EDISI 7 DIIT
-
Upload
rizky-hadma-subarkah -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of EDISI 7 DIIT
-
8/17/2019 EDISI 7 DIIT
1/4
HSC 2002 - GIZI KEDOKTERAN edisi 7
Kuliah tanggal 23 maret 2005
Oleh: dr.Drajat Boediman Sp.A
Alow teman-teman ketemu lagi sama HSC gizi yang ………….ini (terserah dah mau ngisi apa)huehehehe..selamat menikmati ya..selamat ujian
MID test…cayo..semoga berhasil. Jangan lupa baca buku-buku lain yang mendukung untuk jaga-jaga terhadap soal- soal ajaib.btw..judulnya
pas gak sih…?? Kok aku rada aneh ya?? Tapi ya sudahlah..binun aku…..
Pembahasan kali ini adalah tentang diit kasus kwashirkor dkk
eperti yang sudah kita pelajari dulu-dulu..protein dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi dan juga yang palingpenting untuk membentuk sel-sel jaringan protein baru dalam proses bertumbuh. Di dalam tubuh protein yang
sudah dikonsumsi akan dipecah menjadi asam-asam amino yang nantinya akan berperan sebagai bahan baku
pembentuk protein jaringan.; ex: albumin, jaringan darah dsb.
KWASHIORKOR
Pada penderita kwashiorkor terjadi kekurangan protein, hal ini mengakibatkan hipoalbuminemia tekanan onkotik
menurun cairan intravasa keluar edema.
Terapi diit pada penderita kwashiorkor adalah diit protein dan tinggi kalori.
Terpi diit kwashiorkor : mula-mula BB turun (itu tandanya terapi berhasil artinya oedeman sudah mulai hilang..tapi
harus tetap diteruskan) lama-kelamaan BB naik lagi,tapi sekarang tanpa edema (tandanya pengobatn OK dan
sudah selesai..berhasil)
Kurang protein pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.
Tanda-tanda edema BB > 60%.
MARASMUS
Pasien marasmus mengalami kekurangan energi dan protein. So hampir mirip ama kwashiorkor sama-sama
kekurangan protein, tapi pasien keduanya akan terlihat berbeda, pasien kwashiorkor seperti pembahasan di atas
akan mengalami edema..sedangkan marasmus tidak ada edema,malah kurus….sekali..kenapa??? (ya..betul!!karena
pada marasmus selain defisiensi protein tubuh juga mengalami defisiensi energi..)
S
-
8/17/2019 EDISI 7 DIIT
2/4
HSC 2002 - GIZI KEDOKTERAN edisi 7
(Yok kita lihat kejadiannya)..terjadinya KEP :
Masukan energi kurang
↓↓↓↓
Terjadi endogen break down
↓↓↓↓
Massa tubuh turun
↓↓↓↓
KEP →→→→ marasmus
Ketika tubuh mengalami kekurangan energi dan protein, maka tubuh melakukan kompensasi, and terutama yang
harus dipenuhi dulu ya energi.. kita tau dong kalo tubuh mendapatkan energi itu dari asupan karbohidrat, lemak dan
protein; dan yang terutama adalah karbohidrat. Pada saat asupan benar-benar kurang tubuh akan memecah jaringan
tubuh sendiri untuk menghasilkan energi awalnya glikogen otot and hati tapi ini Cuma bisa berlangsung beberapa
jam saja, jika berlanjut tubuh memecah jaringan lemak lebih awet dari glikogen, tapi tetep aja kalo terus-
menerus dipecah akan habis juga tubuh memecah jaringan protein berat badan jadi turun akibat endogen
break down ini albumin di dalam darah melimpah ruah nah..inilah yang mengakibatkan tidak terjadinya edema
karena albuminkan yang menjaga agar tekanan onkotik tetap seimbang. Jadi walaupun dia kekurangan protein,
protein darahnya ngga kurang malah OK banget..!!
Terapi marasmus berlangsung baik jika BB langsung naik..ciri-ciri tidak ada edema BB
-
8/17/2019 EDISI 7 DIIT
3/4
HSC 2002 - GIZI KEDOKTERAN edisi 7
Terapi diit gizi kurang tingkat berat
∗ Energi 100 – 150 kkal /kag/hari adalah target pengobatan
∗ Harus nutritious alias penuh dengan zat gizi; jumlah boleh sedikit tapi tetep…bergizi full.
∗ Bentuknya disesuaikan bila perlu cair dulu setengah padat padat dst.
∗ Jumlahnya cukup sesuai dengan requirement /kemampuan pasien pelan- pelan pasien diberi makan
sedikit-sedikit dulu semampu pasien bisa makan
∗ Tidak merangsang.. bapaknya bilang jangan diberi cabai dkk
∗ Akseptabel bisa diterima ama si pasien dengan senang hati ngga nimbulin luka ngga nimbulin
diare,muntah and membantu pertumbuhan.
∗ Secara teknis…semboyannya ..start low go slow..
∗ Kebutuhan energi makin tua akan semakin berkurang.
Ex: dalam pertengahan kuliah, bapaknya memberikan sebuah kisah defisiensi vitamin
pasien dengan kekurangan vitamin A awalnya akan mengalami himeralopi/ rabun senja tapi masih fisiologis, keadaan
yang tidak mendapatkan perbaikanmenyebabkan mata menjadi mengering dan terjadi xerosis konjungtiva hal ini
dapat berlanjut air mata tidak dapat keluar lagi karena kelenjar lacrimalis sudah tidak bisa lagi menghasilkan air
mata.so..dalam kasus2 seperti ini harus ditangani dengan cepat dan tepat…
gizi yang buruk sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk menjaga :
Agar suhu tubuh stabil
Tidak hipoglikemi
Jika BB/TB > 70 % boleh dipulangkan.
TERAPI KHUSUS PADA PASIEN GAGAL GINJAL Gagal ginjal : kegagalan ginjal dalam memfiltrasi urine. Jumlah urine / hari < 400 ml,gagal ginjal umumnya disertai
dengan hipertensi dan edema yang sifatnya kenyal ( non piting )karena yang edema adalah sel. Sel banyak
mengandung air lantaran mengandung banyak Na.
Terapi dietetik bertujuan:
∗ Memberikan masukan makanan tanpa memperberat kerja/ faal ginjal
∗ Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah
∗ Mencegah/ mengurangi retensi garam dan air dalam tubuh.
Syarat diit :
∗ Intake protein disesuaikan dengan keadaan ginjalnyadengan melihat hasil pemeriksaan: nilai penjernihan
kreatinin ( creatinin clearence test ) atau glomerulo filtration rate ( GFR ), protein yang berkualitas tinggi (
nilai biologis tinggi )susu, telur, daging, intake protein: 20 – 6- g /hari, tergantung dari keadaan/ funfsi ginjal.
∗ Lemak diutamakan PUFA
∗ Natrium dibatasi pada yang penderita hipertensi, hipokalemia,edema,oligouria/ anuria.
∗ Kalium dibatasi pada gagal ginjal glomeruler dan tidak pada GG tubuler.
∗ Masukan kalori adekuat untuk mencegah endogen protein breakdown
∗ Masukan dan pengeluaran cairan diperhatikan. Pengeluaran urine,keringat/ prespirasi ( IWL ) yang
mencapai ± 500 ml pada dewasa.
∗ Order diit TKRPRG ( RG )I : mengandung 200 – 400 mg Na/ hari. RG II : 600 – 800 mg Na/ hari dan RG III
1000 – 1200 mg Na / hari.
∗ Ingat : meskipun diit tidak diberi garam sama sekali, tetapi diit itu tidak bebas Na sama sekali.
-
8/17/2019 EDISI 7 DIIT
4/4
HSC 2002 - GIZI KEDOKTERAN edisi 7
DIIT SINDROMA NEFROTIK
Sindroma nefrotik ditandai dengan hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia, proteinuria, dan edema. Sering disertai
pula dengan hipertensi. Edema sifatnya “ pitting “. Pada kasus ini terjadi kerusakan di ginjal dan mengakibatkan
terjadinya proteinnuria hipoalbuminemia
Terapi dietetik , tujuan:
∗
Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
∗ Mencegah / mengurangi retensi air dan garam
∗ Mengganti protein yang hilang melalui / bersama urine
Syarat diit :
∗ Mengandung tinggi protein
∗ Rendah garam bila (disertai hipertensi)
∗ Rendah kolesterol
Yang mungkin bisa terjadi :
∗
Terapi diit sudah betul / baik edema berkurang ke arah prognosis yang baik, terapi diit berhasil
∗ Terapi diit sudah betul tetapi edema tetap tidak berkurang atau malah bertambah:
mungkin terjadi klerusakan ginjal yang sangat parahdan sudah tidak sensitif kortikosteroid,so..coba
pengobatan dengan obat lain.
fungsi ginjal baik tapi fungsi hati tidak baik, sintesis albumin turun
fungsi hati baik tetapi keluarnya >> periksa jumlah protein urine sec kuantitatif dengan reagen esbach
urine 24 jam
kemungkinan komplkasi penyakit lain
salah diagnosis
fiuh….akhirnya kelar juga..teman2ku ini aku dah berusaha semaksimal mungkin yang kami bisa, thanx toex rina yang bantuin
ngonsep,etha and rosa..cayo..kita berjuang bersama…kalo ada pertanyaan ato kritik sama HSC gizi ini tanyain eka ama rina ya…kalo
bisa dijawab, ya..dijawab,kalo ngga…..hayo…??kita jawab bareng2 huehehehe..thanx juga fur the layouter yang ngelay out HSC gizi ini
meskipun kita belum pernah ketemu..peace ya…oia..fur my best friends nieta, enno, shinta,kapan kita hjalan2 lagi..ayo blajar yang bener
( yei..emang elu..ka!!hehhe)…and yang sangat kucintai Fother in heaven.. “I love U”….tman2 semua thanx to you …OK deh..bubye
sampai jumpa lagi …..GBU…muuuuach….