dr. Taufik H.

8
RINGKASAN TENTIREN BAKSOS oleh Taufik Mencari Hidayah pada 21 November 2010 jam 8:46 Tentiren Peresepan Obat Baksos Bentuk Sediaan Obat ada 3: Obat Padat (Pulveres,Capsulae,Tabulae Compressae,dll) Obat setengah padat (Linimentum/obat gosok,Unguentum,Sapo/sabun) Cairan (Solutio,Elixir,Syrupus,Guttae,dll) Cara pakai Obat: Oral (oral, sublingual) Parenteral (IV, Intraspinal, Subcutan,dll) Epikutan/Topikal (transdermal, intraocular, aural, rectal,dll) Penggunaan Obat pada kondisi khusus: Kondisi Fisiologis Bumil dan Buteki (aman:Penisilin, Vit B& C preparat Fe,dll) Manula: (berikan obat seperlunya dg dosis ½ dewasa) Bayi prematur, bayi dan anak (dosis tepat) Kondisi Patologis Peny sal cerna:( Hindari zat iritan,dll) Peny kardiovaskular: (dosis rendah,dll) Peny Hati: (pilih obat yg dieliminasi di ginjal,dll) Peny Ginjal: (hindari tetrasiklin,diuretik, OHO/pilih obat yg dieliminasi dihati dll) Dosis Obat: Dosis lazim (dosis terapi/dosis medisinal) Dosis maximal Dosis toxik

description

BSMI

Transcript of dr. Taufik H.

Page 1: dr. Taufik H.

RINGKASAN TENTIREN BAKSOS

oleh Taufik Mencari Hidayah pada 21 November 2010 jam 8:46

Tentiren Peresepan Obat Baksos 

Bentuk Sediaan Obat ada 3: 

Obat Padat (Pulveres,Capsulae,Tabulae Compressae,dll) Obat setengah padat (Linimentum/obat gosok,Unguentum,Sapo/sabun) Cairan (Solutio,Elixir,Syrupus,Guttae,dll)

Cara pakai Obat:

Oral (oral, sublingual) Parenteral (IV, Intraspinal, Subcutan,dll) Epikutan/Topikal (transdermal, intraocular, aural, rectal,dll)

Penggunaan Obat pada kondisi khusus:

Kondisi Fisiologis

Bumil dan Buteki (aman:Penisilin, Vit B& C preparat Fe,dll)

Manula: (berikan obat seperlunya dg dosis ½ dewasa)

Bayi prematur, bayi dan anak (dosis tepat)

Kondisi Patologis

Peny sal cerna:( Hindari zat iritan,dll)

Peny kardiovaskular: (dosis rendah,dll)

Peny Hati: (pilih obat yg dieliminasi di ginjal,dll)

Peny Ginjal: (hindari tetrasiklin,diuretik, OHO/pilih obat yg dieliminasi dihati dll)

Dosis Obat:

Dosis lazim (dosis terapi/dosis medisinal) Dosis maximal Dosis toxik Dosis lethal

 

Dosis Lazim beberapa macam Obat (terutama untuk anak-anak)

Page 2: dr. Taufik H.

o Paracetamol : 10-15 mg/kgBB/x  sprno Amoksisilin : 25-50 mg/kgBB/hr (3 dosis) ac o Ampisilin : 50-100 mg/kgBB/hr (4 dosis) pc o Penisilin : 25-50 mg/kgBB/hr (3 dosis) ac o Eritromisin : 30-50 mg/kgBB/hr (3 dosis) ac o Chloramphenicol : 50 mg/kgBB/hr (4 dosis)o Cotrimoksazole : Sulfametoksazol 40 mg/kgBB/hr, Trimetoprim 8   

mg/kgBB/hr ( 2 dosis)o Metronidazole : 50 mg/kgBB/hr ( 3 dosis)o Griseofulvin : 10 mg/kgBB/hr (2-4 dosis) pco Pirantel Pamoat : 10 mg/kgBB dosis tunggal berikan malam hario Diazepam : 0,1-0,3 mg/kgBB/x (3 dosis)o CTM : 0,4 mg/kgBB/hr (3 dosis)o Prednison : 1 mg/kgBB/hr (3 dosis) pco Deksametason : 0,1 mg/kgBB/hr (3dosis) pco Aminofilin : 4 mg/kgBB/x (3 dosis)o Salbutamol : 0,1 mg/kgBB/x (3 dosis)o Efedrin HCl : 1 mg/thn umur/x (3 dosis)o Dekstrometorfan : 1 mg/kgBB/hr (3 dosis)o Cefadroksil : 30mg/kgBB/hr (2 dosis)o Klindamisin : 8-12mg/kgBB/hr (beberapa dosis)o Gliseril Guaiacolat : 10mg/kgBB/hr (3 dosis)

 

Perhatian:

Dekstrometorfan tidak boleh pada anak dengan usia kecil dari 2 tahun Ciprofloksasin tidak boleh pada anak-anak karena mengganggu pertumbuhan tulang Chloramphenicol tidak diberikan pada bumil dan anak-anak karena mengganggu hematopoeitik Tetrasiklin tidak diberikan pada bumil dan anak-anak karena merusak tulang dan gigi karena

pembentukan kompleks Ca2+ Gol kortikosteroid tidak diberikan pada pasien DM karena meninggikan gula darah, dan jangka

panjang dapat menyebabkan osteoporosis. Efedrin HCl tidak diberikan pada pasien hipertensi karena meningkatkan tekanan darah Pemakaian Salbutamol dan Aminofilin menimbulkan tremor, palpitasi,dll Eritromisin: antibiotik yang bersifat asam, hati-hati pada pasien gastritis Pirantel pamoat diberikan dosis tunggal dengan jarak pemberian 6 bulan Pasien Hipertensi sebaiknya diberi obat kombinasi, exam: ACE-I dg Diuretik Pada Pemberian preparat Fe, tambahkan Vit C, karena Fe baik diserap pada suasana asam. Jangan beri pasien gastritis Vit C karena Vit C asam sehingga lambung perih Piroxicam waktu paruhnya 45 jam, jadi cukup 1x1, tambahkan antasida karena obat ini bersifat

asam Antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk: Loratadine Vit C merupakan sediaan obat paling stabil, teroksidasi jika dilarutkan ke dalam air. Hati-hati reaksi hipersensitifitas Hindari polifarmasi

Page 3: dr. Taufik H.

Obat yang dimakan sebelum makan (absorpsi obat cepat pd perut kosong): Obat penambah nafsu makan, analgetik (kec. asetosal dan fenilbutazon), obat pelindung mukosa lambung, enzim pencernaan, antibiotika ( penisilin dan turunan, sefalosporin, eritromisin, lincomisin, rifampisin)

Obat yang dimakan sesudah makan: Obat reumatik (fenilbutazon), kortikosteroid, derivat salisilat (asetosal), antidiabetik oral, antiepilepsi, sulfonamid, Tetrasiklin dan turunan.

Obat yang dimakan ketika makan: enzim pencernaan Obat yang dimakan pagi hari: Diuretik, Antidiabetik oral Obat yang dimakan malam hari: Obat yang menidurkan, Obat cacing CTM jangan berikan pada wanita menyusui

Beberapa istilah dalam resep

R/ : recipe = ambilah

No : numero = banyaknya

S : signa = tandailah

dd : de die = kali sehari

Tab : tablet

Kap : kaplet

Caps : Kapsul

Syr : sirup

fls : flash = botol

m : misce = campuran

f : fact= buatlah

dtd : da tales dose = seperti dosis diatas

pulv : pulveres = puyer

da in : didalam

Ungt : unguentum = salep atau krim

Sprn : signa pro renatera = pemakaian jika diperlukan

Sue : signa usus eksternus = pemakaian luar

Suc : signa usus cognitus = cara pakai obat telah diterangkan dokter, ex:oralit

Simm : signa immanu medicin = dipakaikan oleh dokter, ex:obat injeksi

Page 4: dr. Taufik H.

s.applic.loc.dol : pemakaian pada tempat yang sakit

cito : segera

aa : ana = masing-masing

ac : ante coenam = sebelum makan

pc : post coenam = setelah makan

dc : durante coenam = ketika makan

m : manne = pagi

Vesp : vesperae = malam

Sup : signa usus propius = pemakain obat untuk pribadi

qs : quantum statis = secukupnya

F : forte = dosis besar

Gtt : guttae = tetes

ADS : Auris Dextra sinistra = Telinga kanan dan kiri

ODS : Oculi Dextra sinistra = mata kanan dan kiri

C : cochlear= sendok makan setara dengan sendok bubur atau 3x sendok takar, 1 sdm= 15 ml

Cth : cochlear these = sendok teh setara dengan sendok makan biasa atau sendok takar. 1 sdt= 5 ml

s : single=satu

b : bi=dua

t : tertier=tiga

q : quarter=empat

 

Contoh Soal Peresepan Rasional

 

1. Ani, 2 tahun, sejak 8 hari yang lalu menderita demam dan pilek setelah sebelumnya Ani bermain hujan. Ibu membawa ani ke Dokter. Setelah diperiksa dokter, suhu badan ani 37,8 derajat celcius. Pemeriksaan lain dalam batas Normal. Sebagai seorang dokter, apa resep yang mungkin anda berikan kepada Ani? Tuliskan?

Page 5: dr. Taufik H.

 

Penyelesaian:

Kemungkinan Diagnosis Kerja: ISPA

Hitung Berat Badan Ani: BB= (n-1)x 1,5+9, dimana n= umur dalam tahun BB Ani= (2-1)x1,5+9=10,5kg=10kg Karena ani belum bisa makan tablet, jadi dokter bisa memberi sirup dan pulveres Obat yang rasional diberikan: Parasetamol, Amoksisilin, CTM. Dosis Parasetamol: 10-15 mg/kgBB/x, ambil 12 mg= 12mgx10kg=120mg/x, karena parasetamol

diberikan sebagai terapi simptomatik(sprn), jadi pemberiannya tidak dicampur dalam pulveres yang kita buat (bisa berupa sirup PCT saja), sirup parasetamol sediaannya: 120mg/5ml dalam botol 60ml ( 5ml=1 cth), jadi PCT sirup diberikan 1 cth agar kadar PCT dalam sirup pas 120 mg, sesuai dosis yang dibutuhkan Ani.

Sedangkan Amoksisilin dan CTM  dibuat sebagai Pulveres  (terapi empirik) Dosis Amoksisilin: 25-50 mg/kgBB/hr. Ambil 30 mg= 30mgx10mg=300mg/hr, jadi untuk

setiap kali (3dosis perhari)=300mg/3x=100mg/x. Dosis untuk 15 kali pemberian (5 hari)=300mg/hr x 5hr=1500mg. Sediaan Amoksisilin yang lazim dijumpai: kaplet 500mg, jadi untuk pemakaian 15 kali (5hr)=1500mg/500mg =3 kaplet Amoksisilin 500mg.

Dosis CTM: 0,4 mg/kgBB/hr= 0,4mgx10kg=4mg/hr. untuk pemakaian 3x

sehari=4mg/3x=1,34mg/x. Untuk 15 kali pemakaian (5 hari)= 4mg/hr x 5 hr= 20mg. Sediaan CTM tablet 4 mg. Jadi untuk pemakaian 15 kali (5hr)= 20mg/4mg= 5 tablet CTM tablet 4mg.

Amoksisilin dan CTM digerus bersama-sama lalu dibagi menjadi 15 bagian Resepnya:

dr. Taufik

Sip: 012

Jalan gurun laweh Padang

 

                                                Padang 13-01-09

 

                                R/ Amoksisilin kap 100 mg

Page 6: dr. Taufik H.

                                     CTM tab 1,34 mg

                                     m.f.pulv dtd No.XV

                                     s3dd pulv 1 ac

 

                                R/ Paracetamol syr fls No I

                                    Sprn cth 1 max 3 dd ac

                                                Pro: Ani (pr)

                                                Umur: 2 tahun

Bagi yang mendapat tugas diapotik, maka cara meracik obat puyer dari resep diatas:

Sediaan amoksisilin kap yang tersedia dosisnya 500mg.

Amoksisilin 100mgx15=1500mg/500mg=3 kaplet.

Sediaan CTM tab yang tersedia dosisnya 4mg.

CTM 1,34mgx15=20,1mg/4mg=5 tablet.

Lalu 3 kaplet amoksisilin 500mg digerus bersama 5 tablet CTM 4 mg didalam lumpang, untuk kemudian dibagi rata secara visual menjadi 15 bagian, lalu dikemas didalam kertas pembungkus, masukin kedalam plastik  dan labeli 3xsehari.

Atau, dapat ditulis 

 

                                R/ Amoksisilin kap 500mg No III

                                     CTM tab 4mg No V

                                     m.f pulv No XV

                                     stdd pulv 1 ac

 

                                R/ Paracetamol syr fls No I

Page 7: dr. Taufik H.

                                    Sprn cth 1 max tdd ac

nah, untuk yang resep puyer model begini langsung saja 3 kap amosisilin 500mg digerus bersama  5 tab CTM 4mg sesuai cara diatas.