Teori Model Keyakinan Kesehatan

19
TEORI MODEL KEYAKINAN KESEHATAN (Health Belief Model)

description

materi promosi kesehatan

Transcript of Teori Model Keyakinan Kesehatan

PowerPoint Presentation

Teori Model Keyakinan Kesehatan

(Health Belief Model)ModelAdalah suatu kerangka kerja atau kerangka berpikir di dalam menyelesaikan suatu keadaan untuk mencapai hasil yang diharapkanModel dalam Promosi KesehatanAdalah suatu kerangka kerja / kerangka berpikir di dalam mempengaruhi orang lain agar sesuai dengan kaidah/norma kesehatan yang berlakuHealth Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)Transtheorical Model (Model Transteoritik)Teory of Reasoned Acttion (Teori Sebab-Akibat)Stress and Coping (Stres dan Koping)Health Belief ModelDikembangkan tahun 1950 oleh sekelompok of U.S. Public Health Service social psychologists Keyakinan tentang kerentanan terhadap penyakit, dan persepsi tentang manfaat untuk menghindarinya, mempengaruhi kesiapan a untuk bertindakKonsep : Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Secara khusus bahwa persepsi sesorang tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya

Konsep asli yang mendasari HBM adalah bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh keyakinan pribadi atau persepsi tentang penyakit dan strategi yang tersedia untuk mengurangi terjadinya penyakit (Hochbaum, 1958)Model ini juga sering dipertimbangkan sebagai kerangka utama perilaku kesehatan yang dimulai dari pertimbangan orang-orang tentang kesehatan. Selain itu, model keyakinan kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi prioritas beberapa faktor penting yang berdampak terhadap pengambilan keputusan secara rasional dalam situasi yang tidak menentu (Rosenstock, 1990)

Menurut Model Keyakinan Kesehatan, tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan seseorang dipengaruhi secara langsung dari hasil dua keyakinan atau penilaian kesehatan antara lain ancaman yang dirasakan setara penilaian terhadap keuntungan dan kerugian.Acaman yang dirasakan dari sakit atau luka (perceived threat of injury or illness) mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir bahwa penyakit atau rasa sakt benar-benar mengancan dirinya. Jika ancaman meningkat, maka perilaku pencegahan juga akan meningkat. Penilaian tentang ancaman berdasar pada kerentanan (perceived vurnerabilitiy) dan derajat keparahan (perceived severity) yang dirasakan.Ancaman dan pertimbangan keuntungan dan kerugian dipengaruhi oleh berbagai variabel, yaitu variabel demografi (umur, jenis kelamin, latar belakang budaya), variabel sosiopsikologis (kepribadaian, kelas, sosial, tekanan sosial),dan variabel struktrual (pengetahuan dan pengalaman sebelumnya). Sebagai contoh, orang tua dan remaja akan memandang penyakit jantung atau kanker secara berbeda. Sikap orang sudah memiliki pengalaman dan penyakit tertentu akan berbeda dibandingkan orang yang tidak memiliki pengalaman ini.kepribadian Individulingkungan individu,pengalaman berhub dg sarana & petugas kesehatan

Penyuluhan HIV.Membuat materi penyuluhan misalnya perilaku sex aman, menggunakan Panduan dari teori HBM. Berarti individu dibuat agar:1) Yakin (percaya) mereka rentan terhadap HIV->Perceived susceptibility2) Yakin akibat infeksi HIV sangat serius (misalnya AIDS, berbagai infeksi sekunder yang dapat terjadi, kerugian ekonomi & sosial) -> perceived severity3) Yakin resiko HIV dapat diminimalisir dengan perilaku seperti setia pada pasangan, melakukan sex dengan cara yang aman, hidup selibat (membujang) dll yang mampu mengurangi resiko HIV. -> perceived benefit4) Yakin bahwa keuntungan dari perilaku tersebut lebih besar harga manfaatnya daripada faktor penghalangnya dan ada harga yang harus dibayar misalnya mengurangi kesenangan akibat pengunaan alat pelindung (kondom) atau ketidak percayaan pasangan. Contoh diluar negeri dengan kebudayaan buruk sex bebas, penggunaan kondom pada pasangan saat berhubungan dianggap sebagai bentuk ketidak percayaan atau mengangap pasanganya tidak setia atau memiliki penyakit seksual menular. Sehingga atas nama cinta dan kepercayaan buta penularan HIV sangat mudah terjadi. Anehnya fakta ini berbanding terbalik pada komunitas gay, penggunaan kondom dianggap sebuah kepercayan. Hal ini terjadi, karena sulitnya kaum gay untuk membuat hubungan monogami karena tidak disahkannya lembaga perkawinan untuk sesama jenis. Membuat mereka lebih cenderung berganti-ganti pasangan, serta hubungan sex anal yang mengharuskan mereka menggunakan kondom. Sehingga penggunaan kondom pada kelompok gay dianggap sebuh kepercayaan dan bentuk rasa sayang untuk melindungi pasangannya dari HIV dan penyakit menular lainya. Akan tetapi faktanya, dibandingkan kaum heteroseksual pengidap HIV terbesar masih berasal dari kaum gay. -> Perceived Barrier5) Menerima dukungan untuk melakukan tindakan yang benar melalui sebuah rangsangan atau faktor pendukung (misalnya kampanye HIV melalui media masa). -> Cues to action6) Keyakinan pada kemampuan diri untuk berhasil melakukan tindakan tersebut seperti selalu melaksanakan dan menjaga perilaku sex aman. -> Self Eficacy

Keuntungan dari model ini merupakan cara yang sederhana untuk menggambarkan pengaruh keyakinan (belief) seseorang tentang kesehatan terhadap tindakan untuk melindungi atau memperbaiki kesehatannya. Sudah lebih dari tiga dekade penelitian menunjukan dukungan perubahan pada keyakinan menyebabkan perubahan pada perilaku kesehatan yang berkontribusi terhadap perbaikan status kesehatan. Perubahan pada pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu) dan keyakinan akan selalu menjadi bagian dari program promosi kesehatan. dan Health Belief Model dapat menjadi titik acuan atau panduan dalam memberikan pesan untuk memperbaiki pengetahuan (knowledge) dan keyakinan (belief) khususnya memberikan pesan yang didisain untuk promosi kesehatan yang dipublikasikan melalui media masa.

Kelemahan Model Keyakinan KesehatanModel keyakinan kesehatan lebih didasarkan pada penelitian terapan dalam permasalahan pendidikan kesehatan darioada penelitiam akademis.Model keyakianan kesehatan didasarkan pada beberapa ansumsi yang dapat dilakukan, seperti pemikiran bahwa setiap pilhan perilaku selalu berdasarkan pertimbangan rasional. Selain rasionalnya diragukan, model keyakinan kesehatan juga tidak memberikan spesifikasi yang tepat terhadap kondisi ketika individu membuat pertimbangan tertentu. Model keyakinan kesehatan hanya memperhatikan keyakian kesehatan. Kenyataan nya, orang dapat membuat banayak pertimbangan tentang perilaku yang tidak berhubungan dengan kesehatan, tetapi masih memengaruhi kesehatan. Sebagai contoh, seseorang dapat bergabung dengan kelompok olahraga karena kontrak sosial atau ketertarikan pada seseorang dalam kelompok tersebut. Keputusan yang diambil tidak ada kaitannya dengan kesehatan, tetapi memengaruhi kondisi kesehatannya.Berkaan dngan ukuran dari komponen komponen model ini, banyak studi menggunakan konsep operasional dan pengenalan yang berbeda sehingga sulit dibandingkan dan dapat menyebabkan hasil yang bias dan prediksi yang tidak konsisten. Analisa model ini menenjukan bahwa prediktor dapat berubah sewaktu-waktu.