file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin,...

36
YESUS SEBAGAI BEROHONG Dibuat untuk Memenuhi Tugas Final Test Mata Kuliah : Soteriologi dan Kristologi Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Keloso S. Ugak Di Susun Oleh : Nama : Lia Afriliani NIM : 12.16.75 Semester : III (Tiga) SEKOLAH TINGGI TEOLOGI GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS

Transcript of file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin,...

Page 1: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

YESUS SEBAGAI BEROHONGDibuat untuk Memenuhi Tugas Final Test

Mata Kuliah : Soteriologi dan Kristologi

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Keloso S. Ugak

Di Susun Oleh :

Nama : Lia Afriliani

NIM : 12.16.75

Semester : III (Tiga)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGIGEREJA KALIMANTAN EVANGELIS

BANJARMASIN, NOPEMBER 2013

Page 2: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

YESUS SEBAGAI BEROHONG

BAB IPENDAHULUAN

Berkristologi adalah suatu upaya untuk menjawab secara kontekstual pertanyaan yang

umum dilontarkan yakni “Siapakah Yesus”. Pada masa sekarang adalah hal yang sangat

penting bagi gereja atau orang Kristen secara umum, untuk mampu mengetahui dan

memahami sosok Yesus tersebut. Pemahaman yang baik bukan hanya terpaku pada apa

yang dikatakan di dalam Alkitab (apa yang selama ini diyakini dalam iman Kristen) namun

juga perlu untuk mencari pemahaman yang sesuai dengan latar belakang atau konteks yang

dapat diterima secara umum. Hal ini semakin penting ketika mengingat permasalahan-

permasalahan yang kita temukan di gereja bahkan luar gereja yang kian kompleks.

Permasalahan-permasalahan seperti ini jika tidak diberikan jalan keluarnya, maka

kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak baik ke depannya. Permasalahan-

permasalahan yang kian kompleks itu menjadi suatu dilema tersendiri bagi kita di masa

kini. Seiring berjalannya waktu, segala sesuatu tampaknya lebih mengarah kepada

bertambahnya permasalahan dibandingkan penyelesaiannya.

Oleh karena itu diperlukan suatu perumusan siapa Yesus yang sesuai dengan konteks

daerah masing-masing, sehingga dapat menjawab berbagai permasalahan yang terjadi baik

di gereja maupun di luar gereja. Dalam rangka memahami Yesus secara kontekstual, maka

tulisan ini mengangkat tentang Yesus sebagai Berohong, seorang tokoh dari Dayak

Lawangan, seraya bertujuan untuk menjawab beberapa permasalahan yang terjadi.

Permasalahan yang terjadi di suatu daerah yang akan dipaparkan dalam tulisan ini masih

merupakan suatu bagian kecil dari masalah-masalah yang kompleks. Permasalahan yang

disorot bukan hanya dari sisi kehidupan bergereja namun juga diluar dari itu.

Daerah ini adalah merupakan bagian terkecil dari jemaat Ampah dan wilayah Ampah

secara umum, di sini tidak sampai 20% dari total KK beragama Kristen Protestan secara

keseluruhan, namun dapat dilihat bahwa permasalahan yang ada cukup banyak dari

berbagai segi. Artinya, belum lagi jika melakukan penelitian dalam ruang lingkup yang

lebih luas yakni se-jemaat Ampah, maka permasalahan yang akan didapat pun akan lebih

banyak. Oleh karena itu, mengingat hal tersebut dan luasnya Ampah, maka penelitian

hanya difokuskan pada wilayah ini saja, dengan mengambil tokoh Berohong yang sudah 1

Page 3: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

cukup dikenal oleh warga Ampah seraya tidak melupakan tujuan dari berkristologi itu

sendiri.

BAB II

DESKRIPSI

Ampah kota adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito

Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Wilayah ini termasuk pusat perekonomian di

kabupaten ini dengan tingkat kemajemukan yang tinggi, baik dari segi bahasa, suku, dan

agama. Terkhususnya dalam hal beragama, masyarakat yang beragama Kristen Protestan

yang bernaung dibawah GKE lumayan banyak jumlahnya, dengan lima bangunan gereja

yang sudah dibangun dan satu dalam tahap pembangunan. Jemaat Ampah adalah bagian

dari Resort GKE Karau Ampah. Jemaat Ampah secara keseluruhan berjumlah kira-kira

700-800 anggota jemaat dengan total sekitar 376 KK dan dibagi menjadi enam lingkungan.

Mengingat luasnya area jemaat Ampah, yang daerahnya meliputi Ampah, dengan batas-

batas Rangen, Ampah Dua, Moloh, Bantai Karau, Putai Idi, dan Janah Harapan, serta

banyaknya kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang terjadi, maka permasalahan

yang hendak dipaparkan akan dipersempit ruang lingkupnya, yakni hanya mengenai jemaat

dan warga yang tinggal dalam ruang lingkup Jl. TVRI Ampah saja, disamping untuk

mempersempit cakupan pembahasan juga karena penulis ingin lebih memfokuskan diri

dalam mencoba merumuskan suatu rumusan kristologi untuk menjawab berbagai

permasalahan di tempat ini.

2.1 Gambaran Umum

Jalan ini disebut sebagai Jl. TVRI karena di sini ada gedung stasiun TVRI yang

sudah dibangun sejak dahulu, sekitar 1 KM dari Rangen. Jl. TVRI ini juga dikenal

dengan nama Jl. Songko. Seringkali ketika orang mendengar nama tempat ini, yang

terlintas pastilah tempat pekuburan bukan sebuah pemukiman. Hal ini tidaklah

mengherankan karena di Songko sendiri ada area pekuburan yang cukup luas untuk

agama Protestan, Katolik, Pentakosta, dan Islam.

Di Songko ada 21 KK, dengan rincian 37 orang dewasa, 9 orang remaja, dan 13

orang anak-anak. Mayoritas latar belakang kesukuan adalah Dayak Ma’anyan. Semua

2

Page 4: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

yang tinggal disini beragama Kristen, baik Protestan, Katolik, dan Bethel.

Terkhususnya warga yang beragama Kristen Protestan, mereka adalah bagian dari

jemaat Ampah lingkungan Hermon. Lingkungan Hermon sendiri cakupannya adalah

Jl. Negara, Mantaliau, Rangen, dan Jl. TVRI, dengan total 83 KK. Di Songko telah

berdiri sebuah gedung gereja, yakni gereja Sasameh yang diresmikan pada tahun 2011

silam. Gereja ini berukuran 8x6 dengan kapasitas kira-kira 70 orang. Rencana kedepan

masih akan ditambah lagi pembangunannya memanjang ke belakang mengingat masih

luasnya lahan yang dibeli untuk pembangunan gereja ini.

Mata pencaharian sebagian besar warga adalah menyadap karet dan bertani, hanya

beberapa yang menjadi pegawai rumah sakit dan guru. Oleh karena itu tidaklah

mengherankan jika di sini masih ada banyak kebun karet sebagai sumber mata

pencaharian warga. Sampai saat ini, listrik masih belum masuk, sehingga banyak

warga menggunakan mesin generator namun ada juga yang menggunakan jasa listrik

dari Telkom. Kondisi jalan yang beraspal hanya sampai depan gedung stasiun TVRI,

namun masuk lebih ke dalam lagi, kondisi jalan cukup memprihatinkan. Di Songko

pernah ada proyek pembuatan irigasi pada tahun 2010. Proyek ini memberikan

keuntungan sekaligus kerugian bagi para pemilik kebun karet dimana mereka harus

menjual kebun mereka yang masuk jalur irigasi tersebut kepada pihak perusahaan dan

menerima uang ganti rugi. Namun yang terjadi sekarang sangat disayangkan bahwa

irigasi tersebut dalam keadaan setengah jadi dan tidak ada tindak lanjutnya.

Demikianlah keadaan Jl. TVRI atau Songko secara garis besar.

2.2 Deskripsi Permasalahan

Sebagaimana yang telah dikatakan bahwa permasalahan yang akan di disorot bukan

hanya dari sisi kehidupan bergereja namun juga diluar dari itu, yakni semua

permasalahan di daerah ini.

a. Kegiatan peribadahan1

Seperti yang telah ditulis di atas, bahwa mayoritas warga adalah beragama

Kristen Protestan dengan latar belakang GKE. Sarana prasarana peribadahan sudah

disediakan yakni dengan didirikannya gereja Sasameh Songko Baru.

1 Arigato, Wawancara Via Telepon, Minggu, 03 September 20133

Page 5: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Dengan adanya gereja ini diharapkan jemaat Songko dapat beribadah di gereja

dengan lebih mudah. Padahal sebenarnya, tidak semua setuju terhadap

pembangunan gereja ini, karena sebenarnya jemaat masih bisa beribadah di gereja

Gloria yang terletak di Jl. Negara. Pembangunan gereja ini sebenarnya di

latarbelakangi dari pemikiran beberapa penatua/diakon lingkungan Hermon pada

tahun 2006 dan disetujui oleh ketua resort pada saat itu, yakni Pdt. Mediorapano,

S.Th, M.Min. Yang menjadi ketua pembangunan pada periode pertama adalah Pnt.

Ron Bremen, dilanjutkan dengan Pnt. Arigato. Pada periode yang kedua inilah,

gereja ini diresmikan oleh ketua resort yang baru, yakni Pdt. Gunedi, M.Th.

Permasalahannya adalah jemaat yang hadir beribadah di gereja ini hanya sedikit.

Dalam ibadah hari minggu, seringkali yang hadir hanya 15-20 orang, termasuk

anak-anak dan petugas serta jemaat dari lingkungan lain yang ikut beribadah di sini.

Jika ibadah Natal dan Paskah, serta jika diadakan perjamuan kudus, baru jumlah

yang hadir bisa melampaui jumlah di hari biasa. Hal ini dikarenakan, jemaat

menganggap ini adalah momen yang sangat penting. Apalagi, ketika ibadah Natal,

dimana selama gereja Sasameh didirikan, pelaksanaan natal lingkungan Hermon

selalu dipusatkan di gereja ini. Sehingga membuat jemaat Songko merasa tidak

nyaman atau merasa malu jika tidak menghadiri ibadah tersebut. Awalnya ibadah

dilaksanakan setiap pukul 15.00 WIB, sehubungan dengan banyaknya gereja yang

harus dilayani di Ampah (sebanyak lima gereja, termasuk gereja Sasameh)

sementara tenaga pendeta cukup terbatas. Namun baru-baru ini, jam ibadah

dimajukan menjadi pukul 12.00 WIB, akibatnya jemaat yang hadir pun menjadi

semakin sedikit. Hal ini dikarenakan sebagian besar jemaat lebih memilih untuk

beristirahat melepas lelah setelah melakukan aktivitas rutinnya yakni menyadap

karet.

b. Pengelolaan keuangan jemaat2

Tidak seperti empat gereja lainnya yang ada di jemaat Ampah, dimana

penatua/diakon yang bertugas selalu bergiliran dari lingkungan-lingkungan lain,

petugas di gereja Sasameh setiap Minggunya adalah para penatua/diakon dari

2 Arigato, Wawancara Via Telepon, Minggu, 03 September 20134

Page 6: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

lingkungan Hermon. Di lingkungan Hermon ada sebanyak 12 orang anggota

penatua/diakon yang aktif saat ini. Dari Songko sendiri ada tiga orang penatua.

Hal yang sangat memprihatinkan adalah mengenai ketidaktertiban pengelolaan

keuangan di gereja, masih sering terjadi penggelapan uang. Hal ini seringkali

terjadi dan menjadi masalah bagi gereja di sini. Ada anggota jemaat yang

memberikan amplop persembahan syukur perpuluhan, namun setelah dicek di

lembar warta jemaat pada minggu-minggu selanjutnya, persembahan syukurnya

ternyata tidak tercantum di laporan keuangan. Setelah dilaporkan kepada BPH

Majelis Jemaat, maka barulah uang tersebut dikembalikan oleh yang

mengambilnya. Akibatnya, sebagian jemaat merasa tidak percaya dengan para

penatua/diakon lingkungan Hermon. Mereka merasa tidak aman ketika

memberikan amplop persembahan syukur, baik itu menitipkan kepada

penatua/diakon maupun memasukkan ke kantong kolekte di gereja Sasameh.

Sehingga ketika ingin memberikan amplop persembahan syukur, mereka akan

lebih memilih untuk beribadah di gereja Gloria, dengan catatan kalau bisa

petugasnya tidak dari lingkungan Hermon.

Bukan hanya itu saja, seringkali data mengenai pengeluaran uang anggaran

pembangunan gereja dilakukan pemanipulasian dan tidak sesuai dengan

kenyataan. Salah satu contoh nyata yang membuat jemaat agak kecewa misalnya

ketika membuat WC gereja, total biaya pengeluarannya sangat besar, namun

kenyataannya keadaan WC yang dibuat sangat tidak sesuai dengan jumlah

pengeluaran tersebut. Untuk pembelian barang-barang/material gereja pun

seringkali dimanipulasi lebih dari harga sebenarnya.

c. Relasi dan keterbukaan antar warga dan orang luar3

Ini adalah hal yang sangat tampak dalam kehidupan warga Songko. Relasi satu

sama lainnya yang awalnya baik-baik saja bisa menjadi tidak baik hanya karena

rasa iri, ingin bersaing, dan menjadi lebih daripada yang lain. Kasus yang tampak

jelas adalah ketika salah satu keluarga membuka usaha warung kecil-kecilan

karena melihat peluang usaha dimana tidak ada yang berjualan. Beberapa waktu

berjalan, usaha ini mengalami kemajuan, karena memang hanya ada satu warung

3 Indrayani, Wawancara Via Telepon, Minggu, 03 September 20135

Page 7: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

di sana dan cukup untuk memenuhi keperluan warga di Songko. Akhirnya,

muncullah warga yang merasa iri, sehingga ia membuka usaha warung juga.

Akibatnya, warga yang jumlahnya memang sedikit menjadi bingung untuk

membeli ke warung yang mana, dan otomatis penghasilan warung yang pertama

menjadi berkurang dari yang biasanya. Hal yang serupa juga muncul ketika salah

satu keluarga membeli barang-barang baru, misalnya motor, kursi, dan lain

sebagainya. Adanya rasa tidak ingin kalah dari yang lain, kesombongan, dan iri

merupakan suatu permasalahan di jemaat ini. Tidak jarang untuk memenuhi

keinginannya secara instan untuk menjadi lebih dari orang lain, mereka

menggunakan berbagai macam upaya untuk menghalang atau menutup jalan usaha

orang lain.

Sebagaimana yang telah dikatakan dalam gambaran umum tadi, bahwa

mayoritas beragama Kristen. Warga Songko tampaknya kurang terbuka untuk

pendatang baru yang beragama non Kristen dan non Dayak. Warga baru yang

beragama non kristen biasanya hanyalah pegawai stasiun TVRI dan keluarganya

yang dipindah tugas oleh pihak TVRI Kalteng. Dahulu masih ada beberapa

pegawai stasiun yang sanggup untuk bertahan tinggal di kompleks TVRI, namun

beberapa tahun terakhir, ada dua pegawai stasiun TVRI yang lebih memilih untuk

tinggal di Ampah. Hal ini selain dikarenakan warga yang kurang terbuka dengan

pendatang baru yang berbeda dari mereka, juga dikarenakan para pegawai stasiun

TVRI tidak bisa melakukan pendekatan dengan warga. Sebenarnya, bukan hanya

dalam kasus ini saja. Pendatang yang berlatarbelakang sama pun bisa menjadi

bahan kecurigaan oleh warga. Apalagi jika statusnya tidak jelas dan kurangnya

pendatang itu membuka diri dengan warga.

BAB III

BEROHONG

Kisah mengenai Berohong ini dituturkan oleh keturunan dari Berohong sendiri.

Sayangnya kemungkinan karena rasa hormat dan ketakutan dengan tulah atau karma dari

Berohong maka kisah Berohong tidak terlalu mendetail atau jelas diceritakan oleh orang-

orang tua dahulu, akibatnya keturunannya sekalipun hanya mengetahui garis besarnya saja 6

Page 8: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

dari kisah kehidupan Berohong4. Melalui kisah ini maka ditariklah beberapa nilai penting

yang tampak dari diri Berohong.

3.1 Sosok Berohong5

Berohong adalah salah satu tokoh sejarah dari suku Dayak. Ia adalah seorang

Dayak Lawangan asli. Ia adalah anak dari Kakah Datan. Panggilan lain dari Berohong

adalah kakah Uyan. Berohong adalah seorang yang pandai dalam berperang, ahli

dalam pengobatan penyakit dan juga seorang balian yang mampu mengusir makhluk-

makhluk halus. Berohong menikah dengan Ue Nuyan, anak perempuan dari

Tumenggung Guntum dari Tuyau, Tumenggung Guntum ini adalah seorang tokoh

yang juga terkenal di masa itu.

Bersama istrinya, Berohong membuat ladang di sekitar hutan bertahun-tahun

lamanya. Setelah beberapa tahun akhirnya Berohong dapat mendatangkan para

penduduk untuk mendiami lahan yang telah dibukanya. Berohong mengumpulkan

orang banyak tersebut dengan cara mengadakan pakor atau sabung ayam. Lama

kelamaan tempat pakor itu akhirnya menjadi sebuah kampung yang dikenal dengan

nama kampung Banian atau yang pada masa penjajahan Belanda dikenal sebagai

Ampah. Selain Ampah, Berohong juga membangun kampung-kampung lain seperti

Bantai Karau dan masih banyak kampung-kampung kecil lainnya.

Berohong dikenal memiliki kesaktian dan merupakan tokoh yang sangat

berpengaruh pada masa itu. Konon salah satu dari kesaktian Berohong adalah lidahnya

bisa memanjang yang berfungsi sebagai peringatan atau sebagai senjata yang ampuh.

Oleh pengaruh dan kesaktiannya itulah pada masa penjajahan Belanda dan Jepang

keadaan daerah tetap aman. Pada waktu itu khususnya pada zaman Belanda, Berohong

dan mertuanya menjadi orang yang cukup disegani oleh pihak penjajah. Walaupun

demikian, Berohong dan pengikutnya juga sering berselisih paham dengan Belanda,

khususnya soal ketidakadilan penjajah sehingga sering terjadi pemberontakan. Pada

masa penjajahan Belanda, Berohong dan mertuanya, Tumenggung Guntum melakukan

perlawanan atau perjuangan atas ketidakadilan oleh Belanda.

4 Arigato, Wawancara Via Telepon, Minggu, 03 September 20135 Eben, Wawancara Via Telepon, Jumat, 08 September 2013

7

Page 9: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Walaupun Berohong dikenal sangat sakti dan juga salah satu tokoh yang sangat

berpengaruh pada masa itu, beliau memiliki rasa persaudaraan yang tinggi. Ia sangat

terbuka bagi suku-suku lain diluar Lawangan dan terbuka juga bagi agama lain yang

ingin memasuki wilayah Ampah. Bahkan ia juga menjamin suatu perlindungan bagi

penduduk yang tinggal di daerahnya tersebut. Berohong juga dikenal sebagai pencetus

adat diadakannya upacara nyangar atau bersih kampung yang dilaksanakan setiap

tahun sesudah musim panen.

Berohong meninggal bukan karena dibunuh, tapi karena penyakit sejenis penyakit

kulit. Setelah meninggal, kepala Berohong diambil oleh keturunannya dan

disemayamkan di sebuah rumah khusus yang disebut dengan istilah bahasa Lawangan

yakni belai panyang yang berarti rumah tinggi. Selai berfungsi sebagai tempat

disemayamkannya kepala Berohong, belai panyang ini juga berfungsi sebagai tempat

persinggahan atau penginapan bagi penduduk luar Ampah tanpa dipungut biaya.

Menurut cerita dari keturunan Berohong dan orang-orang yang pernah menginap di

belai panyang sering sekali terjadi kejadian yang aneh dan ganjil, terutama jika

penghuni yang menginap melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan adat dan tidak

berkenan bagi Berohong, walaupun pada saat itu hanya tengkorak kepalanya yang

disemayamkan di rumah itu. Keganjilan tersebut seperti seringnya belai panyang itu

dirasa seperti diguncang-guncang, hal ini dipercaya oleh keturunannya sebagai akibat

dari kemarahan Berohong. Namun sayangnya sekarang ini puing-puing dari belai

panyang itu sudah sama sekali tidak ada lagi. Sebagai gantinya, yang ada sekarang ini

hanyalah sebuah bangunan baru yang sederhana. Disitulah tengkorak kepala Berohong

serta anaknya disemayamkan oleh keturunannya. Rumah tempat kepala Berohong

masih ada sampai saat ini dan terletak di gang Keramat, tidak jauh dari pasar Ampah

sekarang ini.

Sebagian dari keturunan Berohong saat ini masih tinggal di Ampah. Setiap bulan

Juli, keturunan Berohong pasti mengadakan acara ritual untuk mengingat Berohong

dan jasa perjuangannya. Setiap acara itu, pasti diadakanlah acara pakor sebagai

pengingat akan dasar berdirinya Ampah. Walaupun Berohong sudah meninggal,

namun kesaktian dan kehadirannya masih bisa dirasakan oleh keturunannya sampai

saat ini.

8

Page 10: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

3.2 Nilai Penting dari Tokoh Berohong

Dari paparan mengenai tokoh Berohong di atas, akan dilihat beberapa hal penting

dari tokoh ini :

a. Berohong dalam perannya sebagai pengantara (balian)

Balian memiliki peranan sentral dan tak tergantikan terutama apabila dikaitkan dengan

upacara yang di dalamnya ada tindakan menghubungkan umat, berbagai unsur upacara

dan pelaksanaan suatu upacara dengan Yang Ilahi atau para Penguasa alam semesta.

Pada saat yang sama, Wadian juga menjadi pelayan atau hamba bagi segenap peserta

upacara agar apa yang diharapkan oleh peserta upacara bisa terlaksana dengan baik.

Dan lagi, Balian berperan penting dalam rangka menghadirkan dan memelihara keadaan

selamat dalam kehidupan masyarakat secara keseluruhan6.

Balian juga adalah orang yang bertugas untuk berurusan dengan dunia atas dan

dunia bawah dari para roh manusia yang telah meninggal7. Balian juga bisa

mengobati sakit penyakit dan mengusir makhluk-makhluk halus. Di kalangan

Dayak Lawangan sendiri, ada dikenal istilah Balian Wara, yakni pemimpin puncak

yang sangat penting dalam menentukan kelancaran tugas mengantar arwah atau roh

orang yang sudah meninggal karena kedudukannya sebagai pendeta atau imam,

yaitu perantara antara hubungan manusia dengan Yus Allatala (Tuhan istilah

Lawangan)8. Sebagai seorang balian, tentunya Berohong menjadi seorang

pengantara (mediator) antara Yus Allatala dengan manusia, baik itu pengantara

dalam hal mengantar arwah menuju ke Usuk Bumut Lumut Tingkan Peyuyan (surga

dalam Lawangan)9 juga pengantara dalam hal memohon kesembuhan, rejeki, dan

sebagainya.

b. Berohong sebagai seorang pemimpin yang memiliki keterbukaan

Kepemimpinan adalah bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang

sanggup mendorong atau mengajak orang untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan

6 Keloso S. Ugak, Bahan Ajar Kristologi. (Banjarmasin : STT GKE, 2013)7 Dayak Art Music, Balian, Agustus 2013 http://dayak-artmusic.blogspot.com/ , diakses

pada 08 Nopember 20138 Hadi Saputra Miter, Upacara Wara Tuntunan Menuju Dunia Penantian Dayak

Lawangan, 24 Juni 2012, http://hadi-saputa-miter.blogspot.com/, diakses pada 22 Oktober 20139 Eben, Wawancara Via Telepon, Jumat, 08 September 2013

9

Page 11: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi

yang khusus pula.10

Sebagai seorang pemimpin, Berohong memiliki suatu sikap yang luar biasa

yakni sangat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan orang-orang yang tinggal di

daerahnya. Berohong memiliki keterbukaan yang besar untuk menerima setiap

orang yang ingin tinggal di daerah yang telah dibukanya. Bahkan ia sendiri yang

berusaha untuk mendatangkan penduduk untuk mendiami lahan tersebut. Bukan

hanya itu saja, ia sendiri menjamin keamanan penduduk yang tinggal di daerahnya

itu. Oleh karena itu ia menjadi seorang tokoh yang berpengaruh di kalangan

masyarakat kala itu. Dalam posisinya sebagai seorang pemimpin, Berohong

memiliki sikap keterbukaan dan mudah dalam menerima orang lain dari berbagai

latar belakang.

Keterbukaan adalah sikap membiarkan diri kita terbuka terhadap orang lain yang

memiliki pengalaman, karakter dan ide yang berbeda. Di dalam keterbukaan, kita

belajar untuk menjadi diri kita sendiri, apa adanya. Di dalam keterbukaan juga kita

belajar untuk memahami bahwa ada orang berbeda dengan kita.11

Keterbukaan disini juga mencakup pada sikap toleransi. Berohong terbuka bagi

semua orang dari berbagai latar belakang. Sifatnya sebagai pemimpin yang terbuka

juga terlihat dari pemanfaatan fungsi dari bangunan balai panyang sebagai tempat

peristirahatan gratis bagi orang luar dan penduduk.

c. Berohong yang berkorban dan memobilisasi

Pengorbanan mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan

maupun pamrih dari orang lain. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran,

perasaan, tenaga, bahkan dapat juga berupa jiwanya.12

Meskipun bersikap terbuka terhadap semua pendatang yang ingin mendiami

daerahnya, ketika terjadi penyimpangan-penyimpangan, Berohong tidak tinggal

diam. Secara kedudukan, ia dipandang terhormat oleh para pendatang (bahkan para

penjajah) sebagai orang yang dituakan, berpengaruh, dan diangkat menjadi 10Haryanto, Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli, Agustus 2010,

http://belajarpsikologi.com/, diakses pada 08 Nopember 201311 Sem Siseyar, Keterbukaan, Penerimaan, dan Kasih, http://ngakawiweti.blogspot.com/,

diakses pada 21 Nopember 201312 Akhtur, Pengertian pengabdian dan pengorbanan, Mei 2012, http://tugas-untuk-

kuliah.blogspot.com/, diakses pada 18 Nopember 201310

Page 12: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

pemimpin, namun Berohong tetap menunjukkan sikap yang tidak toleran terhadap

terjadinya penyimpangan, baik itu ketidakadilan, ketidakbenaran, maupun juga

kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh kaum penjajah pada masa dulu.

Hal ini terjadi karena ia melihat kedatangan para penjajah yang hanya

memberikan suatu kesengsaraan tersendiri bagi masyarakat. Sehingga Berohong

sebagai seorang yang berpengaruh dan juga memiliki kesaktian yang tinggi merasa

berkewajiban untuk memimpin pemberontakan. Disinilah ketika Berohong

melakukan perlawanan dan perjuangan terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh

Belanda, ia menunjukkan kerelaannya untuk melindungi, menjaga, dan berkorban

bagi sesamanya. Secara tidak langsung, disinilah ia berperan dalam menggerakkan

(memobilisasi) setiap warga di saat itu untuk melakukan suatu tindakan.

Demikianlah gambaran dari sosok Berohong, seorang tokoh yang sangat berpengaruh di

kalangan masyarakat Ampah, terkhususnya dalam kalangan suku Dayak Lawangan. Juga

telah dipaparkan beberapa hal penting yang dapat diambil dari sosok Berohong sebagai

bekal untuk melanjutkan upaya perumusan kristologi secara kontekstual pada bab

selanjutnya.

BAB IV

PANDANGAN ALKITAB TENTANG YESUS KRISTUS

Dalam iman Kristen, Yesus bukan hanya memiliki posisi sebagai Anak Allah, namun

Yesus sendiri adalah Allah. Dia memiliki sifat dan kuasa yang sama seperti Allah. Ia

adalah Allah menjadi manusia (inkarnasi) atau Allah yang berinkarnasi menjadi manusia13.

Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu

sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya

sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan

dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati,

bahkan sampai mati di kayu salib. (Filipi 2:6-8)

13 Tony Tedjo, Anda Bertanya Saya Menjawab : 101 Tanya Jawab Praktis Seputar Iman dan Kehidupan Kristen, (Yogyakarta : Penerbit Andi, 2012), hl 08

11

Page 13: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Itulah Yesus. Namun dalam inkarnasiNya sebagai manusia, Ia tetap berbeda dari

manusia, terutama dalam hal kesucian-Nya dan ketidakberdosaan-Nya. Yesus adalah

Pribadi yang unik, dimana Ia dapat menempatkan Diri-Nya dalam berbagai posisi dan

gelar, seperti sebagai Guru, Imam, Nabi, Allah, Anak Allah, Anak Manusia, Raja, Logos,

Kyrios, dan sebagainya. Ia telah dinubuatkan sejak pada masa Perjanjian Lama, baik

melewati nubuat para nabi, penyataan Allah, juga melalui simbol-simbol.

Oleh karena itu, ada terdapat banyak nilai-nilai penting dari Yesus Kristus yang bisa

kita ambil. Secara khusus disini akan dilihat mengenai bahwa Yesus Kristus memiliki

beberapa hal yang sama seperti yang telah dipaparkan di atas pada tokoh Berohong.

12

Page 14: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

a. Yesus dalam Peran-Nya sebagai Perantara

Kristologi menafsirkan bahwa Yesus adalah sang perantara keselamatan yang

satu-satunya bagi semua orang, Ialah sang Logos, gambaran, firman, jalan, dan

seterusnya14.

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah

dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus (1 Timotius 2:11); Karena itu Ia

sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia

datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara

mereka (Ibrani 7:25).

Yesus adalah pengantara (mediator) antara manusia dengan Allah. Ia adalah

Pengantara yang esa, karena Ia adalah Allah. Pengantara memiliki peran sebagai

seorang penghubung atau mediasi antara satu pihak dengan pihak yang lain15.

Sebagaimana yang dikatakan Yesus dalam Injil Yohanes 14:6b bahwa tidak ada

seorangpun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Dia maka jelaslah

bahwa hanya melalui Dialah manusia dapat datang, berdoa, menyembah, dan

mengenal Allah secara seutuhnya.

b. Yesus dalam Peran-Nya sebagai pemimpin yang memobilisasi

Yesus menunjukkan teladan kepemimpinan-Nya dengan jalan menjadi panutan

dan memberikan teladan kehidupan. Ia senantiasa menjadikan diri dan teladan-Nya

sebagai suatu teladan moralitas. Kehidupan-Nya transparan sehingga semua orang

dapat melihat dan menganalisa diri-Nya. Kepemimpinan yang ditunjukkan oleh

Yesus bukan sekedar melalui kata-kata namun juga disertai dengan hikmat dan

wibawa ilahi.

Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang

disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi,

dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.

Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara

kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang

14 R. S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1996) hl 9915 Arti Kata, Definisi Perantara, http://artikata.com/, diakses pada 28 Oktober 2013

13

Page 15: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.

(Markus 10:42-44).

Dalam peran-Nya sebagai seorang pemimpin, Yesus menitikberatkan bahwa

seorang pemimpin harus melayani dan memperhatikan keperluan dari bawahannya,

seperti memberikan kesejahteraan, perlindungan, dan sebagainya.

Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga

berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yohanes 13:15)

Dari wujud keteladan yang dilakukan oleh-Nya inilah, Yesus menjadi patokan

bagi para murid dalam menjadi seorang pemimpin. Keteladanan Yesus dalam hal

kesadaran akan kehendak Allah dalam menanggung penderitaan yang seharusnya

tidak Ia tanggung diungkapkan oleh Petrus dalam 1 Petrus 2:18-25. Yohanes dalam

1 Yohanes 3:11-18, meminta agar mengasihi bukan dengan perkataan, tetapi

dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Ini adalah salah satu dari keteladanan

Yesus, dimana Ia senantiasa mengasihi menggunakan perbuatan/tindakan (Mat

16:13-14; 14:13-21; Luk 7:12-15). Contoh lainnya adalah sebagaimana yang

diajarkan oleh Paulus kepada Timotius agar ia menjadi pemimpin yang

memberikan teladan dan penuh kasih serta hormat.

Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah

lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu (1 Timotius

4:12). Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah

dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-

perempuan tua sebagai ibu dan perempuan-perempuan muda sebagai adikmu

dengan penuh kemurnian ( 1 Timotius 5:1-2).

Dari sini tampak bahwa keteladanan Yesus sebagai pemimpin mampu untuk

menggerakkan (memobilisasi) orang lain untuk melakukan hal serupa.

c. Yesus dalam keterbukaan-Nya

Keterbukaan yang dimaksud di sini adalah penerimaan terhadap orang lain.

Allah membuka diri-Nya dan menerima semua orang dengan berbagai latar

belakang dan tradisi. Ia adalah Allah yang memiliki sifat universal.

Allah tidak membedakan orang. Amanat Kristiani menyatakan bahwa semua

anggota bangsa manusia sama sederajat. Kristus mewahyukan martabat mereka

14

Page 16: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

bersama dengan menawarkan keselamatan yang sama kepada semua orang.

Dalam Dia semua orang dapat menjadi Anak Allah.16

Yesus memusatkan perhatiannya kepada bangsa-Nya sendiri yakni orang-orang

Yahudi, dan menjauhi kota-kota Yunani yang telah dibangun di antara kota-kota

dan desa-desa Yahudi (Mat 10:5)17. Namun meskipun demikian Yesus tetap

memberikan keteladanan dalam penerimaan-Nya terhadap orang lain, misalnya Ia

mengangkat murid-murid yang pertama dari latar belakang yang tidak terpelajar

(nelayan dan pemungut cukai), Ia bahkan bercakap-cakap dengan seorang

perempuan Samaria (Yoh 4:1-42), menyembuhkan seorang Samaria yang sakit

kusta (Luk 17:14-16), dan menyembuhkan anak dari seorang perempuan Siro-

Fenisia (Mrk 7:24-30).

Ia merobohkan tembok pemisah yang membatasi kedekatan-Nya di tengah-

tengah umat manusia. Ajaran-Nya menghilangkan sekat-sekat diskriminasi yang

membuat manusia terkotak-kotak dalam komunitas ekslusif. Ia mengarahkan

pandangan manusia untuk saling mengasihi meskipun ada perbedaan dan

pertentangan.18

Yesus terbuka untuk semua orang dan Ia menawarkan suatu keselamatan yang

universal. Sehingga tidaklah mengherankan jika Voltaire, seorang pengarang besar

Prancis pernah berkata bahwa meskipun Yesus adalah seorang Yahudi, namun para

pengikut-Nya justru kebanyakan bukan Yahudi.19 Hal ini dikarenakan keterbukaan-

Nya yang sangat tinggi terhadap semua orang. Bahkan isi amanat agung yang Ia

sampaikan, yakni “jadikanlah semua bangsa murid-Ku” pun menunjukkan misi

penerimaan dan keterbukaan Yesus kepada manusia yang bersifat tidak terbatas dan

mendunia, serta dengan batas waktu yang tak terhingga dan juga tak terduga.

d. Yesus dalam Pengorbanan-Nya

Yesus dalam Yohanes 10:11 mengatakan bahwa seorang gembala yang baik

memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Hal ini dibuktikan oleh Yesus

16 John Wijngaards, Yesus Sang Pembaharu, (Yogyakarta : Kanisius, 1994), hl 11717 ibid, hl 12118 Elisa B. Surbakti, Benarkah Yesus Juruselamat Universal?, (Jakarta : BPK Gunung

Mulia, 2006), hl 76-7719 Elisa B. Surbakti, Benarkah Yesus Juruselamat Universal?, hl 88

15

Page 17: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

dalam pengorbanan-Nya di kayu salib, dimana Ia menyerahkan nyawa-Nya sebagai

bayaran atas segala dosa-dosa yang umat manusia lakukan.

Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam

rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan

segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati

Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar

seperti domba yang tidak bergembala. (Matius 9:35-36)

Pengorbanan Yesus juga tampak dari bagaimana Ia rela untuk hadir ke dunia ini

dan berinteraksi dengan manusia. Dalam karya pelayanan-Nya pun Ia rela juga

untuk melakukan berbagai hal yang manusia sendiri tidak mau melakukannya,

yakni seperti mendekati seorang kusta (Markus 1:40-45), makan dengan orang

berdosa (Matius 9:9-13) serta aksi-aksi lainnya yang mampu menjangkau dan

menjawab kebutuhan orang-orang di masa itu. Yesus benar-benar adalah Allah

yang penuh cinta kasih dan mau sama-sama menderita dengan manusia.20

Demikianlah Yesus secara Alkitabiah. Ia adalah Tuhan yang dipercaya oleh umat

Kristen. Ia adalah Allah yang lebih menekankan kesaksian perbuatan daripada sekadar

pernyataan lisan. Melalui serangkaian perbuatan dan keteladanan-Nya, Ia membantu kita

dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh-Nya sendiri, “siapakah Aku ini?” (Mat

16:13-20).

BAB V

KRISTOLOGI KONTEKSTUAL

(YESUS SEBAGAI BEROHONG)

Upaya pencarian makna “Siapa Yesus?” adalah hal yang paling sulit dalam

menggambarkan Yesus Kristus sebagai Berohong, dimana Yesus harus digambarkan

sesuai atau paling tidak, mendekati, dengan sosok Berohong sehingga bisa diterima oleh

masyarakat setempat. Terlebih lagi tuntutannya adalah perumusan tersebut harus bisa

untuk menjawab permasalahan yang ada di tempat itu.

20 R. S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1996) hl 9516

Page 18: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Dalam bab II telah dipaparkan bagaimana Berohong menjadi seorang tokoh yang

sangat luarbiasa dan berpengaruh di kalangan masyarakat masa itu. Hal itu tampak jelas

dari apa yang ia lakukan selama hidupnya, bahkan pengaruhnya pun masih bisa dirasakan

oleh keturunannya sampai pada saat ini. Pada poin selanjutnya juga telah berusaha

dipaparkan hal-hal yang dapat diambil berdasarkan dari kisah dan informasi yang telah

didapat. Oleh karena itu dibuatlah perumusan Yesus sebagai Berohong dalam rangka

menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada bab I. Sementara bab III mewakili

bagaimana pandangan kekristenan yang mengacu kepada Alkitab tentang siapa Yesus.

Walaupun jawaban yang dipaparkan pada Bab III tersebut tidak akan pernah mampu

mewakili secara keseluruhan tentang pandangan Alkitab tentang fungsi atau peran Yesus

dan juga tidak cukup untuk menjelaskan tentang siapa Yesus Kristus secara universal

namun paling tidak hal itu bisa memberikan gambaran bahwa Yesus dalam kekristenan

yang mengacu kepada petunjuk-petunjuk Alkitabiah memiliki kesamaan dalam perannya

dengan Berohong seorang tokoh Dayak Lawangan.

Adanya kesamaan antara Berohong dengan Yesus, yakni menjadi pengantara,

pemimpin, dan memiliki sikap kerelaan untuk berkorban. Dalam upaya berkonstekstual

yakni ketika Yesus dipahami sebagai Berohong maka hal itu menegaskan beberapa poin

penting dalam rangka menjawab permasalahan di Songko, yakni :

1. Pengantara yang tidak toleran terhadap terjadinya penyimpangan

Ketika Yesus dikatakan sebagai Berohong, Ia adalah pengantara antara

manusia dengan Allah. Ia berada dalam posisi yang sangat penting dan menentukan

mengenai selamat tidaknya manusia, baik dalam kaitannya dengan persoalan

kehidupan (kesehatan, rejeki, dan kelepasan dari roh jahat) maupun dalam

kaitannya dengan persoalan kematian (menghantarkan ke dalam sorga yang

didambakan oleh manusia). Dalam melaksanakan peran-Nya inilah, Yesus juga

menjadi pihak yang meminta umat-Nya untuk hidup dalam ketaatan kepada

kehendak Allah. Dalam posisinya ini, Yesus memasang sikap yang tidak toleran

dengan penyimpangan yang terjadi (misalnya, ketidakadilan dan ketidakjujuran). Ia

tidak akan tinggal diam ketika ada hal yang tidak benar yang terjadi di

lingkungannya.

17

Page 19: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

Dalam konteks di Songko, ketika ada terjadi suatu masalah atau penyimpangan

yang berkaitan dengan hal-hal tersebut, baik itu di ruang lingkup gereja maupun

kehidupan warganya, Yesus berperan sebagai yang melakukan pemberontakan

terhadap kesalahan dan ketidakadilan tersebut. Ketika ada hal yang tidak sesuai

dengan kehendak-Nya, maka Ia berhak untuk melakukan berbagai tindakan yang

dapat membuat segala sesuatunya berjalan dengan kehendakNya. Bahkan mungkin

bisa sampai pada kemungkinan-kemungkinan terjadinya tindakan yang bersifat

keras dan memaksa. Melihat berbagai pengalaman yang pernah terjadi di tempat

ini, mungkin hanya Yesus yang penuh kasih namun keraslah yang mampu untuk

membawa penyelesaian masalah di daerah ini.

2. Pemimpin yang memiliki keterbukaan dan ikhlas untuk pengorbanan

Yesus sebagai Berohong menjadi pihak yang memiliki kewibawaan dan

pengaruh yang besar dalam kehidupan. Ketika Yesus sebagai Berohong maka Ia

adalah sebagai pribadi yang bertanggung jawab untuk membawa jemaat Songko

untuk hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah dan membawa mereka untuk

tidak bersikap semau mereka, karena ia berposisi sebagai seorang pemimpin.

Dengan kewibawaan tersebut diharapkan, relasi antar warga dapat berjalan dengan

baik. Adapun pengorbanan di sini lebih merujuk kepada suatu tindakan yang rela

untuk berkorban tanpa mengharapkan imbalan. Hal ini sangat sesuai dengan

gambaran Yesus secara Alkitabiah. Ketika Yesus dalam posisinya sebagai

Berohong, maka pengorbanan yang dilakukan adalah rela menjadi seorang

pemimpin atau pihak pertama yang mengambil tindakan atau gerakan terhadap

setiap penyimpangan yang terjadi. Dalam rangka untuk menghadirkan suasana

yang selamat serta kondusif maka diperlukanlah Yesus yang demikian.

Kehidupan yang tidak saling terbuka dan tidak mampu menerima perbedaan

yang ada di antara warga dapat membuat terjadinya hal-hal yang buruk. Yesus

sebagai Berohong di dalam konteks permasalahan Songko seharusnya memberikan

teladan akan suatu sikap keterbukaan terhadap orang luar. Sebagaimana Berohong

dan Yesus memiliki sikap keterbukaan yang besar bagi setiap orang, demikian

hendaknya dalam kehidupan warga Songko, harus senantiasa ada keterbukaan.

Keterbukaan tersebut diharapkan untuk dapat membuahkan daya kekuatan yang

18

Page 20: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

mentransformasi kehidupan, artinya ketika keterbukaan itu tercipta, maka secara

otomatis kemungkinan-kemungkinan akan tercapainya penyediaan sarana yang

diperlukan warga, seperti listrik dan jalan yang bagus dapat terlaksana. Selain itu

dengan adanya sikap keterbukaan itu, maka seluruh warga dapat memandang

sesamanya sebagai partner dalam membangun relasi yang sehat.

Sebagai Berohong, Yesus berkewajiban untuk menunjukkan bagaimana

membentuk suatu relasi yang berkualitas dan memberikan perlindungan, serta tidak

ragu untuk melakukan pengorbanan jika memang diperlukan.

3. Pemimpin yang memberikan keteladanan yang mampu untuk memobilisasi

Dalam kasus Songko ini, warga memberikan keleluasaan bagi proyek-proyek

yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara merelakan kebun mereka untuk

dibabat demi proyek tersebut. Namun ketika proyek tersebut tidak ada

kelanjutannya, maka warga pun hanya diam saja, tidak menuntut. Disinilah peran

“memobilisasi” untuk menggerakkan warga untuk menuntut penyelesaian proyek-

proyek tersebut diperlukan. Juga dalam kasus kegiatan peribadahan, Yesus sebagai

Berohong berposisi sebagai yang memobilisasi jemaat, baik untuk mengkhususkan

diri untuk beribadah pada hari Minggu ataupun dengan cara memberikan usulan

agar jam ibadah dialihkan ke sore hari.

BAB VI

PENUTUP

Kesadaran yang paling mendasar dalam Kristologi adalah Yesus Kristus bisa hadir di

dalam dimensi budaya, sejarah, bahkan dalam konteks apapun. Hal ini serupa dengan apa

yang dikatakan oleh Bonhoeffer bahwa Yesus yang dibatasi oleh waktu bukanlah Yesus

yang sesungguhnya, Ia adalah sebagai yang melampaui segala masa dan tempat dan Ia juga

tidak terisolasi oleh waktu manusia21. Jadi, yang membedakan antara Yesus Kristus dengan

tokoh dalam sejarah ialah Yesus Kristus selalu hadir universal, sedangkan tokoh di dalam

suatu kebudayaan atau sejarah hanya berlaku dalam tradisi atau masa yang khas, yaitu

21 Dietrich Bonhoeffer, Christology, (London : Fontana Library, 1974), hl 45-4619

Page 21: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

tempat tokoh tersebut muncul dan kurun waktu selama ia hidup. Yesus sebagai Berohong

dalam konteks permasalahan di Songko adalah Yesus yang memberikan keteladanan dalam

keterbukaan terhadap para pendatang serta sebagai yang memobilisasi warga, namun juga

tegas dan tidak toleran jika terjadi suatu penyimpangan dan ketidakjelasan.

Demikianlah makalah ini dibuat dengan merumuskan Yesus sebagai Brohong sebagai

suatu rumusan Kristologi. Ini bukanlah merupakan sebuah upaya untuk memasukkan

secara langsung pandangan mengenai tokoh sejarah ini ke dalam konteks kekristenan

ataupun upaya untuk mempersempit pandangan mengenai peran Yesus Kristus sebagai

Tuhan dan Juruselamat yang universal ke dalam sosok seorang Berohong. Namun upaya

pengkontekstualisasian Yesus sebagai Berohong ini tidak lain merupakan suatu upaya dari

proses refleksi dan kontekstualisasi bahwa ada nilai teologis dalam gambaran Yesus

sebagai Berohong yang mampu menjawab berbagai permasalahan, baik itu permasalahan

jemaat gereja di Songko maupun juga permasalahan warganya secara umum.

20

Page 22: file · Web viewsekolah tinggi teologi. gereja kalimantan evangelis. banjarmasin, nopember 2013. yesus sebagai berohong. bab i. pendahuluan

Source From : http://lafriofkalteng.wordpress.com/Lia Af anak AMPAH

Meng’’eksresi” kan pikiran dalam “ekspresi” kata nan “ekspresif”

DAFTAR PUSTAKA

Buku

________, Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta : LAI, 2009.

Bonhoeffer, Dietrich, Christology. London : Fontana Library, 1974

Sugirtharajah, R. S, Wajah Yesus di Asia. Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1996

Surbakti, Elisa B. Benarkah Yesus Juruselamat Universal?. Jakarta : BPK Gunung

Mulia, 2006

Tedjo, Tony, Anda Bertanya Saya Menjawab : 101 Tanya Jawab Praktis Seputar Iman

dan Kehidupan Kristen. Yogyakarta : Penerbit Andi, 2012

Ugak, S. Keloso, Bahan Ajar Kristologi. Banjarmasin : STT GKE, 2013

Wijngaards, John, Yesus Sang Pembaharu, Yogyakarta : Kanisius, 1994

Internet

Akhtur, Pengertian pengabdian dan Pengorbanan, http://tugas-untuk-kuliah.blogspot.com/

Arti Kata, Definisi Perantara, http://artikata.com/

Dayak Art Music, Balian, http://dayak-artmusic.blogspot.com/

Hadi Saputra Miter, Upacara Wara Tuntunan Menuju Dunia Penantian Dayak Lawangan,

http://hadi-saputra-miter.blogspot.com/

Haryanto, Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli, http://belajarpsikologi.com/

Sem Siseyar, Keterbukaan, Penerimaan, dan Kasih, http://ngakawiweti.blogspot.com/

Data Responden

Percakapan via telepon

1. Nama : Arigato 2. Nama : IndrayaniUmur : 40 tahun Umur : 40 tahunAlamat : Jl. Songko, Ampah Alamat : Jl. Songko, Ampah

3. Nama : EbenUmur : 60 tahunAlamat : Jl. Talohen, Ampah

21