Draft Kelengkapan Organisasi Permadani Diksi Nasional
-
Upload
rachmadadiriyanto -
Category
Documents
-
view
226 -
download
25
description
Transcript of Draft Kelengkapan Organisasi Permadani Diksi Nasional
DRAFT KELENGKAPAN ORGANISASI I
(TATA TERTIB SIDANG, ANGGARAN DASAR, DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA)
PERSATUAN MAHASISWA DAN ALUMNI BIDIKMISI NASIONAL
“PERMADANI DIKSI NASIONAL”
Disusun Oleh:
Tim Perumus AD/ART BPPDN
Anggota:
Dodik Pranata Wijaya - UTM
Rachmad Adi Riyanto, S.TP - UNS
Romi Muliawarman - PNP
Hilda Diana - UNJ
Ida Fauziah, S.KM - UI
Birrul Qodriyyah, S.Kep – UGM
Untuk dimusyawarahkan dalam
SILATURAHIM DAN MUSYAWARAH NASIONAL
PERMADANI DIKSI NASIONAL (SMNDPN) 2015
Makassar, 8-12 April 2015
BADAN PERUMUS PERMADANI DIKSI NASIONAL (BPPDN)
2015
ii
DAFTAR ISI
DRAFT TATA TERTIB SIDANG SMNPDN 2015 ............................................... 1
DRAFT ANGGARAN DASAR .............................................................................. 9
DRAFT ANGGARAN RUMAH TANGGA ......................................................... 18
1
DRAFT TATA TERTIB SIDANG
SILATURAHIM DAN MUSYAWARAH NASIONAL
PERMADANI DIKSI NASIONAL 2015
Makassar, 8-12 April 2015
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Demi menjaga kelancaran dan ketertiban Silaturahmi dan Musyawarah Nasional
Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (Permadani Diksi Nasional)
2015, maka perlu disusun tata tertib yang mengatur hak dan kewajiban peserta
musyawarah, serta penyusunan mekanisme persidangan yang dilaksanakan oleh
seluruh peserta musyawarah.
BAB II
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT
Pasal 2
Nama
Kegiatan ini dinamakan Silaturahim dan Musyawarah Nasional Permadani Diksi
2015 atau disingkat SMNPDN 2015.
Pasal 3
Waktu
SMNPDN 2015 dilaksanakan pada hari Rabu s/d Minggu, tanggal 8-12 April
2015.
2
Pasal 4
Tempat
SMNPDN 2015 dilaksanakan di Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar,
Sulawesi Selatan, Indonesia.
BAB III
STATUS DAN WEWENANG
Pasal 5
Status
SMNPDN 2015 merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh Permadani Diksi Nasional.
Pasal 6
Wewenang
1. Membahas, menetapkan dan mengesahkan tata tertib SMNPDN 2015.
2. Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap SMNPDN 2015.
3. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) Permadani Diksi Nasional yang sebelumnya
sudah dirumuskan oleh Tim AD/ART Badan Perumus Persatuan Mahasiswa
dan Alumni Bidikmisi Nasional (BPPDN).
4. Memilih dan menetapkan ketua umum Permadani Diksi Nasional periode
2015-2017.
5. Memilih dan menetapkan struktur kepengurusan Permadani Diksi Nasional
periode 2015-2017.
6. Membahas dan menetapkan program kerja Permadani Diksi Nasional periode
2015-2017
7. Membahas dan menetapkan rekomendasi SMNPDN 2015.
3
BAB IV
PESERTA, HAK, DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Peserta
Peserta Silaturahim dan Musyawarah Nasional Permadani Diksi terdiri dari:
1. Anggota Badan Perumus Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi
Nasional (BPPDN) atau yang mewakili.
2. Perwakilan mahasiswa ataupun alumni penerima beasiswa bidikmisi dari tiap-
tiap perguruan tinggi di Indonesia yang telah terdaftar mengikuti acara
SMNPDN 2015.
3. Undangan yang bertugas sebagai peninjau, terdiri dari dewan pembina dan
atau yang mewakili.
Pasal 8
Hak Peserta
1. Peserta SMNPDN 2015 mempunyai hak bicara dan hak suara.
2. Hak bicara merupakan hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan
mengajukan usulan kepada pimpinan sidang baik secara lisan maupun tulisan.
3. Hak bicara meliputi:
a. Point of information: interupsi untuk menyampaikan informasi yang
berkaitan dengan sidang.
b. Point of clarification: interupsi untuk mengklarifikasi permasalahan yang
berkaitan dengan sidang.
c. Point of personal previlage: interupsi untuk menyampaikan pembelaan
pribadi.
d. Point of order: interupsi untuk menyampaikan saran, pendapat, dan
permasalahan yang bersifat prinsip.
e. Point of solution: interupsi untuk memberikan solusi.
f. Point of view: interupsi untuk memberikan pandangan pribadi.
4. Hak suara merupakan hak untuk ambil bagian dalam pengambilan keputusan
dan hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan.
4
5. Peserta SMNPDN 2015 mempunyai hak mencalonkan diri atau dicalonkan
sebagai calon pengurus Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional.
Pasal 9
Kewajiban Peserta
1. Menghadiri seluruh acara persidangan tepat waktu.
2. Mematuhi tata tertib sidang dan bersikap sopan.
3. Menjaga ketenangan dan kelancaran persidangan.
4. Menghormati dan menaati pimpinan sidang dan setiap hasil yang telah
ditetapkan.
5. Mengenakan pakaian formal (baju berkerah, bersepatu) dan almamater
perguruan tinggi masing-masing ketika sidang.
6. Mengenakan kartu identitas kepesertaan resmi yang diberikan oleh panitia
7. Mengangkat tangan kanan apabila ingin menggunakan hak bicara dan hak
suara.
8. Mengangkat tangan kiri apabila ingin mendapatkan hak ijin masuk atau keluar
ruangan sidang.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 10
Sidang
1. SMNPDN 2015 akan membahas dan mengesahkan keputusan secara pleno.
2. Sidang pleno terdiri dari:
a. Pleno 1 : Pembahasan, Penetapan dan Pengesahan tata tertib
SMNPDN 2015; Pemilihan dan Penetapan Pimpinan Sidang Tetap
b. Pleno 2 : Pembahasan, Penetapan dan Pengesahan Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Permadani Diksi Nasional
c. Pleno 3 : Pemilihan dan Penetapan Ketua Umum dan Struktur
Kepengurusan Permadani Diksi Nasional periode 2015-2017.
5
d. Pleno 4 : Pembahasan dan Penetapan program kerja Permadani
Diksi Nasional 2015-2017 dan rekomendasi SMNPDN 2015.
3. Sidang dapat dimulai apabila:
a. Sebanyak ¾ dari total peserta sidang telah hadir di ruang sidang.
b. Apabila ketentuan poin a tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 2 x
5 menit.
c. Apabila poin b tidak terpenuhi, maka dapat dimulai dengan kesepakatan
forum.
Pasal 11
Jumlah ketukan palu
1. 1 ketukan untuk menetapkan atau memutuskan hasil sidang, skorsing waktu
kurang dari atau sama dengan 1x15 menit, menyerahkan pimpinan sidang ke
pemimpin sidang sebelumnya atau selanjutnya.
2. 2 ketukan untuk pending dan mencabut pending, skorsing waktu lebih dari
1x15 menit.
3. 3 ketukan untuk membuka dan menutup sidang
4. Lebih dari 3 ketukan untuk menertibkan kondisi sidang dengan menggunakan
gagang palu.
BAB V
PIMPINAN SIDANG
Pasal 12
Pimpinan sidang terdiri dari 3 orang, sebagai berikut:
1. Pimpinan Sidang I: memimpin jalannya persidangan.
2. Pimpinan Sidang II: mewakili dan membantu Pimpinan Sidang I.
3. Pimpinan Sidang III: menjadi notulen sidang.
Pasal 13
Pimpinan sidang terdiri dari:
6
1. Pimpinan Sidang Sementara
2. Pimpinan Sidang Tetap
Pasal 14
Pimpinan Sidang Sementara bertugas:
1. Memimpin dan mengarahkan jalannya persidangan sampai terpilih Pimpinan
Sidang Tetap.
2. Menetapkan dan mengesahkan tata tertib sidang.
3. Menetapkan pimpinan sidang tetap
Pasal 15
Pimpinan Sidang Tetap bertugas;
1. Memimpin dan mengarahkan jalannya persidangan
2. Menetapkan dan mengesahkan AD dan ART Permadani Diksi Nasional.
3. Menetapkan Ketua Umum dan Struktur Kepengurusan Permadani Diksi
Nasional.
4. Menetapkan program kerja periode 2015-2017
5. Menetapkan rekomendasi SMNPDN 2015.
Pasal 16
Tata cara pemilihan Pimpinan Sidang Sementara:
Pimpinan Sidang Sementara merupakan anggota Badan Perumus Persatuan
Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (BPPDN) yang telah ditentukan
sebelumnya.
Pasal 17
Tata cara pemilihan Pimpinan Sidang Tetap:
1. Pimpinan Sidang Tetap dipilih dari dan oleh peserta sidang.
2. Peserta dapat mencalonkan diri atau dicalonkan untuk menjadi Pimpinan
Sidang Tetap.
7
3. Pemilihan dan penetapan pimpinan sidang tetap dilakukan melalui mekanisme
sebagai berikut:
a. Apabila hanya terdapat tiga calon pimpinan sidang tetap, maka yang
bersangkutan secara otomatis akan ditetapkan sebagai pimpinan sidang
tetap.
b. Apabila peserta yang mengajukan diri lebih dari tiga orang, maka
dilakukan mekanisme musyawarah dan mufakat untuk menentukan
pimpinan sidang tetap.
c. Apabila poin b tidak terpenuhi, maka dilakukan voting untuk menentukan
pimpinan sidang tetap.
Pasal 18
Pimpinan sidang berkewajiban untuk memimpin jalannya persidangan secara
tegas, adil, dan bijaksana.
Pasal 19
Pimpinan sidang memiliki hak:
1. Memberikan penjelasan atau jalan keluar masalah kepada peserta sidang jika
tidak tercapai kata sepakat.
2. Memberikan sanksi kepada peserta sidang yang melanggar tata tertib sidang.
BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 20
1. Segala keputusan diambil dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila ayat (1) tidak tercapai maka diadakan skorsing untuk lobbying.
3. Apabila ayat (2) tidak tercapai maka putusan diambil berdasarkan suara
terbanyak (voting)
4. Apabila pada pelaksanaan ayat (3) terdapat kesamaan jumlah suara, maka
diadakan pemungutan suara ulang.
8
5. Apabila pada pelaksanaan ayat ke (4) masih terdapat kesamaan jumlah suara,
maka keputusan diserahkan kepada pimpinan sidang.
BAB VI
SANKSI
Pasal 21
1. Apabila peserta sidang melanggar tata tertib maka pimpinan sidang berhak
memberikan peringatan pertama secara lisan.
2. Apabila peserta melakukan pelanggaran ke-2 setelah diberikan peringatan
pertama, maka peserta dicabut hak bicara satu kali ketetapan.
3. Apabila peserta melakukan pelanggaran ke-3 setelah diberi peringatan ke-2,
maka peserta tersebut dapat dikeluarkan dari persidangan.
BAB VII
PENUTUP DAN PENGESAHAN
Pasal 22
Penutup
1. Tata tertib ini berlaku untuk persidangan pada Silaturahmi dan Musyawarah
Nasional Permadani Diksi.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur oleh
pimpinan sidang dengan persetujuan peserta Musyawarah Nasional Permadani
Diksi.
3. Segala sesuatu yang bertentangan dengan tata tertib ini dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 23
Penetapan/pengesahan dan perubahan tata tertib ini hanya dapat dilakukan dalam
sidang Musyawarah Nasional Permadani Diksi.
9
DRAFT ANGGARAN DASAR
PERSATUAN MAHASISWA DAN ALUMNI BIDIKMISI NASIONAL
“PERMADANI DIKSI NASIONAL”
MUKADDIMAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri
seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam
segala aspek kehidupan.
Sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawab sebagai
generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa, kami mahasiswa dan alumni
penerima beasiswa Bidikmisi berdasarkan nilai luhur Pancasila dan UUD 1945,
dengan ini mempersatukan diri dalam wadah organisasi kepemudaan “Persatuan
Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional” dalam rangka mewujudkan
generasi emas Indonesia dan memutus rantai kemiskinan yang diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
10
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional
yang selanjutnya disingkat Permadani Diksi Nasional.
Pasal 2
Waktu
Permadani Diksi Nasional didirikan dan dideklarasikan dalam Forum Silaturahmi
Bidikmisi Nasional di Jakarta pada tanggal 27 Februari 2014.
Pasal 3
Kedudukan
Permadani Diksi Nasional berkedudukan di masing-masing Perguruan Tinggi
yang menjadi anggota dan berpusat di Perguran Tinggi Ketua Umum berasal.
BAB II
ASAS DAN SIFAT
Pasal 4
Asas
Permadani Diksi Nasional berasaskan Pancasila.
Pasal 5
Sifat
Permadani Diksi Nasional bersifat:
1. Terbuka bagi seluruh mahasiswa dan alumni Bidikmisi di seluruh Indonesia
tanpa membedakan ras, suku, agama, golongan, serta latar belakang sosial
politik kemasyarakatan,
11
2. Religius,
3. Nasionalis,
4. Mandiri dan Independen,
5. Kekeluargaan,
6. Adil,
7. Aspiratif dan partisipatif, dan
8. Representatif.
BAB III
TUJUAN
Pasal 6
Permadani Diksi Nasional bertujuan untuk menyatukan cita-cita bersama
mahasiswa dan alumni Bidikmisi dalam rangka mewujudkan generasi emas
Indonesia dan memutus rantai kemiskinan yang berlandaskan Pancasila dan UUD
1945 serta Bhineka Tunggal Ika.
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
Pasal 7
Permadani Diksi Nasional memiliki pokok-pokok perjuangan yang merupakan
misi perjuangan organisasi di berbagai bidang seperti:
1. Memajukan peran mahasiswa dan alumni Bidikmisi yang berkualitas dan
berkarakter guna mempersiapkan generasi emas Indonesia selanjutnya,
2. Membangun pemuda yang berkarakter, berbudi pekerti luhur, terampil, cerdas,
dan berprestasi serta berperan aktif dalam pembangunan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa di era globalisasi.
3. Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,
4. Pengabdian kepada masyarakat, bangsa, negara, dan lingkungan hidup.
12
5. Mempertahankan eksistensi beasiswa Bidikmisi sebagai program unggulan
pemerintah dalam bidang pendidikan dalam rangka memutus rantai
kemiskinan.
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Anggota Permadani Diksi Nasional adalah seluruh mahasiswa dan alumni
Bidikmisi di seluruh Indonesia.
BAB VI
KEDAULATAN
Pasal 9
Kedaulatan tertinggi berada di tangan seluruh anggota Permadani Diksi Nasional
yang dilaksanakan sepenuhnya oleh perwakilan anggota dalam Musyawarah
Nasional.
BAB VII
PERANGKAT ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Pasal 10
Perangkat Organisasi
Perangkat Permadani Diksi Nasional terdiri dari:
1. Dewan Pelindung
Dewan Pelindung merupakan dewan yang memberikan perlindungan bagi
perangkat Permadani Diksi Nasional.
2. Dewan Pembina
Dewan Pembina merupakan dewan yang memberikan pembinaan dan arahan
bagi anggota dan perangkat Permadani Diksi Nasional.
13
3. Badan Pengawas
Badan Pengawas merupakan badan yang mendampingi dan mengawasi
pelaksanaan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional, kinerja
Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya.
4. Badan Pengurus Pusat
Badan Pengurus Pusat merupakan badan yang bertanggung jawab untuk
menjalankan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional sebagai
pengurus dan pemimpin organisasi.
5. Badan Pengurus Wilayah
Badan Pengurus Wilayah merupakan badan yang mengkoordinasi anggota
Permadani Diksi Nasional di tingkat wilayah yang dipimpin oleh seorang
koordinator wilayah.
6. Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi
Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi merupakan
forum/keluarga/organisasi/komunitas yang beranggotakan mahasiswa dan/atau
alumni penerima beasiswa Bidikmisi di perguruan tinggi penyalur Bidikmisi.
Hal-hal lain mengenai struktur organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 11
Kepengurusan
Pengurus Permadani Diksi Nasional terbagi ke dalam dua tingkatan:
1. Pengurus Pusat
Mahasiswa dan/atau Alumni Bidikmisi yang ditetapkan sebagai pengurus
Permadani Diksi Nasional dalam Musyawarah Nasional Permadani Diksi
Nasional melalui mekanisme yang telah ditentukan.
2. Pengurus Wilayah
Mahasiswa dan/atau Alumni Bidikmisi sebagai pelaksana harian tertinggi di
wilayahnya yang dipilih dan/atau ditetapkan oleh Permadani Diksi Nasional
yang disebut Permadani Diksi Wilayah yang terdiri dari 10 wilayah yaitu:
14
a. Wilayah 1 meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau,
b. Wilayah 2 meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan,
Lampung,
c. Wilayah 3 meliputi wilayah Jabodetabek dan Provinsi Banten,
d. Wilayah 4 meliputi Provinsi Jawa Barat selain wilayah Jabodetabek,
e. Wilayah 5 meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta,
f. Wilayah 6 meliputi Provinsi Jawa Timur,
g. Wilayah 7 meliputi Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara,
h. Wilayah 8 meliputi Pulau Sulawesi.
i. Wilayah 9 meliputi Pulau Kalimantan,
j. Wilayah 10 meliputi Kepulauan Maluku dan Papua.
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 12
Musyawarah dan rapat-rapat Permadani Diksi Nasional terdiri dari:
1. Musyawarah Nasional (MUNAS)
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (MUNASLUB)
3. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
4. Rapat-rapat lainnya.
Pasal 13
Musyawarah dan rapat-rapat Permadani Diksi Wilayah terdiri dari:
1. Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa (MUSWILLUB)
3. Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL)
4. Rapat-rapat lainnya.
15
Pasal 14
1. Kekuasaan tertinggi dalam organisasi adalah Musyawarah Nasional (Munas).
2. Kekuasaan dan wewenang dari musyawarah-musyawarah dan rapat-rapat
diatur secara rinci dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 15
Lambang
Permadani Diksi Nasional mempunyai lambang yang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Pasal 16
Atribut
Permadani Diksi Nasional memiliki atribut berupa logo dan bendera.
BAB X
KEUANGAN
Pasal 17
Keuangan Permadani Diksi Nasional diperoleh dari:
1. Sumbangan yang tidak mengikat.
2. Usaha-usaha yang sah.
3. Iuran sukarela pengurus dan/atau anggota.
16
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH
TANGGA
Pasal 18
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
dalam Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional dengan sekurang-
kurangnya 3/4 jumlah anggota Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional
harus hadir dan keputusan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang hadir dalam Sidang Istimewa Musyawarah Nasional Permadani
Diksi Nasional yang sah dan khusus untuk itu.
BAB XII
PEMBUBARAN PERMADANI DIKSI NASIONAL
Pasal 19
1. Pembubaran Permadani Diksi Nasional dilakukan melalui referrendum.
2. Referendum untuk pembubaran Permadani Diksi Nasional merupakan hasil
sidang yang dihadiri paling sedikit 3/4 jumlah anggota Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional dan keputusan disetujui oleh sekurang-kurangnya
2/3 jumlah anggota yang hadir dalam Sidang Istimewa Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional yang sah dan khusus untuk itu.
BAB XIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
17
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 21
Anggaran Dasar Permadani Diksi Nasional ini ditetapkan pada tanggal 10 April
2015 dalam Sidang Istimewa Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional di
Universitas Hasanuddin, Makassar dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
18
DRAFT ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN MAHASISWA DAN ALUMNI BIDIKMISI NASIONAL
“PERMADANI DIKSI NASIONAL”
BAB I
LAMBANG, ATRIBUT, DAN SEMBOYAN
Pasal 1
Lambang
Lambang Permadani Diksi Nasional mempunyai makna sebagai berikut:
1. (sedang disayembarakan)
Pasal 2
Penggunaan Lambang
Lambang Permadani Diksi Nasional dapat digunakan untuk kop surat, cap,
bendera, seragam, dan segala sesuatu yang memiliki kedudukan formal dalam hal
kekuasaan, kewenangan, dan kepemilikan Permadani Diksi Nasional.
Pasal 3
Bentuk dan Penggunaan Atribut
1. Bentuk atribut Permadani Diksi Nasional berupa Logo dan Bendera.
2. Atribut Permadani Diksi Nasional sebagaimana disebutkan pada ayat 1 dapat
dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan resmi yang diselenggarakan oleh
dan/atau atas nama Permadani Diksi Nasional.
Pasal 4
Semboyan
Semboyan Permadani Diksi Nasional adalah “Berbakti dan Berkarya Untuk
Indonesia”
19
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 5
Definisi Keanggotaan
1. Anggota Permadani Diksi Nasional terdiri dari anggota aktif dan anggota
pasif.
2. Anggota aktif merupakan mahasiswa dan/atau alumni Bidikmisi yang menjadi
perwakilan dan/atau pengurus komunitas/forum/paguyuban/keluarga
Bidikmisi dari perguruan tinggi yang tergabung dalam Permadani Diksi
Nasional.
3. Anggota pasif merupakan seluruh mahasiswa dan/atau alumni Bidikmisi dari
seluruh perguruan tinggi penyalur Bidikmisi di Indonesia
Pasal 6
Hak Anggota
1. Anggota aktif memiliki hak:
a. Hak suara dan hak bicara.
b. Hak memilih dan/atau dipilih sebagai pengurus.
c. Hak mendapatkan informasi
d. Hak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Permadani Diksi
Nasional.
2. Anggota pasif memiliki hak:
a. Hak bicara
b. Hak mendapatkan informasi
c. Hak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Permadani Diksi
Nasional.
Pasal 7
Kewajiban Anggota
Anggota aktif dan anggota pasif memiliki kewajiban:
20
1. Menjunjung tinggi nama, citra, dan kehormatan organisasi.
2. Menghayati, menaati dan mengamalkan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga dan keputusan organisasi yang berlaku.
3. Bekerja sama dengan sesama anggota yang lain.
4. Melaksanakan tugas yang dipercayakan organisasi; dan
5. Membayar iuran sukarela dan kewajiban keuangan lainnya sesuai ketentuan
berlaku.
Pasal 8
Sanksi Anggota
1. Sanksi diberikan kepada anggota yang melanggar AD/ART Permadani Diksi
Nasional
2. Sanksi terdiri dari:
a. Peringatan secara lisan oleh pengurus Permadani Diksi Nasional
b. Jika peringatan (1) tidak diindahkan maka diberikan peringatan secara
tertulis.
c. Jika peringatan (2) tidak diindahkan maka anggota tidak diperbolehkan
mengikuti seluruh kegiatan Permadani Diksi Nasional selama 1 tahun.
Pasal 9
Pemberhentian Anggota
Anggota dinyatakan berhenti apabila:
1. Meninggal dunia.
2. Mengundurkan diri sebagai mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dari PT
penyalur beasiswa Bidikmisi.
3. Dicabut statusnya sebagai mahasiswa penerima Bidikmisi oleh PT penyalur
beasiswa Bidikmisi.
21
BAB III
KELEMBAGAAN
Pasal 10
Perangkat Organisasi
1. Kelembagaan Permadani Diksi Nasional diurus oleh beberapa badan yang
selanjutnya disebut perangkat organisasi.
2. Perangkat organisasi terdiri atas:
a. Dewan Pelindung.
b. Dewan Pembina.
c. Badan Pengawas.
d. Badan Pengurus Pusat.
e. Badan Pengurus Wilayah.
f. Forum bidikmisi masing-masing perguruan tinggi
Pasal 11
Dewan Pelindung
1. Dewan Pelindung merupakan dewan yang memberikan perlindungan bagi
perangkat Permadani Diksi Nasional.
2. Dewan Pelindung adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
atau Menteri lainnya yang membawahi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(DIKTI) dalam kabinet pemerintahan yang berkuasa.
3. Masa jabatan Dewan Pelindung sesuai dengan masa jabatan sebagai Menteri.
4. Jika terjadi pergantian Menteri yang membawahi DIKTI, maka Menteri yang
baru otomatis menjadi Dewan Pelindung Permadani Diksi Nasional.
Pasal 12
Dewan Pembina
1. Dewan Pembina merupakan dewan yang memberikan pembinaan dan arahan
bagi anggota dan perangkat Permadani Diksi Nasional.
22
2. Dewan Pembina terdiri dari dewan Pembina Nasional dan Pembina Forum
Bidikmisi masing-masing perguruan tinggi.
3. Dewan Pembina Nasional terdiri dari satu atau beberapa orang yang berasal
dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) yaitu Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) dan/atau personal DIKTI yang ditunjuk
oleh Dirjen DIKTI.
4. Masa jabatan Dewan Pembina Nasional sesuai dengan masa jabatan sebagai
Dirjen DIKTI dan/atau personal yang ditunjuk oleh Dirjen DIKTI.
5. Jika terjadi pergantian Dirjen DIKTI, maka Dirjen DIKTI yang baru otomatis
menjadi Dewan Pembina Permadani Diksi Nasional.
6. Jika personal yang ditunjuk oleh Dirjen DIKTI meninggal dunia,
mengundurkan diri, atau beralih tugas ke direktorat lain, maka Dirjen DIKTI
menunjuk personal DIKTI yang lain untuk menggantikan.
7. Setiap penujukkan Dewan Pembina Nasional oleh Dirjen DIKTI
diinformasikan kepada Badan Pengurus Pusat Permadani Diksi Nasional.
8. Penunjukan dan masa jabatan Pembina Forum Bidikmisi masing-masing
perguruan tinggi sesuai dengan kebijakan di masing-masing perguruan tinggi.
Pasal 13
Tugas Dewan Pembina
Dewan pembina memiliki tugas memberikan masukan, arahan, dan bimbingan
untuk kemajuan Permadani Diksi Nasional.
Pasal 14
Wewenang Dewan Pembina
Wewenang dari dewan pembina adalah :
1. Memberikan dukungan terhadap setiap kegiatan Permadani Diksi Nasional
2. Memberikan pengesahan terhadap program kerja Permadani Diksi Nasional
3. Mengetahui perkembangan Permadani Diksi Nasional
4. Memeroleh laporan perkembangan Permadani Diksi Nasional
5. Menghadiri kegiatan Permadani Diksi Nasional di tingkat nasional
23
Pasal 15
Badan Pengawas
1. Badan Pengawas merupakan badan yang mendampingi dan mengawasi
pelaksanaan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional, kinerja
Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya.
2. Badan Pengawas periode pertama kepengurusan terdiri dari 5-10 orang
mahasiswa dan/atau alumni Bidikmisi yang merupakan anggota Badan
Perumus Permadani Diksi Nasional dan dipimpin oleh seorang koordinator.
3. Badan Pengawas kepengurusan untuk periode selanjutnya terdiri dari 10 orang
mahasiswa dan/atau alumni Bidikmisi yang merupakan perwakilan dari
masing-masing wilayah dan dipimpin oleh seorang koordinator.
4. Badan Pengawas dan Koordinator Badan Pengawas dipilih dan ditetapkan
dalam Musyawarah Nasional.
5. Badan Pengawas Permadani Diksi Nasional tidak menjadi Badan Pengurus
Permadani Diksi Nasional.
6. Badan Pengawas dapat diberhentikan atau dipindahkan jabatannya oleh
Koordinator Badan Pengawas pada masa aktifnya apabila dianggap
menyimpang dari AD/ART, tidak menjalankan tugas, atau atas permintaan
yang bersangkutan dengan persetujuan Dewan Pembina yang dinyatakan
secara tertulis
7. Para anggota Badan Pengawas lama dapat dipilih kembali maksimal 2 kali
periode kepengurusan.
8. Apabila terjadi suatu kekosongan dalam keanggotaan Badan Pengawas yang
menurut Badan Pengawas perlu segera diisi dan tidak dapat ditangguhkan
sampai diadakan rapat yang dimaksudkan dalam ayat ke-3 pasal ini, maka
badan pengawas berhak atau berwenang untuk mengisi lowongan itu dan
disahkan dengan surat keputusan Koordinator Badan Pengawas
24
.Pasal 16
Tugas Badan Pengawas
Badan Pengawas memiliki tugas:
1. Memberi pertimbangan, usulan, dan saran terhadap jalannya kepengurusan
baik diminta maupun tidak oleh Badan Pengurus Permadani Diksi Nasional.
2. Mengawasi persiapan Musyawarah Nasional selanjutnya
3. Mengawasi jalannya kepengurusan Badan Pengurus Pusat dan Badan
Pengurus Wilayah Permadani Diksi.
4. Mengirimkan minimal satu orang wakil dari Badan Pengawas dalam setiap
kegiatan nasional Permadani Diksi Nasional untuk mengawasi jalannya
kegiatan
5. Membuat pedoman penilaian kinerja Badan Pengurus Pusat dan Badan
Pengurus Wilayah
6. Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Nasional berupa
penilaian terhadap kinerja Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus
Wilayah berdasarkan pedoman penilaian kinerja.
Pasal 17
Wewenang Badan Pengawas
Badan pengawas mempunyai wewenang:
1. Memberi teguran dan koreksi secara lisan maupun tertulis terhadap jalannya
kepengurusan Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah Permadani
Diksi.
2. Mengusulkan Musyawarah Nasional Luar Biasa apabila dipandang ada hal-hal
penting yang mendesak
3. Memberi pertimbangan penggantian anggota Badan Pengurus Pusat dan
Badan Pengurus Wilayah apabila dianggap menyimpang dari AD/ART
4. Mendapatkan alokasi anggaran khusus untuk menghandiri kegiatan nasional
Permadani Diksi Nasional
25
Pasal 18
Badan Pengurus Pusat
1. Badan Pengurus Pusat merupakan badan yang bertanggung jawab untuk
menjalankan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional sebagai
pengurus dan pemimpin organisasi.
2. Badan Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari ketua umum, sekretaris
umum, bendahara umum dan divisi-divisi yang merupakan mahasiswa
dan/atau alumni Bidikmisi yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional Permadani Diksi Nasional.
3. Badan Pengurus Pusat diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Nasional.
Pengangkatan tersebut adalah untuk masa jabatan 2 tahun. Apabila
Musyawarah Nasional terlambat diadakan karena suatu hal, maka masa
jabatan diperpanjang hingga pemilihan anggota-anggota Badan Pengurus
Pusat baru dalam Musyawarah Nasional
4. Badan Pengurus Pusat selain ketua dapat diberhentikan atau dipindahkan
jabatannya oleh ketua pada masa aktifnya apabila dianggap menyimpang dari
AD/ART, tidak menjalankan tugas, atau atas permintaan yang bersangkutan
dengan persetujuan Badan Pengawas yang dinyatakan secara tertulis
5. Para anggota Badan Pengurus Pusat lama dapat dipilih kembali
6. Apabila terjadi suatu kekosongan dalam keanggotaan Badan Pengurus Pusat
yang menurut Badan Pengurus perlu segera diisi dan tidak dapat ditangguhkan
sampai diadakan rapat yang dimaksudkan dalam ayat ke-3 pasal ini, maka
badan pengurus pusat berhak atau berwenang untuk mengisi lowongan itu dan
disahkan dengan surat keputusan ketua
7. Badan Pengurus Pusat diperbolehkan menjabat maksimal satu jabatan inti
(ketua, sekretaris, bendahara, atau ketua divisi) diluar jabatannya di Permadani
Diksi Nasional.
Pasal 19
Tugas Badan Pengurus Pusat
1. Menjalankan mandat Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional
26
2. Menjalankan kepengurusan Permadani Diksi Nasional dengan penuh
tanggung jawab, atas dasar AD, ART, dan GBHO Permadani Diksi Nasional
3. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang mendukung tercapainya
tujuan Permadani Diksi Nasional
4. Memberikan laporan pertanggungjawaban program kerja pada Musyawarah
Nasional
5. Mengadakan koordinasi aktif dan menjalin hubungan erat antar wilayah yang
menjadi cakupan Permadani Diksi Nasional.
6. Melaporkan perkembangan Permadani Diksi Nasional kepada Dewan
Pembina Nasional dan Badan Pengawas.
7. Menyelenggarakan Musyawarah Nasional, Rapat Kerja Nasional,
Musyawarah Nasional Luar Biasa jika diperlukan, dan rapat-rapat lainnya
yang dirasa perlu.
Pasal 20
Wewenang Badan Pengurus Pusat
1. Memberi mandat penyelenggaraan Musyawarah Nasional kepada Forum
Bidikmisi salah satu perguruan tinggi.
2. Memberi mandat pelaksanaan program kerja kepada Forum Bidikmisi
perguruan tinggi.
Pasal 21
Badan Pengurus Wilayah
1. Badan Pengurus Wilayah adalah badan yang menjalankan mandat
Musyawarah Nasional di tingkat wilayah.
2. Badan Pengurus Wilayah terdiri dari Koordinator Wilayah dan Anggotanya
yang merupakan perwakilan dari tiap-tiap Forum Bidikmisi di perguruan
tinggi yang masuk dalam wilayah tersebut tersebut, yang berstatus sebagai
mahasiswa dan/atau alumni Bidikmisi.
27
3. Koordinator Wilayah dipilih dari anggota badan pengurus Wilayah dan
diangkat serta diberhentikan oleh Rapat Badan Pengurus Wilayah.
Pengangkatan tersebut adalah untuk masa jabatan 2 tahun lamanya
4. Koordinator Wilayah dapat diberhentikan oleh Rapat Badan Pengurus
Wilayah pada masa aktifnya apabila dianggap menyimpang dari AD/ART
atau atas permintaan yang bersangkutan dengan persetujuan Badan Pengawas
yang dinyatakan secara tertulis
5. Koordinator Wilayah bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum
Permadani Diksi Nasional.
Pasal 22
Tugas Badan Pengurus Wilayah
Badan pengurus wilayah mempunyai tugas:
1. Menyalurkan segala jenis informasi dari Badan Pengurus Pusat kepada Forum
Bidikmisi di wilayahnya
2. Menyampaikan segala jenis informasi dan laporan perkembangan dari Forum
Bidikmisi di wilayahnya kepada Badan Pengurus Pusat setiap tiga bulan sekali
3. Mengadakan rapat rutin wilayah yang diadakan minimal setiap satu bulan
sekali
4. Mengadakan rapat tatap muka minimal satu kali dalam satu tahun
5. Mengadakan kegiatan di tingkat wilayah minimal satu kali dalam satu periode
kepengurusan
6. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Musyawarah Nasional.
Pasal 23
Wewenang Badan Pengurus Wilayah
Wewenang dari Badan Pengurus Wilayah adalah:
1. Mengadakan Musyawarah Wilayah.
2. Menginisiasi dan mengkoordinasi kegiatan bersama di tingkat wilayah.
3. Ikut serta dalam pengambilan kebijakan terkait wilayah yang dipimpinnya.
28
4. Mengadakan program kerja sesuai dengan kebutuhan wilayah yang
selanjutnya dilaporkan pada Musyawarah Permadani Diksi Nasional.
Pasal 24
Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi
1. Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi merupakan
forum/keluarga/organisasi/komunitas yang beranggotakan mahasiswa dan/atau
alumni penerima beasiswa Bidikmisi di perguruan tinggi penyalur Bidikmisi.
2. Kepengurusan Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi sekurang-
kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara dengan mekanisme
pemilihan dan masa jabatan sesuai dengan kebijakan masing-masing
perguruan tinggi.
Pasal 25
Tugas Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi
1. Menjalankan mandat Musyawarah Nasional di tingkat perguruan tinggi.
2. Melaporkan perkembangan yang terjadi di perguruan tingginya, baik kepada
Badan Pengurus Wilayah maupun kepada Badan Pengurus Pusat.
3. Mendukung dan menyukseskan setiap kegiatan Permadani Diksi Nasional
baik di tingkat wilayah maupun nasional.
Pasal 26
Wewenang Forum Bidikmisi masing-masing Perguruan Tinggi
1. Mengimplementasikan arahan maupun tugas dari badan pengurus pusat atau
koordinator wilayah sesuai dengan kondisi perguruan tinggi masing-masing
2. Melakukan pengkaderan di perguruan tinggi masing-masing
3. Turut aktif dalam setiap kegiatan Permadani Diksi Nasional baik di tingkat
wilayah maupun nasional
4. Mengetahui setiap informasi dari badan pengurus wilayah dan badan pengurus
pusat terkait perguruan tinggi, wilayah dan nasional.
29
BAB IV
KELENGKAPAN BADAN PENGURUS PUSAT
Pasal 27
Ketua Umum
Ketua umum merupakan seseorang yang memegang kekuasaan tertinggi dalam
Badan Pengurus Pusat yang ditetapkan melalui Musyawarah Nasional atau
Musyawarah Nasional Luar Biasa.
Pasal 28
Tugas Ketua Umum
1. Bertanggung jawab penuh terhadap kinerja organisasi
2. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang mengacu pada AD, ART,
dan GBHO.
3. Mengatur koordinasi Permadani Diksi wilayah dan pusat
4. Menyampaikan laporan kinerja kepada Badan Pengawas secara berkala sesuai
kesepakatan
5. Memastikan setiap pengurus dan anggota mengetahui tugas, hak, dan
kewajiban
6. Mengikuti semua rapat yang relevan untuk badan pengurus pusat
7. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban di akhir masa kepengurusan
pada Musyawarah Nasional.
Pasal 29
Wewenang Ketua Umum
1. Membuat kebijakan-kebijakan dan/atau menetapkan suatu regulasi demi
tercapainya optimalisasi kinerja organisasi
2. Melakukan perubahan susunan kepengurusan baik secara personal maupun
secara struktural sesuai kebutuhan dengan persetujuan Badan Pengawas
3. Memilih dan menetapkan anggota Badan Pengurus Pusat lainnya dengan
sepengetahuan Badan Pengawas
30
4. Membentuk dan mengangkat panitia khusus untuk tugas tertentu yang
diperlukan
Pasal 30
Syarat Calon Ketua Umum
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berstatus sebagai mahasiswa minimal semester IV atau sebagai alumni
penerima beasiswa Bidikmisi di Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta di
Indonesia.
3. Bermoral baik, mempunyai rasa tanggung jawab, dan mampu bertindak
profesional, serta memiliki visi dan misi untuk membangun Permadani Diksi
Nasional.
4. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri yang dinyatakan secara
tertulis sebagai calon Ketua Umum Permadani Diksi Nasional dengan surat
pernyataan dicalonkan atau mencalonkan diri yang ditandatangi oleh calon
Ketua Umum dan diketahui oleh Ketua/Koordinator
Forum/Komunitas/Paguyuban Mahasiswa Bidikmisi di PT masing-masing,
jika belum ada Forum/Komunitas/Paguyuban maka diketahui oleh bidang
kemahasiswaan PT masing-masing.
5. Mempunyai pengalaman organisasi selama menjadi mahasiswa dibuktikan
dengan scan surat keterangan atau sertifikat dari organisasi yang
bersangkutan.
6. Mempunyai IPK minimal 2,75 dibuktikan dengan scan KHS terakhir.
7. Mengirimkan scan KTP dan Kartu Mahasiswa/Alumni melalui email.
8. Mengirimkan foto resmi berwarna beralmamater PT masing-masing melalui
email.
9. Mengisi biodata (google form) yang disediakan oleh panitia seleksi .
10. Mengirimkan bukti isian form berupa scan sertifikat/piagam
penghargaan/surat keterangan kepanitiaan/pelatihan/penelitian/prestasi dalam
bidang penalaran, minat, dan bakat melalui email.
31
11. Bersedia hadir dalam Silaturahim dan Musyawarah Nasional Permadani Diksi
Nasional.
12. Membuat essay dengan tema yang ditentukan panitia seleksi.
Pasal 31
Sekretaris Umum
Sekretaris Umum adalah seseorang yang menduduki jabatan sekretaris dengan
tugas-tugas tertentu sesuai dengan strukturnya
Pasal 32
Tugas Sekretaris Umum
1. Mendampingi Ketua Umum pada kesempatan tertentu jika diperlukan
2. Mewakili Ketua Umum jika Ketua Umum berhalangan
3. Mengorganisasikan fungsi-fungsi kesekretariatan
4. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Pasal 33
Wewenang Sekretaris Umum
1. Mengatur administrasi organisasi
2. Mengkoordinasikan kinerja biro kesekretariatan Permadani Diksi Nasional
Pasal 34
Bendahara Umum
Bendahara Umum adalah sesorang yang memiliki jabatan bendahara dengan
tugas-tugas tertentu sesuai dengan strukturnya.
Pasal 35
Tugas Bendahara Umum
1. Mengelola kebijakan alokasi keuangan Permadani Diksi Nasional
2. Membantu Ketua Umum dalam menentukan kebijakan keuangan Permadani
Diksi Nasional
32
3. Membuat laporan keuangan Permadani Diksi Nasional
4. Mengontrol pemakaian keuangan Permadani Diksi Nasional
5. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
Pasal 36
Wewenang Bendahara Umum
Bendahara mempunyai wewenang mengambil keputusan terkait keuangan
Permadani Diksi Nasional dengan sepengetahuan Ketua Umum.
Pasal 37
Divisi-Divisi
1. Divisi-divisi merupakan bagian dari Badan Pengurus Pusat yang terdiri dari
ketua divisi dan staf- stafnya yang memiliki tugas tertentu sesuai dengan
strukturnya.
2. Divisi-divisi Permadani Diksi Nasional sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Divisi Media dan Komunikasi
b. Divisi Pengabdian Masyarakat, Bangsa, Negara, dan Lingkungan.
c. Divisi Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan.
d. Divisi Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Pasal 38
Tugas Divisi
1. Menyusun dan melaksanakan program kerja bersama ketua umum
berdasarkan AD, ART, dan GBHO.
2. Memimpin dan mengatur pelaksanaan program kerja divisi yang dipimpinnya
3. Menyelenggarakan rapat divisi
4. Melaksanakan program kerja yang telah dirumuskan
5. Mengkoordinasikan staf-staf dalam divisinya
6. Melaporkan kegiatan divisi secara berkala kepada Ketua Umum sesuai
kesepakatan
7. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum
33
8. Bertanggung jawab atas keberlangsungan kegiatan pada masing-masing divisi
Pasal 39
Wewenang Divisi
1. Mengambil keputusan terkait dengan divisi yang dipimpinnya dengan
sepengetahuan Ketua Umum
2. Merekrut staf divisi sesuai kebutuhan divisi dengan persetujuan Ketua Umum
3. Membuat kebijakan-kebijakan terkait sesuai dengan divisi yang dipimpinnya
4. Melakukan berbagai penyesuaian program kerja yang diperlukan dengan
persetujuan Ketua Umum
BAB V
PERMUSYAWARATAN
Pasal 40
Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional Permadani Diksi Nasional merupakan forum tertinggi
dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa dan
Alumni Bidikmisi Nasinal (Permadani Diksi Nasional).
Pasal 41
Wewenang Musyawarah Nasional
8. Membahas, menetapkan dan mengesahkan tata tertib Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional.
9. Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap Musyawarah Nasional
Permadani Diksi Nasional.
10. Mendengarkan dan menerima atau menolak Laporan Pertanggung Jawaban
Badan Pengurus Permadani Diksi Nasional.
11. Mendengarkan dan menanggapi Laporan Pertanggung Jawaban Badan
Pengawas Permadani Diksi Nasional.
34
12. Mendemisionerkan/mencabut mandat perangkat organisasi periode
sebelumnya.
13. Membahas, menetapkan, dan mengesahkan Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah Tangga (ART) Permadani Diksi Nasional
14. Memilih dan menetapkan ketua umum Permadani Diksi Nasional periode
selanjutnya.
15. Memilih dan menetapkan struktur kepengurusan Permadani Diksi Nasional
periode selanjutnya.
16. Membahas dan menetapkan program kerja Permadani Diksi Nasional periode
selanjutnya.
17. Membahas dan menetapkan rekomendasi Musyawarah Nasional Permadani
Diksi Nasional.
Pasal 41
Musyawarah Nasional Luar Biasa
1. Musyawarah Nasional Luar Biasa dilaksanakan bila dianggap perlu oleh
Badan Pengawas dengan persetujuan sekurang-kurangnya sepertiga dari
jumlah Badan Pengurus Pusat melalui mekanisme referendum.
2. Musyawarah Nasional Luar Biasa dihadiri oleh anggota aktif Permadani Diksi
Nasional.
Pasal 42
Wewenang Musyawarah Nasional Luar Biasa
1. Mengevaluasi AD/ART Permadani Diksi Nasional.
2. Mengisi kekosongan posisi Ketua Umum.
Pasal 43
Rapat Kerja Nasional
1. Rapat Kerja Nasional merupakan rapat anggota yang diikuti oleh anggota
Permadani Diksi Nasional.
35
2. Rapat kerja nasional dilaksanakan setelah pembentukan Badan Pengurus Pusat
yang baru dan dilaksanakan oleh Badan Pengurus Pusat yang diamanatkan
kepada salah satu anggota Permadani Diksi Nasional.
Pasal 44
Wewenang Rapat Kerja Nasional
Rapat Kerja Nasional berwenang dalam merumuskan, memaparkan, dan
memusyawarahkan rancangan program kerja Permadani Diksi Nasional periode
kepengurusan yang baru.
Pasal 45
Rapat Badan Pengawas
1. Rapat Badan Pengawas merupakan rapat antar anggota badan pengawas
2. Rapat Badan Pengawas diselenggarakan oleh Badan Pengawas sekurang-
kurangnya sekali dalam sebulan
Pasal 46
Wewenang Rapat Badan Pengawas
1. Membuat evaluasi kinerja yang sesuai dan sejalan dengan program kerja dan
tidak menyimpang AD/ART
2. Meminta laporan kerja Badan Pengurus Pusat dan Wilayah Permadani Diksi
Nasional selama waktu 6 (enam) bulan kerja
3. Memberikan teguran, koreksi dan sanksi secara tertulis terhadap jalannya
kepengurusan Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah Permadani
Diksi Nasional
4. Menetapkan keputusan-keputusan yang dapat diberlakukan kepada Badan
Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah Permadani Diksi Nasional
5. Mengusulkan Musyawarah Nasional Luar Biasa apabila dipandang ada hal-hal
penting yang mendesak melalui mekanisme referendum
36
Pasal 47
Rapat Badan Pengurus Pusat
1. Rapat Badan Pengurus Pusat merupakan rapat anggota yang diikuti oleh
anggota Badan Pengurus Pusat Permadani Diksi Nasional.
2. Rapat Badan Pengurus Pusat diadakan oleh Badan Pengurus Pusat sekurang-
kurangnya 1 bulan sekali yang dipimpin oleh Ketua Umum Permadani Diksi
Nasional atau perwakilannya
Pasal 48
Wewenang Rapat Badan Pengurus Pusat
Membuat keputusan-keputusan yang diimplementasikan baik di tingkat Badan
Pengurus Pusat, Badan Pengurus Wilayah, maupun di tingkat perguruan tinggi
yang dianggap perlu demi terlaksananya program kerja Permadani Diksi Nasional
selama kepengurusan
Pasal 49
Musyawarah Wilayah
Musyawarah Wilayah merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional
(Permadani Diksi Nasional) di tingkat wilayah.
Pasal 50
Wewenang Musyawarah Wilayah
1. Membahas, menetapkan dan mengesahkan tata tertib Silaturahim dan
Musyawarah Wilayah Permadani Diksi Wilayah.
2. Memilih dan menetapkan pimpinan sidang tetap Silaturahim dan Musyawarah
Wilayah Permadani Diksi Wilayah.
3. Mengevaluasi kinerja Badan Pengurus Wilayah Permadani Diksi Wilayah.
4. Memberi rekomendasi kepada Badan Pengurus Wilayah Permadani Diksi
Wilayah.
37
Pasal 51
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
1. Musyawarah Wilayah Luar Biasa dilaksanakan bila dianggap perlu oleh
Badan Pengawas dengan persetujuan sekurang-kurangnya sepertiga dari
jumlah Badan Pengurus Wilayah melalui mekanisme referendum.
2. Musyawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh anggota aktif Permadani Diksi
Nasional di tingkat wilayah.
Pasal 52
Wewenang Musyawarah Wilayah Luar Biasa
Musyawarah Wilayah Luar Biasa memiliki wewenang untuk memilih dan
menetapkan Koordinator Wilayah ketika terjadi kekosongan jabatan.
Pasal 53
Rapat Kerja Wilayah
1. Rapat Kerja wilayah merupakan rapat anggota yang diikuti oleh anggota
Permadani Diksi wilayah.
2. Rapat kerja wilayah dilaksanakan setelah pembentukan Badan Pengurus
Wilayah yang baru dan dilaksanakan oleh Badan Pengurus Wilayah yang
diamanatkan kepada salah satu anggota Permadani Diksi wilayah.
Pasal 54
Wewenang Rapat Kerja Wilayah
Rapat Kerja Wilayah berwenang dalam merumuskan, memaparkan, dan
memusyawarahkan rancangan program kerja Permadani Diksi wilayah periode
kepengurusan yang baru di tingkat wilayah.
38
Pasal 55
Rapat Badan Pengurus Wilayah
1. Rapat Badan Pengurus Wilayah merupakan rapat anggota yang diikuti oleh
anggota Badan Pengurus Permadani Diksi wilayah.
2. Rapat Badan Pengurus Wilayah diadakan oleh Badan Pengurus Wilayah
sekurang-kurangnya 1 bulan sekali yang dipimpin oleh Koordinator
Permadani Diksi wilayah atau perwakilannya di masing-masing wilayah.
Pasal 56
Wewenang Rapat Badan Pengurus Wilayah
Membuat keputusan yang diimplementasikan baik di tingkat Badan Pengurus
Wilayah dan tingkat perguruan tinggi di wilayanya yang dianggap perlu demi
terlaksananya program kerja Permadani Diksi Nasional selama kepengurusan di
tingkat wilayah.
BAB VI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 57
Kuorum dan Pengambilan Keputusan
1. Musyawarah dan rapat sebagaimana disebutkan dalam BAB V dinyatakan sah
apabila dihadiri 50%+1 undangan yang hadir.
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilaksanakan secara musyawarah untuk
mufakat dan apabila tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak (voting).
3. Voting dalam pengambilan keputusan untuk memilih seseorang sebagai
perangkat organisasi dilakukan secara tertutup, bebas, dan rahasia.
4. Dalam hal pemilihan terdapat suara yang seimbang, maka pemilihan diulang
kembali.
39
5. Manakala dalam pemilihan kedua masih terdapat suara yang sama, maka akan
ditentukan oleh pimpinan sidang dengan asas musyawarah dan kekeluargaan
atau lobbying.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 58
Keuangan Permadani Diksi Nasional diperoleh dari:
1. Sumbangan yang tidak mengikat.
Sumbangan yang tidak mengikat dapat berasal dari DIKTI, Lembaga Swadaya
Masyarakat, perusahaan-perusahaan, dan lembaga lainnya.
2. Usaha-usaha yang sah.
Usaha-usaha yang sah meliputi semua wirausaha dan/atau penggalangan dana
yang dilakukan oleh Badan Pengurus Permadani Diksi Nasional yang halal
dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan.
3. Iuran sukarela pengurus dan/atau anggota.
Iuran sukarela disepakati oleh seluruh anggota, Badan Pengurus, dan Badan
Pengawas dalam satu periode kepengurusan dan ditetapkan pada saat Rapat
Kerja Nasional.
BAB VIII
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 59
1. Kepengurusan Badan Pengurus Pusat dan Badan Pengurus Wilayah dianggap
tidak berfungsi/berjalan apabila dalam tempo 6 bulan tidak ada perkembangan
program kerja maupun perkembangan kinerja yang dapat dilaporkan kepada
Badan Pengawas.
40
2. Badan Pengawas dan Badan Pengurus Wilayah berhak dan berwenang untuk
mengambil alih sementara kepengurusan hingga ada pertanggungjawaban dari
Badan Pengurus Pusat.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 60
Anggaran Rumah Tangga Permadani Diksi Nasional ini ditetapkan pada tanggal
10 April 2015 dalam Sidang Istimewa Musyawarah Nasional Permadani Diksi
Nasional di Universitas Hasanuddin, Makassar dan mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.