Laporan Quantity Surveyor

22
LAPORAN PELATIHAN QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) BALAI PENINGKATAN KEAHLIAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM Disusun Oleh: Seng Hansen, ST 82009861

description

Laporan

Transcript of Laporan Quantity Surveyor

Page 1: Laporan Quantity Surveyor

LAPORAN PELATIHAN

QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)BALAI PENINGKATAN KEAHLIAN KONSTRUKSI

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

Disusun Oleh:Seng Hansen, ST

82009861

Jakarta, IndonesiaMei 2011

Page 2: Laporan Quantity Surveyor

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………..……………….………………………….…. 2

DAFTAR ISTILAH …………………………….…………………………………..….. 3

LAPORAN TERTULIS KEGIATAN ……………………………………………. 4

1 Pendahuluan ……………………………………………………………. 4

2 Dasar Mengikuti Pelatihan …………………………….……………… 5

3 Waktu dan Tempat Pelatihan ……………………………………………. 6

4 Strategi dan Metode Pelatihan ……………………………...……..……… 6

5 Peserta dan Instruktur Pelatihan ……………………………..….….. 6

6 Sesi 1 …………………………………………………………….…..….. 7

7 Sesi 2 ……………………………………………………………...…….. 9

8 Sesi 3 …………………………………………………………….…….. 10

9 Sesi 4 …………………………………………………………….…….. 11

10 Sesi 5 …………………………………………………………….…….. 12

11 Sesi 6 …………………………………………………………….…….. 13

12 Sesi 7 …………………………………………………………….…….. 14

13 Penutup …………………………………………………………….…….. 15

14 Lampiran …………………………………………………………….…….. 16

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 2BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 3: Laporan Quantity Surveyor

DAFTAR ISTILAH

1. Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan

serta keahlian/keterampilan kerja tertentu yang diperoleh dari proses

pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan

sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu

pekerjaan/jabatan.

2. Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek

sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek

tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

3. Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai

suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan

serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja

pada kompetensi yang dipelajari.

4. Sertifikat Kompetensi

Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu

kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang

diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 3BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 4: Laporan Quantity Surveyor

LAPORAN TERTULIS KEGIATAN

PELATIHAN QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)

1. PENDAHULUAN

Saat ini dunia usaha jasa konstruksi sudah berkembang pesat dan selalu

diiringi dengan berbagai model pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan

dengan kebutuhannya. Dunia jasa konstruksi Indonesia juga sudah memasuki era

globalisasi dimana tantangan dan aspek kebutuhannya sudah sangat kompleks

dan meningkat. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang handal dan

mampu untuk selalu beradaptasi dengan kemajuan ilmu dunia konstruksi.

Salah satu profesi penting dalam dunia jasa konstruksi adalah

Quantity Surveyor (QS). Quantity Surveyor memiliki peranan baik dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sebuah proyek. Atau dengan kata

lain, keahlian Quantity Surveyor selalu diperlukan mulai dari awal perencanaan

sampai akhir pengawasan sebuah proyek. Jasa Quantity Surveyor berkaitan

dengan analisa dan perhitungan material, volume dan biaya proyek. Selain itu

Quantity Surveyor juga terlibat dalam mata rantai hal-hal mendasar antara

beberapa pihak yaitu klien, pemilik proyek, arsitek, kontraktor, konsultan dan

supplier. Pertanggungjawaban seorang Quantity Surveyor terletak pada

akuntabilitas sebuah proyek dan dapat memberikan good value for money yang

sesuai dengan kondisi lapangan dan harus dapat dipertanggungjawabkan.

Sayangnya, hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki baku

kompetensi untuk profesi Quantity Surveyor. Selain itu jalur pendidikan untuk

Quantity Surveyor juga dirasakan masih kurang, padahal keahlian dan tenaga

professional Quantity Surveyor sudah sangat diperlukan baik untuk proyek swasta

maupun pemerintah.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 4BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 5: Laporan Quantity Surveyor

Berpijak pada Undang-Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,

khususnya Bab VII mengenai Peran Masyarakat, telah disebutkan bagaimana

peran masyarakat harus diwujudkan oleh masyarakat jasa konstruksi. Peran

masyarakat tersebut dengan berdirinya lembaga yang mempunyai tugas

sebagaimana ditetapkan Pasal 33 ayat 2 adalah sebagai berikut:

1. Melakukan atau mendorong penelitian dan pengembangan jasa

konstruksi.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa konstruksi.

3. Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi yang meliputi klasifikasi,

kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja.

4. Melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi.

5. Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi dan penilai ahli

di bidang jasa konstruksi.

Sehubungan dengan penerapan Undang-undang di atas, Badan

Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi

dan Pelatihan Konstruksi, Kementrian Pekerjaan Umum telah menyelenggarakan

Pelatihan Quantity Surveyor (Ahli Muda) Angkatan I (Pertama) pada bulan Mei

2011 yang diikuti oleh 25 orang peserta dari 12 instansi berbeda.

PT. Waskita Karya sebagai salah satu BUMN pelat merah yang bergerak di

bidang jasa konstruksi juga telah mengirim perwakilannya untuk mengikuti

pelatihan tersebut sebanyak 5 orang peserta (instansi dengan jumlah peserta

terbanyak). Selain itu PT. Waskita Karya juga mengirimkan seorang instruktur

yaitu Bapak Ir. Sukarno Atmawijojo, MM yang mengisi sesi Bill of Quantities.

Terdapat pula Bapak Ir. Asianto, MBA. IPU yang merupakan pensiunan PT.

Waskita Karya yang mengisi sesi Analisis Biaya Konstruksi.

2. DASAR MENGIKUTI PELATIHAN

Terdapat 2 (dua) dasar untuk mengikuti pelatihan ini yaitu sebagai berikut:

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 5BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 6: Laporan Quantity Surveyor

1) Surat Biro SDM & Sistem PT. Waskita Karya Ref. No. 156/WK/BSDM/2011

tertanggal 20 April 2011, perihal: Pelatihan Quantity Surveyor (QS).

2) Internal Memo Divisi I PT. Waskita Karya Ref. No. 118/IM/WK/D.I/2011

tertanggal 29 April 2011, perihal: Pelatihan Quantity Surveyor.

3. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN

Hari : Senin – Sabtu

Tanggal : 2 – 7 Mei 2011

Waktu : 08.30 – 17.00 WIB

Tempat : Hotel Golden Boutique

Jl. Melawai No. 6 – 8 Blok M, Jakarta Selatan

4. STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

Adapun strategi pelatihan ini adalah aktif-mandiri dengan 4 tahapan. Empat

tahapan pelatihan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Persiapan / Perencanaan

2) Permulaan dari Proses Pembelajaran

3) Pengamatan terhadap Tugas

4) Implementasi

Terdapat tiga (3) metode pelatihan sebagai berikut:

1) Belajar secara mandiri

2) Belajar berkelompok

3) Belajar terstruktur

5. PESERTA DAN INSTRUKTUR PELATIHAN

Peserta : 25 orang dari 12 instansi berbeda.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 6BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 7: Laporan Quantity Surveyor

PT. Waskita Karya sendiri mengirim 5 orang peserta yaitu:

1. Agus Ruliyanto, ST

2. Markus Ginting, ST

3. Jouhan Fharhad, ST

4. Ferindra Irawan, ST

5. Seng Hansen, ST

Instruktur pelatihan sebanyak 5 orang yaitu:

1. Ir. Sumihar Simamora, CES

Materi: UU Jakons & SMK3L

2. Ir. Sukarno Atmawijojo, MM

Materi: Bill of Quantities

3. Drs. Afrizal Nursin, MT

Materi: Penilaian Progres Pekerjaan Secara Berkala

Perhitungan Perubahan Pekerjaan

4. Ir. Asianto, MBA. IPU

Materi: Analisis Biaya Konstruksi

5. Ir. Suardi Bahar, MT

Materi: Laporan Keuangan Secara Berkala

Perhitungan Akhir

6. SESI 1 : Perundang-Undangan dan/atau Ketentuan Jasa Konstruksi

(UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan

Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor

Kode Unit : F45.QS01.001.09

Judul Unit : Melaksanakan Perundang-Undangan dan/atau

Ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem

Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan

(SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor

Deskripsi : Unit kompetensi ini mencakup ruang lingkup

pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku untuk

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 7BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 8: Laporan Quantity Surveyor

menerapkan perundang-undangan dan/atau Ketentuan Usaha

Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan

Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik

Profesi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memahami kaidah dasar

UUJK, SMK3L dan Kode

Etik Profesi

1. Perundang-undangan dan/atau

Ketentuan Usaha Jasa Konstruksi

(UUJK), Sistem Manajemen

Keselamatan Kerja Kesehatan dan

Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik

Profesi dikompilasi.

2. Butir perundang-undangan dan/atau

peraturan-peraturan yang relevan

dipilih.

3. Buku panduan kerja berdasarkan

perundang-undangan dan/atau

peraturan-peraturan UUJK, SMK3L

dan Kode Etik Profesi yang relevan

dibuat.

4. UUJK, SMK3L dan Kode Etik Profesi

dipahami.

2. Menyusun manajemen

resiko

1. Potensi resiko yang mungkin terjadi

diidentifikasi.

2. Tingkatan potensi dan pengendalian

resiko dinilai.

3. Daftar simak tingkat potensi dan

pengendalian resiko dibuat.

4. Daftar simak tingkat potensi dan

pengendalian resiko ditetapkan.

3. Menerapkan UUJK,

SMK3L dan Kode Etik

1. Butir-butir perundang-undangan

dan/atau peraturan-peraturan yang

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 8BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 9: Laporan Quantity Surveyor

Profesi relevan diterapkan.

2. Manajemen resiko diterapkan.

3. Butir-butir perundang-undangan

dan/atau peraturan-peraturan yang

relevan dipantau.

4. Pelanggaran terhadap UUJK, SMK3L

dan Kode Etik Profesi dikenakan

sanksi.

7. SESI 2 : Bill of Quantities Berdasarkan Standard Methode of

Measurement

Kode Unit : F45.QS02.004.09

Judul Unit : Menghitung Bill of Quantities berdasarkan SMM

Deskripsi : Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan

dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam

menghitung Bill of Quantities pekerjaan konstruksi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat Bill of item

sesuai dengan gambar

tender dan schedule

finishing

1. Struktur bidang pekerjaan (billing)

sesuai dengan gambar atau desain

yang ada dibuat.

2. BQ dibuat berdasarkan paket

pekerjaan yang direncanakan.

3. Struktur bidang pekerjaan diverifikasi

sesuai SMM.

2. Melakukan perhitungan

terhadap gambar dan

selanjutnya dimasukkan

dalam bill of item

1. Data, gambar, spesifikasi dan jadwal

disiapkan.

2. Volume pekerjaan sesuai struktur

bidang pekerjaan dihitung dengan

SMM.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 9BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 10: Laporan Quantity Surveyor

3. Hasil perhitungan dimasukkan dalam

struktur bidang pekerjaan (billing).

3. Mengonfirmasikan

kelengkapan desain

1. Keselarasan dan keterpaduan desain

diperiksa.

2. Menyiapkan daftar pertanyaan yang

berkaitan dengan kelengkapan desain

kepada perencana.

3. Keselarasan dan keterpaduan desain

dikoordinasikan dengan perencana.

8. SESI 3 : Penilaian Progres Pekerjaan Secara Berkala (Interim

Valuation)

Kode Unit : F45.QS02.007.09

Judul Unit : Mengerjakan penilaian progres pekerjaan secara

berkala (Interim Valuation)

Deskripsi : Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan

dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam

mengerjakan penilaian progress pekerjaan secara berkala

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan acuan,

borang dan peralatan

untuk mengukur progres

pekerjaan

1. Acuan pengukuran disiapkan.

2. Borang pengukuran dikumpulkan.

3. Peralatan pengukuran disiapkan.

2. Mengukur progres

pekerjaan di lapangan

1. Progres pekerjaan kontraktor di

lapangan ditinjau dan diperiksa secara

berkala.

2. Prestasi jenis-jenis pekerjaan di

lapangan diidentifikasi.

3. Prestasi pekerjaan di lapangan, diukur

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 10BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 11: Laporan Quantity Surveyor

sesuai aturan kontrak yang berlaku.

3. Memeriksa dan

menghitung pekerjaan

tambah-kurang

1. Data otorisasi dan penunjang

pekerjaan tambah-kurang

dikumpulkan.

2. Pekerjaan tambah-kurang sesuai

ketentuan kontrak yang berlaku

diperiksa dan dihitung.

3. Pekerjaan tambah-kurang dilaporkan

kepada otoritas yang lebih tinggi.

9. SESI 4 : Analisis Biaya Konstruksi / Feedback Cost Data

Kode Unit : F45.QS03.001.09

Judul Unit : Memproses Analisis Biaya Konstruksi / Feedback Cost

Data (Cost Analysis)

Deskripsi : Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan

dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam

memproses analisis biaya konstruksi / feedback cost data

(cost analysis)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan data biaya

proyek yang sudah selesai

dilaksanakan

1. Data finansial akhir dari suatu proyek

dikumpulkan.

2. Data outline spesifikasi dari proyek

yang telah dilaksanakan disiapkan.

3. Data outline spesifikasi dari proyek

yang telah dilaksanakan diverifikasi.

2. Mengolah data biaya

proyek ke dalam borang

standar

1. Borang standar disiapkan.

2. Data biaya yang sudah diolah

dimasukkan ke dalam borang standar.

3. Hasil isian borang diverifikasi.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 11BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 12: Laporan Quantity Surveyor

3. Memproses hasil analisis

biaya proyek menjadi cost

data

1. Hasil analisis biaya konstruksi

dikumpulkan.

2. Hasil analisis biaya konstruksi

dimasukkan ke pusat data internal dan

eksternal.

3. Hasil analisis biaya konstruksi

dilaporkan kepada otoritas yang lebih

tinggi.

10. SESI 5 : Laporan Keuangan Secara Berkala (Cost Report)

Kode Unit : F45.QS02.009.09

Judul Unit : Mengerjakan Laporan Keuangan Secara Berkala (Cost

Report)

Deskripsi : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,

kemampuan, sikap dan perilaku untuk menyiapkan data

laporan keuangan secara berkala sebagai control

pembiayaan proyek

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi paket

pekerjaan

1. Pekerjaan dikelompokkan sesuai

paket yang disepakati.

2. Data biaya setiap paket pekerjaan

diidentifikasi.

3. Data biaya setiap paket yang

terkumpul diverifikasi.

2. Mengumpulkan data biaya

dari semua paket

pekerjaan

1. Perhitungan biaya proyek untuk setiap

paket pekerjaan, disiapkan dan

dikumpulkan.

2. Perhitungan biaya proyek untuk setiap

paket diperiksa.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 12BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 13: Laporan Quantity Surveyor

3. Data perhitungan biaya proyek untuk

setiap paket dilaporkan.

3. Menyiapkan data laporan

status finansial proyek

1. Data laporan status finansial proyek

disusun.

2. Data laporan status finansial proyek

disiapkan.

3. Laporan data status finansial proyek

disampaikan kepada otoritas yang

lebih tinggi.

11. SESI 6 : Perhitungan Akhir (Final Account)

Kode Unit : F45.QS02.010.09

Judul Unit : Mengerjakan Perhitungan Akhir (Final Account)

Deskripsi : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,

keterampilan, sikap dan perilaku untuk menyiapkan

perhitungan akhir (final account)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan data (BQ

sesuai kontrak pekerjaan)

1. Data biaya yang berkaitan dengan

keuangan proyek untuk setiap paket

pekerjaan disiapkan.

2. Data tagihan/klaim yang dikeluarkan

selama pelaksanaan pekerjaan

disiapkan.

3. Data otoritas tagihan/klaim yang

dikeluarkan selama pelaksanaan

pekerjaan disiapkan.

2. Menyiapkan data

pekerjaan tambah-kurang

1. Sertifikat pekerjaan tambah-kurang

dikumpulkan.

2. Perhitungan pekerjaan tambah-kurang

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 13BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 14: Laporan Quantity Surveyor

yang belum disepakati diidentifikasi.

3. Perhitungan pekerjaan tambah-kurang

yang belum disepakati diselesaikan.

3. Menyiapkan laporan

perhitungan akhir

1. Laporan biaya perubahan pekerjaan

disusun.

2. Laporan biaya perubahan pekerjaan

diverifikasi.

3. Laporan biaya perubahan pekerjaan

disampaikan kepada otoritas yang

lebih tinggi.

12.SESI 7 : Perhitungan Perubahan Pekerjaan (Pekerjaan Tambah-

Kurang)

Kode Unit : F45.QS02.008.09

Judul Unit : Perhitungan Perubahan Pekerjaan (Pekerjaan

Tambah-Kurang)

Deskripsi : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,

keterampilan, sikap dan perilaku untuk melakukan

perhitungan perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah-kurang)

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan data

perubahan pekerjaan

1. Data otorisasi dan penunjang

pekerjaan tambah-kurang

dikumpulkan.

2. Data otorisasi dan penunjang

pekerjaan tambah-kurang diteliti dan

diperiksa.

3. Data otorisasi dan penunjang

pekerjaan tambah-kurang diverifikasi.

2. Menghitung biaya 1. Pekerjaan tambah-kurang diidentifikasi

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 14BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 15: Laporan Quantity Surveyor

perubahan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak yang

berlaku.

2. Volume pekerjaan tambah-kurang

diukur dan dihitung.

3. Harga satuan baru (jika ada) untuk

pekerjaan tambah-kurang disiapkan.

3. Melaporkan biaya

perubahan pekerjaan

1. Laporan biaya perubahan pekerjaan

disusun.

2. Laporan biaya perubahan pekerjaan

diverifikasi.

3. Laporan biaya perubahan pekerjaan

disampaikan kepada otoritas yang

lebih tinggi.

4. Membuat sertifikat

perubahan pekerjaan (VO)

dan merekomendasikan

pembayarannya

1. Sertifikat pekerjaan tambah-kurang

dibuat sesuai ketentuan kontrak yang

berlaku.

2. Pekerjaan tambah-kurang dibuatkan

berita acara.

3. Pembayaran pekerjaan tambah-

kurang sesuai ketentuan kontrak yang

berlaku direkomendasikan.

13. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat saya peroleh adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan ini merupakan pelatihan Quantity Surveyor yang pertama

kali diselenggarakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum. Adapun

kekurangan baik perihal materi maupun penyajian akan dievaluasi

dan diperbaiki pada pelatihan-pelatihan berikutnya.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 15BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 16: Laporan Quantity Surveyor

2. Pelatihan yang telah diadakan selama 6 hari berturut-turut ini telah

memberikan gambaran sekilas tentang besarnya peranan jasa

Quantity Surveyor khususnya bagi dunia jasa konstruksi Indonesia.

3. Standard Methode of Measurement (SMM) Indonesia hingga saat ini

masih belum tersedia sehingga penyusunan SKKNI Quantity

Surveyor Indonesia masih mengacu pada SMM dari negara-negara

Commonwealth.

B. Saran

Adapun saran yang hendak saya sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan Quantity Surveyor ini merupakan pelatihan kompetensi ahli

muda. Sebaiknya apabila ada pelatihan tahapan berikutnya (yakni

ahli madya dan utama), para peserta pelatihan Quantity Surveyor

Ahli Muda ini diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan lanjutan

tersebut.

2. Pelatihan ini telah memberikan bekal bagi para peserta mengenai

peranan jasa Quantity Surveyor. Sebaiknya bekal ini dilanjutkan

dengan program sertifikasi Quantity Surveyor yang memang hingga

saat ini masih minim keberadaannya.

3. Melihat potensi peserta dan instruktur pelatihan yang berasal dari

PT. Waskita Karya, maka ada baiknya apabila PT. Waskita Karya

sendiri membuat pelatihan Quantity Surveyor yang diperuntukkan

khusus bagi pegawai PT. Waskita Karya sehingga manfaatnya akan

lebih merata.

4. Mengingat pentingnya peranan jasa Quantity Surveyor di Indonesia

tetapi sampai saat ini belum memiliki acuan baku, maka sebaiknya

segera dibuat SKKNI dan SMM Indonesia.

14. LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Peserta Pelatihan

Lampiran 2 : Daftar Instruktur Pelatihan

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 16BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Page 17: Laporan Quantity Surveyor

Lampiran 3 : Daftar Panitia Pelatihan

Lampiran 4 : Jadwal Pelatihan

Lampiran 5 : Foto-Foto Pelatihan

Lampiran 6 : CD Pelatihan

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan KerjaQUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA) 17BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum