file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan...

39
MAKALAH KELOMPOK KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH Disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Studi Islam II” Dosen : Drs. Makhful, M.Ag Disusun oleh : 1. Anindya Irma D.S (1201100269) 2. Laela Fitriana (1201100286) 3. Mia Rosiana Prasetyani (1201100297) 4. Yuvita Fauzul Hidayati (1201100304) Kelompok X Kelas 4F

Transcript of file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan...

Page 1: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

MAKALAH KELOMPOK

KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

Disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah “Studi Islam II”

Dosen : Drs. Makhful, M.Ag

Disusun oleh :

1. Anindya Irma D.S (1201100269)

2. Laela Fitriana (1201100286)

3. Mia Rosiana Prasetyani (1201100297)

4. Yuvita Fauzul Hidayati (1201100304)

Kelompok X

Kelas 4F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2014

Page 2: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga kami selaku tim penyusun diberi kekuatan dan

kemampuan dalam menyelesaikan makalah yang bertema

“Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pedagogik. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

terutama kepada :

1. Drs. Makhful, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Islam II.

2. Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan doa.

3. Teman-teman yang telah memberikan banyak dukungan.

Semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan

imbalan pahala dari Allah SWT. Kami berharap semoga apa yang ditulis dalam

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Makalah ini masih sangatlah jauh dari sempurna, oleh karena itu

diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian agar makalah

ini lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Purwokerto, 5 Juni 2014

Tim Penyusun

ii

Page 3: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Dirumuskannya KCMH........................................ 3

B. Proses perumuskannya KCMH...................................................... 6

C. Isi Matan KCMH........................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Simpulan........................................................................................ 21

B. Saran............................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23

iii

Page 4: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan hidup ini harus

memiliki sebuah cita-cita, dengan cita pula kita berambisi dan mempunyai

tujuan yang jelas. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah

mimpi belaka. Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh

manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah

mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka

keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah

jaminan kebenaran. Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan

kita semangat dalam mengejar cita-cita kita itu.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam, salah

satunya adalah aqidah. Maka dari itu makalah kami ini mengangkat Matan

“Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” diputuskan oleh Tanwir

Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo dalam rangka melaksanakan amanat

Muktamar Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian oleh

pimpinan pusat Muhammadiyah Matan ini diubah dan disempurnakan,

khususnya pada segi peristilahannya berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir

Muhammadiyah tahun 1970.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah latar belakang dirumuskannya Keyakinan dan Cita-Cita

Hidup Muhammadiyah?

2. Bagaimanakah proses dirumuskannya Matan Keyakinan dan Cita-Cita

Hidup Muhammadiyah?

3. Jelaskan isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah!

1

Page 5: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami latar belakang perumusan Keyakinan dan

Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.

2. Dapat mendeskripsikan proses perumusan Matan Keyakinan dan Cita-

Cita Hidup Muhammadiyah.

3. Mengetahui isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah.

2

Page 6: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

BAB II

PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG DIRUMUSKANNYA KCMH

Matan “keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” diputuskan

oleh Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo, dalam rangka

melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di

Yogyakarta. Pada muktamar ini bertemakan “Tajdid Muhammadiyah”, atau

Pembaharuan Muhammadiyah. Adapun yang dimaksud dengan Tajdid

Muhammadiyah adalah mengadakan pembarauan dalam berbagai bidang,

meliputi :

a. Ideologi (Keyakinan dan Cita-Cita Hidup)

b. Khittah Perjuangan

c. Gerak dan Amal Usaha

d. Organisasi

e. Sasaran

Pada akhir periode “Demokrasi Terpimpin” bangsa Indonesia pada

umumnya, termasuk Persyarikatan Muhammadiyah menghadapi persoalan

politik yang sangat dilematik. Pada periode ini kehidupan politik Indonesia

ditandai dengan menyoloknya dominasi PKI dalam seluruh aspek kehidupan

bernegara. Di awal periode Nasakom PKI dengan sukses dapat

menghancurkan kekuatan partai politik lawan tangguhnya, yaitu partai

Masyumi dan Partai Sosialisasi Indonesia (PSI). Dengan menggunakan tangan

Presiden kedua partai ini dipaksa harus membubarkan diri gara-gara dituduh

terlibat baik langsung ataupun tidak langsung dalam pemberontakan PRRI di

Sumatera Barat. Bubarnya kedua partai ini PKI merasa lebih leluasa lagi

dalam melakukan kiprah politiknya, karena tidak ada lagi kekuatan politik

yang akan menghadang dan mengganjalnya.

3

Page 7: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

Untuk menggalang seluruh kekuatan Progresif Revolusioner, yaitu

kekuatan yang mendukung pemerintah, dan menyetujui terhadap seluruh

kebijakan politik negara, seperti setuju bahwa “Revolusi Indonesia belum

selesai”, mendukung sistem “Demokrasi Terpimpin”, “Ekonomi Terpimpin”,

mendukung “Poros Jakarta-Pnom Pen-Beijing” dan sebagainya. Untuk

menggalang seluruh keluatan Progresif Revolusioner ini Pemerintah

Nasakom- atas ide dan ususl PKI juga membentuklembaga politik semi formal

yang dikenal dengan nama “Front Naional “, Orde Nasakom yang kegiatannya

hanya terbatas memberi dukungan politik terhadap semua kebijakan

Pemerintah. Sedang terhadap semua kekuatan yang tidak menyetujui terhadap

bnerbagai kebijakan pilitik negara seperti di atas, yang ditengarai dengan tidak

bersedianya mereka masuk ke dalam Front Nasional, mereka dikelompokkan

ke dalam “barisan revolusi”. Terhadap kelompok ini PKI tidak ada sikap lain

kecuali harus dihancurkan dengan berbagai macam cara.

Menghadapi pilihan atau tidak masuk dalam lembaga situasi seperti

ini, bagi Muhammadiyah benar-benar dirasakan sebagi suatu persoalan yang

sangat dilematis. Kalau Muhammadiyah memilih opsi pertama, yaitu dalam

Front Nasional, Muhammadiyah akan selamat dari berbagai macam fitnah,

namun jelas sekali bahwa Front Nasional adalah lembaga politik yang mana

teori perjuangannya bertolak belakang dengan “Kepribadian

Muhammadiyah”. Sebaliknya kalau Muhammadiyah memilih opsi yang

kedua pasti akan dikategorikan ke dalam kelompok Kontra Revolusi, suatu

kekuatan yang akan dikategorikan ke dalam kelompok Kontra Revolusi, suatu

kekuatan yang akan diganyang, dilindas dan dihancurkan oleh barisan

Progresif Revolusioner, dan akan digulung sampai ke akar-akarnya oleh roda-

roda revolusi.

Menghadapi dua pilihan yang sama-sama pahitnya seperti di atas,

Muhammadiyah dalam mengambil keputusannya mempertimbangkan hal-

hal sebaggai berikut :

4

Page 8: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

a. Surat an-Nahl 16 : 106

b. Demi keselamatan Persyarikatan dengan seluruh amal usahanya

Muhammadiyah mempertimbangkan bahwa seandainya dalam

situasi yang demikian gawatnya Muhammadiyah tetap konsisten dengan

kepribadiannya yang berarti tidak mau masuk ke dalam Front Nasional,

jelas akibat yang harus ditanggungnya sangatlah berat. Sudah dapat

diperkirakan bahwa hal itu akan mengakibatkan seluruh aset

muhammadiyah yang asalnya dari amal jariyah, waqaf, gibah, atau hasil

pembelian dan sebagainya pasti akan dijarah otrang-orang yang tidak

bertanggung jawab.

Untuk kedua kalinya setelah melakukan pemberontakan terhadap

negara Republik Indonesia pada tahun 1948 yang terkenal dengan nama “

Pemberontakan PKI Madiun” PKI melakukan perebutan kekuasaan dengan

kekerasan, yang terkenal dengan nama “Pemberontakan G 30 S PKI”.

Kekuatan sosial politik non Komunis, termasuk di dalamnya

Muhammadiyah berhimpun dalam wadah “Front Pancasila” dengan

dipelopori antara lain oleh KAMI dan KAPPI rakyat Indonesia

mengumandangkan tiga tuntutan rakyak kepada pemerintah yang lebih

dikenal dengan nama “TRITURA”, yaitu: Bubarkan PKI dan seluruh

organisasi pendukungnya, Bubarkan Kabinet seratus menteri dan Turunkan

harga barang.

Muhammadiyah sebagai salah satu ekponen Orde Baru bersama-

sama dengan ekponen lainnya, seperti NU, PSII, Perti, PNI, IPKI, Partai

Katolik, Partai Kristen Indonesia, Murba dan berbagai kekuatan lainnya

yang tergabung dalam “Front Pancasila” dengan telah selesainya melawan

PKI secara beramai-ramai melakukan “ Kenduri Politik” yang mendapatkan

hasil “Nasi Kenduri Politik” berupa mendapatkan jatah untuk duduk sebagai

anggota DPRGR/MPRS, DPRD, mendapatkan jatah “Kursi Menteri”, dan

sebagainya.

5

Page 9: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

Dengan demikian memasuki awal Orde Baru ini secara resmi

Muhammadiyah terlibat kembali dalam kegiatan ‘politik praktis’ hingga

oleh karenanya Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang

berpolitik praktis. Disini jelas sekali bahwa Muhammadiyah telah terlibat

secara signifikan ke dalam dunia yang sesungguhnya bukan dunianya,

yaitu masuk dalam perangkap “dunia politik praktis”, hingga

mengakibatkan Muhammadiyah kehilangan jati dirinya sel;aku “Gerakan

Dakwah Islam, Amar makruf Nahi Munkar”.

Di kedua penggal sejarah ini Muhammadiyah telah melakukan

kebijakan yang sama sekali keliru, yang semestinya tidak harus dilakukan.

Oleh karena itu bersamaan akan dilaksanakan Mukatamar,

Muhammadiyah perlu melakukan koreksi total terhadap berbagai langkah

yang telah dilakukannya. Tekat ini ternyata menjadi tekat yang bulat dari

selurug pempinan Muhammadiyah, dan untuk itu dalam muktamar yang

segera akan digelar perlu melakukan “Tajdid” atau pembaharuan dalam

berbagai aspeknya, termasuk juga tajdid dalam bidang ideologi. Tajdid

dalam bidang ideologi akhirnya menjadi salah satu keputusan muktamar,

yang terkenal dengan istilah “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup

Muhammadiyah”.

B. PROSES PERUMUSAN MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA

HIDUP MUHAMMADIYAH

Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah yang

dirumuskan pada Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta lahir untuk

membekali warga Muhammadiyah khususnya dalam menghadapi tantangan

pikiran yang makin terbuka saat itu. Sifat matan sendiri yaitu memuat

rumusan-rumusan singkat tetapi mencerminkan pendirian dalam menjalani

hidup dan menunjuk kepada harapan yang ingin dicapai dalam melaksanakan

pegangan hidup itu.

6

Page 10: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

Setelah kelahiran orde baru, PP Muhammadiyah mulai membahas

permasalahan mendasar yang terkait dengan perkembangan zaman yang

diwarnai denggan pemikiran-pemikiran yang semakin terbuka. Pembicaran

mendasar itu berkisar pada masalah ideologi. Muhammad Djazman yang

waktu itu baru datang dari luar negri ( mengikuti program non-degree di

Mc.Gill University Canada, peny) diajak bicara secara maraton oleh PP

Muhammadiyah.

Urgensi pembicaraan tentang ideologi waktu itu tidak lain dalam

menghadapi dunia yang makin terbuka, dimana pergeseran alam pemikiran

sedemikian terbuka sehingga sangat mungkin mempengaruhi perkembangan

umat Islam pada umumnya dan keluarga Muhammadiyah khususnya. Dalam

membicarakan urgensi pembicaraan secara khusus mengenai Matan

Keyakinan juga berkaitan dengan perkembangan baru Indonesia setelah

lahirnya Orde Baru yaitu berkenaan dengan penataan kehidupan sosialpolitik

di Indonesia dengan pemantapan ideologi Pancasila sedangkan penggunaan

ideologi itu hanya boleh digunakan untuk ideologi Pancasila. Oleh sebab itu

dalam penyusunan Matan danKeyakinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

sebagai usaha Muhammmadiyah yang bersifat ke dalam melakukan “tajdid

dibidang ideologi “ tidak digunakan kata “ideologi”.

Materi Matan Keyakinan danCita-Cita Hidup Muhammadiyah:

1. Berbicara tentang hakikat Muhammadiyah.

Pembahasan mengenai Muhammadiyah sudah dirumuskan dalam

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, sehingga rumusan

dalam Matan Keyakinan tentang hakikat Muhammadiyah tidak

menyimpang dari Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Namun dalam Matan Keyakinan dimantapkan bahwa Muhammadiyah

sebagai Gerakan Islam melaksanakankewajiban agama dengan

memebentuk wadah organisasi dimana organisasi sebagai urusan dunia

diperlukan adanya untuk melaksanakan kewajiban agama. Sehingga

7

Page 11: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

pembentukan wadah organisasi untuk melaksanakan kewajiban agama

itu sering dikategorikan termasuk kedalam qaidah “maa layatimu

alwajib illa bihi fahuwa wajib”. Muhammadiyah sebagai organisasi

dapat dijadikan wadah jihad fi sabilillah yang bernilai ibadah. Dalam

muhammadiyah beribadah melaksanakan kewajiban jihad fi sabilillah

yaitu berjuang untuk tegaknya kalimat Allah yang ditempuh melalui

berbagai macam amal usaha Muhammadiyah. Oleh sebab itulah yang

menjadi pendirian Muhammadiyah.

2. Dalam Matan keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

dikemukakan tentang Hakikat Agama Islam dan Keyakinan

Muhammadiyah atas Agama Islam.

Pemberian tekanan bahwa Islam adalah agama yang dibututhkan

manusia sepanjang masa untuk pemenuhan tercapainya dambaan hidup

sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat. Jika mau menggunakan

ungkapan bahwa Agama Islam bagi kehidupan manusia adalah sebagai

rahmatan lil’alamin rasanya tidak akan berbeda. Muhammadiyah

berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan

kepada Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim Musa, Isa dan

seterusnya sampai kepada yang terkhir nabi Muhammad SAW sebagai

hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan

menjaminkesejahteraan materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi.

Yahudi dan Kristen tidak disebut sebagai agama yang resmi sebagai

agama wahyu Allah sebab agama wahyu hanyalah Islam, “inna diena

inda-llahi al-islam”.

3. Sumber ajaran Islam

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berlandaskan kepada Al

Quran dan Sunnah Rasul denganmenggunakan akal pikiran sesuai

dengan jiwa ajaran Islam.menggunakan akal memang keharusan sesuai

garis ijtihad yang tidak boleh pernah ditutup. Penggunaan akal pikiran

adalah untuk mengembangkan pemahaman dan pengamalan ajaran Al-

Quran dan Sunnah.

8

Page 12: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

4. Bidang-bidang ajaran Islam

Disebutkan dalam Matan Keyakinan bahwa Muhammadiyah bekerja

untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang

akidah, akhlak, ibadah, dan mu’amalat dunyawiyah.

a. Bidang akidah

Akidah Islam menurut Muhammadiyah bersumber kepada Al-

Quran dan Sunnah Rasul. Akal diperlukan untuk mengukuhkan

kebenaran Nash (Al-Quran dan Sunnah) bukan untuk

mentakwilkan yang memang diluar jangkauan akal tadi. Dalam

melaksanakan ajaran akidah sesuai dengan ajaran Islam bahwa

sikap toleransi terhadap penganut agama lain dapat ditumbuhkan

dan tidak memaksakan ajaran Islam akan tetapi tetap terus

memberikan gambaran bahwa agama yang akan menjamin

kesejahteraan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat adalah agma

Islam

b. Bidang akhlak.

Akhlak hanya bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah meskipun

Sunah juga mengakui adanya sumber “al-qalb” atau hati nurani

tetapi yang menjadi tolak ukur dalam bidang akhlak yaitu Al-

Quran dan Sunnah. Moralitas kondisional atau situasional tidak

bisa dibenarkan, tidak bisa diterima.

c. Bidang ibadah.

Bidang ibadah dalam Matan Keyakinan yang dibicarakan adalah

ibadah mahdhah. Muhammadiyah bekrja untuk tegaknya ibadah

yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan dan

perubahan dari manusia.

d. Bidang mua’amalat dunyawiyah

Bidang mua’amalat dunyawiyah yang titik beratnya kepada

pengelolaan dunia dan pembinaan masyarakt tentunya didalamnya

termasuk pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

pengembangan keahlian. Orang-orang Muhammadiyah dalam hal

9

Page 13: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

ini disamping menguasai ilmu-ilmu agama tetapi juga menguasai

ilmu pengetahuan dan profesi seperti ahli filsafat, antropologi,

sosiologi,ekonomi, politik dan sebagainya.

5. Fungsi dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan

Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia

untukberusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil,

makmur dan ridhlai Allah SWT. Kandungan matan yang terakhir

inilah menunjukan bahwa kesadaran akan tanggungjawab kebangsaan

menuju kehidupan yang dirilai Allah SWT memang telah dimiliki oleh

Muhammadiyah sejak dulu. Oleh karena itu,kelahiran Muhammadiyah

merupakan bagian yang tsk terpisahkan dari Kebangkitan Nasional

awal abad ke-20 Masehi.

C. ISI MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP

MUHAMMADIYAH

MATAN:

KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

(Keputusan Tanwir tahun 1969 di Ponorogo)

1. Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan bekerja

untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk

melaksanakan fungsi dan missi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah

di muka bumi.

2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang

diwahyukan kepada rasul-Nya, sejak nabi Adam, Ibrahim, Musa, Isa dan

seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammadiyah saw, sebagai

hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa menjamin

kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

10

Page 14: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:

a. Al-Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad saw.

b. Sunnah Rosul : Penjelasan dan Pelaksanaan ajaran-ajaran Al-

Qur’an yang diberikan oleh Nabi Muhammad saw.

Dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang

meliputi bidang-bidang:

a. Aqidah

b. Akhlak

c. Ibadah

d. Muamalah Duniawiyah

4.1. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang

murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khurofat,

tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.

4.2. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak

mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan

Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.

4.3. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang

dituntunkan oleh Rasulullah saw tanpa tambahan dan perubahan

dari manusia.

4.4. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya muamalat

duniawiyat (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan

berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan dalam

bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah

mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber

kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia yang

berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu

negara yang adil, makmur dan diridlai Alloh SWT.

11

Page 15: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

SISTEMATIKA & PEDOMAN UNTUK MEMAHAMI RUMUSAN

Matan Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah

SISTEMATIKA

Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah terdiri

dari lima (5) angka.

Lima angka tersebut dibagi menjadi 3 kelompok.

KELOMPOK KESATU : Mengandung pokok-pokok persoalan yang

bersifat ideologis (terdiri dari nomor 1 dan 2)

KELOMPOK KEDUA : Mengandung poko-pokok persoalan mengenai

faham agama menurut Muhammadiyah (terdiri

dari nomor 3 dan 4)

KELOMPOK KETIGA : Mengandung persoalan mengenai fungsi dan

missi Muhammadiyah dalam masyarakat negara

Republik Indonesia (terdiri dari nomor 5)

PEDOMAN UNTUK MEMAHAMI

“ Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah” (KCHM)

memuat hal-hal sebagai berikut:

1. IDEOLOGI

Istilah ideologi dibentuk oleh kata ‘ideo’ yang artinya pemikiran,

khayalan, konsep, atau keyakinan, dan ‘logio’ artinya logika, ilmu atau

pengetahuan. Secara harfiyah ideologi berarti pengetahuan tentang ide,

keyakinan atau tentang berbagai gagasan.

Ada 3 unsur pada setiap ideologi, yaitu:

12

Page 16: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

a. Adanya suatu penafsiran terhadap kenytaan atau realitas (interpretasi).

Dalam hal ini Kuntowibisono mengistilahkannya dengan ‘keyakinan’,

dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjuk adanya gagasan-

gagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk dijadikan dasar

dan arah strategik bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

b. Setiap ideologi memuat seperangkat nilai atau suatu ketentuan

(preskripsi) moral. Dengan demikian berarti setiap ideologi secara implisit

memuat penolakan terhadap sistem moral lainnya.

c. Ideologi memuat suatu orientasi pada setiap tindakan (program aksi),

ideologi merupakan suatu pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-

nilai yang termuat di dalamnya (Sastra Pratedja dalam ‘Pancasila sebagai

ideologi Negara, BP 7 Pusat:142).

Dengan memahami makna ideologi dengan ketiga unsurnya seperti

di atas dapat ditegaskan bahwa pada setiap ideologi terdapat tiga aspek

yang merupakan satu kesatuan yang utuh, yaitu:

1) Adanya suatu realitas yang diyakini dalam hidupnya (Keyakinan

hidup).

2) Keyakinan ini dijadikan asas atau landasan untuk merumuskan tujuan

hidup yang dicita-citakannya (Cita-Cita Hidup).

3) Cara atau ajaran yang digunakan untuk merealisasikan tujuan hidup

yang dicita-citakan.

Pada pertama kalinya ketika masih dalam konsep-Keyakinan dan

Cita-Cita Hidup Muhammadiyah ini dinamakan ideologi Muhammadiyah.

Namun setelah di diskusikan dan di telaah lebih mendalam akhirnya team

perumus memutuskan istilah ideologi perlu di ganti dengan mencari

padanannya. Semua itu dengan pertimbangan agar pihak lain tidak dengan

mudahnya menuduh Muhammadiyah memiliki ideologi tandingan

terhadap ideologi Negara. Dan akhirnya team mengganti istilah “ideologi

13

Page 17: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

Muhammadiyah” dengan istilah “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup

Muhammadiyah”.

Pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis terkandung dalam

angka 1 dan 2 yang mengandung inti persoalan:

a. Asas : Muhammadiyah adalah Gerakan berasas Islam.

b. Keyakinan Hidup : Bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya

masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

c. Ajaran untuk : Agama Islam ialah agama Allah sebagai hidayah

melaksanakan “asas” hidayah dan rahmat Allah

kepada umat dalam mencapai cita-cita : manusia

sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan

materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

1) Fungsi “asas”

Dalam persoalan Ideologi atau keyakinan dan cita-cita hidup maka

asas/dasar atau keyakinan hidup berfungsi sebagai sumber yang

menentukan bentuk keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri. Berdasarkan

Islam, artinya ialah Islam sebagai sumber ajaran yang menentukan

keyakinan dan cita-cita hidupnya. Ajaran Islam yang inti ajarannya berupa

kepercayaan “tauhid” membentuk keyakinan dan cita-cita hidup, bahwa

hidup manusia di dunia ini semata-mata hanyalah untuk beribadah kepada

Allah SWT, demi untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat.

Hidup beribadah menurut ajaran Islam, adalah hidup bertaqarrub kepada

Allah SWT. Dengan menunaikan amanah-Nya serta mematuhi ketentuan-

ketentuan yang menjadi peraturan-Nya, guna mendapatkan keridlaan-Nya.

Amanah Allah yang menentukkan fungsi dan missi manusia dalam

hidupnya di dunia ialah, manusia sebagai hamba Allah dan khalifah

(pengganti)-Nya yang bertugas mengatur dan membengun dunia serta

menciptakan dan memelihara keamanan dan ketertiban untuk

kemakmurannya.

14

Page 18: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

2) Fungsi “Cita-cita / keyakinan

Dalam persoalan ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup), cita-cita

(tujuan) hidup berfungsi sebagai kelanjutan/konsekwensi dari adanya

“asas”. Hidup yang berasaskan Islam tidak bisa lain kecuali menimbulkan

kesadaran dan pendirian, bahwa cita-cita/tujuan yang akan dicapai dalam

hidupnya di dunia ini, ialah terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang

baik guna beribadah kepada Allah SWT. Dalam hubungan ini,

Muhammadiyah telah menegaskan cita-cita/tujuan perjuangannya dengan

rumusan “... sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”

(AD. Pasal 3). Yang dimaksud dengan masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya ialah harus dirumuskan dalam satu konsepsi yang jelas,

gamblang dan menyeluruh.

Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang berasas Islam dan

dikuatkan oleh hasil penyelidikan secara ilmiah, historis, dan sosiologis,

Muhammadiyah berkeyakinan bahwa ajaran yang dapat digunakan untuk

melaksanakan hidup yang sesuai dengan “asas”nya dan “cita-cita/tujuan

perjuangan”nya sebagai yang dimaksud, hanyalah ajaran Islam. Dan oleh

karena itu sangat perlu, bahkan mutlak adanya rumusan secara kongret,

sistematis dan menyeluruh tentang berbagai konsepsi ajaran Islam yang

meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia/masyarakat, sebagai

ini dari pada masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah, yang persoalan-

persoalan pokoknya sebagaimana telah diuraikan dengan singkat di atas,

adalah dibentuk/ditentukan oleh pengertian dan fahamnya mengenai

agama Islam. Agama Islam adalah sumber keyakinan dan cita-cita hidup

Muhammadiyah. Oleh karena itu, faham agama bagi Muhammadiyah

adalah merupakan persoalan yang esensiil bagi adanya keyakinan dan cita-

cita hidup Muhammadiyah.

15

Page 19: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

2. FAHAM AGAMA

Agama Islam ialah agama Allah yang diturunkan kepada para

Rasul-Nya, sejak Nabi Adam as. Hingga Nabi terakhir, ialah Nabi

Muhammad saw. Sebagai nabi terakhir, ia diutus dengan membawa

syari’at agama yang sempurna, untuk seluruh umat manusia sepanjang

masa. Maka dari itu agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Itulah yang tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa selanjutnya.

“Agama Islam adalah agama yang di syareatkan Allah dengan

perantara Nabi-Nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-

larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan

akherat (Putusan Majelis Tarjih).

“Agama Islam (yakni agama Islam yang di bawa oleh Nabi

Muhammad saw) ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Al-

Qur’an dan yang tersebut di dalam Sunnah Shahih, berupa

perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk

untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat”. (Putusan Majelis

Tarjih).

a. IJTIHAD

Ijtihad menurut bahasa berasal dari akar kata “ja-ha-da” artinya

mencurahkan segala kemampuan atau menanggung beban kesulitan. Bentuk

kata yang mengikuti wazan “ifti’a:lun” seperti ijtiha:dun menunjukkan arti

berlebih (mubalighah). Arti ijtihad dari segi bahasa ialah “mencurahkan arti

berlebihan dalam segala perbuatan”. Atau dapat diartikan juga sebagai

“mengerahkan segala kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu yang sulit”.

Dari segi istilah arti ijtihad adalah “mengerahkan segala kesanggupan oleh

seorang ahli fiqih atau mujtahid untuk memperoleh pengertian tingkat dzan

mengenai sesuatu hukum syara”.

Agama Islam menegaskan bahwa Islam diturunkan kepada umat

manusia tidak lain kecuali untuk menyebarluaskan rahmat Allah di seluruh

16

Page 20: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

alam semesta (al-Anbiya’-21:107). Penegasan seperti ini memberikan

pengertian bahwa fungsi utama agama Islam adalah sebagai pembimbing dan

pengayom bagi hidup dan kehidupan umat manusia dimana dan kapanpun

juga. Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dalam struktur yang

terbaik. Di dalam dirinya terdapat berbagai macam potensi, satu diantara ialah

naluri atau insik. Diantara sekian banyak naluri yang disandang manusia, ada

satu naluri yang cukup menonjol yaitu naluri untuk menyelidiki segala

sesuatu yang masih diselubungi oleh misteri (nalury inquiry). Adanya naluri

ini yang ditunjang oleh potensi lainnya yaitu akal fikiran menjadikan manusia

kelihatan teramat rakus menguak segala sesuatu, baik yang ada pada dirinya

sendiri (‘alam-shaghi:r) maupun untuk menguak misteri alam semesta (‘alam-

kabi:r).

Sebagai hasilnya ditemukan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi

yang dalam perjalanan sejarahnya terus berkembang secara akumulatif dan

tidak pernah mengenal berhenti sekalipun hanya sejenak saja. Dengan

dikuasainya ilmu pengetahuan dan teknologi yang perkembangannya tidak

pernah berhenti, maka muncullah berbagai penemuan dan problema baru.

Bahkan penemuan demi penemuan terhadap hal-hal yang baru tidak ada

henti-hentinya bagaikan air yang mengalir dengan derasnya.

Adapun macam-macam metode ijtihad yang dipergunakan oleh

Muhammadiyah adalah sebagai berikut :

1) Ijtihad Bayani (semantik) yaitu ijtihad terhadap nash yang mujmal

(global), baik karena belum jelas lafadz / kata / kalimat yang

dimaksud maupun karena lafadz itu mengandung makna ganda,

mengandung arti musytarak atau karena pengertian lafadz dalam

ungkapan yang konteksnya mempunyai arti yang jumbuh

(musytabiahat), ataupun adanya beberapa dalil yang bertentangan

(ta’arud). Dalam hal yang terakhir digunakan jalan ijtihad dengan

17

Page 21: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

jalan tarjih, yaitu apabila tidak dapat ditempuh dengan cara jama’

dan taufiq.

2) Ijtihad Qiyasy yaitu menyeberangkan hokum yang telah ada nash-

nya kepada masalah baru yang belum ada hukumnya berdasarkan

nash karena adanya kesamaan ‘illat.

Dan dalam masalah qiyas Muhammadiyah memberikan ketentuan

sebagai berikut :

a) Hal yang akan ditetapkan hukumnya dengan qiyas itu sudah

muncul dan terjadi di tengah-tengah masyarakat.

b) Hal yang akan ditetapkan hukumnya memang dirasa perlu

ditetapkan hukumnya karena akan diamalkan.

c) Hal yang akan ditetapkan hukumnya lewat qiyas bukan

merupakan hal yang termasuk ibadah mahdlah.

3) Ijtihad Istislahi (filosofis) yaitu ijtihad terhadap masalah yang tidak

ditunjuki nash sama sekali secara khusus maupun tidak adanya nash

mengenai masalah yang ada kesamaannya. Dalam masalah yang

demikian, penetapan hokum dilakukan berdasarkan ‘illah untuk

kemaslahatan.

b. IJTIHAD JAMA’I

Ijtihad dapat dilakukan secara perseorangan (fard) atau secara

kelompok (jama’i). Dan dalam hal ijtihad, Muhammadiyah (dilaksanakan

oleh Majlis Tarjih) dilakukan secara kelompok (Ijtihad jama’i). Hal ini

dapat difahami karena masalah-masalah keduniaan (muamalat

duniawiyat) telah berkembang dengan pesatnya dan sangat kompleks

sekali, hingga tidak mungkin seorang ‘alim dapat menguasai sekian

masalah / disiplin ilmu secara komprehensif perlu mengikut sertakan para

ahlinya.

Menurut Imam al-Syaukani (abad XIII H) dan dikuatkan oleh

Syekh al-Maraghy, Rektor Al-Azhar dikatakan bahwa ijtihad dapat

dilakukan oleh siapapun asal telah memenuhi syarat-syaratnya. Adapun

syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan melakukan

18

Page 22: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

ijtihad menurut Yusuf Qardhawy sebagaimana yang diuraikan dalam

buku “Ijtihad dalam Syariat Islam” secara garis besarnya adalah :

1) Mengetahui Al-Qur’anul Karim, dengan serangkaian ilmu yang

muncul daripadanya

2) Mengetahui as-Sunnah dengan serangkaian ilmu yang muncul

daripadanya

3) Mengetahui bahasa Arab dengan serangkaian ilmu yang muncul

daripadanya

4) Mengetahui tempat-tempat ijma’

5) Mengetahui Ushul Fikih dengan serangkaian ilmu yang muncul

daripadanya

6) Mengetahui maksud-maksud syari’ah

7) Bersifat adil dan taqwa

Muhammadiyah yang mendasarkan pendiriannya pada firman

Allah dalam S. al-Isra’ (17): 37 bahwa orang dalam beragama hendaknya

berdasarkan pengertian yang benar yang didapatkan dengan jalan

berijtihad atau paling tidak dengan cara bertitiba’. Muhammadiyah dalam

menetapkan tuntunan yang berhubungan dengan masalah agama baik bagi

kehidupan perseorangan atau pun bagi kehidupan masyarakat adalah

dengan dasar-dasar seperti tersebut di atas dilakukan dalam musyawarah

oleh para ahlinya dengan cara yang sudah lazim disebut “Tarjih”, ialah

membanding-banding pendapat dalam musyawarah dan kemudian

mengambil mana yang mempunyai alasan yang lebih kuat.

Kesatuan Ajaran Islam

Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran Islam merupakan satu

“kesatuan ajaran” yang bulat dan tidak boleh dipisah-pisahkan dan

meliputi :

19

Page 23: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

1) Aqidah : ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan.

2) Akhlak : ajaran yang berhubungan dengan pembentukan

sikap mental

3) Ibadah : ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan

tata cara hubungan manusia dengan Tuhan.

4) Mu’amalat : ajaran yang berhubungan dengan pengolahan

dunia dan pembinaan masyarakat.

3. FUNGSI DAN MISI MUHAMMADIYAH

Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan

ajaran Islam yang murni seperti tersebut di atas, Muhammadiyah

menyadari kewajibannya, berjuang dan mengajak segenap golongan dan

lapisan bangsa Indonesia untuk mengatur dan membangun tanah air dan

Negara Indonesia sehingga merupakan masyarakat dan Negara adil dan

makmur, sejahtera bahagia, materilldan spiritual yang diridlai Allah SWT.

Mengingat perkembangan sejarah dan kenyataan bangsa Indonesia

sampai dewasa ini, semua yang ingin dilaksanakan dan dicapai oleh

Muhammadiyah dari pada keyakinan dan cita-cita hidupnya, bukanlah hal

yang baru dan hakekatnya adalah sesuatu yang wajar. Sedangkan pola

perjuangan Muhammadiyah dalam melaksanakan dan mencapai

keyakinan dan cita-cita hidupnya dalam masyarakat Negara Republik

Indonesia Muhammadiyah menggunakan dakwah Islam dan amar makruf

nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagai jalan

satu-satunya. Lebih lanjut mengenai soal ini dapat diketahui dan difahami

dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah

20

Page 24: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Latar belakang dirumuskannya KCMH

Matan “keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah”

diputuskan oleh Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo, dalam

rangka melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke 37 tahun

1968 di Yogyakarta. Pada muktamar ini bertemakan “Tajdid

Muhammadiyah”, atau Pembaharuan Muhammadiyah. Adapun yang

dimaksud dengan Tajdid Muhammadiyah adalah mengadakan pembarauan

dalam berbagai bidang, meliputi : Ideologi (Keyakinan dan Cita-Cita

Hidup), Khittah Perjuangan, Gerak dan Amal Usaha, Organisasi, dan

Sasaran.

2. Proses perumusan matan KCMH

Setelah kelahiran orde baru, PP Muhammadiyah mulai membahas

permasalahan mendasar yang terkait dengan perkembangan zaman yang

diwarnai denggan pemikiran-pemikiran yang semakin terbuka.

Pembicaran mendasar itu berkisar pada masalah ideologi.

Oleh sebab itu dalam penyusunan Matan danKeyakinan Cita-cita

Hidup Muhammadiyah sebagai usaha Muhammmadiyah yang bersifat ke

dalam melakukan “tajdid dibidang ideologi “ tidak digunakan kata

“ideologi”.

3. Isi matan KCMH :

1) Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam, bercita-cita dan

bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan missi manusia sebagai

hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

21

Page 25: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah

yang diwahyukan kepada rasul-Nya, sejak nabi Adam, Ibrahim,

Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup

Muhammadiyah saw, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada

umat manusia sepanjang masa menjamin kesejahteraan hidup

materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

3) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan Al Qur’an

dan As-Sunah

4) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam

yang meliputi bidang-bidang Aqidah, Akhlak, Ibadah, dan Muamalah

Duniawiyah.

5) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang

telah mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai

sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara Republik

Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersama-sama

menjadikan suatu negara yang adil, makmur dan diridlai Alloh SWT.

B. SARAN

Pembaca diharapkan memahami Makalah Keyakinan Dan Cita-Cita

Hidup Muhammadiyah karena pembaca akan mendapatkan ilmu pengetahuan

yang bermanfaat. Di sisi lain penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dan untuk perbaikan makalah selanjutnya.

22

Page 26: file · Web viewDisusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas . ... Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA

Hambali, Hamdan. 2006. Ideolodi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta :

Suara Muhammadiyah

Haedar, Nashir (Ed.), 1992. Dialog Pemikiran Islam dalam Muhammadiyah.

Yogyakarta : Badan Pendidikan Kader PP Muhammadiyah

Mustafa Kemal Pasya. 2002. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.

Yogyakarta : LPPI UMY

http://matankeyakinandancitacitamuhammadiyah.blogspot.com/2013/07/v-

behaviorurldefaultvmlo.html

(Diunduh pada Kamis, 5 Juni 2014 Pukul 19.00)