drg. kiss

7
BAB I PENDAHAULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bisnis jasa yang banyak dijalankan sekaligus dibutuhkan masyarakat di Indonesia ksususnya pelayan kesehatan di bidang kedokteran gigi. Bentuk bisnis pelayanan kesehatan dapat berupa rumah sakit, klinik, apotik, balai pengobatan atau praktek perseorangan. Seperti bisnis pelayanan kesehatan pada umumnya dalam menyelenggarakan praktek perseorangan untuk dokter gigi membutuhkan investasi baik berupa SDM, alat, teknologi dan modal (uang). Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi membutuhkan tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang praktek dan ruang tunggu yang representatif, air conditioner, meubeler, televisi, atau sarana lainnya yang bila dihitung – hitung jumlahnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Dan angka ini bukan jumlah yang sedikit. Ragam investasi ini harus ditanggung oleh pihak penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam hal ini adalah para tenaga profesional Dokter Gigi baik Spesialis maupun Non Spesialis, dengan kata lain sebagai Investor atau Pemodal Usaha. Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan), seorang Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga profesional yang bertugas memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan

Transcript of drg. kiss

BAB I PENDAHAULUAN1.1 LATAR BELAKANG MASALAHPelayanan kesehatan merupakan salah satu bisnis jasa yang banyak dijalankan sekaligus dibutuhkan masyarakat di Indonesia ksususnya pelayan kesehatan di bidang kedokteran gigi. Bentuk bisnis pelayanan kesehatan dapat berupa rumah sakit, klinik, apotik, balai pengobatan atau praktek perseorangan. Seperti bisnis pelayanan kesehatan pada umumnya dalam menyelenggarakan praktek perseorangan untuk dokter gigi membutuhkan investasi baik berupa SDM, alat, teknologi dan modal (uang). Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi membutuhkan tenagachairside,dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang praktek dan ruang tunggu yang representatif,air conditioner, meubeler, televisi, atau sarana lainnya yang bila dihitung hitung jumlahnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Dan angka ini bukan jumlah yang sedikit. Ragam investasi ini harus ditanggung oleh pihak penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam hal ini adalah para tenaga profesional Dokter Gigi baik Spesialis maupun Non Spesialis, dengan kata lain sebagai Investor atau Pemodal Usaha.Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan), seorang Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga profesional yang bertugas memberikan pelayanan medis kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar profesi yang berlaku. Sedangkan peran kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus berjalan sesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen keuangan, manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.Peran pertama bukan hal yang sulit dijalankan oleh tenaga profesional Dokter Gigi karena sejak awal telah dididik dan dibentuk sesuai standar kompetensi bidang Kedokteran Gigi. Peran kedua sebagai Investor kemungkinan besar akan menjadi kendala karena dalam Kurikulum Pendidikan Dokter Gigi tidak memberikan pemahaman, khususnya bidang Manajemen Keuangan yang salah satunya terkait dengan masalah pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan kesehatan.Oleh karena itu, perlu dilakukan penghitungan unit cost agar dapat diketahui besarnya pengeluaran dan pemasukan yang dibutuhkan.1.2 RUMUSANMASALAH 1. Berapakah besar nilai variabel cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass Ionomer ?2. Berapakah besar nilai fix cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass Ionomer ?3. Berapakah besar nilai unit cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass Ionomer ?1.3 TUJUAN 1. Mampu Mengetahui besar nilai variabel cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass Ionomer 2. Mampu Mengetahui besar nilai fix cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass Ionomer 3. Mampu Mengetahui besar nilai unit cost yang dibutuhkan dalam kasus penumpatan Glass Ionomer

BAB II PEMBAHASAN2.1 TINJAUAN PUSTAKABiaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Pengertian secara Umum unit cost adalah : biaya per unit produk atau biaya per pelayanan. Menurut Hansen & Mowen (2005) : Unit cost didefinisikan sebagai hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan (barang dan Jasa). Ada beberapa klasifikasi mengenai biaya. Berikut adalah beberapa pengertian beserta contoh dari klasifikasi biaya:1. Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. Contoh: pajak bumi dan bangunan, gaji kariyawan dan asuransi.2. Variable cost (biaya variabel) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan. Contoh: biaya bahan baku, biaya iklan dan komisi untuk seorang selesman sesuai dengan levelnya.

Manfaat Unit Cost :a) Membantu manajemen dalam menilai kesehatan keuangan prakterk ribadi dokter gigi melalui tinjauan positioning biaya terhadap tarif praktek dokter gigi saat ini, sehingga dapat menjadi dasar perencanaan pendanaan RS di masa depan.b) Memberi masukan/acuan dalam mengusulkan tarif baru berdasar perhitungan biaya per unit (unit cost)c) Bila dikuasai dan diterapkan dengan baik, hasil analisis unit cost ini dapat menjadi alat bargaining dalam pengajuan kerjasama terhadap pihak ketiga (Lembaga Asuransi Kesehatan dll).d) Out put dari analisis unit cost ini dapat juga dijadikan dasar negosiasi mengenai subsidi atas pelayanan kepada pasien tidak mampu/Gakin (Jamkesmas, PT Askes dll),e) Membantu proses penyusunan pola tarif baru berdasarkan perhitungan biaya per unit (unit cost).f) Membantu dalam proses inventarisasi aset dan dalam menyusun strategi keuangan ke depan,

Beberapa Metode Unit Cost yang dikenal adalah :a) Simple distribution Merupakan cara langsung membagi habis biaya diunit-unit pusat biaya ke pusat pendapatan berdasarkan bobot tertentu.b) Step down method Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusat pendapatan melalui beberapa tahap, yaitu pertama alokasi antara pusat biaya (disusun dengan unit mulai dengan biaya tertinggi sebagai unit yang memberi biaya kepusat biaya lain). Kemudian biaya yang diterima pusat biaya dibawahnya digabung dengan biaya asli pusat.Biaya tersebut dialokasikan ke pusat pendapatan dengan dasar pembobotan.c) Double distrtibution Merupakan cara membagi biaya dari pusat biaya ke pusat pendapatan, melalui duatahap, yaitu mula-mula dilakukan alokasi antara pusat biaya ke pusat biaya lain danke pusat pendapatan, selanjutnya dilakukan alokasi dari pusat biaya ke pusat pendapatand) Activity-based costing Merupakan cara analisis biaya berdasarkan aktivitas.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA1. Nafarin, M. 2007 . Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat.2. http://shop.cobradental.co.id/