Document 1d

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara. Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks. B. Tujuan 1. Tujuan Umum: Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak. 2. Tujuan Khusus:

description

dses

Transcript of Document 1d

Page 1: Document 1d

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar belakangMasuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman

traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.

B.     Tujuan1.      Tujuan Umum:

 Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.

2.      Tujuan Khusus:         Meningkatkan  perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre-school.         Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam mewarnai gambar.         Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak tidak

kehilangan waktu bermain.

BAB IITINJAUAN TEORI

A.    MEWARNAI GAMBAR                               I.            Definisi

Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.(www.pediatric.com)

                            II.            Manfaata.       Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai

permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).

Page 2: Document 1d

b.      Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.

c.       Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak akurat dan negatif.

d.      Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.

e.       Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit. (www.pediatric.com).

B.     TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL1.      Perkembangan Biologi         BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).         Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.         Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih :Umur (dalam tahun) x 2 +

8                                2.      Perkembangan Motorik Kasar

Usia 36 bulan         Pakai dan ganti baju sendiri         Berjalan mundur         Naik turun tangga berganti-ganti kaki          Berdiri sesaat dengan 1 kaki

Usia 4 tahun         Melompat dengan satu kaki         Memanjat dan melompat         Melempar bola cukup banyak         Naik tangga dengan lancar

Usia 5 tahun         Melompat-lompat dengan 1 kaki         Berlari tanpa kesulitan         Bermain lompat tali         Mainan tangkap         Naik turun tangga dengan lancar

Usia 6 tahun         Berlari dengan baik         Berlari dan bermain secara bersamaan         Naik sepeda         Menggambar orang lengkap         Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar3.      Perkembangan Motorik Halus

Usia 36 bulan         Memasang manik-manik besar         Melukis tanda silang dan bulat         Membuka kancing depan dan samping         Menyusun 10 balok tanpa jatuh

Usia 4 tahun         Menggunting gambar sederhana         Menggambar bujur sangkar

Usia 5 tahun         Memukul kepala paku dengan palu         Mengikat tali sepatu         Dapat menulis beberapa huruf alphabet

Page 3: Document 1d

Usia 6 tahun         Suka menggambar, menulis dan mewarnai.4.      Perkembangan Kognitif

Fase prekonseptual         Memory span increase         entre on one aspect of situation         Classify object according to one characteristic

Fase intuitive         Attention span increase         Classify object in terms of their use         Egosentric interpretation of events         Irreversible thought5.      Perkembangan Moral         Orientasi pda hukum dan kepatuhan         Anak berorientasi pada hal sebenarnya6.      Perkembangan Bahasa

Usia 3 tahun         Banyak bertanya         Berbicara saat ada atau tidak ada orang         Menggunakan bahasa telegravis         Menggunakan konsonan d,b,t,k,y         Menghilangkan w dari pembicaraan         Pembedaharaan kata 900 kata         Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)

Usia 4 tahun         Perbendaharaan kata 1500 kata         Menghitung 1 s/d 3         Menceritakan cerita jantung

Usia 5 tahun         Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata         Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua bagian bicara.         Menyebutkan empat atau lebih warna         Mengetahui nama-nama hari.C.     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN1.      Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan2.       Status kesehatan anak sakit →perkembangan psikomotor kognitif terganggu3.      Jenis kelamin4.      Lingkungan→lokasi, negara, kultur5.      Alat permainan → senang dapat menggunakan6.      Intelegensia dan status sosial ekonomiD.    TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN1.      Tahap eksplorasi: Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain2.      Tahap permainan: Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan3.      Tahap bermain sungguhan: Anak sudah ikut dalam permainan4.      Tahap melamun: Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan berikutnyaE.     PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT1.      Tidak banyak energi, singkat dan sederhana2.      Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis3.      Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien4.      Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien

Page 4: Document 1d

5.      Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak6.      Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatanF.      HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL1.      Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia2.      Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan3.      Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang bersamaan.G.    ANTISIPASI HAMBATAN1.      Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama2.      Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain3.      Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan4.      Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan5.      Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan lainnya.

SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan         : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah SakitSub Pokok Bahasan  : Terapi Barmain Anak Usia Pre SchoolTujuan                       : Mengoptimalkan Tingkat Perkembangan AnakTanggal / Jam            : Hari / Tanggal           : Kamis 6-2-2014Jam / Durasi               : Pkl. 10.00 WIB / 45 menitTempat Bermain       : Ruangan kemuning atasPeserta                        : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien diRuang kemuning atas yang memenuhi kriteria :

  Usia Pre-School (yang berusia 3-6 tahun)  Tidak mempunyai keterbatasan fisik  Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga  Pasien kooperatif  Peserta terdiri dari: Anak usia pre-school sebanyak    orang

·Sarana dan Media1.      Sarana:a)      Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi.b)       Kursi untuk orang tua.2.      Media:a)      Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.b)      Pensil warna (spidol, krayon)

Page 5: Document 1d

PengorganisasianJumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 16 orang dan 1 orang observer dengan susunan sebagai berikut:Leader           : Nurul hafizahCo Leader     : teguh santosoObserver       : M. slametFasilitator     : Ariska indah suhandini dan Feri rohmanudinPembagian tugas sebagai berikut:

a.       Leader, tugasnya:1)      Membuka acara permainan2)      Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.3)      Mengarahkan permainan.4)       Memandu proses permainan.b.      Co Leader, tugasnya :1)      Membantu leader mengatur jalannya permainan2)       Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader3)      Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermainc.       Fasilitator, tugasnya:1)      Membimbing anak bermain.2)       Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai3)      Memperhatikan respon anak saat bermain.4)      Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.d.      Observer, tugasnya:1)      Mengawasi jalannya permainan.2)       Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.3)      Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.4)      Menyusun laporan dan menilai hasil permainan

Rancangan Bermain : Permainan yang kita lakukan adalah menggambar. Setiap anak diberikan kertas kosong dan krayon atau spidol masing-masing satu. Kemudian leader memimpin jalannya permaianan dengan mengintruksikan kepada anak-anak untuk menggambar sesuai dengan apa yang diinginkan. Co leader, fasilitator, observer melakukan tugas masing-masing.

Susunan Acara Bermain

No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan :1.      Leader membuka kegiatan dengan mengucapkan

salam.2.      Leader memperkenalkan nama terapis yang lain.3.      Leader menjelaskan tujuan dari permainan4.      Kontrak waktu

1.      Menjawab salam2.      Mendengarkan3.      Memperhatikan4.      Memperhatikan

2 25 menit Pelaksanaan :1.      Leader dibantu oleh co leader dan fasilitator

untuk mengatur posisi duduk setiap terapis dengan dua orang pasien anak

2.      Fasilitator membagikan kertas bergambar  dan pensil warna kepada pasien.

3.      Fasilitator mengajak dan memotivasi klien (anak) untuk mengungkapkan gambar apa yang

1.      Berpindah posis2.      Menerima kertas dan

pensil warn3.      Menjawab4.      Mewarnai gamba

Page 6: Document 1d

ada pada kertas.4.      Memulai mewarnai gambar didampingi oleh

fasilitator.5.      Leader dan co leader memberi semangat pada

anak selama proses mewarnai6.      Fasilitator memotivasi anak untuk dapat memilih

warna yang disukainya7.      Apabila anak tidak mau

aktif,melibatkan orang tua ataupendamping anak untukmembantu anak mewarnaigambar yang telah diberikan.

3 10 menit Evaluasi :1.      Menanyakan kepada anak tentang pemilihan

warna yang telah dilakukan untuk mewarnai gambarnya

2.      Menanyakan tentang perasaan anak setelah diberi bermain mewarnai

Beri pertanyaan

4 5 menit Terminasi :1.      Leader menutup acara permainan dengan

memberikan reward kepada seluruh peserta2.      Salam penutup

1.      Memperhatikan2.      Memberi salam

Denah Bermain

 

Page 7: Document 1d

Keterangan : : pasien 

: observer   

      : fasilitator                                                       : leader

            : co leader

Evaluasi1.      Evaluasi Struktur  Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai  Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan  Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan  Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermaindilakukan 1 hari sebelum

dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.2.      Evaluasi Proses         Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan         Respon anak baik selama proses bermain berlangsung         Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung         Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh fasilitator          Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain         Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik         Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing3.      Evaluasi Hasil         Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan          Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang dieukainya         Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

.

DAFTAR PUSTAKA

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company, Philadelpia USA.Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC : JakartaMarkum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : JakartaSoetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta

Page 8: Document 1d

Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC: Jakarta