Draft sangat Draft Peta menuju HDI

7
T A B E L 1 . P E T A M E N U J U V I S I D A E R A H KOMPONEN HDI CAPAIAN PROGRAM HASIL (OUTCOME) KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN Meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Daerah Kabupaten 1.1. Jumlah orang yang menganggur menurun 1.1.1 Meningkatnya kesempatan (peluang) membuka usaha sendiri (wirausaha) a. Meningkatnya kemudahan dalam mendapatkan pinjaman modal kerja b. Masyarakat Kabupaten mengetahui informasi tentang jenis dan lapangan usaha yang potensial dikembangkan di Kabupaten , khususnya lapangan usaha yang sesuai dengan keunggulan komparatif daerah, yaitu: Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Kapariwisataan. c. Makin efektifnya Kadinda dalam pengembangan kemitraan usaha yang bepijak pada prinsip saling menguntungkan. d. Meningkatnya jiwa kewirausahaan (keberanian dan kemampuan ber- usaha) di kalangan penganggur potensial 1.1.2 Meningkatnya kesempatan (peluang) kerja a. Meningkatnya investasi riil (pembukaan usaha dan atau perluasan usaha lama) di Kabupaten b. Bertambahnya jumlah investor dari luar Kabupaten yang mengetahui informasi tentang jenis dan lapangan usaha yang potensial dikembangkan di Kabupaten c. Tersosialisasikannya jenis kemudahan dan dukungan Pemkab terhadap investasi riil di Kabupaten . d. Bertambahnya jumlah usaha (skala kecil, menengah dan besar) yang membutuhkan tambahan tenaga kerja sesuai perkembangan omset usahanya masing-masing. 1.2. Meningkatnya jumlah pekerja yang telah menerima jaminan kerja sesuai aturan yang berlaku. 1.2.1 Meningkatnya jumlah perusahaan (skala kecil, menengah dan besar) yang mematuhi aturan tentang ketenagakerjaan. a. Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan bidang ketenagakerjaan oleh Dinas terkait b. Semakin baiknya koordinasi pengawasan dan pembinaan bidang ketenagakerjaan, khususnya antara serikat pekerja di kabupaten dengan Dinas terkait di Kabupaten dan provinsi. c. Tersosialisasinya prinsip-prinsip dan aturan tentang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. 1.3. Meningkatnya stabilitas Biaya Hidup di Daerah Kabupaten , khususnya stabilitas harga-harga (inflasi) sembako. 1.3.1. Meningkatnya stabilitas ketersediaan barang, khususnya sembilan bahan pokok (sembako). a. Meningkatnya kualitas informasi tentang ketersediaan sembako b. Meningkatnya stabilitas produksi pertanian, perkebunan, kehutanan dan kelautan di wilayah Kabupaten . c. Semakin lancarnya arus distribusi sembako dari dan ke wilayah Kabupaten d. Berkurangnya jumlah dan kualitas usaha-usaha spekulatif yang merusak stabilitas ketersediaan sembilan bahan pokok. e. Meningkatnya kelancaran arus lalulintas barang, jasa dan orang di Rusman R. Manik Page 1 of 7

description

Draft sangat Draft Peta menuju HDI

Transcript of Draft sangat Draft Peta menuju HDI

Page 1: Draft sangat Draft Peta  menuju HDI

T A B E L 1 . P E T A M E N U J U V I S I D A E R A H

KOMPONEN HDI

CAPAIAN PROGRAM HASIL (OUTCOME) KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN

Meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Daerah Kabupaten

1.1. Jumlah orang yang menganggur menurun

1.1.1 Meningkatnya kesempatan (peluang) membuka usaha sendiri (wirausaha)

a. Meningkatnya kemudahan dalam mendapatkan pinjaman modal kerja

b. Masyarakat Kabupaten mengetahui informasi tentang jenis dan lapangan usaha yang potensial dikembangkan di Kabupaten , khususnya lapangan usaha yang sesuai dengan keunggulan komparatif daerah, yaitu: Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Kapariwisataan.

c. Makin efektifnya Kadinda dalam pengembangan kemitraan usaha yang bepijak pada prinsip saling menguntungkan.

d. Meningkatnya jiwa kewirausahaan (keberanian dan kemampuan ber-usaha) di kalangan penganggur potensial

1.1.2 Meningkatnya kesempatan (peluang) kerja

a. Meningkatnya investasi riil (pembukaan usaha dan atau perluasan usaha lama) di Kabupaten

b. Bertambahnya jumlah investor dari luar Kabupaten yang mengetahui informasi tentang jenis dan lapangan usaha yang potensial dikembangkan di Kabupaten

c. Tersosialisasikannya jenis kemudahan dan dukungan Pemkab terhadap investasi riil di Kabupaten .

d. Bertambahnya jumlah usaha (skala kecil, menengah dan besar) yang membutuhkan tambahan tenaga kerja sesuai perkembangan omset usahanya masing-masing.

1.2. Meningkatnya jumlah pekerja yang telah menerima jaminan kerja sesuai aturan yang berlaku.

1.2.1 Meningkatnya jumlah perusahaan (skala kecil, menengah dan besar) yang mematuhi aturan tentang ketenagakerjaan.

a. Meningkatnya kualitas pengawasan dan pembinaan bidang ketenagakerjaan oleh Dinas terkait

b. Semakin baiknya koordinasi pengawasan dan pembinaan bidang ketenagakerjaan, khususnya antara serikat pekerja di kabupaten dengan Dinas terkait di Kabupaten dan provinsi.

c. Tersosialisasinya prinsip-prinsip dan aturan tentang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

1.3. Meningkatnya stabilitas Biaya Hidup di Daerah Kabupaten , khususnya stabilitas harga-harga (inflasi) sembako.

1.3.1. Meningkatnya stabilitas ketersediaan barang, khususnya sembilan bahan pokok (sembako).

a. Meningkatnya kualitas informasi tentang ketersediaan sembako

b. Meningkatnya stabilitas produksi pertanian, perkebunan, kehutanan dan kelautan di wilayah Kabupaten .

c. Semakin lancarnya arus distribusi sembako dari dan ke wilayah Kabupaten

d. Berkurangnya jumlah dan kualitas usaha-usaha spekulatif yang merusak stabilitas ketersediaan sembilan bahan pokok.

e. Meningkatnya kelancaran arus lalulintas barang, jasa dan orang di seluruh wilayah Kabupaten .

f. Terkendalinya kualitas seluruh media pengukuran yang digunakan dalam transaksi jual beli di wilayah kabupaten

1.4. Meningkatnya efektifitas crash programs (PDMDKE, RASKIN, P2KP, dan program sejenis

1.4.1. Meningkatnya efektifitas pembinaan dan pengendalian proyek oleh PJOK dan PJAK proyek yang bersangkutan.

a. Meningkatnya pemahaman PJOK dan PJAK tentang substansi proyek yang ditanganinya

b. Meningkatnya kemampuan PJOK dan PJAK dalam perumusan strategi pelaksanaan tupoksi yang dimandatkan oleh manual (ketentuan) proyek yang bersangkutan.

c. Meningkatnya pemahaman PJOK dan PJAK tentang manajemen proyek.

Rusman R. Manik Page 1 of 5

Page 2: Draft sangat Draft Peta  menuju HDI

T A B E L 1 . P E T A M E N U J U V I S I D A E R A H

lainnya) dalam mengurangi dampak krisis

1.4.2. Para stakeholder (pihak yg terkait) proyek dapat secara bersama-sama saling mendukung untuk peningkatan kinerja pelaksanaan proyek yang bersangkutan.

a. Meningkatnya koordinasi antara PJOK dan PJAK proyek dengan (konsultan) pelaksana proyek yang bersangkutan

1.5. Meningkatnya jumlah anak jalanan yang dapat memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan keahliannya

1.5.1. Meningkatnya efektifitas pembinaan anak jalanan

a. Meningkatnya sarana dan prasarana pembinaan anak jalanan

b. Meningkatnya kemampuan para instruktur dalam peningkatan kemampuan para anak jalanan binaan.

Meningkatnya derajat kesehatan penduduk Daerah Kabupaten

2.1. Meningkatnya pembudayaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

(Masyarakat telah menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-harinya)

2.1.1. Meningkatnya kemampuan tokoh-tokoh masyarakat dan kader kesehatan di tiap kelurahan/desa sebagai penggerak pembudayaan PHBS

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kegiatan peningkatan kemampuan tokoh masyarakat dan kader kesehatan sebagai fasilitator pembudayaan PHBS

2.1.2. Tersedianya kader kesehatan yang efektif dalam pembudayaan PHBS di tiap-tiap kelurahan desa rawan penyakit.

a. Meningkatnya kualitas perekrutan dan pelatihan kader kesehatan masyarakat

b. Meningkatnya koordinasi program promosi kesehatan dengan peran dan tugas kelompok-kelompok masyarakat yang ada di tiap-tiap kelurahan / desa.

2.2. Meningkatnya efektifitas pusat-pusat pelayanan kesehatan (posyandu, polindes, puskesmas, RSUD dan rumah sakit swasta)

2.2.1. Meningkatnya kualitas pembinaan pengembangan rencana kerja dari: posyandu, polindes, puskesmas, dan RSUD.

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas kegiatan peningkatan kemampuan pimpinan pusat-pusat pelayanan kesehatan dalam pengembangan kinerja pusat pelayanan kesehatannya masing-masing.

b. Meningkatnya kemampuan fasilitasi dari pembina pusat-pusat pelayanan kesehatan. Kemampuan fasilitasi adalah kemampuan participatory problem solving berbasis strategic management.

2.2.2. Meningkatnya kemampuan staf dari posyandu, polindes, puskesmas, dan RSUD dalam menjalankan tupoksinya

a. Tersosialisasinya dokumen TUPOKSI TEKNIS dari tiap staf pusat pelayanan kesehatan.

b. Adanya standard operational procedures (prosedur operasionil standar) untuk tiap jenis pelayanan kesehatan

c. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelatihan peningkatan kemampuan staf dari posyandu, polindes, puskesmas, dan RSUD.

2.3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam swamedikasi (pengobatan sendiri)

2.3.1. Tersosialisasinya buku Petunjuk Swamedikasi pada kader-kader kesehatan penggerak pembudayaan PHBS.

a. Tersedianya buku Petunjuk Swamedikasi sesuai jumlah kader kesehatan yang ditargetkan.

b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sosialisasi buku Petunjuk Swamedikasi.

2.4. Terkendalinya penyebarluasan penyakit menular

2.4.1. Meningkatnya pemahaman masyarakat rawan penyakit menular tttng:

Jenis-jenis penyakit menular,

Pola penyebarluasan penyakit menular

Cara antisipasi penyebarluasan penyakit menular.

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas serta jenis metode sosialisasi informasi tentang penyebarluasan penyakit menular

b. Peningkatan kualitas pembinaan dan pengendalian terhadap anggota masyarakat yang telah tertular penyakit menular.

2.5. Meningkatnya kebersihan dan

2.5.1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemeliharaan fasilitas umum

a. Sesuainya pembangunan fasilitas umum pendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan aspirasi masyarakat.

Rusman R. Manik Page 2 of 5

Page 3: Draft sangat Draft Peta  menuju HDI

T A B E L 1 . P E T A M E N U J U V I S I D A E R A H

kesehatan lingkungan

pendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan. b. Meningkatnya efektifitas dari usaha pembangunan kesadaran kritis masyarakat tentang

perannya dalam pemeliharaan fasilitas umum pendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan

2.5.2. Meningkatnya peran serta keluarga (dan kelompok RT/RW) dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

a. Meningkatnya efektifitas pengembangan kesadaran keluarga (dan kelompok RT/RW) dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

b. Meningkatnya kemampuan tokoh agama dalam penyebarluasan/sosialisasi peran keluarga (dan kelompok RT/RW) dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

2.5.3. Tersedianya sarana dan prasarana serta fasilitas umum pendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan diwilayah-wilayah rawan penyakit.

a. Program pembangunan fasilitas umum pendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan difokuskan pada wilayah-wilayah rawan penyakit sesuai fakta yang sesungguhnya.

Meningkatnya tingkat pendidikan penduduk Daerah Kabupaten

3.1. Meningkatnya efektifitas lembaga-lembaga pendidikan

3.1.1. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung efektifitas proses belajar mengajar

a. Program pembangunan sarana dan prasarana pendukung efektifitas proses belajar mengajar difokuskan pada tempat-tempat yang membutuhkannya sesuai fakta yang sesungguhnya.

3.1.2. Meningkatnya kemampuan tenaga pengajar dalam aplikasi metode pengajaran yang relevan sesuai tingkatan usia dan pendidikan peserta didiknya di tiap lembaga pendidikan

a. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelatihan peningkatan kemampuan tenaga pengajar

b. Tersebar dan tersosialisasinya buku panduan metode pengajaran.

3.1.3. Adanya standard operational procedures (prosedur operasionil standar) untuk tiap aktivitas penting dalam proses belajar-mengajar

a. Penyusunan dan pengembangan standard operational procedures (prosedur operasionil standar) untuk tiap aktivitas penting dalam proses belajar-mengajar

3.2. Meningkatnya budaya belajar di lingkungan keluarga di seluruh wilayah Kabupaten

3.2.1. Terbudayakannya jam belajar masyarakat di seluruh wilayah Kabupaten

a. Meningkatnya efektifitas tomas/toga dalam sosialisasi tentang:

Arti jam belajar masyarakat

Media-media pembudayaan belajar masyarakat

Cara pembangunan kesadaran kritis orang tua murid dalam pembudayaan jam belajar masyarakat

Cara pembangunan kesadaran kritis dan dukungan pihak lain untuk ikut serta dalam mensukseskan pembudayaan jam belajar masyarakat.

3.2.2. Meningkatnya dukungan kelompok-kelompok masyarakat di tiap Kelurahan / Desa dalam mendukung Jam Belajar Masyarakat

a. Tersosialisasikannya arti dan strategi implementasi jam belajar masyarakat

b. Tersosialisasikannya bentuk-bentuk dukungan pokmas yang telah berhasil dalam upaya pembudayaan jam belajar masyarakat

3.2.3. Meningkatnya kesadaran orang tua untuk mendukung Cara Belajar Siswa Aktif

a. Meningkatnya hubungan orang tua murid dan pihak lembaga pendidikan dalam mendukung proses belajar mengajar di rumah

b. Makin efektifnya sekolah dalam pengembangan orang tua murid dalam mendukung proses belajar mengajar di rumah

3.3. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dasar di

3.3.1. Program pembangunan sarana dan prasarana pendukung efektifitas proses belajar mengajar difokuskan pada

a. Adanya informasi tentang jenis sarana dan prasarana yang harus dibangun untuk mendukung peningkatan efektifitas proses belajar mengajar.

Rusman R. Manik Page 3 of 5

Page 4: Draft sangat Draft Peta  menuju HDI

T A B E L 1 . P E T A M E N U J U V I S I D A E R A H

wilayah Kabupaten tempat-tempat yang membutuhkannya sesuai fakta yang sesungguhnya

3.3.2. Meningkatnya peran serta lembaga pendidikan dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang sudah terbangun di lingkungannya

a. Meningkatnya kesadaran penyelenggaran pendidikan dan murid dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang sudah terbangun ditempatnya

3.3.1. Meningkatnya peran serta masyarakat di wilayah lembaga pendidikan yang bersangkutan dalam mendukung pembangunan sarana dan prasarana pendidikan

a. Meningkatnya kesadaran penyelenggaran pendidikan dan murid dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang sudah terbangun ditempatnya

Meningkatnya kenyamanan (amenity) hidup di wilayah Kabupaten

4.1. Terkendalinya daya dukung lingkungan wilayah Daerah Kabupaten

4.1.1. Meningkatnya peran masyarakat dalam pemeliharaan fasilitas umum yang ada di lingkungannya

a. Sesuainya pembangunan fasilitas umum dengan aspirasi masyarakatnya.

b. Meningkatnya efektifitas dari usaha pembangunan kesadaran kritis masyarakat tentang perannya dalam pemeliharaan fasilitas umum pendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan

4.1.2. Menurunnya aktivitas-aktivitas yang berpotensi merusak daya dukung lingkungan hidup di seluruh wilayah Kabupaten

a. Meningkatnya efektifitas pembinaan dan pengawasan pencemaran lingkungan

b. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengawasan aktivitas-aktivitas yang berpotensi merusak daya dukung lingkungan hidup di seluruh wilayah Kabupaten

4.2. Menurunnya gangguan kamtibmas

4.2.1. Meningkatnya peran kelompok-kelompok masyarakat di tingkat kelurahan Desa dalam pemeliharaan kamtibmas.

a. Meningkatnya pembinaan bidang kamtibmas kepada kelompok-kelompok masyarakat setingkat RT di seluruh wilayah Kabupaten

b. Tersosialisasinya buku panduan tentang pola dan bentuk peran kelompok masyarakat dalam peningkatan kamtibmas

4.2.2. Menurunnya jumlah wilayah rawan kriminalitas

a. Tersedianya prasarana penerangan umum pada wilayah-wilayah rawan kriminalitas

b. Tersosialisasinya buku panduan tentang pola dan bentuk peran kelompok masyarakat dalam peningkatan kamtibmas

4.3. Meningkatnya pembudayaan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

4.3.1. Meningkatnya kinerja DPRD Kabupaten dalam pelaksanaan TUPOKSI-nya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

a. Pemecahan kewajiban-kewajiban DPRD ke dalam dokumen Standard Kinerja Pelayanan DPRD sesuai arahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sosialisasi Standard Kinerja Pelayanan DPRD yang telah disepakati kepada kelompok-kelompok masyarakat pemerhati sebagai dasar penilaian kinerja DPRD

c. Pengembangan kemitraan (yang bersifat memberdayakan satu sama lain) antara kelompok masyarakat pemerhati DPRD dengan DPRD.

4.3.1. Meningkatnya peran BPD dalam pembudayaan prinsip-prinsip demokrasi

a. Penyusunan dokumen Standard Kinerja Pelayanan BPD sesuai arahan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Sosialisasi Standard Kinerja Pelayanan BPD yang telah disepakati kepada kelompok-kelompok masyarakat pemerhati, sebagai dasar penilaian kinerja BPD

c. Pengembangan kemitraan (yang bersifat memberdayakan satu sama lain) antara kelompok masyarakat pemerhati BPD dengan BPD.

4.3.2. Meningkatnya kualitas penegakan hukum di wilayah Kabupaten

a. Meningkatnya para pihak penegak hukum dengan Pemerintah Kabupaten

b. Terpahamkannya visi Kabupaten kepada seluruh aparat penegak hukum yang ada di wilayah Kabupaten .

Rusman R. Manik Page 4 of 5

Page 5: Draft sangat Draft Peta  menuju HDI

T A B E L 1 . P E T A M E N U J U V I S I D A E R A H

4.3.3. Meningkatnya kualitas pemberitaan media massa di wilayah Kabupaten

a. Meningkatnya para pihak penegak hukum dengan Pemerintah Kabupaten

b. Terpahamkannya visi Kabupaten kepada seluruh aparat penegak hukum yang ada di wilayah Kabupaten .

4.3.4. Meningkatnya kapasitas kelompok-kelompok masyarakat dalam representasi aspirasi masyarakat yang diwakilinya

a. Terpahamkannya visi Kabupaten kepada seluruh kelompok-kelompok masyarakat pemerhati yang ada di wilayah Kabupaten .

b. Teridentifikasinya strategi umum representasi aspirasi masyarakat yang dapat dilakukan oleh seluruh kelompok-kelompok masyarakat pemerhati yang ada di wilayah Kabupaten ..

c. Tersosialisasinya hak dan kewajiban kelompok-kelompok masyarakat pemerhati yang ada di wilayah Kabupaten .

4.4. Meningkatnya kemampuan kelompok-kelompok masyarakat dalam membantu anggota masyarakat di sekitarnya

4.4.1. Terinstitusionalisasinya nilai-nilai budaya dan keagamaan pada kelompok-kelompok masyarakat, khususnya yang ada di lingkungan kelurahan dan Desa

a. Meningkatnya kualitas pembinaan nilai budaya dan nilai keagamaan pada kelompok-kelompok masyarakat yang ada di lingkungan Kelurahan dan Desa di seluruh wilayah Kabupaten .

4.4.2. Terinstitusionalisasinya prinsip-prinsip dan sistem nilai pendukung visi kabupaten kepada kelompok-kelompok masyarakat, khususnya yang ada di lingkungan kelurahan dan Desa

a. Meningkatnya kualitas sosialisasi prinsip-prinsip dan sistem nilai pendukung visi kabupaten pada kelompok-kelompok masyarakat yang ada di lingkungan Kelurahan dan Desa di seluruh wilayah Kabupaten .

4.4.3. Meningkatnya jumlah LKMD yang sudah dalam taraf self-help.

a. Meningkatnya kualitas pembinaan LKMD sebagai lembaga Ketahanan Masyarakat desa yang mampu self-help.

Rusman R. Manik Page 5 of 5