Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru...

18
i USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI ) BIDANG KEGIATAN : PKM-K Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah Mustaqim (11305144032/2011) Mita Rahayu (10514131013/2010) Dwi Sugianti (10304241006/2010) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2012

Transcript of Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru...

Page 1: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI )

BIDANG KEGIATAN :

PKM-K

Diusulkan oleh :

Agung Purnomo (11306141026/2011)

Anis Ulfah Mustaqim (11305144032/2011)

Mita Rahayu (10514131013/2010)

Dwi Sugianti (10304241006/2010)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

ii

Page 3: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Pembuatan Koko Motif Perca Geometri ................. 9

Gambar 2. Contoh Desain Koko Motif Perca Geometri 1 ................... 15

Gambar 3. Contoh Desain Koko Motif Perca Geometri 2 ................... 15

Page 4: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

iv

A. JUDUL

KOMETRI ( KOKO MOTIF PERCA GEOMETRI)

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Pertumbuhan muslim di dunia mengalami pelonjakan yang cukup

signifikan. Pew Forum on Religion and Public Life pernah memproyeksikan

bahwa tingkat pertumbuhan penduduk muslim dunia adalah 1,5 persen per

tahun. Jika dihitung dari 6 Milyar penduduk dunia, maka mendapatkan angka

yang cukup besar, yaitu pertambahan penduduk Islam di dunia sekitar

96.000.000 pertahun.

Dengan adanya pertumbuhan yang cukup besar, maka akan terjadi suatu

budaya Islam yang tersebar di masyarakat baik secara sengaja atau pun tidak

sengaja. Beberapa tahun ini, di Indonesia tren akan pemakaian baju muslim

masih hangat di masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas juga bagi kaum pria.

Pemakaian baju muslim bagi pria lebih familiar dengan kata baju “koko”.

Pada awalnya, baju koko tidak berasal dari budaya Islam melainkan dari

budaya Tionghoa, tetapi karena bajunya yang simple dan menutup tubuh dan

terkesan rapi, baju koko menjadi ciri khas baru dalam dunia desain pakaian

Islam di Indonesia.

Dengan kepopuleran dari baju koko sendiri, baik di kalangan bawah

sampai ke kalangan atas, serta didukung oleh peningkatan jumlah muslim

dunia menjadi suatu dampak positif dalam bisnis baju koko. Menilik dahulu

dari industri garmen dan tekstil, menurut Direktur Pendidikan International

Garment Training Center, Kurnia Saputra, mengatakan, “Total nilai

sumbangan ekspor garmen mencapai Rp10,4 miliar dengan menyerap sekitar

3 juta tenaga kerja,” Dengan prestasi tersebut, menjadi titik positif bahwa

bersinarnya industri garmen Indonesia di mata internasional sudah tentu

menjadi tolak ukur di dalam negeri sendiri. Hal tersebut dibuktikan oleh

bisnis penjualan koko sendiri, menurut harian Bank BJB, omset penjualan

seorang pedagang pakaian koko di Pasar Tanah Abang bisa mencapai 30 Juta

perbulan.

1

Page 5: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

v

Hal ini semakin cerah ketika pakaian koko tidak hanya dipakai saat hari

raya Islam atau pun Tionghoa tetapi sudah menjadi wajar jika dikenakan di

lingkungan public seperti tempat kerja atau pun kampus. Hal ini dibuktikan

dengan banyaknya mahasiswa putra yang berlalu lalang menggunakan koko

saat kegiatan perkuliahan, terutama setiap hari Jumat. Dan adanya hari-hari

raya Islam menambah peluang untuk ketertarikan muslim terhadap produk-

produk koko baru.

Sebagai salah satu tonggak pendidikan di Indonesia, Yogyakarta juga

memegang peranan penting dalam kebudayaan. Sehingga tak canggung

muncul kreasi-kreasi baru dalam dunia desain yang berbau etnik dan unik di

Yogyakarta. Salah satu contohnya adalah penggunaan kain batik dalam segala

bidang, sehingga menjadi tren baru yang data mengalahkan jenis kain lainnya.

Hal tersebut karena pandangan masyarakat terhadap batik bukan lagi “kuno”

tetapi batik adalah “unik”. Hal ini juga yang akan bisa terjadi pada baju koko,

yang semula hanya ekslusif bagi kaum muslim dan Tionghoa untuk beribadah,

tetapi mulai menjadi pakaian yang wajib dimiliki setiap orang karena menjadi

pakaian yang multifungsi.

Dalam industri baju koko sendiri, memang sudah banyak di Yogyakarta.

Tetapi memang desain yang ditawarkan masih terkesan monoton dan sering

terjadi produksi massal sehingga banyak sekali satu jenis koko yang dipakai

banyak orang dalam satu tempat. Sehingga menimbulkan suasana yang

kurang nyaman. Dengan alasan peluang usaha yang cukup besar inilah, kami

akan mengembangkan suatu desain baru dari baju koko dari kain perca (sisa

jahitan) untuk menjadi motif baru pada baju koko. Hal ini akan mendukung

perkembangan pemakaian baju koko di masyarakat karena tak jarang orang

sungkan memakai baju koko karena banyak baju yang “kembar”.

Selain itu, tidak hanya berhenti pada baju koko bermotif kain perca biasa

yang terkesan dengan bahan baku murah. Baju koko ini juga akan diwarnai

dengan nilai-nilai matematis karena bentuk-bentuk kain perca akan

disesuaikan dengan bentuk geometris yang cenderung sederhana, mudah

dibuat dan mudah dikenal baik dari usia muda atau pun usia lanjut. Hal

2

Page 6: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

vi

tersebut didukung karena, bentuk-bentuk lingkaran, kotak, segitiga, oval, dan

contoh lainnya sudah diperkenalkan sejak taman kanak-kanak.

Dalam upaya mengembangkan produk wirausaha “Koko Motif Perca

Geometri” pada variasi perkembangan mode koko, motif perca geometri

sebenarnya mempunyai peluang yang tinggi. Diantaranya limbah pabrik

konveksi tersebut dapat didaur ulang secara maksimal dalam industri kreatif,

sebagai alternatif pembuatan koko muslim. Upaya semacam ini sama sekali

belum pernah dilakukan. Sebagai evaluasi dalam bidang industri kreatif,

selama ini hanya bahan umum yang digunakan. Sebagai contoh umumnya

koko bermotif bordir atau justru tak bermotif.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

peluang usaha yang akan dicapai adalah:

1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif

2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi sebagai sebuah

aksesories yang menambah nilai jual koko

D. TUJUAN

Adapun tujuan dari program kegiatan ini adalah:

1. Terciptanya wirausaha baru dibidang industri kreatif

2. Koko dengan motif perca berbentuk geometris menjadi alternatif di bidang

industri kreatif

3. Membuat varian mode koko sehingga menjadi penunjang tren pemakain

koko di masyarakat setiap harinya.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Adapun luaran yang diharapkan dari program ini adalah:

1. Dihasilkannya produk koko dengan kreasi motif perca berbetuk geometri.

2. Terbentuknya unit bisnis dalam bidang processing, marketing, dan

distributing

3

Page 7: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

vii

3. Menciptakan wirausahawan dari kalangan mahasiswa sebagai upaya

penanggulangan pengangguran terdidik.

F. KEGUNAAN

a. Potensi di Bidang Ekonomi

Program Wirausaha “Koko Motif Perca Geometri” ini nantinya dapat

membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, dimana :

1.Menjadi peluang mahasiswa untuk membuka wirausaha dan

mengembangkannya

2. Menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat di sekitar tempat produksi

b. Potensi di Bidang Industri Kreatif

Program Wirausaha “Koko Motif Perca Geometri” ini dapat digunakan

sebagai alternatif baru yang mampu:

1.Memberi inovasi kreasi baru terhadap motif koko dibidang industri

kreatif.

2.Mengurangi jumlah pengangguran yang nantinya mampu menambah

pendapatan daerah, khususnya daerah Yogyakarta

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Analisis Pasar

Dalam gambaran umum rencana usaha ini akan dilakukan analisa

dengan mempertimbangkan kekuatan usaha yang dimiliki (strength),

kelemahan (weakness), kesempatan yang bisa didapat (opportunities), dan

ancaman yang mungkin terjadi (treath). Semua analisis tersebut sering

disebut analisis SWOT. Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal

tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah

beberapa hal dari masing-masing aspek diatas :

a) Strength (kekuatan)

Pemanfaatan kain perca menjadi asesoris koko merupakan salah

satu inovasi baru. Mengingat koko saat ini telah menjadi kebutuhan

terutama bagi umat muslim dan belum adanya usaha yang bergerak

4

Page 8: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

viii

dalam produksi motif koko yang memanfaatkan kain perca maka

peluang bisnis ini sangat menguntungkan bila dilihat dari peluang

pemasaran. Selain mengembangkan peluang usaha dengan pemanfaatan

perca sebagai motif koko, juga dapat manambah inovasi pada tren

memakai pakaian sopan dan berkarakter.

Selain itu, pemanfaatan perca sebagai motif koko diharapkan

mampu meningkatkan ekonomi masyarakat terutama masyarakat

Yogyakarta dan dapat menjadi salah satu produk khas Yogyakarta.

b) Weakness (Kelemahan)

Karena sekarang ini sedang gempar dengan busana muslim,

sehingga banyak industri- industri pakaian muslim yang memproduksi

koko. Serta masih banyak orang-orang yang mencoba mengembangkan

dengan membuat industri kecil yang memproduksi berbagai macam

koko yang dapat menarik bagi pembeli. Sehingga dalam

mengembangkan produksi koko unik dengan memanfaatkan kain perca

banyak persaingan yang ketat terutama dikota Yogyakarta.

c) Opportunity (Peluang)

Dengan era moderanisasi ini dimana sekarang sedang model

dengan koko sehingga dengan produksi aneka koko bermotif kain perca

ini :

1. Dengan produksi koko ini yang memanfaatkan bahan-bahan yang

berasal dari kain perca sehingga bahan yang kurang bermanfaat

menjadi bermanfaat.

2. Prospek kelanjutan usaha yang sangat besar, mengingat koko

menjadi tren yang multifungsi di masyarakat.

3. Proses distribusi yang mudah karena mayoritas orang beragama

islam dan banyak yang memakai baju muslim.

d) Treatment (ancaman)

1). Banyak jenis usaha koko yang sama sebagai pesaing.

2). Persaingan dalam pemasaran yang semakin kompleks.

Dari analisis SWOT di atas, menunjukkan bahwa produk “Koko Motif

5

Page 9: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

ix

Perca Geometris” memiliki prospek yang tinggi sebagai unit usaha.

Perhitungan pengembalian modal (Break Event) yaitu untuk

mengetahui pada volume berapa (penjualan/produksi) agar biaya total

sama dengan penghasilan total sehingga tidak mengalami kerugian.

Rumus yang digunakan adalah perhitungan Break Event Point

berdasarkan unit sebagai berikut;

BEP (Q) =

2. Perhitungan Ekonomi

Pemanfaatan perca ini merupakan inovasi baru yang

menguntungkan produsen dan konsumen. Koko Motif Perca Geometri ini

akan di produksi dengan perhitungan ekonomi secara kasarnya sebagai

berikut:

a. Biaya Sekali Produksi

Tabel 1. Biaya Produksi

No Jenis Pengeluaran Jumlah Satuan Biaya Produksi 1 Mesin Jahit 1 Buah Rp 1.800.000,00

2 Mesin Obras 1 Buah Rp 1.000.000,00 3 Alat Tulis 2 Paket Rp 100.000,00

4 Jarum 1 Paket Rp 10.000,00

5 Kertas 5 Buah Rp 75.000,00

6 Alat Pemotong 2 Buah Rp 20.000,00

7 Sewa Tempat 1 Bulan Rp 300.000,00

Jumlah Rp 3.305.000,00

Biaya Variabel 1 Koko Tak Berenda 20 Buah Rp 600.000,00

2 Benang 1 Paket Rp 15.000,00

3 Perca 5 Kg Rp 25.000,00

4 Kemasan 10 Buah Rp 20.000,00

Jumlah Rp 360.000,00

BEP = Break Event Point P = Harga Jual Produk

FC = Jumlah Total Biaya Operasional VC = Biaya Produksi

FC

P - VC

6

Page 10: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

x

b. Biaya Pendapatan dan Keuntungan

Produksi pertama Koko Motif Perca Geometri ini akan

dihasilkan 20 Koko Motif Perca Geometri dengan harga Rp 60.000,00

tiap satu potong koko, sehingga pendapatan dan keuntungan yaitu:

1) Pendapatan = Rp 1.200.000,00

2) Keuntungan = Rp 840.000,00

Banyaknya produksi per bulan sebanyak 3 kali produksi. Maka,

keuntungan per bulan Rp 840.000,00 x 3 = Rp 2.520.000,00

3. Analisis B/C Rasio

Produksi Koko Motif Perca Geometri selama satu bulan

menghasilkan 60 buah produk. Adapun perhitungan B/C Rasio sebagai

berikut :

(dengan syarat jika B/C Rasio > 1 = untung, dan B/C Rasio < 1 = rugi )

a) BEP ( Berdasarkan Unit )

b) Atau dapat dikatakan bahwa setiap penjualan produk

Produksi Koko Motif Perca Geometri sebanyak 55 buah koko akan

menjadi titik impas. Sehingga penjualan diatas 50 buah koko produk akan

memberikan keuntungan sejumlah selisih penjualan BEP Unit.

c) Paybeck Periode

Dilihat dari jumlah total biaya produksi Koko Bermotif Kain Perca

Geonetri dapat diketahui bahwa dengan penjualan sejumlah 60 koko per

bulan, dengan harga Rp 60.000,00 /koko. Maka skala pengembalian modal

akan terjadi dalam jangka waktu 3.8 bulan.

7

Page 11: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xi

H. METODE PELAKSANAAN

Dalam program ini akan dilakukan pra eksperimen untuk menentukan

motif koko yang sesuai dengan keinginan masyarakat agar produk kami bisa

diterima di masyarakat luas. Analisis dilakukan untuk memperkirakan proses

selanjutnya apakah usaha ini akan berjalan dengan lancar atau akan merugi.

Hal-hal yang perlu dianalisis sebagai berikut: SDM, permodalan, kesediaan

bahan, dan konsumen.

Pada kenyataannya kelompok dari PKM Kewirausahan ini tiap

orangnya tidak memiliki kemampuan di atas. Namun, dalam kelompok saling

melengkapi sehingga tertutuplah kekurangan dalam hal SDM. Dari segi

finansial belum memiliki modal yang cukup untuk membeli alat dan bahan,

namun hal ini dapat diatasi dengan pembiayaan dari Dikti. Kemudian pada

tahap pemasaran, dapat dilakukan dengan mudah dikarenakan kota

Yogyakarta adalah daerah yang sebagian besar penduduknya adalah

mahasiswa muslim, sehingga pemasaran akan lebih cepat terdistribusi dan

populer sebagai model koko baru.

1. Waktu dan Tempat Produksi

Tempat : Manggisan Jambidan Banguntapan Bantul DIY

Waktu : 4 bulan

2. Alat dan Bahan

a. Alat b. Bahan 1) Mesin Jahit 1) Koko Tak Berenda 2) Mesin Obras 2) Benang 3) Alat Tulis 3) Asesoris (pita) 4) Jarum

5) Kertas 6) Alat Pemotong

3. Proses pembuatan

Pembuatan Koko Bermotif Kain Perca Geonetris mengunakan 15 kg

perca untuk 60 buah KOKO. Adapun skema pembuatan Koko Motif Perca

Geometri adalah sebagai berikut :

8

Page 12: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xii

Gambar.1. Bagan Pembuatan Koko Motif Perca Geometri

4. Proses Pemasaran

Proses pemasaran hasil produk ini terdapat beberapa elemen yang

harus dipenuhi dalam manajemen pemasaran,di antaranya :

a) Produk

Dalam program ini produk yang dihasilkan berupa Koko

Bermotif Kain Perca Geometri sebagai pilihan motif koko baru.

Sehingga Produk ini bisa memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal

busana muslimah. Harga untuk setiap buah koko adalah Rp 60.000,00.

Dengan harga yang cukup terjangkau, produk ini dapat dijangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat.

Analisis situasi / kajian pendahuluan

Mempersiapkan alat dan bahan baku

Menjahit motif pada KOKO

Pengemasan dan pelabelan

Memilih Perca

Membuat motif dari perca

Uji Ketertarikan konsumen

Revisi

Pemasaran

9

Page 13: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xiii

b) Lokasi

Pemasaran produk ini berlokasi di tempat-tempat yang sekiranya

sering dikunjungi masyarakat, seperti pasar, took pakaian muslim,

muslim fair dan secara personal.

c) Promosi

Dalam memperkenalkan produk ini kepada khalayak umum akan

dilakukan promosi ke berbagai tempat yang biasa menjual koko seperti:

toko (mini market), Pasar dan juga kepada mahasiswa. Selain itu

promosi juga akan dilakukan melalui media internet, misalnya

website,web, blog, dan juga jejaring sosial seperti facebook dan twitter.

5. Keberlanjutan

Koko Motif Perca Geometri mudah dibuat karena harga yang relatif

murah. Selain itu, produksi Koko Motif Perca Geometri merupakan salah satu

usaha untuk memanfaatkan kain perca seoptimal mungkin karena banyak kain

perca yang kurang dimanfaatkan. Koko merupakan trend. Hal ini juga

didukung oleh indeks positif dari industri garmen dan tekstil di Indonesia.

Oleh karena itu, permintaan pasar terhadap Koko Motif Perca Geometri akan

terus meningkat sehingga keberlanjutan usaha ini akan terus terjaga.

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

No Nama Kegiatan

Bulan Tahun Berjalan 1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Perencanaan kegiatan 2 Observasi 3 Desain Produk 4 Proses Produksi 5 Evaluasi Program

6 Penyempurnaan Program

7 Penyusunan Laporan

10

Page 14: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xiv

J. RANCANGAN BIAYA

Tabel 3. Biaya kegiatan

NO KEGIATAN KETERANGAN HARGA (Rp) 1 Bahan habis pakai

a) Koko Tak Berenda 100 Buah Rp 3.000 .000,00

b) Benang 12 gulung Rp 180.000,00

c) Assesoris 8 paket Rp 200.000,00

d) Kemasan 240 buah Rp 240.000,00

e) Perca 60 kg Rp 300 .000,00

Total I Rp 3.920 .000,00 2 Peralatan penunjang

PKM

a) Mesin Jahit 1 buah Rp 1.800.000,00

b) Mesin Obras 1 buah Rp 1.000.000,00

c) Jarum 1 pak Rp 10.000,00

d) Alat Tulis 2 paket Rp 100.000,00

e) Alat Pemotong 2 buah Rp 20.000,00 Total II Rp 2.930.000,00

4 Lain-lain a) Sewa tempat 4 bulan Rp 1.200.000,00 b) Proposal 4 buah Rp 200.000,00 c) Distribusi - Rp 100.000,00 d) Advertising - Rp 300.000,00 Total III Rp 1.800.000,00

Total I +Total II +Total III Rp 8.650.000,00

11

Page 15: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xv

12

Page 16: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xvi

13

Page 17: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xvii

14

Page 18: Diusulkan oleh : Agung Purnomo (11306141026/2011) Anis Ulfah … · 1.Merupakan wirausaha baru dalam bidang industri kreatif 2.Memanfaatkan kain perca yang merupakan limbah konveksi

xviii

Desain Koko

Gambar.2. Contoh Desain Koko Motif Perca Geometri 1

Gambar.3. Contoh Desain Koko Motif Perca Geometri 2

Bahan dari perca

Bahan dari perca

vii

3. Desain Koko

15