Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

download Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

of 70

Transcript of Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    1/70

    1

    Rapat Kerja Komisi III (Akreditasi)

    Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia

    Hotel Aryaduta, Jakarta 10 11 Januari 2010

    Pendahuluan

    Sebagai tindak lanjut dari Rapat Kerja Kolegium di Palembang tanggal 29 -30 November 2008 Komisi III (Akreditasi) Kolegium Ilmu Kesehatan Anak

    Indonesia telah mengadakan self-assessment Pertama terhadap seluruhIPDSA sebagai langkah awal menuju akreditasi. Dimana hasil dari self-assessment Pertama tersebut memperlihatkan banyak kekurangan dan

    ketidak siapan dari IPDSA untuk akreditasi, disamping beberapa masukan

    perbaikan dan usulan penyempurnaan instrumen penilaian self-assesment/akreditasi.

    Mulai tanggal 1 Januari 2010 berlaku implementasi modus keempat dalam eraliberalisasi perdaganan jasa bidang kesehatan untuk negara kawasan Asia

    Tenggara sesuai dengan perjanjian kerjasama ASEAN Mutual RecognitionArrangement on Medical Practitioners (MRA-MP). Ada 4 tujuan dalam MRA-

    MP yakni:1. mengatur mobilitas praktisi dokter di wilayah ASEAN;2. meningkatkan dan mengembangkan kerja sama pertukaran informasi

    antar profesi medis;3. meningkatkan mutu kualifikasi dan standar layanan dan;

    4. kerjasama pendidikan dan pelatihan profesi medis

    Pada tanggal 20 November 2008 The Joint Commission Amerika Serikatmeluncurkan Health care at the crossroads: Guiding principles for the

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    2/70

    2

    development of the hospital of the future1 berdasarkan hasil rekomendasipertemuan tanggal 26-27 April 2007 di Lake Buena Vista Florida tentang

    What does the future hold for hospital care across the globe? The Hospitalof the future.2

    Sebelumnya WHO Regional Eropa telah melakukan uji coba suatu instrumen yang akan digunakan untuk menilai kinerja mutu (performamce) rumah sakit

    oleh WHO regional Eropa yang dinamakan Performance Assessment Tools for

    Hospital (PATH).3,4,5,6 Kedua instrumen tersebut kemungkinan besar akan

    diterapkan oleh seluruh rumah sakit di dunia sebagaimana halnya programWHO World Alliance for Patient Safety Move Program sebagai world class

    hospitals benchmarking.

    Mengingat salah satu misi dari visi dari KIKA adalah menjadikan IPDSAsebagai World Class Pediatrics Training Institution.

    Ciri ciri untuk menjadi kelas dunia tersebut terdiri dari spektrum

    performance sebagai berikut7:

    1. Melampaui standar/target nasional (Exceeding national targets)

    2. Melakukan upaya benchmarking3. Melaksanakan upaya peningkatan mutu berkesinambungan (Continuous

    Quality Improvement)

    Ketiga hal di atas dapat dicapai melalui tahapan self-assessment dan

    akreditasi.8 Sedangkan definisi akreditasi adalah suatu proses penilaiandalam rangka pengakuan telah memenuhi standar yang telah ditentukan.

    1 The Joint Commission - Health care at the crossroads: Guiding principles for the development ofthe hospital of the future, November 20, 2008.

    2 The Joint Commission and The Joint Commission Resources - What does the future hold forhospital care across the globe? The Hospital of the future. Florida, April 26-27, 2007.

    3 WHO Regional Office for Europe. Measuring hospital performance to improve the quality of care inEurope: a need for clarifying the concepts and defining the dimensions. January 2003

    4 WHO Regional Office for Europe. How can hospital performance can be measured and monitored.August 2003.

    5 WHO Regional Office for Europe. PATH (Performance Assessment Tools for Quality Improvement

    in Hospitals). 2007.6 WHO Regional Office for Europe. Assuring the quality of care in the European Union. 20087 UK Cabinet Office. Excellence and fairness achieving world class. London, 2008.8 WHO and WFME. WHO/WFME guidelines for accreditation of basic medical education. Geneva/

    Copenhagen, 2005.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    3/70

    3

    Akreditasi merupakan langkah kedua dari 3 langkah dalam program qualityassurance. Program quality assuranceterdiri dari:

    1. Standarisasi meliputi kriteria yang terukur (measurable) danindikator satuan waktu (time-frame).

    2. Akreditasi dilakukan setelah yang akan dinilai melaksanakan penilian

    diri (self-assessment)maksimal 2 (dua) kali terlebih dahulu.3. Kegiatan mutu berkesinambungan (contiuous quality improvement)

    dengan mempergunakan kaidah mutu (Plan-Do-Check-Action) dalamrangka mempertahankan dan atau meningkatkan mutu.

    Alangkah tepatnya bila kita bersiap untuk mengantisipasi hal tersebut di atas

    dengan menyesuaikan situasi dan kondisi IPDSA dan rumah sakit pendidikankita sekarang ke arah kombinasi sistem di luar tersebut dengan merangkum

    sistem yang telah ada dan berjalan saat ini di tanah air. Mengingat demikianluasnya dimensi mutu, maka pada pada kesempatan ini akan dibahas mengenaimanajemen mutu yang diperuntukan bagi para pengelola program studi Ilmu

    Kesehatan Anak di Indonesia.

    Manajemen Mutu (Quality Management) IPDSA

    Manajemen Mutu (Quality Management) adalah seluruh aktivitas kegiatanfungsi manajemen dari kebijakan, tugas dan tanggung jawab yang dituangkandalam bentuk perencanaan mutu (quality planning), kendali mutu (quality

    control), jaminan mutu (quality assurance) dan peningkatan mutu (qualityimprovement)dalam satu sistem mutu.

    Quality Management is defined as all activities of the overall

    management that determine the quality policy, objectives and

    responsibilities, and implement them by such as quality planning, quality

    control, quality assurance and quality improvement within the quality

    system.

    Mutu/Kualitas dapat ditinjau dari berbagai perspektif baik itu dariperspekstif peserta didik, dan penyandang dana, pengelola program studi dan

    profesi tenaga didik maupun pembuat dan pelaksana kebijakan pendidikan

    ilmu kesehatan anak tingkat nasional dan institusi. (Quality is differentthings to different people based on their belief and norms).9

    9 Adams C, Neely A. The performance prism to boost success. Measuring Health Business Excellence 2000;

    4(3):19-23.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    4/70

    4

    Sistem itu sendiri terdiri dari tiga komponen yakni struktur, proses dan hasil(outcome) yang sama pentingnya serta saling berhubungan dan saling

    mempengaruhi. Oleh karena itu perlu kualifikasi penguasaan materi mutu bagipemimpin rumah sakit dan manajer mutu (quality manager) sebagaimanadalam Gambar 1 berikut.

    Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan

    semakin meningkatnya tuntutan pengguna jasa layanan kesehatan akan mutu,keselamatan serta biaya. Maka prinsip prinsip good corporate governance

    (dalam hal ini mencakup hospital governance dan clinical governance) yakni

    transparency, responsiveness dan accountable akan semakin menonjol serta

    mengedepankan akan efesiensi dan efektifitas suatu pendidikan/pelayanan.

    Istilah efesiensi sangat berhubungan erat antara inputs dan proses,sedangkan efektifitas berhubungan dengan proses dan hasil. Sedangkanistilah, definisi dan dimensi akan efisiensi juga belum ada kesepakatan yang

    jelas dan eksplisit tergantung dari berbagai perspektif. Efisiensi dapatdigolongkan kepada efisiensi tehnik (technical efficiency), efisiensiproduksi/hasil (productive efficiency) dan efisiensi alokatif

    (allocative/societal efficiency) termasuk didalamnya bidang market dan

    kesehatan. Oleh karena itu saat ini dibutuhkan tidak hanya doing thingsright, akan tetapi juga diperlukan prinsip manajemen doing the right things(dikenal sebagai increasing effectiveness) sehingga kombinasi keduanya

    disebut sebagai prinsip manajemen layanan modern doing the right thingsright. (Gambar 2). 10,11,12,

    10 Firmanda D. Key to success of quality care programs: empowering medical professional. Global

    Health Journal 2000; 1(1) http://www.interloq.com/a26.htm11 Firmanda D. The pursuit of excellence in quality care: a review of its meaning, elements, and

    implementation. Global Health Journal2000;1(2) http://www.interloq.com/a39vlis2.htm12 Firmanda D. Total quality management in health care (Part One). Indones J Cardiol Pediatr 1999;

    1(1):43-9.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    5/70

    5

    Gambar 1. Ruang lingkup kualifikasi penguasaan materi bagi pemimpin IPDSAdan manajer mutu (quality manager)11-12

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    6/70

    6

    Gambar 2. Evolusi prinsip manajemen.13-15

    Perkembangan akan mutu itu sendiri dari cara inspection, quality control,

    quality assurance sampai ke total quality sangat bervariasi sesuai dengan

    perkembangan ilmu. Jepang menggunakan istilah quality control untuk

    seluruhnya, sedangkan di Amerika memakai istilah continuous quality

    improvement untuk total quality dan Inggris memakai istilah qualityassurance untuk quality assurance, continuous quality improvement maupun

    untuk total quality dan tidak membedakannya. (Lihat Gambar 3).

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    7/70

    7

    Gambar 3. Skema sederhana perkembangan mutu.

    Evolusi perkembangan mutu itu sendiri berasal dari bidang industri pada awalakhir abad ke sembilan belas dan awal abad ke dua puluh di masa perang dunia

    pertama. Pada waktu itu industri senjata menerapkan kaidah inspectiondalam menjaga kualitas produksi amunisi dan senjata. Kemudian Shewartmengembangkan dan mengadopsi serta menerapkan kaidah statistik sebagai

    quality control serta memperkenalkan pendekatan siklus P-D-S-A (Plan, Do,Study dan Act) yang mana hal ini kemudian dikembangkan oleh muridnya

    Deming sebagai P-D-C-A (Plan, Do, Check dan Action). Kaidah PDCA inimenjadi cikal bakal yang kemudian dikenal sebagai generic form of quality

    system dalam quality assurance dari BSI 5751 (British Standards ofInstitute) yang kemudian menjadi seri EN/ISO 9000 dan 14 000. (LihatGambar 4).

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    8/70

    8

    Tatkala Deming diperbantukan ke Jepang dalam upaya memperbaiki danmengembangkan industri, beliau mengembangkan dengan memadukan unsur

    budaya Jepang kaizendan filosofi Sun Tzu dalam hal benchmarkingmaupunmanajemen dan dikenal sebagai total quality.13 (Lihat Gambar 5)

    Gambar 4. Contoh dari model Quality Assurance versi ISO 9001:2000

    Sedangkan Total Quality Management/Service (TQM/S) adalah suatu cara

    pendekatan organisasi dalam upaya meningkatkan efektifitas, efisiensi danresponsif organisasi secara melibatkan seluruh staf/karyawan dalam segala

    proses aktifitas peningkatan mutu dalam rangka memenuhikebutuhan/tuntutan konsumen pengguna jasa organisasi organisasi tersebut.

    (Process driven dan customer-focused oriented). Ini merupakan suatutingkat tertinggi dalam upaya organisasi tersebut untuk mencapai tingkatdunia (World Class Quality Health Care).14 Secara ringkas ada 5 struktur

    13 Moss F, Palmberg M, Plsek P, Schellekens W. Quality improvement around the world: how much welearn from each other. Qual Health Care 2000;8:63-6.

    14 Firmanda D. Total Quality Management in Healthcare (Part One). Indones J Cardiol Pediatr 1999;1(1):43-9.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    9/70

    9

    komponen utama dalam Total Quality Management (TQM) yakniunderstanding the customer, understanding the hospitals business, quality

    systems, continuous quality improvementdan quality tools. (Lihat Gambar 5).

    Gambar 5. Komponen Total Quality Management(TQM)

    Untuk dapat menguasai TQM harus menguasai akan kaidah/tehnik dari

    perkembangan mutu itu sendiri dari inspection, quality control dengan sevenbasic statistics process control/ SPC (Lihat Gambar 6), dan quality assurancedengan ketiga kompenen utamanya yang terdiri setting standards, checkingthe standards (audit and accreditation) dan continuous quality improvement

    (CQI).

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    10/70

    10

    Gambar 6. Seven basic statistics process control (SPC) dari Total QualityManagement (TQM).

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    11/70

    11

    Quality Assurance (QA)

    Quality Assurance (QA) adalah tahap ke tiga dan yang paling penting dalamperkembangan mutu suatu institusi/organisasi menuju tingkat yang lebih luasdan tinggi (total quality). QA itu sendiri terdiri dari beberapa komponen

    sebagai berikut15,16;

    1. Standar

    Standar dibuat berdasarkan kebijakan (policy), tujuan (aims) dan objektif yang telah disepakati bersama dalam institusi tersebut untuk dijadikan

    kriteria yang dapat ditinjau dari segi input/struktur, proses danoutput/outcomesebagaimana dapat pada Gambar 7 di bawah.

    Untuk bidang kesehatan Donabedian17 dengan structure, process dan

    outcome pada awal tahun 80an memperkenalkan tentang cara penilaian untuk

    standar, kriteria dan indikator. Selang beberapa tahun kemudian Maxwellmengembangkan six dimensions of quality. Tehnik Donabedian dan Maxwellini lebih menitikberatkan tentang hal membuat standar dan penilaiannya

    (akreditasi) yang merupakan 2 dari 3 komponen quality assurance.18, 19

    15 Nabitz U, Klazinga N, Walburg J. The EFQM excellence model: European and Dutch experiences

    with the EFQM approach in health care. Int J Qual Health Care2000;12(3): 191-201.16 Shaw CD. External quality mechanisms for health care: summary of the ExPERT project on visitatie,

    accreditation, EFQM and ISO assessment in European countries. Int J Qual Health Care000;12(3):169-75.

    17 Donabedian A. The quality of care: how can it be assessed ? JAMA 1988; 260:1743-8.18 Firmanda D. Total quality management in health care (Part One). Indones J Cardiol Pediatr 1999;

    1(1):43-9.19 Firmanda D. The pursuit of excellence in quality care: a review of its meaning, elements, and

    implementation. Global Health Journal2000;1(2) http://www.interloq.com/a39vlis2.htm

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    12/70

    12

    Gambar 7. Hubungan antara tujuan dan objekif suatu organisasi/ institusi

    dalam hal standar, kriteria dan indikator mutu berdasarkan pendekatantehnik Donabedian dan Maxwell.

    Ada beberapa tehnik/cara dalam membuat standar tersebut: cara

    Donabedian atau Maxwell atau bahkan kombinasi antar keduanya (cara Don-Max) sebagaimana contoh berikut (Gambar 8 dan 9):

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    13/70

    13

    Gambar 8. Contoh Implementasi Hubungan Tehnik Donabedian dan Maxwelldalam hal standar, kriteria dan indikator mutu.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    14/70

    14

    Standar Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA)

    Pada KONIKA XIII 2005 di Bandung telah diajukan Buku Standar Profesidan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak (Gambar 9) yang disusunbersama Pengurus Pusat IDAI dan Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia

    (sesuai dengan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 26 ayat 2b yangmenyatakan bahwa standar pendidikan untuk pendidikan profesi dokter

    spesialis disusun oleh kolegium) dan bahkan pada saat yang sama telahdiserahkan kepada Ketua Konsil Kedokteran Indonesia KKI (Dr. Hardi Yusa

    Sp.OG) untuk diminta pengesahan KKI sesuai dengan Undang Undang Nomor29 Tahun 2004 Pasal 26 ayat 1 yang menyatakan bahwa standar pendidikan

    disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

    Gambar 9. Buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis

    Anak 2005

    Buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anaktersebut merupakan buku pertama di Indonesia dan bahkan menjadi acuan

    organisasi profesi lain dalam membuat dan standarnya. Pada waktu itu Konsil

    Kedokteran Indonesia (KKI) belum mempunyai format mengenai hal tersebut.Buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anaktersebut disusun dengan memperhatikan Undang Undang Republik Indonesia

    Nomor: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    15/70

    15

    Undang Undang Republik Indonesia Nomor: 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

    131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, serta mengacukepada berbagai referensi luar negeri seperti Trilogy of World Federationfor Medical EducationDocuments World Standards for Medical Education,

    British General Medical Council dan Royal College of Physicians, AmericanInstitute of Medicine serta disesuaikan aplikasinya dengan situasi kondisi di

    tanah air.

    Standar Profesi dan Standar Pendidikan untuk Dokter Spesialis Anak danKonsultan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini terdiri dari 6 standar, 4

    Panduan pelaksanaan standar dan 3 instrumen penilaian akreditasi;selengkapnya adalah sebagai berikut :

    1. Standar Profesi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)2. Panduan Pelaksanaan Standar Profesi Ikatan Dokter Anak Indonesia

    (IDAI)3. Standar Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi (Continuous

    Professional Development/CPD) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

    4. Panduan Penyelenggara Kegiatan Pengembangan Profesi (Continuous

    Professional Development/CPD) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).5. Instrumen Penilaian Akreditasi Penyelenggara Kegiatan PengembanganProfesi (Continuous Professional Development/CPD) Ikatan Dokter

    Anak Indonesia (IDAI)6. Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    7. Standar Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak8. Panduan Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis

    Anak9. Instrumen Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis

    Anak10. Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan11. Standar Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan

    12.Panduan Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak Konsultan

    13. Instrumen Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak Konsultan

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    16/70

    16

    Pada tanggal 28 September 2008 menerbitkan Keputusan Konsil KedokteranIndonesia Nomor 21/KKI/KRP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar

    Pendidikan Profesi Dokter Spesialis dan pada bulan November 2006 KonsilKedokteran Indonesia (KKI) berhasil menerbitkan buku Standar PendidikanProfesi Dokter Spesialis (Gambar 10).

    Gambar 10. Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis KKI 2006

    Format Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis KKI 2006 terdiri dari:

    1. Misi dan Tujuan Pendidikan

    2. Proses Pendidikan3. Sistem Evaluasi Peserta Didik4. Peserta Didik

    5. Staf Akademik

    6. Sumber Daya Pendidikan7. Evaluasi Program8. Penyelenggara Program dan Administrasi Pendidikan

    9. Perbaikan Berkesinambungan10.Aturan Tambahan

    Sebetulnya Buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan untuk Dokter

    Spesialis Anak 2005 jauh lebih lengkap dan luas merangkum seluruh aspek

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    17/70

    17

    maupun segi struktur, proses, output/outcome dan impact dalam satu bukusebagai satu kesatuan. Buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis

    KKI 2006 merupakan sebagai komponen nomor 6 dari 11 komponen dalam BukuStandar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 (lihathalaman 5 di atas).

    Esensi dan substansi Komponen 6 dalam Buku Standar Profesi dan Standar

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 adalah Standar Pendidikan DokterSpesialis Anak yang terdiri dari 10 standar yang tidak jauh berbeda esensi

    dan substansinya dengan 10 standar dari Standar Pendidikan Profesi DokterSpesialis KKI 2006, karena sama sama mengacu pada Trilogy of World

    Federation for Medical Education perbedaannya hanya dari segi formaturutan.

    Maka Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia untuk komponen 6 yakniStandar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak menyesuaikan formatnya

    dengan format dari Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis KKI 2006sebagaimana Gambar 11.

    Gambar 11. Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak 2007

    Pada Lampiran 1 (halaman 91 sampai dengan 94) tentang Standar Institusi

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak dalam buku Standar Pendidikan ProfesiDokter Spesialis Anak 2007 sama pesis tanpa perubahan dengan komponen 7

    tentang Standar Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak pada halaman 37

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    18/70

    18

    sampai 39 dalam buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan DokterSpesialis Anak 2005.

    Demikian juga Lampiran 2 (halaman 95 sampai dengan 117) tentang InstrumenPenilain Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak dalam buku

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak 2007 sama pesis tanpaperubahan dengan komponen 9 tentang Instrumen Penilaian Akreditasi

    Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak pada halaman 75 sampai 92 dalambuku Standar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005.

    Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) telah mensahkan dengan Surat Keputusan

    Nomor 41/KKI/KEP/IV/2008 pada tanggal 29 April 2008 tentang standarkompetensi dan standar pendidikan dokter spesialis anak.

    2. Self Assessmentdan Akreditasi

    Sampai saat ini Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) belum mempunyai formattentang akreditasi baik dalam hal standar, Panduan maupun instrumen untukpendidikan dokter dan dokter spesialis.

    Dalam buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak2005 tercantum 5 komponen (lihat halaman 5 di atas) mengenai akreditasisebagai berikut :

    1. Instrumen Penilaian Akreditasi Penyelenggara Kegiatan PengembanganProfesi (Continuous Professional Development/CPD) Ikatan Dokter

    Anak Indonesia (IDAI) sebagai komponen nomor 6 dalam bukuStandar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005

    pada halaman 23 sampai 24.2. Panduan Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis

    Anak - sebagai komponen nomor 8 dalam buku Standar Profesi danStandar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 pada halaman 41sampai 43.

    3. Instrumen Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak - sebagai komponen nomor 9 dalam buku Standar Profesi dan

    Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 pada halaman 45sampai 61.

    4. Panduan Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis

    Anak Konsultan - sebagai komponen nomor 12 dalam buku Standar

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    19/70

    19

    Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 padahalaman 71 sampai 73.

    5. Instrumen Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak Konsultan - sebagai komponen nomor 13 dalam buku StandarProfesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 pada

    halaman 72 sampai 95.

    Sedangkan World Federation for Medical Education bekerja sama denganWHO meluncurkan WHO/WFME Guidelines for Accreditation of Basic

    Medical Educationpada tahun 2005 juga. (Gambar 12 berikut)

    Gambar 12. WHO/WFME Guidelines for Accreditation of Basic MedicalEducation2005

    Dalam Panduan WHO/WFME Guidelines for Accreditation of Basic Medical

    Education 2005 tersebut diperuntukan untuk pendidikan dokter, sedangkanuntuk pendidikan dokter spesialis belum ada namun secara umum dari segisubstansi kemungkinan tidak akan berbeda. Substansi dalam WHO/WFME

    Guidelines for Accreditation of Basic Medical Education2005 tersebut miripdengan nomor 2 di atas pada halaman 9 yakni Panduan Penilaian Akreditasi

    Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak - sebagai komponen nomor 8dalam buku Standar Profesi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    2005 pada halaman 41 sampai 43.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    20/70

    20

    Namun pada WHO/WFME Guidelines for Accreditation of Basic MedicalEducation 2005 ada proses sebelum akreditasi yakni self-evaluation (self-

    assessment).

    Atas dasar di atas tersebut, maka Komisi III Akreditasi KIKA melaksanakan

    implementasi penilaian diri (self-assessment) tersebut dengan tujuanpembinaan, pematangan dan persiapan menuju akreditasi secara memodifikasi

    Instrumen Penilaian Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak -sebagaimana komponen nomor 9 dalam buku Standar Profesi dan Standar

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak 2005 (halaman 45 sampai 61) disesuaikandengan format dari WHO/WFME Guidelines for Accreditation of Basic

    Medical Education 2005 dan situasi kondisi di Indonesia serta peraturan danperundangan yang berlaku; maka Instrumen Penilaian Diri (Self-Assesment)Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak terdiri dari 9 standar utamayakni:

    1. Visi, Misi dan Tujuan (Objektif) Institusi Pendidikan Dokter Spesialis

    Anak.2. Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak3. Penilaian Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    4. Peserta Didik di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    5. Staf Pengajar di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak6. Sarana Pendidikan di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak7. Program Evaluasi di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    8. Tatakelola dan administrasi di Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak

    9. Program Peningkatan Mutu di Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak

    Dalam setiap standar tersebut mencakup parameter kriteria dan indikatorserta nilai dari setiap indikator tersebut. Untuk selengkapnya dapat dilihat

    mulai dari halaman 11 sampai dengan halaman 44.

    Berdasarkan pengalaman self-asessment Pertama dan beberpa usulan

    masukan penyempurnaan pada Rapat Kerja Kolegium di Palembang tanggal 29- 30 November 2008 maka Komisi III (Akreditasi) Kolegium Ilmu

    Kesehatan Anak Indonesia telah melakukan revisi instrumen tersebutmenjadi terdiri dari 9 standar dengan 36 kriteria dan 180 indikator penilaianIPDSA sebagimana dalam Tabel 1 berikut:

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    21/70

    21

    Instrumen Self-Assesment /Akreditasi

    IPDSA

    Terdiri dari:

    1. Standar = 9

    2. Kriteria = 36

    3. Indikator = 168

    Parameter

    Standar No. Kriteria Indikator

    1. VMOT 1 5

    2. Program 6 30

    3. Penilaian 8 40

    4. PPDSA 2 10

    5. Staf 2 10

    6. Sarana 8 407. Program Evalusi 3 15

    8. Tatakelola 4 20

    9. Peningkatan Mutu 2 10

    9 Standar 36 kriteria 180 indikator

    Tabel 1. Instrumen Penilaian IPDSA.

    Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    22/70

    22

    3. Continuous Quality Improvement (CQI)

    Continuous Quality Improvement (CQI) adalah langkah selanjutnya dalamsiklus QA yang merupakan upaya institusi pendidikan tersebutmempertahankan (monitoring) dan meningkatkan mutu melalui berbagai

    kegiatan sesuai standar, kriteria dan indikator yang telah ditetapkansebelumnya dalam suatu sistem manajemen mutu sebagaimana dapat dilihat

    pada Gambar 13 dan 14 berikut. Continuous Quality Improvement (CQI)merupakan salah satu kunci utama dalam Quality Assurance bila institusi

    pendidikan tersebut akan meningkatkan mutunya dan masuk ke kelas dunia.

    Gambar 13. Skema ringkas konsep Continuous Quality Improvement(CQI)

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    23/70

    23

    Gambar 14. Hubungan Kinerja (performance)dengan Quality Control(QC) dan

    Quality Improvement(CQI)

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    24/70

    24

    Ringkasan Beberapa Batasan/Istilah dalam Akreditasi IPDSA:1. Definisi Akreditasi

    2. Ruang Lingkup Akreditasi3. Tujuan Akreditasi4. Konsep Akreditasi

    5. Struktur Akreditasi6. Model Akreditasi

    7. Implementasi Akreditasi8. Monitoring Akreditasi

    9. Evaluasi Akreditasi

    1. Definisi Akreditasi

    Akreditasi adalah suatu proses penilaian dalam rangka pengakuantelah memenuhi standar yang telah ditentukan.

    Akreditasi merupakan langkah kedua dari 3 langkah dalam program

    quality assurance.

    Program quality assurance terdiri dari:i. Standarisasi meliputi kriteria yang terukur (measurable)dan indikator satuan waktu (time-frame).

    ii. Akreditasi dilakukan setelah yang akan dinilai melaksanakanpenilian diri (self-assessment) maksimal 2 (dua) kali terlebih

    dahulu.iii. Kegiatan mutu berkesinambungan (contiuous quality

    improvement) dengan mempergunakan kaidah mutu (Plan-Do-

    Check-Action) dalam rangka mempertahankan dan atau

    meningkatkan mutu.

    2. Ruang Lingkup Akreditasi

    Ruang lingkup Akreditasi harus jelas dan eksplisit dalam rangka

    pendidikan meliputi kriteria struktur, proses, output, outcomedan

    impactbila memungkinkan.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    25/70

    25

    1. Tujuan Akreditasi

    i. Untuk pembinaan dan pengembangan institusi tersebutmendapat pengakuan telah memenuhi standar yang telahditentukan.

    ii. Untuk dapat melaksanakan benchmarking antar institusi.iii. Untuk memberikan jaminan kepada pihak yang

    berkepentingan (peserta didik, tenaga didik, pemilik institusidan penyandang dana)

    4. Konsep Akreditasi

    Memenuhi persyaratan standar nasional yang telah ditentukan dan

    standar international yang dikehendaki dengan nilai norma norma dalamprofesi dan masyarakat serta sesuai dengan peraturan danperundangan yang berlaku.

    5. Struktur Akreditasi

    Terdiri dari instrumen penilaian diri (self assessment) dan akreditasi

    itu sendiri.

    6. Model Akreditasi

    Pendekatan secara bottom-up approach untuk penilaian diri (self-assessment) dan secara top-down approachuntuk akreditasi sertakombiasi keduanya untuk pembinaan/pengembangn dan peningkatan

    mutu.

    7. Implementasi Akreditasi

    Penilaian dilakukan oleh surveyor/asesor yang berlisensi untuk me-

    laksanakan akreditasi.

    Lisensi tersebut berjenjang dari pratama, madya dan utama sertadikeluarkan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    26/70

    26

    Kriteria penjenjangan lisensi surveyor/asesor tersebut ditentukan dandiatur secara terpisah oleh Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

    8. Monitoring Akreditasi

    Dilaksanakan oleh Komite III Akreditasi dan Pengurus Harian KolegiumIlmu Kesehatan Anak Indonesia.

    9. Evaluasi Akreditasi

    Evaluasi promotif dilaksanakan oleh Komite III Akreditasi dan

    Pengurus Harian Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia untuk tindaklanjut upaya perbaikan/peningkatan mutu.

    Sertifikat Akreditasi diberikan oleh Kolegium Ilmu Kesehatan AnakIndonesia untuk batasan waktu tertentu bila telah memenuhi atau

    mencapai standar yang telah ditentukan

    Evaluasi Sumatif dalam bentuk laporan pertanggung jawaban dalam

    KONIKA.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    27/70

    27

    Maka pada Rapat Kerja ini, Komisi III (Akreditasi) akan menyampaikanagenda yang terdiri dari 2 hal utama yakni:

    1. Mengenai self-assesment Kedua sebagai tindak lanjut menujuakreditasi dalam persiapan dan pembinaan menuju IPDSA yang

    bermutu sekaligus mengantisipasi pemberlakuan implementasi moduskeempat dalam era liberalisasi perdaganan jasa bidang kesehatan

    untuk negara kawasan Asia Tenggara sesuai dengan perjanjiankerjasama ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Medical

    Practitioners(MRA-MP) mulai 1 Januari 2010.2. Menyusun jadwal kegiatan kerja dan target yang diharapkan

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    28/70

    28

    Rencana Strategis dan Rencana Kerja Komisi III

    (Akreditasi)Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia

    Langkah langkah Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja:

    1. Memperhatikan:a. Visi IDAI dan KIKA yakni menjadi World Class Pediatrics Training

    Institution pada tahun 2015.b. Ciri ciri untuk menjadi kelas dunia tersebut terdiri:

    i. Melampaui standar/target nasional (Exceeding national targets)ii. Melakukan upaya benchmarkingiii. Melaksanakan upaya peningkatan mutu berkesinambungan

    (Continuous Quality Improvement)

    2. Mempertimbangkan hasil asumsi analisis SWOTuntuk Komisi III berikut:

    Strength

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    29/70

    29

    3. Selanjutnya dengan menggunakan kaidah tehnik kombinasi Balanced

    Scorecard dan Strategic Focused Organisation (SFO) Komisi III

    Akreditasi untuk mencapai visi KIKA:

    Perspektif StandarNasional/International Benchmarking

    Continuous

    QualityImprovement

    Strategic Aims Trilogy of WFME Regional P-D-C-A

    Critical Succes

    Factors

    Standar

    Pendidikan Sp1dan 2

    Self-Assessment Akreditasi

    Mutual

    RecognitionAgreement

    (MRA)

    Revisi standar,

    kriteria danindikator

    Strategicmeasures

    Jumlah, % dan SkorIPDSA terakreditasi

    IPDSA SkorAkreditasi A

    Pembinaan danMonev

    Action Plan Self AssessmentAkreditasi

    SurveiSkala Prioritas

    Pematanganinstrumen dan

    asesor

    Maka Rencana Strategis dan Rencana Kerja serta target time-

    frame Komisi III Akreditasi periode 2008 2011 dalam bentuk

    Gantt Chartsadalah sebagai berikut:

    Visi KIKA:

    World Class Pediatrics Training

    Institution 2 15

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    30/70

    30

    Gantt Charts: Rencana Strategis dan Rencana Kerja Komisi III Akreditasi

    Rencana Strategis 2008 2009 2010 2011

    Rencana Kerja Nov Des I II III I II III I II

    Self-Assesment 1 2

    Persiapan danpematangan:

    2. instrumen

    3. surveyor/asesor

    Akreditasi

    Re-akreditasi

    Target 60% IPDSA

    terakreditasi

    80% IPDSA

    terakreditasi

    Skor 80 = A70 79 = B

    60 69 = C 59 = Re-akreditasi

    A = 2 IPDSAB = 3 IPDSA

    C = 4 IPDSA

    A = 2 IPDSAB = 3 IPDSA

    C = 7 IPDSA

    A : masuk tahap benchmarkingregional

    Tabel 2. Rencana Strategis dan Rencana Kerja yang diajukan pada Raker KIKA di Palembang 29-30

    November 2009.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    31/70

    31

    Rencana Kerja Revisi Komisi III (Akreditasi) Jakrta 10 11 Januari 2010

    Gantt Charts: Rencana Strategis dan Rencana Kerja Komisi III AkreditasiRencana Strategis 2008 2009 2010 2011

    Rencana Kerja Nov Des I II III I II III I II

    Self-Assesment 1 2

    Persiapan dan

    pematangan:

    4. instrumen

    5. surveyor/asesor

    Akreditasi

    Re-akreditasi

    Target 80% IPDSA

    terakreditasi

    Skor 80 = A70 79 = B

    60 69 = C 59 = Re-akreditasi

    A = 3 IPDSAB = 2 IPDSA

    C = 7 IPDSA

    A : masuk tahap benchmarkingregional

    Tabel 3. Rencana Strategis dan Rencana Kerja Revisi.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    32/70

    32

    LAMPIRAN 1:

    FORMULIR ISIAN SELF-ASSESSMENT/AKREDITASI 2

    Akan dibagikan pada Sidang Komisi III (Akreditasi)

    Ketua Komisi III Sekretaris Komisi III

    Prof Sofyan Ismael Dody Firmanda

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    33/70

    1

    Instrumen Penilaian Diri (Self-Assessment)dan Akreditasi

    Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA)

    Nama Institusi ..............................................................................................................................................................................................................

    Alamat Lengkap danKode Pos

    .......................................................................................................

    .......................................................................................................Telepon/Fax .......................................................................................................

    E-mail .......................................................................................................

    Website .......................................................................................................

    Nama Dekan FK .......................................................................................................

    Nama Direktur RS .......................................................................................................

    Nama KetuaDepartemen: .......................................................................................................

    Nama KetuaProgram Studi S1 .......................................................................................................

    Nama KetuaProgram Studi Sp.1 .......................................................................................................

    Nama KetuaProgram Studi Sp.2 .......................................................................................................Nama Sekretaris

    Program Studi S1 .......................................................................................................Nama Sekretaris

    Program Studi Sp.1 .......................................................................................................Nama Sekretaris

    Program Studi Sp.2 .......................................................................................................

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    34/70

    2

    Standar 1: Visi, Misi dan Tujuan (Objektif) Institusi Pendidikan DokterSpesialis Anak.

    S1 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai visi, misi dan tujuan (objektif) serta target pendidikan

    dokter spesialis anak.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut tidak/belum mempunyai visi, misi dantujuan (objektif) serta target pendidikan dokter

    spesialis anak secara tertulis.

    2 IPDSA tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan(objektif) serta target pendidikan dokter spesialisanak secara tertulis, akan tetapi belum/tidak

    disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    3 IPDSA tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan

    (objektif) serta target pendidikan dokter spesialisanak secara tertulis dan telah disahkan olehpimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/

    Direktur Rumah Sakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai visi, misi dan tujuan(objektif) serta target pendidikan dokter spesialis

    anak secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinaninstitusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur

    Rumah Sakit) serta seluruh staf pengajar dan pesertadidik mengetahui dan memahami akan visi, misi dantujuan (objektif) serta target tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    visi, misi dan tujuan (objektif) serta targetpendidikan dokter spesialis anak, dan ada rencanatindak lanjut secara tertulis

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    35/70

    3

    Standar 2: Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak di InstitusiPendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA)

    S2 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang mengacu

    kepada Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteransetempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak

    dari Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia yang telah disahkanoleh Konsil Kedokteran Indonesia.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut tidak mempunyai ProgramPendidikan Dokter Spesialis Anak secara tertulis.

    2 IPDSA tersebut mempunyai Panduan PendidikanDokter Spesialis Anak secara tertulis, akan tetapi

    belum/tidak mengacu kepada Program PendidikanDokter Spesialis Fakultas Kedokteran setempat danStandar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak.

    3 IPDSA tersebut mempunyai Program PendidikanDokter Spesialis Anak secara tertulis mengacukepada Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas

    Kedokteran setempat dan Standar Pendidikan ProfesiDokter Spesialis Anak akan tetapi belum/tidakdisahkan oleh pimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/ Direktur Rumah Sakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai Program Pendidikan

    Dokter Spesialis Anak mengacu kepada ProgramPendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteransetempat dan Standar Pendidikan Profesi Dokter

    Spesialis Anak serta telah disahkan oleh pimpinaninstitusi (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur

    Rumah Sakit).

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    Program tersebut, dan ada rencana tindak lanjut.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    36/70

    4

    S2 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebut

    mempunyai Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang mengacukepada Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak serta Standar

    Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak dari Kolegium Ilmu

    Kesehatan Anak Indonesia yang telah disahkan oleh Konsil

    Kedokteran Indonesia.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut tidak mempunyai PanduanPendidikan Dokter Spesialis Anak.

    2 IPDSA tersebut mempunyai Panduan Pendidikan

    Dokter Spesialis Anak, akan tetapi belum/tidakmengacu kepada Kurikulum Pendidikan DokterSpesialis Anak yang dikeluarkan oleh Kolegium Ilmu

    Kesehatan Anak Indonesia.

    3 IPDSA tersebut mempunyai Panduan Pendidikan

    Dokter Spesialis Anak dan mengacu kepada KurikulumPendidikan Dokter Spesialis Anak yang dikeluarkanoleh Kolegium, akan tetapi belum/tidak disahkan olehpimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/

    Direktur Rumah Sakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai Panduan Pendidikan

    Dokter Spesialis Anak dan mengacu kepada KurikulumPendidikan Dokter Spesialis Anak yang dikeluarkanoleh Kolegium dan telah disahkan oleh pimpinan

    institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah

    Sakit), serta seluruh staf pengajar dan peserta didik

    mengetahui dan memahami Panduan tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak, dan adarencana tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    37/70

    5

    S2 P3 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut menerangkantentang objektif setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi

    tersebut dan sesuai Standar Pendidikan Profesi Dokter SpesialisAnak dari Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia yang telahdisahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

    Nilai: Kriteria:

    1 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut

    tidak menerangkan tentang objektif setiap jenjangtingkat pendidikan di institusi tersebut.

    2 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut

    menerangkan tentang objektif pendidikan akan tetapitidak/belum lengkap untuk setiap jenjang tingkatpendidikan di institusi tersebut.

    3 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebutmenerangkan tentang objektif dan telah lengkap

    untuk setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi

    tersebut akan tetapi belum disahkan oleh pimpinanintitusi tersebut (Dekan Fakultas Kedokteran/Direkur Rumah Sakit).

    4 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut

    menerangkan tentang objektif dan telah lengkapuntuk setiap jenjang tingkat pendidikan di institusi

    tersebut dan disahkan oleh pimpinan intitusi tersebut(Dekan Fakultas Kedokteran/Direkur Rumah Sakit)

    serta seluruh staf pengajar dan peserta didikmengetahui dan memahami objektif setiap jenjangtingkat pendidikan di institusi tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    objektif setiap jenjang tingkat pendidikan, dan adarencana tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    38/70

    6

    S2 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai Log Book untuk peserta didik yang mengacu kepada

    Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak di institusi tersebut dan

    Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang dikeluarkan olehKolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

    Nilai: Kriteria:1 IPDSA tersebut tidak mempunyai Log Book untuk

    peserta didik.

    2 IPDSA tersebut mempunyai Log Book untuk pesertadidik, akan tetapi belum/tidak mengacu kepadaPanduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak di institusi

    tersebut dan Kurikulum Pendidikan Dokter SpesialisAnak yang dikeluarkan oleh Kolegium.

    3 IPDSA tersebut mempunyai Log Book untuk peserta

    didik mengacu kepada Panduan Pendidikan DokterSpesialis Anak dan Kurikulum Pendidikan Dokter

    Spesialis Anak yang dikeluarkan oleh Kolegium, akan

    tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi

    (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai Log Book untuk peserta

    didik telah disahkan oleh pimpinan institusi (DekanFakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta

    seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui

    dan memahami penggunaan Log Book tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    Log Book untuk peserta didik, dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    39/70

    7

    S2 P5 Log Book tersebut diimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.

    Nilai: Kriteria:

    1 Log Book di IPDSA tersebut belum/tidakdiimplementasikan secara kontinyu dan konsisten.

    2 Log Book di IPDSA tersebut telah diimplementasikan

    akan tetapi belum/tidak kontinyu dan konsisten (baru

    sebagian yang telah diimplementasikan).

    3 Log Book di IPDSA tersebut telah diimplementasikan

    sepenuhnya secara kontinyu dan konsisten.

    4 Log Book di IPDSA tersebut telah diimplementasikan

    sepenuhnya secara kontinyu dan konsisten serta

    setiap aktifitas peserta didik dibubuhi tanda tangansupervisor terkait.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    proses implementasi Log Book, dan ada rencanatindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    40/70

    8

    S2 P6 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmemberikan Sertifikat Kompetensi kepada peserta didik untuk

    setiap jenjang pendidikan.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak memberikan SertifikatKompetensi kepada peserta didik untuk setiap

    jenjang pendidikan.

    2 IPDSA tersebut telah memberikan SertifikatKompetensi kepada sebagian (belum seluruh) pesertadidik untuk setiap jenjang pendidikan.

    3 IPDSA tersebut telah memberikan SertifikatKompetensi kepada seluruh peserta didik untuk

    setiap jenjang pendidikan.4 IPDSA tersebut telah memberikan Sertifikat

    Kompetensi kepada seluruh peserta didik untuksetiap jenjang pendidikan dan mendokumentasikannya

    dengan lengkap.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    Sertifikat Kompetensi kepada peserta didik untuksetiap jenjang pendidikan. dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    41/70

    9

    Standar 3: Penilaian Peserta Didik Program Pendidikan Dokter SpesialisAnak

    S3 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmelaksanakan penilaian terhadap peserta didik sesuai dengan

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak dari KolegiumIlmu Kesehatan Anak ndonesia yang telah disahkan oleh Konsil

    Kedokteran Indonesia (KKI).

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut melaksanakan penilaian belum/tidaksesuai dengan Standar Pendidikan Profesi Dokter

    Spesialis Anak dari Kolegium.

    2 IPDSA tersebut telah melaksanakan penilaian kepada

    sebagian (belum seluruh) peserta didik sesuai denganStandar Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak

    3 IPDSA tersebut telah melaksanakan penilaian kepada

    seluruh peserta didik sesuai dengan StandarPendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak.

    4 IPDSA tersebut telah melaksanakan penilaian kepadaseluruh peserta didik sesuai dengan Standar

    Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak danmendokumentasikannya dengan lengkap.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    pelaksanaan penilain tersebut sesuai dengan StandarPendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak kepadapeserta didik untuk setiap jenjang pendidikan. dan

    ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    42/70

    10

    S3 P2 Log Book Peserta Didik di IPDSA tersebut mencerminkan aktifitaspenilaian yang akan dinilai dari peserta didik di institusi tersebut

    dan mengacu kepada Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak diinstitusi tersebut dan Standar Pendidikan Profesi Dokter SpesialisAnak dari Kolegium Ilmu Kesehatan Anak Indonesia.

    Nilai: Kriteria:

    1 Log Book di IPDSA tersebut belum/tidakmencerminkan aktifitas penilaian yang akan dinilai

    dari peserta didik di institusi tersebut.

    2 Log Book di IPDSA tersebut telah mencerminkanaktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik,

    akan tetapi belum/tidak mengacu kepada PanduanPendidikan Dokter Spesialis Anak di institusitersebut dan Standar Pendidikan Profesi Dokter

    Spesialis Anak dari Kolegium.

    3 Log Book di IPDSA tersebut telah mencerminkan

    aktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik

    dan mengacu kepada Panduan Pendidikan DokterSpesialis Anak dan Kurikulum dari Kolegium, akantetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi

    (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 Log Book di IPDSA tersebut telah mencerminkanaktifitas penilaian yang akan dinilai dari peserta didik

    dan mengacu kepada Panduan Pendidikan DokterSpesialis Anak dan Kurikulum dari Kolegium, dan telah

    disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruhstaf pengajar dan peserta didik peserta didik

    mengetahui dan memahami aktivitas penilaian.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    Log Book sebagai cerminan aktifitas penilaian yangakan dinilai dari untuk peserta didik, dan ada rencana

    tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    43/70

    11

    S3 P3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempergunakan metodaMini-CEX dalam penilaian peserta didik.

    2 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Mini-

    CEX dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurangdari dua kali dalam setahun.

    3 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Mini-

    CEX dalam penilaian peserta didik dua sampai empatkali dalam setahun.

    4 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Mini-CEX dalam penilaian peserta didik lebih dari empatkali dalam setahun.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmetoda penilaian Mini-Cex, dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    44/70

    12

    S3 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempergunakan metoda ujian OSCE dalam penilaian peserta didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempergunakan metodaOSCE dalam penilaian peserta didik.

    2 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda OSCE

    dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurang daridua kali dalam setahun.

    3 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda OSCE

    dalam penilaian peserta didik dua sampai empat kalidalam setahun.

    4 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda OSCEdalam penilaian peserta didik lebih dari empat kalidalam setahun.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmetoda penilaian OSCE, dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    45/70

    13

    S3 P5 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebut

    mempergunakan metoda Mini-PAT dalam penilaian peserta didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempergunakan metoda

    Mini-PAT dalam penilaian peserta didik.

    2 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Mini-PAT dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurang

    dari dua kali dalam setahun.

    3 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Mini-PAT dalam penilaian peserta didik dua sampai empatkali dalam setahun.

    4 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Mini-PAT dalam penilaian peserta didik lebih dari empat

    kali dalam setahun.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmetoda penilaian Mini-PAT, dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    46/70

    14

    S3 P6 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempergunakan metoda DOPS dalam penilaian peserta didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempergunakan metodaDOPS dalam penilaian peserta didik.

    2 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda DOPS

    dalam penilaian peserta didik akan tetapi kurang daridua kali dalam setahun.

    3 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda DOPS

    dalam penilaian peserta didik dua sampai empat kalidalam setahun.

    4 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda DOPSdalam penilaian peserta didik lebih dari empat kalidalam setahun.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmetoda penilaian DOPS, dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    47/70

    15

    S3 P7 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempergunakan metoda Case-based Discussion (CbD) dalam penilaian

    peserta didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempergunakan metoda

    Cb-D dalam penilaian peserta didik.

    2 IPDSA tersebut telah mempergunakan metodaPortfolio dalam penilaian peserta didik akan tetapi

    kurang dari dua kali dalam setahun.

    3 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Cb-Ddalam penilaian peserta didik dua sampai empat kalidalam setahun.

    4 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda Cb-Ddalam penilaian peserta didik lebih dari empat kali

    dalam setahun.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmetoda penilaian Cb-D, dan ada rencana tindak lanjut

    secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    48/70

    16

    S3 P8 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebut

    mempergunakan metoda Portfolio dalam penilaian peserta didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempergunakan metoda

    Portfolio dalam penilaian peserta didik.

    2 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda

    Portfolio dalam penilaian peserta didik akan tetapikurang dari dua kali dalam setahun.

    3 IPDSA tersebut telah mempergunakan metoda

    Portfolio dalam penilaian peserta didik dua sampaiempat kali dalam setahun.

    4 IPDSA tersebut telah mempergunakan metodaPortfolio dalam penilaian peserta didik lebih dari

    empat kali dalam setahun.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmetoda penilaian Portfolio, dan ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    49/70

    17

    Standar 4. Peserta Didik di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    S4 P1 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak di Institusi Pendidikan DokterSpesialis anak (IPDSA) tersebut menerangkan tentang mekanisme prosesrekrutmen dan kriteria penerimaan serta pemberhentian peserta didik

    mengacu kepada kebijakan Fakultas Kedokteran setempat dan StandarPendidikan Profesi Dokter Spesialis Anak Indonesia yang telah disahkan

    konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

    Nilai: Kriteria:

    1 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak di IPDSA

    tersebut tidak menerangkan tentang mekanisme prosesrekrutmen dan kriteria penerimaan serta pemberhentian

    peserta didik.

    2 Panduan di IPDSA tersebut menerangkan tentangmekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan

    serta pemberhentian peserta didik, akan tetapi

    belum/tidak mengacu kepada kebijakan FK setempat danKurikulum serta Standar Pendidikan Profesi Dokter

    Spesialis Anak Indonesia.

    3 Panduan di IPDSA tersebut menerangkan tentangmekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan

    serta pemberhentian peserta didik sesuai dengan

    Kurikulum dari Kolegium, akan tetapi belum/tidak disahkan

    oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas

    Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 Panduan di IPDSA tersebut menerangkan tentangmekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan

    serta pemberhentian peserta didik sesuai denganKurikulum dari Kolegium dan telah disahkan oleh pimpinan

    institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah

    Sakit).

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmekanisme proses rekrutmen dan kriteria penerimaan

    serta pemberhentian peserta didik, dan ada rencana

    tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    50/70

    18

    S4 P2 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak di IPDSA tersebutmenerangkan tentang hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk

    setiap jenjang tingkat tingkat pendidikan di institusi tersebut.

    Nilai: Kriteria:

    1 Panduan Pendidikan Dokter Spesialis Anak tersebut

    tidak menerangkan tentang hak, tugas dan kewajiban

    peserta didik untuk setiap jenjang tingkat tingkatpendidikan di institusi tersebut.

    2 Panduan tersebut menerangkan tentang hak, tugas

    dan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjangtingkat tingkat pendidikan di IPDSA tersebut. akan

    tetapi tidak/belum lengkap untuk setiap jenjangtingkat pendidikan.

    3 Panduan tersebut menerangkan tentang hak, tugasdan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang

    tingkat tingkat pendidikan dan telah lengkap untuksetiap jenjang tingkat pendidikan akan tetapi belumdisahkan oleh pimpinan intitusi tersebut (Dekan

    Fakultas Kedokteran/ Direkur Rumah Sakit).

    4 Panduan tersebut menerangkan tentang hak, tugasdan kewajiban peserta didik untuk setiap jenjang

    tingkat tingkat pendidikan di IPDSA tersebut. telahlengkap dan disahkan oleh pimpinan intitusi tersebut(Dekan Fakultas Kedokteran/Direkur Rumah Sakit).

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    hak, tugas dan kewajiban peserta didik untuk setiap

    jenjang tingkat tingkat pendidikan, dan ada rencanatindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    51/70

    19

    Standar 5. Staf Pengajar di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    S5 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi setiap staf

    pengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

    Yang dimaksud dengan kualifikasi adalah Ijazah Spesialis 1 dan atau2, S2 dan S3 yang dikeluarkan dan telah dilakukan sertifikasi olehpihak berwenang dan diakui oleh pemerintah.

    Sedangkan yang dimaksud dengan lisensi profesi adalah Surat Tanda

    Registrasi (STR), Surat Izin Praktek (SIP) dan Surat Keputusansebagai tenaga pengajar di institusi/rumah sakit tersebut yang

    dikeluarkan oleh pihak berwenang dan diakui oleh pemerintah sertamasih berlaku.

    Nilai: Kriteria:

    1 Tidak ada dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesisetiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan

    perundangan yang berlaku.

    2 Ada dokumentasi kualifikasi setiap staf pengajar akan

    tetapi belum/tidak lengkap dokumentasi lisensi profesisetiap staf pengajar sesuai dengan peraturan dan

    perundangan yang berlaku.

    3 Ada dokumentasi kualifikasi dan lisensi profesi setiap stafpengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang

    berlaku akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan

    institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah

    Sakit).

    4 Ada dokumentasi dan kualifikasi lisensi profesi setiap stafpengajar sesuai dengan peraturan dan perundangan yang

    berlaku dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (DekanFakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit).

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akandokumentasi dan kualifikasi lisensi profesi setiap staf

    pengajar, dan ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    52/70

    20

    S5 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar.

    Nilai: Kriteria:

    1 Tidak ada uraian tugas secara tertulis setiap staf

    pengajar dan disahkan oleh oleh pimpinan institusi(Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    2 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar,

    akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinaninstitusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah

    Sakit).

    3 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajardan telah disahkan oleh pimpinan institusi (DekanFakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 Ada uraian tugas secara tertulis setiap staf pengajar

    dan telah disahkan oleh pimpinan institusi (DekanFakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta

    seluruh staf pengajar dan peserta didik mengetahui

    dan memahami uraian tugas tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    uraian tugas setiap staf pengajar, dan ada rencanatindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    53/70

    21

    Standar 6. Sarana Pendidikan di Institusi Pendidikan Dokter SpesialisAnak

    S6 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebut

    mempunyai sarana perpustakaan dengan berbagai bentuk kompilasi

    (buku, jurnal, VCD, CD dsb).

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai saranaperpustakaan.

    2 IPDSA tersebut mempunyai sarana perpustakaan,akan tetapi belum/tidak ada dokumentasi database

    daftar buku, jurnal, VCD/CD secara sistematik.

    3 IPDSA tersebut mempunyai sarana perpustakaan dantelah terdokumentasi dengan baik dan sistematik,akan tetapi belum/tidak ada prosedur tertulistentang mekanisme penggunaan sarana tersebut baik

    untuk peminjaman dan pengembaliannya.

    4 IPDSA tersebut mempunyai sarana perpustakaan dan

    telah terdokumentasi dengan baik dan sistematikserta ada prosedur tertulis tentang mekanismepenggunaan sarana tersebut baik untuk peminjaman

    dan pengembaliannya.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    sarana perpustakaan, mekanisme penggunaan saranadan sistematik dokumentasi, serta ada rencana

    tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    54/70

    22

    S6 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai sarana teknologi informasi dan audio-visual.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai saranateknologi informasi dan audio-visual.

    2 IPDSA tersebut mempunyai sarana teknologi

    informasi dan audio-visual, akan tetapi belum/tidakada dokumentasi database sarana tersebut.

    3 IPDSA tersebut mempunyai sarana teknologi

    informasi dan audio-visual dan telah terdokumentasidengan baik dan sistematik, akan tetapi belum/tidakada prosedur tertulis tentang mekanisme penggunaan

    sarana tersebut.

    4 IPDSA tersebut mempunyai sarana teknologi

    informasi dan audio-visual, telah terdokumentasi

    dengan baik dan sistematik serta ada prosedurtertulis tentang mekanisme penggunaan saranatersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    sarana teknologi informasi dan audio-visual,mekanisme penggunaan sarana dan sistematik

    dokumentasi, serta ada rencana tindak lanjut secaratertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    55/70

    23

    S6 P3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai sarana tempat pertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan

    peserta didik di institusi tersebut.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai saranapertemuan ilmiah untuk seluruh staf dan pesertadidik di institusi tersebut.

    2 IPDSA tersebut mempunyai sarana pertemuan ilmiahuntuk seluruh staf dan peserta didik di institusi

    tersebut, akan tetapi belum/tidak ada prosedurtertulis tentang mekanisme penggunaan dan jadwal

    pemakaiannya.

    3 IPDSA tersebut mempunyai sarana pertemuan ilmiahuntuk seluruh staf dan peserta didik di institusi

    tersebut serta ada prosedur tertulis tentang

    mekanisme penggunaan dan jadwal pemakaiannya.

    4 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    sarana pertemuan ilmiah untuk seluruh staf danpeserta didik, mekanisme penggunaan sarana dansistematik dokumentasi, serta ada rencana tindak

    lanjut secara tertulis.

    5 IPDSA tersebut mempunyai rencana induk (master

    plan) tentang pengembangan sarana pertemuan ilmiahuntuk seluruh staf dan peserta didik dan disetujuioleh pimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta tertuang

    dalam rencana anggaran biaya (RAB) institusi.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    56/70

    24

    S6 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai sarana tempat diskusi kelompok setiap unit

    (Divisi/Bagian) dalam institusi tersebut.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai sarana

    tempat diskusi kelompok setiap unit (Divisi/Bagian)dalam institusi tersebut.

    2 IPDSA tersebut mempunyai sarana tempat diskusi

    kelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dalam institusitersebut.

    3 IPDSA tersebut mempunyai sarana tempat diskusi

    kelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dalam institusitersebut.

    4 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akansarana tempat diskusi kelompok setiap unit

    (Divisi/Bagian) dan ada rencana tindak lanjut secaratertulis.

    5 IPDSA tersebut mempunyai rencana induk (master

    plan) tentang pengembangan sarana tempat diskusikelompok setiap unit (Divisi/Bagian) dan disetujui olehpimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/

    Direktur Rumah Sakit) serta tertuang dalam rencana

    anggaran biaya (RAB) institusi.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    57/70

    25

    S6 P5 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutik

    yang dibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum PendidikanDokter Spesialis Anak.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai saranaperalatan penunjang diagnostik dan terapeutik yang

    dibutuhkan untuk mencapai objektif KurikulumPendidikan Dokter Spesialis Anak.

    2 IPDSA tersebut mempunyai sarana peralatan

    penunjang diagnostik dan terapeutik yang dibutuhkan,akan tetapi belum/tidak lengkap untuk mencapaiobjektif Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak.

    3 IPDSA tersebut mempunyai sarana peralatanpenunjang diagnostik dan terapeutik lengkap yang

    dibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak.

    4 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    sarana peralatan penunjang diagnostik dan terapeutiklengkap yang dibutuhkan untuk mencapai objektif

    Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak dan adarencana tindak lanjut secara tertulis.

    5 IPDSA tersebut mempunyai rencana induk (master

    plan) tentang pengembangan sarana peralatanpenunjang diagnostik dan terapeutik lengkap yangdibutuhkan untuk mencapai objektif Kurikulum

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak dan disetujui olehpimpinan institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/

    Direktur Rumah Sakit) serta tertuang dalam rencana

    anggaran biaya (RAB) institusi.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    58/70

    26

    S6 P6 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai sarana media komunikasi antar staf pengajar dan peserta

    didik.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai sarana

    media komunikasi antar staf pengajar dan pesertadidik.

    2 IPDSA tersebut mempunyai sarana media komunikasi

    antar staf pengajar dan peserta didik, akan tetapibelum/tidak lengkap antar staf pengajar dan peserta

    didik untuk mencapai objektif Kurikulum PendidikanDokter Spesialis Anak.

    3 IPDSA tersebut mempunyai sarana media komunikasiantar staf pengajar dan peserta didik lengkap untukmencapai objektif Kurikulum Pendidikan Dokter

    Spesialis Anak.

    4 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akansarana media komunikasi antar staf pengajar dan

    peserta didik lengkap untuk mencapai objektifKurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak dan ada

    rencana tindak lanjut secara tertulis.

    5 IPDSA tersebut mempunyai rencana induk (master

    plan) tentang pengembangan arana media komunikasi

    antar staf pengajar dan peserta didik lengkap untukmencapai objektif Kurikulum Pendidikan DokterSpesialis Anak dan disetujui oleh pimpinan institusi

    (Dekan Fakultas Kedokteran/ Direktur Rumah Sakit)serta tertuang dalam rencana anggaran biaya (RAB)

    institusi.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    59/70

    27

    S6 P7 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai sarana dan tempat pengaduan peserta didik baik untuk

    hal akademis maupun non akademis.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan

    tentang sarana dan tempat pengaduan peserta didikbaik untuk hal akademis maupun non akademis.

    2 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang sarana

    dan tempat pengaduan peserta didik baik untuk halakademis maupun non akademis secara tertulis, akan

    tetapi belum/tidak mempunyai sarana dan tempatpengaduan di institusi tersebut.

    3 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang saranadan tempat pengaduan peserta didik baik untuk halakademis maupun non akademis secara tertulis dan

    telah ada sarana dan tempat pengaduan peserta didik

    di institusi tersebut.

    4 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    kebijakan tentang sarana dan tempat pengaduanpeserta didik dan ada rencana tindak lanjut.

    5 IPDSA tersebut telah memasukkan tentang sarana

    dan tempat pengaduan peserta didik dalam rencanainduk (master plan) pengembangan IPDSA.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    60/70

    28

    S6 P8 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai staf pengajar sebagai pembimbing konselor bagi peserta

    didik yang mempunyai masalah.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai stafpengajar sebagai pembimbing konselor bagi pesertadidik yang mempunyai masalah.

    2 IPDSA tersebut ada staf pengajar sebagai

    pembimbing konselor bagi peserta didik yangmempunyai masalah, akan tetapi belum/tidak ada

    jadwal konseling .

    3 IPDSA tersebut ada staf pengajar sebagaipembimbing konselor bagi peserta didik yang

    mempunyai masalah dan ada jadwal konseling, akantetapi belum/tidak ada Panduan Konseling pesertadidik bermasalah.

    4 IPDSA tersebut ada staf pengajar sebagai

    pembimbing konselor bagi peserta didik yangmempunyai masalah dan ada jadwal konseling, serta

    telah mempuyai Panduan Konseling peserta didikbermasalah.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    Panduan Konseling peserta didik bermasalah dan ada

    rencana tindak lanjut.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    61/70

    29

    Standar 7. Program Evaluasi di Institusi Pendidikan Doter Spesialis Anak

    S7 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak.Program Evaluasi tersebut mencakup:

    1. Organisasi pendidikan dokter spesialis anak2. Materi pendidikan dokter spesialis anak

    3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan dokter

    spesialis anak

    4. Sarana pendidikan dokter spesialis anak

    5. Hasil pendidikan dokter spesialis anak

    6. Kinerja (performance) staf pengajar yang terlibat dalam

    pendidikan dokter spesialis anak

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut tidak mempunyai Program EvaluasiPendidikan Dokter Spesialis Anak.

    2 IPDSA tersebut mempunyai Program Evaluasi PendidikanDokter Spesialis Anak secara tertulis, akan tetapi

    belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan

    Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    3 IPDSA tersebut mempunyai Program Evaluasi PendidikanDokter Spesialis Anak secara tertulis dan telah disahkan

    oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas

    Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai Program Evaluasi PendidikanDokter Spesialis Anak secara tertulis dan telah disahkan

    oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas

    Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh staf

    pengajar dan peserta didik mengetahui dan memahami

    Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanProgram Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak, dan

    ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    62/70

    30

    S7 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai jadwal rencana Program Evaluasi Pendidikan Dokter

    Spesialis Anak.

    Jadwal rencana Program Evaluasi tersebut mencakup untuk:

    1. Organisasi pendidikan dokter spesialis anak2. Materi pendidikan dokter spesialis anak

    3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan dokterspesialis anak

    4. Sarana pendidikan dokter spesialis anak5. Hasil pendidikan dokter spesialis anak

    6. Kinerja (performance) staf pengajar yang terlibat dalampendidikan dokter spesialis anak

    Nilai: Kriteria:1 IPDSA tersebut tidak mempunyai jadwal rencana

    Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak.

    2 IPDSA tersebut mempunyai jadwal rencana Program

    Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak secara

    tertulis.

    3 IPDSA tersebut melaksanakan 60% rencana jadwal

    Program Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak.

    4 IPDSA tersebut melaksanakan 80% rencana jadwalProgram Evaluasi Pendidikan Dokter Spesialis Anak.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    rencana jadwal Program Evaluasi Pendidikan DokterSpesialis Anak, dan ada rencana tindak lanjut secaratertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    63/70

    31

    S7 P3 Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan DokterSpesialis Anak di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    (IPDSA) tersebut mencakup bidang:1. Organisasi pendidikan dokter spesialis anak2. Materi pendidikan dokter spesialis anak

    3. Metoda dan instrumen dalam pelaksanaan pendidikan dokterspesialis anak

    4. Sarana pendidikan dokter spesialis anak5. Hasil pendidikan dokter spesialis anak

    6. Kinerja (performance) staf pengajar yang terlibat dalampendidikan dokter spesialis anak

    Nilai: Kriteria:

    1 Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi PendidikanDokter Spesialis Anak di IPDSA tersebut kurang dari2 bidang.

    2 Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi PendidikanDokter Spesialis Anak di IPDSA tersebut 2-3 bidang.

    3 Pencapaian pelaksanaan Program Evaluasi PendidikanDokter Spesialis Anak di IPDSA tersebut 4-5bidang.

    4 Pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter

    Spesialis Anak di IPDSA tersebut mencakup seluruhbidang.

    5 Pelaksanaan Program Evaluasi Pendidikan Dokter

    Spesialis Anak di IPDSA tersebut mencakup seluruhbidang dan IPDSA tersebut telah melakukan

    evaluasi/revisi akan hasil pencapain tersebut, serta

    ada rencana tindak lanjut secara tertulis.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    64/70

    32

    Standar 8. Tatakelola dan administrasi di Institusi Pendidikan DokterSpesialis Anak

    S8 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebut

    mempunyai struktur organisasi yang telah disahkan oleh pimpinan

    institusi Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut tidak mempunyai struktur organisasisecara tertulis

    2 IPDSA tersebut mempunyai struktur organisasi

    secara tertulis, akan tetapi belum/tidak disahkan olehpimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    3 IPDSA tersebut mempunyai struktur organisasi

    secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinan

    institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur RumahSakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai struktur organisasi

    secara tertulis dan telah disahkan oleh pimpinan

    institusi (Dekan Fakultas Kedokteran/Direktur RumahSakit) serta seluruh staf pengajar dan peserta didik

    mengetahui dan memahami struktur organisasitersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akan

    struktur organisasi, dan ada rencana tindak lanjutsecara tertulis

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    65/70

    33

    S8 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai penjelasan secara tertulis akan fungsi, tugas, wewenang,

    kewajiban dan tanggung jawab setiap unit (Divisi/Bagian).

    Nilai: Kriteria:

    1 Tidak ada penjelasan secara secara tertulis akanfungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap

    unit dalam IPDSA tersebut.

    2 Ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi,tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab

    setiap unit dalam IPDSA tersebut, akan tetapibelum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan

    Fakultas Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    3 Ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi,

    tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawabsetiap unit dalam IPDSA tersebut dan elahdisahkan oleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas

    Kedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 Ada penjelasan secara secara tertulis akan fungsi,tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab

    setiap unit dalam IPDSA tersebut, telah disahkanoleh pimpinan institusi (Dekan Fakultas

    Kedokteran/Direktur Rumah Sakit) serta seluruh stafpengajar dan peserta didik mengetahui dan

    memahami penjelasan akan fungsi, tugas, wewenang,kewajiban dan tanggung jawab setiap unit tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanfungsi, tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung

    jawab setiap unit, dan ada rencana tindak lanjutsecara tertulis

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    66/70

    34

    S8 P3 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmempunyai kebijakan tentang mekanisme pengambilan keputusan

    secara tertulis dan disahkan oleh pimpinan ( Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai kebijakantentang mekanisme pengambilan keputusan secaratertulis.

    2 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang

    mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis,akan tetapi belum/tidak mempunyai Panduan

    Pengambilan Keputusan.

    3 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang

    mekanisme pengambilan keputusan secara tertulis danPanduan Pengambilan Keputusan, akan tetapi belum/tidak disahkan oleh pimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit).

    4 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentangmekanisme pengambilan keputusan secara tertulis dan

    Panduan Pengambilan Keputusan, serta telah disahkan

    oleh pimpinan institusi (Dekan FakultasKedokteran/Direktur Rumah Sakit) telah diketahuidan difahami oleh seluruh staf pengajar di institusi

    tersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanPanduan Pengambilan Keputusan dan ada rencana

    tindak lanjut.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    67/70

    35

    S8 P4 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmemberikan umpan balik (feedback) mengenai perkembangan

    pencapaian peserta didik kepada peserta didik, atasan pesertadidik, pengirim maupun penyandang dana peserta didik tersebutsecara tertulis dan rutin.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan

    tentang umpan balik (feedback) mengenai per-kembangan pencapaian peserta didik kepada peserta

    didik, atasan peserta didik, pengirim maupunpenyandang dana peserta didik tersebut secara

    tertulis dan rutin.

    2 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang umpan

    balik (feedback) mengenai perkembangan pencapaianpeserta didik kepada peserta didik, atasan pesertadidik, pengirim maupun penyandang dana peserta didik

    tersebut secara tertulis dan rutin, akan tetapi.

    belum/tidak mempunyai format umpan balik(feedback).

    3 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang umpanbalik (feedback) dan formatnya tersebut secara

    tertulis, akan tetapi belum/tidak dilaksanakan secarateratur.

    4 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang umpan

    balik (feedback), formatnya secara tertulis dan telahdilaksanakan secara teratur.

    5 IPDSA tersebut telah melakukan evaluasi/revisi akanmekanisme umpan balik (feed back) tersebut dan ada

    rencana tindak lanjutnya.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    68/70

    36

    Standar 9. Program Peningkatan Mutu (Quality Improvement)

    S9 P1 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) tersebutmelaksanakan pertemuan rutin tingkat unit dan institusi yangterjadwal mengenai perkembangan pencapaian peserta didik dan

    sarana serta proses pendidikan yang dilaksanakan di institusitersebut.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai kebijakan

    tentang pertemuan rutin tingkat unit dan institusimengenai perkembangan pencapaian peserta didik dan

    sarana serta proses pendidikan yang dilaksanakan diinstitusi tersebut.

    2 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang

    pertemuan rutin tingkat unit dan institusi mengenaiperkembangan pencapaian peserta didik dan saranaserta proses pendidikan yang dilaksanakan di institusi

    tersebut, akan tetapi belum/tidak ada jadwal yangteratur.

    3 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan dan ada jadwal

    yang teratur tentang pertemuan rutin tersebut, akan

    tetapi belum/tidak dilaksanakan.

    4 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan dan ada jadwal

    serta dilaksanakan teratur tentang pertemuan rutintersebut.

    5 IPDSA tersebut telah melaksanakan evaluasi/revisimengenai kebijakan pertemuan rutin tersebut, serta

    ada rencana tindak lanjut.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    69/70

    37

    S9 P2 Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) ersebutmempunyai program upaya perbaikan dan peningkatan mutu

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak di tingkat unit (Divisi/Bagian)maupun institusi.

    Nilai: Kriteria:

    1 IPDSA tersebut belum/tidak mempunyai kebijakantentang upaya perbaikan dan peningkatan mutu

    Pendidikan Dokter Spesialis Anak di tingkat unit(Divisi/Bagian) maupun institusi.

    2 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan tentang upaya

    perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan DokterSpesialis Anak di tingkat unit (Divisi/Bagian) maupuninstitusi akan tetapi belum/tidak Rencana Program

    Kerja Peningkatan Mutu.

    3 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan dan Rencana

    Program Kerja Peningkatan Mutu tentang upaya

    perbaikan dan peningkatan mutu Pendidikan DokterSpesialis Anak di tingkat unit (Divisi/Bagian) maupuninstitusi, akan tetapi belum/tidak dilaksanakan.

    4 IPDSA tersebut mempunyai kebijakan, Rencana

    Program Kerja Peningkatan Mutu dan telahmelaksanakan program upaya perbaikan dan

    peningkatan mutu Pendidikan Dokter Spesialis Anak ditingkat unit (Divisi/Bagian) maupun institusi, akan

    tetapi belum/tidak melaksanakan evaluasi/audit.

    5 IPDSA tersebut telah melaksanakan

    evaluasi/audit/revisi secara teratur dan ada tindak

    lanjutnya.

  • 8/14/2019 Dody Firmanda 2010 - Akreditasi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak

    70/70

    Instrumen Self-Assesment /Akreditasi

    IPDSA

    Terdiri dari:

    1. Standar = 9

    2. Kriteria = 36

    3. Indikator = 168

    Parameter

    Standar No. Kriteria Indikator

    1. VMOT 1 5

    2. Program 6 30

    3. Penilaian 8 40

    4. PPDSA 2 10

    5. Staf 2 10

    6. Sarana 8 407. Program Evalusi 3 15

    8. Tatakelola 4 20

    9. Peningkatan Mutu 2 10

    9 Standar 36 kriteria 180 indikator

    Persentase Nilai = Jumlah Nilai Indikator X 100 %

    180Skor: 80 % = A (masuktahap benchmarkingregional)

    70 79 % = B

    60 69 % = C

    59 % = R (Remedial/Re-akreditasi dalam waktu 3-6 bulan)