BismillaahirromaanirahimCirebon, 29 desember 2014

Kepada Yth.

Prof. DR. H. A. Syafii Maarif

Di tempat

Ass. Wr. Wb.

Al-Hujurat ayat 10 : Orang orang mukmin itu sesungguhnya bersaudara. Karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih itu) dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.Saya mengikuti tulisan anda tentang Islam daam krisis itu. Menurut anda krisis dalam Islam, dari dahulu sampai dengan sekarang, oleh karena umat Islam tidak mengamalkan ayat 10 dari surat Al-Hujurat itu. Tidak peduli siapapun dia, entah itu Aisyah, istri Nabi, Muawiyah, sultan-sultan dari Turki Ustmani atau Albagdadi. Bahkan anda mengkritik rezim-rezim Islam itu, bila besarnya kekhalifahan mereka, harus dengan cara membunuh sesama muslim.

Apabila kita pertajam (sesuai dengan cara berpikir anda) maka kesimpulan tulisan anda adalah sebaiknya umat Islam sedunia secara suka rela bersatu dibawah kepemimpinan Iran, demi mencapai kejayaan Islam kembali secara cepat. Karena Iran adalah Negara Islam yang paling solid dan kuat yang ada pada saat ini, ketimbang negara-negara Islam lainnya. Sedangkan ajaran Syiah adalah sama baiknya dengan Sunni atau faham-faham Islam lainya.Pertanyaanya adalah, apakah benar Syiah termasuk sekte dalam Islam ?. Apakah dapat diterima, atau termasuk faham Islam yang diakui bila suatu saat nanti, ada satu faham dalam Islam, yang seluruh ajaranya sama dengan Sunni, kecuali satu hal saja yaitu setiap malam minggu mereka mewajibkan pengikut-pengikutnya untuk mabuk-mabukan. Apakah mutah tidak identik dengan zina?. Apabila ada hadis yang membolehkan mutah dalam arti bebas berganti pasanagn berkali-kali bahkan sampai dengan seribu kali, maka hadis itu harus ditolak. Bahkan bila ada kitab suci, yang membolehkan mutah berkali-kali maka kitab suci itu harus di buang kelaut. Negara-negara yang waras otaknya seharusnya melarang faham Syiah dengan mutahnya. Sudah seharusnya intelektual yang jujur mengusulkan pada pemerintahnya untuk melarang faham Syiah dengan mutahnya. (berikut saya lampirkan juga pada anda surat saya pada SBY yang meminta pelarangan Syiah di Indonesia).

Saya bersyukur bahwa tekanan dunia telah membuat Iran lebih terbuka tentang keadaan HIV AIDS di Iran. Desember 2013 menteri kesehatan Iran mengakui bahwa peningkatan HIV AIDS di Iran lebih dari 80 % pertahunnya. Walaupun demikian dia masih mengatakan penderita HIV AIDS di Iran hanya berkisar 100.000 saja dan sebagian besar akibat penggunaan narkoba dengan suntikan. Pemerintah Iranpun mengakui bahwa penyuluhan pemerintah pada masyarakat Iran tentang masalah HIV AIDS, masih minim. Bagi saya, dengan diakuinya perkembangan HIV yang lebih dari 80% setahun dan minimnya penyuluhan dari pemerintah, menimbulkan kecurigaan, bahwa perkembangan penderita HIV AIDS di Iran seyogyanya jauh lebih besar dari 100.000 dan penyebabnya kemungkinan besar karena masyarakatnya bermutah ria (bukan oleh karena injeksi obat-obatan narkoba).

Data dari penelitian orang-orang Iran sendiri, membuktikan bahwa HIV positif karena non injeksi narkoba adalah epidemik besar yang mengancam Iran. Data dari pertugas WHO pun melaporkan bahwa selama di Iran, dia mendapatkan setiap minggunya selalu ada pasien HIV AIDS. Hal yang juga diakui penduduk Iran sendiri. Apabila ada penelitian yang mengatakan bahwa satu dari dua penderita AIDS di Irak adalah pelaku mutah, maka hal yang sama dipastikan akan didapatkan di Iran. Dan seharusnya lebih besar lagi misalnya 1,5 : 0,5 atau dari 100.000 penderita HIV AIDS di Iran maka 75.000 nya adalah pelaku mutah yang taat. Pengakuan bahwa di Iran setiap tahunnya terjadi peningkatan HIV lebih dari 80 persen, itu berarti kemungkinan besar, Iran akan menggantikan Afrika Selatan sebagai negara dengan jumlah HIV positif terbanyak di dunia. Alasannya adalah Afrika Selatan atau negara-negara Afrika menjadi banyak penderita AIDS nya oleh karena kemiskinan dan kebodohan. Tetapi pemerintahnya dan masyarakat dunia berusaha untuk mengatasi hal itu. Dengan demikian Insya Allah penderita HIV AIDS di Afrika akan menurun. Di lain pihak sangat sulit unutk menurunkan HIV AIDS di Iran. Karena kepercayaan Syiah dan para pemimpinnya mendukung seks bebas atau nikah mutah itu. Pidato-pidato Hafsemi Rafsanjani yang mendorong rakyat Iran untuk melakukan nikah mutah pada waktu dia menjadi presiden Iran, adalah salah satu contohnya. Yang jelas Iran pada saat ini menempati posisi puncak perkembangan penderita HIV AIDS di timur tengah. Indonesia, tanpa dominasi Syiah saja sudah menempati urutan ke 19 dalam jumlah HIV positif di dunia. Apa lagi bila Syiah mendominasi atau berkuasa di Indonesia.

Dengan keterangan-keterangan diatas, masihkah anda menganggap Iran pantas menjadi pemimpin dari negara-negara Islam didunia?. Masihkah anda menganggap Syiah tidak berbahaya di Indonesia?. Dengan keterangan-keterangan diatas pula harus nya Syiah tidak diakui sebagai salah satu sekte dalam Islam. Syiah dijadikan agama diluar Islam. Sehingga dengan dasar itu ayat 10 dari al hujurat tidak dapat diterapkan kepada Syiah.Hal lain lagi yang menyebabkan Syiah harus dikeluarkan dari Islam adalah penghinaan yang sangat keterlaluan terhadap sahabat-sahabat utama Nabi, Abu Bakar, Umar, dan Usman. Syiah Zaidiah yang dikatakan menghormati sahabat-sahabat Nabi itu (betapapun Ali tetap lebih utama), dapat dikatakan tidak ada lagi. Atau bisa dikatakan Syiah yang berada diatas dunia pada saat ini, adalah Syiah rafidah atau Syiah imamiah atau Syiah iran. Penghinaan terhadap sahabat-sahabat utama Nabi yang telah sungguh-sungguh menyebarkan Islam, benar-benar tidak dapat diterima. Tidak dapat diterima oleh karena sangat menusuk hati orang-orang Islam yang sangat menghormati dan mencintai mereka. Tidak bisa diterima oleh karena secara intelektual tidak ada alasan yang kuat, yang menunjukkan bahwa Nabi Muhamad telah berwasiat pada Ali untuk menjadi khalifah umat Islam. Tetapi mereka orang Syiah, justru menjadikan suatu hari raya, yang dikatakan hari raya itu keutamaannya lmelebihi hari raya Idul Fitri dan Idul Adha yaitu hari raya Gadir Khum. Yaitu hari raya untuk memperingati wasiat Nabi kepada Ali untuk menjadi khalifah umat Islam. Atau hari raya untuk memperingati perampokan jabatan klhalifah umat Islam oleh Abu Bakar, Umar dan Usman. Dengan hari raya itu mereka terus menerus menunjukkan kebencian keppada sahabat sahabat utama Nabi yang sangat dihormati dan dicintai oleh umat Islama diluar Syiah. Kebencian yang menyebabkan mereka sering sekali menghujat sahabat-sahabat Nabi itu pada tempat-tempat umum. Apabila ada perintah dari Ali Khamenei atau Ahmadineijed untuk menghormati sahabat-sahabat Nabi, itu hanyalah taktik atau taqiyyah dari mereka. Perayaan terus menerus setiap tahun dari hari raya Gadir Khum, suatu hari raya yang jelas-jelas tertulis pada kitrab-kitab besar ulama-ulama mereka adalah tanda yang pasti bahwa perintah mereka untuk menghormati sahabat-sahabat nabi adalah suatu taqiyyah. Bahkan karena begitu bencinya pada Umar bin khattab (sang penakluk Persia itu). Mereka mendirikan makam yang megah pada pembunuh Umar (Abu Luluah) di iran. Diyakini bila iran/ Syiah menjadi pemimpin umat Islam, makam pembunuh Umar itu akan didirikan diseluruh negeri muslim diatas dunia ini.Dengan alasan-alasan diatas, dapatkah ayat 10 Al-Hujurat diterapkan pada Syiah?. Bahkan untuk menambah kebencian mereka terhadap Sunni sekaligus menambah soliditas mereka, mereka mengadakan perayaan Asyura. Mereka mengutuki Muawiyah yang notabene termasuk orang dihormati oleh orang Islam Sunni. Saya telah mengirimkan suatu tuliasan kepada anda yang membongkar kekejian fitnah mereka itu (the game is over for Syiah). Bagi Sunni Aisyah, Talhah, Zubair bin Awwam, Muawiyah, dan Ali bin Abi Thalib adalah orang-orang terhormat. Bahkan Amr bin Ash (penakluk Mesir) yang anda lecehkan dalam tuliasan anda itu, adalah orang terhormat juga. Semua telah saya jelaskan pada tuliskan yang telah saya kirimkan pada anda itu (the game is over for Syiah). Yahudi, Majusi, dan kaum nasionalis Persia/ Syiah, telah menyebabkan perang itu terjadi). Amr bin Ash tidak menipu Abu Musa al Asyari. Tetapi Ali bin Abi Thalib lah yang menyetujui untuk mengehentikan perang dan menerima usulan Amr bin Ash. Karena apapun yang akan diputuskan oleh Abu Musa al Asyari sudah pasti harus disetujui dulu oleh Ali bin Abi Thalib. Usulan Amr bin Ash pun bukan untuk mengganti Ali, tetapi hanya menyatakan bahwa Ali bukanlah khalifah bagi Muawiyah. Penyetujuan Ali terhadap usulan itu bukan menunjukan kebodohan Ali tetapi memperlihatkan kebesaran jiwanya dan kecintaan beliau pada keseluruhan umat Islam (baca iagi tulisan saya tentang the game is over for Syiah).

Sekali lagi saya bertanya pada anda, apakah ayat 10 Al-Hujurat itu dapat diterapkan pada orang-orang Syiah ini? Ayat 10 Al-Hujurat yang tidak dapat diterapkan pada Syiah dan pengeluaran Syiah dari Islam, akan lebih kuat lagi kalau memang kita meyakini bahwa mereka mempunya Quran yang lain daripada Quran umat muslim diluar Syiah (Mushaf Fatimah). Quran yang tiga kali lebih tebal daripada Quran umat muslim diluar Syiah. Mereka selalu membantah jika ditanyakan hal itu. Tetapi kitab-kitab mereka dengan jelas menyatakan bahwa mereka mempunyai Quran yang lain dari pada Quran umat Islam sedunia.

Pada akhirnya, bagi saya solusi untuk menghindari krisis umat Islam masa kini dan masa yang akan datang adalah dengan cara mengeluarkan Syiah dari golongan umat Islam sebagai langkah pertamanya. Baru setelah itu dilakukan langkah-langkah lain untuk mengembalikan kejayaan umat Islam seperti sedia kala. Setan dalam rumah umat Islam harus cepat diusir keluar (kesimpulan ini pernah saya katakan pada surat pertama saya pada anda dulu). Surat Yassin ayat 60 : Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu

Sahih muslim 4611 Nabi bersabda : janganlah kamu mencaci maki sahabat-sahabatku. Janganlah kamu mencaci maki sahabat-sahabatku. Demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya sekalipun salah seorang kamu menginfakkan emas sebasar gunung Uhud, hal itu tidak dapat menandingi sedekah satu bahkan setengah mud salah seorang mereka. ( 1 mud = 543 gr) Apabila fitnah-fitnah dan bidah telah muncul, dan sahabat-sahabatku dicaci maki, maka hendaklah orang-orang berilmu menunjukkan keilmuannya. Barangsiapa tidak berbuat itu, maka dia akan terkena laknat Allah, laknat malaikat, dan semua orang (Ibnu Hajar)Wassalaamualaikum Wr. Wb

T. MUDWAL