e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman...

88

Transcript of e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman...

Page 1: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Page 2: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Page 3: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Page 4: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan
Page 5: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mencermati perubahan-perubahan dalam bidang laboratorium yang tidak

lepas dari pengaruh globalisasi dan dalam rangka memenuhi tuntutan

masyarakat yang semakin tinggi akan kecepatan serta ketepatan

pelayanan, maka semakin terasa perlu di buat langkah-langkah

pelaksanaannya, seperti penyusunan Rencana Strategis Bisnis sebagai

suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama 1

(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,

peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

BBLK Palembang sebagai salah satu instansi pemerintah merupakan unit

pelaksana teknis (UPT) Kementerian Kesehatan dibawah Direktur Jenderal

Bina Upaya Kesehatan perlu memiliki Rencana Strategis Bisnis sebagai

dokumen yang menjadi tolak ukur penilaian kinerja yang dapat

dipertanggung jawabkan dan penyusunannya harus mencerminkan

pengintegrasian antar sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya

sehingga mampu menjawab perubahan lingkungan, strategi, nasional dan

global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Prioritas Strategis BBLK Palembang dalam 5 (lima) tahun kedepan yaitu

Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan

kesehatan yang sesuai standar dengan tidak melupakan pengembangan

parameter ataupun metode pemeriksaan baru guna memenhi kebutuhan

stakheolder sesuai perkembangan teknologi terkini.

Untuk mewujudkan excellent performance dalam memberikan pelayanan

maupun dari sisi keuangan dan administrasi, maka diperlukan komitmen

yang kuat dari seluruh komponen pegawai BBLK Palembang serta

dukungan Stakeholder terkait guna tersedianya layanan laboratorium yang

bermutu.

Selanjutnya untuk merespons strategis yang ingin dikembangkan, perlu

pula dibangun kompetensi inti di lingkungan BBLK Palembang antara lain

dengan peningkatan kompetensi SDM sesuai standar serta penempatan

SDM sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

Page 6: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

2

Dalam upaya mengendalikan target kinerja BBLK Palembang, maka perlu

dilakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi yang berkesinambungan

terhadap berbagai langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan,

sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

1.2 TUJUAN

Secara umum, tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini adalah:

a) Sebagai panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas

tindakan selama lima tahunan yang sejalan dengah Rencana Aksi

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

b) Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Palembang.

c) Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi Balai Besar

Laborartorium Kesehatan Palembang dan dalam pencapaian visi yang

telah ditentukan.

d) Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan

para stakeholders.

Secara Khusus, tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini adalah:

a) Memberikan pemahaman yang lebh jelas mengenai arah visi strategis

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang khususnya bagi

seluruh pegawai Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang.

b) Memperkuat prinsip-prinsip yang termuat dalam visi, misi dan strategi

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang serta menjaga arah

organisasi yang tetap fokus ke masa depan dengan

mempertimbangkan kondisi sekarang.

c) Pedoman dalam pengambilan keputusan berdasarkan skala prioritas

sesuai kondisi yang ada pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Palembang.

d) Diharapkan dengan penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini BBLK

Palembang dapat menjawab tantangan kedepan sehingga mampu

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Page 7: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

3

Adapun tujuan yang ingin dicapai mewujudkan visi yang telah ditetapkan

menjadi Laboratorium yang berstandar Internasional Tahun 2019 dengan

indikator prosentase parameter pemeriksaan terakreditasi KAN sebesar 80

% dari total parameter pemeriksaan yang dapat diajukan untuk di

akreditasi.

1.3 DASAR HUKUM

Sebagai dasar hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini

adalah:

1. Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2012 tentang Perubahan PP

nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum.

2. Instruksi Presiden nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntanbilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 35 tahun 2013.

4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2013 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Balai Besar Laboratrorium Kesehatan di lingkungan

Kementerian Kesehatan.

5. Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-54/PB/2013 tentang

Penilaian Kinerja Satuan Kerja Badan Layanan Umum Bidang

Layanan Kesehatan.

6. Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan nomor HK.02.04/I/568/12

tentang Kontrak Kinerja.

7. Surat Edaran Dirjen Bina Upaya Kesehatan nomor

HK.03.03/I/2032/2014 tentang Rencana Strategis Bisnis UPT Vertikal

Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

Page 8: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

4

1.4 SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika Laporan Rencana Strategis Bisnis ini terdiri dari :

a. BAB I Pendahuluan, yang berisikan :

Latar Belakang

Tujuan Rencana Strategis Bisnis

Dasar Hukum

Sistematika Laporan

b. BAB II Gambaran Kinerja Saat ini, yang berisikan :

Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan

Gambaran Kinerja Aspek Keuangan

c. BAB III Arah dan Prioritas Strategis, yang berisikan :

Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai

Aspirasi Stakeholders Inti

Tantangan Strategis

Benchmarking

Analisa SWOT

Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis

Analisa TOWS

Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC)

d. BAB IV Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis, yang

berisikan :

Matriks IKU

Kamus IKU

Program Kerja Strategis

e. BAB V Analisa dan Mitigasi Risiko, yang berisikan :

Identifikasi Risiko

Penilaian Tingkat Risiko

Rencana Mitigasi Risiko

f. BAB VI Proyeksi Finansial, yang berisikan :

Estimasi Pendapatan

Rencana Kebutuhan Anggaran

Rencana Pendanaan

g. BAB VII Penutup, yang berisikan :

Kesimpulan dan Saran

Page 9: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

5

0

50000

100000

150000

200000

2010 2011 2012 2013 2014

Mikrobiologi

Immunologi

Kimkes

Patologi

Uji Kesehatan

Jumlah

BAB II

GAMBARAN KINERJA TAHUN 2010 SD 2014

2.1 GAMBARAN KINERJA ASPEK PELAYANAN TAHUN 2010 – 2014

Kinerja BBLK Palembang periode tahun 2010 – 2014 dilihat pada uraian di

bawah ini.

A. Pencapaian Kinerja Pemeriksaan di Instalasi Tahun 2010 s.d 2014

Tabel 1. Pencapaian Kinerja Pemeriksaan di Instalasi Periode Tahun 2010 – 2014

No

Bidang

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1. Mikrobiologi 10.251 9.668 16.319 13.083 11.995

2. Immunologi 5.211 9.636 16.248 16.827 17.909

3. Kimia Kesehatan 16.342 16.982 30.564 25.279 28.218

4. Patologi Klinik 54.613 77.288 62.701 97.370 121.033

5. Uji Kesehatan - 7.666 8.338 9.584 13.804

Jumlah 86.417 121.240 134.170 162.143 192.959

Sumber : Laporan tahunan BBLK Palembang

Catatan :

- Pencapaan tahun 2014 merupakan prgosnosa (berdasarkan ralisasi bulan

Januari sd Mei 2104).

Grafik 1. Pencapaian Kinerja pemeriksaan Periode Tahun 2010 – 2014

Page 10: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

6

Berdasarkan data diatas terjadi kenaikan dari tahun ke tahun dikarenakan:

1. Telah tersedia peralatan laboratorium yang canggih;

2. Terjadinya perubahan pola penyakit yang mempengaruhi jumlah

pemeriksaan di Instalasi Mikrobiologi;

3. Di instalasi Kimia Kesehatan terjadi peningkatan yang cukup signifikan,

hal ini disebabkan Instalasi mendapat kiriman sample dari beberapa

perusahaan terkait pemeriksaan air.

4. Di instalasi Immunologi terjadi peningkatan yang cukup signifikan, hal ini

disebabkan banyaknya pemeriksaan HIV yang dilakukan oleh calon TKI

yang akan berangkat ke luar negeri.

a. Indikator Kinerja Pelayanan / Operasional

Rasio kinerja pelayanan dipergunakan untuk menilai kinerja pelayanan

dengan total skor 35. Adapun rinciannya adalah sbb :

Tabel 2. Indikator Kinerja Pelayanan

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI

NILAI RIIL

II.1 PERSPEKTIF PROSES

A. PERTUMBUHAN PRODUKTIVITAS 11 7,5

1 Rata rata pemeriksaan mikrobiologi 2 0,8 0,5

2 Rata rata pemeriksaan immunologi 2 1,04 1,5

3 Rata rata pemeriksaan Patologi Klinik 2 1,57 2

4 Rata rata pemeriksaan kimia kesehatan 2 2,1 2

5 Rata rata pembuatan media reagensia 2 0,82 0,5

6 Rata rata pertumbuhan pemeriksaan uji

kesehatan

1 1,14 1

B. EFEKTIVITAS PELAYANAN 18 13,25

1 Rasio jumlah pemeriksaan mikrobiologi

dengan analis

3 5,34 2

Page 11: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

7

2 Rasio jumlah pemeriksaan immunologi

dengan analis

3 8,58 2

3 Rasio jumlah pemeriksaan patologi klinik

dengan analis

3 49,68 3

4 Rasio jumlah pemeriksaan kimia kesehatan

dengan analis

3 12,7 3

5 Rasio jumlah pembuatan media reagensia

dengan analis

2 57,4 1

6 Spesialis Patologi Klinik 1 1,05 0,25

7 Yang bertugas di Unit Instalasi Uji Kesehatan 2 4,28 1

8 Angka pengulangan pemeriksaan

laboratorium

1 0,02 1

II.2 PERSPEKTIF PERTUMBUHAN

PEMBELAJARAN

6 6

1 Rata rata jam pelatihan per karyawan 2 9 2

2 Ada / tidaknya Reward dan Punishment 2 > 75% 2

3 Penelitian 2 > 75% 2

TOTAL 35 26,75

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah nilai indikator pelayanan BBLK

Palembang sebesar 26.75. Nilai indikator pelayanan tersebut masih

dibawah nilai standar. Hal ini disebabkan karena beberapa kegiatan

belum dapat dilaksanakan dengan optimal karena terdapat kekurangan

tenaga analis kesehatan pada instalasi hematologi dan kimia klinik.

b. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan Dan Manfaat Bagi Masyarakat.

Rasio kinerja pelayanan dipergunakan untuk menilai kinerja mutu dan

pelayanan bagi masyarakat dengan total skor 40. Adapun rinciannya

adalah sbb :

Page 12: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

8

Tabel 3. Indikator Kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat

NO INDIKATOR BOBOT NILAI

HAPER NILAI RIIL

A. MUTU 22 21

I. MUTU PELAYANAN

1 Waktu Tunggu Pelayanan 2 10 Menit 2

2 Waktu layanan bidang pemeriksaan Mikrobiologi

2 6 Hari 2

3 Waktu layanan bidang pemeriksaan Patologi Klinik

2 162 Menit 2

4 Waktu layanan bidang pemeriksaan Immunologi

2 1208 Menit

2

5 Waktu layanan bidang pemeriksaan Kimia Kesehatan

2 10 Hari 1

6 Waktu layanan bidang pemeriksaan Media dan Reagensia

2 5 Hari 2

7 Waktu layanan bidang pemeriksaan Uji Kesehatan

2 3 Hari 2

II. MUTU KLINIK

1 Angka kegagalan pengambilan sampel uji

2 1,00% 2

2 Angka pemeriksaan lab yang dirujuk 2 0,10% 2

3 Hasil kegiatan Pemantapan Mutu Internal

2 90% 2

4 Hasil Pemantapan Mutu Eksternal 2 98% 2

B. MANFAAT BAGI MASYARAKAT 6 6

KEPEDULIAN KEPADA MASYARAKAT

1 Pembinaan kepada Lab Puskesmas, Lab RS, Lab Mandiri dan Sarana Kesehatan Lain

2 2 2

2 Kegiatan Pelayanan PME Regional 2 2 2

3 Program Penyuluhan Kesehatan 2 2 2

Page 13: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

9

C. KEPUASAN PELANGGAN 4 3.5

1 Prosentase Komplain 2 85% 2

2 Presentase pelanggan yang puas 2 74,67% 1,5

D. KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN

3 3

1 Program BBLK Berseri 2 2 2

2 Proper lingkungan (KLH) 1 1 1

TOTAL 35 33.5

Tabel diatas menunjukkan gambaran mengenai kinerja mutu pelayanan

dan manfaat bagi masyarakat, secara keseluruhan jumlah bobot nilai

standarnya adalah 35. Sedangkan hasil perhitungan nilai indikator BBLK

Palembang adalah 33,5 masih dibawah nilai standar karena beberapa

program belum dapat dilaksanakan secara penuh sebab masih

kurangnya sumber daya manusia yang mempunyai motivasi kerja tinggi

dan profisionalisme yang memadai.

2.2 GAMBARAN KINERJA ASPEK KEUANGAN

Tabel 4. Target dan Realisasi Penerimaan Fungsional BBLK Palembang Tahun 2010 – 2014

No. Tahun Target Realisasi % Ket

(Rupiah) (Rupiah) Pencapaian

1 2010 2.513.141,000 2.183.045.890 86.87

2 2011 3.160.153.000 3.797.190.314 120.16

3 2012 4.414.400.000 5.107.526.821 115.70

4 2013 6.178.600.000 5.356.282.534 86.69

5 2014 7.411.573.000 3.025.443.066 40.82 Realisasi s.d

Juni

Sumber : Laporan Tahunan BBLK Palembang

Page 14: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

10

Grafik 2. Target dan Realisasi Penerimaan BBLK Palembang Tahun 2010 - 2014

Dibawah ini dapat dilihat realisasi pengeluaran BBLK Palembang Tahun

2010- 2014 :

Tabel 5. Realisasi Belanja Tahun Berjalan BBLK Palembang Tahun 2010 – 2014

No

Jenis Tahun

Pengeluaran 2010 2011 2012 2013 2014 1 Belanja

Pegawai 2.891.675.869 4.177.135.481 5.470.006.059 5.608.352.689 2.698.637.938

2 Belanja Barang

4.698.379.259 4.289.775.402 6.362.422.149 10.741.143.351 2.611.707.749

3 Belanja Modal

495.440.000 4.528.975.300 2.233.973.184 3.304.644.200 175.477.500

Jumlah 8.316.367.628 12.995.886.183 14.066.401.392 19.654.140.240 5.485.823.187

Page 15: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

11

Grafik 3. Realisasi Belanja BBLK Tahun 2010-2014

Dari grafik diatas diketahui bahwa realisasi belanja BBLK Palembang

paling tinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 19.654.140.240,-

hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut terdapat belanja barang

yang tinggi.

Page 16: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

12

Tabel 6. Realisasi Belanja Tahun Berjalan BBLK Palembang Tahun 2010 - 2014

Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

Rupiah Murni (RM)

- Belanja Pegawai 2.871.766.000 2.832.710.869 98,640 3.099.337.000 2.939.443.977 94,841 3.201.190.000 3.674.045.171 114,771 4.457.430.000 4.283.237.792 96,092 4.090.762.000 1.543.835.430 37,740

- Belanja Barang 3.190.098.000 3.105.126.659 97,336 3.061.578.000 2.934.360.479 95,845 5.181.127.000 5.091.838.574 98,277 8.484.447.000 8.083.823.912 95,278 6.762.000.000 1.905.853.573 28,185

- Belanja Modal - - 0,000 4.373.000.000 4.188.492.000 95,781 - - 0,000 2.300.000.000 2.299.947.100 99,998 5.000.000.000 - 0,000Jumlah 6.061.864.000 5.937.837.528 97,954 10.533.915.000 10.062.296.456 95,523 8.382.317.000 8.765.883.745 104,576 15.241.877.000 14.667.008.804 96,228 15.852.762.000 3.449.689.003 21,761

PNBP

- Belanja Pegawai 58.965.000 58.965.000 100,000 1.282.800.000 1.237.691.504 96,484 1.833.675.000 1.795.960.888 97,943 3.224.645.000 2.657.319.439 82,407 4.446.943.000 1.154.802.508 25,968

- Belanja Barang 1.958.501.000 1.593.252.600 81,351 1.522.308.000 1.355.414.923 89,037 1.402.142.000 1.270.583.575 90,617 1.943.255.000 1.325.114.897 68,190 2.434.230.000 705.854.176 28,997

- Belanja Modal 495.675.000 495.440.000 99,953 355.045.000 340.483.300 95,899 2.337.070.000 2.233.973.184 95,589 1.010.700.000 1.004.697.100 99,406 530.400.000 175.477.500 33,084

Jumlah 2.513.141.000 2.147.657.600 85,457 3.160.153.000 2.933.589.727 92,831 5.572.887.000 5.300.517.647 95,113 6.178.600.000 4.987.131.436 80,716 7.411.573.000 2.036.134.184 27,472

2010 2011 2012 2013 2014

Page 17: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

13

a. Indikator Kinerja Keuangan

Aspek keuangan yang digunakan untuk penilaian kinerja keuangan

meliputi 9 indikator dengan total skor 30 dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari RBA. Adapun rinciannya adalah sbb :

Tabel 7. Indikator Kinerja Keuangan

NO INDIKATOR BOBOT HAPER NILAI

NILAI RIIL

A. Rasio Keuangan 16,5 12,5 1 Rasio Kas ( Cash Ratio)

2 1247,19% 0,25

2 Rasio Lancar ( Current Ratio) 2,5 1632,67% 2,5 3 Periode Penagihan Piutang

Collection Period (CP)

2 1,26% 2

4 Perputaran Total Asset (Fixed asset turnover)

2 36,11% 2

5 Imbalan atas asset tetap (Return on Asset)

2 10,63% 2

6 Imbalan Equitas (Return on Equity) 2 19,37% 2 7 Rasio Perputaran Persediaan

(Inventory turnover) 2 21,48% 1,25

8 Subsidi Biaya Pasien 2 0 0,5 9 Rasio Pendapatan PNBP terhadap

Biaya Operasional 2,5 25,28 1

B. Aspek Kepatuhan 11 8,5 1 RBA Definitif 2 1 2 2 Laporan Keuangan SAK 2 2 2 3 SP3B BLU 2 0,4 1 4 Tarif Layanan 1 1 1 5 Sistem Akuntansi 1 0,5 1 6 Persetujuan Rekening 0,5 0,25 0,25 7 SOP Pengelolaan Kas 0,5 0,25 0,25 8 SOP Pengelolaan Utang 0,5 0,25 0,25 9 SOP Pengelolaan Piutang 0,5 0,25 0,25 10 SOP Pengadaan Barang & Jasa 0,5 0,25 0,25 11 SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0,5 0,25 0,25

TOTAL (A+B)

30 22

Page 18: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

14

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah nilai perhitungan masih

dibawah jumlah bobot nilai standar karena salah satu alasannya

manajemen pengelolaan keuangan belum menggunakan sistem

akuntansi yang baik sehingga data-data yang ada belum dapat digunakan

sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.

Dari hasil perhitungan indikator kinerja BBLK Paembang diatas dapat

disimpulkan bahwa prognosis kinerja Balai Besar Laboratorium

Kesehatan Palembang sebagai berikut :

1. Nilai indikator kinerja pelayanan = 26.75

2. Nilai indikator kinerja keuangan = 22.00

3. Nilai indikator mutu pelayanan dan manfaat bagi masyarakat = 33.05

Total skor penilaian : 82.00

Berdasarkan total skor diatas maka tingkat kesehatan BBLK Palembang

tergolong SEHAT dengan kategori AA karena nilai TS lebih besar dari 80

atau kurang/atau sama dengan 95.

b. Aspek Sumber Daya Manusia

Dibawah ini dapat dilihat kondisi sumber daya manusia BBLK Palembang

Periode 2010 -2014

Tabel 8. Keadaan Sumber Daya Manusia BBLK Palembang Tahun 2010 s/d 2014

NO URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014

1 Dokter Spesialis Patologi

Klinik

1 1 1 1 -

2 Magister Administrasi RS 1 1 1 1 1

3 Magister Manajemen - 1 1 1 1

4 Master Kesehatan 2 1 3 7 7

5 Dokter Umum 2 4 5 4 4

6 Dokter Gigi - - - - -

7 Sarjana Farmasi / Apoteker - 1 1 1 1

8 Sarjana Teknik Kimia 1 1 2 2 2

Page 19: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

15

9 Sarjana Ilmu Sosial Politik 1 1 2 2 2

10 Sarjana Hukum 1 1 1 1 1

11 Sarjana Biologi 1 1 1 1 1

12 Sarjana Administrasi 3 3 3 2 2

13 Sarjana Ekonomi 2 2 1 1 2

14 Sarjana Psikologi 1 1 1 - -

15 Sarjana Kesehatan

Masyarakat

20 19 18 17 16

16 Sarjana Komputer 1 2 1 1 1

17 Sarjana Keperawatan 1 1 1 - -

18 Sarjana Sains Terapan - 2 2 2 2

19 Akper Jurusan Umum 6 5 3 4 4

20 Akademi Kesehatan

Lingkungan

1 - - - -

21 Akademi Analis Kesehatan 9 11 17 13 14

22 Akademi Teknik Elektro Medik 1 1 1 1 1

23 Akademi Penata Rontgen 1 1 1 1 1

24 D3 Kearsipan - 1 1 1 1

25 D3 Akuntansi - 1 1 1 1

26 S.P.P.H - - - - -

27 S.M.A.K 5 6 2 2 2

28 SPK - - - - -

29 Sekolah Menengah Farmasi - - - - -

30 SMA 4 6 4 5 4

31 S.M.E.A 1 1 1 1 1

32 STM Kimia - - - - -

33 K.P.A.A - - - - -

34 SMP 1 - - - -

35 SD 4 3 3 3 3

JUMLAH 71 78 79 76 75

Sumber : Laporan Tahunan BBLK Palembang

Berdasarkan data diatas dari komposisi ketenagaan medis BBLK

Palembang terlihat bahwa dokter ahli / spesialis Patologi Klinik hanya satu

Page 20: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

16

orang namun pelayanan spesialis laboratorium dapat diayani dengan baik

karena :

1. BBLK Palembang memiliki tenaga dokter umum sebanyak 3 orang dan

tenaga analis yang sudah terlatih dan berkompetensi baik.

2. Adanya upaya untuk terus menerus memberdayakan dan

menstandarkan kompetensi tenaga yang ada.

Page 21: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

17

BAB III

ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS

3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai VISI

Menjadi Laboratorium kesehatan yang berstandar internasional

tahun 2019.

MISI

1. Menyelenggarakan uji profisiensi, uji kesehatan dan layanan laboratorium

kesehatan.

2. Membina laboratorium di wilayah regional.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya internal.

TATA NILAI

1. Kejujuran yaitu senantiasa menjunjung tinggi kejujuran, berani

menyatakan kebenaran dan kesalahan berdasarkan data dan fakta

dengan cara yang bertanggung jawab dan sesuai dengan etika.

2. Kedisiplinan yaitu melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab dan

wewenang, senantiasa berusaha menegakkan disiplin terhadap diri

sendiri dan lingkungan sekitarnya.

3. Kebersamaan yaitu menyadari kerjasama tim adalah dasar dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugas, melalui kebersamaan akan

dicapai kesuksesan dan keadilan.

4. Keterbukaan yaitu terbuka dalam mengemukakan dan menerima

pendapat serta berbagai informasi, saling menghargai dan

menghormati pendapat dan informasi yang berdasarkan atas fakta

dan kebenaran.

5. Profesionalisme yaitu menerapkan ilmu dan keterampilan sesuai

standar profesi dan memelihara keamanan dan kenyamanan pasien

dalam memberikan pelayanan kesehatan, senantiasa memberi

pelayanan yang menjamin mutu dan kepuasan pelanggan.

Page 22: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

18

3.2 Aspirasi Stakeholders Inti

Tabel 9 Analisis stakeholders inti

No Komponen

Stakeholders Inti Harapan Kekhawatiran

1 Ditjen Bina Upaya Kesehatan

Dukungan yang optimal terhadap program/kebijakan Pusat

Program /kebijakan berjalan kurang optimal

2 Pemerintah Daerah (Binaan Regional)

Program Pembinaan teknis dapat berjalan sesuai kebutuhan yang diminta untuk peningkatan kemampuan tenaga teknis Lab.

Program pembinaan tidak terlaksana sesuai dengan keinginan.

3 Karyawan BBLK Palembang

- Peningkatan kesejahteraan - tingginya kepuasan kerja - Peningkatan kompetensi

- Turunnya kesejahteraan - rendahnya kepuasaan

kerja - Tidak adanya

peningkatan kompetensi

4 Pelanggan Eksternal

- Pelayanan yang excellent - hasil yang terpercaya - Tarif yang murah

- Pelayanan yang buruk - hasil yang tidak akurat - tarif yang mahal

5 Suplier/Penyedia Barang-Jasa Kemudahan dalam transaksi Rumitnya birokrasi,

lambatnya pembayaran

3.3 Tantangan Strategi

1. Penyelenggaraan Uji Profisiensi belum terakreditasi Internasional. 2. Sebagian besar parameter pemeriksaan belum tersertifikasi

Internasional. 3. Sarana dan prasarana masih kurang mendukung untuk lebih optimalnya

pelayanan. 4. Belum semua SDM memenuhi kompetensi yang dibutuhkan. 5. Sistem Informasi pelayanan dan keuangan belum terintergrasi dengan

baik. 6. Kegiatan Bimtek wilayah binaan belum berjalan optimal.

Page 23: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

19

3.4 Benchmarking Dalam penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini, beberapa Laboratorium yang menjadikan rujukan adalah : 1. Lab. Amerind Bio Clinic ( ABC) di Jakarta

Sebagai Laboratorium Klinik terakreditasi Internasional serta merupakan Lab. Rujukan di Indonesia.

2. Sys Lab di Jakarta Sebagai Laboratorium Kesehatan Masyarakat terakreditasi Internasional serta merupakan Lab. Rujukan di Indonesia.

3. National Reference Laboratory (NRL) Melbourne, Australia Sebagai tempat penyelenggara uji profisiensi berstandar Internasional.

3.5 Analisa SWOT

Tabel 10 . Faktor-faktor yang membentuk Peluang dan Ancaman Pada

Balai Besar laboratorium Kesehatan Palembang.

FAKTOR PELUANG

FAKTOR ANCAMAN

1. Tingginya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap BBLK Palembang.

2. Memungkinkan untuk dilakukan layanan pengembangan parameter pemeriksaan baru.

3. Tersedianya SDM professional yang dapat direkrut untuk memenuhi kebutuhan laboratorium.

4. Perekonomian masyarakat semakin membaik (kemampuan membayar).

5. Adanya subsidi investasi dari Pusat untuk peningkatan sarana dan prasarana

6. Memungkinkan Kerjasama operasional dengan pihak ketiga

7. Terbukanya peluang kerjasama dengan instansi Pemerintah maupun swasta dalam pelayanan laboratorium.

8. Regulasi Pemerintah tentang kewajiban terakreditasi bagi semua lab.

1. Globalisasi bidang kesehatan (AFTA)

2. Tuntutan masyarakat akan Pelayanan Laboratorium yang berkualitas makin tinggi.

3. Kenaikan harga-harga kebutuhan laboratorium sulit diprediksi.

4. Berkurangnya subsidi dari pemerintah

5. Instansi/Laboratorium lain mempunyai sistem informasi dan peralatan yang lebih canggih

6. Biaya Operasional Laboratorium yang semakin meningkat mengakibatkan naiknya biaya pemeriksaan.

Page 24: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

20

Tabel 11 . Faktor-faktor yang membentuk Kekuatan dan Kelemahan Pada Balai Besar laboratorium Kesehatan Palembang.

FAKTOR KEKUATAN

FAKTOR KELEMAHAN

1. Mendapatkan anggaran operasional dari pusat.

2. Adanya fleksibelitas dalam pengelolaan keuangan BLU.

3. Telah memiliki sertifikat akreditasi dari KAN

4. Laboratorium rujukan TB dan MDR Regional.

5. Parameter pemeriksaan yang beragam dengan tarif yang terjangkau.

6. Lokasi yang mudah diakses. 7. Kerjasama tim yang solid di BBLK

Palembang.

1. Alat pemeriksaan laboratorium dan uji kesehatan masih kurang.

2. Penerapan reward dan concequences belum optimal.

3. Sistem Informasi layanan dan keuangan belum terintegrasi dengan baik (IT).

4. Terbatasnya lahan untuk pengembangan.

5. Belum terakreditasi ISO sbg penyelenggara uji profisiensi.

6. Kegiatan Bimtek di wilayah binaan belum optimal.

7. Belum semua SDM memenuhi standar kompetensi.

8. Sebagian besar parameter pemeriksaan belum tersertifikasi Internasional.

Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Analisa Perhitungan SWOT

No Faktor Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman

1 Pelayanan 1,92 0,96 1,77 1,36 2 Organisasi dan SDM 0,80 0,48 0,88 0,68 3 Keuangan 0,88 0,48 0,88 0,80 4 Sarana dan Prasarana 0,92 0,68 0,94 0,80 Jumlah 4,520 2,600 4,450 3,640 Nilai ( S-W ) dan ( O-T) 1,920 0,83

Page 25: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

21

3.6 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis

Rekomendasi Strategi :

Berada pada Kuadran II (Kelemahan organisasi lebih dominan daripada

kekuatan (-1,5), serta peluang usaha organisasi lebih besar daripada ancaman

yang ada (+4)), maka BBLK Palembang akan memfokuskan arah

pengembangan dimasa datang untuk menjaga kestabilan organisasi dan

penguatan mutu kelembagaan (Stability), artinya melakukan prioritas strategis

untuk melakukan investasi penyempurnaan dan penataan kemampuan

organisasi, kemampuan sistem manajemen dan proses bisnis, serta kemampuan

personilnya sambil memantapkan tingkat penguasaan layanan.

(-1,5 ; 4)

Kuadran

I

Kuadran

III

Kuadran IV

Kuadran

II

Page 26: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

22

3.7 Analisa TOWS

FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN

1. Adanya dukungan regulasi (tupoksi) dan anggaran operasional dari pusat.

2. Adanya fleksibelitas dalam pengelolaan keuangan BLU.

3. Telah memiliki sertifikat akreditasi dari KAN

4. Laboratorium rujukan TB dan MDR Regional.

5. Parameter pemeriksaan yang beragam dengan tarif yang terjangkau.

6. Kerjasama Tim yang solid. 7. Lokasi yang mudah diakses.

1. Alat pemeriksaan laboratorium dan uji kesehatan masih kurang.

2. Penerapan reward dan concequences belum optimal.

3. Sistem Informasi layanan dan keuangan belum terintegrasi dengan baik (IT).

4. Terbatasnya lahan untuk pengembangan. 5. Belum terakreditasi ISO sbg

penyelenggara uji profisiensi. 6. Kegiatan Bimtek di wilayah binaan belum

optimal. 7. Belum semua SDM memenuhi standar

kompetensi. 8. Sebagian besar parameter pemeriksaan

belum tersertifikasi Internasional.

FAKTOR PELUANG 1. Meningkatnya kepercayaan pelanggan

2. Bertambahnya Parameter pemeriksaan baru.

3. Terwujudnya peningkatan kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta.

4. Terwujudnya kegiatan PME yang kompeten.

1. Terwujudnya penambahan alat lab yang sesuai standar.

2. Terwujudnya penambahan lahan. 3. Terwujudnya sistem informasi layanan

dan keuangan yang terintegrasi dengan baik.

4. Terakreditasi sbg penyelenggara uji profisiensi oleh KAN.

5. Terlaksananya Bimtek di wilayah binaan dengan optimal.

1. Tingginya tingkat kepercayaan pelanggan terhadap BBLK Palembang.

2. Memungkinkan untuk dilakukan layanan pengembangan parameter pemeriksaan baru.

3. Tersedianya SDM professional yang dapat direkrut untuk memenuhi kebutuhan laboratorium.

4. Perekonomian masyarakat semakin membaik (kemampuan membayar).

5. Adanya subsidi investasi dari Pusat untuk peningkatan sarana dan prasarana

6. Memungkinkan Kerjasama operasional dengan pihak ketiga

Page 27: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

23

7. Terbukanya peluang kerjasama dengan instansi Pemerintah maupun swasta dalam pelayanan laboratorium.

8. Regulasi Pemerintah tentang kewajiban terakreditasi bagi semua lab.

FAKTOR ANCAMAN 1. Meningkatnya mutu pelayanan.

2. Terwujudnya efisiensi dalam

penggunaan anggaran.

1. Terwujudnya seluruh SDM yang

berkompeten.

2. Terwujdnya sertifikasi semua parameter

pemeriksaan

3. Terwujudnya penerapan reward dan

concequences pegawai.

1. Globalisasi bidang kesehatan (AFTA)

2. Tuntutan masyarakat akan Pelayanan

Laboratorium yang berkualitas makin tinggi.

3. Kenaikan harga-harga kebutuhan laboratorium

sulit diprediksi.

4. Berkurangnya subsidi dari pemerintah

5. Instansi/Laboratorium lain mempunyai sistem

informasi dan peralatan yang lebih canggih

6. Biaya Operasional Laboratorium yang semakin

meningkat mengakibatkan naiknya biaya

pemeriksaan

Page 28: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

24

3.8 Rancangan Peta Strategi Balanced Scorecard (BSC)

1

Terwujudnyakepuasan

stakeholder

Stakeholder

Peningkatan SILKTerwujudnya SDM

yang kompeten

Proses bisnis

Proses Pengembanganpersonil dan Organisasi

Terwujudnyalayanan

terpadu danprima

Terwujudnyalayanan Lab Klinik & uji kesehatan

Terwujudnyalayanan lab

kesmas

Terwujudnyapeningkatanstandar mutu

pelayanan

Finansial

Terwujudnyaefisiensi Biaya

VISI 2019Menjadi laboratorium kesehatan yang berstandar internasional tahun 2019

Terwujudnya Sarprasyang handal

TerwujudnyaRevenue

Terwujudnyapenyelenggaraan uji

profisiensi danBimtek

Page 29: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

25

BAB IV

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS

4.1 Matriks IKU

Dalam matriks IKU dapat dijelaskan indikator kinerja utama (IKU) yang dituju

setiap sasaran strategis. IKU tersebut menunjukkan perwujudan suata sasaran

strategis. Sebauah sasaran strategis bisa mempunyai lebih dari satu jenis IKU.

Selanjutnya IKU dan targetnya tersebut dapat digunakan untuk mengukur status

kemajuan pencapaian sasaran strategis, baik dari segi masukan (input), proses,

keluaran (output), dan hasil (outcome) dari suatu sasaranm strategis.

Untuk setiap Iku yang teridentifikasi ditentukan besar bobotnya, dimana bobot Iku

menyatakan tingkat lepentingan IKU tersebut terhadap pencapaian Visi Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Palembang dan total penjumlahan bobot semua

Iku bernilai 100%. Selanjutnya target IKU ditentukan untuk setap tahun periode

Rencana Strategis Bisnis bagi setiao sasaran strategis.

Matriks IKU dalam Rencana Strategis Bisnis 2015 – 2019 Balai Besar

Laboratorium Kesehatan Palembang, disajikan dalam tabel di bawah ini.

Page 30: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

26

Tabel 13 Matriks IKU Rencana Strategis Bisnis Tahun 2015 – 2019

Sasaran Strategis IKU Bobot Satuan Target IKU (per tahun)

2015 2016 2017 2018 2019 Perspektif Konsumen

1. Terwujudnya kepuasan - Tingkat kepuasan stakeholder 4% Nominal IKM 2,25 2,45 2,65 2,85 3

Stakeholder pertahun

(Kepuasan Pelanggan) - Prosentase keluhan pelanggan 4% Prosentase 80 85 90 95 100

yang ditindak lanjuti

Perspektif Proses Bisnis Internal

1. Terwujudnya layanan terpadu - Prosentase temuan ketidak 4% Prosentase 81 83 85 87 90

dan prima sediaan media dan reagensia

(Temuan yang ditindaklanjuti) yang ditindaklanjuti

- Prosentase hasil telusur 4% Prosentase 81 82 83 84 85

lapangan BBLK yang ditindak lanjuti

2. Terwujudnya peningkatan - Waktu tunggu pelayanan 3% Menit 14 13 12 11 10

standar mutu pelayanan - Waktu layanan pemeriksaan 3% Hari 6 6 6 6 6

(Ketepatan Waktu Pelayanan mikrobiologi

Dan Pengendalian Mutu) - Waktu layanan pemeriksaan 3% Menit 180 175 170 160 150

patologi klinik

- Waktu layanan pemeriksaan 3% Menit 180 170 160 150 140

imunologi

Page 31: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

27

- Waktu layanan pemeriksaan 3% Hari 7 7 7 7 6

kimia kesehatan

- Waktu layanan pemeriksaan uji 3% Hari 3 3 3 3 3

kesehatan

- Waktu layanan pembuatan 3% Hari 3 3 3 3 3

media reagensia

- Cakupan kegiatan pemantapan 6% Persentase 90 91 92 93 95

mutu internal

- Angka kegagalan pengambilan 6% Persentase 4 4 3 2 2

sampel uji

- Angka pengulangan 6% Persentase 4 4 3 3 2

pemeriksaan laboratorium

- Kecepatan pendistribusian 5% Menit 15 14 14 13 12

sampel

- Angka kejadian kecelakaan 7% Persentase 0 0 0 0 0

kerja dilaboratorium

3. Terwujudnya penyelenggaraan - Tingkat kepesertaan 3% Prosentase 76 77 78 90 95

uji profisiensi dan bimtek penyelenggaraan PME

4. Terwujudnya layanan lab. klinik - Pertumbuhan pemeriksaan 3% Nominal Indeks 1,01 1,04 1,08 1,12 1,15

dan uji kesehatan yang terakreditasi pada lab

klinik dan uji kesehatan

Page 32: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

28

- Penambahan parameter 3% Parameter 3 4 5 6 7

pemeriksaan baru pada lab

klinik dan uji kesehatan

5. Terwujudnya layanan lab - Pertumbuhan pemeriksaan 3% Nominal Indeks 1,01 1,04 1,08 1,12 1,15

Kesmas yang terakreditasi pada lab

kesmas

- Penambahan parameter 3% Parameter 3 4 5 6 7

pemeriksaan baru pada lab

kesmas

Perspektif Proses Pengembangan

Personil dan Organisasi

1. Terwujudnya sarana dan - Ketepatan kalibrasi alat lab 3% Prosentase 82 84 86 88 90

prasarana yang handal sesuai jadwal

- Utilisasi alat laboratorium 3% Prosentase 82 84 86 88 90

canggih

- Persentase sarpras yang sesuai 3% Prosentase 85 88 92 96 100

Standar Kemenkes / % tingkat

kehandalan sarpras

2. Terwujudnya SDM yang - Persentase SDM yang memiliki 3% Prosentase 80 83 86 90 90

Kompeten kompetensi yang sesuai/tingkat

penilaian proper

Page 33: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

29

3. Terwujudnya peningkatan SILK - Jumlah modul SILK yang 3% Modul 1 1 2 2 3

Diimplementasikan pertahun

(level IT yang terintegrasi)

4. Terwujudnya kesehatan - Rasio Pendapatan PNBP 3% Persentase 30 33 35 37 38

Keuangan terhadap Biaya Operasional (PB)

100%

Page 34: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

30

4.2 Kamus IKU

KPI-1 : Tingkat Kepuasan Stakeholder Pertahun

Perspektif Customer Sasaran Strategis Terwujudnya kepuasan stakeholder Judul IKT Tingkat Kepuasan Stakeholder Pertahun Definisi Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan

terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BBLK. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Pengukuran SKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagimana diatur dalam Pedoman survei kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Permenpan No. 16 tahun 2014). Sasaran : pasien perorangan yang pernah berkunjung minimal 1 kali atau telah mendapatkan pelayanan.

Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan kepuasan pelanggan

Frekuensi Pengumpulan Data

Semesteran

Formula Hasil Penilaian SKM x bobot Skala Maksimal Nilai SKM

Terdapat 9 unsur minimal yang harus ada dalam penilaian survei kepuasan masyarakat (SKM) : 1. Persyaratan 2. Prosedur 3. Waktu Pelayanan 4. Biaya/Tarif 5. Produk spesifikasi jenis pelayanan 6. Kompetensi pelaksana 7. Perilaku pelaksana 8. Maklumat pelayanan 9. Penanganan pengaduan, saran dan masukan

Bobot IKU 4 Sumber Data Formulir Kepuasan Masyarakat. Kriteria Penilaian Skor yang dihasilkan adalah sesuai dengan hasil

perhitungan dalam rumus. Dengan maksimal skor 4 Person In Charge Kepala Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis. Periode Pelaporan Semesteran Target

2015 2016 2017 2018 2019 2,25 2,45 2,65 2,85 3

Page 35: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

31

KPI-2 : Prosentase Komplain Pelanggan yang ditindaklanjuti (Kecepatan Respon Terhadap Komplain) Perspektif Customer Sasaran Strategis Terwujudnya kepuasan pelanggan Judul Indikator Komplain Yang ditindaklanjuti Definisi Mutu Efektivitas dan Mutu Pelayanan

Tujuan

Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan kepuasan pelanggan

Definisi Operasional

Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan BBLK dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading/ dampak risiko berupa ekstrim (merah),Tinggi (kuning), Rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data, dan tindak lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/grading/dampak risiko. Catatan :

Untuk penetapan grading digunakan modifikasi matrix grading resiko disesuaikan kondisi masing masing BBLK

Merah cenderung berhubungan dengan pengaduan polisi, pengadilan, kematian, mengancam sistem/kelangsungan organisasi, potensi kerugian material,dll (ketukar sampel, sampel hilang, kurang entri parameter, salah entri hasil pemeriksaan, salah penulisan nama di film rontgen, salah hasil pemeriksaan, dll)

Kuning cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian immaterial, dll (salah pemberian hasil, kelalaian yang mengakibatkan sampel rusak salah entri parameter,dll)

Hijau tidak menimbulkan kerugian berarti baik material

maupun immaterial (kesalahan administratif)

Metode penilaian: 1. Melihat data rekapitulasi komplain yang

dikategorikan merah, kuning, hijau 2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap

kategori yang dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar

3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap kategori

a. Komplain kategori merah ditanggapi dan di tindak

lanjuti maksimal 1 x 24 jam

b. Komplain kategori kuning ditanggapi dan di tindak

lanjuti maksimal 3 hari

c. Komplain kategori hijau ditanggapi dan di tindak

Page 36: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

32

lanjuti maksimal 7 hari

Masing masing kategori komplain dilakukan penilaian berapa persen yang penanganan komplainnya sesuai standar. Misalnya :

• kategori merah = a% • kategori kuning = b% • kategori hijau = c%

Batasan komplain maksimal terhadap kejadian 2 bulan sebelumnya

Komplain Kategori Merah Yang Ditindaklanjuti

(Jam) Skor KKM < 24 100

24 < KKM ≤ 36 75

36 < KKM ≤ 72 50

72 < KKM ≤ 96 25

KKM ≥ 96 0

Komplain Kategori Kuning Yang Ditindaklanjuti

(Hari) Skor KKK < 3 100

3 < KKK ≤ 4 75

4 < KKK ≤ 5 50

5 < KKK ≤ 6 25

KKK ≥ 6 0

Komplain Kategori Hijau Yang Ditindaklanjuti

(Hari) Skor KKH < 7 100

7 < KKH ≤ 8 75

8 < KKH ≤ 9 50

9 < KKH ≤ 10 25

KKH ≥ 10 0

Frekuensi pengumpulan data

Bulanan

Formula Nilai KKM + Nilai KKK + Nilai KKH 3

Page 37: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

33

Jumlah seluruh komplain (kategori merah,kuning,hijau) yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai masing-masing standar waktu dibagi dengan Jumlah seluruh komplain (merah,kuning,hijau)

Bobot 4 Sumber Data Laporan Komplain Standar > 75 % Metode Penilaian Komplain yang ditindaklanjuti (%) Skor (KYD) KYD > 75 4.0

50 < KYD ≤ 75 2.6

25 < KYD ≤ 50 1.3

KYD ≤ 25 0

PIC Kabid Pemantapan Mutu dan Bimtek Target

2015 2016 2017 2018 2019 80 85 90 95 100

Page 38: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

34

KPI-3: Prosentase Temuan Ketidaksediaan Media dan Reagensia yang

ditindaklanjuti

Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis Tersedianya media dan reagensia sesuai kebutuhan Judul IKT Persentase Temuan Ketidaksediaan Media dan

Reagensia yang ditindaklanjuti Definisi Ketidaktersediaan media dan reagensia yang

ditindaklanjuti adalah jumlah jenis media dan reagensia di instalasi laboratorium yang kosong dalam satu bulan yang dipenuhi sehingga tidak terjadi kekosongan. Ekslusi : barang discontinue tidak dimasukkan

Tujuan Tergambarnya kesiapan BBLK dalam menyediakan pelayanan laboratorium

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah jenis media dan reagensia yang kosong dalam 1 bulan yang ditindaklanjuti x 100% Jumlah jenis media dan regensia yang kosong dalam bulan tersebut

Bobot IKU 4 Sumber Data Bon Permintaan Inst, form. Permintaan BHP Inst. Kriteria Penilaian

Persentase Temuan ketidak tersediaan media dan reagensia yg

ditindaklanjuti (%) (TKMRD) Skor

TKMRD > 80 4

70 < TKMRD ≤ 80 3

60 < TKMRD ≤ 70 2

50 < TKMRD ≤ 60 1

TKMRD ≤ 50 0

Person In Charge Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Umum Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 81 83 85 87 90

Page 39: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

35

KPI-4 : Prosentase Hasil Telusur Lapangan BBLK yang ditindaklanjuti

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya layanan terpadu dan prima

Judul IKT Prosentase Hasil Telusur Lapangan BBLK yang ditindaklanjuti

Definisi Hasil telusur BBLK yang ditindaklanjuti adalah hasil telusur lapangan yang dilakukan oleh asesor internal dan eksternal baik telusur pelanggan, sistem, layanan laboratorium yang tidak sesuai standar dan elemen penilaian akreditasi yang segera dipenuhi agar sesuai standar akreditasi. Hasil temuan bisa berupa terpenuhi sebagian atau sama sekali tidak terpenuhi/tidak sesuai standar

Tujuan Kesiapan dan tanggung jawab BBLK agar seluruh sistem pelayanan laboratorium dan manajerial terstandarisasi akreditasi laboratorium kesehatan baik nasional maupun internasional.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Hasil telusur BBLK yang ditindaklanjuti x 100 % Jumlah Total temuan telusur

Bobot IKU 4 Sumber Data Form/Laporan hasil temuan/ Laporan Audit Internal Bidang

Pemantapan Mutu dan Bimtek Kriteria Penilaian

% Temuan hasil telusur lapangan BBLK yg ditindaklanjuti (%) (THT) Skor

THT > 80 4 70 < THT ≤ 80 3 60 < THT ≤ 70 2 50 < THT ≤ 60 1

THT ≤ 50 0

Person In Charge Kepala Bidang Pemantapan mutu dan Bimbingan Teknis Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 81 82 83 84 85

Page 40: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

36

KPI-5 : Waktu Tunggu Pelayanan

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan waktu tunggu pelayanan

Judul IKT Waktu Tunggu Pelayanan

Definisi Waktu Tunggu Pelayanan (WTP) adalah rata-rata waktu tunggu pasien sejak mendaftar sampai mendapatkan pelayanan dibagian sampling Ekslusi : pasien MCU

Tujuan Tujuan Indikator adalah terselenggaranya pelayanan laboratorium pada hari kerja yang mudah dan cepat di akses oleh pelanggan.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu pelanggan sampai mendapatkan pelayanan dibagian sampling Dibagi Jumlah seluruh pelanggan yang mendapat pelayanan (dalam menit)

Bobot IKU 3 Sumber Data Kartu Kendali dan formulir permintaan pemeriksaan Kriteria Penilaian

Waktu Tunggu Pelayanan (Menit) (WTP)

SKOR

WTP < 15 3.00

15 ≤ WTP < 30 2.25

30 ≤ WTP < 45 1.50

45 ≤ WTP < 60 0.75

WTP ≥ 60 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 14 13 12 11 10

Page 41: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

37

KPI-6 : Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Mikrobiologi

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan waktu pemeriksaan mikrobiologi

Judul IKT Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Mikrobiologi

Definisi Waktu layanan Pemeriksaan Mikrobiologi adalah rata-rata waktu layanan pemeriksaan mikrobiologi mulai dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan Ekslusi : pemeriksaan kultur & resistensi TB, kultur jamur

Tujuan Tujuan Indikator adalah tergambarnya kecepatan bidang pemeriksaan mikrobiologi

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif hari pemeriksaan dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan mikrobiologi Note : jumlah seluruh pemeriksaan adalah jumlah seluruh sampel

Bobot IKU 3 Sumber Data Kartu Kendali dan buku penyerahan hasil Kriteria Penilaian

Waktu layanan pemeriksaan Mikrobiologi (hari)

(WLB) SKOR

WLB < 7 3.00

7 ≤ WLB < 9 2.25

9 ≤ WLB < 11 1.50

11 ≤ WLB < 13 0.75

WLB ≥ 13 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan

Bulanan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

6 6 6 6 6

Page 42: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

38

KPI-7 : Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Patologi Klinik

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan waktu pemeriksaan patologi klinik

Judul IKT Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Patologi Klinik Definisi Waktu layanan Pemeriksaan Patologi Klinik adalah rata-

rata waktu layanan pemeriksaan saat mulai sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan. Ekslusi : sampel yang diterima di instalasi diatas pukul 16.00 wib, sampel hari sabtu, pemeriksaan elektroforesis & GDT, LE.

Tujuan Tergambarnya kecepatan bidang pemeriksaan Patologi klinik.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif waktu (menit) pemeriksaan dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan patologi klinik

Bobot IKU 3 Sumber Data Kartu Kendali dan buku penyerahan hasil Kriteria Penilaian

Waktu layanan pemeriksaan Patologi Klinik

(WLP) SKOR

WLP < 180 3.00

180 ≤ WLP < 210 2.25

210 ≤ WLP < 240 1.50

240 ≤ WLP < 270 0.75

WLB ≥ 270 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan

Bulanan

Target 2015 2016 2017 2018 2019 180 175 170 160 150

Page 43: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

39

KPI-8 : Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Immunologi

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan waktu pemeriksaan imunologi

Judul IKT Waktu Layanan Bidang Pemeriksaan Immunologi

Definisi Waktu layanan Pemeriksaan Imunologi adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan mulai dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan imunologi. Ekslusi : sampel yang diterima di instalasi diatas pukul 16.00 wib, sampel hari sabtu, pemeriksaan PCR & Flowcytometri, pemeriksaan konfirmasi,

Tujuan Tujuan Indikator adalah Tergambarnya kecepatan pemeriksaan bidang Imunologi

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif waktu (menit) pemeriksaan dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan imunologi

Bobot IKU 3 Sumber Data Kartu Kendali dan buku penyerahan hasil Kriteria Penilaian

Waktu layanan pemeriksaan Immunologi (WLI) (Jam)

SKOR

WLI < 180 3.00

180 ≤ WLI < 210 2.25

210 ≤ WLI < 240 1.50

240 ≤ WLI < 270 0.75

WLI ≥ 270 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan

Bulanan

Target 2015 2016 2017 2018 2019 180 170 160 150 140

Page 44: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

40

KPI-9 : Waktu Layanan Pemeriksaan Bidang Kimia Kesehatan

Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis Terwujudnya ketepatan waktu pemeriksaan kimia

kesehatan

Judul IKT Waktu Layanan Pemeriksaan Bidang Kimia Kesehatan

Definisi Waktu layanan Pemeriksaan Kimia Kesehatan adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan mulai dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan. Ekslusi : pemeriksaan konfirmasi, pemeriksaan pestisida

Tujuan Tujuan Indikator adalah tergambarnya kecepatan pemeriksaan bidang Kimia Kesehatan

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif hari pemeriksaan dari sampel diterima sampai keluar hasil pemeriksaan dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan bidang kimia kesehatan

Bobot IKU 3 Sumber Data Kartu Kendali dan buku penyerahan hasil Kriteria Penilaian

Waktu layanan pemeriksaan Kimia Kesehatan(hari)

(WLK) SKOR

WLK < 7 3.00

7 ≤ WLK < 9 2.25

9 ≤ WLK < 11 1.50

11 ≤ WLK < 13 0.75

WLK ≥ 13 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan

Bulanan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

7 7 7 7 6

Page 45: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

41

KPI-10 : Waktu Layanan Pemeriksaan Uji Kesehatan

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan

Judul IKT Waktu Layanan Pemeriksaan Uji Kesehatan Definisi Waktu layanan Pemeriksaan uji kesehatan adalah rata-

rata waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan uji kesehatan mulai dari pedaftaran sampai keluar hasil pemeriksaan uji kesehatan.

Tujuan Tujuan Indikator adalah Tergambarnya kecepatan pemeriksaan Uji Kesehatan

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Rata-rata waktu penyelesaian pelayanan pemeriksaan Uji Kesehatan

Bobot IKU 3 Sumber Data Kartu Kendali dan buku penyerahan hasil Kriteria Penilaian

Waktu layanan pemeriksaan uji kesehatan (hari)

(WLUK) SKOR

WLUK < 4 3.00

4 ≤ WLUK < 6 2.25

6 ≤ WLUK < 8 1.50

8 ≤ WLUK < 10 0.75

WLUK ≥ 10 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 3 3 3 3 3

Page 46: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

42

KPI-11 : Waktu Layanan Pembuatan Media Reagensia

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan

Judul IKT Waktu Layanan Pembuatan Media Reagensia Definisi Waktu layanan Pembuatan media dan reagensia adalah

saat mulai permintaan pembuatan sampai media reagensia siap digunakan hasil pembuatan selesai Ekslusi : ketidaksediaan bahan baku (contoh : telur bebek)

Tujuan Tujuan Indikator adalah Tergambarnya kecepatan layanan pembuatan media dan reagensia.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif hari pembuatan media dan reagensia dari mulai permintaan diterima sampai media-reagensia selesai dibagi jumlah seluruh permintaan pembuatan media-reagensia

Bobot IKU 3 Sumber Data Form permintaan Kriteria Penilaian

Waktu layanan bidang pembuatan Media dan

Reagensia (WLM)

SKOR

WLM ≤ 3 3.00

4 ≤ WLM < 5 2.25

5 ≤ WLM < 6 1.50

6 ≤ WLM < 7 0.75

WLM ≥ 7 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 3 3 3 3 3

Page 47: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

43

KPI-12 : Cakupan Kegiatan Pemantapan Mutu Internal

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan

Judul IKT Cakupan Kegiatan Pemantapan Mutu Internal Definisi Hasil kegiatan pemantapan mutu internal dihitung

berdasarkan parameter pemeriksaan yang dilakukan pemantapan mutu internal (proses analitik) dibandingkan dengan jumlah parameter pemeriksaan keseluruhan. Ekslusi : pemeriksaan fisik, pemeriksaan organoleptis

Tujuan Tujuan indikator adalah menjamin mutu pemeriksaan laboratorium.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah Parameter pemeriksaan lab. yang dilakukan PMI x 100% Jumlah parameter pemeriksaan keseluruhan

Bobot IKU 6 Sumber Data Laporan Bulanan PMI instalasi Kriteria Penilaian

Hasil Kegiatan Pemantapan Mutu Internal

(KPI) (%) SKOR

KPI ≥ 90 6.00

80 ≤ KPI < 90 4.50

70 ≤ KPI < 80 3.00

60 ≤ KPI < 70 1.50

KPI < 60 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 90 91 92 93 95

Page 48: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

44

KPI-13 : Angka Kegagalan Pengambilan Sampel Uji

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan

Judul IKT Angka Kegagalan Pengambilan Sampel Uji

Definisi Kegagalan pengambilan sampel uji (KS) adalah banyaknya kegagalan dalam pengambilan sampel uji klinis dan kesehatan masyarakat pada suatu periode waktu. Sampel adalah bahan dari tubuh manusia (darah, urine, pus, swab, reitz serum,dll), air, makanan, minuman, swab alat dan udara. Ekslusi : rontgen, pap smear, pengambilan dahak, pengambilan sperma, pasien tidak kooperatif, pasien anak (<12 tahun).

Tujuan Tujuan indikator adalah terjaminnya mutu dan keberhasilan pengambilan sampel uji.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kegagalan pengambilan sampel uji X 100% Jumlah pengambilan sampel uji

Bobot IKU 6 Sumber Data laporan kegagalan pengambilan sampel di PPC dan

laporan jumlah pengambilan sampel. Kriteria Penilaian

Angka kegagalan pengambilan sampel uji (%)

(AKS) SKOR

AKS < 5 6.00

5 ≤ AKS < 8 4.50

8 ≤ AKS < 11 3.00

11 ≤ AKS < 14 1.50

AKS ≥ 14 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 4 4 3 2 2

Page 49: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

45

KPI-14 : Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan

Judul IKT Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

Definisi Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium (APL) adalah jumlah rata-rata pengulangan pemeriksaan yang dilakukan diluar prosedur tetap (tidak termasuk duplo) selama 1 bulan Ekslusi : selain PMI, pemeriksaan BTA 3 kali

Tujuan Tujuan indikator adalah terjaminnya efisiensi pemeriksaan laboratorium.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah pemeriksaan laboratorium yang diulang Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium

Bobot IKU 6 Sumber Data laporan pengulangan pemeriksaan

Kriteria Penilaian

Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium

(APL) SKOR

APL < 5 6.00

5 ≤ APL < 10 4.50

10 ≤ APL < 15 3.00

15 ≤ APL < 20 1.50

AKS ≥ 20 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 4 4 3 3 2

Page 50: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

46

KPI-15 : Kecepatan Pendistribusian Sampel

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan Standar Mutu Pelayanan

Judul IKT Kecepatan Pendistribusian Sampel Definisi Kecepatan pendistribusian sampel adalah waktu yang

dibutuhkan dalam pendistribusian sampel sejak selesai diambil atau diterima di BBLK sampai ke instalasi pemeriksa. Ekslusi : distribusi sampel ke lab TB.

Tujuan Tujuan indikator adalah terwujudnya kecepatan pendistribusian sampel sesuai prosedur

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kumulatif waktu pendistribusian sampel sejak diambil sampai ke instalasi pemeriksa dibagi Jumlah sampel

Bobot IKU 5 Sumber Data kartu kendali. Kriteria Penilaian

Kecepatan Pendistribusian Sampel

(KPS) (Menit) SKOR

KPS ≤ 15 5.00

16 ≤ KPS < 20 3.75

20 ≤ KPS < 25 2.50

25 ≤ KPS < 30 1.25

KPS ≥ 30 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 15 14 14 13 12

Page 51: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

47

KPI-16 : Angka Kejadian Kecelakaan Kerja pada petugas di Laboratorium

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya keselamatan kerja

Judul IKT Angka Kejadian Kecelakaan Kerja pada petugas di Laboratorium

Definisi Angka kejadian kecelakaan kerja pada petugas di laboratorium adalah banyaknya jumlah kecelakaan kerja di lab selama 1 bulan. Yang dimaksud kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya jam kerja (membutuhkan pertolongan / pengobatan).

Tujuan Tujuan indikator adalah untuk melihat tingkat keselamatan kerja di laboratorium.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah kecelakaan kerja per bulan Hari kerja per bulan

Bobot IKU 7 Sumber Data laporan kecelakaan kerja perbulan. Kriteria Penilaian

Angka Kecelakaan Kerja (AKK) SKOR

AKK < 1 7.00

1 ≤ AKK < 2 5.25

2 ≤ AKK < 3 3.50

3 ≤ AKK< 4 1.75

AKK ≥ 4 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 0 0 0 0 0

Page 52: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

48

KPI-17 : Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan Uji Profisiensi dan Bimtek

Judul IKT Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME

Definisi Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME adalah jumlah lab yang memberikan jawaban dibagi jumlah peserta yang mengikuti PME.

Tujuan Tujuan indikator adalah untuk melihat berapa banyak peserta penyelenggaraan PME yang memberikan jawaban terhadap bahan uji yang dikirimkan.

Frekuensi Pengumpulan Data

Semester

Formula Jumlah lab yang memberi jawaban x 100% Jumlah peserta yang mengikuti PME

Bobot IKU 3 Sumber Data hasil jawaban PME peserta Kriteria Penilaian

Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME

(TKPP) (%) SKOR

TKPP ≥ 75 3.00

60 ≤ TKPP < 75 2.25

45 ≤ TKPP< 60 1.50

30 ≤ TKPP < 45 0.75

TKPP < 30 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknis Periode Pelaporan Semesteran Target

2015 2016 2017 2018 2019 76 77 78 90 95

Page 53: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

49

KPI-18 : Pertumbuhan Pemeriksaan yang Terakreditasi pada Lab Klinik dan

Uji Kesehatan.

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya layanan lab klinik dan uji kesehatan

Judul IKT Pertumbuhan Pemeriksaan yang Terakreditasi pada Lab Klinik dan Uji Kesehatan.

Definisi Pertumbuhan pemeriksaan yang terakreditasi adalah jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah parameter yang terakreditasi tahun sebelumnya.

Tujuan untuk meningkatkan ruang lingkup pemeriksaan yang terakreditasi.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan Jumlah parameter yang telah terakreditasi tahun sebelumnya

Bobot IKU 3 Sumber Data sertifikat akreditasi Kriteria Penilaian

Akreditasi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan (ALKUK)

SKOR

ALKUK > 1,15 3.00

1,11 ≤ ALKUK ≤ 1,15 2.25

1,06 ≤ ALKUK ≤ 1,1 1.50

1,01 ≤ ALKUK ≤ 1,05 0.75

ALKUK ≤ 1 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pemantapan mutu dan Bimibingan Teknis. Periode Pelaporan

Tahunan

Target 2015 2016 2017 2018 2019 1,01 1,04 1,08 1,12 1,15

Page 54: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

50

KPI-19 : Penambahan Parameter Pemeriksaan Baru pada Laboratorium

Klinik dan Uji Kesehatan

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya layanan lab. Klinik dan Uji Kesehatan

Judul IKT Penambahan Parameter Pemeriksaan Baru pada Laboratorium Klinik dan Uji Kesehatan

Definisi Jumlah paraeter pemeriksaan baru pertahun meliputi penambahan parameter dan atau metode pada Laboratorium klinik dan uji kesehatan

Tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan lingkup pemeriksaan.

Frekuensi Pengumpulan Data

Tahunan

Formula Jumlah parameter pemeriksaan baru pertahun meliputi penambahan parameter dan atau metode pada seksi laboratorium klinik dan uji kesehatan.

Bobot IKU 3 Sumber Data laporan parameter / metode baru. Kriteria Penilaian

Penambahan Parameter Pemeriksaan Baru (PPB) SKOR

PPB ≥ 7 3.00

5 ≤ PPB < 7 2.25

3 ≤ PPB < 5 1.50

1 ≤ PPB < 3 0.75

PPB < 1 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Tahunan Target

2015 2016 2017 2018 2019 3 4 5 6 7

Page 55: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

51

KPI-20 : Pertumbuhan Pemeriksaan yang Terakreditasi pada Lab Kesmas

Perspektif Proses Bisnis Internal

Sasaran Strategis Terwujudnya layanan lab. Kesmas

Judul IKT Pertumbuhan Pemeriksaan yang Terakreditasi pada Lab Kesmas.

Definisi Pertumbuhan pemeriksaan yang terakreditasi adalah jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah parameter yang terakreditasi tahun sebelumnya

Tujuan untuk meningkatkan ruang lingkup pemeriksaan yang terakreditasi

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan Jumlah parameter yangtelah terakreditasi tahun sebelumnya

Bobot IKU 3 Sumber Data sertifikat akreditasi Kriteria Penilaian

Akreditasi Lab. Kesmas (ALKM) SKOR

ALKM > 1,15 3.00

1,11 ≤ ALKM ≤ 1,15 2.25

1,06 ≤ ALKM ≤ 1,1 1.50

1,01 ≤ ALKM ≤ 1,05 0.75

ALKM ≤ 1 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pemantapan mutu dan Bimbingan Teknis. Periode Pelaporan

Tahunan

Target 2015 2016 2017 2018 2019 1,01 1,04 1,08 1,12 1,15

Page 56: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

52

KPI-21 : Penambahan Parameter Pemeriksaan Baru pada Laboratorium

Kesehatan Masyarakat

Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis Terwujudnya layanan lab. Kesmas

Judul IKT Penambahan Parameter Pemeriksaan Baru pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat

Definisi Jumlah paraeter pemeriksaan baru pertahun meliputi penambahan parameter dan atau metode pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat.

Tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan lingkup pemeriksaan.

Frekuensi Pengumpulan Data

Tahunan

Formula Jumlah parameter pemeriksaan baru pertahun meliputi penambahan parameter dan atau metode pada seksi laboratorium Kesehatan Masyarakat.

Bobot IKU 3 Sumber Data laporan parameter / metode baru. Kriteria Penilaian

Penambahan Parameter Pemeriksaan Baru (PPB) SKOR

PPB ≥ 7 3.00

5 ≤ PPB < 7 2.25

3 ≤ PPB < 5 1.50

1 ≤ PPB < 3 0.75

PPB < 1 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Tahunan Target

2015 2016 2017 2018 2019 3 4 5 6 7

Page 57: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

53

KPI-22 : Ketepatan Kalibrasi Alat Laboratorium Sesuai Jadwal

Perspektif Proses pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis Terwujudnya sarana dan prasarana Handal

Judul IKT Ketepatan Kalibrasi Alat Laboratorium Sesuai Jadwal Definisi Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal adalah jumlah

peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan

Tujuan Tujuan Indikator adalah Tersedianya peralatan yang siap pakai dan berkualitas

Frekuensi Pengumpulan Data

Semesteran

Formula Jumlah peralatan dikalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan x 100% Jumlah peralatan yang akan dikalibrasi berdasarkan jadwal

Bobot IKU 3 Sumber Data Laporan Kalibrasi Alat Kriteria Penilaian

Ketepatan kalibrasi alat sesuai jadwal (%)

(KKA) SKOR

KKA > 80 3.00

70 < KKA ≤ 80 2.25

60 < KKA ≤ 70 1.50

50 < KKA ≤ 60 0.75

KKA ≤ 50 0.00

Person In Charge Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Umum Periode Pelaporan Semesteran Target

2015 2016 2017 2018 2019 82 84 86 88 90

Page 58: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

54

KPI-23 : Utilisasi Alat Laboratorium

Perspektif Proses pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis Terwujudnya sarana dan prasarana Handal

Judul IKT Utilisasi Alat Laboratorium

Definisi Utilisasi alat laboratorium canggih adalah pemanfaatan peralatan laboratorium canggih yang memiliki harga beli diatas 500 juta rupiah yang akan digunakan untuk mendukung pemeriksaan laboratorium yang spesifik di instalasi laboratorium dalam upaya meningkatkan mutu hasil uji. Ekslusi : alat rusak/dalam perbaikan, tidak termasuk dalam daftar BMN

Tujuan Tujuan Indikator adalah Optimalisasi pemanfaatan peralatan laboratorium canggih.

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Jumlah penggunaan alat laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium X 100% Jumlah kapasitas maksimal kemampuan dari peralatan laboratorium

Bobot IKU 3 Sumber Data Laporan pemeriksaan menggunakan alat canggih Kriteria Penilaian

Utilisasi alat laboratorium (%) (UAL) SKOR

UAL > 80 3.00

70 < UAL ≤ 80 2.25

60 < UAL ≤ 70 1.50

50 < UAL ≤ 60 0.75

UAL ≤ 50 0.00

Person In Charge Kepala Bidang Pelayanan Periode Pelaporan Bulanan Target

2015 2016 2017 2018 2019 82 84 86 88 90

Page 59: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

55

KPI-24 : Presentase Sarpras yang Sesuai Standar Kemenkes

Perspektif Proses pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis Terwujudnya sarana dan prasarana Handal

Judul IKT Presentase Sarpras yang Sesuai Standar Kemenkes

Definisi Presentase sarpras yang sesuai standar Kemenkes adalah sarana prasarana laboratorium yang mengacu pada satandar kementerian kesehatan (bangunan, alat, dll)

Tujuan Tujuan Indikator adalah semua sarpras yang ada sesuai standar Kemenkes RI

Frekuensi Pengumpulan Data

Tahunan

Formula Sarpras yang ada x 100 % Sarpras yang sesuai standar Kemenkes

Bobot IKU 3 Sumber Data Laporan BMN Kriteria Penilaian

Sarpras Sesuai Standar Kemenkes (%) STK SKOR

STK> 70 3.00

55 < STK ≤ 70 2.25

40 < STK ≤ 55 1.50

25 < STK ≤ 40 0.75

UAL ≤ 25 0.00

Person In Charge Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Umum Periode Pelaporan Tahunan Target

2015 2016 2017 2018 2019 85 88 92 96 100

Page 60: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

56

KPI-25 : Persentase SDM yang Memiliki Kompetensi yang Sesuai

Perspektif Proses pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis Terwujudnya SDM Yang kompeten

Judul IKT Persentase SDM yang Memiliki Kompetensi Sesuai Definisi Merupakan Persentase SDM yang memiliki Kompetensi

sesuai bidang kerja. Tujuan Tujuannya adalah agar semua SDM di BBLK Palembang

kompeten Frekuensi Pengumpulan Data

Tahunan

Formula Jumlah SDM berkompetesi sesuai x 100% Jumlah seluruh SDM

Bobot IKU 3 Sumber Data Data Kepegawaian (sertifikat kompetesi, sertifikat

pelatihan) Kriteria Penilaian

SDM Berkompetesi Sesuai SKOR

SDM ≥ 90 3.00

80 ≤ JMP < 90 2.25

70 ≤ JMP < 80 1.50

60 ≤ JMP < 70 0.75

JMP ≤ 60 0.00

Person In Charge Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Umum Periode Pelaporan Tahunan Target

2015 2016 2017 2018 2019 80 83 86 90 90

Page 61: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

57

KPI-26 : Jumlah Modul SILK yang Diimplementasikan per Tahun

Perspektif Proses pengembangan Personil dan Organisasi

Sasaran Strategis Terwujudnya Peningkatan SILK

Judul IKT Jumlah Modul SILK Yang Diimplementasikan per Tahun

Definisi Jumlah Modul SILK Yang Diimplementasikan per Tahun adalah jumlah semua Modul SILK Yang Diimplementasikan di BBLK mulai dari sistem pengadaan, logistik, pendaftaran, distribusi, pengeluaran hasil, pembayaran dan entry data (hasil, analisa statistik, daftar hadir pegawai, keuangan)

Tujuan Tujuannya adalah setiap bagian di BBLK terhubung dengan Sistem SILK yang sudah terintegrasi dengan baik

Frekuensi Pengumpulan Data

Tahunan

Formula Jumlah Modul SILK Yang Diimplementasikan per Tahun adalah jumlah semua Modul SILK Yang Diimplementasikan di BBLK

Bobot IKU 3 Sumber Data Kriteria Penilaian

SILK (Modul) SKOR

SILK ≥ 3 3.00

2 ≤ SILK < 3 2.00

1 ≤ JMP < 2 1.00

JMP ≤ 1 0.00

Person In Charge Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Umum Periode Pelaporan Tahunan Target

2015 2016 2017 2018 2019 1 1 2 2 3

Page 62: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

58

KPI-27 : Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (PB)

Perspektif Keuangan Sasaran Strategis Terwujudnya Efektivitas dan efisiensi penggunaan

anggaran PNBP

Judul IKT POBO Definisi Operasional

1. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.

2. Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP satker BLU

Tujuan Terselenggaranya pemanfaatan anggaran PNBP yang efektif dan efisien

Frekuensi Pengumpulan Data

Bulanan

Formula Pendapatan PNBP X 100% Biaya Operasional

Bobot IKU 3 Sumber Data Bagian Keuangan Kriteria Penilaian Rasio PNBP terhadap Biaya

Operasional (%) (PB)

SKOR

UAL > 65 3

57 < UAL ≤ 65 2.7

50 < UAL ≤ 57 2.4

42 < UAL ≤ 50 2.1

35 < UAL ≤ 42 1.8

28 < UAL ≤ 35 1.5

20 < UAL ≤ 28 1.2

12 < UAL ≤ 20 0.9

4 < UAL ≤ 12 0.6

0 <≤ UAL ≤ 4 0

Page 63: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

59

Person In Charge Kepala Bagian Keuangan dan Administrasi Umum Periode Pelaporan

Bulanan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

30 33 35 37 38

Page 64: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

60

4.3 Program Kerja Strategis

Tabel 14 Program Kerja Strategis Tahun 2015 - 2019

Sasaran Strategis

Program Kerja Strategis Per Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Perspektif Konsumen

1. Terwujudnya

kepuasan

stakeholder.

Perspektif proses Bisnis

Internal

1. Terwujudnya layanan

terpadu dan prima.

Pengembangan

System Data Base

pelanggan,dan

stakeholdel lainnya

Penataan System

Penanganan

Keluhan

Pelanggan

Penataan System

Logistik

Pengembangan

Customer Service

dan Customer

Relation Marketing

Pengembangan

System

Penanganan

Keluhan Pelanggan

Penataan System

Logistik

Pemantapan

Customer Service

dan Customer

Relation Marketing

Pemantapan

System

Penanganan

Keluhan Pelanggan

Pemantapan

System Logistik

Pemantapan

Customer Service

dan Customer

Relation Marketing

Pemantapan

System

Penanganan

Keluhan Pelanggan

Pemantapan

System Logistik

Pemantapan

Customer Service

dan Customer

Relation Marketing

Pemantapan

System

Penanganan

Keluhan Pelanggan

Pemantapan

System Logistik

Page 65: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

61

2. Terwujudnya

peningkatan standar

mutu pelayanan.

3. Terwujudnya

penyelenggaraan uji

profisiensi dan

Bimtek

4. Terwujudnya

layanan lab klinik

dan uji kesehatan.

Pengembangan

sistem pengaturan

waktu tunggu

layanan pada

seluruh Instalasi

Pengembangan

sistem PMI dan

PME

Pengembangan

Penyelenggaraan

Uji Profisiensi dan

Bimtek

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Pengembangan

sistem pengaturan

waktu tunggu

layanan pada

seluruh Instalasi

Pengembangan

sistem PMI dan

PME

Pemantapan

Penyelenggaraan

Uji Profisiensi dan

Bimtek

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Pemantapan waktu

tunggu layanan

pada seluruh

Instalasi

Pemantapan

pengelolaan PMI

dan PME

Pemantapan

Penyelenggaraan

Uji Profisiensi dan

Bimtek

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Pemantapan waktu

tunggu layanan

pada seluruh

Instalasi

Pemantapan

pengelolaan PMI

dan PME

Pemantapan

Penyelenggaraan

Uji Profisiensi dan

Bimtek

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Pemantapan waktu

tunggu layanan

pada seluruh

Instalasi

Pemantapan

pengelolaan PMI

dan PME

Pemantapan

Penyelenggaraan

Uji Profisiensi dan

Bimtek

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Page 66: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

62

5. Terwujudnya layanan

lab kesmas

Perspektif Proses

pengembangan personil

dan Organisasi

1. Terwujudnya sarana

dan prasarana yang

handal.

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Penataan program

kalibrasi dan

Utilisasi alat

Laboratorium

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Pengembangan

program kalibrasi

dan Utilisasi alat

Laboratorium

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Pemantapan

program kalibrasi

dan Utilisasi alat

Laboratorium

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Pemantapan

program kalibrasi

dan Utilisasi alat

Laboratorium

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Penambahan

jumlah Parameter

Pemeriksaan yang

terakreditasi

Penambahan

jumlah

Parameter/metode

pemeriksaan baru

Pemantapan

program kalibrasi

dan Utilisasi alat

Laboratorium

Page 67: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

63

2. Terwujudnya SDM

yang kompeten.

3. Terwujudnya

peningkatan SILK

4. Terwujudnya

kesehatan keuangan

Pemenuhan alat

laboratorium

terstandardisasi

Pengembangan

Kualitas SDM

sesuai kompetensi

Pengembangan

Modul SILK tahap1

Peningkatan

pendapatan BLU

pertahun dan

efisiensi

pelaksanaan

anggaran

Pemenuhan alat

laboratorium

terstandardisasi

Pengembangan

Kualitas SDM

sesuai kompetensi

Pengembangan

Modul SILK tahap 2

Peningkatan

pendapatan BLU

pertahun dan

efisiensi

pelaksanaan

anggaran

Pemenuhan alat

laboratorium

terstandardisasi

Pemantapan

Kualitas/

kompetensi SDM

Pengembangan /

pemantapan SILK

Peningkatan

pendapatan BLU

pertahun dan

efisiensi

pelaksanaan

anggaran

Pemenuhan alat

laboratorium

terstandardisasi

Pemantapan

Kualitas/

kompetensi SDM

Pengembangan /

pemantapan SILK

Peningkatan

pendapatan BLU

pertahun dan

efisiensi

pelaksanaan

anggaran

Pemenuhan alat

laboratorium

terstandardisasi

Pemantapan

Kualitas/

kompetensi SDM

Pengembangan /

pemantapan SILK

Peningkatan

pendapatan BLU

pertahun dan

efisiensi

pelaksanaan

anggaran

Page 68: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

64

BAB V

ANALISA DAN MITIGASI RISIKO

5.1 Identifikasi Risiko

Tabel 15 Identifikasi Resiko

Sasaran Strategis

Resiko

Perspektif Konsumen

1. Terwujudnya kepuasan

stakeholder.

Perspektif proses Bisnis Internal

1. Terwujudnya layanan terpadu dan

prima.

2. Terwujudnya peningkatan standar

mutu pelayanan.

3. Terwujudnya penyelenggaraan uji

profisiensi dan Bimtek

4. Terwujudnya layanan lab. klinik

dan uji kesehatan.

5. Terwujudnya layanan

Lab. kesmas

- Buruknya penanganan komplain.

- Kurangnya ketersediaan Informasi yang dibutuhkan

stakeholder.

- Buruknya penataan sistem logistik.

- Kurangnya koordinasi dalam pemberian layanan

kesehatan/laboratorium.

- Buruknya mutu pelayanan.

- Kurangnya koordinasi dalam pelaksanaan PMI dan

PME.

- Buruknya Penyelenggaraan Uji Profisiensi dan Bimtek

- Buruknya layanan pada lab klinik dan uji kesehatan

- Kurangnya koordinasi dalam kegiatan penambahan

parameter pemeriksaan yang terakreditasi serta

penambahan jumlah parameter/metode pemeriksaan

baru.

- Buruknya layanan pada lab kesmas

- Kurangnya koordinasi dalam kegiatan penambahan

parameter pemeriksaan yang terakreditasi serta

penambahan jumlah parameter/metode pemeriksaan

baru.

Page 69: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

65

Perspektif Proses pengembangan

personil dan Organisasi

1. Terwujudnya sarana dan prasarana

yang handal

2. Terwujudnya SDM yang kompeten

3. Terwujudnya peningkatan SILK

4. Terwujudnya kesehatan keuangan

- Buruknya penataan kalibrasi alat Lab.

- Buruknya pemanfataan ulitasi alat Lab.

- Tidak terpenuhinya alat lab sesuai standar

- Buruknya Pengembangan Kualitas SDM

- Kurangya koordinasi dalam pemanfaatan

kompetensi SDM

- Belum terintegrasinya program SILK

- Belum optimalnya peningkatan pendapatan BLU

5.2 Penilaian Tingkat Risiko

Dalam menentukan kemungkinan risiko yang terjadi, digunakan acuan sebagai

berikut :

- Kemungkinan risiko terjadi Sangat Besar : dipastikan akan sangat mungkin

terjadi untuk mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai

kemungkinan risiko terjadi berkisar diatas 0,8 sampai 1,0.

- Kemungkinan risiko terjadi Besar : kemungkinan besar terjadi untuk

mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko

terjadi berkisar anatar 0,6 sampai 0,8.

- Kemungkinan risiko terjadi Sedang : kemungkinan sedang terjadinya risiko

untuk mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko

terjadi berkisar anatar 0,4 sampai 0,6.

- Kemungkinan risiko terjadi kecil : kemungkinan kecil risiko terjadi untuk

mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai kemungkinan risiko

terjadi berkisar anatar 0,2 sampai 0,4.

- Kemungkinan risiko terjadi sangat kecil : kemungkinan sangat kecil risiko

terjadi untuk mempengaruhi suatu sasaran strategis dengan nilai

kemungkinan risiko terjadi berkisar anatar 0 sampai 0,2.

Page 70: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

66

Selanjuntnya untuk menentukan besar dampak risiko pada suatu ssaaran

strategis digunakan acuan sebagai berikut :

- Dampak risiko tidak penting : risiko mempunyai pengaruh sangat kecil pada

suatu sasaran strategis, namun sasaran strategis tersebut masih bisa dicapai.

- Dampak risiko minor : risiko mempunyai pengaruh kecil pada suatu sasaran

strategis dan memerlukan sedikit upaya penanganan.

- Dampak risiko medium : risiko mempunyai pengaruh sedang pada suatu

sasaran strategis dan membutuhkan upaya cukup serius penanganannya.

- Dampak risiko mayor atau besar : risiko mempunyai pengaruh besar pada

suatu sasaran strategis dan membutuhkan upaya serius penanganannya.

- Dampak risiko malapetaka : risiko mempunyai pengaruh tdak terpenuhinya

suaatu sasaran strategis dan membutuhkan upaya sangat serius

penanganannya.

Berdasarkan pertemuan antara estimasi tingkat kemungkinan risiko terjadi

dan estimasi besar dampak risiko pada suatu sasaran strategis dapat dinilai

suatu tingkat risiko dengan kualifikasi pada tabel berikut.

Tabel 16 Matriks Risiko untuk menentukan tingkat risiko

Kemungkinan

(Likelihood)

Dampak Risiko (Consequences)

Tidak

Penting

1

Minor

2

Medium

3

Mayor

4

Malapetaka

5

I (Kemungk sangat bsr) T T E E E

II (kemungk besar) M T T E E

III (kemungk sedang) R M T E E

IV (kemungk kecil) R R M T E

V (Kemungk sangat kcl) R R M T T

Keterangan :

- E = Risiko Ekstrim (warna merah)

- T = Risiko Tinggi (warna kuning)

- M = Risiko moderat

- R = Risiko rendah

Page 71: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

67

Berdasarkan pedoman diatas, selanjunya disusunlah penentuan tingkat risiko,

sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 17 Penentuan Tingkat Risiko

Sasaran Strategis

Risiko

Kemungk

Risiko

terjadi

Dampak

Risiko

Tingkat

Risiko

Warna

Perspektif

Konsumen

1. Terwujudnya

kepuasan

stakeholder.

Perspektif proses

Bisnis Internal

1. Terwujudnya

layanan terpadu

dan prima.

2. Terwujudnya

peningkatan

standar mutu

pelayanan

3. Terwujudnya

Penyelenggaraan

uji profisiensi dan

a. Buruknya

penanganan

komplain.

b. Kurangnya

ketersediaan

Informasi yang

dibutuhkan

stakeholder.

c. Buruknya penataan

sistem logistik.

d. Kurangnya

koordinasi dalam

pemberian layanan

kesehatan

/laboratorium.

e. Buruknya mutu

pelayanan.

f. Kurangnya

koordinasi dalam

pelaksanaan PMI

dan PME.

g. Buruknya

Penyelenggaraan Uji

Profisiensi dan

Sedang

Sedang

Sedang

Besar

Sedang

Kecil

Sedang

Mayor

Medium

Mayor

Mayor

Malapeta

ka

Mayor

Medium

Ekstrim

Tinggi

Ekstrim

Ekstrim

Ekstrim

Tinggi

Tinggi

Merah

Kuning

Merah

Merah

Merah

Kuning

Kuning

Page 72: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

68

Bimtek

4. Terwujudnya

layanan lab klinik

dan uji kesehatan

5. Terwujudnya

layanan lab

kesmas

Perspektif Proses

pengembangan

personil dan

Organisasi

1. Terwujudnya

sarana dan

prasarana yang

handal

Bimtek

h. Buruknya layanan

pada lab klinik dan

uji kesehatan.

i. Kurangnya

koordinasi dalam

kegiatan

penambahan

parameter

pemeriksaan yang

terakreditasi serta

penambahan jumlah

parameter/metode

pemeriksaan baru.

j. Buruknya layanan

pada lab kesmas..

k. Kurangnya

koordinasi dalam

kegiatan

penambahan

parameter

pemeriksaan yang

terakreditasi serta

penambahan jumlah

parameter/metode

pemeriksaan baru.

l. Buruknya penataan

kalibrasi alat Lab.

m. Buruknya

pemanfaatan ulitasi

alat Lab.

Sedang

Kecil

Sedang

Kecil

Sedang

Kecil

Mayor

Mayor

Mayor

Mayor

Malapeta

ka

Medium

Ekstrim

Tinggi

Ekstrim

Tinggi

Ekstrim

Moderat

Merah

Kuning

Merah

Kuning

Merah

--

Page 73: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

69

2. Terwujudnya

SDM yang

kompeten

3. Terwujudnya

peningkatan

SILK.

4. Terwujudnya

kesehatan

keuangan .

n. Tidak terpenuhinya

alat lab sesuai

standar

o. Buruknya

Pengembangan

Kualitas SDM

p. Kurangya koordinasi

dalam pemanfaatan

kompetensi SDM

q. Belum

terintegrasinya

program SILK

r. Belum optimalnya

peningkatan

pendapatan BLU

Besar

Sedang

Kecil

Sedang

Besar

Mayor

Medium

Medium

Mayor

Medium

Ekstrim

Tinggi

Moderat

Ekstrim

Tinggi

Merah

Kuning

--

Merah

Kuning

Dari tabel penentuan risiko, selanjutnya disajikan dalam matriks risiko, sehingga

diketahui posisi berbagai risiko yang ada sebagaimana tabel berikut.

Tabel 18 Posisi Berbagai Risiko Dalam Matriks Risiko

Kemungkinan

(Likelihood)

Dampak Risiko (Consequences)

Tidak

Penting

1

Minor

2

Medium

3

Mayor

4

Malapeta

ka

5

I (Kemungk sangat bsr)

II (kemungk besar) d, t,

III (kemungk sedang) b,i,l, m, o, p, a,c, e, g, q, j, r,

IV (kemungk kecil) n, s, f, h, k,

V (Kemungk sangat kcl)

Page 74: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

70

5.3 Rencana Mitigasi Risiko

Rencana mitigasi risiko didefnisikan berdasarkan hasil pada tahap sebelumnya.

Rencana mitigasi risiko merupakan upaya nyata yang dibutuhkan untuk

menangani kemungkinan dampak risiko tertentu pada sasaran strategisnya.

Rencana mitigasi risiko disusun diutamakan untuk mengendalikan risiko yang

ada, khususnya menangani level risiko yang berstatus ekstrim atau tinggi.

Rencana mitigasi risiko merupakan tindakan konkrit yang perlu dilakukan untuk

meniadakan atau mereduksi status tingkat risikonya dari tingkat Ekstrim atau

tinggi menjadi tingkat risiko medium atau rendah.

Selanjutnya rencana mitigasi risiko dapag dilihat pada tabel sebagai berikut.

Page 75: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

71

Tabel 19 Penentuan Rencana Mitigasi Risiko

Sasaran Strategis Risiko Kemungkinan Dampak Tingkat Rencana Mitigasi

Penanggungjawab Risiko Risiko Risiko Warna Risiko

Terjadi

Perspektif

Konsumen

1. Terwujudnya a. Buruknya Sedang Mayor Ekstrim Merah Perbaikan prosedur, Kabid Pemantapan

kepuasan penanganan Peningkatan koordinasi, Mutu dan Bimtek

stakeholder Complain pelatihan petugas

b. Kurangnya Sedang Medium Tinggi Kuning Penambahan media Kabag Keu dan

ketersediaan informasi, brosur Adm Umum

informasi yang

Dibutuhkan

Stakeholder

Perspektif Proses

Bisnis Internal

1. Terwujudnya c. Buruknya penataan Sedang Mayor Ekstrim Merah Perbaikan prosedur Kabag Keu dan

layanan terpadu sistem logistik logistik Adm Umum dan prima

d. Kurangnya Besar Mayor Ekstrim Merah Peningkatan koordinasi Kabid Pelayanan

koordinasi dalam

pemberian layanan

kesehatan/laboratorium

Page 76: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

72

2. Terwujudnya e. Buruknya mutu Sedang Malapetaka Ekstrim Merah Perbaikan prosedur Kabid Pemantapan

peningkatan Pelayanan Mutu dan Bimtek standar mutu

pelayanan f. Kurangnya Kecil Mayor Tinggi Kuning Peningkatan mutu Kabid Pemantapan

koordinasi dalam koordinasi Mutu dan Bimtek

pelaksanaan PMI

dan PME

3. Terwujudnya g. Buruknya Sedang Medium Tinggi Kuning Perbaikan prosedur, Kabid Pemantapan

penyelenggaraan penyelenggaraan uji pelatihan bagi petugas Mutu dan Bimtek

uji profisiensi dan profisiensi dan

Bimtek Bimtek

4. Terwujudnya h. Buruknya layanan Sedang Mayor Ekstrim Merah Perbaikan prosedur Kabid Pelayanan

layanan lab klinik pada lab klinik dan layanan lab klinik

dan uji uji kesehatan dan uji kesehatan kesehatan

i. Kurangnya koordinasi Kecil Mayor Tinggi Kuning Peningkatan mutu Kabid Pemantapan

dalam kegiatan koordinasi Mutu dan Bimtek

penambahan

parameter

pemeriksaan yang

terakreditasi serta

penambahan jumlah

parameter/metode

pemeriksaan baru

Page 77: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

73

5. Terwujudnya j. Buruknya layanan Sedang Mayor Ekstrim Merah Perbaikan prosedur Kabid Pelayanan

layanan pada lab kesmas layanan lab kesmas lab. kesmas

k. Kurangnya koordinasi Kecil Mayor Tinggi Kuning Peningkatan mutu Kabid Pemantapan

dalam kegiatan koordinasi Mutu dan Bimtek

penambahan

parameter

pemeriksaan yang

terakreditasi serta

penambahan jumlah

parameter/metode

pemeriksaan baru

Perspektif Proses

Pengembangan

Personil dan

Organisasi

1. Terwujudnya l. Buruknya penataan Sedang Malapetaka Ekstrim Merah Perbaikan prosedur Kabid Pelayanan

sarana dan kalibrasi alat lab prasarana yang

handal m. Buruknya Kecil Medium Moderat -- Peningkatan koordinasi Kabid Pelayanan

pemanfaatan

utilisasi alat lab

n. Tidak terpenuhinya Besar Mayor Ekstrim Merah Usulan pemenuhan alat Kabag Keu dan

alat lab sesuai lab sesuai standar Adm Umum

standar

Page 78: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

74

2. Terwujudnya o. Buruknya Sedang Medium Tinggi Kuning Perbaikan prosedur, Kabid Pemantapan

SDM yang pengembangan diklat bagi petugas Mutu dan Bimtek

kompeten kualitas SDM

p. Kurangnya koordinasi Kecil Medium Moderat -- Peningkatan koordinasi, Kabag Keu dan

dalam pemanfaatan penempatan SDM Adm Umum

kompetensi SDM sesuai kompetensi

3. Terwujudnya q. Belum Sedang Mayor Ekstrim Merah Peningkatan program Kabag Keu dan

peningkatan SILK terintegrasinya SILK Adm Umum

program SILK

4. Terwujudnya r. Belum optimalnya Besar Medium Tinggi Kuning Peningkatan Kabag Keu dan

kesehatan Peningkatan pendapatan BLU Adm Umum

keuangan Pendapatan BLU pertahun dan efisiensi

pelaksanaan anggaran

Page 79: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

75

BAB VI

PROYEKSI FINANSIAL

6.1 Estimasi Pendapatan

Estimasi pendapatan disusun selama lima tahunan periode Rencana Strategis

Bisnis berdasarkan sumber-sumber pendapatan serta estimasi besarannya

pertahun selama lima tahun.

Selanjutnya estimasi pendapatan pertahun dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Page 80: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

76

Tabel 20 Estimasi Pendapatan Tahun 2015 – 2019

NO Sumber Pendapatan

Baseline Estimasi Pendapatan 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Dana Pemerintah

a. Rupiah Murni (APBN) 16.000.189.000

13.271.000.000

21.253.069.000 17.712.197.000 17.246.545.000 27.636.544.000

2 Dana Masyarakat

a. Penerimaan PNBP- BLU 7.411.573.000

7.782.152.000

8.642.393.000 8.645.197.000 11.500.000.000 12.880.000.000

Total 23.411.762.000

21.053.152.000

29.895.462.000 26.357.394.000 28.746.545.000 40.516.544.000

Page 81: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

77

6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran

Rencana kebutuhan anggaran dibedakan atas anggaran program kelangsungan

operasional dan anggaran program pengembangan

a. Anggaran Program Operasional

Anggaran program kelangsungan operasional ditujukan untuk menjaga kegiatan

operasional yang tidak dapat ditangguhkan. Anggaran program kelangsungan

operasi disusun berdasarkan jenis pembiayaan dan estimasi besarnya pertahun.

Estimasi anggaran operasional selama lima tahun dapat dilihat pada tabel berikut

Ini.

Page 82: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

78

Tabel 21 Estimasi anggaran operasional tahun 2015 – 2019

NO Jenis Kegiatan

Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp) 2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 4.268.189.000

5.009.000.000

5.368.813.000

6.624.402.000

7.618.062.000

8.760.772.000

2 Belanja Gaji dan Tunjangan (BLU)

4.446.943.000

4.580.354.000

4.701.000.000

5.049.840.000

5.302.332.000

5.567.448.000

3

Belanja Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

3.262.000.000

2.704.800.000

3.012.254.000

3.421.572.000

3.763.729.000

4.140.102.000

4

Belanja Bahan Pemeriksaan Laboratorium (Tupoksi)

3.500.000.000

3.546.072.000

4.000.000.000

4.290.746.000

4.719.821.000

5.427.794.000

5

Belanja Operasional Lainnya (BLU)

2.137.770.000

2.606.194.000

2.712.651.000

2.873.328.000

3.016.995.000

3.167.845.000

6 Belanja Investasi

5.530.400.000

1.769.500.000

12.485.310.000

5.000.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

Total 18.877.113.000

15.206.920.000

32.280.028.000

20.635.486.000

21.802.877.000

23.303.189.000

Page 83: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

79

b. Anggaran program pengembangan

Tabel 21 Estimasi anggaran program pengembangan tahun 2015 – 2019

NO Nama Program Strategis

Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp) 2014 2015 2016 2017 2018 2019 A Pencapaian IKU

1 Pengembangan System data base pelanggan dan customer service

-

150.000.000 150.000.000

50.000.000

50.000.000

50.000.000

2

Penataan System penanganan keluhan pelanggan

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

3 Penataan sytem logistik

-

250.000 250.000 250.000 250.000

250.000

4

Penambahan jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada Lab klinik dan Uji Kesehatan

-

15.000.000 18.000.000

18.000.000

21.000.000

21.000.000

5

Penambahan jumlah parameter/metode pemeriksaan baru pada lab klinik dan uji Kesehatan

-

35.000.000 38.500.000

42.350.000

46.585.000

51.243.000

6

Penambahan jumlah parameter pemeriksaan yang terakreditasi pada Lab Kesmas

-

15.000.000 18.000.000

18.000.000

21.000.000

21.000.000

7

Penambahan jumlah parameter/metode pemeriksaan baru pada lab kesmas

-

40.000.000 44.000.000

48.400.000

53.240.000

58.564.000

8 Pengembangan penyelenggaran uji profisiensi dan Bimtek

570.321.000

511.128.000 1.200.000.000

1.320.000.000

1.452.000.000

1.597.200.000

Page 84: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

80

9

Pengembangan sistem pengaturan waktu tunggu layanan pada seluruh Instalasi

-

1.500.000 1.500.000

1.500.000 1.500.000

1.500.000

10

Pengembangan Sistem pengelolaan PMI dan PME

69.445.000

70.000.000 73.500.000

77.175.000

81.033.000

85.085.000

11 Peningkatan Promosi dan Customer Relation Marketing

48.000.000

90.000.000 94.500.000

99.225.000

104.186.000

109.395.000

B Mitigasi Risiko

1

Perbaikan prosedur,peningkatan koordinasi, pelatihan petugas dalam penanganan komplain

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

2

Penambahan media informasi, Brosur, dll

24.000.000

28.800.000 31.680.000

34.848.000

38.333.000

42.166.000

3 Perbaikan prosedur Logistik

-

400.000 400.000 400.000 400.000

400.000

4

Peningkatan koordinasi terkait layanan kes/lab

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

5

Perbaikan prosedur layanan lab klinik dan uji kes

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

6

Peningkatan Mutu koordinasi dalam penambahan parameter terakerditasi lab klinik dan uji kes

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

7

Perbaikan prosedur layanan lab kesmas

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

8

Peningkatan Mutu koordinasi dalam penambahan parameter terakerditasi lab kesmas

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

9

Perbaikan prosedur, pelatihan bagi petugas pengelola uji profisiensi dan Bimtek

-

12.000.000 13.200.000

14.520.000

15.972.000

17.569.000

10 Perbaikan Prosedur peningkatan standar mutu pelayanan

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

Page 85: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

81

11 Peningkatan mutu koordinasi dalam pelaksanaan MPI dan PME

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

12 Perbaikan prosedur, pelatihan bagi petugas marketing

-

4.000.000 4.000.000

4.000.000 4.000.000

4.000.000

13 Perbaikan prosedur, diklat bagi SDM sesuai kompetensi

296.460.000

326.106.000 358.704.000

394.574.000

434.032.000

477.435.000

14

Peningkatan koordinasiterkait penempatan SDM sesuai kompetensi

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

15

Perbaikan prosedur dan sosialisasi kepada pegawai terkait budaya kerja SDM

-

4.000.000 4.000.000

4.000.000 4.000.000

4.000.000

16

Perbaikan prosedur penilaian kinerja SDM

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

17 Peningkatan program SILK

-

45.000.000 45.000.000

45.000.000

45.000.000

45.000.000

18

Perbaikan prosedur penataan kalibrasi Alat Lab.

432.267.000

326.157.000 375.080.000

431.342.000

496.044.000

570.450.000

19 Peningkatan Koordinasi pemanfaatan utilisasi Alat Lab

-

500.000 500.000 500.000 500.000

500.000

20

Usulan pemenuhan alat lab sesuai standar

1.500.000.000

5.000.000.000 12.250.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

5.000.000.000

Total

2.940.493.000

6.680.341.000 14.726.314.000

7.609.584.000

7.874.575.000

8.162.257.000

Page 86: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

82

6.3 Rencana Pendanaan

Tabel 22 Rencana Pendanaan

NO Tahun

anggaran Rencana Rencana Selisih Keterangan

Pendapatan Belanja (Plus/Minus)

1 2015 21.053.152.000

21.887.261.000 (834.109.000)

Dilakukan efisiensi terhadap dana yang tersedia

2 2016

33.295.534.000

47.006.342.000 (13.710.808.000)

Dilakukan efisiensi terhadap dana yang tersedia

3 2017

27.975.252.500

28.245.070.000 (269.817.500)

Dilakukan efisiensi terhadap dana yang tersedia

4 2018

29.043.808.275

29.177.452.000 (133.643.725)

Dilakukan efisiensi terhadap dana yang tersedia

5 2019

30.162.593.689

30.465.446.000 (302.852.311)

Dilakukan efisiensi terhadap dana yang tersedia

-

Total

141.530.340.464 112.921.355.000

Page 87: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

83

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagaimana yang telah terurai pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

Balai Besar Laboratorium Kesehtan Palembang mempunyai peluang yang cukup

potensial untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan berbagai usaha

Pelayanan kesehatan khususnya Pelayanan pemeriksaan laboratorium

kesehatan. Hasil analisis SWOT kondisi BBLK Palembang saat ini berada dalam

posisi kuadran II (Kelemahan organisasi lebih dominan daripada kekuatan (-1,5),

serta peluang usaha organisasi lebih besar daripada ancaman yang ada (+4)),

maka BBLK Palembang akan memfokuskan arah pengembangan dimasa datang

untuk menjaga kestabilan organisasi dan penguatan mutu kelembagaan

(Stability), artinya melakukan prioritas strategis untuk melakukan investasi

penyempurnaan dan penataan kemampuan organisasi, kemampuan sistem

manajemen dan proses bisnis, serta kemampuan personilnya sambil

memantapkan tingkat penguasaan layanan.

Rencana Strategis Bisnis disusun dengan berpedoman kepada Surat Edaran

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI nomor

HK.03.03/I/1032/2014 tanggal 28 Mei 2014, tentang Rencana Strategis Bisnis

UPT Vertikal Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.

Secara Khusus, tujuan penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini adalah:

a) Memberikan pemahaman yang lebh jelas mengenai arah visi strategis Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Palembang khususnya bagi seluruh pegawai

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang.

b) Memperkuat prinsip-prinsip yang termuat dalam visi, misi dan strategi Balai

Besar Laboratorium Kesehatan Palembang serta menjaga arah organisasi

yang tetap fokus ke masa depan dengan mempertimbangkan kondisi

sekarang.

c) Pedoman dalam pengambilan keputusan berdasarkan skala prioritas sesuai

kondisi yang ada pada Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang.

Page 88: e-renggar.kemkes.go.id · Pemantapan Fungsi BBLK Palembang dalam memberikan layanan ... Pedoman Strategis dalam pola penguatan mutu kelembagaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan

84

d) Diharapkan dengan penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini BBLK

Palembang dapat menjawab tantangan kedepan sehingga mampu

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Sasaran BLU BBLK Palembang adalah tercapainya kemandirian pembiayaan

operasional BBLK Palembang dan terselenggaranya Pelayanan paripurna

yang profesional, bermutu dan terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat

melalui peningkatan Pelayanan dan pendapatan.

Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran Balai Besar

laboratorium Kesehatan Palembang harus bekerja keras untuk

meningkatkan efisiensi dan produktivitas khususnya dalam bidang

Pelayanan, organisasi dan sumber daya manusia, keuangan serta sarana

dan prasarana.

Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang

tinggi dari berbagai pihak terkait melalui berbagai perubahan yang harus

diciptakandan dilaksanakan secara konsisten, sistematis, terencana dan

berkesinambungan.

B. Saran

a. Subsidi biaya operasional dan investasi diharapkan masih tetap

teralokasi dalam DIPA BLU dan dapat terealisasi setiap tahun

anggaran.

b. Masih diperlukan evaluasi untuk perbaikan dalam penyusunan, maupun

pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis ini sehingga dapat lebih

disempurnakan dan lebih dapat diimplementasikan dalam rangka

mencapai Visi dan Misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Palembang.