E6-ina( done)

download E6-ina( done)

of 6

Transcript of E6-ina( done)

  • 7/30/2019 E6-ina( done)

    1/6

    No. ID dan Nama Peserta : dr. Mutmainnah

    No ID dan Nama Wahana : Puskesmas

    Bawen, Kab. Semarang

    Topik : Faringitis AkutTanggal (kasus) : 18 September 2012

    Nama Pasien : Ny. S

    Alamat : Ngemplak 2/1, Bawen.

    No. RM : 030492

    Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Mas Dady Dharmadi S

    Tempat Presentasi : Puskesmas Bawen, Kab. Semarang

    Obyektif Presentasi :

    o Keilmuan o Ketrampilan o Penyegaran o Tinjauan Pustakao Diagnostik o Manajemen o Masalah o Istimewao Neonatus o Bayi o Anak o Remaja o Dewasa o Lansia o Bumilo Deskripsi :

    Wanita, berusia 34 tahun, datang dengan keluhan demam , tenggorokan kering dan sakit

    saat menelan. Nafsu makan menurun. Dirasakan sejak 3 hari yang lalu,

    o Tujuan :o Mengobati faringitiso Mengedukasi pasien mengenai penyakitnya, komplikasi dan cara mencegahnya

    Bahan Bahasan oTinjauanPustaka

    oRiset oKasus oAudit

    Cara Membahas oDiskusi oPresentasi danDiskusi

    oE-mail oPos

  • 7/30/2019 E6-ina( done)

    2/6

    Data Pasien : Nama : Ny.S No Registrasi : 030492

    Nama klinik : Puskesmas

    Bawen

    Telp : Terdaftar Sejak :

    Data utama untuk bahan diskusi :

    1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Faringitis akut, terdapat demam yang disertaitenggorokan kering dengan sakit menelan sejak 3 hari yang lalu yang berlokasi di

    daerah faring. Nafsu makan menurun. keadaan umum tampak sakit sedang.

    2. Riwayat Pengobatan : Belum pernah berobat sebelumnya3. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini4. Riwayat Keluarga : tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien5. Riwayat Pekerjaan : Pasien seorang ibu rumah tangga6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal di daerah pedesaan, dengan

    kondisi lingkungan sekitarnya baik.

    7. Riwayat Imunisasi : tidak ingat8. Lain-lain : Menjaga imunitas diri agar tidak mudah terserang penyakit.

    Tanda vital : Tensi : 110/70mmHg, Nadi : 78x/menit, RR : 20x/ menit Pemeriksaan fisik : tampak daerah faring hiperemis tanpa adanya pembesaran

    tonsil

    Pemeriksaan laboratorium : -Daftar Pustaka :

    a. Adams G. 1997.BOIES : Buku Ajar Penyakit THT. EGC : Jakarta hal 327-329.Hasil Pembelajaran :

    1. Definisi Faringitis akut2. Tanda dan gejala faringitis akut3. Tata laksan afaringitis akut4. Kompliasi faringitis5. Edukasi dan pencegahan faringitis

  • 7/30/2019 E6-ina( done)

    3/6

    Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

    1. Subyektif:Pasien mengeluh 3 hari yang lalu demam yang tidak terlalu tinggi yang disertai

    dengan sakit ketika menelan, dan tenggorokan kering . Keadaan ini membuat nafsu

    makan pasien menjadi menurun.

    2. Obyektif:Hasil pemeriksaan jasmani ditegakkan dengan ditemukannya faring hiperemis. Selain

    itu pemeriksaan tonsil masih dalam batas normal yaitu T1-T1 dan tidak ditemukan

    hiperemis pada tonsil sehingga dapat menyingkirkan tonsillitis ataupun

    tonsilofaringitis.

    3. Assessment (penalaran klinis)Faringitis akut merupakan penyakit yang sangat sering, dapat disebabkan oleh virus

    atau bakteri. Paling sering disebabkan oleh virus, tetapi tidak menutup kemungkinan

    faringitis ini disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan faringitis iniadalah streptococcus beta hemolitikus group A. Sedangkan virus yang paling sering

    menyebabkan faringitis akut adalah adenovirus. Gejala gejala yang muncul pada

    orang dengan faringitis disebabkan adanya reaksi inflamasi. Pada awitan penyakit,

    penderita mengeluh rasa kering atau gatal pada tenggorokan. Kemuadian muncul

    tanda dan gejala dari reaksi inflamasi pada pasien faringitis ini, seperti demam, nyeri

    ketika menelan, nafsu makan menurun, dan pada pemeriksaan fisik didapatkan

    hiperemis pada faring.

  • 7/30/2019 E6-ina( done)

    4/6

    4. Plan:Pengobatan: Pengobatan pada pasien faringitis ini bersifat simptomatis dengan

    antipiretik, obat anti inflamasi dan antibiotik. Antipiretik yang digunakan adalah

    paracetamol 3x500 mg, antiinflamasi yang digunakan adalah dexametason 3x0,5 mg

    dan antibiotic yang digunakan adalah amoxicillin 3x500 mg . Pada faringitis,

    antibiotic yang umumnya digunakan pertama kali adalah amoxicillin. Pengelolaan

    non farmakologinya dapat dilakukan dengan irigasi hangat pada tenggorokan,

    pemberian cairan yang adekuat dan diet ringan . Selain itu pemeriksaan penunjang

    yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan swab tenggorok dan tes uji resistensi

    antibiotik. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui apa etiologi dari faringitinya

    dan seberapa efektif antibiotik yang kita berikan terhadap pasien tersebut mengingat

    tingkat resistensi antibiotic saat ini sangat tinggi.

    Pendidikan: Dilakukan kepada pasien agar lebih menjaga kondisi tubuhnya salah

    satunya dengan makan tidak sembarangan seperti makan gorengan, makanan kecil

    yang banyak mengandung pengawet dan penyedap rasa dan minuman yang dingin.

    Konsultasi: Dijelaskan perlunya konsultasi sebagai upaya untuk meminimalkan

    terjadinya komplikasi pada penderita seperti OMA, abses parafaring, dan komplikasi

    ke jantung dan ginnjal yang sering diakibatkan oleh streptokokus beta hemolitikus

    group A.

    Rujukan: Direncanakan jika penyakit tejadi komplikasi

    Kontrol: Pada pasien ini kontrol diperlukan untuk melihat respon dari terapi yang

    diberikan serta melihat apakah terjadi komplikasi pada pasien.

  • 7/30/2019 E6-ina( done)

    5/6

    LAMPIRAN

    FOTO KASUS

  • 7/30/2019 E6-ina( done)

    6/6

    E6 PENGOBATAN DASAR

    FARINGITIS AKUT

    Disusun oleh :

    dr. Mutmainnah

    DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS BAWEN

    PERIODE SEPTEMBERDESEMBER

    2012