Dokumen SKKNIlspp1.poltekatipdg.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/... · 2020. 12. 3. · panduan...

57
Dokumen SKKNI “Bidang Jasa Pengujian Laboratorium” Skema : Analisis Manajemen Mutu dan Lingkungan” LSP Politeknik ATI Padang

Transcript of Dokumen SKKNIlspp1.poltekatipdg.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/... · 2020. 12. 3. · panduan...

  • Dokumen SKKNI

    “Bidang Jasa Pengujian Laboratorium”

    Skema : Analisis Manajemen Mutu dan Lingkungan”

    LSP Politeknik ATI Padang

  • KODE UNIT : MSAENV472B

    JUDUL UNIT : Menerapkan dan memantau praktek kerja yang

    ramah lingkungan

    DESKRIPSI

    UNIT

    : Kompetensi ini mencakup hasil yang diperlukan untuk

    menganalisa tempat kerja secara efektif dalam

    hubungannya dengan praktek kerja yang ramah

    lingkungan dan untuk menerapkan perbaikan serta

    memantau keefektifannya. Unit ini berdasarkan pada

    panduan standar GCSSUS02A Implement and monitor

    environmentally sustainable work practices.

    PENERAPAN

    UNIT

    : Kompetensi ini berlaku untuk personel yang

    mempunyai tanggung jawab area kerja khusus atau

    personel yang memimpin grup kerja atau tim.

    Kompetensi ini meliputi pengetahuan, proses dan

    teknik yang diperlukan untuk menerapkan dan

    memantau praktek kerja ramah lingkungan, termasuk

    pengembangan proses dan peralatan. Hal ini

    termasuk: • Identifikasi area untuk perbaikan •

    Pengembangkan rencana untuk membuat perbaikan •

    Penerapan dan pemantauan perbaikan dalam

    environmental performance Kompetensi ini berlaku

    untuk semua sektor industri manufaktur dan anggota

    value chain. Unit kompetensi ini dapat diterapkan ke

    semua bagian dari suatu organisasi, termasuk kantor,

    gudang, dll. Unit ini harus ditempatkan dalam konteks

    yang tepat ketika diterapkan diseluruh organisasi dan

    sektor industri yang berbeda.

    Informasi lisensi/peraturan

    Tidak berlaku

  • Informasi kelayakan kerja

    Unit ini berisi kelayakan kerja.

    Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1. Menginvestigasi

    praktek yang ada

    dalam hubungannya

    dengan penggunaan

    sumber daya

    1.1 Peraturan lingkungan yang diterapkan di

    perusahaan diidentifikasi.

    1.2 Prosedur untuk mengases kepatuhan

    dengan peraturan lingkungan diases.

    1.3 Informasi pada sistem dan prosedur

    lingkungan dan efisiensi sumber daya

    dikumpulkan, dan diberikan kepada

    kelompok kerja yang tepat.

    1.4 Penggunaan sumber daya yang ada oleh

    anggota kelompok kerja diukur dan

    direkam.

    1.5 Strategi pembelian yang ada dianalisa

    dan direkam.

    1.6 Proses kerja yang ada dianalisa untuk

    mengakses informasi dan data serta

    mendukung pengidentifikasian area

    untuk perbaikan.

    2. Menetapkan target

    untuk peningkatan

    2.1 Masukan dari pihak-pihak

    berkepentingan, personel utama dan

    tenaga ahli digali.

    2.2 Sumber informasi dan data eksternal

    diakses sesuai kebutuhan.

    2.3 Solusi alternatif untuk isu lingkungan di

    tempat kerja dievaluasi.

    2.4 Target efisiensi ditetapkan.

    3. Menerapkan strategi

    peningkatan kinerja

    3.1 Teknik/peralatan untuk membantu

    pencapaian target disediakan.

  • 3.2 Strategi peningkatan secara

    berkelanjutan diterapkan untuk

    tanggung jawab area kerja sendiri dan

    ide serta solusi yang mungkin untuk

    kelompok kerja dan manajemen

    dikomunikasikan.

    3.3 Rencana peningkatan efisiensi sumber

    daya dan lingkungan untuk kelompok

    kerja sendiri diintegrasikan dengan

    kegiatan operasional lain dan

    diterapkan.

    3.4 Saran dan pendapat mengenai

    manajemen lingkungan dan efisiensi

    sumber daya digali dari pemangku

    kepentingan dan jika sesuai

    ditindaklanjuti.

    3.5 Strategi pembiayaan diterapkan untuk

    aset lingkungan yang sangat bernilai.

    4. Memantau kinerja 4.1 Hasil didokumentasikan dan laporan

    pencapaian target dikomunikasikan

    kepada personel utama dan pemangku

    kepentingan.

    4.2 Strategi dievaluasi.

    4.3 Target baru ditetapkan dan diinvestigasi

    serta peralatan dan strategi baru

    diterapkan.

    4.4 Jika dimungkinkan, strategi kesuksesan

    dipromosikan dan pelaksana diberi

    penghargaan.

  • Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN

    Bagian ini menjelaskan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    untuk unit ini.

    Keterampilan yang diperlukan

    Keterampilan yang diperlukan termasuk:

    • Menggunakan sistem lingkungan dan efisiensi sumber daya, peralatan

    dan prosedur yang relevan

    • Menerapkan sistem jaminan mutu yang relevan untuk area kerja

    sendiri

    • Menerapkan prosedur rantai pasokan (supply chain) yang relevan

    • Teknik pengukuran dan perhitungan

    • Keterampilan berkomunikasi/berkonsultasi untuk memastikan

    informasi tersebut diberikan kepada kelompok kerja

    Membaca dan menulis diperlukan untuk memahami dokumen dan

    menginterpretasikan persyaratan efisiensi energi dan lingkungan serta

    untuk mendokumentasikan dan memelihara rekaman.

    Kemampuan menghitung diperlukan untuk menginterpretasikan informasi

    di tempat kerja berupa angka, hasil pembacaan dan pengukuran,

    menangani data dan melengkapi komponen perhitungan pada

    formulir/laporan kerja.

    Pengetahuan yang diperlukan

    Pengetahuan yang diperlukan termasuk:

    • Bagaimana cara untuk mengakses dan menggunakan sistem

    lingkungan dan efisiensi sumber daya, peralatan dan prosedur yang

    relevan

    • Pemahaman tentang pendekatan praktek terbaik yang relevan dengan

    area tanggungjawabnya

    • Strategi untuk memaksimalkan kesempatan dan meminimalkan

    dampak yang terkait dengan area kerja sendiri

  • • Isu lingkungan dan efisiensi sumber daya spesifik dengan praktek

    industri yang relevan

    • Metode untuk mengukur dan menghitung penggunaan sumber daya

    Panduan penilaian

    PANDUAN PENILAIAN

    Panduan penilaian memberikan petunjuk tentang asesmen dan harus

    dibaca dalam kaitannya dengan kriteria unjuk kerja, keterampilan dan

    pengetahuan yang diperukan, batasan variabel dan pedoman asesmen

    untuk paket pelatihan.

    Tinjauan asesmen Personil yang mendemonstrasikan kompetensi

    dalam unit ini harus mampu memberikan bukti

    dari kemampuannya untuk menerapkan dan

    memantau kebijakan dan prosedur manajemen

    lingkungan dan efisiensi sumber daya yang

    terintegrasi dalam organisasi.

    Aspek penting dalam

    asesmen dan bukti

    yang diperlukan untuk

    menunjukkan

    kompetensi pada unit

    ini

    Kompetensi ini penting ditunjukkan dalam

    pengetahuan dan keterampilan yang

    didefinisikan dalam unit ini. Ini termasuk

    kemampuan untuk:

    • Memantau dan menginvestigasi penggunaan

    sumber daya yang ada

    • Mengembangkan rencana untuk

    peningkatan berkelanjutan

    • Menerapkan perbaikan lingkungan

    Kinerja yang konsisten harus ditunjukkankan.

    Misalnya dengan memperhatikan:

    • Environmental performance secara rutin

    dipantau dan diinvestigasi

    • Area untuk perbaikan

  • PANDUAN PENILAIAN

    • diikuti dan penerapan perubahan pada

    gilirannya dipantau dan diinvestigasi

    Kontek dan sumber

    daya spesifik untuk

    asesmen

    Bagian ini sebaiknya dibaca dalam

    hubungannya dengan berbagai variabel untuk

    unit kompetensi ini. Asesor harus memastikan

    bahwa kandidat secara konsisten dapat

    melakukan unit secara keseluruhan, seperti

    yang didefinisikan pada elemen kompetensi,

    kriteria unjuk kerja, dan keterampilan serta

    pengetahuan.

    Sumber daya yang diperlukan termasuk akses

    yang cocok ke operasional pabrik atau

    peralatan, yang memungkinkan untuk simulasi

    yang realistis dan tepat.

    Bank studi kasus/skenario dan pertanyaan juga

    akan diperlukan, sejauh itu merupakan bagian

    dari metode penilaian. Pertanyaan dapat

    berlangsung di tempat kerja, atau di fasilitas

    tenang yang berdekatan, seperti kantor atau

    ruang makan. Tidak diperlukan sumber daya

    khusus lain.

    Akses harus disediakan untuk pembelajaran

    dan/atau dukungan asesmen yang tepat bila

    diperlukan. Jika memungkinkan, sumber daya

    fisik sebaiknya mencakup peralatan yang

    dimodifikasi untuk para disabilitas.

  • PANDUAN PENILAIAN

    Metode asesmen Pendekatan holistik seharusnya digunakan

    untuk asesmen. Kompetensi dalam unit ini

    dapat diases:

    • Dengan peragaan di tempat kerja

    • Menggunakan pertanyaan tepat sasaran

    dalam porsi yang sesuai

    • Melalui penggunaan proyek yang spesifik

    • Dengan menggunakan simulasi dan/atau

    berbagai studi kasus/skenario yang sesuai

    • Melalui kombinasi beberapa teknik diatas.

    Dalam semua kasus diharapkan bahwa praktek

    asesmen dikombinasikan dengan pertanyaan

    terarah untuk mengases pengetahuan dasar dan

    asesmen teori dikombinasikan dengan

    praktek/simulasi yang sesuai atau asesmen

    yang serupa.

    Pedoman informasi

    untuk asesmen

    Asesor perlu menyadari setiap masalah budaya

    yang dapat mempengaruhi jawaban pertanyaan.

    Teknik dan proses asesmen harus sesuai

    budaya dan kapasitas asesi dalam berbicara,

    bahasa dan menulis serta pekerjaan yang

    dilakukan.

    Batasan Variabel

    BATASAN VARIABEL

    Batasan variabel berhubungan dengan unit kompetensi secara

    keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk lingkungan kerja dan situasi

    yang berbeda yang dapat mempengaruhi unjuk kerja. Tulisan bercetak

    tebal dengan huruf miring, jika digunakan dalam kriteria unjuk kerja

  • BATASAN VARIABEL

    diuraikan dibawah ini. Kondisi penting operasi yang mungkin ada pada

    pelatihan dan asesmen (tergantung dari situasi kerja, kebutuhan kandidat,

    aksesibilitas item, dan industri lokal dan kontek regional) juga dapat

    dimasukkan

    Prosedur Semua kegiatan dilakukan sesuai dengan

    prosedur.

    Prosedur termasuk semua prosedur di tempat

    kerja yang relevan, instruksi kerja, instruksi

    sementara, norma industri dan pemerintah serta

    standar yang relevan.

    Ketika acuan dibuat untuk code of practice

    industri,dan/atau standar nasional /

    internasional, versi terbaru harus digunakan.

    Isu lingkungan dan

    efisiensi sumber daya

    • Isu lingkungan dan efisiensi sumber daya

    termasuk:

    • Inisiatif terhadap keberlanjutan sumber

    daya dan lingkungan seperti Sistem

    Manajemen Lingkungan (EMS), rencana

    aksi, survei dan audit

    • Acuan standar, pedoman dan pendekatan

    seperti:

    • SNI ISO 14001:2004 Sistem manajemen

    lingkungan - Persyaratan dan panduan

    penggunaan

    • Life Cycle Analyses

    • Cradle to cradle

    • Global Reporting Initiative

    • Ecological footprinting

    • Triple Bottom Line Reporting

    • Product Stewardship

  • BATASAN VARIABEL

    • Penetapan pengolahan limbah perusahaan

    yang paling sesuai termasuk pembuangan

    sampah ke TPA, daur ulang, penggunaan

    kembali dan pengolahan air limbah

    • Penerapan hirarki manajemen limbah di

    tempat kerja

    • Inisiasi dan/atau pemeliharaan prosedur

    perusahaan yang sesuai untuk konsumsi

    energi operasional, termasuk energi

    stasioner dan energi non-stasioner

    (pengangkutan

    • Penggunaan air secara efisien

    • Meminimalkan emisi gas rumah kaca

    • Penggunaan kontrol untuk meminimalkan

    resiko kerusakan lingkungan dari

    bahanbahan berbahaya

    Ukuran Teknik pengukuran termasuk:

    • Bahan untuk diberikan/ dikonsumsi oleh

    pabrik /peralatan

    • Plant meters and gauges

    • Job cards termasuk Kanbans

    • Pemeriksaan invoice dari pemasok

    • Pengukuran dilakukan di bawah kondisi

    yang berbeda

    • Pemeriksaan informasi dan data yang

    relevan

    • Lain-lain sesuai dengan konteks industri

    spesifik

    Teknik dan peralatan Teknik dan peralatan termasuk:

    • Konsep tempat kerja yang visual

    • Pengukuran, display dan/atau alat perekam

  • BATASAN VARIABEL

    • Perubahan praktek/prosedur kerja

    • Pengembangan kompetensi dan kepedulian

    terhadap pelatihan

    • Items proses dan peralatan

    Keputusan Kepatuhan termasuk pemenuhan

    undangundang ,peraturan pemerintah pusat

    dan daerah, kebijakan serta code of practice

    yang dimandatkan. Ini juga mencakup setiap

    norma dan standar perusahaan yang diterapkan

    secara sukarela.

    Insiden Insiden termasuk:

    • Pelanggaran atau potensi pelanggaran

    terhadap peraturan

    • Kejadian-kejadian di luar prosedur standar

    yang dapat mengakibatkan penurunan

    environmental performance

    Strategi pembelian Strategi pembelian termasuk:

    • Pengaruh terhadap pemasok untuk

    mempertahankan keberlanjutan lingkungan

    • Pemilihan bahan/komponen yang ramah

    lingkungan

    Pemangku

    kepentingan, personel

    utama dan tenaga ahli

    Pemangku kepentingan, personel utama dan

    tenaga ahli termasuk individu atau kelompok di

    dalam dan di luar organisasi yang mempunyai

    kepentingan langsung dalam

    Bidang Kompetensi

    Peralatan Manufaktur yang berdaya saing

  • KODE UNIT : MSL913002A

    JUDUL UNIT : Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan

    laboratorium/ lapangan

    DESKRIPSI

    UNIT

    : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk

    merencanakan dan menyelesaikan tugas secara

    individu atau dalam konteks tim. Tugas melibatkan

    rutinitas dan prosedur yang telah ada menggunaka

    sumber daya yang diberikan dengan akses ke panduan

    dan rekomendasi yang siap tersedia. Rencana kerja

    mungkin perlu dimodifikasi dengan kesepakatan

    penyelia sesuai perubahan kondisi dan prioritas.

    PENERAPAN

    UNIT

    : Unit kompetensi ini berlaku untuk operator

    instrumen, asisten laboratorium dan asisten teknis

    yang bekerja di semua sektor industri. Perwakilan

    industri telah menyediakan studi kasus untuk

    menggambarkan aplikasi praktis dari unit kompetensi

    ini dan menunjukkan keterkaitannya dalam

    pengaturan tempat kerja. Studi Kasus dapat dilihat di

    bagian akhir unit kompetensi pada bagian “Praktek

    Kompetensi”.

    Informasi lisensi/peraturan

    Tidak berlaku

    Informasi kelayakan kerja

    Unit ini berisi kelayakan kerja.

    Pra-Syarat

    Unit pra syarat

  • Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1. Merencanakan dan

    mengatur kegiatan

    kerja sehari-hari

    1.1 Kegiatan kerja yang diberikan dan

    sumber daya yang dibutuhkan

    diklarifikasi jika perlu.

    1.2 Kegiatan kerja diprioritaskan sesuai yang

    diperintahkan.

    1.3 Kegiatan kerja dipecah menjadi

    komponen kecil yang dapat dicapai dan

    urutan yang efisien.

    1.4 Rencana kerja dikaji ulang dalam

    menanggapi informasi baru, permintaan

    yang mendesak, perubahan situasi atau

    instruksi dari personil yang tepat.

    1.5 Rencana kerja diperbarui dan

    perubahannya dikomunikasikan pada

    personil yang tepat.

    2. Menyelesaikan

    pekerjaan yang

    diberikan

    2.1 Prosedur tempat kerja yang terkait

    sesuai tugastugas yang diperlukan

    ditempatkan.

    2.2 Tugas-tugas dilakukan sesuai dengan

    langkah kerja rutin dan yang sudah

    dijelaskan sebelumnya.

    2.3 Bantuan dari personil yang terkait dicari

    ketika mengalami kesulitan yang tidak

    dapat ditangani.

    2.4 Penyelesaian kegiatan direkam untuk

    memastikan output sesuai dengan

    rencana.

    3. Mengidentifikasi dan

    menyelesaikan

    masalah kerja

    3.1 Masalah atau peluang diidentifikasi

    untuk meningkatkan kinerja pekerjaan.

  • 3.2 Strategi pemecahan masalah yang

    disepakati diterapkan untuk

    mempertimbangkan kemungkinan

    penyebab dan solusi.

    3.3 Sumber-sumber bantuan yang tepat

    diidentifikasi dan diakses.

    3.4 Alternatif yang tersedia dipertimbangkan

    dan dijaga terbuka

    4. Bekerja di dalam

    lingkungan tim

    4.1 Kerjasama dilakukan dengan anggota

    tim untuk bernegosiasi dan mencapai

    hasil, jadwal dan prioritas yang

    disepakati.

    4.2 Kemampuan dan keterbatasan personal

    diidentifikasi ketika melakukan tugas

    tim.

    4.3 Peran dan tanggung jawab personal

    dalam tim dikonfirmasi untuk output

    tertentu.

    4.4 Kepekaan ditunjukkan terhadap

    keragaman latar belakang dan keyakinan

    anggota tim lainnya.

    5. Memperbaharui

    pengetahuan dan

    keterampilan yang

    diperlukan

    5.1 Kekuatan dan kelemahan diri sendiri

    dikenali dan peluang pengembangan

    keterampilan dimanfaatkan.

    Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN

    Bagian ini menjelaskan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    untuk unit ini.

    Keterampilan yang diperlukan

    Keterampilan yang diperlukan termasuk:

  • • Melakukan pekerjaan berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip etika

    • Mengklarifikasi tugas-tugas dan mengenali kebutuhan sumber daya

    • Mengikuti prosedur yang terkait secara konsisten

    • Mengenali potensi gangguan atau perubahan keadaan dan

    memodifikasi rencana kerja bersama dengan personil yang terkait

    • Kemampuan untuk menyesuaikan dengan berbagai lingkungan kerja

    (indoor, outdoor dan malam)

    • Mencari bantuan dari personil yang terkait ketika muncul kesulitan

    • Mencapai hasil yang bermutu sesuai dengan jadwal

    • Bekerja secara efektif dengan anggota tim yang mungkin memiliki

    beragam gaya pekerjaan, budaya dan perspektif

    • Meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dalam tim

    • Membantu anggota tim untuk mengatur dan mengelola beban kerja

    Pengetahuan yang diperlukan

    Pengetahuan yang diperlukan termasuk:

    • Prosedur perusahaan:

    • Pelayanan pelanggan (customer service)

    • Mutu

    • Persyaratan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (k3) dan

    lingkungan

    • Pekerjaan teknis yang secara rutin kandidat lakukan

    • Perjanjian kerja dan kondisi pekerjaan:

    • Kompensasi pekerja

    • Penghargaan industri perjanjian perusahaan

    • Kesempatan kerja yang sama

    • Anti-diskriminasi dan anti-pelecehan

    • Latar belakang etika yang terkait dengan sifat pekerjaan:

    • Penggunaan hewan untuk penelitian

    • Modifikasi genetik, terapi gen, kloning dan sel induk (stem cells)

    • Fertilisasi invitro

    • Pengujian forensik dari populasi

    • Pentingnya kerahasiaan komersial

  • • Strategi pemecahan masalah

    • Komunikasi interpersonal dan teknik pemecahan konflik

    • Persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan yang terkait

    Panduan penilaian

    PANDUAN PENILAIAN

    Panduan penilaian memberikan petunjuk tentang asesmen dan harus

    dibaca dalam kaitannya dengan kriteria unjuk kerja, keterampilan dan

    pengetahuan yang diperukan, batasan variabel dan pedoman asesmen

    untuk paket pelatihan.

    Tinjauan asesmen

    Aspek penting dalam

    asesmen dan bukti

    yang diperlukan untuk

    menunjukkan

    kompetensi pada unit

    ini

    Asesor harus memastikan bahwa kandidat

    dapat:

    • Mengikuti prosedur kerja untuk mencapai

    hasil yang bermutu sesuai jadwal;

    • Mengidentifikasi dan menyelesaikan

    masalah kerja;

    • Bekerja secara efektif dengan anggota tim

    dan meningkatkan kerja sama dan

    hubungan baik;

    • Memprioritaskan kegiatan dan mengenali

    potensi gangguan atau perubahan keadaan

    dan memodifikasi rencana kerja bersama

    dengan personil yang terkait.

    Konteks dan sumber

    daya spesifik untuk

    penilaian

    Unit kompetensi ini diases di tempat kerja atau

    dilingkungan tempat kerja hasil simulasi. Unit

    kompetensi ini dapat diases dengan:

    • MSL913001A Komunikasi dengan orang lain

    • MSL943002A Berpartisipasi dalam

    keselamatan kerja di laboratorium /

    lapangan

  • PANDUAN PENILAIAN

    • unit teknis terkait dengan tugas-tugas yang

    dilakukan.

    Sumber dapat mencakup:

    • prosedur, peralatan dan bahan-bahan

    perusahaan untuk tugas-tugas teknis

    terkait.

    Metode asesmen Metode penilaian yang disarankan:

    • mengkaji diagram alir yang disiapkan oleh

    kandidat untuk menunjukkan urutan tugas

    yang efisien

    • mengamati kandidat melakukan berbagai

    tugas teknis dengan waktu yang cukup

    untuk menunjukkan penanganannya dari

    berbagai kemungkinan tak terduga

    • mengkaji dokumen yang merinci tugas yang

    telah selesai, seperti kartu kerja yang telah

    selesai, laporan atau saran untuk perbaikan

    mutu

    • umpan balik dari rekan sejawat dan anggota

    tim

    • umpan balik dari penyelia pertanyaan

    tertulis atau lisan untuk antara lain menilai

    kemampuan kandidat untuk menangani

    berbagai kemungkin an tak terduga dan

    bekerja di lingkungan tim.

    Dalam semua kasus, praktek asesmen harus

    didukung oleh pertanyaan untuk menilai

    pengetahuan dasar dan aspek-aspek

    kompetensi yang sulit dinilai secara langsung.

  • PANDUAN PENILAIAN

    Jika memungkinkan, penyesuaian harus dibuat

    untuk situasi lingkungan kerja dan pelatihan

    agar mengakomodasi suku, umur, jenis

    kelamin, demografi dan disabilitas. Apabila

    diperlukan, akses harus tersedia untuk

    dukungan pembelajaran dan/atau asesmen

    yang tepat.

    Tuntutan bahasa, membaca dan menghitung

    dari suatu asesmen tidak boleh lebih besar dari

    yang dibutuhkan untuk melakukan unit

    kompetensi dalam lingkungan kerja.

    Praktek kompetensi Perwakilan industri telah menyediakan studi

    kasus untuk menggambarkan aplikasi praktis

    dari unit kompetensi ini dan menunjukkan

    keterkaitannya dalam pengaturan tempat kerja.

    Manufaktur

    Sebuah pabrik pengolahan plastik harus

    menghentikan produksi karena bahan baku

    yang dicurigai. Manajer pabrik segera meminta

    laboratorium pengujian polimer untuk menguji

    dan mengidentifikasi semua batch aditif

    polypropylene dan zat pewarna. Tim

    laboratorium terdiri tiga asisten dan satu

    petugas teknis mengalokasikan beban kerja di

    antara mereka sendiri untuk melakukan dua

    belas tes yang berbeda dalam kurun waktu

    empat jam untuk mengidentifikasi bahan

    “keluar dari spesifikasi” dan melaporkannya

    kepada penyelia bagian produksi. Semua asisten

    laboratorium harus menjadwal ulang rencana

    kerja mereka, melakukan tes yang diperlukan

  • PANDUAN PENILAIAN

    dan membantu satu sama lain untuk

    memecahkan masalah produksi.

    Biomedis

    Sebagai bagian dari rangkaian rutin, petugas

    teknis diperlukan untuk melakukan

    serangkaian tugas, termasuk kalibrasi

    instrumen yang diperlukan untuk pengujian

    contoh darah. Tugas-tugas ini akan selesai

    dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi

    persyaratan output perusahaan. Selama

    kalibrasi salah satu instrumen, teknisi

    mengalami kesulitan yang memerlukan bantuan

    teknisi ahli. Masalah tersebut diserahkan

    kepada orang yang tepat dan dengan cepat

    diselesaikan. Akibatnya, petugas mampu

    menyelesaikan semua tugas yang diperlukan

    dalam waktu yang ditentukan dan output yang

    diperlukan dipertahankan.

    Pengolahan Makanan

    Setiap asisten teknis yang bekerja di

    laboratorium perusahaan pengolahan makanan

    ditugaskan untuk melakukan analisis tertentu.

    Akibatnya, mereka sering berganti-ganti antara

    periode tidak aktif dan beban kerja yang

    berlebihan (kasus terakhir memiliki potensi

    untuk membahayakan kesehatan dan

    keselamatan dan akurasi dari analisis makanan

    mereka). Salah satu faktor yang berkontribusi

    terhadap periode kegiatan yang terus-menerus

  • PANDUAN PENILAIAN

    adalah kebutuhan untuk cepat menyiapkan

    larutan standar dan reagen.

    Tim membahas masalah ini dan sepakat bahwa

    sementara tidak tepat bagi setiap asisten

    berkompeten untuk melakukan setiap prosedur

    analisis, ini memungkinkan bagi setiap personil

    untuk dapat menyiapkan larutan dan reagen

    yang digunakan oleh orang lain.

    Tim mengembangkan pusat pendaftaran di

    mana kekurangan bahan tersebut dicatat.

    Setiap asisten mengacu daftar ini saat tidak ada

    pekerjaan lain yang jatuh tempo dan

    menyiapkan bahan-bahan pada “masuk

    pertama (first in), keluar pertama (first out)”

    kecuali tugas yang diberi peringkat prioritas.

    Tim menemukan bahwa strategi ini lebih

    meratakan beban kerja selama jam kerja

    mereka, meningkatkan keselamatan di

    laboratorium dan mengurangi risiko kesalahan

    Batasan Variabel

    BATASAN VARIABEL

    Batasan variabel berhubungan dengan unit kompetensi secara

    keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk lingkungan kerja dan situasi

    yang berbeda yang dapat mempengaruhi unjuk kerja. Tulisan bercetak

    tebal dengan huruf miring, jika digunakan dalam kriteria unjuk kerja

    diuraikan dibawah ini. Kondisi penting operasi yang mungkin ada pada

    pelatihan dan asesmen (tergantung dari situasi kerja, kebutuhan kandidat,

    aksesibilitas item, dan industri lokal dan kontek regional) juga dapat

    dimasukkan

  • BATASAN VARIABEL

    Standar, norma,

    prosedur dan/ atau

    persyaratan

    perusahaan

    Standar , Norma, prosedur dan/atau

    persyaratan perusahaan dapat meliputi:

    • Standar Australia dan internasional seperti:

    • AS/NZS 2243 Set:2006 Safety in

    laboratories set

    • SNI 19-14001-2005 Sistem manajemen

    lingkungan - Persyaratan dan panduan

    penggunaan

    • SNI ISO 9000:2008 Sistem manajemen

    mutu - Dasar-dasar dan kosa kata

    • standar nasional kesehatan dan

    keselamatan kerja (K3) dan norma dalam

    praktek

    Etika dan

    profesionalisme unjuk

    kerja pekerjaan

    Etika dan profesionalisme unjuk kerja meliputi:

    • mengikuti kebijakan perusahaan dan

    prosedur, peraturan dan perundangan

    • berperilaku jujur dan terbuka

    • menghormati orang lain dan

    memperlakukan mereka dengan sopan dan

    tidak memihak

    • bekerja dengan rajin dan bertanggung jawab

    • memastikan kerahasiaan informasi,

    termasuk identitas pelanggan dan hasil

    pengujian

    • menjamin hak milik, kekayaan intelektual

    dan hak cipta yamg dilindungi

    • mengklarifikasi nilai-nilai dan etika personel

    dan menganalisis bagaimana mereka di

    tempat kerja

    Kegiatan di tempat

    kerja

    • Kegiatan di tempat kerja dapat mencakup:

  • BATASAN VARIABEL

    • mengatur dan pengecekan prapenggunaan

    dari peralatan laboratorium

    • memeriksa status kalibrasi

    • pengambilan contoh dan pengujian

    mengikuti prosedur standar

    • tugas pemeliharaan dan pembersihan

    Prosedur ditempat

    kerja

    Prosedur ditempat kerja dapat meliputi:

    • prosedur operasional standar (SOP)

    • kartu kerja, kartu batch dan jadwal produksi

    • deskripsi pekerjaan

    • metode, resep, prosedur dan protokol

    Pemecahan masalah Pemecahan masalah dapat meliputi:

    • mengakses dokumen yang terkait

    • mengidentifikasi input dan output

    • rangkaian proses

    • mengidentifikasi dan meluruskan langkah

    masalah

    • mendapatkan bantuan tepat waktu

    • menerapkan strategi pencegahan dimana

    memungkinkan

    Tim Tim:

    • mungkin berjalan dengan tanggung jawab

    untuk layanan atau fungsi tertentu

    • mungkin berdasarkan proyek

    • memiliki campuran karyawan tetap dan

    paruh waktu serta personel kontraktor,

    laboratorium, konstruksi, dan produksi

    • mungkin dipisahkan oleh jarak dan bekerja

    di lokasi diluar laboratorium

    Operasi Tim Pengoperasian tim dapat terjadi dalam:

    • konteks kecil, menengah dan besar

  • BATASAN VARIABEL

    • lingkungan internal dan eksternal

    • pedoman perusahaan meliputi akses serta

    prinsip dan praktek keadilan, persyaratan

    lisensi, penghargaan industri, perjanjian

    perundingan perusahaan dan codes of

    practice

    • persyaratan tanggung jawab dan

    akuntabilitas yang telah disepakati

    • tujuan dan sasaran yang tepat

    • parameter sumber daya yang diberikan

    Tugas tim Tugas tim dapat bervariasi sesuai dengan:

    • ukuran perusahaan

    • ruang lingkup laboratorium

    • tingkat tanggung jawab

    Strategi untuk

    mempertahankan alur

    kerja

    • Strategi untuk mempertahankan alur kerja

    dapat meliputi:

    • mengkomunikasikan kejadian kritis pada

    pergantian jam kerja

    • mengakui kekurangan dalam reagen dan

    masalah dengan peralatan

    • mengkomunikasikan penjabaran mutu

    • • mengenali hasil yang mendesak dan tidak

    normal untuk diproses

    • berkomunikasi dan berperilaku dengan cara

    yang sopan

    • tepat waktu

    Persyaratan

    Manajemen Kesehatan

    Keselamatan Kerja

    (K3) dan Lingkungan

    Persyaratan Manajemen K3 dan Lingkungan:

    • semua kegiatan harus mematuhi

    persyaratan manajemen K3 dan lingkungan

    yang dapat diberlakukan sesuai dengan

  • BATASAN VARIABEL

    peraturan perundangan negara/wilayah –

    persyaratan ini tidak boleh dikompromikan

    • semua kegiatan dianggap berpotensi

    memiliki bahaya alami dari contoh dan

    memerlukan standar pencegahan yang akan

    diterapkan.

    • bila relevan, pengguna sebaiknya

    mengakses dan menerapkan pemahaman

    industri yang mutakhir dalam pengendalian

    infeksi yang dikeluarkan oleh National

    Health and Medical Research Council

    (NHMRC) dan Kementerian Kesehatan dan

    dinas kesehatan daerah

    Sektor Unit

    Komunikasi/Organisasi

  • KODE UNIT : MSL934002A

    JUDUL UNIT : Menerapkan sistem mutu dan proses peningkatan

    yang berkelanjutan

    DESKRIPSI

    UNIT

    : Unit kompetensi ini melingkupi latuhan praktek

    laboratorium yang baik dan partisipasi yag efektif dari

    tim pengembangan mutu. Personil dipersyaratkan

    untuk memastikan kualitas dan integritas

    pekerjaanya, mengenali ketidaksesuaian, dan bekerja

    sama dengan yang lainnya untuk memberikan

    masukan tentang peningkatan produktivitas dan

    mutu.

    PENERAPAN

    UNIT

    : Unit kompetensi ini dapat diterapkan kepada teknisi

    laboratorium yang bekerja di segala bidang industri

    yang berkontribusi dalam pengeingkatan mutu pada

    area atau proses yang berhubungan dengan fungsi

    kerjanya masing-masing dan/atau spesialisasinya.

    Unit kompetensi ini terkait dengan petugas teknis

    berpengalaman yang bekerja secara individu atau

    menjadi bagian tim. Perwakilan dari industri telah

    memberikan contoh studi kasus untuk

    menggambarkan penerapan praktis dari unit

    kompetensi ini dan menunjukkan relevansinya dengan

    kondisi tempat kerja. Studi kasus ini dapat dilihat

    pada bagian akhir unit kompetensi ini dalam bagian

    praktek kompetensi

    Informasi lisensi/peraturan

    Tidak berlaku

    Informasi kelayakan kerja

    Unit ini berisi kelayakan kerja.

  • Pra-Syarat

    Unit pra syarat

    Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1. Memenuhi

    persyaratan sistem

    mutu dalam

    pekerjaan sehari-hari

    1.1 Informasi dalam persyaratan sistem

    mutu diakses untuk fungsi kerjanya.

    1.2 Data pengendalian mutu direkam dan

    dilaporkan sesuai dengan sistem mutu.

    1.3 Prosedur pengendalian mutu diikuti

    untuk memastikan produk atau data

    sesuai dengan mutu yang ditetapkan

    sebagai dasar penerimaan atau

    penolakan.

    1.4 Ketidaksesuaian atau permasalahan

    diidentifikasi dan dilaporkan.

    1.5 Pekerjaan dilakukan berdasarkan cara

    kerja sesuai prinsip energi yang

    berkelanjutan.

    1.6 Prinsip dan cara kerja energi yang

    berkelanjutan dipromosikan kepada

    pekerja yang lain.

    2. Menganalisa peluang

    untuk tindakan

    perbaikan dan/atau

    optimalisasi

    2.1 Cara kerja, prosedur, dan proses atau

    kinerja peralatan saat ini dibandingkan

    dengan persyaratan dan/atau riwayat

    data atau rekaman.

    2.2 Variasi yang mengindikasikan kinerja

    yang tidak normal atau kurang optimal

    diketahui.

  • 2.3 Batch dan/atau riwayat rekaman

    dikumpulkan dan/atau dievaluasi untuk

    menentukan akar permasalahan yang

    mungkin dari terjadinya kinerja yang

    kurang optimal.

    2.4 Teknik peningkatan mutu yang tepat

    digunakan untuk menyusun daftar

    urutan probabilitas dari akar

    permasalahan

    3. . Merekomendasikan

    tindakan perbaikan

    dan/atau

    optimalisasi

    3.1 Akar permasalahan dianalisa untuk

    memprediksi dampak yang mungkin

    terjadi dari adanya perubahan dan

    memutuskan tindakan yang tepat.

    3.2 Perubahan yang diperlukan pada

    standar dan prosedur dan pelatihan

    diidentifikasi.

    3.3 Rekomendasi dilaporkan kepada personil

    yang ditentukan.

    4. Berpartisipasi dalam

    penerapan tindakan

    yang

    direkomendasikan

    4.1 Tindakan yang telah disetujui diterapkan

    dan pelaksanaan dari perubahan-

    perubahan tersebut dipantau untuk

    mengevaluasi hasilnya.

    4.2 Perubahan pada sistem dan prosedur

    diterapkan untuk menghilangkan akar

    permasalahan yang mungkin ada.

    4.3 Hasil dari tindakan perubahan

    didokumentasikan dan dikomunikasikan

    dengan personil yang terkait.

    5. Berpartisipasi dalam

    pengembangan

    strategi peningkatan

    yang berkelanjutan

    5.1 Semua bagian cara kerja yang relevan

    dikaji ulang untuk mengidentifikasi

    faktor-faktor yang mungkin ada sebagai

  • penyumbang terjadinya kinerja yang

    kurang optimal.

    5.2 Alternatif diidentifikasi untuk

    menghilangkan atau mengendalikan

    kinerja yang kurang optimal.

    5.3 Kecukupan pengendalian, metode, dan

    sistem yang ada dinilai.

    5.4 Peluang untuk meningkatkan kinerja

    diidentifikasi.

    5.5 Rekomendasi peningkatan yang

    berkelanjutan dikembangkan untuk

    efektivitas cara kerja, metode, prosedur,

    dan peralatan.

    5.6 Konsultasi dilakukan dengan personil

    yang tepat untuk menyaring

    rekomendasi sebelum menerapkan

    strategi peningkatan yang disetujui.

    5.7 Hasil dari strategi tersebut

    didokumentasikan dan

    dikomunikasikan dengan personil yang

    tekait.

    Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN

    Bagian ini menjelaskan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    untuk unit ini.

    Keterampilan yang diperlukan

    Keterampilan yang diperlukan termasuk:

    • Menerapkan teknik dan strategi untuk memecahkan masalah

    • Menerapkan prosedur analisa statistik dan pengambilan contoh

    statistik

    • Mendeteksi produk atau fungsi yang tidak sesuai pada area kerja

  • • Mendokumentasikan dan melaporkan informasi tentang mutu

    • Berkontribusi secara efektif dalam tim untuk mengenali dan

    merekomendasikan perbaikan dalam produktifitas dan mutu

    • Menerapkan dan memonitor praktek dan prosedur yang telah

    diperbaiki

    Pengetahuan yang diperlukan

    Pengetahuan yang diperlukan termasuk:

    • Spesifikasi produk dan layanan laboratorium pada area kerja kandidat

    • Persyaratan mutu yang beruhubungan dengan fungsi kerja individu

    dan/atau area kerja

    • Ilmu pengetahuan dan pengtahuan teknis yang berhubungan dengan

    proses, prosedur, peralatan, dan instrumentasi sesuai dengan tugas

    dan fungsi kerja dari kandidat

    • Prosedur di tempat kerja yang sesuai dengantugas teknis rutin

    kandidat

    • Prinsip energi yang berkelanjutan

    • Persyaratan kesehatan, keamanan, dan lingkungan yang

    • Tata letak perusahaan, divisi, dan laboratorium

    • Struktur organisasi perusahaan

    • Garis komunikasi

    • Peranan jasa laboratorium kepada perusahaan dan pelanggan

    Industri Spesifik Persyaratan pengetahuan tambahan dapat diterapkan

    pada masing-masing bidang industri yang berbeda. Contohnya:

    Bidang biomedis:

    • Persyaratan etnis yang berhubungan dengan kerahasiaan pasien

    • Peraturan dan kode praktek perlindungan hewan

    • Panduan pengujian pra-transfusi

    Peraturan teknologi genetic untuk skala besar, skala kecil, dan organisme

    yang dimanipulasi secara genetis yang direncanakan akan dirilis

  • Panduan penilaian

    PANDUAN PENILAIAN

    Panduan penilaian memberikan petunjuk tentang asesmen dan harus

    dibaca dalam kaitannya dengan kriteria unjuk kerja, keterampilan dan

    pengetahuan yang diperukan, batasan variabel dan pedoman asesmen

    untuk paket pelatihan.

    Tinjauan asesmen

    Aspek penting dalam

    asesmen dan bukti

    yang diperlukan untuk

    menunjukkan

    kompetensi pada unit

    ini

    Asesor harus memastikan bahawa kandidat

    dapat:

    Menggunakan sistem mutu dan tujuan

    bisnis perusahaan sebagai dasar untuk

    pengambilan keputusan dan tindakan;

    • Menerapkan prosedur dan peraturan yang

    relevan untuk memastikan mutu dan

    integritas produk/jasa atau data yang

    disediakan;

    • Menerapkan dan mempromosikan prinsip

    energi yang berkelanjutan dan cara

    kerjanya;

    • Mendeteksi produk atau jasa yang tidak

    sesuai pada area kerja;

    • Mengikuti peraturan perusahaan tentang

    dokumentasi dan pelamoran informasi

    mengenai mutu;

    • Berkontribusi secara efektif di dalam tim

    untuk mengenali dan merekomendasikan

    perbaikan dalam produktivitas dan mutu;

    • Menerapkan strategi pemecahan masalah

    yang efektif;

    • Menerapkan dan memonitor prosedur dan

    praktek yang telah dikembangkan.

  • PANDUAN PENILAIAN

    Kontek dan sumber

    daya spesifik untuk

    asesmen

    Unit kompetensi ini harus diases dalam

    lingkungan kerja atau lingkungan yang

    disimulasikan sesuai lingkungan kerja

    Unit kompetensi ini dapat diases bersama

    dengan :

    • MSL924001A Memproses dan

    mengintepretasikan data

    • MSL954001AMengambil contoh yang

    mewakili sesuai dengan rencana

    pengambilan contoh

    • Unit kompetensi seri MSL974000 yang

    relevan

    • Unit kompetensi seri MSL975000 yang

    relevan

    Sumber dapat berupa:

    • Prosedur dan panduan mutu perusahaan

    • Data/rekaman quality control

    • Keluhan pelanggan dan perbaikannya

    • Penyelia dan rekan sejawat dari kandidat

    Metode asesmen Metode asesmen yang disarankan antara lain:

    • Memeriksa dokumentasi yang dilengkapi

    oleh kandidat Sebagai bagian dari

    pengendalian mutu rutin

    • Feedback dari pennyelia dan/atau

    pelanggan sehubungan dengan mutu

    produk/jasa dan/atau data yang secara

    rutin disediakan oleh kandidat

    • Pengamatan kinerja kandidat dan

    partisipasinya dalam tim pengembangan

    mutu pada rentang waktu tertentu di tempat

    kerja

  • PANDUAN PENILAIAN

    • Mengkaji laporan dari tim pengembangan

    mutu dimana peranan kandidat tertulis

    dengan jelas dan sudah diverifikasi

    • Memverifikasi laporan dari pengembangan

    yang disarankan dan diterapkan secara

    individu oleh kandidat

    Aspek-aspek kompetensi yang berhubungan

    dengan proses pengembangan dapat diasses

    dengan menggunakan simulasi dan/atau pilot

    plant dan/atau serangkaian studi kasus dan

    sekenario yang sesuai

    Dalam segala kasus, praktek asesmen harus

    didukung oleh pertanyaan untuk menilai

    pengetahuan aspek-aspek kompetensi yang sulit

    untuk dinilai secara langsung

    Jika memungkinkan, penyesuaian yang wajar

    harus dilakukan terhadap lingkungan kerja dan

    keadaan saat pelatihan untuk mengakomodasi

    suku, usia, jenis kelamin, demografi, dan

    disabilitas.

    Apabila diperlukan, akses harus tersedia untuk

    dukungan pembelajaran dan/atau asesmen

    yang tepat.

    Permintaan akan bahasa,tulisan, dan

    penomoran tidak boleh melebihi persyaratan

    untuk menerapkan unit kompetensi ini sesuai

    dengan lingkungan kerja.

    Praktek kompetensi Perwakilan industri memberikan studi kasus di

    bawah ini untuk menggambarkan penerapan

  • PANDUAN PENILAIAN

    praktis unit ini dan menunjukkan

    keterkaitannya dengan pengaturan tempat kerja

    Bidang Manufaktur

    Tim pengembangan mutu pada pabrik penghasil

    bahan kimia diminta untuk mencari cara

    meminimalisir biaya pemusnahan limbah

    kandungan chromium. Dengan menggunakan

    teknik yang sesuai, tim mempersempit alternatif

    yang ada sehingga diperoleh solusi yaitu dengan

    jalan membakar aliran limbah. Seorang teknisi

    yang berpengalaman setuju kalau hal ini bias

    dilakukan, namun menyarankan karena limbah

    tersebut berbentuk bahan bakar yang

    mengandung chromium yang tinggi, tim harus

    mempertimbangkan. dampak lingungan.

    Penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa

    tingkan kandungan chromium yang diizinkan

    pada pembuangan udara hasil pembakaran

    tidak boleh melebihi 10 ppm, yang mana lebih

    kecil daripada standar limbah udara milik

    pabrik. Sang teknisi menganalisa sampel aliran

    pembuangan udara dan menyimpulkan bahwa

    tingkat kandungan chromium dibawah standar

    wajib. Dia kemudian mendukung saran dari tim

    tersebut.

    Lingkungan

    Seorang manajer laboratorium pengujian

    lingkungan memiliki keyakinan bahwa tim

    teknisi laboratorium terlalu bergantung kepada

  • PANDUAN PENILAIAN

    arahan dari luar. Hasilnya, sang manajer

    meminta kapanpun teknisi diminta untuk

    membantu, mereka juga harus siap untuk

    menyarankan solusi dari masalah jika

    memungkinkan.Strategi ini diterapkan dengan

    tanpa paksaandan diterima oleh tim saat itu

    juga. Sang manajer memperhatikan bahwa

    banyak dari saran untuk pemecahan masalah

    dan pengembangan cara kerja yang berasal dari

    tim tersebut efektif dan masuk akal.

    Kemampuan mereka dalam membuat

    rekomendasi yang realistis berasal

    dariterbiasanya mereka dalam menghadapi

    berbagai macam masalah. Hal ini menjadi

    norma umum bahwa teknisi laboratorium

    diberikan penghargaan public untuk memberi

    saranstrategi yang berhasil meningkatkan

    keamanan, produktivitas, dan semangat para

    staff.

    Pengolahan makanan

    Sebuah perusahaan yang memproduksi jus apel

    menggunakan hidrogen peroksida (H2O2) untuk

    mensterilkan kemasan. Uap dari H2O2 yang

    teratomizer disemprotkan ke karton yang belum

    dibentuk dan kemudian di bersihkan dengan

    menggunakan semburan air panas yang steril.

    Manajer laboratorium memperhatikan bahwa

    beberapa lot produksi tidak steril setelah berada

    pada suhu ruang selama beberapa hari. Akar

    masalah dari kegagalan prosedur sterilisasi

  • PANDUAN PENILAIAN

    tidak jelas terlihat dan seorang petugas teknis

    dminta untuk menyelidiki masalah ini Sang

    petugas teknis memeriksa masing-masing unit

    operasi produksi jus dan menyimpulkan bahwa

    penerapan H2O2 adalah titik kritis sterilisasi

    dimana kesalahan dapat terjadi. Konsentrasi

    H2O2di dalam alat atomizerdan dalam wadah

    terbuka tidak dapat diprediksi dan beberapa

    masalah juga diketahui ikut berkontribusipada

    masalah ini. H2O2tertinggal dalam alat atomizer

    sampai beberapa hari diantara waktu

    pengepakan. Wadah H2O2 tidak selalu

    digunakan berurutan, sebagian dibiarkan

    terbuka dan tidak digunakan dalam waktu yang

    lama. Wadah tersebut kemudian disimpan pada

    suhu ruang setelah dibukan dan beberapa

    mungin telah terkontaminasi dengan partikel di

    udara yang mempercepat kerusakan H2O2

    Rekomendasi yang dihasilkan dari penyelidikan

    tersebut adalah bahwa:

    • H2O2 yang baru harus digunakan pada

    setiap awal proses pengemasan

    • Hanya satu wadah stok H2O2yang boleh

    dibuka satu kali saja dan disimpan dalam

    keadaan beku, dengan ketentuan H2O2

    yang tersisa dibung setelah 14 hari

    • Perhatian harus diberikan saat memisahkan

    benda asing dari wadah H2O2 yang terbuka

    dan dari alat atomizer

  • PANDUAN PENILAIAN

    Sebagai kesimpulannya, sifat perusahaan yang

    tidak mentolerir sekecil apapun kesalahan

    produk dan kompetensi petugas teknis untuk

    menyelidiki aliran produksi telah membuahkan

    hasil, yaitu meningkatnya mutu produk tanpa

    biaya yang signifikan.

    Batasan Variabel

    BATASAN VARIABEL

    Batasan variabel berhubungan dengan unit kompetensi secara

    keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk lingkungan kerja dan situasi

    yang berbeda yang dapat mempengaruhi unjuk kerja. Tulisan bercetak

    tebal dengan huruf miring, jika digunakan dalam kriteria unjuk kerja

    diuraikan dibawah ini. Kondisi penting operasi yang mungkin ada pada

    pelatihan dan asesmen (tergantung dari situasi kerja, kebutuhan kandidat,

    aksesibilitas item, dan industri lokal dan kontek regional) juga dapat

    dimasukkan

    Standar, norma,

    prosedur dan/ atau

    persyaratan

    perusahaan

    Standar, norma, prosedur, dan/atau

    persyaratan perusahaan dapat berupa:

    • Standar Nasional dan internasional seperti:

    • Australian and international standards,

    such as:

    • ISO 17025-2005 General requirements for

    the competence of testing and calibration

    laboratories

    • ISO 10005:2006 Quality management

    systems - Guidelines for quality plans

    • ISO 10012:2004 Measurement management

    systems - Requirements for measurement

    processes and measuring equipment

  • BATASAN VARIABEL

    • ISO 9000 :2008 Quality management

    systems

    • AS 1199 Sampling procedures and tables for

    inspection by attributes

    • BS 5750 Quality systems

    • Australian code of good manufacturing

    practice for medicinal products (GMP)

    • Persyaratan/standar spesifik dari pelanggan

    • Spesifikasi produk dari perusahaan dan

    pelanggan

    • Persyaratan program akreditasi Komite

    Akreditasi Nasional

    • Panduan Dewan Kesehatan dan Penelitian

    Medis Nasional (NHMRC)

    • Peraturan dan panduan pengukuran

    nasional

    • Principles of good laboratory practice (GLP)

    • Prosedur dan panduan mutu

    • Therapeutic Goods Regulations 1009

    Prosedur pengendalian

    mutu

    Prosedur pengendalian mutu dapat berupa:

    • Standar yang ditetapkan oleh pemerindah

    dan badan perizinan

    • Prosedur mutu perusahaan

    • Bekerja sesuai dengan permintaan

    pelanggan atau batch card dan prosedur

    mutu yang terkait

    • Checklist untuk memonitor perkembangan

    pengerjaan terhadap waktu yang telah

    disepakati, biaya, dan standar mutu

    • Persiapan perencanaan pengambilan contoh

  • BATASAN VARIABEL

    • Penggunaan hold point untuk mengevaluasi

    kesesesuaian

    • Penggunaan rencana inspeksi dan pengujian

    untuk memeriksa kesesuaian;

    Metode analisa

    statistik

    Metode analisa statistik dapat berupa:

    • Means

    • Median

    • Modus

    • Ranges

    • Sandar Deviasi

    • Prosedur pengambilan contoh statistik

    Teknik pemecahan

    masalah

    Teknik pemecahan masalah dapat berupa:

    • Mengidentifikasi input dan output

    • Mengurutkan proses

    • Mengidentifikasi dan menyaring langkah-

    langkah permasalahan

    • Menganalisa akar permasalahan

    • Menerapkan strategi pencegahan

    Peralatan dan teknik

    pengembangan mutu

    Peralatan dan teknik pengembangan mutu

    dapat berupa:

    • Run chart, control chart, histogram, dan

    scattergram untuk menyediakan data

    pengendalian mutu rutin

    • Rencanakan, lakukan, periksa, bertindak

    (PDCA)

    • Diagram tulang ikan Ishikawa dan diagram

    sebab akibat

    • Pohon logika

    • Analisa persamaan/perbedaan

  • BATASAN VARIABEL

    • Grafik dan analisa Pareto Analisa medan

    gaya/kekuatan kelemahan peluang dan

    ancaman (SWOT)

    Prinsip energi yang

    berkelanjutan dan cara

    kerjanya

    Prinsip energi yang berkelanjutan dan cara kerja

    dapat mencakup:

    • Memeriksa cara kerja yang menggunakan

    tenaga listrik berlebih

    • Mematikan peralatan ketika tidak

    digunakan

    • Membersihkan saringan secara rutin

    • Mengisolasi ruangan dan gedung untuk

    mengurangi pemakaian energi

    • Mendaur ulang dan memakai kembali

    material jika memungkinkan

    • Meminimalisir limbah proses

    Komunikasi Komunikasi dapat melibatkan:

    • Penyelia, manajer, dan manajer mutu

    • Personil administrasi, laboratorium, dan

    produksi

    • Kontraktor internal/external, pelanggan,

    dan supplier

    Pelaporan Pelaporan dapat berupa:

    • Respon verbal

    • Data entry kepada laboratorium atau

    database perusahaan

    • Laporan tertulis singkat dengan

    menggunakan format dari perusahaan

    Peluang

    pengembangan mutu

    Peluang pengembangan mutu dapat mencakup

    pengembangan pada:

    • Proses produksi

    • Prosedur pembersihan

  • BATASAN VARIABEL

    • Pengurangan limbah atau re-work

    • Tata ruang laboratorium dan alur kerja

    • Prosedur keamanan

    • Komunikasi dengan pelangan

    • Metode untuk pengujian sampel dan

    perekaman data

    Persyaratan

    Manajemen Kesehatan

    dan Keselamatan Kerja

    (K3) Dan Lingkungan

    Persyaratan Manajemen K3 dan lingkungan:

    • Semua kegiatan harus sesuai dengan K3

    Perusahaan dan persyaratan manajemen

    lingkungan, yang mungkin saja

    diberlakukan sesuai peraturan

    Negara/wilayah atau federasipersyaratan ini

    tidak boleh dikompromikan.

    • Semua kegiatan menganggap adanya

    potensi bahaya dari sampel dan

    memerlukan standar pencegahan yang

    ditetapkan

    • Jika relevan, pengguna sebaiknya

    mengakses dan menerapkan pemahaman

    industri yang mutahir dalam pengendalian

    infeksi yang dikeluarkan oleh Kementerian

    Kesehatan dan Dinas Kesehatan

    Sektor Unit

    Pemeliharaan

  • KODE UNIT : MSL944001A

    JUDUL UNIT : Memelihara keselamatan kerja di laboratorium /

    lingkungan kerja

    DESKRIPSI

    UNIT

    : Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk

    memantau dan memelihara program Kesehatan dan

    Keselamatan Kerja (K3) dan lingkungan dalam area

    kerja dimana seseorang memiliki tanggung jawab

    sebagai penyelia terhadap yang lainnya.

    PENERAPAN

    UNIT

    : Unit kompetensi ini berlaku untuk teknisi

    laboratorium, teknisi senior dan manajer laboratorium

    di semua sektor industri. Perwakilan industri telah

    menyediakan studi kasus untuk menggambarkan

    aplikasi praktis dari unit kompetensi ini dan

    menunjukkan keterkaitannya dalam pengaturan

    tempat kerja. Studi kasus dapat dilihat di bagian akhir

    unit kompetensi pada bagian “praktek kompetensi”

    Informasi lisensi/peraturan

    Tidak berlaku

    Informasi kelayakan kerja

    Unit ini berisi kelayakan kerja.

    Pra-Syarat

    Unit pra syarat

  • Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja

    ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

    1. Melaksanakan semua

    pekerjaan dengan

    aman

    1.1 Cara kerja yang telah ditentukan dan alat

    pelindung diri digunakan untuk

    memastikan keselamatan diri dan

    personil laboratorium lainnya.

    1.2 Peralatan, bahan dan reagen

    dibersihkan, dirawat, dan disimpan

    sesuai kebutuhan.

    1.3 Limbah yang ditimbulkan dan dampak

    lingkungannya diminimalisasi.

    1.4 Limbah laboratorium/limbah berbahaya

    dimusnahkan secara aman.

    2. Memastikan bahwa

    personil lain di dalam

    grup kerja mampu

    menerapkan cara

    kerja yang aman

    2.1 Kontrol bahaya dan pakaian serta alat

    pelindung diri yang sesuai dengan

    persyaratan kerja dipastikan tersedia

    dan berfungsi.

    2.2 Informasi terkini tentang kebijakan,

    prosedur dan program K3 dan

    lingkungan tersedia dan

    dikomunikasikan kepada personil lain.

    2.3 Identifikasi bahaya dan control measure

    yang terkait dengan tanggung jawab

    kerja dipastikan telah diketahui oleh

    personil di lingkungan kerja.

    2.4 Dukungan diberikan kepada personil di

    lingkungan kerja untuk menerapkan

    prosedur yang mendukung keselamatan.

    2.5 Kebutuhan pelatihan diidentifikasi dan

    dipersiapkan sesuai dengan level

    tanggung jawab.

  • 3. Memantau ketaatan

    terhadap cara kerja

    yang aman di

    lingkungan kerja

    3.1 Prosedur perusahaan dipastikan telah

    ditentukan, didokumentasikan dan

    ditaati dengan jelas.

    3.2 Segala bentuk penyimpangan dari

    prosedur yang ditetapkan diidentifikasi,

    dan dilaporkan serta diatasi sesuai level

    tanggung jawab.

    3.3 Perilaku pribadi dipastikan sesuai

    dengan kebijakan dan prosedur

    perusahaan.

    3.4 Personil lain dimotivasi dan dipantau

    untuk mengidentifikasi dan melaporkan

    bahaya di lingkungan kerja.

    3.5 Kondisi dan tindak lanjut dipantau

    untuk memastikan bahwa standar

    pemeliharaan di wilayah kerja terjaga.

    4. Berpartisipasi dalam

    proses manajemen

    risiko

    4.1 Setiap bahaya yang teridentifikasi dan

    kekurangan yang ada dalam

    pengendalian risiko dilaporkan dan

    ditangani sesuai dengan level tanggung

    jawab dan prosedur perusahaan.

    4.2 Partisipasi dalam kajian risiko dilakukan

    untuk mengidentifikasi dan menganalisa

    risiko.

    4.3 Dukungan terhadap penerapan prosedur

    diberikan untuk mengendalikan risiko

    (berdasarkan hirarki kendali).

    4.4 Perekaman insiden di lingkungan kerja

    dan dokumen lain yang diperlukan

    dipastikan telah dilengkapi secara akurat

    dan dipelihara sesuai dengan prosedur

  • perusahaan dan persyaratan perundang-

    undangan.

    5. Mendukung

    penerapan

    pengaturan yang

    partisipatif

    5.1 Pemberian informasi dan konsultasi

    dilakukan dengan kelompok kerja

    tentang permasalahan K3 dan

    lingkungan yang terkait dengan fungsi

    kerja.

    5.2 Hasil konsultasi mengenai permasalahan

    K3 dan lingkungan dilaporkan kembali

    pada kelompok kerja.

    5.3 Hal-hal yang berkaitan dengan K3 dan

    Lingkungan ditangani atau dirujuk ke

    personil yang tepat.

    6. Mendukung

    penerapan prosedur

    situasi darurat dalam

    kelompok kerja

    6.1 Prosedur perusahaan untuk menangani

    insiden dan keadaan darurat dipastikan

    tersedia dan diketahui oleh kelompok

    kerja.

    6.2 Proses untuk memastikan bahwa

    personil lain di lingkungan kerja dalam

    merespon insiden dan keadaan darurat

    dapat diterapkan dengan tepat.

    6.3 Partisipasi, seperti yang dipersyaratkan,

    dilakukan dalam penyelidikan insiden

    berbahaya untuk mengidentifikasi

    penyebabnya.

    Keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    KETERAMPILAN DAN PENGETAHUAN YANG DIPERLUKAN

    Bagian ini menjelaskan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan

    untuk unit ini.

    Keterampilan yang diperlukan

    Keterampilan yang diperlukan termasuk:

  • • Melaksanakan semua pekerjaan dengan aman

    • Mengikuti prosedur untuk identifikasi bahaya dan pengendalian risiko

    • Memastikan personil lain dalam tim mampu menerapkan cara kerja

    yang aman

    • Menyiapkan laporan singkat untuk berbagai kelompok sasaran,

    termasuk komite kesehatan dan keselamatan kerja (K3), perwakilan

    K3, manajer dan penyelia

    Pengetahuan yang diperlukan

    Pengetahuan yang diperlukan termasuk:

    • Definisi bahaya, bahaya fisik, risiko dan manajemen risiko

    • Bahaya yang umum ditemukan di area kerja dan pengendalian risiko

    standar

    • Sekumpulan tanda, simbol dan sinyal yang berkaitan dengan K3

    • Lokasi dan kegunaan alat pelindung diri dan peralatan kontrol darurat

    / bahaya di area kerja, termasuk fasilitas pertolongan pertama dan

    personilnya

    • Menggunakan, merawat dan menyimpan persyaratan untuk pakaian

    pelindung diri dan peralatan yang digunakan di area kerja

    • Peran dan tanggung jawab di dalam undang-undang K3 untuk

    pengusaha dan karyawan, termasuk penyelia dan kontraktor

    • Persyaratan untuk rekaman pencatatan yang membahas K3, privasi

    dan peraturan lainnya yang relevan

    • Prinsip dan praktek manajemen K3 yang efektif, termasuk identifikasi

    bahaya, kajian risiko dan pengendalian risiko

    • Hirarki control Prosedur perusahaan untuk manajemen K3 dan

    lingkungan

    • Personil kunci dalam struktur manajemen perusahaan dan sistem

    manajemen K3

    • Sumber informasi K3, termasuk konsultan tenaga ahli

    • Unsur-unsur sistem manajemen K3 yang meliputi bagian dari sistem

    manajemen perusahaan secara keseluruhan untuk mengembangkan,

  • melaksanakan, mengkaji ulang dan mempertahankan kegiatan untuk

    mengelola risiko K3 yang terkait dengan bisnis mereka

    • Bagaimana karakteristik dan komposisi tenaga kerja berdampak pada

    manajemen K3

    Panduan penilaian

    PANDUAN PENILAIAN

    Panduan penilaian memberikan petunjuk tentang asesmen dan harus

    dibaca dalam kaitannya dengan kriteria unjuk kerja, keterampilan dan

    pengetahuan yang diperukan, batasan variabel dan pedoman asesmen

    untuk paket pelatihan.

    Tinjauan asesmen

    Aspek penting dalam

    asesmen dan bukti

    yang diperlukan untuk

    menunjukkan

    kompetensi pada unit

    ini

    Asesor harus memastikan bahwa kandidat

    dapat:

    • Bekerja dengan aman setiap saat;

    • Memastikan personil lain dalam kelompok

    kerja bekerja dengan aman dan mengikuti

    kebijakan dan prosedur K3 dan lingkungan

    untuk identifikasi bahaya dan pengendalian

    risiko;

    • Mengkomunikasikan permasalahan K3 dan

    lingkungan dengan personil yang ditunjuk;

    • Memastikan bahwa prosedur perusahaan

    untuk menangani insiden dan keadaan

    darurat tersedia dan diketahui oleh

    kelompok kerja;

    • Berkomunikasi secara efektif dengan

    personil di semua tingkatan dalam

    perusahaan dan tenaga ahli K3;

    • Menyiapkan laporan singkat untuk berbagai

    kelompok sasaran.

  • PANDUAN PENILAIAN

    Konteks dan sumber

    daya spesifik untuk

    asesmen

    Unit kompetensi ini diases di tempat kerja atau

    disimulasikan sesuai lingkungan kerja. Sumber

    daya dapat termasuk:

    • Lingkungan kerja, peralatan dan

    bahanbahan di laboratorium/ lapangan

    • Alat pelindung diri dan peralatan

    keselamatan

    • Sistem manajemen K3, kebijakan dan

    prosedur perusahaan

    Metode asesmen Metode asesmen yang disarankan:

    • Umpan balik dari rekan sejawat dan penyelia

    • Kaji ulang dokumentasi yang disiapkan oleh

    kandidat, seperti laporan komite K3, laporan

    kajian risiko dan insiden

    • Pertanyaan tertulis dan/atau lisan untuk

    mengases pengetahuan dasar mengenai

    prinsip dan praktek manajemen K3 serta

    sistem manajemen K3, kebijakan dan

    prosedur K3 perusahaan yang efektif

    • Pengamatan terhadap kandidat yang

    menyiapkan dan melaksanakan serangkaian

    tugas kerja

    Dalam semua kasus, asesmen terhadap praktek

    harus didukung oleh pertanyaan untuk menilai

    pengetahuan dasar dan aspek-aspek

    kompetensi yang sulit untuk dinilai secara

    langsung.

    Jika memungkinkan, penyesuaian harus dibuat

    untuk situasi lingkungan kerja dan pelatihan

  • PANDUAN PENILAIAN

    agar dapat mengakomodasi suku, umur, jenis

    kelamin, demografi dan disabilitas.

    Apabila diperlukan, akses harus tersedia untuk

    dukungan pembelajaran dan/atau asesmen

    yang tepat.

    Tuntutan bahasa, membaca dan menghitung

    dari asesmen tidak boleh lebih besar dari yang

    dibutuhkan untuk melakukan unit kompetensi

    di dalam lingkungan kerja.

    Praktek kompetensi Perwakilan industri telah memberikan studi

    kasus di bawah ini untuk menggambarkan

    aplikasi praktis dari unit kompetensi ini dan

    untuk menunjukkan relevansinya dalam

    pengaturan tempat kerja.

    Pendidikan

    Seorang staf teknis yang bekerja untuk jurusan

    biologi sebuah universitas membantu

    mahasiswa honours dan mahasiswa tahun akhir

    di tingkat sarjana untuk melakukan eksperimen

    sendiri. Para mahasiswa mendiskusikan

    pekerjaan teknis apa yang ingin mereka lakukan

    dengan staf teknis serta reagen dan peralatan

    apa yang akan dibutuhkan. Staf teknis

    menyediakan MSDS dan informasi lainnya

    kepada mahasiswa. Staf tersebut juga

    melakukan kajian risiko untuk mengidentifikasi

    dan menganalisa risiko, memilih kontrol yang

    tepat dan menjabarkan proses manajemen risiko

    yang akan digunakan. Dalam beberapa kasus,

    toksisitas campuran dan limbah yang dihasilkan

  • PANDUAN PENILAIAN

    selama eksperimen dapat menimbulkan tingkat

    risiko yang tidak dapat diterima dan staf teknis

    akan menyarankan alternatif yang lebih aman.

    Batasan Variabel

    BATASAN VARIABEL

    Batasan variabel berhubungan dengan unit kompetensi secara

    keseluruhan. Hal ini memungkinkan untuk lingkungan kerja dan situasi

    yang berbeda yang dapat mempengaruhi unjuk kerja. Tulisan bercetak

    tebal dengan huruf miring, jika digunakan dalam kriteria unjuk kerja

    diuraikan dibawah ini. Kondisi penting operasi yang mungkin ada pada

    pelatihan dan asesmen (tergantung dari situasi kerja, kebutuhan kandidat,

    aksesibilitas item, dan industri lokal dan kontek regional) juga dapat

    dimasukkan

    Standar, norma,

    prosedur dan/ atau

    persyaratan

    perusahaan

    Standar, norma, prosedur dan/atau persyaratan

    perusahaan dapat mencakup :

    • Standar nasional dan internasional, seperti:

    • Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun

    2001 tentang Pengelolaan Bahan

    Berbahaya dan Beracun

    • WHO Third Edition 2004 Laboratory

    biosafety manual

    • SNI ISO/IEC 17025:2008 Persyaratan

    umum untuk kompetensi laboratorium

    pengujian dan laboratorium kalibrasi

    • WHO handbook Good Laboratory Practices

    (GLP) Quality Practices for regulated

    Nonclinical Research and Development 2009

  • BATASAN VARIABEL

    • SNI 19-14001-2005 Sistem manajemen

    lingkungan - Persyaratan dan panduan

    penggunaan

    • Indonesian Technical Verification – List of

    Dangerous Goods

    • UU No. 16 tahun 1992 tentang karantina

    hewan, ikan dan tumbuhan

    • PP No. 26 Tahun 2002 tentang Keselamatan

    Pengangkutan Zat Radio Aktif

    • PP no 21 Tahun 2005 tentang keamanan

    hayati produk rekayasa genetik

    • Permenperin No. 23 Tahun 2013 tentang

    perubahan atas permenperin no. 87 tahun

    2009 tentang sistem harmonisasi global

    klasifikasi dan label pada bahan kima

    • Standar nasional kesehatan dan

    keselamatan kerja (K3) dan codes of practice

    sesuai PP No. 50 Tahun 2012 tentang

    Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja

    Potensi Bahaya • Potensi bahaya dapat termasuk:

    • Sengatan listrik

    • Organisme mikrobiologi dan agen yang

    terkait dengan tanah, udara, air, darah dan

    produk darah, serta jaringan manusia atau

    hewan dan cairan

    • Radiasi sinar matahari, debu dan kebisingan

    • Bahan kimia, seperti asam, logam berat,

    pestisida, dan hidrokarbon

    • Aerosol dari tabung sentrifugal yang rusak

    dan pipet

  • BATASAN VARIABEL

    • Radiasi, seperti alpha, beta, gamma, sinar-X

    dan neutron

    • Benda tajam, peralatan gelas yang pecah

    dan perkakas tangan

    • Cairan yang mudah terbakar

    • Cryogenics, seperti es kering dan nitrogen

    cair

    • Cairan bertekanan, seperti uap, hidrogen

    dalam kromatografi cair gas asetilena dan

    dalam spektrometri serapan atom

    • Sumber api

    • Proses pengabuan bersuhu tinggi

    • Kendala atau gangguan layanan

    • Sindrom kerja berlebihan, terpeleset,

    tersandung dan jatuh

    • Penanganan manual, bekerja di ketinggian

    dan bekerja di ruang tertutup

    • Hancur, terbelit dan luka yang terkait

    dengan mesin yang bergerak atau benda

    jatuh

    • Pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan

    • Penanganan kendaraan dan perahu

    • Faktor-faktor, seperti praktek kerja yang

    tidak mencukupi, kurangnya pelatihan atau

    faktor kelelahan bukan merupakan bahaya

    tapi kondisi yang dapat berakibat hilangnya

    kendali terhadap bahaya dan menyebabkan

    cedera atau kerusakan.

    Penanganan Bahaya Penanganan bahaya dapat termasuk:

    • Pelaporan bahaya dan insiden serta

    prosedur investigasi

  • BATASAN VARIABEL

    • Eliminasi

    • Substitusi, seperti kajian sifat zat atau

    proses yang digunakan

    • Isolasi:

    • Penggunaan peralatan yang tepat,

    seperti wadah Biohazard, Laminar Flow

    Cabinets, lemari Biohazard Kelas I, II dan

    III

    • Laboratorium physical containment

    Kelas PCII, PCIII, dan PCIV

    • Keteknikan (engineering)

    • Prosedur administrasi, seperti:

    • Memastikan akses untuk layanan titik

    penutupan (service shut-off points)

    • Mengenali dan mengamati peringatan

    bahaya dan sinyal keselamatan

    • Pelabelan sampel, reagen, sampel aliquot

    dan bahan berbahaya

    • Penanganan dan penyimpanan semua

    bahan dan peralatan berbahaya sesuai

    dengan pelabelan, MSDS dan instruksi

    pabrik

    • Mengidentifikasi dan melaporkan

    masalah pengoperasian atau kerusakan

    peralatan

    • Membersihkan dan mendekontaminasi

    peralatan dan area kerja secara teratur

    menggunakan prosedur yang

    direkomendasikan

    • Menerapkan prosedur containment

  • BATASAN VARIABEL

    • Mengikuti prosedur penanganan manual

    yang telah ditentukan untuk tugas-tugas

    yang melibatkan penanganan manual

    • Menggunakan peralatan dan prosedur

    yang tepat untuk menghindari

    kontaminasi diri dan kontaminasi

    lainnya

    • Mengikuti langkah - langkah

    pengendalian risiko untuk

    meminimalisasi bahaya lingkungan

    • Penggunaan praktek-praktek yang

    meminimalisasi limbah

    • Melaporkan kepada personil yang tepat

    mengenai emisi yang abnormal,

    pembuangan dan kontaminan udara,

    seperti kebisingan, cahaya, bahan padat,

    cairan, air/ air limbah, gas, asap, uap,

    bau dan partikel

    • Meminimalkan paparan radiasi, seperti

    laser, elektromagnetik dan ultraviolet

    • Penggunaan MSDS

    • Penggunaan sekumpulan sinyal,

    hambatan dan tanda isolasi layanan

    • Penggunaan peralatan pelindung diri,

    seperti helm, pelindung pendengaran,

    lotion tabir surya, sarung tangan,

    kacamata keselamatan, kacamata,

    pelindung wajah, baju pelindung, gaun,

    baju setelan, respirator dan sepatu

    keselamatan

  • BATASAN VARIABEL

    Kebijakan, prosedur

    dan program

    perusahaan yang

    meliputi hal-hal yang

    secara langsung atau

    tidak langsung

    mencakup

    permasalahan K3 dan

    lingkungan

    Kebijakan, prosedur dan program perusahaan

    yang meliputi hal-hal yang secara langsung atau

    tidak langsung mencakup permasalahan K3 dan

    lingkungan, seperti:

    • Pengukuran bahaya dan pengendaliannya

    • Minimalisasi ancaman terhadap lingkungan

    • Minimalisasi pembuangan limbah

    • Standar prosedur operasi (SOP), instruksi

    kerja, buku panduan laboratorium, operator

    dan pengoperasian pabrik

    • Keselamatan, situasi darurat, kebakaran

    dan insiden lainnya

    • Pemilihan dan penggunaan pakaian

    pelindung diri dan peralatan

    • Pelaporan bahaya dan insiden

    • Konsultasi dan pemecahan masalah

    • Manajemen risiko

    • Buku pedoman kontraktor dan karyawan

    • Formula dan lembaran seri produksi

    • Codes of practice dan panduan industri

    Kajian risiko Kajian risiko termasuk:

    • Menganalisa risiko

    • Mengidentifikasi faktor-faktor yang

    mempengaruhi risiko dan cakupan

    kemungkinan konsekuensi yang

    ditimbulkan

    • Keefektifan kontrol yang ada

    • Kemungkinan setiap konsekuensi dengan

    mempertimbangkan level paparan dan

    bahaya

  • BATASAN VARIABEL

    • Menggabungkan hal-hal tersebut dengan

    cara tertentu untuk mendapatkan level

    risiko

    • Perbandingan dari risiko yang ditentukan

    dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya

    untuk toleransi (atau serendah mungkin

    yang bisa dicapai) dan penentuan tingkat

    risiko berikutnya memerlukan kontrol

    Hirarki kontrol Hirarki kontrol termasuk:

    • Urutan pilihan untuk pengukuran

    pengendalian risiko dari yang paling disukai

    sampai yang paling tidak disukai, yaitu:

    • Risiko eliminasi

    • Substitusi dengan tingkat bahaya yang

    lebih rendah

    • Mengisolasi personil dari bahaya

    • Kontrol rekayasa

    • Menerapkan kontrol administratif

    (misalnya prosedur dan pelatihan)

    • Menggunakan alat pelindung diri

    Permasalahan K3 dan

    lingkungan

    Permasalahan K3 dan lingkungan dapat

    termasuk:

    • Identifikasi bahaya

    • Kajian risiko dan keputusan dalam

    pengukuran untuk mengendalikan risiko

    • Pengukuran penurunan risiko

    • Penerapan pengendalian

    • Investigasi cedera dan insiden

    • Bahaya yang tidak teratasi

    • Permasalahan dalam menerapkan

    pengendalian risiko

  • BATASAN VARIABEL

    • Insiden

    • Klarifikasi kebijakan atau prosedur

    Konsultasi dengan

    kelompok kerja

    mengenai

    permasalahan K3 dan

    lingkungan

    Konsultasi dengan kelompok kerja mengenai

    permasalahan K3 dan lingkungan dapat

    melibatkan:

    • Mengikuti prosedur K3 dan pengukuran

    kendali risiko terhadap lingkungan

    • Sesi informasi mengenai permasalahan yang

    ada atau permasalahan baru

    • Pertemuan di antara atasan dan karyawan

    atau perwakilan

    • Akses ke informasi tempat kerja yang

    relevan

    • Penggunaan bahasa yang jelas dan dapat

    dipahami

    • Perlengkapan untuk personil yang tidak

    berbahasa Inggris

    • Perlengkapan untuk personil tuna rungu

    • Pemahaman terhadap database dan

    software online untuk mengakses inventaris,

    manifest, dan informasi terkait bahan

    berbahaya

    • Pengaturan formal, seperti komite kesehatan

    dan keamanan, perwakilan kesehatan dan

    keamanan (bila ditunjuk)

    • Pengaturan informal, seperti toolbox meeting

    dan coffee break

    Insiden dan situasi

    darurat

    Insiden dan situasi darurat dapat termasuk:

    • Cedera dan kecelakaan kerja

    • Tumpahan bahan biologis dan kimia

    • Kebocoran radioaktif

  • BATASAN VARIABEL

    • Kebakaran

    • Ancaman bom

    • Ancaman keamanan

    Persyaratan

    manajemen Kesehatan

    dan Keselamatan Kerja

    (K3) dan lingkungan

    Persyaratan Manajemen K3 dan lingkungan:

    • Semua kegiatan harus mematuhi

    persyaratan manajemen K3 dan lingkungan

    yang dapat diberlakukan sesuai dengan

    peraturan perundangan negara/ wilayah,

    persyaratan ini tidak boleh dikompromikan.

    • Semua kegiatan menganggap adanya

    potensi bahaya alami dari contoh dan

    memerlukan standar pencegahan yang akan

    diterapkan

    • Bila relevan, pengguna sebaiknya

    mengakses dan menerapkan pemahaman

    industri yang mutakhir dalam pengendalian

    infeksi yang dikeluarkan oleh National

    Health and Medical Research Council

    (NHMRC) dan kementerian kesehatan dan

    dinas kesehatan

    Sektor Unit

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja