DOKUMEN SAKIP - Kemensos

121
TAHUN ANGGARAN 2018 website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : [email protected], DOKUMEN SAKIP BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD) Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701

Transcript of DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Page 1: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

TAHUN ANGGARAN 2018

website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : [email protected],

DOKUMEN SAKIP BALAI BESAR REHABILITASI

VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701

Page 2: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

ISI DOKUMEN :

1. RENSTRA 2015 – 2019

2. KONTRAK KERJA KEPALA BALAI TAHUN 2018

3. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2018

4. LAPORAN KINERJA BBRVBD

Page 3: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA

CIBINONG – BOGOR

TAHUN 2015 – 2019

KEMENTERIAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL

BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA

Page 4: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ……………………..…………………………………………………. 1

1.1. Kondisi Umum …………………..………………………………………………… 1

1.2 Potensi dan Masalah …………..…………………………………………………. 3

BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN BBRVBD CIBINONG……………………………………….10

2.1. Visi BBRVBD Cibinong………..……………………………………..……….……10

2.2. Misi BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019……………….…………………….10

2.3. Tujuan dan Sasaran Strategis BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019 …...…10

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BBRVBD CIBINONG ...…………………..…..14

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial ..............14

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi BBRVBD Cibinong 2015 – 2019.….......…….….15

BAB IV. PENUTUP.…………………………………………………………………………………26

LAMPIRAN

Matrik Kinerja dan Pendanaan

Page 5: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Pasal 27 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Amanat tersebut

bermakna bahwa setiap warga negara termasuk Penyandang Disabilitas

berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pada

kenyataannya, masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Penyandang

Disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak tersebut, salah satu

kendalanya adalah kurangnya keterampilan kerja. Oleh sebab itu pemerintah

mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelatihan keterampilan kerja

kepada Penyandang Disabilitas agar mereka dapat memperoleh pekerjaan

yang layak, baik dengan bekerja di suatu perusahaan, instansi pemerintah,

maupun usaha mandiri (wiraswasta),

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong

merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal

Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial yang mempunyai tugas dan fungsi

utama memberikan pelayanan Rehabilitasi Vokasional. Pelatihan yang ada

yaitu: penjahitan, komputer, pekerjaan logam, elektronika, otomotif dan

desain grafis/percetakan bagi Penyandang Disabilitas Tubuh (Tuna Daksa),

dan membantu menyalurkan mereka untuk dapat bekerja di perusahaan.

Sesuai Susunan Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD Cibinong,

seluruh tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh Bidang Rehabilitasi

Vokasional, Bidang Pelatihan, Bidang Penelitian dan Pengembangan serta

Page 6: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Bagian Tata Usaha. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-

masing Bidang/Bagian tersebut selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir

adalah sebagai berikut:

1. Bidang Rehabilitasi Vokasional melakukan:

a. Pendaftaran calon kelayan sebanyak 749 orang

b. Pelatihan vokasional sebanyak 500 orang

c. Penyaluran kerja sejumlah 344 orang:

1) Instansi pemerintah 49 orang

2) Perusahaan 252 orang, dan

3) Mandiri 43 orang.

2. Bagian Tata Usaha, pengadaan peralatan dan fasilitas pendukung

rehabilitasi vokasional

3. Bidang Penelitian dan Pengembangan melakukan:

a. Kajian Potensi Penyandang Disabilitas Tubuh dan Rungu Wicara, 4

kali

b. Kajian Tentang Kesiapan BBRVBD Dalam Menerima Kelayan

Penyandang Disabilitas Rungu Wicara, 1 kali

c. Kajian Pasaran Kerja Bagi Penyandang Disabilitas, 3 kali

d. Kajian Tentang Kesiapan Daerah Dalam Memberdayakan Penyandnag

Disabilitas Lulusan BBRVBD Cibinong Bogor, 1 kali

e. Kajian Tentang Kualitas Instruktur Di BBRSBD, PRSBD dan PSBD,

1kali

f. Studi Kompetensi Instruktur Di Lembaga Pelatihan Instruktur, 1 kali

g. Penerbitan Majalah Mandiri, 10 edisi

h. Pameran, 10 kali

Page 7: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

i. Pembuatan Leaflet, 5 kali.

4. Bidang Pelatihan.

Sejalan dengan perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat serta

tantangan yang dihadapi, maka dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan,

kegiatan tersebut perlu ditingkatkan. Kegiatan-kegiatan yang akan

dilaksanakan untuk peningkatan kinerja tersebut dirumuskan dalam Rencana

Strategis BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019.

1.2. Potensi dan Permasalahan.

Potensi.

Potensi dalam hal ini mencakup kekuatan yang dimiliki BBRVBD Cibinong

(lingkungan internal), dan peluang yang ada (lingkungan eksternal) yang

dapat didayagunakan secara optimal dalam peningkatan kinerja dan kualitas

pelayanan rehabilitasi vokasional kepada Penyandang Disabilitas Tubuh,

yaitu

1. Adanya payung hukum yang mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja

BBRVBD Cibinong, yaitu Keputusan Menteri Sosial RI Nomor

54/HUK/2003 tanggal 23 Juli 2003.

2. Jumlah pegawai yang cukup memadai untuk mendukung tugas-tugas

operasional.

3. Perangkat keras/sarana & prasarana (lahan, bangunan gedung, peralatan

kantor, peralatan pelatihan keterampilan kerja, kendaraan operasional,

fasilitas kesehatan & olah raga, perumahan dinas, dll) cukup memadai.

4. Adanya berbagai peraturan Perundang-undangan sebagai instrument

landasan operasional, antara lain:

Page 8: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34 ayat 2

b. Undang-Undang RI. No. 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok Kesejahteraan Sosial

c. Undang-Undang RI. No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat,

dimana pada pasal 13 disebutkan bahwa :”Setiap penyandang cacat

mempunyai kesamaan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan

sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya“

d. Undang-Undang RI. No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

e. Undang-Undang RI. No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal,

pasal 15 (b)

f. Undang-Undang RI. No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

pasal 74 (10)

g. UU No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial yang isinya

antara lain mengatur bahwa pelatihan vokasional dan pembinaan

kewirausahaan merupakan salah satu bentuk kegiatan rehabilitasi

sosial (pasal 7 ayat 3 butir c).

h. Peraturan Pemerintah RI. No. 43 Tahun 1998 Tentang Upaya

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat, dimana pada

pasal 26 diamanatkan bahwa “Perusahaan wajib memberikan

kesempatan yang sama kepada tenaga kerja penyandang cacat

yang memenuhi persyaratan jabatan dan kualifikasi pekerjaan

untuk memperoleh pekerjaan sesuai dengan jenis dan derajat

kecacatannya “

Page 9: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

i. Keputusan Presiden RI. No. 83 Tahun 1999 Tentang Lembaga

Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial

Penyandang Cacat.

j. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI. No. KEP-205/MEN/1999 tentang

Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat,

dimana pada pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa ”Untuk setiap 100

(seratus) orang pekerja, maka pengusaha wajib mempekerjakan

sekurang-kurangnya 1 (satu) orang tenaga kerja penyandang

cacat sesuai dengan persyaratan jabatan dan kualifikasi

pekerjaan”.

k. Kesepakatan Bersama antara Menteri Sosial, Menteri Tenaga kerja

dan Transmigrasi, Menteri Dalam Negeri dan Ketua Umum DPP

Asosiasi pengusaha Indonesia (APINDO) No.A/B–05–1–85/MS, Nomor

: 5 KEP – 85/Men/189, Nomor: 003/KPTS, DPP/II/89 tentang

Penyaluran/ Pendayagunaan Tenaga Kerja Penyandang Cacat di

Perusahaan, masyarakat.

l. Surat Edaran No. 001/PRS/XII-04/SE. MS tentang Penerimaan Tenaga

Kerja Penyandang Cacat di Sektor Pemerintah dan Sektor Swasta.

m. Rencana Aksi Nasional Penyandang Cacat Indonesia tahun 2004 –

2013 sebagai penjabaran dari Biwako Millenium Framework.

n. Resolusi PBB No. 48/96 Tahun 1993 mengenai Peraturan Standar

tentang kesamaan kesempatan bagi Penyandang Cacat.

o. United Nation Economic and Social Commision for Asia and the Pacific

(UN ESCAP) No. 48/3 Tahun 1993.

Page 10: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

p. Dasawarsa I Penyandang Cacat Asia Pasifik 1993 – 2002 Mandat Aksi

Resolusi (High level meeting conclude the Asia Pasific Decade of

Disabled People / APDDP I) yang menghasilkan 12 kegiatan.

q. Dasawarsa II Asia Pasifik Decade of Disabled Persons (APPDP II)

Tahun 2003 – 2012, tentang upaya peningkatan kesejahteraan social

penyandang cacat di Indonesia yang tertuang ke dalam Tujuh Program

Aksi Millenium Biwako.

r. Resolusi PBB No. 61/106 tanggal 13 Desember 2006 dalam Konvensi

Internasional tentang Hak Penyandang Cacat.

5. Adanya kesepakatan internasional yang dituangkan dalam Resolusi PBB

No. 61/106 tanggal 13 Desember 2006 tentang Konvensi Hak

Penyandang Disabilitas yang dijelaskan pada pasal 27, ”Melarang

diskriminasi atas dasar kecacatan dalam seluruh hal berkaitan

dengan seluruh bentuk pekerjaan, termasuk kondisi rekrutmen,

pemberian pekerjaan, pengembangan karir, serta kondisi lingkungan

kerja yang aman dan sehat”. Sebagai negara yang turut

menandatanganinya, diharapkan konvensi ini segera diratifikasi oleh

pemerintah RI.

6. Adanya berbagai perusahaan dan instansi pemerintah yang dapat

menerima alumni BBRVBD Cibinong, baik untuk PBK, menjadi

karyawan/wati, sesuai dengan jenis ketrampilan yang telah dimilikinya.

7. Adanya lembaga-lembaga kemitraan, baik nasional maupun internasional

seperti Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI), Asosiasi

Pengusaha Indonesia (APINDO), Departemen Tenaga Kerja &

Transmigrasi (Depnakertrans), Departemen Pendidikan Nasional

Page 11: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

(Depdiknas), UN-ESCAP, Japan International Cooperation Agency (JICA),

Voluntary Service Overseas (VSO), dll).

8. Kebijakan Menteri Sosial tentang Revitalisasi Panti Sosial.

Permasalahan

Permasalahan dalam hal ini mencakup kelemahan yang ada di BBRVBD Cibinong

(lingkungan internal), dan tantangan yang dihadapi (lingkungan eksternal) yang

dapat menjadi kendala dalam upaya peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan

rehabilitasi vokasional kepada Penyandang Disabilitas Tubuh, yaitu:

1. Belum adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rehabilitasi Vokasional.

2. Profesionalisme pegawai yang belum memadai, baik untuk pelaksanaan

tugas-tugas teknis maupun administratif.

3. Banyak sarana dan prasarana yang sudah kurang layak untuk digunakan,

baik karena kerusakan, maupun karena tidak sesuai lagi dengan

akselerasi kemajuan teknologi dan dinamika perkembangan kehidupan

masyarakat.

4. Jenis-jenis jurusan memerlukan pengembangan yang berorientasi pada

tuntutan pasar yang disertai kurikulum yang mendukung.

5. Anggaran yang dialokasikan untuk BBRVBD Cibinong kurang mendukung

untuk dapat melaksanakan berbagai kegiatan secara lebih berkualitas.

Page 12: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

6. Tingkat pendidikan calon siswa yang sebagian besar masih di bawah

SLTA, sehingga kurang memenuhi persyaratan, baik untuk mengikuti

pendidikan di BBRVBD Cibinong, maupun untuk melamar pekerjaan

setelah selesai mengikuti pendidikan di BBRVBD Cibinong.

7. Kapasitas layanan (hanya 100 orang per tahun) dirasakan tidak seimbang

dengan populasi calon penerima layanan, mengingat pada saat

pendaftaran siswa baru, calon yang mendaftar rata-rata setiap tahunnya

sekitar 150 orang.

8. Keberadaan, tugas dan fungsi BBRVBD yang belum dikenal secara luas di

masyarakat.

9. Di seluruh provinsi belum terdapat Pusat Informasi & Pelayanan

Rehabilitasi Vokasional (PIPRV) Penyandang Cacat. Keberadaan PIPRV

ini sangat penting artinya dalam mendukung peran dan fungsi BBRVBD

Cibinong, baik dalam rangka penyebarluasan informasi layanan

rehabilitasi vokasional, seleksi calon siswa, PBK, penyaluran kerja alumni,

monitoring & evaluasi dan Pembinaan Lanjut. Sampai dengan tahun 2009

baru di 16 provinsi yang telah terbentuk PIPRV, akan tetapi dari 16

provinsi tersebut, baru 8 provinsi yang telah ada peralatannya. Dari 8

provinsi yang telah ada peralatan tersebut, tidak semua berfungsi secara

optimal, karena sebagian petugasnya yang telah dilatih secara khusus

dipindahtugaskan ke tempat lain.

10. Masih adanya image negatif tentang kemampuan tenaga kerja

Penyandang Disabilitas.

Page 13: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN BBRVBD CIBINONG

2.1. VISI BBRVBD Cibinong

Visi BBRVBD Cibinong adalah :

Terwujudnya Lembaga Pelayanan Rehabilitasi Vokasional yang Profesional

dalam mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang disabilitas fisik yang

memiliki daya saing

2.2. MISI BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019

1. Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas fisik

2. Memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi

vokasional melalui kegiatan kajian

3. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam mendukung

keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional

4. Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan

perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi vokasional

2.3. Tujuan dan sasaran strategis BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019

Sejalan dengan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh

BBRVBD Cibinong selama kurun waktu tahun 2015 – 2019 adalah :

a. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam

penyelenggaraan kepemerintahan,

b. Untuk mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang cacat yang

berkualitas dan berkompeten melalui rehabilitasi vokasional untuk

mencapai keberfungsian sosial,

Page 14: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

c. Untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di

lingkungan BBRVBD,

d. Untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian petugas

rehabiltasi,

e. Untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan pelayanan

rehabilitasi melalui penelitian/kajian,

f. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan

secara lebih efektif dan efisien.

Sasaran strategis yang ingin dicapai BBRVBD Cibinong dalam lima tahun ke depan

adalah:

a. Pengembangan kebijakan melalui perencanaan, monitoring, evaluasi

dan pengawasan pelaksanaan kinerja sejalan dengan prinsip-prinsip

transparansi dan akuntabilitas,

b. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi rencana dan program

kerja lembaga,

c. Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif,

d. Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong

peningkatan implementasinya pada seluruh bidang,

e. Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi dan perbaikan

kualitas informasi,

f. Melakukan evaluasi dan pelaporan berkala atas hasil kinerja,

g. Melaksanakan penataan sistem dan mekanisme kelembagaan,

tersusunnya standar dan akreditasi pelayanan rehabilitasi vokasional,

Page 15: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

h. Menata kembali sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan baik

jumlah dan kompetensinya,

i. Mengembangkan sumber daya manusia yang professional,

j. Menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan dan pembinaan

sumber daya manusia termasuk dalam sistem karir,

k. Meningkatkan kualitas pelayanan rehabilitasi vokasional bagi

penyandang disabilitas fisik,

l. Melaksanakan seluruh proses rehabilitasi vokasional bagi penyandang

disabilitas fisik,

m. Menyusun kurikulum dan naskah buku pelatihan vokasional bagi

penyandang disabilitas,

n. Menyusun program pelatihan bagi petugas rehabilitasi vokasional,

o. Menyelenggarakan pelatihan bagi petugas rehabilitasi penyandang

disabilitas fisik,

p. Mendukung berjalannya pusat informasi dan pelayanan penyandang

disabilitas,

q. Menyempurnakan sistem dan kualitas penyelenggaraan pelatihan bagi

petugas rehabilitasi,

r. Melaksanakan penelitian dan pengkajian dalam rangka

pengembangan pelayanan rehabilitasi vokasional bagi penyandang

disabilitas,

s. Melaksanakan kegiatan kajian monitoring dan evaluasi untuk

pendayagunaan alumni,

t. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendukung

pelayanan,

Page 16: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

u. Meningkatkan fasilitas pelayanan dan operasional melalui

pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana,

v. Menyediakan fasilitas kebutuhan kerja dan operasional pelaksana

kegiatan,

w. Melakukan advokasi dan sosialisasi tentang pelayanan rehabilitasi

vokasional.

Page 17: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BBRVBD CIBINONG

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Sesuai Rencana Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial 2015 - 2019,

maka Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahteraan Sosial Tahun

2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

Kebijakan Kementerian Sosial pada pembangunan kesejahteraan sosial

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

diarahkan untuk:

(a) Meningkatkan dan memeratakan pelayanan sosial yang adil, dalam arti

bahwa setiap orang khususnya penyandang masalah kesejahteraan

sosial berhak memperoleh pelayanan sosial.

(b) Meningkatkan profesionalisme SDM kesejahteraan sosial berbasis

pekerjaan sosial dalam penanganan masalah dan potensi

kesejahteraan sosial.

(c) Memantapkan manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial

dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan serta koordinasi.

(d) Menciptakan iklim dan sistem yang mendorong peningkatan dan

pengembangan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

kesejahteraan sosial.

(e) Mendukung terlaksananya kebijakan desentralisasi dalam

penyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan berdasarkan

Page 18: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

keberagaman dan keunikan nilai sosial budaya serta mengedepankan

potensi dan sumber sosial keluarga dan masyarakat setempat.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BBRVBD CIBINONG 2015 – 2019

Mengacu pada Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesejahtreraan

Sosial, maka Arah Kebijakan dan Strategi BBRVBD Cibinong sesuai dengan

tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :

Arah Kebijakan

1. Revitalisasi panti sosial dengan memantapkan manajemen

penyelenggaraan kesejahteraan sosial dalam hal perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan serta koordinasi.

2. Meningkatkan profesionalisme SDM berbasis kualitas dan kompetensi

dalam rangka optimalisasi pelayanan.

3. Meningkatkan dan memeratakan pelayanan yang adil, dalam arti bahwa

setiap Penyandang Disabilitas berhak memperoleh pelayanan sosial.

4. Mengembangkan pelayanan rehabilitasi melalui pengkajian dan penelitian.

5. Mendukung pelaksanaan operasional tugas agar tercipta pelayanan yang

baik.

Strategi

1. Perluasan dan peningkatan kualitas tata kelola organisasi untuk

mendukung pelayanan rehabilitasi vokasional ang bermutu, transparan

dan akuntabel.

2. Pengembangan sistem karir dan peningkatan kompetensi dan

profesionalisme SDM di lingkungan BBRVBD.

Page 19: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

3. Perluasan dan peningkatan akses penyelenggaraan rehabilitasi

vokasional bagi penyandang cacat fisik yang berkualitas.

4. Peningkatan ketrampilan dan keahlian bagi petugas rehabilitasi dalam

rangka mewujudkan pelayanan rehabilitasi vokasional yang bermutu.

5. Peningkatan mutu hasil kajian dalam rangka pengembangan pelayanan

dan peningkatan kualitas rehabilitasi.

6. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi baik internal maupun eksternal

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan rehabilitasi.

Program dan Indikator Kinerja

Sesuai dengan Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD Cibinong, maka program

beserta kegiatan berdasarkan prioritas yang akan dilaksanakan selama

periode 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :

1. Program Perluasan dan Peningkatan Kualitas Tata Kelola Organisasi.

Kegiatan dari program ini antara lain :

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran, indikatornya adalah

terlaksananya penyusunan rencana kerja dan anggaran.

b. Mewujudkan tertib manajemen dan tertib administrasi, dengan

indikator terlaksananya kepemerintahan yang baik.

c. Mengadakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan untuk

pengembangan, indikatornya yaitu terlaksananya koordinasi,

monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

d. Pembangunan jejaring (Kemitraan), dengan indikator terbentuknya

kerjasama dengan stakeholder terkait sampai dengan

penandatanganan MoU untuk 4 instansi.

Page 20: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

e. Pengelolaan kas, pembukuan dan pertanggungjawaban,

indikatornya adalah dapat terlaksananya Sistem Akuntansi Instansi.

f. Peningkatan pengembangan penerapan pengawasan berbasis

produktifitas dan akuntabilitas kinerja, indikatornya adalah

terlaksananya penyusunan LAKIP.

g. Updating data dan penyajian informasi, dengan indikator

terlaksananya updating data dan penyajian informasi termasuk

melalui website.

h. Penyusunan laporan kinerja pemerintah, indikatornya adalah

terlaksananya koordinasi dan penyusunan laporan tahunan.

i. Analisis/pengkajian pengembangan organisasi dan tata laksana,

indikatornya adalah terlaksananya analisis pengembangan tata

laksana.

j. Peningkatan dan pengembangan mutu lembaga melalui sertifikasi

lembaga, indikatornya adalah terlaksananya sertifikasi lembaga

sebagai lembaga pelatihan berbasis kompetensi dan berhak

mengadakan uji kompetensi yang bersertifikat.

2. Program Pengembangan Sistem Karir, Peningkatan Kompetensi, dan

Profesionalisme SDM BBRVBD

Kegiatannya antara lain:

a. Penataan sumber daya aparatur negara sesuai dengan kebutuhan,

indikatornya adalah terlaksananya analisa kepegawaian.

b. Pengembangan aparatur yang profesional melalui pelatihan,

magang dan pendidikan formal, indikatornya adalah pemberian

Page 21: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

kesempatan bagi pegawai BBRVBD untuk mengembangkan

potensinya.

c. Peyempurnaan sistem manajemen dan pembinaan SDM,

indikatornya adalah terlaksananya pembinaan pegawai dan sitem

karir.

3. Program Perluasan dan Peningkatan Akses Penyelenggaraan

Rehabilitasi Vokasional.

Kegiatannya antara lain akan dilaksanakan melalui :

a. Pengembangan model pelayanan di luar panti melalui Rehabilitasi

Vokasional Berbasis Masyarakat (RVBM), indikatornya adalah

bertambahnya kelayan/penyandang cacat yang memperoleh hak

pelayanan rehabilitasi vokasional di luar BBRVBD sebanyak 80 orang.

b. Uji kompetensi bagi siswa BBRVBD (Ketr. Komputer, design grafis,

elektronika, penjahitan, otomotif, las dan bubut), indikatornya adalah

terlaksananya uji kompetensi bagi siswa BBRVBD.

c. Pendaftaran dan seleksi, dengan indicator tersedianya kelayan

BBRVBD yang dapat menerima pelayanan rehabilitasi vokasional.

d. Case conference, indikatornya adalah terlaksananya pembahasan

kasus untuk penyelesaian masalah yang ada.

e. Pemanggilan kelayan BBRVBD, indikatornya adalah terlaksananya

pemanggilan kelayan BBRVBD.

f. Registrasi kelayan, dengan indikator terciptanya tertib administrasi

data kelayan.

Page 22: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

g. Orientasi pengenaln panti (BBRVBD), indikatornya adalah

terlaksananya orientasi pengenalan panti bagi kelayan.

h. Assesmen bagi kelayan BBRVBD, dengan indikator telaksananya

assesmen.

i. Bimbingan ketrampilan kerja, indikatornya adalah terlaksananya

bimbingan ketrampilan kerja sesuai dengan jurusan.

j. Bimbingan fisik, mental dan sosial bagi kelayan BBRVBD, dengan

indicator terlaksananya bimbingan fisik, mental dan sosial bagi

kelayan.

k. Terapi kelompok, indikatornya adalah terlaksananya terapi kelompok

bagi kelayan.

l. Konsultasi keluarga, indikatronya adalah terlaksananya konsultasi

keluarga.

m. Widyawisata bagi kelayan, dengan indikator terlaksananya

widyawisata bagi kelayan BBRVBD.

n. Tes evaluasi hasil pelatihan vokasional, dengan indikator dapat

diketahuinya nilai akademik kelayan.

o. Penjajagan penyaluran kerja dan pelaksanaan PBK, indikatornya

adalah terlaksananya penjajagan penyaluran kerja dan pelaksanaan

PBK.

p. Bimbingan kewiraswastaan bagi kelayan, indikatornya adalah

terlaksananya bimbingan kewiraswastaan.

q. Penyaluran kerja dan pemulangan, indikatornya adalah terlaksananya

penyaluran kerja dan pemulangan bagi kelayan.

Page 23: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

r. Bimbingan lanjut dan terminasi, dengan indicator terlaksananya

bimbingan lanjut bagi kelayan yang sudah bekerja dan yang belum.

s. Instalasi produksi, indikatornya adalah terlaksananya instalasi produksi

bagi kelayan sebelum PBK dan sebelum mendapatkan pekerjaan.

t. Penyusunan dan updating data kelayan, indikatornya adalah

terlaksananya penyusunan dan updating data kelayan.

u. Pelayanan kesehatan bagi kelayan, dengan indikator tersedianya

pelayanan kesehatan di poliklinik dan rujukan rumah sakit.

v. Penyusunan/pengembangan kurikulum pelatihan vokasional,

indikatornya adalah tersedianya kurikulum pelatihan vokasional setiap

jurusan.

w. Penyusunan/pengembangan modul pelatiohan vokasional,

indikatornya adalah tersedianya modul pelatihan vokasional stiap

jurusan.

x. Penyempurnaan petunjuk teknis pelaksanaan rehabilitasi vokasional,

indikatornya adalah tersedianya petunjuk teknis seluruh tahapan

rehabilitasi vokasional yang telah disempurnakan.

4. Program Peningkatan Ketrampilan dan Keahlian bagi Petugas

Rehabilitasi

Kegiatannya antara lain:

a. Analisis kebutuhan pelatihan SDM, indikatornya adalah

teridentifikasinya kebutuhan pelatihan semua jurusan.

b. Penyusunan kurikulum, indikatornya adalah tersusunnya kurikulum

teknis keahlian.

Page 24: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

c. Penyusunan modul pelatihan, indikatornya adalah tersusunnya

modul pelatihan SDM petugas rehabilitasi.

d. Pelatihan metodologi mengajar, dengan indikator terlaksananya

pelatihan metodologi pembelajaran untuk 100 orang.

e. Pelatihan peningkatan kapasitas SDM, indikatornya adalah

terlaksananya pelatihan peningkatan kapasitas SDM di BBRVBD.

f. Pelatihan sistem komunikasi total (Komtal), dengan indikator

terlaksananya pelatihan sistem Komtal untuk petugas PIPRV

g. Pelatihan magang instruktur, indikatornya adalah terlaksananya

magang bagi instruktur sebanyak 25 orang.

h. Pelatihan teknis keahlian instruktur, dengan indikator terlaksananya

pelatihan teknis keahlian instruktur tingkat dasar dan lanjutan.

i. Pelatihan alat bantu rehabilitasi, indikatornya adalah terlaksananya

pelatihan alat bantu rehabilitasi bagi petugas.

j. Sertifikasi/Uji kompetensi Instruktur, dengan indikator terlaksananya

uji kompetensi instruktur sebanyak 20 orang.

k. Pelatihan assesmen dan penempatan kerja bagi petugas

rehabilitasi, dengan indikator terlaksananya pelatihan assesmen

dan penempatan kerja bagi 16 propinsi.

l. Pelatihan updating data dan informasi bagi petugas rehabilitasi,

indikatornya adalah terlaksananya pelatihan updating data dan

informasi bagi 80 orang petugas rehabilitasi.

m. Monitoring dan evaluasi pelatihan, dengan indikator terlaksananya

monev sebagai bahan perencanaan.

Page 25: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

5. Program Peningkatan Mutu Hasil Kajian dalam rangka

Pengembangan Pelayanan dan Peningkatan Kualitas Rehabilitasi

Kegiatannya berupa:

a. Kajian pengembangan kurikulum pelatihan ketrampilan siswa

BBRVBD, dengan indikator terlaksananya kajian pengembangan

kurikulum pelatihan ketrampilan.

b. Kajian proses belajar mengajar instruktur BBRVBD, indikatornya

adalah terlaksananya kajian proses belajar mengajar instruktur.

c. Kajian potensi penyandang cacat tubuh dan rungu wicara, dengan

indikator mendapatkan data penyandang cacat yang potensial di 15

propinsi.

d. Kajian pengembangan model pelayanan, dengan indikator

terlaksananya kajian pengembangan model pelayanan sebagai

bahan perencanaan.

e. Kajian masalah dan kebutuhan siswa BBRVBD, indikatornya

adalah tersusunnya criteria permasalahan dan kebutuhan siswa.

f. Study tentang pengembangan sasaran penerima pelayanan

(penyandang cacat lainnya) di BBRVBD, dengan indikator

terlaksananya kajian tentang penyandang cacat lain yang

memungkinkan diberikan pelayanan.

Page 26: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

g. Kajian tentang sarana dan prasarana mengajar instruktur BBRVBD,

dengan indikator tersedianya data dan informasi tentang sarana

dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar.

h. Kajian tentang kompetensi instruktur BBRVBD, indikatornya adalah

tersedianya informasi tentang kompetensi instruktur yang

dibutuhkan.

i. Kajian tentang kebutuhan pengembangan instruktur, dengan

indikator tersusunnya data kebutuhan dalam rangka

pengembangan instruktur.

j. Kajian kemandirian penyandang disabilitas, indikatornya adalah

teridentifikasinya data alumni yang sudah mandiri di 6 propinsi.

k. Kajian tentang PBK siswa BBRVBD, indikatornya adalah

terlaksananya kajian tentang PBK sebagai bahan pengembangan.

l. Kajian pasaran kerja bagi penyandang disabilitas, dengan indikator

teridentifikasinya data perusahaan yang dapat menerima alumni

BBRVBD di 15 propinsi.

6. Program Peningkatan Sosialisasi dan Koordinasi Internal dan

Eksternal dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan

Kegiatannya antara lain:

a. Peningkatan sarana aparatur negara di lingkungan BBRVBD

melalui pemutakhiran peralatan, indikatornya adalah terlaksananya

pemutakhiran peralatan.

b. Pengadaan peralatan ketrampilan untuk proses pelatihan bagi

siswa dan sarana operasional kantor, dengan indikator

Page 27: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

terlaksananya pengadaan peralatan ketrampilan untuk proses

pelatihan bagi siswa dan sarana operasional kantor.

c. Pemeliharaan sarana operasional dan perawatan gedung kantor,

dengan indikator terlaksananya pemeliharaan sarana operasional

dan perawatan gedung kantor.

d. Rehabilitasi gedung kantor, gedung ketrampilan, rumah dinas dan

sarana lainnya, indikatornya adalah terlaksanaya rehabilitasi

gedung kantor, gedung ketrampilan, rumah dinas dan sarana

lainnya.

e. Pengadaan bahan pendukung kegiatan operasional, dengan

indicator terpenuhinya keperluan sehari-hari perkantoran.

f. Pengadaan kebutuhan dasar kelayan, dengan indikator tersedianya

kebutuhan dasar kelayan sesuai dengan jumlah kelayan.

g. Pameran/visualisasi/publikasi dan promosi, indikatornya adalah

terlaksananya sosialisasi BBRVBD melalui pameran.

h. Sosialisasi lembaga, indikatornya adalah terlaksananya sosialisasi

BBRVBD melalui workshop dan seminar.

i. Penerbitan majalah, indikatornya adalah terlaksananya pencetakan

1000 eks.

j. Pembuatan booklet, dengan indikator terlaksananya pencetakan

3000 eks dalam rangka sosialisasi.

k. Pembuatan leaflet, indikatornya adalah terlaksananya pencetakan

4000 leaflet dalam rangka sosialisasi.

Page 28: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB IV PENUTUP

Perencanaan pembangunan pelayanan rehabilitasi vokasional di Balai Besar

Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) mempunyai arah untuk

menghasilkan rencana yang dapat diimplementasikan oleh penyelenggara atau

pelaksana baik jangka panjang, jangka menengah maupun rencana kerja tahunan.

Rencana Strategis BBRVBD Tahun 2015 – 2019 merupakan perencanaan

jangka menengah yang menjadi bagian integral dari Rencana Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial Tahun 2015 – 2019.

Rencana Strategis BBRVBD tahun 2015 – 2019 disusun dengan

memperhatikan perubahan paradigma yang terjadi sehingga langkah-langkah dalam

perencanaan ini dapat dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi kecenderungan

perubahan yang terjadi. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, diharapkan

dapat memberikan arah strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BBRVBD

dengan memperhatikan perkembangan permasalahan yang terjadi.

Bogor, Desember 2014

Page 29: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

TAHUN ANGGARAN 2018

website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : [email protected],

KONTRAK KERJA BALAI BESAR REHABILITASI

VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701

Page 30: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

KEMENTERIAN SOSIAL RI BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor Tlp.0251-8654702-05 Fax.0251-8654701

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan

akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : A.M. Asnandar

Jabatan : Kepala BBRVBD

Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

Nama : Edi Suharto

Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI

Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA pada tahun 2018 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja

tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka

menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan

kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK PERTAMA.

PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil

tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Bogor, 3 Januari 2018

Dirjen Rehabilitasi Sosial

Kementerian Sosial RI

Edi Suharto

Kepala BBRVBD

A.M. Asnandar

Page 31: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN SOSIAL RI

SATUAN KERJA : BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

TAHUN : 2018

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

CAPAIAN TAHUN 2018

Output Outcome

Pelayanan

Rehabilitasi dan

Perlindungan

Sosial bagi

Penyandang

Disabilitas Fisik,

Mental, Sensorik,

dan Intelektual.

1

Jumlah Penerima Manfaat

Program Rehabilitasi dan

Perlindungan

Lesejahteraan Sosial di

Balai Besar Rehabilitasi

Vokasional Bina Daksa

Cibinong

Rehabilitasi

Vokasional di

BBRVBD

585 585

2

Jumlah Penerima Manfaat

Program Perlindungan dan

Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas di

Masyarakat

a. Tim Reaksi

Cepat 0 0

2. Penjangkauan /

Outreaching

Penyandang

Disabilitas

450 450

3. Layanan Sosial

dan Advokasi

Bagi Penyandang

Disabilitas.

50 50

Adapun jumlah anggaran untuk menunjang kegiatan di atas termasuk layanan perkantoran

dan lainya, seluruhnya berjumlah Rp. 18.739.955.000,- (Delapa Belas Milyard Tujuh Ratus

Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah)

Bogor, 3 Januari 2018

Dirjen Rehabilitasi Sosial

Kementerian Sosial RI

Edi Suharto

Kepala BBRVBD

A.M. Asnandar

Page 32: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

TAHUN ANGGARAN 2018

website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : [email protected],

RENCANA KERJA TAHUNAN

BALAI BESAR REHABILITASI

VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701

Page 33: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA

TAHUN 2018

A. Pendahuluan

Pasal 27 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Amanat tersebut

bermakna bahwa setiap warga negara termasuk Orang Dengan Disabilitas

berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pada

kenyataannya, masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh Orang

Dengan Disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan yang layak tersebut, salah

satu kendalanya adalah kurangnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan,

serta lapangan kerja.

Oleh sebab itu pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan

pelatihan keterampilan kerja kepada Orang-orang Dengan Disabilitas agar

mereka dapat memperoleh pekerjaan yang layak, baik dengan bekerja di

suatu perusahaan, instansi pemerintah, maupun usaha mandiri (wiraswasta).

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) merupakan salah

satu Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial

Kementerian Sosial yang mempunyai tugas dan fungsi utama memberikan

pelayanan Rehabilitasi Vokasional Bagi Penyandang Disabilitas Fisik. Adapun

jenis rehabilitasi vokasional yang dilaksanakan meliputi rehabilitasi (Pelatihan)

antara lain: penjahitan, komputer, pekerjaan logam, otomotif, elektronika dan

desain grafis/percetakan bagi penyandang disabilitas fisik dengan target

sebanyak 85 orang pada tahun 2018, dan membantu menyalurkan mereka

untuk dapat bekerja di perusahaan dan berusaha mandiri.

B. VISI

Visi BBRVBD Cibinong adalah: Terwujudnya Lembaga Pelayanan

Rehabilitasi Vokasional yang Profesional dalam mempersiapkan calon tenaga

kerja penyandang disabilitas fisik yang memiliki daya saing.

Page 34: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

C. MISI

Misi BBRVBD Cibinong tahun 2015 – 2019:

5. Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas

fisik

6. Memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi

vokasional melalui kegiatan kajian

7. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam

mendukung keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional

8. Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan

perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi vokasional

D. TUJUAN

Sejalan dengan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh

BBRVBD Cibinong selama kurun waktu tahun 2015 – 2019 adalah :

g. Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam

penyelenggaraan kepemerintahan,

h. Untuk mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang cacat yang

berkualitas dan berkompeten melalui rehabilitasi vokasional untuk

mencapai keberfungsian sosial,

i. Untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di

lingkungan BBRVBD,

j. Untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian petugas

rehabiltasi,

k. Untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan pelayanan

rehabilitasi melalui penelitian/kajian,

l. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan

secara lebih efektif dan efisien.

Page 35: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

E. SASARAN

Sasaran strategis yang ingin dicapai BBRVBD Cibinong untuk tahun 2018

adalah:

1. Terlaksananya Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Bagi

Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual.

2. Terlaksananya Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang

Disabilitas

3. Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti

4. Terlaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran

Bogor, Januari 2018

Kepala BBRVBD A.M. Asnandar NIP. 19620403 199003 1 002

Page 36: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

RENCANA KINERJA TAHUNAN

BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA Tahun 2018

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

A. Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial bagi Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual.

1 Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong

85 Orang

2 Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat

500 Orang

B. Terlaksananya Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

1 Penyusunan Rencana Program Kegiatan 3 Kegiatan

2 Penyusunan Program dan Anggaran 1 Kegiatan

3 Pemantauan dan Evaluasi 2 Kegiatan

4 Pengelolaan Keuangan 4 Kegiatan

5 Pengelolaan Kepegawaian 4 Kegiatan

6 Pelayanan Umum dan Perlengkapan 2 Kegiatan

7 Pelayanan Humas 4 Kegiatan

C. Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti

1 Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti 2 Kegiatan

2 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

1 Layanan

D. Terlaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran

1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 1 Th

2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 1 Th

Bogor, Januari 2018

Kepala BBRVBD A.M. Asnandar NIP. 19620403 199003 1 002

Page 37: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

TAHUN ANGGARAN 2018

website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : [email protected],

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR REHABILITASI

VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701

Page 38: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas

terlaksananya semua tugas-tugas dan terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Balai

Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) sebagai bentuk akuntabilitas

penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2018.

BBRVBD telah menetapkan Rencana Strategis Kementerian Sosial Tahun 2015 –

2019 yang sejalan dengan pelaksanaan tugas pokok BBRVBD yang dituangkan dalam

Permensos No. 54/HUK/2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD. Laporan Kinerja

ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan

Kinerja. Sejalan dengan Permenpan RB tersebut, BBRVBD melaksanakan Permensos No.

19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Laporan

Kinerja, dan Review atas Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian Sosial dengan

semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan

dan akuntabel atas kinerja BBRVBD Tahun Anggaran 2018.

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi telah banyak

membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum

tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi agar kinerja

ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,

pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan

dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja BBRVBD tahun

2018.

Bogor, Desember 2018.

Kepala BBRVBD

Page 39: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah

untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah,

melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur

ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus

meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan

Kinerja BBRVBD tahun 2018 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan

Kinerja, dan Permensos No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja, dan Review atas Laporan Kinerja di Lingkungan

Kementerian Sosial di mana pelaporan capaian kinerja organisasi harus dilaksanakan

secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja

BBRVBD.

Pelaksanaan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas oleh BBRVBD tahun 2018

telah berpedoman kepada RPJMN yang ditetapkan dengan Perpres No. 2 tahun 2015

tentang RPJM 2015 – 2019 dan Perpres No 3 tahun 2015 tentang perubahan RKP.

Menindaklanjuti hal tersebut, BBRVBD telah menetapkan Rencana Strategis tahun 2015 –

2019 sebagai pedoman dalam perencanaan kegiatan tahun 2018.

BBRVBD dibentuk berdasarkan Kepmensos No 54/HUK/2003 tentang Tata Kerja

BBRVBD. Rincian tugas, fungsi dan tata kerja memiliki Tugas pokok “melaksanakan

rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan, pelatihan, pengkajian dan pengembangan

rehabilitasi vokasional penyandang tuna daksa yang berasal dari instansi yang menangani

masalah rehabilitasi sosial tuna daksa.” Untuk mengakomodir tugas pokok tersebut, maka

BBRVBD melaksanakan beberapa fungsi antara lain :

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBRVBD menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan laporan

pelayanan dan rehabilitasi vokasional tingkat lanjut penyandang tuna daksa.

2. Pelaksanaan rehabilitasi vokasional.

3. Pelaksanaan pelatihan ketrampilan alat bantu rehabilitasi serta ketrampilan umum

bagi petugas rehabilitasi.

Page 40: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

4. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan metode dan pelaksanaan rehabilitasi

vokasional, pelatihan instruktur, resosialisasi dan bimbingan lanjut.

5. Pengelolaan urusan tata usaha.

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti

untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan

keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BBRVBD yang telah mendapatkan

bimbingan dan arahan dari Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

(RSPD) Kementerian Sosial RI.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap dua IKU, disimpulkan bahwa

seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 100, %. Dua

IKU yang ditetapkan pencapaiannya masuk dalam kriteria sangat tinggi (90,1 % lebih),

meliputi:

1. Persentase rata-rata pencapaian sasaran jumlah penyandang disabilitas fisik,

mental, sensorik, dan intelektual yang memperoleh rehabilitasi dan

perlindungan sosial di BBRVBD. dan

2. Persentase rata-rata pencapaian target kinerja pada jumlah penyandang

disabilitas yang fisik, mental, sensorik, dan intelektual yang memperoleh

rehabilitasi dan perlindungan sosial dalam masyarakat.

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja BBRVBD yang menjadi tujuan dari

penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan

untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan

datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan

kesejahteraan penyandang disabilitas akan bisa dicapai.

Page 41: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………………… i

IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………………………………………………………………………….. Ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………………………… 1

A. Gambaran Umum ……………………………………………………………………………………………………… 1

B. Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………………….. 6

C. Aspek Strategis ………………………………………………………………………………………………………….. 6

D. Sistematika Laporan ………………………………………………………………………………………………….. 7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………………………………………………………. 9

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 ……………….. 9

B. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 ……………………………………………………………………….. 11

C. Tujuan Pelaporan ………………………………………………………………………………………………………. 13

D. Sasaran Strategis ……………………………………………………………………………………………………….. 13

E. Indikator Kerja Utama (IKU) ……………………………………………………………………………………….. 14

F. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ……………………………………………………………………………………. 18

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………………………………………………………………… 20

A. Capaian Kinerja ………………………………………………………………………………………………………….. 20

B. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2017 dan 2018 ……………………………………………. 33

C. Realisasi Anggaran Tahun 2018 …………………………………………………………………………………. 35

D. Analisa Terhadap Capaian Target Kinerja BBRVBD …………………………………………………….. 37

E. Analisa Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ……………………………………………………………….. 52

F. Analisa Program Kegiatan Penunjang …………………………………………………………………………. 55

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………………………… 71

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………. 72

Page 42: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) merupakan salah

satu Unit Pelaksana Teknis pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian

Sosial RI yang mempunyai tugas “melaksanakan rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan,

pelatihan, pengkajian dan pengembangan rehabilitasi vokasional penyandang tuna

daksa yang berasal dari instansi yang menangani masalah rehabilitasi sosial tuna

daksa.” Pelaksanaan rehabilitasi yang dilaksanakan merupakan satu kesatuan dalam

sistem pembangunan nasional. Tujuan dari rehabilitasi yang sesuai dengan tujuan

pembangunan nasional tersebut adalah menjadikan program rehabilitasi tepat dengan

arah sasaran strategis yang dituju dan dijalankan secara baik dan sistematis, sehingga

dalam pelaksanaannya mudah melakukan pengendalian.

Pelaksanaan rehabilitasi yang dilaksanakan oleh BBRVBD tersebut bertujuan

untuk meningkatkan fungsi penyandang disabilitas secara optimal dan membantu

proses integrasi sosialnya dengan cara menerapkan multi disiplin profesi melalui

aplikasi metode-metode di bidang kedokteran, sosial, pendidikan, dan ketrampilan

secara terkoordinasi, berkombinasi, dan terpadu. Dengan definisi tersebut, rehabilitasi

dianggap sebagai salah satu cara integrasi untuk merubah kondisi sosial agar

penyandang disabilitas dapat bekerja sama sebagaimana masyarakat pada umumnya.

Rehabilitasi vokasional adalah sebagai upaya untuk menempatkan penyandang

disabilitas pada pekerjaan yang tepat, mempertahankan pekerjaan tersebut, dan

meningkatkan kondisi kehidupan melalui pekerjaan tersebut sehingga penyandang

disabilitas dapat berintegrasi atau kembali kepada masyarakat.

Rehabilitasi vokasional bertujuan untuk memulihkan dan mengembangkan

kemampuan fisik, mental dan sosial penyandang disabilitas agar ia mau dan mampu

bekerja sesuai dengan tingkat kemampuan pendidikan, minat dan pengalamannya

sehingga mereka dapat mandiri dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat. Untuk

mencapai tujuan dimaksud pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial khususnya

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Cibinong memberikan

pelayanan rehabilitasi vokasional yang proses pelayanannya melalui beberapa tahapan

dimana hasil akhirnya sangat ditentukan oleh kegiatan tahap-tahap sebelumnya.

Pelayanan BBRVBD untuk rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas

dilaksanakan selama 1 tahun anggaran yang terdiri dari 9 (sembilan) bulan rehabilitasi

vokasional dalam bentuk penyampaian materi rehabilitasi vokasional sesuai dengan

Page 43: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

minat, bakat, serta potensi yang dimiliki dan dilanjutkan dengan 45 (empat puluh lima)

hari pelatihan belajar kerja (PBK) / pemagangan di perusahaan, serta tahap penyaluran

dan penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas di perusahaan. Materi rehabilitasi

vokasional terbagi dalam beberapa tahapan pelayanan antara lain :

1. Tahap penerimaan.

Merupakan tahapan rekruitmen penerima manfaat tingkat lanjut.

2. Tahap pengasramaan.

Merupakan tahap pemenuhan hidup layak seperti : pemenuhan kebutuhan

sandang, pemenuhan kebutuhan pangan, pemenuhan kebutuhan papan, dan

pemenuhan kebutuhan kesehatan.

3. Tahap orientasi.

Merupakan tahap pengenalan institusi.

4. Tahap assesmen.

Merupakan tahap pengkajian terhadap personal penerima manfaat untuk

mencarikan solusi atas kebutuhan yang paling sesuai dengan permasalahan yang

dihadapi.

5. Tahap intervensi (pelaksanaan rehabilitasi).

Merupakan tahap inti dari pelayanan rehabilitasi vokasional melalui pemberian

materi keterampilan kerja berdasarkan standar nasional kerja indonesia yang

dikolaborasikan dengan pangsa pasar tenaga kerja yang layak bagi penyandang

disabilitas. Tahap intervensi penyandang disabilitas terbagi dalam 6 jurusan

keterampilan antara lain :

a. Keterampilan Desain Grafis dan Percetakan.

b. Keterampilan Komputer.

c. Keterampilan Pekerjaan Logam.

d. Keterampilan Otomotif,

e. Keterampilan Elektronika, dan

f. Keterampilan Penjahitan

6. Tahap resosialisasi

Merupakan tahap pengembalian dan atau pelepasan penerima manfaat yang

telah memperoleh pelayanan rehabilitasi ke masyarakat.

Pelayanan dan intervensi yang dilakukan BBRVBD sebagai treatment bagi

penyandang disabilitas untuk dapat hidup mandiri dan memiliki keterampilan yang dapat

dijadikan bekal penghidupan layak dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan

pelayanan tersebut BBRVBD berpegangan pada Permensos No 54/HUK/2003 tentang

Organisasi dan Tata Kerja BBRVBD. Dalam melaksanakan fungsi rehabilitasi

Page 44: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

berdasarkan dasar hukum tersebut, BBRVBD melaksanakan tugas dan fungsi

pelayanan sebagai berikut :

1. Kedudukan

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) dipimpin oleh Kepala

BBRVBD dan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal

Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.

2. Tugas

BBRVBD memiliki tugas melaksanakan rehabilitasi vokasional tingkat lanjut,

pelatihan, pengkajian dan pengembangan rehabilitasi vokasional penyandang

disabilitas.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBRVBD menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan penyusunan

laporan pelayanan dan rehabilitasi vokasional tingkat lanjut penyandang tuna

daksa.

b. Pelaksanaan rehabilitasi vokasional.

c. Pelaksanaan pelatihan ketrampilan alat bantu rehabilitasi serta ketrampilan

umum bagi petugas rehabilitasi.

d. Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan metode dan pelaksanaan

rehabilitasi vokasional, pelatihan instruktur, resosialisasi dan bimbingan lanjut.

e. Pengelolaan urusan tata usaha.

4. Struktur Organisasi

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, maka struktur organisasi

BBRVBD adalah:

a. Kepala Bagian Tata Usaha, bertugas melakukan urusan umum, penyusunan

rencana dan program, urusan kepegawaian dan keuangan, evaluasi dan

pelaporan, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga serta

kehumasan. Berfungsi untuk pelaksanaan urusan umum, pelaksanaan

urusan kepegawaian dan pelaksanaan urusan keuangan.

b. Kepala Bidang Rehabilitasi Vokasional, bertugas melaksanakan perencanaan

dan evaluasi program rehabilitasi vokasional, pelatihan vokasional,

resosialisasi dan pembinaan lanjut. Berfungsi untuk pelaksanaan

Page 45: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

perencanaan dan evaluasi program rehabilitasi vokasional, pelaksanaan

pelatihan dan pelaksanaan resosialisasi dan pembinaan lanjut.

c. Kepala Bidang Pelatihan, bertugas melaksanakan kegiatan perencana

program, pelatihan ketrampilan alat bantu rehabilitasi dan pelatihan

ketrampilan umum serta evaluasi pelatihan. Berfungsi untuk pelaksanaan

perencanaan program dan evaluasi pelatihan, pelaksanaan pelatihan

ketrampilan alat bantu rehabilitasi dan pelaksanaan pelatihan ketrampilan

umum.

d. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, bertugas melaksanakan

kegiatan penelitian dan pengembangan bidang rehabilitasi vokasional.

Berfungsi untuk pelaksanaan penelitian dan pengembangan vokasional,

pelaksanaan penelitian dan pengembangan instruktur, pelaksanaan

penelitian dan pengembangan resosialisasi dan pembinaan lanjut.

Page 46: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Struktur Organisasi BBRVBD

KEPALA

BIDANG

REHABILITASI VOKASIONAL

SEKSI

PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM

SEKSI

PELATIHAN

VOKASIONAL SEKSI

RESOSIALISASI DAN

PEMBINAAN LANJUT

BIDANG

PELATIHAN

SEKSI

PERENCANAAN

DAN EVALUASI PROGRAM

SEKSI PELATIHAN

KETRAMPILAN ALAT BANTU

SEKSI

PELATIHAN KETERAMPILAN

UMUM

BIDANG

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

SEKSI

LITBANG REHABILITASI

VOKASIONAL

SEKSI

LITBANG INSTRUKTUR

SEKSI LITBANG

RESOSIALISASI DAN

PEMBINAAN LANJUT

BAGIAN

TATA USAHA

SUB BAGIAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN

KEUANGAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

INSTALASI SHELTER WORKSHOP

INSTALASI PERPUSTAKAAN

Sumber : Kepmensos RI No.54/HUK/2003

Page 47: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

B. Dasar Hukum Dalam melaksanakan tugas rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas, BBRVBD

melaksanakan beberapa ketentuan antara lain :

1. Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

2. Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang disabilitas

3. Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional tahun 2015 – 2019

4. Peraturan Pemerintah Nomor: 43 tahun 1998 tentang Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.

5. Keputusan Menteri Sosial RI nomor 46/HUK/1995 tentang Pedoman Penyusunan

Program Kerja Rehabilitasi Penyandang Masalah Sosial Dalam Panti.

6. Keputusan Menteri Sosial RI nomor: 54/HUK/2003 tentang Organisasi dan Tata

Kerja BBRVBD di Lingkungan Departemen Sosial.

7. Permenpan-RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja

8. Permensos No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja, dan Review atas Laporan Kinerja di

Lingkungan Kementerian Sosial.

9. Peraturan Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Nomor 19/RPS-

1/R/IX2004 tentang uraian tugas dan fungsi Pejabat Struktural Eselon II, III dan IV

Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial.

C. Aspek Strategis Penyandang disabilitas fisik merupakan bagian tidak terpisahkan dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Kelompok ini berhak memenuhi hak dasar

berdasarkan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention

on the Rights of Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang

Disabilitas). Sementara itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang

Penyandang Disabilitas, menegaskan tentang hak yang sama untuk

menunmbuhkembangkan bakat, kemampuan, dan kehidupan sosialnya, terutama bagi

penyandang disabilitas didalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Kedua ketentuan

ini menandaskan, bahwa menjadi hak setiap penyandang disabilitas untuk memperoleh

jaminan atas hak dasarnya.

Page 48: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Data penyandang disabilitas berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada

tahun 2016 bahwa jumlah penyandang disabilitas sebanyak 6.008.661 jiwa. Jumlah

tersebut dibagi dalam beberapa kategori yaitu penyandang disabilitas tubuh 781.073

jiwa, penyandang disabilitas netra 1.780.204 jiwa, penyandang disabilitas rungu

472.855 jiwa, penyandang disabilitas wicara 164.686 jiwa, penyandang disabilitas

intelektual 402.817, penyandang disabilitas mental 170.120 jiwa dan penyandang

disabilitas ganda 2.401.592 jiwa. Diperkirakan kurang dari 10% diantaranya yang

tertangani oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah melalui Lembaga atau “instituzionalized

system”. Hal ini perlu diartikan, bahwa lebih dari 90% diantaranya yang belum terakses

pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh Lembaga. Oleh karena itu, dibutuhkan

pendekatan baru sebagai “new inisiative” untuk mengoptimalkan penerima pelayanan

dibalik keterbatasan kemampuan daya tampung.

Untuk menjawab isu pemenuhan hak dan populasi penyandang disabilitas di

Indonesia, BBRVBD melaksanakan pelayanan yang berbasis institusi dengan jumlah 85

orang penerima manfaat, dan layanan luar balai dengan target penerima manfaat 500

orang penyandang disabilitas. Pendekatan pelayanan dalam dan luar balai merupakan

salah satu pendekatan alternatif yang diterapkan untuk memperluas jangkauan

pelayanan penyandang disabilitas yang dilaksanakan BBRVBD. Dengan pendekatan

ini, maka penerima pelayanan BBRVBD dapat dioptimalkan tanpa tergantung terhadap

keterbatasan kapasitas daya tampung lembaga.

Pelaksanaan pelayanan BBRVBD diharapkan dapat dijadikan sebagai solusi

dalam mengatasi permasalahan penyandang disabilitas di masyarakat dalam

mendapatkan hak-haknya untuk berpartisipasi dalam pelayanan yang diseselnggarakan

oleh pemerintah.

D. Sistematika Laporan Secara garis besar, laporan ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai

berikut :

1. BAB I : Pendahuluan, terdiri dari :

a. Gambaran umum

b. Dasar hukum

c. Aspek strategis, dan

d. Sistematika laporan

2. BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, terdiri dari :

a. Rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015 – 2019

b. Rencana strategis tahun 2015 – 2019

c. Tujuan

Page 49: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

d. Sasaran strategis

e. Indikator kerja utama (IKU)

f. Perjanjian kinerja tahun 2018

3. BAB III : Akuntabilitas Kinerja, terdiri dari :

a. Capaian kinerja

b. Perbandingan realisasi tahun 2017 dan 2018

c. Realisasi anggaran tahun 2018

d. Analisa terhadap capaian kinerja rehabilitasi sosial penyandang disabilitas

e. Analisa efisiensi penggunaan sumber daya

f. Analisa program kegiatan yang menunjang keberhasilan atau kegagalan

pencapaian kinerja

4. BAB IV : Penutup

5. Lampiran

Page 50: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 Rehabilitasi sosial penyandang disabilitas merupakan bagian dari pembanguanan

nasional yang terencana dan sistematis yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat

melalui Kementerian Sosial agar dapat menyentuh segenap lapisan warga negara

menuju keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang

tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan akhir untuk

meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas yang mandiri dan berkelanjutan.

Upaya sistematis dan terencana tadi tentu berisi langkah-langkah strategis, taktis dan

praktis, dengan disesuaikan pada sumber daya dan tantangan yang berbeda.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam RPJMN yang telah digariskan telah sesuai

dengan Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu untuk: melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan

umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Jika tujuan yang

dimandatkan oleh Konstitusi ini disarikan, akan tampak bahwa mandat yang diberikan

Negara kepada para pemangku kepentingan, khususnya penyelenggara negara dan

pemerintahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), adalah untuk

memuliakan manusia dan kehidupan bermasyarakat mulai dari lingkup terkecil hingga

ke lingkup dunia.

Sebagai langkah sinkronisasi pelaksanaan tugas BBRVBD yang sejalan dengan

RPJMN tahun 2015 – 2019 sehingga tujuan yang telah digariskan dalam RPJMN dapat

tercapai memerlukan penetapan tahapan-tahapan berikut prioritas pada setiap tahapan,

yang bertolak dari data tahun sebelumnya, sumber daya yang dimiliki dan tantangan

yang rehabilitasi sosial penyandang disabilitas yang dihadapi. Seluruh elemen antar

Lembaga pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi dan bersinergi sehingga

tujuan yang tertuang dalam RPJMN dapat tercapai. Sebagaimana yang tercantum

dalam lampiran pendanaan sasaran pembangunan pada RPJMN tahun 2015 – 2019

bahwa pendanaan dalam belanja pembangunan yang dilaksanakan oleh Kementerian /

Lembaga (K/L) pemerintah dituangkan dalam matriks RPJMN yang mencantumkan

besaran pendanaan dan distribusi target pembangunan sesuai dengan kewenangan

dan peran pada masing-masing K/L.

Page 51: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Secara khusus dalam lampiran matriks K/L yang tertuang dalam RPJMN tahun

2015 – 2019 untuk program / kegiatan rehabilitasi sosial orang dengan kecacatan dapat

dilihat dalam tabel berikut ini :

Uraian matrik pembagian tugas di atas merupakan gambaran target pelayanan

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015 –

2019 pada Kementerian Sosial RI. Untuk mencapai sasaran / tujuan dalam RPJMN

perlu memprioritaskan pada upaya mencapai sasaran pelaksanaan rehabilitasi sosial

bagi penyandang disabilitas yang dilaksanakan oleh BBRVBD memiliki indikator antara

lain :

K/L PROG KEG 2015 2016 2017 2018 2019

027 06 2243 Rehabilitasi Sosial Orang

dengan Kecacatan

Terlaksananya Rehabilitasi Sosial

bagi Penyandang Disabilitas

Jumlah penyandang disabilitas

yang mendapatkan rehabilitasi

sosial dalam panti sesuai dengan

standar pelayanan

1.640 1.640 1.640 1.640 1.640

Jumlah penyandang disabilitas

yang mendapatkan rehabilitasi

sosial di luar panti (berbasis

komunitas / keluarga, dan

masyarakat) sesuai dengan

standar pelayanan

10.366 10.884 11.429 12.000 12.600

Jumlah penyandang disabilitas

yang mendapatkan asistensi

sosial orang dengan disabilitas

berat

22.000 22.500 23.000 23.500 24.000

Jumlah penyandang disabilitas

yang mendapatkan bantuan

sosial

15.775 16.564 17.392 18.262 19.175

Jumlah SDM yang meningkat

kapasitasnya dalam memberikan

rehabilitasi sosial bagi

penyandang disabilitas

1.302 1.367 1.432 1.497 1.562

Jumlah lembaga rehabilitasi

sosial penyandang disabilitas

yang telah dikembangkan /

dibantu

20 25 30 35 40

Meningkatnya Akses Pemenuhan

Hak Dasar Bagi Penyandang

Disabilitas

Jumlah penyandang disabilitas

yang mendapatkan akses

terhadap pemenuhan hak dasar

(KTP, rapor, KK, Pendidikan,

Kesehatan)

350 350 350 350 350

Tersedianya Literasi Khusus Bagi

Penyandang Disabilitas Netra

(Braile)

Jumlah literatur khusus bagi

penyandang disabilitas netra

baik cetak maupun elektronik

(Kitab Suci, Buku Mata Pelajaran,

Modul Pelatihan, Buku Cerita)

15 18 22 26 31

KODEPROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

TARGET

Page 52: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

1. Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi sosial dalam

panti sesuai dengan standar pelayanan.

2. Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan rehabilitasi sosial di luar

panti (berbasis komunitas / keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan standar

pelayanan

Untuk mencapai target pelayanan maka pelaksanaan program/kegiatan harus

berpijak pada peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan, berkolaborasi, dan

bersinergi dalam pembangunan penyandang disabilitas yang bersifat inklusif, berbasis

luas, berlandaskan keunggulan sumber daya manusia serta kemampuan iptek sambil

bergerak menuju kepada keseimbangan antarsektor baik wilayah, serta makin

mencerminkan partisipasi antara penyandang disabilitas dan akses pelayanan yang

dimiliki oleh K/L.

B. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 Rencana Strategis BBRVBD dengan Keputusan Kepala BBRVBD tentang Rencana

Strategis Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD). Adapun uraian

secara ringkas Rencana Strategis BBRVBD adalah sebagai berikut :

1. Visi

Visi BBRVBD adalah :

Visi ini mengandung arti bahwa BBRVBD menjadi lembaga yang profesional di

dalam melaksanakan rehabilitasi vokasional bina daksa yang menghaslkan output

berupa tenaga kerja penyandang disabilitas fisik yang profesional juga sehingga

memiliki kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan yang layak pada

pasaran kerja yang terbuka.

2. Misi

Dalam mewujudkan visi tersebut, BBRVBD menetapkan 4 (empat) misi yang akan

dilakukan secara konsisten yaitu :

a. Menyelenggarakan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas fisik;

“Terwujudnya Lembaga Pelayanan Rehabilitasi Vokasional yang

Profesional dalam mempersiapkan calon tenaga kerja

penyandang disabilitas fisik yang memiliki daya saing”

Page 53: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

b. Memberikan kontribusi dalam pengembangan program rehabilitasi vokasional

melalui kegiatan kajian;

c. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dalam mendukung

keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional;

d. Menyediakan sumber daya manusia, anggaran, sarana prasarana dan

perencanaan yang baik untuk mendukung rehabilitasi vokasional.

3. Tujuan

Berdasarkan visi dan misi tersebut, BBRVBD menetapkan 6 (enam) tujuan yang

akan dicapai dalam jangka waktu sampai 2019, yaitu :

a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan

kepemerintahan;

b. Mempersiapkan calon tenaga kerja penyandang disabilitas yang berkualitas dan

berkompeten melalui rehabilitasi vokasional untuk mencapai keberfungsian

sosial;

c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia di lingkungan BBRVBD;

d. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian petugas rehabilitasi;

e. Meningkatkan kualitas dan pengembangan pelayanan rehabilitasi melalui

penelitian/kajian;

f. Mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara lebih

efektif dan efisien.

4. Sasaran Strategis

Dalam mencapai tujuan tersebut, BBRVBD menetapkan 4 (empat) sasaran strategis

yang akan dicapai secara tahunan selama periode Rencana Strategis, yaitu :

a. Meningkatnya dan meluasnya akses penyelenggaraan rehabilitasi vokasional;

b. Meningkatnya mutu hasil kajian dalam rangka pengembangan pelayanan dan

peningkatan kualitas rehabilitasi;

c. Meningkatnya ketrampilan dan keahlian bagi petugas rehabilitasi dalam

pelaksanaan teknis pelayanan;

d. Meningkatnya kualitas tata kelola organisasi.

Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada hasil, dapat

dicapai, dan yang akan dicapai secara tahunan. Dalam mencapai sasaran strategis

Page 54: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

telah dirumuskan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian

sasaran strategis.

C. Tujuan Pelaporan Adapun tujuan Laporan Kinerja (LAKIN) adalah sebagai upaya untuk menjabarkan

pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksankan oleh BBRVBD dalam melaksanakan

tugas-tugas sesuai dengan amanat Permensos No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja, dan Review atas

Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian Sosial, maka penyusunan laporan ini

memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan laporan pelaksanaan program / kegiatan yang telah dilaksanakan oleh

BBRVBD pada tahun anggaran 2018 secara transparan dan akuntabel.

2. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kepemerintahan;

3. Mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan secara efektif dan

efisien.

D. Sasaran Strategis Sasaran pelayanan BBRVBD adalah melaksanakan Rehabilitasi dan Perlindungan

Sosial bagi Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual. Secara

umum, sasaran strategis tersebut diurai dalam bentuk penetapan target sebagai

sasaran strategis sebagai berikut :

1. Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan

Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong.

Program pelayanan dalam balai merupakan program layanan regular yang rutin

dilaksanakan dalam balai. Adapun jumlah penerima manfaat yang dilayani dalam

program ini adalah sebanyak 85 (Delapan Puluh Lima) orang penyandang disabilitas.

2. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang

Disabilitas di Masyarakat.

Program pelayanan penyandang disabilitas dalam masyarakat yang dilaksanakan

oleh BBRVBD dilaksanakan dengan beberapa pendekatan, antara lain :

menggunakan pendekatan penjangkauan berbasis institusi, berbasis masyarakat,

sosialisasi, layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas, dan kegiatan

layanan kedaruratan. Adapun jumlah penerima manfaat yang dilayani adalah

sebanyak 500 (Lima Ratus) orang Penyandang disabilitas.

Page 55: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

E. Indikator Kerja Utama (IKU)

Indikator Kinerja Utama sebagai target pelayanan BBRVBD antara lain :

1. Penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, dan intelektual yang memperoleh

rehabilitasi dan perlindungan sosial.

2. Terlaksananya dukungan menejemen rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.

3. Terlaksananya layanan internal

4. Terpenuhinya layanan perkantoran selama 1 (satu) tahun anggaran.

Uraian indikator kerja utama di atas adalah sebagai berikut :

1. Sasaran penyandang disabilitas fisik, mental, sensorik, dan intelektual yang

memperoleh rehabilitasi dan perlindungan sosial.

Rencana capaian kinerja program dan kegiatan dari sasaran meningkatnya dan

meluasnya akses penyelenggaraan rehabilitasi vokasional melalui program

pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial penyandang disabilitas fisik, mental,

sensorik, dan intelektual dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan

Kesejahteraan Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa

Cibinong.

Target capaian kinerja dari Indikator Kinerja Utama Jumlah penerima manfaat

pelayanan rehabilitasi vokasional pada tahun 2018 sebanyak 85 penerima

manfaat dari target kinerja yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK)

sebanyak 85 penyandang disabilitas fisik yang tersebar di wilayah Indonesia.

Penyelenggaraan rehabilitasi vokasional di BBRVBD merupakan ujung tombak

dari instansi ini. Hal itu dimaksudkan agar penyandang disabilitas memiliki

ketrampilan yang memadai agar mendapatkan pekerjaan yang layak untuk

kehidupannya sehingga mereka bisa mandiri. Di dalam penyelenggaraannya,

BBRVBD juga menyalurkan lulusannya ke perusahaan-perusahaan yang telah

menjadi mitra dalam penyaluran tenaga kerja penyandang disabilitas.

b. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas di Masyarakat.

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Jumlah perluasan jangkauan

pelayanan dan peningkatan kualitas pelayanan rehabilitasi vokasional bagi 500

orang penyandang disabilitas yang dilayani melalui 3 kegiatan yaitu Tim Reaksi

Cepat, Layanan Penjangkauan / Outreacing penyandang disabilitas, dan

kegiatan layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas.

Page 56: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

2. Sasaran terlaksananya dukungan menejemen rehabilitasi sosial penyandang

disabilitas.

Rencana capaian kinerja program dan kegiatan dari sasaran terlaksananya

dukungan menejemen rehabilitasi sosial penyandang disabilitas adalah sebagai

berikut:

a. Penyusunan Rencana Program Kegiatan

Target capaian kinerja dari indikator utama kegiatan penyusunan rencana

program kegiatan akan dicapai melalui beberapa kegiatan yaitu :

1) Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD.

2) Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3

(Tiga) Provinsi.

3) Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi

Produksi

b. Penyusunan Program dan Anggaran

Target capaian kinerja pada kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran akan di

capai melalui kegiatan Penyusunan Program Kegiatan dan Anggaran

c. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Pelaksanaan Kegiatan

Pemantauan dan Evaluasi dicapai melalui kegiatan monitoring dan evaluasi

dengan target 3 kegiatan yaitu:

1) Penyusunan LAKIN tahun 2018

2) Pelaksanaan Review Program Pelayanan BBRVBD, dan

3) Implementasi Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)

d. Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Keuangan

Dalam rangka implementasi transparansi dan akuntabilitas keuangan BBRVBD

melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan. Dengan adanya kegiatan ini,

diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas tata kelola organisasi.

Penetapan Perjanjian Kinerja (PK) pada program pengelolaan keuangan

dilaksanakan melalui 4 kegiatan antara lain:

1) Unit Akuntansi Wilayah (UAW)

2) Pelaksanaan Unit Akuntansi Satker (UAKPA)

3) Rekonsiliasi Keuangan ke KPPN Bogor, dan

4) Kegiatan Perbendaharaan

Page 57: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

e. Pelaksanaan Pengeloaan Kepegawaian

Dalam rangka pembinaan dan penataan SDM BBRVBD untuk peningkatan

profesionalisme pelayanan bagi penyandang disabilitas, BBRVBD menetapkan

target indikator kerja pada program pengelolaan kepegawaian melalui 4 kegiatan

yaitu:

1) Pembinaan Pegawai

2) Penyusunan Standar Pelayanan JFT Dilingkungan BBRVBD

3) Bimbingan Teknis JFT

4) Peningkatan Kapasitas SDM

f. Pelaksanaan Pelayanan Umum dan Perlengkapan

Penyediaan fasilitas pelayanan dan operasional kinerja berupa pelayanan umum

dan perlengkapan akan dicapai melalui program perluasan dan peningkatan

kualitas dan Perlengkapan yaitu :

1) Penyelenggaraan Perpustakaan

2) Pelayanan BMN

g. Pelayanan Humas

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Jumlah sosialisasi dan

advokasi tentang pelayanan rehabilitasi vokasional akan dicapai melalui program

peningkatan sosialisasi dan koordinasi internal dan eksternal dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan dari target kinerja yang ditetapkan pada

Penetapan Kinerja (PK) dengan target sebanyak 4 kegiatan yaitu:

1) Koordinasi Rehabilitasi Vokasional

2) Pameran

3) Pembuatan Leaflet

4) Pengelolaan Website.

Page 58: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

3. Sasaran meningkatnya Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan

Klien dalam Panti yang Diadakan Melalui Layanan Internal (Overhead)

Capaian kinerja program dan kegiatan dari sasaran Meningkatnya jumlah

perlengkapan keterampilan dan pelayanan klien dalam panti yang diadakan melalui

layanan internal terbagi dalam beberapa kegiatan antara lain :

a. Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Pengadaan Perlengkapan

Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti akan dicapai melalui dua kegiatan

antara lain :

1) Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti

2) Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti

b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pengadaan perangkat

pengolah data dan komunikasi dicapai melalui kegiatan belanja peralatan dan

mesin berupa pengadaan perangkat pengolah data dan ruang pelayanan publik.

4. Sasaran Terlaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran

Melalui Program Layanan Perkantoran

Teralaksananya layanan perkantoran selama satu tahun anggaran sangat diperlukan

untuk meningkatkan kualitas tata kelola organisasi dalam melaksanakan tugas

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas.

Target capaian kinerja dari layanan perkantoran dilaksanakan melalui dua indikator

kinerja utama antara lain :

a. Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai

Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai diperuntukan untuk membayar

gaji dan tunjangan pegawai selama 14 bulan dalam satu tahun anggaran. Hal itu

terbagi atas :

1) Pembayaran gaji dan tunjangan selama 12 bulan

2) Pembayaran tunjangan hari raya

3) Pembayaran gaji dan tunjangan ke 14

b. Pelaksanaan operasional dan pemeliharaan kantor

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pelaksanaan operasional dan

pemeliharaan kantor akan dicapai melalui kegiatan operasional dan pemeliharaan

kantor yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK) melalui 12 kegiatan yaitu:

Page 59: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

1) Tersedianya Bahan Makanan untuk Petugas Piket

2) Tersedianya Pakaian Kerja/ Seragam Pegawai

3) Pemeliharaan/ Perawatan Buku-Buku Perpustakaan

4) Terpeliharanya Gedung dan Bangunan Kantor

5) Tersedianya Biaya Perbaikan Peralatan Kantor

6) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor 4 dan 6

7) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2

8) Terlaksananya Perawatan Sarana Gedung

9) Tersedianya Biaya Langganan Daya dan Jasa

10) Terselenggaranya Keamanan/Kebersihan

11) Terselenggaranya Pelayanan Jasa Pos/Giro/Sertifikat

12) Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan

F. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Perjanjian kinerja tahun 2018 dituangkan dalam sebuah naskah perjanjian

antara Kepala BBRVBD dengan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial pada saat

penetapan indikator kinerja tahun 2018. Hal ini dilaksanakan untuk mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi

pada hasil. Dalam perjanjian Kinerja tersebut, PIHAK PERTAMA, dalam hal ini adalah

Kepala BBRVBD secara tertulis menyampaikan berjanji pada PIHAK KEDUA (Direktur

Jenderal Rehabilitasi Sosial) akan merealisasikan target kinerja tahunan sesuai target

kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan

kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK

PERTAMA. Selanjutnya, PIHAK KEDUA akan memberikan supervisi yang diperlukan

serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dan

mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan

sanksi.

Uraian perjanjian kinerja tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Page 60: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Tabel Perjanjian Kinerja Program Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di BBRVBD

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

CAPAIAN TAHUN

2018

Output Outcome

Pelayanan

Rehabilitasi dan

Perlindungan

Sosial bagi

Penyandang

Disabilitas Fisik,

Mental, Sensorik,

dan Intelektual.

1

Jumlah Penerima

Manfaat Program

Rehabilitasi dan

Perlindungan

Kesejahteraan Sosial di

Balai Besar Rehabilitasi

Vokasional Bina Daksa

Cibinong

Rehabilitasi Vokasional

di BBRVBD 85 85

2

Jumlah Penerima

Manfaat Program

Perlindungan dan

Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas

di Masyarakat

a. Tim Reaksi Cepat 0 0

b. Penjangkauan /

Outreaching

Penyandang

Disabilitas

450 450

c. Layanan Sosial dan

Advokasi Bagi

Penyandang

Disabilitas.

50 50

JUMLAH TARGET 585 585

Adapun jumlah anggaran untuk menunjang kegiatan di atas termasuk layanan

perkantoran dan lainya, seluruhnya berjumlah Rp. 18.739.955.000,- (Delapa Belas

Milyard Tujuh Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu

Rupiah).

Terkait dengan perubahan anggaran yang disebabkan oleh adanya perubahan

tunjangan kinerja semula 42% menjadi 70% berdampak pada perubahan pagu

anggaran pada bulan Oktober 2018 menjadi Rp. 19.944.875.000,- (Sembilan Belas

Milyard Sembilan Ratus Empat Puluh Empat Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima

Ribu Rupiah).

Page 61: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

Berikut ini disampaikan hasil pengukuran pencapaian kinerja BBRVBD tahun 2018 yang realisasinya diukur dengan

membandingkan Target dan Realisasi Capaian Kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja BBRVBD tahun 2018. Capaian

kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam table di bawah ini:

CAPAIAN KINERJA

BERDASARKAN RENCANA TARGET PELAYANAN PENYANDANG DISABILITAS

TAHUN 2018

Page 62: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Indikator Outcome

Bekerja di

Perusahaan

Swast/BUMN/BUM

D/Pemerintahan

Usaha

Mandiri

PMKS

Mendapat

pelayanan

rujukan

Pengetahuan

Vokasi

Bantuan

Usaha

Mandiri

Pendamping

an

Jumlah Penerima

Manfaat Program

Rehabilitasi dan

Perlindungan

Kesejahteraan Sosial di

Balai Besar Rehabilitasi

Vokasional Bina Daksa

Cibinong

Rehabilitasi

Vokasional di

BBRVBD

85 Orang

Penerima

Manfaat (PM)

85 orang PM 100

Pencapaian evaluasi

(Penyaluran) pd 85

org

65 orang

85 orang PM

mengikuti rehabilitasi

vokasional pada 6

jurusan keterampilan

68 orang17 orang

PM0 Layanan dalam balai

Tim Reaksi

Cepat

0 Orang

Penerima

Manfaat (PM)

5 orang PM 500,00

Layanan

Kedaruratan pada

Penyandang

Disabilitas berupa

pemberian bantuan

kebencanaan dan

Rekomendasi

0 orang

5 orang korban

bencana

memperoleh

pelayanan

kedaruratan dan

direkomendasikan

memperoleh akses

sumber.

0 0 5 orang 5 orang

Direkomendasikan ke

Tagana Kota Palu

Sulawesi Tengah, dan

kementerian sosial

untuk penanganan

bencana

Penjangkauan /

Outreaching

Penyandang

Disabilitas

450 Orang

Penerima

Manfaat (PM)

480 Orang PM 106,67

Menambah

Pengalaman,

Knowledge, Skills,

dan Attitude pada 60

orang penyandang

disabilitas yang tidak

terlayani Reguler.

450

orang

480 PM memiliki

pengetahuan dan

keterampilan

vokasional bidang

penjahitan,

elektronika,

pertukangan, serta

usaha daur ulang.

0156

orang 324 orang 50 Orang 480 orang

Kegiatan

Penjangkauan

penyandang

disabilitas

Layanan Sosial

dan Advokasi

Bagi

Penyandang

Disabilitas.

50 Orang

Penerima

Manfaat (PM)

40 Orang PM 80,00

Layanan habilitasi

bagi korban

kecelakaan maupun

disabilitas bawaan

yang mengalami

trauma

50 orang

40 orang

penyandang

disabilitas yang

terdiskrimasi secara

psikis, fisik, serta

korban kecelakaan

memperoleh

pendampingan.

11 Orang

memperoleh

alat bantu

40 Orang

PM memperoleh alat

bantu disabilitas dari

sistem sumber

JUMLAH 585 Orang PM610 Orang PM

Jumlah Penerima

Manfaat Program

Perlindungan dan

Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas

di Masyarakat

Pelayanan Rehabilitasi

dan Perlindungan

Sosial bagi

Penyandang Disabilitas

Fisik, Mental, Sensorik,

dan Intelektual.

Target

Realisasi

OUTPUT

Realisasi %SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Target Keterangan Keterangan

OUTCOME

Page 63: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Hasil pengukuran terhadap pencapaian kinerja BBRVBD tahun 2018 yang

realisasinya diukur berdasarkan jumlah indicator kinerja pada tahun 2018 dapat

diilustrasikan sebagai berikut:

CAPAIAN KINERJA

BERDASARKAN JUMLAH INDIKATOR KINERJA

TAHUN 2018

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET

REALISASI JUMLAH CAPAIAN

(%)

A. Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial bagi Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual.

1 Jumlah Penerima Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong

Rehabilitasi Vokasional di BBRVBD

85 Orang

85 Orang 100

2 Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat

a Tim Reaksi Cepat 0 5 Orang

105

b Penjangkauan / Outreaching Penyandang Disabilitas

450 Orang

480 Orang

c Layanan Sosial dan Advokasi Bagi Penyandang Disabilitas.

50 Orang

40 Orang

B. Terlaksananya Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

1 Penyusunan Rencana Program Kegiatan

a Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD.

1 Lap 1 Lap 100

b Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi.

1 Lap 1 Lap 100

c Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi Produksi

1 Lap 1 Lap 100

2 Penyusunan Program dan

a Penyusunan Program dan Anggaran

1 Lap 1 Lap 100

Page 64: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Anggaran

3 Pemantauan dan Evaluasi

a Penyusunan LAKIN tahun 2018

1 Lap 1 Lap 100

b Pelaksanaan Review Program Pelayanan BBRVBD, dan

1 Lap 1 Lap 100

c Implementasi Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)

1 Lap 1 Lap 100

4 Pengelolaan Keuangan

a Unit Akuntansi Wilayah (UAW)

1 Lap 1 Lap 100

b Pelaksanaan Unit Akuntansi Satker (UAKPA)

1 Lap 1 Lap 100

c Rekonsiliasi Keuangan ke KPPN Bogor, dan

1 Lap 1 Lap 100

d Kegiatan Perbendaharaan 1 Lap 1 Lap 100

5 Pengelolaan Kepegawaian

a Pembinaan Pegawai 1 Lap 1 Lap 100

b Penyusunan Standar Pelayanan JFT Dilingkungan BBRVBD

1 Lap 1 Lap 100

c Bimbingan Teknis JFT 1 Lap 1 Lap 100

d Peningkatan Kapasitas SDM 1 Lap 1 Lap 100

6 Pelayanan Umum dan Perlengkapan

a Pelayanan Perpustakaan 1 Lap 1 Lap 100

b Pengelolaan BMN 1 Lap 1 Lap 100

7 Pelayanan Humas a Koordinasi Rehabilitasi Vokasional

1 Lap 1 Lap 100

b Pameran 1 Lap 1 Lap 100

c Pembuatan Leaflet 1 Lap 1 Lap 100

d Pengelolaan Website 1 Lap 1 Lap 100

C. Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti

1 Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti

a Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti

1 Lap 1 Lap 100

b Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti

1 Lap 1 Lap 100

2 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

a Pengadaan perangkat pengolah data dan ruang pelayanan publik

1 Lap 1 Lap 100

D. Terlaksananya Layanan

1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan

a Belanja Gaji dan tunjangan pegawai

14 Bln 14 Bln 100

Page 65: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran

2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor

a Tersedianya Bahan Makanan untuk Petugas Piket

1 Th 1 Th 100

b Tersedianya Pakaian Kerja/ Seragam Pegawai

1 Th 1 Th 100

c Pemeliharaan/ Perawatan Buku-Buku Perpustakaan

1 Th 1 Th 100

d Terpeliharanya Gedung dan Bangunan Kantor

1 Th 1 Th 100

e Tersedianya Biaya Perbaikan Peralatan Kantor

1 Th 1 Th 100

f Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor 4 dan 6

1 Th 1 Th 100

g Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2

1 Th 1 Th 100

h Terlaksananya Perawatan Sarana Gedung

1 Th 1 Th 100

i Tersedianya Biaya Langganan Daya dan Jasa

1 Th 1 Th 100

j Terselenggaranya Keamanan/Kebersihan

1 Th 1 Th 100

k Terselenggaranya Pelayanan Jasa Pos/Giro/Sertifikat

1 Th 1 Th 100

l Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan

1 Th 1 Th 100

Tabel di atas memberikan keterangan pada masing-masing sasaran yang dijadikan target

pelayanan BBRVBD. Adapun penjelasan table di atas adalah sebagai berikut :

1. Sasaran 1: Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial bagi Penyandang

Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual, dicapai melalui 2 (dua) indikator

kinerja utama yaitu :

a. Jumlah penerima manfaat pelayanan rehabilitasi vokasional Jumlah Penerima

Manfaat Program Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial di Balai

Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong.

Merupakan komponen utama dalam pelayanan penyandang disabilitas yang

diselenggarakan oleh BBRVBD. Capaian Kinerja pelayanan adalah 85 orang

Page 66: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

penyandang disabilitas yang dilayani melalui program pelayanan dalam balai.

Target capaian kinerja dicapai melalui beberapa kegiatan antara lain:

1) Penerimaan

Terdiri dari sub kegiatan :

a) Penerimaan

Merupakan kegiatan registrasi calon penerima manfaat BBRVBD pada

saat pertama datang.

b) Seleksi calon penerima manfaat

Merupakan tahap sosialisasi, penjajakan, identifikasi, dan proses

rekruitmen calon penerima layanan yang ada di panti penyandang

disabilitas, masyarakat, maupun pelamar langsung. Sebanyak 150 orang

penyandang disabilitas berhasil teridentifikasi dalam kegiatan ini. Proses

penentuan seleksi dengan mempertimbangkan prioritas pelayanan

dilaksanakan dalam tahap ini sehingga dapat memperoleh 85 orang

penerima manfaat.

c) Pemanggilan / pendaftaran calon penerima manfaat

Merupakan tahap lanjutan setelah 85 orang calon penerima manfaat

teridentifikasi dalam proses seleksi calon penerima manfaat. 85 orang

penerima manfaat BBRVBD datang untuk memperoleh proses

selanjutnya.

2) Pengasramaan

Pengasramaan diperuntukan bagi 85 orang penyandang disabilitas yang

menjadi penerima manfaat di BBRVBD. kegiatan pengasramaan terdiri dari

sub kegiatan :

a) Permakanan penerima manfaat

Kegiatan permakanan penerima manfaat terdiri dari pengadaan bahan

makanan penerima manfaat dilaksanakan melalui mekanisme

pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan peraturan yang berlaku,

pembayaran honor petugas dapur, dan belanja barang / peralatan makan

penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melayani 85 orang

penerima manfaat selama 273 hari (9 bulan) selama penerima manfaat

mengikuti rehabilitasi vokasional (mengikuti pemberian materi dan

praktek keterampilan kerja dalam balai)

b) Pemenuhan kesehatan

Kegiatan pemenuhan kesehatan merupakan upaya BBRVBD dalam

menjaga dan merawat kondisi fisik penerima manfaat selama mengikuti

proses rehabilitasi vokasional selama 9 bulan. Kegiatan pemenuhan

Page 67: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

kesehatan yang diakomodir oleh BBRVBD antara lain : persediaan

kebutuhan mandi, cuci, kebutuhan wanita; biaya rujukan ke rumah sakit;

persediaan obat-obatan; dan penyiapan dokter jaga.

c) Pemenuhan perlengkapan asrama

Pada saat penerima manfaat menempati asrama, beberapa sarana dan

prasarana pendukung dipersiapkan oleh BBRVBD selama 9 bulan,

sarana dan prasarana tersebut antara lain : penyiapan petugas sebagai

pembimbing asrama, kesenian, olah raga, dan keagamaan.

Keberadaan beberapa petugas tersebut sangat penting karena mereka

lah petugas pertama yang siap membantu kebutuhan penerima manfaat

selama diasramakan dalam balai. Sedangkan untuk penyediaan barang

kebutuhan perlengkapan asrama antara lain : penyediaan sprai, bantal,

ember, selimut, dan peralatan kebersihan dalam asrama.

d) Pemenuhan sandang

Perlengkapan pakaian olah raga, seragam kelas, seragam praktek, dan

handuk dipersiapkan untuk 85 orang penerima manfaat untuk digunakan

selama mereka mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVBD.

e) Peremajaan peralatan dapur

Peralatan dapur ringan disediakan oleh BBRVBD untuk mengantisipasi

kerusakan yang terjadi dalam proses penyiapan dan pengolahan bahan

makanan penerima manfaat.

f) Persediaan pendukung kebutuhan pelayanan

Persediaan pendukung kebutuhan pelayanan merupakan jumlah stok

barang (perlengkapan) penerima manfaat yaitu perlengkapan sandang

dan perlengkapan asrama. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi

BBRVBD dalam menjaga kuantitas penerima manfaat dalam balai serta

memenuhi tuntutan dan perkembangan penerima manfaat jika selama

proses pelayanan 9 bulan terhenti karena tidak menutup kemungkinan

beberapa penerima manfaat tersalurkan di perusahaan sebelum mereka

menyelesaikan proses rehabilitasi.

3) Orientasi

Kegiatan orientasi dilaksanakan agar setiap penerima manfaat dapat

mengenali secara kondisi fisik dan topografi, serta struktur di BBRVBD.

Pelaksanaan kegiatan orentasi pengenalan balai dilakukan pada bulan

Februari. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan orientasi antara lain :

a) PM memahami hak dan kewajibannya selama yang bersangkutan

mengikuti pelatihan vokasional.

Page 68: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

b) PM dapat mengetahui, mengenal dan memahami seluruh lingkungan di

BBRVBD berikut program pelayanan yang diberikan bagi penyandang

disabilitas.

c) PM mempunyai rasa memiliki dan kecintan terhadap BBRVPD sehingga

berupaya menjaga dan memelihara saran dan prasarana yang dimiliki

BBRVPD.

d) PM dapat mengikuti dan mengambil manfaat secara optimal dari kegiatan

pelatihan vokasional yang dilaksanakan BBRVPD.

4) Assesmen

Asesmen dilaksanakan sebagai tahapan pelayanan di BBRVBD. Asesmen

dilaksanakan untuk mendokumentasikan kondisi fisik dan psikis, motivasi,

dan bakat penyandang disabilitas disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja

untuk mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVDB. Kegiatan asesmen

dilaksanakan pada bulan Februari 2018.

5) Rencana intervensi

Kegiatan rencana intervensi dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan

penerima manfaat selama mereka mengikuti pelayanan. Pelaksanaan

pembahasan kasus dalam rangka kegiatan rencana intervensi dilaskanakan

melalui pertemuan yang diinisiasi dan dimotori okeh pekerja sosial dengan

melibatkan stakeholder yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang

dihadai oleh penerima manfaat. Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 kali

dalam kurun waktu bulan Februari sampai dengan Oktober 2018. Hasil yang

dicapai dari kegiatan rencana intervensi adalah terselesaikanya masalah

yang dihadapi oleh penerima manfaat secara sistematis, evektif, dan efisien

dengan mengikuti kaidah pelayanan rehabilitasi sosial.

6) Pelaksanaan program pelayanan (intervensi)

Kegiatan intervensi sangat penting dilaksanakan untuk membentuk karakter,

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang sesuai dengan standar

nasional kerja yang diterapkan di Indonesia. Kolaborasi rehabilitasi sosial dan

rehabilitasi vokasi terjadi dalam tahap ini. Kemitraan, sinergitas, dan

kolaborasi antara seluruh komponen teknis dalam proses rehabilitasi

vokasional penyandang disabilitas di BBRVBD sangat mutlak dilakukan

karena dalam proses intervensi, aplikasi Standar Keterampilan Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) milik Kementerian Ketenagakerjaan harus dikuasai oleh

penerima manfaat yang notabenenya adalah penyandang disabilitas. Oleh

karena itu, capaian implementasi SKKNI dan intervensi pekerja sosial, dan

Page 69: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

teknis penunjang lain sangat mempengaruhi tingkat penyerapan tenaga kerja

penyandang disabilitas dalam proses resosialisasi.

Kegiatan program pelayanan (intervensi) dilaksanakan selama 9 bulan

selama penerima manfaat mengikuti rehabilitasi di BBRVBD, dan

dilaksanakan melalui beberapa sub kegiatan antara lain:

a) Bimbingan Fisik, dilaksanakan melalui pemberian terapi fisik oleh

pembimbing fisik pada penerima manfaat selama mengikuti rehabilitasi

vokasional. Kebutuhan peralatan bimbingan fisik diakomodir dalam

kegiatan ini.

b) Bimbingan Mental Spiritual, dilaksanakan melalui pemberian terapi mental

spiritual. Pembimbing musik dan pembimbing keagamaan menjadi

penggerak kegiatan ini.

c) Bimbingan Psikososial, kegiatan bimbingan psikososial dilaksanakan

melalui :

- Terapi individu / konseling, dilaksanakan dengan menggunakan

metode case work secara individu dengan bantuan konselor yang

berasal dari pekerja sosial dan stakeholder yang dilibatkan

berdasarkan hasil asesmen dalam proses terapi individu.

- Terapi kelompok, dilakukan secara berkelompok yang dipilih

berdasarkan karakteristik / jenis masalah yang dihadapi.

- Recreasional group, dilakukan agar para penerima manfaat tidak

jenuh di dalam mengikuti pelatihan vokasional di BBRVBD, dan

mereka mendapatkan hiburan untuk kembali mengikuti pelatihan

dengan suasana lebih segar.

- Wisata Edukatif, dilakukan untuk memperkenalkan penerima manfaat

ke dunia kerja. Kegiatan kunjungan ke beberapa perusahaan yang

sesuai dengan jenis keterampilan dilaksanakan dalam kegiatan ini.

d) Bimbingan Keterampilan, dilaksanakan selama 9 bulan yang di dalamnya

terdapat pembelajaran secara teoritis dan juga pengenalan peralatan

praktek yang tersedia di BBRVBD. Dalam kegiatan bimbingan

keterampilan, juga dilakukan Tes evaluasi hasil pelatihan vokasional

diberikan pada penerima manfaat yang telah selesai mengikuti rehabilitasi

vokasional di BBRVBD untuk mengukur tingkat keberhasilan masing-

masing penerima manfaat. Kegiatan bimbingan keterampilan terdiri dari 6

ketrampilan umum yaitu, ketrampilan penjahitan, komputer, desain grafis,

elektronika, pekerjaan logam dan otomotif.

Page 70: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

e) Resosialisasi, terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :

- Bimbingan kewirausahaan dilakukan untuk menyiapkan penerima

manfaat untuk memberikan gambaran pada mereka saat terjun ke

dunia kerja dengan persaingan yang ketat, sehingga mereka memiliki

modal yang diperlukan saat kembali ke masyarakat.

- Penjajagan penyaluran kerja dilakukan di lokasi-lokasi sentra industri

di sekitar Jabodetabek dan luar Jabodetabek sesuai dengan

ketersediaan anggaran.

- Praktek belajar kerja dilakukan agar penerima manfaat BBRVBD

mempunyai pengalaman kerja di dunia nyata, sehingga mereka

memiliki modal dan gambaran sebelum mereka benar-benar terjun ke

dunia kerja.

f) Bimbingan lanjut, Pembinaan lanjut dilakukan untuk alumni BBRVBD yang

telah mendapatkan pekerjaan di tahun sebelumnya untuk melihat

keberlanjutan dari pelaksanaan rehabilitasi vokasional.

g) Konsultasi keluarga, dilakukan dengan maksud agar permasalahan yang

yang dihadapi beberapa penerima manfaat pada saat mengikuti pelatihan

vokasional dapat terselesaikan dengan baik, terutama yang berkaitan

dengan keluarga.

h) Penyelenggaraan instalasi produksi, untuk menunjang inovasi dan kreasi

penerima manfaat, dilaksanakan dengan kegiatan ini. Kegiatan instalasi

produksi melibatkan seluruh jurusan/keterampilan kerja yang diikuti oleh

penerima manfaat. Pelaksana kegiatan terdiri dari penerima manfaat yang

dipandu oleh instruktur/pembimbing keterampilan. Praktek pembuatan

kursi roda elektrik menjadi realisasi kegiatan pada instalasi produksi.

i) Penyaluran dan pemulangan penerima manfaat, dilakukan setelah semua

kegiatan pelatihan vokasional di BBRVBD telah selesai dilaksanakan.

Untuk tahun 2018 sebanyak 68 orang (80%) Penerima Manfaat telah

diterima bekerja perusahaan, sedangkan sebanyak 20% lainya memilih

usaha mandiri.

j) Wisuda, dilaksanakan melalui upacara pelepasan penerima manfaat

sebelum mereka mengikuti PBK. Kegiatan dilakukan dengan ceremony

dan mengundang bapak Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, beserta

tamu undangan lainya yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan.

k) Penyusunan naskah kerjasama, dilaksanakan pertemuan dengan

pemerintah daerah maupun stakeholder yang terkait dengan penerimaan

calon penerima manfaat dan atau mengenai penyaluran di perusahaan

Page 71: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

untuk penerima manfaat. Output kegiatan adalah dokumen naskah

kerjasama (MoU).

l) Monitoring dan evaluasi program pelayanan, dilaksanakan untuk melihat

sejauh mana keberhasilan dan kelemahan program pelayanan baik dalam

maupun luar balai.

m) Penyusunan kerangka pelayanan rehabilitasi vokasional di BBRVBD.

dilaksanakan karena adanya perubahan dasar hukum (Permensos No.

18/HUK/2018) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis

Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Di Lingkungan Direktorat

Jenderal Rehabilitasi Sosial. Oleh karena itu sangat penting untuk

mempersiapkan dalam menentukan langkah dan kerangka pelayanan

penyandang disabilitas di BBRVBD).

b. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas di Masyarakat

Untuk meningkatkan jumlah pelayanan rehabilitasi vokasional sebanyak 500

orang penyandang disabilitas dalam masyarakat yang tidak tersentuh program

rehabilitasi baik oleh pemerintah pusat dan daerah. Di lain sisi, sebagai upaya

dalam memenuhi hak-hak penyandang disabilitas untuk mendapatkan

pelayanan dan rehabilitasi sesuai dengan kebutuhannya tanpa harus tinggal

terpisah dengan keluarganya, maka harus melakukan program yang mampu

menjangkau dan mengakomodir pelayanan penyandang disabilitas di

masyarakat baik berupa layanan rehabilitasi maupun habilitasi berdasarkan

system sumber, maka BBRVBD melakukan beberapa kegiatan antara lain :

Target kinerja indikator kinerja utama dicapai melalui kegiatan :

1) Layanan Tim Reaksi Cepat (TRC) BBRVBD; merupakan layanan kedaruratan

yang bersifat responsive terhadap Kejadian bencana, maupun kejadian yang

bersifat darurat lain memerlukan penanganan, intervensi, dan asesmen

secara cepat dan tepat di masyarakat dalam merespon permasalahan yang

tiba-tiba muncul tersebut. Jumlah penerima manfaat yang memperoleh

layanan kedaruratan berjumlah 5 orang korban bencana gempa bumi dan

tsunami di Kota Palu.

2) Layanan penjangkauan/outreaching penyandang disabilitas; Pelayanan

diberikan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan vokasional yang sifatnya

lebih mengarah pada pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan

kemampuan tiap-tiap penerima manfaat sebagai peserta layanan serta

kebutuhan dunia kerja atau dunia usaha yang berada di suatu wilayah

(locality development). Secara umum penjangkauan merupakan suatu

Page 72: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menjaring penyandang

disabilitas yang belum terjangkau atau tidak bersedia menerima pelayanan di

dalam panti / balai sosial oleh karena alasan tertentu atau lokasi tinggal

penyandang disabilitas merupakan daerah yang sulit dan atau belum

dijangkau Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Menyediakan akses

pelayanan rehabilitasi vokasional bagi penyandang disabilitas sehingga dapat

memperluas jangkauan pelayanan dengan pendekatan institusi, pendekatan

kemasyarakatan, dan pendekatan kemitraan. Meningkatkan peran serta

pemerintah daerah, dinas terkait, dan masyarakat dalam memperluas

cakupan pelayanan bagi penyandang disabilitas. Mensosialisasikan program

pelayanan yang ada di BBRVPD kepada masyarakat luas. Melakukan

pelatihan keterampilan tertentu sesuai dengan kebutuhan penyandang

disabilitas serta disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja di wilayahnya.

Mempersiapkan penyandang disabilitas yang sudah memiliki keterampilan ke

dunia kerja. Adapun jumlah penerima manfaat program / layanan

penjangkauan penyandang disabilitas sejumlah 480 orang yang berada di

wilayah provinsi lampung, banten, jawa barat, dan jawa tengah.

3) Layanan Sosial dan Advokasi Penyandang Disabilitas; merupakan upayan

habilitasi pada penyandang disabilitas yang disebabkan oleh kecelakaan

maupun bawaan dan masih merasa di diskriminasi. Kegiatan ini dilaksanakan

oleh pendamping (pekerja sosial) yang terlatih dan berpengalaman dalam

bidang pelayanan sosial. Kegiatan layanan sosial dan advokasi dilaksanakan

untuk meminimalisir stigma terhadap penyandang disabilitas dalam keluarga

maupun masyarakat membuat mereka mengalami permasalahan yang

berdampak terhadap (1) Rendahnya percaya diri untuk berbuat dan berprilaku

melakukan perubahan yang positif, (2) Keterbatasan dalam mengembangkan

potensi dan kemandirian, (3) Kecurigaan dan perasaan yang tidak nyaman

baik di keluarga maupun di lingkungannya, (4) Keterampilan/keahlian yang

dimiliki tidak dapat dikembangkan, (5) Kebutuhan secara minimpun tidak

didapat diperoleh baik untuk dirinya maupun keluarganya. Adapun jumlah

penerima manfaat sebanyak 40 orang penyandang disabilitas yang berasal

dari Kota dan Kabupaten Bogor.

Page 73: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

2. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas tata kelola organisasi melalui Dukungan

Managemen Eselon I dicapai melalui 7 (Tujuh) indikator kinerja utama yaitu :

a. Penyusunan Rencana Program. Kegiatan penyusunan Program dapat dicapai

melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu : Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa

Isyarat Bagi Petugas BBRVBD, Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran

Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi, dan Pengembangan

Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi Produksi. Output

kegiatan terdiri dari 3 (tiga) laporan kegiatan.

b. Penyusunan Rencana Anggaran. Output kegiatan sebanyak 1 (satu) laporan,

yang mencakup: review atas program dan anggaran yang dilaksanakan,

penyusunan program dan anggaran baru baik di tahun yang berjalan maupun di

tahun selanjutnya, dan mengkoordinasikan hasil review program dan anggaran

serta penyusunan program dan anggaran baru pada pihak yang terkait.

c. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi. Dilaksanakan melalui 3 (Tiga) laporan

kegiatan sebagai output kegiatan. Adapun kegiatan yang termasuk dalam

pelaksanaan pemantauan dan evaluasi antara lain: Penyusunan Lakin, Review

Program Pelayanan, dan Implementasi SPIP.

d. Pengelolaan Keuangan. Output kegiatan terdiri dari 4 (empat) laporan, yaitu

pelaksanaan Unit Akuntansi Wilayah, Unit Akuntansi Satker, Rekonsiliasi ke

KPPn, dan Perbendaharaan.

e. Pengelolaan Kepegawaian. Laporan pengelolaan kepegawaian merupakan

output utama kegiatan. Isi dari laporan tersebut antara lain: pembinaan pegawai,

Bimtek JFT, dan Uji Kompetensi Instruktur.

f. Pelayanan Umum dan Perlengkapan. Kegiatan Penyelenggaraan Perpustakaan

dan Pengelolaan BMN merupakan Output Pelayanan Umum dan Perlengkapan,

oleh karena itu, terdapat Dua Laporan kegiatan dalam pelaksanaanya.

g. Pelayanan Humas. Pelayanan Humas merupakan wadah kegiatan Sosialisasi

dan Promosi pelayanan rehabilitasi vokasional pada masyarakat, oleh karena itu

terdapat 4 (empat) laporan kegiatan pelayanan humas antara lain : Koordinasi

Rehabilitasi Vokasional, Pameran, Pembuatan Leaflet, dan Pengelolaan

Website.

Page 74: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

3. Sasaran 3 : Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien Dalam Panti.

Dilaksanakan untuk menunjang dan mempersiapkan sarana dan prasarana

pelayanan seluruh jenis disabilitas. Indikator kinerja dari pelaksanaan kegiatan

dilakukan melalui layanan internal yang meliputi :

a. Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama Pengadaan Perlengkapan

Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti akan dicapai melalui dua

kegiatan antara lain :

1) Satu paket Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti

2) Satu paket Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti

b. Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi.

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pengadaan perangkat

pengolah data dan komunikasi dicapai melalui kegiatan satu paket belanja

peralatan dan mesin berupa pengadaan perangkat pengolah data dan ruang

pelayanan publik.

4. Sasaran 4 : Teralaksananya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran,

dicapai melalui 2 (Dua) indikator kinerja utama yaitu :

a. Layanan Gaji dan Tunjangan; Layanan gaji dan Tunjangan dilaksanakan selama

14 Bulan yang dibayarkan pada seluruh Pegawai BBRVBD.

Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai diperuntukan untuk membayar

gaji pokok, dan tunjangan pegawai dalam satu tahun anggaran. Hal itu terbagi

atas :

1) Pembayaran gaji dan tunjangan selama 12 bulan

2) Pembayaran tunjangan hari raya

3) Pembayaran gaji dan tunjangan ke 14

b. Layanan Operasional dan Pemeliharaan Kantor;

Target capaian kinerja dari indikator kinerja utama pelaksanaan operasional dan

pemeliharaan kantor akan dicapai melalui kegiatan operasional dan pemeliharaan

kantor yang ditetapkan pada Penetapan Kinerja (PK) melalui 12 kegiatan yaitu:

1) Tersedianya Bahan Makanan untuk Petugas Piket

2) Tersedianya Pakaian Kerja/ Seragam Pegawai

3) Pemeliharaan/ Perawatan Buku-Buku Perpustakaan

4) Terpeliharanya Gedung dan Bangunan Kantor

5) Tersedianya Biaya Perbaikan Peralatan Kantor

Page 75: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

6) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor 4 dan 6

7) Tersedianya Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2

8) Terlaksananya Perawatan Sarana Gedung

9) Tersedianya Biaya Langganan Daya dan Jasa

10) Terselenggaranya Keamanan/Kebersihan

11) Terselenggaranya Pelayanan Jasa Pos/Giro/Sertifikat

12) Terselenggaranya Operasional Perkantoran dan Pimpinan

B. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2017 dan 2018

Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

Perbandingan realisasi anggaran BBRVBD antara tahun 2017 dan 2018 berdasarkan

jenis belanja antara lain :

PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN BERDASARKAN JENIS BELANJA

TAHUN 2017 DAN 2018

JENIS BELANJA

PAGU (dalam Rupiah) REALISASI (dalam Rupiah) PERSENTASE

REALISASI (%)

2017 2018 2017 2018 2017 2018

Belanja Barang 6.206.967.000 8.456.967.000 6.193.176.899 8.444.033.160 99,78 99,85

Belanja Pegawai 9.592.651.000 10.862.908.000 9.499.916.236 10.723.408.382 99,03 98,72

Belanja Bantuan Sosial 0 150.000.000 0 150.000.000 0,00 100,00

Belanja Modal 0 475.000.000 0 474.318.450 0,00 99,86

JUMLAH 15.799.618.000 19.944.875.000 15.693.093.135 19.791.759.992 99,33 99,23

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa ada perbedaan antara pagu belanja pada

tahun 2017 dan tahun 2018. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya penambahan

pada jenis belanja di tahun 2018 yaitu belanja bantuan sosial dan belanja modal.

Belanja bantuan sosial diperoleh dari hasil optimalisasi anggaran pada bulan Mei 2018

sebagai tindak lanjut dari rekomendasi kegiatan penjangkauan penyandang disabilitas.

Adanya penambahan jenis belanja (belanja modal) dikarenakan sebagai persiapan

sarana dan prasarana untuk menunjang perubahan struktur yang akan terjadi di

BBRVBD pada tahun 2019. Belanja modal direalisasikan dalam bentuk belanja

peralatan dan mesin untuk kegiatan pendukung pelayanan dalam panti dan peralatan

pengolah data dan komunikasi.

Adanya penambahan target layanan yang semula pada tahun 2017 sebanyak 185

orang menjadi 585 orang pada tahun 2018 mengakibatkan adanya penambahan dalam

Page 76: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

pagu belanja barang. Penambahan tersebut sebanyak 26,61%, atau Rp.

2.250.000.000,-. Penambahan pagu pada belanja barang tidak dapat dianalogikan

sebagai penambahan anggaran, namun jika dihitung berdasarkan index per penerima

manfaat, tentunya penambahan anggaran ini mengalami penurunan index.

Adanya perubahan kebijakan presiden untuk kenaikan tunjangan khusus pegawai

(tunjangan kinerja) semula 42% menjadi 70% pada tahun 2018 mengakibatkan adanya

kenaikan pagu di belanja pegawai sebesar 11,69% atau sebesar Rp. 1.270.257.000,-

Page 77: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Perbandingan Anggaran Berdasarkan Capaian Target Tahun 2017 dan 2018

Perbandingan realisasi anggaran tahun 2018 dan tahun 2017 jika dilihat dari capaian target dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel

Perbandingan Capaian Target Tahun 2017 dan 2018

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

ANGGARAN TARGET PM OUTPUT PM

TAHUN TAHUN TAHUN

2017 2018 2017 2018 2017 2018

Penyandang Disabilitas Fisik,

Mental, Sensorik, dan Intelektual

yang memperoleh rehabilitasi dan

perlindungan sosial

1. Jumlah penerima manfaat yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial Di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong

Rehabilitasi Vokasional di BBRVBD Cibinong

1.927.519.000 2.010.172.000 85 85 85 85

2. Jumlah Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual Yang Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial Di Dalam dan Luar Panti

Tim Reaksi Cepat (TRC)

975.145.000 2.615.889.000 100 500

34 5

Penjangkauan (Outreach) Penyandang Disabilitas

66 480

Layanan Sosial dan Advokasi Penyandang Disabilitas

0 40

JUMLAH

2.902.664.000

4.626.061.000 185 585 185 610

Page 78: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Tabel di atas menggambarkan perbedaan kuantitas target pelayanan pada indikator

kinerja berupa pelayanan penerima manfaat dalam dan luar balai. Jumlah penerima

manfaat pada tahun 2017 memiliki target sebanyak 185 orang penyandang disabilitas

yang dilayani dalam dan luar balai dengan anggaran sebesar Rp. 2.902.664.000,-.

Jumlah target tersebut telah terpenuhi melalui realisasi output rehabilitasi sebanyak 185

orang (100%) pada satu tahun anggaran. Pelayanan penyandang disabilitas pada tahun

2017 meliputi : (1) pelayanan dalam balai sebanyak 85 orang penyandang disabilitas,

(2) untuk melayani penyandang disabilitas dalam masyarakat, BBRVBD melaksanakan

pelayanan luar balai yang dilakukan melalui kegiatan penjangkauan dan kedaruratan

pada 100 orang.

Pada tahun 2018, BBRVBD memiliki target pelayanan sebesar 585 orang penerima

manfaat dalam dan luar balai dengan pagu anggaran sebesar Rp. 4.626.061.000,-.

pada tahun tersebut, BBRVBD memiliki output pelayanan dengan jumlah penerima

manfaat (PM) sebanyak 610 orang (105%) penyandang disabilitas. Pelayanan yang

dilaksanakan oleh BBRVBD di tahun 2018 terdiri dari (1) pelayanan dalam balai

sebanyak 85 orang PM, (2) penjangkauan penyandang disabilitas sebanyak 480 orang,

(3) layanan sosial dan advokasi sebanyak 40 orang PM, dan (4) layanan kedaruratan

sebanyak 5 orang PM.

C. Realisasi Anggaran Tahun 2018

Pagu Anggaran BBRVBD Tahun 2018 semula berjumlah Rp. 18.739.955.000,- (Delapa

Belas Milyard Tujuh Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima

Ribu Rupiah), namun terkait dengan adanya perubahan anggaran yang disebabkan

oleh kenaikan tunjangan kinerja semula 42% menjadi 70% berdampak pada perubahan

pagu anggaran pada bulan Oktober 2018 menjadi Rp. 19.944.875.000,- (Sembilan

Belas Milyard Sembilan Ratus Empat Puluh Empat Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh

Lima Ribu Rupiah). Penggunaan anggaran yang digunakan untuk membiayai Belanja

pegawai, belanja operasional perkantoran, belanja modal, belanja layanan dukungan

menejemen satuan kerja dengan realisasi sebesar Rp. 19.791.759.992,- atau sebesar

99,23 %.

Alokasi anggaran di tahun 2018 yang dialokasikan untuk membiayai program-program

rehabilitasi sosial penyandang disabilitas yang langsung mendukung pencapaian

sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Page 79: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

ANGGARAN BBRVBD CIBINONG PER OUTPUT KEGIATAN

NO KODE OUTPUT URAIAN/OUTPUT PAGU AWAL PAGU AKHIR TARGET OUTPUT REALISASI

ANGGARAN %

1 2243.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial

5.058.972.000 4.626.061.000 585 Orang 610 Orang 4.617.588.912 99,82

2243.001.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial di BBRVBD

2.069.053.000 2.010.172.000 85 orang 85 orang 2.010.051.600 99,99

2243.021.001 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial di dalam dan Luar Panti

2.978.994.000 2.615.889.000 500 Orang 525 Orang 2.607.537.312 99,68

2 2243.950 Dukungan Menejemen Esl. I 733.287.000 1.166.198.000 1 Layanan 1 Layanan 1.164.903.600 99,89

2243.950.001 Dukungan Menejemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual

733.287.000 1.166.198.000 1.164.903.600 99,89

3 2243.951 Layanan Internal 475.000.000 475.000.000 2 Layanan 2 Layanan 474.318.450 99,86

2243.951.001 Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien dalam Panti 343.408.000 343.408.000 342.726.450 99,80

2243.951.003 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 131.592.000 131.592.000 131.592.000 100,00

4 2243.994 Layanan Perkantoran 12.472.696.000 13.677.616.000 1 Layanan 1 Layanan 13.534.949.030 98,96

2243.994.001 Layanan Perkantoran 12.472.696.000 13.677.616.000 13.534.949.030 98,96

001 Gaji dan Tunjangan 9.657.988.000 10.862.908.000 14 Bulan 14 Bulan 10.723.408.382 98,72

002 Operasional Perkantoran 2.814.708.000 2.814.708.000 12 Bulan 12 Bulan 2.811.540.648 99,89

JUMLAH 18.739.955.000 19.944.875.000 19.791.759.992 99,23

*) Sumber : Realisasi SAS per 2 Januari 2019.

Page 80: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

D. Analisa Terhadap Capaian Target Kinerja BBRVBD Sebelum melangkah lebih jauh dalam menganalisa capaian kinerja, alangkah baiknya

kita melihat hasil capaian kinerja yang tergambar dalam dashboard aplikasi e-Kinerja

BBRVBD tahun 2019 sebagai berikut :

Gambar di atas memberikan keterangan bahwa capaian kinerja sasaran maupun

capaian kinerja kegiatan BBRVBD tahun 2017 menunjukkan hasil yang sangat baik

dengan capaian kinerja rata-rata 100%. Hal ini menunjukkan bahwa BBRVBD telah

dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik. Analisis capaian kinerja sasaran

BBRVBD tahun 2018 terdiri dari Program Utama (sasaran 1) yang memiliki target

pelayanan bagi 585 orang penyandang disabilitas, dan Program Penunjang (Sasaran 2

s/d 4). Adapun uraianya dijelaskan sebagai berikut:

Page 81: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

SASARAN 1 Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual

Yang Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial

Sasaran strategis 1, yaitu “Meningkatnya dan Meluasnya Akses Penyelenggaraan

Rehabilitasi Vokasional” dicapai melalui 2 indikator kinerja utama, pertama: “Jumlah

Penyandang Disabilitas Fisik Yang Memperoleh Rehabilitasi Dan Perlindungan Kesejahteraan

Sosial Di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong” dan kedua: “Jumlah

Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik dan Intelektual Yang Mendapatkan Rehabilitasi

dan Perlindungan Sosial Di Dalam dan Luar Panti”. Penjelasan capaian kinerja dari

indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jumlah Penyandang Disabilitas Fisik Yang Memperoleh Rehabilitasi Dan Perlindungan

Kesejahteraan Sosial Di Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa Cibinong

Pengertian dari indikator kinerja utama penerima manfaat pelayanan rehabilitasi

vokasional adalah penyandang disabilitas fisik yang memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan oleh BBRVBD untuk mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVBD selama

total 11 bulan yang terdiri dari 9 bulan pelatihan vokasional di BBRVBD dan 2 bulan

Praktek Belajar Kerja di perusahaan-perusahaan dan intansi lainnya.

Capaian target penerima manfaat pelayanan rehabilitasi vokasional di BBRVBD

sebanyak 85 penerima manfaat dengan realisasi sebesar 100%. Adapun kegiatan

pendukung untuk mewujudkan capaian kegiatan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Capaian Kinerja IKU

Jumlah Penerima Manfaat Pelayanan Rehabilitasi Vokasional Tahun 2018

Page 82: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Upaya rehabilitasi vokasional yang dilaksanakan oleh BBRVBD bagi

penyandang disabilitas daksa melalui beberapa pelatihan keterampilan kerja.

Pelatihan yang diikuti oleh penerima manfaat yaitu: penjahitan, komputer, pekerjaan

logam, otomotif, elektronika dan desain grafis/percetakan bagi Orang Dengan

Disabilitas Tubuh dengan target 85 orang pada tahun 2018, dan membantu

menyalurkan mereka untuk dapat bekerja di perusahaan. Sehingga usaha negara

untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi. Dilihat dari sudut

pandang Output, realisasi dari kegiatan rehabilitasi vokasional di BBRVBD tahun

2018 ini dapat dikatakan berhasil mencapai 100% yaitu dapat memberikan

rehabilitasi vokasional kepada penyandang disabilitas tubuh dan rungu wicara

sebanyak 85 orang, dalam hal ini maka output dari rehabilitasi vokasional di

BBRVBD tahun 2018 tercapai.

Selanjutnya outcome yang dimaksud disini adalah nilai hasil evaluasi

penerima manfaat setelah mengikuti seluruh proses rehabilitasi vokasional di

BBRVBD. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, dapat disimpukan bahwa

realisasi outcome sebanyak 68 orang penerima manfaat di BBRVBD mendapatkan

akumulasi nilai baik atau dengan prosentase sebesar 80% dari jumlah seluruh

penerima manfaat BBRVBD tahun 2018 telah disalurkan kerja di berbagai

perusahaan swasta/BUMN/BUMD/Honorer di instansi Pemerintahan. Daftar

penyaluran alumni terlampir dalam dokumen penerima manfaat tahun 2018.

Selanjutnya, rehabilitasi orang dengan disabilitas adalah suatu proses untuk

meningkatkan fungsi orang dengan disabilitas secara optimal dan membantu proses

integrasi sosialnya dengan cara menerapkan metode-metode di bidang kedokteran,

sosial, pendidikan, dan ketrampilan secara terkoordinasi, berkombinasi, dan terpadu.

Dengan definisi tersebut, rehabilitasi dianggap sebagai salah satu cara integrasi

untuk merubah kondisi sosial agar orang dengan disabilitas dapat bekerja sama

sebagaimana masyarakat pada umumnya. Rehabilitasi vokasional adalah sebagai

upaya untuk menempatkan orang dengan disabilitas pada pekerjaan yang tepat,

mempertahankan pekerjaan tersebut, dan meningkatkan kondisi kehidupan melalui

pekerjaan tersebut sehingga orang dengan disabilitas dapat berintegrasi atau

kembali kepada masyarakat.

Rehabilitasi vokasional bertujuan untuk memulihkan dan mengembangkan

kemampuan fisik,mental dan sosial orang dengan disabilitas agar ia mau dan

mampu bekerja sesuai dengan tingkat kemampuan pendidikan, minat dan

pengalamannya sehingga mereka dapat mandiri dalam kehidupan dan penghidupan

Page 83: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

masyarakat. Untuk mencapai tujuan dimaksud pemerintah dalam hal ini Kementerian

Sosial khususnya Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD)

memberikan pelayanan rehabilitasi vokasional yang proses pelayanannya melalui

beberapa tahapan dimana hasil akhirnya sangat ditentukan oleh kegiatan tahap-

tahap sebelumnya. Tugas BBRVBD Cibinong menurut pasal 2 Keputusan Menteri

Sosial Nomor. 54 / HUK / 2003 tanggal 23 Juli 2003 adalah “melaksanakan

rehabilitasi vokasional tingkat lanjutan, pelatihan, pengkajian dan

pengembangan rehabilitasi vokasional penyandang tuna daksa yang berasal

dari instansi yang menangani masalah rehabilitasi sosial tuna daksa.”

Selanjutnya untuk tahapan kegiatan rehabilitasi vokasional di BBRVBD

adalah sebagai berikut:

1) Penerimaan

Kegiatan penerimaan penerima manfaat yang dilaksanakan oleh petugas

BBRVBD Cibinong ini menggunakan metode wawancara, peragaan dan

pencatatan, dengan pelaksanaan sebagai berikut :

a) Pembuatan surat keputusan (SK) penunjukkan tim registrasi oleh Kepala

BBRVBD Cibinong, buku induk/registrasi, penggandaan formulir-formulir,

penjadwalan dan lain sebagainya.

b) Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan terhadap penomoran registrasi

berdasarkan kedatangan, identitas, kondisi, kelengkapan persyaratan dan

rencana pelayanan rehabilitasi vokasional selanjutnya dituangkan ke dalam

formulir-formulir dan buku induk / registrasi.

c) Para petugas membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan registrasi, direkap

secara keseluruhan dan dilaporkan kepada Kepala BBRVBD Cibinong.

Tahun 2018 kegiatan penerimaan penerima manfaat BBRVBD, jumlah pendaftar

yang masuk sejumlah 120 orang akan tetapi setelah melewati proses seleksi dan

assesment, jumlah penyandang disabilitas dinyatakan lulus berjumlah 95,

dengan asumsi 10 orang merupakan cadangan calon penerima manfaat, jika

sesuatu dan lainhal mengalami kekurangan. Sedangkan untuk jumlah

penyandang disabilitas yang dapat dilayani BBRVBD untuk tahun 2018 adalah

85 orang yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

2) Pengasramaan

Dalam pelaksanaan rehabilitasi vokasional di BBRVBD, PM diwajibkan

untuk tinggal di BBRVBD selama 9 bulan. Oleh sebab itu, BBRVBD

berkewajiban memenuhi kebutuhan dasar bagi orang dengan disabilitas yang

Page 84: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

menjadi penerima manfaat di BBRVBD Cibinong. Kebutuhan dasar bagi orang

dengan disabilitas yang dipenuhi oleh BBRVBD terdiri atas:

a) Permakanan Penerima Manfaat, diberikan kepada seluruh penerima

manfaat BBRVBD Cibinong selama mengikuti proses rehabilitasi vokasional

yaitu selama 9 bulan atau selama 273 hari. Selanjutnya untuk memproses

bahan makanan tersebut maka dibutuhkan juru masak. Oleh sebab itu

diadakan tenaga honorer juru masak sebanyak 3 orang. Selain itu untuk

menjaga mutu menu dan kualitas makanan agar sesuai dengan kebutuhan

gizi dan kesehatan penerima manfaat maka diperlukan 1 orang ahli gizi

untuk membuat menu dan memantau kualitas makanan selama 9 bulan

pengasramaan penerima manfaat.

b) Pemenuhan Kesehatan, dimaksudkan untuk memenuhi hak penerima

manfaat BBRVBD untuk mendapatkan pelayanan kesehatan pada saat

mengikuti rehabilitasi vokasional. Hal tersebut dimaksudkan agar para

penerima manfaat dapat maksimal dalam mengikuti semua tahapan

rehabilitasi vokasional dalam kondisi sehat. Dalam rangka pemenuhan

kesehatan tersebut, terdiri dari beberapa kebutuhan yang akan dipenuhi,

yaitu:

- persediaan obat-obatan selama kurun waktu pelaksanaan rehabilitasi

vokasional yaitu selama 9 bulan,

- bahan kebutuhan mandi, cuci dan kebutuhan perempuan, diberikan

berupa bahan kebutuhan untuk menjaga kebersihan diri penerima

manfaat agar kesehatan penerima manfaat dapat terjaga,

- biaya rujukan rumah sakit, diberikan kepada penerima manfaat yang

membutuhkan pelayanan rumah sakit apabila dokter di BBRVBD

memberikan rujukan. Rujukan rumah sakit tersebut diberikan selama

penerima manfaat mengikuti rehabilitasi vokasional,

- pengadaan alat kebersihan diri, diberikan berupa satu paket peralatan

untuk menjaga kebersihan diri penerima manfaat,

- tenaga dokter dan perawat, dimaksudkan untuk melakukan pelayanan

kesehatan secara rutin dan juga sebagai tanggap darurat ketika

penerima manfaat BBRVBD memerlukan tindakan medis.

Page 85: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

c) Pemenuhan Perlengkapan Asrama, dalam kegiatan pengasramaan

dibutuhkan tenaga pembimbing asrama, pembimbing kesenian, pembimbing

olahraga dan pembimbing keagamaan untuk memfasilitasi kebutuhan, minat

dan bakat serta pembinaan rohani kepada penerima manfaat. Selain itu

diberikan juga bahan-bahan yang dibutuhkan penerima manfaat di dalam

asrama dalam rangka untuk menjaga kebersihan, kenyamanan dan

kesehatan penerima manfaat. Bahan-bahan tersebut berupa:

- sprei dan sarung bantal

- ember

- dll.

d) Pemenuhan Sandang, diberikan kepada penerima manfaat untuk mengikuti

rehabilitasi vokasional yang berupa pakaian olahraga, pakaian seragam,

dan handuk.

3) Orientasi Pengenalan Balai

Kegiatan orientasi pengenalan balai bagi penerima manfaat/penerima

manfaat baru BBRVBD merupakan salah satu tahapan penting dari keseluruhan

tahapan kegiatan rehabilitasi voksional. Hal ini dimaksudkan agar setiap

penerima manfaat sebelum mengikuti kegiatan pelatihan vokasional memiliki

gambaran informasi awal yang cukup memadai tentang BBRVBD, hak dan

kewajiban penerima manfaat selama mengikuti kegiatan pelatihan serta

informasi lain yang diperlukan.

Metode pelaksanaannya adalah penyajian materi, ceramah dan dinamika

kelompok. Dengan tahapan kegiatan:

a) Persiapan

- pembuatan proposal

- pembuatan surat-surat

- pembentukan tim pelaksanaan kegiatan

b) pelaksanaan

- pemberian materi dari penyaji

- monitoring, evaluasi dan pelaporan

4) Assesment

Kegiatan asesment dilaksanakan oleh petugas di BBRVBD terhadap

penerima manfaat yang belum mendapatkan/mengikuti seleksi/tes asesment

sebelumnya dan yang diragukan tentang hasil tes asesment di daerah asal.

Metode pelaksanaannya yaitu wawancara, pengujian/tes, pengukuran,

peragaan. Sedangkan tahapan kegiatannya adalah:

Page 86: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

a) Persiapan; mempersiapkan seluruh bahan penunjang kebutuhan kegiatan

secara administrasi maupun teknis (data calon peserta asesmen,

penggandaan form/instrumen, pembuatan SK Tim Asesmen, peralatan

asesmen, jadwal dan tempat pelaksanaan).

b) Pelaksanaan; melaksanakan asesmen terhadap calon penerima manfaat /

pendaftar di sekitar / dekat lokasi BBRVBD, yang belum dan atau

diragukan tentang hasil pelaksanaan asesmen di daerah asal.

c) Pelaporan; membuat laporan pelaksanaan kegiatan asesmen dan

melaporkannya kepada Kepala Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina

Daksa (BBRVBD), Cibinong, Bogor.

5) Perumusan Rencana Intervensi

Perumusan rencana intervensi dilaksanakan dengan mengadakan

pembahasan kasus yang berkaitan dengan penerimaan dan penempatan

penerima manfaat di jurusan pelatihan tertentu . Tahapan dalam kegiatan ini

antara lain:

a) Pembuatan surat keputusan (SK) penunjukkan tim pembahasan kasus

perumusan rencana intervensi oleh Kepala BBRVBD,

b) Penayangan data dan informasi mengenai kondisi calon penerima

manfaat,

c) Pembahasan mengenai penerimaan dan penempatan calon penerima

manfaat,

d) Para petugas membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan registrasi,

direkap secara keseluruhan dan dilaporkan kepada Kepala BBRVBD.

6) Pelaksanaan Program Rehabilitasi Sosial (Intervensi)

Pelaksanaan program rehabilitasi sosial merupakan serangkaian kegiatan

dalam mengimplementasikan program rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat

BBRVBD. Pelaksanaannya terdiri dari beberapa bagian yang tidak terpisahkan

dan bukan merupakan urutan tahapan :

a) Bimbingan fisik

Kegiatan bimbingan fisik merupakan program persiapan pelatihan vokasional

yang diharapkan dapat dijadikan aspek penunjang secara jasmani bagi

penerima manfaat dalam rangka pelaksanaan pelatihan vokasional dan

resosialisasi di lingkungan masyarakat.

Page 87: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

b) Bimbingan mental

Kegiatan bimbingan mental merupakan program persiapan pelatihan

vokasional yang diharapkan dapat dijadikan aspek penunjang secara rohani

bagi penerima manfaat dalam rangka pelaksanaan pelatihan vokasional dan

resosialisasi di lingkungan masyarakat. Uraian kegiatan adalah sebagai

berikut :

- Bimbingan mental/keagamaan

- Bimbingan musik band

- Bimbingan sosial

c) Bimbingan Psikososial

Kegiatan bimbingan psikososial bagi penerima manfaat BBRVBD merupakan

program persiapan pelatihan vokasional yang diharapkan dapat dijadikan

aspek penunjang secara jasmani maupun rohani yang diperlukan dalam

rangka pelaksanaan Pelatihan Vokasional dan Resosialisasi di lingkungan

masyarakat. Manfaat dari kegiatan tersebut tidak hanya berhubungan

dengan aspek pemeliharaan kesehatan, ketahanan fisik dan pembentukan

sikap mental saja, tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan proses

rehabilitasi, terutama untuk memupuk sikap disiplin, kejujuran, semangat

kebersamaan dan kekompakan serta menumbuhkan jiwa sportivitas serta

kompetensi berupa ketrampilan yang memadai bagi penerima manfaat untuk

masuk ke dalam dunia kerja.

Uraian kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Terapi Individu

Kegiatan terapi individu ini diberikan sesuai dengan kebutuhan penerima

manfaat berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi selama

menjalani masa rehabilitasi di BBRVBD.

2) Terapi Kelompok

Dalam rangka kegiatan pelayanan rehabilitasi di BBRVBD terdapat

banyak kegiatan yang saling berkaitan. Empat kegiatan di antaranya

berkaitan sedemikian eratnya. Kegiatan tersebut adalah motivasi,

bimbingan/Latihan, Konseling/Konsultasi, terapi. Pada sisi lain dalam

kehidupan seorang penerima manfaat ada dua hal yang perlu dipahami

yaitu : kemampuan, kebiasaan, skill dalam berbagai aspek fisik, mental,

sosial, vokasional dan aktualisasi secara optimal dari keterampilan yang

Page 88: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

dimilikinya. Di dalam perjalanannya maka diperlukan suatu kegiatan yang

dapat memecahkan permasalahan pada keseluruhan proses rehabilitasi.

Maka dibutuhkan kegiatan terapi kelompok dengan uraian sebagai

berikut:

- dinamika kelompok

- renungan malam

- pembekalan

3) Recreational Group

Kegiatan recreational group yang diprogramkan BBRVBD selain

memiliki nuansa yang bersifat rekreatif juga terkait dengan proses

pendidikan dan latihan. Kegiatan yang bersifat rekreatif dilaksanakan

dalam bentuk wisata alam atau kunjungan ke objek-objek wisata tertentu.

Hal ini dimaksudkan sebagai upaya relaksasi, penyegaran dan

pencerahan pikiran dalam menghadapi kegiatan pelatihan.

Sedangkan kegiatan recreational group yang bernuansa pendidikan

dan latihan dilaksanakan dalam bentuk kunjungan dan observasi ke

perusahaan-perusahaan yang bidang usahanya memiliki keterkaitan

langsung dengan jenis latihan keterampilan yang diberikan BBRVBD. Hal

ini juga penting dalam memberikan gambaran awal mengenai kondisi

kerja yang sesungguhnya termasuk kualifikasi/persyaratan yang

dibutuhkan perusahaan. Melalui kegiatan ini para penerima manfaat

BBRVBD sebagai calon pekerja diharapkan bisa mempersiapkan dan

menempa diri agar senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan

permintaan pasar/para pengguna tenaga kerja.

d) Bimbingan Ketrampilan

Pelatihan vokasional merupakan salah satu kegiatan dalam proses

rehabilitasi vokasional yang bertujuan untuk melatih penerima manfaat agar

memiliki keterampilan siap kerja sehingga mereka siap bersaing di pasar

kerja bebas.

Kegiatan Pelatihan Vokasional dapat berjalan dengan baik apabila

tersedia sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu diantaranya

bahan pelatihan ketrampilan sehingga memungkinkan bagi penerima

manfaat untuk melakukan kegiatan yang bersifat praktek secara intens. Hal

ini didasarkan pada anggapan bahwa semakin banyak mengerjakan, maka

semakin bertambahlah pengalaman seseorang dan semakin terampillah

mereka dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

Page 89: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Sehubungan dengan hal tersebut maka pelatihan vokasional harus

didukung oleh adanya penyediaan bahan pelatihan keterampilan sesuai

dengan kurikulum SKKNI, lebih jelasnya rincian kebutuhannya kegiatan ini

yaitu:

- ATK Penerima manfaat, diberikan pada 85 orang penerima manfaat

BBRVBD.

- Penggandaan Bahan Ajar Latihan, ditujukan untuk memberikan

panduan berupa bahan ajar yang diberikan pada saat proses pelatihan

berlangsung yang disesuaikan dengan masing-masing jenis

ketrampilan yang diajarkan.

- Bahan Ketrampilan, diberikan kepada setiap penerima manfaat untuk

mengikuti praktek pelatihan ketrampilan yang disesuaikan dengan

jenis masing-masing kegiatan. Untuk tahun 2018, BBRVBD

melakukan pelatihan sebanyak 10 Unit kompetensi dari 11 unit

kompetensi yang disiapkan, yaitu : kompetensi komputer, kompetensi

penjahitan, kompetensi mesin perkakas, kompetensi las, kompetensi

teknik pendingin, kompetensi audio video, kompetensi gulung dinamo,

kompetensi desain grafis, kompetensi percetakan, dan kompetensi

otomotif sepeda motor.

- Honor bagi pembimbing rehabilitasi vokasional, diberikan bagi petugas

pembimbing rehabilitasi vokasional yang mempunyai latar belakang

non-PNS.

e) Case Conference / Pembahasan Kasus / CC

Penerima manfaat (PM) BBRVBD adalah penyandang disabilitas

tubuh dan rungu wicara yang cenderung di dalam proses penerimaan

calon PM, pelaksanaan pelatihan vokasional, penempatan praktek

belajar kerja dan penyaluran tidak terlepas dari berbagai masalah yang

muncul dan hal tersebut perlu penanganan secara adil, bijaksana dan

profesional. Adapun upaya menyelesaikan permasalahan yang muncul

tersebut perlu diselenggarakan pembahasan oleh berbagai pihak yang

berkepentingan, sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan dalam

menentukan dan menetapkan solusi yang dapat dipertangungjawabkan.

Di lain pihak, permasalahan-permasalahan penerima manfaat

yang muncul didalam proses pelayanan rehabilitasi vokasional tidak

hanya masalah yang ringan saja, terdapat pula masalah atau kasus yang

dikategorikan kasus berat dan atau suatu permasalahan yang harus

Page 90: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

diputuskan melalui penyelesaian yang dapat dipertanggungjawabkan

oleh lembaga. Dalam mewujudkan keputusan yang dapat dipertanggung

jawabkan tersebut, maka proses lahirnya keputusan dimaksud harus

melalui pembahasan kasus oleh tim rehabilitasi berdasarkan

penunjukkan pada Surat Keputusan Kepala BBRVBD.

f) Resosialisasi

Rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas yang menjadi PM

BBRVBD memerlukan suatu realisasi nyata di masyarakat sebagai

wahana adaptasi dan sosialisasi kerja bagi penyandang disabilitas

dengan melakukan magang/Pelatihan Belajar Kerja (PBK) di berbagai

perusahaan. Kegiatan ini diperlukan untuk mendapatkan informasi

mengenai kondisi, isi serta muatan pekerjaan yang sesuai dengan

ketrampilan dan kondisi dari penerima manfaat BBRVBD.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan resosialisasi ini

terdiri dari:

a) Penjajagan Praktek Belajar Kerja dan Penyaluran, bermaksud

untuk melakukan inventaris perusahaan yang bersedia menerima

penerima manfaat BBRVBD baik untuk praktek belajar kerja serta

untuk penempatan kerja. Kegiatan ini dilakukan di daerah yang

merupakan pusat-pusat perindustrian. Oleh sebab itu dialokasikan

untuk wilayah Jabodetabek dan juga beberapa wilayah di luar

Jabodetabek.

b) Pelaksanaan PBK, bermaksud agar penerima manfaat BBRVBD

dapat memahami dunia kerja yang sebenarnya dengan jalan

bekerja langsung pada perusahaan-perusahaan tertentu yang

sesuai dengan jenis kompetensi masing-masing penerima

manfaat. Dialokasikan anggaran untuk keperluan praktek belajar

kerja ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan penerima manfaat

pada saat mereka bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut

dan juga beberapa transport untuk pendamping dan supervisi

kegiatan praktek belajar kerja. Tahun 2018 telah dilaksanakan

PBK kepada 85 orang penerima manfaat BBRVBD.

c) Bimbingan Kewiraswastaan. Kegiatan penempatan/penyaluran

kerja bagi penerima manfaat BBRVBD ke berbagai

perusahaan/instansi tidaklah mudah, hal ini disebabkan berbagai

faktor diantaranya jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan

Page 91: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

lapangan kerja yang tersedia juga oleh faktor dalam diri penerima

manfaat yang berkeinginan untuk meningkatkan dan

mengembangkan keterampilannya yang diperoleh selama

mengikuti rehabilitasi vokasional di BBRVBD dan selanjutnya ingin

usaha mandiri. Maka dilaksanakan bimbingan kewiraswastaan

sebagai bekal pengetahuan dan wawasan bagi mereka. Maka

maksud kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan dan

pengetahuan bagi penerima manfaat/penerima manfaat yang telah

selesai mengikuti pelatihan vokasional tetapi tidak diterima bekerja

di perusahaan, sehingga mereka harus berusaha mandiri atau

berwiraswasta.

d) Penyaluran dan pemulangan. Kegiatan ini dilakukan setelah

semua proses rehabilitasi vokasional di BBRVBD telah selesai

dilaksanakan. Untuk tahun 2018 BBRVBD telah berhasil

menyalurkan 68 orang (80%) penyandang disabilitas ke

perusahaan swasta/BUMN, dan honor di instansi pemerintah.

Sedangkan 17 orang (20%) lainya memilih untuk berwirausaha di

daerah asal.

e) Wisuda. dilaksanakan melalui upacara pelepasan penerima

manfaat sebelum mereka mengikuti PBK. Kegiatan dilakukan

dengan ceremony dan mengundang bapak Direktur Jenderal

Rehabilitasi Sosial, beserta tamu undangan lainya yang berkaitan

dengan pelaksanaan kegiatan. Sebanyak 85 orang penerima

manfaat BBRVBD mengikuti upacara wisuda yang dilaksanakan

pada bulan Oktober 2018

f) Penyusunan naskah kerjasama, dilaksanakan pertemuan dengan

pemerintah daerah maupun stakeholder yang terkait dengan

penerimaan calon penerima manfaat dan atau mengenai

penyaluran di perusahaan untuk penerima manfaat. Output

kegiatan adalah dokumen naskah kerjasama (MoU). Hasil dari

penyusunan naskah adalah : (1) sebanyak 37 Dinas Sosial kota

dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

DKI Jakarta, Banten, Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera

Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Aceh, Maluku,

dan Papua meandatangani pakta integritas untuk mengirimkan

Page 92: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

dan menerima penyandang disabilitas agar di rehabilitasi di

BBRVBD setiap tahunya. Dan (2) sebanyak 6 perusahaan Swasta

skala nasional dan internasional akan menerima tenaga kerja

penyandang disabilitas binaan BBRVBD.

g) Monitoring dan evaluasi program pelayanan, dilaksanakan untuk

melihat sejauh mana keberhasilan dan kelemahan program

pelayanan baik dalam maupun luar balai. Kegiatan yang

dilaksanakan adalah melalui audiensi dengan penerima manfaat

dan atau stakeholder terkait dengan potensi pelayanan

penyandang disabilitas di daerah

h) Penyusunan kerangka pelayanan rehabilitasi vokasional di

BBRVBD. dilaksanakan karena adanya perubahan dasar hukum

(Permensos No. 18/HUK/2018) tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas

Di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. Oleh karena

itu sangat penting untuk mempersiapkan dalam menentukan

langkah dan kerangka pelayanan penyandang disabilitas di

BBRVBD). Output yang di capai dari kegiatan ini adalah dokumen

pedoman pelayanan teknis rehabilitasi vokasional yang disusun

sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI).

2. Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang

Disabilitas di Masyarakat

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa adalah lembaga di bawah

Kementerian Sosial yang mempersiapkan orang dengan disabilitas agar dapat

bersaing di pasaran kerja dengan cara melaksanakan proses rehabilitasi vokasional

bagi orang dengan disabilitas. Pelaksanaan rehabilitasi yang diberikan oleh

BBRVBD, diarahkan pada bidang vokasional, namun demikian masih diperlukan

pelayanan bimbingan sosial mental dan fisik yang diarahkan sebagai penunjang.

BBRVBD memiliki berbagai macam kewajiban dalam melaksanakan kegiatan

yaitu kewajiban untuk ikut serta di dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial

penyandang disabilitas di masyarakat. Untuk menanggapi tantangan tentang

masalah-masalah sosial penyandang disabilitas yang tejadi di masyarakat, maka

BBRVBD melaksanakan kegiatan kedaruratan dalam bentuk Tim Reaksi Cepat

(TRC), layanan Outreaching/penjangkauan penyandang disabilitas, dan layanan

sosial dan advokasi penyandang disabilitas. Tujuan pelaksanaan layanan

Page 93: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

kedaruratan (TRC) bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial timbul dari

kejadian darurat seperti bencana yang berada di jangkauan pelayanan BBRVBD.

Sedangkan untuk kegiatan outreaching/penjangkauan dilakukan dengan melakukan

rehabilitasi vokasional di luar panti yang akan bekerja sama dengan dinas sosial dan

dinas tenaga kerja di daerah. Sebagai upaya habilitasi pada korban kecelakaan dan

diskriminasi, maka BBRVBD melaksanakan layanan sosial dan advokasi

penyandang disabilitas dalam masyarakat yang dilaksanakan di Kabupaten dan Kota

Bogor. Capaian kinerja kegiatan pelayanan penyandang disabilitas di masyarakat

tergambar dalam tabel di bawah ini :

Capaian Kinerja Kegiatan

Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang

Disabilitas di Masyarakat

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %

Jumlah Penerima Manfaat

Program Perlindungan dan

Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas di

Masyarakat

Tim Reaksi Cepat

0 penerima manfaat

5 orang penerima manfaat

500

Penjangkauan / Outreaching penyandang disabilitas

450 orang penerima manfaat

480 orang penerima manfaat

105

Layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas

50 orang penerima manfaat

40 orang penerima manfaat

80

Berikut ini tabel perbandingan capaian kinerja sasaran “Jumlah Penerima Manfaat

Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat”

antara tahun 2017 dan 2018 sebagai berikut:

Page 94: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Perbandingan Capaian Kinerja IKU

Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat

SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA CAPAIAN TAHUN 2017

(Orang) CAPAIAN TAHUN 2018

(Orang) %

Target Output Outcome Target Output Outcome

Jumlah Penerima Manfaat Program Perlindungan dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat

Tim Reaksi Cepat 100 34 34 - 5 5 500

Penjangkauan / Outreaching penyandang disabilitas

66 66 450 480 480 105

Layanan sosial dan advokasi penyandang disabilitas

- - - 50 40 40 80

Tabel di atas menerangkan bahwa perbandingan jumlah sasaran pada indikator

kinerja utama antara tahun 2018 dengan tahun 2017 berupa peningkatan jumlah

target pada tahun 2018. Pada tahun 2017 layanan perlindungan sosial penyandang

disabilitas di masyarakat hanya berjumlah 100 orang PM, sedangkan pada tahun

2018 capaian IKU mencapai 610 orang penyandang disabilitas. Capaian tahun 2018

tersebut dicapai melalui kegiatan (1) TRC, (2) Penjangkauan, dan (3) layanan sosial

dan advokasi. Adapun Perbandingan jumlah penerima manfaat pelayanan

rehabilitasi vokasional di masyarakat angtara lain :

Page 95: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Hasil yang dicapai dari intervensi pada 610 orang penyandang disabilitas pada tahun

2018 antara lain :

• Sebanyak 80 orang penyandang disabilitas memiliki Pengetahuan dan

keterampilan, serta sikap kerja dalam keterampilan elektronika, pertukangan,

penjahitan, pekerjaan logam, dan komputer yang tersebar di provinsi Banten

dan Lampung

• Sebanyak 150 orang penyandang disabilitas memiliki pengetahuan dan

keterampilan, serta sikap dalam keterampilan wirausaha praktis dalam usaha

daur ulang dan handycraft.

• Sebanyak 250 orang penyandang disabilitas memiliki pengetahuan dan

pengenalan keterampilan vokasional penyandang disabilitas yang dapat

dimobilisasi untuk pengembangan diri.

• Sebanyak 40 orang korban kecelakaan dan diskriminasi mendapatkan

pendampingan dan pelayanan habilitasi penyandang disabilitas.

• Sebanyak 5 orang penerima manfaat memperoleh layanan kedaruratan.

Kendala yang dihadapi

Faktor yang menghambat pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan rehabilitasi

vokasional di BBRVBD adalah :

1. Belum optimalnya mobilisasi kader / pendamping / LKS Disabilitas untuk

melayani penyandang disabilitas.

2. Keterbatasan anggaran mengakibatkan upaya pencapaian outcome secara

maksimal sangat sulit dilaksanakan.

3. Sarana dan prasarana berupa peralatan kantor dan peralatan untuk proses

pelatihan vokasional di BBRVBD masih terbatas.

Langkah-langkah mengatasi kendala

1. Melakukan koordinasi dengan daerah-daerah dan juga melakukan pendataan

dan assesment di daerah tersebut.

2. Melakukan pendekatan yang intensif kepada pemerintah daerah agar

memberikan kontribusi yang baik terhadap penyandang disabilitas.

3. Mengusulkan pengadaan peralatan dan sarana kantor lainnya agar dapat

ditindaklanjuti dalam perencanaan anggaran di tahun berikutnya.

4. Mengusulkan kegiatan dan anggaran sesuai dengan yang dibutuhkan di

lapangan sehingga semua kegiatan dapat terlaksana secara maksimal.

Page 96: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

E. Analisa Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 1. Analisa Sumber Daya Anggaran

Realisasi belanja pada tahun anggaran 2018 sebesar 99,23%, dari total

anggaran anggaran yang dialokasikan. Dalam tabel perbandingan antara capaian

target tahun 2017 dan tahun 2018, menunjukan adanya penurunan index Standar

Biaya Khusus (SBK) pelayanan per penerima manfaat baik dalam dan luar balai

sebesar Rp. 7.569.818,- dengan asumsi penghitungan berasal dari pagu akhir

dalam output Penyandang Disabilitas Fisik, Mental, Sensorik, dan Intelektual yang

memperoleh Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial dibagi dengan jumlah seluruh

realisasi target sebanyak 610 orang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam

melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi sebesar 87,53%, yaitu

tercapainya target yang telah ditentukan sebesar Rp. 8.647.815,- dikali kan target

sebanyak 585 orang akan tetapi terdapat penghematan anggaran.

2. Analisa Sumber Daya Manusia (SDM)

Komposisi SDM BBRVBD seluruhnya berjumlah 92 orang PNS dan 12

orang pegawai kontrak. Berikut ini komposisi SDM berdasarkan tingkat Pendidikan :

Tabel Komposisi Pegawai PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO Menurut Pendidikan Jumlah Pegawai

1 S 3 0

2 S 2 13

3 S 1 34

4 Sarmud/ D3 9

5 S L T A 27

6 S L T P 8

7 S D 1

JUMLAH 92

Tabel di atas memberikan gambaran mengenai komposisi pegawai

berdasarkan tingkat Pendidikan yang dapat dimobilisasi untuk pencapaian target

pelayanan penyandang disabilitas. Oleh karena itu dalam pelaksanaan seluruh

kegiatan pelayanan di BBRVBD memerlukan pengelolaan dalam bidang menejemen

SDM. Kuantitas tingkat pendidikan pegawai sangat mempengaruhi pola pikir dan

Page 97: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

pendekatan pelaksana tugas dalam proses pencapaian target penerima manfaat

yang telah direncanakan. Namun di samping itu, dalam pelaksanaanya juga ditemui

beberapa kendala sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akhir. Oleh sebab

itu diperlukan suatu kegiatan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang

muncul dan akan dijadikan bahan pertimbangan berdasarkan mobilisasi SDM

berdasarkan tingkat Pendidikan dalam di atas sehingga kendala yang terjadi dapat

direduksi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup internal dan eksternal

untuk menjaring semua permasalahan yang dihadapai dan juga untuk melihat hasil

kinerja yang sudah dilakukan secara professional dan terukur sehingga tujuan

pelayanan dapat tercapai.

Selain dari sudut pandang Pendidikan, ada baiknya kita melihat dari sisi

beban pekerjaan berdasarkan diferensiasi golongan seperti dalam tabel berrikut ini :

Tabel Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan / Jabatan

No Struktural/ Fungsional Golongan Jumlah

IV III II I

1 Eselon 2 1 0 0 0 1

2 Eselon 3 4 0 0 0 4

3 Eselon 4 9 3 0 0 12

4 Staf/Pelaksana/JFU 20 24 4 48

5 Fungsional / JFT

- Pekerja Sosial Madya 4 0 0 0 4

- Pekerja Sosial Muda 0 4 0 0 4

- Peksos Penyelia 0 3 0 0 3

- Peksos Pertama 0 3 0 0 3

- Instruktur Muda 0 1 0 0 1

- Instruktur Pertama 0 2 0 0 2

- Instruktur Pelaksana Lanjutan 0 3 1 0 4

- Arsiparis Penyelia 0 1 0 0 1

- Arsiparis Pelaksana Lanjutan 0 1 0 0 1

- Perawat Pelaksana Lanjutan 0 1 0 0 1

- Fisoterapis Pelaksana 0 0 1 0 1

Page 98: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

- Calon Pranata Humas 0 1 0 0 1

- Calon Instruktur 0 1 0 0 1

- JUMLAH 17 44 26 4 92

Salah satu langkah Keberhasilan suatu organisasi tentu tidak bisa terlepas

dari pelaksana teknis yang menjalankan tiap-tiap fungsi dari organisasi tersebut.

Apabila terdapat salah satu bagian yang tidak dapat melaksanakan fungsi dan

tugasnya dengan baik tentu saja akan mengganggu capaian Target Kinerja dalam

organisasi tersebut. Oleh sangat penting melakukan mobilisasi terhadap potensi

yang dimiliki dalam peningkatan kualitas dan kuantitas prodak layanan rehabilitasi

vokasional. Dengan adanya kuantitas professional JFT dalam bidang pekerjaan

sosial, rehabilitasi voksional, serta lainya dan kuantitas staf pelaksana / JFU

diharapkan mampu berperan sesuai dengan fungsi dan tugas yang dimiliki. Selain

itu, penting pula melakukan Analisa terhadap jabatan yang sesuai dengan kriteria

dari fungsi masing-masing personal sehingga tujuan dari organisasi akan dapat

tercapai dengan evektif dan efisien.

F. Analisa Program Kegiatan Penunjang

Yang termasuk kedalam program penunjang keberhasilan target kinerja tahun 2018 di

atas terdiri dari :

1. Sasaran 2 : Terlaksananya Dukungan Manajemen Rehabilitasi Sosial Penyandang

Disabilitas melalui dukungan menejemen eselon I.

2. Sasaran 3 : Jumlah Perlengkapan Keterampilan Dan Pelayanan Klien Dalam Panti

Yang Diadakan melalui Layanan Internal

3. Sasaran 4 : Terpenuhinya layanan Perkantoran selama satu tahun anggaran melalui

Layanan Perkantoran

Uraian analisis program penunjang adalah sebagai berikut :

Page 99: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

SASARAN 2 Terlaksananya Dukungan Manajemen Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Melalui Dukungan Menejemen Eselon I.

Pada tahun 2018, sasaran strategis meningkatnya kualitas tata kelola organisasi

dilaksanakan melalui program Dukungan Management Eselon I yang dapat di dicapai

melalui 7 indikator kinerja kegiatan, (1) Penyusunan Rencana Program, (2) Penyusunan

Rencana Anggaran, (3) Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi, (4) Pengelonaan

Keuangan, (5) Pengelolaan Kepegawaian, (6) Pelayanan Umum dan Perlengkapan,

dan (7) Pelayanan Kehumasan. Uraian penjelasan dari indikator kinerja kegiatan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Program.

Kegiatan penyusunan Program dapat dicapai melalui 3 (tiga) kegiatan, yaitu :

Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD, Kajian

Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi,

dan Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi

Produksi. Output kegiatan terdiri dari 3 (tiga) laporan kegiatan. Capaian IKU

tergambar dalam tabel di bawah ini :

Capaian Kinerja IKU

Jumlah Kegiatan Penyusunan Rencana Program Dalam Rangka Pengembangan Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Vokasional Bagi Penyandang Disabilitas

Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi %

Jumlah Kegiatan Penyusunan Rencana Program dalam Rangka Pengembangan Kualitas Pelayanan Rehabilitasi Melalui Dukungan Menejemen Eselon I.

a. Pengembangan Kemampuan Teknis Bahasa Isyarat Bagi Petugas BBRVBD

44 Orang 44 Orang 100

b. Kajian Sistem Penerimaan dan Penyaluran Penerima Manfaat BBRVBD di 3 (Tiga) Provinsi

3 Provinsi 3 Provinsi 100

c. Pengembangan Kemampuan Teknis Petugas Pelayanan pada Instalasi Produksi

6 Orang 6 Orang 100

Page 100: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) mempunyai tugas

untuk mempersiapkan penerima manfaat agar mereka dapat bersaing di pasaran

kerja dengan cara mengukur dan menguji kompetensi mereka. Pelaksanaan

rehabilitasi yang diberikan oleh BBRVBD, diarahkan pada bidang rehabilitasi

vokasional yang didukung oleh bagian tata usaha, bidang penelitian dan

pengembangan, dan bidang pelatihan. Hal itu semata untuk mempersiapkan sumber

daya yang ada agar mampu memberikan dan memastikan pelayanan yang tepat

sasaran.

Kegiatan yang dapat menunjang pelaksanaan teknis tugas rehabilitasi

vokasional salah satunya melalui pelatihan teknis bahasa isyarat, kajian sistem

penerimaan dan penempatan kerja penyandang disabilitas, dan pelaksanaan

bimbingan teknis pengelola instalasi produksi. Kegiatan yang dilaksanakan oleh

BBRVBD berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan berhasil, karena telah tercapai

sesuai dengan rencana yang telah dituangkan. Hasil dicapai dari keberhasilan

tersebut antara lain :

• Sebanyak 44 orang petugas teknis pelayanan rehabilitasi vokasional yang

terlibat langsung dengan penerima manfaat memperoleh pelatihan bahasa

isyarat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

• Sebanyak 3 provinsi telah dikaji kesiapan dan ketersediaan sistem yang

mampu menggambarkan kualitas penerimaan calon penerima manfaat dan

penempatan penerima manfaat saat dilaksanakan tahap resosialisasi.

• Sebanyak 6 orang petugas instalasi produksi memperoleh pembekalan dan

bimbingan teknis pengelolaan kegiatan pada instalasi produksi sebagai motor

rehabilitasi vokasional untuk mempersiapkan penerima manfaat ke dunia

usaha (berwirausaha)

2. Penyusunan Rencana Anggaran.

Output kegiatan sebanyak 1 (satu) laporan, yang mencakup: review atas program

dan anggaran yang dilaksanakan, penyusunan program dan anggaran, baik di

tahun yang berjalan maupun di tahun selanjutnya, dan mengkoordinasikan hasil

review program dan anggaran serta penyusunan program dan anggaran baru pada

pihak yang terkait.

Penyusunan Rencana Anggaran dilakukan sebagai sarana pemantauan

pelaksanaan program dan anggaran. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatannya

sebagai berikut:

Page 101: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

a. Tahap I : yaitu untuk lingkup kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi

vokasional selama tahun anggaran sebelumnya untuk merumuskan

permasalahan yang dihadapi yang disertai dengan penyusunan rencana

operasional BBRVBD. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sampai

sejauhmana hasil yang diperoleh, hambatan dan faktor penunjang apa yang ada

dalam pelaksanaan kegiatan tahun anggaran sebelumnya, disamping itu juga

untuk memberikan arah dan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pada

tahun anggaran yang akan datang.

b. Tahap II: Yaitu untuk lingkup penyusunan daftar usulan kegiatan untuk tahun

anggaran yang akan datang, dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan

pusat, baik mengenai waktu maupun tempatnya.

c. Tahap III: yaitu penyusunan petunjuk teknis operasional kinerja sebagai

penjabaran dari DIPA dan RKAKL sebagai petunjuk teknis pelaksanaan suatu

kegiatan. Dalam tahapan ini akan diadakan bimbingan tehnis dengan

mengundang narasumber dari Kementerian Keuangan untuk memberikan

pengarahan mengenai teknis penyusunan program dan anggaran.

3. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, BBRVBD sebagai instansi

pemerintah yang sumber anggarannya berasal dari APBN maka perlu mengikuti

berbagai prosedur yang telah ditetapkan dalam menggunakan anggaran tersebut.

Untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan kegiatan yang

secara khusus bertujuan untuk melakukan koordinasi dengan instansi pusat

sehingga dalam aplikasinya dapat menghasilkan keseragaman dalam pelaksanaan

sistem komputerisasi serta untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan di BBRVBD.

Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional di BBRVBD, ada kegiatan

yang sudah memenuhi rencana yang telah ditentukan dan juga sesuai aturan yang

berlaku. Namun di samping itu, dalam pelaksanaanya juga ditemui beberapa kendala

sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akhir. Oleh sebab itu diperlukan suatu

kegiatan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang muncul dan akan

dijadikan bahan pertimbangan untuk melanjutkan kinerja pada periode berikutnya.

Sehingga pada masa mendatang, kinerja BBRVBD akan semakin lebih baik dan

pencapaian target akan terpenuhi. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa rapat

koordinasi serta monitoring dan evaluasi yang akan menghasilkan laporan dan

rekomendasi untuk dijadikan bahan perencanaan periode berikutnya sehingga

permasalahan serupa dapat diatasi.

Page 102: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Secara garis besar, kegiatan evaluasi yang dilaksanakan oleh BBRVBD

dilaksanakan melalui 3 (Tiga) laporan kegiatan sebagai output kegiatan. Adapun

kegiatan yang termasuk dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi antara lain:

Penyusunan Lakin, Review Program Pelayanan, dan Implementasi SPIP.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup internal dan eksternal untuk

menjaring semua permasalahan yang dihadapai dan juga untuk melihat hasil kinerja

yang sudah dilakukan.

Capaian Kinerja Kegiatan

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN TARGET REALISASI %

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

a. Penyusunan LAKIN 1 laporan 1 laporan 100

b. Review Program pelayanan

1 laporan 1 laporan 100

c. Implementasi SPIP 1 laporan 1 laporan 100

Tabel di atas menggambarkan bahwa pemantauan dan evaluasi dapat mendorong

Pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong peningkatan

implementasinya pada seluruh bidang realisasinya telah mencapai 100%, sehingga

dapat dikatakan bahwa sasaran ini dapat tercapai dengan sangat baik. Adapun

kegiatan pendukungnya terdiri dari 3 kegiatan dengan uraian penjelasan sebagai

berikut:

a. Penyusunan LAKIN

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN), merupakan bagian tak

terpisahkan dari kinerja suatu instansi pemerintah. Laporan akuntabilitas pada

hakekatnya merupakan proses pengumpulan dan penganalisaan informasi secara

sistematis dan berkesinambungan tentang berjalannya suatu kegiatan. Sehingga

dapat dilaksanakan penilaian atas kinerja suatu instansi dan tindakan koreksi

dapat diambil untuk penyempurnaan kegiatan selanjutnya. Kegiatan ini

merupakan proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan kinerja suatu

instansi guna memberikan umpan balik dalam peningkatan kualitas kinerja

Page 103: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

kegiatan itu sendiri. Untuk dapat mendapatkan informasi yang akurat, maka

kegiatan penyusunan laporan akuntabilitas ini sangat perlu dilaksanakan dimulai

dari pengumpulan informasi yang dibutuhkan, penyusunan laporan dan finalisasi.

b. Review Program Pelayanan BBRVBD

Pada tahap evaluasi program pelayanan, harus dilakukan secara sistematis

dengan mengumpulkan dan menganalisis data dan inforrnasi untuk menilai

pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja yang ingin dicapai. Evaluasi dilaksanakan

dengan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam

dokumen rencana pembangunan, mencakup masukan (input), keluaran (output),

hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Pada saat

mengumpulkan data dan informasi dalam melakukan evaluasi itulah peran

stakeholder diperlukan, terutama untuk menyampaikan data dan informasi yang

sebenarnya. Dalam melaksanakan realisasi anggaran maka diperlukan suatu

sistem kontrol agar pelaksanaannya tidak melenceg dari target yang telah

ditentukan. Oleh sebab itu kegiatan ini menjadi penting untuk kembali meluruskan

tujuan yang ingin dicapai oleh BBRVBD.

c. Implementasi Sistem Informasi Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)

SPIP merupakan bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas keuangan pada

satker. Pelayanan yang diberikan oleh BBRVBD pada penyandang disabilitas

harus sesuai dengan standar pelayanan yang menjadi tolak ukur yang

dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian

kualitas pelayanan berdasarkan kesesuaian dan akuntabilitas keuangan dengan

pelayanan yang diberikan kepada penyandang disabilitas dalam rangka

pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Oleh karena

itu seluruh program pelayanan di BBRVBD sudah terstandarisasi.

4. Pengelolaan Keuangan.

Sejalan dengan akuntabilitas keuangan pemerintahan mengharuskan

pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, profesional, transparan dan

akuntabel mulai dari perencanaan sampai pada pertanggungjawaban. Keterlibatan

seluruh bidang dalam pengelolaan keuangan dimaknai sebagai keikutsertaan seluruh

unsur pelayanan dalam mendukung terciptanya pengelolaan keuangan yang

partisipatif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga

adanya kesamaan hubungan dan kesesuaian tujuan antara pelaksana dengan pusat.

Laporan Pengelolaan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi

(SAI) adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi

Page 104: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

(LKKL) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas

Laporan Keuangan. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksakan juga harus sesuai

dengan Sistem Akuntansi Instansi, Capaian Kinerja pengelolaan keuangan terdiri

dari :

Output kegiatan terdiri dari 4 (empat) laporan, yaitu pelaksanaan Unit Akuntansi

Wilayah, Unit Akuntansi Satker, Rekonsiliasi ke KPPN, dan Perbendaharaan.

Capaian Kinerja Kegiatan

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi %

Pengelolaan Keuangan

Unit Akuntansi Wilayah 1 laporan 1 laporan 100

Unit Akuntansi Satker 1 laporan 1 laporan 100

Rekonsiliasi ke KPPN 1 laporan 1 laporan 100

Perbendaharaan 1 laporan 1 laporan 100

Penjelasan dari uraian kegiatan di atas adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Unit Akuntansi Wilayah (UAW)

Akuntansi Keuangan Negara dan Inventaris Kekayaan Negara. BBRVBD

sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian Sosial RI yang

berkedudukan di wilayah propinsi Jawa Barat memiliki kewajiban

menyampaikan laporan realisasi pelaksanaan anggaran kepada Koordinator

wilayah. Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan pertemuan koordinasi yang

dilaksanakan setiap triwulan sekali yaitu dengan tujuan untuk monitoring dan

evaluasi pelaksanaan kegiatan. Pertemuan koordinasi ini diharapkan

menghasilkan keseragaman dalam pelaksanaan system komputerisasi serta

untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan tersebut di masing-masing UPT.

Serta mengurangi kendala yang dihadapi oleh para petugas UPT.

b. Pelaksanaan Unit Akuntansi Satker (UAKPA)

Dalam melaksanakan realisasi anggaran maka diperlukan suatu pengelolaan

kekayaan yang baik dan benar sehingga dalam pelaksanaan realisasi

keuangan di BBRVBD tidak terjadi masalah dalam pencatatatan inventaris

dan pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.

c. Rekonsilisasi ke KPPN

Dalam melaksanakan realisasi anggaran maka diperlukan suatu sistem

Page 105: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

kontrol secara berjenjang dengan dirjen anggaran agar pelaksanaannya tidak

melenceg dari target yang telah ditentukan. Oleh sebab itu kegiatan ini

menjadi penting untuk kembali meluruskan tujuan yang ingin dicapai oleh

BBRVBD.

d. Perbendaharaan

Kegiatan perbendaharaan dilaksanakan melalui kegiatan pengelolaan

sirkulasi keuangan satker. Pelaksanaan pengelolaan perbendaharaan

dilaksanakan berdasarkan peraturan keuangan yang berlaku.

5. Pengelolaan Kepegawaian

Dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasional di BBRVBD, ada kegiatan

yang sudah memenuhi rencana yang telah ditentukan dan juga sesuai aturan yang

berlaku. Namun di samping itu, dalam pelaksanaanya juga ditemui beberapa

kendala sehingga akan berpengaruh pada pencapaian akhir. Oleh sebab itu

diperlukan suatu kegiatan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang muncul

dan akan dijadikan bahan pertimbangan untuk melanjutkan kinerja pada periode

berikutnya. Sehingga pada masa mendatang, kinerja BBRVBD akan semakin lebih

baik dan pencapaian target akan terpenuhi. Kegiatan yang dimaksud dapat berupa

rapat koordinasi serta monitoring dan evaluasi yang akan menghasilkan laporan dan

rekomendasi untuk dijadikan bahan perencanaan periode berikutnya sehingga

permasalahan serupa dapat diatasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam lingkup

internal dan eksternal untuk menjaring semua permasalahan yang dihadapai dan

juga untuk melihat hasil kinerja yang sudah dilakukan.

Di lain pihak, untuk melaksanakan semua kegiatan, maka diperlukan PNS

yang merupakan aparatur negara yang mampu bertugas sebagai abdi negara dan

masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan

UUD 1945. Maka diperlukan PNS yang mampu melaksanakan tugas secara

profesional dan bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugasnya. Oleh sebab

itu diperlukan pembinaan kepegawaian serta pemenuhan atas hak-hak pegawai,

yang bertujuan untuk memenuhi sumber daya aparatur negara yang professional

dan berkualitas yang pada akhirnya tujuan lembaga akan dapat tercapai.

Page 106: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Capaian Kinerja Kegiatan

Pengelolaan Kepegawian

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN TARGET REALISASI %

Pengelolaan Kepegawaian

a. Pembinaan Pegawai 1 laporan 1 laporan

100

b. Penyusunan Standar Pelayanan JFT Dilingkungan

BBRVBD

1 laporan 1 laporan 100

c. Bimtek JFT 1 laporan 1 laporan

100

d. Pengembangan Kapasitas SDM

1 laporan 1 laporan 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa bahwa capaian kinerja dari indikator

kinerja “Penataan dan pembinaan sumber daya manusia” realisasinya telah

mencapai 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa sasaran ini dapat tercapai

dengan sangat baik. Adapun kegiatan pendukungnya terdiri dari 3 kegiatan dengan

uraian penjelasan sebagai berikut:

a. Pembinaan Pegawai

Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian ini berupa kegiatan

Pengelolaan Kepegawaian yang dilaksanakan di Sub Bagian Kepegawaian

untuk Tahun Anggaran 2017 meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Pembinaan kepegawaian. Kegiatan ini diikuti oleh semua staf dan pegawai

BBRVBD dengan mengundang narasumber Eselon II dan III dari

Kementerian Sosial RI

2) Peningkatan manajemen kepegawaian

3) Pengembangan kualitas SDM

4) Kegiatan pengelolaan jabatan fungsional

5) Peningkatan kesejahteraan pegawai

6) Tata kearsipan

b. Penyusunan Standar Pelayanan JFT di Lingkungan BBRVBD

Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik maka seluruh Penyelenggara pelayanan publik diwajibkan

untuk menyusun, menetapkan dan menerapkan standar pelayanan. Hal ini

Page 107: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

dikuatkan dengan disahkannya Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 Tahun

2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan

Standar Pelayanan sebagai peraturan pelaksana dari UU Nomor 25 Tahun

2009.

Tidak terkecuali standar pelayanan yang dilaksanakan oleh JFT Instruktur dan

Pekerja Sosial dilingkungan BBRVBD pun harus distandarkan agar menjadi

tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan

JFT sebagai penyelenggara pada penyandang disabilitas di BBRVBD yang

berkualitas, tepat, mudah, dan terukur.

c. Bimtek JFT

Keberhasilan suatu organisasi tentu tidak bisa terlepas dari pelaksana teknis

yang menjalankan tiap-tiap fungsi dari organisasi tersebut. Apabila terdapat

salah satu bagian yang tidak dapat melaksanakan fungsinya dengan baik tentu

saja akan mengganggu jalannya organisasi tersebut. Oleh sebab itu kegiatan

Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional Tertentu ini dilakukan agar dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan

dan sesuai dengan analisa jabatan sehingga tujuan dari organisasi akan dapat

tercapai dengan baik.

d. Pengembangan Kapasitas SDM

Pengembangan kapasitas SDM dilaksanakan untuk memastikan pelaksana

pelayanan yang ada di BBRVBD memiliki kapasitas yang sesuai dengan

kebutuhan pelayanan. Kegiatan peningkatan kapasitas diikuti oleh 32 orang

petugas teknis yang terdiri dari 5 orang JFT dan 27 orang petugas honorer di

lingkungan BBRVBD.

6. Pelayanan Umum dan Perlengkapan.

Indikator Kinerja dari kegiatan pelayanan umum dan perlengkapan antara lain :

Penyelenggaraan Perpustakaan dan Pengelolaan BMN. Adapun capaian

pelaksanaan kegiatan tergambar dalam tabel di bawah ini :

Capaian Kinerja Kegiatan

Pelayanan Umum dan Perlengkapan

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN TARGET REALISASI %

Pelayanan Umum dan Perlengkapan

a. Penyelenggaraan perpustakaan

1 laporan 1 laporan 100

b. Pengelolaan BMN 1 laporan 1 laporan 100

Page 108: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Pelayanan Umum dan Perlengkapan adalah unsur yang mempunyai tugas

memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat, termaasuk juga

pelayanan publik dan menyusun laporan Barang Milik Negara (BMN).

Penyelenggaraan BMN terdiri dari pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen dan

Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang terkait dengan SAI. SAI

dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

(LKKL) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas

Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan

informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan

barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Uraian kegiatan pelayanan

umum dan perlengkapan terdiri dari Penyelenggaraan Perpustakaan dan

Pengelolaan BMN yang masing-masing terdiri dari 1 (satu) laporan.

7. Pelayanan Humas.

Pelayanan Humas merupakan wadah kegiatan Sosialisasi dan Promosi pelayanan

rehabilitasi vokasional pada masyarakat, oleh karena itu terdapat 4 (empat) laporan

kegiatan pelayanan humas antara lain : Koordinasi Rehabilitasi Vokasional,

Pameran, Pembuatan Leaflet, dan Pengelolaan Website.

Sebagai bagian penting dari sebuah lembaga, peran kehumasan memiliki

tantangan yang serba kompleks. Teknologi informasi berbasis jaringan internet yang

merupakan sarana media informasi internal dan eksternal lembaga Pemerintah perlu

dikembangkan dalam rangka pelayanan publik. Hal ini selanjutnya menjadi pokok

perhatian untuk terus mengembangkan potensi sumber daya Humas yang dituntut

memiliki kecepatan dalam merespons dan memberikan informasi secara lebih cepat

dan lebih memiliki kepekaan dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

Dalam rangka membangun sistem rehabilitasi vokasional di Indonesia,

BBRVBD telah memiliki jaringan kerja di bidang recruitment, placement, pelatihan

dan pengembangan sumber daya instruktur di masing-masing BBRSBD dan PSBD

seluruh Indonesia. Jaringan kerja ini akan berjalan efektif bila ada kesamaan visi,

persepsi dan dukungan dari Dinas Sosial, BRSBD dan PSBD di seluruh Indonesia.

Untuk itu perlu sarana dan prasarana yang akan memberikan kemudahan dalam

mengembangkan sistem komunikasi, informasi dan koordinasi tentang rehabilitasi

vokasional orang dengan disabilitas di Indonesia.

Page 109: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Solusi yang dilaksanakan oleh BBRVBD adalah dengan melaksanakan

publikasi dan sosialisasi, baik menggunakan media cetak maupun media yang

memanfaatkan teknologi. Melalui pemanfaatan fasilitas ini maka BBRVBD bisa

memberikan informasi tentang kegiatan BBRVBD yang bisa diakses oleh siapa saja

terutama Dinas/Instansi dan juga perusahaan yang terkait dalam jaringan kerja

BBRVBD dan juga masyarakat pada umumnya. Media lain yang digunakan untuk

mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadakan sosialisasi langsung dan juga

temu konsultasi yang bertujuan untuk berbagi infomasi dan memecahkan masalah

bersama yang dihadapai dalam melayani orang dengan disabilitas baik dalam

lingkup regional, nasional maupun internasional. Untuk itu pelayanan kehumasan

memiliki dalam 4 (empat) kegiatan, yaitu:

Capaian Kinerja Kegiatan

Pelayanan Kehumasan

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN TARGET REALISASI %

Pelayanan Kehumasan

a. Koordinasi Rehabilitasi Vokasional

1 laporan 1 laporan 100

b. Pameran 1 laporan 1 laporan 100

c. Pembuatan leaflet 1 laporan 1 laporan 100

d. Pengelolaan website

1 laporan 1 laporan 100

a. Koordinasi Rehabilitasi Vokasional.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan demokratis mensyaratkan kinerja

dan akuntabilitas aparatur yang makin meningkat. Oleh karenanya reformasi

birokrasi merupakan kebutuhan dan harus sejalan dengan perubahan tatanan

kehidupan politik, kemasyarakatan, dan dunia usaha. Dalam peta tantangan

nasional, regional, dan internasional, aparatur negara dituntut untuk dapat

mewujudkan profesionalisme, kompetensi dan akuntabilitas. Pada era

globalisasi, aparatur negara harus siap dan mampu menghadapi perubahan

yang sangat dinamis dan tantangan persaingan dalam berbagai bidang. Maka

evaluasi menjadi penting dalam setiap kegiatan pemerintahan, termasuk di

BBRVBD. Mengingat pentingnya rehabilitasi vokasional ini maka hasil dari

evaluasi ini dijadikan dasar atas pengambilan kebijakan tahun 2018.

Page 110: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

b. Pameran.

Sebagai ajang memperkenalkan program rehabilitasi pada masyarakat, kegiatan

Pameran dilaksanakan di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek, serta

kegiatan pameran HDI di Bekasi, dan HKSN yang dilaksanakan di Provinsi

Gorontalo.

c. Pembuatan Leaflet.

Merupakan sarana sosialisisasi pada masyarakat dalam bentuk cetak, program

pelayanan yang dilaksanakan oleh BBRVBD.

d. Operasional Website.

Media internet menjadi sasaran dalam promosi dan pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan. Olehkarena itu, kegiatan ini penting dilaksakan.

Kegiatan Pameran, Publikasi melalui pembuatan Leaflet dan Pengelolaan

Website dilaksanakan Agar pengusaha, masyarakat dan instansi terkait mengetahui

program BBRVBD sehingga dapat ikut serta dalam penanganan terutama penyaluran

kerja, maka dipublikasikan melalui sarana pameran. Dengan dilaksanakannya pameran

para pengusaha akan melihat secara nyata dan tertarik tentang Sumber Daya Manusia

khususnya orang dengan disabilitas yang telah dilatih di BBRVBD sehingga dapat

menjadikan sebagai karyawan di perusahaan dan masyarakat dapat mendaftarkan

keluarganya untuk menjadi calon Pemerima Manfaat sesuai dengan persyaratan yang

ada.

Penyelenggaran pameran akan disesuaikan dengan event kegiatan yang

dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan Kementerian Sosial RI yaitu bulan November

dan Desember. BBRVBD adalah Pusat Rehabilitasi Vokasional bagi orang dengan

disabilitas tubuh di Indonesia. Agar Program rehabilitasi Vokasional yang dilaksanakan

di BBRVBD dikenal masyarakat, pengusaha, organisasi sosial, dan instansi terkait,

maka perlu diinformasikan melalui majalah yang memuat tentang rehabilitasi vokasional

bagi orang dengan disabilitas, tulisan ilmiah, hasil penelitian/kajian yang berhubungan

dengan pelayanan orang dengan disabilitas. Pada tahun 2018 telah dicetak majalah

dan telah didistribusikan ke berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.

Kendala yang dihadapi

1. Sebaran wilayah Indonesia yang sangat luas menyebabkan beberapa proses

sosialisasi yang dilakukan tidak dapat menjangkau seluruhnya, sehingga

informasi yang didapatkan daerah sangat terbatas.

2. Keterbatasan anggaran yang dimiliki menyebabkan tidak maksimalnya beberapa

kegiatan, sehingga output yang dihasilkan juga belum maksimal.

Page 111: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Langkah-langkah yang ditempuh

1. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan juga menyebarkan berita

dan informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rehabilitasi vokasional ke

seluruh wilayah Indonesia.

2. Melakukan perencanaan dan pengusulan anggaran kepada Kementerian Sosial

agar memberikan dukungannya untuk melakukan beberapa kegiatan yang

terkait dengan rehabilitasi vokasional di BBRVBD.

SASARAN

3

Jumlah Perlengkapan Keterampilan dan Pelayanan Klien Dalam Panti yang Diadakan Melalui Layanan Internal.

Pada tahun 2018, sasaran strategis meningkatnya Jumlah Perlengkapan Keterampilan

dan Pelayanan Klien Dalam Panti melalui layanan internal, dicapai melalui 2 indikator

kinerja utama yaitu Pengadaan Perlengkapan Klien Dalam Panti dan Pengadaan

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi. Uraian penjelasan dari indikator kinerja

utama tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan Perlengkapan Klien dalam Panti

Peningkatan kualitas Sumber Daya diyakini merupakan kunci keberhasilan

pembangunan nasional. Begituhalnya dengan perlengkapan dan peralatan

penunjang pelayanan klien dalam panti. Merupakan faktor kunci yang menunjang

keberhasilan pelayanan rehabilitasi vokasional penyandang disabilitas. Capaian

kinerja dari pengadaan perlengkapan klien dalam panti tergambar dalam tabel di

bawah ini :

Capaian indikator kinerja Pengadaan Perlengkapan Klien Dalam Panti

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN TARGET REALISASI %

Pengadaan Perlengkapan Klien

Dalam Panti

a. Jumlah Pengadaan Peralatan Keterampilan dalam panti

1 Paket 1 Paket 100

b. Jumlah Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan dalam Panti

1 Paket 1 Paket 100

Page 112: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

a. Pengadaan Peralatan Keterampilan Dalam Panti

Merupakan paket pengadaan peralatan keterampilan yang ditujukan untuk

menyongsong pelayanan multi penyandang disabilitas dan diperuntukan bagi

peralatan keterampilan untuk menunjang rehabilitasi penyandang disabilitas

sensorik.

b. Pengadaan Peralatan Penunjang Pelayanan Dalam Panti

Merupakan paket pengadaan peralatan dan mesin penunjang pelayanan dalam

panti yang langsung berdampak pada pelayanan bagi penyandang disabilitas di

BRBVBD.

2. Pengadaan Peralatan Pengolah Data dan Ruang Pelayanan Publik

Capaian kinerja pada pelaksanaan program ini adalah :

Capaian Kinerja IKU

Pengadaan Peralatan Pengolah Data dan Ruang Pelayanan Publik

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %

Pengadaan Peralatan

Pengolah Data dan

Ruang Pelayanan

Publik

Pengadaan Perangkat

Pengolah Data dan

Ruang Pelayanan

Publik

1 Paket 1 Paket 100

Adapun uraian pencapaian kinerja tersebut sebagai berikut :

Pengadaan perangkat pengolah data dan ruang pelayanan publik merupakan

kegiatan paket pengadaan yang tergolong dalam penambahan asset satker berupa

belanja modal peralatan dan mesin yang diperuntukan bagi pengadaan perangkat

pengolah data untuk aplikator program perencanaan dan petugas arsip, serta

peralatan ruang pelayanan publik.

SASARAN

4

Terpenuhinya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran Melalui Layanan Operasional Dan Pemeliharaan Kantor

Pada tahun 2018, Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa, mempunyai tugas

melaksanakan proses rehabilitasi vokasional yang bertujuan untuk memulihkan dan

mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosial orang dengan disabilitas agar

Page 113: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

mau dan mampu bekerja sesuai dengan tingkat kemampuan pendidikan, minat dan

pengalamannya sehingga mereka dapat mandiri dalam kehidupan dan penghidupan di

masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan. Dalam pelaksanaan operasional

kantor, maka BBRVBD memerlukan berbagai macam sumber daya agar dapat

menjalankan tugas dan fungsinya. Maka diperlukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan

dengan pelayanan perkantoran agar dapat memenuhi tugasnya dalam melaksanakan

proses rehabilitasi vokasional bagi orang dengan disabilitas.

Capaian Kinerja Kegiatan

Terpenuhinya Layanan Perkantoran Selama Satu Tahun Anggaran Melalui Layanan Operasional Dan Pemeliharaan Kantor

Indikator Kinerja

Kegiatan Target Realisasi %

Layanan Perkantoran dan Operasional Perkantoran

1 pembayaran gaji dan tunjangan 14 bulan 14 bulan 100

2 pengadaan bahan makan petugas piket 2555 OH 2555 OH 100

3 pengadaan pakaian kerja/seragam 110 Ptg 110 Ptg 100

4 pemeliharaan/perawatan buku perpustakaan 12 bulan 12 bulan 100

5 pemeliharaan gedung bangunan kantor, 35.474 M2 35.474 M2 100

6 perbaikan peralatan kantor 12 bulan 12 bulan 100

7 perawatan kendaraan bermotor roda 4 9 unit 9 unit 100

8 perawatan kendaraan bermotor roda 6 3 unit 3 unit 100

9 perawatan kendaraan bermotor roda 2 9 unit 9 unit 100

10 perawatan sarana Gedung 12 bulan 12 bulan 100

11 langganan daya dan jasa 12 bulan 12 bulan 100

12 pemeliharaan instalasi daya dan jasa 12 bulan 12 bulan 100

13 penyelenggaraan keamanan dan kebersihan 12 bulan 12 bulan 100

14 pelayanan jasa pos/giro/sertifikat 12 bulan 12 bulan 100

15 operasional perkantoran dan pimpinan 12 bulan 12 bulan 100

Page 114: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

Kendala yang dihadapi

1. Adanya kenaikan tunjangan kinerja mengakibatkan kurangnya anggaran belanja

pegawai.

2. Keterbatasan anggaran yang dimiliki menyebabkan tidak maksimalnya

pemeliharaan perkantoran.

Langkah-langkah yang ditempuh

1. Melakukan koordinasi dengan unit Eselon I untuk menambah anggaran belanja

gai pegawai.

2. Mengoptimalkan anggaran untuk operasional pemeliharaan kantor berdasarkan

skala prioritas.

Page 115: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

BAB IV PENUTUP

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi,

akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-

prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan

kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat

terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian

sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi

instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum BBRVBD telah memperlihatkan

pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak empat

sasaran, dan dua Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang dalam RPJMN 2015 – 2019,

serta Rencana Strategis yang dimiliki oleh BBRVBD Tahun 2015 - 2019. Secara umum

realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, rata-rata tercapai sebesar

100,00% atau kinerja kriteria Sangat Tinggi.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang

dicantumkan dalam Renstra BBRVBD tahun 2015 - 2019 khususnya untuk Tahun Anggaran

2018 dipenuhi sesuai dengan harapan.

Page 116: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja Kepala Balai

2. Dokumentasi Kegiatan

3. Data Penerima Manfaat

4. Data Pelayanan Vokasional

5. Data Penyaluran

Page 117: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

TAHUN ANGGARAN 2018

website: www.bbrvbd.kemsos.go.id, e-mail : [email protected],

DATA PENYALURAN PENERIMA MANFAAT BALAI BESAR REHABILITASI

VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Bina Daksa (BBRVBD) Jl. SKB. No. 5, Karadenan, Cibinong, Bogor, tlp. 0251-8654702,8615105, Fax 8654701

Page 118: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

DATA PENYALURAN PENERIMA MANFAAT (OUT COME)

BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD)

TAHUN ANGGARAN 2018

NO. NAMA PM YANG BEKERJA PM BEKERJA SEBAGAI APA

NAMA PERUSAHAAN/LEMBAGA BERGERAK DI BIDANG APA

JUMLAH KARYAWAN

BULAN DAN

TAHUN BEKERJA

1 Diotama Dwi Darsono Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

2 Yusuf Saiful Ikbal Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

3 Istiqomah Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

4 Anggun Devita Sari Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

5 Nurma Yunita Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

6 Eka Mada Herlana Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

7 Dwinta Adelia Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

8 Raudya Tuzzaro Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

9 Intan Aprillia Astuti Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

10 Emannuel Koa Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

11 Junaidi Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

12 Hilarius Keduru Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

13 Antoni Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

14 Aswandi Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

15 Tion Triyono Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

16 Abdul Azis Tanami Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

17 Moh. Irman Fadel Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

18 Safaruddin Produksi PEMI BALARAJA Perkabelan 5.600 2018

19 Apriyandi Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018

20 Sugeng Riyanto Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018

21 Ilham Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018

Page 119: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

22 Setia Kesuma Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018

23 Febriansyah Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018

24 Sumiyem Produksi PT Mulia Cemerlang Abadi Garment Sukabumi Garment 3.000 2018

25 Wulandari Call center BCA (PT MITRACOM EKA SARANA) TANGERANG Perbankan 2.000 2018

26 Mukhayat Bengkel MM MOTOR Perbengkel 20 2018

27 Ridowi Rizal Maulana Produksi INTAN PERTIWI TANGERANG Metal work 700 2018

28 Otis Oktovianus Produksi INTAN PERTIWI TANGERANG Metal work 700 2018

29 Ernawati Produksi PT EINS TREND Garment 3.000 2018

30 Lalu Johan Wahyudi desain EDGAR PRINTING Percetakan 10 2018

31 Muhajir Suleman teknisi komputer MENKUMHAM GORONTALO Kementerian 95 2018

32 Andika H. Ishak Administrsi DINAS SOSIAL KAB.GORONTALO UTARA Pemda 45 2018

33 Muhammad Urip Widodo Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

34 Chilmy Andra Nugraha Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

35 Doddy Rachmatullah Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

36 Ibrahim Hasim Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

37 Rendi Agusta Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

38 Munadi Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

39 Irli Toharo Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

40 Siswoko Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

41 Fitrianor Rahmadani Produksi SAMI JEPARA Perkabelan 5.600 2018

42 Iis Rinawati Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

43 Akhmad Sobirin Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

44 Moh. Dirman Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

45 Meiranti Ibtria Desti Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

46 M. Zainudin Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

47 Lena Wati Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

48 Ridwan BS Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

49 Ismet Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

50 Rafi”ie Call center PT ASURANSI MANULIFE TANGERANG Asuransi 200 2018

51 Azijah Administrsi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018

Page 120: DOKUMEN SAKIP - Kemensos

52 M. Suryadi Produksi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018

53 Ujang Saputra Produksi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018

54 Muhhamad Abdullah Produksi PT TRIDAYA TANGERANG Logam 200 2018

55 Ilham Produksi SAHABAT UNGGUL BOGOR Garment 200 2018

56 Yuni Suharti Produksi SAHABAT UNGGUL BOGOR Garment 200 2018

57 Ifran Bengkel PT KIT MEGADAYA CIKARANG bengkel 50 2018

58 I Gede Adi Mahendra Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

59 Hendra Jaya Dwi Saputra Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

60 Wahyu Alistya Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

61 Oktra Densi Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

62 Amirulah Kaharudin Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

63 Saldi Rahman Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

64 Maulana Alfarizi Administrsi BANK PERMATA JAKARTA Perbankan 2.000 2018

65 Imam A. Maulana desain EDSIGN JAKARTA Percetakan 20 2018

66 Apriadi Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018

67 Rustam Nawawi Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018

68 Suhendri Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018

69 Rachmad Hidayat Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018

70 Agus Budi Santoso Administrsi BANK EXIM JAKARTA Perbankan 2.000 2018

Cibinong, 30 Januari 2019

KEPALA BBRVBD

A.M. ASNANDAR

Page 121: DOKUMEN SAKIP - Kemensos