[DOCUMENT TITLE]...Pembentukan planet bumi tidak terlepas dari pembentukan alam semesta, perlu kita...
Transcript of [DOCUMENT TITLE]...Pembentukan planet bumi tidak terlepas dari pembentukan alam semesta, perlu kita...
0
[DOCUMENT TITLE] [Document subtitle]
1
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena yang terjadi di bumi dengan sudut pandang keruangan atau
spasial. Fenomena alam yang terjadi baik berupa fenomena fisik maupun
non fisik dipandang sebagai hasil dari proses alam yang terjadi di bumi, dan
dapat juga dipandang sebagai kegiatan yang berdampak pada makhluk
hidup yang tinggal di permukaan bumi.
Fungsi mata pelajaran Gegrafi diantaranya adalah berikut.
1. Mengembangkan pengetahuan tentang pola-pola keruangan dan
proses yang berkaitan
2. Mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data dan
informasi, mengomunikasikan, serta menerapkan pengetahuan
geografi untuk kepentingan pembangunan
3. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan
hidup dan sumber daya serta toleransi terhadap keragaman sosial-
budaya masyarakat.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusun buku yang sesuai
dengan struktur bidang studi di tingkat SMA. Diharapkan buku yang
digarap secara cermat dan dilengkapi data terbaru, gambar, serta
ilustrasi yang mendukung ini dapat digunakan sebagai buku pelajaran
yang andal. Ulasannya yang gamblang, padat, dan mengena menjadi ciri
buku pelajaran Geografi SMA ini. Di bagian akhir bab, dilengkapi pula
dengan rangkuman dan evaluasi yang mengacu pada pendidikan
karakter.
Akhir kata, komentar, kritik, saran, dan segala umpan balik dalam
bentuk apa pun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati
untuk penyempurnaan edisi berikutnya. Semoga buku ini bermanfaat.
Malang, Oktober 2018
Penulis
KATA PENGANTAR
2
KATA PENGANTAR ................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................... 1
DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN .......... 1
Peta Konsep ............................................................................................. 1
A.Teori Terbentuknya Planet Bumi ........................................................ 1
B.Rotasi dan Revolusi Bumi ................................................................... 1
C.Karakteristik Lapisan Bumi ................................................................. 1
D.Pergeseran Benua ................................................................................ 1
RANGKUMAN....................................................................................... 1
EVALUASI ................................................................................................. 1
DAFTAR ISI
3
Sumber: https://www.instagram.com/nasaearth/
Gambar 4.1 Planet Bumi
DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG
KEHIDUPAN
BAB IV
Pada Bab III, kamu telah mempelajari langkah-langkah penelitian ilmu geografi. Kamu menjadi paham tentang cara melakukan penelitian geografi setelah mempelajari pengertian penelitian, metode analisis data geografi, serta publikasi hasil penelitian geografi. Jika ada yang belum kamu pahami tentang langkah-langkah penelitian geografi, bertanyalah pada gurumu dengan santun. Jika telah paham, sekarang saatnya mempelajari dinamika planet bumi dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
Kamu akan mempelajari teori terbentuknya bumi, rotasi dan revolusi bumi, karakteristik lapisan bumi, dan pergeseran benua. Kamu juga dapat menambah pengetahuanmu mengenai bab ini, kamu dapat melakukannya dengan menambah jumlah referensi buku bacaan lain yang sesuai atau dengan memanfaatkan akses internet untuk menemukan informasi lebih banyak tentang dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan. Mempelajari dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan juga dapat membuatmu semakin merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan bumi sebagai tempat manusia dan makhluk lainnya melangsungkan kehidupan. Kamu dapat menunjukkan rasa syukurmu dengan banyak cara terhadap bumi, misalkan saja dengan menjaga kondisi lingkungan dan kelestariannya agar bumi tetap layak untuk menjadi tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
4
Peta Konsep
Dinamika planet bumi dan
pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia
Teori terbentuknya planet bumi
Teori Big Bang
Teori Alam Semesta Quantum
Teori Rittman
Rotasi dan revolusi bumi
Rotasi bumi
Revolusi Bumi
Karakteristik lapisan bumi
Struktur lapisan bumi
gerakan lapisan bumi
Pergeseran benua
Kata Kunci
Planet bumi Revolusi Bumi Pergeseran benua
rotasi bumi Lapisan Bumi
5
Pernahkah kamu berpikir tentang proses terbentuknya planet bumi?
Apa yang menyebabkan terjadinya planet bumi? Apa pula yang terjadi pada
bumi hingga saat ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab setelah
kamu mempelajari uaraian materi tentang teori pembentukan planet bumi
dengan sungguh-sungguh. Kamu dapat menemukan jawaban dengan
melaksanakan Kegiatan 4.1 terlebih dahulu.
Teori Terbentuknya Planet Bumi
A.
Kegiatan 4.1 Judul Kegiatan : Menelaah Teori Penciptaan Planet Bumi Jenis kegiatan : Tugas Individu Tujuan Kegiatan : (1) Peserta didik dapat menguraikan tentang berbagai teori penciptaan planet bumi dengan tepat (2) Peserta didik dapat menyusun teori penciptaan planet bumi dalam bentuk gambar Untuk menguraikan berbagai teori tentang terbentuknya planet bumi, ikutilah langkah-langkah berikut!
1. Bacalah dengan saksama informasi dari buku, majalah, koran, jurnal, atau situs online yang memuat informasi mengenai teori pembentukan planet bumi!
2. Bila terdapat fasilitas jaringan internet di sekolahmu, manfaatkan fasilitas tersebut untuk menambah informasimu tentang teori terbentuknya planet bumi!
3. Buatlah 5 pertanyaan untuk mendalami materi pembentukan planet bumi!
4. Catatlah berbagai informasi tentang teori-teori pembentukan planet bumi yang dikemukakan oleh para ahli!
5. Kalian dapt melakukan perbandingan antar pendapat-pendapat teori yang dikemukakan oleh para ahli tersebut.
6. Temukanlah perbedaan-perbedaan antara teori pembentukan planet bumi dan pembentukan alam semesta atau jagat raya.
7. Susunlah hasil kegiatanmu menjadi sebuah artikel sederhana yang didukung dengan gambar atau sketsa yang kamu buat sendiri agar artikel yang kamu buat semakin menarik!
8. Fotolah hasil kegiatanmu lalu unggahlah pada akun media sosialmu agar menjadi informasi baru bagi kawan atau kerabat-kerabatmu yang terhubung dengan akun media sosialmu!
6
Melalui Kegiatan 4.1, kamu telah berlatih menguraikan berbagai teori
tentang penciptaan planet bumi. Setelah melaksanakan kegiatan tersebut,
diharapkan akan menambah pengetahuanmu tentang teori penciptaan planet
bumi. Agar lebih jelas, mari kita belajar lebih mendalam mengenai teori
pembentukan planet bumi!
Pembentukan planet bumi tidak terlepas dari pembentukan alam
semesta, perlu kita ingat lagi bahwa bumi merupakan salah satu planet
anggota tata surya, selain planet-planet yang lain, juga komet, asteroid, dan
meteor. Alam semesta atau jagat raya merupakan sebuah ruang yang sangat
luas dan terbuka berisi jutaan galaksi. Setiap galaksi tersusun atas jutaan
tata surya. Tata surya terdiri atas sebuah matahari sebagai pusatnya dan
dikelilingi oleh planet-planet.
Pembentukan bumi dan planet lain telah berlangsung jutaan tahun
yang lalu. Proses pembentukan batuan di dalam maupun permukaan bumi,
serta reliefnya terjadi secara bertahap sesuai zaman sejarah geologi.
Beberapa teori pembentukan planet bumi, diantaranya.
1. Teori Big Bang (Big Bang Theory)
Sumber: https://warstek.com/2018/04/23/bigbang/
Gambar 4.2 Ilustrasi Teori Big Bang
Teori Big Bang yang sedang kita pelajari, diilustrasikan seperta yang
ditunjukkan Gambar 4.2. para ahli astronomi telah berusaha merumuskan
berbagai teori yang dapat menjelaskan tentang kejadian alam semesta.
Salah satunya adalah teori Big Bang “ledakan dahsyat”. Teori ini
menyatakan bahwa jagat raya terbentuk dari sebuah ledakan dahsyat yang
terjati sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu.
Teori ini berawal dari anggapan bahwa pada awalnya terdapat suatu
massa yang luar biasa besarnya (big bang) dengan berat jenis yang sangat
besar. Massa tersebut memiliki reaksi inti, yang memicu sebuah ledakan.
Massa tersebut kemudian meledak dan berserakan. Tidak berhenti, massa
7
yang berserakan tersebut dengan sangat cepat mengembang dan menjauhi
pusat ledakan. Mulyo (2008:23).
Massa-massa ledakan tersebut menjadi materi-materi yang
membentuk bintang, planet, debu kosmis, asterois, meteor, energi, dan
partikel-partikel lain. Berikut beberapa ahli yang mendukkung teori Big
Bang diantaranya.
a. Abbe Lamaitre
Seorang kosmolog yang pertama kali mengemukakan teori Big Bang
pada tahun 1920-an. Menurutnya, alam semesta bermula dari gumpalan
super atom raksasa seperti sebuah bola api raksasa bersuhu 10 milyar
hingga 1 triliun derajat celcius (oC) berlipat kali lebih panas dibanding air
mendidih yang hanya 100 oC.
Gumpalan super atom tersebut meledak dahsyat sekitar 15 milyar
tahun yang lalu dan menyisakan debu dan awan hidrogen membentuk
bintang-bintang dalam ukuran yang berbeda. Seiring dengan terbentuknya
bintang-bintang, di antara bintang-bintang tersebut berpusat membentuk
kelompok masing-masing yang kemudian disebut dengan galaksi.
b. Edwin Hubble
Teori Big Bang didukung pula oleh Edwin Hubble, seorang astronom
dari Amerika Serikat. Berdasarkan pengamatan dan penelitiannya, ia
menunjukkan bahwa jagat raya tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak
galaksi dengan pusatnya, semakin cepat proses pengembangannya.
Seiring dengan perkembangan teknologi modern dan perkembangan
ilmu astronomi, muncullah teori-teori tersebut cukup terperinci dan
didukung data empiris yaitu data yang dibuat berdasar pengamatan yang
telah dilakukan, yang membenarkan teori Big Bang.
c. Arno Panzias dan Robert Wilson
Penemuan Edwin Hubble didukung oleh ahli astrofisika dari
Amerika Serikat, Arno Penzias dan Robert Wilson. Pada tahun 1965
mereka mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya. Mereka
mendapatkan Nobel untuk penelitian tentang adanya suatu radiasi di alam
semesta yang disebut sebagai radiasi latar belakang kosmis. Radiasi ini
bersifat tidak terbatas, tetap, dan tidak diketahui sumbernya. Radiasi ini
pada hakikatnya adalah “gema” dari ledakan besar yang masih terdengan
sejak momen pertama ledakan (13,7 milyar tahun yang lalu).
Penemuan ini didukung oleh ahli sains menggunakan alat NASA
yang bernama COBE spacecraft antara tahun 19989-1993. Kajian-kajian
terkini dari laboratorium CERN (Conseil Europeen pour la Recherche
Nucleaire atau European Council for Nuclear Research).
8
d. George Smoot
George Smoot melakuka penelitian dengan meluncurkan satelit
astronomi ke ruang angkasa dengan dibekali alat COBE (Cosmic
Background Emission Explorer). Alat ini membenarkan penelitian
Arno Penzias dan Robert Wilson dengsn sebuah hasil yang secara
pasti menunjukkan keberadaan bentuk rapat dan panas sisa lebakan
yang menghasilkan alam semesta. Teori George Smoot dengan ragu-
ragu diterima oleh beberapa ahli karena teorinya dianggap melanggar
salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum kekekalan energi, “Energi
tidak dapat diciptakan atau dihilangkan, namun hanya dapat diubah
menjadi bentuk atau jenis energi lain”.
2. Teori Kabut (Nebula)
Gambar 4.3 Ilustrasi Teori Kabut dan tokoh Immanuel Kant
Sumber: https://salsabillahardeas.wordpress.com/2016/02/12/
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant melalui karyanya
yang berjudul “The Universal Natural History and Theories of The
Heavens” tahun 1755. Immanuel mengatakan bahwa tata surya pada
awalnya merupakan kabut dan gas yang ada di angkasa, berputar
lambat dan membentuk cakram datar dengan beberapa inti massa. Inti
massa yang berada di tengah memiliki suhu tinggi dan berpijar lalu
membentuk matahari, sementara bagian inti massa yang berada di
pinggirnya mengalami pendinginan dan perlahan-lahan berubah
menjadi planet yang mengorbit atau mengelilingi matahari.
9
a. Pierre Simon De Leplace
Seorang astronom asal Perancis yang juga berpendapat terbentuknya
tata surya (dan Bumi) berasal dari kabut dan gas. Dalam bukunya yang
berjudul “Exposition of a World System” tahun 1796 menyatakan tata
surya terbentuk dari kabut yang berputar cepat dan memiliki suhu yang
sangat tinggi. Kecepatan putaran kabut ini akhirnya melemparkan
berbagai materi bola gas ke sekelilingnya. Lama-kelamaan, bola-bola
padat ini berubah menjadi planet-planet dan sumber utama bola panas itu
menjadi pusat peredaran planet yang kita kenal dengan matahari.
3. Teori Awan Debu
Hampir sama dengan teori Nebula, namun proses pada teori Awan
Debu ini memiliki perbedaan. Teori ini dicetuskan oleh Carl Friedrich
von Weizsacker dan disempurnakan lagi oleh Gerard Peter Kuiper.
pada teori Awan Debu, terjadi proses pemampatan. Ibaratkan sebuah
awan, lalu awan-awan tersebut mengalami pemampatan, pada proses
ini partikel debu tertarik ke bagian pusat awan, membentuk bola,
lama-kelamaan menjadi cakram. Partikel yang berada di tengah
cakram saling menekan, lalu menimbulkan panas dan berpijar, bagian
inilah yang menjadi matahari.
Sementara bagian luarnya berputar dengan sangat cepat,
kemudian sampai pada saat mereka saling terpental dan terpecah
menjadi gumpalan yang lebih kecil. Bagian inilah yang akhirnya
menjadi planet, termasuk bumi.
4. Teori Planetesimal
Sumber: https://informazone.com/asal-usul-tata-surya/
Gambar 4.4 Ilustrasi Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Forest R Moulton dan Thomas C
Chamberlin pada tahun 1905. Mereka berpendapat bahwa mulanya
10
matahari sudah ada, hingga pada suatu waktu terdapat sebuah bintang
yang ukurannya sebesar matahari dan mengorbit sangat dekat dengan
matahari. gravitasi yang dimiliki oleh bintang tersebut menarik
partikel keluar dari matahari.
Partikel-partikel yang tidak terseret jauh dari matahari berhasil
masuk dan bergabung kembali dengan matahari, namun partikel yang
terseret jauh dari matahari, melayang di angkasa dan lambat laun
berkumpul, menyatu, dan mengeras hingga menjadi planet.
Setiap hari kita mengalami siang dan malam. Tahukah kamu yang
menyebabkan terjadinya siang dan malam? Sebenarnya, proses rotasi
dan revolusi yang terjadi di bumi kitalah yag mengakibatkan
fenomena siang dan malam juga pergantian musim terjadi. Sebelum
mempelajarinya lebih lanjut, coba kita lakukan Kegiatan 4.2!
Rotasi dan Revolusi Bumi
B.
Kegiatan 4.2 Judul Kegiatan : Memperagakan Gerak Rotasi Bumi dengan Menggunakan
Alat Peraga (Globe dan Senter) Jenis kegiatan : Tugas kelompok Tujuan Kegiatan : (1) Peserta didik dapat menyimpulkan gerak rotasi bumi
dari hasil peragaan alat dengan tepat. (2) Peserta didik dapat menciptakan peragaan gerak rotasi bumi dengan baiik dan benar
Untuk memperagakan gerak rotasi bumi dengan alat peraga, ikuti langkah-langkah berikut!
1. Siapkanlah globe dan senter. Sorotkan sinar senter ke globe, seakan-akan matahari menyinari bumi. Amati dengan seksama gerak rotasi bumi tersebut!
2. Belahan bumi manakah yang mengalami malam dan belahan bumi manakah yang mengalami siang saat kamu menyorotkan senter di suatu belahan bumi.
3. Buatlah sebuah catatan sederhana hasil dari pengamatanmu tentang peragaan yang dilakukan.
4. Sertakan dua pertanyaan yang berkaitan dengan materi rotasi bumi untuk ditanyakan pada teman-teman dan gurumu!
11
Pada kegiatan 4.2 kamu telah mempelajari sedikit mengenai
pergerakan rotasi bumi. Diharapkan, kegiatan tersebut dapat menambah
pengetahuanmu mengenai pergerakan rotasi bumi. Agar lebih jelas, kamu
perlu mengeksplorasi dirimu dengan mempelajari materi berikut.
1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi merupakan gerak perputaran bumi pada porosnya, dengan
arah perputaran dari barat ke timur. Masa rotasi bumi pada porosnya yaitu
23 jam 56 menit dan 4.091 detik (24 jam). Apa pengaruh rotasi bumi?
Berikut ini beberapa pengaruh yang diakibatkan dari rotasi bumi.
Sumber: http://ipospedia.com/akibat-rotasi-dan-revolusi-bumi/
Gambar 4.5 Ilustrasi rotasi bumi
a. Peredaran Semu Harian Benda langit
Setiap hari kamu merasakan peredaran matahari dan benda-benda
langit melintas dari timur ke barat. Pergerakan matahari dan benda-benda
langit dari timur ke barat disebut sebagai peredaran semu harian benda-
benda langit.
b. Pergantian Siang dan Malam
Belahan bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang dan
sebaliknya yang tidak terpapar sinar matahari mengalami malam.
c. Perbedaan Waktu
Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis dari kutub
utara ke kutub selatan. Perbedaan tempat-tempat yang berbeda bujur 1o
akan berbeda 4 menit atau berbeda 1 jam dalam 15o garis bujur.
Pembagian waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan dengan acuan
garis bujur 0o yang melintas di Kota Greenwich. Setiap 15o garis bujur,
waktunya berbeda 1 jam. Di sebelah barat Kota Greenwich akan lebih
lambat 1 jam, sementara itu, di sebelah timurnya akan lebih cepat 1
jam.
d. Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Bumi pepat pada kedua kutubnnya, dan mengembang pada bagian
ekuatornya. Hal ini mengakibatkan gravitasi di kutub lebih besar
daripada ekuator.
12
e. Pembelokan Arah Angin
Pembelokan arah angin terjadi karena gerak rotasi bumi pada
porosnya. Angin bertiup dari daerah bertekanan tinggi ke daerah
bertekanan rendah. Meskipun demikian, arah angin tidak sama persis
dengan arah gradien tekanan. Hal ini disebabkan adanya efek gaya
Coriolis pada angin. Gaya Coriolis adalah gaya semu yang timbul
akibat efek dua gerakan yaitu gerak rotasi bumi dan gerak benda relatif
terhadap bumi.
f. Pembelokan Arus Laut
Arus laut pada umumnya disebabkan oleh angin yang bertiup di
permukaan. Seperti halnya arah angin, arah laut juga dipaksa
membelok ketika tiba di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.
2. Revolusi Bumi
Gambar 4.6 Ilustrasi gerak revolusi bumi
Sumber:https://www.thoughtco.com/
Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari.
Revolusi bumi merupakan akibat tarik-menarik antara gaya gravitasi
bumi dengan gaya gravitasi matahari, selain rotasi bumi.
Bumi mengitari (mengorbit) matahari dalam lintasan berbentuk
elips dengan jarak rata-rata terhadap matahari 149,5 juta km. bentuk
lintasan ini mengakibatkan jarak bumi terhadap matahari selalu berubah-
ubah. Perbedaan jarak bumi di titik terdekat (perihelium) dengan titik
terjauh (aphelium) adalah 5 juta mil (Mulyo, 2008:40).
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah
365 ¼ hari. bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika,
melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,5o
terhadap matahari. sudut ini diukur dari garis imajiner yang
menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan
sumbu rotasi. Beberapa pengaruh revolusi bumi berikut diantaranya.
13
a. Gerak Semu Tahunan Matahari
Gerak semu tahunan matahari selama 6 bulan ke arah utara dan 6 bulan
kemudian berganti ke selatan. Gerak semu tahunan matahari adalah
gerakan semu matahari di khatulistiwa bolak-balik antara 23,5o lintang
utara dan lintang selatan setiap tahun.
b. Perubahan Lamanya Siang Dan Malam
Tanggal 21 Maret dan 23 September di setiap tahun, semua tempat
di bumi mengalami siang dan malam hari yang sama panjang, yaitu 12
jam. Ini terjadi karena semua tempat mendapat sinar matahari selam 12
jam dan tidak mendapatkannya pula selama 2 jam. Tanggal 21 Juni,
ketika matahari ada pada kedudukan paling utara, yakni 23 ½ LU,
belahan bumi utara mengalami siang lebih panjang daripada malam.
Sebaliknya, di belahan bumi selatan akan maengalami siang yang lebih
pendek. Daerah dalam lingkaran kutub utara mendapat sinar matahari
selama 24 jam hingga siang akan terjadi secara terus menerus selama 6
bulan. Sebaliknya, di daerah lingkaran kutub selatan tidak mendapat
sinar matahari selama 6 bulan sehingga malam terjadi secara terus
menerus.
c. Pergantian Musim
Revolusi bumi dan kemiringan poros bumi terhadap ekliptika
mengakibatkan terjadinya pergantian musim di daerah iklim sedang.
Begitu pula di wilayah iklim lainnya. Namun khusus wilayah ekuator,
hanya memiliki 2 musim saja, berbeda dengan iklim sedang yang
mengalami 4 musim secara bergantian selama sekitar 3 bulan sekali.
d. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi
membentuk pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi
yang sebenarnya tidak beradapada lokasi yang berdekatan. Karena letak
bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi, seolah-
olah tampak berdekatan.
e. Kalender Masehi
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari, untuk menampung
kelebihan ¼ hari pada setiap tahun, maka lamanya satu tahun
diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari
tersebut ditambahkan pada bulan Februari. Tahun yang lebih panjang
sehari ini disebut dengan tahun Kabisat, yakni tahun yang angkanya
habis bila dibagi empat. Misalnya tahun 1984, 1988, 1992, 2000, dan
2012.
14
Bumi yang kita tempati memiliki karakteristik yang terdiri atas
beberapa lapisan. Berdasarkan komposisi atau jenis materialnya, bumi
tersusun atas beberapa lapisan. Tahukah kamu apa saja lapisan-lapisan
bumi tersebut? Untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan 4.3 berikut!
Setelah mengerjakan Kegiatan 4.3, kamu tentu sudah mulai
memahami karakteristik lapisan-lapisan bumi. Berbagai karakteristik yang
dimiliki oleh setiap lapisan penyusun bumi, menyimpan kekayaan yang
bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Karakteristik Lapisan Bumi
c.
Kegiatan 4.3 Judul Kegiatan :Berlatih Menyimpulkan Informasi tentang
Karakteristik Lapisan Bumi Jenis kegiatan : Tugas Individu Tujuan Kegiatan : (1) Peserta didik dapat menyimpulkan informasi
tentang mteri karakteristik lapisan bumi dengan tepat (2) Peserta didik dapat menyusun rancangan gambar tentang pelapisan planet bumi untuk dipresentasikan.
Untuk melaksanakan kegiatan ini, ikutilah langkah-langkah berikut dengan runtut!
1. Berkunjunglah ke perpustakaan sekolahmu dengan tertib! 2. Bacalah dengan saksama bacaan atau artikel tentang
karakteristik pelapisan bumi 3. Untuk memperdalam pemahaman tentang karakteristik pelapisn
bumi, kamu dapat bertanya kepada bapak atau ibu gurumu dengan santun.
4. Buatlah sebuah rancangan gambar yang menunjukkan karakteristik lapisan bumi
5. Tulislah kesimpulanmu dengan rapi di atas lembar tugas 6. Presentasikanlah hasil kegiatanmu di depan teman-teman
kelasmu dengan percaya diri!
15
1. Struktur Lapisan Bumi
Bumi tersusun atas beberapa lapisan sebagai berikut.
Gambar 4.7 Ilustrasi susunan lapisan penyusun bumi
Sumber: https://wiki.seg.org/wiki/Layers_of_the_Earth
a. Kerak Bumi (Litosfer)
Lapisan Litosfer atau kerak bumi, merupakan lapisan yang berada
di bagian terluar bumi, berupa lempeng-lempeng yang tipis. Jika
diibaratkan sebuah telur, maka lapisan ini merupakan cangkang dari
sebuah telur. Pada teori lempeng, litosfer dikatakan mengapung di atas
mantel bumi yang cair, bergeserm dan juga bertumbukkan satu dengan
yang lainnya.
Kerak bumi dibagi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak
samudera.
(1) Kerak Benua (Lempeng Benua)
Kerak benua memiliki variasi ketebalan sekitar 20-70 km.
lapisan atas kerak benua berupa batuan Granit ringan dan
lapisan dibawahnya berupa batuan Basal yang lebih rapat.
(2) Kerak Samudera (Lempeng Samudera)
Kerak atau lempeng samuder memiliki variasi ketebalan sekitar
5-10 km, lempeng ini memiliki berat jenis yang lebih besar
dibandingkan dengan lempeng benua. Ketebalannya yang
relatif tipis dan dengan berat jenis yang lebih besar,
mengakibatkan lempeng ini mudah terlipat dan menujam
masuk ke dalam bumi apabila terjadi tabrakan antar lempeng.
b. Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi
berupa batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Lapisan
mantel berkomposisi Ferro-Magnesian (Fe-Mg). Ketebalan mantel
sekitar 2900 km. berikut pembagian lapisan mantel bumi.
16
(1) Mantel bagian atas (Astenosfer)
Astenosfer merupakan lapisan penyusun bumi yang berada di
bawah kerak bumi pada kedalaman sekitar 400km. Mantel bagian
atas ini umumnya padat namun mengandung banyak magma
panas. Suhu lapisan ini sekitar 1300 oC -1500oC
(2) Mantel bagian tengah
Lapisan ini merupakan bagian peralihan antara mantel bagian
atas dan mantel bagian dalam atau bawah.
(3) Mantel bagian dalam atau bawah (Mesosfer)
Mantel bagian bawah atau dalam ini merupakan lapisan mantel
yang paling tebal dengan ketebalan sekitar 2550 km. Mesosfer
bersifat padat dengan suhu sekitar 1500oC-3000oC.
c. Inti Bumi (Core)
Inti bumi terletak pada lapisan terdalam bumi dan terbagi menjadi
dua, yaitu inti bumi bagian luar (outer core) dan inti bumi bagian dalam
(inner core).
(1) Inti Bumi Bagian Luar (Outer Core)
Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi
yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar
memiliki ketebalan 2.250 km dan kedalaman antara 2900-4980
km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan
suhu 3.900oC.
(2) Inti Bumi Bagian Dalam (Inner Core)
Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling
dalam. Tebal inti bumi 1.200 km dan berdiameter 2.600 km. inti
bumi terdiri atas besi dan nikel berbentuk padat dengan
temperatur yang dapat mencapai 4800oC.
2. Gerakan Lapisan Bumi
Gambar 4.8 Ilustrasi pergerakan lempeng/kerak bumi
Sumber: http://rizkimufty.blogspot.com/2015/12/
Pada batas terbawah, temperatur kerak mencapai angka 200-400oC.
Kerak dan bagian mantel yang relatif padat membentuk lapisan litosfer.
Proses konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer, litosfer dipecah
17
menjadi lempeng tektonik yang bergerak. Temperatur meningkat 30oC
setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan
kerak yang lebih dalam.
Litosfer terpecah menjadi 12 lempeng. Dinamakan lempeng karena
bagian litosfer tersebut memiliki ukuran yang sama besar di kedua dimensi
horizontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran kecil pada arah vertikal.
Lempeng-lempeng tersebut memiliki gerak pergeseran mendatar.
Akibat arah pergeseran lempeng yang tidak sama, terjadi tiga jenis batas
pertemuan anta lempeng, yaitu dua lempengsaling menjauh, dua lempeng
saling mendekat, dan dua lempeng saling berpapasan atau bergesekan.
a. Dua Lempeng Saling Menjauh (Divergent Plate
Boundaries)
Saat dua lempeng bergerak saling menjauh, hal-hal berikut
merupakan fenomena yang akan terjadi.
(1) Pembentukan tanggul dasar samudera di sepanjang tempat
perenggangan antar lempeng. Tanggul dasar laut (termasuk
samudera) terjadi akibat proses vulkanisme yang bertumpuk
sepanjang celah. Sebagai contoh yang terdapat di lautan Atlantik,
memanjang dari kutub utara hingga mendekati kutub selatan.
Celah ini menjadikan Benua Amerika bergerak saling menjauh
dengan Benua Afrika dan Benua Eropa.
(2) Perenggangan lempeng akan disertai pertumbukkan kedua tepi
lempeng terebut dengan lempeng di sisi luarnya.
(3) Terjadi peningkatan aktivitas vulkanisme laut dalam
menghasilkan lava basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan
lava.
(4) Munculnya aktivitas gempa bumi.
d. Dua Lempeng Saling Bertemu (Subduction)
Apabila dua lempeng bergerak saling mendekat satu dengan yang
lain, juga akan menimbulkan beberapa fenomena yang akan terjadi,
berikut diantaranya.
(1) Lempeng samudera menujam ke bawah lempeng benua, dan
masuk kembali ke dalam bumi.
(2) Menjadi daerah hiposenter atau titik pusat gempa dangkal
maupun dalam
(3) Terjadinya aktivitas vulkanisme, intrusi, dan ekstrusi.
(4) Pembengkakan tepi lempeng benuayang merupakan deretan
pegunungan
(5) Timbunan sedimen campuran yang dalam istilah geologi disebut
dengan batuan bancuh atau melange
(6) Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng
(7) Terbentuk palung laut di tempat tumbukan atau bertemunya
kedua lempeng.
18
Menujamnya lempeng dasar samudera disebabkan oleh desakan
lempeng benua yang lebih tebal dan keras. Di tempat tersebutlah
terbentuk palung laut, yaitu dasar laut yang dalam dan memanjang.
e. Dua Lempeng Saling Berpapasan (Transform Fault)
Dua lempeng yang bergerak saling berpapasan atau bergesekan
berlawan arah secara mendatar, juga akan menimbulkan fenomena-
fenomena diantaranya berikut.
(1) Terdapat aktivitas vulkanis yang lemah disertai gempa yang tidak
kuat. Gejala pergeseran tampak pada tanggul dasar samudera
yang tidak berhubungan tetapi terputus-putus. Tanggul dasar di
Samudera Atlantik terputus-putus sebagai akibat dari gerakan
transform ini pada kedua lempengnya.
(2) Aktivitas seismik yang terjadi tidak terlalu besar
(3) Aktivitas vulkasnisme yang lemah
Perlu kamu ketahui, palung laut adalah sebuah jurang yang sangat
dalam berada di dasar laut dalam yang diakibatkan oleh menyusup atau
menujamnya lempeng samudera ke bawah lempeng benua, kembali ke
dalam bumi. Lokasinya berada di titik-titik pertemuan antara lempeng
benua dan lempeng samudera. Palung laut terdalam di bumi yang saat ini
diketahui ialah Palung Mariana yang terdapat di Samudera Pasifik dengan
kedalaman palung mencapai 11 km.
Tahukah kamu bahwa permukaan bumi bersifat dinamis dan selalu
berubah sesuai dengan pergeseran benua? Untuk menemukan jawabannya
dan menambah pengetahuan dan wawasanmu tentang pergeseran benua,
lakukanlah Kegiatan 4.4!
Pergeseran Benua
D.
Kegiatan 4.4 Judul Kegiatan :Menganalisis Pengaruh Pergeseran Benua terhadap
Kehidupan Manusia Jenis kegiatan : Tugas kelompok Tujuan Kegiatan : (1) Peserta didik dapat menganalisa pengaruh
pergeseran benua terhadap kehidupan manusia (2) Peserta didik dapat membuat gambar atau sketsa yang menunjukkan pergeseran benua-benua di muka bumi untuk dipresentasikan
Untuk melaksanakan kegiatan ini, ikutilah langkah-langkah berikut dengan runtut!
1. Bertanyalah kepada bapak atau ibu gurumu mengenai pergeseran benua yang belum kamu pahami
2. Selanjutnya, masing-masing kelompok membuat gambar atau sketsa yang menunjukkan pergeseran benua-benua di muka bumi! Jangan lupa berikan warna-warna yang menarik dan sesuai untuk memperjelas gambaran tentang pergeseran
19
Pada Kegiatan 4.4 di atas, kamu telah melaksanakan kegiatan
menganalisis pengaruh pergerakan benua terhadap kehidupan manusia.
Setelah mengerjakan kegiatan tersebut, diharapkan akan menambah
pengetahuan dan wawasanmu tentang pergeseran benua terhadap
kehidupan. Seperti misalnya banyak ditemukan jenis flora dan fauna
sejenis dari belahan bumi berbeda. Melalui berbagai penelitian yang banyak
dilakukan menunjukkan flora dan fauna di wilayah Afrika bagian barat dan
Amerika bagian timur banyak memiliki kesamaan. Hal ini sebagai salah
satu bukti bahwa dulu kedua benua tersebut pernah menjadi satu daratan
yang sama. Namun pada akhirnya harus terpisah karena adanya pergerakan
benua.
Benua-benua sekarang pun masih terus bergerak. Pergerakan benua
tersebut akan terus berlangsung dengan adanya tenaga penggerak yang
berasal dari dalam perut bumi. Gerakan ini dapat dibuktikan dengan
semakin melebarnya celah yang terdapat di alur-alur dalam samudera.
Selanjutnya, untuk melengkapi wawasan dan pengetahuanmu,
cermatilah gambar 4.9
1. Bentuklah kelompok beranggotakan 4-5 orang dan amati berbagai peta pergeseran benua.
2. Bertanyalah kepada bapak atau ibu gurumu mengenai pergeseran benua yang belum kamu pahami
3. Selanjutnya, masing-masing kelompok membuat gambar atau sketsa yang menunjukkan pergeseran benua-benua di muka bumi! Jangan lupa berikan warna-warna yang menarik dan sesuai untuk memperjelas gambaran tentang pergeseran benua-benua tersebut!
4. Tunjukkan bukti-bukti yang memperkuat gambar atau sketsa tentang pergeseran benua di muka bumi. Misalnya, keberadaan binatang atau tumbuhan di suatu wilayah tertentu yang sama dengan wilayah lain.
5. Simpulkanlah materi-materi yang telah kamu pelajari mengenai pergeseran benua dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia
6. Presentasikanlah hasil kegiatanmu di hadapan teman-temanmu pada kelompok lain dengan santun dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan jelas!
20
Sumber : https://www.quora.com/What-is-meant-by-continental-drift
Gambar 4.9 Ilustrasi pergeseran benua
Salah satu kondisi yang secara langsung dapat diteliti adalah perubahan
jarak antara India dan Madagaskar. Dengan demikian, kamu pun akan
semakin menyadari bahwa pada dasarnya, permukaan bumi bersifat
dinamis dan berubah sesuai dengan pergeseran benua. Peristiwa pergeseran
tersebut sesuai dengan teori pergeseran benua (Continental Drift) atau teori
lempeng tektonik.
Pada teori tersebut, dinyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu, semua
benua menyatu dalam satu daratan yang disebut dengan Pangea. Dengan
alasan yang saat itu belum diketahui dengan pasti, benua-benua tersebut
pecah dan mulai bergerak pada arah yang berlawanan. Selanjutnya
dikatakan bahwa benua-benua akan terus bergerak hingga mereka semua
bertemu kembali menjadi satu dalam bentuk yang berbeda.
Teori pergerakan benua disampaikan oleh Alfred Lothar Wegener. Ia
mengungkapkan teori tersebut pada tahun 1912 di hadapan perhimpunan
ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teorinya diungkapkan pertama kali
dalam buku berjudul Die Enstehung der Kontinente und Ozeane (Asal Usul
Benua dan Lautan). Buku terseut menimbulkan kontroversi besar di
lingkungan para ahli geologi dan mereda pada tahun 60-an setelah Wegener
memperoleh penganut para ahli ilmu pengetahuan. Berikut ini titik tolak
atas teori Wegener.
1. Terdapat persamaan yang mencolok antara garis kontur pantai
timur benua Amerika Utara dan Selatan Afrika. Kedua garis yang
sama tersebut , dahulu merupakan daratan yang berhimpitan. Hal
inilah yang mengakibatkan formasi geologi di wilayah-wilayah
yang bertemu itu sama.
21
2. Daerah Greenland sekarang bergerak menjauhi daratan Eropa
dengan kecepatan 36 meter setiap tahun, sedangkan Kepulauan
Madagaskar menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 meter per
tahun. Menurut Wegener, benua-benua sekarang ini dahulu
merupakan satu benu (Pangea) yang tunggal kemudian terpecah
oleh gerakan benua besar dari selatan, baik ke arah barat maupun
arah utara menuju khatulistiwa.
3. Bentangan-bentangan samudera dan menua-benua mengapung-
sendiri-sendiri.
4. Samudera Atlantik manjadi semakin luas karena benua Amerika
terus bergerak ke arah barat. Dengan demikian, terjadi lipatan-
lipatan kulit bumi yang menjadi jajaran pegunungan utara dan
selatan yang terdapat di sepanjang pantai Amerika Utara dan
selatan
5. Adanya kegiatan seismik yang luar biada di sepanjang patahan St.
Andreas pantai barat Amerika Serikat.
6. Batas Samudera Hindia makin mendesak ke utara. Anak benua
India yang semula diduga agak panjang, namun karena bergerak ke
utara semakin menyempit dab semakin mendekati Benua Eurasia.
Proses tersebut menimbulkan lipatan pegunungan Himalaya.
Pegunungan Himalaya yang terletak memanjang di lima negara,
yaitu Pakistan, India, Cina, Bhutan, dan Nepal terbentuk karena
tumbukan dua lempeng benua.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ryrXAGY1dmE
Gambar 4.10 Ilustrasi pemanasan yang terjadi di dalam bumi terhadap
pergerakan kerak bumi
Pergeseran atau pergerakan benua yang terjadi di bumi disebabkan
oleh bumi yang tidak statis, atau bumi ini selalu mengalami perubahan dan
pergerakan yaitu dinamis. Inti bumi yang panas dan cair, diibaratkan
sebagai air yang berada di sebuah wadah yang dipanaskan, lama-kelamaan
22
air tersebut akan mendidih dan berbuih serta bergerak. Begitulah keadaan
di dalam bumi. Kerak bumi yang kaku ibarat sebuah cangkang telur,
mengapung di atas mantel bumi yang cair, dan terus mengalami pemanasan.
Konveksi atau perpindahan panas yang terjadi di dalam bumi
digambarkan bergerak secara berputar. Ketika panas yang mempengaruhi
mantel bumi yang cair akhirnya memicu gerakan pada mantel bumi, juga
mempengaruhi kerak bumi yang kaku dan berada di atasnya. Pergerakan
yang berputar ini, mengakibatkan ada bagian kerak bumi yang tertarik dan
bergerak saling mendekat dan di belahan bumi lainnya saling berjauhan.
Hal tersebut pula yang dikatakan menyebababkan pecah atau patahnya
kerak-kerak bumi atau benua yang berada di atas mantel bumi
Terbentuknya planet bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya jagat
raya, yang didasari pada beberapa teori seperti: teori Big Bang, Nebula,
Awan Debu, dan Planetesimal
Bumi bergerak pada porosnya selama 24 jam bila digenapkan.
Rotasi bumi mengakibatkan beberapa pengaruhterhadap bumi seperti
peredaran harian benda langit, pergantian siang dan malam, dan
perbedaan waktu.
Revolusi merupakan gerak bumi mengelilingi matahari.
Revolusi bumi mengakibatkan pengaruh-pengaruh diantaranya: gerak
semu tahunan matahari, perubahan lama siang dan malam, pergantian
musim, dan kenampakan rasi bintang.
Bumi tersusun atas tida lapisan, kerak bumi, mantel, dan inti bumi
Lapisan bumi bersifat dinamis dan mengakibatkan adanya pergerakan
pada kerak bumi salah satunya dapat dilihat pada pergeseran benua
atau lempeng di bumi
RANGKUMAN
23
1. Pembentukan jagat raya menurut Teori Big Bang didasarkan pada
asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat
yang mengalami….
a. Gaya gravitasi antara materi dan planet
b.Ledakan dahsyat dan mengembang
c. Perubahan materi secara terus-menerus dan statis
d. Pembentukan atom-atom hidrogen dan helium
e. Pergeseran bintang-bintang di alam raya dan planet
2. Pada masa karbon, benua-benua menyatu membentuk benua besar
yang disebut….
a. Gondwana
b. Pangea
c. Alaska
d. Moho
e. Greenland
3. Teori kabut menyatakan bahwa….
a. Tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau
pilin
b. Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu yang
jumlahnya sangat banyak, kemudian mengalami pemampatan dan
menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola
c. Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas pada matahari
d. Tata surya berasal dari ledakan bintang kembaranmatahari
e. Tata surya terbentuk oleh gumpalan kabut (nebula) yang terdiri atas
bermacam-macam gas yang berpilin lambat sehingga membentuk
cakram gas tunggal
4. Di samping beredar mengelilingi matahari, bumi juga berputar pada
porosnya dari arah . . .
a. Timur ke arah barat
b. Utara ke arah selatan
c. Barat ke arah timur
d. Selatan ke arah utara
EVALUASI
24
5. Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya . . . .
a. Pergantian musim di belahan bumi
b. Perbedaan lama siang dan malam
c. Pergantian siang dan malam
d. Gerak semu tahunan matahari
6. Perbedaan tempat 10 bujur, berbeda waktu….
a. 4 menit
b. 60 menit
c. 24 jam
d. 15 menit
7. Pergantian musim di Eropa terutama disebabkan oleh . . . .
a. Revolusi bumi
b. Kemiringan poros bumi terhadap eplitika
c. Revolusi dan rotasi bumi
d. Revolusi dan kemiringan poros bumi terhadap ekliptika
8. Pada periode 21 Maret-21Juni, kawasan utara bumi (sub
tropis) mengalami musim…
a. semi
b. gugur
c. panas
d. dingin
9. Pada awal pembentukannya, bumi merupakan benda angkasa
yang berpijar dan sangat panas. Setelah berjuta-juta tahun
mengalami proses pendinginan, bagian paling luar mengalami
pembekuan yang disebut ….
a. inti bumi
b. kerak bumi
c. core
d. selimut
10. Teori tentang proses bergesemya kerak bumi (lempeng) karena
arus konveksi yang terjadi pada lapisan selimut disebut teori
….
a. tektonik lempeng
b. tektonik batuan
c. eksogen lempeng
d. eksogen batuan
25