Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

14
Economical Order Economical Order Quantity Quantity Economical order quantity Economical order quantity (EOQ) (EOQ) adalah jumlah kuantitas adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. pembelian yang optimal.

description

LOLLOLOLO LOLOLOLO lOLOLOL lkjlfajsldjf ljsdljfasjdf lkjsdlkfjlksjdflksjdlkfjasfdlksjdljfasjflslskjdlfajdlsjfdfdfdfdfdfdfdfdfddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddwwwwweeeeeeeqtttttttttttttttttttttte bbbbbbbbbbbb rttttttt rt te e e e e e jflkgjlkjslkjfajsklfjlajsdfsakjdkfjasjflasfdsaljflkjsdkjasldkfjslkdjflskjdfskdjlfskjdkfjsldkfjlskjlskdfj sajdfjaskdjflksjdlkjfasjflskjdfkjsdljfiejisldjfijeifjeifjlefjeifjeijfiejfiefjejfijeifjelifjei

Transcript of Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Page 1: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Economical Order Economical Order QuantityQuantity

Economical Order Economical Order QuantityQuantity

Economical order quantity (EOQ)Economical order quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.yang optimal.

Page 2: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Jenis – jenis Economical Order Quantity

• Procurement atau Set-up costs– Procurement costs adalah biaya-biaya yang

berubah-ubah sesuai dengan “frekuensi pesanan”, yang terdiri dari:1. Biaya selama proses persiapan

2. Biaya pengiriman pesanan

3. Biaya penerimaan barang dipesan

4. Biaya-biaya processing pembayaran

Page 3: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

• Storage atau Carrying Cost– Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai

dengan besarnya inventory. Penentuan besarnya carrying costs di dasarkan pada “average inventory”, dan biaya ini dinyatakan dalam persentase dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya yang termasuk dalam carrying costs adalah:

1.Biaya penggunaan/sewa ruangan gudang2.Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk

kemungkinan rusak3.Biaya untuk menghitung/menimbang barang yang dibeli4.Biaya asuransi5.Biaya modal6.Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang

Page 4: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Cara untuk menentukan besarnya EOQ

• Besarnya EOQ dapat ditentukan dengan berbagai cara, dan antara lain yang banyak digunakan ialah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

PxI2xRxSEOQ =

R = Jumlah (dalam unit) yang butuhkan selama satu periode tertentu, misalnya 1 tahun.S = Biaya pesanan setiap kali pesan.P = Harga pembelian per unit yang dibayar.I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang dinyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata dalam rupiah dari persediaan.

Page 5: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Syarat utama dalam EOQ:1. Harga pembelian bahan per unitnya

konstan2. Setiap saat kita membutuhkan bahan

mentah selalu tersedia di pasar, dan3. Jumlah produksi yang menggunakan

bahan mentah tersebut stabil yang ini berarti kebutuhan bahan mentah tersebut relatif stabil sepanjang tahun

Page 6: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Contoh Soal

• Biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang (carrying cost) adalah 40% dari nilai average inventory. Biaya pesanan (procurement cost) adalah Rp15,00 setiap kali pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun sebanyak 1.200 unit dengan harga Rp1,00 per unitnya.

1x0,402x1.200x15EOQ =

40/100

36.000= = 90.000

= 300 unit

Page 7: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Perhitungan Economical Order QuantityFrekuensi Pembelian

1x 2x 3x 4x 6x 10x 12x

Beberapa bulan sekali pesanan

dilakukan12 6 4 3 2 1,2 1

Jumlah unit setiap kali pesanan

1200 600 400 300 200 120 100

Nilai Inventory Rp1.200,00 Rp600,00 Rp400,00 Rp300,00 Rp200,00 Rp120,00 Rp100,00

Nilai Inventory rata-rata

Rp600,00 Rp300,00 Rp200,00 Rp150,00 Rp100,00 Rp60,00 Rp50,00

Biaya penyimpanan tahun (40%)

Rp240,00 Rp120,00 Rp80,00 Rp60,00 Rp40,00 Rp24,00 Rp20,00

Biaya pesanan setahun

Rp15,00 Rp30,00 Rp45,00 Rp60,00 Rp90,00 Rp150,00 Rp180,00

Jumlah biaya seluruhnya

Rp255,00 Rp150,00 Rp125,00 Rp120,00 Rp130,00 Rp174,00 Rp200,00

Hubungan antara biaya pesanan, biaya penyimpanan barang di gudang dan jumlah biaya selama suatu periode dapat digambarkan dengan grafik pada halaman berikutnya.

Page 8: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Hubungan antara biaya pesanan, biaya penyimpanan dan jumlah biaya selama satu periode

Page 9: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

• Kita pun dapat menetapkan besarnya EOQ berdasarkan biaya penyimpanan per unit, yaitu dengan menggunakan rumus:

Di mana C adalah besarnya biaya penyimpanan per unit.

Contoh:Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun = 1.600 unitBiaya pesanan sebesar Rp100,00 setiap kali pesananBiaya penyimpanan per unit = Rp0,50Besarnya EOQ adalah:

C2xRxSEOQ =

2x1.600x100EOQ =0,50

640.000= = 800 unit

Page 10: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Reorder Point• Untuk melengkapi uraian mengenai “safety

stock” dan “economical order quantity” perlulah diuraikan sedikit mengenai “reorder point”. Dimaksudkan dengan “reorder point” ialah saat atau titik di mana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat pada waktu di mana persediaan di atas safety stock sama dengan nol.

Page 11: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Dalam penentuan/penetapan “reorder point” haruslah kita memperhatikan

faktor-faktor sebagai berikut:

1. Penggunaan material selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement leadtime)

2. Besarnya “safety stock”

Page 12: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Cara menetapkan “Reorder Point”

• Reorder point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain dengan:

1. Menetapkan jumlah penggunaan selama “lead time” dan ditambah dengan persentase tertentu. Misalnya ditetapkan bahwa safety stock sebesar 50%dari penggunaan “lead time”, dan ditetapkan bahwa “lead time”-nya adalah 5 minggu, sedangkan kebutuhan material setiap minggunya adalah 40 unit.

Reorder point = (5 x 40) + 50% (5 x 40) = 200 + 100 = 300 unit

Page 13: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

2. Dengan menetapkan penggunaan selama “lead time” dan ditambah dengan penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock, misalkan kebutuhan selama 4 minggu.

Reorder point = (5 x 40) + (4 x 40)= 200 + 160= 360 unit

Page 14: Economical Order Quantity dfdfdfdfdf

Hubungan antara reorder point, safety stock dan economical order quantity