Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF...

20
ISSN 1412-2170 Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Terigu LAGANSA (Layanan Pelanggan Bogasari): 0807-1800-888, [email protected], www.bogasari.com, @KreasiBogasari MITRA WACANA Memacu Bisnis Dengan Kemajuan Teknologi

Transcript of Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF...

Page 1: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

ISSN

141

2-21

70Edisi 226/ Tahun XVII / 2019

Media Usaha Kecil Menengah Makanan Berbasis Terigu

LAGANSA (Layanan Pelanggan Bogasari): 0807-1800-888, [email protected], www.bogasari.com, @KreasiBogasari

MITRAWACANA

Memacu Bisnis Dengan Kemajuan Teknologi

Page 2: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/20192

JENDELA

Bagi Anggota BMC (Bogasari Mitra Card): Daftarkan nomor HP anda dan Informasikan

setiap perubahan nomor telepon/HP Anda ke 0807-1-800-888, karena setiap informasi

BMC akan disampaikan melalui SMS.

Jendela ..................................................... 2Sajian Utama .................................. 3-6 Tips ......................................................... 7 Info Bogasari ...................................... 8-11Kisah Sukses ................................... 12-15Info Paguyuban ................................. 16-17Info BMC .............................. 18 Resep ................................................. 19

Dunia bisnis adalah sesuatu yang dinamis. Naik turun, sesuai perkembangan pasar dan daya

beli konsumen. Pun halnya teknologi, juga terus berkembang dan boleh dibilang cukup cepat. Begitu halnya dengan dunia bisnis makanan berbasis terigu seperti mie dengan teknologi mesin pengolahan mie.

Memasuki awal tahun 2019 ini, Bogasari memperkenalkan teknologi baru dalam hal produksi dan pemasaran mie. Untuk produksi mie ada nama alat bernama Renoodle dari PT ReadBoy Indonesia. Sedangkan untuk pemasaran, ada Gerobak Motor khusus penjaja mie ayam dari PT Triangle Motorindo.

Kedua teknologi ini sudah diperkenalkan langsung kepada sejumlah anggota Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro Jakarta dalam arisan bulan Februari. Bahkan, salah satu anggota paguyuban sedang mencoba terus-menerus gerobak motor tersebut.

Kegiatan lain yang digelar Bogasari dan Paguyuban adalah Festival Mie Ayam 2019 yang diawali di Purwakarta dan berlangsung meriah dan sukses. Ada juga pemberangkatan Pemerang Hadiah Umrah Program Gelegar BMC 2018. Dan masih banyak lagi.

Semuanya ada dalam Wacana Mitra Edisi 226/2019 kali ini. Termasuk sepak terjang 2 Nominator Bogasari SME Award 2018 Kategori Gold dalam menjalankan usahanya. Selamat membaca!

Wacana Mitra DigitalUntuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat proses pengiriman, Wacana Mitra akan terbit dalam format PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana Mitra versi digital bisa diak-ses dan diunduh di Webiste Bogasari www.bo-gasari.com, Bogasari MobileApps, atau dikirim ke e-mail masing-masing UKM. Oleh karena itu jika UKM menginginkan Wacana Mitra dikirim via e-mail, silahkan memberikan alamat e-mail kepada [email protected]

Bogasari Ingin Terus Tumbuh Bersama UKM

PENERBIT: PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari Flour Mills. ISSN: 1412-2170 Penasihat: Franciscus Welirang, Herman Djuhar, Erwin Sudharma.Pembina: Anwar Agus, Hans R. Aditio, P. Soegiono D, Iwan Santosa, Budi Sugianto, Koko Santosa, Ivo Ariawan. Penanggungjawab: Rudianto PangaribuanRedaksi: Egi Gias P.Kontributor: Djunaedi Handojo, Beatrix P. Soedibyo, Ahmad Darullah, Umi Wulandari, Julius Ronadi, Ahmad Hadianto, Panji Puspita B., Suyatno, Triana M, Tim Customer Relations.Desain & Lay-out: Egi Gias P.Sekretaris Redaksi: Reni Dasmaniar Sekretariat, & Distribusi: PR & Communication BogasariAlamat Redaksi: PT. Indofood Sukses Makmur tbk. Divisi Bogasari Flour Mills, Jln. Raya Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta - 14110, Telp : (021) 29263800 atau ext 63717, Fax : (021) 4392-0096, e-mail: [email protected]; [email protected]; http//www.bogasari.comDISTRIBUSI TERBATAS UNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIPERJUALBELIKAN

e-kupon hanya bisa diinput

melalui Mobile Apps...!!

Page 3: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 3

SAJIAN UTAMA

Kita mungkin sudah sering mendengar istilah

“Revolusi Industri”. Kalau diartikan secara harafiah

adalah perubahan besar-besaran di sektor industri.

Perubahan atau revolusi industri tersebut tidak lepas

dengan perkembangan teknologi. Dan revolusi

industri tidak hanya menyasar sektor usaha besar

skala industri, tapi juga sektor usaha kecil dan

menengah, bahkan rumahan (home industry). Seperti halnya teknologi baru yang belakangan

ini sedang diperkenalkan kepada para UKM mitra

Bogasari, khususnya pengrajin mie ayam yang

diawali sejak Festival Mie Jakarta pada 16 Desember

2018 lalu. Ada 2 sponsor yang ikut meramaikan acara

tersebut yakni PT Readboy Indonesia dan PT Triangle

Motorindo. Kehadiran keduanya cukup menarik perhatian

pengunjung, termasuk Direktur Indofood Franciscus

Welirang dan Wakil Kepala Divisi Bogasari Erwin

Sudharma. Teknologi terbaru kedua perusahaan ini mulai semakin intens dipelajari, bahkan diperkenalkan kepada UKM mitra Bogasari. PT. Readboy Indonesia mengenalkan

2 teknologi baru yakni ReNoodle dan ReBread. Sedangkan PT Triangle Motorindo memproduksi gerobak motor khusus mie ayam.

“UKM jangan sampai tertinggal oleh perkembangan zaman, sudah saatnya UKM menggunakan alat-alat yang lebih canggih,” ucap Franky Welirang dalam arisan Paguyuban Mie Tunggal Rasa Garamiro, 21 Februari 2019 di Ruang Sumatera, Gedung BBC, pabrik Bogasari Jakarta Utara.

Dua Mesin Otomatis ReBread adalah mesin pembuat roti otomatis

yang sudah dipasarkan di Indonesia sejak 2015. Jenny Widjaja, Presiden Direktur Readboy Indonesia menjelaskan, ReBread diciptakan untuk orang-orang yang ingin membuat roti di rumah. Jadi kapasitasnya hanya bisa menampung adonan sebanyak 1 kg.

Daya yang digunakan mesin ini hanya 30 watt saat membuat adonan dan 495 watt saat memanggang.

Mesin yang beratnya kurang dari 5 kg ini dibandrol dengan harga Rp 2 sampai 3 juta. Saat membeli alat ini, akan diberikan buku yang berisi 22 resep

Memacu Bisnis Dengan Kemajuan Teknologi

Mesin Renoodle diperkenalkan saat Festival Mie Purwakarta

Framciscus Welirang (Paling Kanan) dan Jenny Widjaja (Paling Kiri) memperkenalkan mesin ReNoodle Pro kepada pensiunan karyawan Bogasarii dan anggota Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa garamiro. di Gedung BBC Tanjung Priok

Page 4: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

SAJIAN UTAMA

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/20194

berbagai makanan. Tidak hanya bisa membuat roti, mesin ini juga bisa membuat makanan lain seperti selai, yoghurt, brownies, dan ayam panggang. Selain berisi resep, dalam buku tersebut berisi pula tatacara menggunakan mesin.

“Cara menggunakan mesin ReBread ini mudah sekali. Cukup masukkan bahan-bahan ke dalam mesin, pilih menu, tekan start, dan tunggu hingga makanan matang. Mesin ini sudah dilengkapi juga dengan fitur self timer, sehingga waktu pembuatan bisa diatur sesuai dengan keinginan,” ujarnya.

Yang paling menarik perhatian sebenarnya adalah mesin ReNoodle Pro yang mulai dipasarkan di Indonesia sejak 2016. Mesin pembuat mie otomatis ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 8 menit untuk mengubah 1 kg tepung terigu, 1 butir telur dan 200 mililiter air menjadi 1 kg mie atau sekitar 12 porsi mie mentah.

“Pada dasarnya untuk memproduksi 1 kg mie cukup 5-8 menit. Tapi waktu produksi bisa diatur pengguna. Karena semakin lama waktu produksi akan semakin kenyal mie yang dihasilkan. Mesin ini berkapasitas 1,5 kg, sehingga dalam 1 jam bisa memproduksi 80 porsi mie,” papar Jenny di sela acara baking demo anggota Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro.

Dalam 1 hari, mesin berbobot 27 kg ini dapat digunakan selama 5-7 jam nonstop. Jika mesin dirawat dengan baik bisa awet sampai 5 tahun. Kalau pun ada spare part yang sudah rusak, tinggal diganti saja per bagian. Setiap pembelian mesin ReNoodle

Pro ini akan disertakan juga 4 cetakan mie yang ingin dihasilkan. Mie ukuran sedang, ukuran kecil, ukuran lebar dan cetakan lembaran.

Adonan yang sudah menjadi lembaran ini bisa dibuat pangsit, makaroni, lasagna, dan sebagainya, tergantung kebutuhan. “Kami juga menyediakan jasa pembuatan cetakan khusus bagi siapa saja yang membutuhkan. Kalau untuk custom cetakan ini, harganya tergantung dari desain dan bahan yang akan digunakan,” tambah Jenny.

Gerobak MotorLain halnya dengan teknologi yang ditawarkan

Triangle Motorindo, lebih kepada alat transportasi untuk memasarkan produk mie yakni “Gerobak Motor”. Frengky Osmond, Marketing Communication Triangle Motorindo mengatakan untuk menjajakan mie tidak harus dengan gerobak dorong. “UKM harus bisa bergerak cepat. Bukan hanya menunggu bola, sekarang ini sudah saatnya UKM menjemput bola.” ucapnya.

Contoh gerobak motor yang digunakan khusus mie ayam ini adalah type Karya Bit 100. Gerobak motor ini memiliki kapasitas mesin 100 CC dengan daya angkut bisa mencapai 500 kg. Pada bagian bak, terdapat tempat penyimpanan kompor, penyimpanan dandang, penyimpanan mie, penyimpanan gas, penyimpanan botol, dan tempat meracik mie yang akan disajikan.

Bak pada gerobak motor ini sudah memiliki atap sehingga tempat penyajian mie tidak terpapar

sinar matahari langsung dan hujan. Harga sementara gerobak motor khusus penjual mie ayam ini Rp 28 juta. “Sebagai teknologi baru, tentu kami butuh masukan dari para penjaja mie ayam untuk lebih menyempurnakan kebutuhan di lapangan. Bahkan bisa dipesan customize atau sesuai kebutuhan masing-masing penjaja,” kata Frengky.

Teknologi baru yang dikeluarkan kedua perusahaan ini mungkin belum sempurna. Dan seturut dengan perkembangan teknologi, ia pun harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. (EGI/RAP)

Suwarjo anggota Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Garamiro, menguji kenyamanan gerobak motor khusus mie ayam.

Page 5: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

SAJIAN UTAMA

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 5

Setiap teknologi diciptakan untuk menjawab

kebutuhan. Karena itu perlu ada penyesuaian dan perbaikan. ReNoodle Pro mungkin teknologi yang menarik dan terkesan cukup memudahkan bagi sebagian orang, khususnya para pemula. Cukup hanya memasukkan adonan lalu tunggu sekitar 5-8 menit maka sudah jadi mie. Daya listrik yang dibutuhkan juga kecil sekitar 200-380 watt sehingga biaya rupiah per kwh nya juga murah sekali hanya sekitar 48 rupiah.

Bagi mereka yang ingin membuka usaha mie ayam dan atau mie lainnya mungkin alat ini sangatlah membantu. Baik dari sisi teknis pembuatan maupun kebutuhan modal awal. Tapi bagi para pengrajin mie yang sudah berskala besar seperti anggota Paguyubuan Mie Tunggalrasa Garamiro, kebutuhan akan mesin ini masih harus dipertimbangkan ulang.

Seperti yang disampaikan Pandiono (38), pengrajin Mie Ayam Kondang usai menyaksikan demo mesin ReNoodle Pro dalam Arisan Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro Februari lalu di pabrik Bogasari Jakarta. Inovasi yang ditawarkan memang sangat menarik, tapi perlu dipertimbangkan juga efektifitasnya.

“Bagi para penjaja yang memiliki tempat makan, mungkin mesin ReNoodle Pro sangat cocok. Tapi bagi kami para pengrajin yang setiap harinya

menghabiskan puluhan sak tepung terigu, ya kurang cocok. Kalau mesin baru ini membutuhkan waktu 1 jam untuk menghasilkan 8 kg mie. Berapa puluh jam waktu yang dibutuhkan untuk ratusan kilogram mie per hari,” ucap Ketua Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro ini yang berlokasi usaha di Jakarta Selatan ini.

Hal senada ditegaskan Samino (58) pemilik Mie Ayam Samino asal Ciledug, Tangerang yang dalam sehari menghabiskan minimal 30 sak terigu per hari

atau setara hampir 900 kg. Kendati demikian, menurutnya mesin mie model baru ini tetap sesuatu yang menarik untuk dipelajari. Memang kapasitasnya sangat kecil dibandingkan yang selama ini dipakai, tapi kekenyalan mie yang dihasilkan cukup bagus. Tinggal pengembangan resep saja.

“Yang pasti alat ini memberikan kami motivasi untuk terus meningkatkan produksi dan memunculkan hasrat untuk membuka tempat makan dengan konsep open kitchen. Artinya ada tren perilaku konsumen ingin melihat langsung proses pembuatan mie yang dibelinya,” ucap Samino.

Itulah teknologi, yang lahir dari tuntutan zaman. “Teknologi bukanlah sesuatu yang menyeramkan dan harus ditakuti. Tenang saja, setiap alat memiliki fungsi dan kegunaanya masing-masing. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan teknologi itu untuk terus berkembang,” ucap Franky Welirang di hadapan para UKM peserta arisan. (EGI/RAP)

Nomor Aspek Tradisional (Mekanik) Modern (Renoodle)1 Penggunaan listrik 5000 Watt 200 - 380 Watt2 Dimensi 100 x 100 x 120 Cm 4 mesin 80 x 30 x 50 Cm 1 mesin3 Kapasitas 25 – 30 Kg 1,5 Kg4 Waktu produksi 18 – 20 Menit 5 – 10 Menit5 Jumlah mie yang dihasilkan 1000 – 1100 Porsi dalam 1 Jam 80 Porsi dalam 1 Jam6 Bahan Besi dan stainless stell Stainless stell7 Harga 4 mesin = Rp. 90 – 100 juta Rp. 19 juta 800 ribu8 Pegawai yang dibutuhkan Min 2 Min 19 Usia pakai Lebih dari 25 Tahun 5-10 Tahun

Mesin Mekanik Vs Renoodle Pro

Anggota Paguyuban Mie Ayam Tunggal Rasa Garamiro, mengecek hasil dari ReNoodle Pro.

Page 6: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

SAJIAN UTAMA

6

MENGUJI GEROBAK MOTOR MIE AYAM

Adalah Haji Dedy Harjanto, pengrajin mie asal Kemayoran, Jakarta Utara yang berkesempatan mencoba terobosan baru gerobak motor mie ayam produksi PT Triangle Motorindo. Selama 2 minggu, sejak 12 Februari 2019 ia sudah mengujinya 3 kali. Untuk sementara ia hanya mencoba dan melihat dari mobilitasnya.

Dengan menggunakan gerobak motor, ia mengaku penjaja bisa menghemat tenaga dan waktu. Gerobak motor ini dapat dipacu dengan kecepatan 40 - 60 Km per jam. Waktu dan tenaga yang biasanya digunakan untuk mendorong gerobak dapat dialihkan pada proses penyajian.

“Untuk gerobak motor memang memerlukan biaya harian, tapi tidak seberapa dibanding dengan waktu dan tenaga yang dihemat. Sedangkan untuk gerobak dorong, kelemahannya adalah pemakaian tenaga dan waktu yang lebih banyak, serta jeda waktu yang dibutuhkan untuk istirahat setelah mendorong, ” ungkapnya.

Selain mobilitas yang lebih efektif, kapasitas penyimpanan atau daya angkut gerobak motor ini memang

lebih besar. Jika gerobak dorong hanya bisa menampung sekitar 100 porsi mie, sedangkan gerobak motor ini bisa menampung sampai 500 porsi mie.

Kendati demikian, Dedy mengaku belum berani untuk melakukan penjualan secara langsung. Pertimbangannya

cukup serius, karena saat menyiapkan mie, alas tempat penyajian yang terbuat dari lempengan besi ikut menjadi panas. Selain itu, pada tempat-tempat penyimpanan muncul uap panas sehingga tempat penyimpanan pun tidak bisa digunakan.

“Gerobak motor ini sedang kita uji. Untuk kualitas hasil masakan tidak ada masalah. Hanya tempat penyajiannya yang lebih tinggi, sehingga manuvernya agak kikuk dan kurang nyaman. Kelemahan selanjutnya adalah hawa panas yang masuk ke tempat penyimpanan yang tersedia,” tambahnya.

Dari beberapa kekurangan yang ditemukan, ayah dari 3 anak ini menyarankan beberapa perubahan pada desain gerobak motor tersebut. Usulan pertama, perubahan pada tempat pemasangan kompor atau panci perebusan. Tempatnya dibuat agak terbuka atau menyiapkan lubang kecil untuk sirkulasi udara.

Untuk tempat penyajian, ia menyarankan menggunakan kayu tebal yang dilapisi alumunium. Penggunaan kayu tebal ini bertujuan untuk meredam panas yang kemungkinan merambat dari kompor atau panci perebusan.

Dengan berbagai catatan tersebut, pengrajin mie ayam yang sudah memiliki lebih dari 25 gerobak ini pada dasarnya merasa tertarik untuk mengembangkan gerobak motor khusus mie ayam. Ia berharap setelah dilakukan evaluasi, tercipta gerobak motor yang aman dan nyaman untuk para penjaja.

“Kalau desainnya sudah mendekati sempurna, sehingga nyaman saat digunakan. Saya rasa dengan harga Rp 28 Juta masih terhitung murah. Tapi ya kalau bisa sih jangan sampai segitu, kami juga mohon bantuannya kepada Bogasari untuk dapat meringankan beban pembelian jika sudah ada unitnya nanti” harapanya. (EGI/RAP)

Nomor Aspek Gerobak Dorong Gerobak Motor1 Kecepatan mobilitas Maks 20 Km per Jam Maks 70 Km per Jam2 Perawatan Pembersihan Service rutin per Bulan3 Usia pakai 3 – 5 Tahun 5-10 Tahun4 Waktu penyajian 5 -10 Menit 5 – 10 Menit5 Material / bahan Kayu dilapisi stainless Besi / stainless 6 Harga 3 – 7 Juta 28 – 50 Juta7 Dimensi 1, 5 x 50 x 1,8 M 2 x 2,5 x 2 M8 Waktu pembuatan Maks 2 Minggu Maks 1 Bulan9 Pengeluaran harian - Lebih dari Rp.8.000

Gerobok Dorong Vs Gerobak Motor

Dedy Harjanto, menguji gerobak motor khusus mie ayam.

Page 7: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

TIPS

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 7

GerobakMotor???

Jenis usahaJenis usaha yang dilakukan tentu akan menentukan model gerobak motor yang akan dipakai. Misalnya saja gerobak motor penjual mie ayam akan berbeda dengan gerobak motor penjual fried chikens. Gerobak motor penjual mie ayam membutuhkan kompor yang sudah terhubung dengan panci rebus, sedangkan gerobak motor fried chikens membutuhkan kompor yang terhubung ke wajan penggorengan.

Bahan Setelah mengetahui jenis usaha, langkah berikutnya adalah menentukan jenis bahan yang digunakan untuk gerobak motor. Apakah menggunakan full alumunium, full besi atau full kayu, atau campuran. Jangan asal dalam menentukan bahan yang digunakan, karena ini akan

berpengaruh pada usia pakai dan cara merawat dari gerobak motor tersebut.

Desain Setiap pelaku usaha sudah tentu menginginkan gerobak motornya memiliki desain yang unik dan menarik. Penampilan gerobak motor akan mengundang ketertarikan dan rasa penasaran konsumen. Berawal dari desain, konsumen pun ingin membeli produk yang diperdagangkan. Desain akan berpengaruh terhadap penilaian konsumen, seperti kebersihan dan kenyamanan.

Area PemasaranDesain dan jenis sepeda motor yang akan digunakan dalam membuat gerobak motor juga harus disesuaikan dengan area pemasaran dan jangkauan

Sudah lama sepeda motor dikenal sebagai alat transportasi pribadi dan umum. Di sejumlah kota, sepeda motor dikenal dengan istilah “Bentor” atau becak motor. Dalam perkembangannya, sepeda motor kemudian dipakai untuk menjalankan beragam bisnis. Mulai dari penjahit keliling, pedagang bakpao, pedagang sayuran keliling, dan lain-lain. Lantas apa saja yang perlu diperhatikan sebelum merombak sepeda motor sebagai alat usaha khusunya makanan? Simak beberapa hal penting berikut ini.

penjualan. Mulai dari kondisi jalanan, apakah itu bebatuan, tanjakan, dan berkelok. Termasuk jenis atau karakter wilayah yang akan menjadi target pemasaran.

Biaya PembuatanTerakhir, setelah memiliki

konsep gerobak, tentu dalam proses realisasinya membutuhkan biaya. Jangan sampai biaya yang dikeluarkan melebihi dari apa yang sudah dianggarkan. Harus benar-benar diperhitungkan, apakah sebanding antara uang yang dikeluarkan dengan keuntungan yang didapat.

Selamat mencoba dan semoga berhasil!! (EGI/RAP)

Yang Perlu diperhatikan Dari G erobak M otor

Page 8: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO BOGASARI

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019

Untuk meningkatkan kapasitas produksi, Bogasari

membangun 2 mill baru di pabrik Cibitung. Pembangunan 2

mill yang bernama Mill C dan Mill D ini ditargetkan

selesai tahun 2020 nanti. Kapasitas giling kedua

mill baru tersebut adalah 1500 ton per hari, yang

akan menambah kapasitas 2 mill yang sudah

ada. Selama ini, produksi pabrik Cibitung

hanya memproduksi 1100 ton per hari.

“Dengan selesainya nanti

pembangunan Mill C dan D ini, maka

kapasitas pabrik Bogasari yang di

Cibitung akan menjadi 2600 ton per

hari,” ucap Erwin Sudharma, Wakil

Kepala Divisi Bogasari Flour Mills

dalam acara Pemancangan Tiang

Pertama yang berlangsung, di

pabrik Bogasari Cibitung, Selasa (22/1/2019).

Pemancangan tiang pertama yang berlangsung

Selasa pagi itu, menjadi tanda dimulainya pembangunan

Mill C dan D. Namun sebelumnya diawali dengan pemukulan

kendi dan pelepasan balon udara yang dilakukan Tim

Manajemen Bogasari. Bogasari juga mengundang sejumlah

stakeholder, mulai dari perwakilan pemerintahan Kabupaten

Bekasi, distributor,

pimpinan pelaksana

proyek, bahkan UKM

mitra Bogasari yang

tergabung dalam

Paguyuban Samiraos

dari Kawarang.

Di hadapan tamu

undangan , Wakil

Kepala Divisi Bogasari

Erwin meminta

dukungan dan doa

semua pihak agar proses pembangunan berjalan dengan lancar

dan selesai tepat waktu. Pembangunan 2 Mill ini merupakan

jawaban Bogasari atas permintaan kebutuhan dan kepuasan

pelanggan selama ini.

“Bogasari selalu men-support ketahanan pangan

yang ada di Indonesia dengan kualitas yang bermutu, natural dan alami. Karena makanan yang sehat dimulai dari bahan

baku yang terbaik. Kami juga menyampaikan terima kasih

atas kepercayaan seluruh masyarakat dan pelanggan terigu

Bogasari,” ucap Erwin.

Konsep 2

Mill baru ini boleh

dibilang lebih

modern atau high tech. Teknologi yang

digunakan adalah plan control system yang

sudah menggunakan

sistem robotic yang

canggih. Teknologi

baru ini tentunya

juga memperhatikan

aspek lainnya, seperti

hemat energi, ramah

lingkungan dan

sistem keamanan

pangan. (REM)

PABRIK BOGASARI CIBITUNGTAMBAH KAPASITAS

8

Riefki Dwijaya, Manufacturing Manager Bogasari Cibitung melakukan pemukulan kendi sebelum prosesi penanaman tiang

pancang di Pabrik Bogasari Cibitung

Page 9: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO BOGASARI

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 9

Bogasari Bantu Siswa SMK Praktik Kerja di UKMMengawali tahun 2019, Bogasari Flour Mills meluncurkan

2 Program CSR (Coorporate Social Responsibility) di bidang pendidikan, yakni Teaching Factory (TEFA) dan Vokasi. Kedua program ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Perbedaannya, TEFA berada di bawah kementerian pendidikan dan khusus untuk siswa SMK. Sedangkan Vokasi dibawah pengawasan kementerian perindustrian dengan sasaran SMK dan perguruan tinggi (mahasiswa)

Tujuan besar program ini agar siswa lulusan SMK memiliki kompetensi yang lebih siap kerja dan sesuai kebutuhan industri. Karena itulah Bogasari yang memiliki 5 pilar CSR, satu diantaranya Pembangunan Sumber Daya, ikut berpartisipasi dalam TEFA dan Vokasi ini. Selain itu Bogasari juga ingin mengajak para UKM mitra binaan untuk ikut berpartisipasi dalam kedua program CSR ini. Bahkan UKM berkesempatan untuk menjajaki kemampuan para siswa SMK, yang mungkin saja direkrut menjadi karyawan.

“Dan karena Bogasari adalah industri di sektor bahan pangan (terigu) serta memiliki unit pelatihan Bogasari Baking Center (BBC), makanya memilih program untuk SMK yang memiliki jurusan tata boga. Selain itu, Bogasari memiliki kemitraan dengan UKM, sehingga program CSR TEFA dan Vokasi berpotensi dijalankan di banyak daerah dan berkolaborasi dengan BBC dan UKM,” ucap Ivo Ariawan Budiprabawa, Vice President Commercial Bogasari dalam serah terima “Program

Teaching Factory” di SMK Global, Jombang, Jawa Timur, 22 Januari lalu.

Revitalisasi SMK ini bertujuan untuk mengubah pola pikir yang sebelumnya hanya bertujuan untuk mencetak lulusan tanpa memperhatikan kebutuhan pasar kerja, berganti menjadi paradigma mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan pasar kerja. Sebenarnya magang untuk para pelajar

dan mahasiswa sudah hampir 20 tahun berjalan di Bogasari. Bahkan, pelajar dan mahasiswa yang magang di Bogasari selama ini berasal dari luar pulau Jawa seperti Padang, Palembang, Aceh, dan kota lainnya termasuk Pare Pare (Sulawesi

Selatan). Tapi program khusus dan dikerjasamakan seperti TEFA dan Vokasi baru tahun ini.

TEFA Secara garis besar, ada 3 program kegiatan dari TEFA ini yakni

TOT (Train for the Trainers); Junior Baker; Pendirian Unit Usaha Bake Shop. Lebih jauh Ivo memaparkan, bentuk dari TOT adalah pelatihan Major Program (Bread, Cake dan Pastry) untuk 3 guru SMK. Setiap guru akan mengikuti pelatihan Major Program ini selama seminggu. “Ketiga guru ini akan melakukan alih pengetahuan secara intensif kepada para siswanya,” kata Ivo.

Setelah itu, para siswa SMK akan mengikuti program pemberdayaan Junior Baker dengan konsep pemagangan di UKM Binaan Bogasari minimal 3 bulan. Selama magang, para siswa tidak hanya belajar praktik pengolahan makanan yang bernilai jual, tapi belajar tentang pemasaran dan manajemen

pengelolaan usaha. Tiga UKM mitra Bogasari yang akan menjadi tempat magang para siswa adalah Lezzat Bakery, King Banana dan Bo Liem Bakery.

Program ketiga adalah mendirikan unit usaha Bake Shop, dengan pemberian bantuan berbagai peralatan, pelatihan teori dan praktik selama 1 minggu untuk 5 orang tim produksi dan 5 orang tim sales. Setelah itu dilakukan pendampingan usaha selama 3 bulan. Yang akan dijalankan di SMK Global adalah produk Roti Tawar, Roti Manis, Cake, Cookies dan Pastry.

“Jadi melalui 3 program kegiatan TEFA ini, para siswa tidak hanya siap kerja di industri tata boga tapi juga siap menjadi pelaku usaha,” tegas Ivo

Siswa SMK diberikan pembelajaran praktik membuat roti dengan menggunakan tepung terigu dari Bogasari.

Perwakilan manajemen Bogasari yang dipimpin Ivo Ariawan bersama Kepala Sekolah SMK Global, dan tamu undangan di Ruang Pertemuan SMK Global pada 22 Januari 2019.

Page 10: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO BOGASARI

10

Menunaikan ibadah umrah adalah harapan setiap umat yang beragama

Islam. Apalagi kalau mendapat kesempatan umrah tanpa harus mengeluarkan biaya, tentunya sungguh membahagiakan. Begi-tulah rata-rata yang dirasakan para UKM pemenang hadiah utama umrah Gelegar Hadiah BMC (Bo-gasari Mitra Card) 2018. Sebut saja, Sugiarto Gu-nawan pemilik Roti 46 Jember, asal Jawa Timur. “Sebagai mualaf

UKM Bogasari Terharu Berangkat Umroh

Manajeman Bogasari, Manajemen Annisa Travel, dan Anggota BMC pemenang Gelegar BMC 2018 di Hotel Accor pada 23 Februari 2019

Vokasi Sementara itu, program vokasi

berjalan sejak Januari 2019 yang diawali dengan orientasi alur proses produksi tepung terigu di pabrik Bogasari selama seminggu. Setelah itu, siswa mengikuti kelas in house training di BBC selama 14 hari baik teori maupun praktik.

Sebagai pilot project, ada 2 SMK jurusan tata boga yang kerja sama vokasi dengan Bogasari yakni SMKN 33 Jakarta Utara dan SMK Santa Maria Jakarta. Masing-masing mengirim 3 siswa kelas XI. Dari SMKN 33 adalah Desy Fazjrianti, Atisa Salsabillah dan Subhanna. Dari SMK Santa Maria adalah Bryan Putra Andika, Viky Marcella, dan Abigail Kiarra.

“Kami sangat bangga bisa ikut vokasi di BBC. Terutama karena selama ini kami belum pernah sama sekali belajar khusus ilmu pastry di sekolah,” ucap Bryan dan Subhanna, siswa SMK Santa Maria dan SMKN 33 dalam evaluasi tahap pertama.

Selanjutnya, para siswa mendampingi baker BBC melatih peserta pelatihan umum dan praktik

kerja di UKM. Mereka praktik di UKM selama 2 bulan dan akan dinilai, mulai dari aspek keterampilan/Skill (40%) hingga kedisiplinan. Mulai 1 Maret 2019 para siswa SMK ini magang di UKM yakni di Evalia Bakery milik Sutrisno

dan Sari Utami Bakery milik Haji Ucha, yang berlokasi di wilayah Jakarta Utara.

“Dengan terjun langsung di UKM, maka para siswa akan semakin siap terjun di dunia kerja setelah lulus SMK. Karena selama praktik di UKM para siswa akan belajar banyak hal mulai dari proses pengadaan bahan sampai ke pemasaran. Bahkan targetnya para siswa SMK ini juga siap menjadi start up milenial,” kata Vice President People & Organization Development Bogasari, Anwar Agus, beberapa waktu lalu. (RAP/REM)

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019

Peserta Vokasi sedang praktik membu at cake bersama Cheff Azizah dari Bogasari Baking Center Tanjung Priok.

Siswa Vokasi Bogasari dengan instruktur dari BBC Tanjung Priok, mengikuti pelatihan berb-agai resep di BBC Tanjung Priok, Komplek PT. ISM Divisi Bogasari, Cilincing, Jakarta Utara.

Page 11: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO BOGASARI

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 11

Pemenang Gelegar BMC 2018 sesaat setelah melakukan umrah sunnah

Rombongan jemaat umrah Bogasari tiba di Masjid Bir Ali untuk mengganti pakaian yang dikenakan dengan kain Ihram.

merasa terkesan sekali, karena saya sudah menggunakan te-pung Bogasari sejak tahun 74. Sejak Bogasari baru berdiri sam-pai sekarang, baru kali ini saya mendapatkan kejutan yang san-gat besar dari Bogasari,” ucapnya Begitu pula Erik (46), pemilik Blenger Burger ini men-gaku tidak percaya saat ada telepon dari pihak Bogasari yang mengatakan dirinya sebagai pe-menang umroh Gelegar Hadiah BMC. Ia bahkan sempat berpiki-ran kalau pemberitahuan melalui telepon itu merupakan modus penipuan baru pada zaman seka-rang. Dari pengundian Gelegar Hadiah BMC 2018 tahap 1 dan 2,

sebanyak 9 UKM merupakan ang-gota BMC pemenang hadiah um-rah. Satu pemenang lagi meraih hadiah wisata rohani senilai. Para UKM pemenang umrah ini adalah Kue Kering Tambang, Amanda Brownies Palembang, Roti Kasino Bandung, Blenger Burger, Mie Si-ana Jaya Jakarta, Gorengan Wajib, Roti 46, Dolphin Bakery Kediri, dan Roti Bandung HS Berkah.

Sabtu (23/2/2019), mereka pun mengikuti manasik umrah di Hotel Accor Bandara Internasional Soekarno Hatta. Hadiah umrah berlaku untuk 2 orang, sehingga total UKM Bogasari yang be-rangkat ke Tanah Suci 18 orang. Mereka ditemani Budi, karyawan

Bogasari pabrik Surabaya yang memang ditugaskan untuk mendampingi. Selain itu, 2 per-wakilan dari Annisa Travel turut serta memandu ibadah umrah para UKM Bogasari.

Saat yang bersamaan 2 karyawan Bogasari, Mohandes dan Mukidi juga ikut diberangkatkan. Keduanya merupakan pemenang seleksi program fasilitas haji yang diberikan Bogasari kepada kary-awannya. Acara manasik dibuka den-gan membacakan doa dan talbi-yah bersama-sama yang dipimpin ustaz Yasin pada pukul 4 sore. Ah-mad Darullah, Assistant Manager SME Department dalam sambu-tannya mengucapkan terima kasih dan ucapan selamat kepada para pemenang Hadiah Umrah Gelegar BMC 2018. Acara manasik juga diisi perkenalan masing-masing nama pemilik UKM dan usahanya. Acara manasik selesai pukul 8 malam. Sementara pemberang-katan berlangsung Minggu (24/2/2019) dengan pesawat Garuda pukul 11 siang. Selamat menunaikan ibadah umrah. (EGI/RAP)

Page 12: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

KISAH SUKSES

Nata Hamidjaja: Nominator Bogasari SME Award 2018 Kategori Gold

Akibat krisis meneter dan kerusuhan tahun 1998,

usaha Nata Hamidjadja bangkrut. Ia pun memilih

pulang ke kampung halamannya, Wonosobo untuk

belajar membuat Bika Ambon dari mertuanya.

Alhasil setelah 17 tahun, Nata pemilik “Larizo Bakery”

berhasil memiliki 350 karyawan. Keberhasilan

itu pula yang mengantarnya menjadi nominator

Bogasari SME Award 2018 Kategori Gold.

Peristiwa kerusuhan tahun 1998 menyisakan

kenangan buruk bagi banyak orang. Termasuk para

pelaku usaha, seperti Nata yang saat itu merupakan

pemasok makanan kering ke sejumlah swalayan.

Semua tagihan pembayaran ke swalayan tidak bisa

bisa dilakukan.

Tapi pria lulusan sekolah pelayaran tahun 1984 ini

tidak mau menyerah dan terus dirundung kesedihan.

Setelah belajar dari mertua di kampung, tahun

2001 ia pindah ke Yogyakarta dan buka usaha cake

dengan modal Rp 10 juta. Kala pertama produksi, ia

hanya memakai 10 kg tepung terigu Cakra Kembar

per hari. Saat itu ia dibantu istrinya bernama

Wulantika (57) dan 2

karyawan.

Larizo Bakery, Bangkit Dari Kerusuhan

Tiga tahun berjalan, Nata mulai memakai merek

“Larizo” yang mengandung harapan agar

usahanya segera laris. Ia pun

memasang plang nama

toko dengan tulisan

“Ya Larizo”. “Tujuannya

BMC ID :1022346

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019

Page 13: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

KISAH SUKSES

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 13

biar lebih menarik dan cepat

laris,” ucap pria kelahiran Solo 26

November 1962 itu.

Seiring berjalannya waktu,

usahanya pun terus berkembang.

Tahun 2006 kapasitas produksinya

meningkat menjadi 80 kg per

hari, lalu tahun 2011 menjadi 160

kg per hari dan seterusnya. Guna

mengimbangi peningkatan usaha,

Nata dan 1 karyawannya belajar

di Bogasari Baking Center (BBC)

Yogyakarta.

Alhasil usahanya terus

berkembang sampai sekarang.

Bahkan sudah memiliki karyawan

sebanyak 350 orang. Sebanyak

150 orang merupakan

karyawan toko dan

200 orang

lagi di bagian

produksi. Total

outlet-nya 18 dan

tersebar di Yogyakarta

dan Jawa Tengah. Total

omzet per hari seluruh outlet Rp

150 juta

Nata tak hanya berhasil

menambah karyawan,

tapi juga mencetak anak

bungsunya Sebastian Jonathan

yang baru berusia 26 tahun

sebagai penerus

Pemuda lulusan S-1 Business

Administration, National Taiwan

Normal University itu saat

ini sudah menjadi Manager

Operasional Larizo Bakery.

Sementara si anak sulung,

Samantha Pramudita lebih

membantu riset pengembangan

produk.

Selain roti, andalan lain

Larizo Bakery adalah Bika

Ambon. Alasannya Bika Ambon

merupakan kue tradisional yang

peminatnya cukup banyak dan

tidak musiman. Di awal tahun

2019, produk Bika Ambon Larizo

Bakery sudah memiliki 7 rasa yaitu

original, keju, kismis, gula jawa,

pandan, green tea, dan caramel.

Sedangkan varian roti ada

puluhan.

Semua produk dari Larizo

Bakery memakai bahan yang

100% natural. Misalnya, warna

kuning pekat pada Bika Ambon

dihasilkan dari banyaknya kuning

telur yang dipakai. Dalam 1

hari, pembuatan Bika Ambon

menghabiskan 1,5 – 2,5 ton telur.

Sedangkan untuk rasa-rasa seperti

pandan dan green tea, memakai

daun suji dan daun teh

hijaunya langsung. Bukan

menggunakan perisa

makanan.

Selain bahan natural, Larizo

Bakery juga memastikan produk

buatannya selalu fresh from the oven, karena roti yang tidak

laku pada hari itu langsung

diolah menjadi pakan ternak.

Sedangkan untuk limbah daun

suji, daun pandan, daun jeruk dan

sejenisnya akan dikeringkan lalu

dijadikan pupuk.

Dalam menjalankan

usaha, Nata

berprinsip untuk

disiplin dalam

menjaga cash �ow. Tidak boleh ada utang.

Setiap pengambilan

barang di outlet dan dari

pemasok harus segera bayar.

“Hal ini dilakukan karena usaha ini

dibangun dengan prinsip Built to Bless. Usaha ini dibangun dengan

harapan dapat memberkati dan

menyejahterakan semua pihak

yang terlibat. Baik pelanggan,

pekerja, pemilik, maupun pemasok

bahan baku,” ucap Nata. (EGI/RAP)

Telp: 0274-888304Email: [email protected]: Bikaambonyalarizo.com

Kontak:

Page 14: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

14

Suyut: Nominator Bogasari SME Award 2018 kategori Gold

Meski hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat SMP, Suyut (48) berhasil menjadi juragan bakpia di Sleman,Yogyakarta. Ia bahkan berhasil memiliki 8 outlet yang tersebar di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Keberhasilannya itu mengantarkannya sebagai nominator Bogasari SME Award 2019 Kategori Gold.

Di toko itu, ia menjual aneka oleh-oleh khas Yogya seperti baju batik, blangkon, dan lain-lain, termasuk bakpia. Tapi semuanya itu titipan

orang, bukan buatannya sendiri. Dari semua produk yang dijual,

bakpia paling banyak dicari tapi juga paling sering dikeluhkan. “Inilah yang

membuat saya akhirnya memutus-kan untuk berdagang bakpia

saja, tapi buatan sendiri,” ungkap Suyut. Berbekal pengamatan di sejumlah toko bakpia yang menjual dengan konsep “open kitchen” artinya pembeli dapat melihat lang-

sung proses produksi di toko, Suyut pun memberanikan diri buka

usaha sendiri. Pada Maret 2008 dengan mengerahkan

tenaga 4 karyawan, ia mem-buka produksi bakpia dengan merek “Bakpia Mutiara Jogja”.

Jauh sebelum menggapai sukses, pria asal Lumajang ini menekuni berbagai pekerjaan. Mulai dari kondektur hingga pedagang baju. Terakhir, sebelum memutuskan jadi pengusaha bakpia, ia membuka toko berbagai oleh-oleh khas Kota Yog-yakarta dengan nama Family Agung di tahun 2006.

BAKPIA MUTIARA JOGJA,Lulusan SMP Jadi Juragan

BMC ID : 1225519

KISAH SUKSES

Page 15: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

KISAH SUKSES

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 15

Nama mutiara dipilih karena dianggap sesuatu yang berhar-ga. Seperti halnya bakpia, yang merupakan ikon makanan Yogyakarta yang berharga.

Selain itu, tahun 2008 di Yogyakarta sedang booming produk bakpia dengan merek angka, sehingga ia me-mutuskan memilih merek yang berbeda. “Agar sema-kin mantap dan selaras, saya juga mengganti merek toko dari Family Agung jadi Mutiara,” ucapnya. Selama 2 tahun, produksi Bakpia Mutiara boleh dibilang masih uji coba. Pemakaian terigu Bo-gasari per harinya rata-rata 10-15 kilogram dan paling banyak 25 kg. Tahun 2010 akhirnya Suyut menemu-kan formula resep yang tepat bahkan mampu mem-buatnya tetap enak dan renyah selama 7 hari. Sedan-gkan tepung terigu yang dipakai adalah campuran Segitiga Biru dan Cakra Kembar. Seiring berjalannya waktu, Suyut terus melakukan perbaikan mulai dari proses produksi hingga pemasaran. Tapi yang namanya pasang su-rut dalam suatu bisnis tidak bisa dihindari. Seperti di masa-masa letusan Gunung Merapi yang mengaki-batkan pengunjung berkurang dan berdampak pada penjualan aneka produk di sektor pariwisata.

Suyut tak mau menyerah. Usahanya terus bertumbuh bahkan berhasil ekspansi ke luar Yogya. Total outletnya saat ini ada 8. Dari jumlah itu, 6 di-antaranya di sekitar Yogyakarta dan 2 lagi di daerah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Jumlah karyawan-nya pun otomatis bertambah setiap tahunnya. Dari awal usaha hanya dibantu 4 karyawan, kini sudah memiliki 47 karyawan. Suyut yang belajar otodidak membuat bakpia terus berinovasi. Tercatat pada tahun 2019, ada 6 varian Bakpia Mutiara Yogya, yakni kacang ijo, keju, cokelat, kacang merah, green tea dan aneka rasa. Se-mentara itu penjualan tidak hanya melalui outlet tapi juga secara online namun hanya untuk beberapa dae-rah yang terjangkau paket ekspres. Untuk meningkatkan layanan, Bakpia Mutiara Jogja juga memberikan garansi apabila produknya sudah basi sebelum hari ke-5, akan dilakukan peng-gantian produk atau pengembalian uang. Tergan-tung keinginan konsumen. “Pada Agustus 2019 ini, kami berencana membuka tempat produksi baru dengan konsep open kitchen. Jadi pembeli bisa sekal-igus melihat bagaimana proses produksi Bakpia Muti-ara dan bisa juga belajar praktik. Inilah inovasi kami di tahun ini,” ucap Suyut. (EGI/RAP)

Alamat OutletBakpia Mutiara Jogja

1. Pusat : Jl. Manisrenggo No.Km.0,5 Ngangkrukbaru, Klaten,

Jawa Tengah

2. Gembiraloka : Jl. Kebun Raya No.1F, Rejowinangun, Kotagede,

Yogyakarta

3. Prambanan : Jl. Raya Solo - Yogyakarta, Tlogo Kidul, Prambanan,

Klaten, Jawa Tengah

4. Janti : Jl. Raya Solo KM.07, Caturtunggal, Depok, Sleman,

Yogyakarta

5. Janti: Jl. Raya Solo KM.07, Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman,

Yogyakarta

6. Bandara: Jl. Raya Solo Km.10, Sorogenan II, Purwomartani, Special

Region of Yogyakarta

7. Malioboro,Jl. Dagen No.62, Sosromenduran, Gedong Tengen,

Yogyakarta

8. Sambilegi : Jl. Solo Km. 9, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta

Hp: 087774444022Email: [email protected]: Bakpiamutiarajogja.com

Kontak:

Page 16: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO PAGUYUBAN

16 Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019

Festival Mie 2019 Diawali di Purwakarta

Setelah sukses menggelar festival mie di penghujung tahun 2018, PT Indofood Tbk Divisi Bogasari kembali menghadirkan Festival Mie 2019. Festival Ini merupakan kerja sama Bogasari dengan para UKM mitra binaan yang tergabung dalam berbagai paguyuban. Festival Mie 2019 akan digelar di 15 kota, antara lain Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Jakarta, Cirebon, Palembang, Jambi, Malang, Solo, Surabaya dan kota lainnya.

Festival mie pertama berlangsung, Minggu (24/2/2019) di Kota Purwakarta. Tepatnya di Parkiran Stadion Purnawarman Purwakarta, Jalan. Purnawarman Barat Sindangkasih, Purwakarta, Jawa Barat. Festival Mie 2018 ini diselenggarakan Paguyuban Samiraos Purwasuka (Purwakarta, Subang, Karawang) sejak pukul 7 pagi sampai jam 1 siang yang diawali dengan kegiatan senam pagi.

Saat senam pagi berlangsung, ratusan orang sudah mengantre di stan pembelian kupon mie ayam seharga Rp 3000 per porsi. Total ada 3000 porsi yang disiapkan 30 penjaja mie ayam dari 10 UKM asal Purwakarta dan Karawang. Dan karena antrean pengunjung semakin membludak, akhirnya penukaran kupon di penjaja yang semestinya pukul 9 pagi, dipercepat setengah jam sebelumnya.

‘Kami sebagai UKM mie ayam di wilayah Purwakarta, Subang dan Karawang, bangga sekali bisa menyelenggarakan festival mie ini. Acara fastival mie ini akan

semakin mendekatkan para ukm pengrajin dengan penjaja dan masyarakat pembeli,” ucap Warseno, Ketua Paguyuban Samiraos yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Festival Mie Paguyuban Samiraos Purwasuka 2019

Sementara itu, Ivo Ariawan, Vice President Commercial Bogasari menegaskan, hal ini menunjukkan bahwa mie ayam adalah salah satu usaha yang sangat menjanjikan dan terus bertumbuh. Itulah yang ingin disampaikan Bogasari melalui Festival Mie 2019 yang akan berlangsung di 15 kota.

Mie adalah panganan yang sangat menarik dan amat disukai banyak orang. Tidak hanya disukai berbagai kalangan usia tapi juga enak disantap kapan saja, baik pagi, siang, sore bahkan di malam hari. Saking banyaknya orang yang suka mie ayam, menjadi peluang usaha yang sangat potensial khususnya bagi sektor UKM.

Sebelum pukul 08.00 WIB acara Festival Mie Purwakarta sudah dibanjiri pengunjung.

Pengunjung yang mengikuti senam bersama pada Festival Mie Purwakarta lebih dari 100 orang.

Banyak pengunjung yang membeli mie ayam lebih dari 1 porsi untuk dimakan bersama-sama keluarga di rumah.

Page 17: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO PAGUYUBAN

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/2019 17

Contohnya Warseno yang sudah merintis usaha mie ayam sejak tahun 1983. Dalam sebulan usahanya menghabiskan sampai 300 sak terigu atau 7,5 ton. “Dan saat ini UKM mitra binaan Bogasari di sektor mie ayam secara nasional mencapai hampir 10 ribu,” ucap Ivo.

Dalam festival mie di Purwakarta, 5 UKM Bogasari non mie juga buka stan. Antara lain UKM roti dan jajanan pasar. Sementara itu Grup Indofood juga membuka stan aneka produk dan diserbu para pengunjung.

Selain bersemangat menikmati mie ayam dengan hanya membayar Rp 3000 per porsi, ribuan pengunjung juga rela menunggu penarikan hadiah undian (doorprize). Hadiahnya adalah 3 unit Mixer, 1 Kipas angin, 1 DVD, 1 Kompor 1 tungku, 1 Re Ice, Speaker aktif, dan 1 Re Bread.

Selain hiburan musik, kegiatan di panggung diisi dengan baking demo pembuatan mie sehat oleh Baker Haryanto dari Bogasari Baking Center (BBC) dan lomba menggulung mie mie ayam. Di akhir acara, panitia mengumumkan pemenang Lomba Penjaja Mie yang dinilai 3 juri dari Bogasari yakni Haryanto, Beatrix Soedibyo, dan Ahmad Darullah. Kriteria penilaian adalah rasa, penampilan penjaja, penampilan gerobak, kebersihan, dan pelayanan.

Lomba ini ditujukan untuk mengapresiasi semangat dan kerja keras para penjaja. Juara 1 diraih Andi Setiawan dan Suyarno dengan hadiah 1 unit sepeda motor matic, juara 2 (Sakun dan Sarmo) dengan hadiah 1 unit TV LED 32 inch, dan juara 3 (Sarpan dan Waldi) dengan hadiah 1 unit kulkas 1 pintu. Selamat untuk para pemenang.

Persiapan Festival Mie BogorSilaturahmi UKM Mitra Bogasari yang diadakan

di BBC Bogor pada 13 Februari 2019 menjadi tahap awal festival mie di Bogor. Silaturahmi itu dihadiri

14 pengrajin mie yang ada di wilayah Bogor dan Depok. Dari 14 pengrajin, 10 diantaranya sudah tergabung dalam 2 Paguyuban yaitu Paguyuban Mie Gajah Mungkur dan Pamibok (Paguyuban Mie Bogor-Depok). 4 pengrajin yang belum tergabung dalam paguyuban adalah Wahyu dari Mie Ayam Gerobakan, Iwan dari Mie Iwan, Wardoyo dari Mie Ayam Wardoyo, dan Ridwan dari Mie Ayam Slamet.

Pada silaturahmi itu, Wahyu dari mie ayam gerobakan terpilih sebagai ketua pelaksana dan Haryanto dari Paguyuban mie Gajah Mungkur sebagai wakil ketua. Proses pemilihan itu berlangsung demokratis dimana setiap orang berhak mencalonkan dan dicalonkan sebagai ketua.

Selain pembuatan panitia, pada silaturahmi itu dibahas pula mengenai usulan tempat serta anggaran biaya yang diperlukan. Setelah pertemuan selesai, Wahyu dan beberapa orang langsung menyambangi dua tempat yang menjadi usulan untuk melihat kondisi disana. Dari hasil survey, panitia memutuskan lokasi festival mie di GOR Pajajaran. Rencananya festival mie akan dilaksanakan pada bulan April.(RAP/EGI)

Foto bersama Manajemen Bogasari, panitia pelaksana, dan pemenang Festival Mie Purwakarta.

Manajemen Bogasari dan panitia pelaksana Festival Mie Bogor di Gedung BBC Bogor 13 Februari 2019.

Page 18: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

INFO BMC

Wacana Mitra * Edisi 226/Tahun XVII/201918

TANYA JAWAB SEPUTAR BMC1. Kenapa poin bisa hilang?

Poin Hilang dikarenakan poin tersebut dikonversi menjadi rupiah. Penarikan poin dilakukan setiap awal bulan dan membuat poin kembali jadi 0. Total poin yang ditarik akan dikalikan dengan Rp. 600. Kemudian akan ditransfer ke kartu BMC. Perkiraan waktu transfer ke rekening peserta adalah akhir bulan yang sama atau minggu pertama bulan berikutnya.

2. Kenapa saldo belum masuk?1. Proses transfer diperkirakan pada akhir bulan atau paling lambat pada awal bulan berikutnya. Sehingga terjadi

rentang waktu sekitar satu minggu untuk proses transfer saldo.2. Anggota telah mengklik tahan poin yang ada di aplikasi, sehingga tidak bisa melakukan transfer atas poin

yang dimiliki. Untuk melepas tahan poin, bisa menghubungi pihak Bogasari melalui aplikasi atau WA Bmc Jakarta 0858-8077-8797 dan BMC Surabaya 0896-8076-8925 dengan mencantumkan ID BMC.

3. UKM belum mengaktifkan kartu BMC – BCA. Silakan aktifkan dengan cara telepon ke LAGANSA 0807-1-800-888 atau WA ke BMC Jkt 0858-8077-8797 atau BMC Sby 0896-8076-8925 dengan mencantumkan nomor ID BMC.

3. Apa syarat menjadi anggota BMC?1. UKM makanan berbahan baku tepung terigu.2. Pengelolaan usaha masih dilakukan secara sederhana (tradisional)3. Minimum pembelian terigu 1 sak (@ 25 kg) per transaksi per bulan4. Lolos verifikasi lapangan oleh tim Bogasari setempat.5. Keanggotaan ditandai dengan adanya kartu anggota BMC BDC (Business Debit Card).6. Bogasari berhak sepenuhnya untuk menerima, menolak atau memperpanjang keanggotaan BMC.

4. Bagaimana cara mendapatkan kartu BMC?1. Terlebih dahulu mendaftar melalui:

Website :Isi data secara lengkap pada register/formulir anggota BMC yang terdapat pada website bogasari (www.

bogasari.com/bogasari-mitra-card), lampirkan scan KTP dan E-kupon yang dimiliki lalu submit.Aplikasi Mobile Bogasari :Buka Playstore Ketik bogasari Install segera Login Klik menu scan kupon klik Registrasi Tunggu verifikasi 2x24 jam untuk mendapatkan ID BMC (7 digit angka).

Berikut link-nya : HTTPS://PLAY.GOOGLE.COM/STORE/APPS/DETAILS?ID=COM.BOGASARI.APP&HL=IN.

2. Untuk mendapatkan Kartu BMC scan E-kupon sebanyak 100 lembar. 3. Waktu dari permintaan sampai kartu siap dikirim + 1 bulan.

5. Alasan kenapa akun diblokir?1. Karena melakukan 3 (tiga) kali scan kupon invalid dalam sekali tahap pengiriman. 1 tahap pengiriman maksimal

10 scan kode kupon. Jika hanya 2 kupon yang invalid dalam sekali tahap pengiriman tidak akan terblokir. 2. Jika salah PIN, rusak, atau hilang sehingga kartu terblokir.3. Termasuk Retail, karena Retail sudah tidak menjadi anggota BMCJika akun terblokir, harap segera menghubungi BMC Jakarta 0858-8077-8797 atau BMC Surabaya 0896-8076-8925.

Page 19: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana

RESEP

Page 20: Edisi 226/ Tahun XVII / 2019 ISSN 1412-2170 MWACANA ITRA Wacana Mitra 226 (Revisi).pdfformat PDF (digital), sehingga secara bertahap edisi cetak akan dikurangi. Selanjutnya Wacana