dokter keluarga

16
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya Hermawan, 2008). Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002). Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. PengertianTerapi Terapi berasal dari bahasa Inggris yang asal katanya ialah "therapy yang berarti terapi, pengobatan." Sedangkan menurut bahasa Arab terapi sepadan dengan kata "Syafa- Yasyfi- Syifaan, yang berarti pengobatan, mengobati, menyembuhkan." Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terapi berarti "usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit." Didalam Kamus Ilmu-ilmu Sosial juga ditemui kata therapy yang berarti "perlakuan atau cara-cara menyembuhkan penyakit yang diderita oleh seorang individu." Selanjutnya dalam Kamus Lengkap Psikologi kata therapy berarti "suatu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan satu kondisi patologis." Adapun pengertian terapi secara terminologi yang dikemukakan oleh para ahli antara lain adalah: Kartini Kartono mengatakan "Terapi ialah metode penyembuhan dari gangguan-gangguan kejiwaan." Pengertian Klaim Beberapa Kepustakaan Indonesia Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wjs Purwodarminta: Klaim (N) Adalah Tuntutan Atas Suatu Fakta Bahwa Seorang Berhak (Ut Memiliki Atau Mempunyai) Atas Sesuatu Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu-ZainKlaim : Tuntutan Atas Sesuatu Yang Dianggap Menjadi Hak; Tuntutan Atas Sesuatu Yang Dianggap Menyalahi Perjanjian Tau Kontrak. Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer, Peter Salim, Yenny Salim, Klaim (N) : Tuntutan Pengakuan Bahwa Seseorang Berhak Memiliki Atas Sesuatu.

Transcript of dokter keluarga

Page 1: dokter keluarga

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values (Kertajaya Hermawan, 2008). Proses pembentukannya bersifat horisontal karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002). Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi.

PengertianTerapiTerapi berasal dari bahasa Inggris yang asal katanya ialah "therapy yang berarti terapi, pengobatan." Sedangkan menurut bahasa Arab terapi sepadan dengan kata "Syafa- Yasyfi- Syifaan, yang berarti pengobatan, mengobati, menyembuhkan." Kemudian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terapi berarti "usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit; pengobatan penyakit; perawatan penyakit." Didalam Kamus Ilmu-ilmu Sosial juga ditemui kata therapy yang berarti "perlakuan atau cara-cara menyembuhkan penyakit yang diderita oleh seorang individu." Selanjutnya dalam Kamus Lengkap Psikologi kata therapy berarti "suatu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan satu kondisi patologis."  

Adapun pengertian terapi secara terminologi yang dikemukakan oleh para ahli antara lain adalah:Kartini Kartono mengatakan "Terapi ialah metode penyembuhan dari gangguan-gangguan kejiwaan."

Pengertian Klaim Beberapa Kepustakaan Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wjs Purwodarminta: Klaim (N) Adalah Tuntutan Atas Suatu Fakta Bahwa Seorang Berhak (Ut Memiliki Atau Mempunyai) Atas Sesuatu

Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu-ZainKlaim : Tuntutan Atas Sesuatu Yang Dianggap Menjadi Hak; Tuntutan Atas Sesuatu Yang Dianggap Menyalahi Perjanjian Tau Kontrak.

Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer, Peter Salim, Yenny Salim, Klaim (N) : Tuntutan Pengakuan Bahwa Seseorang Berhak Memiliki Atas Sesuatu.

Pengertian Klaim Barat Versus Indonesia

1. Dunia Barat

Dari Beberapa Tulisan Dapat Disimpulkan Bahwa Hampir Semua Batasan Dari Kepustakaan Barat Menyatakan Bahwa Klaim Adalah Suatu Permintaan (Demand) Dan Bukan Tuntutan, Ini Adalah Pengertian Yang Benar (Yasin, N)

Page 2: dokter keluarga

agnilia.multiply.com/journal

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinyu, menutamakan pencegahan, koordinatif, mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi keterampilan dan keilmuan yang mapan. Pelayanan Dokter Keluarga melibatkan Dokter Keluarga (DK) sebagai penyaring di tingkat primer, dokter Spesialis (DSp) di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan pihak pendana yang kesemuanya bekerja sama dibawah naungan peraturan dan perundangan. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya.

Dokter Keluarga Menurut IDI yang ke-18

Dokter yang member pelayanan kesehatan yang berorientasi pada komunitas dengan titik berat keluarga sehingga dia tidak memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sbg bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tapi bila perlu aktif mengunjungi penderita / keluarganya

Ciri DK versi IDI

1. Melayani pasien tdak hanya sebagai individu tapi juga bagian dari keluarga2. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh (holistic) dan memberikan secara lengkap

dan sempurna, melebihi yang dikeluhkan3. Memberikan yankes dg tujuan utama meningkatkan derajat kesehatan, mencegah

penyakit, mengenal, serta mengiobati penyakit sedini mungkin4. Mengutamakan yankes sesuai dg kebtuhan5. Menyediakan diri sbg tempat yankes primer dan ikut bertanggung jawab pd yankes

lanjutan.

Tugas Dokter Keluarga:

1) Menyelenggarakan pelayanan primer secara paripurna menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan, 2) Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat, 3) Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit, 4) Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan keluarganya, 5) Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi, 6) Menangani penyakit akut dan kronik, 7) Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS, 8) Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS, 9) Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan, 10) Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya,

Page 3: dokter keluarga

11) Mengkordinasikan pelayanan yang diperlukan untuk kepentingan pasien, 12) Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar, 13) Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.

Wewenang Dokter Keluarga:

1) Menyelenggarakan Rekam Medis yang memenuhi standar, 2) Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi masyarakat, 3) Melaksanakan tindak pencegahan penyakit, 4) Mengobati penyakit akut dan kronik di tingkat primer, 5) Mengatasi keadaan gawat darurat pada tingkat awal, 6) Melakukan tindak prabedah, beda minor, rawat pascabedah di unit pelayanan primer, 7) Melakukan perawatan sementara, 8) Menerbitkan surat keterangan medis, 9) Memberikan masukan untuk keperluan pasien rawat inap, 10) Memberikan perawatan dirumah untuk keadaan khusus.

Kompetensi Dokter Keluarga:

Dokter keluarga harus mempunyai kompetensi khusus yang lebih dari pada seorang lulusan fakultas kedokteran pada umumnya. Kompetensi khusus inilah yang perlu dilatihkan melalui program perlatihan ini. Yang dicantumkan disini hanyalah kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap Dokter Keluarga secara garis besar. Rincian memgenai kompetensi ini, yang dijabarkan dalam bentuk tujuan pelatihan, akan tercantum dibawah judul setiap modul pelatihan yang terpisah dalam berkas tersendiri karena akan lebih sering disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.

a) Menguasai dan mampu menerapkan konsep operasional kedokteran keluarga,

b) Menguasai pengetahuan dan mampu menerapkan ketrampilan klinik dalam pelayanan kedokteran keluarga,

c) Menguasai ketrampilan berkomunikasi,

menyelenggarakan hubungan profesional dokter- pasien untuk :

(a) Secara efektif berkomunikasi dengan pasien dan semua anggota keluarga dengan perhatian khusus terhadap peran dan risiko kesehatan keluarga,

(b) Secara efektif memanfaatkan kemampuan keluarga untuk berkerjasana menyelesaikan masalah kesehatan, peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pengawasan dan pemantauan risiko kesehatan keluarga,

(c) Dapat bekerjasama secara profesional secara harmonis dalam satu tim pada penyelenggaraan pelayanan kedokteran/kesehatan.

Page 4: dokter keluarga

A. Memiliki keterampilan manajemen pelayanan kliniks.

a) Dapat memanfaatkan sumber pelayanan primer dengan memperhitungkan potensi yang dimiliki pengguna jasa pelayanan untuk menyelesaikan. masalahnya, b) Menyelenggarakan pelayan kedokteran keluarga yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan.

B. Memberikan pelayanan kedokteran berdasarkan etika moral dan spritual.

C. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang pengelolaan pelayanan kesehatan termasuk sistem pembiayaan (Asuransi Kesehatan/JPKM).

Klinik dokter Keluarga ( KDK )

a) Merupakan klinik yang menyelenggarakan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK),

b) Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum. (terletak di tempat strategis),

c) Mempunyai bangunan yang memadai,

d) Dilengkapi dengan saraba komunikasi,

e) Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK,

f) Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan khusus pembantu KDK,

g) Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok.

h) Mempunyai izin yang berorientasi wilayah,

i) Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu, dan berkesinambungan,

j) Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur,

k) Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik ybs.

Sistem Pelayanan Dokter Keluarga ( SPDK )

Untuk menunjang tugas dan wewenang nya diperlukan Sistem Pelayanan Dokter Keluarga yang terdiri atas komponen :

a) Dokter keluarga yang menyelenggarakan pelayanan primer di klinik Dokter Keluarga (KDK),

b) Dokter Spesialis yang menyelenggarakan pelayanan sekunder di klinik Dokter Spesialis (KDSp),

Page 5: dokter keluarga

c) Rumah sakit rujukan,

d) Asuransi kesehatan/ Sistem Pembiayaan,

e) Seperangkat peraturan penunjang.

Dalam sistem ini kontak pertama pasien dengan dokter akan terjadi di KDK yang selanjutnya akan menentukan dan mengkoordinasikan keperluan pelayanan sekunder jika dipandang perlu sesuai dengan SOP standar yang disepakati. Pasca pelayanan sekunder, pasien segera dirujuk balik ke KDK untuk pemantauan lebih lanjut. Tata selenggarapelayanan seperti ini akan diperkuat oleh ketentuan yang diberlakukan dalam skema JPKM/asuransi.

JPKM

Untuk efisiensi pembiayaan dan menjaga mutu pelayanan dokter keluarga, ditetapkan JPKM. JPKM merupakan sistem pemeliharaan kesehatan menyeluruh yang terjamin mutunya dengan pembiayaan praupaya . uraian tentang JPKM mencakup sbb :

a) Latar belakang (masalah pelayanan dan pembiayaan kesehatan) JPKM dirumuskan sebagai upaya dirumuskan sebagai upaya Indonesia untuk mengatasi ancaman terhadap akses pelayanan kesehatan akibat kenaikan biaya kesehatan yang juga mengacam penurunan mutunya. Setelah bertahun-tahun terhadap pelbagai bentuk pemeliharaan kesehatan mancanegara, disadari bahwa pembayaran tunai langsung dari kocek konsumen atau pembayaran melalui pihak ketiga terhadap tagihan pemberi pelayanan kesehatan telah mendorong kenaikan biaya kesehatan . karena itu, dalam sitem JPKM dirumuskan keterlibatan masyarakat untuk membiayai kesehatan dengan iuran dimuka, keterlibatan pihak ketiga sebagai badan penyelenggara yang bertanggungjawab mengelola iuran secara efisien, keterlibatan sarana pelayanan kesehatan untuk melaksanakan layanan bermutu namun ekonomis (cost- effrctive) dengan pembayaran Pra-upaya, dan keterlibatan pemerintah sebagai badan pembina yang mengarahkan hubungan saling menguntungkan antar para pelaku JPKM tersebut. Dengan demikian, JPKM yang dalam UU No .23/1992 dinyatakan sebagai �suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna, berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin, serta dengan pembiayaan yang dilaksanakan secara pra- upaya, pada hakekatnya adalah sistem pemeliharaan kesehatan yang memadu kan penataan subsistem pelayanan dengan subsistem pembiayaan kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan menjaga mutu pelayanan dan mengendalikan biaya pelayanan sehingga tidak menghambat akses masyarakatb) Beberapa bentuk pembiayaan pemeliharaan kesehatan (tunai-langsung atau fee for service, asuransi ganti-rugi, asuransi dengan taguhan provider, pelayanan kesehatan terkendali (managed care). Dalam JPKM pelayanan kesehatan diselenggarakan oleh pelbagai sarana dan/atau penyelenggara Pemeluharaan Kesehatan atau pemberi Pelayanaan Kesehatan (PPK) yang dikontrak oleh Bapel serta dibayar secara pra-upaya. Dengan pembayaran secara pra-upaya, ppk didorong untuk merencanakan pelayanan kesehatan berdasarkan profil peserta dan efesiensi (cost- effectiveness), Hal ini akan

Page 6: dokter keluarga

mendorong penerapan standar pelayanan dan upaya jaga mutu yang akan memelihara dan meningkatkan taraf kesehatan peserta. c) JPKM sebagai bentuk pelayanan kesehatan terkendali di Indonesia (pengertian, para pelaku, tujuh jurus, program pengembangan : visi-misi-strategi-swot-tujuan-kegiatan-hasil-arah pengembangan selanjutnya). d) Peran dokter keluarga dalam JPKM (pelayanan tingkat pertama yang bermutu segai ujung tombak JPKM, health-resource-alocator terpecaya bagi keluarga).

PDKI

PDKI adalah Kepanjangan dari Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. Saat ini seluruh anggotanya adalah Dokter Praktik Umum (DPU) yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Semua anggota PDKI adalah anggota IDI. PDKI merupakan organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer. Anggota PDKI adalah semua dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer baik yang baru lulus maupun yang telah lama berpraktik sebagai Dokter Praktik Umum. PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI. Anggotanya beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis. Pada tahun 1986, menjadi anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA). Pada tahun 1990, setelah Kongres Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali, namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai organisasi dokter seminat. Pada tahun 2003, dalam Kogres Nasional di Surabaya, ditasbihkan sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum mempunyai kolegium yang berfungsi. Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke IDI dan MKKI. http://www.pdki.net/front.do

Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)

PDKI adalah Kepanjanganya adalah “Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia” Saat ini seluruh anggotanya adalah Dokter Praktik Umum (DPU) yang tersebar di seluruh

pelosok Indonesia. Jumlah anggota yang telah mendaftar sekitar 3000 orang. Semua anggota PDKI adalah anggota IDI.

PDKI merupakan organisasi profesi dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer.

Ciri dokter layanan primer adalah: (Goroll, 2006)

1. Menjadi kontak pertama dengan pasien2. Membuat diagnosis medis dan penangannnya, 3. Membuat diagnosis psikologis dan penangannya, 4. Memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang

dan berbagai stadium penyakit5. Mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan

prognosis, dan

Page 7: dokter keluarga

6. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku.

Setiap dokter yang menyelenggarakan pelayanan seperti di atas dapat menjadi anggota PDKI.

Anggota PDKI adalah semua dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer baik yang baru lulus maupun yang telah lama berpraktik sebagai Dokter Praktik Umum.Untuk mudahnya coba perhatikan Tabel-1 di bawah ini:

Tabel-1: Indikator seorang Dokter Layanan Primer

No Tugas/wewenang Pelaksanaan

1 Kontak pertama dengan pasien? Y/T

2 Kontak langsung dengan pasien? Y/T

3 Menangani semua macam penyakit? Y/T

4 Menangani semua gejala penyakit? Y/T

5 Menangani semua usia dan jenis kelamin? Y/T

6 Menyelengarakan pencegahan secara umum? Y/T

7 Melayani prosedur klinis layanan primer saja? Y/T

Jika jawabnya semua “Y” maka anda sebenarnya adalah Dokter Pelayanan Primer yang dibenarkan dan dianjurkan menerapkan prinsip kedokteran keluarga.

Khusus untuk dokter perusahaan/UGD/dsb mungkin perlu tambahan ilmu dan keterampilan menangani penyakit okupational/keadaan khusus yang sesuai.

Page 8: dokter keluarga

Dokter penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat primer termasuk:

Dokter (Praktik Umum) yang praktik pribadi Dokter Keluarga yang praktik pribadi Dokter layanan primer lainnya termasuk: Dokter Praktik Umum yang praktik solo Dokter (praktik umum) praktik bersama Dokter perusahaan Dokter bandara Dokter pelabuhan Dokter kampus Dokter pesantren Dokter haji Dokter Puskesmas Dokter yang bekerja di unit gawat darurat Dokter yang bekerja di Poliklinik Umum RS Dokter Praktik Umum yang bekerja di bagian pelayanan khusus misalnya Unit

Hemodialisis, PMI, dsb.

Sejarah PDKI

PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok Studi Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI. Anggotanya beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis.

Pada tahun 1986, menjadi anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA). Pada tahun 1990, setelah Kongres Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan Kongres

Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali, namanya diubah menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai organisasi dokter seminat.

Pada tahun 2003, dalam Kogres Nasional di Surabaya, ditasbihkan sebagai perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum mempunyai kolegium yang berfungsi.

Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke IDI dan MKKI.

1. KIKK

o Kepanjangannya adalah: Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga, dipilih dalam Kogres Nasional VII di Makassar 30 Agustus – 2 September 2006, dan telah dilaporkan ke PB IDI Pusat dan MKKI.

o Kolegium memang harus ada dalam sebuah organisasi profesi. Jadi PDKI harus mempunyai kolegium yang akan memberikan pengakuan kompetensi keprofesian kepada setiap anggotanya

o Dalam PDKI lembaga ini yang diangkat oleh kongres dan bertugas: A. Melaksanakan isi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta semua

keputusan yang ditetapkan kongres

Page 9: dokter keluarga

B. Mempunyai kewenangan menetapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sistem pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga

C. Mengkoordinasikan kegiatan kolegium kedokteran.D. Mewakili PDKI dalam pendidikan profesi bidang kedokteran keluargaE. Menetapkan program studi pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga beserta

kurikulumnyaF. Menetapkan kebijakan dan pengendalian uji kompetensi nasional pendidikan

profesi kedokteran keluargaG. Menetapkan pengakuan keahlian (sertfikasi dan resertifikasi)H. Menetapkan kebijakan akreditasi pusat pendidikan dan rumah sakit pendidikan

untuk pendidikan dokter keluargaI. Mengembangkan sistem informasi pendidikan profesi bidang kedokteran keluarga

Angota KIKK terdiri atas anggota PDKI yang dinilai mempunyai tingkat integritas dan kepakaran yang tinggi untuk menilai kompetensi keprofesian anggotanya

Atas anjuran dan himbauan IDI sebaiknya KIKK digabung dengan KDI karena keduanya menerbitan sertifikat kompetensi untuk Dokter Pelayanan Primer (DPP). Setelah melalui diskusi yang berkepanjangan akhirnya deuanya digabung dengan nama Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga (KDDKI) yang untuk sementara melanjutkan tugas masing-masing, unsur KDI memberikan sertifikat kepada dokter yang baru lulus sedangkan unsur KIKK memberikan sertifikat kompetensi (resertifikasi) kepada DPP yang akan mendaftar kembali ke KKI.

2. Dokter (Dokter Praktik Umum, DPU, ”General Practitioner”)

Dokter sering disebut ”Dokter Praktik Umum” (General Practitioner) yang disalah-kaprahkan menjadi ”Dokter Umum”Sebutan “Dokter Umum” sudah tidak digunakan lagi dan diganti dengan “Dokter Praktik Umum” (DPU) sesuai dengan keputusan Muktamar IDI di Malang tahun 2000

Dokter adalah gelar profesi bagi lulusan Fakultas Kedokteran dan atau Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD), yang menggunakan KIPDI I, II, dan sebelumnya

Pendidikan dokter sejak tahun 2005 telah berubah metodenya dari “Content Based Curriculum” yang bersifat “teacher centered” menjadi “Competency based Curriculum (KBK)” yang bersifat “student centered”. Isi kurikulum (bahan bahasan) tetap sama yaitu Ilmu Kedokteran Pelayanan Primer beserta kemajuan yang dicapai.

Seluruh isi KIPDI III selanjutnya menjadi bagian utama dan disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia sebagai “Standar Nasional Kurikulum Pendidikan Dokter”. Standar ini harus menjadi acuan utama kurikulum FK/PSPD dan menjadi 80% is kurikulum setiap FK/PSPD. Yang 20% lainnya berupa muatan local.

Kurun waktu pendidikan dokter juga berubah menjadi 5 tahun ditambah internsip 1 tahun.

Gelar dokter ini juga diberikan kepada lulusan Fakultas Kedokteran dan atau Program Studi Pendidikan Dokter yang menggunakan KBK sebelum dan sesudah internsip.

Dengan demikian, definisi “Dokter” adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi,

Page 10: dokter keluarga

golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral”. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar.

Secara singkat definisi “Dokter” adalah praktisi medis yang berpraktik sebagai DPU, dengan kewenangan sebatas pelayanan primer.

Khusus untuk lulusan KBK yang dalam praktinya menerapkan pendekatan kedokteran keluarga, boleh disebut “dokter keluarga” sekalipun belum bergelar profesi sebagai “Dokter Keluarga”.

Dengan kata lain, dalam praktiknya dokter menyelengarakan pelayanan kesehatan tingkat primer sebagai generalis atau Dokter Praktik Umum. Kewenangannya sebatas ”Basic Medical Doctor” versi ”World Federation of Medical Education 2003” yang di Indonesia diberi gelar ”Dokter” yang memperoleh sertifikat kompetensi dari Kolegium Dokter Indonesia dan dalam praktik bergelar DPU (Dokter Praktik Umum).

3. Dokter Keluarga (DK), Magister Kedokteran Keluarga atau Magister Famili Medisin (MKK/MFM), dan Spesialis Kedokteran Keluarga atau Spesialis Famili Medisin (SpFM)

Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral”. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD atau program spesialisasi.

Seperti juga ”Dokter”, Dokter Keluarga menyelengarakan pelayanan kesehatan tingkat primer sebagai generalis atau Dokter Praktik Umum. Cakupan layanan lebih luas dan dalam daripada ”Dokter” tetapi tetap dalam lingkup pelayanan primer. Ilmu dan keterampilannya sebagai penyelenggara layanan primer lebih lengkap dibandingkan ”Dokter”.

Seperti telah dikatakan di atas, sekalipun mampu menerapkan pendekatan kedokteran keluarga, seorang ”Dokter” mempunyai keterbatasan karena keterbatasan waktu pendidikan di fakultas kedokteran atau program studi pendidikan dokter. Oleh karena itu seorang ”Dokter” harus menambah ilmu dan keterampilannya dalam lingkup pelayanan primer melalaui program CME/CPD terstruktur atau pendidikan spesialisasi untuk mencapai predikat DK atau SpFM.

Dengan demikian dokter yang bergelar profesi “DK” dapat didefinisikan secara singkat sebagai ”Dokter” (Praktik Umum) yang memperoleh pendidikan tambahan khusus

Page 11: dokter keluarga

melalui program CME/CPD dan menerapkan pendekatan kedokteran keluarga dalam praktiknya di tempat pelayanan kesehatan primer.

4. Anggota PDKI

Sesuai dengan AD/ART PDKI angota nya terdiri atas DPU, DK, SpFM PDKI sedang bergiat menganjurkan DPU untuk menjadi anggota PDKI.

5. Tugas PDKI

a) Menyusun Program CPD dan jalur lainnya untuk memperoleh SKP IDI dlam rangka resertifikasi

b) Menyelenggarakan CPD bagi anggota dan calon anggotanya untuk memperoleh sejumlah SKP IDI yang disyaratkan untuk resertifikasi.

c) Mendirikan cabang PDKI di setiap propinsid) Membantu setiap DPP untuk memperoleh setifikat kompetens

6.Syarat menjadi anggota PDKI

i. Sehat jasmani dan rohaniii. Mempunyai sertifikat kompetensi sebagai DPP

iii. Bagi yang berpraktik harus mempunyai SIP yang masih berlakuiv. Mengisi borang pendaftaranv. Membayar uang pangkal sebanyak Rp50.000,-

Indikator keberhasilan pelayanan kesehatan

1. Meningkatnya status kesehatan keluarga dengan peningkatan kesehatanfisik, mental dan sosial seluruh anggota keluarga2. Meningkatnya peran serta setiap anggota keluarga khususnyapenanggung jawab keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatandirinya, sosial maupun lingkungan keluarganya3. Adanya kemampuan keluarga untuk mengatasi permasalahannya.Semua tujuan ini selalu dimanfaatkan dalam pembahasan kasus yaituevaluasi keberhasilan tindakan untuk pencapaian tujuan pelayanan. usupress.usu.ac.id