087 836 460 238, Olx Rumah Dijual Tanpa DP Pamulang, Residence Tanpa DP Pamulang
DP Paru
description
Transcript of DP Paru
Anamnesa &
Pemeriksaan fisik parudr. Arimbi, Sp.P
Ilmu Penyakit Dalam FK - UWK Surabaya
PembagianPembagian AutoAuto anamnesa anamnesa & & Hetero AHetero Anamnesanamnesa
Dasar AnamnnesaDasar Anamnnesa Keluhan Utama Keluhan Utama
Riwayat penyakit Riwayat penyakit sekarang sekarang Riwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit dahulu
Pola AnamnesaPola Anamnesa Berurutan sesuai Berurutan sesuai waktu terjadinya waktu terjadinya
Dikembangkan dari Dikembangkan dari keluhan utamakeluhan utama
Diarahkan sesuai Diarahkan sesuai kecurigaan penyakitkecurigaan penyakit
Dibuat diferential Dibuat diferential diagnose diagnose
Anamnesa .................
4 4 Gejala Gejala U Utamatama ::o BatukBatuk tanpa darah tanpa daraho Batuk darahBatuk daraho Sesak napasSesak napas ( dengan suara ( dengan suara
tambahan / tidak )tambahan / tidak )o Nyeri dadaNyeri dada
Anamnesa .................
Batuk tanpa darah : Frekwensi batuk:Frekwensi batuk: Intermitent / PersistentIntermitent / PersistentLama terjadinya : AkutAkut / / KronisKronis Progresifitas batuk :Progresifitas batuk : memberat / tetapmemberat / tetap Keadaan yang mempengaruhi / Keadaan yang mempengaruhi /
memperberat batuk:memperberat batuk: makanan, cuaca, makanan, cuaca, posisi tidur,posisi tubuh, dan aktifitasposisi tidur,posisi tubuh, dan aktifitas
Batuk berdahak / tidakBatuk berdahak / tidak DahakDahak: : BeningBening, , Keruh ( kekuningan / Keruh ( kekuningan /
kehijauan )kehijauan )
Berbau / tidak berbauBerbau / tidak berbau
Anamnesa .................
Batuk DarahBatuk Darah Bedakan Batuk darah / muntah Bedakan Batuk darah / muntah
darahdarah Volume HaemoptisisVolume Haemoptisis
Profuse : 600 cc / hari atau 300 cc / Profuse : 600 cc / hari atau 300 cc / kalikali
Minimal : < 100 cc / hariMinimal : < 100 cc / hari Frekwensi terjadinyaFrekwensi terjadinya
- Single haemoptisis ( jarak > 7 hari )- Single haemoptisis ( jarak > 7 hari )
- Repeated haemoptisis ( jarak - Repeated haemoptisis ( jarak << 7 7 hari )hari )
Anamnesa .................
Sesak NapasSesak Napaso Onset sesakOnset sesak mendadak berat , bertahap mendadak berat , bertahap
memberat memberat o Progresifitas sesakProgresifitas sesak p progresif menahun, rogresif menahun,
paroksismalparoksismal be berulangrulang o Intensitas sesakIntensitas sesak memberat, stabil sesak memberat, stabil sesak o Dipengaruhi posisi tidur / aktifitasDipengaruhi posisi tidur / aktifitaso Dipengaruhi adanya alergenDipengaruhi adanya alergen cuaca / cuaca /
makanan / stress makanan / stress o Riwayat keluarga AlergiRiwayat keluarga Alergi asma,rhinitis,exim asma,rhinitis,eximo Suara yang menyertai saat terjadi Sesak
Anamnesa .................
Sesak Napas dengnan Suara Tambahan Ronkhi Kering / mengi :
Ekspirasi ( obs.sal.napas kecil )
Inspirasi (obs.sal.napas besar ) Ronkhi Basah / rales :
Basah kasar ( alveoli paru )
Basah halus ( parenkhim paru )
-
Anamnesa .................
Nyeri DadaNyeri Dada Waktu nyeriWaktu nyeri Saat InspirasiSaat Inspirasi / / EkspirasiEkspirasi Sifat nyeriSifat nyeri TTerlokalisir erlokalisir
MMenyebar enyebar
TTembus ke punggungembus ke punggung Intensitas nIntensitas nyeriyeri Tetap /Tetap / makin makin memberatmemberat Rasa tambahan Rasa tambahan Nyeri disertai Nyeri disertai rasa berat di rasa berat di
dadadada
Nyeri disertai rasa ditekanNyeri disertai rasa ditekan
Anamnesa .................
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN FISIK PARUFISIK PARU
SARAT OPTIMAL PEMERIKSAAN FISIK PARU :SARAT OPTIMAL PEMERIKSAAN FISIK PARU :• Posisi penderita duduk tegak, kecuali bila Posisi penderita duduk tegak, kecuali bila
tak memungkinkan karena penyakit / tak memungkinkan karena penyakit / keadaan penderita. keadaan penderita.
• Pemeriksa membayangkan pembagian Pemeriksa membayangkan pembagian permukaan dada dan punggung penderita permukaan dada dan punggung penderita menjadi beberapa area.menjadi beberapa area.
• Bandingkan paru kiri kanan pd sisi muka, Bandingkan paru kiri kanan pd sisi muka, belakang , dan samping saat belakang , dan samping saat Inspeksi, Inspeksi, Palpasi, Perkusi atau Auskultasi .Palpasi, Perkusi atau Auskultasi .
• Memeriksa dengan teliti sisi paru yang di Memeriksa dengan teliti sisi paru yang di temukan mengalami gangguan / kelainan.temukan mengalami gangguan / kelainan.
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
Membayangkan pembagian
permukaan dada penderita
menjadi beberapa area
a b
d
e
c
f
g h
i j
k l
m n
o p
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
bi
dc
fe
Membayangkan pembagian permukaan pungggungPenderita menjadi
beberapa area
a
k
m
o g h p
n
l
j
Dasar Pemeriksaan Fisik Paru Dasar Pemeriksaan Fisik Paru adalah:adalah:
AA. Pengetahuan. Pengetahuan teori dasarteori dasar diagnose fisik diagnose fisik paru.paru.
B. Pengetahuan B. Pengetahuan terapanterapan diagnose fisik diagnose fisik paru.paru.
C. C. Tanda fisikTanda fisik kelainan paru dasarkelainan paru dasar
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
A. A. Pengetahuan Pengetahuan Teori Dasar Teori Dasar Diagnose Fisik ParuDiagnose Fisik Paru
Jaringan paru, pleura, Jaringan paru, pleura,
dinding toraksdinding toraks, otot dinding dada, otot dinding dada
↓↓ KelainanKelainan
Perubahan sifat fisikPerubahan sifat fisik↓↓
Bentuk / Bentuk / volumevolume paru paru Distensibilitas / Distensibilitas / pergerakanpergerakan paru paru
Penghantaran Penghantaran getarangetaran paru paru
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
Perubahan Bentuk / Volume ParuPerubahan Bentuk / Volume Paru
Bentuk Bentuk mengecilmengecil - - AtelektasisAtelektasis - - FibrosisFibrosis
- - SwarteSwarte - - AgenesisAgenesis
Bentuk Bentuk membesarmembesar - - EmphysemaEmphysema
- - Efusi pleuraEfusi pleura
- - PneumotoraksPneumotoraks
Bentuk Bentuk tetaptetap - - KonsolidasiKonsolidasi
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
Emphysematous Lung :- Paru memanjang- Diafragma mendatar- ICS mendatar- jantunmg memanjang / tears drop
Perselubungan Pada hemitoraks kanan dengan sinus frenicus costalis kanan tumpul Efusi pleura kanan
Paru kanan kolaps / kempesakibat adanya udaradi ruang intrapleura Pneumotorak kanan
PneumoniaInfiltrat dng Air bronchogram/konsolidasi di parahiler kanan paru
Disensibilitas / Disensibilitas / Pergerakan Dinding DadaPergerakan Dinding Dada
Penurunan pergerakanPenurunan pergerakan dinding toraks dinding toraks::
-- Gangguan otot napas Gangguan otot napas ( polio ( polio / / musc. musc. ddistrofia )istrofia )
-- Tahanan dinding dada meningkat Tahanan dinding dada meningkat ( obesitas )( obesitas )
-- Kemampuan gerak paru menurun Kemampuan gerak paru menurun ( konsolidasi, fibrosis,( konsolidasi, fibrosis,
atelektasis )atelektasis )
-- Jaringan paru tertekan Jaringan paru tertekan ( Efusi, ( Efusi, Pneumotoraks, Tumor paru )Pneumotoraks, Tumor paru )
-- Hiperinflasi / elastic recoil menurun Hiperinflasi / elastic recoil menurun ( PPOK )( PPOK )
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
Penghantaran GetaranPenghantaran Getaran Paru Paru
NadaNada Frekwensi Frekwensi
Panjang tabungPanjang tabung
Diameter tabungDiameter tabung
IntensitasIntensitas Energi Energi
FrekwensiFrekwensi
Pergantian Pergantian mediummedium
TimbreTimbre / / KwalitasKwalitas Nada Nada dasardasar
OvertoneOvertone
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
B. B. Pengetahuan Terapan Pengetahuan Terapan Diagnose Fisik ParuDiagnose Fisik Paru
Struktur dalam ronga dadaStruktur dalam ronga dada::o Garis –garis pada permukaan Garis –garis pada permukaan
dadadadao Posisi fisura paruPosisi fisura paruo InspeksiInspeksio PalpasiPalpasio PerkusiPerkusio AuskultasiAuskultasi
PEMERIKSAAN FISIK PARU ...................
INSPEKSI
Bentuk dan ukuran toraksBentuk dan ukuran toraks Garis Garis imanjinerimanjiner pada dinding pada dinding
dadadada Otot – otot bantu pernapasanOtot – otot bantu pernapasan Tulang iga & ruang antar igaTulang iga & ruang antar iga Fosa jugularis, infra / supra Fosa jugularis, infra / supra
claviculaeclaviculae Tipe & frekwensi pernapasanTipe & frekwensi pernapasan
INSPEKSI................
Tulang Penyusun Rongga Dada
Costae 1 s/d 7 Costae Sejati
Costae 8 s/d 10 Costae Palsu
Costae 11 dan 12 Costae Melayang
A. Osteo CostalisB. Cartilagines CostalisC. Curvature CostalisD. Costae PalsuE. Costae PalsuF. Costae MelayangG. Costae MelayangH. Corpus Vertebrae
ThoracalisI. Prox. Xiphoideus /
cauda sternumJ. Corpus sterni K. Caput / manubrium
SterniL. Caput Sternal
JunctionN. Angulus Sterni
( Ludovicii )M. Fossa jugularis
N
Cavum Thoraks Posisi Anterior – Lateral - Posterior
OTOT INSPIRASISternocleidomastoideusTrapeziusScalenusIntercostalis EksternusDiafragma
OTOT EKSPIRASIIntercostalis InternusObliqua EksternaObliqua InternaTranversus AbdominisRectus Abdominis
a.Mid Sternal Line
b.Mid Clavicular Line
c.Anterior Axillar Line
Garis Imajiner dilihat dari depan .
INSPEKSI................
a.Mid vertebrae lineb.Mid scapular line
Garis Imajiner dilihat dari Belakang / Punggung
INSPEKSI................
a.Mid vertebrae lineb.Mid scapular line
Garis Imajiner dilihat dari Belakang / Punggung
INSPEKSI................
a.Anterior axillar Lineb. Mid Axillar Linec. Posterior Axillar Line
INSPEKSI................
Garis Imajiner dilihat dari Samping
Bronkus kanan Bronkus kiri
Trakhea
INSPEKSI................
Fosa jugularis
Membayangkan trakhea dan percabangan bronkhus( dari depan )
x
T4
Bronkus kiriBronkus kanan
INSPEKSI...............
x
Membayangkan trakhea dan percabangan bronkhus( dari belakang )
Costae 5
Costae 5
Costae 6
Fis. obliqua
Fis. Mayor
Lob. sup
Lob. sup
Lob. med
Lob. Inf
Lob. Inf
Membayangkan Lobus dan Fisura Paru dari Depan x
x
INSPEKSI................
Costae 5Costae 5
Proc.sp.th 3
Lob. i nf
Lob.Inf
Lob. sup
Lob. sup
Fis. Mayor
INSPEKSI................
Membayangkan Lobus dan Fisura Paru dari Belakang / Punggung
xx
Proc.sp.Th3
Costae 4
Costae 6Costae 5
Fisura obliqua
Lob. sup
Lob. Inf
Lob. Med
Membayangkan Lobus dan Fisura Paru Kanan( dari sisi samping )
INSPEKSI................
X Fisura Mayor
Proc.sp.Th.3
Fisura obliqua
Costae 6
Lob. sup
Lob. Inf
Membayangkan Lobus dan Fisura Paru Kiri ( dari sisi samping )
INSPEKSI................
x
x
Bentuk ThorakBentuk Thorak Pectus Excavatum Pectus Excavatum ( sternum cekung )( sternum cekung ) Barrel chest Barrel chest ( PA = Lat / tong anggur )( PA = Lat / tong anggur ) Pigeon Chest Pigeon Chest ( sternum cembung )( sternum cembung ) Scoliosis Scoliosis ( pd posisi lat. spt huruf ( pd posisi lat. spt huruf SS ) ) Kifosis Kifosis ( punggung bengkok ke depan )( punggung bengkok ke depan ) Gibus Gibus ( penonjolan tulang pada cervico ( penonjolan tulang pada cervico
thorak) thorak) Lordosis Lordosis ( dada terlalu membusung )( dada terlalu membusung ) Rachitis Rosary Rachitis Rosary ( tulang iga seperti ( tulang iga seperti
tasbih ) tasbih )
INSPEKSI................
Pectus Excavatum
Barrel ChestNB
Pigeon Chest
GIBUS
Scoliosis
Scoliosis
Kifosis
Kifosis - Lordosis
Kelainan Tipe Pernapasan Kelainan Tipe Pernapasan Dispneu Dispneu kel. sesak secara subyektifkel. sesak secara subyektif Ortopneu Ortopneu sesak saat posisi berbaring sesak saat posisi berbaring Polipneu Polipneu frekwensi napas meningkat frekwensi napas meningkat Hiperpneu Hiperpneu kekedalaman napas meningkat dalaman napas meningkat Kusmaul Kusmaul frek & kedalaman napas frek & kedalaman napas
mmeningkateningkat Bradipneu Bradipneu frek napas turun & dangkal frek napas turun & dangkal
INSPEKSI................
Kelainan Tipe Pernapasan Kelainan Tipe Pernapasan Cheyne stokesCheyne stokes : kusmaul dg ritme tak teratur : kusmaul dg ritme tak teratur BiotBiot : hiperpneu & apneu berganti : hiperpneu & apneu berganti
mendadakmendadak ApneuApneu : henti napas: henti napas PNDPND ( Paroxismal Nocturnal Dyspneu ) : ( Paroxismal Nocturnal Dyspneu ) :
tterbangun malam hari karena erbangun malam hari karena sesaksesak
DOEDOE ( Dyspneu On Effort ) : sesak saat ( Dyspneu On Effort ) : sesak saat beraktivitasberaktivitas
AsmatisAsmatis :sesak disertai bunyi mengi/ :sesak disertai bunyi mengi/ whezzing whezzing
INSPEKSI................
PALPASI
Posisi mediastinum : Posisi mediastinum : deviasi tdeviasi trakhearakhea & & iktus kordis iktus kordis MemastikanMemastikan posisi posisi costae dan adanya costae dan adanya
penyempitan pada penyempitan pada ICSICS Pembesaran Pembesaran kkelenjar getah beningelenjar getah bening ( ( leherleher, , suprasupra / /
infra infra klavikulaklavikula & axila & axila) ) lokasi, ukuran, lokasi, ukuran, konsistensi, sokonsistensi, solliter/multipel, mobilitas, nyeri tekaniter/multipel, mobilitas, nyeri tekan
Massa Massa ( ( lokasi, ukuran, konsistensi,lokasi, ukuran, konsistensi, mobilitas, mobilitas, nyerinyeri ) )
Pergerakan lobus paru dan diafragmaPergerakan lobus paru dan diafragma Fremitus Fremitus vokal vokal ( frem raba & frem dengar )( frem raba & frem dengar ) Gesekan pleuraGesekan pleura ( pleural friction rub ( pleural friction rub pada pleuritis pada pleuritis
sicca )sicca )
Palpasi ...................
aa
a. Palpasi pergerakan dinding dada depan/ lob. Sup ( Posisi duduk )b. Palpasi pergerakan dinding dada depan / lob. Sup ( Posisi Terlentang )
PALPASI DINDING DADA DEPAN (1)
a. Palpasi Dinding Dada Tengah / Lob. Mediusb. Palpasi Dinding Dada Bawah / Lob. Inferior
PALPASI DINDING DADA DEPAN ( 2 )
a.Palp. Fremitus Vokal dr. dpn / Lob. Sup ( Pos. Duduk)b.Palp. Fremitus Vokal dr. dpn / Lob. Sup ( Pos. Terlentang )
PALPASI DINDING DADA DEPAN ( 3 )
a. Palpasi Fremitus Vokal dr. dpn / Lob. Med ( Pos. Duduk )b. Palpasi Fremitus Vokal dr. dpn / Lob. Inf ( Pos. Duduk )
PALPASI DINDING DADA DEPAN ( 4 )
a.Palpasi lob. Superiorb.Palpasi lob. Mediusc.Palpasi lob. inferior
PALPASI DINDING SISI BELAKANG
PERKUSI
Batas Paru jantung, Paru Lambung Batas Paru jantung, Paru Lambung dandan Paru Paru HatiHati
Lebarnya mediastinumLebarnya mediastinum
Daerah supra claviculae, kronig istmusDaerah supra claviculae, kronig istmus
Batas paru belakang bawahBatas paru belakang bawah ( Ekserkusi ( Ekserkusi diafragma )diafragma )
Membayangkan proyeksi lobusMembayangkan proyeksi lobus pd dinding pd dinding torakstoraks
Perkusi...................
Timpani : Udara 100 % mengisi organ ( lambung )Hypersonor : Udara 75 % mengisi organ
( Emphysematous Lung, Pneumothoraks ) Sonor : Udara 50% mengisi organ ( Paru normal )Redup : Udara < 25% mengisi organ, 75 % cairan
( Efusi Pleura, massa / tumor ) Pekak : Jar. padat mengisi seluruhnya
( hati, jantung, ginjal )
Perkusi...................
Perkusi pada Dada Depan atas / Lob. Superior Posisi
Penderita Duduk
PERKUSI ( 1 )
a .Perkusi Tak Langsung pada Punggung – Posisi Duduk b. Perkusi Langsung pada Punggung – Posisi Duduk
PERKUSI ( 2 )
a.Perkusi Tidak Langsung – Ujung Jari Tengah tangan kanan sebagai Pleksor
& Jari Tengah Tangan Kiri sebagai Pleksimeter b.Perkusi Langsung - Dengan Ibu Jari tangan kiri pada Punggungc. Perkusi dada depan atas / lob. Superior ( Posisi terlentang )
PERKUSI ( 3 )
bb
Batas Organ Sekitar Terhadap ParuBatas Organ Sekitar Terhadap Paru ( 1 )( 1 )
## Batas Batas Paru – JantungParu – Jantung : :
- ICS V MCL kiri ( apeks = ventrikel - ICS V MCL kiri ( apeks = ventrikel kiri )kiri )
- ICS IV Parasternal kanan ( ventrikel - ICS IV Parasternal kanan ( ventrikel kanan )kanan )
- ICS III Parasternal kiri ( atrium kiri )- ICS III Parasternal kiri ( atrium kiri )
- ICS III Parasternal kanan ( atrium - ICS III Parasternal kanan ( atrium kanan )kanan )
## Batas Batas Paru – HatiParu – Hati ( redup – pekak ) ( redup – pekak )
- ICS IV – VI Mid axillar line kanan- ICS IV – VI Mid axillar line kanan
- ICS VI – VIII Posterior axillar line - ICS VI – VIII Posterior axillar line kanankanan
Perkusi...................
1.Batas Isthmus Kronig
2.Pekak Jantung relatif
3.Pekak Jantung Absolut4. Timpani
( Semilunar Traub )5. Redup Hati6. Pekak Hati
a.Garis Ellis Damoiseaub.Cairan Pleura ( pada Efusi Pleura )
Batas Organ Sekitar Terhadap ParuBatas Organ Sekitar Terhadap Paru ( 2 )( 2 )
## Batas Batas Paru-LambungParu-Lambung : :
sonor – timpanisonor – timpani ICS VI s/d VIII MCL kiriICS VI s/d VIII MCL kiri
## Batas Batas Paru – LimpaParu – Limpa : :
sonor – pekak ICS VIII s/d X mid axillar sonor – pekak ICS VIII s/d X mid axillar line kananline kanan
## KronigKronig IstmusIstmus : bagian apeks paru : bagian apeks paru ≈ 4 – ≈ 4 – 6 cm yg letak6 cm yg letak
nya diatas claviculae ki dan ka. nya diatas claviculae ki dan ka.
## Ekserkusi diafragma : Ekserkusi diafragma : selisih lebar selisih lebar penurunan diafragpenurunan diafrag
ma dari posisi relaks ke posis inspirasi ma dari posisi relaks ke posis inspirasi maks ≈ 5 cmmaks ≈ 5 cm
PenghantaranPenghantaran Getaran PerkusiGetaran Perkusi
PerkuPerkusisi
NadaNada WaktuWaktu DensitasDensitas ContohContoh
PekakPekak > > > > TinggiTinggi
> > > > Pendek Pendek
> > > > PadatPadat
Tumor, Tumor, otototot
ReduRedupp
TinggiTinggi PendekPendek Padat >Padat >
UUdaradara Efusi, Efusi,
PneumonPneumoniaia
SonorSonor NormaNormall
Normal Normal PadatPadat = =
UdaraUdaraParu Paru SehatSehat
HiperHiper
sonorsonorRendaRendahh
PanjangPanjang UUdaradara > >
PadatPadatPPOKPPOK, , PneumotPneumothorakshoraks
TimpaTimpannii
>> > > RRendaendahh
> > > > PanjangPanjang
Udara Udara ( organ ( organ beronggberongga )a )
GasterGaster
AUSKULTASI
Bagaimana Suara dapat terdengar ?Bagaimana Suara dapat terdengar ?
Udara Paru
Eddies ( pusaran) – lumen bronkhusTurbulensi ( benturan ) – dinding bronkhus
Getaran s/d Alveoli ( selective transmitter )
Dinding Dada ( Thoraks )
Suara terdengar ( Auskultasi )
AUSKULTASI ..........
Pemeriksaan pada Pemeriksaan pada AuskultasiAuskultasi
1.1. Suara NapasSuara Napas
2.2. Suara TambahanSuara Tambahan
3.3. Suara PercakapanSuara Percakapan
4.4. Suara BisikSuara Bisik
AUSKULTASI ..........
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................SUARA NAPASSUARA NAPAS Aliran udara menuju ke paru Aliran udara menuju ke paru
memenngalami pusaran dan galami pusaran dan
benturan pada percabangan bronkus benturan pada percabangan bronkus Getaran suara yang dihantarkan mel. Getaran suara yang dihantarkan mel.
Lumen bronkus sebagian kecil.Lumen bronkus sebagian kecil. Alveoli sebagai Alveoli sebagai “selective transmitter”“selective transmitter”
akan menahan getaran dengan akan menahan getaran dengan frekuensi 100-150 cycle per detik.frekuensi 100-150 cycle per detik.
Suara NapasSuara Napas ( 1 )( 1 )
1.1. Intensitas SuaraIntensitas Suara ~ Tebal Garis ~ Tebal Garis
2.2. Durasi / Lama SuaraDurasi / Lama Suara ~ Panjang ~ Panjang GarisGaris
3.3. Nada SuaraNada Suara ~ Sudut terhadap ~ Sudut terhadap Garis TegakGaris Tegak
Inspirasi Ekspirasi450
450
AUSKULTASI ..........
Penghantaran GetaranPenghantaran Getaran NadaNada Frekwensi Frekwensi Panjang tabungPanjang tabung
& d& diameter tabungiameter tabung Intensitas Intensitas EnergiEnergi & & FrekwensiFrekwensi
Pergantian mediumPergantian medium Timbre / KwalitasTimbre / Kwalitas Nada dasarNada dasar
OvertoneOvertone
AUSKULTASI ..........
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
VESIKULERVESIKULER Adalah Adalah Suara napas normalSuara napas normal Bernada rendah ( inspirasi bernada Bernada rendah ( inspirasi bernada
rendah )rendah ) Terdengar sepanjang fase InspirasiTerdengar sepanjang fase Inspirasi Suara ekspirasi terdengar lebih lemah, Suara ekspirasi terdengar lebih lemah,
lebih pendek, dan nada lebih rendahlebih pendek, dan nada lebih rendah Tidak ada “silent gap”Tidak ada “silent gap”
Inspirasi Ekspirasi
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
BRONKIALBRONKIAL Kualitas tubulerKualitas tubuler Inspirasi bernada tinggi dan terde-ngar Inspirasi bernada tinggi dan terde-ngar
sepanjang fase Inspirasisepanjang fase Inspirasi Fase Ekspirasi Lebih lama daripada fase Fase Ekspirasi Lebih lama daripada fase
InspirasiInspirasi Ada “silent gap”Ada “silent gap”
InspirasiEkspirasi
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
BRONKO-VESIKULERBRONKO-VESIKULER Inspirasi dan ekspirasi Jelas Inspirasi dan ekspirasi Jelas
seluruhnya dengan nada tinggiseluruhnya dengan nada tinggi Tidak ada “silent gap”Tidak ada “silent gap”
Inspirasi Ekpirasi
Inspirasi Ekspirasi
Pembentukan Suara Napas adalah AkibatTurbulensi Udara Saat Inspirasi & Ekspirasi
Suara Napas yang terdengar saat Auskultasi
( Vesikuler – Bronkhovesikuler –
Bronkhial )
a.Suara Napas trakheal b.Suara Napas Bronkhialc.Suara Napas Bronkhovesikuler d.Suara Napas Vesikuler
AUSKULTASI DARI DEPAN
d
d
d
d
b
a
b
cc
a
d d
AUSKULTASI DARI BELAKANG
a.Suara Napas trakheal b.Suara Napas Bronkhialc.Suara Napas Bronkhovesikuler d.Suara Napas Vesikuler
a
b
bcc
d
d
d
d
Keterangan Vesikuler Bronkhovesikuler
Bronkhial Trakheal
Intensitas Suara = Tebal Garis
Durasi Suara= Panjang Garis
Nada Suara=Besar Sudut
Lokasi Auskultasi
Diseluruh lapangan paru, depan & belng, kecuali di lokasi suara ves,bronco ves & trakheal
Antara Ins dan Eks tidak di jumpai GAP
Depan ICS 1 dan 2BelakangDibalik scapula
Antara Ins dan Eks tidak di jumpai GAP
DepanDibawah manubrium sterniBelakangInterscapular
Antara Ins dan Eks di jumpai GAP
Depantrakhe s/d fosa jugularisBelakangCervical1-7
Antara Ins dan Eks di jumpai GAP
Insp Eks Insp EksInsp Eks Insp Eks
Perbedaan suara Perbedaan suara - - Inspirasi & Inspirasi & EEkspirasikspirasi
Suara napas
intensitas Durasi Nada
Vesikuler Insp lebih keras dp. Eksp
Insp lebih lamadp. Eksp
Insp lebih tinggi dp Eksp ( tanpa GAP )
Bronkhovesikuler
Insp = Eksp( sama keras )
Insp = Eksp( sama lamanya)
Insp = Eksp nada tinggi (tanpa GAP)
Bronkhial Eksp. Lebih kerasdp. Insp
Eksp lebih lamadp Insp
Eksp lebih tinggiDp Insp ( ada GAP)
Trakheal Insp = Eksp( lebih keras dp suara bronkhial )
Insp = Eksp( sama lamanya)
Insp = EkspNada tinggi ( ada GAP)
Ronkhi( Parenkhim Paru )
Basah Kering
Sedang HalusKasarStridor
( Sonourus )Sibilan
( Wheezing )
Pleura Pleural Friction RubMediastinum Pneumo Friction Rub ( suara terputus - putus / seirama denyut jantung )
Suara Tambahan (2)AUSKULTASI ..........
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
SUARA TAMBAHANSUARA TAMBAHAN
• • Berasal dari paruBerasal dari paru
• • Berasal dari pleuraBerasal dari pleura
• • Berasal dari mediastinumBerasal dari mediastinum
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
SUARA TAMBAHAN DARI PARUSUARA TAMBAHAN DARI PARUSelalu patologisSelalu patologisTimbul karena : sekret, penyempitan Timbul karena : sekret, penyempitan
lumen, terbukanyalumen, terbukanya
Asinus (alveoli) yang sebelumnya kolapsAsinus (alveoli) yang sebelumnya kolaps Istilah : adventitious soundIstilah : adventitious sound Sering di sebut sbg : rales , rhonchi atau Sering di sebut sbg : rales , rhonchi atau
ronkironki
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
Ronki basah Ronki basah suara terputus-putus suara terputus-putusRonki kering : Ronki kering : suara tidak suara tidak
terputus-putusterputus-putus
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
RONKI BASAHRONKI BASAH
** Ronki basah kasar : suara Ronki basah kasar : suara gelembung udara besar yang pecahgelembung udara besar yang pecah
* Banyak sekret di sal. Napas besar* Banyak sekret di sal. Napas besar
* Pada pend. Tak kuat batuk karena * Pada pend. Tak kuat batuk karena ( kesadaran menurun atau keadaan ( kesadaran menurun atau keadaan umum lemah )umum lemah )
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
RONKI BASAH SEDANGRONKI BASAH SEDANG
* Seperti suara gelembung udara kecil-kecil * Seperti suara gelembung udara kecil-kecil yang pecahyang pecah
* Banyak sekret di saluran napas kecil dan * Banyak sekret di saluran napas kecil dan sedangsedang
* Pada bronkiektasis dan bronkopnemonia* Pada bronkiektasis dan bronkopnemonia
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
RONKI BASAH HALUSRONKI BASAH HALUS
* Tidak mempunyai sifat gelembung lagi* Tidak mempunyai sifat gelembung lagi
* Seperti gesekan rambut atau dua jari * Seperti gesekan rambut atau dua jari basah menempel kebudian dipisahkan basah menempel kebudian dipisahkan mendadakmendadak
* Pada sembab paru dini, pneumonia dini * Pada sembab paru dini, pneumonia dini (asinus kolaps membuka mendadak(asinus kolaps membuka mendadak
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
RONKI KERINGRONKI KERING
* * Bernada rendah (sonorous) Bernada rendah (sonorous) terdengar terdengar sepertiseperti
mengerang ,karena obstruksi partial sal. mengerang ,karena obstruksi partial sal. napas besarnapas besar
* Bernada tinggi (sibilan) * Bernada tinggi (sibilan) terdengarnya terdengarnya mencicit , karena obstruksi sal. Napas kecil mencicit , karena obstruksi sal. Napas kecil (wheeze).(wheeze).
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
SUARA TAMBAHAN DARI PLEURASUARA TAMBAHAN DARI PLEURA
* Terjadi akibat gesekan pleura, bukan suara * Terjadi akibat gesekan pleura, bukan suara napas, tapi seirama dengan pernapasannapas, tapi seirama dengan pernapasan
* * Terdengar jelas pada insp. Dan lebih keras Terdengar jelas pada insp. Dan lebih keras lagi bila stetoskop ditekan, suaranya kasarlagi bila stetoskop ditekan, suaranya kasar
** Misalnya: pada pleritis sika atau pleritis Misalnya: pada pleritis sika atau pleritis fibrinosafibrinosa
AUSKULTASIAUSKULTASI ....................
SUARA TAMBAHAN DARI SUARA TAMBAHAN DARI MEDIASTINUMMEDIASTINUM
* * Suara terputus-putus yang seirama Suara terputus-putus yang seirama dengan pernapasandengan pernapasan
atau denyut jantungatau denyut jantung
* Misalnya: Pnemomediastinum* Misalnya: Pnemomediastinum
SUARA PERCAKAPANSUARA PERCAKAPAN
- Mengucapkan kata - Mengucapkan kata “ 1, 2, 3, 9 “ atau kata-“ 1, 2, 3, 9 “ atau kata-kata lainkata lain
- Bila terdengar jelas - Bila terdengar jelas Bronkofoni positipBronkofoni positip
- Paru keadaan normal - Paru keadaan normal tak terdengar jelastak terdengar jelas
- Contoh kelainan pada: - Contoh kelainan pada: Konsolidasi, AtelektasisKonsolidasi, Atelektasis
kompresi ( bronkus terbuka )kompresi ( bronkus terbuka )
- Br- Bronkofoni terdengar dengan suara nasal /onkofoni terdengar dengan suara nasal / sengausengau
EgofoniEgofoni (terdengar pd tepi atas (terdengar pd tepi atas efusiefusi//KonsolidasiKonsolidasi))
AUSKULTASI ..........
SUARA BISIKSUARA BISIK
-- Nada tinggi, jelas terdengar pd laring, Nada tinggi, jelas terdengar pd laring, makin kebawah makin lemah dan kabur makin kebawah makin lemah dan kabur ( disebut bronchial whispered ( disebut bronchial whispered pectoriloque ) pectoriloque )
-- Berbisik dengan kata desis Berbisik dengan kata desis “ susu sapi ““ susu sapi “
- Normal: terdengar jelas pada - Normal: terdengar jelas pada laringlaring / / trakheatrakhea
- Contoh Kelainan pada:- Contoh Kelainan pada: Konsolidasi, Konsolidasi, Atelektasis Atelektasis
Kompresi Kompresi ( bronkus terbuka )( bronkus terbuka )
AUSKULTASI ..........
Beberapa Beberapa Kelainan Suara NapasKelainan Suara Napas, , antara lain:antara lain:
Suara KavitasSuara Kavitas::
- Kwalitas suara - Kwalitas suara deep hollowdeep hollow
- Nada ekspirasi < inspirasi- Nada ekspirasi < inspirasi
- Contoh: Kavitas, Pneumotoraks - Contoh: Kavitas, Pneumotoraks dengan fisteldengan fistel
Suara AmforikSuara Amforik::
- Kwalitas suara nyaring - Kwalitas suara nyaring ( metal )( metal )
- Nada ekspirasi < inspirasi- Nada ekspirasi < inspirasi
- Contoh: Kavitas- Contoh: Kavitas
AUSKULTASI ..........
Beberapa Beberapa Kelainan Suara NapasKelainan Suara Napas, , antara lain:antara lain:
Suara Cog WheelSuara Cog Wheel::
- Fase inspirasi & ekspirasi - Fase inspirasi & ekspirasi terputus terputus – putus– putus
- Contoh: Orang menggigil, lemah - Contoh: Orang menggigil, lemah atau gugupatau gugup
SSuara Berdenting Metalikuara Berdenting Metalik::
- Suara - Suara pecahnya gelembung udara pecahnya gelembung udara
di ujung fisteldi ujung fistel
- Contoh: - Contoh: FluidoFluidoneumotoraks, neumotoraks, kavitas besarkavitas besar
AUSKULTASI ..........
Keterangan SingkatanKeterangan Singkatan
Bnt = Bentuk dada/hemitorak kiri dan Bnt = Bentuk dada/hemitorak kiri dan kanankanan
Grk= Gerak dada/hemitorak kiri dan Grk= Gerak dada/hemitorak kiri dan kanankanan
Med = Mediastinum/ trakhea dan jantungMed = Mediastinum/ trakhea dan jantung
SN = Suara napasSN = Suara napas
ST = Suara tambahan ST = Suara tambahan
SC = Suara Cakap / percakapanSC = Suara Cakap / percakapan
SB = Suara BisikSB = Suara Bisik
Dasar
Inspeksi Palpasi
Perkusi
Auskultasi Mis
SN
ST SC
SB
Bnt Grk
Med
Grk
Frem
Lumen sempit
N N Tengah
N N SonHS
Exp
Whz - - Asma
PPOK
Sekret
lumen
N N Tengah
N N Sonor
N RonBasa
hkasa
r
- - Asma
PPOKTBPnemo-nia
Atlektas
is obstruks
i
< Geser
Redup
- - - - Ca bronco
C1. Tanda Fisik Kelainan Saluran Napas
C2. Tanda Fisik Kelainan Pleura
Dasar
Inspeksi Palpasi Perkusi
Auskultasi Mis
Bnt
Grk
Med
Grk
Frem
SN ST SC SB
PleuralAir
>GeserKe
SisiSehat
HS /Hipersono
r
- - -
Pneumo
Thoraks
Pleural
Water
>GeserKe
Sisisehat
Redup -
EgoFoni diatas batas cairan
-Efusi pleur
a
Pleural
Peel<
GeserKe
SisiSakit
Redup - - -
TB dg swart
e
Dasar Inspeksi Palpasi Perkusi
Auskultasi
Bnt
Grk
Med
Grk
Frem
SN ST SC SB
Konso-
Lidasi/
pneumoni
Tetap
↓ Tengah
↓ ↑ Redup Bronkhovesik
Krep + +
Fibrosis
< Geser
Redup Bronkoves
RB Kasa
r
+ +
Emfisema / PPOK
>-
TeNgah
- -HS,
diafragma
datar
Vesic lemah
RB Wz
- -
Atelektas
Kompresi
< Geser
Redup Bronkhoves s/d Bronkh
Krep + +
NekrosisCavit
as
Tetap
TeNgah
Redup / HS
Amforik
- + +
C3. Tanda Fisik Kelainan Parenkhim Paru