LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah sebuah usaha terus menerus, dimana suatu pencapaian tahap adalah langkah awal dari tahap berikutnya. Bukan hanya kecakapan intelektualitas peserta didik yang dituntut perkembanganya, namun kecakapan guru menuju profesional sejati seorang pendidik juga menjadi titik berat kemajuan pendidikan (Hardono Hadi, 1996 : 23). Berbagai persoalan pembelajaran menjadi tugas rutin setiap guru senantiasa tak henti-hentinya. Dari karakteristik siswa yang beragam dan berganti setiap tahunya, situasi dan kondisi yang berubah-ubah penyesuaian terhadap situasi penbelajaran , materi dan kondisi siswa saat itu. Menghadapi persoalan-persoalan diatas menuntut keahlian guru demi terwujudnya tujuan pembelajaran. Apalagi dikaitkan dengan tuntutan belajar tuntas, maka setiap siswa diupayakan untuk mencapai batas minimal ketuntasanya. Ini sudah menjadi tanggung jawab guru, sehingga guru dituntut untuk selalu merefleksi, memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaranya. Pada pembelajaran Matematika tentang Penjumahan dan Pengurangan, siswa kelas III MI Nurul Huda Air Melintang kampung Gunung Sari dengan 21 siswa yang menjadi tanggung jawab penulis tidak luput dari segala permasalahan pembelajaran . Latar belakang siswa yang beragam suku dan dari berbagai kelompok ekonomi yang berbeda , pada umumnya 86 % ekonomi lemah, lemahnya daya dukung orang tua terhadap pendidikan , kurang 1

Transcript of LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

Page 1: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sebuah usaha terus menerus, dimana suatu pencapaian tahap adalah langkah awal dari tahap berikutnya. Bukan hanya kecakapan intelektualitas peserta didik yang dituntut perkembanganya, namun kecakapan guru menuju profesional sejati seorang pendidik juga menjadi titik berat kemajuan pendidikan (Hardono Hadi, 1996 : 23).

Berbagai persoalan pembelajaran menjadi tugas rutin setiap guru senantiasa tak henti-hentinya. Dari karakteristik siswa yang beragam dan berganti setiap tahunya, situasi dan kondisi yang berubah-ubah penyesuaian terhadap situasi penbelajaran , materi dan kondisi siswa saat itu.

Menghadapi persoalan-persoalan diatas menuntut keahlian guru demi terwujudnya tujuan pembelajaran. Apalagi dikaitkan dengan tuntutan belajar tuntas, maka setiap siswa diupayakan untuk mencapai batas minimal ketuntasanya. Ini sudah menjadi tanggung jawab guru, sehingga guru dituntut untuk selalu merefleksi, memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaranya.

Pada pembelajaran Matematika tentang Penjumahan dan Pengurangan, siswa kelas III MI Nurul Huda Air Melintang kampung Gunung Sari dengan 21 siswa yang menjadi tanggung jawab penulis tidak luput dari segala permasalahan pembelajaran . Latar belakang siswa yang beragam suku dan dari berbagai kelompok ekonomi yang berbeda , pada umumnya 86 % ekonomi lemah, lemahnya daya dukung orang tua terhadap pendidikan , kurang semangatnya siswa mengikuti pembelajaran, siswa lebih banyak pasif bila didalam kelas dan nilai hasil ulangan formatif dibawah KKM yaitu 60 hanya 57 % siswa yang tuntas dan selebihnya 43% masih dibawah KKM.

Situasi pembelajaran pada saat itu tidak lebih dari pembelajaran sebelumnya, guru menyampaikan materi dengan metode yang bervariasi , ceramah, tanya jawab, mengerjakan LKS dan membuat rangkuman. Penulis meminta teman sejawat mengamati dan memberikan masukan pada pembelajaran tersebut guna meningkatkan mutu hasil belajar siswa.

Dari hasil refleksi penulis dan pengamatan teman sejawat diperoleh kesepakatan bahwa pada pembelajaran yang penulis lakukan memang kurang menarik minat siswa karena guru tidak menggunakan alat peraga yang seharusnya dibawa. Guru lebih banyak menjelaskan dan bertanya dibandingkan siswa . Hal ini menjadi fokus permasalahan sehingga hasil belajar siswa tidak memuaskan.

1

Page 2: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan uraian yang telah diterapkan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut :1. Lebih dari 50% siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran Matematika2. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika3. Siswa menganggap mata pelajaran Matematika sebagai mata pelajaran yang

sulit4. Hasil belajar Matematika menjadi semakin menurun

C. Analisis Masalah

Kurangnya minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa disinyalir penyebanya antara lain :1. Guru tidak mampumembawa materi pembelajaran kepada dunia nyata yang

dihadapi anak sehari-hari.2. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif .3. Tidak menggunakan media sebagai alat bantu dalam penyampaian materi

pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ini dari latar belakang diatas adalah :

Apakah alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas III Semester 1 tentang Penjumlahan dan Pengurangan.

E. Tujuan Perbaikan Pembelajaran adalah:1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang penjumlahan dan pengurangan.2. Meningkatkanminatsiswadalam proses pembelajaran.3. Memotivasi penalaran siswa melalui bimbingan guru

untukmelakukantentangpenjumlahandanpengurangan.4. Sebagai persyaratan mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

PDGK 4501 pada program S 1 PGSD

F. ManfaatPerbaikan1. Bagi siswa dapat meningkatkan semangat aktifitas dan lebih mengaktualkan

materi sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.2. Bagi guru dapat meningkatkan refleksi diri , memperbaiki mutu pembelajaran

dan meningkatkan kreatifitas dalam mengajar.3. Bagi sekolah memberi masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan

prasarana / sarana pembelajaran berupa alat peraga.4. Bagi teman sejawat memberi bahan masukan dan kajian bagi pembelajaran

Matematika pada umumnya serta memberi deskripsi tentang alat peraga.5. Bagi pendidikan secara luas dapat mendorong adanya inovasi pada dunia

pendidikan.

2

Page 3: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Alat Peraga Dalam Kaitanya Dengan Media Pembelajaran

Menurut Estiningsih (1994), media pembelajaran di artikan sebagai alat

bantu sesuai dengan fungsinya pada pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu alat peraga dan sarana. Sebagai alat peraga media pengajaran itu

membantu siswa memahami konsep dalam wujud yang konkret. Sedangkan yang

masuk dalam kelompok sarana berfungsi membantu terjadinya proses belajar

siswa.

Sedang menurut Wilbur Scrhamm (1977), media pembelajaran di

definisikan sebagai teknologi pembawa pesan yang dapat di gunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

B. Fungsi Alat Peraga

Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, alat peraga dapat berperan

untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang

tersembunyi. Alat peraga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim kepada penerima sehingga merangsang pikiran, pelaksanaan, perhatian,

dan minat sehingga proses pembelajaran terjadi.

Pada dasarnya, media pembelajaran yang berupa alat peraga dapat

memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Alat peraga memungkinkan siswa

melakukan observasi walaupun dalam bentuk yang paling sederhana dan siswa

dapat ikut berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Yang paling penting

alat peraga dapat menghilangkan verbalisme dalam konsep pembelajaran sehingga

dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

C. Hasil Belajar Siswa

Evaluasi merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data

dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat

keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dapat di capai peserta didik setelah

melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang

telah di tetapkan. Penilaian atau evaluasi dilakukan oleh seorang guru untuk

mengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa dan program pengajaran.

Evaluasi dapat dilakukan awal untuk mengetahui sejauh mana tingkat

3

Page 4: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

pengetahuan awal siswa, dan uji akhir dari proses pembelajaran yaitu untuk

mendapatkan gambaran kecakapan, penyerapan dari suatu penyajian yang telah

dilakukan pada akhir pelajaran.

Morktijat (1992 : 60) mengemukakan tehnik evaluasi belajar pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagai berikut. :

1. Evaluasi belajar pengetahuan, dapat dilakukan dalam uji tulis, lisan, dan daftar isian pertanyaan.

2. Evaluasi belajar ketrampilan, dapat dilakukan dengan uji praktek, analisis

keterampilan, analisis tugas, serta evaluasi oleh peserta didik sendiri.

3. Evaluasi belajar sikap, dapat dilakukan dengan daftar isian sikap dari diri

sendiri, daftar isian yang disesuaikan dengan tujuan program dan skala

deferensial sematik.

Evaluasi harus ditujukan untuk mengetahui tercapai tidaknya kompetensi

dasar yang telah ditetapkan dalam kaitanya dengan kompetensi hasil belajar.

Dengan kompetensi dasar dapat diketahui tingkat penguasaan materi standar

kompetensi oleh peserta didik, baik yang menyangkut aspek intelektual social,

emosional, sepiritual, kreatifitas dan moral.

4

Page 5: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

BAB IIIPELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

Perbaikan pelaksanaan pembelajaran di kelas III semester I (satu) MI Nurul

Huda Air Melintang Kampung Gunung Sari Kecamatan Rebang Tangkas

Kabupaten Way Kanan tahun pelajaran 2012/2013

Waktu Perbaikan:

Perbaikan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus sesuai

dengan jadwal pelajaran yang ada disekolah seperti tersebut pada table:

Tabel: Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran

No Siklus ke Mata pelajaran Kelas Hari/TglJam

pelajaran

1 I MATEMATIKA 3 Jum’at, 05-10-2012 1 - 3

2 II MATEMATIKA 3 Jum’at, 12-10-2012 1 - 3

B. Deskripsi Persiklus

Secara garis besar langkah-langkah penelitian dilakukan adalah mengacu

pada prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat disajikan kedalam

gambar siklus perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

Keterangan Gambar:

M : Merencanakan

L : Pelaksanaan

R : Refleksi

Karateristik Siswa:

Siswa kelas 3 MI Nurul Huda Air Melintang Kampung Gunung Sari

Kecamatan Rebang Tangaks Kabupaten Way Kanan berjumlah 21 siswa yang

terdir idari 10 orang lali-laki dan 11 orang perempuan dengan rentang usia 10

tahun.

MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1. Siklus I

Perencanaan:

5

R I

M I

R II

L II

M II

L I

Page 6: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

Setelah merefleksi kegiatan pembelajaran pada siklus I selanjutnya disusun

persiapan perbaikan pembelajaran antara lain:

Pembelajaran dilaksanakan dengan menempatkan hitung penjumlahan dan

pengurangan:

- Menyiapkan rencana perbaikan pembelajaran (RPP);

- Menyiapkan bahan ajar dan alat peraga;

- Menyiapkan lembar pengamatan bagi siswa

- Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk merekam data

selama proses pembelajaran.

- Mendiskusikan persiapan pembelajaran dengan teman sejawat.

Pelaksanaan

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut:

Apersepsi:

- Dengan memberikan pertanyaan pelajaran yang lalu tentang perkalian

10 x 10 = ……….

- Guru menjelaskan cara mengerjakan tentang penjumlahan dan

penguranga bentuk panjang dan bentuk susun.

- Guru memberi contoh penjumlahan dan penguranga bentuk kesamping

atau susun ke bawah.

- Siswa maju ke depan untuk mengerjakan perjumlahan dan pengurangan

bentu ke samping atau ke bawah.

- Siswa berdiskusi dengan temannya contoh penjumlahan dan pengurangan

yang ditulis di papan tulis.

- Secara individu siswa latihan mengerjakan soal penjumlahan dan

pengurangan bentuk ke samping dan bentuk susun ke bawah.

Pengamatan

- Proses perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk lembar

pengamatan seperti yang terdapat pada table di bawah ini:

Tabel : Format Observasi Terstruktur pada Perbaikan Siklus I

No KegiatanHasil Pengamatan

Baik Sedang Kurang1 Menata fasilitas dan sumber belajar 2 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan tujuan

3 Menggunakan media pembelajaran atau alat peraga

4 Penjumlahan dan pengurangan sebagai sumber

6

Page 7: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

5 Menanamkan konsep melalui metode bervariasi

6 Memadukan pengalaman materi dengan pengalaman siswa

7 Mendorong tumbuhnya minat belajar siswa

8 Menempatkan pembelajaran pada siswa

9 Menimbulkan kreatif siswa 10 Menciptakan Susana belajar siswa

yang menggairahkan

KETERANGAN

- Baik : jika 70% - 100% kegiatan Nampak pada pembelajaran

- Sedang : Jika 50% - 70% kegiatan Nampak pada pembelajaran

- Kurang : jika 0% - 49% kegiatan Nampak pada pembelajaran

REFLEKSI

Dari hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I dan data hasil

pengamatan guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan dan

menentukan langkah-langkah selanjutnya hasil refleksi tersebut antara lain:

guru dalam proses pembelajaran berlangsung dalam suasana gembira siswa

terlibat aktif dan kreatif siswa dapat berkembang. Sehingga siswa melalui

hasil pengamatran dapat menanamkan konsep-konsep pada diri siswa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tersebut adalah

pengorganisasian siswa harus sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.

Air Melintang, 05-10-2012

Teman Sejawat,

ARIK ERIYANTONO, S.Pd

7

Page 8: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

2. Siklus II

Perencanaan

- Menyusun rencana pembelajaran perbaikan II (RPP);

- Menyiapkan sumber bahan (alat peraga);

- Langkah-langkah kegiatan pembelajara dengan menggunakan

keterampilan membimbing diskusi kelompok;

- Mendiskusikan persiapan pembelajaran dengan teman sejawat;

Pelaksanaan:

Perbaikan pembelajara dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Apersepsi:

Tanya Jawab tenttang perkalian

- Guru menjelaskan cara mengerjakan tentang penjumlahan dan

pengurangan bentuk ke samping dan susuna kebawah;

- Guru memberi contoh penjumlahan dan pengurangan bentuk ke samping

dan bentuk susun ke bawah;

- Siswa maju ke depan untuk mengerjakan atau melakukan penjumlahan

dan pengurangan yang ditulis di papan tulis, siswa berdiskusi dengan

temannya.

- Secara individu siswa latihan mengerjakan soal penjumlahan dan

pengurangan bentuk ke samping dan bentuk susun ke bawah.

- Guru dan siswa membuat kesimpulan materi yang diajarkan.

Pengamatan

- Proses perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk lembar

pengamatan seperti yang terdapat pada table di bawah ini:

Tabel : Format Observasi Terstruktur pada Perbaikan Siklus II

No KegiatanHasil Pengamatan

Baik Sedang Kurang1 Menata fasilitas dan sumber belajar 2 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan tujuan

3 Menggunakan media pembelajaran atau alat peraga

4 Penjumlahan dan pengurangan sebagai sumber

5 Menanamkan konsep melalui metode bervariasi

6 Memadukan pengalaman materi dengan pengalaman siswa

7 Mendorong tumbuhnya minat belajar 8

Page 9: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

siswa8 Menempatkan pembelajaran pada

siswa

9 Menimbulkan kreatif siswa 10 Menciptakan Susana belajar siswa

yang menggairahkan

KETERANGAN

- Baik : jika 70% - 100% kegiatan Nampak pada pembelajaran

- Sedang : Jika 50% - 70% kegiatan Nampak pada pembelajaran

- Kurang : jika 0% - 49% kegiatan Nampak pada pembelajaran

REFLEKSI

Dari hasil kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II dan data hasil

pengamatan guru melakukan refleksi untuk mengevaluasi kegiatan dan

menentukan langkah-langkah selanjutnya hasil refleksi tersebut antara lain:

guru dalam proses pembelajaran berlangsung dalam suasana gembira siswa

terlibat aktif dan kreatif siswa dapat berkembang. Sehingga siswa melalui

hasil pengamatran dapat menanamkan konsep-konsep pada diri siswa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tersebut adalah

pengorganisasian siswa harus sebaik mungkin dalam kegiatan pembelajaran.

Air Melintang, 15-10-2012

Teman Sejawat,

ARIK ERIYANTONO, S.Pd

TABEL I : Hasil observasi perkembangan minat siswa pada mata

9

Page 10: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

pelajaran Matematika dalam dua siklus

No

Aspek yang Dinilai

Siklus I Siklus IITinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

1

Perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan

2 Motivasi

3 Kreaktivitas

4 Minat Belajar

5

Perilaku positif yang ditujukan selama proses pembelajaran

Pengamat,

ARIK ERIYANTONO, S.Pd

10

Page 11: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

TABEL : Hasil belajar siswa selama dua siklus pada mata pelajaran

Matematika MI Nurul Huda Air Melintang.

No Nama SiswaPrestasi Belajar

Siklus I Siklus II

1 Ayu Umi Latifah 40 60

2 Fiki Budianto 0 60

3 Siti Umayah 40 50

4 Riki Riyanto 50 60

5 Tri Novita Sari 60 70

6 Elsinta 60 70

7 Ayu Patmala Dewi 40 60

8 Febriyanto 50 60

9 Agung Prayoga 60 60

10 Suseno Estu 60 60

11 Choirul Anwar 40 50

12 Warni 50 60

13 Ridwansyah 50 60

14 Muhidin 60 70

15 Maya Sari 50 60

16 Beti 40 60

17 Yuni Andari 40 60

18 Siti 50 60

19 Wisnu Satrio 50 60

20 Andri Mustofa 60 60

21 Heldo Astiananda 40 60

Jumlah Nilai 1040 1270

Nilai Rata-rata 49,52 60,47

Nilai Tertinggi 60 70

Nilai Terendah 40 50

11

Page 12: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Siklus I

Pada siklus I, berdasarkan pengamatan terhadap hasil pembelajaran Matematika

terlihat siswa kurang bergairah, sepertinya pembelajaran yang diterapkan penulis

kurang diminati siswa. Hal ini terjadi karena tidak adanya alat peraga untuk

melakukan penjumlahan dan pengurangan sehingga menyulitkan bagi siswa.

Akibatnya dari hasil evaluasi pada akhir pembelajaran menunjukan prestasi yang

rendah sehingga pembelajaran yang dilakukan penulis bisa dikategorikan gagal.

Siklus II

Pada siklus II ini minat siswa mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan

terfousnya perhatian siswa dengan alat peraga manik-manik untuk melakukan

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan terlebih lagi penulis

menuliskan cara-cara mengerjakan penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk

ke samping dan bentuk bersusun di papan tulis sehingga siswa lebih memahami

materi pelajaran yang disampaikan dan siswa berdiskusi dengan teman

sebangkunya . Dengan memanfaatkan alat peraga manik-manik sebagai media

pembelajaran, siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Minat

siswa terpampang berdasarkan hasil pengamatan dan berdiskusi dengan teman

sejawat pembelajaran yang dilaksanakan penulis sudah menunjukan peningkatan

keberhasilannya. Hal ini ditunjukan dengan adanya hasil belajar siswa atau nilai

tes evaluasi pada akhir pembelajaran.

Berikut ini tabel hasil teman sejawat tentang perkembangan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Matematika Kelas III MI Nurul Huda Air Melintang tempat

dimana penulis bertugas dan rekapitulasi hasil belajar siswa selama dua siklus

12

Page 13: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

TABEL I : Hasil observasi perkembangan minat siswa pada mata

pelajaran Matematika dalam dua siklus

No

Aspek yang Dinilai

Siklus I Siklus IITinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

1

Perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan

2 Motivasi

3 Kreaktivitas

4 Minat Belajar

5

Perilaku positif yang ditujukan selama proses pembelajaran

Pengamat,

ARIK ERIYANTONO, S.Pd

B. Deskripsi Temuan dan Refleksi

Deskripsi Temuan

Pada waktu perbaikan I, penulis mengadakan analisis hasil perbaikan dengan

menelaah dan terkumpul dan dari hasil analisis terdapat temuan sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang diajarkan.

2. Siswa belum termotivasi secara maksimal.

3. Siswa belum ditantang kreatifitasnya baik dalam bertanya maupun menjawab

pertanyaan.

4. Minat siswa dalam belajar belum maksimal.

5. Masih ada siswa yang keluar masuk kelas dengan alasan yang kurang jelas

Kekurangan ini diperbaiki pada perbaikan II dengan cara :

1. Mengubah strategi pembelajaran

2. Memberi peluang kepada siswa untuk melakukan kretafitasnya13

Page 14: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

3. Menggunakan alat peraga pembelajaran yang mampu merangsang minat,

gairah serta motivasi siswa dalam pembelajaran

Refleksi

Penulis terus merenungkan kegiatan yang telah dilakukan agar ditemukan

kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan dengan menggunakan alat peraga

manik-manik. Berdiskusi dengan teman sejawat serta mengadakan konsultasi

dengan supervisor apabila penulis mengalami kesulitan dalam melaksanakan

perbaikan. Kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam pembelajaran orientasi

maupun pembelajaran perbaikan I untuk dijadikan bahan penyusunan rencana

pembelajaran berikutnya, sedangkan keberhasilan yang diperoleh dalam

pembelajaran pada setiap siklus akan terus ditingkatkan pada penyajian materi

untuk pembelajaran berikutnya.

C. Pembahasan singkat mengenai temuan

Hasil belajar (dalam bentuk perolehan prestasi siswa) sangat dipengaruhi oleh

minat siswa terhadap materi pembelajaran. Semakin tinggi minat belajar siswa

maka akan semakin meningkat prestasi belajar siswa. Pengembangan alat peraga

pembelajaran siswa merupakan salah satu solusi bagi pengembangan dan

peningkatan minat siswa. Manik-manik yang dijadikan sebagai satu alat peraga

pembelajaran merupakan salah satu cara mengembangkan media/alat peraga

sederhana yang bisa membantu guru dalam mengembangkan pengajaranya.

Kesulitan dan hambatan yang selama ini dihadapi guru dalam pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan tidak menggunakan alat peraga sebagai media

pembelajaran, mungkin bisa lebih dikurangi jika pedoman khusus dalam

menuangkan berbagai ide, gagasan dan penjabaran materi betul-betul telah

dikuasai.

Proses belajar diterapkan penulis dalam pembelajaran Matematika di

MI tempatnya bertugas ternyata mampu meningkatkan minat belajar siswa.

D. Hal – hal yang unik

Siklus I : - Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang diterapkan

penulis, sehingga penulis berusaha mencari alternatif pemecahanya.

- Siswa hanya duduk terdiam mendengar ceramah

Siklus II : - Suasana kelas yang tidak biasanya membuat siswa bertanya-

14

Page 15: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

tanya karena telah ada guru didalam kelas.

- Perhatian siswa terbagi menjadi dua yaitu kepada penulis sebagai

guru yang mengajar dikelas III dan kepada pengamat yang

ditugaskan untuk mengamati kegiatan pembelajaran.

- Suasana kegiatan pembelajaran menjadi hidup, karena siswa asyik

melakukan kegiatan diskusi dengan teman sebangku.

- Terlihat ada wajah ceria pada siswa

BAB V

15

Page 16: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Dengan adanya alat peraga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi dan

komunikasi yang salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat

menonjol peranannya

2. Penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa pada

mata pelajaran Matematika tentang Penjumlahan dan Pengurangan

3. Alat peraga sangat efektif untuk menarik minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran dan mengingat kembali unsur-unsur yang telah tersimpan

dalam proses belajar

A. Saran

Penulis mempunyai beberapa saran atas dasar penelitian ini:

1. Kepekaan guru terhadap kondisi siswa sangat diperlukan untuk menciptakan

pembelajaran yang optimal.

2. Apapun bentuknya karena alat peraga sangat penting untuk itu sebagai

seorang guru tidak perlu ragu untuk menggunakan alat peraga manik-manik

tentang penjumlahan dan pengurangan.

3. Selama proses diskusi sebaiknya guru harus selalu menjaga agar diskusi tetap

berjalan sesuai yang telah direncanakan.

4. Sebaiknya setelah melakukan pembelajaran guru selalu mengadakan

instropeksi diri dan refleksi diri.

DAFTAR PUSTAKA

16

Page 17: LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

1. Andayani ( 2011 ). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta :

Universitas Terbuka.

2. Gatot Muhsetyo, dkk ( 2011 ). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta :

Universitas Terbuka

3. I G A K Wardani, Kuswaya Wihardit,( 2008 ). Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : Universitas Terbuka

4. Asep Herry Hernawan ( 2011).Pengembangan Kurikulum Pembelajaran.

Jakarta : Universitas Terbuka.

5. Denny Setiawan, dkk (2011). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta :

Universitas Terbuka.

17