Skripsi Bab 1-Dp

96
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan oleh  pihak swasta. Sukses suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas  perusahaan dengan memperoleh laba yang maksi mal karena pada dasarnya tujuan  perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga  pasar sahamnya. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan manajemen yang efisien dan mampu menciptakan rangkaian kerjasama yang teratur di antara masing- masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi bagian lainnya dalam suatu perusahaan. Modal kerja dapat diperoleh baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri), maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang menjadi sumber utama dalam menjalankan suatu usaha, misalnya kekurangan bahan baku akan menghambat  proses produksi. Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan keterlambatan  penyerahan barang sehingga kemungkinan besar pelanggan akan beralih pada  produk lain, yang artinya profit atau keuntungan perusahaan akan berk urang.

Transcript of Skripsi Bab 1-Dp

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 1/96

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang

diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan oleh

 pihak swasta. Sukses suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen

yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas

 perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan

 perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga

 pasar sahamnya.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan manajemen yang efisien

dan mampu menciptakan rangkaian kerjasama yang teratur di antara masing-

masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal kerja merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi bagian lainnya dalam suatu perusahaan.

Modal kerja dapat diperoleh baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri),

maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang menjadi sumber utama dalam

menjalankan suatu usaha, misalnya kekurangan bahan baku akan menghambat

 proses produksi. Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan keterlambatan

 penyerahan barang sehingga kemungkinan besar pelanggan akan beralih pada

 produk lain, yang artinya profit atau keuntungan perusahaan akan berkurang.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 2/96

2

Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya suatu

usaha, maka diperlukanlah manajemen modal kerja yang baik. Perlu diingat

 bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari

setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi.

Untuk jalannya kontinuitas perusahaan, maka perlu adanya modal kerja

yang cukup sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka

 pendek atau hutang lancarnya dan dapat juga memenuhi pembayaran-pembayaran

yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Agar modal kerja dapat

digunakan secara efektif dan efisien, maka perlu adanya penyesuaian antara modal

kerja yang tersedia dengan kebutuhan operasi perusahaan.

Modal kerja sangat erat kaitannya dengan keuntungan atau tingkat

 profitabilitas perusahaan. Profitabilitas itu sendiri diukur berdasarkan laba bersih

yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih menunjukkan jumlah penjualan atau

target yang dicapai perusahaan dalam satu tahun atau periode sehingga dapat

dijadikan alat ukur terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

Salah satu perusahaan yang hingga saat ini masih beroperasi secara baik 

dan lancar adalah PT. Semen Tonasa. Pabrik Semen yang didirikan sejak tahun

1968 hingga saat ini masih mempertahankan jalannya usahanya. Pengelolaan

modal kerja yang baik mungkin salah satu faktor keberhasilan perusahaan

tersebut. Jika perusahaan terus berjalan secara kontinu dan mempertahankan

keuntungannya, bisa jadi profitabilitasnya setiap tahun meningkat tanpa adanya

 penambahan modal kerja atau malah setiap tahunnya terjadi penambahan modal

kerja.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 3/96

3

Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa yaitu :

1. Semen Portland tipe 1, merupakan jenis semen hidrolis yang dibuat dengan

menggiling klinker, semen, dan gypsum. Semen jenis ini diproduksi oleh PT.

Semen Tonasa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

2. Semen Portland Pozzolan, merupakan semen hidrolis yang terdiri dari

campuran homogen antara semen portland dan pozzolan.

3. Semen Portland Komposit, merupakan semen hasil penggilingan bersama

antara semen portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan anorganik.

Untuk menghasilkan produk-produk di atas pastinya dibutuhkan modal

kerja, berikut ini adalah data mengenai total modal kerja bersih yang dimiliki

oleh PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.

Tabel 1.1

Total Modal Kerja PT Semen Tonasa Tahun 2006 - 2010

TAHUN

TOTAL MODAL KERJA BERSIH

(dalam ribuan rupiah)

2006 514.930.954

2007 624.659.221

2008 785.566.051

2009 629.812.863

2010 94.436.866

Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2011

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 4/96

4

Produk semen yang dipasarkan oleh PT. Semen Tonasa telah mencakup

seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara. Berikut data penjulan semen

PT. Semen Tonasa se-Indonesia tahun 2006 hingga 2010.

Tabel 1.2

Data Penjualan Semen se-Indonesia PT. Semen Tonasa Tahun 2006 – 2010

TAHUN

JUMLAH PENJUALAN SEMEN

(dalam ton)

2006 2.684.599

2007 2.932.454,85

2008 3.179.982,68

2009 3.664.272,71

2010 3.468.112,93

Sumber : PT. Semen Tonasa 2011

Berdasarkan data penjualan di atas penjualan semen PT. Semen Tonasa

 pada umumnya mengalami peningkatan. Dengan penjualan yang mengalami

 peningkatan tentunya pendapatan yang diperoleh juga bertambah dan kebijakan

 perusahaan tiap tahunnya juga berbeda. Berikut gambaran awal mengenai

kondisi keuangan PT. Semen Tonasa periode 2006 – 2010.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 5/96

5

Tabel 1.3

Kondisi Keuangan PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010

(Dalam ribuan rupiah)

TAHUN

AKTIVA

LANCAR 

TOTAL

AKTIVA

KEWAJIBAN

LANCAR 

LABA

BERSIH

2006 802.159.247 1.503.411..326 287.228.293 189.379.965

2007 879.665.144 1.533.638.112 255.005.923 211.704.695

2008 1.196.788.836 1.858.066.211 411.222.785 294.441.494

2009 1.318.430.889 2.401.347.403 688.618.036 429.722.633

2010 1.017.517.644 3.510.477.336 923.080.778 543.587.123

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa tiap tahunnya terjadi peningkatan

laba bersih pada PT. Semen Tonasa yang tentunya dipengaruhi oleh

 penggunaan modal kerja dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan aktiva

 perusahaan setiap tahunnya meningkat yang di ikuti dengan peningkatan

 jumlah kewajiban yang harus dibayarkan.

Penelitian mengenai modal kerja dan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa

 pernah dilakukan oleh Ruslan Gunawan (2000) dengan judul Analisis

Kebutuhan Modal Kerja dan Keterkaitannya dengan Keuntungan pada PT.

Semen Tonasa di Pangkep. Menggunakan analisis kebutuhan modal kerja,

analisis cash flow dan analisis rasio keuangan ( gross profit margin, operating 

margin, operating ratio, return on investment , dan return on equity) dalam

 pembahasannya. Melakukan analisis dengan menggunakan data perusahaan

tahun 1995 hingga 1998. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 6/96

6

kebutuhan modal kerja berkaitan erat dengan tingkat profitabilitas perusahaan,

semakin tinggi modal kerja maka semakin tinggi keuntungan yang diperoleh

PT. Semen Tonasa.

Yuliany dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Tingkat Likuiditas

dan Tingkat Profitabilitas pada PT. Semen Tonasa Persero di Kabupaten

Pangkep ” tahun 2000 menggunakan data keuangan perusahaan antara tahun

1996 hingga 1999. Dalam penelitiannya mengunakan metode analisis

deskriptif yang memaparkan kinerja keuangan PT. Semen Tonasa. Metode

analisis rasio likuiditas dan profitabilitas juga digunakan seperti current ratio,

quick ratio, cash ratio,  gross profit margin, net profit margin, dan return on

investment . Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan kenaikan positif 

 jumlah aktiva dari tahun ke tahun sehingga tingkat likuiditas menurun karena

kenaikan jumlah pinjaman yang jatuh tempo dan kenaikan pembelian bahan

 baku akibat manajemen tidak memperhatikan kenaikan kurs. Profitabilitaspun

mengalami penurunan tiap tahun karena kecilnya laba bersih yang diperoleh

PT. Semen Tonasa yang diakibatkan oleh naiknya beban bunga.

Pada penelitian kali ini, penulis akan membahas lebih lanjut dan

mendalam mengenai penggunaan modal kerja dan pengaruhnya terhadap

 profitabilitas yang diperoleh perusahaan. Adapun judul dari penelitian tersebut

adalah:

“ ANALISIS PENGUNAAN MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT SEMEN TONASA DI

PANGKEP “ 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 7/96

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka

masalah pokok dalam penulisan ini adalah :

Apakah modal kerja yang digunakan telah optimal dan dapat

meningkatkan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa?

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembahasan penelitian ini, penulis membatasi masalah analisis

 penggunaan modal kerja terhadap tingkat profitabilitas pada PT. Semen Tonasa

dalam lingkup Net Working Capital dengan Return On Asset .

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penggunaan modal kerja serta pengelolaannya pada

PT. Semen Tonasa.

2. Untuk menganalisis apakah penggunaan modal kerja tersebut telah

mampu meningkatkan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa atau tidak.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan

a. Sebagai bahan masukan bagi PT. Semen Tonasa dalam menyusun

anggaran utamanya modal kerja yang dibutuhkan dalam setiap

 periode.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 8/96

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 9/96

9

Bab II LANDASAN TEORI membahas mengenai pengertian dan

fungsi manajemen keuangan, pengertian pembelanjaan,

 jenis dan sumber pembelanjaan perusahaan, pengertian

modal kerja, jenis modal kerja, pentingnya modal kerja,

fungsi modal kerja, faktor yang menentukan modal kerja,

 penggunaan modal kerja, cash flow, profitabilitas,

 pengertian dan bentuk laporan keuangan, tujuan laporan

keuangan, analisis laporan keuangan, rasio-rasio keuangan,

hubungan modal kerja, current ratio dan profitabilitas,

kerangka pikir, dan hipotesis.

Bab III METODE PENELITIAN membahas mengenai lokasi dan

waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan

sumber data, metode analisis, dan identifikasi variabel

 penelitian.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN membahas sejarah

singkat perusahaan, visi, dan misi, sistem manajemen,

tujuan perusahaan, produk, sistem pemasaran serta struktur 

organisasi perusahaan.

BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN menguraikan

mengenai analisis perputaran modal kerja, analisis Current 

 Ratio, analisis profitabilitas, analisis hubungan antar 

variabel beserta pengujian hipotesis menggunakan SPSS

19.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 10/96

10

BAB VI KESIMPULAN dan SARAN membahas mengenai

kesimpulan dari analisis yang dilakukan oleh penulis dan

saran yang diberikan penulis bagi PT. Semen Tonasa

sebagai objek penelitian terkait kesimpulan hasil analisis

dan bagi penulis lain yang ingin melakukan penelitian

dengan topik yang sama.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 11/96

11

BAB II

LANDASAN TEORI 

2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan

2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memegang peranan yang sangat penting bagi

 perusahaan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak 

hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-

tagihan, dan membayar dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus

menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta

 pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan

nilai perusahaan. Penginvestasian dana merupakan tolak ukur besar kecilnya suatu

 perusahaan, baik dilihat dari aspek laba, resiko usaha, maupun likuiditasnya.

Pengaturan sumber kombinsi dana (hutang dan modal sendiri) berikut kebijakan

dividen merupakan penentu besar kecilnya beban finansial atau resiko finansial.

Semua variabel tersebut akan mempengaruhi penilaian perusahaan secara

keseluruhan.

Menurut Sutrisno (2005:3) pengertian manajemen keuangan adalah

“semua akivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan dan

mengalokasikan dana tersebut secara efisien” 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 12/96

12

Menurut Martono dan Agus Hartijo (2007:16) memberikan pengertian

manajemen keuangan adalah “seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka

memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset”. 

Menurut Lukman Syamsuddin (2007:3) manajemen kauangan merupakan penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelola (to manage) keputusan-

keputusan yang menyangkut masalah finansial perusahaan.

Dari beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan di atas maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan untuk 

memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut secara efisien.

Selain menyangkut aktivitas perusahaan dalam memperoleh dana,

manajemen keuangan juga merujuk kepada kemampuan dalam mengelola

keuangan di dalam perusahaan, mengefisiensikan dana sehingga tercapai

keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya

akan berdampak baik kepada keuntungan perusahaan.

2.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi dari manajemen keuangan antara lain :

1. Perencanaan keuangan yaitu membuat rencana pemasukan dan

 pengeluaran serta kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran keuangan yaitu tindak lanjut dari perencanaan

keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan keuangan yaitu menggunakan dana perusahaan untuk 

memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

4. Pencarian keuangan yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana

yang ada untuk operasional perusahaan.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 13/96

13

5. Penyimpanan keuangan yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta

menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

6. Pengendalian keuangan yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan atas

keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan keuangan yaitu melakukan audit internal atas keuangan

 perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

2.2 Pengertian Pembelanjaan

Pembelanjaan perusahaan adalah salah satu fungsi yang penting untuk 

keberhasilan usaha operasional perusahaan.

Bambang Riyanto dalam bukunya yang berjudul “ Dasar -dasar 

Pembelanjaan Perusahaan “ mengemukakan bahwa pembelanjaan adalah seluruh

aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang

diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling

menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisienmungkin.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa didalam

 pembelanjaan perusahaan terdapat dua masalah, yaitu usaha mendapatkan dana

yang dibutuhkan dan usaha menggunakan dana tersebut dalam perusahaan. Jadi

 pembelanjaan disatu pihak dipandang sebagai masalah penarikan modal, dan

dipihak lain dapat dipandang sebagai penggunaan modal.

2.2.1 Jenis – jenis Pembelanjaan

Jenis-jenis pembelanjaan antara lain :

a. Pembelanjaan Pasif dan Pembelanjaan Aktif 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 14/96

14

Pembelanjaan pasif adalah pembelanjaan dilihat dari sisi badan usaha

yang berkaitan dengan usaha mencari dana dan menarik dana yang

dibutuhkan oleh perusahaan dengan syarat-syarat paling

menguntungkan. Pembelanjaan aktif adalah pembelanjaan dilihat dari

sisi badan usaha yang berkaitan dengan dana yang telah diperoleh

secara menguntungkan, baik yang berasal dari dalam perusahaan atau

yang ditanam di luar perusahaan.

 b. Pembelanjaan Kualitatif dan Pembelanjaan Kuantitatif 

Pembelanjaan kualitatif adalah pembelanjaan yang berhubungan dengan

 penyusutan aktiva tetap dan passiva perusahaan. Pembelanjaan

kuantitatif adalah pembelanjaan yang berhubungan dengan penentuan

 jumlah setiap rekening passiva dan aktiva sehingga dicapai

keseimbangan yang paling layak.

c. Pembelanjaan Normal

Pembelanjaan normal adalah pembelanjaan yang selalu ditujukan untuk 

menjamin terwujudnya keseimbangan finansial perusahaan yang

 berhubungan dengan kebijaksanaan pengaturan dana sehingga selalu

tercapai keseimbangan antara modal yang tersedia dan modal yang

dibutuhkan.

2.2.2 Sumber-sumber Pembelanjaan Perusahaan

Ditinjau darimana sumber dana itu diperoleh, pembelanjaan perusahaan

dibedakan menjadi dua yaitu :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 15/96

15

a. Pembelanjaan dari Dalam Perusahaan

Pembelanjaan dari dalam perusahaan adalah suatu bentuk pembelanjaan

yang diambil dari modal yang terbentuk di dalam perusahaan itu

sendiri. Pembentukan modal ini berasal dari kemampuan dan kekuatan

 perusahaan yang bersangkutan.

 b. Pembelanjaan dari Luar Perusahaan

Pembelanjaan dari luar perusahaan adalah suatu bentuk dana yang

digunakan untuk memenuhi modal perusahaan yang umumnya

 berbentuk pinjaman jangka panjang seperti pinjaman obligasi, maupun

 pinjaman jangka pendek seperti kredit rekening koran dan kredit wesel.

2.3 Pengertian Modal Kerja

Modal kerja merupakan sejumlah dana yang selalu tersedia dalam

 perusahaan yang digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan. Kegiatan

 perusahaan ini dapat dimulai jika telah tersedia dana yang telah dikeluarkan dan

dapat diterima kembali dalam jangka waktu satu tahun.

Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan

memberikan pengertian modal kerja dalam tiga konsep yaitu :

1. Konsep Kuantitatif 

2. Konsep Kualitatif 

3. Konsep Fungsional

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 16/96

16

2.3.1. Konsep Kuantitatif 

Konsep ini melihat pada jumlah dana yang tersedia atau tertanam dalam

aktiva lancar dimana periode perputarannya untuk kembali dalam bentuk semula

relatif dilakukan dalam jangka waktu pendek. Jadi modal kerja menurut konsep

ini menekankan pada keseluruhan aktiva lancar yang disebut modal kerja bruto

(Gross Working Capital ).

2.3.2 Konsep Kualitatif 

Konsep ini hanya melihat pada kuantitas aktiva lancar saja, maka pada

konsep ini akan mencakup pula unsur-unsur kewajiban yang segera harus dibayar.

Dengan kata lain modal kerja menurut konsep ini adalah selisih antara aktiva

lancar dan passiva lancar. Jadi berdasarkan konsep ini modal kerja bisa surplus

atau defisit. Modal kerja surplus apabila jumlah current asset  lebih besar dari

current liabilities dan defisit bila terjadi sebaliknya. Modal kerja menurut konsep

ini sering disebut modal kerja netto ( Net Working Capital ).

2.3.3 Konsep Fungsional 

Kosep ini didasarkan pada fungsi dana yang ada dalam aktiva lancar untuk 

menghasilkan current income. Sesuai dengan pendirian perusahaan, sebagian dana

yang tertanam seluruhnya menghasilkan pendapatan dalam periode accounting .

Sedangkan ada pula dana yang digunakan tidak seluruhnya menghasilkan

 pendapatan. Termasuk modal kerja yang menghasilkan pendapatan.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 17/96

17

Jadi jelaslah bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja

untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan menentukan berhasil tidaknya

suatu perusahaan.

Modal kerja dalam suatu usaha tidaklah harus dalam jumlah yang besar,

 jumlah modal kerja disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan untuk dapat

menjalankan usaha tersebut. Bagi usaha rumahan atau berskala kecil modal kerja

yang digunakan pastinya tidak sebesar perusahaan BUMN karena kebutuhan

 pengolaannya juga berbeda. Hal yang terpenting dalam modal kerja adalah

 pengelolaan dan seberapa cepat modal berputar. Semakin cepat modal berputar,

maka kontinuitas suatu usaha lebih terjamin.

2.4 Jenis Modal Kerja

Modal kerja terbagi menjadi dua yaitu :

1. Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada dalam

 perusahaan untuk menjalankan fungsinya atau modal kerja yang akan terus

diperlukan untuk kelancaran operasional perusahaan.

Modal kerja permanen dibedakan dalam :

a. Modal kerja primer (  Primary Working Capital  ), yaitu modal kerja

minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas

usahanya.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 18/96

18

 b. Modal kerja normal (  Normal Working Capital  ), yaitu jumlah modal

kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang

normal.

2. Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah

sesuai dengan perubahan keuangan.

Jenis modal kerja variabel dapat dibedakan atas :

a. Modal kerja musiman ( Seasoned Working Capital ), yaitu modal kerja

yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan keadaan musim.

 b. Modal kerja siklis (Cylical Working Capital  ), yaitu modal kerja yang

 jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur.

c. Modal kerja darurat ( Emergency Working Capital  ), yaitu modal kerja

yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang

tidak diketahui sebelumnya, misalnya situasi ekonomi yang berubah

sacara mendadak.

2.5 Pentingnya Modal Kerja dan Fungsi Modal Kerja

2.5.1 Pentingnya Modal Kerja

Pengelolaan modal kerja menjadi penting karena beberapa aspek :

1. Beberapa penelitian telah memberikan indikasi bahwa sebagian besar 

waktu manajer keuangan dihabiskan dalam kegiatan internal

 perusahaan dari hari ke hari, dan ini merupakan bagian dari manajemen

modal kerja.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 19/96

19

2. Kenyataannya jumlah aktiva lancar sering lebih separuh total aktiva

 perusahaan dan cenderung labil.

3. Hubungan antara tingkat pertumbuhan penjualan dan kebutuhan akan

 permodalan aktiva lancar adalah dekat dan langsung.

4. Bagi perusahaan kecil terjadi keterbatasan dalam memasuki pasar modal

 jangka panjang, sehingga harus mengendalikan utang dagang dan utang

 bank jangka pendek sebagai permodalannya, meningkatkan utang

lancar akan mengurangi modal bersihnya.

2.5.2 Fungsi Modal Kerja

Modal kerja memiliki fungsi yaitu :

1. Modal kerja menampung kemungkinan terburuk yang ditimbulkan

karena adanya nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang

diragukan dan tak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.

2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar 

semua hutang lancarnya tepat pada waktunya.

3. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit kepada

 pembeli.

4. Memungkinkan pimpinan perusahaan untuk membuat perusahaan lebih

efisien dengan jalan menghindarkan keterlambatan dalam memperoleh

 bahan, jasa, dan alat-alat yang disebabkan kesulitan kredit.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 20/96

20

5. Modal kerja yang mencukupi memungkinkan pula perusahaan untuk 

menghadapi masa depresi dan resesi dengan baik.

Jadi fungsi utama modal kerja sebenarnya adalah menopang kegiatan

 produksi dan penjualan serta menutup dana atau pengeluaran tetap yang tidak 

 berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan.

2.6 Penggunaan dan Faktor yang Menentukan Jumlah Modal Kerja

2.6.1 Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun

 penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan

aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal

kerja yang dimiliki perusahaan.

Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya

modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Pembayaran biaya perusahaan. Hal ini dapat ditentukan dengan

menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan.

 b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya

 penjualan surat berharga atau efek maupun kerugian insidentil lainnya.

c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-

tujuan tertentu dalam jangka panjang.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 21/96

21

d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka

 panjang, atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan

 berkurangnya aktiva lancar sehingga mengurangi modal kerja.

e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.

f. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan

untuk kepentingan pribadinya.

2.6.2 Faktor yang Menentukan Jumlah Modal Kerja

Kebutuhan modal kerja akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan (produksi dan

 penjualan), dimana semakin besar perusahaan, semakin besar modal

kerja yang diperlukan.

2. Kebijakan tentang penjualan ( kredit atau tunai ). Persedian ( dengan

EOQ = Economic Orde Quantity dan safety stock ), saldo kas minimal,

dan pembelian bahan (tunai atau kredit).

3. Faktor ekonomi, tingkat bunga yang berlaku, peredaran uang,

ketersediaan bahan produksi, dan kebijakan perusahaan lainnya.

Pada intinya penggunaan modal kerja secara garis besar ditentukan oleh

faktor dari dalam maupun luar perusahaan. Dimana faktor internal menyangkut

hal yang berkaitan dengan proses produksi sementara faktor eksternal

dipengaruhi oleh keadaan perekonomian dan pasar.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 22/96

22

2.7 Cash Flow ( Aliran Kas )

Secara umum cash flow atau aliran kas dapat diartikan sebagai perhitungan

yang disusun secara sistematis mengenai penerimaan aliran uang yang masuk 

(cash inflow), jumlah yang dikeluarkan (cash out-flow), dan dalam perhitungan

aliran kas tersebut dapat dilihat dana yang dimiliki perusahaan pada waktu

tertentu. Cash flow juga memberikan pedoman dan dasar bagi para pimpinan

 perusahaan untuk mengambil keputusan sehubungan dengan masalah keuangan

 perusahaan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (1998 : 261) aliran kas merupakan “suatu

informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

 pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan

operasi, pembiayaan, dan investasi“. 

Teknik analisis arus kas dapat dilihat dari dua keadaan yaitu :

1. Menganalisis dari laporan yang sudah dibuat perusahaan.

2. Melakukan analisis berdasarkan informasi hanya dari laporan neraca

dan laba rugi.

Adapun manfaat dari penyusunan cash flow antara lain :

1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan

rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan

 perubahan kas.

2. Sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan

datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

3. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 23/96

23

4. Bagi kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar 

kredit yang diberikan kepadanya.

Berikut adalah skema arus kas perusahaan industri :

Skema 2.1

Skema Arus Kas Perusahaan Industri

Barang dalam Proses

Persediaan Barang Biaya Tenaga Penyusutan

Jadi Kerja

Biaya Adm.dan Biaya Gaji dan Aktiva Bahan

Penjualan Lain-lain Tetap Mentah

Pembayaran Pembelian Penjualan

Gaji & Biaya Aktiva Tetap Aktiva Tetap

Piutang Hutang

Dagang Dagang

Penjualan Pengumpulan

Tunai KAS Pembayaran Pembelian

Investasi Pinjaman & Pembayaran Pinjaman

Modal

Sendiri Dividen Hutang

Sumber : Suad Husnan (2006 : 86)

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 24/96

24

2.8 Profitabilitas

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba,

alat yang sering digunakan adalah profitabilitas. Menurut Bambang Riyanto (992 :

27) profitabilitas yaitu :

“ Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan laba

dengan aktivitas atau modal yang menghasilkan aktivitas tersebut,

dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu “ 

Pengertian profitabilitas sebagai indikator terhadap hasil pelaksanaan

operasi perusahaan menitikberatkan pada aspek ekonominya. Efektivitas ekonomi

suatu perusahaan bergantung kepada kemampuan perusahaan untuk 

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penggunaan profitabilitas sebagai

indikator penilaian hasil operasi perusahaan dapat dipakai sebagai berikut :

1. Suatu indikasi tentang efektivitas manajemen.

2. Suatau alat untuk membuat proyeksi laba perusahaan.

3. Suatu alat pengendalian manajemen.

Profitabilitas itu sendiri memiliki berbagai macam rasio-rasio dalam

 pengukurannya masing-masing yang akan dibahas lebih jelas pada bagian rasio-

rasio keuangan.

Pada intinya profitabilitas suatu perusahaan merupakan gambaran yang

mengukur seberapa mampu perusahaan menghasilkan laba dari proses operasional

yang telah dilaksanakan untuk menjamin kelangsungan perusahaan di masa yang

akan datang.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 25/96

25

2.9 Pengertian Laporan Keuangan 

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang disebut

dengan siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukkan posisi sumber daya

yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan

 juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya

yang dimiliki perusahaan.

2.9.1 Bentuk Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada

 berbagai pihak terdiri atas :

1. Neraca

 Neraca adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu

seperti yang tertera di dalam neraca. Neraca menunjukkan posisi kekayaan

 perusahaan pada waktu tertentu. Kekayaan disajikan pada sisi aktiva,

sedangkan kewajiban dan modal sendiri pada sisi passiva.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan

 pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan

atau tahunan. Komponen laporan laba rugi adalah pendapatan / penjualan,

harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya admininstrasi dan umum,

 pendapatan luar usaha dan biaya luar usaha.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 26/96

26

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama

 periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Komponen dari laporan

arus kas adalah kas dari / untuk kegiatan operasional, kas dari / untuk 

kegiatan investasi, dan dari / untuk kegiatan pendanaan.

2.9.2 Tujuan Laporan Keuangan

Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri,

tujuan laporan keuangan adalah :

a. Screening  yaitu analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk 

mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa

harus mendatangi lokasi secara langsung.

 b. Understanding  yaitu memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan

hasil usahanya.

c. Forecasting  yaitu analisis yang digunakan untuk meramalkan kondisi

keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

d.  Diagnosis yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat kemungkinan

adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi,

keuangan, atau masalah lain dalam perusahaan.

e.  Evaluation yaitu analisis yang dilakukan untuk menilai prestasi

manajemen dalam mengelolah perusahaan.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 27/96

27

2.9.3 Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber yang paling tinggi bagi

 para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan

keuangan akan lebih bermanfaat untuk keputusan ekonomi apabila dengan

informasi tersebut dapat diprediksi kejadian di masa yang akan datang. Hasil

analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai

hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan

mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

Analisis laporan keuangan adalah suatu metode dan teknik yang

digunakan bagi manajemen keuangan perusahaan untuk mendeteksi atau

mendiagnosis keadaan perusahaan melalui analisis laporan tersebut.

Adapun dua metode yang biasa digunakan dalam menganalisis laporan

keuangan, yaitu :

a. Analisis Vertikal (Statis)

Analalisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya satu periode

laporan keuangan saja. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode

saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode berikutnya.

 b. Analisis Horizontal

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil

analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu

ke periode yang lainnya.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 28/96

28

Kemudian disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan

keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan yaitu :

a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

 b. Analisis tren

c. Analisis persentase per komponen

d. Analisis sumber dan penggunaan dana

e. Analisis sumber dan penggunaan kas

f. Analisis rasio

g. Analisis laba kotor 

h. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break event point )

2.10 Rasio-rasio Keuangan

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu

 perusahaan, seorang analis memerlukan adanya ukuran tertentu yang sering

digunakan adalah rasio.

Menurut Munawir (2004:297) :

“Rasio keuangan adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil

 perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang

mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).” 

Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja

keuangan terdiri dari :

1. Rasio Likuiditas

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 29/96

29

2. Rasio Leverage atau Solvabilitas

3. Rasio Profitabilitas atau Efisiensi

4. Rasio Aktivitas 

2.10.1 Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

keamanan kreditur dalam jangka pendek, serta mengukur apakah operasi

 perusahaan tidak terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.

Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan

 perusahaan, tetapi juga dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar.

Rasio-rasio yang mungkin dipergunakan dalam pengukuran likuiditas

adalah :

a. Current Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar 

 perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio

ini dinyatakan dengan rumus :

Current Ratio =

 

 b. Quick ratio atau Acid Test Ratio yang dinyatakan dengan rumus :

Quick Ratio =

 

c. Rasio Modal Kerja Netto dengan Total Aktiva. Perbedaan antara aktiva

lancar dengan kewajiban lancar menunjukkan kewajiban yang harus

dipenuhi dalam waktu dekat dan disebut dengan modal kerja netto.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 30/96

30

Modal kerja netto menunjukkan potensi cadangan kas dari perusahaan.

Rasio ini dinyatakan dengan rumus:

 NWC – TA =

 

2.10.2. Rasio Leverage atau Solvabilitas

Rasio leverage atau solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa

 jauh perusahaan menggunakan hutang dan kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jika mengalami likuidasi. Ada empat rasio solvabilitas yang

dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yaitu rasio hutang,  Debt to Equity Ratio,

Time Interest Earned Ratio, dan Debt Service Coverage Ratio.

a. Rasio hutang mungkin dihitung berdasarkan atas hutang jangka panjang,

mungkin juga seluruh hutang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

Rasio Hutang =

 

 b.  Debt to Equity Ratio yang menunjukkan perbandingan antara hutang

dengan modal sendiri. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

 Debt to Equity Ratio =

 

c. Time Interest Earned Ratio yang mengukur seberapa banyak laba

operasi mampu membayar bunga hutang. Rasio ini dinyatakan dengan

rumus :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 31/96

31

Time Interest Earned Ratio =

 

d.  Debt Service Coverage Ratio mengukur kewajiban perusahaan dalam

 bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman. DSC dinyatakan dengan

rumus :

DSC =

 

2.10.3 Rasio Profitabilitas 

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur 

kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rasio

 profitabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu Gross Profit Margin,

 Retun On Asset ,  Return On Equity,  Return On Investment ,  Profit Margin,

 perputaran aktiva, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.

a. Gross Profit Margin. Rasio yang membandingkan antara laba kotor 

( gross profit ) dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan

rumus:

GPM =

 

 b.  Retun On Asset  (ROA). Rasio ini menunjukkan seberapa banyak laba

 bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki

 perusahaan. ROA dinyatakan dengan rumus :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 32/96

32

ROA =

 

c.  Return On Equity (ROE) mengukur seberapa banyak keuntungan yang

menjadi hak pemilik modal sendiri. ROE dinyatakan dengan rumus :

ROE =

 

d. Return On Investment (ROI) menunjukkan seberapa banyak laba bersih

yang biasa dipoles dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.

ROI dinyatakan dengan rumus :

ROI =

 

e. Operating Margin yang mengukur seberapa banyak keuntungan

operasional bisa diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Profit margin

dinyatakan dengan rumus :

Operating Margin =

 

f.  Net Profit Margin yaitu rasio yang membandingkan laba bersih

 perusahaan dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan

rumus :

 NPM =

 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 33/96

33

g. Perputaran Aktiva yang mengukur seberapa banyak penjualan bisa

diciptakan dari setiap rupiah aktiva yang dimiliki. Rasio ini dinyatakan

dengan rumus:

Perputaran Aktiva =

 

h. Perputaran Piutang yang mengukur seberapa cepat piutang dilunasi

dalam satu tahun. Rasio ini dinyatakan dalam rumus :

Perputaran Piutang =

 

i. Perputaran Persediaan yang mengukur berapa lama rata-rata barang

 berada di gudang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

Perputaran Persediaan =

 

2.10.4 Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas operasi

 perusahaan dalam menggunakan sumber dananya. Rasio aktivitas diantaranya :

a. Total Asset Turn Over Ratio yaitu rasio yang membandingkan antara

 jumlah penjualan netto dengan jumlah aktiva atau berapa kali dana

yang diinvestasikan dalam aktiva berputar dalam satu periode  . Rasio

ini dinyatakan dengan rumus :

TATO =

 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 34/96

34

 b. Working Capital Turn Over  yaitu rasio yang membandingkan antara

 penjualan dengan modal kerja. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

WCTO =

 

2.11 Hubungan antara Modal Kerja (WCTO), Current Ratio, dan

Profitabilitas

Modal kerja merupakan dana yang digunakan untuk kelangsungan

operasional perusahaan. Pada penelitian kali ini modal kerja digambarkan dengan

menggunakan rasio Work Capital Turn Over  yang mengukur perputaran modal

kerja, dimana hasil penjualan dibagi dengan modal kerja. Modal kerja yang

digunakan adalah modal kerja bersih yaitu selisih antara aktiva lancar dan passiva

lancar. Secara teoritis, jika perputaran modal kerja meningkat maka profitabilitas

yang diukur dengan Return On Asset  juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena

apabila modal cepat berputar, maka penjualan akan meningkat, pemasukan

 perusahaan semakin banyak, keuntungan atau laba bersih yang dibandingkan

dengan total aktiva mengalami kenaikan.

Current Ratio sendiri menggambarkan kemampuan kemampuan

 perusahaan membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancarnya.

Secara teoritis, jika Current Ratio meningkat, maka profitabilitas akan menurun

(berbanding terbalik), karena sebagian dana yang dimiliki perusahaan digunakan

hanya untuk melunasi hutang untuk mempertahankan likuiditas, sehingga dana

untuk berinvestasi yang seharusnya bisa mendatangkan profit menjadi berkurang.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 35/96

35

CURRENT

RATIO

WORK CAPITAL

TURN OVER 

RETURN ON

ASSET

RETURN ON

ASSET

2.12 Kerangka Pikir

Skema 2.2  

PT. SEMEN TONASA

MODAL KERJA

Sumber : Almaidah Ekadini, 2012

HASIL

ANALISIS

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 36/96

36

2.13 Hipotesis

Dari pokok permasalahan yang telah diuraikan dan kerangka pemikiran

teoritis, maka hipotesis yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yaitu “diduga

 bahwa penggunaan modal kerja pada PT. Semen Tonasa telah optimal untuk 

memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dan mampu meningkatkan

 profitabilitas perusahaan, tetapi belum meningkat secara maksimal.” 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 37/96

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitan

Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Tonasa, Desa Biring Ere,

Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan selama kurun

waktu kurang lebih satu bulan yaitu pada bulan November 2011.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan ini adalah :

1. Riset Kepustakaan ( Library Research) yaitu metode pengumpulan data

dengan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan judul

yang diajukan serta bahan kuliah dari berbagai buku yang berkaitan

dengan masalah yang dibahas untuk dijadikan landasan teori.

2. Riset Lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan

dilokasi (obyek penelitian) secara langsung.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 38/96

38

3.3 Jenis dan Sumber Data 

3.3.1 Jenis data

1. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berupa

angka-angka. Data ini dapat diperoleh dari laporan keuangan seperti

neraca, laporan laba rugi, ataupun dari laporan arus kas pada PT. Semen

Tonasa.

2. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka-

angka tetapi berupa gambaran umum perusahaan, sejarah singkat

 perusahaan, maupun informasi-informasi lisan yang menyangkut

kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.

3.3.2 Sumber Data

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan

mengadakan observasi langsung pada perusahaan sebagai obyek 

 penelitian.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh di luar perusahaan yaitu

melalui buku-buku atau literatur yang berkaitan erat dengan masalah

yang akan dibahas.

3.4 Metode Analisis

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen

(variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat) dan variabel dependen

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 39/96

39

(terikat). Variabel independen dinyatakan dengan simbol X sedangkan variabel

dependen dinyatakan dengan simbol Y.

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka metode analisis yang digunakan penulis sebagai berikut :

3.4.1 Analisis Perputaran Modal Kerja.

Metode analisis ini digunakan untuk melihat bagaimana perputaran modal

kerja perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Rasio yang digunakan yaitu

Working Capital Turn Over ( X1 ) yaitu dengan membandingkan antara penjualan

dengan modal kerja :

WCTO =

 

3.4.2 Metode Analisis Curr ent Ratio  

Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana rasio modal kerja yang

dicapai perusahaan selama kurun waktu tertentu ( X2 ). Pada penelitian kali ini

rasio yang digunakan adalah :

Current Ratio =  

 

Current Ratio menggambarkan bagaimana aktiva lancar perusahaan

mampu melunasi kewajiban lancar perusahaan dan dihitung melalui sumber 

informasi tentang modal kerja.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 40/96

40

3.4.3 Analisis Rasio Profitabilitas

Analisis ini menggambarkan tingkat kemampuan perusahaan untuk 

memperoleh laba serta efisiensi operasi perusahaan. Dalam pembahasan ini rasio

yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah  Return On Asset atau ROA

( Y ) :

Return On Asset =

 

3.5 Teknik Analisis Data 

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh hubungan antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis

regresi linear berganda. Statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus:

 

Dalam hal ini,

Y  = Return On Asset (ROA)

a = konstanta persamaan regresi

b1 ,b2 = koefisien regresi

 x1 = Working Capital Turn Over (WCTO)

 x2  = Current Ratio

e = standar error 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 41/96

41

3.5.1. Pengujian Asumsi Regresi

Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah

menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Asumsi klasik 

regresi meliputi (Imam Ghozali dalam Sugiyono, 2002) :

a.  Uji Multikolinearitas

Masalah-masalah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan

regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel

 bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas

merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya.

Adanya  Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai

variance inflation factor  (VIF). Nugroho (2005) dalam Sujianto (2009)

menyatakan jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 maka

model terbebas dari multikolinearitas.

b.  Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara

anggota-anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila

datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross

sectional).

Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan

asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan ketentuan sebagai

 berikut (Sujianto, 2009:80) :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 42/96

42

1.  1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.

2.  1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat

disimpulkan.

3.  DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi auto korelasi.

c.  Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode

yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode

grafik, park glejser, rank spearman, dan barlett.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala

heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan

sumbu X adalah residual (Y prediksi  –  Y sesungguhnya) yang terletak di

Studentized.

1)  Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka

mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.

2)  Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 43/96

43

d.  Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik 

dan analisis statistik.

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.

 Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya:

1)  Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal (menyerupai

lonceng), regresi memenuhi asumsi normalitas.

2)  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis

a.  Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut:

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 44/96

44

1). Merumuskan hipotesis

H0 : b1 = b2 = 0, tidak ada pengaruh perubahan WCTO dan CR terhadap

ROA.

H1 : b1  ≥ b2 ≥ 0, minimal ada satu pengaruh pada perubahan proporsi

WCTO dan CR terhadap ROA.

2). Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degree of freedom (df)

dengan rumus n – k  – 1 dengan tujuan untuk menentukan F tabel dengan

rumus :

)()1(

)1(2

2

k nr 

k  R

 F hitung 

 

Dimana R 2 =TSS 

 ESS  

Keterangan :

R 2 = Koefisien Determinasi

ESS = Explained Sum of Squared  

TSS = Total Sum of Squared  

1 – r 2 = Residual Sum of Squared  

 N = Jumlah Observasi

K = Jumlah Variabel bebas

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 45/96

45

3). Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria sebagai

 berikut:

Jika F hitung > F tabel berarti H1 diterima.

Jika F hitung ≤ F tabel berarti H0 diterima.

b.  Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen yang terdiri atas WCTO dan CR terhadap  Return on Asset  (ROA).

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji ini adalah sebagai

 berikut:

1). Merumuskan hipotesis

H0 : b1 = b2 = 0, tidak ada pengaruh perubahan proporsi WCTO dan

CR terhadap ROA.

H1 : b1 ≥ b2 ≥ 0, minimal ada satu pengaruh pada  perubahan proporsi

WCTO dan CR terhadap ROA.

2). Menentukan tingkat signifikasi (α) dengan degr ee of freedom (df)

dengan rumus:

n – k  – 1 dengan tujuan untuk menentukan ttabel

.

3). Menentukan t hitung dengan rumus.

4). Membandingkan hasil thitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai

 berikut:

Jika thitung > ttabel berarti H1 diterima.

Jika t hitung ≤ t tabel berarti H0 diterima.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 46/96

46

c.  Uji Koefisien Determinasi (R 2)

Koefisen determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1

(0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui

 pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Perhitungan nilai koefisien deteminasi ini diformulasikan sebagai berikut:

R 2 =

TSS 

 ESS  

R 2 = Koefisien determinasi majemuk (multiple coeficient of determinant),

yaitu proporsi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel

 bebas secara bersama-sama.

ESS = Explained sum of squares, atau jumlah kuadrat yang dijelaskan atau

variabel nilai variabel terikat yang ditaksir di sekitar rata-ratanya.

TSS = Total sum of squares, atau total variabel nilai variabel terikat

sebenarnya di sekitar rata-rata sampelnya.

Bila R 2 mendekati 1 (100%), maka hasil perhitungan menunjukkan bahwa

makin baik atau makin tepat garis regresi yang diperoleh. Sebaliknya jika nilai

R 2

mendekati 0 maka menunjukkan semakin tidak tepatnya garis regresi untuk 

mengukur data observasi.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 47/96

47

3.6 Identifikasi Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Ringkasan Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

WCTO

(X1)

(Indepeden)

Untuk melihat

 bagaimana tingkat

 perputaran modal kerja

 perusahaan.

  Rasio

Current Ratio

(X2)

(Independen)

Untuk mengukur 

seberapa jauh aktiva

lancar perusahaan bisa

dipakai untuk memenuhi

kewajiban lancarnya.

 

 Rasio

Return On

Asset

(Y)

(Dependen)

Untuk mengukur 

seberapa jauh

kemampuan perusahaan

memperoleh keuntungan

dari seluruh kekayaan

yang dimiliki.

 

Rasio

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 48/96

48

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Semen Tonasa (Persero) adalah pabrik semen terbesar di kawasan

timur Indonesia. Berdasarkan keputusan MPRS No. II/MPRS/1960 tanggal 5

Desember 1960, ditetapkan untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan

yang berlokasi di Desa Tonasa, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, sekitar 

54 kilometer sebelah utara Makassar.

Pabrik Semen Tonasa Unit I merupakan proyek dibawah Departemen

Perindustrian dan merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia

dengan Pemerintah Cekoslowakia yang dimulai sejak tahun 1960 dan diresmikan

 pada 2 November 1968. Pabrik ini menggunakan proses basah dengan kapasitas

terpasang 110.000 ton semen/tahun. Pada 1984, pabrik Semen Tonasa Unit I

dihentikan pengoperasiannya karena dianggap tidak ekonomis lagi.

Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.54 tahun 1971

tanggal 8 September 1971, pabrik Semen Tonasa ditetapkan sebagai Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Selanjutnya,

dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.1 tahun 1975 tahun 9

Januari 1975 bentuk Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 49/96

49

Dalam rangka memenuhi kebutuhan semen yang semakin meningkat,

 berdasarkan persetujuan Bappenas No. 032/XC-LC/B.V/76 dan No. 2854/D.1/IX/

76 tanggal 2 September 1976 dibangun pabrik Semen Tonasa Unit II. Pabrik yang

merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kanada ini

 beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton semen/tahun dan

dioptimalisasi menjadi 590.000 ton semen/tahun pada 1991. Pabrik Semen Tonasa

Unit II terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, yang

 berjarak sekitar 23 kilometer dari Pabrik Semen Tonasa Unit I.

Pada tahun 1982, berdasarkan persetujuan Bappenas No. 032/XC-LC/B.V/

1981 dan No. 2177/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober 1981 dilakukan perluasan

dengan membangun pabrik Semen Tonasa Unit III yang berada di lokasi yang

sama dengan pabrik Semen Tonasa Unit II. Pabrik yang berkapasitas 590.000 ton

semen/tahun ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan

Jerman Barat. Pabrik selesai dibangun pada akhir tahun 1984 dan diresmikan oleh

Presiden Soeharto pada 3 April 1985.

Berdasarkan Surat Menteri Muda Perindustrian No. 182/MPP-IX/1990

tanggal 2 Oktober 1990 dan Surat Menteri Keuangan RI No. S1549/MK.013/1990

tanggal 29 November 1990, dilakukan perluasan dengan membangun pabrik 

Semen Tonasa Unit IV yang berkapasitas 2.300.000 ton semen/tahun. Pabrik 

 berlokasi dekat dengan Tonasa Unit II dan Unit III.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 50/96

50

4.2 Visi dan Misi Perusahaan

4.2.1 Visi

Sesuai dengan kesepakatan perusahaan mengenai visi, PT. Semen Tonasa

 bertekad menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan tingkat

efisiensi tinggi. Produsen semen yang lebih profitable, berorientasi masa depan,

serta lebih kompetitif di pasar domestik dan internasional.

Dengan tata nilai mendasar yang mendorong berkembangnya perusahaan,

mengutamakan kualitas, efisiensi, ramah lingkungan, dan profesionalisme, PT.

Semen Tonasa bertekad mewujudkan misi perseroan dalam meningkatkan nilai

 perseroan kepada stakeholder , konsumen, dan karyawan. 

4.2.2 Misi 

PT. Semen Tonasa (Persero) mempunyai misi, yaitu :

1.  Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholders.

2.  Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan

kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.

3.  Menggunakan teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah

lingkungan.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 51/96

51

4.  Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan

motivasi karyawan untuk bekerja secara profesional.

4.3 Sistem Manajemen

Dalam upaya mewujudkan visi dan misi, sistem manajemen perusahaan

yang terintegrasi dan terpadu menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001,

Sistem Manajemen ISO 14001, dan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) yang disebut sebagai Sistem Manajemen Semen

Tonasa.

Manajemen PT. Semen Tonasa mempunyai komitmen untuk menjadi

 produsen semen yang ramah lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan dengan

 penerapan Sistem Manajemen ISO 14001 versi 2004 sesuai pemenuhan

 persyaratan yang berlaku, yaitu meminimalisasi dampak negatif dari operasi dan

 produk, pelaksanaan program efisiensi pemakaian sumber daya alam dan energi,

melaksanakan kegiatan konservasi lahan bekas tambang, serta membina hubungan

harmonis dengan masyarakat sekitar.

Lebih dari satu dekade PT. Semen Tonasa telah menerapkan Sistem

Manajemen Mutu baru ISO 9001:2000. Jaminan mutu dan kepuasan konsumen

merupakan komitmen manajemen PT. Semen Tonasa dalam menghadapi

 persaingan yang ketat dengan produsen semen lain. Pemenuhan komitmen

tersebut terwujud dalam upaya pemenuhan kualitas produk sesuai permintaan

konsumen dan penyerahan produk tepat waktu dengan harga yang bersaing.

PT. Semen Tonasa menyadari bahwa tenaga kerja merupakan aset

 perusahaan yang sangat penting keberadaannya dalam mendukung kelangsungan

operasional perusahaan maka kondisi keselamatan dan kesehatan karyawan harus

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 52/96

52

terjamin. Manajemen PT. Semen Tonasa berkomitmen mempertahankan kondisi

lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan

 pencemaran lingkungan serta penyakit kerja yang diwujudkan melalui penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan predikat

“Bendera Emas” terhadap audit SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik 

Indonesia.

4.4 Tujuan Perusahaan

Dalam peraturan pemerintah No. 55 tahun 1990 Bab III pasal 4 disebutkan

 bahwa tanggung jawab pengelolaan perusahaan dilakukan oleh direksi sesuai

dengan ketentuan dalam anggaran dasar perusahaan.

Tujuan perusahaan sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar 

 perusahaan yang telah diubah dengan akta No. 31 tanggal 9 Januari 1991, No. 191

tanggal 29 Mei 1991, dan No.40 tanggal 8 Juni 1991, ketiganya dibuat di hadapan

 Notaris Ny. Poebaningsih Adiwarsita, SH., di Jakarta dan telah disetuji oleh

Menteri Kehakiman RI berdasarkan SK No. C2.2102.HT.0104 Tahun 1991

tanggal 12 Juli 1991.

Perusahaan ini bertujuan turut melaksanakan serta menunjang kebijakan

dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya dan di bidang persemenan serta industri lain pada khususnya. Untuk 

mencapai tujuan tersebut maka perusahaan menjalankan usaha di bidang :

1.  Produksi

Menambah atau mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi

 bahan pokok yang diperlukan guna pembuatan semen, mengolah

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 53/96

53

 bahan-bahan pokok menjadi berbagai macam semen, serta mengolah

 berbagai macam semen menjadi barang-barang jadi yang bermanfaat.

2.  Pemberian Jasa

Memberi jasa untuk industri semen, antara lain : studi penelitian,

 pengembangan, rancangan bangunan dan rekayasa industri konstruksi,

manajemen, pengoperasian pabrik, pergudangan dan angkutan,

reparasi, pemeliharaan peralatan, pabrikasi alat-alat, konsultasi

(kecuali konsultasi dalam bidang hukum), serta jasa industri lainnya.

3.  Perdagangan

Penyelenggaraan kegiatan pemasaran dan distribusi berbagai macam

semen serta barang-barang hasil produksi lainnya dengan cara-cara

tertentu serta melakukan kegiatan-kegiatan perdagangan baik dalam

maupun luar negeri.

4.  Usaha lainnya

Melakukan kegiatan usaha atau kegiatan lain yang merupakan sarana

 pelengkap atau penunjang guna mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan lain

yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut baik secara

sendiri maupun bersama-sama dengan badan lainnya selama tidak 

 bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

serta sesuai dengan ketentuan dan anggaran dasar perusahaan.

PT. Semen Tonasa membawahi dua perusahaan yang bersifat sosial yaitu

Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST) dan Yayasan Dana Pensiun dan

Hari Tua. Selain itu, terdapat lima perusahaan yang bersifat komersil berada di

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 54/96

54

 bawah pengendalian PT. Semen Tonasa, yaitu dua perusahaan yang seluruh

sahamnya dikuasai oleh Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa dan tiga

 perusahaan komersil yang sahamnya dimiliki oleh YKST dan koperasi karyawan.

Kelima perusahaan tersebut bergerak dalam bidang yang erat kaitannya

dengan kegiatan operasional PT. Semen Tonasa atau distributor semen,

transportasi bongkar muat barang yang diangkut dengan kapal laut serta

 pengurusan dokumen. Satu unit usaha lainnya yaitu koperasi yang seluruh

sahamnya dikuasai oleh karyawan PT. Semen Tonasa yaitu yang berasal dari

simpanan pokok dan simpanan wajib.

4.5 Produk 

PT. Semen Tonasa (Persero) telah menghasilkan produk-produk semen

unggulan yaitu :

1. Semen Portland Tipe I (OPC)

Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan

menggiling klinker semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I

 produksi PT. Semen Tonasa memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-

2004 Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe I.

Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan

tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti

 bangunan bertingkat tinggi, perumahan, jembatan, dan bendungan.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 55/96

55

2. Semen Portland Pozzoland (PPC)

Semen Portland Pozzoland adalah semen hidrolis yang terdiri dari

campuran homogeny antara semen Portland dan Pozzoland halus, yang

diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan Pozzoland

 bersama-sama dimana kadar pozzoland 15 – 40 % massa Semen

Portland Pozzoland.

Semen Portland Pozzoland produksi PT.Semen Tonasa (Persero)

memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 tipe IP-U dengan kegunaan

untuk bangunan bertingkat, konstruksi beton umum, dan konstruksi

 bangunan pada tanah yang cenderung lunak.

3. Semen Portland Komposit (PPC)

Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil

 penggilingan bersama-sama terak Semen Portlad dan gypsum dengan

satu atau lebih bahan organik, atau hasil pencampuran bubuk Semen

Portland dengan bubuk bahan anorganik lain.

Semen Portland Komposit produksi PT. Semen Tonasa memenuhi

 persyaratan SNI 15-7064-2004 yang memiliki kegunaan pada

 pemasangan batu bata, plesteran, pagar dinding, dan selokan.

4.6 Pemasaran

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 56/96

56

Keuntungan terbesar PT. Semen Tonasa berasal dari hasil penjualan semen

dalam negeri di kawasan timur Indonesia. Kondisi saat ini menunjukkan tingginya

konsumsi semen dalam negeri yang memberikan keuntungan bagi produsen

semen nasional. Oleh karena itu, pasar semen dalam negeri tetap merupakan pasar 

utama yang potensial. Walaupun kondisi pasar dalam negeri sangat potensial,

dengan penuh kesadaran perseroan senantiasa melakukan alternatif strategi-

strategi yang terbaik untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan

 perusahaan.

PT. Semen Tonasa berupaya keras menjalin kerjasama yang baik dengan

 para distributor sebagai mediator bisnis penjulan retail semen ke konsumen akhir 

di daerah pasar kawasan timur Indonesia seperti Sulawesi, Papua, Bali, Ambon,

dan Nusa Tenggara. Selain itu, perseroan juga membangun kerjasama dengan

 proyek-proyek pembangunan infrastuktur pemerintah di kawasan tersebut dengan

menunjuk distributor yang memadai untuk memediasi suplay semen ke kontraktor 

 proyek.

Perusahaan juga mengekspor kelebihan produksinya ke pasar luar negeri

seperti Kamboja, Filipina, Vietnam dan beberapa Negara tetap seperti Afrika

Selatan, Bangladesh, Madagaskar, Malaysia, Singapura, dan Timor-Timur.

4.7 Struktur Organisasi

Sejalan dengan laju perkembangan perusahaan serta bekal pengalaman

dalam beberapa tahun terakhir ini, PT. Semen Tonasa dalam mengemban misinya

selaku BUMN memelihara suatu rangkaian kerja yang harmonis dan teratur.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 57/96

57

Keharmonisan ini hanya dapat terwujud dengan adanya suatu unit organisasi yang

tersusun rapi sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.

Dalam memenuhi hal ini, manajemen PT. Semen Tonasa menyusun unit

organisasi sebagai berikut :

1.  Dewan Direksi

Dewan Direksi merupakan tingkat manajemen tertinggi dalam unit

organisasi PT. Semen Tonasa. Dalam mempertanggungjawabkan kegiatan

 perusahaan, Dewan Direksi bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris

sebagai wakil pemegang saham.

Dewan Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang

direktur yang menjadi pengarah/pembina dan penanggung jawab pada

 bidangnya masing-masing. Penanggung jawab terakhir terletak pada

Direktur Utama.

Selain bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan, Direktur 

Utama juga mempunyai tugas dan tanggung jawab harian terhadap bidang-

 bidang tertentu. Adapun bidang-bidang yang mendapat pengawasan secara

langsung dari Direktur Utama adalah bidang umum dan bidang SDM.

Selanjutnya ketiga dewan direktur yang membantu tugas Direktur Utama

setiap harinya adalah :

a.  Direktur Keuangan dan Komersial

Direktur ini menyelenggarakan kegiatan administratif perusahaan dan

 bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas perusahaan. Tugas

Direktur Keuangan dan Komersial meliputi :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 58/96

58

-  Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta

mengadakan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan

dan belanja perusahaan tersebut.

-  Menyusun pendistribusian hasil produksi semen dengan jalan

menyusun strategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran

termasuk pengangkutannya.

-  Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku, bahan

 pembantu, dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengkapan dalam

kegiatan produksi.

 b.  Direktur Produksi

Dalam menjaga stabilitas produksi, tugas Direktur Produksi adalah

sebagai berikut :

-  Terselenggaranya kelancaran operasi Pabrik Unit II, Unit III, dan

Unit IV yang meliputi pencapaian target produksi, pencapaian mutu

 produk, dan terlaksananya pemeliharaan masing-masing.

-  Terselenggaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan

karyawan, gedung pabrik, dan gedung lainnya, pelabuhan khusus

Biringkassi serta lingkungan hidup.

c.  Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Dalam mengembangkan perusahaan, tugas Direktur Litbang adalah

melaksanakan kegiatan untuk merealisasi tujuan perusahaan dengan

 baik. Tugas-tugas tersebut meliputi :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 59/96

59

-  Terselenggaranya semua aktivitas perencanaan dan pelaksanaan

 proyek-proyek perluasan termasuk didalamnya pengurusan sumber 

dana untuk pembiayaan proyek-proyek tersebut.

-  Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang

ada dan yang akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada

maupun dalam proyek perluasan yang direncanakan.

2.  Kepala Departemen

Guna mendampingi kegiatan setiap harinya, Dewan Direksi dibantu oleh

staf yang sesuai dengan bidangnya masing-masing yang dalam struktur 

organisasi disebut Kepala Departemen. Kepala Departemen yang terdapat

struktur organisasi PT. Semen Tonasa adalah :

-  Kepala Departemen Umum

-  Kepala Departemen Sumber Daya Manusia

-  Kepala Departemen Satuan Pengawasan Intern

-  Kepala Departemen Administrasi Keuangan

-  Kepala Departemen Niaga

-  Kepala Departemen Operasi

-  Kepala Departemen Pemeliharaan

-  Kepala Departemen Litbang Sistem Manajemen

-  Kepala Departemen Litbang Teknis dan Ekonomis

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 60/96

60

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 61/96

61

BAB V

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan penggambaran tentang hasil

yang diperoleh dalam penelitian yang terdiri atas variabel-variabel independen

dan variabel dependen. Dalam penelitian ini juga termasuk data atau keterangan

yang terkait dengan laporan keuangan serta hasil wawancara yang telah dilakukan

oleh penulis.

Data yang diperoleh merupakan data kondisi keuangan PT. Semen Tonasa

yang dipublikasikan dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Data ini diperoleh dari

laporan keuangan dan laporan tahunan PT. Semen Tonasa dalam bentuk neraca,

laporan laba rugi, dan data-data lainnya yang mendukung dalam penelitian ini.

Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah

dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang

digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik.

Analisis deskriptif merupakan analisis yang mengacu pada deskripsi kondisi

 perusahaan dan hasil wawancara yang dilakukan penulis. Analisis statistik 

merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa

angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 19.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 62/96

62

5.1 Analisis Deskriptif Modal Kerja dan Tingkat Profitabilitas pada PT.

Semen Tonasa

Analisis modal kerja dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan

masukan kepada perusahaan bahwa salah satu faktor penting yang harus

diperhatikan dalam menjalankan usaha adalah pengelolaan modal kerja yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang penulis lakukan, PT. Semen

Tonasa setiap tahunnya melakukan penambahan modal kerja untuk kebutuhan

 produksi serta untuk menambah kapasitas produksi.

Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai proses operasioanal

 perusahaan seperti penambangan tanah liat, batu kapur, pengantongan semen,

 biaya listrik, penggunaan mesin hingga distribusi hasil produksi.

Setiap tahunnya PT. Semen Tonasa mampu menghasilkan kurang lebih

3.480.000 ton semen yang terus-menerus dipantau oleh satuan Quality Control  

guna menjamin kualitas produksi. Produk semen yang dihasilkan kemudian

dipasarkan ke seluruh Indonesia dan mancanegara. Dengan bobot produksi yang

cukup besar PT. Semen Tonasa dapat memenuhi permintaan konsumen akan

kebutuhan semen yang tiap tahunnya terus meningkat. Untuk itulah setiap

tahunnya perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk menambah modal kerja, agar 

kontinuitas produksi terus terjaga dan mampu memenuhi permintaan para

konsumen.

Melihat tingginya permintaan konsumen terhadap produk PT.Semen

Tonasa, maka dapat dipastikan penjualan tiap tahunnya juga mengalami

 peningkatan. Jika penjualan mengalami peningkatan, maka profitabilitas

 perusahaan pastinya akan meningkat karena keuntungan atau laba bersih yang

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 63/96

63

dihasilkan akan bertambah. Perusahaan dianggap berkinerja bagus jika berhasil

melampaui target produksi dan penjualan meupun laba bersih. Berikut adalah data

laba bersih yang dicapai PT. Semen Tonasa dari tahun 2006 hingga 2010.

TABEL 5.1

Laba Bersih PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010

(Dalam Ribuan Rupiah)

 NO TAHUN SEMESTER LABA BERSIH TOTAL

1 2006I 96.115.700

189.379.965II 93.264.256

2 2007I 99.201.338

211.704.695II 112.503.357

3 2008I 129.056.940

294.441.494II 165.384.554

4 2009

I 229.165.515

429.722.633II 200.557.118

5 2010I 333.735.002

543.587.123II 209.852.121

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa setiap tahunnya PT. Semen Tonasa

menghasilkan total laba bersih yang terus meningkat pada periode 5 tahun

terakhir. Pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar Rp. 22.324.730.000 atau

sekitar 10,55 % dari tahun 2006. Tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 

Rp.82.736.799.000 atau 28,10 %. Tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 

Rp.135.281.139.000 yakni 31,48 % dan pada tahun 2010 kenaikannya mencapai

Rp.113.864.490.000 atau 20,95 %. Jika diteliti lebih lanjut maka akan terlihat

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 64/96

64

 persentase kenaikan kecuali pada tahun 2010 yang mengalami penurunan

 persentase total laba bersih. Tetapi untuk keseluruhan, dalam 5 tahun terakhir, PT.

Semen Tonasa mengalami perkembangan yang sangat pesat dilihat dari

 pendapatan laba bersihnya. Hal ini jelas dipengaruhi oleh tingginya permintaan

semen utamanya pada pangsa pasar dalam negeri, khususnya daerah Indonesia

Timur. Pangsa pasar luar negeri juga sangat potensial, selain itu PT. Semen

Tonasa juga menawarkan harga yang kompetitif serta didukung oleh manajemen

yang senantiasa melakukan berbagai strategi alternatif terbaik yang meningkatkan

efisiensi operasional dan keuangan perusahaan.

5.2 Hasil Analisis Variabel

5.2.1 Analisis Perputaran Modal Kerja

PT. Semen Tonasa merupakan perusahaan yang memproduksi semen

dalam skala besar. Dalam melaksanakan proses produksi tersebut, pastinya

digunakan modal kerja yang besar pula untuk mencapai profitabilitas yang tinggi.

Profitabilitas perusahaan salah satunya dapat diukur dengan melihat perputaran

modal kerja. Modal kerja itu sendiri digunakan untuk membeli bahan baku,

mengolah bahan baku, dan biaya luar bahan baku seperti listrik, pemeliharaan

mesin, gaji karyawan, biaya distribusi, dan lain-lain.

Berikut akan dipaparkan hasil penjualan dan modal kerja bersih PT.

Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 65/96

65

TABEL 5.2

Data Penjualan dan Modal Kerja PT. Semen Tonasa Tahun 2006-2010

( Dalam Ribuan Rupiah)

 NO THN SMSTR PENJUALAN TOTALMODAL

KERJATOTAL

1 2006I 700.578.980

1.520.005.829236.980.115

514.930.954II 819.426.849 277.950.839

2 2007I 845.612.379

1.731.648.247307.875.660

624.659.221II 886.035.868 316.783.561

3 2008I 1.067.933.200

2.204.847.236306.965.551

785.566.051II 1.136.914.036 478.600.500

4 2009I 1.168.332.010

2.814.117.779340.600.352

629.812.863II 1.145.785.769 289.212.511

5 2010I 1.561.399.100

2.723.863.78747.980.215

94.436.866II 1.162.464.687 46.456.651

Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2011

Berdasarkan data pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa setiap tahunnya

terjadi kenaikan penjualan, sampai terjadi penurunan total penjualan pada tahun

2010. Dimana pada tahun 2009 total penjualan mencapai angka

Rp.2.814.117.779.000 dan pada tahun 2010 tercatat sebesar 

Rp.2.723.863.787.000. berarti terjadi penurunan penjualan sebesar 

Rp.90.253.992.000 atau sebesar 3,31%.

Modal kerja bersih pada PT. Semen Tonasa pada periode 2006 hingga

2008 mengalami kenaikan di atas 10%, akan tetapi memasuki tahun 2009

mengalami penurunan yang cukup banyak dan drastis menurun pada tahun 2010

sebesar Rp. 534.375.997.000 atau kurang lebih lima kali lipat. Hal ini disebabkan

oleh adanya peningkatan kewajiban lancar perusahaan khususnya pada hutang

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 66/96

66

dividen, hutang leasing, biaya yang harus dibayarkan dan kewajiban lancar 

lainnya.

Setelah menganalisis hasil penjualan dan modal kerja, maka kita dapat

menghitung perputaran modal kerja PT. Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010

dengan menggunakan analisis Working Capital Turn Over . Perhitungan ini

menggunakan data PT. Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010 dengan memecah

data menjadi data per semester tiap tahunnya.

Dimana : WCTO =

 

1. Tahun 2006 ( I ) :

  x 1 kali = 2,96 kali

2. Tahun 2006 ( II ) :

  x 1 kali = 2,95 kali

3. Tahun 2007 ( I ) :

  x 1 kali = 2,75 kali

4. Tahun 2007 ( II ) :

 x 1 kali = 2,80 kali

5. Tahun 2008 ( I ) :

 x 1 kali = 3,45 kali

6. Tahun 2008 ( II ) :

x 1 kali = 3,48 kali

7. Tahun 2009 ( I ) :

  x 1 kali = 3,43 kali

8. Tahun 2009 ( II ) :

  x 1 kali = 3,96 kali

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 67/96

67

9. Tahun 2010 ( I ) :

  x 1 kali = 32,54 kali

10.Tahun 2010 ( II ) :

  x 1 kali = 25,02 kali

Setelah melakukan perhitungan terhadap tingkat perputaran modal kerja

 pada PT.Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010 dengan menggunakan data per 

semester, didapatkan hasil bahwa tiap tahunnya perputaran modal kerja

menunjukkan hasil yang positif dan di atas standar perputaran 1 kali. Artinya

 perputaran modal kerja pada PT. Semen Tonasa menunjukkan hasil yang baik 

selama 5 tahun terakhir. Faktor yang mendorong terjadinya perputaran modal

kerja karena tingginya permintaan pasar akan produk semen, sehingga proses

 produksi hingga distribusi terus berlangsung, produk cepat terjual dipasaran dan

modal kerja yang digunakan juga mengalami perputaran yang positif dan

menunjukkan persentase yang terbilang tinggi.

5.2.2 Analisis Current Ratio

Metode ini digunakan untuk melihat bagaimana rasio modal kerja yang

dicapai perusahaan selama kurun waktu tertentu. Pada penelitian kali ini rasio

yang digunakan adalah Current Ratio. Rasio ini mengukur seberapa jauh aktiva

lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

Dimana : Curr ent Ratio = 

 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 68/96

68

Sebelum menghitung current ratio, terlebih dahulu kita lihat bagaimana

kondisi aktiva lancar dan kewajiban lancar PT. Semen Tonasa tahun 2006

hingga 2010 ditiap semesternya.

TABEL 5.3

Data Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar PT. Semen Tonasa

Tahun 2006-2010

( Dalam Ribuan Rupiah)

 NO THN SMSTR 

AKTIVA

LANCAR  TOTAL

KEWAJIBAN

LANCAR  TOTAL

1 2006I 229.798.266

802.159.247136.592.321

287.228.293II 572.360.981 150.635.972

2 2007I 435.952.625

879.665.144122.661.800

255.005.923II 443.712.519 132.344.123

3 2008I 690.015.677

1.196.788.836198.360.711

411.222.785II 506.773.159 212.862.078

4 2009I 765.115.200

1.318.430.889372.966.128

688.618.036II 553.315.689 314.651.908

5 2010I 533.158.672

1.017.517.644500.805.311

923.080.778II 484.358.972 422.275.467

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011

1. Current Ratio 2006 ( I ) :

 x 100% = 168,24% 

2. Current Ratio 2006 ( II ) :

 x 100% = 379,96% 

3. Current Ratio 2007 ( I ) :

 x 100% = 355,41% 

4. Current Ratio 2007 ( II ) :

 x 100% = 335,27% 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 69/96

69

5. Current Ratio 2008 ( I ) :

 x 100% = 347,86% 

6. Current Ratio 2008 ( II ) :

 x 100% = 238,06%

7. Current Ratio 2009 ( I ) :

 x 100% = 205,14%

8. Current Ratio 2009 ( II ) :

 x 100%= 175,85%

9. Current Ratio 2010 ( I ) :

 x 100% = 106,46%

10. Current Ratio 2010 ( II ) :

 x 100% = 114,70%

Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio pada PT. Semen Tonasa

diperoleh hasil yaitu pada tahun 2007 CR mengalami peningkatan, dan terus

mengalami penurunan sejak tahun 2008 hingga 2010. Secara teori semakin rendah

tingkat likuiditas, maka profitabilitas mengalami peningkatan karena dana yang

dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan untuk berinvestasi yang mendatangkan

 profit atau keuntungan, dibandingkan jika hanya digunakan untuk melunasi

hutang perusahaan.

5.2.3 Analisis Rasio Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu tolak ukur tingkat keberhasilan suatu

 perusahaan, karena menunjukkan kinerja dan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan (laba bersih). Pada pembahasan kali ini profitabilitas

akan diukur dengan menghitung ROA ( Return On Asset ) yaitu rasio untuk 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 70/96

70

mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dari seluruh kekayaan yang

dimiliki PT. Semen Tonasa tahun 2006 hingga 2010. Rumus menghitung  Return

On Asset yaitu :

ROA =

 

TABEL 5.4

Data Laba bersih dan Total Aktiva PT. Semen Tonasa

Tahun 2006-2010

( Dalam Ribuan Rupiah)

 NO THN SMSTR LABA

BERSIHTOTAL AKTIVA TOTAL

1 2006I 96.115.700

189.379.965776.858.181

1.503.411.326II 93.264.256 726.553.145

2 2007I 99.201.338

211.704.695742.128.914

1.533.638.112

II 112.503.357 791.509.198

3 2008I 129.056.940

294.441.494902.179.097

1.858.066.211II 165.384.554 955.887.114

4 2009I 229.165.515

429.722.6331.081.986.398

2.401.347.403II 200.557.118 1.382.361.005

5 2010I 333.735.002

543.587.1232.006.117.553

3.510.477.336II 209.852.121 1.504.359.783

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2011

1. Return On Asset 2006 ( I ) :

  x 100% = 12,37% 

2. Return On Asset 2006 ( II ) :

  x 100% = 12,83 % 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 71/96

71

3. Return On Asset 2007 ( I ) :

  x 100% = 13,37 % 

4. Return On Asset 2007 ( II ):

  x 100% = 14,21% 

5. Return On Asset 2008 ( I ) :

  x 100% = 14,31% 

6. Return On Asset 2008 ( II ):

  x 100% = 17,30%

7. Return On Asset 2009 ( I ) :

  x 100% = 21,18%

8. Return On Asset 2009 ( II ):

  x 100% = 14,51%

9. Return On Asset 2010 ( I ):

  x 100% = 16,64%

10. Return On Asset 2010 ( II ) :

  x 100% = 13,95%

Berdasarkan hasil perhitungan  Return On Asset  pada PT. Semen Tonasa

selama 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan selama tahun 2006 hingga

2009. Tahun 2006 perusahaan mampu menghasilkan total laba bersih sebesar 

12,60 % dari total aktiva, tahun 2007 meningkat menjadi 13,80%, begitupun

tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebesar 15,85% dan 17,90%. Pada tahun

2010 mengalami penurunan sebesar 2,42%. Dapat disimpulkan bahwa

 profitabilitas dalam hal ini Return On Asset  pada PT. Semen Tonasa tahun 2006

hingga 2010 pada umumnya telah menunjukkan perkembangan yang baik meski

mengalami penurunan pada tahun 2010. Perkembangan ini utamanya disebabkan

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 72/96

72

tingginya permintaan akan produk PT. Semen Tonasa, baik di dalam maupun di

luar negeri.

5.3 Analisis Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

5.3.1 Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja (WCTO) terhadap

Profitabilitas (ROA)

Setelah menghitung hasil dari masing-masing variabel, selanjutnya akan

kita lihat hubungan antara perputaran modal kerja yang menggunakan rasio

Working Capital Turn Over yang merupakan variabel independen (X1) terhadap

 profitabilitas yang merupakan variabel dependen (Y) yang diukur dengan

menghitung Return On Asset .

TABEL 5.5

Hasil Perhitungan Perputaran Modal Kerja PT. Semen Tonasa dan Return

On Asset Tahun 2006  – 2010 

 NO TAHUN

WCTO

(Kali)

ROA

(%)

1 2006 ( I ) 2,96 12,37

2 2006 ( II ) 2,95 12,83

3 2007 ( I ) 2,75 13,37

4 2007 ( II ) 2,80 14,21

5 2008 ( I ) 3,45 14,31

6 2008 ( II ) 3,48 17,30

7 2009 ( I ) 3,43 21,18

8 2009 ( II ) 3,96 14,51

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 73/96

73

9 2010 ( I ) 32,54 16,64

10 2010 ( II ) 25,02 13,95

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah) 

Berdasarkan perhitungan WCTO dan ROA diperoleh rata-rata hasil bahwa

semakin tinggi Working Capital Turn Over , maka Return On Asset akan semakin

meningkat (berbanding lurus). Semakin sering modal kerja berputar, maka

semakin besar laba bersih yang didapatkan sehingga profitabilitas akan

meningkat. Hal menunjukkan bahwa modal kerja yang digunakan telah memadai

untuk menjalankan operasional perusahaan.

Gambar 5.1

Kurva Pengaruh WCTO Terhadap ROA 

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

0

10

20

30

40

50

60

2006

(I)

2006

(II)

2007

(I)

2007

(II)

2008

(I)

2008

(II)

2009

(I)

2009

(II)

2010

(I)

2010

(II)

ROA

WCTO

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 74/96

74

5.3.2 Analisis Pengaruh Current Ratio Terhadap Profitabilitas (ROA)

Selanjutnya akan diperlihatkan hubungan Current Ratio (X2) terhadap

Return On Asset (Y). Hasil perhitungan kedua variabel tersebut ditunjukkan pada

tabel 5.6.

TABEL 5.6

Hasil Perhitungan Current Ratio PT. Semen Tonasa dan Return On Asset

Tahun 2006 – 2010

 NO TAHUN

Current Ratio

(%)

ROA

(%)

1 2006 ( I ) 168,24 12,37

2 2006 ( II ) 379,96 12,83

3 2007 ( I ) 355,41 13,37

4 2007 ( II ) 335,27 14,21

5 2008 ( I ) 347,86 14,31

6 2008 ( II ) 238,06 17,30

7 2009 ( I ) 205,14 21,18

8 2009 ( II ) 175,85 14,51

9 2010 ( I ) 106,46 16,64

10 2010 ( II ) 114,70 13,95

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio dan Return On Asset , terlihat

hasil bahwa saat ROA mengalami peningkatan , Current Ratio cenderung

menurun, sebaliknya jika ROA menurun, maka Current Ratio mengalami

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 75/96

75

kenaikan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Saat PT. Semen Tonasa

mencapai tingkat likuiditas yang tinggi, perusahaan terlalu fokus pada kewajiban

melunasi hutang dan mengabaikan investasi yang seharusnya menambah

keuntungan. Di satu sisi saat PT. Semen Tonasa berhasil mengurangi

kewajibannya, total aktiva bertambah, dan memberi peluang bagi datangnya

 profitabilitas yang lebih besar karena digunakan sebagai penambah dana investasi

dan deposito perusahaan.

Gambar 5.2

Kurva Pengaruh Current Ratio Terhadap ROA 

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

0

10

20

30

40

50

60

2006

(I)

2006

(II)

2007

(I)

2007

(II)

2008

(I)

2008

(II)

2009

(I)

2009

(II)

2010

(I)

2010

(II)

PENGARUH CURRENT RATIO TERHADAP ROA

ROA

CURRENT RATIO

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 76/96

76

5.4 Statistika Deskriptif  

Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam

 penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik 

deskriptif ini meliputi nilai rata-rata (mean), jumlah data (N) dan standar deviasi

dari dua variabel independen yaitu Working Capital Turn Over  (WCTO) dan

Current Ratio sebagai variabel yang mempengaruhi  Return on Asset (ROA) pada

PT. Semen Tonasa , seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.7Statistik Deskriptif Variabel Independen

(Dengan Return on Asset/ROA sebagai Variabel Dependen)

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 10 buah, yang diambil dari laporan

keuangan PT. Semen Tonasa periode 2006 sampai dengan 2010 dan dipecah

menjadi data per semesternya. Dari tabel di atas, juga dapat diketahui bahwa nilai

mean atau rata-rata ROA adalah sebesar 15,067% dengan standar deviasi

2,64265%. Hal ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian, secara statistik 

dapat dijelaskan bahwa tingkat perolehan laba PT. Semen Tonasa terhadap

Descriptive Statistics 

Mean Std. Deviation N

ROA (Y) 15,0670 2,64265 10

WCTO (X1) 8,3340 3,16026 10

CR (X2) 242,6950 104,11666 10

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 77/96

77

asetnya termasuk dalam kategori baik. Sementara standar deviasi yang lebih kecil

dari ROA menunjukkan bahwa data variabel ROA bisa dikatakan baik.

Rasio WCTO diperoleh rata-rata sebesar 8,334 dengan standar deviasi

3,16026. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian

rasio WCTO pada PT. Semen Tonasa sudah di atas 1 kali. Sehingga dapat

disimpulkan rasio perputaran modal kerja yang dimiliki dapat dikatakan baik 

karena positif dan di atas 1 kali. Sementara standar deviasi yang masih lebih kecil

 jika dibandingkan nilai mean-nya menunjukkan bahwa simpangan data pada

WCTO relatif baik.

Rata-rata (mean) dari Current Ratio adalah 242,695% dengan nilai standar 

deviasi sebesar 104,11666%. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik, selama

 periode penelitian besarnya Current Ratio sudah memenuhi rasio likuiditas yang

 baik bagi perusahaan. Angka 104,11666% yang lebih kecil dari nilai mean

Current Ratio menunjukkan bahwa data variabel CR tergolong baik.

5.5 Hasil Analisis Data

5.5.1 Pengujian Asumsi regresi 

5.5.1.1 Uji Multikolinearitas

Masalah-masalah yang mungkin akan timbul pada penggunaan persamaan

regresi berganda adalah multikolinearitas, yaitu suatu keadaan yang variabel

 bebasnya berkorelasi dengan variabel bebas lainnya atau suatu variabel bebas

merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya. Model regresi yang baik 

seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen (Ghozali, 2005).

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 78/96

78

Adanya  Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai

variance inflation factor  (VIF). Nugroho (2005) dalam Sujianto (2009)

menyatakan jika nilai tolerance di bawah 1 dan nilai Variance Inflation Factor 

(VIF) tidak lebih dari 10 maka model terbebas dari multikolinearitas.

Tabel 5.8 

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

a. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa nilai tolerance dan VIF

dari variabel WCTO adalah sebesar 0,542 dan 1,845. Untuk variabel Current 

 Ratio sebesar 0,542 dan 1,845.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam

model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas karena

nilai tolerance berada di bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10.

Model

Correlations Collinearity Statistics

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant)

WCTO (X1) ,098 ,504 ,481 ,542 1,845

CR (X2) -,295 -,312 -,310 ,542 1,845

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 79/96

79

5.5.1.2 Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara

anggota-anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila

datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross

sectional).

Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan

asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan ketentuan sebagai

 berikut (Sujianto, 2009:80) :

4.  1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.

5.  1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat

disimpulkan.

6.  DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi auto korelasi.

Tabel 5.9

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Change Statistics

Durbin-WatsonR Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

.559 4.434 2 7 .047 1,671

a. Predictors: (Constant), CR (X2), WCTO (X1)

b. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 80/96

80

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui bahwa nilai

 Durbin Watson  pada  Model Summary adalah sebesar 1,671. Oleh karena

1,671>1,21 , maka hal ini berarti tidak terjadi autokerelasi pada model regresi

yang digunakan dalam penelitian

5.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Pengujian

untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedisitas dapat dilakukan dengan melihat

 scatter plot  antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual

(SRESID). Jika titik-titik pada scatter plot tersebut membentuk pola tertentu yang

teratur (misal bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka dapat

diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedasitas

yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 5.3

Uji Heteroskedastisitas

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 81/96

81

Berdasarkan scatter plot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat

disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heteroskedasitas.

5.5.1.4 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain analisis grafik 

dan analisis statistik.

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik.

 Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya :

3)  Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal (menyerupai

lonceng), regresi memenuhi asumsi normalitas.

4)  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar berikut ini memperlihatkan hasil uji normalitas yang dilakukan

dalam penelitian ini :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 82/96

82

Gambar 5.3

Uji Normalitas Histogram

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Gambar histogram di atas menunjukkan bahwa data terdistribusi secara

normal karena bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung imbang dan

kurva berbentuk menyerupai lonceng (mendekati pola distribusi normal).

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 83/96

83

Gambar 5.4

Uji Normalitas Probability Plot

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Berdasarkan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas karena data menyebar di sekitar garis diagonal dan

 penyebaran data searah mengikuti garis diagonal tersebut.

5.5.2 Pengujian Hipotesis

Dalam menguji hipotesis digunakan analisis regresi linear berganda,

karena variabel bebasnya lebih dari satu yakni terdiri dari variabel Working 

Capital Turn Over (X1) dan variabel Current Ratio (X2).

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 84/96

84

5.5.2.1 Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersama-

sama terhadap variabel tidak bebas . Dalam uji ini kita melihat pengaruh variabel

WCTO (X1) dan variabel CR (X2) bersama-sama terhadap variabel ROA (Y)

yang digambarkan pada tabel berikut ini:

Tabel 5.10

Hasil Uji F

ANOVAb 

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 20,024 2 10,012 5,434 ,047a 

Residual 42,829 7 6,118

Total 62,853 9

a. Predictors: (Constant), CR (X2), WCTO (X1)

b. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Hipotesis berbunyi :

H0 : b1 = b2 = 0, tidak ada pengaruh perubahan CR dan WCTO terhadap

ROA.

H1 : b1 ≥ b2 ≥ 0, minimal ada satu pengaruh pada perubahan proporsi WCTO

dan CR terhadap ROA.

Pada tabel menunjukkan angka hasil uji F menghasilkan Fhitung sebesar 

5,434. Sementara itu nilai pada tabel distribusi nilai F pada taraf signifikansi 5%

adalah 4,74. Oleh karena Fhitung 5,434 > F tabel 4,74 maka H1 diterima dan H0

ditolak, dengan tingkat signifikansi 0,047 (lebih kecil dari 0,05) artinya antara

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 85/96

85

WCTO dan CR memiliki pengaruh linear terhadap ROA. Dengan kata lain,

variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen.

5.5.2.2 Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen yang terdiri atas WCTO dan CR terhadap  Return on Asset  (ROA).

Pada tabel di bawah dapat kita lihat hasil uji-t tersebut.

Tabel 5.11

Hasil Uji-t

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,483 8,304 ,540 ,606

WCTO (X1) 8,908 5,775 ,540 3,131 ,041

CR (X2) -,014 0,009 -,540 -2,543 ,047

a. Dependent Variable: ROA 

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Berdasarkan data hasil olahan SPSS di atas, maka diperoleh penjelasan

sebagai berikut:

1.  Variabel Working Capital Turn Over  (WCTO) mendapatkan statistik uji t =

3,131 dengan signifikansi 0,041. Koefisien hasil uji t dari WCTO

menunjukkan tingkat signifikansi 0,041 yaitu lebih kecil dibandingkan

dengan 0,05 (< 5%). Untuk t hitung yang dihasilkan adalah sebesar 3,131

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 86/96

86

sedangkan t tabelnya adalah 2,365. Karena nilai t hitung lebih besar dari t

tabel (3,131 > 2,365), maka dapat disimpulkan bahwa WCTO berpengaruh

 positif dan signifikan mempengaruhi Return on Asset  (ROA) dengan tingkat

kepercayaan 95%.

2.  Variabel Current Ratio mendapatkan statistik uji t = -2,543  dengan

signifikansi 0,047. Koefisien hasil uji t dari CR menunjukkan tingkat

signifikansi 0,047 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (< 5%). Untuk t

hitung yang dihasilkan sebesar -2,543 sedangkan t tabelnya adalah 2,365.

Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel -2,543 > 2,365), maka dapat

disimpulkan bahwa CR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return

on Asset (ROA) pada tingkat kepercayaan 95%.

Dari hasil uji t di atas dapat disimpulkan bahwa variabel independen WCTO

 berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen ROA. Pada variabel

CR berpengaruh negatif dan juga signifikan terhadap ROA.

5.5.3 Uji Korelasi

Untuk mengetahui hubungan antara Working Capital Turn Over (WCTO)

dan Current Ratio terhadap  Return on Asset  (ROA) pada PT. Semen Tonasa

digunakan uji korelasi. Uji korelasi merupakan sebuah analisis yang digunakan

untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 87/96

87

Tabel 5.12

Uji Korelasi

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Untuk menafsirkan angka korelasi antar variabel menurut Ari Pratisto

(2009 : 115) digunakan kriteria sebagai berikut :

  0- 0.25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

  > 0,25 – 0,5 : korelasi cukup

  > 0,5 – 0,75 : korelasi kuat

  > 0,75 – 1 : korelasi sangat kuat

Berdasarkan data yang diperoleh dari SPSS dapat ditafsirkan hubungan

antara variabel-variabel sebagai berikut :

Correlations 

ROA WCTO Current Ratio

Pearson Correlation ROA (Y) 1,000 ,745 -,522

WCTO (X1) ,745 1,000 ,634

CR (X2) -,522 ,634 1,000

Sig. (1-tailed) ROA (Y) . ,007 ,021

WCTO (X1) ,007 . ,024

CR (X2) ,021 ,024 .

N ROA (Y) 10 10 10

WCTO (X1) 10 10 10

CR (X2) 10 10 10

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 88/96

88

  Hubungan  Return on Asset  (Y) terhadap Working Capital turn Over  

(X1)

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh korelasi antara

ROA (Y) dengan WCTO (X1) yaitu sebesar 0,745. Hal ini berarti

terdapat hubungan yang kuat antara ROA dengan WCTO. Korelasi

dua variabel tersebut signifikan karena nilai probabilitasnya 0,007

(<0.025).

  Hubungan Return on Asset (Y) terhadap Current Ratio (X2)

Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh korelasi antara

ROA (Y) dengan CR (X2) yaitu sebesar -0,522 yang berarti terdapat

hubungan yang kuat. Korelasi dua variabel tersebut signifikan karena

nilai probabilitasnya 0,021 (<0.025).

5.5.4 Uji Koefisien Determinasi (R 2)

Koefisen determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai

dengan 1 (0 ≤ R 2  ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk 

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis

data diperoleh hasil sebagai berikut :

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 89/96

89

Tabel 5.13

Koefisien Determinasi (R 2)

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), CR (X2), WCTO (X1)

b. Dependent Variable: ROA (Y)

Sumber : Data Statistik yang Diolah, 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai R square adalah 0,559. Hal

ini menunjukkan bahwa sebesar 55,9%  Return on Asset  (ROA) dari PT. Semen

Tonasa dipengaruhi oleh variasi dari kedua variabel independen yang digunakan,

yaitu Working Capital Turn Over  dan Current Ratio. Sedangkan sisanya sebesar 

44,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian, seperti Debt to

 Equity Ratio. Dengan demikian, hubungan kedua variabel bisa dikatakan cukup

kuat karena nilai R square mendekati angka 1.

5.6 Hasil Analisis Regresi Berganda 

Pembuatan persamaan regresi berganda dapat dilakukan dengan

menginterpretasikan angka-angka yang ada di dalam unstandardized coefficient 

beta pada tabel berikut:

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,748a

,559 ,433 4,65641

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 90/96

90

Tabel 5.14

Hasil Analisis Regresi Berganda

ModelUnstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 4,483 8,304 ,540 ,606

WCTO (X1) 8,908 5,775 ,540 3,131 ,041

CR (X2) -,014 0,009 -,540 -2,543 ,047

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : PT. Semen Tonasa (data diolah)

Dari Tabel di atas, dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom

Unstandardized Coefficient Beta, maka dapat disusun persamaan regresi berganda

sebagai berikut:

Y = 4,483 + 8,908X1 + (-0,014)X2 

Dari persamaan regresi di atas maka dapat diinterpretasikan beberapa hal,

antara lain:

1.   Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar 4,483 Angka tersebut

menunjukkan tingkat Return on Asset (ROA) yang diperoleh oleh perusahaan

 bila tingkat WCTO dan CR diabaikan.

2.  Variabel Working Capital Turn Over  (WCTO) memiliki nilai koefisien

regresi yang positif yaitu sebesar 8,908. Nilai koefisien positif menunjukkan

 bahwa WCTO terhadap jumlah ROA berpengaruh positif. Hal ini

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 91/96

91

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan WCTO sebesar 1 persen, maka

nilai ROA akan mengalami peningkatan sebesar 8,908% dengan asumsi

variabel independen yang lain dianggap konstan.

3.  Variabel Current Ratio memiliki nilai koefisien regresi yaitu sebesar -0,014

 Nilai koefisien yang negatif ini menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif 

terhadap ROA. Hal ini berarti setiap kenaikan tingkat CR sebesar 1 persen

maka nilai ROA akan mengalami penurunan begitu pula sebaliknya, sebesar 

0,014% dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap

konstan.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 92/96

92

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan 

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan terhadap data

 penelitian yang telah terkumpul kemudian diolah mengenai pengaruh Working 

Capital Turn Over  (WCTO) dan Current Ratio terhadap Return on Asset  (ROA)

 pada PT. Semen Tonasa periode 2006-2010, maka penulis dapat menarik 

 beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa Working Capital Turn

Over   berpengaruh positif dan signifikan terhadap  Return On Asset .

Current Ratio berpengaruh negatif dan juga signifikan terhadap Return On

 Asset pada PT. Semen Tonasa.

2. PT. Semen Tonasa memiliki modal kerja yang optimal dan telah

menggunakan modal kerja tersebut secara efektif dan efisien untuk lebih

meningkatkan secara maksimal profitabilitas perusahaan karena terlihat

dari perputaran modal kerja yang selalu positif dan rata-rata mengalami

kenaikan pada periode 5 tahun terakhir. Hal ini sekaligus menjawab

masalah dalam penelitian.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 93/96

93

3. Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap  Return on Asset  

(ROA) adalah Working Capital Turn Over . Hal ini dibuktikan dengan hasil

uji t yang lebih besar dibandingkan dengan variabel independen lainnya

yakni sebesar 3,131 dengan signifikansi 0,041. Sedangkan Current Ratio 

memiliki hasil uji t sebesar -2,543 dengan signifikansi 0,047.

4. Hasil estimasi dari model regresi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel-variabel independen yang ada mampu menjelaskan jumlah Return

on Asset  (ROA) sebesar 55,90%, sedangkan sisanya 44,10% dijelaskan

oleh faktor lain di luar model penelitian ini.

6.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan

dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan

dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan

 pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain

sebagai berikut:

1.  Penulis menyarankan agar PT. Semen Tonasa mengurangi jumlah hutang,

khusunya hutang lancar untuk mengefisienkan aktiva lancar sebab jika

 perputaran modal kerja meningkat dan aktiva bisa dialihkan untuk 

investasi diharapkan laba perusahaan juga akan ikut meningkat.

2.  PT. Semen Tonasa agar mempertahankan sistem operasional perusahaan

yang ada saat ini dan lebih efektif lagi dalam pelaksanaannya agar 

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 94/96

94

memaksimalkan penggunaaan modal kerja (dana) dan penggunaan waktu

yang nantinya akan berdampak lebih baik lagi bagi perusahaan.

3.  Penelitian ini akan lebih baik dengan memasukkan beberapa variabel yang

dianggap perlu atau mendukung penelitian ini, misalnya mengenai Debt to

 Equity dan rasio modal kerja lainnya serta menggunakan data yang lebih

 banyak dan terperinci lagi.

4.  Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu, penulis memberikan saran kepada peneliti selanjutnya

sebaiknya melakukan penelitian terhadap modal kerja dan profitabilitas

secara fokus dan aplikatif dengan menambah jumlah objek penelitian

maupun memperpanjang dan mendetailkan data time series, misalnya

 perbulan di tiap tahun penelitian serta diharapkan agar dapat menambah

referensi tentang materi ini.

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 95/96

95

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 1997.  Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta :

Rineka Cipta

Alwi, Syafaruddin. 1994.  Alat-alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Edisi Revisi.

Yogyakarta : Andi Offset

Daft. Richard. 2006.  Management . 6th edition. Diterjemahkan oleh Edward

Tanujaya dan Shirly Tiolina. Jakarta : Salemba Empat

Djarwanto, PS. 1996.  Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta :

BPFE

Ghozali, Imam dalam Sugiyono. 2002. Regresi. Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 1998.  Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :

PT. Raja Grafindo Persada

Hasan, M. Iqbal. 2008.  Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). 

Cetakan Keempat. Jakarta : Bumi Aksara

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2006.  Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Cetakan Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

Martono dan Agus Hartijo. 2007. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta:

Graha Pustaka

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketujuh. Yogyakarta :

Liberty

Pratisto, Ari. 2009. Statistika Deskriptif. Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta

Riduwan. 2009.  Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Cetakan

Kedua. Bandung : Alfabeta

7/21/2019 Skripsi Bab 1-Dp

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-1-dp 96/96

96

Riyanto, Bambang. 1992.  Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Ketiga,

Cetakan Kelimabelas. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Gajah Mada

Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 19.0. Jakarta: PrestasiPustaka Publisher 

Sutrisno. 2005.  Dasar-dasar Ilmu Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Yayasan

Penerbit Gajah Mada

Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Ketujuh,

Cetakan Kesepuluh. Semarang : Gudang Buku

Weston dan Coopeland. Manajemen Modal Kerja (Edisi Indonesia). Cetakan

Kelima. Jakarta. Graha Pustaka

Winaryo, Sigit dan Sujana Ismaya. 2003. Kamus Besar Ekonomi. Cetakan Kesatu.

Bandung : CV Pustaka Grafika