7/30/2019 E6-ina( done)
1/6
No. ID dan Nama Peserta : dr. Mutmainnah
No ID dan Nama Wahana : Puskesmas
Bawen, Kab. Semarang
Topik : Faringitis AkutTanggal (kasus) : 18 September 2012
Nama Pasien : Ny. S
Alamat : Ngemplak 2/1, Bawen.
No. RM : 030492
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Mas Dady Dharmadi S
Tempat Presentasi : Puskesmas Bawen, Kab. Semarang
Obyektif Presentasi :
o Keilmuan o Ketrampilan o Penyegaran o Tinjauan Pustakao Diagnostik o Manajemen o Masalah o Istimewao Neonatus o Bayi o Anak o Remaja o Dewasa o Lansia o Bumilo Deskripsi :
Wanita, berusia 34 tahun, datang dengan keluhan demam , tenggorokan kering dan sakit
saat menelan. Nafsu makan menurun. Dirasakan sejak 3 hari yang lalu,
o Tujuan :o Mengobati faringitiso Mengedukasi pasien mengenai penyakitnya, komplikasi dan cara mencegahnya
Bahan Bahasan oTinjauanPustaka
oRiset oKasus oAudit
Cara Membahas oDiskusi oPresentasi danDiskusi
oE-mail oPos
7/30/2019 E6-ina( done)
2/6
Data Pasien : Nama : Ny.S No Registrasi : 030492
Nama klinik : Puskesmas
Bawen
Telp : Terdaftar Sejak :
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Faringitis akut, terdapat demam yang disertaitenggorokan kering dengan sakit menelan sejak 3 hari yang lalu yang berlokasi di
daerah faring. Nafsu makan menurun. keadaan umum tampak sakit sedang.
2. Riwayat Pengobatan : Belum pernah berobat sebelumnya3. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini4. Riwayat Keluarga : tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien5. Riwayat Pekerjaan : Pasien seorang ibu rumah tangga6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal di daerah pedesaan, dengan
kondisi lingkungan sekitarnya baik.
7. Riwayat Imunisasi : tidak ingat8. Lain-lain : Menjaga imunitas diri agar tidak mudah terserang penyakit.
Tanda vital : Tensi : 110/70mmHg, Nadi : 78x/menit, RR : 20x/ menit Pemeriksaan fisik : tampak daerah faring hiperemis tanpa adanya pembesaran
tonsil
Pemeriksaan laboratorium : -Daftar Pustaka :
a. Adams G. 1997.BOIES : Buku Ajar Penyakit THT. EGC : Jakarta hal 327-329.Hasil Pembelajaran :
1. Definisi Faringitis akut2. Tanda dan gejala faringitis akut3. Tata laksan afaringitis akut4. Kompliasi faringitis5. Edukasi dan pencegahan faringitis
7/30/2019 E6-ina( done)
3/6
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subyektif:Pasien mengeluh 3 hari yang lalu demam yang tidak terlalu tinggi yang disertai
dengan sakit ketika menelan, dan tenggorokan kering . Keadaan ini membuat nafsu
makan pasien menjadi menurun.
2. Obyektif:Hasil pemeriksaan jasmani ditegakkan dengan ditemukannya faring hiperemis. Selain
itu pemeriksaan tonsil masih dalam batas normal yaitu T1-T1 dan tidak ditemukan
hiperemis pada tonsil sehingga dapat menyingkirkan tonsillitis ataupun
tonsilofaringitis.
3. Assessment (penalaran klinis)Faringitis akut merupakan penyakit yang sangat sering, dapat disebabkan oleh virus
atau bakteri. Paling sering disebabkan oleh virus, tetapi tidak menutup kemungkinan
faringitis ini disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan faringitis iniadalah streptococcus beta hemolitikus group A. Sedangkan virus yang paling sering
menyebabkan faringitis akut adalah adenovirus. Gejala gejala yang muncul pada
orang dengan faringitis disebabkan adanya reaksi inflamasi. Pada awitan penyakit,
penderita mengeluh rasa kering atau gatal pada tenggorokan. Kemuadian muncul
tanda dan gejala dari reaksi inflamasi pada pasien faringitis ini, seperti demam, nyeri
ketika menelan, nafsu makan menurun, dan pada pemeriksaan fisik didapatkan
hiperemis pada faring.
7/30/2019 E6-ina( done)
4/6
4. Plan:Pengobatan: Pengobatan pada pasien faringitis ini bersifat simptomatis dengan
antipiretik, obat anti inflamasi dan antibiotik. Antipiretik yang digunakan adalah
paracetamol 3x500 mg, antiinflamasi yang digunakan adalah dexametason 3x0,5 mg
dan antibiotic yang digunakan adalah amoxicillin 3x500 mg . Pada faringitis,
antibiotic yang umumnya digunakan pertama kali adalah amoxicillin. Pengelolaan
non farmakologinya dapat dilakukan dengan irigasi hangat pada tenggorokan,
pemberian cairan yang adekuat dan diet ringan . Selain itu pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan swab tenggorok dan tes uji resistensi
antibiotik. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui apa etiologi dari faringitinya
dan seberapa efektif antibiotik yang kita berikan terhadap pasien tersebut mengingat
tingkat resistensi antibiotic saat ini sangat tinggi.
Pendidikan: Dilakukan kepada pasien agar lebih menjaga kondisi tubuhnya salah
satunya dengan makan tidak sembarangan seperti makan gorengan, makanan kecil
yang banyak mengandung pengawet dan penyedap rasa dan minuman yang dingin.
Konsultasi: Dijelaskan perlunya konsultasi sebagai upaya untuk meminimalkan
terjadinya komplikasi pada penderita seperti OMA, abses parafaring, dan komplikasi
ke jantung dan ginnjal yang sering diakibatkan oleh streptokokus beta hemolitikus
group A.
Rujukan: Direncanakan jika penyakit tejadi komplikasi
Kontrol: Pada pasien ini kontrol diperlukan untuk melihat respon dari terapi yang
diberikan serta melihat apakah terjadi komplikasi pada pasien.
7/30/2019 E6-ina( done)
5/6
LAMPIRAN
FOTO KASUS
7/30/2019 E6-ina( done)
6/6
E6 PENGOBATAN DASAR
FARINGITIS AKUT
Disusun oleh :
dr. Mutmainnah
DOKTER INTERNSHIP PUSKESMAS BAWEN
PERIODE SEPTEMBERDESEMBER
2012
Top Related