Draft Kebijakan Pelayanan IGD RSUD SSMa

5
KEPUTUSAN PEMIMPIN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN NOMOR : /RSUD-PTK/ TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIEF MOHAMMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK Menimbang : a. bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan gawat darurat di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak perlu adanya pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi b. bahwa perlu adanya efektifitas dan efisiensi dalam hal pelayanan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas perlu adanya penetapan kebijakan dalam bentuk Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak Mengingat : 1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomnor 5063); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159.b/Menkes/SK/II/1988 Tentang Rumah Sakit; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999

description

masih draft

Transcript of Draft Kebijakan Pelayanan IGD RSUD SSMa

Page 1: Draft Kebijakan Pelayanan IGD RSUD SSMa

KEPUTUSAN PEMIMPIN BADAN LAYANAN UMUM DAERAHRSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH

BANJARMASIN

NOMOR : /RSUD-PTK/ TAHUN 2015

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURATRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE

KOTA PONTIANAK

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAHSULTAN SYARIEF MOHAMMAD ALKADRIE

KOTA PONTIANAK

Menimbang : a. bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan gawat darurat di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak perlu adanya pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi

b. bahwa perlu adanya efektifitas dan efisiensi dalam hal pelayanan di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak

c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas perlu adanya penetapan kebijakan dalam bentuk Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak

Mengingat : 1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomnor 5063);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159.b/Menkes/SK/II/1988 Tentang Rumah Sakit;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 131/MENKES/SK/VIII/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 0701 tahun 1991 tentang Pedoman Pelayanan Gawat Darurat

Page 2: Draft Kebijakan Pelayanan IGD RSUD SSMa

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor YM.01.10/III/1049/2010 Tentang Pemberian Status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut Kepada Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin di Kotamadya Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 417 / Menkes / Per / II / 2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit;

9. Peraturan Daerah Nomor : 06 Tahun 2008, tanggal 15 April 2008, tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan

:

KESATU

KEDUA

:

:

Memberlakukan Kebijakan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak

Memberlakukan Standart Prosedur Operasional sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini

KETIGA

KEEMPAT

:

:

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak dilaksanakan oleh Manajemen Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie Kota Pontianak

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PontianakPada tanggal : 18 April 2016

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIEF MOHAMMAD ALKADRIE KOTA

PONTIANAK,

YULIASTUTI SARIPAWAN

Page 3: Draft Kebijakan Pelayanan IGD RSUD SSMa

Lampiran I Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarief Mohammad Alkadrie

Kota PontianakNomor : /RSUD-PTK/ TAHUN 2015

Tanggal : 02 Januari 2014 Tentang : Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohammad Alkadrie Kota Pontianak

KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURATRUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE

KOTA PONTIANAK

Kebijakan Umum

1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien serta tidak diskriminatif.

3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.

6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin

bulanan minimal satu bulan sekali.9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

Kebijakan Khusus

1. Setiap pasien yang datang berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus mendaftar/didaftarkan ke bagian registrasi rawat jalan dan didaftarkan untuk rawat inap, bila akan dirawat inap

2. Pelayanan Gawat Darurat terutama life saving dilaksanakan tanpa membayar uang muka

3. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi hak-hak pasien

4. Prioritas pelayanan di IGD berdasarkan sistem triage.5. Selain menangani kasus “true emergency” IGD juga melayani kasus “false

emergency” 6. Pada pasien DOA tidak dilakukan resusitasi kecuali atas permintaan

keluarga dan harus diberi nomor Instalasi Gawat Darurat

Page 4: Draft Kebijakan Pelayanan IGD RSUD SSMa

7. Dokter yang bertugas di IGD harus memiliki sertifikat PPGD/ATLS/ACLS yang masih berlaku

8. Pada setiap shift jaga, salah satu perawat yang bertugas harus memilliki sertifikat PPGD / BCLS / BTLS / BTCLS yang masih berlaku sebagai Penanggung Jawab Shift

9. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu tersedia 10. Memberikan pelayanan kesehatan pasien Gawat Darurat selama 24 jam

secara terus menerus dan berkesinambungan

Tambahan

1. Kriteria pasien akut dan gawat darurat (True Emergency) adalah : Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan secepatnya

2. Penanganan pasien tidak akut dan tidak gawat yang datang ke IGD di luar jam kerja (False Emergency) : Bagi pasien yang tergolong tidak akut dan tidak gawat di IGD di luar jam kerja tetep diberikan pelayanan sesuai dengan kondisinya

3. Setiap pasien yang datang ke IGD dilakukan triage untuk mendapatkan pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien

4. Triage di IGD dilakukan oleh dokter jaga IGD atau perawat penanggung jawab shift

5. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnotik/terapi/spesimen yang tidak tersedia di Rumah Sakit dapat dilakukan rujukan ke Rumah Sakit lain, termasuk juga bagi pasien yang memerlukan rujukan rawat inap yang diindikasikan karena penyakitnya maupun karena keterbatasan jumlah bed rawat inap

6. Bila terjadi banyak bencana baik yang terjadi di dalam luar Rumah Sakit, IGD siap untuk melakukan penanggulangan bencana (disaster plan)

7. Setiap petugas/staf IGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah diprogramkan oleh bidang Pengendalian dan Pengembangan

8. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berdasarkan atas permintaan dokter persetujuan pasien / penanggung jawab

9. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan dengan mempertimbangkan aspek efektifisas, efisiensi dan berorientasi pada mutu pelayanan

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIEF MOHAMMAD ALKADRIE KOTA

PONTIANAK,

YULIASTUTI SARIPAWAN