dpt2.docx

32
1.2. Latar Belakang Umumnya tumbuhan sakit menunjukkan gejala yang khusus.Gejala (symptom) adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan sebagai akibat adanya penyakit. seringkali penyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya satu gejala, tetapi menimbulkan sindroma. selain itu beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala yang sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis dengan pasti. ma memperhatikan gejala kita harus memeperhatikan tanda (sign) dari penyakit. Tanda ad semua pengenal dari penyakit selain raksi tumbuhan inang (gejala), misalnya bentuk parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya. Serangan hama dan penyakit jika tidak dikelola dengan tepat maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Selain dari itu, serangan hama dan penyakit berdampak prokduktifitas dan kualitas standing stock yang ada. iantaranya adalah menurunkan rata-rata pertumbuhan, menurunkan daya ke!ambah biji dan pada dampak yang besar akan hasil p "dapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah# $. %engetahui dan memahami perbedaan antara gejala dan tanda penyakit &. %engetahui beberapa ma!am gejala penyakit tanaman dan tanda penyakitnya. PENGERTIAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan ada tanaman sehingga tanaman te!sebut tidak daat be!e!"duksi atau mati se#a!a e!lahan$lahan% &i!i$#i!i enyakit ada tumbuhan ' $ Penyebab enyakit suka! dilihat "leh mata telan(ang $ Penyebab enyakit anta!a lain mik!""!ganisme )*i!us+ bakte!i+ (amu!+ atau #enda,an- dan keku!angan .at te!tentudalam tanah $ /e!angan enyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati se#a!a e!lahan$lahan Penyakit ada tanaman be!a!ti !"ses di mana bagian$bagian te!tentu da!i tanaman tidak daat men(alankan 0ungsinya dengan sebaik$baiknya% Ilmu Penyakit Tumbuhan adalah ilmu yang memela(a!i ke!usakan yang disebabkan "leh "!ganisme yang te!g"l"ng ke dalam dunia tumbuhan see!ti Tumbuhan Tinggi Pa!astis+ Ganggang+ 1amu! + bakte!i+ Mik"lasma dan 2i!us% • Faktor - faktor Penyebab Penyakit

Transcript of dpt2.docx

1.2. Latar Belakang

Umumnya tumbuhan sakit menunjukkan gejala yang khusus. Gejala (symptom) adalah perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan sebagai akibat adanya penyakit. seringkali penyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya satu gejala, tetapi juga menimbulkan sindroma. selain itu beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis dengan pasti. maka, selain memperhatikan gejala kita harus memeperhatikan tanda (sign) dari penyakit. Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain raksi tumbuhan inang (gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya.

Serangan hama dan penyakit jika tidak dikelola dengan tepat maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Selain dari itu, serangan hama dan penyakit berdampak pada prokduktifitas dan kualitas standing stock yang ada. Diantaranya adalah menurunkan rata-rata pertumbuhan, menurunkan daya kecambah biji dan pada dampak yang besar akan hasil panen.Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah:1. Mengetahui dan memahami perbedaan antara gejala dan tanda penyakit2. Mengetahui beberapa macam gejala penyakit tanaman dan tanda penyakitnya.PENGERTIAN PENYAKIT PADA TUMBUHANPenyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada tanaman sehingga tanaman tersebut tidak dapat bereproduksi atau mati secara perlahan-lahan.Ciri-ciri penyakit pada tumbuhan :- Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata telanjang- Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme (virus, bakteri, jamur, atau cendawan) dan kekurangan zat tertentudalam tanah- Serangan penyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati secara perlahan-lahanPenyakit pada tanaman berarti proses di mana bagian-bagian tertentu dari tanaman tidak dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.Ilmu Penyakit Tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari kerusakan yang disebabkan oleh organisme yang tergolong ke dalam dunia tumbuhan seperti Tumbuhan Tinggi Parastis, Ganggang, Jamur , bakteri, Mikoplasma dan Virus.

Faktor - faktor Penyebab Penyakit

a. Penyebab Penyakit Faktor Lingkungan1. Pengaruh SuhuTumbuhan umumnya tumbuh pada kisaran suhu 1 sampai 40 OC, kebanyakan jenis tumbuhan tumbuh sangat baik antara 15 dan 30 OC. Tumbuhan berbeda kemampuan bertahannya terhadap suhu ekstrim pada tingkat prtumbuhan yang berbeda. Misalnya, tumbuhan yang lebih tua, dan lebih keras akan lebih tahan terhadap suhu rendah dibanding kecambah muda. Jaringan atau organ berbeda dari tumbuhan yang sama mungkin sangat bervariasi kesensitifannya (kepekaannya) terhadap suhu rendah yang sama. Tunas jauh lebih sensitif (peka) dibanding daun dan sebagainya.

- Pengaruh Suhu TinggiPada umunya tumbuhan lebih cepat rusak dan lebih cepat meluas kerusakannya apabila suhu lebih tinggi dari suhu maksimum untuk pertumbuhannya dibanding apabila suhu lebih rendah dari suhu minimum. Suhu tinggi biasanya berperan dalam kerusakan sunsclad yang tampak pada bagian terkena sinar matahari pada buah berdaging dan sayuran, seperti cabe, apel, tomat, umbi lapis bawang dan umbi kentang.- Pengaruh Suhu RendahKerusakan tumbuhan yang disebabkan oleh suhu rendah lebih besar dibanding dengan suhu tinggi. Suhu di bawah titik beku menyebabkan berbagai kerusakan terhadap tumbuhan. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang disebabkan oleh late frost (embun upas) terhadap titik meristematik muda atau keseluruhan bagian tumbuhan herba, embun upas yang membunuh tunas pada persik, cherry, dan pepohonan lain, dan membunuh bunga, buah muda dan kadangkadang ranting sukulen sebagian pepohohonan.

2. Pengaruh Kelembaban

- Pengaruh Kelembaban Tanah RendahTumbuhan yang menderita karena kekurangan kelembaban tanah biasanya tetap kerdil, hijau pucat sampai kuning terang, mempunyai daun, bunga dan buah sedikit, kecil dan jarang, dan jika kekeringan berlanjut tumbuhan layu dan mati. Walaupun tumbuhan setahun jauh lebih rentan terhadap periode pendek kekurangan air, tetapi tumbuhan dan pepohonan juga dapat rusak dengan periode kering yang berlangsung lama dan menghasilkan pertumbuhan yang lambat, daun menjadi kecil dan hangus, ranting pendek, dieback, defoliasi (pengguguran daun), dan akhirnya layu dan mati.

- Pengaruh Kelembaban Tanah TinggiAkibat kelebihan kelembaban tanah yang disebabkan banjir atau drainase yang jelek, bulu-bulu akar tumbuhan membusuk. Kekurangan oksigen menyebabkan sel-sel akar mengalami stres, sesak napas dan kolapsi. Keadaan basah, an-aerob menguntungkan pertumbuhan mikroorganisme an-aerob, yang selama proses hidupnya membentuk substansi seperti nitrit, yang beracun bagi tumbuhan. Disamping itu, sel-sel akar yang dirusak secara langsung oleh kekurangan oksigen akan kehilangan permeabilitas selektifnya dan dapat memberi peluang terambilnya zat-zat besi atau bahan-bahan beracun lain oleh tumbuhan.Drainase yang jelek menyebabkan tumbuhan tidak vigor, seringkali menyebabkan layu dan daun berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan. Banjir selama musim tanam dapat menyebabkan kelayuan tetap dan kematian tumbuhan semusim sukulen dalam dua sampai tiga hari.

3. Kekurangan OksigenTingkat oksigen rendah yang terjadi pada pusat buah atau sayuran yang berdaging di lapangan, terutama selama periode pernapasan cepat pada suhu tinggi, atau pada penyimpanan produk tersebut di dalam tumpukan yang besar sekali.

4. CahayaKekurangan cahaya memperlambat pembentukan klorofil dan mendorong pertumbuhan ramping dengan ruas yang panjang, kemudian menyebabkan daun berwarna hijau pucat, pertumbuhan seperti kumparan, dan gugurnya daun bunga secara prematur. Keadaan tersebut dikenal dengan etiolasi. Tumbuhan teretiolasi didapatkan di lapangan hanya apabila tumbuhan tersebut ditanam dengan jarak yang terlalu dekat atau apabila ditanam di bawah pohon atau benda lain. Kelebihan cahaya agak jarang terjadi di alam dan jarang merusak tumbuhan. Banyak kerusakan yang berhubungan dengan cahaya mungkin akibat suhu tinggi yang menyertai intensitas cahaya tinggi.

5. Polutan UdaraBeberapa kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara sebagai berikut :- Klorin (Cl2) yang berasal dari kilang minyak, menyebabkan daun terlihat keputihan, terjadinya nekrosis antar tulang daun, tepi daun nampak seperti hangus.- Etilen (CH2CH2) yang berasal dari gas buangan automobil, menyebabkan tumbuhan tetap kerdil, daun berkembang secara abnormal dan senesen secara prematur.- Sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari asap pabrik, pada konsentrasi menyebabkan klorosis umum dan pada konsentrasi tinggi menyebabkan keputihan pada jaringan antar tulang daun.

b. Penyebab Penyakit oleh Faktor yang Dapat Menular

6. Sifat Genetik PohonDalam populasi tiap jenis terdapat ketahanan pohon terhadap suatu jenis patogen. Beberapa individu, galur, atau tanaman yang berasal dari tempat tumbuh tertentu mungkin lebih tahan terhadap suatu jenis patogen, dibandingkan dengan individu, galur, atau yang berasal dari tempat tumbuh lain.

Ketahanan ini dapat terjadi karena kemampuan pohon untuk membentuk struktur-struktur tertentu yang tidak menguntungkan perkembangan patogen pada pohon tersebut, seperti kurangnya jumlah stomata per satuan luas daun, pembentukan lapisan kutikula yang tebal, pembentukan jaringan dengan sel-sel yang berdinding gabus tebal segera setelah patogen memasuki jaringan tanaman atau produksi bahan-bahan toksik didalam jaringan yang cukup banyak sebelum atau sesudah patogen memasuki jaringan tanaman, sehingga patogen mati sebelum dapat berkembang lebih lanjut dan gagal menyebabkan penyakit pada pohon.

7. Keganasan PatogenPenyakit yangt disebabkan oleh patogen seperti jamur, bakteri, virus, mikoplasma, nematoda dan sebagainya, mempunyai sifat-sifat fisiologis yang beragam dan termasuk kemampuannya dalam menyebabkan penyakit pada suatu jenis pohon.

8. Keadaan LingkunganFaktor lingkungan dapat dipisahkan antara yang biotik (hidup) dan yang abiotik (mati).. Pengaruh faktor lingkungan biotik adalah pada patogen yang bertahan hidup dan berkembang di dalam tanah, yang biasanya menyerang akar. Jasad yang berkembang di sekitar patogen adalah yang secara langsung berpengaruh terhadap daya tahan hidup patogen dengan bertindak sebagai parasit, vektor, saingan dalam memperoleh makanan atau dengan melalui antibiosis.

Kelompok faktor lingkungan yang lain adalah unsur-unsur abiotik (tidak hidup) seperti suhu, kadar air tanah, kelembaban udara, pH tanah dan bahan-bahan kimia di dalam tanah.

Macam Macam Gejala PenyakitGejala dapat setempat (lesional)atau meluas (habital, sistemik). Gejala dapat dibedakan yaitu gejala primer dan sekunder. Gejala primer terjadi pada bagian yang terserang oleh penyebab penyakit. Gejala sekunder adalah gejala yang terjadi di tempat lain dari tanaman sebagai akibat dari kerusakan pada bagian yang menunjukkan gejala primer.

Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sel, gejala dapat dibagi menjadi tiga tipe pokok yaitu :1. Gejala-gejala Nekrotis : meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena adanya kerusakan pada sel atau matinya sel.2. Gejala-gejala Hypoplastis : meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena terhambatnya atau terhentinya pertumbuhan sel (underdevelopment).3. Gejala-gejala Hyperplastis : meliputi gejala-gejala yang terjadinya karena pertumbuhan sel yang melebihi biasa (overdevelopment).

a. Tipe Nekrotis 1. Hidrosis : sebelum sel-sel mati biasanya bagian tersebut terlebih dahulu tampak kebasah-basahan. Hal ini karena air sel keluar dari ruang sel masuk ke dalam ruang antar sel.2. Klorosis : rusaknya kloroplast menyebabkan menguningnya bagian-bagian tumbuhan yang lazimnya berwarna hijau.3. Nekrosis : bila sekumpulan sel yang terbatas pada jaringan tertentu mati, sehingga terlihat adanya bercak-bercak atau noda-noda yang berwarna coklat atau hitam. Bentuk bercak ada yang bulat, memanjang, bersudut dan ada yang tidak teratur bentuknya.4. Perforasi (shot-hole) atau bercak berlobang : terbentuknya lubang-lubang karena runtuhnya sel-sel yang telah mati pada pusat bercak nekrotis.5. Busuk : gejala ini sebenarnya sama dengan gejala nekrosis tetapi lazimnya istilah busuk ini digunakan untuk jaringan tumbuhan yang tebal. Berdasarkan keadaan jaringan yang membusuk, dikenal istilah busuk basah (soft rot) dan busuk kering (dry rot). Bila pada jaringan yang membusuk menjadi berair atau mengandung cairan disebut busuk basah, sebaliknya bila bagian tersebut menjadi kering disebut busuk kering.6. Damping off atau patah rebah : rebahnya tumbuhan yang masih muda (semai) karena pembusukan pangkal batang yang berlangsung ssangat cepat. Dibedakan menjadi dua yaitu :- Pre Emergen Damping off : bila pembusukan terjadi sebelum semai muncul di atas permukaan tanah.- Post Emergen Damping off : bila pembususkan terjadi setelah semai muncul di atas permukaan tanah.7. Eksudasi atau perdarahan : terjadinya pengeluaran cairan dari suatu tumbuhan karena penyakit. Berdasarkan cairan yang dikeluarkan dikenal beberapa istilah yaitu :- Gumosis : pengeluaran gom (blendok) dari dalam tumbuhan.- Latexosis : pengeluaran latex (getah) dari dalam tumbuhan.- Resinosis : pengeluaran resin (damar) dari dalam tumbuhan.8. Kanker : terjadinya kematian jaringan kulit tumbuhan yang berkayu misalnya akar, batang dan cabang. Selanjutnya jaringan kulit yang mati tersebut mengering, berbatas tegas, mengendap dan pecah-pecah dan akhirnya bagian itu runtuh sehingga terlihat bagian kayunya.9. Layu : hilangnya turgot pada bagian daun atau tunas sehingga bagian tersebut menjadi layu.10. Mati Ujung : kematian ranting atau cabang yang dimulai dari ujung dan meluas ke batang.11. Terbakar : mati dan mengeringnya bagian tumbuhan tertentu laximnya daun, yang disebabkan oleh patogen abiotik. Gejala ini terjadi secara mendadak.

b. Tipe Hipopastis

1. Etiolasi : tumbuhan menjadi pucat, tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang sempit karena mengalami kekurangan cahaya.2. Kerdil (atrophy) : gejala habital yang disebabkan karena terhambatnya pertumbuhan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil daripada biasanya.3. Klorosis : terjadinya penghambatan pembentukan klorofil sehingga bagian yang seharusnya berwarna hijau menjadi berwarna kuning atau pucat. Bila pada daun hanya bagian sekitar tulang daun yang berwarna hijaumaka disebut voin banding. Sebaliknnya jika bagian-bagian daun di sekitar tulang daun yang menguning disebut voin clearing.4. Perubahan simetri : hambatan pertumbuhan pada bagian tertentu yang tidak disertai dengan hambatan pada bagian di depannya, sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan bentuk.5. Roset : hambatan pertumbuhan ruas-ruas (internodia) batang tetapi pembentukan daun-daunnya tidak terhambat, sebagai akibatnya daun-daun berdesak-desakan membentuk suatu karangan.

c. Tipe Hiperplastis1. Erinosa : terbentuknya banyak trikom (trichomata) yang luar biasa sehingga pada permukaan alat itu (biasanya daun) terdapat bagian yang seperti beledu.2. Fasiasi (Fasciasi, Fasciation) : suatu organ yang seharusnya bulat dan lurus berubah menjadi pipih, lebar dan membelok, bahkan ada yang membentuk seperti spiral.3. Intumesensia (intumesoensia) : sekumpulan sel pada daerah yang agak luas pada daun atau batang memanjang sehingga bagian itu nampak membengkak, karena itu gejala ini disebut gejala busung (cedema).4. Kudis (scab) : bercak atau noda kasar, terbatas dan agak menonjol. Kadang-kadang pecah-pecah. Di bagian tersebut terdapat sel-sel yang berubah menjadi sel-sel gabus. Gejala ini dapat dijumpai pada daun, batang, buah atau umbi.5. Menggulung atau mengeriting : gejala ini disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari bagian-bagian daun. Gejala menggulung terjadi apabila salah satu sisi pertumbuhannya selalu lebih cepat dari yang lain, sedang gejala mengeriting terjadi apabila sisi yang pertumbuhannya lebih cepat bergantian.6. Pembentukan alat yang luar biasa :a. Antolisis (antholysis) : perubahan dari bunga menjadi daun-daun kecil.b. Enasi : pembentukan anak daun yang sangat kecil pada sisi bawah tulang daun.7. Perubahan Warna : perubahan yang dimaksud di sini adalah perubahan yang bukan klorosis yang terjadi pada suatu organ (alat tanam).8. Prolepsis : berkembangnya tunas-tunas tidur atau istirahat (dormant) yang berada dekat di bawah bagian yang sakit, berkembang menjadi ranting-ranting segar yang tumbuh vertikal dengan cepat yang juga dikenal dengan tunas air.9. Rontoknya alat-alat : rontoknya daun, bunga atau buah yang terjadi sebelum waktunya dan dalam jumlah yang lebih besar dari biasanya. Rontoknya alat tersebut karena terbentuknya lapisan pemisah (abcission layar) yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk bulat dan satu sama lain terlepas.10. Sapu (witches broom) : berkembangnya tunas-tunas ketiak atau samping yang biasanya tidur (latent) menjadi seberkas ranting-ranting rapat. Gejala ini umumnya disertai dengan terhambatnya perkembangan ruas-ruas (internodia) batang, daun pada tunas baru.11. Sesidia (cecidia) atau tumor : pembenkakan setempat pada jaringan tumbuhan sehingga terbentuk bintil-bintil atau bisul-bisul. Bintil ini dapat terdiri dari jaringan tanaman dengan atau tanpa koloni patogennya.

Berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi :a. Fitosesidia (phytocecidia) : bila penyebabnya tergolong dalam dunia tumbuhan.b. Zoosesidia (zoocecidia) : bila penyebabnya tergolong dalam dunia hewan atau binatang.

Nama Nama PenyakitPenyakit Pada Sayuran1. Penggerek umbi kentangGejalanya pada kulit umbi terdapat kumpulan kotoran ulat berwarna cokelat tua.Jika umbi dibelah , didalamnya terdapat alur-alur. Warna daun merah dan terdapat jalinan benang yang meliputi ulat.Penyebab utama ialah Phthorimaea operculella.Hama berupa ulat berwarna kelabu dengan ukuran panjang 1 cm.2. Penyakit hawar daun kentangPenyebab utama ialah Jamur Phytophthora infestans. Gejalanya ialah bercak nekrotik di tepi-tepi daun, yang meluas ke seluruh bagian daun, terutama pada suhu rendah dan kelembapan serta curah hujan tinggi.3. Hama pemakan daun kubisUlat memakan daun tanpa kulit arinya (epidermis) sehingga daun berjendela dan tampak memutih.Pada serangan berat, daun berlubang-lubang hingga tinggal tersisa tulang daun saja.4. Penyakit busuk basah kubisDaun berbercak kebasahan yang bentuknya tidak teratur.Akibat infeksi bakteri sekunder, tanaman mengeluarkan bau busuk yang khas.Bakteri Erwinia carotovora pv.carotovora adalah penyebab utama5. Penyakit akar pada kubisJamur mengakibatkan pembelahan dan pembesaran sel yang akan membentuk bintil. Bintil-bintil akan bengkak dan tanaman merana, daun menjadi hijau kelabu dan cepat layu.6. Hama Thrips pada cabaiDaun yang terserang berubah bentuk. Permukaan bawah daun berwarna putih keperakan dan buah berubah bentuk dan terlihat jaringan7. Penyakit busuk daun bawang merahDi dekat ujung daun timbul bercak hijau pucat.Daun segera menguning, layu dan mengering. Daun mati yang berwarna putih diliputi jamur hitam.8. Hama penggerek buah tomatBahagian ujung buah dan dekat lubang terdapat kotoran hama. Penyebabnya ialah Helicoverpa armigera.

Penyakit Nilam9. Layu bakteriPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Tanaman yang terserang biasanya akan layu dan akhirnya mati. Serangan layu dimulai dari pucuk tanaman,kemudian menyebar ke seluruh tanaman. Kulit akar sekunder mengelupas dan akar serabut banyak yang busuk10. BudokPenyakit ini disebabkan oleh virus atau MLO(Mycoplasm Like Organism) yang disebar oleh serangga vektor.Daun mula berubah bentuk menjadi seperti kerupuk dengan ketebalan melebihi daun normal.Warna permukaan daun bagian bawah menjadi kasar,tulang daun menebal dan keriput.Kelainan ini akan menyebar sampai ke pucuk dan daun-daun lain dalam satu pohon.Hingga akhir pertumbuhan tanaman tertekan dan tidak bisa bertambah besar, serta konopinya pun mengecil.11. Akar putihGejala yang tampak mirip gejala serangan bakteri,hanya proses kematiannya jauh lebih lambat. Daun-daun biasanya berubah menguning dengan warna ungu yang menonjol pada permukaan sebelah bawahnya.Ia disebabkan oleh jamur Rigidoporus sp biasanya terlihat ada benang-banang putih.12. Bercak daunPenyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporivides dan fusarium sp.Penyebaran dan penularannya lebih banyak melalui udara dan percikan air yang mengandung spora.Gejala serangganya ada bercak-bercak hitam besar atau kecil yang kebanyakan berada di pinggir daun.

Penyakit Jambu Biji di Malaysia13. Bengkak akarPenyebab penyakit ini adalah nematoda Meloidogyne incognita. Serangan nematoda dapat diketahui dari pertumbuhan tanaman yang kuntet (kerdil) dan tidak segar.Akar menjadi jarang dan warna daun berubah kekuningan.Buahnya kecil dan lebih cepat matang. Tanaman yang sudah terserang sistem perakarannya tidak sempurna, bengkak, serta warnanya berubah14. KudisCendawan pestalotiopsis psidii penyebab penyakit kudis ini hanya bisa masuk ke jaringan buah melalui luka yang biasanya disebabkan oleh kepik helopeltis. Makin lama bintik membesar berukuran 1-3 mmdan bentuknya bulat dan cokelat kehitaman. Penyakit itu bisa diatasi dengan cara menyemplotan fungisida yang mengandungi cuprum atau zinc15. AntraknosaPenyakit yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporoides ini lebih banyak menyerang buah. Genjala awal, tampak bintik-bintik kecil dan pada buah. Bintik ini makin lama makin membesar dan menyatu membentuk luka besar dengan lekuk ke dalam.1. JamurJamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga, atau sentuhan tangan.Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan menyebabkan bercak bercak kecokelatan. Dari bercak bercak tersebut akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok.Jika jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi permukaan daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula mula dari arah kulit kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan jaringan kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika kondisi ini dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan yang ada di atasnya akan layu dan mati.Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut. 1. Penyakit Antraknosa pada Tanaman CabaiPenyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang bernama Colletotrichum capsici. Cendawan ini menyerang bagian buah tanaman cabai. Gejala awal yang dapat dikenali dari serangan penyakit tanaman cabai ini adalah adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair. Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk. Belum ada cara untuk mengembalikan buah yang terkena cendawan ini 100%.2. Penyakit garis kuning pada daunPenyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Fusarium oxysporum. Cendawan ini menyerang bagian daun tanaman yang belum terbuka. Menyerang pada tanaman kelapa terutama bibit. Gejala serangan yang ditimbulkan adalah Infeksi penyakit sudah terjadi pada saat daun belum membuka, Setelah daun membuka akan tampak adanya bulatan-bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat tempat konidiofora, Bagian-bagian tersebut kemudian mengering. 3. Penyakit batang dry basal rot.Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Ceratocyctis paradoxa.cendawan ini menyerang bagian buah pada tanaman. Menyerang pada tanaman kelapa kelapan. Gejala serangan yang bisa diamati tandan buah yang sedang berbunga mengalami pembusukan, pelepahnya mudah patah, tetapi daun tetap berwarna hijau untuk beberapa saat, meskipun pada akhirnya akan membusuk dan mongering. Semua gejala tersebut sesungguhnya disebabkan karena terjadinya pembusukan (busuk kering) pada pangkal batang.4. Penyakit busuk tandan (bunch rot)Penyebab dari penykit ini adalah cendawan yang bernama Marasmius palmivorus sharples. Tanaman ini juga menyerang tanaman kelapa sawit. Gejala serangan buah yang matang dan dapat menembus daging buah, sehingga menurunkan kualitas minyak sawit. Pengendalian tindakan pencegahan dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan.5. Penyekit Akar PutihPenyebabnya adalah cendawan yang bernama Rigidoporus lignosus. Cendawan ini menyerang tanaman karet. Gejala yang bisa diamati adalah tanaman yang terserang warna daunnya menjadi pucat, ranting-ranting ujungnya mati, dan kadang-kadang tanaman muda yang teserang berbunga lebih awal. Akar tanaman yang terserang terdapat hifa cendawan yang berwarna putih. Penularan penyakit akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet dengan sisa-sisa akar tanaman lama.6. Penyakit Hawar Daun Kentang.Daun kentang yang terkena penyakit ini menunjukkan gejala gejala yaitu bercak nekrosis di tepi tepi daun, terutama pada suhu rendah dan kelembaban serta curah hujan tinggi.Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans. Pengendalian terhadap penyakit tersebut adalah dengan menenam kentang yang tahan penyakit, menggunakan bibit kentang yang sehat, dan melakukan penyemprotan dengan fungisida.7. Penyakit pada padiPenyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzea. Ruas ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati. Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun padi menguning. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.8. Penyakit embun tepung.Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun daunnya terdapat kercak bercak hitam. Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu dengan pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.9. Penyakit Bercak DaunPetogen penyebab penyakit ini adalah jamur pestalotia palmarum. Gejala bercak timbul pada daun tanaman yang masih muda, mula-mula bercak tersebut transparan, kemudian bercak menjadi kuning kecoklatan sampai kelabu. Daun yang terserang menjadi lebih cepat gugur. Pada tanaman yang sudah berbuah penyakit ini tidak terlalu berbahaya.Pengendalian dilakukan dengan memusnahkan bagian tanaman yang terserang. Untuk mencegah serangan di pembibitan biasanya dilakukan penyemprotan dengan larutan fungisida.10. Penyakit Busuk Daun Bawang MerahDaun bawang merak yang terkena penyakit busuk daun menunjukkan gejala gejala, yaitu didekat ujung daun timbul bercak hijau pucat. Jika kondisi lingkungan lembab, dipermukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu. Daun kemudian menguning, layu, dan mongering. Daun yang telah mati berwarna putih dan banyak terdapat jamur hitam.Penyakit busuk daun disebabkan oleh jamur Perenospora destructor. Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan benih yang sehat atau bebas dari penyakit, membakar daun daun sisa panen, dan menyemprotkan fungisida.11. Penyakit Bercak Ungu pada Bawang PutihBawang putih yang terkena penyakit bercak ungu menunjukkan gejala gejala, yaitu pada daunnya tampak bercak kecil, melekuk berwarna putih hingga kelabu. Jika ukurannya membesar, bercak terlihat bercincin cincin dan warnanya agak keunguan. Tepi bercak berwarna kemerahan atau keunguan, dikelilingi oleh warna kuning yang bisa meluas ke atas atau ke bawah.Penyakit bercak ungu pada bawang putih disebabkan oleh jamur Alternaria porri. Pengendalian terhadap penyakit tersebut dilakukan dengan cara menanam bawang putih pada lahan yang mempunyai saluran air baik, melakukan rotasi tanaman, dan melakukan penyemprotan fungisida.2. BakteriBakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan bakterisida.Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah1. Penyakit LayuPenyakit layu ini menyerang tanaman nilam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum dan dapat menurunkan produksi nilam 60%. Gejala awal serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan diikuti dengan daun bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7 hari.2. Penyakit Hawar Daun Tanaman PadiPenyakit ini menyerang tanaman padi. Tanaman ini menyerang pada bagian daun padi. Penyakit ini disebabkan olr bakteri yang bernama Xanthomonas oryzae. Kerugian yang ditimbulkan sangatlah nyata, penurunan produksi yang diakibatkannya mencapai 50%. Serangan penyakit ini dimulai dengan gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun.3. Penyakit Layu pada CabaiPenyebab layu ini adalah Pseudomonas solanacearum yang serangannya ditandai dengan gejala yaitu daun muda layu diikuti dengan menguningnya daun daun tua. Jika pangkal batang dipotong dan ditekan, maka dari lingkungan berkas pembuluh akan keluar lender berwarna keabu abuan.Layu pada tanaman cabe mengalami kesembuhan pada waktu sore hari, tetapi lama kelamaan kelayuannya terjadi secara keseluruhan dan menetap. Bakteri ini menyerang hampir seluruh bagian tanaman cabai. Intensitas serangan ditimbulkan bervariasi.Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan mengurangi populasi bakteri dalam tanah dengan cara menutup tanah dengan plastic transparan selama satu bulan, melakukan rotasi tanaman, pengaturan perairan, dan secara kimia dengan menggunakan bakterisida serta sterilisasi tanah.4. Penyakit Busuk Akar Tanaman AnggrekPenyakit ini disebabkan oleh Bakteri pseudomonas (bakteri penyebab) menyerang bagian akar tanaman anggrek grammatophyllum sehingga mengakibatkan akar busuk.dikenal. Jenis bakteri aerob atau bakteri yang dapat hidup dan menyebar melalui oksigen. Sehingga jika menemukan tanaman anggrek yang akarnya membusuk harus segera dibuang atau dibakar agar tidak menyebar ke anggrek yang lain.5. Hama Nematoda pada tanamanPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Nematoda rhadinaphelenchus cocophilus. Bakteri ini menyerang tanaman kelapa Gejala yang terserang hama ini adalah daun baru yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak, daun berubah menjadi kuning kemudian mongering, tandan bunga membusuk dan tidak membuka sehingga tidak menghasilkan buah, pengendaliannya meracuni pohon yang terserang dengan natrium arsenit dan setelah mati / kering segera dibongkar untuk menghilangkan sumber infeksi.6. Penyakit yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau CVPD).CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama kelamaan akan mati.Penyakit CVPD yang belum parang dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.7. Penyakit Akar Gada KubisKubis yang terkena penyakit akar gada menunjukkan gejala gejala, yaitu akarnya mengalami reaksi pembelahan dan pembesaran sel. Kemudian terbentuk bintil atau kelenjar yang tidak teratur, bintil bintil tersebut bersatu menjadi bengkakan memanjang seperti gada. Akhirnya daun menjadi hijau kelabu dan lebih cepat layu karena jaringan pengangkutnya rusak. Bila lingkungan basah, akar terserang infeksi sekunder sehingga akar busuk sama sekali.Penyakit akar gada disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassica.Pengendalian terhadap penyakit tersebut dapat dilakukan dengan cara mencegah masuknya jamur penyebab penyakit ke lahan lahan yang bebas dari serangan jamur, pembibitan dilahan bebas pathogen, dan pengapuran. Pengapuran dilakukan jika pada lahan tersebut tidak akan ditanami kentang.3. VirusSelain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan.Virus pada tumbuhan antara lain :1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada dauntembakau.menimbulkan bercak-bercak putih, menyerang permukaan atas daun tebakau2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virusini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanamanjeruk, penularan melalui serangga.Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain :1. Penyakit Virus BelangPenyakit virus belang menyerang pada tanaman kacang tanah. Kehilangan basil akibat serangan penyakit virus belang berkisar 10 -60% tergantung dari jenis kacang tanah. Penyakit belang disebabkan oleh virus yang diidentifikasi sebagai virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut Mottle Virus. Gejala yang sering dijumpai di lapang adalah gejala belang berwama hijau tua dikelilingi daerah yang lebih terang atau hijau kekuning-kuningan. Pada umumnya gejala awal pada daun muda terluhat adanya bintik- bintik klorotik yang selanjutnya berkembang menjadi belang-belang melingkar. a terdapat pada lembaga biji tanaman sakit.2. Penyakit TungroPenykit ini menyerang pada padi tepatnya pada bagian daun padi. Intensitas serangan bergantung pada tingkat ketahanan varietas padi dan umur tanaman pada saat terinfeksi. Gejalanya tampak pada perubahan warna pada daun muda menjadi kuning oranye dimulai dari ujung daun, jumlah anakan berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhannya terhambat. Gejala penyakit tersebar mengelompok, hamparan tanaman padi terlihat seperti bergelombang karena adanya perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan yang terinfeksi.3. Penyakit Mozaik (Belang Belang) jerukPenyebabnya adalah virus CVPD (Citru vein Phloem Degeneration). Yang diserang bagian batang, daun, dan buah. Gejalanya daun menguning dan belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala. Virus ini merang pembuluh tapis jeruk, kuncup daun jeruk bewarna kuning.4. Penyakit mozaik pada pada TembakauVirus yang menyerang tanaman tembakau ini adalah virus yang bernama TMV (Tobacco Mosaic Virus) menyerang daun tembakau dan juga dapat menyerang buah. Gejala yang yang bisa diamati adalah daun menguning.5. Penyakit BercakVirus yang menyerang tanaman ini adalah virus TYMV (Turnip Yellow Mozaik Virus). Penyakit ini menyrang bagian daun tanaman lobak. Gejala yang bisa diamati adalah lobak menjadi berwarna kuning (menguning).Penyakit pada tumbuhan dapat pula dibedakan berdasarkan organ tanaman yang diserang yaitu antara lain :1. Penyakit rebah kecambah (damping off)Penyebab: pythium, phytophthora, fusarium, dan thizoctinia.Gejala: pre emergence damping off, patogen menyerang benih tanaman sebelum benih muncul ke permukaan tanah2. Penyakit busuk akar (root rot)Penyebab: thielaviopsis basicola, fusarium solani, armillaria mellea.Gejala: kelayuan dan kematian tanaman secara cepat, perubahan warna kuning pada daun, pertumbuhan kerdil, dan gugur daun sebelum waktunya3. Penyakit layu pembuluhPenyebab: fusarium oxysporum, verticillium dahliae, v. alboatrum. Gejala: patogen menyerang pembuluh xylem tanaman, sehingga tanaman kehilangan turgor dan layu. Jika dibelah, pembuluh di dalam batang berwarna coklat.4. Penyakit embun bulu (downy mildew)Penyebab: sclerospora maydis, pseudoperorospora cubensis. Gejala: pada kondisi kelembaban yang cocok, cendawan ini tumbuh seperti bulu putih keabu-abuan, yang terdiri dari tangkai spora dan spora. Pada gejala sistemik menyebabkan daun menjadi klorosis5. Penyakit embun tepung (powdery mildew)Penyebab: oidium spp dan erysiphe sppGejala: gejala awal ditandai dengan adanya tepung putih pada daun terbawah dari tanaman, daun yang terserang menjadi kuning, coklat dan akhirnya mengering. Lama kelamaan daun akan terserang semua dan dapat mengakibatkan kematian pada tanaman. Langkah langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang penyakit antara lain sebagai berikut.a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya.b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau, atau hewan yang lain yang serung membawa bakteri atau jamur.d) Usahakan lingkungan selalu bersih.e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.f) Jika terdapat gejala gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun, buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian atau tumbuhan yang lainnya.g) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada tumbuhan.Penyebaran Patogen Penyakit Pada Tanaman

PAPERPENDAHULUAN

Masalah penyakit tumbuhan akan selalu muncul sepanjang manusia mengusahakan tanaman atau tumbuhan tersebut sebagai tanaman budidaya, dibidang kehutanan khususnya di Indonesia hal ini mulai menjadi bahan pemikiran disaat mulai diusahakannya jenis-jenis tanaman hutan secara monokultur, seperti jati, agathis, pinus, mahoni, sengon, acacia, eucalyptus. Kondisi ini semakin menjadi persoalan jika kerusakan-kerusakan yang terjadi menimbulkan kerugian ekonomi. Kerugian ekonomi dalam jumlah yang besar akibat keruaskan yang disebabkan oleh penyakit secara umum jarang terjadi meskipun pernah ada, dan sebenarnya kerusakan hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dalam jumlah yang besar adalah akibat dari ulah manusia, yaitu seperti terjadinya kebakaran dan penebangan liar. Meskipun demikian kejadian suatu penyakit adalah salah satu proses yang terjadi di alam, sehingga sangat perlu menjadi bahan pemikiran pada saat mengembangkan suatu tanaman dimana manusia berperan didalamnya.

Penyakit sebenarnya adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu dari organisme tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal dengan sebaik-baiknya karena adanya suatu gangguan. Tanaman dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu secara biologi dan ekonomi maka penyakit tanamanpun mengandung unsur dua sudut pandang ini. Dari segi biologi, tanaman adalah organisme yang melakukan kegiatan fisiologis, sehingga dari segi ini penyakit tanaman adalah penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya. Rangkaian proses fisiologi itu dapat berupa: (1) pembentukan cadangan makanan bahan dalam bentuk biji (busuk biji), akar dan tunas, (2) pertumbuhan juvenile baik pada semai maupun perkembangan tunas (penyakit layu pucuk dan daun), (3) perpanjangan akar dalam usaha untuk mendapatkan air dan mineral (busuk akar), (4) transportasi air, (layu vaskuler), (5) fotosintesis (klorosis, bercak daun), (6) translokasi fotosintat untuk dimanfaatkan oleh sel (kanker) dan (7) integritas structural (busuk gubal, busuk pangkal batang). Dengan terganggunya proses fisiologis ini tanaman memberikan respons dalam bentuk gejala.

CARA PENYEBARAN PENYAKIT PADA TANAMAN

Dalam aspek penyabaran penyakit terdapat suatu zat yang disebut dengan inokuum. Inokulum adalah patogen atau bagian patogen yang dapat menyebabkan infeksi dan terdapat pada bagian individual patogen yang melakukan kontak dengan tanaman inang. Suatu inokulum disebut dengan propagul. Pada saat inokulum masuk kedalam jaringan tanaman inang maka proses tersebut dinamakan penetrasi. Sebelum terjadinya penetrasi ini spora cendawan berkecambah dan membentuk tabung kecambah atau memproduksi bentuk spora yang lain, misalnya zoospora,basidiospora. Kemudian telur nematoda menetas, dan larva instar 2 akan menembus jaringan tanaman. Beberapa tahap perkembangan dalam siklus penyakit adalah sebagai berikut :1. Pengenalan Inang2. Invasi3. KolonisasiPertumbuhan & Reproduksi patogen4. Pembentukan stadia istirahat5. Periode dorman6. Inokulum primer7. Inkulasi8. Penempelan9. Penetrasi

Inokulum terbagi menjadi 2, yaitu :1. Inokulum primerInokulum primer Inokulum yang bertahan pada kondisi dorman dan menyebabkan infeksi primer bila memungkinkan.2. Inokulum sekunderInokulum sekunder Inokulum yang dihasilkan selama periode infeksius dan dapat menyebabkan infeksi sekunder.Tipe inokulum dibedakan menjadi 3, yaitu :1. Cendawan spora seksual & aseksual Potongan miselium Sklerotia Rizomorf Miselium dorman dalam benih2. Nematoda Telur, larva, imago3. Sel bakteri, sel mikoplasma, sel riketsia, partikel virus, biji tanaman berbunga yang parasitic.Sumber inokulum meliputi bagian-bagian tumbuhan secara keseluruhan, alat pertanian, tanah, tempat penyimpanan, serangga, atau agen hidup lain yang dapat membawa inokulum. Cara penyebaran penyakit :1. Penyebaran oleh angin Air-borne pathogen (spora cendawan pada daun, batang/tangkai, buah) Dapat memindahkan inokulum untuk jarak sangat jauh2. Penyebaran oleh air/hujan Penyebaran jarak pendek Pada saat terjadi deposisi inokulum tersedia air Titik hujan menyebabkan sel bakteri yang berada dalam eksudat bakteri terpencar Titik hujan menyebabkan spora cendawan terpencar3. Penyebaran oleh serangga Virus, bakteri, cendawan, viroid, mikoplasma Serangga mengakuisisi virus pada tanaman sakit kemudian memindahkan ke tanaman sehat4. Penyebaran oleh benih & bakal tanaman lain Seed-borne (eksternal & internal) Cendawan, bakteri, virus, viroid5. Penyebaran oleh manusia Introduksi penyakit dari satu Negara ke negara lain : Benih/bibit/bagian vegetatif tanaman terbawa manusia, atau melalui wadah perkapalan, dan alat pertanian

PENYEBARAN PENYAKIT MELALUI JAMUR

Ada beberapa organisme penyebab penyakit tanaman yang dikenal di dunia pertanian. Masing-masing jenis organisme tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri baik dalam bentuk, cara hidup maupun cara menyerang atau menyebabkan sakit pada tanaman serta gejala yang diakibatkan pada tanaman. Untuk lebih mengenal beberapa organisme tersebut berikut uraian singkat tentang organisme tersebut.Jamur atau Cendawan1. Sifat umumJamur merupakan patogen penyebab penyakit pada tanaman paling banyak dibanding patogen dari jenis lain. Jamur merupakan jasad renik yang (a) tidak mempunyai khlorofil/hijau daun (b) mempunyai inti sel atau nucleus, (c) talus (thallus) uniseluler atau multiseluler, (d) memperbanyak diri dengan pembelahan sel vegetatif, dan (e) membentuk spora aseksual, seksual atau keduanya.2. Struktur jamurJamur termasuk tumbuhan tingkat rendah dan seperti halnya dengan tumbuhan lainnya jamur mempunyai 2 fase dalam siklus hidupnya, yaitu:1. fase vegetatif 2. fase reproduktif/generatif. Struktur vegetatif dari jamur sendiri terdiri dari hifa yang menyerupai benang-benang panjang. Hifa secara kolektif membentuk miselium dan panjangnya ada yang sampai beberapa meter. Hifa ada yang beruas dan tak beruas. Pada hifa yang beruas hifanya terbagi dengan sekat-sekat dan setiap ruas mengandung satu nucleus atau banyak nucleus.Pada tipe yang tak beruas terdiri dari hifa yang mempunyai banyak nucleus yang tidak dibatasi oleh sekat. Pada tipe ini dapat pula dijumpai dinding sekat terutama pada hifa yang tua.Jamur parasit mempunyai hifa yang ektofitik atau endofitik. Miselium yang ektofitik berada pada permukaan tanaman inang sedangkan miselium yang endofitik berada didalam jaringan tanaman inang dan dapat tumbuh secara interseluler (diantara sel) atau intraseluler (masuk kedalam sel). Hifa yang ektofitik dan interseluler membentuk haustorium ke dalarn sel untuk memperoleh zat makanan. Bentuk haustorium dapat bulat atau seperti akar.

Sporangiospora jamur Phytopthora infestansBentuk lain dari Sporangiospora jamur Phytopthora infestansSpora jamur Phytopthora infestans

3. ReproduksiCara memperbanyak diri jamur terbagi dalam 3 macam, yaitu :1. Setiap potongan talus mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi talus baru jika berada dalam keadaan lingkungan yang memungkinkan.2. Reproduksi dengan spora yang dibentuk secara a-seksual.3. Reproduksi dengan spora yang dibentuk secara seksual. a. Reproduksi spora a-seksualDalam produksi a-seksual hifa jamur membentuk spora. Spora a-seksual jamur terdiri dari berbagai bentuk dan cara pembentukannya ada berbagai macam: Zoospora : (Spora mengembara). Bentuk dalam kantung spora (Sporangium) Sporangiospora mempunyai flagela atau bulu cambuk sehingga mampu untuk bergerak. Pembentukan sporangium ini terjadi pada ujung hifa dengan jalan mengadakan pembengkakan. Jamur yang membentuk zoospora tergolong pada Phycomycetes yang bersifat akuatik, Pada Phycomycetes yang tidak bersifat akuatik tidak dibentuk spora yang dapat bergerak dan sporangiumnya kadang-kadang hanya rnempunyai satu spora saja.1. Sporangiospora : Spora dibentuk: didalam sporangium. Pembentukan sporangium terjadi pada sporangiospora (tangkai sporangium) yang ujungnya rnasuk agak kesebelah dalam sporangium dan disebut kolumela.2. Konidium : Spora yang dibentuk dalam ujung hifa khusus yang disebut konidiospore. Spora tersebut dibentuk oleh hifa dengan cara segmentasi. Jika tidak terlihat banyak perbedaan antara bentuk spora dan struktur hifa, yang membentuknya, disebut oidium. Konidium dapat pula terjadi pada sporangium yang berspora tunggal. Bentuk dan warna konidium. beraneka ragam, ada yang bersel satu ada pula yang bersel banyak, begitu pula ada yang berwarna gelap dan ada pula yang berwarna bening.3. Klamidospora : Bagian hifa yang membengkak berdinding tebal, bulat dan dapat terpisah sebagai sel resisten yang dibentuk dari sel-sel tertentu dari hifa, atau spora dan tidak mempunyai tangkai spora khusus. Klamidospora dibentuk diujung atau ditengah hifa atau spora biasa.

b. Reproduksi seksualSpora yang dibentuk secara seksual mempunyai nama yang berbeda antara lain:1. Oospora : merupakan hasil percampuran antara anteridiurn dan oogonium dimana sel jantan menyatu dengan inti oogonium.2. Zigospora : merupakan hasil percampuran menyeluruh antara dua gametangium.3. Askospora : Terbentuk dalam askus sebagai hasil percampuran antara nuklei dalam sel induk askus yang masing-masing berasal dari askogonium dan anteridium. 4. Basidiopore: Merupakan spora seksual pada Basidiomycetes yang terbentuk dalam basidium melalui sterigma.5. Teliospora : Merupakan spora yang terdapat pada Uredinales6. Aesiospora : Ustilagenales hanya terdapat teliospora. dll.Nutrisi untuk jamurJamur tidak mempunyai perakaran maupun khlorofil, sehingga tidak mampu membuat makanannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisinya maka jamur membutuhkan organisme lain. Kebanyakan jamur bersifat saprofit, parasit obligat, parasit fakultatif. Kebanyakan jamur parasit hanya dapat hidup pada tanaman dari genus, species atau kultivar tertentu saja, sehingga masing-masing jamur parasit biasanya hanya menyerang tanaman tertentu saja.

Peristiwa infeksiDiperkirakan sejumlah lebih dari 100.000 macam penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur.Jamur penyebab penyakit tanaman dapat menyerap zat makanan yang diperlukan jika sudah terjadi infeksi pada jaringan tanaman. Usaha patogen menyerang tanaman hingga terjadinya penyakit pada tanaman dapat dibedakan 3 macam stadium yaitu, pra-penetrasi, penetrasi dan pasca-penetrasi.Pada stadium pra-penetrasi hifa jamur atau spora mengadakan kontak pada permukaan tanaman inang. Spora jamur akan berkecambah atau akan terjadi pertumbuhan hifa jamur. Pada stadium ini tidak akan berlangsung sempurna, jika keadaan lingkungan tidak menunjang terjadinya pertumbuhan hifa atau perkecambahan spora. Seperti kelembaban yang tinggi.Pada stadium penetrasi maka hifa jamur patogen memasuki tanaman inang dengan berbagai cara:1. Melalui luka yang disebabkan oleh kerusakan mekanis atau serangga atau binatang lainnya serta oleh alat-alat pertanian yang digunakan petani saat perawatan tanaman.2. Melalui lubang alami seperti stomata atau mulut daun dan sebagainya 3. Melalui sobekan yang terjadi pada bagian permukaan tanaman yang disebabkan oleh pertumbuhan organ-organ tertentu seperti akar 4. Penetrasi langsung karena adanya tekanan mekanis oleh hifa jamur, reaksi kimia atau keduanya. Masuknya hifa ke dalam tanaman masih tergantung kepada keadaan lingkungan luar seperti kelembaban, suhu udara dll, tetapi sesudah berada di dalam jaringan tanaman maka keadaan fisiologi tanaman sangat menentukan sekali. Jika keadaan fisiologi tanaman tidak sesuai, maka hifa jamur akan tumbuh ke sel yang paling dekat dan masuk kedalam sel atau akan membentuk haustorium. Dengan cara demikian jamur akan mengabsorspsi zat makanan yang berada dalam protoplasma sel tanaman.

Selain merugikan tanaman karena pengambilan zat makanan dari sel tanaman, maka jamur dapat mengganggu aktivitas tanaman inang dengan berbagai cara seperti mengeluarkan enzirn pektinolitik atau selulolitik yang masing-masing dapat menguraikan zat pektin atau selulose. Selain itu jamur tersebut dapat mengeluarkan toksin yang disebarkan ke berbagai bagian tanaman lainnya dan menimbulkan kerusakan pada jaringan tanaman. Dengan adanya berbagai gangguan tersebut maka akan rnengganggu pertumbuhan tanaman sehingga akan timbul gejala penyakit.Jamur akan melanjutkan pertumbuhan dan membentuk spora untuk memperbanyak diri. Spora akan dilepaskan melalui permukaan tanaman untuk disebarkan. Proses seperti di atas akan berlangsung terus menerus.Gejala penyakitGejala penyakit ialah perubahan warna atau bentuk dari tanaman atau jaringan tanaman yang terserang oleh jamur. Penyebab penyakit dari golongan jamur ini dapat menyebabkan berbagai macam gejala penyakit, diantaranya yaitu;1. Gejala nekrosa yang berupa : Busuk akar, busuk pangkal batang, rebah kecambah (damping-off), kanker, anthracnose, bercak daun, kudis, blight, busuk lunak dan busuk kering.2. Gejala yang berupa perubahan bentuk tanaman inang antara lain : Akar berbentuk gada, puru , kudis sapu, daun keriting .3. Gejala-gejala lain seperti: layu, karat, embun (Mildew) dll.

PenyebaranPenyebaran jamur ini dapat terjadi dengan berbagai cara. Pembentukan spora a-seksual, merupakan cara cepat dalam melakukan perbanyakan dan penyebaran, sedangkan pembentukan tubuh buah di mana terdapat spora seksual dapat membantu jamur untuk dapat bertahan hidup dalam keadaan lingkungan yang kurang baik.

Spora a-seksual dibentuk dalam jumlah yang banyak dan disebarkan dengan mudah oleh angin, air atau serangga, tanah, alat pertanian, binatang dan sebagainya.Spora seksual seperti askospora harus dilepas dahulu dari askus dan tubuh buahnya dan kemudian baru terbawa oleh aliran air atau udara.Jamur patogen tanah dapat memperbanyak diri dalam tanah dan penyebarannya juga dilakukan dalam tanah antara lain dengan kontak antara akar tanaman, pada waktu pengolahan tanah, tanah yang mengandung patogen terbawa oleh air, angin atau melekat pada umbi atau bahan tanaman lainnya. Dengan terbawanya patogen oleh bahan tanaman, maka penyebaran patogen dapat terjadi dalam jarak jauh.

Beberapa agen penyebar yang biasa menyebarkan patogen yaitu:1. BijiBiji yang dipakai untuk benih dapat mengandung patogen dan dapat terbawa ketempat jauh.2. AnginAngin memegang peranan penting dalam menyebarkan spora dari satu tanaman ke tanaman lain atau dari satu daerah kedaerah lain. Banyak patogen mempertahankan diri di tempat-tempat terpencil dan dengan bantuan angin dapat menginfeksi pertanaman secara luas di tempat lain.3. AirDengan air yang mengalir dapat menyebarkan tanah yang mengandung patogen jamur sehingga seluruh kebun atau dikebun yang berdekatan dapat terkontaminasi. Percikan air hujan pada bagian tanaman yang mengandung spora dapat menyebarkan spora kebagian tanaman sebelah atasnya atau ketanaman yang berada disebelahnya.4. Serangga.Serangga yang merupakan hama bagi tanaman dapat sekaligus menjadi vektor bagi jamur patogen yang kebetulan menyerang tanaman yang sama dan disebarkan ke tempat lain.5. ManusiaManusia dengan tidak sadar dapat menyebarkan bagian jamur yang patogenik dari satu tanaman ketanaman lain dengan alat-alat pertanian atau benih tanaman yang terinfeksi.6. Bagian tanamanBagian tanaman yang sudah terserang penyakit dapat menyebarkan atau menularkan patogen ke tanaman lain yang masih sehat yang berdekatan atau bersinggungan. Cara bertahan hidupSelama tidak ada tanaman inang, jamur yang patogenik dapat bertahan hidup dengan berbagai cara. Patogen dapat bertahan hidup dalam tanah sebagai jamur saprofitik dalam tanah atau pada sisa tanaman. Selain itu dapat pula dibentuk klamidospora, spora, sel vegetatif atau sklerotium yang dorman dalam tanah atau pada sisa tanaman.Patogen yang terbawa benih dapat berupa miselium atau spora dorman yang terbawa pada permukaan benih (secara eksternal) atau dalam jaringan benih (secara internal). Rerumputan dan tanaman inang lain dapat merupakan media untuk melang-sungkan hidupnya patogen. Patogen tersebut dapat disebarkan lebih lanjut ke tanaman utama dengan berbagai cara.Contoh penyakit tanaman yang disebabkan oleh patogen jamur yaitu :1. Penyakit busuk daunTanaman Inang : Kentang, tomat Penyebab: jamur Phytophthora infestans (Mont.) de bary. Gejala: daun kentang yang terserang berbercak coklat sampai hitam. Mula-mula pada ujung atau sisi daun, hanya tampak beberapa milimeter, tetapi akhirnya meluas sampai ke seluruh daun dan tangkai daun. Penyakit ini mulai menyerang pangkal buah tomat, yang menimbulkan bercak berair yang berwarna hijau kelabu sampai coklat. Pengendalian: (1) tanaman yang telah terserang segera dicabut dan dibakar; (2) tanaman yang sakit tidak boleh dipendam di areal pertanaman kentang atau tomat; (3) menanam varietas tomat yang resisten; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (6) disemprot dengan fungisida, misalnya Kocide 54 WDG, Victory 80 WP, Starmyl 25 WP dll.2. Penyakit Downey MildewTanaman Inang : melon, semangka, timunPenyebab : jamur Pseudoperonospora cubensisGejala : daun tanaman yang terserang tampak bercak berwarna kuning kecoklatan, pada bercak terdapat massa spora berwarna coklat kehitaman. Gejala lebih lanjut daun akan mengering.Pengendalian : (1) tanaman yang telah terserang segera dicabut dan dibakar; (2) tanaman yang sakit tidak boleh dipendam di areal pertanaman; (3) menanam varietas yang resisten; (4) melakukan rotasi tanaman; (5) tanah yang telah dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; (6) disemprot dengan fungisida, misalnya Kocide 54 WDG, Victory 80 WP, Starmyl 25 WP dll.Bersambung

Djafaruddin. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (umum). Bumi aksara. Jakarta.Mekanisme Penyakit Tanaman dan Faktor yang Mempengaruhi

I. MEKANISME PENYAKIT TANAMANTumbuhan dikatakan sehat atau normal, apabila tumbuhan tersebut dapat melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensial genetik terbaik yang dimilikinya (Agrios, 2005). Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh patogen atau dipengaruhi oleh agensia abiotik. Penyakit tumbuhan akan muncul bila terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen (tumbuhan dan patogen). Untuk mendukung perkembangan penyakit maka harus adanya interaksi adanya tiga komponen yaitu patogen yang virulen, tanaman yang rentan dan lingkungan yang mendukung. Siklus hidup patogen dimulai dari tumbuh sampai menghasilkan alat reproduksi. Siklus penyakit meliputi perubahan-perubahan patogen di dalam tubuh tanaman dan rangkaian perubahan tanaman inang serta keberadaan patogen (siklus hidup patogen) di dalamnya dalam rentang waktu tertentu selama masa pertumbuhan tanaman. Kejadian penting dalam siklus penyakit meliputi : inokulasi (penularan), penetrasi (masuk tubuh), infeksi (pemanfaatan nutrien inang), invasi (perluasan serangan ke jaringan lain), penyebaran ke tempat lain dan pertahanan patogen.

1. Inokulasi atau penularanBagian dari patogen atau patogen yang terbawa agen tertentu yang mengadakan kontak dengan tanaman disebut inokulum atau penular. Dengan demikian inokulum merupakan bagian dari patogen atau patogen itu sendiri yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Pada jamur atau cendawan, inokulum dapat berupa miselium, spora, atau sklerotium. Pada bakteri, mikoplasma, dan virus, inokulumnya berupa individu bakteri, individu mikoplasma, dan patikel virus itu sendiri. Pada tumbuhan parasitik, inokulum dapat berupa fragmen tumbuhan atau biji dari tumbuhan parasitik tersebut. Pada nematoda, inokulum dapat berupa telur, larva, atau nematoda dewasa. Langkah-langkah yang terjadi pada proses inokulasi, dimulai dari : inokulum patogen sampai ke permukaan tubuh tanaman inang melalui perantaraan angin, air, serangga dan sebagainya. Meskipun inokulum yang dihasilkan patogen banyak sekali tetapi yang dapat mencapai tanaman inang yang sesuai hanya sedikit sekali. Beberapa tipe inokulum yang terbawa tanah, seperti zoospora dan nematoda dapat mencapai tanaman inang yang sesuai melalui substansi yang dikeluarkan oleh akar tanaman.Semua patogen memulai melakukan serangan pada tingkat pertumbuhan vegetatif. Dengan demikian, spora jamur dan biji tumbuhan parasitik harus berkecambah terlebih dahulu. Untuk melakukan perkecambahan diperlukan suhu yang sesuai dan kelembaban dalam bentuk lapisan air pada permukaan tanaman. Keadaan basah atau bentuk lapisan air ini harus berlangsung cukup lama sampai patogen mampu masuk atau melakukan penetrasi ke dalam sel atau jaringan. Jika hanya berlangsung sebentar maka patogen akan kekeringan dan mati, sehingga gagal melakukan serangan.

2. PenetrasiPenetrasi merupakan proses masuknya patogen atau bagian dari patogen ke dalam sel, jaringan atau tubuh tanaman inang. Patogen melakukan penetrasi dari permukaan tanaman ke dalam sel, jaringan atau tubuh tanaman inang melalui empat macam cara, yaitu secara langsung menembus permukaan tubuh tanaman, melalui lubang-lubang alami, melalui luka, dan melalui perantara (pembawa, vektor). Ada patogen yang dapat melakukan penetrasi melalui beberapa macam cara dan ada pula yang hanya dapat melakukan penetrasi melalui satu macam cara saja. Sering patogen melakukan penetrasi terhadap sel-sel tanaman yang tidak rentan sehingga patogen tidak mampu melakukan proses selanjutnya atau bahkan patogen mati tanpa menyebabkan tanaman menjadi sakit. Tumbuhan parasitik dan nematoda melakukan penetrasi dengan cara langsung. Kebanyakan jamur parasit melakukan penetrasi pada jaringan tanaman dengan secara langsung. Spora jamur yang berkecambah akan membentuk buluh kecambah yang dapat digunakan untuk melakukan penetrasi, baik langsung menembus permukaan maupun melalui lubang alami dan luka. Bakteri biasanya melakukan penetrasi melalui luka atau dimasukan oleh perantara tertentu dan sedikit sekali yang masuk melalui lubang-lubang alami permukaan tanaman. Virus dan mikoplasma dapat melakukan penetrasi dengan melalui luka atau dimasukan oleh perantara atau vektor. Bakteri, virus, dan mikoplasma tidak pernah melakukan penetrasi secara langsung.3. InfeksiInfeksi merupakan suatu proses dimulainya patogen memanfaatkan nutrien (sari makanan) dari inang. Proses ini terjadi setelah patogen melakukan kontak dengan sel-sel atau jaringan rentan dan mendapatkan nutrien dari sel-sel atau jaringan tersebut. Selama proses infeksi, patogen akan tumbuh dan berkembang di dalam jaringan tanaman.Infeksi yang terjadi pada tanaman inang, akan menghasilkan gejala penyakit yang tampak dari luar seperti : menguning, berubah bentuk (malformasi), atau bercak (nekrotik). Beberapa proses infeksi dapat bersifat laten atau tidak menimbulkan gejala yang tampak mata, akan tetapi pada saat keadaan lingkungan lebih sesuai untuk pertumbuhan patogen atau pada tingkat pertumbuhan tanaman selanjutnya, patogen akan melanjutkan pertumbuhannya, sehingga tanaman menampakan gejala sakit.4. InvasiInvasi merupakan tahap pertumbuhan dan perkembangan patogen setelah terjadi infeksi. Individu jamur dan tumbuhan parasitik umumnya melakukan invasi pada tanaman dimulai sejak proses infeksi dengan cara tumbuh dalam jaringan tanaman inang, sehingga tanaman inang selain kehilangan nutrien, sel-selnya atau jaringan juga rusak karenanya. Bakteri, mikoplasma, virus, dan nematoda melakukan invasi dan menginfeksi jaringan baru di dalam tubuh tanaman dengan jalan menghasilkan keturunan (individu-individu patogen) dalam jaringan yang terinfeksi. Keturunan patogen ini kemudian akan terpindah secara pasif ke dalam sel-sel jaringan lain melalui plasmodesmata (untuk virus), floem (untuk virus, mikoplasma), xilem (untuk beberapa jenis bakteri) atau dapat pula berpindah secara aktif dengan jalan berenang dalam lapisan air, seperti nematoda dan beberapa jenis bakteri motil (mempunyai alat gerak).Patogen tanaman melakukan perkembangbiakan menggunakan beberapa cara. Jamur dengan membentuk spora, baik spora seksual maupun spora aseksual. Tumbuhan parasit melakukan perkembangbiakan menggunakan biji. Bakteri, dan mikoplasma berkembangbiak dengan membelah (fisi) sel. Virus melakukan replikasi pada sel-sel tanaman inang, dan nematoda berkembangbiak dengan bertelur.5. PenyebaranPenyebaran patogen berarti proses berpindahnya patogen atau inokulum dari sumbernya ke tempat lain. Penyebaran patogen dapat terjadi secara aktif maupun pasif. Penyebaran pasif yang berperan besar dalam menimbulkan penyakit, yaitu dengan perantaraan angin, air, hewan (terutama serangga), dan manusia. Beberapa patogen dapat melakukan penyebaran secara aktif, misalnya nematoda, zoospora dan bakteri motil. Ketiga macam inokulum ini mampu berpindah dalam jarak yang relatif pendek (mungkin hanya beberapa milimeter atau sentimeter) dengan menggunakan kekuatan sendiri sehingga kurang efektif dari segi perkembangan penyakit.I. FAKTOR PENYEBAB PENYAKITDari konsep segitiga gangguan, jelas bahwa penyakit dapat timbul dan berkembang apabila ada interaksi antara tanaman rentan dengan patogen yang virulen pada lingkungan yang mendukung pertumbuhan patogen atau lingkungan yang kurang sesuai untuk tanaman. Kerentanan tanaman dan virulensi patogen tidak berubah pada tanaman yang sama selama beberapa hari hingga beberapa minggu, akan tetapi keadaan lingkungan dapat berubah secara tiba-tiba dalam tingkatan yang bervariasi. Oleh karena itu, lingkungan dapat menyebabkan terjadinya perubahan perkembangan penyakit menjadi lebih cepat atau lebih lambat.

(Agrios, 1996)Sebagaimana yang telah dijabarkan di atas bahwa terjadinnya suatu penyakit paling sedikit diperlukan tiga faktor yang mendukung, yaitu tanaman inang atau host, penyebab penyakit atau pathogen dan faktor lingkungan.1. Tanaman InangPengaruh tanaman inang terhadapnya timbulnya suatu penyakit tergantung dari jenis tanaman inang, kerentanan tanaman, bentuk dan tingkat pertumbuhan, struktur dan kerapatan populasi, kesehatan tanaman dan ketahanan inang. Tanaman inang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : Tanaman inang rentan : inang yang mudah terserang pathogen sementara pada kondisi sama dan pathogen sama, inang lain resisten. Tanaman inang resisten : Inang yang tahan terhadap serangan pathogen sementara pada kondisi sama dan pathogen sama, inang lain rentan. Tanaman inang toleran : inang yang rentan tetapi inang tersebut masih mampu menghasilkan produk yang ekonomis. Tanaman inang sekunder : inang yang bukan menjadi makanan utama. Tanaman inang primer : inang yang memang menjadi tempat dan sumber nutrisi makanan utama/pokok dari pathogen. Tanaman inang alternative : tempat dan nutrisi makanan jika tidak ada inang sekunder, primer dimana pathogen dimasing-masing inang bias menyelesaikan siklusnya. Tanaman inang perantara : inang yang dapat dijadikan perantara untuk menyelesaikan siklus penyakit. Keberadaan inang ini pada salah satu jenis penyakit menjadi penting, karena tanpa inang perantara ini meskipun pathogen ada dan inang utama ada, pathogen akan mati sehingga tidak akan terjadi penyakit. 2. PatogenPathogen adalah organism hidup yang mayoritas bersifat mikro dan mampu untuk dapat menimbulkan penyakit pada tanaman atau tumbuhan. Mikroorganisme tersebut antara lain fungi, bakteri, virus, nematoda mikoplasma, spiroplasma dan riketsia.Pengaruh komponen pathogen dalam timbulnya penyakit sangat tergantung pada kehadiran pathogen, jumlah populasi pathogen, kemampuan pathogen untuk menimbulkan penyakit yaitu berupa kemampuan menginfeksi (virulensi) dan kemampuan menyerang tanaman inang (agresivitas), kemampuan adaptasi patogen, penyebaran, ketahanan hidup dan kemampuan berkembangbiak pathogen.Kemampuan pathogen menyerang tanaman inang dipengaruhi oleh senjata yang dimiliki oleh pathogen, dimana senjata ini sangat tergantung pada jenis pathogen itu sendiri. Secara umum senjata yang dimiliki pathogen untuk menyerang tanaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu fisik-mekanik dan biokimia. Senjata fisik-mekanik dapat berupa jarum (stilet) seperti yang dimiliki nematode atau berupa austarium yang dimiliki oleh fungi. Sedangkan yang biokimia dapat berupa enzim, toksin, antibiotic, zat pengatur tumbuh (ZPT) dan senyawa yang berfungsi sebagai racun atau penyumbatAgrios, G. N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.s

Anonim. 2008. Ralstonia solanacearum. . Diakses pada tanggal 18 Desember 2010.

Anonim. 2009. Diseases. . Diakses pada tanggal 18 Desember 2010.Ramage, G., VandeWalle K, Wickes BL, LpezRibot JL. 2001. Characteristics of biofilm formation by Candida albicans. Rev Iberoam Micol 18:163170.

Dicklow, M. B. 2010. Clubroot of brassicas. . Diakses pada tanggal 18 Desember 2010.

El Frandho, E. 2010. Layu bakteri. . Diakses pada tanggal 18 Desember 2010.

Muhidin. 1993. Dasar Hama dan Penyakit Tumbuhan. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Purnomo, R. 2010. CABMV Penyakit utama pada tanaman kacang panjang. . Diakses pada tanggal 18 Desember 2010.

Warren, Levinson. 2008. Review of Medical Microbiology & Immunology Tenth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.