E.4 KAK-Penyusunan Revisi Master Plan KTM Tobadak Mateng 2014

12
KERANGKA ACUAN KERJA Term of Reference (TOR) PENYUSUNAN REVIS MASTER PLAN KTM TOBADAK MENJADI PUSAT KAWASAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAMUJU TENGAH (DAERAH OTONOMI BARU) PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PROVINSI SULAWESI BARAT Jl. KH. Abd. Malik Pattana Endeng Komp. Pemprov Gedung D-2 Mamuju Sulawesi Barat TAHUN ANGGARAN 2014

description

salah satu contoh KAK dapat di gunakan sebagai contoh untuk wilyah kabupaten lain dalam menyusun masterplan kawasan transmigrasi

Transcript of E.4 KAK-Penyusunan Revisi Master Plan KTM Tobadak Mateng 2014

  • KERANGKA ACUAN KERJATerm of Reference (TOR)

    PENYUSUNAN REVIS MASTER PLAN KTM TOBADAKMENJADI PUSAT KAWASAN PEMERINTAHAN

    KABUPATEN MAMUJU TENGAH(DAERAH OTONOMI BARU)

    PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI BARATDINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

    PROVINSI SULAWESI BARATJl. KH. Abd. Malik Pattana Endeng

    Komp. Pemprov Gedung D-2 MamujuSulawesi Barat

    TAHUN ANGGARAN 2014

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 2

    KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)PENYUSUNAN REVIS MASTER PLAN KTM TOBADAK MENJADI

    PUSAT KAWASAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MAMUJU TENGAH(DAERAH OTONOMI BARU)

    Nama Pekerjaan : Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak MenjadiPusat Kawasan Pemerintahan Kabupaten Mamuju Tengah(Daerah Otonomi Baru)

    Lokasi : Wilayah Administrasi Kabupaten Mamuju TengahSatuan Kerja : Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi BaratSumber Dana : APBD, Tahun Anggaran 2014

    A. LATAR BELAKANG

    Pembangunan transmigrasi pada hakekatnya merupakan bagian integral daripembangunan nasional dan pembangunan daerah, sebagai upaya untukmempercepat pembangunan terutama di kawasan yangmasih terisolir atautertinggal yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan para transmigran danmasyarakat sekitar. Berdasarkan realita yang ada saat ini, sebanyak 66 KotaKabupaten tumbuh dari Unit Permukiman Transmigrasi, serta ratusan lainnyamenjadi Ibu Kota Kecamatan. Namun rata-rata waktu yang dibutuhkan untukberkembang dari kondisi awal suatu Unit Permukiman Transmigrasi menjadi IbuKota Kabupaten adalah mencapai 50 tahun-an. Konsep Kota Terpadu Mandiri(KTM) diharapkan akan dapat mempercepat perkembangan suatu UPT sampaimenjadi Ibu Kota Kabupaten atau secara umum menjadi pusat pertumbuhanekonomi dalam waktu 10 15 tahun.

    Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian danPeraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasimengatur bahwa transmigrasi dilaksanakan dengan membangun WPT (WilayahPengembangan Transmigrasi) dan LPT (Lokasi Permukiman Transmigrasi). WPTadalah untuk menciptakan pusat pertumbuhan yang baru sedangkan LPT adalahuntuk menunjang pusat pertumbuhan yang sudah ada. Berbagai permasalahanyang dihadapi dalam pengembangan unit-unit permukiman transmigrasidiantaranya yaitu tingkat aksesibilitas ke lokasi transmigrasi yang rendah, produksipara transmigran yang tidak dapat dipasarkan, lahan transmigrasi yang marginal(tidak subur), sarana dan prasarana sosial-ekonomi kurang mendukungpengembangan usaha transmigran, serta adanya masalah sengketa kepemilikanlahan. Hal ini menyebabkan kegiatan ekonomi di lokasi transmigrasi tidakberkembang, pendapatan para transmigran tetap rendah, desa transmigrasi tidakmemiliki daya tarik bagi para pemilik modal untuk mengembangkan usahanya, dankebutuhan masyarakat masih tergantung dari luar permukiman. Permasalahan

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 3

    lainnya yaitu penduduk lokal yang berada di sekitar unit-unit permukimantransmigran masih belum mendapat sentuhan.

    Pemberdayaan yang setara dengan transmigran, sehingga tingkatproduktivitas dan pendapatannya masih relatif rendah, serta timbulnyakecemburuan sosial karena adanya perbedaan perlakuan antara transmigran danmasyarakat lokal. Keseluruhan masalah tersebut berdampak pada tingkatkesejahteraan masyarakat transmigran yang sampai saat ini masih belummeningkat.

    KTM atau Kota Terpadu Mandiri adalah Kawasan Transmigrasi yangpertumbuhannya dirancang menjadi Pusat Pertumbuhan melalui pengelolaansumber daya alam berkelanjutan yang mempunyai fungsi sebagai:

    Pusat kegiatan pertanian berupa pengolahan barang pertanian jadi dansetengah jadi serta kegiatan agribisnis

    Pusat pelayanan agroindustri khusus dan pemuliaan tanaman unggul Pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sektor Pertanian, Industri

    dan Jasa Pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar

    grosir dan pergudangan komoditas sejenis

    Komponen Permukiman dalam KTM terdiri atas : permukiman pendudukyang sudah ada; permukiman transmigrasi yang telah diserahkan pembinaannya;lokasi-lokasi transmigrasi yang masih dibina; areal yang dapat direncanakan untukpermukiman transmigrasi baru. Satuan pengembangan dilaksanakan dalam + 5Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) yang meliputi luasan 35-40 ribu hektar,sehingga diharapkan dapat memenuhi skala ekonomi yang feasible untukpengembangan investasi. Luas pusat KTM + 120 hektar sebagai pusatpertumbuhan ekonomi (kota orde II).

    Untuk itu pada tahun 2010 telah disusun masterplan Kawasan KTM Tobadakdalam rangka mengoptimalisasi potensi yang ada dan mengatur polaperkembangan wilayahnya. Namun seiring dengan mekarnya kabupaten MamujuTengah maka KTM Tobadak perlu dilakukan penyesuaian berdasarkan arahpengembangan wilayah dan pembangunan daerah. Dalam kontekspenyelenggaraan penyusunan penataan ruang di daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang mengamanatkan daerah untuk menyusunrencana umum tata ruang dan rencana induk tata ruang. Provinsi Sulawesi Baratsebagai suatu daerah otonom, telah memiliki RTRW yang dijadikan panduan untukpembangunan. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, maka telahdisusun kembali RTRW Provinsi. Oleh karena itu, perlu pula Penyusunan RevisMaster Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan Pemerintahan KabupatenMamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru) sebagai perangkat operasional rencanaumum tata ruang, yang nantinya akan digunakan sebagai dasar bagi penyusunanperaturan zonasi dengan Tahun Anggaran 2014.

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 4

    B. MAKSUD DAN TUJUAN

    Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR) pekerjaan ini dalamrangka tersedianya petunjuk teknis bagi tim penyusun yang memuat masukan,azas, kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan sertadiinterprestasikan ke dalam pelaksanaan jasa studi ini.

    Studi ini dimaksudkan untuk menyiapkan data dan informasi teknis dalamPenyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru) tanpa mengabaikan isulingkungan secara komprehensif demi kesinambungan pembangunan kawasantersebut. Maksud dari penyusunan revisi masterplan ini adalah untuk melakukanpenyesuaian dokumen masterplan KTM Tobadak dengan arah pengembanganwilayah dan kebijakan pembangunan daerah pasca pemekaran Kabupaten MamujuTengah

    Tujuan penyusunan resvisi master plan KTM ini mencakup kontribusi terhadapproses pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil berorientasi padakeberlanjutan berikut :

    Melakukan evaluasi kinerja implementasi Masterplan KTM Tobadak Melakukan analisis tingkat konversi fungsi lahan Kota Topoyo setelah

    perubahan administrasi kabupaten Merumuskan tata kelolah ruang kawasan andalan dan Kawasan Ekonomi Menganalisis peran pusat pertumbuhan hinterland, darat dan laut dalam

    mendukung pengembangan KTM Tobadak. Mensinkronisasikan arah pengembangan KTM Tobadak dengan arah

    pengembangan ruang dan pembangunan daerah

    C. SASARAN STUDI

    Struktur pemanfaatan ruang merupakan kerangka dasar bagi pengembangansebuah wilayah atau kota. Rencana struktur pemanfaatan ruang KTM diarahkanpada terbentuknya struktur tata ruang yang terintegrasi antara kawasan yang telahada dengan pengembangan kawasan baru baik secara spasial maupun fungsional.Selain itu dalam penyusunan ini juga dibuat struktur tata ruang yang merupakantata jenjang pusat pelayanan, fungsi dan peranan kawasan dalam KTM serta sistimjaringan transportasi antar pusat pelayanan. Struktur tata ruang di atas dilengkapidengan perkiraan daya tampung sebagai dasar alokasi penggunaan ruangnya.

    Dalam penentuan struktur ruang diperlukan juga tinjauan regional konteks.Oleh karena itu variabel-variabel yang membentuk struktur ruang yangdirencanakan dalam rencana struktur kawasan pengembangan KTM adalah strukturruang ini dibentuk oleh variabel dan rencana jaringan utilitas perkotaan dengansasaran penyusunan revisi master plan ini sebagai berikut;

    Fungsi dan Peran KTM Tobadak dalam Lingkup Regional Konsep Struktur Ruang makro Rencana kependudukan

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 5

    Rencana sistem pusat pelayanan atau tata jenjang dan jangkauan pusat-pusat pelayanan yang akan dikembangkan

    Rencana sistem jaringan transportasi Rencana Aliran Pergerakan Barang

    D. NAMA DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN

    Kuasa Pengguna Anggaran Bidang Penyusunan adalah :

    Nama : Ir. H. Nasaruddin, MM NIP/Pangkat : 19601222 198611 1 001/ Pembina Utama Madya

    IV/d Jabatan Struktural : Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

    Rakyat Provinsi Sulawesi Barat

    Dalam hal ini instansi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan penyusunan revisimaster plan KTM ini adalah Bidang Tata Ruang, Dinas Pekerjaan UmumdanPerumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan pelaksana adalahkonsultan bidang Tata Ruang / Bangunan.

    E. SUMBER PENDANAAN

    Berdasarkan pada lingkup kegiatan dalam penyusunan legalisasi RTR untukKabupaten Mamuju Tengah, maka perkiraan anggaran biaya yang digunakandidalam pekerjaan ini adalah Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), yangbersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2014.

    F. DASAR HUKUM / REFERENSI

    Referensi hukum yang menjadi dasar Penyusunan Revis Master Plan KTM TobadakMenjadi Pusat Kawasan Pemerintahan Kabupaten Mamuju Tengah (DaerahOtonomi Baru), Provinsi Sulawesi Barat:

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentangKonservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (LembaranNegara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor3419);

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentangKepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Nomor 3427);

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1992 tentang BendaCagar Budaya (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 27, TambahanLembaran Negara Nomor 3470);

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentangBangunan Gedung;

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 6

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang SumberDaya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan LembaranNegara Nomor 4377);

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentangPenataan Ruang;

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman;

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2010 tentangPenyelenggaraan Penataan Ruang;

    Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:Kep.137/MEN/VI/2008

    Penetapan lokasi pembangunan dan pengawasan Kota Terpadu Mandiri(KTM) di Kawasan Transmigrasi Tahun 2009

    Kepmen 214/MEN/V/2007 Pedoman Umum Pembangunan danPengembangan KotaTerpadu Mandiri di KawasanTransmigrasi

    Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2009 Tentang PengelolaanKawasan Perkotaan

    Kepmenakertrans No. KEP.110/MEN/II/2007 Tentang PembentukanKelompok Kerja (Pokja) Pembangunan Dan Pengembangan Kota TerpaduMandiri

    G. LINGKUP KEGIATAN STUDI

    Untuk mencapai maksud mencapai maksud dan tujuan Penyusunan Revisi MasterPlan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan Pemerintahan Kabupaten MamujuTengah (Daerah Otonomi Baru) ini, maka lingkup kegiatan jasa studi ini mencakup:

    a). Lingkup Penyusunan KTM

    Naskah Akademik Penyusunan Revisi Master Plan Kawasan Kota Terpadu MandiriTobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat adalah;

    Evaluasi terhadap dokumen Masterplan KTM yang disusun pada tahun2010,

    Melakukan revisi kebijakan penataan ruang dan kebijakan pembangunandaerah Tobadak paska pemekaran menjadi ibu kota Kabupaten MamujuTengah

    Melakukan konsultasi pubik untuk menjaring masukan dari masyarakat,sedangkan lingkup lokasi kegiatan ini berada di Daerah Tobadak, namuntidak terbatas pada administrasi wilayah Tobadak.

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 7

    b). Prinsip Dasar KTM

    Kota Terpadu Mandiri adalah kawasan Transmigrasi yang pertumbuhannyadirancang menjadi Pusat Pertumbuhan melalui pengelolaan sumberdaya alamberkelanjutan yang mempunyai fungsi sebagai:

    Pusat kegiatan pertanian berupa pengolahan barang pertanian jadi dansetengah jadi serta kegiatan agribisnis;

    Pusat pelayanan agroindustri khusus dan pemuliaan tanaman unggul; Pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sektor Pertanian, Industri, dan

    Jasa; Pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar

    grosir dan pergudangan komoditassejenis;Perlu diperhatikan bahwanomenklatur kota pada pengertian di atas adalah merupakan suatu visiyang ingin dicapai,sehingga yang dilaksanakan adalah bukan membangunkota an-sich melainkan membangun kondisi-kondisi yang dapatmempercepat tumbuhnya suatu kota.

    Sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis internal dan eksternalyang dihadapi, transmigrasi mereposisi diri untuk merespon tuntutan yangberkembang. Dengan hadirnya manajemen baru, digulirkan visi transmigrasidengan paradigma baru untuk:

    Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan; Mendukung ketahanan nasional; Mendorong strategi pemerataan investasi serta pertumbuhan ekonomi

    nasional dan daerah; Penanggulangan pengangguran secara berkesinambungan dalam jangka

    panjang. Paradigma tersebut diterjemahkan ke dalam wahana operasionalyaitu Kota Terpadu Mandiri.

    Pembangunan wilayah melalui alternatif transmigrasi harus dilaksanakansecara bersama oleh lintas sektor danlintas pemerintahan. Koordinasi merupakankata yang mudah diucapkan namun sulit dilaksanakan. Pada masalalu dikenallembaga BAKOPTRANS yang menjadi wadah koordinasi penyelenggaraantransmigrasi. KTMbertujuan untuk merevitalisasi fungsi koordinasi penyelenggaraantransmigrasi sehingga menjadi integrated development planning proses yangmelibatkan Bappenas dan kementarian terkait.

    c). Standar Teknis

    Standar teknis yang digunakan dalam Penyusunan Revis Master Plan KTM TobadakMenjadi Pusat Kawasan Pemerintahan Kabupaten Mamuju Tengah (DaerahOtonomi Baru) adalah Pedoman Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis danPedoman Pengembangan Kota Terpadu Mandiri.

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 8

    H. PENDEKATAN DAN PELAPORAN

    Jasa layanan yang diperlukan dalam penyusunan revisi master plan inimengadakan serangkaian kegiatan: survei awal indentifikasi masalah,pengumpulan data, elaborasi data, dan pelaporan. Hasil penyusunan KTM inidiharapkan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan tindak lanjutnya.

    a. Lokasi Studi

    Lokasi studi disituasikan mencakup wilayah administrasi Kabupaten MamujuTengah, Provinsi Sulawesi Barat.Lokasi kegiatan ini fokus di kawasan Tobadak,namun tidak terbatas pada administrasi wilayah.

    b. Pendekatan Studi

    Pendekatan yang akan digunakan dalam analisis penyusunan revisi master planKTM ini mengacu pada hal :

    Pendekatan Legalistik, pendekatan berdasarkan peraturan dan standaryang berkaitan dengan pengembangan kawasan KTM

    Pendekatan Aspek Keruangan, pendekatan terhadap wilayah dimaksudkanuntuk lebih memfokuskan kriteria antara rencana pengembangan kawasanKTM dengan karasteristik wilayah kota dan rencana tata ruang wilayahKabupaten Mamuju Tengah

    Pendekatan Materi, secara substansial menyangkut metodologipenyusunan masterplan kawasan KTM sesuai kaidah dan norma baku baikmenurut peraturan perundangan maupun NSPM.

    Studi Komparasi, studi ini yang terkait dengan pengembangan kawasanKTM di beberapa kota di Indonesia

    c. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

    Dalam rangka Penyusunan Revisi Master Plan Kawasan Kota Terpadu MandiriTopoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat terdapat berbagai halyang harus dipertimbangkan sehingga perlu dibuat tahapan kegiatan yangsistematis.

    Proses Persiapan, meliputi antara lain: mobilisasi sumberdaya penyediajasa, penyiapan seluruh tenaga ahli, rencana layanan tenaga ahli yangdigunakan dan strategi penyelesaian pekerjaan, penajaman metodologi,mengadakan peta Provinsi dan kawasan strategis berbasis GIS,

    Persiapan survei awal., hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaranawal kondisi terkini situasi wilayah dan tindak lanjut penyusunan programpengumpulan data detail. Tahap ini meliputi; pendalaman KAK,penyusunan rencana kerja, koordinasi dengan stakeholders, penyiapanformat-format survey, dan mobilisasi personil.

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 9

    Pengumpulan Data, meliputi antara lain: pengumpulan data primer dansekunder, informasi dan studi-studi yang pernah dan sedang dilaksanakanyang terkait dengan kegiatan ini. Kegiatan pada tahap ini meliputi;inventarisasi data sekunder dan primer melalui observasi, wawancara danpengumpulan data dokumentasi.

    Elaborasi dan Analisis Data, data terkumpul lebih lanjut diolah gunapenuyusunan naskah akademik revisi master plan KTM. Pekerjaankompilasi data meliputi; penentuan data dan informasi didasarkan padapermasalahan dan tujuan maupun sasaran penyusunan revisi master planini. Teknik analisis yang dipilih akan disesuai dengan karakteristik datanya.Pekerjaan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan yangdapat dijadikan dasar penyusunan konsep, termasuk; evaluasi kinerjaimpelemntasi masterplan, analisis perubahan tata gun alahan, analisis danpenataan struktur ruang, penetapan pola ruang, dan penataan tapak(siteplan)

    Penyusunan Rencana Pengembangan, perencanaan sarana dan prasarana(jaringan jalan lingkungan, listrik, air bersih, telekomunikasi, sistemdrainase, sistem pengolahan sampah, IPAL, RTH, PJU, unit pemadamkebakaran, dan sarana penunjang), analisis kelayakan finasial, tahapanpengembangan, manajemen pengembangan dan pengelolaan, sertasumber-sumber pendanaan (poa investasi).

    Penyusunan Laporan

    Selanjutnya dilakukan telaah dan pemantapan hasil tersebut sebagaimanayang telah ditetapkan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,Juknis Penyusunan Tata Ruang Kawasan yang terbaru, dan realita pembangunanyang tumbuh dan berkembang sampai scat sekarang serta didukung denganpenyelenggaraan UU No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan di daerah, yangmerupakan salah satu agenda perubahan yang diyakini akan berpengaruh terhadapketimpangan rencana tata ruang kawasan sebelumnya

    d. Pelaporan Hasil Studi

    Keluaran yang dihasilkan dalam study ini adalah Laporan Pendahuluan, LaporanAntara, Akhir dan Gambar Masterplan, serta animasi (3D). Untuk memenuhipersyaratan administasi dan memudahkan di dalam pertanggung jawaban danmengevaluasi pelaksanaan studi, maka tim penyusunanrevisi master plan KTM inimenyerahkan laporan-laporan sebagai berikut :

    LaporanPendahuluan/Awal (InceptionReport)Laporan ini isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan tahapanpelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitasmasing-masing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultanyang telah disetujui aktif dilapangan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 15 (lima belas) hail kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak5 (lima) buku laporan

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 10

    LaporanAntara (InterimReport)Laporan Antara/Laporan Draft Konsep memuat hasil sementarapelaksanaan kegiatan, memperlihatkan hasil sementara laporan akhir,yang akan menjadi bahan bagi tim pembahas.Laporan harus diserahkanselambat-lambatnya: 80 (delapan puluh) hari kalender sejak SPMKditerbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    LaporanAkhir (Final Report)Laporan Akhir merupakan penyempurnaan laporan draft konsep laporanakhir dan sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas yangdibentuk oleh pihak kegiatan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMKditerbitkansebanyak 15 (lima belas) buku.

    Laporan Pendukung (Peta dan Dokumen RDTR)Laporan pendukungini merupakan pelengkap laporan akhir dan sudahmendapatkan persetujuan dari tim pembahas yang dibentuk oleh pihakkegiatan. Laporan ini meiputi; album peta A3 dan laporan rencana RDTRmasing-masingsebanyak 15 (lima belas) buku serta soft copy + animasiCD sebanyak 10 buah yang harus diserahkan selambat-lambatnya: 120(seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

    I. KUALIFIKASI PERSONIL PELAKSANAAN STUDI

    Mencermati keterbatasan waktu dalam pelaksanaan studi ini dan demi kelancaranpekerjaan sesuai tuntutan dan prasyarat TOR, maka diperlukan adanya kerjasamajasa lembaga / institusi dalam melaksanaan kegiatan studi tersebut. TOR inimerupakan petunjuk bagi tim studi mencakup; masukan, azas, kriteria, keluarandan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalampelaksanaan tugas studi ini.

    Sehubungan dengan lingkup kegiatan studi dan persyaratan tersebut, makapersonil pelaksanaan kegiatan minimal memenuhi kualifikasi berikut;

    a. Tenaga Profesional

    Kebutuhan tenaga ahli profesional yang berperan sebagai tenaga inti dalamterlaksananya studi ini, diharapkan memiliki pengalaman dan lintas displinilmu relevan, dengan total 16 MM (man-month) adalah dipersyaratkan sebagaiberikut ;

    Rincian Personil Ahli:

    Ahli Palanologi / Pengembangan Wilayah (Ketua Tim) Ahli Infrastruktur Wilayah / Teknik Sipil Ahli Teknik Arsitektur Ahli Teknik Lingkungan AhliEkonomi Wilayah / Pembangunan

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 11

    Kualifikasi Personil Ahli:

    Team Leader yang merangkap sebagai Ahli Pengembangan Wilayah danKota/Planologi, dengan latar belakang pendidikan minimal S2PWK/Planologi, dilengkapi dengan sertifikasi keahlian yang masih berlakudikeluarkan oleh Asosiasi Profesi IAP untuk Ahli Penyusunan Kota danWilayah atau memiliki SKA Ahli Muda Penyusunan Wilayah dan mempunyaipengataman profesional minimal 6 (enam) tahun di bidang penyusunankota dan wilayah. Tugas dan tanggungjawab:a. Memberikan arahan dan mengkoordinasikan seluruh sumberdaya tim

    untuk dapat memenuhi kewajiban pekerjaan sesuai kontrak,b. Melakukan identifikasi sinergisitas RDTRK terkait dengan RTRW

    Provinsi,c. Mengkoordinasikan penyusun kebijakan dan strategi penyusunan

    RDTRK dengan Tim,d. Mengkoordinasikan penyusunan struktur dan pola ruang RDTR

    KawasanStrategis Provinsi,e. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

    KawasanStrategis Provinsi"f. Team Leader bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan mulai

    dariawal pekerjan sampai dengan selesaig. Mengkoordinir hasil pekerjaan setiap tenaga ahli dan menuangkannya

    dalam setiap buku Ahli Infrastruktur Wilayah / Teknik Sipil, dengan latar belakang pendidikan

    minimal S1 Teknik Sipil / Infrastruktur Wilayah, dengan pengalamanprofesional minimal 4 (empat) tahun.Sedapat mungkin memiliki SKA AhliMuda Transportasi / Prasarana. Ahli prasarana bertugas antara lainmemberikan masukan di bidang infrastruktur sektor prasarana wilayah

    Ahli Teknik Arsitektur, latar belakang pendidikan minimal S1 TeknikArsitektur,pengalaman minimal 4 tahun. Sedapat mungkin memiliki SKAAhli Muda Arsitektur.

    Ahli Teknik Lingkungan (S1 Teknik Lingkungan / Teknik Sipil), pengalamanminimal 4 tahun. Sedapat mungkin memiliki SKA Ahli Muda TeknikLingkungan. Ahli lingkungan bertugas membantu menyelesaikankebutuhan perpetaan dalam rangka Penyusunan RDTR Perkotaan sektorsanitasi, drainase, dan lingkungan

    Ahli Ekonomi Wilayah / Pembangunan, dengan latar belakang pendidikanminimal S1 Ekonomi Pembangunan/Studi Pembangunan), pengalamanminimal 4 tahun. Memiliki SKA Ahli Muda Ekonomi Pembangunan /Wilayah. Ahli Ekonomi Perkotaan bertugas memberikan masukan dalamhal pengembangan ekonomi perkotaan dan melakukan analisiskemampuan keuangan wilayah.

  • Penyusunan Revis Master Plan KTM Tobadak Menjadi Pusat Kawasan PemerintahanKabupaten Mamuju Tengah (Daerah Otonomi Baru)

    Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat 12

    b. Tenaga Sub Profesional

    Kebutuhan tenaga ahli sub profesional yang berperan sebagai tenagapendamping dalam terlaksananya studi ini, diharapkan memiliki pengalamandan lintas displin ilmu relevan, dengan total 6 MM (man-month) adalahdipersyaratkan sebagai berikut;

    AsistenAhli Planologi / Pengembangan Wilayah& Kota Asisten Ahli Teknik Sipil /GIS - Pemetaan

    c. Tenaga Penunjang / Pendukung

    Selain tenaga ahli yang dilibatkan dalam penyusunan revisi master plan ini,dibutuhkan pula tenaga pendukung dalam membantu tugas-tugas tenaga ahlidan urusan administrasi kegiatan proyek. Adapun tenaga pendukung yangdibutuhkan adalah sebagai berikut; Operator Komputer /TenagaAdministrasi Drafter Surveyor / PemetaanGIS

    J. WAKTU PELAKSANAAN STUDI

    Mengingat kertabatasan waktu dan pembiyaan dalam pelaksanaan penyusunanrevisi master plan KTM ini, maka pelaksaaan jasadiupayakan selesai dalam tahunanggaran 2014 dengan jangka waktu pelaksanaan 4 (empat) bulan atau 120(seratus dua puluh) hari kalender termasuk mobilisasi, terhitung sejak dikeluarkanSurat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Kegiatan berlangsung sampai penyerahanlaporan akhir yang telah diperbaiki sesuai masukan saat ekspose / presentasi ataudiskusi hasil studi.

    K. PENUTUP

    Demikian kerangka acuan kerja (TOR) pekerjaan studi ini dibuat secara bersama-sama untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan penyusunan revisi masterplan KTM ini lebih lanjut.

    Mamuju, April 2014Kepala Dinas PU danPerumahan RakyatProvinsi Sulawesi Barat,

    Ir. H. Nasasaruddin, MM.Pangkat: Pembina UtamaMadya, IV/dNIP : 19601222 198611 1 001