Dual Price Bbm

4
DUAL PRICE BBM? PERLUKAH? Berbicara tentang penyakit bernama “subsidi BBM” maka kita tidak akan jauh dari dari garis besar permasalahan kurangnya diversifikasi energi, diabaikannya konservasi energi, serta tidak adanya daya dukung dalam intensifikasi. Jika kita sedikit menilik pada konservasi energi maka kenaikan harga BBM merupakan suatu hal yang sudah sangat lama digembor-gemborkan. Langkah ini diambil untuk kembali menyehatkan APBN yang secara terus menerus “tekor” tiap tahun. Dengan menaikkan harga BBM secara keseluruhan Rp 1.500-Rp 2000 per liter maka negara mengklaim bisa hemat Rp 35-70 triliun. Pada realitanya resources minyak di Indonesia ini sudah tidak dapat mencukupi lagi kebutuhan masyarakat (produksi 830ribu bbl/hari, konsumsi 1,4 juta bbl/hari) sehingga mengharuskan kita mengimpor minyak dari luar negri. Padahal dari jumlah tersebut, sebanyak 15% merupakan bagian yang diberikan kepada kontraktor atau perusahaan migas yang mengelola sumur minyak di Indonesia. Belum lagi ditambahkan biaya cost recovery yang harus dikeluarkan pemerintah. Jadi produki minyak bersih

description

Artikel Populer

Transcript of Dual Price Bbm

DUAL PRICE BBM? PERLUKAH?Berbicara tentang penyakit bernama subsidi BBM maka kita tidak akan jauh dari dari garis besar permasalahan kurangnya diversifikasi energi, diabaikannya konservasi energi, serta tidak adanya daya dukung dalam intensifikasi. Jika kita sedikit menilik pada konservasi energi maka kenaikan harga BBM merupakan suatu hal yang sudah sangat lama digembor-gemborkan. angkah ini diambil untuk kembali menyehatkan !"B# yang secara terus menerus tekor tiap tahun.$engan menaikkan harga BBM secara keseluruhan %p &.'((-%p )((( per liter maka negara mengklaim bisa hemat %p *'-+( triliun. "ada realitanya resources minyak di ,ndonesia ini sudah tidak dapat mencukupi lagi kebutuhan masyarakat -produksi .*(ribu bbl/hari, konsumsi &,0 juta bbl/hari1 sehingga mengharuskan kita mengimpor minyak dari luar negri. "adahal dari jumlah tersebut, sebanyak &'2 merupakan bagian yang diberikan kepada kontraktor atau perusahaan migas yang mengelola sumur minyak di ,ndonesia. Belum lagi ditambahkan biaya cost recovery yang harus dikeluarkan pemerintah. Jadi produki minyak bersih yang kita terima diperkirakan hanya sebesar '3(.((( barel per hari. 4ehingga mengharuskan kita untuk impor sebesar5((.((( bbl/hari. 4ubsidi BBM ini akan sangat memberatkan !"B# jika harga minyak dunia terus naik. Belum lagi jika dikatakan subsidi BBM ternyata belum tepat sasaran. 6etapi di sisi lain kenaikan harga BBM ini dapat berdampak pada terjadinya inflasi jika tidak diperhitungkan matang-matang dan akan membuat tingkat kesejahteraan masyarakat menurun. 7leh karena itu, pemerintah memberikan solusi yaitu membuat dual price BBM. $ual price BBM ini adalah membuat harga BBM menjadi dua harga, rencananya harga %p 0.'((,((untuk golongan motor dan mobil berplat kuning dan harga %p 3.'((,(( untuk golongan mobil pribadi."engurangan 4ubsidi sebenarnya merupakan solusi yang baik untuk penyehatan !"B# tetapi dengan metode dual price dirasa tidak menja8ab tujuankarena tidak memiliki payung hukum dan teknis yang jelas, juga dari dual price ini tidak menja8ab tujuan untuk menjadikan subdsidi tepat sasaran, karena mekanisme pembagian 4"B9 masih merupakan hal yang sulit. $engan tidak siapnya pemerintah, kemungkinan akan terjadi kecurangan-kecurangan pada pelaksanaannya seperti juragan angkot yang mengisi BBM subsidi dengan menggunakan angkot-angkotnya kemudian disuntikkan ke mobil pribadi, penyogokan petugas 4"B9 yang besarnya tidak seberapa dibanding harus membeli BBM yang lebih mahal, dan masih banyak kecurangan-kecurangan yang mungkin terjadi."ayung hukum yang dimaksud disini tidak hanya mengatur konsumen, tetapi juga seluruh komponen-komponen yang terlibat dalam pelaksanaannya seperti aparat penegak hukum, petugas 4"B9, managemen 4"B9, dsb. 4elain itu, ada kemungkinan bah8a isu dual price ini hanya merupakan strategi politik menjelang "emilu yang akan diadakan pada )(&0 nanti. $an juga jangan sampaiisu subsidi BBM ini terlalu disorot hingga mengabaikan sektor lainnya. Jangan sampai di satu sisi pemerintah ingin menghemat anggaran subsidi tetapi di sektor lain pemerintah melakukan pemborosan $engan ketidaksiapan pemerintah, dirasa masih ada opsi lain jika dikaji lebih dalam dari sektor ini seperti halnya konversi BB: yang sudah diangkat tahun lalu tapi pemerintah tak kunjung serius untuk menggarapnya dan hanya mentoksampai masalah konverter kit. Jadi, implementasi isu dual price ini sebaiknya dikaji ulang karena ketidaksiapannya dan masih ada opsi lain yang lebih aplikatif dan efektifuntuk diterapkan