganya selain kurangnya sosialisasi, pemanfaatan PPID, dan minimnya anggaran.
Kepala Dinas Kominfo Jatim, Eddy Santoso, mengatakan PPID Jatim menjadi terbaik karena ada komitmen dan kepedulian dari pimpinan. Koordinasi secara perio-
dik harus terus dilakukan untuk mencapai target yang diinginkan dan didukung SDM mumpuni.
“Pengelola PPID itu harus tang-guh, mampu hadapi berbagai macam karakter orang,” ujar Eddy.
Sementara itu Kabid Informasi Publik, Edi Supaji, menambahkan bahwa pengelolaan PPID harus Terbuka dan kasus-kasus yang ada di intern OPD harus diakomodasi.
Senada dengan Edi Supaji, Kasie layanan Informasi Publik, Agus Dwi Muhanan, juga men-jelaskan PPID bisa berjalan baik harus ada payung hukum yang jelas sehingga keberadaanya bisa dilindungi secara maksimal.
Agus menambahkan, keberhasi-lan PPID Jatim tidak terlepas dari
reni
23 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
beberapa hal yakni pola pikir harus berubah, sistem IT yang sudah terintegrasi dengan baik, up date data harus cepat dan akurat dimana bentuk dokumen pendukung harus tersedia di masing-masing Perangkat Daerah.
Seperti diketahui sejak tahun 2015 lalu PPID Jatim sudah melakukan terobosan mela-lui Desk PPID kemudian membuat standarisasi konten melalui website yang disosialisaikan ke seluruh OPD Kab/Kota se Jatim serta konsis ten membuka layanan ruang konsultasi khusus PPID.(shi)
KominfOKronik
PPID Jatim Berbagi Tips dengan PAYAKUMBUH
Kunjungan ini untuk berbagi informasi dan tips terkait
prestasi yang yang sudah diraih Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID) Jatim beberapa
waktu lalu,
Sekretaris Diskominfo Kota Payakumbuh,
Dedi Anggoro.
reni
24 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
INOVASI
Menerangi Pulau Terpencil denganGELOMBANG LAUT
INDONESIA masih mengalami krisis energi listrik. Terutama bagi masyarakat yang menetap di pulaupulau tertinggal, terde-pan dan terluar (3T). Kondisi ini menggerakan Ghufron Fawaid, Muhammad Rifky Abdul Fattah, Pinanggih Rahayu dan Aniq Jazi-latur untuk mengonsep pembang-kit listrik tenaga gelombang laut yang diberi nama Indonesia Tidal Power (INTIP).
Salah satu anggota tim, Abdul Fattah, mengatakan kebutuhan
energi listrik nasional selalu me ngalami peningkatan setiap tahunnya. “Kebutuhan ini tidak mampu terpenuhi dengan pem-bangkit listrik yang ada sekarang,” imbuhnya seperti dilansir di its.ac.id.
Menurut mahasiswa yang juga nyantri di Pesantren Mahasiswa Darussalam Keputih ini, Indonesia harus lebih jeli dalam meman-faatkan potensi energinya. “Se-bagai negara kepulauan, gelom-bang laut Indonesia memiliki
potensi energi yang sangat besar. Sayangnya, potensi tersebut be-lum dimanfaatkan secara maksi-mal,” ungkapnya.
Dikatakan Abdul Fattah, energi gelombang laut berpotensi memegang peran strategis dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Rasio elektrifikasi adalah perbandingan jumlah daerah yang telah dialiri listrik dengan keselu-ruhan wilayah.
“Dengan memanfaatkan gelom-bang laut sebagai pembangkit
25 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
INOVASI
listrik, pulau terpencil di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dapat turut menda-patkan akses listrik. Dampaknya, rasio elektrifikasi nasional akan merambat naik,” tuturnya.
Mahasiswa asal Kalimantan ini melanjutkan, salah satu teknologi pembangkit energi listrik tenaga ombak yang paling banyak di-minati adalah Oscilating Water Column.
”Pengaplikasian alat ini di-letakkan di pesisir laut dan sangat cocok digunakan sebagai pem-bangkit listrik di pesisir pulau daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” ujarnya.
Sayangnya, Oscilating Water Column memiliki tingkat efisiensi yang masih rendah karena suplai udara ke generator tidak kontinu. Dalam hal ini, Abdul dan tim membuat inovasi pembangkit listrik sistem kombinasi tenaga gelombang laut tipe Oscilating Water Column dan angin yang memanfaatkan sistem katup. Pembangkit inovatif ini kemu-dian diberi nama Indonesia Tidal
Power (INTIP).Abdul mengatakan dari hasil
pengujian, nilai tegangan yang dihasilkan INTIP mengalami peningkatan sebesar 24 persen dibandingkan dengan teknologi konvensional. “Sistem katup INTIP membuat sistem searah sehingga terdapat celah udara bertekanan yang mengalir dengan bebas. Kemudian kami manfaatkan udara bertekanan tersebut untuk meng-
gerakan pembangkit listrik tenaga angin,” paparnya.
Abdul berharap, inovasi yang Ia tawarkan ini mampu mem-bantu memenuhi kebutuhan listrik didaerah 3T dengan lokasi di sekitar pesisir. “Generasi emas 2045 akan lahir ketika peme-rataan energi melalui keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indo-nesia telah terpenuhi,” tuturnya. (its/red)
26 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
edikitnya 28 juta orang di Indonesia masih buang air besar (BAB) di tempat sem-
barangan alias tidak di jamban atau WC.
Fakta itu disampaikan water.org, sebuah lembaga nonprofit inter-nasional (NGO) mengutip data dari Badan Perencanaan Pembangunan
Sebanyak 28 Juta OrangIndonesia BAB Tidak di WC
istimewa
Sanitasi Masyarakat MASIH RENDAH
HIJAU
S Nasional (Bappenas), terkait hari jamban sedunia (World Toilet Day) yang diperingati tiap tanggal 19 No-vember. Peringatan itu bertujuan membangun kesadaran mengakses sanitasi serta air bersih.
Manager Advokasi water.org, Musfarayani mengatakan, Bap-
penas menempatkan Indonesia sebagai negara memiliki sanitasi terburuk kedua di dunia. “Data itu dari Bappenas ya, bukan dari saya. Kalau angka 28 juta itu hampir seperti populasi masyarakat di Australia,” kata Fay, sapaan akrab-nya, saat memberikan materi pada
27 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
HIJAU
acara Media Visit dan Workshop II Jurnalis Jatim di Bojonegoro, Minggu (19/11).
Acara digelar water.org bersama Koperasi Mitra Dhuafa (Komida), salah satu Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Tema yang diang-kat kali ini adalah Peran Lembaga Keuangan untuk Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kegiatan ini digelar di Kabupaten Bojonegoro, selama empat hari, sejak Jumat (18/11) hingga Senin (20/11).
Water.org merupakan lembaga nonprofit yang peduli terhadap isu sanitasi dan akses air bersih bagi masyarakat kurang sejahtera atau masyarakat berpenghasilan ren-dah, sedangkan Fomida merupakan partner untuk akses MBR terkait kredit lunak pendanaan memba-ngun fasilitas sanitasi.
Lebih jauh Fay mengatakan, angka lebih besar juga ditunjukkan untuk hal akses terhadap fasilitas sanitasi yang aman. Dari 255 juta penduduk Indonesia, 99,7 juta di antaranya kekurangan akses ter-hadap fasilitas sanitasi yang aman. Sementara itu, 33,4 juta penduduk Indonesia masih kekurangan air bersih.
“Water.org mencoba mem-berikan pemahaman ini ke-pada masyarakat melalui media,” ujarnya.
Masalah global yang dihadapi kebanyakan keluarga di Indonesia dengan status MBR tidak mempu-nyai kemampuan untuk membayar sambungan air baru. Mereka juga tidak mempunyai biaya untuk membangun sarana air sep-erti sumur dan toilet tanpa dana tambahan yang membantu pem-biayaan dari waktu ke waktu.
Fay menjelaskan, selama ini BAB sembarangan masih belum dipan-dang sebagai isu strategis dan pri-oritas. Kondisi ini tertolong dengan
hadirnya lembaga keuangan mikro (LKM) yang bisa melayani MBR untuk urusan ini. “Kami memiliki program water credit atau pinja-man untuk kebutuhan akses air bersih serta sanitasi atau jamban,” ujarnya.
Mengenai program ini, water.org bekerja sama dengan LKM. Total sudah ada 11 LKM yang menjadi mitra water.org untuk water credit. Hingga akhir 2016, sudah 84.367 orang penerima manfaat dengan 22.144 pinjaman sanitasi yang sudah dicairkan. Bentuk kemitraan water.org dengan 11 LKM itu men-dorong lembaga keuangan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat mengenai akses air bersih dan sanitasi.
Menurut dia, jika dilihat dari sisi bisnis, tentu sektor ini sangat seksi. Apalagi masih puluhan juta masyarakat Indonesia yang menga-lami kesulitan untuk akses sanitasi.
Selanjutnya, jika kerja sama su-dah terbangun, water.org mem-berikan pelatihan kepada staf LKM untuk peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait dengan sanitasi dan air bersih. Proses ini mereka namakan technical assistant.
“Nah, bekal ini yang digunakan untuk mitra kami mengedukasi masyarakat mengenai penting-nya jamban. Mengapa tidak kami lakukan sendiri karena kami ingin hal ini menjadi program berkelan-jutan, sehingga ada atau tidak ada water.org, program tetap berjalan,” beber Fay.
PamsimasDirjen Cipta Karya, Kementerian
PUPR, Sri Hartoyo, menyatakan, pihaknya terus memacu program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk peningkatan akses penye-diaan air minum di wilayah per-desaan. Program ini sudah dimulai
sejak 2008 dan sampai dengan 2017 telah dilaksanakan di 33 provinsi dan 365 kabupaten de-ngan cakupan hingga 15.997 desa.
Melalui Pamsimas, telah dilaku-kan inisiasi peningkatan akses air minum dan sanitasi. Namun tingkat pelayanan masih sangat terbatas, yaitu baru 23 dusun dalam setiap desa. Sedangkan program hibah air minum merupakan Program Hibah Pemerintah Pusat kepada Peme-rintah Daerah yang berbasis kinerja dan telah dilaksanakan sejak tahun 2012 - 2017. Program ini telah menghasilkan lebih dari 939 ribu SR baru yang berasal dari 212 ka-bupaten/kota atau setara dengan 4,5 juta jiwa kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Lanjut Sri Hartoyo, mengamati keberhasilan kedua program ini, maka sejak tahun 2016 Peme rintah melakukan kolaborasi program antara program hibah air mi-num dengan program Pamsimas melalui apa yang kita namakan sebagai Program Hibah Air Minum Perdesaan. Diharapkan dengan kolaborasi yang dilakukan oleh kedua program ini, maka dapat meningkatkan investasi Pemerintah Daerah dalam percepatan capaian 100% akses layanan air minum di wilayah perdesaan.
Pemerintah telah menga-lokasikan anggaran untuk Program Hibah Air Minum sebesar Rp 800 miliar dimana alokasi untuk Pro-gram Hibah Air Minum Perdesaan ini sebesar Rp 150 miliar dengan target penambahan akses sarana air minum perdesaan sebanyak 75 ribu sambungan rumah. Sejak di-laksanakan dari tahun 2016 hingga tahun 2017, Program Hibah Air Minum Perdesaan ini telah berkon-tribusi dalam meningkatkan akses bagi 37 ribu sambungan rumah baru atau bagi sekitar 185 ribu jiwa masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah perdesaan. (jal)
28 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
inas Perindustrian dan Perdagangan (Disperin-dag) Jawa Timur kem-bali menggelar gebyar
pasar meriah di halaman kantor Diseprindag pada 29-30 November. Kegiatan ini sebagai ajang mem-promosikan hasil produk-produk Industri Kecil menengah (IKM) dan mendekatkan pasar kepada masyarakat.
Kepala Seksi Stabilisasi Barang Pokok dan Penting Bidang Perda-gangan Dalam Negeri Disperindag Jawa Timur, Tri Subiyantoro, selaku panitia pasar meriah, Senin (27/11) mengatakan, kegiatan pasar me-riah adalah memberikan peluang dan kesempatan kepada masya-rakat khususnya di lingkungan
Pasar Meriah Jatim TERUS DIGELAR
D sekitar Disperindag untuk mem-beli kebutuhan bahan pokok gula minyak goreng, beras, kentang, produk garmen, kerajinan tangan, makanan-minuman (Mamin) serta aneka kuliner.
Kegiatan Gebyar Pasar Meriah ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ba-han pokok dengan harga murah. Di pasar meriah ini juga menyediakan barang-barang dengan harga yang terjangkau dari produk Idustri Kecil Menengah.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap bulan guna memperkenalkan produk-produk IKM yang baru. Kegiatan ini juga dilakukan untuk memfasilitasi dan memberi-
kan peluang kesempatan kepada pelaku usaha untuk memper-kenalkan mempromosikan produk terbarunya kepada masyarakat khususnya dilingkungan sekitar kantor Disperindag. Dikenalkan produk IKM terbaru agar masya-rakat mengetahui kemudian mau membelinya.
Sesuai dengan fungsinya Dis-perindag adalah untuk menga-wal perdagangan di Jawa Timur yang diharapkan berdampak bisa menjaga dan mengendalikan inflasi di daerah. “Oleh sebab itu acara seperti ini diadakan rutin setiap minggu kedua pada setiap bulan selama tahun 2017. Kegiatan pasar meriah & kreatif diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat
naryo
RAGAM DAERAH
Kegiatan pasar meriah adalah memberikan
peluang dan kesempatan kepada masyarakat
khususnya di lingkungan sekitar Disperindag untuk membeli kebutuhan bahan pokok gula minyak goreng,
beras, kentang, produk garmen, kerajinan tangan, makanan-minuman (Mamin)
serta aneka kuliner.
Kepala Seksi Stabilisasi Barang Pokok dan Penting Bidang Perdagangan
Dalam Negeri Disperindag
Tri Subiyantoro
serta para karyawan istansi peme-rintah dan swasta disekitar Dispe-rindag,” ujarnya.
Agar pasar murah meriah bisa berjalan dengan baik, Disperindag berkoordinasi dan menggandeng BUMN, perbankan, Aprindo, PPI, kantor Sansat, BI, Bulog dan para UKM. Pada pasar meriah yang akan digelar pada Rabu dan Kamis 29-30 Nopember 2017 direnca-nakan akan diikuti oleh sekitar 50 stand yang terdiri dari stand makanan minuman, stand kuliner khas Surabaya, juga ada stand produk kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Di pasar meriah gula pasir dijual dengan harga sekitar Rp 11.000/-12.000/kg, beras harganya ber-pariasi mulai Rp 85.000-10.700/kg, telur asin bebek Rp 3.000/butir,, bawang merah bawang putih dijual dibawah harga pasar. Kemudian buah-buahan dengan harga terjangkau seperti jeruk lokal Rp 15.000/kg, salak pondoh Rp 15.000/kg, jambu tanpa biji Rp 20.000/kg, pisang mas Rp 8.000/sisir. Timun mas Rp 8.000/kg, kates kalifornia Rp 9.000/kg.(ryo)
naryo
29 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
30 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
AAPBD 2018 Jatim RP 30 TRILIUN
nggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur tahun Anggaran (T.A)
2018 akhirnya disetujui Guber-nur dan DPRD Jatim pada rapat paripurna, Jumat (10/11). Adapun kekuatan APBD 2018 Jatim yaitu Pendapatan Daerah Rp 29 Triliun 24 Miliar 305 Juta 633 Ribu 760 Rupiah. Belanja Daerah: Rp 30 Trilliun 762 Milliar 55 juta 383 ribu 826 rupiah.
Juru bicara Fraksi Partai Keadi-lan Sejahtera (PKS) Jatim, Ir. H. Artono selain menyatakan persetu-juannya, juga memberikan be-berapa catatan. Catatan pertama masalah prioritas belanja yang fokus pada target kinerja. Kedua, optimalisasi pemanfaatan belanja untuk penyelenggaraan urusan
kewenangan Pemprov Jatim, baik fasilitas bantuan keuangan belanja, bantuan hibah, maupun belanja bantuan sosial.
Ketiga, mengoptimalkan mobi-lisasi sumber dana lain termasuk sumber dana masyarakat, maupun dunia usaha lewat Corporate Social Responsibility (CSR). “Dengan tiga catatan tersebut diharapkan tujuan wujud kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” katanya.
PKS juga menyampaikan, APBD 2018 ini merupakan tahun ang-garan terakhir untuk masa jabatan Pak de Karwo dan Gus Ipul. Oleh karena itu target RPJMD 2014 - 2019 yaitu mengangkat kemiski-nan di Jatim terlaksana lebih baik. “Diharapkan upaya mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin terwujud sehingga bisa dilanjutkan
oleh kepemimpinan Jawa Timur yang baru,” kata Artono.
Ia juga menambahkan, untuk optimalisasi APBD 2018 agar lebih produktif. Maka FPKS mendorong baik secara personal maupun kelembagaan kepada DPRD dan elemen masyarakat lainnya, untuk menjalankan fungsi budgeting dan control. Budgeting secara ketat dan optimal agar semua program berjalan sesuai rencana. Alokasi anggarannya dimanfaatkan sebe-sarbesarnya untuk kepentingan masyarakat Jatim.
Juru bicara Fraksi PDIP Ja-tim, Suharti juga menerima dan menyetujui dengan beberapa catatan. Catatan pertama, perlunya perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga pegawai tidak tetap (PTT) kesehatan di Ponkes-
31 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
istimewa
SUARA INDRAPURA
des se Jatim, dengan memberikan fasilitas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Kedua, perlu adanya kajian ulang mengenai jenis pelatihan kerja di UPT Ketenagakerjaan. Hal ini di-lakukan dalam rangka mengantisi-pasi perkembangan teknologi serta perubahan kebutuhan pasar.
Ketua DPRD Jatim, Abdul Halim Iskandar mengatakan, fokus APBD 2018 ini mengurangi kemiskinan dan mempercepat IPM di Jatim terutama di wilayah Madura dan Probolinggo. Sebab di daerah tersebut belum menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait kemiskinan.
Kedua, memperpendek dispari-tas wilayah dengan memperbaiki masalah infrastruktur. “Kami me nyambut positif langkah pemerintah provinsi untuk membantu sekolah madrasah diniyah dan pe-
santren. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi IPM dan angka buta huruf di Jatim,” ujar Halim, politisi asal Fraksi PKB.
Pendidikan Vokasional Gubernur Jatim, Soekarwo menga-
takan bahwa APBD 2018 ini merupakan harapan bagi pendidikan vokasional Jatim. Pemprov terus mendorong agar Madrasah Aliyah dan SMA terutama di Madura harus memiliki pendidikan vokasional.
Pendidikan vokasional ini, lanjutnya, sangat penting untuk menghadapi bonus demografi tahun 2019 mendatang. Pada masa itu jumlah usia produktif 15 64 tahun sebanyak 69,74 persen.
Selain itu, pendidikan ini untuk menyiapkan lulusan SMK yang ter-akreditasi, sehingga mengurangi jumlah pengangguran. “Setiap tahun ada 326 ribu tenaga kerja baru, sehingga kita harus berkerja keras termasuk menyiap-kan lulusan yang link and match dengan industri yang membutuhkan,” katanya. (pca)
Diharapkan upaya mengangkat
kesejahteraan masyarakat miskin terwujud sehingga
bisa dilanjutkan oleh kepemimpinan Jawa
Timur yang baru
Juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim,
Ir. H. Artono
32 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
O
PKK Lembaga Paling Efektif
Sukseskan KB
Jagad PEREMPUAN
rganisasi pembinaan kesejahteraan keluar-ga/PKK dinilai sebagai lembaga yang paling
efektif dalam mengoperasional-kan program keluarga berencana/KB. Efektifitas ini cukup beralasan, karena PKK memiliki dasa wisma yang langsung bersentuhan de-ngan masyarakat.
“Pencanangan program KB ini memang dari pemerintah, na-mun yang mengoperasionalkan di lapangan yaitu dasawisma PKK. Gabungan ibu-ibu dalam
dasa wisma PKK ini lah yang bisa memberi sentuhan pada KB,” ujar Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat membuka Pencanangan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan Prov Jatim tahun 2017, di Kantor Bappeda Prov Jatim, Surabaya, Senin (20/11).
Pakde Karwo sapaan Gubernur Soekarwo, menjelaskan laju per-tumbuhan penduduk/LPP di Jatim saat ini nilaianya 0,59 lebih rendah dari nasional. Selain itu, total fertility rate/TFR nya juga hanya 1,946. Data-data ini menunjukkan bahwa
program KB cukup berhasil di Jatim, salah satunya berkat peran PKK. “Program-program kemanusiaan dalam PKK lewat dasawismanya terbukti efektif menggerakkan dan menyadarkan masyarakat dalam ber KB,” terangnya.
Menurut Pakde Karwo, operator KB dalam dasawisma yang paling tepat yakni perempuan karena sifat humanis yang dimilikinya. Selain itu, perempuan merupakan simpul jaringan sosial dan transfer sosial pada masa kritis dan krisis. Apalagi, perempuan di Jatim terbukti memi-
Dok PKK Jatim
33 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
Jagad PEREMPUAN
liki produktifitas yang tinggi dengan diraihnya penghargaan pengaru-sutamaan gender selama sepu-luh tahun berturut-turut. “Peran perempuan sangat strategis dalam pembangunan, khususnya dalam hal kemanusiaan,” ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan manusia/IPM, lanjut Pakde Karwo, Pemprov Jatim terus bersinergi dengan PKK baik di bidang pendidikan maupun kesehatan. Apalagi dengan adanya tantangan bonus demografi yang akan dihadapai Jatim pada tahun 2019. “Bonus ini akan menjadi ben-cana, jika pendidikan dan keseha-tannya manusianya tidak diurusi dan disinilah peran penting PKK,” ungkapnya.
Ditambahkan, salah satu si-nergitas program Pemprov Jatim dengan PKK di bidang keseha-tan yakni dibentukya taman Pos Pelayanan Terpadu/Posyandu. Program ini bahkan telah menda-pat penghargaan dari Bank Dunia karena bersifat holistik integral. Lewat Tamas Posyandu, tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak dipantau dan pada saat yang sama orang tua juga dibekali berbagai pengetahua.“Taman Posyandu ini adalah solusi yang bagus karena dalam kegiatannya menyertakan pendidikan parenting,” imbuh Pakde Karwo.
Perbanyak Ponkesdes
Pakde Karwo juga mengusulkan agar kabupaten/kota memperba-nyak keberadaan pondok keseha-tan desa/Ponkesdes dalam rangka meningkatkan upaya preventif dan promotif. Dalam satu ponkesdes ini nantinya paling tidak ada satu orang bidan dan dua orang pera-wat. Berdasarkan data yang ada, dari 5700 total pondok bersalin desa/polindes baru 3.213 yang menjadi ponkesdes. Ponkesdes ini
merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah
“Ibu-ibu PKK yang hadir di sini harus mendorong bupati/wa-likotanya agar mau membentuk ponkesdes. Jika polanya masih kuratif seperti sekarang, maka BPJS juga akan keberatan menanggung biayanya,” jelasnya.
Menurutnya, dengan adanya ponkesdes maka akan memberi rasa tenang pada masyarakat karena dekat dengan balai keseha-tan. Ponkesdes juga merupakan kepanjangan tangan dari puskes-mas, sehingga tugas utamanya yakni memberi pengertian tentang pentingnya kesehatan. “Hampir 80 persen orang sakit itu sebenarnya bukan dari fisiknya namun dari psikisnya, sehingga dengan adanya balai pengobatan yang dekat maka akan mampu menekan jumlah orang sakit di suatu daerah,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II TP. PKK Prov Jatim, Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, menyampaikan,
kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja, memperluas jangkauan layanan, serta percepatan penca-paian berbagai program khususnya KB. Selain itu, diharapkan melalui kegiatan ini dapat memacu sema-ngat para kader PKK, untuk bersi-nergi dengan organisasi perangkat daerah dalam membangun keseha-tan masyarakat di lingkungannya.
“Partisipasi masyarakat dan semua instansi terkait dalam men-sukseskan program KB sangat pen-
ting, sehingga pelayanan paripurna KB dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” terangnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari perwaki-lan TP. PKK kab/kota se Jatim serta instansi terkait. Tema Kesatuan Gerak PKK-KB Kesehatan tahun 2017 Provinsi Jatim yakni “Melalui Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Kita Sinergikan Program Pemba-ngunan Dalam Upaya Peningkatkan Kualitas Keluarga Menuju Indone-sia Sehat”. (red)
Dok PKK Jatim
34 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
TECHNO
MUSEUM TEKNOLOGI INFORMASI
DIRESMIKANuseum Teknologi Informasi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (Stikom) Surabaya
resmi diluncurkan, Selasa (28/11) oleh Walikota Surabaya Tri Risma-harini. Museum ini dapat dijadikan sarana pembelajaran masyarakat awam dan pemerhati atau pecinta Teknologi Informasi (TI).
Risma mengatakan, museum teknologi informasi hadir pada saat yang tepat terutama untuk sarana pembelajaran dan pendidikan generasi muda. Cukup Banyaknya museum di Surabaya akan mem-berikan pilihan bagi masyarakat untuk belajar berbagai hal.
“Karena dari museum seperti ini, kita jadi tahu bagaimana perkem-bangan teknologi informasi dalam peradaban manusia. Ini penting
M dipahami, dan dengan penataan yang menarik, tidak menutup kemungkinan museum juga jadi sarana pendidikan buat masya-rakat,” tambahnya.
“Saat ini perkembangan teknolo-gi dan informasi sangat luar biasa. Perangkat teknologi yang mempe-ngaruhi kehidupan dan peradaban manusia juga terus berkembang. Dan kehadiran museum ini semoga bisa menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda,” kata Tri Ris-maharini.
Risma mengingatkan dengan banyaknya museum di Surabaya, maka akan banyak pilihan bagi masyarakat serta generasi muda untuk belajar apa saja melalui mu-seum-museum yang ada tersebut.
“Karena dari museum seperti ini, kita jadi tahu bagaimana perkem-
bangan teknologi informasi dalam peradaban manusia. Ini penting dipahami, dan dengan penataan yang menarik, tidak menutup kemungkinan museum juga jadi sarana pendidikan buat masya-rakat,” tambah mantan kepala Bappeko ini.
Rektor Stikom Surabaya, Budi Djatmiko, menuturkan, museum teknologi informasi milik Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya saat ini memang masih memiliki koleksi yang belum banyak. Namun dari koleksi yang ada diharapkan bisa memberi gambaran bagi masyarakat tentang perkembangan teknologi informasi.
“Tentunya kami sangat berteri-makasih dengan keinginan masya-rakat untuk memberikan sumbang-sih benda atau apapun berkaitan
Lukman
35 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
TECHNO
Karena dari museum seperti ini, kita jadi tahu bagaimana
perkembangan teknologi informasi dalam peradaban
manusia. Ini penting dipahami, dan dengan
penataan yang menarik, tidak menutup kemungkinan
museum juga jadi sarana pendidikan buat masyarakat,
Walikota Surabaya
Tri Rismaharini.
dengan perkembangan teknologi dan informasi. Kami sangat berterimakasih,” jelas Budi.
Museum Teknologi Informasi Stikom Surabaya, sambungnya, menghadirkan berbagai perangkat teknologi informasi diantaranya komputer dengan CPU dan layar berukuran jumbo, juga beberapa koleksi handphone era generasi awal dengan kekhasan ukurannya yang besar.
Museum tekonologi informasi memperlihatkan secara lebih detil komponen-komponen yang membentuk peralatan teknologi informasi. Masya-rakat secara langsung dapat melihat hubungan antar peralatan dalam satu rangkaian fungsional serta mengetahui banyak hal yang terkait dengan TI,sejak awal peradaban manusia hingga tren di masa depan. Selain itu untuk persem-bahan sembangsih alumni pada alma-maternya.(luk)
Lukman
36 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
Telaga Buret Berbalut Mitos
37 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
Telaga Buret Berbalut Mitos
PLESIR
T
Telaga Buret sangat dikenal warga Kabupaten Tulungagung. Maklum, telaga ini tidak hanya
menjadi tempat wisata, airnya juga digunakan untuk memenuhi kebutuhanwarga empat desa:
Sawo, Gamping, Ngentrong, dan Gedangan.
elaga ini terletak 25 km dari pusat kota Tulungagung ke arah selatan. Area seluas 22,8 hektar dipenuhi rin dangnya pohon-pohon berukuran besar disekitar te-laga, seolah menjadi tameng agar sinar matahari tidak menyentuh kulit.
Melengkapi lebatnya pohon, puluhan kera ekor pan-jang (Macaca mulata) melengkapi keasrian kawasan itu. Beberapa jenis burung pun beterbangan di atas pohon.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sawo, Karsi Nerro Soethamrin mengatakan, lokasi telaga itu dulunya dihuni 22 jenis satwa terbang, 21 jenis satwa darat dan 18 jenis satwa air. “Bahkan Macan (Harimau, red) juga ada. Mulai Macan Kumbang, Macan Rembah, dan Macan Tutul. Tapi sekarang sudah tidak ada,” kata pria 41 tahun itu sam-bil menunjuk area yang biasa di huni satwa liar.
Telaga berukuran 30 x 40 meter ini airnya berwarna hijau kebiruan. “Meski banyak ikan, namun tidak ada warga atau pengunjung yang be-rani mengambilnya,” katanya.
Menurut Karsi, meski terlihat sedikit, tetapi air telaga tidak pernah habis bahkan saat musim kemarau sekalipun. “Airnya pernah diteliti. PH dan segala macamnya diperiksa. Walau saya kurang paham bahasa laboratorium, tapi pada intinya airnya cukup aman untuk dikonsumsi,” katanya.
Tidak jauh dari telaga, sekitar 100 meter, terdapat air terjun Kentheng Rejeng. Untuk menuju ke air terjun, harus melalui jalan setapak yang
38 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83 NOVEMBER 2017
hanya bisa dilalui satu orang. Sum-ber air Telaga Buret, salah satunya juga dari aliran air terjun Kentheng Rejeng.
Kisah DjigangdjoyoSampai saat ini, warga percaya
Telaga Buret menyimpan ba-nyak misteri. Salah satunya cerita tentang Mbah Djigangdjoyo yang diyakini sebagai salah seorang punggawa Kerajaan Majapahit.
Diceritakan Karsi, munculnya Telaga Buret diawali kedatangan rombongan penunggang kuda yang dipimpin Djigangdjoyo. Lantaran melihat pengiringnya letih dan bayi yang digendongnya terus menangis kehausan, ia minta rombongan beristirahat. Ia lantas menggali tanah. Setelah menggali cukup dalam, muncullah sumber air yang kemu-dian menjelma menjadi telaga.
Ketika rombongan Djigangdjoyo meninggalkan tempat tersebut, minta penduduk desa sudi mera-wat telaga. Agar kelestarian ter-jaga, Djigangdjoyo juga berpesan agar penduduk tidak mengambil, apalagi membunuh apa yang ada di sekitar Telaga Buret. Dan jika me-langgar, yang bersangkutan bakal mengalami musibah.
“Setiap tahun warga menggelar ulurulur yang memiliki arti mengu-lur-ulur atau mengawet-awetkan. Kini Ulur-ulur sudah menjadi agenda tahunan Tulungagung. Bupati dan semua muspida selalu hadir,” ujarnya.
Beberapa peristiwa ganjil juga kerap terjadi. “Jasad teman saya yang tenggelam tidak mau mengambang seperti kebanyakan korban tenggelam. Seperti ada gaya tarikan dari bawah,” ujar pria penerima Kalpataru 2016 itu.
Sebagai Ketua Pokdarwis, Karsi Nerro mengakui cukup diuntung-
Munculnya Telaga Buret diawali kedatangan rombongan penunggang kuda yang dipimpin Djigangdjoyo. Lantaran melihat
pengiringnya letih dan bayi yang digendongnya terus menangis kehausan, ia minta rombongan beristirahat. Ia lantas menggali
tanah. Setelah menggali cukup dalam, muncullah
sumber air yang kemudian menjelma menjadi telaga.
39 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 83NOVEMBER 2017
Buret. Apalagi, kini status lahan di Telaga Buret sudah beralih menjadi Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) atau hampir sama dengan hutan lindung.
“Salah satu kendalanya adalah status lahannya masih mayoritas milik Perhutani. Tapi alhamdulilah, kita sudah negosiasi dan akhirnya menjadi KPS, salah satunya Telaga Buret. Jadi minimal sekarang kita bisa membangun dan mengem-bangkan potensi yang ada,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung, Heru Santoso.
Saat ini menurut Heru, Telaga Buret sedang dalam pengajuan perluasan lahan menjadi 60 hek-tare. Tidak ada tiket masuk, hanya biaya penitipan kendaraan. Itu pun seikhlasnya. Sayang wisata alam ini belum didukung akses transpor-tasi umum. “Biasanya pengunjung menggunakan kendaraan pribadi,” tuturnya
Jika dibandingkan wana wisata lainnya di Tulungagung, pember-
dayaan ekonomi warga sekitar tidak maksimal. Warga masih sebatas memanfaatkan air telaga untuk kebutuhan sehari-hari. Ada juga para perajin marmer un-tuk proses pemotongan.
Seharusnya sebagai lokasi wisata, Telaga Buret bisa memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar. Misalkan tentang kuliner, cendera mata atau sajian khas. Sehingga, wisatawan bisa berlama-lama singgah serta memberi dampak positif bagi perekonomian warga. (hjr)
39 POTENSIJAWA TIMUR
EDISI 82OKTOBER 2017
PLESIRkan dengan cerita misterius dan mitos tersebut sebagai modal awal menjaga kelestarian telaga.
Laut SelatanSampai saat ini, belum diketahui
pasti berapa kedalaman Telaga Buret karena tidak ada yang berani menyelam. Karena penasaran, pernah Karsi meminta salah satu kerabatnya yang juga anggota penyelam TNI AL untuk mengukur kedalaman telaga. Meski memiliki keahlian pernah menyelam hingga kedalaman 300 meter, namun kerabatnya tetap menolak karena khawatir di dalam telaga ada pusaran air.
Karsi pun menduga demikian. Terdapat lubang pusaran air yang cukup deras. Dugaannya cukup be-ralasan. Karena dari dalam telaga, kerap muncul benda-benda asing seperti balok kayu dan sampah yang bukan berasal dari lokasi sekitar.
“Contohnya kayu itu (sambil menunjuk kayu panjang dan besar
berukuran kurang lebih 7 meter dengan diameter 25 cm), kita tidak tahu dari mana asalnya, tibatiba muncul dari dalam telaga. Kadang, beberapa pohon yang tumbang ke telaga, juga sering hilang begitu saja ke dalam, seperti ada yang menyedot,” ujarnya.
Jadi selain tidak pernah kering meski musim kemarau, air telaga terkadang meluap tibatiba hingga bibir telaga. Ada dugaan lubang pusaran air itu terhubung ke Laut Selatan, tepatnya Pantai Popoh.
Dua Juru Kunci Telaga Buret yangt memiliki dua
juru kunci, Mbah Nabul dan Sanijo itu, juga menyediakan fasilitas un-tuk mendukung beberapa kegiatan alam, seperti berkemah atau pan-jat tebing. Bahkan perpustakaan juga tersedia yang tempatnya jadi satu dengan pos informasi.
Masih adanya kera ekor pan-jang, sepasang rusa, gua dan air terjun Kentheng Rejeng, menyem-purnakan nuansa alami di Telaga
hajir
PPID