Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

11

Transcript of Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

Page 1: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 1/11

Page 2: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 2/11

Page 3: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 3/11

1

Analisis Pembayaran kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)

menggunakan INA-CBG mendekati harapan para pihak sesuaiClinical Pathways .#

Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA

Ketua Komite Medik

RSUP Fatmawati Jakarta

Pendahuluan

Sistem Casemix adalah suatu cara mengelola sumber daya rumah sakitseefektif mungkin dalam memberikan layanan kesehatan yang terjangkau

kepada masyarakat berdasarkan pengelompokkan spektrum diagnosis

penyakit yang homogen dan prosedur tindakan yang diberikan - secara

ringkasnya terdiri dari 3 komponen utama – yakni kodefikasi diagnosis (ICD

10) dan prosedur tindakan (ICD 9 CM), pembiayaan (costing ) yang dapat

berupa top-down approach, activity based costing  dan atau kombinasi

keduanya, dan Clinical Pathways .1,2,3,4,5

Dari INA-DRG (2005) ke INA-CBG (2010)

INA-DRG adalah variasi sistem casemix versi Departemen Kesehatan RI

untuk Indonesia yang disusun berdasarkan data dari 15 rumah sakit vertikal,

mempergunakan ICD 10 untuk diagnosis dan ICD 9 CM untuk prosedur

tindakan serta biaya berdasarkan tarif yang berlaku pada waktu tersebut.

Upaya tersebut memang belum sempurna dan belum mencerminkan realitas

# Disampaikan pada “Workshop Implementasi INA-CBG Percepatan Transformasi di Rumah Sakit

Daerah (RSD)” diselenggarakan oleh Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA)

Jawa Barat di Hotel Aston Tropicana Bandung, 23 Juni 2011.1 Goldman L. Cost-Effectiveness in a flat world — Can ICDs help the United States get rhythm? N 

Engl J Med 2005;353(14 ):1513-5.2 Dana B Mukame DB, Zwanziger J, Bamezai A. Hospital competition, resource allocation and quality

of care. BMC Health Services Research 2002; 2(10): 1472-81.3 Diane Rowland D. Medicaid — Implications for the health safety net.N Engl J Med 2005; 353(14):

1439-41.4 Greally C. After 12 years of Casemix in Ireland, a major review leading to its modernisation and

expansion as a central pillar in hospital funding policy. Ireland Department of Health, 2004.5 Casemix Unit Department of Health and Children. Casemix Measurement in Irish Hospitals. Ireland

Department of Health, 2005.

Page 4: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 4/11

2

keadaan seluruh pelosok tanah air – namun sebagai titik tonggak awal, hal

tersebut merupakan suatu keberhasilan dalam membuat suatu sistem

pembiayaan layanan kesehatan rumah sakit dan usaha baik menuju kepastiandan dapat diperbaiki serta ditingkatkan kualitas maupun validitas datanya

  yang representatif untuk Indonesia. Sebagai sistem yang baru lahir INA-

DRG akan terus bergulir dan berkembang sesuai tuntutan perkembangan

layanan kesehatan baik nasional maupun regional.6 Dengan berakhirnya lisensi

grouper INA-DRG terhitung tanggal 30 September 2010, maka nama sitem

Casemix INA-DRG berubah menjadi INA-CBG7.

Adapun peran profesi dalam sistem pembiayaan Casemix INA DRG dapatdilihat sebagaimana dalam Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Peran profesi dengan membuat Clinical Pathways dalam INA DRGsebagai sistem pembiayaan Casemix.8

6 Firmanda D. Sosialisasi INA DRG: Konsep INA-DRG dan keterkaitannya dengan peningkatan mutu

pelayanan di rumah sakit. Disampaikan pada Acara Rapat Kerja Kesehatan daerah (Rakerkesda) Dinas

Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2009 di Hotel Grand Elite Kompleks Riau Business Centre, Pekanbaru

2 – 5 Maret 2009.7 Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan RI Nomor IR.03.01/

I/570710 Tanggal 18 Oktober 2010.8 Firmanda D. Peran Profesi IDAI dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia dalam Sistem

Pembiayaan Casemix. Disampaikan pada acara pertemuan perhimpunan profesi dan kolegium dengan

P2JK di Bali 23-25 November 2009 dan di Batam 7-9 April 2010.

Page 5: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 5/11

3

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor1348/MENKES/PER/IX/2010 – yang digunakan adalah istilah Standar

Pelayanan Kedokteran (SPK) yang terdiri dari Pedoman Nasional Pelayanan

Kedokteran (PNPK) dan Standar Prosedur Operasional (SPO). PNPK dibuat

oleh organisasi profesi dan disahkan oleh Menteri Kesehatan RI, sedangkan

SPO dibuat di tingkat rumah sakit oleh profesi medis dengan koordinator

Komite Medis dan ditetapkan penggunaannya di rumah sakit tersebut oleh

pimpinan (direktur). Secara sederhana peraturan tersebut dapat dilihat

sebagaimana dalam Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Ringkasan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

1348/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran – PNPK,

SPO dan PPK.

Standar Pelayanan Kedokteran tersebut tidak identik dengan Buku Ajar,

Text-books  ataupun catatan kuliah yang digunakan di perguruan tinggi.

Karena Standar Pelayanan Kedokteran merupakan alat/bahan yang

diimplementasikan pada pasien; sedangkan buku ajar, text-books , jurnal,

Page 6: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 6/11

4

bahan seminar maupun pengalaman pribadi adalah sebagai bahan

rujukan/referensi dalam menyusun Standar Pelayanan Kedokteran.

Standar Prosedur Operasional untuk profesi medis di rumah sakit dalam

bentuk Panduan Praktik Klinis9 - pada umumnya dapat diadopsi dari Panduan

Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) yang telah dibuat oleh organisasi

profesi masing masing, tinggal dicocokkan dan disesuaikan dengan kondisi

sarana dan kompetensi yang ada di rumah sakit. Bila PNPK yang telah dibuat

oleh organisasi profesi tersebut dan telah disahkan oleh Menteri Kesehatan

RI serta sesuai dengan kondisi rumah sakit – maka tinggal disepakati oleh

anggota profesi (SMF) terkait sebagai Panduan Praktik Klinis (PPK) dan

disahkan penggunaannya di rumah sakit oleh direktur rumah sakit tersebut.

Namun bila PNPK tersebut belum ada atau tidak sesuai dengan kondisi

rumah sakit atau dalam PNPK belum mencantumkan jenis penyakit yang sesuai

dengan keadaan epidemiologi penyakit di daerah/rumah sakit tersebut –

maka profesi di rumah sakit tersebut wajib membuat Panduan Praktik Klinis

(PPK) untuk rumah sakit tersebut dan disahkan penggunaannya di rumah sakit

oleh direktur rumah sakit. Dalam menyusun PNPK dari organisasi profesi

maupun PPK untuk rumah sakit - profesi medis memberikan pelayanan

keprofesiannya secara efektif (clinical effectiveness)  dalam hal menegakkandiagnosis dan memberikan terapi berdasarkan pendekatan evidence-based 

medicine .

Proses selanjutnya setelah menyusun Panduan Praktik Klinis (PPK) Rumah

Sakit adalah membuat Clinical Pathways  sebagai salah satu komponen dari

Sistem Casemix (INA CBG) yang saat ini dipergunakan untuk Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan (Jamkesmas) di rumah sakit - maka INA CBG akan

lebih disempurnakan dengan menghitung DRG Relative Weight  dan Casemix 

Index  serta Base Rate setiap pengelompokkan jenis penyakit dan selanjutnya

dapat membandingkan (benchmarking) cost efficiency  antar rumah sakit

dalam memberikan layanan kesehatan berdasarkan keadaan sebenarnya

diberikan melalui Clinical Pathways .

9 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1348/MENKES/PER/IX/2010

Page 7: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 7/11

5

Contoh:

Gambar 3. Contoh analisis hasil implementasi salah satu Clinical Pathways

pada tahun 2006 untuk kasus pneumonia

Page 8: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 8/11

6

Gambar 4. Contoh perhitungan berdasarkan data hasil implementasi Clinical

Pathways kasus pneumonia dalam mencari Relative Weight, Case Mix Index 

dan Base Rate .

P2JK Kementerian Kesehatan RI telah mengadakan pertemuan denganseluruh perhimpunan profesi dan kolegium di Denpasar Bali pada tanggal 23

November 2009 dan menghasilkan keputusan sebagai berikut:

1. Kesepakatan dan komitmen bersama seluruh perhimpunan profesi dan

Kolegium – setiap perhimpunan profesi membuat 10 penyakit terbanyak

Standar/Pedoman Pelayanan Medis (S/P PM) dan Clinical Patrhways

untuk melengkapi INA-DRG dalam Program Jaminan Kesehatan.

Page 9: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 9/11

7

2. Pertemuan selanjutnya tanggal 22 Januari 2010 diselenggarakan oleh

Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (P2JK) Sekretariat Jenderal

Depkes RI – membahas seluruh SPM dan CP.

Rencana pertemuan lanjutan tanggal 22 Januari 2010 diundur dan terealisasi

pada tanggal 7-9 April 2010 di Batam dengan pembahasan kembali mengenai

Standar Pelayanan Kedokteran setiap perhimpunan profesi. Namun setelah

itu tidak ada tindak lanjut seterusnya.

Terlepas dari kendala penggunaan Clinical Pathways  sebagai pelengkap INA-

CBG; implementasi Clinical Pathways  sangat bermanfaat bagi profesi dalam

memberikan pelayanan, pendidikan maupun penelitian di rumah sakitsebagaimana dapat dilihat dalam gambar 5 sampai 7 berikut.

Gambar 5. Implementasi Clinical Pathways  dalam bidang pelayanan di rumah

sakit.

Page 10: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 10/11

8

Gambar 6. Implementasi Clinical Pathways untuk penelitian di rumah sakit.

Page 11: Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

8/6/2019 Dody Firmanda 2011 - Analisis Pembayaran Kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan

http://slidepdf.com/reader/full/dody-firmanda-2011-analisis-pembayaran-kepada-pemberi-pelayanan-kesehatan 11/11

9

Gambar 7. Implementasi Clinical Pathways  dikaitan dengan asesmen penilaian

untuk peserta didik mahasiswa dan peserta program dokter spesialis di

rumah sakit maupun rumah sakit jejaring pendidikan.

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Jakarta 20 Juni 2011

Dody Firmanda