Dr. M. Naseh Sajadi Splinting PIT IDI

7/26/2019 Dr. M. Naseh Sajadi Splinting PIT IDI

1/38

Splinting Pada Cedera

Muskuloskeletal

M Naseh S Budi

Hasan Sadikin Hospital/Faculty of Medicine Universitas

Padjadjaran

Bandung Indonesia

PIT IDI Bandung 17th October 2015

Bandung, Indonesia


2/38

1. Apa fungsi dari splint?

2. Apa langkah2 penggunaan splint?3. Apa yang harus diperhatikan pasca tindakan?

4. Apa batas kompetensinya?

QuestionsBandung, Indonesia


3/38


4/38

Why Should Concern

Definisi

SplintingBandung, Indonesia


5/38

Why fractures need splint?


6/38

Why Should Concern

PendahuluanBandung, Indonesia


7/38

Why Should Concern

Deformitas

Kerusakan permanenSaraf

Otot dan ligamen

Extended pain

Why should concern ?Bandung, Indonesia


8/38

Why Should Concern

Tujuan :

Imobilisasi pada cedera

nyeri perdarahan

membantu proses transportasi

mencegah fraktur tertutup menjadi terbuka

meminimalkan kerusakan jaringan



9/38

Why Should ConcernPainBandung, Indonesia

As opposed to osseous tissue, periosteum has

nociceptive nerve endings, making it verysensitive to manipulation


10/38

Why Should ConcernPrevent Further InjuryBandung, Indonesia


11/38

Maintain

Position

Temporary


12/38

Introduction

Jenis Jenis

Wood splint

Almunium splint Plaster of Paris

Traction splint

Vacuum splint



13/38

Introduction

Wood splint


Traction splintAlmunium splint


14/38

Introduction

Plaster of Paris


Vacuum splintNeighborhood splint/buddy taping


15/38

Introduction

Prinsip

Me-imobilisasi sendi proximal dan di distal (two

joints)

Mampu menjaga alignmentyang baik

Nyaman

Efisien

Mudah untuk disesuaikan

Mudah untuk memantau kondisi neurovaskular

RequirementsBandung, Indonesia


16/38

Introduction

Assesment

Primary Survey

Secondary Survey

Look Feel Move

Persiapan alat

Pemasangan Splint

Evaluasi

Dokumentasi

Bandung, Indonesia


17/38

Introduction

Wood Splint (fraktur tulang panjang)

Stick ice cream/Almunium splint (fraktur digiti)

Orthopaedic padding

Kassa Elastic verband

Hanschoen

PersiapanBandung, Indonesia


18/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

1. Cek kondisi neurovaskular distal

AplikasiBandung, Indonesia


19/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

2. Lakukan wound toilet dan dressing luka dengan

prinsip balut tekan jika terdapat fraktur terbuka



20/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

3. Lakukan gentle in line traction, yaitu tarikan

sesuai sumbu axial tulang panjang, berfungsi

untuk mengurangi nyeri pada pasien ( tidak

untuk mereduksi )



21/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

4. Pemasangan kapas (orthopaedic padding)

pada bony prominences, misal : maleolus,

styloid, condyle, heel.



22/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

5. Gunakan 1 buah wood splint untuk patah

tulang di ekstremitas superior dan 3 buah wood

splint untuk ekstremitas inferior. Ingat prinsip

immobilisasi 2 sendi !!



23/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

6. Konsul/rujuk sesegera mungkin. Lakukan

pemberian antibiotik spektrum luas dan anti

tetanus ( lihat kondisi luka dan status imunisasi )



24/38

Introduction

Jarang terjadi jika dipasang dengan benar dan sesuai kaidahprinsip pemasangan splint

Abrasi pada kulit karena tekanan

Hati hati sindroma kompartemen !!

KomplikasiBandung, Indonesia


25/38

IntroductionKomplikasiBandung, Indonesia


26/38

Introduction

SKDI tahun 2012

Konsil kedokteran Indonesia

KOMPETENSIBandung, Indonesia


27/38

Introduction Tingkat kemampuan 3

3A. Mampu membuat diagnosis klinikberdasarkan pemeriksaan fisik danpemeriksaan-pemeriksaan tambahanyang diminta oleh dokter misalnyapemeriksaan lab atau x-ray. Dokterdapat memutuskan dan memberiterapi pendahuluan, serta merujuk kespesialis yang relevan (bukan kasusgawat darurat)

3B. Mampu membuat diagnosis klinikberdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang dimintaoleh dokter misalnya pemeriksaan labatau x-ray.Dokter dapat memutuskan danmemberi terapi pendahuluan, sertamerujuk ke spesialisyang relevan (kasus gawat darurat)

Tingkat kemampuan 4Mampu membuat diagnosis klinikberdasarkan pemeriksaan fisik danpemeriksaan-pemeriksaan tambahanyang diminta oleh dokter misalnyapemeriksaan lab atau x-ray. Dokterdapat memutuskan dan mampumenangani proble itu secara mandirihingga tuntas

KOMPETENSIBandung, Indonesia


28/38


29/38

Why Should ConcernBandung, Indonesia


30/38

Questions?


31/38

Introduction

Terima Kasih

Bandung, Indonesia


32/38

Introduction

Wood Splint

Orthopaedic padding

Kassa

Elastic verband

Hanschoen Perlengkapan lain :

Gunting

Plastic sheeting.

Plastic aprons.

Bucket or bowl of water.

Towel.

Rubbish bag.



33/38

Introduction

Keuntungan penggunaan gips

Murah

Mudah untuk di molding

Kerugian penggunaan gips

Kurang praktis Rusak jika terkena air

Fiber glass praktis, ringan namun mahal



34/38

Introduction

LANGKAH-LANGKAH

1. Pemasangan kapas gips pada ekstremitas

(orthopaedic padding).



35/38

Introduction

2. Gips dicelupkan seluruhnya kedalam air hangat (280C-320C) dalam

keadaan miring 450 untuk membantu mengeluarkan gelembung-

gelembung udara (selama 5 detik) kemudian gips dikeluarkan dan

memerasnya dengan tangan secara hati-hati supaya kandungan airnya

cukup dan ujung gips harus terlepas bebas



36/38

Introduction

3. Gips yang telah diperas, diletakkan diantara 2 lapis padding (

orthopaedic padding ). Pada pemasangan ekstremitas superior, gips

diletakkan sebanyak 14-16 lapis, sedangkan pada ekstremitas inferior 18-

20 lapis.



37/38

Introduction

4. Aplikasikan gips yang telah diletakkan pada orthopaedic padding denganprinsip immobilisasi 2 sendi



38/38

Introduction

5. Pasang elastic verband. Selama pemasangan, pertahankan posisi kakipada posisi plantigrade ( netral ) sampai gips mengering. Harus

diperhatikan kekencangan membalut. Membalutnya harus secara

sirkulasi dan spiral. Hindari pemasangan secara bolak balik karena

menimbulkan gundukan-gundukan pada sisi sebelah dalam gips.

Prinsipnyaroll on

.


Dr. M. Naseh Sajadi Splinting PIT IDI

Documents

Transcript of Dr. M. Naseh Sajadi Splinting PIT IDI