Dpmd 04 Sr Urinalisis

3

Click here to load reader

description

DPMD analisa urine

Transcript of Dpmd 04 Sr Urinalisis

Page 1: Dpmd 04 Sr Urinalisis

Bagian: DPMD 04 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

1 dari 3

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

SR-Med-04 PENJELASAN TEKNIS KHUSUS AKREDITASI LABORATORIUM

URINALISIS

1. Pendahuluan 1.1 a) Dokumen ini menjelaskan penjelasan teknis khusus yang harus dipenuhi oleh

laboratorium kilinik/medik untuk pengujian kimia klinik sebelum diakreditasi. b) Dokumen ini harus dipelajari bersamaan dengan ISO 15189 tentang “Laboratorium

Medik : Persyaratan Khusus untuk Mutu dan Kompetensi”.

2. Penjelasan Teknis Umum : SR-Med 01

2.1 Penjelasan Teknis Umum (SR-Med 01) berlaku untuk pengujian haematologi, yaitu :

• Personel

• Pengambilan dan penanganan sampel

• Fasilitas fisik

• Reagensia

• Bahan acuan

• Metode pengujian dan validasi metoda

• Pemeliharaan peralatan

• Kalibrasi peralatan

• Pengendalian mutu dan uji profisiensi

• Keselamatan laboratorium

• Sampel arsip

• Penanganan limbah

• Pelaporan hasil

Page 2: Dpmd 04 Sr Urinalisis

Bagian: DPMD 04 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

2 dari 3

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

3. Pengendalian Mutu dan Uji Profisiensi

3.1. Merujuk ke pengendalian mutu dan uji profisiensi pada Penjelasan Teknis Umum : SR-Med 01. Dengan tambahan sebagai berikut :

3.2. Sampel kontrol hendaknya diintegrasikan dalam kerja rutin laboratorium untuk dianalisa oleh personel yang rutin melakukan pengujian sampel pasien.

3.3. Kaji ulang hasil pengendalian mutu sedikitnya dilakukan mingguan oleh supervisor dan bulanan oleh direktur laboratorium dan harus didokumentasikan.

3.4. Tindakan perbaikan yang dilakukan untuk menjawab hasil yang tidak dapat diterima harus didokumentasikan.

4. Manual Prosedur

4.1. Manual harus mencakup prinsip, signifikansi klinis, jenis spesimen, reagen yang diperlukan, kalibrasi, pengawasan, langkah-langkah prosedural, perhitungan, rentang acuan, dan interpretasi.

4.2. Hendaknya disediakan gambaran elemen sedimen urin dan tersedia pada meja kerja ahli teknologi. Hal tersebut harus dikaji ulang setiap tahun oleh direktur laboratorium atau supervisor untuk menjamin bahwa protokol teknik lengkap dan mutakhir.

5. Penanganan Spesimen

5.1. Merujuk pada pengumpulan dan penanganan sampel yang diuji yang ada dalam Penjelasan Teknis Umum : SR-Med 01. Dengan tambahan sebagai berikut :

5.2. Instruksi hendaknya disediakan untuk pasien dalam hal pengumpulan spesimen yang bersih.

5.3. Instruksi yang tertulis hendaknya diberikan tentang pengawetan dan penyimpanan ketika spesimen dikumpulkan untuk pengujian tertentu dan ketika spesimen tidak dapat diperiksa dalam waktu 2 jam pengumpulan.

5.4. Persyaratan penolakan spesimen yang tidak dapat diterima hendaknya dispesifikasikan dan penempatan semua spesimen yang tidak dapat diterima didokumentasikan pada rekaman pengembangan mutu.

5.5. Harus ada mekanisme untuk memberitahukan dokter dan menjelaskan ketidaksesuaian spesimen yang ditangani.

Page 3: Dpmd 04 Sr Urinalisis

Bagian: DPMD 04 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

3 dari 3

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

6. Instrumen dan Peralatan

6.1. Refractometer atau dipstick dengan kemampuan gravitasi spesifik hendaknya diperiksa secara berkala dengan larutan standar. Osmometer harus diperiksa perhari penggunaannya dengan kontrol yang diketahui osmolalitinya.

7. Bagian Urinalisis

7.1. Elemen dari urinalisis bervariasi sesuai dengan populasi pasien yang dilayani dan kebutuhan klinisi. Urinalisis dapat mencakup hal berikut ini : glukosa, protein, darah/hemoglobin, leukosit, esterase, nitrit, gravitasi khusus, blilrubin, ketone, pH, dan urobilinogen. Penggunaannya hendaknya ditinjau kembali dengan staf medik yang bekerja pada laboratorium.

7.2. Bahan acuan atlas, grafik atau photomicrographs harus tersedia untuk membantu mengidentifikasi secara mikroskopik unsur sedimen. Penemuan mikroskopik hendaknya dikorelasikan dengan hasil makroskopik.

8. Kontrol dan Standar

8.1. Hendaknya tersedia sebuah protokol pemrosesan bahan acuan kualitas dari sesuatu yang diketahui komposisinya. Kontrol-kontrol tersebut hendaknya digunakan secara berkala untuk memeriksa reaktivitas dan keakuratan prosedur kualitatif (protein, glukosa, dll)

8.2. Spesimen yang berlaku sebagai kontrol hendaknya diuji dengan perlakuan yang sama seperti sampel pasien dan hasil dari kontrol hendaknya diverifikasi keberterimaannya sebelum hasil dilaporkan.

9. Pelaporan Hasil Urin

9.1. Merujuk pelaporan hasil pengujian dalam Penjelasan Teknis Umum : SR-Med 01 dengan tambahan, jika mungkin, hendaknya berisi semua hasil dengan interval acuan. Emergency atau hasil stat hendaknya dilaporkan dalam waktu 1 jam setelah penerimaan spesimen. Sedangkan waktu pelaporan untuk pelayanan rutin sehari-hari adalah 4-8 jam.