Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

13
NAMA : ACHMAD NAAIM NIM : K5412001 BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X MATERI POKOK MENGENAL BUMI BAHASAN : TEORI PENCIPTAAN PLANET BUMI Berdasarkan penelitian para ahli astronomi, bumi adalah sebuah planet (benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri) dan berputar pada orbitnya, diterangi oleh sebuah bintang (benda langit yang mempunyai cahaya sendiri)yang dalam hal ini adalah matahari. Untuk memahami proses terbentuknya bumi, diterangkan oleh para ahli dengan teori-teori terjadinya tata surya dan jagad raya karena bumi termasuk salah satu planet dalam system tata surya kita. Bumi terbentuk dalam waktu yang sangat panjang. Bumi merupakan bagian dari gumpalan gas yang terlepas dari gumpalan unitnya. Walaupun gumpalan itu terlepas jauh, namun gumpalan itu terus berputar mengelilingi gumpalan intinya, yaitu matahari. Gumpalan-gumpalan gas inilah yang disebut planet. Gumpalan-gumpalan gas ini kemudian mendingin, menjadi keras dan padat. Di planet yang kita huni inilah yang disebut dengan kerak bumi. Berikut ini beberapa teori mengenai terbentuknya bumi dan tata surya yang dikemukakan oleh para ahli terdahulu.

description

RTHTRH

Transcript of Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

Page 1: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

NAMA : ACHMAD NAAIM

NIM : K5412001

BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X

MATERI POKOK MENGENAL BUMI

BAHASAN : TEORI PENCIPTAAN PLANET BUMI

Berdasarkan penelitian para ahli astronomi, bumi adalah sebuah planet (benda langit

yang tidak mempunyai cahaya sendiri) dan berputar pada orbitnya, diterangi oleh sebuah

bintang (benda langit yang mempunyai cahaya sendiri)yang dalam hal ini adalah matahari.

Untuk memahami proses terbentuknya bumi, diterangkan oleh para ahli dengan teori-teori

terjadinya tata surya dan jagad raya karena bumi termasuk salah satu planet dalam system tata

surya kita.

Bumi terbentuk dalam waktu yang sangat panjang. Bumi merupakan bagian dari

gumpalan gas yang terlepas dari gumpalan unitnya. Walaupun gumpalan itu terlepas jauh,

namun gumpalan itu terus berputar mengelilingi gumpalan intinya, yaitu matahari.

Gumpalan-gumpalan gas inilah yang disebut planet. Gumpalan-gumpalan gas ini kemudian

mendingin, menjadi keras dan padat. Di planet yang kita huni inilah yang disebut dengan

kerak bumi. Berikut ini beberapa teori mengenai terbentuknya bumi dan tata surya yang

dikemukakan oleh para ahli terdahulu.

Page 2: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

Teori-teori tentang proses terbentuknya planet bumi

1. Teori Kabut Nebula

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya

Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel

Kant (1755) dan Piere De Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-

Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang

kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini

membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam

proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar

memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang

kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya. Teori nebula ini terdiri dari

beberapa tahap, yaitu :

Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu

pekat dan besar.

Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di

pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang

bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari

matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.

Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan

secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan

membentuk Susunan Keluarga Matahari.

Page 3: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

2. Teori Plenetisimal

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika

bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori

Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa

besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain yang ukurannya hampir sama

dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir menjadi

tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang

tersebut mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar

meninggalkan permukaan matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang

terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan yang disebut

planetisimal. Planetisimal- planetisimal lalu menjadi dingin dan padat yang pada

akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3. Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918,

yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga

menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih

Page 4: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi,

ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak

bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa

hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam

gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya

tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan

membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan

merentang ke arah bintang besar itu.

Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-

kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-

planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh

matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang

pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar

mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini

berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus,

sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif

lebih cepat.

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut

teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak

sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak

mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang

tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu

sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah

planet-planet yang mengelilinginya.

Page 5: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

5. Teori Big Bang

Hasil pengamatan Edwin Hubble (1929) Astronom AS, bahwa galaksi-galaksi

bergerak saling menjauh dengan kecepatan yang tinggi dan jarak antara Galaksi-

galaksi bertambah setiap saat. Penemuan ini menunjukkan Alam Semesta tidaklah

statis, melainkan mengembang. Hal ini menunjukkan bahwa Alam Semesta bermula

dari suatu ledakan sangat besar (Big Bang/Dentuman Besar) suatu saat di masa

lampau. Meskipun eksperimen pendukung banyak disajikan, terdapat juga sanggahan

yang menyatakan kelemahan teori ini. Tulisan ini akan memuat sedikit rincian

eksperimen pendukung teori ini serta bagaimana kelanjutannya ke depan.

Berdasarkan asal katanya, “Big Bang” berarti Ledakan Dahsyat atau

Dentuman Besar, dalam Ilmu Kosmologi Big Bang dinyatakan sebagai salah satu

teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam

semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari ledakan

mahadahsyat yang terjadi sekitar 13,7 Milyar tahun lalu. Ledakan ini melontarkan

materi dalam jumlah sangat besar ke segala penjuru alam semesta, yang kemudian

membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid/meteor, energi, dan partikel lainnya

di alam semesta ini.

Penemuan tersebut menyatakan bahwa jagat raya berawal dari ledakan satu

titik tunggal bervolume nol dan berkerapatan tak terhingga yang terjadi sekitar 14

miliar tahun lalu. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat

dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi

terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan

Page 6: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau

alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara

bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses

pembentukan bumi, yaitu:

Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami

perlapisan atau perbedaan unsur.

Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya

diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,

sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.

Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,

mantel luar, dan kerak bumi.

Adanya 2 proyek besar pemetaan galaksi saat ini, telah mendukung bagi teori

Big Bang. Hasil berbentuk peta tiga dimensi sekitar 266.000 galaksi, dan

perbandingannya dengan data dari Cosmic Background Radiation (Radiasi Latar

Alam Semesta), telah membuat penemuan penting berkenaan dengan asal usul

galaksi-galaksi. Disimpulkan bahwa galaksi-galaksi terbentuk dari materi sekitar

350.000 tahun setelah peristiwa Big Bang.

Di tahun 1960-an, para ilmuwan perumus teori ini menyatakan, jika alam

semesta berasal dari ledakan besar, seharusnya terdapat sisa radiasi ledakan yang

melingkupi seluruh alam semesta dalam bentuk panas. Tahun 1965 radiasi ini pertama

kali ditemukan dan diakui sebagai bukti mutlak bagi Big Bang yang disertai berbagai

pengkajian dan pengamatan, dan diteliti secara sangat mendalam. Data yang diperoleh

dari satelit COBE (Cosmic Background Explorer) pada tahun 1992 membenarkan

perkiraan yang dibuat di tahun 1960-an ini dengan hasil sangat menakjubkan. Radiasi

ini juga teramati di antara galaksi-galaksi, dalam bentuk gelombang-gelombang kecil

oleh 2 kelompok ilmuwan (kelompok Dr. Colless dan kelompok Dr. Eisenstein).

Dengan demikian telah dibuktikan secara pasti bahwa cikal bakal galaksi terbentuk di

tempat-tempat di mana materi yang muncul 350.000 tahun menyusul peristiwa Big

Bang saling berkumpul dengan kerapatan yang sedikit lebih besar.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang

angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di

Page 7: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium

sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan

jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama

sekali dan berubah menjadi helium. Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori

Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang

dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.

Pada tahun 1948, Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big

Bang. Ia mengatakan bahwa setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan

raksasa, sisa radiasi yang ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain

itu, radiasi ini haruslah tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang

'seharusnya ada' ini pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti

bernama Arno Penziaz dan Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja.

Radiasi ini, yang disebut 'radiasi latar kosmis', tidak terlihat memancar dari satu

sumber tertentu, akan tetapi meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah,

diketahui bahwa radiasi ini adalah sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal

peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan

mereka.Pada tahun 1989, NASA mengirimkan satelit Cosmic Background Explorer.

COBE ke ruang angkasa untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis.

Hanya perlu 8 menit bagi COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan

Wilson. COBE telah menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal

pembentukan alam semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar

sepanjang masa, penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.

Dalam artikel lain juga dikemukakan bahwa ledakan raksasa yang menandai

permulaan alam semesta ini dinamakan 'Big Bang', dan teorinya dikenal dengan nama

tersebut. Perlu dikemukakan bahwa 'volume nol' merupakan pernyataan teoritis yang

digunakan untuk memudahkan pemahaman. Ilmu pengetahuan dapat mendefinisikan

konsep 'ketiadaan', yang berada di luar batas pemahaman manusia, hanya dengan

menyatakannya sebagai 'titik bervolume nol'. Sebenarnya, 'sebuah titik tak bervolume'

berarti 'ketiadaan'. Demikianlah alam semesta muncul menjadi ada dari ketiadaan.

Dengan kata lain, ia telah diciptakan. Fakta bahwa alam ini diciptakan, yang baru

ditemukan fisika modern pada abad 20.

Page 8: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

Meskipun Big Bang telah didukung dengan banyak bukti, muncul pertanyaan

bagaimana akhir dari alam semesta. Menurut Friedmann ada tiga kemungkinan

(model) yang akan terjadi pada alam semesta di masa mendatang: (1) alam semesta

bersifat tertutup (closed universe). Untuk model ini alam semesta akan berhenti

berkembang pada suatu masa dan gaya gravitasi akan kembali menyatukan semua

galaksi menuju ke satu titik (Big Crunch), (2) Jika gaya gravitasi terlalu lemah untuk

mengatasi proses pengembangan alam semesta, alam semesta akan terus menerus

berkembang dengan cepat dan selamanya, (3) jika proses pengembangan alam

semesta tidak terlalu cepat namun hanya cukup untuk mengeliminasi gaya gravitasi,

alam semesta berkembang menuju ukuran tertentu dan kecepatan pengembangannya

berkurang sedikit demi sedikit menuju nol, akhirnya alam semesta bersifat datar.

Sampai saat ini untuk pembahasan masalah Alam Semesta (terkait dengan Big

Bang) ke depan masih dalam perdebatan, bukti-bukti teoretis dan eksperimen belum

mengarah pada kesimpulan yang bulat.

6. Teori Rittman

Proses urutan terbentuknya bumi menurut Rittmann sebagai berikut:

Bumi terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan disekitar matahari

saling melekat dan menggumpal menjadi badan yang lebih besar. Badan-

badan ini kemudian bertabrakan dan pecah berhamburan membentuk benda-

benda berukuran planet.

Hamburan sisa awan berjatuhan ke permukaan bumi yang masih muda yang

menyebabkan melelehnya bumi, karena energi dari bahan yang jatuh ini,

bersama dengan pemanasan (akbat pelapukan radioaktif).

Dampak yang timbul akibat pelelehan ini adalah tenggelamnya bahan-bahan

yang mampat terutama besi ke pusat bumi dan menjadi intinya. Permukaan

bumi tertutup oleh batuan yang meleleh. Bahan yang lebih ringan seperti uap

air dan karbondioksida mengalir keluar dan membentuk suatu atmosfer purba.

Angin surya (aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari) menyapu

bersih sisa-sisa awan asli dari tata surya sehingga benturannya ke bumi

berkurang. Temperatur bumi menjadi dingin dan uap air membentuk awan

tebal di atmosfer.

Suhu awan mengalami penurunan sehingga uap air menjadi embun, dan hujan

turun deras. Hujan deras mulai mendinginkan batuan di permukaan bumi.

Page 9: Teori PenciptaRTHTRHan Planet Bumi

Guyuran air dari badai-badai itu mengumpul ditempat yang rendah sehingga

terjadilah samudra di dunia. Gas karbondioksida dari udara larut dalam

genangan tersebut menjadikan planet menjadi semakin dingin. Awan

menghilang, matahari bersinar, dan sebuah bumi yang baru telah muncul dari

kekacaubalauan penciptaan itu.