Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123),...

235
i PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.O DOMAIN PO DAN AI (Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1433 H

Transcript of Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123),...

Page 1: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

i

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN

FRAMEWORK COBIT 4.O DOMAIN PO DAN AI

(Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh :

MIRZA HASAN SIRAJI

206093004123

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 M / 1433 H

Page 2: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

ii

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN

FRAMEWORK COBIT 4.O DOMAIN PO DAN AI

(Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh

MIRZA HASAN SIRAJI

206093004123

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 M / 1433 H

Page 3: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

iii

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN

FRAMEWORK COBIT 4.O DOMAIN PO DAN AI

(Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

MIRZA HASAN SIRAJI

206093004123

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19750818 200501 2 008

Page 4: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

iv

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada

Aplikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework Cobit 4.0 Domain PO Dan AI

studi kasus PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Wakalumi, Ciputat” yang

ditulis oleh Mirza Hasan Siraji, NIM 206093004123 telah diuji dan dinyatakan

LULUS dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Nopember 2011. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata

Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

Suci Ratnawati, MTI Elsy Rahajeng, MTI

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSI Zainuddin Bey Fananie, M.Sc

NIP. 19750818 200501 2 008

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Nur Aeni Hidayah, MMSI

NIP. 19680117 200112 1001 NIP. 19750818 200501 2 008

Page 5: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Nopember 2011

Mirza Hasan Siraji

206093004123

Page 6: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

vi

ABSTRAK

MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi

Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework COBIT 4.0

Domain PO dan AI (Studi Kasus : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Wakalumi, Ciputat). (Di bawah bimbingan NUR AENI HIDAYAH, MMSI dan

ZAINUDDIN BEY FANANIE, M.Sc.

Teknologi informasi yang sejak lama diangap sebagai pendorong dan pendukung

strategi perusahaan, saat ini dianggap sebagai bagian terintegrasi dari strategi

bisnis. Keberadaan tata kelola teknologi informasi membantu pemenuhan

kebutuhan akan informasi yang dapat diandalkan dan terjamin. Sehingga

perusahaan dapat memaksimalkan manfaat, mengkapitalisasi peluang dan

mendapatkan keuntungan kompetitif. Tidak adanya cara untuk mengetahui sampai

dimana pengelolaan teknologi informasi (aplikasi CSBO) apakah sudah sesuai

dengan visi perusahaan agar menjadi bank pembiayaan syariah terbaik dan misi

perusahaan agar memiliki sistem dan tata kerja yang unggul, sehingga kita tidak

dapat mengetahui apakah teknologi informasi yang sekarang sudah memenuhi

atau menunjang strategi bisnis perusahaan. Untuk mengetahui sampai dimana

pengelolaan teknologi informasi maka peneliti melakukan penilaian terhadap

teknologi informasi yang ada di PT. BPR Syariah Wakalumi dengan

menggunakan framework COBIT versi 4.0 fokus pada Domain Planning and

Organization (PO) dan Acquisition and Implementation (AI). Framework COBIT

terdiri dari empat domain proses yang saling terkait, yaitu : Plan and Organize

(PO) 10 proses TI, Acquire and Implement (AI) 7 proses TI, Deliver and Support

(DS) 13 proses TI serta Monitor and Evaluate (ME) 4 proses TI. Hasil dari

penilaian tata kelola ini adalah adanya gap antara posisi as-is dan to-be , gap

tersebut nantinya akan dianalisa untuk mencari peluang perbaikannya.

Kata kunci : Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi, COBIT, Domain

Planning and Organization (PO), Domain Acquisition and Implementation (AI).

v Bab + xviii Halaman + 223 Halaman 11 Daftar Pustaka + 8 Gambar + 106

Tabel + 3 Lampiran

Pustaka Acuan : 11 Buku (2000-2011).

Page 7: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidahyah-

Nya, Tidak lupa, Shalawat serta salam kita junjungkan kepada Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sistem

Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi

ini adalah “Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Aplikasi CSBO

Dengan Menggunakan Framework Cobit 4.0 Domain PO dan AI Studi Kasus

PT. Bank Syariah Wakalumi, Ciputat”.

Penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

dan sebagai Dosen Pembimbing I yang selalu membimbing dan membantu

dalam menyelesaikan penulisan ini.

3. Bapak Zaenuddin Bey Fananie, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

membantu dalam menyelesaikan penulisan ini.

4. Seluruh Dosen dan staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 8: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

viii

5. Orang Tua Tercinta dan keluarga, yang telah memberikan semangat, kasih

sayang, perhatian dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Dian Ramadhani yang selalu setia setiap saat menemani dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

7. Teman-teman Sistem Informasi dan Teknik Informatika angkatan 2006 yang

sudah membantu dalam mendiskusikan penulisan ini.

Penulis menyampaikan terima kasih banyak dan juga permohonan maaf

kepada semua pihak, apabila selama ini terdapat hal yang kurang berkenan.

Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Amien Ya Robbal Alamien.

Jakarta, Nopember 2011

Mirza Hasan Siraji

206093004123

Page 9: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................... ii

Halaman Persetujuan ............................................................................................ ..iii

Halaman Pengesahan Ujian.................................................................................... iv

Halaman Pernyataan................................................................................................. v

Abstrak ................................................................................................................... vi

Kata Pengantar ...................................................................................................... vii

Daftar Isi................................................................................................................. ix

Daftar Gambar ...................................................................................................... xiii

Daftar Tabel ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

1.3 Batasan Masalah.............................................................................................. 6

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

1.6 Metodologi Penelitian ..................................................................................... 7

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 7

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 7

1.7 Sistematika Penulisan...................................................................................... 8

Page 10: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

x

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi .................................................... 9

2.1.1 Penilaian ................................................................................................ 9

2.1.2 Tata ........................................................................................................ 9

2.1.3 Kelola .................................................................................................... 9

2.1.4 Teknologi Informasi ............................................................................ 10

2.1.5 Tata Kelola Teknologi Informasi ........................................................ 10

2.2 Langkah-Langkah Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi ............. 12

2.2.1 Fase Pertama Mengidentifikasi Kebutuhan ......................................... 12

2.2.2 Fase Kedua Solusi Diahrapkan (Memperkirakan Solusi) ................... 12

2.2.3 Fase Ketiga Merencakan Solusi .......................................................... 12

2.2.4 Fase Keempat Implementasi Solusi ..................................................... 13

2.2.5 Fase Kelima Operasional Solusi .......................................................... 13

2.3 Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi........................................ 13

2.4 Cobit .............................................................................................................. 14

2.5 Kerangka Kerja Cobit ................................................................................... 15

2.5.1 Fokus Pada Bisnis ............................................................................... 15

2.5.2 Orientasi Pada Proses .......................................................................... 17

2.5.3 Berbasis Kontrol .................................................................................. 18

2.6 Model Kematangan Untuk Penyelarasan Strategis ....................................... 19

2.7 ITIL ................................................................................................................ 20

2.8 ISO 17799 ..................................................................................................... 21

2.9 Analisa Perbandingan COBIT, ITIL, ISO 17799.......................................... 22

2.10 Aplikasi CSBO ............................................................................................ 23

Page 11: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xi

2.11 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 23

2.11.1 Studi Lapangan................................................................................ 23

a Observasi ................................................................................... 23

b Wawancara ................................................................................ 23

c Kuisioner .................................................................................... 24

2.11.2 Studi Pustaka .................................................................................. 24

2.11.3 Studi Literatur Sejenis ................................................................... 24

2.12 Metode Analisa Data .................................................................................... 25

2.13 Studi Literatur Sejenis ................................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 32

3.1.1 Studi Lapangan .................................................................................... 32

a. Observasi ....................................................................................... 32

b. Wawancara ..................................................................................... 33

c. Kuisioner ......................................................................................... 34

3.1.2 Studi Pustaka ...................................................................................... 36

3.1.3 Studi Literatur Sejenis ......................................................................... 36

3.2 Metode Analisa Data Cobit Versi 4.0 ........................................................... 36

3.2.1 Solusi Diharapkan (Memperkirakan Solusi) ....................................... 38

3.2.2 Merencanakan Solusi ........................................................................... 38

3.3 Kerangka Berfikir Penelitian......................................................................... 39

Page 12: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT. BPRS Wakalumi ....................................................... 40

4.1.1 Sejarah ................................................................................................ 40

4.1.2 Visi, Misi dan Motto .......................................................................... 41

4.1.3 Struktur Organisasi ............................................................................ 42

4.2 Fase Memperkirakan Solusi .......................................................................... 42

4.2.1 Menentukan Nilai Maturity Level Untuk Setiap CO ......................... 42

a. Konversi Kuisioner Dengan Skala Guttman .................................. 43

b. Perhitungan Normalisasi ................................................................ 54

c. Perhitungan Maturity Level .......................................................... 107

4.2.2 Menentukan Uji Hipotesis ................................................................. 111

4.2.3 Menganalisa Kesenjangan Gap ......................................................... 113

4.3 Fase Merencanakan Solusi ......................................................................... 115

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 119

5.2 Saran ............................................................................................................ 121

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 123

LAMPIRAN - LAMPIRAN ................................................................................. 125

Page 13: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Langkah-Langkah Tata Kelola Teknologi Informasi ..................................... 11

2.2 Kerangka Kerja Cobit Versi 4.0 ..................................................................... 16

2.3 Model Kematangan Berdasarkan Cobit ......................................................... 19

2.4 Perbandingan COBIT, ITIL, ISO 17799 ........................................................ 22

3.1 Langkah-Langkah Tata Kelola Teknologi Informasi .................................... 37

3.3 Kerangka Berpikir Penelitian ......................................................................... 39

4.1 Struktur Organisasi PT.BPRS Wakalumi ...................................................... 41

4.2 Grafik Diagram Laba-Laba PO ................................................................... 114

4.3 Grafik Diagram Laba-Laba AI .................................................................... 114

Page 14: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xiv

Page 15: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xv

DAFTAR TABEL

2.1 Proses TI Domain PO Berdasarkan Cobit ..................................................... 15

3.1 Daftar Responden Kuisioner ......................................................................... 35

3.2 Daftar Pertanyaan Pada Control Objective Domain PO ............................... 35

3.3 Daftar Pertanyaan Pada Control Objective Domain AI ................................ 35

4.1 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO1 ............................................ 43

4.2 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO2 ............................................ 43

4.3 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO3 ............................................ 43

4.4 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO4 ............................................ 45

4.5 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO5 ............................................ 45

4.6 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO6 ............................................ 46

4.7 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO7 ............................................ 46

4.8 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO8 ............................................ 47

4.9 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO9 ............................................ 48

4.10 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO10 .......................................... 48

4.11 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI1 ............................................. 49

4.12 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI2 ............................................. 50

4.13 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI3 ............................................. 50

4.14 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI4 ............................................. 51

4.15 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI5 ............................................. 52

4.16 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI6 ............................................. 52

4.17 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI7 ............................................ 53

4.18 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO1 ..................... 54

Page 16: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xvi

4.19 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO2 ..................... 55

4.20 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO3 ..................... 55

4.21 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO4 ..................... 56

4.22 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO5 ..................... 57

4.23 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO6 ..................... 58

4.24 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO7 ..................... 59

4.25 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO8 ..................... 59

4.26 Perhitungan Normalisasi *Level Responden 1 Domain PO9 ...................... 60

4.27 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain PO10 ................... 61

4.28 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI1 ...................... 62

4.29 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI2 ...................... 63

4.30 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI3 ...................... 64

4.31 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI4 ...................... 64

4.32 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI5 ...................... 65

4.33 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI6 ...................... 66

4.34 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 1 Domain AI7 ...................... 67

4.35 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO1 ..................... 68

4.36 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO2 ..................... 68

4.37 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO3 ..................... 69

4.38 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO4 ..................... 70

4.39 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO5 ..................... 70

4.40 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO6 ..................... 71

4.41 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO7 ..................... 72

Page 17: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xvii

4.42 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO8 ..................... 72

4.43 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO9 ..................... 73

4.44 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain PO10 ................... 74

4.45 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI1 ...................... 74

4.46 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI2 ...................... 75

4.47 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI3 ...................... 76

4.48 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI4 ...................... 76

4.49 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI5 ...................... 77

4.50 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI6 ...................... 78

4.51 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 2 Domain AI7 ...................... 78

4.52 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO1 ..................... 79

4.53 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO2 ..................... 80

4.54 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO3 ..................... 80

4.55 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO4 ..................... 81

4.56 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO5 ..................... 82

4.57 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO6 ..................... 83

4.58 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO7 ..................... 84

4.59 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO8 ..................... 84

4.60 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO9 ..................... 85

4.61 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain PO10 ................... 86

4.62 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI1 ...................... 87

4.63 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI2 ...................... 88

4.64 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI3 ...................... 89

Page 18: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xviii

4.65 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI4 ...................... 89

4.66 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI5 ...................... 90

4.67 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI6 ...................... 91

4.68 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 3 Domain AI7 ...................... 92

4.69 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO1 ..................... 93

4.70 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO2 ..................... 94

4.71 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO3 ..................... 95

4.72 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO4 ..................... 96

4.73 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO5 ..................... 96

4.74 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO6 ..................... 97

4.75 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO7 ..................... 98

4.76 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO8 ..................... 99

4.77 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO9 ..................... 99

4.78 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain PO10 ................. 100

4.79 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI1 .................... 101

4.80 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI2 .................... 102

4.81 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI3 .................... 103

4.82 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI4 .................... 103

4.83 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI5 .................... 105

4.84 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI6 .................... 106

4.85 Perhitungan Normalisasi * Level Responden 4 Domain AI7 .................... 106

4.86 Tabel Maturity Level Domain PO1 ........................................................... 107

4.87 Tabel Maturity Level Domain PO2 ........................................................... 108

Page 19: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xix

4.88 Tabel Maturity Level Domain PO3 ........................................................... 108

4.89 Tabel Maturity Level Domain PO4 ........................................................... 108

4.90 Tabel Maturity Level Domain PO5 ........................................................... 108

4.91 Tabel Maturity Level Domain PO6 ........................................................... 108

4.92 Tabel Maturity Level Domain PO7 ........................................................... 109

4.93 Tabel Maturity Level Domain PO8 ........................................................... 109

4.94 Tabel Maturity Level Domain PO9 ........................................................... 109

4.95 Tabel Maturity Level Domain PO10 ......................................................... 109

4.96 Tabel Maturity Level Domain AI1 ............................................................ 110

4.97 Tabel Maturity Level Domain AI2 ............................................................ 110

4.98 Tabel Maturity Level Domain AI3 ............................................................ 110

4.99 Tabel Maturity Level Domain AI4 ............................................................ 110

4.100 Tabel Maturity Level Domain AI5 ........................................................... 111

4.101 Tabel Maturity Level Domain AI6 ........................................................... 111

4.102 Tabel Maturity Level Domain AI7 ........................................................... 111

4.103 Tabel Hasil Uji Hipotesis PO .................................................................... 112

4.104 Tabel Hasil Uji Hipotesis AI ..................................................................... 112

4.105 Tabel Hasil Analisa Kesenjangan GAP Domain PO ................................ 113

4.106 Tabel Hasil Analisa Kesenjangan GAP Domain AI ................................. 114

4.107 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO3 ......................................... 115

4.108 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO4 ......................................... 115

4.109 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO6 ......................................... 116

4.110 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO7 ......................................... 116

4.111 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO8 ......................................... 116

Page 20: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

xx

4.112 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO9 ......................................... 116

4.113 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI1 .......................................... 117

4.114 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI2 .......................................... 117

4.115 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI3 .......................................... 117

4.116 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI4 .......................................... 117

4.117 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI5 .......................................... 118

4.118 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI6 .......................................... 118

4.119 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI7 .......................................... 118

Page 21: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Penggunaan teknologi informasi mempunyai potensi menjadi penentu utama

kesuksesan ekonomi di abad ke-21. Saat ini teknologi informasi telah menjadi

sangat penting bagi keberhasilan perusahaan, memberikan kesempatan-

kesempatan untuk mendapatkan keunguulan kompetitif dan menawarkan

perlengkapan untuk meningkatkan produktifitas, dan akan memberikan lebih lagi

di masa mendatang (Surendro, 2009).

Jusuf (2009) melakukan penelitian di Universitas Nasional dengan

menggunakan metode COBIT 4.0. Penelitian ini dilakukan guna meningkatkan

kinerja TI layanan akademik online yang ada di Universitas Nasional. Titah

(2010) melakukan penelitian dengan menggunakan metode COBIT 4.0. Penelitian

ini bertujuan untuk membuat suatu model tata kelola IT yang nantinya di

harapkan menjadi suatu standard dalam pengelolaan data di Bank Jatim. Syaroh

(2011) melakukan penelitian dengan metode COBIT 4.0 fokus pada domain DS5

dan DS11. Penelitian ini bertujuan untuk mengantisipasi penyalahgunaan data

dan memastikan keamanan sistem pada PT. Arga Bangun Bangsa.

Lenggana (2008) melakukan penelitian di PT. KAI dengan menggunakan

Framework COBIT pada domain PO dan AI. Penelitian ini dimaksudkan untuk

memastikan suatu pengelolaan yang efektif dan efisien pada asset TI yang dimiliki

perusahaan sebagai penunjang utama tercapainya visi dan misi perusahaan.

Page 22: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

2

Saraswati (2007) melakukan penelitian di Kementrian Riset dan Teknologi

menggunakan metode Framework COBIT. Penelitian ini ditujukan untuk

mewujudkan pengelolaan sumber daya TI agar dapat dimanfaatkan secara

optimal, dalam rangka mendukung terwujudnya pengelolaan pemerintahan yang

baik. Bagus satria (2008) melakukan penelitian pada PT. Bank Mandiri TBK

dengan metode COBIT 4.0. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat

kematangan proses tata kelola teknologi informasi dengan menggunakan COBIT,

walaupun organisasi yang sedang diukur tidak menggunakan COBIT sebagai

standar tata kelola proses IT-nya. Fitroh (2009) menggunakan metode COBIT 4.0

fokus pada domain PO dan AI untuk melakukan penilaian tingkat kematangan

Tata Kelola TI pada Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIM@K).

Penelitian ini mencoba memberikan usulan model Tata Kelola TI pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan mengacu kepada standar COBIT 4.0.

Hudiarto (2010) melakukan penilaian tata kelola kelola TI fokus pada

domain Deliver and Support pada PT. Carrefour Indonesia. Penelitian ini

dimaksudkan untuk memperkuat faktor internal guna menutupi kelemahan yang

ditimbulkan oleh faktor eksternal. Falahah (2006) melakukan perencanaan tata

kelola TI dengan metode COBIT pada Direktorat Metorologi. Tujuan perencanaan

tata kelola ini adalah untuk menghasilkan rekomendasi tata kelola pada proses TI

yang paling penting pada instansi tersebut. Hartanto (2008) melakukan analisa

kesenjangan Tata Kelola TI untuk proses pengelolaan data menggunakan metode

COBIT pada BPK. Analisa kesenjangan dilakukan dengan cara pengumpulan data

dan infomasi dari kuisioner dan berbagai sumber.

Page 23: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

3

Keberadaan tata kelola teknologi informasi membantu pemenuhan

kebutuhan akan informasi yang dapat diandalkan dan terjamin. Karena

keberadaan teknologi informasi yang kritis, pengelolaan teknologi informasi

seharusnya mendapatkan perhatian yang saling berkesinambungan antara

pemangku kepentingan (stakeholder) dengan operasional yang terlibat langsung

dalam eksekusi proses teknologi informasi di lapangan (Sarno, 2009).

Tata kelola teknologi informasi akan memungkinkan perusahaan

mendapatkan keuntungan penuh dari informasi yang dimilikinya, sehingga

memaksimalkan manfaat, mengkaptalisasi peluang dan mendapatkan keuntungan

kompetitif. Tata kelola teknologi informasi juga mengindentifikasi kelemahan

kontrol dan menjamin adanya implementasi perbaikan yang dapat teukur secara

efektif dan efisien (Surendro, 2009).

Penilaian teknologi informasi berfokus pada berbagai aspek berbasis

komputer dalam sistem informasi perusahaan. Penilaian ini meliputi penilaian

implementasi, operasi, dan pengendalian berbagai sumber daya komputer yang

tepat. Karena kebanyakan sistem informasi modern menggunakan teknologi

informasi, penilaian teknologi informasi biasanya merupakan komponen penting

dalam semua audit eksternal (keuangan) dan internal (Singleton, 2009).

IT Governance menawarkan berbagai solusi, inovasi dan perubahan pada

bisnis perusahaan, asal dalam penerapannya harus sesuai dengan tujuan bisnis

perusahaan untuk itu harus dikelola dengan baik. Kerangka kerja COBIT

menyediakan model proses yang umumnya ditemukan dalam aktivitas TI dalam

empat domain proses yang saling terkait, yaitu : Plan and Organize (PO), Acquire

Page 24: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

4

and Implement (AI), Deliver and Support (DS) serta Monitor and Evaluate (ME).

Domain PO terdiri dari sepuluh (10) proses TI, adapun domain AI terdiri dari

tujuh (7) proses TI, diikuti dengan domain DS sebanyak tiga belas (13) proses TI

dan ME sebanyak empat (4) proses TI. Masing-masing proses TI dilengkapi

dengan objektif kontrol (Sarno, 2009)

Aplikasi CSBO adalah aplikasi yang digunakan oleh PT. BPR Syariah

WAKALUMI untuk mencatat semua transaksi perbankan perusahaan. Penerapan

aplikasi ini adalah salah satu langkah perusahaan mengintegrasikan teknologi

informasi dengan tujuan bisnis perusahaan. Untuk mencapai tujuan institusi

tersebut diperlukan suatu perencanaan dan implementasi teknologi informasi yang

selaras dengan perencanaan dan strategi bisnis organisasi yang telah didefinisikan.

Penerapan TI yang selaras dengan tujuan institusi tersebut akan tercapai apabila

didukung oleh sistem tata kelola yang baik.

Permasalahan yang ada pada PT. BPRS Wakalumi yaitu tidak ada cara

untuk mengetahui sampai dimana pengelolaan teknologi informasi (aplikasi csbo)

apakah sudah sesuai dengan visi perusahaan agar menjadi bank pembiayaan

syariah terbaik dan misi perusahaan agar memiliki sistem dan tata kerja yang

unggul. Kita tidak dapat mengetahui apakah teknologi informasi yang sekarang

sudah memenuhi atau menunjang strategi bisnis perusahaan.

Untuk mengetahui hal tersebut peneliti melakukan penilaian terhadap

teknologi informasi yang ada pada PT. BPRS Wakalumi dengan menggunakan

framework Cobit versi 4.0 fokus pada Domain Planning and Organization(PO)

dan Acquisition and Implementation (AI).

Page 25: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

5

Oleh karena itu peneliti melakukan “Penilaian Tata Kelola Teknologi

Informasi Pada Aplikasi CSBO dengan menggunakan framework Cobit 4.0 fokus

pada domain Planning and Organization (PO) dan Acquisition and

Implementation (AI) dengan studi kasus PT. BPRS Wakalumi”.

1.2 Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana cara melakukan penilaian tata kelola teknologi informasi

pada Aplikasi CSBO.

b. Bagaimana cara mengetahui pengelolaan teknologi informasi pada

aplikasi csbo apakah sudah sesuai dengan visi perusahaan agar menjadi

bank pembiayaan syariah terbaik dan misi perusahaan agar memiliki

sistem dan tata kerja yang unggul dan sudah memenuhi strategi bisnis

dari PT. BPRS Wakalumi.

c. Bagaimana mengatasi gap yang terjadi pada masing-masing proses TI

untuk solusi perbaikan teknologi informasi di masa yang akan datang.

1.3 Batasan Masalah.

Adapun batasan-batasan masalah dalam melakukan penilaian tata kelola

teknologi informasi pada aplikasi csbo dengan COBIT 4 domain PO dan AI, yaitu

:

Page 26: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

6

a. Penelitian ini hanya memfokuskan pada tahap solusi diharapkan yang

meliputi menentukan nilai maturity level dari setiap control objective,

menentuan uji hipotesis, menganalisa kesenjangan gap dan tahap

merencanakan solusi.

b. Framework Cobit digunakan hanya dua (2) domain saja yaitu domain

Planning and Organization (PO) dan Acquisition Implementation (AI).

1.4 Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini yaitu, sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui nilai maturity level dari masing-masing proses TI

yang ada pada domain.

b. Untuk mendukung strategi dan mencapai tujuan (visi dan misi)

perusahaan maka diperlukan tata kelola teknologi informasi.

c. Untuk mengetahui gap yang terjadi pada tiap proses TI dan memberikan

solusi perbaikan teknologi informasi di masa yang akan datang.

1.5 Manfaat Penelitian.

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di

atas, maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Dapat mengetahui tingkat maturity level dari setiap proses TI dengan

melakukan perhitungan.

b. Dapat mengetahui apakah teknologi informasi yang ada sudah

mendukung dalam mencapai tujuan perusahaan.

Page 27: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

7

c. Dapat mengetahui gap yang terjadi pada tiap proses TI dan dapat

memberikan solusi perbaikan teknologi informasi di masa yang akan

datang.

1.6 Metodologi Penelitian.

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan dua (2) metode yaitu metode

pengumpulan data dan metode analisa data.

1.6.1 Metode Pengumpulan Data.

1. Studi lapangan yang mencakup observasi, wawancara dan

kuisioner.

2. Studi Pustaka.

3. Studi Literatur Sejenis.

1.6.2 Metode Analisa Data.

Dengan menggunakan Framework Cobit 4.0 pada Domain Planning

and Organization (PO) dan Aqcuisition and Implementation (AI) dan

melalui langkah-langkah implementasi tata kelola teknologi informasi

sebagai berikut (Surendro, 2009) :

a. Identifikasi Kebutuhan.

b. Solusi Diharapkan.

c. Merencanakan Solusi.

d. Implementasi Solusi.

Page 28: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

8

1.7 Sistematika Penulisan.

Adapun sistematika penulisan skripsi terbagi dalam 5 (lima) BAB sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan diantaranya

pengertian tata, kelola, teknologi, informasi, tata kelola teknologi

informasi, COBIT 4.0.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi hasil dari metodologi penelitian yang digunakan

yaitu metode pengumpulan data (studi lapangan, studi pustaka,

dan studi literatur sejenis) serta metode analisa data menggunakan

COBIT 4.0, kerangka berpikir penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil dari tahap-tahap implementasi tata kelola

teknologi informasi. Mulai dari identifikasi kebutuhan, solusi

diharapkan, merencanakan solusi dan implementasi solusi yang

telah dianalisa oleh peneliti.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran hasil dari penelitian.

Page 29: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi.

2.1.1 Penilaian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penilaian diartikan sebagai

suatu proses, cara, perbuatan menilai, pemberian nilai. Secara formal

penilaian dapat diartikan seseorang yang berhak menetapkan kebijakan

selanjutnya terhadap karyawan yang secara individual menilai perilaku dan

prestasi kerja bawahannya. Secara informal penilaian dapat juga diartikan

seseorang atau kelompok yang melakukan penilaian tentang kualitas kerja

dan pelayanan (Tim Penyusun Pusat Bahasa Indonesia, 2005).

2.1.2 Tata.

Tata adalah aturan (biasanya digunakan dalam kata majemuk),

kaidah, aturan, dan susunan, cara menyusun, sistem. (Tim Penyusun Pusat

Bahasa Indonesia, 2005)

2.1.3 Kelola.

Kelola memliki pengertian mengelola, mengendalikan,

menyelenggarakan (pemerintahan), mengurus (perusahaan, proyek) (Tim

Penyusun Pusat Bahasa Indonesia, 2005)

Page 30: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

10

2.1.4 Teknologi Informasi.

Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer

sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang

bermanfaat. (Supriyanto,2005)

Dalam buku Pengenalan Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi

definisi Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menjelaskan

teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,

menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyebaran informasi.

(William, 2007).

2.1.5 Tata Kelola Teknologi Informasi.

Tata kelola teknologi informasi merupakan konsep yang berkembang

dari sektor swasta, namun dengan berkembangnya penggunaan teknologi

informasi oleh sektor publik (organisasi-organisasi pemerintahan), maka

juga diterapkan di sektor yang menuntut perbaikan pelayanan bagi

masyarakat umum. (Sarno, 2009)

Tata kelola teknologi informasi adalah tanggung jawab dewan

direksi dan manajemen eksekutif. Tata kelola teknologi informasi

merupakan bagian terintegrasi dari pengelolaaan perusahaan yang

mencakup kepemimpinan, struktur serta proses organisasi yang memastikan

bahwa teknologi informasi perusahaan dapat dipergunakan untuk

mempertahankan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi (Surendro,

2009).

Page 31: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

11

2.2 Langkah-Langkah Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi.

Impelementasi tata kelola teknologi informasi terdiri dari beberapa langkah

utama, yaitu mengidentifikasi kebutuhan, memperkirakan solusi,

mengimplementasikan solusi dan mengoperasionalkan solusi (Surendro, 2009).

Tingkatkan Kepedulian dan dapatkan

Komitmen ManajemenRencanakan ProgramDefinisikan Resiko

Definisikan Sumberdaya dan Hasilnya

Definisikan Lingkup Kegiatan

Identifikasi kebutuhan

Solusi Diharapkan

Nilai Kinerja AwalDefinisikan Target

PerbaikanAnalisa Kesenjangan & Identifikasi Perbaikan

Merencanakan Solusi

Definisikan ProyekKembangkan Rencana

Perbaikan

Implementasi Solusi

Implementasi PerbaikanMonitor Kinerja Implementasi

Review Efektifitas Program

Operasional Solusi

Bangun KeberlanjutanIdentifikasi Kebutuhan

Tata Kelola Baru

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Tata Kelola Teknologi Informasi (Surendro, 2009)

Page 32: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

12

2.2.1 Fase Pertama Mengidentifikasi Kebutuhan

Mulainya suatu proyek implementasi tata kelola teknologi informasi

merupakan kebutuhan akan tata kelola teknologi informasi telah dikenali. Tata

kelola teknologi informasi sangat penting untuk mengkonfirmasi ulang dan

mengkomunikasikan kebutuhan ini kemudian memperbaiki dan

mendefinisikannya hingga ruang lingkup yang disetujui mengenai program tata

kelola teknologi informasi tercapai.

2.2.2 Fase Kedua Solusi Diharapkan (Memperkirakan Solusi)

Dalam memperkirakan solusi terdiri tiga (3) langkah sebagai berikut :

a. Mendefinisikan posisinya saat ini (as-is position).Menilai kapabilitas

dan maturitas saat ini atas proses-proses teknologi informasi terpilih.

b. Menentukan target tingkat kapabilitas dan maturitas (to-be position).

c. Menganalisa Gap antara posisi as-is dan to-be agar menghasilkan solusi

perbaikan.

2.2.3 Fase Ketiga Merencanakan Solusi.

Dalam fase ke tiga dibangun atas inisiatif perbaikan yang telah

teridentifikasi dalam proyek yang diselaraskan dengan nilai bisnis asli dan

pendorong resiko. Pada tahap ini harus melewati dua (2) tahap lainnya, yaitu :

a. Mendefinisikan perbaikan pada proyek-proyek yang dapat dibenarkan.

b. Mengembangkan rencana perbaikan.

Page 33: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

13

2.2.4 Fase Keempat Implementasi Solusi.

Pada fase ini untuk menilai unjuk kerja dalam memenuhi sasaran awal.

Mempertimbangkan kebutuhan untuk mengarahkan kembali aktivitas

berikutnya.

2.2.5 Fase Kelima Operasional Solusi.

Pada fase ini untuk menyediakan arahan, menetapkan sasaran, dan

mengalokasikan peran dan tanggung jawab pendekatan yang terus

menerus pada tata kelola teknologi informasi.

2.3 Kerangka Kerja Tata Kelola Teknologi Informasi.

Isu utama dalam pengelolaan TI masa kini adalah bagaimana menyelaraskan

strategi bisnis dengan TI. Isu tersebut merupakan bagian dari fokus pembahasan

Tata Kelola TI sehingga dapat digunakan untuk membantu penyelarasan strategi

bisnis dan tujuan TI. Berbagai kerangka kerja tata kelola TI tersedia dan sudah

dibakukan serta diakui di seluruh dunia, contoh : Information Technology

Infrastructure Library (ITIL) (Davies, 2003), ISO 177799 (ISO, 2005) dan

Control Objective for Information and related Technology (COBIT) (ISACA,

COBIT 4.1, 2007) (Sarno, 2009).

Page 34: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

14

2.4 COBIT.

Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

menyediakan standar dalam kerangka kerja domain yang terdiri dari sekumpulan

Proses TI yang merepresentasikan aktivitas yang dapat dikendalikan dan

terstruktur. Kerangka kerja COBIT memfokuskan banyak kontrol dan sedikit

eksekusi. Kerangka kerja COBIT menyediakan model proses yang umumnya

ditemukan dalam aktivitas TI dalam empat domain proses yang saling terkait,

yaitu : Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI), Deliver and

Support (DS) serta Monitor and Evaluate (ME). Domain PO terdiri dari sepuluh

(10) proses TI, Adapun domain AI terdiri dari tujuh (7) proses TI, diikuti dengan

domain DS sebanyak tiga belas (13) proses TI dan ME sebanyak empat (4) proses

TI. Masing-masing proses TI dilengkapi dengan objektif kontrol sehingga

kerangka kerja COBIT menyediakan keterkaitan yang jelas antara kebutuhan tata

kelola TI, proses TI dan objektif kontrol TI.COBIT mendukung tata kelola TI

dengan penyediaan kerangka kerja yang memastikan bahwa : TI selaras dengan

kebutuhan bisnis, TI mendukung bisnis lebih baik dan mampu memaksimumkan

manfaat, penggunaan sumber daya TI yang bertanggung jawab serta resiko TI

dikelola dengan tepat. Berikut dibawah ini akan dijelaskan proses TI dalam

domain PO, AI, DS dan ME berdasarkan COBIT (Sarno, 2009).

Page 35: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

15

Tabel 2.1 Proses TI dalam Domain PO Berdasaarkan COBIT

Domain Plan and Organize (PO)

PO1 Mendefinisikan rencana strategis TI

PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi

PO3 Menentukan Arahan Teknologi

PO4 Mendefinisikan Proses TI, Organisasi dan Keterhubungannya

PO5 Mengelola Investasi TI

PO6 Mengkomunikasikan Tujuan dan Arahan Manajemen

PO7 Mengelola Sumber Daya TI

PO8 Mengelola Kualitas

PO9 Menaksir dan Mengelola Resiko TI

PO10 Mengelola Proyek

Domain Acquire and Impelement (AI)

AI1 Mengidentifikasikan Solusi Otomatis

AI2 Memperoleh dan Memelihara Perangkat Lunak Aplikasi

AI3 Memperoleh dan Memelihara Infrastruktur Teknologi

AI4 Memungkinkan Operasional dan Penggunaan

AI5 Memenuhi Sumber Daya TI

AI6 Mengelola Perubahan

AI7 Instalasi dan Akreditasi Solusi Beserta Perubahannya

Domain Deliver and Support (DS)

DS1 Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan

DS2 Mengelola Layanan Pihak Ketiga

DS3 Mengelola Kinerja dan Kapasitas

DS4 Memastikan Layanan yang Berkelanjutan

DS5 Memastikan Kemanan Sistem

DS6 Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya

DS7 Mendidik dan Melatih Pengguna

DS8 Mengelola servicedesk dan insiden

DS9 Mengelola Konfigurasi

DS10 Mengelola Permasalahan

DS11 Mengelola Data

DS12 Mengelola Lingkungan Fisik

DS13 Mengelola Operasi

Domain Monitor and Evaluate (ME)

ME1 Mengawasi dan Mengevaluasi Kinerja TI

ME2 Mengawasi dan Mengevaluasi Kontrol Internal

ME3 Memastikan Pemenuhan Terhadap Kebutuhan Eksternal

ME4 Menyediakan Tata Kelola Teknologi Informasi

(Sarno, 2009)

2.5 Kerangka Kerja Cobit.

Tujuan utama COBIT adalah memberikan kebijakan yang jelas dan praktik

yang baik dalam tata kelola teknologi informasi dengan membantu manajemen

senior memahami dan mengelola risiko terkait tata kelola TI dengan cara

Page 36: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

16

memberikan kerangka kerja tata kelola teknologi informasi dan panduan kendali

rinci atau detailed control objective (DCO).

Adapun karakteristik utama kerangka kerja COBIT adalah fokus pada

bisnis, orientasi pada proses, berbasis kontrol dan dikendalikan (Surendro, 2009)

Gambar 2.2 Kerangka Kerja Cobit Versi 4.0 (Surendro, 2009)

2.5.1 Fokus Pada Bisnis.

Orientasi pada bisnis menunjukkan bahwa COBIT dirancang untuk

dapat digunakan oleh banyak pihak. Kebutuhan bisnis tercermin dengan

adanya kebutuhan informasi. Informasi itu sendiri perlu memenuhi kriteria

Page 37: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

17

kontrol tertentu, guna mencapai tujuan bisnis. Kriteria kontrol untuk

informasi sebagaimana dikemukakan COBIT adalah : (Surendro, 2009)

1. Efektivitas, terkait dengan informasi yang relevan dan berhubungan

pada proses bisnis serta disampaikan juga secara tepat waktu,

benar, konsisten, dan mudah.

2. Efesiensi, terkait dengan ketentuan informasi melalui penggunaan

sumber daya secara optimal.

3. Kerahasiaan, terkait dengan pengamanan terhadap informasi yang

sensitif dari pihak yang tidak berhak.

4. Integritas, terkait dengan keakuratan dan kelengkapan informasi

serta validitas sesuai dengan nilai dan harapan bisnis.

5. Ketersediaan, terkait dengan ketersediaan informasi pada saat

kapanpun diperlukan oleh proses bisnis.

6. Kepatuhan, terkait dengan kepatuhannya pada hukum, regulasi,

maupun perjanjian kontrak.

7. Keandalan, terkait dengan penyediaan informasi yang tepat bagi

manajemen untuk mendukung operasional suatu entitas dan

menjalankan tanggung jawab tata kelolanya.

2.5.2 Orientasi Pada Proses.

Aktivitas teknologi informasi dalam COBIT didefinisikan ke dalam

model proses yang generik dan dikelompokkan dalam 4 (empat) domain ,

yaitu : (Surendro, 2009)

Page 38: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

18

a. Perencanaan dan pengorganisasian (PO)

Domain ini mencakup strategi dan taktik, identifikasi. Realisasi visi

strategis direncanakan, dikomunikasikan dan dikelola untuk

perspektif berbeda.

b. Pengadaan dan Impelementasi (AI)

Solusi teknologi informasi perlu diimplementasikan dan

diintegrasikan kedalam proses bisnis, perubahan dalam

pemeliharaan sistem dicakup dalam domain ini untuk memastikan

solusi berlangsung untuk memenuhi objektif bisnis.

c. Penyampaian Layanan dan Dukungan (DS)

Domain ini mencakup penyediaan layanan, manajemen keamanan

dan kelangsungan, dukungan layanan pada pengguna, manajemen

data dan fasilitas operasional.

d. Monitor dan Evaluasi (ME).

Proses teknologi perlu dinilai dari waktu ke waktu dengan

kebutuhan kontrol. Domain ini berkenaan dengan manajemen

kinerja, pemantauan kontrol internal, pemenuhan terkait dengan

regulasi dan pelaksanaan tata kelola.

2.5.3 Berbasis Kontrol.

Kontrol atau kendali dalam COBIT didefinisikan sebagai kebijakan,

prosedur, praktik dan struktur organisasi yang dirancang untuk memberikan

jaminan yang dapat diterima bahwa tujuan bisnis akan dicapai dan kejadian

Page 39: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

19

yang tidak diharapkan dapat dicegah atau diketahui dan diperbaiki.

Sedangkan tujuan kontrol teknologi informasi merupakan pernyataan

mengenai maksud atau hasil yang diharapkan dengan menerapkan prosedur

kontrol dalam aktivitas teknologi informasi tertentu. Tujuan kontrol dalam

COBIT merupakan kebutuhan minimal untuk kontrol yang efektif dari

setiap proses teknologi informasi. (Surendro, 2009)

2.6 Model Kematangan Untuk Penyelarasan Strategis.

Untuk dapat mengukur tingkat kematangan terkait dengan penyelarasan

strategis, organisasi dapat menggunakan model kematangan yang digambarkan

dibawah ini.

0 1 2 3 4 5

Tidak Ada Awal Berulang Didefinisikan Dikelola Optimis

Keterangan Simbol :

Status Organisasi Saat Ini – Kondisi Saat Ini

Praktek Terbaik dari Industri

Strategi Organisasi Untuk Perbaikan – Dimana Organisasi Ingin Berada

Panduan Standar Internasional

Keterangan Rangking :

0 – Proses manajemen tidak ada sama sekali

1 – Proses bersifat ad hoc dan tidak terorganisir

2 – proses mengikuti pola teratur

3 – proses terdokumentasi dan dikomunikasikan

4 – proses dimonitor dan diukur

5 – praktek terbaik diikuti dan diotomatisasi

Gambar 2.3 Model Kematangan (Berdasar Kerangka Kerja COBIT) (Surendro, 2009)

Page 40: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

20

Model kematangan merupakan metode skoring yang memungkinkan

organisasi untuk memberi rangking bagi dirinya sendiri dari mulai tidak ada

kematangan (non-existing) (bernilai 0) sampai dengan kematangan yang optimis

(bernilai 5). Alat bantu pengukuran ini menawarkan kemudahan untuk memahami

bagaimana menentukan posisi saat ini (as-is) dan posisi ke depan (to-be) serta

memungkinkan organisasi untuk melakukan pembandingan pada dirinya sendiri

berdasarkan praktik-praktik terbaik dan panduan standar yang ada. Model

kematangan penyelarasan lainnya diungkapkan oleh ITGI yang dikenal dengan

nama COBIT (Control Objective for Information and Related). Pada model

COBIT terdapat 34 proses pengendalian teknologi informasi (Surendro, 2009).

2.7 ITIL

Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah suatu

rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan serta

operasi Teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian

buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama

ITIL dan IT Infrastructure Library erupakan merk dagang terdaftar dari

Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan

deskripsi detil tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas,

serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis

organisasi

Versi ketiga dari ITIL diterbitkan pada tahun 2007 yang intinya terdiri dari

lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan

Page 41: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

21

yang disediakan oleh teknolomgi informasi. Kelima bagian tersebut adalah :

(Sarno, 2009)

1. Service Strategy

2. Service Design

3. Service Transition

4. Service Operation

5. Continual Service Improvement

2.8 ISO 17799

International Standards Organizations (ISO) mengelompokkan standar

keamanan informasi yang umum dikenali secara internasional ke dalam

struktur penomoran yang standar yakni : ISO 17799. Pada awalnya standar

tersebut disusun oleh sekelompok perusahaan besar seperti Board of

Certification, British Telecom, Marks & Spencer, Midland Bank,

Nationwide Building Society, Shell dan Unilever yang bekerja sama untuk

membuat standar yang dinamakan British Standard 7799 (BS 7799) sekitar

tahun 1995.

BS 7799 terdiri dari dua bagian, yaitu: The Code of Practice Information

Security Management (Part1) dan The Specification for Information Security

Management Systems/ISMS (Part2). Kemudian sekitar tahun 2000, ISO dan

International Electro-Technical Commision (IEC) mengadopsi BS 7799

Part1 dan menerbitkannya sebagai standar ISO/IEC 17799:27000 dan BS

7799 Part2 sebagai standar ISO/IEC 17799:27001 yang diakui secara

Page 42: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

22

internasional sebagai standar sistem manajemen keamanan informasi

(Sarno, 2009).

2.9 Analisa Perbandingan COBIT, ITIL, ISO 17799

Gambar 2.4 Perbandingan COBIT, ITIL, ISO 17799

COBIT termasuk dalam pengaturan yang meliputi strategi dan kontrol. Kerangka

kerja tersebut fokus lebih banyak pada kontrol dan sedikit eksekusi sehingga

kepentingannya lebih kepada pendefinisian strategi dan kontrol yang

umumnya dilakukan oleh manajemen tingkat atas. ITIL secara utama membahas

bagaimana kontrol yang didefinisikan agar dapat dilakukan dengan

mendefinisikan rencana taktis dan eksekusi. ITIL fokus pada pendefinisian fungsi,

operasional dan atribut organisasi yang diperlukan, agar manajemen operasional

dapat dioptimasi penuh dalam dua kategori utama : Service Support Management

dan Service Delivery Management. Kerangka yang diberikan belum memberikan

panduan TI yang memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi, seperti halnya

COBIT. Sedangkan ISO 17799 lebih fokus pada penyediaan control dan rencana

taktis yang mendukung control. (Sarno, 2009)

Page 43: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

23

2.10 APLIKASI CSBO.

Aplikasi CSBO adalah aplikasi yang digunakan oleh PT. BPR Syariah

WAKALUMI dalam melakukan segala jenis transaksi mulai dari memasukkan

data nasabah, melakukan transaksi serta mencetak laporan transaksi. Otoritas pada

aplikasi yang digunakan oleh bagian operasional berbeda dengan yang digunakan

oleh bagian audit sesuai dengan tugasnya masing-masing. Oleh karena itu akses

yang dimiliki oleh setiap bagian terbatas hanya pada tugasnya. Tetapi bagian

operasional dan bagian audit tetap saling berkaitan dalam menjalankan kegiatan

transaksinya.

2.11 Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan

data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan ini dijelaskan sebagai berikut.

2.11.1 Studi Lapangan.

a. Observasi.

Observasi adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

(Jogiyanto, 2005).

b. Wawancara.

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data

dari responden (Jogiyanto, 2005).

Page 44: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

24

c. Kuisioner.

Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-

pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis

sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-

responden yang dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudian akan

dikirimkan kepada responden yang akan mengisinya sesuai

pendapat mereka. (Jogiyanto, 2005)

2.11.2 Studi Pustaka.

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku

terkait yang dapat dijadikan bahan acuan bagi pengembangan sistem

informasi yang sedang dilakukan. (Keraf, 2004)

2.11.3 Studi Literatur Sejenis.

Studi literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan

penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan

kegiatan penelitian. Uraian dalam studi literatur ini diarahkan untuk

menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang

sudah diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah. (Gulo, 2002)

Page 45: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

25

2.12 Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan adalah Framework COBIT 4.0 dan

difokuskan pada domain Planning and Organization (PO) dan Acquisition

and Implementation (AI) dan melalui langkah-langkah implementasi tata

kelola teknologi informasi sebagai berikut (Surendro, 2009) :

a. Identifikasi Kebutuhan

Dalam mengidentifikasi kebutuhan ada lima hal yang perlu

diperhatikan, yaitu : Tingkat kepedulian dan komitmen manajemen,

Definisikan lingkup kegiatan, Definisikan resiko, Definisikan sumber

daya dan hasilnya, dan Rencanakan program.

b. Solusi Diharapkan

Setelah melalui tahap Identifikasi Kebutuhan maka selanjutnya

adalah tahap Solusi Diharapkan. Pada tahap ini terdiri dari nilai

kinerja aktual, definisikan target perbaikan dan analisis kesenjangan

dan identifikasi perbaikan.

c. Merencanakan Solusi

Setelah mendapatkan hasil dari solusi yang diharapkan kemudian

tahap selanjutnya adalah merencanakan solusi dengan mendefinisikan

proyek dan mengembangkan rencana perbaikan.

d. Implementasi Solusi

Setelah semua tahap terselesaikan, maka sampai pada tahap

implementasi solusi yaitu dengan perbaikan, monitor kinerja

implementasi dan review aktivitas program.

Page 46: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

26

2.13 Studi Literatur Sejenis

a. Nama : Sri Saraswati Wisnu Wardhani, Benny Ranti, Widijanto S,

Nugroho

Judul : Rancangan IT Governance Untuk Mendukung Unjuk Kerja

Lembaga Penelitian Pemerintah : Studi Kasus Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi di Kementrian Riset dan Teknologi Republik

Indonesia.

Institusi : Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

Abstrak : Penelitian ini ditujukan untuk mewujudkan pengelolaan

sumber daya TI agar dapat dimanfaatkan secara optimal, dalam rangka

mendukung terwujudnya pengelolaan pemerintahan yang baik,

khususnya pada suatu lembaga penelitian pemerintahan yaitu Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di bawah Kementrian

Riset dan Teknologi Republik Indonesia.

b. Nama : U Tresna Lenggana

Judul : Perancangan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada

Kereta Api Indonesia Berbasis Framework COBIT Domain PO dan AI.

Institusi : PT. Kereta Api Indonesia

Abstrak : Teknologi informasi (TI) telah berkembang menjadi suatu

teknologi yang sangat membantu bahkan menentukan tingkat kinerja

sebuah perusahaan. Dengan bantuan TI, proses kerja atau proses bisnis

yang terjadi di dalam perusahaan dapat dilakukan dengan cepat dan

Page 47: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

27

efisien. Pengelolaan TI yang disertai perencanaan dan penetapan

ukuran-ukuran yang jelas sejak awal seperti yang dibentuk dengan

menggunakan standar COBIT akan memastikan suatu pengelolaan yang

efektif dan efisien, dan menjadikan aset TI yang dimiliki menjadi

penunjang utama tercapainya visi dan misi PT. Kereta Api (Persero)

yang telah ditetapkan.

c. Nama : Fitroh

Judul : Penilaian Tingkat Kematangan Tata Kelola TI pada Sistem

Informasi Manajemen Akademik (SIM@K) Berdasarkan Domain PO

dan AI COBIT versi 4.0.

Institusi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Abstrak : Penelitian ini difokuskan pada dua domain utama COBIT,

yaitu Planning and Organisation (PO) dan Acquisition and

Implementation (AI) pada Sistem Informasi Manajemen Akademik

(SIM@K) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini mencoba

memberikan suatu usulan model Tata Kelola TI untuk UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan mengacu kepada standar COBIT (Control

Objective for Information and Related Technology) Versi 4.0.

Page 48: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

28

d. Nama : Siti Syaroh

Judul : Audit Sistem Informasi Call Center pada PT. Arga Bangun

Bangsa (ESQ LeaderShip Center) Dengan Menggunakan Framework

COBIT.

Institusi : PT. Arga Bangun Bangsa

Abstrak : Audit sistem informasi menjadi sebuah solusi untuk

mengukur sejauh mana selama ini sistem call centre melakukan proses

DS5 dan DS11 agar ESQ LC dapat melakukan perbaikan-perbaikan.

Dalam penelitian ini membahas 1 domain yaitu Delive and Support dari

4 domain yang ada di Cobit dengan pembahasan dibatasi pada tingkat

kontrol proses pengolahan data (DS11) dan memastikan keamanan

sistem (DS5) untuk Management Awwarness dan Maturity Level.

e. Nama : Laksamana Titah

Judul : Perancangan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Berbasis

COBIT pada Proses Pengelolaan Data.

Institusi : Bank JATIM

Abstrak : Penelitian menggunakan COBIT sebagai framework dalam

pengembangan tata kelola IT pada proses pengelolaan data (DS11), hal

ini dilakukan karena COBIT merupakan standard internasional yang

telah diakui.Tahapan pertama dalam penelitian ini adalah pengambilan

data dengan metode wawancara dan kuisioner maturity level. Kuisioner

ini digunakan untuk mengukur tingkat kematangan saat ini dan yang

Page 49: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

29

diharapkan pada proses pengelolaan data. Penelitian ini bertujuan untuk

membuat suatu model tata kelola IT yang nanti nya di harapkan

menjadi suatu standard dalam pengelolaan data di Bank Jatim.

Sehingga nantinya segala potensi resiko beserta implikasi yang

berhubungan dengan pengelolaan data dapat di minimalkan.

f. Nama : Heni Jusuf

Judul : IT GOVERNANCE Pada Layanan Akademik On-Line di

Universitas Nasional menggunakan COBIT 4.0

Institusi : Universitas Nasional

Abstrak : Penelitian dilakukan pada layanan Akademik on-line pada

Universitas Nasional dengan menggunakan metode COBIT 4.0.

Penelitian ini dilakukan guna meningkatkan kinerja TI layanan

akademik on-line yang ada di Universitas Nasional.

g. Nama : Bagus Satria

Judul : Pengukuran Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi

Informasi Menggunakan Model Kematangan COBIT di PT. Bank

Mandiri.

Institusi : PT. Bank Mandiri TBK

Abstrak : Penelitian dilakukan pada PT. Bank Mandiri TBK dengan

metode COBIT 4.0. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat

kematangan proses tata kelola teknologi informasi dengan

Page 50: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

30

menggunakan COBIT, walaupun organisasi yang sedang diukur tidak

menggunakan COBIT sebagai standar tata kelola proses IT-nya.

h. Nama : Hudiarto, Idris Gautama, Jolsvi

Judul : Menggunakan Kerangka Kerja COBIT Pada Domain Deliver

and Support.

Institusi : PT. Carrefour Indonesia.

Abstrak : Fasilitas telekomunikasi yang merupakan faktor eksternal

telah sering membuat PT. Carrefour Indonesia (CI) mengalami

hambatan dalam mencapai sasaran usahanya. Untuk mengatasinya, CI

berusaha memperkuat faktor internal sehingga menutup kelemahan

yang ditimbulkan faktor eksternal. Namun muncul kesulitan lain yaitu

menentukan secara rinci faktor internal mana saja yang perlu diperkuat.

Maka perlu penelitian dari sisi pengelolaan teknologi informasi

agar dapat memetakan semua aktivitas.

i. Nama : Falahah

Judul : Perencanaan Tata Kelola Teknologi Informasi Berdasarkan

Framework COBIT.

Institusi : Direktorat Metrologi

Abstrak : Peneliti melakukan perencanaan tata kelola TI dengan

metode COBIT pada Direktorat Metorologi. Tujuan perencanaan tata

Page 51: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

31

kelola ini adalah untuk menghasilkan rekomendasi tata kelola pada

proses TI yang paling penting pada instansi tersebut.

j. Nama : Indra Dwi Hartanto, Aries Tjahyono

Judul : Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk

Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT.

Institusi : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

Abstrak : Tata kelola teknologi informasi pada proses pengelolaan data

adalah manajemen pengelolaan data yang merupakan aset penting bagi

perusahaan. Tata kelola teknologi informasi pada proses pengelolaan

data yang kurang baik akan menimbulkan beberapa permasalahan.

Peneliti melakukan analisa kesenjangan Tata Kelola TI untuk proses

pengelolaan data menggunakan metode COBIT pada BPK. Analisa

kesenjangan dilakukan dengan cara pengumpulan data dan infomasi

dari kuisioner, wawancara, dan studi pustaka.

Page 52: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data didalam menganalisa sebuah aplikasi merupakan

suatu hal yang sangat mendasar, metode ini merupakan metode dimana akuisisi

pengetahuan dilakukan, yang berfungsi mengakumulasi, mentransfer, dan

mentransformasi keahlian dari berbagai sumber pengetahuan. Melalui metode

inilah, data-data, fakta-fakta serta informasi-informasi yang terkait dengan

penelitian didapatkan. Dalam metode pengumpulan data ini, peneliti melakukan

beberapa cara yang akan dibahas sebagai berikut.

3.1.1 Studi Lapangan.

a. Observasi.

Pada metode ini peneliti mengumpulkan data dan informasi

dengan cara melakukan observasi secara langsung pada :

Tempat : PT. BPR Syariah WAKALUMI

Alamat : Komplek Mutiara Center blok B1 Jl. Dewi Sartika

Ciputat

Waktu : 25 Januari 2010 sd 25 Februari 2010

Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 1.

Page 53: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

33

b. Wawancara.

Dalam hal ini peneliti melakukan tanya jawab langsung dengan

narasumber yang terkait guna mendapatkan gambaran umum

perusahaan. Wawancara dilakukan dengan Ibu Ana selaku staff

Customer Service, Bapak Mukhlis selaku Kepala Bagian Audit.

Beberapa masalah yang ada pada teknologi informasi aplikasi

CSBO di PT.BPRS Wakalumi dapat disimpulkan hasil dari

wawancara sebagai berikut :

1. Tidak mengetahui cara melakukan penilaian tata kelola

teknologi informasi dengan COBIT 4.0 fokus pada domain

Planning and Organization (PO) dan Acquisition and

Implementation).

2. Tidak mengetahui bagaimana pengelolaan teknologi informasi

pada aplikasi csbo apakah sudah sesuai dengan visi dan misi

dan sudah memenuhi strategi bisnis dari PT. BPRS

Wakalumi.

Untuk lebih lengkap hasil wawancara dapat dilihat pada

lampiran2.

Page 54: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

34

c. Kuisioner.

Metode ini digunakan dalam proses perhitungan guna mengetahui

nilai tata kelola teknologi informasi pada aplikasi CSBO saat ini

dengan menggunakan framework Cobit versi 4.0. Daftar

pertanyaan pada metode kuisioner diperoleh berdasarkan literatur

Cobit 4.0. Hasil dari kuisioner tersebut akan dihitung melalui

microsoft excel 2007 dan menghasilkan nilai maturity level dari

masing-masing proses teknologi informasi.

Perhitungan jawaban dari pertanyaan dalam kuisioner ini

menggunakan skala ya dan tidak (skala Guttman), dari hasil

kuisioner tersebut kemudian akan dilakukan konversi nilai

terhadap setiap jawaban dari responden. Konversi nilai dilakukan

dengan menggunakan nilai 0 untuk jawaban tidak (T) dan nilai 1

untuk jawaban ya (Y). Dari hasil konversi kemudian dilakukan

normalisasi dengan membagi total nilai konversi dengan jumlah

pertanyaan yang ada pada setiap level, kemudian setelah

dilakukan normalisasi lalu dilakukan penghitungan rata-rata

dengan membagi total nilai jawaban dengan jumlah responden.

Dari hasil tersebut peneliti bisa mengetahui berapa tingkat

kematangan untuk masing-masing Control Objective pada

masing-masing domain PO dan AI dan bisa disimpulkan

berdasarkan grafik diagram laba-laba. Berikut adalah daftar

responden kuisioner digambarkan melalui tabel 3.1. dan untuk

Page 55: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

35

jumlah pertanyaan yang dijawab responden dapat dilihat pada

tabel 3.2 dan tabel 3.3.

Tabel 3.1 Daftar Responden Kuisioner

No Responden Jumlah

1 Kepala Bagian Audit 1

2 Kepala Bagian Operasional 1

3 Staff Operasional bagian IT 1

4 Staff Teller 1

Jumlah 4

Tabel 3.2 Daftar pertanyaan pada Control Objective pada domain PO

Control Objective

Tingkat kematangan

Jml 0 1 2 3 4 5

PO1 – Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT 2 5 4 6 6 5 28

PO2 – Mendefinisikan Arsitektur Informasi 2 4 3 6 9 7 31

PO3 – Menentukan Arah Teknologi 3 5 5 6 11 7 37

PO4 – Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT 1 4 3 9 8 5 30

PO5 – Mengelola Investasi IT 2 5 4 7 6 6 30

PO6 – Communicate Management Aims and Direction 2 3 4 5 3 3 20

PO7 – Mengelola SDM IT 2 4 2 5 5 5 23

PO8 – Mengelola Mutu 3 3 2 4 9 5 26

PO9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT 3 7 3 7 11 7 38

PO10 – Mengelola Proyek-proyek 1 8 6 8 9 5 37

Total 21 48 36 63 77 55 300

Tabel 3.3 Daftar pertanyaan pada Control Objective pada domain AI

Control Objective Tingkat kematangan Jml

0 1 2 3 4 5

AI 1 – Identifikasi Solusi yang Otomatis 2 4 5 4 6 6 27

PO1 – Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT 2 5 4 6 6 5 28

AI4–Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya 2 6 5 9 11 5 37

AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT 2 4 6 6 7 7 33

AI 6 – Mengelola Perubahan-perubahan 2 4 2 4 9 5 24

AI 7 – Memasang dan Mengakui solusi-solusi dan

perubahan-perubahan

1 3 3 4 8 6 25

Total 12 29 29 36 48 39 193

Untuk lebih lengkap, pengisian jawaban kuisioner dapat dilihat

pada lampiran 3.

Page 56: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

36

3.1.2 Studi Pustaka.

Metode ini dilakukan dengan mempelajari teori-teori terkait yang

mendukung pemecahan masalah bagi penelitian yang terdiri dari

media cetak dan elektronik. Daftar buku yang digunakan sebagai

bahan studi penelitian ini dapat dilihat pada halaman daftar pustaka

dari laporan penelitian ini.

3.1.3 Studi Literatur Sejenis.

Metode studi literatur sejenis dilakukan dengan mempelajari hasil

penelitian sebelumnya yang mendukung pemecahan masalah bagi

penelitian. Hasil dari studi literatur sejenis dapat dilihat pada bab 2.

3.2 Metode Analisa Data COBIT Versi 4.0.

Metode yang digunakan dalam melakukan penilaian tata kelola teknologi

informasi pada aplikasi csbo di PT.BPRS Wakalumi yaitu dengan menggunakan

framework Cobit 4.0 dengan langkah-langkah yang digambarkan dibawah ini :

Page 57: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

37

Tingkatkan Kepedulian dan dapatkan

Komitmen ManajemenRencanakan ProgramDefinisikan Resiko

Definisikan Sumberdaya dan Hasilnya

Definisikan Lingkup Kegiatan

Identifikasi kebutuhan

Solusi Diharapkan

Nilai Kinerja AwalDefinisikan Target

PerbaikanAnalisa Kesenjangan & Identifikasi Perbaikan

Merencanakan Solusi

Definisikan ProyekKembangkan Rencana

Perbaikan

Implementasi Solusi

Implementasi PerbaikanMonitor Kinerja Implementasi

Review Efektifitas Program

Operasional Solusi

Bangun KeberlanjutanIdentifikasi Kebutuhan

Tata Kelola Baru

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Implementasi Tata Kelola TI (Surendro, 2009)

Page 58: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

38

3.2.1 Solusi Diharapkan (Memperkirakan Solusi).

Dalam memperkirakan solusi terdiri tiga (3) langkah sebagai berikut :

d. Menentukan Nilai Maturity Level dari setiap Control Objective.

Mendefinisikan posisinya saat ini (as-is position). Menilai kapabilitas

dan maturitas saat ini atas proses-proses teknologi informasi terpilih.

e. Menentukan Uji Hipotesis

Menentukan target tingkat kapabilitas dan maturitas (to-be position).

f. Menganalisa Kesenjangan Gap.

Menganalisa Gap antara posisi as-is dan to-be agar menghasilkan solusi

perbaikan.

3.2.2 Merencanakan Solusi.

Fase ini adalah fase terakhir dimana peneliti merencanakan atau

mengusulkan solusi terhadap bagaiamana cara mengatasi gap yang telah dianalisa.

Page 59: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

39

3.3 Kerangka Berpikir Penelitian.

Metodologi Penelitian

Metode Wawancara

Metode Observasi

Gambaran Umum PT. BPRS

Wakalumi

Metode Pengumpulan

Data

Metode Kuesioner

Metode analisis data

COBIT 4.0

Microsoft Excel 2007

Fase Memperkirakan

Solusi

Fase Merencanakan

Solusi

Menentukan Nilai Maturity Level Setiap Control

Objective

Menentukan Uji Hipotesis

Menganalisa Kesenjangan GAP

Kesimpulan

Mulai

Domain PO & AI

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Page 60: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT. BPRS Wakalumi.

4.1.1 Sejarah.

BANK SYARIAH WAKALUMI, didirikan oleh Yayasan Wakalumi

(wakaf karyawan dan alumni muslim citibank), yang bergerak dalam bidang

sosial dan pendidikan bagi anak yatim, miskin dan dhuafa khususnya.

Tujuan didirikannya perseroan selain sebagai unit bisnis yang professional

dan islami, juga untuk menyediakan dana berkesinambungan guna

mendukung kegiatan yayasan. Perseroan resmi beroperasi secara

konvensional sebagai BPR sejak 9 April 1990. Berdasarkan Akte No. 78

Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti Notonegoro, SH tanggal 9 Juni 1994,

peseroan menyetujui masuknya Bank Muamalat Indonesia sebagai

pemegang saham dengan kepemilikan sebesar 49% dan menyetujui

perubahan sistem operasional menjadi syariah. Dengan masuk serta adanya

bantuan teknis dan manajemen dari Bank Muamalat Indonesia, Kinerja

Bank Syariah Wakalumi semakin baik.

Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi system

operasional, maka sejak tahun 1995, perseroan resmi beroperasi dengan

sistem syariah. Selanjutnya mulai tahun 2003, keterkaitan antara Bank

Syariah Wakalumi dengan Bank Muamalat Indonesia. Kini Bank Syariah

Wakalumi memiliki 5 kantor kas yang tebesar di wilayah Kabupaten

Page 61: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

41

Tangerang. Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan modal

dasar, berawal dari Rp. 300 juta menjadi Rp. 1.5 Milyar, kemudian pada

tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 6 Milyar. Sejak masuknya Bank

Muamalat Indonesia pada tahun 1994, kepemilikan perseroan terbuka bagi

siapa saja yang memiliki komitmen yang sama untuk mengembangkan

ekonomi umat.

4.1.2 Visi, Misi, dan Motto.

Visi yang dimiliki oleh PT. BPR Syariah Wakalumi, yaitu ingin

menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah terbaik dan terpercaya. Adapun

Misi dari PT. BPRS Wakalumi sebagai berikut :

a. Memberdayakan ekonomi umat dengan fokus usaha mikro, kecil

dan menengah.

b. Memberikan layanan prima dan amanah bagi para mitra usaha.

c. Memiliki sistem dan tata kerja yang unggul dengan sumber daya

insani yang profesional, kompeten, handal dan menjunjung tinggi

ukhuwah islamiyah.

d. Memberikan manfaat optimal bagi para stakeholder

e. Memberikan kontribusi nyata bagi negara dan bangsa.

Page 62: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

42

Motto adalah setiap lembaga perbankan tentu mempunyai motto

sebagai motivasi melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai karyawan

dengan berbagai kegiatan yang ada pada Bank tersebut. Motto dari PT. BPR

Syariah Wakalumi adalah “Membangun Kualitas Hidup Yang Khasanah ”.

4.1.3 Struktur Organisasi.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. BPRS Wakalumi.

4.2. Fase Memperkirakan Solusi.

4.2.1. Menentukan Nilai Maturity Level Untuk Setiap Control

Objective.

Untuk menentukan nilai maturity level perlu dilakukan tahapan

sebagai berikut :

Page 63: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

43

a. Konversi kuisioner dengan Skala Guttman.

Konversi kuisioner dengan skala guttman dapat dilihat pada tabel

4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO1

DAFTAR HASIL PENGOLAHAN DATA RESPONDEN

MASTER DATA

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO1

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Tidak 3 1

2

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

3

P1 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Ya 1 3

P4 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P5 Ya Tidak Ya Ya 3 1

P6 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

4

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Tidak Tidak Tidak Ya 1 3

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

P5 Tidak Ya Tidak Ya 2 2

P6 Ya Ya Ya Ya 4 0

5

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.2 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO2

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO2

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 64: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

44

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

2

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

3

P1 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Ya Ya Ya 3 1

4

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Ya Tidak 1 3

P4 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Ya Ya Ya Ya 4 0

P8 Ya Ya Ya Ya 4 0

P9 Ya Ya Ya Ya 4 0

5

P1 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

P6 Ya Ya Ya Ya 4 0

P7 Ya Ya Ya Ya 4 0

Tabel 4.3 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO3

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO3

0

P1 Tidak Tidak Tidak Ya 1 3

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

1

P1 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

2

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

3

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Ya Ya Tidak Ya 3 1

4

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

P6 Ya Ya Ya Ya 4 0

P7 Ya Ya Ya Ya 4 0

P8 Ya Ya Ya Ya 4 0

P9 Ya Ya Ya Ya 4 0

P10 Ya Ya Ya Ya 4 0

P11 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 65: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

45

5

P1 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Ya Ya 2 2

P7 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

Tabel 4.4 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO4

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO4

0 P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

1

P1 Tidak Tidak Tidak Ya 1 3

P2 Ya Tidak Ya Ya 3 1

P3 Tidak Ya Ya Tidak 2 2

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

2

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

3

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

P6 Ya Ya Ya Ya 4 0

P7 Ya Ya Tidak Tidak 2 2

P8 Tidak Tidak Ya Ya 2 2

P9 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Ya Ya Ya Ya 4 0

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Ya Ya Tidak Ya 3 1

5

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

Tabel 4.5 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO5

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO5

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

1

P1 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P4 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P5 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

2 P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

Page 66: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

46

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

3

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

P6 Ya Ya Tidak Ya 4 0

P7 Ya Ya Ya Ya 4 0

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Tidak Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Ya Ya Tidak 2 2

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

P6 Ya Ya Tidak Ya 4 0

Tabel 4.6 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO6

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO6

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

2

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.7 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO7

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO7 0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

Page 67: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

47

1

P1 Ya Ya Ya Ya 2 0

P2 Ya Ya Ya Ya 2 0

P3 Ya Ya Ya Ya 2 0

P4 Ya Ya Ya Ya 2 0

2 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Ya Ya Ya 1 1

3

P1 Tidak Ya Tidak Ya 1 2

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Tidak Ya Ya Ya 1 1

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Ya Tidak Ya 1 2

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.8 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO8

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO8

0

P1 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P2 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P3 Ya Ya Tidak Ya 3 1

1

P1 Tidak Tidak Ya Tidak 1 3

P2 Tidak Tidak Ya Tidak 1 3

P3 Tidak Tidak Ya Tidak 1 3

2 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P9 Ya Ya Ya Ya 4 0

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 68: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

48

Tabel 4.9 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO9

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO9

0

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Ya Ya Ya Ya 4 0

2

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Tidak Ya Ya Ya 3 1

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Tidak Ya Ya Ya 3 1

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P9 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P10 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P11 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.10 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden PO10

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

PO10

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 69: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

49

P5 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P6 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P7 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P8 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

2

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Ya Tidak Tidak Ya 2 2

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Ya Tidak Tidak 1 3

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Ya Tidak Ya 2 2

P6 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 3

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P9 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Ya Tidak Ya 2 2

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Ya Ya Tidak Ya 3 1

Tabel 4.11 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI1

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI1

0 P1 Tidak Tidak Ya Tidak 1 3

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

1

P1 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Ya Tidak Ya 3 1

2

P1 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P2 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P5 Ya Ya Tidak Ya 3 1

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 70: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

50

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.12 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI2

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI2

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 3 0

P2 Ya Ya Ya Ya 3 0

P3 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P4 Ya Ya Ya Ya 3 0

2

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Ya Tidak Ya 1 2

P4 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P5 Tidak Tidak Tidak Ya 1 3

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.13 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI3

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI3

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

2

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P3 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

Page 71: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

51

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Ya Tidak Ya 3 1

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.14 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI4

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI4

0 P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

P5 Ya Ya Ya Ya 4 0

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

2

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Tidak Ya Tidak Tidak 1 4

P9 Ya Tidak Ya Ya 3 0

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P9 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P10 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P11 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 72: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

52

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.15 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI5

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI5

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

2

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P5 Ya Ya Tidak Ya 3 1

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.16 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI6

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI6

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Ya Ya Ya Ya 4 0

P4 Ya Ya Ya Ya 4 0

2 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 73: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

53

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P9 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Tabel 4.17 Daftar Hasil Pengolahan Data Responden AI7

Domain Level Pertanyaan Jawaban

Total

Jawaban

R1-Rofiqoh R2-Mukhlis R3-Widi R4-Sidiq Ya Tidak

AI7

0 P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

1

P1 Ya Ya Ya Ya 4 0

P2 Ya Ya Ya Ya 4 0

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

2

P1 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P2 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

P3 Ya Tidak Tidak Tidak 1 3

3

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

4

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P7 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P8 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

5

P1 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P2 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P3 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P4 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P5 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

P6 Tidak Tidak Tidak Tidak 0 4

Page 74: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

54

b. Perhitungan Normalisasi

Hasil perhitungan normalisasi di dapat dari hasil rata-rata

konversi lalu dikalikan dengan level pertanyaan dari setiap domain.

Hasil dari perhitungan normalisasi dapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 4.18 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO1

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.20

0.26 0.26

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.25

0.19 0.39 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Ya 1 0.17

0.22 0.65

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.17

0.17 0.69

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

5

P1 Ya 1 0.20

0.16 0.78

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3.85 2.77

Page 75: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

55

Tabel 4.19 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.16 0.16 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Ya 1 0.33

0.22 0.44 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.17

0.15 0.44

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.11

0.15 0.58

P2 Ya 1 0.11

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.11

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.11

P8 Ya 1 0.11

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Ya 1 0.14

0.22 1.09

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

4.58 2.71

Tabel 4.20 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO3 0

P1 Tidak 0 0.00

0.16 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

Page 76: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

56

1

P1 Ya 1 0.20

0.19 0.20

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.20

0.19 0.37

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Ya 1 0.17

0.16 0.47

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.09

0.21 0.85

P2 Ya 1 0.09

P3 Ya 1 0.09

P4 Ya 1 0.09

P5 Ya 1 0.09

P6 Ya 1 0.09

P7 Ya 1 0.09

P8 Ya 1 0.09

P9 Ya 1 0.09

P10 Ya 1 0.09

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Ya 1 0.14

0.10 0.50

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.14

4.27 2.40

Tabel 4.21 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO4

0 P1 Ya 1 1.00 0.00 0.00

1 P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.11 P2 Ya 1 0.25

Page 77: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

57

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.15 0.29 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.11

0.17 0.51

P2 Ya 1 0.11

P3 Ya 1 0.11

P4 Ya 1 0.11

P5 Ya 1 0.11

P6 Ya 1 0.11

P7 Ya 1 0.11

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.13

0.11 0.44

P2 Ya 1 0.13

P3 Ya 1 0.13

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.13

P7 Tidak 0 0.00

P8 Ya 1 0.13

5

P1 Ya 1 0.20

0.22 1.09

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

4.57 2.44

Tabel 4.22 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO5

0 P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.20

0.22 0.22

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.25

0.22 0.44 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

Page 78: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

58

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Ya 1 0.14

0.22 0.67

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

4

P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.44

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.01

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Ya 1 0.17

4.50 1.79

Tabel 4.23 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.28 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.33

0.37 0.37 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

2

P1 Ya 1 0.25

0.14 0.28 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Ya 1 0.20

0.22 0.66

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

4 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

Page 79: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

59

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1.82 1.30

Tabel 4.24 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO7

0 P1 Tidak 0 0.00

0.29 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.59 0.59 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.35

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.70 0.94

Tabel 4.25 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO8

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO8

0

P1 Ya 1 0.33

0.90 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

Page 80: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

60

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.10 0.40

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.11 0.40

Tabel 4.26 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO9

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO9

0

P1 Ya 1 0.33

0.20 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.14

0.43 0.43

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.14

2

P1 Ya 1 0.33

0.20 0.40 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.09 0.26 P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

Page 81: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

61

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.09 0.43

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

1.67 1.51

Tabel 4.27 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain PO10

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO10

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.38 0.38

P2 Ya 1 0.13

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.13

P6 Ya 1 0.13

P7 Ya 1 0.13

P8 Ya 1 0.13

2

P1 Tidak 0 0.00

0.20 0.41

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

Page 82: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

62

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.22 0.66

P2 Ya 1 0.13

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.13

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.11

0.14 0.55

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.11

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.61

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

1.63 2.61

Tabel 4.28 Perhitungan Normalisasi*Level Responden1 Domain AI1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI1

0 P1 Tidak 0 0.00

0.28 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.28 0.28 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Ya 1 0.20

0.44 0.89 P2 Ya 1 0.20

Page 83: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

63

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.80 1.17

Tabel 4.29 Perhitungan Normalisasi*Level Responden1 Domain AI2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.59 0.59 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.29 0.59 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.35

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Tidak 0 0.00

4 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

Page 84: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

64

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.70 1.53

Tabel 4.30 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain AI3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI3

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.50 0.50 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.25 0.50 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.25 1.00 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

2.00 2.00

Tabel 4.31 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain AI4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI4 0

P1 Ya 1 0.50 0.35 0.00

P2 Tidak 0 0.00

1 P1 Ya 1 0.17 0.58 0.58

Page 85: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

65

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.08 0.23

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.44 0.81

Tabel 4.32 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain AI5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI5 0 P1 Tidak 0 0.00 0.39 0.00

Page 86: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

66

P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.39 0.39 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.22 1.11

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

1.29 1.50

Tabel 4.33 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain AI6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.80 0.80 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

Page 87: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

67

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.20 0.60 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.25

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.25 1.40

Tabel 4.34 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 1 Domain AI7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI7

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.33

0.40 0.40 P2 Ya 1 0.33

P3 Tidak 0 0.00

2

P1 Ya 1 0.33

0.60 1.20 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

Page 88: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

68

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.67 1.60

Tabel 4.35 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO1

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.20

0.25 0.25

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.25

0.24 0.48 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.32

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.17

0.21 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Ya 1 0.17

5

P1 Ya 1 0.20

0.19 0.95

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3.15 2.00

Tabel 4.36 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO2 0

P1 Tidak 0 0.00 0.12 0.00

P2 Ya 1 0.50

1 P1 Ya 1 0.25 0.18 0.18

Page 89: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

69

P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Ya 1 0.33

0.16 0.32 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.17

0.16 0.49

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.11

0.16 0.65

P2 Ya 1 0.11

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.11

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.11

P8 Ya 1 0.11

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Ya 1 0.14

0.21 1.04

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

4.11 2.69

Tabel 4.37 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO3

0

P1 Tidak 0 0.00

0.20 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

1

P1 Tidak 0 0.00

0.18 0.18

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.20

0.18 0.35

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Ya 1 0.17

0.15 0.44

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

4 P1 Ya 1 0.09

0.27 1.06 P2 Ya 1 0.09

Page 90: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

70

P3 Ya 1 0.09

P4 Ya 1 0.09

P5 Ya 1 0.09

P6 Ya 1 0.09

P7 Ya 1 0.09

P8 Ya 1 0.09

P9 Ya 1 0.09

P10 Ya 1 0.09

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.04 0.21

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

3.42 2.24

Tabel 4.38 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO4

0 P1 Ya 1 1.00 0.22 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.11 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.15 0.29 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.11

0.01 0.02

P2 Ya 1 0.11

P3 Ya 1 0.11

P4 Ya 1 0.11

P5 Ya 1 0.11

P6 Ya 1 0.11

P7 Ya 1 0.11

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.13

0.14 0.55

P2 Ya 1 0.13

P3 Ya 1 0.13

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.13

P7 Tidak 0 0.00

P8 Ya 1 0.13

5

P1 Ya 1 0.20

0.01 0.03

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

4.57 1.00

Page 91: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

71

Tabel 4.39 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO5

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.06 0.06

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

2

P1 Ya 1 0.25

0.31 0.63 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Ya 1 0.14

0.31 0.94

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

4

P1 Tidak 0 0.00

0.16 0.63

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.16 0.78

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

3.20 3.03

Tabel 4.40 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.50 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.33

0.67 0.67 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

2

P1 Ya 1 0.25

0.25 0.50 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Ya 1 0.20

0.40 1.20

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

4 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

Page 92: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

72

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1.82 2.37

Tabel 4.41 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO7

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.71 0.71 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.24 0.48 P2 Ya 1 0.50

3

P1 Ya 1 0.20

0.19 0.57

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.10 0.38

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

2.10 2.14

Tabel 4.42 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO8

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO8

0

P1 Ya 1 0.33

0.90 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4 P1 Tidak 0 0.00 0.10 0.40

Page 93: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

73

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.11 0.40

Tabel 4.43 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO9

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO9

0

P1 Ya 1 0.33

0.16 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.14

0.33 0.33

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.14

2

P1 Ya 1 0.33

0.31 0.62 P2 Ya 1 0.33

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Ya 1 0.14

0.13 0.40

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.07 0.33

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

Page 94: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

74

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

2.14 1.69

Tabel 4.44 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain PO10

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO10

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.25 0.51

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.19 0.57

P2 Ya 1 0.13

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.13

P8 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.11

0.25 1.01

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.11

P6 Ya 1 0.11

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.30 1.52

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

1.32 3.61

Tabel 4.45 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI1 0

P1 Tidak 0 0.00 0.31 0.00

P2 Ya 1 0.50

1 P1 Ya 1 0.25 0.31 0.31

Page 95: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

75

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.38 0.75

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.60 1.06

Tabel 4.46 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.79 0.79 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.21 0.63

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

0.95 1.42

Page 96: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

76

Tabel 4.47 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI3

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.57 0.57 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.14 0.29 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.29 1.14 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

1.75 2.00

Tabel 4.48 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI4

0 P1 Ya 1 0.50

0.35 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.17

0.58 0.58

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.08 0.23

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Ya 1 0.11

P9 Tidak 0 0.00

4 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

Page 97: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

77

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.44 0.81

Tabel 4.49 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI5

0 P1 Tidak 0 0.00

0.39 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.39 0.39 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.22 1.11

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

1.29 1.50

Page 98: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

78

Tabel 4.50 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.00 1.00

Tabel 4.51 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 2 Domain AI7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI7

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.33

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

Page 99: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

79

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

0.67 1.00

Tabel 4.52 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO1

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.20

0.27 0.27

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.25

0.25 0.50 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Tidak 0 0.00

0.11 0.34

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.17

0.17 0.67

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

5

P1 Ya 1 0.20

0.20 1.01

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

2.98 2.78

Tabel 4.53 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO2

Page 100: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

80

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.13 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.20 0.20 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Ya 1 0.33

0.18 0.35 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Tidak 0 0.00

0.13 0.39

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.11

0.18 0.70

P2 Ya 1 0.11

P3 Ya 1 0.11

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.11

P8 Ya 1 0.11

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Tidak 0 0.00

0.19 0.94

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

3.80 2.59

Tabel 4.54 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO3 0

P1 Tidak 0 0.00

0.20 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

Page 101: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

81

1

P1 Tidak 0 0.00

0.18 0.18

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.20

0.18 0.35

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Ya 1 0.17

0.10 0.29

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.09

0.27 1.07

P2 Ya 1 0.09

P3 Ya 1 0.09

P4 Ya 1 0.09

P5 Ya 1 0.09

P6 Ya 1 0.09

P7 Ya 1 0.09

P8 Ya 1 0.09

P9 Ya 1 0.09

P10 Ya 1 0.09

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.08 0.42

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.14

P7 Tidak 0 0.00

3.39 2.32

Tabel 4.55 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO4 0 P1 Ya 1 1.00 0.21 0.00

1 P1 Tidak 0 0.00 0.16 0.16

Page 102: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

82

P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.14 0.28 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.11

0.17 0.50

P2 Ya 1 0.11

P3 Ya 1 0.11

P4 Ya 1 0.11

P5 Ya 1 0.11

P6 Ya 1 0.11

P7 Tidak 0 0.00

P8 Ya 1 0.11

P9 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.13

0.11 0.43

P2 Ya 1 0.13

P3 Ya 1 0.13

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.13

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

5

P1 Ya 1 0.20

0.21 1.07

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

4.69 2.43

Tabel 4.56 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO5

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.07 0.07

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

2 P1 Ya 1 0.25 0.37 0.73

Page 103: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

83

P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Ya 1 0.14

0.31 0.94

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.14

4

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.49

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.61

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

2.72 2.85

Tabel 4.57 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.31 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.33

0.41 0.41 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

2

P1 Ya 1 0.25

0.15 0.31 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.37

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

Page 104: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

84

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1.62 1.09

Tabel 4.58 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO7

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.59 0.59 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.29 0.59 P2 Ya 1 0.50

3

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.35

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.70 1.53

Tabel 4.59 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO8

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO8 0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

Page 105: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

85

P3 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.33

0.90 0.90 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.10 0.40

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.11 1.30

Tabel 4.60 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO9

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO9

0

P1 Ya 1 0.33

0.16 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.14

0.33 0.33

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.14

2 P1 Ya 1 0.33

0.31 0.62 P2 Ya 1 0.33

Page 106: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

86

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Ya 1 0.14

0.13 0.40

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.07 0.33

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

2.14 1.69

Tabel 4.61 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain PO10

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO10

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

2 P1 Tidak 0 0.00 0.73 1.45

Page 107: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

87

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.27 0.82

P2 Ya 1 0.13

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

0.46 2.27

Tabel 4.62 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI1

0 P1 Ya 1 0.50

1.00 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

Page 108: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

88

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.00 0.00

Tabel 4.63 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

Page 109: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

89

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

0.75 1.00

Tabel 4.64 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI3

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.80 0.80 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.20 0.80 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

1.25 1.60

Tabel 4.65 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI4

0 P1 Ya 1 0.50

0.35 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1 P1 Ya 1 0.17

0.58 0.58 P2 Ya 1 0.17

Page 110: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

90

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.08 0.23

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.44 0.81

Tabel 4.66 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI5 0 P1 Tidak 0 0.00 0.50 0.00

Page 111: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

91

P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.50 0.50 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

1.00 0.50

Tabel 4.67 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

Page 112: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

92

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.00 1.00

Tabel 4.68 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 3 Domain AI7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI7

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.33

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

Page 113: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

93

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

0.67 1.00

Tabel 4.69 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO1

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.20

0.19 0.19

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Tidak 0 0.00

2

P1 Ya 1 0.25

0.18 0.36 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Ya 1 0.17

0.24 0.72

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.17

0.24 0.96

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Ya 1 0.17

5

P1 Ya 1 0.20

0.14 0.72 P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

Page 114: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

94

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4.15 2.96

Tabel 4.70 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.18 0.18 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Ya 1 0.33

0.16 0.31 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.17

0.19 0.58

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.11

0.16 0.62

P2 Ya 1 0.11

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.11

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.11

P8 Ya 1 0.11

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Ya 1 0.14

0.20 1.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

4.27 2.70

Page 115: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

95

Tabel 4.71 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO3

0

P1 Ya 1 0.33

0.26 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

1

P1 Tidak 0 0.00

0.10 0.10

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

2

P1 Ya 1 0.20

0.15 0.31

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Ya 1 0.17

0.13 0.39

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.17

4

P1 Ya 1 0.09

0.23 0.93

P2 Ya 1 0.09

P3 Ya 1 0.09

P4 Ya 1 0.09

P5 Ya 1 0.09

P6 Ya 1 0.09

P7 Ya 1 0.09

P8 Ya 1 0.09

P9 Ya 1 0.09

P10 Ya 1 0.09

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.07 0.37

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.14

P7 Tidak 0 0.00

3.89 2.10

Page 116: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

96

Tabel 4.72 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO4

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO4

0 P1 Ya 1 1.00 0.21 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.16 0.16 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.14 0.28 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

3

P1 Ya 1 0.11

0.16 0.48

P2 Ya 1 0.11

P3 Ya 1 0.11

P4 Ya 1 0.11

P5 Ya 1 0.11

P6 Ya 1 0.11

P7 Tidak 0 0.00

P8 Ya 1 0.11

P9 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.13

0.21 0.85

P2 Ya 1 0.13

P3 Ya 1 0.13

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Ya 1 0.13

P7 Tidak 0 0.00

P8 Ya 1 0.13

5

P1 Ya 1 0.20

0.21 1.04

P2 Ya 1 0.20

P3 Ya 1 0.20

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

4.82 2.80

Tabel 4.73 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO5 0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

Page 117: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

97

1

P1 Tidak 0 0.00

0.06 0.06

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

2

P1 Ya 1 0.25

0.31 0.63 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

3

P1 Ya 1 0.14

0.31 0.94

P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Ya 1 0.14

P7 Ya 1 0.14

4

P1 Tidak 0 0.00

0.16 0.63

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.16 0.78

P2 Ya 1 0.17

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Ya 1 0.17

3.20 3.03

Tabel 4.74 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO6

0 P1 Tidak 0 0.00

0.31 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.33

0.41 0.41 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.33

2

P1 Ya 1 0.25

0.15 0.31 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

Page 118: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

98

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.12 0.37

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1.62 1.09

Tabel 4.75 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO7

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.48 0.48 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.24 0.48 P2 Ya 1 0.50

3

P1 Ya 1 0.20

0.19 0.57

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.10 0.38

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

2.10 1.90

Page 119: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

99

Tabel 4.76 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO8

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO8

0

P1 Ya 1 0.33

0.90 0.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Ya 1 0.33

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.10 0.40

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.11 0.40

Tabel 4.77 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO9

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO9

0

P1 Ya 1 0.33

0.16 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.14

0.33 0.33 P2 Ya 1 0.14

P3 Ya 1 0.14

P4 Ya 1 0.14

Page 120: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

100

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Ya 1 0.14

2

P1 Ya 1 0.33

0.31 0.62 P2 Ya 1 0.33

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Ya 1 0.14

0.13 0.40

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.07 0.33

P2 Ya 1 0.14

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

2.14 1.69

Tabel 4.78 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain PO10

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

PO10

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

Page 121: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

101

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.25 0.51

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.17

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.19 0.57

P2 Ya 1 0.13

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.13

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

4

P1 Ya 1 0.11

0.25 1.01

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.11

P6 Ya 1 0.11

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.30 1.52

P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

1.32 3.61

Tabel 4.79 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI1

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI1

0 P1 Tidak 0 0.00

0.31 0.00 P2 Ya 1 0.50

1 P1 Ya 1 0.25

0.31 0.31 P2 Tidak 0 0.00

Page 122: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

102

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.38 0.75

P2 Ya 1 0.20

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.20

P5 Ya 1 0.20

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.60 1.06

Tabel 4.80 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI2

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI2

0 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.65 0.65 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.35 1.04 P2 Tidak 0 0.00

P3 Ya 1 0.20

Page 123: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

103

P4 Tidak 0 0.00

P5 Ya 1 0.20

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

1.15 1.70

Tabel 4.81 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI3

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI3

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

0.57 0.57 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2

P1 Tidak 0 0.00

0.14 0.29 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.29 1.14 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.25

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 0 0.00

1.75 2.00

Tabel 4.82 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI4

Page 124: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

104

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI4

0 P1 Ya 1 0.50

0.35 0.00 P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.17

0.58 0.58

P2 Ya 1 0.17

P3 Ya 1 0.17

P4 Ya 1 0.17

P5 Ya 1 0.17

P6 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.08 0.23

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Ya 1 0.11

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

P10 Tidak 0 0.00

P11 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.44 0.81

Page 125: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

105

Tabel 4.83 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI5

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

/AI5

0 P1 Tidak 0 0.00

0.39 0.00 P2 Ya 1 0.50

1

P1 Ya 1 0.25

0.39 0.39 P2 Ya 1 0.25

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.22 1.11

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Ya 1 0.14

P5 Ya 1 0.14

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

1.29 1.50

Tabel 4.84 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI6

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI6 0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

Page 126: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

106

P2 Tidak 0 0.00

1

P1 Ya 1 0.25

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.25

P3 Ya 1 0.25

P4 Ya 1 0.25

2 P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

P9 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

1.00 1.00

Tabel 4.85 Perhitungan Normalisasi*Level Responden 4 Domain AI7

Domain Level Pertanyaan Jawab Konversi Rata2 Konversi Normalisasi Normalisasi * level

AI7

0 P1 Tidak 0 0.00 0.00 0.00

1

P1 Ya 1 0.33

1.00 1.00 P2 Ya 1 0.33

P3 Tidak 0 0.00

2

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

3

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00 P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

Page 127: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

107

4

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

P7 Tidak 0 0.00

P8 Tidak 0 0.00

5

P1 Tidak 0 0.00

0.00 0.00

P2 Tidak 0 0.00

P3 Tidak 0 0.00

P4 Tidak 0 0.00

P5 Tidak 0 0.00

P6 Tidak 0 0.00

0.67 1.00

c. Perhitungan Maturity Level

Maturity level atau tingkat kematangan di dapat dari hasil

perhitungan jawaban tiap responden pada kuisioner COBIT 4.0.

Hasil dari perhitungan maturity level dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.86 Tabel Maturity Level Domain PO1

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO1

R1 0.00 0.26 0.39 0.65 0.69 0.78 2.77

R2 0.00 0.25 0.48 0.32 0.00 0.95 2.00

R3 0.00 0.27 0.50 0.34 0.67 1.01 2.78

R4 0.00 0.19 0.36 0.72 0.96 0.72 2.96

Maturity Level = 2.63

Page 128: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

108

Tabel 4.87 Tabel Maturity Level Domain PO2

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO2

R1 0.00 0.16 0.44 0.44 0.58 1.09 2.71

R2 0.00 0.18 0.32 0.49 0.65 1.04 2.69

R3 0.00 0.20 0.35 0.39 0.70 0.94 2.59

R4 0.00 0.18 0.31 0.58 0.62 1.00 2.70

Maturity Level = 2.67

Tabel 4.88 Tabel Maturity Level Domain PO3

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO3

R1 0.00 0.20 0.37 0.47 0.85 0.50 2.40

R2 0.00 0.18 0.35 0.44 1.06 0.21 2.24

R3 0.00 0.18 0.35 0.29 1.07 0.42 2.32

R4 0.00 0.10 0.31 0.39 0.93 0.37 2.10

Maturity Level = 2.26

Tabel 4.89 Tabel Maturity Level Domain PO4

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO4

R1 0.00 0.11 0.29 0.51 0.44 1.09 2.44

R2 0.00 0.11 0.29 0.02 0.55 0.03 1.00

R3 0.00 0.16 0.28 0.50 0.43 1.07 2.43

R4 0.00 0.16 0.28 0.48 0.85 1.04 2.80

Maturity Level = 2.17

Tabel 4.90 Tabel Maturity Level Domain PO5

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO5

R1 0.00 0.22 0.44 0.67 0.44 0.01 1.79

R2 0.00 0.06 0.63 0.94 0.63 0.78 3.03

R3 0.00 0.07 0.73 0.94 0.49 0.61 2.85

R4 0.00 0.06 0.63 0.94 0.63 0.78 3.03

Tabel 4.91 Tabel Maturity Level Domain PO6

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO6

R1 0.00 0.37 0.28 0.66 0.00 0.00 1.30

R2 0.00 0.67 0.50 1.20 0.00 0.00 2.37

R3 0.00 0.41 0.31 0.37 0.00 0.00 1.09

R4 0.00 0.41 0.31 0.37 0.00 0.00 1.09

Page 129: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

109

Maturity Level = 1.46

Tabel 4.92 Tabel Maturity Level Domain PO7

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO7

R1 0.00 0.59 0.00 0.35 0.00 0.00 0.94

R2 0.00 0.71 0.48 0.57 0.38 0.00 2.14

R3 0.00 0.59 0.59 0.35 0.00 0.00 1.53

R4 0.00 0.48 0.48 0.57 0.38 0.00 1.90

Maturity Level = 1.63

Tabel 4.93 Tabel Maturity Level Domain PO8

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO8

R1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

R2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

R3 0.00 0.90 0.00 0.00 0.40 0.00 1.30

R4 0.00 0.00 0.00 0.00 0.40 0.00 0.40

Maturity Level = 0.43

Tabel 4.94 Tabel Maturity Level Domain PO9

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO9

R1 0.00 0.43 0.40 0.26 0.00 0.43 1.51

R2 0.00 0.33 0.62 0.40 0.00 0.33 1.69

R3 0.00 0.33 0.62 0.40 0.00 0.33 1.69

R4 0.00 0.33 0.62 0.40 0.00 0.33 1.69

Maturity Level = 1.65

Tabel 4.95 Tabel Maturity Level Domain PO10

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

PO10

R1 0.00 0.38 0.41 0.66 0.55 0.61 2.61

R2 0.00 0.00 0.51 0.57 1.01 1.52 3.61

R3 0.00 0.00 1.45 0.82 0.00 0.00 2.27

R4 0.00 0.00 0.51 0.57 1.01 1.52 3.61

Maturity Level = 3.03

Page 130: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

110

Tabel 4.96 Tabel Maturity Level Domain AI1

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI1

R1 0.00 0.28 0.89 0.00 0.00 0.00 1.17

R2 0.00 0.31 0.75 0.00 0.00 0.00 1.06

R3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

R4 0.00 0.31 0.75 0.00 0.00 0.00 1.06

Maturity Level = 0.82

Tabel 4.97 Tabel Maturity Level Domain AI2

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI2

R1 0.00 0.59 0.59 0.35 0.00 0.00 1.53

R2 0.00 0.79 0.00 0.63 0.00 0.00 1.42

R3 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

R4 0.00 0.65 0.00 1.04 0.00 0.00 1.70

Maturity Level = 1.41

Tabel 4.98 Tabel Maturity Level Domain AI3

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI3

R1 0.00 0.50 0.50 0.00 1.00 0.00 2.00

R2 0.00 0.57 0.29 0.00 1.14 0.00 2.00

R3 0.00 0.80 0.00 0.00 0.80 0.00 1.60

R4 0.00 0.57 0.29 0.00 1.14 0.00 2.00

Maturity Level = 1.90

Tabel 4.99 Tabel Maturity Level Domain AI4

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI4

R1 0.00 0.58 0.00 0.23 0.00 0.00 0.81

R2 0.00 0.58 0.00 0.23 0.00 0.00 0.81

R3 0.00 0.58 0.00 0.23 0.00 0.00 0.81

R4 0.00 0.58 0.00 0.23 0.00 0.00 0.81

Maturity Level = 0.81

Page 131: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

111

Tabel 4.100 Tabel Maturity Level Domain AI5

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI5

R1 0.00 0.39 0.00 0.00 0.00 1.11 1.50

R2 0.00 0.39 0.00 0.00 0.00 1.11 1.50

R3 0.00 0.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.50

R4 0.00 0.39 0.00 0.00 0.00 1.11 1.50

Maturity Level = 1.25

Tabel 4.101 Tabel Maturity Level Domain AI6

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI6

R1 0.00 0.80 0.00 0.60 0.00 0.00 1.40

R2 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

R3 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

R4 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

Maturity Level = 1.10

Tabel 4.102 Tabel Maturity Level Domain AI7

Domain Responden Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Maturity

Level

AI7

R1 0.00 0.40 1.20 0.00 0.00 0.00 1.60

R2 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

R3 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

R4 0.00 1.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00

Maturity Level = 1.15

4.2.2 Menentukan Uji Hipotesis.

Sebelum menentukan uji hipotesis perlu diketahui terlebih dahulu

nilai kematangan rata-rata dari domain PO dan AI. Berikut ini adalah hasil

perhitungan dari domain PO dan AI :

Page 132: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

112

Tabel 4.103 Tabel Hasil Uji Hipotesis PO

Control Objective Pertanyaan Index Maturity Level

PO1 – Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT 28 2.63 3

PO2 – Mendefinisikan Arsitektur Informasi 31 2.67 3

PO3 – Menentukan Arah Teknologi 37 2.26 3

PO4 – Mendefinisikan Proses, Organisasi dan hubungan IT 30 2.17 3

PO5 – Mengelola Investasi IT 30 2.68 3

PO6 – Communicate Management Aims & Direction 20 1.46 2

PO7 – Mengelola SDM IT 23 1.63 2

S ;]PO8 – Mengelola Mutu 26 0.43 1

PO9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT 38 1.65 2

PO10 – Mengelola Proyek-proyek 37 3.03 3

Total Rata-Rata

300 2.06 2

Tabel 4.104 Tabel Hasil Uji Hipotesis AI

Control Objective Pertanyaan Index Maturity Level

AI1 – Identifikasi Solusi yang Otomatis 27

0.82 1

AI2 – Memperoleh dan Merawat Aplikasi Software 24 1.41 1

AI3 – Memperoleh dan Merawat Infrastruktur Teknologi 21 1.90 2

AI4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya 38

0.81 1

AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT 32 1.25 2

AI 6 – Mengelola Perubahan-perubahan 26 1.10 1

AI 7 – Memasang dan Mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan

25 1.15 1

Total Rata_Rata

193 1.21 1

Berdasarkan perhitungan rekapitulasi domain PO dan AI di atas

dapat diambil kesimpulan untuk melakukan uji hipotesis. Hipotesis awal

diduga tingkat kematangan pada PT. BPR Syariah Wakalumi berada di level

1 (Initial/Ad Hoc)pada domain PO dan AI. Dari hasil perhitungan di atas

dapat diambil kesimpulan bahwa maturity level domain PO berada di level 2

Page 133: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

113

sehingga hipotesis untuk domain PO ditolak. Sedangkan maturity level

domain AI berada di level 1 sehingga hipotesis untuk domain AI dapat

diterima.

4.2.3 Menganalisa Kesenjangan Gap

Setelah mengetahui tingkat kematangan Control Objective domain

PO dan AI pada PT. BPR Syariah Wakalumi saat ini (as-is), maka perlu

dilakukan penyesuaian dengan target kematangan Control Objective yang

diinginkan (to-be). Penentuan target kematangan yang diinginkan pada level

3 atas dasar keinginan perusahaan agar memiliki pengelolaan tata kelola

teknologi informasi yang lebih baik dari kondisi saat ini selain itu

berdasarkan standar internasional perusahaan dengan tata kelola teknologi

informasi yang baik berada pada level 3. Untuk menganalisa kesenjangan

gap pada domain PO dan AI dapat dilihat pada tabel.

Tabel 4.105 Tabel Hasil Analisa Kesenjangan GAP Domain PO

Domain Proses Current Maturity Expected Maturity

PO1 Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT 2.63 3

PO2 Mendefinisikan Arsitektur Informasi 2.67 3

PO3 Menentukan Arah Teknologi 2.26 3

PO4 Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT 2.17 3

PO5 Mengelola Investasi IT 2.68 3

PO6 Communicate management aims and direction 1.46 3

PO7 Mengelola SDM IT 1.63 3

PO8 Mengelola Mutu 0.43 3

PO9 Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT 1.65 3

PO10 Mengelola Proyek-proyek 3.03 3

Page 134: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

114

Gambar 4.2 Grafik Diagram Laba-Laba PO

Tabel 4.106 Tabel Hasil Analisa Kesenjangan GAP Domain AI

Domain Proses Current Maturity Expected Maturity

AI 1 Identifikasi Solusi yang Otomatis 0.82 3

AI 2 Memperoleh dan Merawat Aplikasi Software 1.41 3

AI 3 Memperoleh dan Merawat Infrastruktur Teknologi 1.90 3

AI 4 Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya 0.81 3

AI 5 Memperoleh Sumber Daya IT 1.25 3

AI 6 Mengelola Perubahan-perubahan 1.10 3

AI 7 Memasang dan Mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan 1.15 3

Gambar 4.3 Grafik Diagram Laba-Laba AI

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00PO1

PO2

PO3

PO4

PO5

PO6

PO7

PO8

PO9

PO10

Current Maturity

Expected Maturity

0.00

1.00

2.00

3.00AI 1

AI 2

AI 3

AI 4AI 5

AI 6

AI 7

Current Maturity

Expected Maturity

Page 135: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

115

Dengan melihat hasil dari tabel di atas dapat dilihat adanya

gap pada 11 Control Objective domain PO dan AI. 6 gap terdapat

pada domain PO dan 7 gap terdapat pada domain AI. 13 gap yang

harus disesuaikan adalah PO3, PO4, PO6, PO7, PO8, PO9, AI1, AI2,

AI3, AI4, AI5, AI6, AI7.

4.3. Fase Merencanakan Solusi.

Gap yang ditemukan pada 13 Control Objective diatas harus bisa diatasi

oleh PT. BPR Syariah Wakalumi, pada fase ini gap antara posisi as-is dan to-be

harus dianalisis dan ditranslasikan menjadi peluang perbaikan. Langkah-langkah

perbaikan gap pada domain PO dan AI sebagai berikut :

1. Mengatasi gap pada domain PO3

Tabel 4.107 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO3

Membuat perencanaan infrastruktur teknologi untuk menentukan

arah pengembangan teknologi .

Membuat dokumentasi dari perencanaan infrastruktur teknologi.

Mengadakan training formal untuk mendukung pengembangan

perencananaan infrastruktur.

2. Mengatasi gap pada domain PO4

Tabel 4.108 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO4

Organisasi IT terlibat secara aktif dan konsisten dalam proses bisnis

perusahaan.

Organisasi IT yang ada dikembangkan dan didokumentasikan

bersama strategi IT.

Page 136: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

116

3. Mengatasi gap pada domain PO6

Tabel 4.109 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO6

Mendorong diadakannya training-training yang dapat menunjang

pihak manajemen dalam mengontrol kinerja TI di perusahaan.

Memenuhi kebutuhan manajemen akan kontrol lingkungan informasi

yang efektif dan terdokumentasi dengan baik.

membuat prosedur dan standarisasi yang jelas dalam mengelola

kualitas.

Penentuan kebijakan ditentukan oleh manajemen atas dengan

mengkomunikasikannya dengan seluruh staff berdasarkan

standarisasi dan prosedur-prosedur yang ada.

4. Mengatasi gap pada domain PO7

Tabel 4.110 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO7

Perencanaan dan pengelolaan sumber daya manusia IT yang ada

terstandarisasi dan terdokumentasi dengan baik.

Mengadakan training-training formal bagi sumber daya manusia IT

agar sesuai dengan spesifikasi IT dari perusahaan.

5. Mengatasi gap pada domain PO8

Tabel 4.111 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO8

Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya manajemen standar mutu

atau Quality Management System dalam memenuhi kebutuhan bisnis

perusahaan khususnya pada bidang IT.

melakukan perencanaan, penerapan, dan pemeliharaan sistem standar

mutu atau Quality Management System dalam IT.

6. Mengatasi gap pada domain PO9

Tabel 4.112 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain PO9

Manajemen IT mempunyai nilai standar untuk mengukur resiko dan

rasio resiko.

Manajemen resiko diterapkan pada tiap-tiap proses IT, dianalisa,

didokumentasikan dan dikomunikasikan untuk mengurangi resiko-

resiko dan dampak potensialnya pada proses dan tujuan bisnis.

Training manajemen resiko diadakan untuk semua staff.

Page 137: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

117

7. Mengatasi gap pada domain AI1

Tabel 4.113 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI1

Diskusi antara manajemen dan pihak IT untuk menetapkan solusi

yang memenuhi kebutuhan bisnis IT.

Melakukan identifikasi terhadap pengembangan dan impelementasi

solusi seperti sistem, layanan dan infrastruktur agar sesuai dengan

kebutuhan bisnis perusahaan.

Melakukan pendekatan terstruktur dalam menetapkan kebutuhan dan

mengenali solusi teknologi.

8. Mengatasi gap pada domain AI2

Tabel 4.114 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI2

Kesadaran perlunya perawatan aplikasi secara terjadwal dan

terkoordinasi.

Sisi keamanan dari aplikasi lebih diperhatikan.

9. Mengatasi gap pada domain AI3

Tabel 4.115 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI3

Adanya kesadaran perlunya pendekatan secara konsisten untuk

memperoleh dan merawat infrastruktur IT.

Perawatan infrastruktur IT dilakukan secara terjadwal dan

terkoordinasi.

10. Mengatasi gap pada domain AI4

Tabel 4.116 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI4

Adanya standarisasi proses dokumentasi bagi user, manual operasi

dan bahan training.

Melakukan pendekatan seragam bagi pengembangan prosedur

operasi dan user.

Menyertakan input dari unit bisnis dalam rancangan program training

bisnis dan user.

Page 138: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

118

11. Mengatasi gap pada domain AI5

Tabel 4.117 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI5

Mengintegrasikan kebijakan dan prosedur perolehan IT dengan

proses perolehan bisnis perusahaan.

Menyusun kebijakan dan prosedur dasar bagi perolehan IT.

Membuat kebijakan formal dan standarisasi kontrak bagi perolehan

sumber daya IT.

12. Mengatasi gap pada domain AI6

Tabel 4.118 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI6

Penerapan perubahan harus disertai dengan perhitungan akibat

penerapan perubahan kepada karyawan dan fungsi kerja perusahaan.

Pihak manajemen mendokumentasikan tiap-tiap perubahan yang

terjadi pada proses bisnis dan IT.

Melakukan analisa terhadap dampak perubahan pada proses bisnis

dan IT untuk mendukung strategi bisnis dan perencanaan teknologi

baru.

13. Mengatasi gap pada domain AI7

Tabel 4.119 Tabel Solusi Kesenjangan GAP Domain AI7

Menerapkan metodologi formal terkait instalasi, migrasi dan

konversi infrastruktur IT yang baru.

Melakukan uji kelayakan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi

untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan bisnis IT dan tidak adanya

permasalahan lain yang timbul akibat penerapan sistem baru.

Page 139: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

119

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian pada bab sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

A. COBIT 4.0 dapat digunakan sebagai metode dalam melakukan

penilaian Tata Kelola TI pada aplikasi CSBO. Untuk melakukan

penilaian Tata Kelola TI COBIT 4.0 didukung oleh kuisoner sebagai

tools untuk mengetahui tingkat kematangan di tiap-tiap domain.

B. Berdasarkan hasil analisa pada bab sebelumnya dapat diambil

kesimpulan bahwa pengelolaan teknologi informasi pada aplikasi

CSBO belum sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Gap-gap yang

ada menunjukkan bahwa pengelolaan teknologi informasi di PT. BPR

Syariah Wakalumi belum sepenuhnya mendukung dan selaras dengan

strategi bisnis dari perusahaan. Pengelolaan Tata Kelola TI yang baik

akan membantu penyelarasan antara bisnis dan teknologi informasi

sebagai proses dan tujuan atas pencapaian keuntungan persaingan

melalui hubungan simbiosis antara bisnis dan teknologi informasi.

Page 140: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

120

C. Untuk mengatasi gap-gap yang ada pada masing-masing proses TI

perlu diketahui terlebih dahulu tingkat kematangan saat ini (as-is) dan

tingkat kematangan yang diinginkan (to-be). Hasil analisa dari

kondisi as-is dan to-be dapat ditranlasikan menjadi peluang perbaikan

tata kelola TI pada PT. BPR Syariah Wakalumi dengan mengacu

pada metode COBIT 4.0.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian pada bab sebelumnya, penulis dapat

memberikan saran :

1. Bagi PT. BPR Syariah Wakalumi.

A. Dari segi manajerial diharapkan penelitian ini dapat menjadi

bahan acuan dalam melakukan pengelolaan tata kelola

teknologi informasi terutama pada domain PO dan AI agar

mencapai tingkat kematangan yang diinginkan yaitu pada

level 3 (Defined Process).

B. Manajemen puncak harus berkomitmen untuk

mengembangkan strategi penggunaan teknologi informasi

agar dapat selaras dengan strategi bisnis perusahaan, ikut

aktif dalam perencanaan teknologi informasi dan bekerja

sama dengan departemen teknologi informasi dalam

memprioritaskan pembangunan aplikasi.

Page 141: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

121

C. Departemen informasi harus dapat memahami strategi, tujuan

dan sasaran bisnis perusahaan, tanggap akan kebutuhan

pengguna dan mampu meningkatkan kemampuan dalam hal

teknologi informasi.

2. Saran bagi peneliti-peneliti yang lain :

A. Diharapkan peneliti lain dapat melakukan semua tahap yang

ada pada implementasi tata kelola teknologi informasi dalam

melakukan penilaian tata kelola teknologi informasi.

B. Peneliti lain mampu melakukan penilaian tata kelola

teknologi informasi pada ke empat domain yang ada yaitu

PO (Planning and Organize), AI (Acquire and Implement),

DS (Deliver and Support), dan ME (Monitor and Evaluate).

Page 142: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

122

DAFTAR PUSTAKA

Supriyanto A. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Salemba Infotech. 2005.

William Brian K, Sawyer Stacey C. Using Information Technology : Pengenalan

Praktis Dunia Komputer dan Komunikasi. Yogyakarta : Andi Publisher. 2007.

Sarno Riyanarto, Audit Sistem dan Teknologi Informasi. Surabaya : ITS Press.

2009.

Surendro Kridanto, Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi. Bandung :

Informatika. 2009.

Gulo. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo. 2002.

Jogiyanto HM. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Andi. 2005.

Keraf G. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Pustaka Utama Grafitti. 2004.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka. 2005.

Fitroh. Penilaian Tingkat Kematangan Tata Kelola TI pada Sistem Informasi

Manajemen Akademik (SIM@K) Berdasarkan Domain PO dan AI COBIT 4.0

(Studi Kasus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009.

Saraswati S. Rancangan IT Governance Untuk Mendukung Unjuk Kerja Lembaga

Penelitian Pemerintah : Studi Kasus Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

di Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Universitas Gunadarma.

Jurnal 2007.

Page 143: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

123

Lenggana TU. Perancangan Model Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Kereta

Api Indonesia Berbasis Framework COBIT Domain PO dan AI ( Studi Kasus PT.

KAI). Institut Teknologi Bandung. Jurnal 2008.

Page 144: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

124

LAMPIRAN I

HASIL OBSERVASI

Page 145: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

125

Dari hasil observasi saya selama 2 bulan pada PT. BPRS wakalumi, didapatkan hasil sebagai

berikut :

Menurut misi ketiga yang tercantum dalam visi misi PT. BPRS Wakalumi yang berisi

memiliki sistem dan tata kerja yang unggul dengan sumber daya insani yang profesional,

kompeten, handal, dan menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah.

Menurut saya selaku peneliti, untuk memiliki sistem yang unggul perusahaan harus

melihat apakah sistem yang ada sudah mengintegrasikan proses bisnis dan proses TI

dengan baik, merencanakan, menerapkan dan menetapkan kerangka kontrol TI bagi

perusahaan. Menurut pengamatan saya (pendapat setelah melihat sistem) saya

memprediksi bahwa sistem tersebut berada pada level 1 (initial/ ad-hoc), sebelum melalui

penilaian tata kelola TI. Secara umum sistem yang unggul berada pada level 3 (defined

process).

Dari hasil observasi tersebut, maka saya melakukan penilaian pada aplikasi csbo, untuk

mengetahui level berapakah yang didapat setelah saya melakukan penilaian terhadap

aplikasi tersebut. Dengan metode Cobit 4.0 dengan menggunakan tools yaitu kuisioner.

Kuisioner tersebut diisi oleh bagian-bagian yang terkait atau yang menggunakan aplikasi

tersebut. Kuisioner diisi oleh 4 orang, ibu widi selaku teller pembiayaan, ibu ana selaku

customer service, bapak sidiq selaku staff operasional bagian IT dan bapak mukhlis

selaku bagian audit.

Setelah melalui tahap kuisioner, maka dilakukan perhitungan maturity level dari tiap-tiap

domain yang ada, kemudian menganalisa uji hipotesis dari hipotesis awal sampai pada

hipotesis sebenarnya, setelah itu didapatkan gap. Gap itulah yang akan dianalisa

kesenjangannya hingga dapat digambarkan dalam diagram grafik laba-laba.

Page 146: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

126

LAMPIRAN II

HASIL WAWANCARA

Page 147: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

127

Nama : Ibu Ana

Jabatan : Customer Service

Hasil wawancara saya dengan Ibu Ana selaku Customer Service pada PT. BPRS

Wakalumi, sebagai berikut :

1. Sebagai customer service, tentunya Ibu Ana hafal betul mengenai profil

perusahaan, tentu sebuah perusahaan memiliki visi misi dan motto sebagai

gambaran umum perusahaan. Apa saja visi, misi, serta motto yang ada pada

PT. BPRS Wakalumi, serta bagaimana sejarah terbentuknya hingga menjadi

PT. BPRS Wakalumi ?

Jawab :

Baik, saya kan menjawab terlebih dahulu bagaimana sejarah singkat

terbentuknya PT. BPRS Wakalumi.

BANK SYARIAH WAKALUMI, didirikan oleh Yayasan Wakalumi (wakaf

karyawan dan alumni muslim citibank), yang bergerak dalam bidang sosial dan

pendidikan bagi anak yatim, miskin dan dhuafa khususnya. Tujuan

didirikannya perseroan selain sebagai unit bisnis yang professional dan islami,

juga untuk menyediakan dana berkesinambungan guna mendukung kegiatan

yayasan. Perseroan resmi beroperasi secara konvensional sebagai BPR sejak 9

April 1990. Berdasarkan Akte No. 78 Notaris B.R.A.Y Mahyastoeti

Notonegoro, SH tanggal 9 Juni 1994, peseroan menyetujui masuknya Bank

Muamalat Indonesia sebagai pemegang saham dengan kepemilikan sebesar

49% dan menyetujui perubahan sistem operasional menjadi syariah. Dengan

masuk serta adanya bantuan teknis dan manajemen dari Bank Muamalat

Indonesia, Kinerja Bank Syariah Wakalumi semakin baik.

Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi system operasional, maka

sejak tahun 1995, perseroan resmi beroperasi dengan sistem syariah.

Selanjutnya mulai tahun 2003, keterkaitan antara Bank Syariah Wakalumi

dengan Bank Muamalat Indonesia. Kini Bank Syariah Wakalumi memiliki 5

kantor kas yang tebesar di wilayah Kabupaten Tangerang. Perseroan telah

mengalami beberapa kali perubahan modal dasar, berawal dari Rp. 300 juta

menjadi Rp. 1.5 Milyar, kemudian pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp. 6

Milyar. Sejak masuknya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1994,

kepemilikan perseroan terbuka bagi siapa saja yang memiliki komitmen yang

sama untuk mengembangkan ekonomi umat.

Kemudian visi, misi dan motto perusahaan adalah sebagai berikut :

Visi yang dimiliki oleh PT. BPR Syariah Wakalumi, yaitu ingin menjadi Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah terbaik dan terpercaya.

Page 148: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

128

Adapun Misi dari PT. BPRS Wakalumi sebagai berikut :

f. Memberdayakan ekonomi umat dengan fokus usaha mikro, kecil dan

menengah.

g. Memberikan layanan prima dan amanah bagi para mitra usaha.

h. Memiliki sistem dan tata kerja yang unggul dengan sumber daya insani

yang profesional, kompeten, handal dan menjunjung tinggi ukhuwah

islamiyah

i. Memberikan manfaat optimal bagi para stakeholder

j. Memberikan kontribusi nyata bagi negara dan bangsa.

Setiap lembaga perbankan tentu mempunyai motto sebagai motivasi

melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai karyawan dengan berbagai

kegiatan yang ada pada Bank tersebut. Motto dari PT. BPR Syariah Wakalumi

adalah “ Membangun Kualitas Hidup Yang Khasanah ”.

Nama : Bp. Mukhlis

Jabatan : Kabag Audit

Hasil wawancara saya dengan Bapak Mukhlis selaku Kabag Audit pada PT.

BPRS Wakalumi sebagai berikut :

2. Apakah aplikasi csbo ini sudah dilakukan penilaian tata kelola TI ?

Jawab :

Pihak kami belum melakukan penilaian tata kelola TI, yang ada hanyalah

penilaian audit external perusahaan. Terlebih kami tidak mengetahui cara

melakukan penilaian tata kelola TI tersebut.

3. Apakah menurut bapak aplikasi csbo ini sudah sesuai dengan visi, misi dan

motto yang tercantum pada profil perusahaan, terutama pada misi urutan ketiga

yaitu memiliki sistem yang unggul, apa betul aplikasi csbo ini sudah unggul ?

Jawab :

Secara sempurna memang belum, tetapi kami cukup puas dengan aplikasi csbo

ini, karena dapat mempermudah pelayanan kami terhadap nasabah.

4. Bagaimana harapan bapak untuk aplikasi csbo di masa yang akan datang ?

Jawab :

Harapan saya, semoga aplikasi csbo dapat menjadi salah satu penunjang

strategi bisnis perusahaan. jika memang ada yang lebih baik dan modern, kami

ingin mencobanya, karena demi menunjang strategi bisnis perusahaan peranan

teknologi informasi sangat dibutuhkan.

Page 149: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

129

LAMPIRAN III

HASIL PENGISIAN KUISIONER

Page 150: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

130

LAMPIRAN 3

ANALISA TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI

MATURITY MODEL

Kuesioner ini dikembangkan dari standard pengelolaan IT internasional COBIT (Control Objectives for

Information and Related Technology), dengan fokus domain pada PO (Planning and Organization) dan AI

(Acquisition and Implementation). untuk itu mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan pendapatnya akan

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner ini.

Petunjuk Pengisian

Bacalah pernyataan kriteria dari tingkat kematangan dengan seksama, lalu berikan centang ( √ ) pada pilihan

jawaban (Ya/Tidak) untuk setiap pernyataan yang diberikan.

Nma Responden : Mukhlis Fuad

Bagian : Audit

Jabatan : Kasubag Audit

PO 1 - Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT

Manajemen proses mendefinisikan rencana strategi IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari dukungan

dan perluasan strategi bisnis dan ketentuan penguasaan ketika trasparan tentang keuntungan, biaya, dan

resiko-resiko, adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Perencanaan strategi IT tidak bekerja.

Tidak ada kesadaran manajemen bahwa perencanaan strategi IT diperlukan

untuk mendukung tujuan-tujuan bisnis.

1

Initial/

Ad-hoc

Kebutuhan untuk perencanaan strategi IT dikenal oleh manajemen IT.

Perencanaan IT dilakukan seperti kebutuhan dasar sebagai jawaban atas

kebutuhan perusahaan tertentu.

Perencanaan strategi IT adakalanya didiskusikan pada pertemuan

manajemen IT.

Penjajaran kebutuhan bisnis, aplikasi, dan teknologi terjadi dengan reaktif

dibanding dengan strategi seluruh perusahaan.

Posisi resiko strategi dikenali dengan tidak formal dalam proyek ke proyek

2

Repeatable but

intuitive

Perencanaan strategi IT terbagi dengan manajemen bisnis sebagai

kebutuhan dasar.

Membaharui rencana IT terjadi sebagai jawaban atas permintaan

manajemen.

Keputusan yang strategis digerakkan dalam proyek ke proyek, tanpa

konsistensi dengan seluruh strategi perusahaan.

Resiko-resiko dan keuntungan-keuntungan user dari keputusan strategi

utama diakui dengan cara intuitif.

Page 151: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

131

3

Define process Sebuah kebijakan menjelaskan kapan dan bagaimana untuk melakukan

perencanaan strategi IT.

Perencanaan strategi IT mengikuti pendekatan yang terstruktur yang

didokumentasikan dan diketahui semua staff.

Proses perencanaan IT layak bunyi dan menjamin bahwa perencanaan

sesuai seperti yang dilakukan, namun kebijaksanaan diberikan pada

manajer individual berkenaan dengan proses implementasi dan tidak ada

prosedur untuk menguji proses.

Seluruh strategi IT meliputi penjelasan yang konsisten dari resiko-resiko

yang mana perusahaan rela ambil sebagai sebuah pembaharuan atau

penyokong.

Strategi teknis, keuangan, dan sumber daya manusia sangat mempengarui

tambahan produk dan teknologi baru.

Perencanaan strategi IT didiskusikan saat pertemuan manajemen bisnis.

4

Manage and

measureable

Perencanaan strategi IT adalah praktik standard dan eksepsi yang

diumumkan oleh manajemen.

Perencanaan strategi IT adalah fungsi manajemen yang baik dengan

tanggung jawab tingkat atasan.

Manajemen dapat mengawasi proses perencanaan strategi IT, membuat

keputusan jelas dan mengukur keefektifitasannya.

Perencanaan IT jangka pendek dan jangka panjang terjadi dan

mengalir ke bawah dalam perusahaan dengan pembaharuan yang dilakukan

seperti yang dibutuhkan.

Strategi IT dan strategi seluruh perusahaan semakin menjadi lebih serasi

dengan menunjukan proses bisnis dan kemampuan nilai tambah dan

mengungkit penggunaan aplikasi dan teknologi melalui merekayasa ulang

proses bisnis.

Ada proses yang baik untuk menentukan penggunaan sumber internal dan

eksternal yang dibutuhkan dalam operasi dan pengembangan sistem.

5

Optimised Perencanaan strategi IT terdokumentasi, proses hidup secara terus-menerus

dipertimbangkan dalam setting tujuan bisnis dan berakibat pada nilai bisnis

yang terlihat melalui investasi dalam IT.

Pertimbangan nilai tambah dan resiko terus menerus diperbaharui dalam

proses perencanaan strategi IT.

Perencanaan IT realistis dikembangkan dan tetap diperbaharui untuk

mencerminkan perubahan teknologi dan pengembangan terkait bisnis.

Benchmarking terhadap pemahaman yang baik dan norma-norma industri

dapat dipercaya terjadi dan terintegrasi dengan proses perumusan strategi.

Perencanaan yang strategis meliputi bagaimana pengembangan teknologi

baru dapat menggerakkan penciptaan kemampuan bisnis baru dan

meningkatkan keuntungan kompetitif perusahaan.

PO 2 – Mendefinisikan Arsitektur Informasi

Manajemen proses mendefinisikan arsitektur informasi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT menjadi tangkas

dalam menjawab kebutuhan, memberikan keandalan, informasi yang konsisten tanpa kelim terintegrasi

dengan aplikasi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran pentingnya arsitektur informasi bagi perusahaan.

Pengetahuan, keahlian dan tanggung jawab perlu untuk mengembangkan

arsitektur ini yang tidak ada dalam perusahaan.

Page 152: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

132

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengakui kebutuhan untuk arsitektur informasi.

Pengembangan beberapa komponen dari sebuah arsitektur informasi terjadi

pada dasar tertentu.

Definisi menujukan data dibanding informasi, dan digerakkan oleh tawaran

vendor aplikasi software.

Ada komunikasi yang jarang-jarang dan tidak konsisten dari kebutuhan bagi

arsitektur informasi.

2

Repeatable but

intuitive

Proses arsitektur informasi muncul dan mirip, meskipun informal dan

intuitif, prosedur-prosedur diikuti dengan individu-individu yang berbeda di

dalam perusahaan.

Orang-orang mendapat skill mereka dengan membangun arsitektur

informasi melalui pengalaman yang dimiliki dan aplikasi teknik-teknik

yang diulang.

Kebutuhan taktis menggerakkan pengembangan komponen arsitektur

informasi oleh individu-individu.

3

Define process Pentingnya arsitektur informasi dipahami dan diterima, dan

pertanggungjawaban bagi penyampaiannya ditetapkan dan

dikomunikasikan dengan jelas.

Prosedur, tools, dan teknik terkait meskipun tidak canggih telah

distandarisasi dan didokumentasi dan menjadi bagian aktivitas training

informal.

Kebijakan-kebijakan arsitektur informasi dasar telah dikembangkan,

meliputi beberapa kebutuhan yang strategis tetapi sesuai dengan kebijakan-

kebijakan, standar-standar, dan tools dengan tidak konsisten ditekankan.

Secara formal fungsi administrasi data yang baik adalah pada tempatnya,

setting standar seluruh perusahaan, dan mulai untuk melaporkan

penyampaian dan penggunaan arsitektur informasi.

Tools yang otomatis mulai dikerjakan, tetapi penggunaan proses dan

peraturan ditetapkan dengan tawaran vendor software database.

Aktivitas-aktivitas training formal ditetapkan, didokumentasi, dan terus

diterapkan.

4

Manage and

measureabl

Pengembangan dan pelaksanaan arsitektur informasi secara penuh didukung

dengan metode dan teknik formal.

Akuntabilitas bagi kinerja proses pengembangan arsitektur dilaksanakan dan

keberhasilan arsitektur informasi dapat diukur.

Dukungan tools yang otomatis tersebar luas, tetapi belum terintegrasi.

Matrik dasar telah dikenali dan sebuah sistem pengukuran adalah pada

tempatnya.

Proses penjelasan arsitektur informasi adalah proaktif dan terfokus pada

tujuan kebutuhan bisnis masa depan.

Organisasi administrasi data secara aktif terlibat dalam semua usaha-usaha

pengembangan aplikasi, untuk menjamin kemantapan.

Penyimpanan yang otomatis dengan penuh diterapkan.

Model data lebih komplek diterapkan untuk mengungkit isi informasi dari

database.

Sistem informasi eksekutif dan sistem pendukung keputusan mengungkit

ketersediaan informasi.

5

Optimised Arsitektur informasi secara konsisten dilaksanakan pada semua level.

Nilai arsitektur informasi pada bisnis terus-menerus ditekankan.

Personal IT mempunyai keahlian dan skill yang perlu untuk membangun

dan menjaga arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang

mencerminkan kebutuhan semua bisnis.

Informasi diberikan oleh arsitektur informasi diterapkan dengan tetap dan

luas.

Pengunaan luas dilakukan dari praktek terbaik industri dalam

pengembangan dan perawatan arsitektur informasi mencakup proses

kemajuan yang berlanjut.

Page 153: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

133

Strategi untuk mengungkit informasi melalui data pergudangan dan

teknologi data mining yang baik.

Arsitektur informasi sedang meningkat terus-menerus, dan

mempertimbangkan dengan seksama informasi non-tradisional pada proses-

proses, organisasi-organisasi, dan sistem-sistem.

PO 3 – Menentukan Arah Teknologi

Manajemen proses mendefinisikan arah teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT menjadi stabil dan

terintegrasi hemat biaya dan sistem aplikasi standard, sumber daya, dan kemampuan-kemampuan yang yang

diperlukan bisnis sekarang dan yang akan datang adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran pentingnya perencanaan infrastruktur teknologi yang

sungguh-sungguh ada.

Pengetahuan dan keahlian perlu untuk mengembangkan sebagaimana

perencanaan teknologi yang tidak ada.

Ada jarak pemahaman bahwa perencanaan bagi perubahan teknologi adalah

penting untuk menyediakan sumber daya dengan efektif.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi perencanaan infrastruktur teknologi.

Pengembangan komponen teknologi dan implementasi teknologi baru

adalah khusus dan asing.

Ada reaktif dan pendekatan terfokus secara operasional pada perencanaan

infrastruktur.

Arah teknologi digerakkan oleh perencanaan evolusi produk sering

bertentangan diantara hardware, sistem software dan vendor software

aplikasi.

Komunikasi dari dampak potensial perubahan dalam teknologi adalah tidak

konsisten.

2

Repeatable but

intuitive

Kebutuhan untuk dan pentingnya perencanaan teknologi dikomunikasikan.

Perencanaan adalah taktis dan terfokus pada solusi teknis pembangkit pada

masalah-masalah teknis, dibanding penggunaan teknologi untuk kebutuhan

bisnis.

Evaluasi perubahan teknologi ditinggalkan untuk membedakan individu-

individu yang mengikuti intuitif tetapi serupa proses.

Orang-orang mendapat skillnya dalam perencanaan teknologi melalui

pembelajaran dan aplikasi teknik-teknik yang diulang.

Teknik dan standar umum muncul untuk pengembangan komponen

infrastruktur.

3

Define process Manajemen sadar akan pentingnya perencanaan infrastruktur teknologi.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi layak bunyi dan

dilakukan bersama dengan rencana strategi IT.

Perencanaan infrastruktur teknologi yang baik, terdokumentasi, dan

berkomunikasi baik, tetapi tidak konsisten diterapkan.

Arah infrastruktur teknologi meliputi pemahaman dimana perusahaan ingin

untuk mendorong atau meninggalkan penggunaan teknologi, berdasar

resiko-resiko dan persekutuan strategi perusahaan.

Vendor utama dipilih berdasar pemahaman teknologi jangka panjang dan

rencana pengembangan produk, dengan konsisten dengan arah perusahaan.

Ada komunikasi dan training formal dari peran dan tanggung jawab.

LEVEL KRITERIA Y T

4

Manage and

measureable

Manajemen menjamin pegembangan dan perawatan perencanaan

infrastruktur teknologi.

Staff IT mempunyai keahlian dan skill penting untuk mengembangkan

perencanaan infrastruktur teknologi.

Dampak potensial perubahan dan penemuan teknologi dipertimbangkan.

Page 154: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

134

Manajemen dapat mengenali penyimpangan dari perencanaan dan antisipasi

masalah-masalah.

Tanggung jawab untuk pengembangan dan perawatan perencanaan

infrastruktur teknologi dkerjakan.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi yang canggih dan

tanggap terhadap perubahan.

Praktek internal yang baik dikenalkan dalam proses.

Strategi sumber daya manusia berjalan bersama arah teknologi untuk

memastikan bahwa staff IT dapat mengelola perubahan teknologi.

Perencanaan migrasi untuk mengenalkan teknologi baru yang baik.

Outsourcing dan kerjasama sedang diungkit untuk mengakses keahlian dan

skill penting.

Manajemen telah menganalisis penerimaan resiko terkait mendorong atau

meninggalkan penggunaan teknologi dalam mengembangkan kesempatan

bisnis baru atau efisiensi operasional.

5

Optimised Fungsi penelitian ada untuk meninjau kemunculan dan keterlibatan

teknologi dan benchmark perusahaan terhadap norma industri.

Arah perencanaan infrastruktur teknologi diarahkan oleh industri, standar

internasional, dan pengembangan, dibanding digerakkan oleh vendor

teknologi.

Dampak bisnis potensial dari perubahan teknologi ditinjau kembali pada

level manajemen senior.

Ada persetujuan eksekutif formal baru dan merubah arah teknologi.

Yang sungguh-sungguh ada mempunyai perencanaan infrastruktur teknologi

yang hebat yang mencerminkan kebutuhan bisnis, responsif dan dapat

dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan-perubahan dalam lingkungan

bisnis.

Ada proses yang dilakukan dan terus menerus pada tempatnya untuk

meningkatkan perencanaan infrastruktur teknologi.

Praktek terbaik industri secara ekstensif digunakan dalam menentukan arah

teknis.

PO 4 – Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT.

Manajemen proses mendefinisikan proses, organisasi, dan hubungan IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

menjadi kuat dalam menjawab strategi bisnis ketika menyetujui dengan ketentuan penguasaan dan

memberikan yang baik dan komponen titik kontak adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Organisasi IT tidak secara efektif terbangun untuk memfokuskan prestasi

sasaran bisnis.

1

Initial/

Ad-hoc

Fungsi dan aktivitas IT reaktif dan tidak konsisten diterapkan.

IT terlibat dalam proyek bisnis hanya dalam langkah kemudian.

Fungsi IT dipertimbangkan sebagai fungsi pendukung, tanpa perspektif

seluruh perusahaan.

Ada sebuah pemahaman jelas dari kebutuhan untuk organisasi IT; namun

demikian peran dan tanggung jawab tidak formal dan tidak dilakukan.

2

Repeatable but

intuitive

Fungsi IT dibuat untuk menjawab secara taktis, tetapi dengan tidak

konsisten, pada kebutuhan pelanggan dan hubungan vendor.

Kebutuhan untuk organisasi yang terstruktur dan manajemen vendor

dikomunikasikan, tetapi keputusan masih bergantung pada pengetahuan dan

skill utama individu.

Kemunculan teknik-teknis umum untuk mengelola organisasi IT dan

hubungan vendor.

3

Define process Peran dan tanggung jawab yang baik bagi organisasi IT dan pihak ketiga

yang ada.

Page 155: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

135

Organisasi IT dikembangkan, didokumentasi, dan dikomunikasikan dan

bersama dengan strategi IT.

Lingkungan kontrol internal baik adanya.

Ada formulasi hubungan dengan kelompok-kelompok lain, meliputi steering

committee/SC (komisi pengendali), internal audit, dan manajemen vendor.

Organisasi IT secara lengkap sempurna.

Ada definisi fungsi yang dilakukan oleh personel IT dan itu dilakukan oleh

user.

Kebutuhan staff IT penting dan keahlian yang baik dan memuaskan.

Ada definisi hubungan formal dengan user dan pihak ketiga.

Divisi peran dan tanggung jawab yang baik dan diterapkan.

4

Manage and

measureable

Organisasi IT dengan proaktif menjawab untuk merubah dan memasukkan

semua peran penting untuk mengejar kebutuhan bisnis.

Manajemen IT, kepemilikan proses, akuntabilitas, dan tanggung jawab jelas

dan berimbang.

Praktek internal yang baik telah diterapkan dalam perusahaan dari fungsi IT.

Manajemen IT sesuai keahlian dan skill untuk menetapkan, menerapkan, dan

mengawasi hubungan dan perusahaan yangdisukai.

Matrik terukur untuk mendukung sasaran-sasaran bisnis dan faktor-faktor

keberhasilan penting user dibakukan.

Inventarisasi skill tersedia untuk mendukung proyek pengembangan

profesional dan staff.

Keseimbangan antara skill dan sumber daya tersedia secara internal dan itu

diperlukan dari perusahaan luar yang baik dan dilakukan.

Struktur organisasi IT mencerminkan kebutuhan bisnis dengan memberikan

layanan bersama dengan proses bisnis yang strategis, bukannya dengan

teknologi-teknologi asing.

5

Optimised Struktur organisasi IT fleksibel dan adaptif.

Prakrek terbaik industri disebarkan.

Ada penggunaan teknologi yang luas untuk membantu dalam mengawasi

kinerja proses-proses dan organisasi IT.

Teknologi diungkit sejalan untuk mendukung kompleksitas dan distribusi

geografis organisasi.

Ada proses kemajuan berlanjut pada tempatnya.

Page 156: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

136

PO 5 - Mengelola Investasi IT

Penerapan TI di perusahaan harus disertai dengan evaluasi/penilaian pembiayaan dan keuntungan yang

menyertainya.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Tidak ada kekhawatiran terhadap kepentingan pemilihan investasi IT dan

besaran dana.

Tidak ada pelacakan atau pegawasan terhadap investasi IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Organisasi mengenali/mengakui kebutuhan pengaturan investasi IT tetapi

kebutuhan ini masih terkomunikasi secara tidak konsisten.

Alokasi tanggung jawab pemilihan investasi IT dan besaran dana

pembangunan telah dikerjakan oleh sebuah basis ad hoc.

Implementasi pemilihan IT dan pendanaan yang terisolasi muncul dengan

dokumentasi tidak resmi.

Investasi IT dihakimi pada sebuah basis ad hoc

Muncul keputusan yang relatif dan secara operasional terfokus pada

pendanaan..

2

Repeatable but

intuitive

Terdapat sebuah sedikit pengertian yang implisit terhadap kebutuhan

pemilihan investasi IT dan pendanaan.

Kebutuhan untuk yang terpilih dan pendanaannnya telah terkomunikasi.

Perbedaannya tergantung pada inisiatif perseorangan dalam organnisasi.

Terdapat sebuah teknik umum yang darurat untuk membangun komponen

IT.

Muncul keputusan reaktif dan taktik pendanaan.

3

Define process

Kebijaksanaan dan proses untuk investasi dan pendanaan terdeskripsi,

terdokumentasi dan dikomunikasikan, dan menutupi kunci bisnis dan

isu/berita teknologi.

Pendanaan IT selaras dengan strategi IT dan rencana bisnis

Proses pendanaan dan pemilihan IT terformula, didokumentasikan dan

dikomunikasikan

Training formal adalah darurat namun merupakan kebutuhan dasar tiap

inisiatif individu

Pendekatan formal dari pemilihan investasi IT dan pendanaan menjadi

faktor utama

Staf IT mempunyai pengalaman dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk

membuat pendanaan IT.

Merekomendasikan investasi IT yang sesuai.

4

Manage and

measureable

Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pemilihan investasi IT dan

pendanaan ditugaskan kepada individu tertentu.

Variasi pendanaan teridentifikasi dan resolved.

Analisa pengeluaran formal diketahui meliputi pengeluaran langsung dan

tidak langsung dari operasi yang ada termasuk investasi yang dituju, dan

juga mempertimbangkan seluruh pengeluaran daur hidup.

Digunakan proses proaktif dan standar pendanaan

Sumber daya manusia bidang IT diakui pada rencana

Page 157: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

137

Investasi

Keuntungan dan pengembalian dihitung di terms finansial dan non-finansial.

5

Optimised

Praktek terbaik industri biasanya digunakan sebagai contoh/standar dan

pendekatan identifikasi untuk meningkatkan efektifitas investasi Analisa

pembangunan teknologi digunakan di pemilihan investasi dan proses

pendanaan

Proses manajemen investasi bertambah secara terus menerus berdasar

pelajaran yang dipelajari dari analisa performa investasi yang nyata/aktual,

Keputusan-keputusan investasi menyertakan kecendurangan kenaikan harga

Alternatif-alternatif pembiayaan di evaluasi dalam konteks organisasi

Analisa biaya jangka panjang dan keuntungan dari semuanya disatukan

dengan keputusan investasi

PO 6 - Communicate Management Aims and Direction

Penerapan TI harus didukung oleh kebijakan manajemen perusahaan, dan manajemen harus berperan aktif

dalam menjadikan kebijakan terkait TI menajdi kebijakan perusahaan secara umum.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Manajemen tidak menyediakan/terdapat sebuah informasi kontrol

lingkungan yang positif

Tidak ada pengakuan akan kebutuhan ketersediaan satu set kebijaksanaan,

prosedur, standarisasi dan proses komplain.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen bereaksi terhadap persyaratan kontrol lingkungan informasi..

Kebijaksanaan, prosedur dan standarisasi dibangun dan dikomunikasikan

kepada sebuah basis Ad Hoc yang didasarkan pada isu yang berkembang.

Proses Pembangunan, Komunikasi dan Komplain dilakukan secara informal

dan tidak consistent.

2

Repeatable but

intuitive

Manajemen mempunyai pengertian implicit (tersirat) dari kebutuhan dan

persyaratan sebuah kontrol lingkungan informasi yang efektif, tetapi secara

praktikal sebagian besar dilakukan informal.

Manajemen telah mengkomunikasian kebutuhan akan kebijaksanaan

control, prosedur dan standarisasi, tetapi pembangunan diserahkan kepada

manager secara perorangan dan area bisnis.

Kualitas dikenali sebagai filosofi yang diinginkan untuk diikuti tetapi

kenyataannya diserahkan kepada manager perseorangan

Training dilakukan kepada perseorangan sebagai dasar persyaratan.

3

Define process Manajemen membangun, mendokumentasikan sebuah control informasi

yang komplit, dan juga membuat manajemen kualitas yang termasuk

didalamnya adalah kebijakan-kebijakan, prosedur dan standarisasi

Proses kebijakan yang telah ada di dalam departemen dilakukan secara

terstruktur, terawat dan diketahui seluruh staf. Prosedur dan standarisasi

yang ada dapat diterima dan meliputi beberapa isu elemen

Manajemen telah mengirimkan peringatan pesan keamanan IT yang penting.

Training resmi dapat mensupport kontrol lingkungan informasi tetapi sulit

diterima.

Selama ada pembangunan kembang api untuk menghormati kebijaksanaan

control dan standar, terdapat ketidak konsistenan pada pengawasan terhadap

kebijakan dan standarisasi ini.

LEVEL KRITERIA Y T

4

Manage and

measureable

Management menerima tanggung jawab untuk kebijakan control komunikasi

internal dan mendelegasikan tanggung jawab dan mengalokasikan sumber

daya yang cukup untuk mempertahankan lingkungan berada pada jalurnya

di perubahan secara signifikan

Control positif, lingkungan control informasi, termasuk sebuah komitmen

Page 158: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

138

untuk kualitas dan peringatan keamanan IT, telah disediakan

Satu set lengkap kebijaksaan, prosedur dan standarisasi telah disiapkan,

dirawat dan dikomunikasikan dan membutuhkan praktis internal yang baik.

5

Optimised

Lingkungan control informasi adalah sejajar dengan strategi manajemen

framework dan pandangan dan secara teratur diperhatikan, diupdate dan

berkembang secara periodik.

Ahli urusan dalam dan luar ditunjuk untuk meyakinkan bahwa praktik

industri terbaik akan segera diadopsi dengan penghormatan untuk

mengontrol arah dan teknik komunikasi. Pengawasan, control diri dan

pengecekan compliance dilakukan secara teratur oleh organisasi.

Teknologi digunakan untuk mempertahankan kebijaksanaan dan dasar

pengetahuan kewaspadaan dan untuk mengoptimalkan komunikasi

menggunakan automation kantor dan alat dasar computer training.

PO 7 – Mengelola SDM IT

Manajemen proses mengelola sumber daya manusia IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT yang kompeten

dan memotivasi orang untuk membuat dan menyampaikan layanan IT adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Tidak ada kesadaran bahwa pentingnya persekutuan manajemen sumber

daya manusia IT dengan proses perencanaan teknologi bagi perusahaan.

Tidak ada orang atau kelompok secara formal bertanggung jawab bagi

manajemen sumber daya manusia IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi manajemen sumber daya manusia IT.

Proses manajemen sumber daya manusia IT reaktif dan informal.

Proses manajemen sumber daya manusia IT secara operasional terfokus

menggunakan dan mengelola personel IT.

Kesadaran berkembang mengenai dampak bahwa perubahan teknologi dan

bisnis cepat dan solusi komplek terus meningkat berakibat pada kebutuhan

skill baru dan tingkat kompetensi.

2

Repeatable but

intuitive

Ada pendekatan taktis untuk menggunakan dan mengelola sumber daya

manusia IT digerakkan oleh kebutuhan proyek tertentu, bukannya oleh

keseimbangan pemahaman dari ketersediaan internal dan eksternal staff

yang terampil.

Training informal terjadi untuk personel baru, yang lalu menerima training

pada dasar yang dibutuhkan.

3

Define process

Ada proses dokumentasi dan baik untuk mengelola sumber daya manusia

IT.

Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT ada.

Ada pendekatan strategis untuk menggunakan dan mengelola personel IT.

Perencanaan training formal dirancang untuk mencapai kebutuhan sumber

daya manusia IT.

Program pemutaran, dirancang untuk memperluas kemampuan manajemen

bisnis yang mantap.

4

Manage and

Tanggung jawab pengembangan dan pemeliharaan perencanaan manajemen

sumber daya manusia IT telah ditugaskan pada individu dan kelompok

Page 159: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

139

measureable tertentu dengan dibutuhkan keahlian dan skill yang penting untuk

mengembangkan dan memelihara perencanaan.

Proses perkembangan dan pengelolaan perencanaan manajemen sumber

daya manusia IT responsif pada perubahan.

Perusahaan telah menstandarisasi ukuran yang membolehkan untuk

mengenali penyimpangan dari perencanaan manajemen sumber daya

manusia IT, dengan penekanan tertentu dan pengelolaan perkembangan

personel IT dan mutasi.

Tinjauan kompensasi dan kinerja dibangun dan dibandingkan pada praktek

terbaik industri dan perusahaan IT lainnya.

Manajemen sumber daya manusia IT proaktif mempertimbangkan arah

karir.

5

Optimised

Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT diperbarui terus-menerus

untuk mencapai perubahan kebutuhan bisnis.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan perencanaan

teknologi, menjamin pengembangan optimal, dan penggunaan ketersediaan

skill IT.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan dan responsif pada

kesatuan arah yang strategis.

Komponen perencanaan manajemen sumber daya manusia IT konsisten

dengan praktek terbaik industri, seperti kompensasi, penilaian prestasi,

partisipasi dalam forum industri, trasfer pengetahuan, training dan

pengawasan.

Program-program training dikembangkan untuk semua standar teknologi

baru dan produk lebih dulu pada penyebarannya di perusahaan.

PO 8 – Mengelola Mutu

Manajemen proses mengelola mutu yang memenuhi kebutuhan bisnis untuk IT dengan kemajuan berlanjut

dan terukur dari mutu layanan IT yang diberikan adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Peruasahaan kekurangan proses perencanaan QMS dan metodologi daur

hidup pengembangan sistem (SDLC).

Manajemen senior dan staff IT tidak mengenali bahwa mutu program perlu.

Proyek dan operasi tidak pernah ditinjau mutunya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran manajemen kebutuhan untuk QMS.

QMS digerakkan oleh individu-individu dimana itu terjadi.

Manajemen membuat keputusan informal pada mutu.

2

Repeatable but

intuitive

Program yang sedang dibangun untuk menetapkan dan mengawasi aktivitas

QMS dalam IT.

Aktivitas-aktivitas QMS yang tidak terjadi terfokus pada proyek IT dan

inisiatif berorientasi proses, tidak pada proses seluruh perusahaan.

3 Proses QMS yang baik telah dikomunikasikan oleh manajemen dan

mencakup manajemen IT dan end-user.

Page 160: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

140

Define process Program training dan pendidikan muncul untuk mengajar semua level

perusahaan tentang mutu.

Harapan mutu dasar menjadi jelas dan terbagi diantara proyek-proyek dan

dalam perusahaan IT.

Praktek dan tools sederhana bagi menajemen mutu muncul.

4

Manage and

measureable

QMS ditujukan pada semua proses, meliputi proses-proses dengan

kepercayaan pada pihak ketiga.

Knowledge base berstandard sedang dibangun untuk matrik mutu.

Metode analisis biaya/keuntungan digunakan untuk membenarkan inisiatif

QMS.

Benchmarking terhadap industri dan pesaing muncul.

Program training dan pendidikan telah didirikan untuk mengajar semua level

perusahaan tentang mutu.

Praktek dan tools sedang distandarisasi dan analisis sebab utama secara

periodik dilakukan.

Survey kepuasan mutu secara konsisten dilakukan.

Program berstandar untuk mengukur mutu adalah pada tempatnya dan

terstruktur dengan baik.

Manajemen IT sedang membangun knowledge base untuk matrik mutu.

5

Optimised

QMS terintegrasi dan dilakukan pada semua altivitas-aktivitas IT.

Proses-proses QMS fleksible dan dapat menyesuaikan diri pada perubahan-

perubahan lingkungan IT.

Knowledge base untuk matrik mutu ditingkatkan dengan praktek terbaik

eksternal.

Benchmarking terhadap standar eksternal secara rutin dilakukan.

Survey kepuasan mutu adalah proses terus-menerus dan mendorong analisis

sebab utama dan tindakan perbaikan.

PO 9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT

Manajemen proses dari menilai dan mengelola resiko-resiko IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari

analisis dan komunikasi resiko-resiko IT dan dampak potensialnya pada proses dan tujuan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Penilaian resiko untuk proses dan keputusan bisnis tidak terjadi.

Perusahaan tidak mempertimbangkan dampak bisnis terkait dengan celah

keamanan dan ketidakpastian pengembangan proyek.

Manajemen resiko tidak dikenali terkait dengan perolehan solusi IT dan

penyampaian layanan IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Resiko-resiko IT dipertimbangkan dalam cara khusus.

Penilaian informal resiko proyek terjadi ditentukan oleh setiap proyek.

Penilaian resiko kadang-kadang dikenali dalam perencanaan proyek tetapi

jarang ditugaskan pada manajer tertentu.

Resiko-resiko terkait IT tertentu seperti keamanan, ketersediaan, dan

integritas adakalanya dipertimbangkan dalam proyek-proyek.

Operasi hari ke hari mempengarui resiko-resiko terkait IT jarang dibicarakan

pada pertemuan manajemen.

Page 161: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

141

Dimana resiko-resiko telah dipertimbangkan, kelonggaran tidak konsekuen.

Muncul pemahaman bahwa resiko-resiko IT penting dan perlu

dipertimbangkan.

2

Repeatable but

intuitive

Pendekatan penilaian resiko berkembang dan belum matang ada dan

diterapkan pada kebijakan manajer proyek.

Manajemen resiko selalu pada level tinggi dan diterapkan hanya pada

proyek utama atau sebagai jawaban atas masalah-masalah.

Proses kelonggaran resiko mulai diterapkan dimana resiko dikenali.

3

Define process

Kebijakan manajemen resiko seluruh perusahaan menetapkan kapan dan

bagaimana untuk melakukan penilaian resiko.

Manajemen resiko mengikuti proses yang baik yang terdokumentasi.

Training manajemen resiko tersedia untuk semua staff.

Keputusan-keputusan untuk mengikuti proses manajemen resiko dan untuk

menerima training tertinggal pada keleluasaan individu.

Metodologi untuk penilaian resiko menyakinkan dan bersuara dan

memastikan bahwa resiko utama pada bisnis dikenali.

Sebuah proses untuk mengurangi resiko-resiko utama selalu diadakan sekali

saat resiko dikenali.

Deskripsi-deskripsi pekerjaan mempertimbangkan

tanggung jawab manajemen resiko.

4

Manage and

measureable

Manajemen dan penilaian resiko adalah prosedur standard.

Pengecualian pada proses manajemen resiko dilaporkan pada manajemen IT.

Manajemen resiko IT adalah tanggung jawab manajemen senior.

Resiko dinilai dan dikurangi pada level proyek individu dan juga secara

teratur terkait seluruh operasi IT.

Manajemen disarankan pada perubahan dalam bisnis dan lingkungan IT

yang dengan mantap mempengarui skenario resiko terkait IT.

Manajemen dapat mengawasi posisi resiko dan membuat keputusan terang

mengenai pembukaan, dan rela untuk menerima.

Semua resiko dikenali pemilik yang diangkat dan manajemen senior dan

manajemen IT telah menentukan tingkat resiko yang perusahaan akan

hadapi.

Manajemen IT telah mengembangkan ukuran-ukuran standard untuk menilai

resiko dan melukiskan rasio resiko/keuntungan.

Manajemen mengatur untuk proyek manajemen resiko operasional untuk

menaksir kembali resiko-resiko secara reguler.

Database manajemen resiko dibangun dan bagian dari proses manajemen

resiko mulai diotomatiskan.

Manajemen IT mempertimbangkan strategi-strategi kelonggaran resiko.

5

Optimised

Manajemen resiko telah mengembangkan pada langkah dimana terstruktur,

proses seluruh perusahaan dilakukan dan dikelola baik.

Praktek-praktek yang baik diterapkan seluruh perusahaan.

Penangkapan, analisis, dan pelaporan data manajemen resiko sangat

otomatis.

Petunjuk ditarik dari pimpinan-pimpinan dalam bidang itu dan perusahaan

Page 162: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

142

IT mengambil bagian dalam kelompok sejawat untuk bertukar pengalaman.

Manajemen resiko adalah sungguh terintegrasi dalam semua bisnis dan

operasi IT diterima dengan baik, secara ekstensif mencakup user dari

layanan IT.

Manajemen akan menemukan dan bertindak ketika operasional IT utama

dan keputusan investasi dibuat tanpa pertimbangan perencanaan manajemen

resiko.

Manajemen terus-menerus menaksir strategi-strategi kelonggaran resiko.

PO 10 – Mengelola Proyek-proyek

Manajemen proses mengelola proyek-proyek yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari penyampaian hasil

proyek di dalam kerangka waktu yang disetujui, biaya, dan mutu adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Teknik-teknik manajemen proyek tidak digunakan dan perusahaan tidak

mempertimbangkan dampak bisnis terkait salah urus proyek dan kegagalan

pengembangan proyek.

1

Initial/

Ad-hoc

Penggunaan teknik dan pendekatan manajemen proyek di dalam IT

meninggalkan keputusan pada individu manajer IT.

Ada jarak komitmen manajemen pada kepemilikan proyek dan manajemen

proyek.

Keputusan penting pada manajemen proyek dibuat tanpa manajemen user

atau input pelanggan.

Sedikit atau tidak ada pelanggan dan keterlibatan user dalam

menggambarkan proyek-proyek IT.

Tidak ada kejelasan perusahaan di dalam IT untuk manajemen proyek.

Peran dan tanggung jawab untuk manajemen proyek tidak jelas.

Proyek-proyek, rencana-rencana, dan kejadian penting kurang jelas.

Waktu dan biaya pegawai proyek tidak sejalan dan dibanding angaran-

angaran.

2

Repeatable but

intuitive

Manajemen senior telah memperoleh dan berkomunikasi kesadaran

kebutuhan untuk manajemen proyek IT.

Perusahaan adalah dalam proses pengembangan dan pemanfaatan beberapa

teknik dan metode dari proyek ke proyek.

Proyek IT secara informal menentukan bisnis dan sasaran teknis.

Dibatasi keterlibatan pemegang saham dalam manajemen proyek IT.

Petunjuk awal telah dikembangkan untuk beberapa aspek dari manajemen

proyek.

Aplikasi petunjuk manajemen proyek diserahkan pada kebijaksanaan

manajer proyek individu.

3

Define process

Metodologi dan proses manajemen proyek IT telah dibangun dan

dikomunikasikan.

Proyek-proyek IT ditentukan dengan bisnis sesuai dan sasaran teknis.

Manajemen bisnis dan senior IT mulai terikat dan terlibat dalam manajemen

proyek-proyek IT.

Kantor manajemen proyek dibangun di dalam IT, dengan peran dan

Page 163: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

143

tanggung jawab awal tertentu.

Proyek-proyek IT diawasi dengan baik dan memperbarui kejadian penting,

rencana, biaya, dan ukuran kinerja.

Training manajemen proyek adalah hasil utama dari inisiatif staff individu.

Prosedur jaminan mutu dan aktivitas penerapan pusat sistem telah

ditentukan tetapi tidak luas diterapkan oleh manajer-manajer IT.

Proyek mulai dikelola seperti portofolio.

LEVEL KRITERIA Y T

4

Manage and

measureable

Manajemen memerlukan matrik proyek standard dan formal dan pelajaran

yang ditinjau mengikuti penyelesaian proyek.

Manajemen proyek diukur dan dievaluasi seluruh perusahaan tidak hanya di

dalam IT.

Kemajuan pada proses manajemen proyek dirumuskan dan dikomunikasikan

dengan anggota tim proyek mengarah ke kemajuan.

Manajemen IT telah diterapkan struktur organisasi proyek dengan peran dan

tanggung jawab terdokumentasi dan kriteria kinerja staff.

Kriteria untuk menilai keberhasilan pada setiap kejadian penting ditetapkan.

Nilai dan resiko diukur dan dikelola lebih dulu, selama dan setelah

penyelesaian proyek.

Proyek-proyek terus meningkat menujukan sasaran perusahaan dari pada

hanya satu IT tertentu.

Dukungan proyek kuat dan aktif dari sponsor manajemen senior maupun

pemegang saham.

Training manajemen proyek yang relevan direncanakan untuk staff dalam

kantor manajemen proyek dan seluruh pihak IT.

5

Optimised

Metodologi program dan proyek daur hidup penuh terbukti diterapkan,

dilakukan, diintegrasikan dalam budaya seluruh perusahaan.

Sebuah inisiatif terus-menerus untuk mengenali dan melembagakan praktek

manajemen proyek terbaik telah diterapkan.

Strategi IT untuk pengembangan sumber daya dan proyek operasional

ditetapkan dan diterapkan.

Kantor manajemen proyek terintegrasi bertanggung jawab untuk proyek-

proyek dan program-program dari permulaan ke penerapan selanjutnya.

Perencanaan seluruh perusahaan dari program-program dan proyek-proyek

memastikan bahwa user dan sumber daya IT dimanfaatkan terbaik untuk

mendukung inisiatif-inisiatif yang strategis

AI 1 – Identifikasi Solusi Yang Otomatis

Manajemen proses identifikasi solusi yang otomatis yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dalam mewujudkan

fungsional bisnis dan kebutuhan kontrol dalam rancangan yang efektif dan efisien dari solusi yang otomatis

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Perusahaan tidak memerlukan identifikasi fungsional dan persyaratan

operasional untuk pengembangan, implementasi atau modifikasi solusi,

seperti sistem, layanan, infrastruktur, software, dan data.

Page 164: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

144

Perusahaan tidak menjaga kesadaran ketersediaan solusi teknologi secara

potensial sesuai pada bisnisnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan menetapkan kebutuhan dan mengenali solusi

teknologi.

Kelompok individu mendiskusikan kebutuhan secara tidak normal dan

kebutuhan kadang-kadang didokumentasikan.

Solusi dikenali oleh individu-individu berdasar kesadaran pasar terbatas

atau sebagai jawaban atas tawaran vendor.

Ada sedikit penelitian terstruktur atau analisis ketersediaan teknologi.

2

Repeatable but

intuitive

Beberapa pendekatan intuitif mengenali keberadaan solusi IT dan

bermacam-macam bisnis.

Solusi dikenali secara informal berdasar pengalaman dan pengetahuan

internal pihak IT.

Kesuksesan setiap proyek bergantung keahlian dari beberapa individu

utama.

Mutu dokumentasi dan pembuat keputusan dengan sangat berbeda.

Pendekatan tidak terstruktur digunakan untuk menetapkan kebutuhan dan

mengenali solusi teknologi.

3

Define process

Pendekatan terstruktur dan jelas dalam menentukan solusi IT yang ada.

Pendekatan pada ketetapan solusi IT mensyaratkan pertimbangan

alternatif pendidikan terhadap bisnis atau kebutuhan user, kesempatan

teknologi, kelayakan ekonomi, penaksiran resiko, dan faktor lain.

Proses untuk menentukan solusi IT diterapkan bagi beberapa proyek

berdasar faktor-faktor seperti keputusan yang dibuat oleh keterlibatan staff

individu, sejumlah keterikatan waktu manajemen, dan ukuran dan prioritas

keaslian kebutuhan bisnis.

Pendekatan terstruktur digunakan untuk menentukan kebutuhan-

kebutuhan dan identifikasi solusi IT.

4

Manage and

measureable

Metodologi kuat untuk identifikasi dan penilaian solusi IT yang ada dan

digunakan sebagaian besar proyek.

Dokumentasi proyek dalam mutu baik dan setiap langkah layak disetujui.

Kebutuhan-kebutuhan diartikulasikan dan sesuai dengan struktur yang

sudah dikenal.

Alternatif-alternatif solusi dipertimbangkan, meliputi analisis biaya dan

keuntungan.

Metodologi jelas, tegas, umumnya dipahami, dan terukur.

Ada interface jelas antara manajemen IT dengan bisnis dalam identifikasi

dan penilaian solusi IT.

LEVEL KRITERIA Y T

5

Optimised

Metodologi yang mantap untuk identifikasi dan penilaian solusi IT

dilakukan untuk kemajuan seterusnya.

Metodologi implementasi dan perolehan fleksibel untuk proyek skala

besar dan kecil.

Metodologi didukung oleh database knowledge internal dan eksternal

berisi bahan solusi teknologi.

Metodologi itu sendiri menghasilkan dokumentasi dalam struktur yang

sudah dikenal yang membuat produksi dan perawatan efisien.

Page 165: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

145

Kesempatan baru sering diidentifikasi untuk memanfaatkan teknologi

untuk memperoleh keuntungan kompetitif, rekayasa ulang proses bisnis

pengaruh dan memperbaiki seluruh efisiensi.

Manajemen akan menemukan dan bertindak jika solusi IT disetujui tanpa

pertimbangan alternatif teknologi atau kebutuhan fungsional bisnis.

AI 2 –Memperoleh dan Merawat Aplikasi Software

Manajemen proses memperoleh dan merawat aplikasi software yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan

membuat aplikasi tersedia dengan kebutuhan bisnis, dan dengan pada waktunya dan biaya yang pantas adalah

:

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Tidak ada proses untuk merancang dan menetapkan aplikasi.

Aplikasi diperoleh berdasarkan tawaran gerakan vendor, pengakuan

brand atau keakraban staff dengan produk-produk tertentu, dengan

sedikit atau tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa proses untuk perolehan dan perawatan aplikasi

diperlukan.

Pendekatan untuk memperoleh dan merawat aplikasi software berbeda-

beda dari proyek ke proyek.

Keragaman solusi individual untuk kebutuhan bisnis tertentu mungkin

diperlukan dengan bebas, sebagai hasil efisiensi dengan perawatan dan

dukungan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaan dalam

rancangan atau pemerolehan aplikasi software.

2

Repeatable but

intuitive

Ada perbedaan tetapi sama proses pada perolehan dan perawatan

aplikasi berdasar keahlian di dalam fihak IT.

Rasio keberhasilan dengan aplikasi bergantung besar pada skill dan

pengalaman yang dipunyai di dalam IT.

Perawatan selalu problematik dan menderita ketika knowledge internal

telah hilang dari perusahaan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaan dalam

rancangan atau perolehan aplikasi software.

3

Define process

Proses pemahaman umumnya baik dan jelas ada dalam perolehan dan

perawatan aplikasi software.

Proses ini bersama dengan IT dan strategi bisnis.

Usaha dibuat untuk menerapkan proses terdokumentasi secara konsisten

di seluruh aplikasi dan proyek berbeda.

Metodologi-metodologi umumnya tidak fleksibel dan sulit diterapkan

dalam semua keadaan, jadi langkah yang mungkin adalah dengan

melewatinya.

Aktivitas perawatan direncanakan, dijadwal dan dikoordinasikan.

4

Manage and

measureable

Ada metodologi dipahami dengan baik dan formal yang mencakup

rancangan dan proses spesifikasi, kriteria untuk memperolehnya, proses

untuk testing dan kebutuhan untuk dokumentasi.

Mekanisme persetujuan disetujui dan terdokumentasi ada untuk

memastikan bahwa semua langkah diikuti dan pengecualian sah.

Page 166: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

146

Prosedur dan praktek telah berkembang cocok untuk perusahaan,

digunakan oleh semua staff dan dapat diterapkan pada sebagaian besar

kebutuhan aplikasi.

5

Optimised

Pratek perolehan dan perawatan software aplikasi bersama dengan

proses-proses yang baik.

Pendekatan berdasar komponen yang sudah dikenal, sesuai aplikasi

berstandar pada kebutuhan bisnis.

Pendekatan adalah seluruh perusahaan.

Metodologi perawatan dan perolehan maju dengan baik dan

memungkinkan penyebaran cepat,

mengijinkan kemampuan aksi dan fleksibilitas dalam menjawab

perubahan kebutuhan bisnis.

Metodologi implementasi dan perolehan aplikasi software telah

diarahkan pada kemajuan berkelanjutan dan didukung oleh database

knowledge internal dan eksternal yang berisi referensi bahan dan

praktek terbaik.

Metodologi itu membuat dokumentasi dalam struktur yang sudah

dikenal yang membuat produksi dan perawatan efisien.

AI 3 – Memperoleh dan Merawat Infrastruktur Teknologi

Manajemen proses memperoleh dan merawat infrastruktur teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

dalam memperoleh dan merawat infrsatruktur IT yang terintegrasi dan berstandard adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Mengelola infrastruktur teknologi tidak dikenal sebagai topik penting

untuk dikejar.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada perubahan yang dibuat pada infrastruktur bagi setiap aplikasi baru,

tanpa ada semua perencanaan.

Meskipun ada kesadaran bahwa infrastruktur IT penting, tidak ada

pendekatan yang konsisten.

Aktivitas perawatan memberi aksi pada kebutuhan jangka pendek.

Lingkungan produksi adalah lingkungan uji.

2

Repeatable but

intuitive

Ada konsistensi antara pendekatan taktis ketika memperoleh dan merawat

infrastruktur IT.

Perolehan dan perawatan infrastruktur IT tidak berdasar pada strategi

yang baik dan tidak mempertimbangkan kebutuhan aplikasi bisnis yang

harus didukung.

Ada pemahaman bahwa infrastruktur IT penting, didukung oleh beberapa

pratek formal.

Perawatan dijadwal tetapi tidak terjadwal dan terkoordinasi secara penuh,

misal beberapa lingkungan, lingkungan uji terpisah ada.

3 Proses pemahaman baik dan jelas ada untuk memperoleh dan merawat

infrastruktur IT.

Kebutuhan dukungan proses dari aplikasi bisnis penting dan bersama

Page 167: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

147

Define process dengan IT dan strategi bisnis tetapi tidak konsisten diterapkan.

Perawatan direncanakan terjadwal dan terkoordinasi.

Ada lingkungan terpisah untuk uji dan produksi.

4

Manage and

measureable

Proses perolehan dan perawatan bagi infrastruktur teknologi telah

berkembang pada point dimana bekerja dengan baik pada semua situasi,

diperbolehkan secara konsisten dan terfokus pada reusabiliti.

Infrastruktur IT cukup mendukung aplikasi bisnis.

Proses proaktif dan terorganisir dengan baik.

Biaya dan waktu untuk mencapai tingkat skalabilitas, fleksibiliti, dan

integrasi yang diharapkan secara parsial optimal.

5

Optimised

Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi proaktif dan

bersama dengan aplikasi bisnis penting dan arsitektur teknologi.

Praktek yang baik mengenai solusi teknologi dibolehkan dan perusahaan

sadar pengembangan platform terbaru dan manajemen tools. Biaya

dikurangi dengan rasionalisasi dan standarisasi komponen infrastruktur

dan dengan menggunakan automasi.

Kesadaran teknis tingkat tinggi dapat mengenali cara optimal untuk

meningkatkan kinerja secara proaktif, meliputi pertimbangan pilihan

outsourcing.

Infrastruktur IT dilihat seperti pemungkin utama untuk mengungkit

penggunaan IT.

AI 4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya

Manajemen proses memungkinkan operasi dan penggunaannya yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dalam

memastikan pemenuhan dari end-user dengan tawaran layanan dan level layanan, integrasi aplikasi dan solusi

teknologi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Ada proses pada tempatnya dengan mempertimbangkan produksi dari

dokumentasi user, manual operasi dan bahan training.

Hanya bahan yang telah ada yang disuplai dengan produk terbeli.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa dokumentasi proses diperlukan.

Dokumentasi adakalanya diproduksi dan didistribusi pada kelompok

tertentu.

Banyak dokumentasi dan prosedur yang ketinggalan.

Bahan training cenderung satu skema dengan variabel mutu.

Tidak ada integrasi virtual dari prosedur dari seluruh sistem dan unit bisnis

yang berbeda

Tidak ada input dari unit bisnis dalam rancangan program-program training.

2

Repeatable but

intuitive

Pendekatan yang sama digunakan untuk menghasilkan prosedur dan

dokumentasi, tetapi tidak berdasar pada pendekatan terstruktur atau

framework.

Tidak ada pendekatan seragam untuk pengembangan prosedur operasi dan

user.

Bahan training dihasilkan oleh individual dan kelompok proyek, dan mutu

Page 168: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

148

bergantung keterlibatan individu.

Prosedur dan mutu dari dukungan user beragam dari buruk ke baik, dengan

sangat kecil konsisten dan integrasi seluruh perusahaan.

Program training bagi bisnis dan user diberikan atau dimudahkan, tetapi

tidak ada perencanaan untuk melicinkan dan menyampaikan training.

3

Define process

Ada kerangka pemahaman yang diterima dan jelas bagi dukumentasi user,

manual operasi, dan bahan training.

Prosedur-prosedur disimpan dan dirawat dalam perpustakaan formal dan

dapat diakses oleh setiap orang yang perlu tahu.

Koreksi pada dokumentasi dan prosedur-prosedurnya dibuat dengan

landasan reaktif.

Prosedur-prosedur tersedia offline dan dapat diakses dan dirawat dalam

keadaan bahaya.

Ada proses yang menetapkan prosedur terbaru dan bahan training menjadi

jelas sampai saat perubahan proyek.

Meskipun keberadaan pendekatan yang jelas, isi yang sebenarnya beragam,

karena tidak ada kontrol untuk melakukan sesuai dengan standard.

User secara tidak formal terlibat dalam proses

Tools yang otomatis secara terus-menerus digunakan dalam angkatan dan

distribusi prosedur-prosedur.

Training bisnis dan user terencanakan dan terjadwal.

LEVEL KRITERIA Y T

4

Manage and

measureable

Ada kerangka yang baik untuk prosedur perawatan dan bahan training yang

mempunyai dukungan manajemen IT.

Pendekatan yang dibuat untuk prosedur perawatan dan manual training.

Melingkupi semua sistem dan unit bisnis, sehingga proses-proses dapat

ditinjau dari perspektif bisnis.

Prosedur-prosedur dan bahan training terintegrasi mencakup saling

ketergantungan dan menghubungkan.

Kontrol ada untuk memastikan bahwa standard terlekat dan prosedur-

prosedur dikembangkan dan dirawat bagi semua proses.

Feedback user dan bisnis pada dokumentasi dan training dikumpulkan dan

dinilai sebagai bagian dari proses kemajuan berlanjutan.

Dokumentasi dan bahan training biasa dapat diprediksi, tingkat yang baik

realibilitas dan ketersediaan.

Proses yang muncul untuk menggunakan dokumentasi dan manajemen

prosedur yang otomatis diterapkan.

Pengembangan prosedur yang otomatis terus-menerus terintegrasi dengan

pengembangan sistem aplikasi, memudahkan konsistensi, dan akses user.

Training bisnis dan user responsif pada kebutuhan bisnis.

Manajemen IT sedang mengembangkan matrik bagi pengembangan dan

penyampaian dari dokumantasi, bahan training, dan program training.

5

Optimised

Proses untuk dokumentasi operasional dan user ditingkatkan melalui adopsi

metode dan tools baru.

Bahan prosedur dan bahan training dilakukan seperti mengembangkan

Page 169: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

149

knowledge base secara konstan yang dirawat secara elektronik

menggunakan manajemen knowledge terbaru, alir kerja, dan distribusi

teknologi, membuat dapat diakses dan mudah untuk dirawat.

Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi proaktif dan

bersekutu degan aplikasi bisnis penting dan arsitektur teknologi.

Bahan training dan dokumentasi diperbarui untuk mencerminkan

organisasional, operasional, dan perubahan software.

Pengembangan dokumentasi dan bahan training dan penyampaian program

training secara penuh terintegrasi dengan bisnis dan dengan definisi proses

bisnis, jadi mendukung kebutuhan seluruh perusahaan, dari pada hanya

prosedur-prosedur berorientasi IT.

AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT

Manajemen proses memperoleh sumber daya IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan meningkatkan

hemat biaya IT dan kontribusinya pada keuntungan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses perolehan sumber daya IT yang baik pada tempatnya.

Perusahaan tidak mengenali kebutuhan bagi kebijakan dan prosedur

perolehan yang jelas untuk memastikan bahwa semua sumber daya IT

tersedia tepat waktu dan efisiensi biaya.

1

Initial/

Ad-hoc

Perusahaan telah mengenali kebutuhan kebijakan dan prosedur

terdokumentasi yang menghubungkan perolehan IT pada proses perolehan

seluruh perusahaan bisnis.

Kontrak untuk perolehan sumber daya IT dikembangkan dan dikelola

dengan manajer proyek dan individu lainya dengan melatih keputusan

profesional mereka bukannya sebagai hasil dari prosedur dan kebijakan

formal.

Ada hubungan khusus antara perolehan perusahaan dan proses manajemen

kontrak dan IT.

Kontrak bagi perolehan dikelola pada akhir proyek bukannya terus-menerus

2

Repeatable but

intuitive

Ada kesadaran perusahaan atas kebutuhan prosedur dan kebijakan dasar

bagi perolehan IT.

Prosedur dan kebijakan terintegrasi dengan proses perolehan organisasi

bisnis.

Proses perolehan dimanfaatkan untuk proyek sangat besar.

Tanggung jawab dan akuntabilitas bagi perolehan IT dan manajemen

kontrak ditentukan oleh pengalaman Manajer kontrak individual.

Pentingnya manajemen supplier dan hubungan manajemen dikenal tetapi

ditujukan berdasar inisiatif individu.

Proses kontrak sangat dimanfaatkan oleh proyek sangat besar.

3

Define process Manajemen telah mengadakan kebijakan dan prosedur bagi perolehan IT.

Kebijakan dan prosedur diarahkan oleh proses perolehan perusahaan bisnis.

Perolehan IT terintegrasi dengan sistem perolehan bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT yang ada.

Supplier sumber daya IT terintegrasi dalam mekanisme manajemen proyek

perusahaan dari

perspektif manajemen kontrak.

Manajemen IT mengkomunikasi kebutuhan bagi perolehan yang layak dan

manajemen proyek seluruh fungsi IT.

4

Manage and

measureable

Perolehan IT terintegrasi secara penuh dengan sistem perolehan seluruh

bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT digunakan untuk semua

perolehan.

Page 170: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

150

Ukuran kontrak dan manajemen perolehan diambil berkait dengan kasus

bisnis bagi perolehan IT.

Laporan bahwa dukungan sasaran bisnis tersedia.

Manajemen selalu sadar pengecualian pada kebijakan dan prosedur bagi

perolehan IT.

Manajemen yang strategis dari hubungan berkembang.

Manajemen IT melakukan penggunaan perolehan dan proses manajemen

kontrak untuk semua perolehan dengan meninjau ukuran kinerja.

5

Optimised

Manajemen telah melakukan dan menghasilkan seluruh proses bagi

perolehan IT.

Manajemen melakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur bagi

perolehan IT.

Ukuran pada manajemen perolehan dan kontrak dilakukan berkait dengan

kasus bisnis untuk perolehan IT.

Hubungan baik terbangun dari waktu ke waktu dengan banyak supplier dan

partner dan mutu hubungan terukur dan terawasi.

Hubungan dikelola dengan strategis.

Prosedur, kebijakan, standard IT untuk perolehan sumber daya IT dikelola

dengan strategis dan bereaksi terhadap ukuran proses.

Manajemen IT mengkomunikasikan pentingnya strategi perolehan yang

layak dan manajemen kontrak seluruh fungsi IT.

AI 6 – Mengelola Perubahan-perubahan

Manajemen proses mengelola perubahan-perubahan yang memenuhi kebutuhan bisnis IT bereaksi terhadap

kebutuhan bisnis bersama dengan strategi bisnis, selagi mengurangi solusi dan kerusakan penyampaian

layanan dan mengerjakan lagi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent

Tidak ada proses manajemen perubahan yang baik dan perubahan dapat dibuat

dengan virtual tanpa kontrol.

Tidak ada kesadaran bahwa perubahan dapat mengacaukan bagi operasi bisnis

dan IT dan tidak ada kesadaran keuntungan dari manajemen perubahan yang

baik.

1

Initial/

Ad-hoc

Dikenal bahwa perubahan harus dikelola dan diawasi.

Praktek beragam dan mungkin bahwa perubahan yang tidak sah terjadi.

Ada sedikit atau tidak ada dokumentasi dari perubahan, dan konfigurasi

dokumentasi tidak lengkap dan tidak dapat dipercercayai.

Kesalahan mungkin terjadi bersama dengan interupsi pada lingkungan

produksi disebabkan oleh manajemen perubahan yang kurang bagus.

2

Repeatable

but intuitive

Ada proses manajemen perubahan informal pada tempatnya dan perubahan

mengikuti pendekatan ini, namun tidak terstruktur, mendasar, cenderung akan

error.

Akurasi dokumentasi konfigurasi tidak konsekuen dan hanya perencanaan

terbatas dan penilaian dampak terjadi lebih dulu sebelum perubahan.

Page 171: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

151

3

Define

process

Ada proses manajemen perubahan formal yang baik pada tempatnya,

mencakup kategorisasi, prioritasisasi, prosedur-prosedur darurat, autorisasi

perubahan, dan manajemen pelepasan dan sesuai dengan perkembangan yang

cepat.

Workaround terjadi dan proses-prosesnya sering dilewati.

Error mungkin terjadi dan perubahan tidak sah adakalanya terjadi.

Analisis dampak perubahan IT pada operasi bisnis menjadi terbentuk untuk

mendukung perencanaan teknologi dan aplikasi baru.

4

Manage and

measureable

Proses manajemen perubahan dikembangkan dengan baik dan secara

konsisten diikuti untuk semua perubahan, dan manajemen yakin bahwa ada

sedikit pengecualian.

Proses efisien dan efektif tetapi bersandar pada prosedur manual dan kontrol

untuk memastikan bahwa mutu dicapai.

Semua perubahan adalah subjek perencanaan seksama dan dampak penilaian

untuk memperkecil kemungkinan masalah tempat produksi.

Proses persetujuan untuk perubahan sudah pada tempatnya.

Dokumentasi manajemen perubahan adalah sekarang dan tepat, dengan

perubahan, dengan merubah secara formal.

Dokumentasi konfigurasi umumnya akurat.

Perencanaan manajemen perubahan IT dan implementasi

menjadi terintegrasi dengan perubahan dalam proses bisnis, menjamin bahwa

training, perubahan organisasi, persoalan-persolan kelancaran bisnis

ditujukan.

Ada koordinasi yang meningkat antara manajemen perubahan IT dan

perancangan kembali proses bisnis.

Ada proses konsisten untuk mengawasi mutu dan kinerja proses manajemen

perubahan.

5

Optimised

Proses manajemen perubahan secara teratur ditinjau dan diperbarui untuk

tetap sejalan dengan praktek yang baik.

Proses meninjau mencerminkan hasil dari monitoring.

Informasi konfigurasi adalah berbasis komputer dan memberikan kontrol

terjemahan.

Pelacakan perubahan adalah canggih dan mencakup tools untuk menemukan

software yang tidak sah dan tidak berlisensi.

Manajemen perubahan IT terintegrasi dengan manajemen perubahan bisnis

untuk memastikan bahwa IT adalah pemungkin dalam meningkatkan

produktivitas dan menciptakan kesempatan bisnis baru bagi perusahaan.

AI 7 – Memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan.

Manajemen proses memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan yang memenuhi

kebutuhan bisnis IT dengan bekerja sistem baru atau dirubah tanpa masalah utama setelah instalasi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Ada jarak penuh instalasi formal atau proses penganggkatan dan tidak ada

manajemen senior ataupun staff IT mengenali kebutuhan untuk

membuktikan bahwa solusi patut untuk tujuan dimaksud.

1

Initial/ Ada kesadaran kebutuhan untuk membuktikan dan menegaskan bahwa

solusi-solusi terimplementasi melayani tujuan yang dimaksud.

Page 172: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

152

Ad-hoc Testing dilakukan pada beberapa proyek, tetapi inisiatif untuk testing

ditinggal pada tim proyek individu dan pendekatan yang diambil beragam.

Pengangkatan formal dan mengakhiri adalah jarang dan tidak ada.

2

Repeatable but

intuitive

Ada beberapa konsistensi diantara pendekatan testing dan pengangkatan,

tetapi tidak berdasar beberapa metodologi.

Tim pengembangan individu secara normal memutuskan pendekatan

testing dan biasanya sebuah kemanggkiran dari testing integrasi.

Ada proses persetujuan informal.

3

Define process Metodologi formal terkait pada instalasi, migrasi, konversi, dan

penerimaan adalah pada tempatnya.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam daur hidup sistem

dan sampai taraf tertentu secara otomatis.

Training, testing, dan transisi pada status produksi dan penganggkatan

mungkin untuk membedakan dari proses yang baik, berdasar keputusan

individu.

Mutu sistem memasuki produksi adalah tidak konsisten, dengan sistem

baru sering membangkitkan level penting dari masalah-masalah

implementasi utama.

4

Manage and

measureable

Prosedur dirumuskan dan dikembangkan menjadi terorganisir baik dan

praktis dengan menentukan prosedur pengangkatan dan lingkungan test

yang baik.

Dalam praktek, semua perubahan utama, pada sistem mengikuti

pendekatan terumus ini.

Evaluasi pertemuan kebutuhan user berstandard dan terukur, matrik

produksi yang secara efektif ditinjau dan dianalisis oleh manjemen.

Mutu sistem memasuki produksi memuaskan untuk manajemen, bahkan

dengan level yang layak dari masalah implementasi utama.

Otomasi proses adalah bergantung proyek dan tertentu.

Manajemen mungkin puas dengan level sekarang dari efisiensi meskipun

kurang evaluasi dari implementasi utama.

Sistem test layak mencerminkan lima lingkungan.

Testing tegangan bagi sistem baru dan kemunduran testing bagi

keberadaan sistem diterapkan untuk semua proyek.

5

Optimised Proses pengangkatan dan instalasi telah dibersihkan pada tingkat praktek

yang baik, berdasar hasil kemajuan yang berlanjut dan perbaikan.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam sistem daur hidup

dan otomatis ketika layak, memfasilitasi sebagian besar training, testing

dan transisi pada status produksi dari sistem baru.

Lingkungan test berkembang baik, daftar masalah dan proses resolusi

kesalahan menjamin transisi efisien dan efektif pada lingkungan produksi.

Proses pengangkatan terjadi selalu tanpa mengolah lagi (rework), dan

masalah implementasi utama secara normal terbatas pada koreksi kecil.

Tinjauan implementasi utama bestandard, dengan pelajaran tersalur

kembali pada proses utuk memastikan kemajuan mutu terus-menerus.

Testing tegangan bagi sistem baru dan testing kemunduran bagi sistem

yang termodifikasi secara konsisten diterapkan.

Page 173: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

153

LAMPIRAN 3

ANALISA TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI

MATURITY MODEL

Kuesioner ini dikembangkan dari standard pengelolaan IT internasional COBIT (Control Objectives for

Information and Related Technology), dengan fokus domain pada PO (Planning and Organization) dan AI

(Acquisition and Implementation). untuk itu mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan pendapatnya

akan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner ini.

Petunjuk Pengisian

Bacalah pernyataan kriteria dari tingkat kematangan dengan seksama, lalu berikan centang ( √ ) pada

pilihan jawaban (Ya/Tidak) untuk setiap pernyataan yang diberikan.

Nama Responden : Ibu Rofiqoh

Bagian : Operasional

Jabatan : Kasubag Operasional

PO 1 - Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT

Manajemen proses mendefinisikan rencana strategi IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari dukungan

dan perluasan strategi bisnis dan ketentuan penguasaan ketika trasparan tentang keuntungan, biaya, dan

resiko-resiko, adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Perencanaan strategi IT tidak bekerja.

Tidak ada kesadaran manajemen bahwa perencanaan strategi IT

diperlukan untuk mendukung tujuan-tujuan bisnis.

1

Initial/

Ad-hoc

Kebutuhan untuk perencanaan strategi IT dikenal oleh manajemen IT.

Perencanaan IT dilakukan seperti kebutuhan dasar sebagai jawaban atas

kebutuhan perusahaan tertentu.

Perencanaan strategi IT adakalanya didiskusikan pada pertemuan

manajemen IT.

Penjajaran kebutuhan bisnis, aplikasi, dan teknologi terjadi dengan

reaktif dibanding dengan strategi seluruh perusahaan.

Posisi resiko strategi dikenali dengan tidak formal dalam proyek ke

proyek

2

Repeatable

but intuitive

Perencanaan strategi IT terbagi dengan manajemen bisnis sebagai

kebutuhan dasar.

Membaharui rencana IT terjadi sebagai jawaban atas permintaan

manajemen.

Keputusan yang strategis digerakkan dalam proyek ke proyek, tanpa

konsistensi dengan seluruh strategi perusahaan.

Resiko-resiko dan keuntungan-keuntungan user dari keputusan strategi

utama diakui dengan cara intuitif.

3

Define

process

Sebuah kebijakan menjelaskan kapan dan bagaimana untuk melakukan

perencanaan strategi IT.

Perencanaan strategi IT mengikuti pendekatan yang terstruktur yang

didokumentasikan dan diketahui semua staff.

Proses perencanaan IT layak bunyi dan menjamin bahwa perencanaan

sesuai seperti yang dilakukan, namun kebijaksanaan diberikan pada

manajer individual berkenaan dengan proses implementasi dan tidak ada

prosedur untuk menguji proses.

Seluruh strategi IT meliputi penjelasan yang konsisten dari resiko-resiko

yang mana perusahaan rela ambil sebagai sebuah pembaharuan atau

penyokong.

Strategi teknis, keuangan, dan sumber daya manusia sangat mempengarui

Page 174: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

154

tambahan produk dan teknologi baru.

Perencanaan strategi IT didiskusikan saat pertemuan manajemen bisnis.

4

Manage and

measureable

Perencanaan strategi IT adalah praktik standard dan eksepsi yang

diumumkan oleh manajemen.

Perencanaan strategi IT adalah fungsi manajemen yang baik dengan

tanggung jawab tingkat atasan.

Manajemen dapat mengawasi proses perencanaan strategi IT, membuat

keputusan jelas dan mengukur keefektifitasannya.

Perencanaan IT jangka pendek dan jangka panjang terjadi dan

mengalir ke bawah dalam perusahaan dengan pembaharuan yang

dilakukan seperti yang dibutuhkan.

Strategi IT dan strategi seluruh perusahaan semakin menjadi lebih serasi

dengan menunjukan proses bisnis dan kemampuan nilai tambah dan

mengungkit penggunaan aplikasi dan teknologi melalui merekayasa ulang

proses bisnis.

Ada proses yang baik untuk menentukan penggunaan sumber internal dan

eksternal yang dibutuhkan dalam operasi dan pengembangan sistem.

5

Optimised Perencanaan strategi IT terdokumentasi, proses hidup secara terus-

menerus dipertimbangkan dalam setting tujuan bisnis dan berakibat pada

nilai bisnis yang terlihat melalui investasi dalam IT.

Pertimbangan nilai tambah dan resiko terus menerus diperbaharui dalam

proses perencanaan strategi IT.

Perencanaan IT realistis dikembangkan dan tetap diperbaharui untuk

mencerminkan perubahan teknologi dan pengembangan terkait bisnis.

Benchmarking terhadap pemahaman yang baik dan norma-norma industri

dapat dipercaya terjadi dan terintegrasi dengan proses perumusan

strategi.

Perencanaan yang strategis meliputi bagaimana pengembangan teknologi

baru dapat menggerakkan penciptaan kemampuan bisnis baru dan

meningkatkan keuntungan kompetitif perusahaan.

PO 2 – Mendefinisikan Arsitektur Informasi

Manajemen proses mendefinisikan arsitektur informasi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT menjadi tangkas

dalam menjawab kebutuhan, memberikan keandalan, informasi yang konsisten tanpa kelim terintegrasi

dengan aplikasi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran pentingnya arsitektur informasi bagi perusahaan.

Pengetahuan, keahlian dan tanggung jawab perlu untuk

mengembangkan arsitektur ini yang tidak ada dalam perusahaan.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengakui kebutuhan untuk arsitektur informasi.

Pengembangan beberapa komponen dari sebuah arsitektur informasi

terjadi pada dasar tertentu.

Definisi menujukan data dibanding informasi, dan digerakkan oleh

tawaran vendor aplikasi software.

Ada komunikasi yang jarang-jarang dan tidak konsisten dari kebutuhan

bagi arsitektur informasi.

2

Repeatable

but intuitive

Proses arsitektur informasi muncul dan mirip, meskipun informal dan

intuitif, prosedur-prosedur diikuti dengan individu-individu yang

berbeda di dalam perusahaan.

Orang-orang mendapat skill mereka dengan membangun arsitektur

informasi melalui pengalaman yang dimiliki dan aplikasi teknik-teknik

yang diulang.

Kebutuhan taktis menggerakkan pengembangan komponen arsitektur

informasi oleh individu-individu.

3

Define

process

Pentingnya arsitektur informasi dipahami dan diterima, dan

pertanggungjawaban bagi penyampaiannya ditetapkan dan

dikomunikasikan dengan jelas.

Page 175: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

155

Prosedur, tools, dan teknik terkait meskipun tidak canggih telah

distandarisasi dan didokumentasi dan menjadi bagian aktivitas training

informal.

Kebijakan-kebijakan arsitektur informasi dasar telah dikembangkan,

meliputi beberapa kebutuhan yang strategis tetapi sesuai dengan

kebijakan-kebijakan, standar-standar, dan tools dengan tidak konsisten

ditekankan.

Secara formal fungsi administrasi data yang baik adalah pada

tempatnya, setting standar seluruh perusahaan, dan mulai untuk

melaporkan penyampaian dan penggunaan arsitektur informasi.

Tools yang otomatis mulai dikerjakan, tetapi penggunaan proses dan

peraturan ditetapkan dengan tawaran vendor software database.

Aktivitas-aktivitas training formal ditetapkan, didokumentasi, dan terus

diterapkan.

4

Manage and

measureable

Pengembangan dan pelaksanaan arsitektur informasi secara penuh

didukung dengan metode dan teknik formal.

Akuntabilitas bagi kinerja proses pengembangan arsitektur dilaksanakan

dan keberhasilan arsitektur informasi dapat

diukur.

Dukungan tools yang otomatis tersebar luas, tetapi belum terintegrasi.

Matrik dasar telah dikenali dan sebuah sistem pengukuran adalah pada

tempatnya.

Proses penjelasan arsitektur informasi adalah proaktif dan terfokus pada

tujuan kebutuhan bisnis masa depan.

Organisasi administrasi data secara aktif terlibat dalam semua usaha-

usaha pengembangan aplikasi, untuk menjamin kemantapan.

Penyimpanan yang otomatis dengan penuh diterapkan.

Model data lebih komplek diterapkan untuk mengungkit isi informasi

dari database.

Sistem informasi eksekutif dan sistem pendukung keputusan

mengungkit ketersediaan informasi.

5

Optimised Arsitektur informasi secara konsisten dilaksanakan pada semua level.

Nilai arsitektur informasi pada bisnis terus-menerus ditekankan.

Personal IT mempunyai keahlian dan skill yang perlu untuk membangun

dan menjaga arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang

mencerminkan kebutuhan semua bisnis.

Informasi diberikan oleh arsitektur informasi diterapkan dengan tetap

dan luas.

Pengunaan luas dilakukan dari praktek terbaik industri dalam

pengembangan dan perawatan arsitektur informasi mencakup proses

kemajuan yang berlanjut.

Strategi untuk mengungkit informasi melalui data pergudangan dan

teknologi data mining yang baik.

Arsitektur informasi sedang meningkat terus-menerus, dan

mempertimbangkan dengan seksama informasi non-tradisional pada

proses-proses, organisasi-organisasi, dan sistem-sistem.

PO 3 – Menentukan Arah Teknologi

Manajemen proses mendefinisikan arah teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT menjadi stabil dan

terintegrasi hemat biaya dan sistem aplikasi standard, sumber daya, dan kemampuan-kemampuan yang yang

diperlukan bisnis sekarang dan yang akan datang adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran pentingnya perencanaan infrastruktur teknologi

yang sungguh-sungguh ada.

Pengetahuan dan keahlian perlu untuk mengembangkan sebagaimana

perencanaan teknologi yang tidak ada.

Ada jarak pemahaman bahwa perencanaan bagi perubahan teknologi

adalah penting untuk menyediakan sumber daya dengan efektif.

Page 176: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

156

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi perencanaan infrastruktur

teknologi.

Pengembangan komponen teknologi dan implementasi teknologi baru

adalah khusus dan asing.

Ada reaktif dan pendekatan terfokus secara operasional pada

perencanaan infrastruktur.

Arah teknologi digerakkan oleh perencanaan evolusi produk sering

bertentangan diantara hardware, sistem software dan vendor software

aplikasi.

Komunikasi dari dampak potensial perubahan dalam teknologi adalah

tidak konsisten.

2

Repeatable but

intuitive

Kebutuhan untuk dan pentingnya perencanaan teknologi

dikomunikasikan.

Perencanaan adalah taktis dan terfokus pada solusi teknis pembangkit

pada masalah-masalah teknis, dibanding penggunaan teknologi untuk

kebutuhan bisnis.

Evaluasi perubahan teknologi ditinggalkan untuk membedakan

individu-individu yang mengikuti intuitif tetapi serupa proses.

Orang-orang mendapat skillnya dalam perencanaan teknologi melalui

pembelajaran dan aplikasi teknik-teknik yang diulang.

Teknik dan standar umum muncul untuk pengembangan komponen

infrastruktur.

3

Define process Manajemen sadar akan pentingnya perencanaan infrastruktur

teknologi.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi layak bunyi

dan dilakukan bersama dengan rencana strategi IT.

Perencanaan infrastruktur teknologi yang baik, terdokumentasi, dan

berkomunikasi baik, tetapi tidak konsisten diterapkan.

Arah infrastruktur teknologi meliputi pemahaman dimana perusahaan

ingin untuk mendorong atau meninggalkan penggunaan teknologi,

berdasar resiko-resiko dan persekutuan strategi perusahaan.

Vendor utama dipilih berdasar pemahaman teknologi jangka panjang

dan rencana pengembangan produk, dengan konsisten dengan arah

perusahaan.

Ada komunikasi dan training formal dari peran dan tanggung jawab.

4

Manage and

measureable

Manajemen menjamin pegembangan dan perawatan perencanaan

infrastruktur teknologi.

Staff IT mempunyai keahlian dan skill penting untuk mengembangkan

perencanaan infrastruktur teknologi.

Dampak potensial perubahan dan penemuan teknologi

dipertimbangkan.

Manajemen dapat mengenali penyimpangan dari perencanaan dan

antisipasi masalah-masalah.

Tanggung jawab untuk pengembangan dan perawatan perencanaan

infrastruktur teknologi dkerjakan.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi yang

canggih dan tanggap terhadap perubahan.

Praktek internal yang baik dikenalkan dalam proses.

Strategi sumber daya manusia berjalan bersama arah teknologi untuk

memastikan bahwa staff IT dapat mengelola perubahan teknologi.

Perencanaan migrasi untuk mengenalkan teknologi baru yang baik.

Outsourcing dan kerjasama sedang diungkit untuk mengakses keahlian

dan skill penting.

Manajemen telah menganalisis penerimaan resiko terkait mendorong

atau meninggalkan penggunaan teknologi dalam mengembangkan

kesempatan bisnis baru atau efisiensi operasional.

5 Fungsi penelitian ada untuk meninjau kemunculan dan keterlibatan √

Page 177: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

157

Optimised teknologi dan benchmark perusahaan terhadap norma industri.

Arah perencanaan infrastruktur teknologi diarahkan oleh industri,

standar internasional, dan pengembangan, dibanding digerakkan oleh

vendor teknologi.

Dampak bisnis potensial dari perubahan teknologi ditinjau kembali

pada level manajemen senior.

Ada persetujuan eksekutif formal baru dan merubah arah teknologi.

Yang sungguh-sungguh ada mempunyai perencanaan infrastruktur

teknologi yang hebat yang mencerminkan kebutuhan bisnis, responsif

dan dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan-perubahan

dalam lingkungan bisnis.

Ada proses yang dilakukan dan terus menerus pada tempatnya untuk

meningkatkan perencanaan infrastruktur teknologi.

Praktek terbaik industri secara ekstensif digunakan dalam menentukan

arah teknis.

PO 4 – Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT.

Manajemen proses mendefinisikan proses, organisasi, dan hubungan IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

menjadi kuat dalam menjawab strategi bisnis ketika menyetujui dengan ketentuan penguasaan dan

memberikan yang baik dan komponen titik kontak adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Organisasi IT tidak secara efektif terbangun untuk memfokuskan

prestasi sasaran bisnis.

1

Initial/

Ad-hoc

Fungsi dan aktivitas IT reaktif dan tidak konsisten diterapkan.

IT terlibat dalam proyek bisnis hanya dalam langkah kemudian.

Fungsi IT dipertimbangkan sebagai fungsi pendukung, tanpa

perspektif seluruh perusahaan.

Ada sebuah pemahaman jelas dari kebutuhan untuk organisasi IT;

namun demikian peran dan tanggung jawab tidak formal dan tidak

dilakukan.

2

Repeatable but

intuitive

Fungsi IT dibuat untuk menjawab secara taktis, tetapi dengan tidak

konsisten, pada kebutuhan pelanggan dan hubungan vendor.

Kebutuhan untuk organisasi yang terstruktur dan manajemen vendor

dikomunikasikan, tetapi keputusan masih bergantung pada

pengetahuan dan skill utama individu.

Kemunculan teknik-teknis umum untuk mengelola organisasi IT dan

hubungan vendor.

3

Define process Peran dan tanggung jawab yang baik bagi organisasi IT dan pihak

ketiga yang ada.

Organisasi IT dikembangkan, didokumentasi, dan dikomunikasikan

dan bersama dengan strategi IT.

Lingkungan kontrol internal baik adanya.

Ada formulasi hubungan dengan kelompok-kelompok lain, meliputi

steering committee/SC (komisi pengendali), internal audit, dan

manajemen vendor.

Organisasi IT secara lengkap sempurna.

Ada definisi fungsi yang dilakukan oleh personel IT dan itu

dilakukan oleh user.

Kebutuhan staff IT penting dan keahlian yang baik dan memuaskan.

Ada definisi hubungan formal dengan user dan pihak ketiga.

Divisi peran dan tanggung jawab yang baik dan diterapkan.

4

Manage and

measureable

Organisasi IT dengan proaktif menjawab untuk merubah dan

memasukkan semua peran penting untuk mengejar kebutuhan bisnis.

Manajemen IT, kepemilikan proses, akuntabilitas, dan tanggung

jawab jelas dan berimbang.

Praktek internal yang baik telah diterapkan dalam perusahaan dari

fungsi IT.

Page 178: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

158

Manajemen IT sesuai keahlian dan skill untuk menetapkan,

menerapkan, dan mengawasi hubungan dan perusahaan yangdisukai.

Matrik terukur untuk mendukung sasaran-sasaran bisnis dan faktor-

faktor keberhasilan penting user dibakukan.

Inventarisasi skill tersedia untuk mendukung proyek pengembangan

profesional dan staff.

Keseimbangan antara skill dan sumber daya tersedia secara internal

dan itu diperlukan dari perusahaan luar yang baik dan dilakukan.

Struktur organisasi IT mencerminkan kebutuhan bisnis dengan

memberikan layanan bersama dengan proses bisnis yang strategis,

bukannya dengan teknologi-teknologi asing.

5

Optimised Struktur organisasi IT fleksibel dan adaptif.

Prakrek terbaik industri disebarkan.

Ada penggunaan teknologi yang luas untuk membantu dalam

mengawasi kinerja proses-proses dan organisasi IT.

Teknologi diungkit sejalan untuk mendukung kompleksitas dan

distribusi geografis organisasi.

Ada proses kemajuan berlanjut pada tempatnya.

PO 5 - Mengelola Investasi IT

Penerapan TI di perusahaan harus disertai dengan evaluasi/penilaian pembiayaan dan keuntungan yang

menyertainya.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kekhawatiran terhadap kepentingan pemilihan investasi IT

dan besaran dana.

Tidak ada pelacakan atau pegawasan terhadap investasi IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Organisasi mengenali/mengakui kebutuhan pengaturan investasi IT

tetapi kebutuhan ini masih terkomunikasi secara tidak konsisten.

Alokasi tanggung jawab pemilihan investasi IT dan besaran dana

pembangunan telah dikerjakan oleh sebuah basis ad hoc.

Implementasi pemilihan IT dan pendanaan yang terisolasi muncul

dengan dokumentasi tidak resmi.

Investasi IT dihakimi pada sebuah basis ad hoc

Muncul keputusan yang relatif dan secara operasional terfokus pada

pendanaan..

2

Repeatable but

intuitive

Terdapat sebuah sedikit pengertian yang implisit terhadap kebutuhan

pemilihan investasi IT dan pendanaan.

Kebutuhan untuk yang terpilih dan pendanaannnya telah

terkomunikasi. Perbedaannya tergantung pada inisiatif perseorangan

dalam organnisasi.

Terdapat sebuah teknik umum yang darurat untuk membangun

komponen IT.

Muncul keputusan reaktif dan taktik pendanaan.

3

Define process Kebijaksanaan dan proses untuk investasi dan pendanaan

terdeskripsi, terdokumentasi dan dikomunikasikan, dan menutupi

kunci bisnis dan isu/berita teknologi.

Pendanaan IT selaras dengan strategi IT dan rencana bisnis

Proses pendanaan dan pemilihan IT terformula, didokumentasikan

dan dikomunikasikan

Training formal adalah darurat namun merupakan kebutuhan dasar

tiap inisiatif individu

Pendekatan formal dari pemilihan investasi IT dan pendanaan

menjadi faktor utama

Staf IT mempunyai pengalaman dan ketrampilan yang dibutuhkan

untuk membuat pendanaan IT.

Merekomendasikan investasi IT yang sesuai.

4 Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pemilihan investasi IT dan √

Page 179: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

159

Manage and

measureable

pendanaan ditugaskan kepada individu tertentu.

Variasi pendanaan teridentifikasi dan resolved.

Analisa pengeluaran formal diketahui meliputi pengeluaran

langsung dan tidak langsung dari operasi yang ada termasuk

investasi yang dituju, dan juga mempertimbangkan seluruh

pengeluaran daur hidup.

Digunakan proses proaktif dan standar pendanaan

Sumber daya manusia bidang IT diakui pada rencana

Investasi

Keuntungan dan pengembalian dihitung di terms finansial dan non-

finansial.

5

Optimised Praktek terbaik industri biasanya digunakan sebagai contoh/standar

dan pendekatan identifikasi untuk meningkatkan efektifitas investasi

Analisa pembangunan teknologi digunakan di pemilihan investasi

dan proses pendanaan

Proses manajemen investasi bertambah secara terus menerus

berdasar pelajaran yang dipelajari dari analisa performa investasi

yang nyata/aktual,

Keputusan-keputusan investasi menyertakan kecendurangan

kenaikan harga

Alternatif-alternatif pembiayaan di evaluasi dalam konteks

organisasi

Analisa biaya jangka panjang dan keuntungan dari semuanya

disatukan dengan keputusan investasi

PO 6 - Communicate Management Aims and Direction

Penerapan TI harus didukung oleh kebijakan manajemen perusahaan, dan manajemen harus berperan aktif

dalam menjadikan kebijakan terkait TI menajdi kebijakan perusahaan secara umum.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Manajemen tidak menyediakan/terdapat sebuah informasi kontrol

lingkungan yang positif

Tidak ada pengakuan akan kebutuhan ketersediaan satu set

kebijaksanaan, prosedur, standarisasi dan proses komplain.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen bereaksi terhadap persyaratan kontrol lingkungan

informasi..

Kebijaksanaan, prosedur dan standarisasi dibangun dan

dikomunikasikan kepada sebuah basis Ad Hoc yang didasarkan pada

isu yang berkembang.

Proses Pembangunan, Komunikasi dan Komplain dilakukan secara

informal dan tidak consistent.

2

Repeatable but

intuitive

Manajemen mempunyai pengertian implicit (tersirat) dari kebutuhan

dan persyaratan sebuah kontrol lingkungan informasi yang efektif,

tetapi secara praktikal sebagian besar dilakukan informal.

Manajemen telah mengkomunikasian kebutuhan akan kebijaksanaan

control, prosedur dan standarisasi, tetapi pembangunan diserahkan

kepada manager secara perorangan dan area bisnis.

Kualitas dikenali sebagai filosofi yang diinginkan untuk diikuti

tetapi kenyataannya diserahkan kepada manager perseorangan

Training dilakukan kepada perseorangan sebagai dasar persyaratan.

3

Define process Manajemen membangun, mendokumentasikan sebuah control

informasi yang komplit, dan juga membuat manajemen kualitas

yang termasuk didalamnya adalah kebijakan-kebijakan, prosedur

dan standarisasi

Proses kebijakan yang telah ada di dalam departemen dilakukan

secara terstruktur, terawat dan diketahui seluruh staf. Prosedur dan

standarisasi yang ada dapat diterima dan meliputi beberapa isu

elemen

Page 180: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

160

Manajemen telah mengirimkan peringatan pesan keamanan IT yang

penting.

Training resmi dapat mensupport kontrol lingkungan informasi

tetapi sulit diterima.

Selama ada pembangunan kembang api untuk menghormati

kebijaksanaan control dan standar, terdapat ketidak konsistenan pada

pengawasan terhadap kebijakan dan standarisasi ini

4

Manage and

measureable

Management menerima tanggung jawab untuk kebijakan control

komunikasi internal dan mendelegasikan tanggung jawab dan

mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mempertahankan

lingkungan berada pada jalurnya di perubahan secara signifikan

Control positif, lingkungan control informasi, termasuk sebuah

komitmen untuk kualitas dan peringatan keamanan IT, telah

disediakan

Satu set lengkap kebijaksaan, prosedur dan standarisasi telah

disiapkan, dirawat dan dikomunikasikan dan membutuhkan praktis

internal yang baik.

5

Optimised Lingkungan control informasi adalah sejajar dengan strategi

manajemen framework dan pandangan dan secara teratur

diperhatikan, diupdate dan berkembang secara periodik.

Ahli urusan dalam dan luar ditunjuk untuk meyakinkan bahwa

praktik industri terbaik akan segera diadopsi dengan penghormatan

untuk mengontrol arah dan teknik komunikasi. Pengawasan, control

diri dan pengecekan compliance dilakukan secara teratur oleh

organisasi.

Teknologi digunakan untuk mempertahankan kebijaksanaan dan

dasar pengetahuan kewaspadaan dan untuk mengoptimalkan

komunikasi menggunakan automation kantor dan alat dasar

computer training.

PO 7 – Mengelola SDM IT

Manajemen proses mengelola sumber daya manusia IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT yang kompeten

dan memotivasi orang untuk membuat dan menyampaikan layanan IT adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran bahwa pentingnya persekutuan manajemen sumber

daya manusia IT dengan proses perencanaan teknologi bagi perusahaan.

Tidak ada orang atau kelompok secara formal bertanggung jawab bagi

manajemen sumber daya manusia IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi manajemen sumber daya manusia IT.

Proses manajemen sumber daya manusia IT reaktif dan informal.

Proses manajemen sumber daya manusia IT secara operasional terfokus

menggunakan dan mengelola personel IT.

Kesadaran berkembang mengenai dampak bahwa perubahan teknologi dan

bisnis cepat dan solusi komplek terus meningkat berakibat pada kebutuhan

skill baru dan tingkat kompetensi.

2

Repeatable but

intuitive

Ada pendekatan taktis untuk menggunakan dan mengelola sumber daya

manusia IT digerakkan oleh kebutuhan proyek tertentu, bukannya oleh

keseimbangan pemahaman dari ketersediaan internal dan eksternal staff

yang terampil.

Training informal terjadi untuk personel baru, yang lalu menerima training

pada dasar yang dibutuhkan.

3

Define process Ada proses dokumentasi dan baik untuk mengelola sumber daya manusia

IT.

Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT ada.

Ada pendekatan strategis untuk menggunakan dan mengelola personel IT.

Perencanaan training formal dirancang untuk mencapai kebutuhan sumber

daya manusia IT.

Program pemutaran, dirancang untuk memperluas kemampuan manajemen

Page 181: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

161

bisnis yang mantap. √

4

Manage and

measureable

Tanggung jawab pengembangan dan pemeliharaan perencanaan manajemen

sumber daya manusia IT telah ditugaskan pada individu dan kelompok

tertentu dengan dibutuhkan keahlian dan skill yang penting untuk

mengembangkan dan memelihara perencanaan.

Proses perkembangan dan pengelolaan perencanaan manajemen sumber

daya manusia IT responsif pada perubahan.

Perusahaan telah menstandarisasi ukuran yang membolehkan untuk

mengenali penyimpangan dari perencanaan manajemen sumber daya

manusia IT, dengan penekanan tertentu dan pengelolaan perkembangan

personel IT dan mutasi.

Tinjauan kompensasi dan kinerja dibangun dan dibandingkan pada praktek

terbaik industri dan perusahaan IT lainnya.

Manajemen sumber daya manusia IT proaktif mempertimbangkan arah

karir.

5

Optimised Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT diperbarui terus-menerus

untuk mencapai perubahan kebutuhan bisnis.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan perencanaan

teknologi, menjamin pengembangan optimal, dan penggunaan ketersediaan

skill IT.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan dan responsif pada

kesatuan arah yang strategis.

Komponen perencanaan manajemen sumber daya manusia IT konsisten

dengan praktek terbaik industri, seperti kompensasi, penilaian prestasi,

partisipasi dalam forum industri, trasfer pengetahuan, training dan

pengawasan.

Program-program training dikembangkan untuk semua standar teknologi

baru dan produk lebih dulu pada penyebarannya di perusahaan.

PO 8 – Mengelola Mutu

Manajemen proses mengelola mutu yang memenuhi kebutuhan bisnis untuk IT dengan kemajuan berlanjut

dan terukur dari mutu layanan IT yang diberikan adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Peruasahaan kekurangan proses perencanaan QMS dan metodologi daur

hidup pengembangan sistem (SDLC).

Manajemen senior dan staff IT tidak mengenali bahwa mutu program perlu.

Proyek dan operasi tidak pernah ditinjau mutunya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran manajemen kebutuhan untuk QMS.

QMS digerakkan oleh individu-individu dimana itu terjadi.

Manajemen membuat keputusan informal pada mutu.

2

Repeatable but

intuitive

Program yang sedang dibangun untuk menetapkan dan mengawasi aktivitas

QMS dalam IT.

Aktivitas-aktivitas QMS yang tidak terjadi terfokus pada proyek IT dan

inisiatif berorientasi proses, tidak pada proses seluruh perusahaan.

3

Define process Proses QMS yang baik telah dikomunikasikan oleh manajemen dan

mencakup manajemen IT dan end-user.

Program training dan pendidikan muncul untuk mengajar semua level

perusahaan tentang mutu.

Harapan mutu dasar menjadi jelas dan terbagi diantara proyek-proyek dan

dalam perusahaan IT.

Praktek dan tools sederhana bagi menajemen mutu muncul.

4

Manage and

measureable

QMS ditujukan pada semua proses, meliputi proses-proses dengan

kepercayaan pada pihak ketiga.

Knowledge base berstandard sedang dibangun untuk matrik mutu.

Metode analisis biaya/keuntungan digunakan untuk membenarkan inisiatif

QMS.

Benchmarking terhadap industri dan pesaing muncul.

Page 182: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

162

Program training dan pendidikan telah didirikan untuk mengajar semua level

perusahaan tentang mutu.

Praktek dan tools sedang distandarisasi dan analisis sebab utama secara

periodik dilakukan.

Survey kepuasan mutu secara konsisten dilakukan.

Program berstandar untuk mengukur mutu adalah pada tempatnya dan

terstruktur dengan baik.

Manajemen IT sedang membangun knowledge base untuk matrik mutu.

5

Optimised QMS terintegrasi dan dilakukan pada semua altivitas-aktivitas IT.

Proses-proses QMS fleksible dan dapat menyesuaikan diri pada perubahan-

perubahan lingkungan IT.

Knowledge base untuk matrik mutu ditingkatkan dengan praktek terbaik

eksternal.

Benchmarking terhadap standar eksternal secara rutin dilakukan.

Survey kepuasan mutu adalah proses terus-menerus dan mendorong analisis

sebab utama dan tindakan perbaikan.

PO 9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT

Manajemen proses dari menilai dan mengelola resiko-resiko IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari

analisis dan komunikasi resiko-resiko IT dan dampak potensialnya pada proses dan tujuan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Penilaian resiko untuk proses dan keputusan bisnis tidak terjadi.

Perusahaan tidak mempertimbangkan dampak bisnis terkait dengan celah

keamanan dan ketidakpastian pengembangan proyek.

Manajemen resiko tidak dikenali terkait dengan perolehan solusi IT dan

penyampaian layanan IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Resiko-resiko IT dipertimbangkan dalam cara khusus.

Penilaian informal resiko proyek terjadi ditentukan oleh setiap proyek.

Penilaian resiko kadang-kadang dikenali dalam perencanaan proyek tetapi

jarang ditugaskan pada manajer tertentu.

Resiko-resiko terkait IT tertentu seperti keamanan, ketersediaan, dan

integritas adakalanya dipertimbangkan dalam proyek-proyek.

Operasi hari ke hari mempengarui resiko-resiko terkait IT jarang

dibicarakan pada pertemuan manajemen.

Dimana resiko-resiko telah dipertimbangkan, kelonggaran tidak konsekuen.

Muncul pemahaman bahwa resiko-resiko IT penting dan perlu

dipertimbangkan.

2

Repeatable but

intuitive

Pendekatan penilaian resiko berkembang dan belum matang ada dan

diterapkan pada kebijakan manajer proyek.

Manajemen resiko selalu pada level tinggi dan diterapkan hanya pada

proyek utama atau sebagai jawaban atas masalah-masalah.

Proses kelonggaran resiko mulai diterapkan dimana resiko dikenali.

3

Define process Kebijakan manajemen resiko seluruh perusahaan menetapkan kapan dan

bagaimana untuk melakukan penilaian resiko.

Manajemen resiko mengikuti proses yang baik yang terdokumentasi.

Training manajemen resiko tersedia untuk semua staff.

Keputusan-keputusan untuk mengikuti proses manajemen resiko dan untuk

menerima training tertinggal pada keleluasaan individu.

Metodologi untuk penilaian resiko menyakinkan dan bersuara dan

memastikan bahwa resiko utama pada bisnis dikenali.

Sebuah proses untuk mengurangi resiko-resiko utama selalu diadakan sekali

saat resiko dikenali.

Deskripsi-deskripsi pekerjaan mempertimbangkan

tanggung jawab manajemen resiko.

4

Manage and

measureable

Manajemen dan penilaian resiko adalah prosedur standard.

Pengecualian pada proses manajemen resiko dilaporkan pada manajemen

IT.

Page 183: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

163

Manajemen resiko IT adalah tanggung jawab manajemen senior.

Resiko dinilai dan dikurangi pada level proyek individu dan juga secara

teratur terkait seluruh operasi IT.

Manajemen disarankan pada perubahan dalam bisnis dan lingkungan IT

yang dengan mantap mempengarui skenario resiko terkait IT.

Manajemen dapat mengawasi posisi resiko dan membuat keputusan terang

mengenai pembukaan, dan rela untuk menerima.

Semua resiko dikenali pemilik yang diangkat dan manajemen senior dan

manajemen IT telah menentukan tingkat resiko yang perusahaan akan

hadapi.

Manajemen IT telah mengembangkan ukuran-ukuran standard untuk menilai

resiko dan melukiskan rasio resiko/keuntungan.

Manajemen mengatur untuk proyek manajemen resiko operasional untuk

menaksir kembali resiko-resiko secara reguler.

Database manajemen resiko dibangun dan bagian dari proses manajemen

resiko mulai diotomatiskan.

Manajemen IT mempertimbangkan strategi-strategi kelonggaran resiko.

5

Optimised Manajemen resiko telah mengembangkan pada langkah dimana terstruktur,

proses seluruh perusahaan dilakukan dan dikelola baik.

Praktek-praktek yang baik diterapkan seluruh perusahaan.

Penangkapan, analisis, dan pelaporan data manajemen resiko sangat

otomatis.

Petunjuk ditarik dari pimpinan-pimpinan dalam bidang itu dan perusahaan

IT mengambil bagian dalam kelompok sejawat untuk bertukar pengalaman.

Manajemen resiko adalah sungguh terintegrasi dalam semua bisnis dan

operasi IT diterima dengan baik, secara ekstensif mencakup user dari

layanan IT.

Manajemen akan menemukan dan bertindak ketika operasional IT utama

dan keputusan investasi dibuat tanpa pertimbangan perencanaan manajemen

resiko.

Manajemen terus-menerus menaksir strategi-strategi kelonggaran resiko.

PO 10 – Mengelola Proyek-proyek

Manajemen proses mengelola proyek-proyek yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari penyampaian hasil

proyek di dalam kerangka waktu yang disetujui, biaya, dan mutu adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Teknik-teknik manajemen proyek tidak digunakan dan perusahaan tidak

mempertimbangkan dampak bisnis terkait salah urus proyek dan kegagalan

pengembangan proyek.

1

Initial/

Ad-hoc

Penggunaan teknik dan pendekatan manajemen proyek di dalam IT

meninggalkan keputusan pada individu manajer IT.

Ada jarak komitmen manajemen pada kepemilikan proyek dan manajemen

proyek.

Keputusan penting pada manajemen proyek dibuat tanpa manajemen user atau

input pelanggan.

Sedikit atau tidak ada pelanggan dan keterlibatan user dalam menggambarkan

proyek-proyek IT.

Tidak ada kejelasan perusahaan di dalam IT untuk manajemen proyek.

Peran dan tanggung jawab untuk manajemen proyek tidak jelas.

Proyek-proyek, rencana-rencana, dan kejadian penting kurang jelas.

Waktu dan biaya pegawai proyek tidak sejalan dan dibanding angaran-

angaran.

2

Repeatable but

intuitive

Manajemen senior telah memperoleh dan berkomunikasi kesadaran kebutuhan

untuk manajemen proyek IT.

Perusahaan adalah dalam proses pengembangan dan pemanfaatan beberapa

teknik dan metode dari proyek ke proyek.

Page 184: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

164

Proyek IT secara informal menentukan bisnis dan sasaran teknis.

Dibatasi keterlibatan pemegang saham dalam manajemen proyek IT.

Petunjuk awal telah dikembangkan untuk beberapa aspek dari manajemen

proyek.

Aplikasi petunjuk manajemen proyek diserahkan pada kebijaksanaan manajer

proyek individu.

3

Define process Metodologi dan proses manajemen proyek IT telah dibangun dan

dikomunikasikan.

Proyek-proyek IT ditentukan dengan bisnis sesuai dan sasaran teknis.

Manajemen bisnis dan senior IT mulai terikat dan terlibat dalam manajemen

proyek-proyek IT.

Kantor manajemen proyek dibangun di dalam IT, dengan peran dan tanggung

jawab awal tertentu.

Proyek-proyek IT diawasi dengan baik dan memperbarui kejadian penting,

rencana, biaya, dan ukuran kinerja.

Training manajemen proyek adalah hasil utama dari inisiatif staff individu.

Prosedur jaminan mutu dan aktivitas penerapan pusat sistem telah ditentukan

tetapi tidak luas diterapkan oleh manajer-manajer IT.

Proyek mulai dikelola seperti portofolio.

LEVEL KRITERIA Y T

4

Manage and

measureable

Manajemen memerlukan matrik proyek standard dan formal dan pelajaran

yang ditinjau mengikuti penyelesaian proyek.

Manajemen proyek diukur dan dievaluasi seluruh perusahaan tidak hanya di

dalam IT.

Kemajuan pada proses manajemen proyek dirumuskan dan dikomunikasikan

dengan anggota tim proyek mengarah ke kemajuan.

Manajemen IT telah diterapkan struktur organisasi proyek dengan peran dan

tanggung jawab terdokumentasi dan kriteria kinerja staff.

Kriteria untuk menilai keberhasilan pada setiap kejadian penting ditetapkan.

Nilai dan resiko diukur dan dikelola lebih dulu, selama dan setelah

penyelesaian proyek.

Proyek-proyek terus meningkat menujukan sasaran perusahaan dari pada

hanya satu IT tertentu.

Dukungan proyek kuat dan aktif dari sponsor manajemen senior maupun

pemegang saham.

Training manajemen proyek yang relevan direncanakan untuk staff dalam

kantor manajemen proyek dan seluruh pihak IT.

5

Optimised Metodologi program dan proyek daur hidup penuh terbukti diterapkan,

dilakukan, diintegrasikan dalam budaya seluruh perusahaan.

Sebuah inisiatif terus-menerus untuk mengenali dan melembagakan praktek

manajemen proyek terbaik telah diterapkan.

Strategi IT untuk pengembangan sumber daya dan proyek operasional

ditetapkan dan diterapkan.

Kantor manajemen proyek terintegrasi bertanggung jawab untuk proyek-

proyek dan program-program dari permulaan ke penerapan selanjutnya.

Perencanaan seluruh perusahaan dari program-program dan proyek-proyek

memastikan bahwa user dan sumber daya IT dimanfaatkan terbaik untuk

mendukung inisiatif-inisiatif yang strategis

AI 1 – Identifikasi Solusi Yang Otomatis

Manajemen proses identifikasi solusi yang otomatis yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dalam mewujudkan

fungsional bisnis dan kebutuhan kontrol dalam rancangan yang efektif dan efisien dari solusi yang otomatis

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Perusahaan tidak memerlukan identifikasi fungsional dan persyaratan

operasional untuk pengembangan, implementasi atau modifikasi solusi, seperti

sistem, layanan, infrastruktur, software, dan data.

Page 185: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

165

Perusahaan tidak menjaga kesadaran ketersediaan solusi teknologi secara

potensial sesuai pada bisnisnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan menetapkan kebutuhan dan mengenali solusi

teknologi.

Kelompok individu mendiskusikan kebutuhan secara tidak normal dan

kebutuhan kadang-kadang didokumentasikan.

Solusi dikenali oleh individu-individu berdasar kesadaran pasar terbatas atau

sebagai jawaban atas tawaran vendor.

Ada sedikit penelitian terstruktur atau analisis ketersediaan teknologi.

2

Repeatable but

intuitive

Beberapa pendekatan intuitif mengenali keberadaan solusi IT dan bermacam-

macam bisnis.

Solusi dikenali secara informal berdasar pengalaman dan pengetahuan internal

pihak IT.

Kesuksesan setiap proyek bergantung keahlian dari beberapa individu utama.

Mutu dokumentasi dan pembuat keputusan dengan sangat berbeda.

Pendekatan tidak terstruktur digunakan untuk menetapkan kebutuhan dan

mengenali solusi teknologi.

3

Define process Pendekatan terstruktur dan jelas dalam menentukan solusi IT yang ada.

Pendekatan pada ketetapan solusi IT mensyaratkan pertimbangan alternatif

pendidikan terhadap bisnis atau kebutuhan user, kesempatan teknologi,

kelayakan ekonomi, penaksiran resiko, dan faktor lain.

Proses untuk menentukan solusi IT diterapkan bagi beberapa proyek berdasar

faktor-faktor seperti keputusan yang dibuat oleh keterlibatan staff individu,

sejumlah keterikatan waktu manajemen, dan ukuran dan prioritas keaslian

kebutuhan bisnis.

Pendekatan terstruktur digunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan

dan identifikasi solusi IT.

4

Manage and

measureable

Metodologi kuat untuk identifikasi dan penilaian solusi IT yang ada dan

digunakan sebagaian besar proyek.

Dokumentasi proyek dalam mutu baik dan setiap langkah layak disetujui.

Kebutuhan-kebutuhan diartikulasikan dan sesuai dengan struktur yang sudah

dikenal.

Alternatif-alternatif solusi dipertimbangkan, meliputi analisis biaya dan

keuntungan.

Metodologi jelas, tegas, umumnya dipahami, dan terukur.

Ada interface jelas antara manajemen IT dengan bisnis dalam identifikasi dan

penilaian solusi IT.

5

Optimised Metodologi yang mantap untuk identifikasi dan penilaian solusi IT dilakukan

untuk kemajuan seterusnya.

Metodologi implementasi dan perolehan fleksibel untuk proyek skala besar

dan kecil.

Metodologi didukung oleh database knowledge internal dan eksternal berisi

bahan solusi teknologi.

Metodologi itu sendiri menghasilkan dokumentasi dalam struktur yang sudah

dikenal yang membuat produksi dan perawatan efisien.

Kesempatan baru sering diidentifikasi untuk memanfaatkan teknologi untuk

memperoleh keuntungan kompetitif, rekayasa ulang proses bisnis pengaruh

dan memperbaiki seluruh efisiensi.

Manajemen akan menemukan dan bertindak jika solusi IT disetujui tanpa

pertimbangan alternatif teknologi atau kebutuhan fungsional bisnis.

AI 2 –Memperoleh dan Merawat Aplikasi Software

Manajemen proses memperoleh dan merawat aplikasi software yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan

membuat aplikasi tersedia dengan kebutuhan bisnis, dan dengan pada waktunya dan biaya yang pantas adalah

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses untuk merancang dan menetapkan aplikasi.

Aplikasi diperoleh berdasarkan tawaran gerakan vendor, pengakuan brand

Page 186: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

166

atau keakraban staff dengan produk-produk tertentu, dengan sedikit atau tanpa

mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa proses untuk perolehan dan perawatan aplikasi

diperlukan.

Pendekatan untuk memperoleh dan merawat aplikasi software berbeda-beda

dari proyek ke proyek.

Keragaman solusi individual untuk kebutuhan bisnis tertentu mungkin

diperlukan dengan bebas, sebagai hasil efisiensi dengan perawatan dan

dukungan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaan dalam

rancangan atau pemerolehan aplikasi software.

2

Repeatable but

intuitive

Ada perbedaan tetapi sama proses pada perolehan dan perawatan aplikasi

berdasar keahlian di dalam pihak IT.

Rasio keberhasilan dengan aplikasi bergantung besar pada skill dan

pengalaman yang dipunyai di dalam IT.

Perawatan selalu problematik dan menderita ketika knowledge internal telah

hilang dari perusahaan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaan dalam

rancangan atau perolehan aplikasi software.

3

Define process Proses pemahaman umumnya baik dan jelas ada dalam perolehan dan

perawatan aplikasi software.

Proses ini bersama dengan IT dan strategi bisnis.

Usaha dibuat untuk menerapkan proses terdokumentasi secara konsisten di

seluruh aplikasi dan proyek berbeda.

Metodologi-metodologi umumnya tidak fleksibel dan sulit diterapkan dalam

semua keadaan, jadi langkah yang mungkin adalah dengan melewatinya.

Aktivitas perawatan direncanakan, dijadwal dan dikoordinasikan.

4

Manage and

measureable

Ada metodologi dipahami dengan baik dan formal yang mencakup rancangan

dan proses spesifikasi, kriteria untuk memperolehnya, proses untuk testing dan

kebutuhan untuk dokumentasi.

Mekanisme persetujuan disetujui dan terdokumentasi ada untuk memastikan

bahwa semua langkah diikuti dan pengecualian sah.

Prosedur dan praktek telah berkembang cocok untuk perusahaan, digunakan

oleh semua staff dan dapat diterapkan pada sebagaian besar kebutuhan

aplikasi.

5

Optimised Pratek perolehan dan perawatan software aplikasi bersama dengan proses-

proses yang baik.

Pendekatan berdasar komponen yang sudah dikenal, sesuai aplikasi berstandar

pada kebutuhan bisnis.

Pendekatan adalah seluruh perusahaan.

Metodologi perawatan dan perolehan maju dengan baik dan memungkinkan

penyebaran cepat,

mengijinkan kemampuan aksi dan fleksibilitas dalam menjawab perubahan

kebutuhan bisnis.

Metodologi implementasi dan perolehan aplikasi software telah diarahkan

pada kemajuan berkelanjutan dan didukung oleh database knowledge internal

dan eksternal yang berisi referensi bahan dan praktek terbaik.

Metodologi itu membuat dokumentasi dalam struktur yang sudah dikenal yang

membuat produksi dan perawatan efisien.

AI 3 – Memperoleh dan Merawat Infrastruktur Teknologi

Manajemen proses memperoleh dan merawat infrastruktur teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

dalam memperoleh dan merawat infrsatruktur IT yang terintegrasi dan berstandard adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Mengelola infrastruktur teknologi tidak dikenal sebagai topik penting untuk

dikejar.

1 Ada perubahan yang dibuat pada infrastruktur bagi setiap aplikasi baru, tanpa √

Page 187: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

167

Initial/

Ad-hoc

ada semua perencanaan.

Meskipun ada kesadaran bahwa infrastruktur IT penting, tidak ada pendekatan

yang konsisten.

Aktivitas perawatan memberi aksi pada kebutuhan jangka pendek.

Lingkungan produksi adalah lingkungan uji.

2

Repeatable but

intuitive

Ada konsistensi antara pendekatan taktis ketika memperoleh dan merawat

infrastruktur IT.

Perolehan dan perawatan infrastruktur IT tidak berdasar pada strategi yang

baik dan tidak mempertimbangkan kebutuhan aplikasi bisnis yang harus

didukung.

Ada pemahaman bahwa infrastruktur IT penting, didukung oleh beberapa

pratek formal.

Perawatan dijadwal tetapi tidak terjadwal dan terkoordinasi secara penuh,

misal beberapa lingkungan, lingkungan uji terpisah ada.

3

Define process Proses pemahaman baik dan jelas ada untuk memperoleh dan merawat

infrastruktur IT.

Kebutuhan dukungan proses dari aplikasi bisnis penting dan bersama dengan

IT dan strategi bisnis tetapi tidak konsisten diterapkan.

Perawatan direncanakan terjadwal dan terkoordinasi.

Ada lingkungan terpisah untuk uji dan produksi.

4

Manage and

measureable

Proses perolehan dan perawatan bagi infrastruktur teknologi telah

berkembang pada point dimana bekerja dengan baik pada semua situasi,

diperbolehkan secara konsisten dan terfokus pada reusabiliti.

Infrastruktur IT cukup mendukung aplikasi bisnis.

Proses proaktif dan terorganisir dengan baik.

Biaya dan waktu untuk mencapai tingkat skalabilitas, fleksibiliti, dan integrasi

yang diharapkan secara parsial optimal.

5

Optimised Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi proaktif dan

bersama dengan aplikasi bisnis penting dan arsitektur teknologi.

Praktek yang baik mengenai solusi teknologi dibolehkan dan perusahaan

sadar pengembangan platform terbaru dan manajemen tools. Biaya dikurangi

dengan rasionalisasi dan standarisasi komponen infrastruktur dan dengan

menggunakan automasi.

Kesadaran teknis tingkat tinggi dapat mengenali cara optimal untuk

meningkatkan kinerja secara proaktif, meliputi pertimbangan pilihan

outsourcing.

Infrastruktur IT dilihat seperti pemungkin utama untuk mengungkit

penggunaan IT.

AI 4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya

Manajemen proses memungkinkan operasi dan penggunaannya yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dalam

memastikan pemenuhan dari end-user dengan tawaran layanan dan level layanan, integrasi aplikasi dan solusi

teknologi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Ada proses pada tempatnya dengan mempertimbangkan produksi dari

dokumentasi user, manual operasi dan bahan training.

Hanya bahan yang telah ada yang disuplai dengan produk terbeli.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa dokumentasi proses diperlukan.

Dokumentasi adakalanya diproduksi dan didistribusi pada kelompok tertentu.

Banyak dokumentasi dan prosedur yang ketinggalan.

Bahan training cenderung satu skema dengan variabel mutu.

Tidak ada integrasi virtual dari prosedur dari seluruh sistem dan unit bisnis

yang berbeda

Tidak ada input dari unit bisnis dalam rancangan program-program training.

2

Repeatable but Pendekatan yang sama digunakan untuk menghasilkan prosedur dan

dokumentasi, tetapi tidak berdasar pada pendekatan terstruktur atau

Page 188: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

168

intuitive framework.

Tidak ada pendekatan seragam untuk pengembangan prosedur operasi dan

user.

Bahan training dihasilkan oleh individual dan kelompok proyek, dan mutu

bergantung keterlibatan individu.

Prosedur dan mutu dari dukungan user beragam dari buruk ke baik, dengan

sangat kecil konsisten dan integrasi seluruh perusahaan.

Program training bagi bisnis dan user diberikan atau dimudahkan, tetapi tidak

ada perencanaan untuk melicinkan dan menyampaikan training.

3

Define process Ada kerangka pemahaman yang diterima dan jelas bagi dukumentasi user,

manual operasi, dan bahan training.

Prosedur-prosedur disimpan dan dirawat dalam perpustakaan formal dan dapat

diakses oleh setiap orang yang perlu tahu.

Koreksi pada dokumentasi dan prosedur-prosedurnya dibuat dengan landasan

reaktif.

Prosedur-prosedur tersedia offline dan dapat diakses dan dirawat dalam

keadaan bahaya.

Ada proses yang menetapkan prosedur terbaru dan bahan training menjadi

jelas sampai saat perubahan proyek.

Meskipun keberadaan pendekatan yang jelas, isi yang sebenarnya beragam,

karena tidak ada kontrol untuk melakukan sesuai dengan standard.

User secara tidak formal terlibat dalam proses

Tools yang otomatis secara terus-menerus digunakan dalam angkatan dan

distribusi prosedur-prosedur.

Training bisnis dan user terencanakan dan terjadwal.

4

Manage and

measureable

Ada kerangka yang baik untuk prosedur perawatan dan bahan training yang

mempunyai dukungan manajemen IT.

Pendekatan yang dibuat untuk prosedur perawatan dan manual training.

Melingkupi semua sistem dan unit bisnis, sehingga proses-proses dapat

ditinjau dari perspektif bisnis.

Prosedur-prosedur dan bahan training terintegrasi mencakup saling

ketergantungan dan menghubungkan.

Kontrol ada untuk memastikan bahwa standard terlekat dan prosedur-prosedur

dikembangkan dan dirawat bagi semua proses.

Feedback user dan bisnis pada dokumentasi dan training dikumpulkan dan

dinilai sebagai bagian dari proses kemajuan berlanjutan.

Dokumentasi dan bahan training biasa dapat diprediksi, tingkat yang baik

realibilitas dan ketersediaan.

Proses yang muncul untuk menggunakan dokumentasi dan manajemen

prosedur yang otomatis diterapkan.

Pengembangan prosedur yang otomatis terus-menerus terintegrasi dengan

pengembangan sistem aplikasi, memudahkan konsistensi, dan akses user.

Training bisnis dan user responsif pada kebutuhan bisnis.

Manajemen IT sedang mengembangkan matrik bagi pengembangan dan

penyampaian dari dokumantasi, bahan training, dan program training.

5

Optimised Proses untuk dokumentasi operasional dan user ditingkatkan melalui adopsi

metode dan tools baru.

Bahan prosedur dan bahan training dilakukan seperti mengembangkan

knowledge base secara konstan yang dirawat secara elektronik menggunakan

manajemen knowledge terbaru, alir kerja, dan distribusi teknologi, membuat

dapat diakses dan mudah untuk dirawat.

Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi proaktif dan

bersekutu degan aplikasi bisnis penting dan arsitektur teknologi.

Bahan training dan dokumentasi diperbarui untuk mencerminkan

organisasional, operasional, dan perubahan software.

Pengembangan dokumentasi dan bahan training dan penyampaian program

training secara penuh terintegrasi dengan bisnis dan dengan definisi proses

Page 189: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

169

bisnis, jadi mendukung kebutuhan seluruh perusahaan, dari pada hanya

prosedur-prosedur berorientasi IT.

AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT

Manajemen proses memperoleh sumber daya IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan meningkatkan

hemat biaya IT dan kontribusinya pada keuntungan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses perolehan sumber daya IT yang baik pada tempatnya.

Perusahaan tidak mengenali kebutuhan bagi kebijakan dan prosedur perolehan

yang jelas untuk memastikan bahwa semua sumber daya IT tersedia tepat

waktu dan efisiensi biaya.

1

Initial/

Ad-hoc

Perusahaan telah mengenali kebutuhan kebijakan dan prosedur

terdokumentasi yang menghubungkan perolehan IT pada proses perolehan

seluruh perusahaan bisnis.

Kontrak untuk perolehan sumber daya IT dikembangkan dan dikelola dengan

manajer proyek dan individu lainya dengan melatih keputusan profesional

mereka bukannya sebagai hasil dari prosedur dan kebijakan formal.

Ada hubungan khusus antara perolehan perusahaan dan proses manajemen

kontrak dan IT.

Kontrak bagi perolehan dikelola pada akhir proyek bukannya terus-menerus

2

Repeatable but

intuitive

Ada kesadaran perusahaan atas kebutuhan prosedur dan kebijakan dasar bagi

perolehan IT.

Prosedur dan kebijakan terintegrasi dengan proses perolehan organisasi bisnis.

Proses perolehan dimanfaatkan untuk proyek sangat besar.

Tanggung jawab dan akuntabilitas bagi perolehan IT dan manajemen kontrak

ditentukan oleh pengalaman Manajer kontrak individual.

Pentingnya manajemen supplier dan hubungan manajemen dikenal tetapi

ditujukan berdasar inisiatif individu.

Proses kontrak sangat dimanfaatkan oleh proyek sangat besar.

3

Define process Manajemen telah mengadakan kebijakan dan prosedur bagi perolehan IT.

Kebijakan dan prosedur diarahkan oleh proses perolehan perusahaan bisnis.

Perolehan IT terintegrasi dengan sistem perolehan bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT yang ada.

Supplier sumber daya IT terintegrasi dalam mekanisme manajemen proyek

perusahaan dari

perspektif manajemen kontrak.

Manajemen IT mengkomunikasi kebutuhan bagi perolehan yang layak dan

manajemen proyek seluruh fungsi IT.

4

Manage and

measureable

Perolehan IT terintegrasi secara penuh dengan sistem perolehan seluruh bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT digunakan untuk semua

perolehan.

Ukuran kontrak dan manajemen perolehan diambil berkait dengan kasus

bisnis bagi perolehan IT.

Laporan bahwa dukungan sasaran bisnis tersedia.

Manajemen selalu sadar pengecualian pada kebijakan dan prosedur bagi

perolehan IT.

Manajemen yang strategis dari hubungan berkembang.

Manajemen IT melakukan penggunaan perolehan dan proses manajemen

kontrak untuk semua perolehan dengan meninjau ukuran kinerja.

5

Optimised Manajemen telah melakukan dan menghasilkan seluruh proses bagi perolehan

IT.

Manajemen melakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur bagi perolehan

IT.

Ukuran pada manajemen perolehan dan kontrak dilakukan berkait dengan

kasus bisnis untuk perolehan IT.

Hubungan baik terbangun dari waktu ke waktu dengan banyak supplier dan

Page 190: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

170

partner dan mutu hubungan terukur dan terawasi.

Hubungan dikelola dengan strategis.

Prosedur, kebijakan, standard IT untuk perolehan sumber daya IT dikelola

dengan strategis dan bereaksi terhadap ukuran proses.

Manajemen IT mengkomunikasikan pentingnya strategi perolehan yang layak

dan manajemen kontrak seluruh fungsi IT.

AI 6 – Mengelola Perubahan-perubahan

Manajemen proses mengelola perubahan-perubahan yang memenuhi kebutuhan bisnis IT bereaksi terhadap

kebutuhan bisnis bersama dengan strategi bisnis, selagi mengurangi solusi dan kerusakan penyampaian

layanan dan mengerjakan lagi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses manajemen perubahan yang baik dan perubahan dapat dibuat

dengan virtual tanpa kontrol.

Tidak ada kesadaran bahwa perubahan dapat mengacaukan bagi operasi bisnis

dan IT dan tidak ada kesadaran keuntungan dari manajemen perubahan yang

baik.

1

Initial/

Ad-hoc

Dikenal bahwa perubahan harus dikelola dan diawasi.

Praktek beragam dan mungkin bahwa perubahan yang tidak sah terjadi.

Ada sedikit atau tidak ada dokumentasi dari perubahan, dan konfigurasi

dokumentasi tidak lengkap dan tidak dapat dipercercayai.

Kesalahan mungkin terjadi bersama dengan interupsi pada lingkungan

produksi disebabkan oleh manajemen perubahan yang kurang bagus.

2

Repeatable but

intuitive

Ada proses manajemen perubahan informal pada tempatnya dan perubahan

mengikuti pendekatan ini, namun tidak terstruktur, mendasar, cenderung akan

error.

Akurasi dokumentasi konfigurasi tidak konsekuen dan hanya perencanaan

terbatas dan penilaian dampak terjadi lebih dulu sebelum perubahan.

3

Define process Ada proses manajemen perubahan formal yang baik pada tempatnya,

mencakup kategorisasi, prioritasisasi, prosedur-prosedur darurat, autorisasi

perubahan, dan manajemen pelepasan dan sesuai dengan perkembangan yang

cepat.

Workaround terjadi dan proses-prosesnya sering dilewati.

Error mungkin terjadi dan perubahan tidak sah adakalanya terjadi.

Analisis dampak perubahan IT pada operasi bisnis menjadi terbentuk untuk

mendukung perencanaan teknologi dan aplikasi baru.

4

Manage and

measureable

Proses manajemen perubahan dikembangkan dengan baik dan secara

konsisten diikuti untuk semua perubahan, dan manajemen yakin bahwa ada

sedikit pengecualian.

Proses efisien dan efektif tetapi bersandar pada prosedur manual dan kontrol

untuk memastikan bahwa mutu dicapai.

Semua perubahan adalah subjek perencanaan seksama dan dampak penilaian

untuk memperkecil kemungkinan masalah tempat produksi.

Proses persetujuan untuk perubahan sudah pada tempatnya.

Dokumentasi manajemen perubahan adalah sekarang dan tepat, dengan

perubahan, dengan merubah secara formal.

Dokumentasi konfigurasi umumnya akurat.

Perencanaan manajemen perubahan IT dan implementasi

menjadi terintegrasi dengan perubahan dalam proses bisnis, menjamin bahwa

training, perubahan organisasi, persoalan-persolan kelancaran bisnis

ditujukan.

Ada koordinasi yang meningkat antara manajemen perubahan IT dan

perancangan kembali proses bisnis.

Ada proses konsisten untuk mengawasi mutu dan kinerja proses manajemen

perubahan.

5

Optimised Proses manajemen perubahan secara teratur ditinjau dan diperbarui untuk

tetap sejalan dengan praktek yang baik.

Page 191: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

171

Proses meninjau mencerminkan hasil dari monitoring.

Informasi konfigurasi adalah berbasis komputer dan memberikan kontrol

terjemahan.

Pelacakan perubahan adalah canggih dan mencakup tools untuk menemukan

software yang tidak sah dan tidak berlisensi.

Manajemen perubahan IT terintegrasi dengan manajemen perubahan bisnis

untuk memastikan bahwa IT adalah pemungkin dalam meningkatkan

produktivitas dan menciptakan kesempatan bisnis baru bagi perusahaan.

AI 7 – Memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan.

Manajemen proses memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan yang memenuhi

kebutuhan bisnis IT dengan bekerja sistem baru atau dirubah tanpa masalah utama setelah instalasi adalah : t KRITERIA Y T

0 Non Existent

Ada jarak penuh instalasi formal atau proses penganggkatan dan tidak ada manajemen senior ataupun staff IT mengenali kebutuhan untuk membuktikan bahwa solusi patut

untuk tujuan dimaksud.

1 Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan untuk membuktikan dan menegaskan bahwa solusi-solusi terimplementasi melayani tujuan yang dimaksud.

Testing dilakukan pada beberapa proyek, tetapi inisiatif untuk testing ditinggal pada tim proyek individu dan pendekatan yang diambil beragam.

Pengangkatan formal dan mengakhiri adalah jarang dan tidak ada.

2 Repeatable but

intuitive

Ada beberapa konsistensi diantara pendekatan testing dan pengangkatan, tetapi tidak berdasar beberapa metodologi.

Tim pengembangan individu secara normal memutuskan pendekatan testing dan biasanya sebuah kemanggkiran dari testing integrasi.

Ada proses persetujuan informal.

3

Define process Metodologi formal terkait pada instalasi, migrasi, konversi, dan penerimaan adalah pada

tempatnya. Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam daur hidup sistem dan sampai

taraf tertentu secara otomatis.

Training, testing, dan transisi pada status produksi dan penganggkatan mungkin untuk membedakan dari proses yang baik, berdasar keputusan individu.

Mutu sistem memasuki produksi adalah tidak konsisten, dengan sistem baru sering membangkitkan level penting dari masalah-masalah implementasi utama.

4

Manage and measureable

Prosedur dirumuskan dan dikembangkan menjadi terorganisir baik dan praktis dengan

menentukan prosedur pengangkatan dan lingkungan test yang baik.

Dalam praktek, semua perubahan utama, pada sistem mengikuti pendekatan terumus

ini.

Evaluasi pertemuan kebutuhan user berstandard dan terukur, matrik produksi yang

secara efektif ditinjau dan dianalisis oleh manjemen.

Mutu sistem memasuki produksi memuaskan untuk manajemen, bahkan dengan level

yang layak dari masalah implementasi utama.

Otomasi proses adalah bergantung proyek dan tertentu.

Manajemen mungkin puas dengan level sekarang dari efisiensi meskipun kurang evaluasi dari implementasi utama.

Sistem test layak mencerminkan lima lingkungan.

Testing tegangan bagi sistem baru dan kemunduran testing bagi keberadaan sistem diterapkan untuk semua proyek.

5 Optimised

Proses pengangkatan dan instalasi telah dibersihkan pada tingkat praktek yang baik, berdasar hasil kemajuan yang berlanjut dan perbaikan.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam sistem daur hidup dan otomatis ketika layak, memfasilitasi sebagian besar training, testing dan transisi pada status

produksi dari sistem baru.

Lingkungan test berkembang baik, daftar masalah dan proses resolusi kesalahan menjamin transisi efisien dan efektif pada lingkungan produksi.

Proses pengangkatan terjadi selalu tanpa mengolah lagi (rework), dan masalah implementasi utama secara normal terbatas pada koreksi kecil.

Tinjauan implementasi utama bestandard, dengan pelajaran tersalur kembali pada proses utuk memastikan kemajuan mutu terus-menerus.

Testing tegangan bagi sistem baru dan testing kemunduran bagi sistem yang termodifikasi secara konsisten diterapkan.

Page 192: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

172

LAMPIRAN 3

ANALISA TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI

MATURITY MODEL

Kuesioner ini dikembangkan dari standard pengelolaan IT internasional COBIT (Control Objectives for Information

and Related Technology), dengan fokus domain pada PO (Planning and Organization) dan AI (Acquisition and

Implementation). untuk itu mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan pendapatnya akan pertanyaan-pertanyaan

yang diberikan dalam kuesioner ini.

Petunjuk Pengisian

Bacalah pernyataan kriteria dari tingkat kematangan dengan seksama, lalu berikan centang ( √ ) pada pilihan jawaban

(Ya/Tidak) untuk setiap pernyataan yang diberikan.

Nama Responden : Bp. Siddiq

Bagian : Staff Operational

Jabatan : IT

PO 1 - Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT Manajemen proses mendefinisikan rencana strategi IT

yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari dukungan dan perluasan strategi bisnis dan ketentuan penguasaan

ketika trasparan tentang keuntungan, biaya, dan resiko-resiko, adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Perencanaan strategi IT tidak bekerja.

Tidak ada kesadaran manajemen bahwa perencanaan strategi IT diperlukan untuk

mendukung tujuan-tujuan bisnis.

√\

1

Initial/

Ad-hoc

Kebutuhan untuk perencanaan strategi IT dikenal oleh manajemen IT.

Perencanaan IT dilakukan seperti kebutuhan dasar sebagai jawaban atas kebutuhan

perusahaan tertentu.

Perencanaan strategi IT adakalanya didiskusikan pada pertemuan manajemen IT.

Penjajaran kebutuhan bisnis, aplikasi, dan teknologi terjadi dengan reaktif dibanding

dengan strategi seluruh perusahaan.

Posisi resiko strategi dikenali dengan tidak formal dalam proyek ke proyek

2

Repeatable

but intuitive

Perencanaan strategi IT terbagi dengan manajemen bisnis sebagai kebutuhan dasar.

Membaharui rencana IT terjadi sebagai jawaban atas permintaan manajemen.

Keputusan yang strategis digerakkan dalam proyek ke proyek, tanpa konsistensi dengan

seluruh strategi perusahaan.

Resiko-resiko dan keuntungan-keuntungan user dari keputusan strategi utama diakui

dengan cara intuitif.

3

Define

process

Sebuah kebijakan menjelaskan kapan dan bagaimana untuk melakukan perencanaan

strategi IT.

Perencanaan strategi IT mengikuti pendekatan yang terstruktur yang didokumentasikan

dan diketahui semua staff.

Proses perencanaan IT layak bunyi dan menjamin bahwa perencanaan sesuai seperti yang

dilakukan, namun kebijaksanaan diberikan pada manajer individual berkenaan dengan

proses implementasi dan tidak ada prosedur untuk menguji proses.

Seluruh strategi IT meliputi penjelasan yang konsisten dari resiko-resiko yang mana

perusahaan rela ambil sebagai sebuah pembaharuan atau penyokong.

Strategi teknis, keuangan, dan sumber daya manusia sangat mempengarui tambahan

produk dan teknologi baru.

Perencanaan strategi IT didiskusikan saat pertemuan manajemen bisnis.

Page 193: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

173

4

Manage and

measureable

Perencanaan strategi IT adalah praktik standard dan eksepsi yang diumumkan oleh

manajemen.

Perencanaan strategi IT adalah fungsi manajemen yang baik dengan tanggung jawab

tingkat atasan.

Manajemen dapat mengawasi proses perencanaan strategi IT, membuat keputusan jelas

dan mengukur keefektifitasannya.

Perencanaan IT jangka pendek dan jangka panjang terjadi dan

mengalir ke bawah dalam perusahaan dengan pembaharuan yang dilakukan seperti yang

dibutuhkan.

Strategi IT dan strategi seluruh perusahaan semakin menjadi lebih serasi dengan

menunjukan proses bisnis dan kemampuan nilai tambah dan mengungkit penggunaan

aplikasi dan teknologi melalui merekayasa ulang proses bisnis.

Ada proses yang baik untuk menentukan penggunaan sumber internal dan eksternal yang

dibutuhkan dalam operasi dan pengembangan sistem.

5

Optimised Perencanaan strategi IT terdokumentasi, proses hidup secara terus-menerus

dipertimbangkan dalam setting tujuan bisnis dan berakibat pada nilai bisnis yang terlihat

melalui investasi dalam IT.

Pertimbangan nilai tambah dan resiko terus menerus diperbaharui dalam proses

perencanaan strategi IT.

Perencanaan IT realistis dikembangkan dan tetap diperbaharui untuk mencerminkan

perubahan teknologi dan pengembangan terkait bisnis.

Benchmarking terhadap pemahaman yang baik dan norma-norma industri dapat dipercaya

terjadi dan terintegrasi dengan proses perumusan strategi.

Perencanaan yang strategis meliputi bagaimana pengembangan teknologi baru dapat

menggerakkan penciptaan kemampuan bisnis baru dan meningkatkan keuntungan

kompetitif perusahaan.

PO 2 – Mendefinisikan Arsitektur Informasi

Manajemen proses mendefinisikan arsitektur informasi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT menjadi tangkas

dalam menjawab kebutuhan, memberikan keandalan, informasi yang konsisten tanpa kelim terintegrasi

dengan aplikasi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Tidak ada kesadaran pentingnya arsitektur informasi bagi perusahaan.

Pengetahuan, keahlian dan tanggung jawab perlu untuk mengembangkan arsitektur ini

yang tidak ada dalam perusahaan.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengakui kebutuhan untuk arsitektur informasi.

Pengembangan beberapa komponen dari sebuah arsitektur informasi terjadi pada dasar

tertentu.

Definisi menujukan data dibanding informasi, dan digerakkan oleh tawaran vendor

aplikasi software.

Ada komunikasi yang jarang-jarang dan tidak konsisten dari kebutuhan bagi arsitektur

informasi.

2

Repeatable

but intuitive

Proses arsitektur informasi muncul dan mirip, meskipun informal dan intuitif, prosedur-

prosedur diikuti dengan individu-individu yang berbeda di dalam perusahaan.

Orang-orang mendapat skill mereka dengan membangun arsitektur informasi melalui

pengalaman yang dimiliki dan aplikasi teknik-teknik yang diulang.

Kebutuhan taktis menggerakkan pengembangan komponen arsitektur informasi oleh

individu-individu.

3

Define

process

Pentingnya arsitektur informasi dipahami dan diterima, dan pertanggungjawaban bagi

penyampaiannya ditetapkan dan dikomunikasikan dengan jelas.

Prosedur, tools, dan teknik terkait meskipun tidak canggih telah distandarisasi dan

didokumentasi dan menjadi bagian aktivitas training informal.

Kebijakan-kebijakan arsitektur informasi dasar telah dikembangkan, meliputi beberapa

kebutuhan yang strategis tetapi sesuai dengan kebijakan-kebijakan, standar-standar, dan

tools dengan tidak konsisten ditekankan.

Secara formal fungsi administrasi data yang baik adalah pada tempatnya, setting standar

Page 194: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

174

seluruh perusahaan, dan mulai untuk melaporkan penyampaian dan penggunaan arsitektur

informasi.

Tools yang otomatis mulai dikerjakan, tetapi penggunaan proses dan peraturan ditetapkan

dengan tawaran vendor software database.

Aktivitas-aktivitas training formal ditetapkan, didokumentasi, dan terus diterapkan.

4

Manage and

measureable

Pengembangan dan pelaksanaan arsitektur informasi secara penuh didukung dengan

metode dan teknik formal.

Akuntabilitas bagi kinerja proses pengembangan arsitektur dilaksanakan dan keberhasilan

arsitektur informasi dapat diukur.

Dukungan tools yang otomatis tersebar luas, tetapi belum terintegrasi.

Matrik dasar telah dikenali dan sebuah sistem pengukuran adalah pada tempatnya.

Proses penjelasan arsitektur informasi adalah proaktif dan terfokus pada tujuan kebutuhan

bisnis masa depan.

Organisasi administrasi data secara aktif terlibat dalam semua usaha-usaha pengembangan

aplikasi, untuk menjamin kemantapan.

Penyimpanan yang otomatis dengan penuh diterapkan.

Model data lebih komplek diterapkan untuk mengungkit isi informasi dari database.

Sistem informasi eksekutif dan sistem pendukung keputusan mengungkit ketersediaan

informasi.

5

Optimised Arsitektur informasi secara konsisten dilaksanakan pada semua level.

Nilai arsitektur informasi pada bisnis terus-menerus ditekankan.

Personal IT mempunyai keahlian dan skill yang perlu untuk membangun dan menjaga

arsitektur informasi yang kuat dan responsif yang mencerminkan kebutuhan semua bisnis.

Informasi diberikan oleh arsitektur informasi diterapkan dengan tetap dan luas.

Pengunaan luas dilakukan dari praktek terbaik industri dalam pengembangan dan

perawatan arsitektur informasi mencakup proses kemajuan yang berlanjut.

Strategi untuk mengungkit informasi melalui data pergudangan dan teknologi data mining

yang baik.

Arsitektur informasi sedang meningkat terus-menerus, dan mempertimbangkan dengan

seksama informasi non-tradisional pada proses-proses, organisasi-organisasi, dan sistem-

sistem.

PO 3 – Menentukan Arah Teknologi

Manajemen proses mendefinisikan arah teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT menjadi stabil dan

terintegrasi hemat biaya dan sistem aplikasi standard, sumber daya, dan kemampuan-kemampuan yang yang

diperlukan bisnis sekarang dan yang akan datang adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Tidak ada kesadaran pentingnya perencanaan infrastruktur teknologi yang sungguh-

sungguh ada.

Pengetahuan dan keahlian perlu untuk mengembangkan sebagaimana perencanaan

teknologi yang tdk ada

Ada jarak pemahaman bahwa perencanaan bagi perubahan teknologi adalah penting untuk

menyediakan sumber daya dengan efektif.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi perencanaan infrastruktur teknologi.

Pengembangan komponen teknologi dan implementasi teknologi baru adalah khusus dan

asing.

Ada reaktif dan pendekatan terfokus secara operasional pada perencanaan infrastruktur.

Arah teknologi digerakkan oleh perencanaan evolusi produk sering bertentangan diantara

hardware, sistem software dan vendor software aplikasi.

Komunikasi dari dampak potensial perubahan dalam teknologi adalah tidak konsisten.

2

Repeatable

but intuitive

Kebutuhan untuk dan pentingnya perencanaan teknologi dikomunikasikan.

Perencanaan adalah taktis dan terfokus pada solusi teknis pembangkit pada masalah-

masalah teknis, dibanding penggunaan teknologi untuk kebutuhan bisnis.

Evaluasi perubahan teknologi ditinggalkan untuk membedakan individu-individu yang

mengikuti intuitif tetapi serupa proses.

Page 195: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

175

Orang-orang mendapat skillnya dalam perencanaan teknologi melalui pembelajaran dan

aplikasi teknik-teknik yang diulang.

Teknik dan standar umum muncul untuk pengembangan komponen infrastruktur.

3

Define

process

Manajemen sadar akan pentingnya perencanaan infrastruktur teknologi.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi layak bunyi dan dilakukan

bersama dengan rencana strategi IT.

Perencanaan infrastruktur teknologi yang baik, terdokumentasi, dan berkomunikasi baik,

tetapi tidak konsisten diterapkan.

Arah infrastruktur teknologi meliputi pemahaman dimana perusahaan ingin untuk

mendorong atau meninggalkan penggunaan teknologi, berdasar resiko-resiko dan

persekutuan strategi perusahaan.

Vendor utama dipilih berdasar pemahaman teknologi jangka panjang dan rencana

pengembangan produk, dengan konsisten dengan arah perusahaan.

Ada komunikasi dan training formal dari peran dan tanggung jawab.

4

Manage and

measureable

Manajemen menjamin pegembangan dan perawatan perencanaan infrastruktur teknologi.

Staff IT mempunyai keahlian dan skill penting untuk mengembangkan perencanaan

infrastruktur teknologi.

Dampak potensial perubahan dan penemuan teknologi dipertimbangkan.

Manajemen dapat mengenali penyimpangan dari perencanaan dan antisipasi masalah-

masalah.

Tanggung jawab untuk pengembangan dan perawatan perencanaan infrastruktur teknologi

dkerjakan.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi yang canggih dan tanggap

terhadap perubahan.

Praktek internal yang baik dikenalkan dalam proses.

Strategi sumber daya manusia berjalan bersama arah teknologi untuk memastikan bahwa

staff IT dapat mengelola perubahan teknologi.

Perencanaan migrasi untuk mengenalkan teknologi baru yang baik.

Outsourcing dan kerjasama sedang diungkit untuk mengakses keahlian dan skill penting.

Manajemen telah menganalisis penerimaan resiko terkait mendorong atau meninggalkan

penggunaan teknologi dalam mengembangkan kesempatan bisnis baru atau efisiensi

operasional.

5

Optimised Fungsi penelitian ada untuk meninjau kemunculan dan keterlibatan teknologi dan

benchmark perusahaan terhadap norma industri.

Arah perencanaan infrastruktur teknologi diarahkan oleh industri, standar internasional,

dan pengembangan, dibanding digerakkan oleh vendor teknologi.

Dampak bisnis potensial dari perubahan teknologi ditinjau kembali pada level manajemen

senior.

Ada persetujuan eksekutif formal baru dan merubah arah teknologi.

Yang sungguh-sungguh ada mempunyai perencanaan infrastruktur teknologi yang hebat

yang mencerminkan kebutuhan bisnis, responsif dan dapat dimodifikasi untuk

mencerminkan perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis.

Ada proses yang dilakukan dan terus menerus pada tempatnya untuk meningkatkan

perencanaan infrastruktur teknologi.

Praktek terbaik industri secara ekstensif digunakan dalam menentukan arah teknis.

PO 4 – Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT.

Manajemen proses mendefinisikan proses, organisasi, dan hubungan IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

menjadi kuat dalam menjawab strategi bisnis ketika menyetujui dengan ketentuan penguasaan dan

memberikan yang baik dan komponen titik kontak adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0 Non

Existent Organisasi IT tidak secara efektif terbangun untuk memfokuskan prestasi sasaran bisnis. √

1

Initial/

Ad-hoc

Fungsi dan aktivitas IT reaktif dan tidak konsisten diterapkan.

IT terlibat dalam proyek bisnis hanya dalam langkah kemudian.

Fungsi IT dipertimbangkan sebagai fungsi pendukung, tanpa perspektif seluruh

Page 196: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

176

perusahaan.

Ada sebuah pemahaman jelas dari kebutuhan untuk organisasi IT; namun demikian peran

dan tanggung jawab tidak formal dan tidak dilakukan.

2

Repeatable

but intuitive

Fungsi IT dibuat untuk menjawab secara taktis, tetapi dengan tidak konsisten, pada

kebutuhan pelanggan dan hubungan vendor.

Kebutuhan untuk organisasi yang terstruktur dan manajemen vendor dikomunikasikan,

tetapi keputusan masih bergantung pada pengetahuan dan skill utama individu.

Kemunculan teknik-teknis umum untuk mengelola organisasi IT dan hubungan vendor.

3

Define

process

Peran dan tanggung jawab yang baik bagi organisasi IT dan pihak ketiga yang ada.

Organisasi IT dikembangkan, didokumentasi, dan dikomunikasikan dan bersama dengan

strategi IT.

Lingkungan kontrol internal baik adanya.

Ada formulasi hubungan dengan kelompok-kelompok lain, meliputi steering

committee/SC (komisi pengendali), internal audit, dan manajemen vendor.

Organisasi IT secara lengkap sempurna.

Ada definisi fungsi yang dilakukan oleh personel IT dan itu dilakukan oleh user.

Kebutuhan staff IT penting dan keahlian yang baik dan memuaskan.

Ada definisi hubungan formal dengan user dan pihak ketiga.

Divisi peran dan tanggung jawab yang baik dan diterapkan.

4

Manage and

measureable

Organisasi IT dengan proaktif menjawab untuk merubah dan memasukkan semua peran

penting untuk mengejar kebutuhan bisnis.

Manajemen IT, kepemilikan proses, akuntabilitas, dan tanggung jawab jelas dan

berimbang.

Praktek internal yang baik telah diterapkan dalam perusahaan dari fungsi IT.

Manajemen IT sesuai keahlian dan skill untuk menetapkan, menerapkan, dan mengawasi

hubungan dan perusahaan yangdisukai.

Matrik terukur untuk mendukung sasaran-sasaran bisnis dan faktor-faktor keberhasilan

penting user dibakukan.

Inventarisasi skill tersedia untuk mendukung proyek pengembangan profesional dan staff.

Keseimbangan antara skill dan sumber daya tersedia secara internal dan itu diperlukan dari

perusahaan luar yang baik dan dilakukan.

Struktur organisasi IT mencerminkan kebutuhan bisnis dengan memberikan layanan

bersama dengan proses bisnis yang strategis, bukannya dengan teknologi-teknologi asing.

5

Optimised Struktur organisasi IT fleksibel dan adaptif.

Prakrek terbaik industri disebarkan.

Ada penggunaan teknologi yang luas untuk membantu dalam mengawasi kinerja proses-

proses dan organisasi IT.

Teknologi diungkit sejalan untuk mendukung kompleksitas dan distribusi geografis

organisasi.

Ada proses kemajuan berlanjut pada tempatnya.

PO 5 - Mengelola Investasi IT

Penerapan TI di perusahaan harus disertai dengan evaluasi/penilaian pembiayaan dan keuntungan yang

menyertainya.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Tidak ada kekhawatiran terhadap kepentingan pemilihan investasi IT dan besaran dana.

Tidak ada pelacakan atau pegawasan terhadap investasi IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Organisasi mengenali/mengakui kebutuhan pengaturan investasi IT tetapi kebutuhan ini

masih terkomunikasi secara tidak konsisten.

Alokasi tanggung jawab pemilihan investasi IT dan besaran dana pembangunan telah

dikerjakan oleh sebuah basis ad hoc.

Implementasi pemilihan IT dan pendanaan yang terisolasi muncul dengan dokumentasi

tidak resmi.

Investasi IT dihakimi pada sebuah basis ad hoc

Muncul keputusan yang relatif dan secara operasional terfokus pada pendanaan..

Page 197: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

177

2

Repeatable

but intuitive

Terdapat sebuah sedikit pengertian yang implisit terhadap kebutuhan pemilihan investasi

IT dan pendanaan.

Kebutuhan untuk yang terpilih dan pendanaannnya telah terkomunikasi. Perbedaannya

tergantung pada inisiatif perseorangan dalam organnisasi.

Terdapat sebuah teknik umum yang darurat untuk membangun komponen IT.

Muncul keputusan reaktif dan taktik pendanaan.

3

Define

process

Kebijaksanaan dan proses untuk investasi dan pendanaan terdeskripsi, terdokumentasi dan

dikomunikasikan, dan menutupi kunci bisnis dan isu/berita teknologi.

Pendanaan IT selaras dengan strategi IT dan rencana bisnis

Proses pendanaan dan pemilihan IT terformula, didokumentasikan dan dikomunikasikan

Training formal adalah darurat namun merupakan kebutuhan dasar tiap inisiatif individu

Pendekatan formal dari pemilihan investasi IT dan pendanaan menjadi faktor utama

Staf IT mempunyai pengalaman dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membuat

pendanaan IT.

Merekomendasikan investasi IT yang sesuai.

4

Manage and

measureable

Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pemilihan investasi IT dan pendanaan ditugaskan

kepada individu tertentu.

Variasi pendanaan teridentifikasi dan resolved.

Analisa pengeluaran formal diketahui meliputi pengeluaran langsung dan tidak langsung

dari operasi yang ada termasuk investasi yang dituju, dan juga mempertimbangkan

seluruh pengeluaran daur hidup.

Digunakan proses proaktif dan standar pendanaan

Sumber daya manusia bidang IT diakui pada rencana investasi

Keuntungan dan pengembalian dihitung di terms finansial dan non-finansial. √

5

Optimised Praktek terbaik industri biasanya digunakan sebagai contoh/standar dan pendekatan

identifikasi untuk meningkatkan efektifitas investasi Analisa pembangunan teknologi

digunakan di pemilihan investasi dan proses pendanaan

Proses manajemen investasi bertambah secara terus menerus berdasar pelajaran yang

dipelajari dari analisa performa investasi yang nyata/aktual,

Keputusan-keputusan investasi menyertakan kecendurangan kenaikan harga

Alternatif-alternatif pembiayaan di evaluasi dalam konteks organisasi

Analisa biaya jangka panjang dan keuntungan dari semuanya disatukan dengan keputusan

investasi

PO 6 - Communicate Management Aims and Direction

Penerapan TI harus didukung oleh kebijakan manajemen perusahaan, dan manajemen harus berperan aktif

dalam menjadikan kebijakan terkait TI menajdi kebijakan perusahaan secara umum.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Manajemen tidak menyediakan/terdapat sebuah informasi kontrol lingkungan yang positif

Tidak ada pengakuan akan kebutuhan ketersediaan satu set kebijaksanaan, prosedur,

standarisasi dan proses komplain.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen bereaksi terhadap persyaratan kontrol lingkungan informasi..

Kebijaksanaan, prosedur dan standarisasi dibangun dan dikomunikasikan kepada sebuah

basis Ad Hoc yang didasarkan pada isu yang berkembang.

Proses Pembangunan, Komunikasi dan Komplain dilakukan secara informal dan tidak

consistent.

2

Repeatable

but intuitive

Manajemen mempunyai pengertian implicit (tersirat) dari kebutuhan dan persyaratan

sebuah kontrol lingkungan informasi yang efektif, tetapi secara praktikal sebagian besar

dilakukan informal.

Manajemen telah mengkomunikasian kebutuhan akan kebijaksanaan control, prosedur dan

standarisasi, tetapi pembangunan diserahkan kepada manager secara perorangan dan area

bisnis.

Kualitas dikenali sebagai filosofi yang diinginkan untuk diikuti tetapi kenyataannya

diserahkan kepada manager perseorangan

Training dilakukan kepada perseorangan sebagai dasar persyaratan.

Page 198: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

178

3

Define

process

Manajemen membangun, mendokumentasikan sebuah control informasi yang komplit,

dan juga membuat manajemen kualitas yang termasuk didalamnya adalah kebijakan-

kebijakan, prosedur dan standarisasi

Proses kebijakan yang telah ada di dalam departemen dilakukan secara terstruktur,

terawat dan diketahui seluruh staf. Prosedur dan standarisasi yang ada dapat diterima dan

meliputi beberapa isu elemen

Manajemen telah mengirimkan peringatan pesan keamanan IT yang penting.

Training resmi dapat mensupport kontrol lingkungan informasi tetapi sulit diterima.

Selama ada pembangunan kembang api untuk menghormati kebijaksanaan control dan

standar, terdapat ketidak konsistenan pada pengawasan terhadap kebijakan dan

standarisasi ini.

4

Manage and

measureable

Management menerima tanggung jawab untuk kebijakan control komunikasi internal dan

mendelegasikan tanggung jawab dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk

mempertahankan lingkungan berada pada jalurnya di perubahan secara signifikan

Control positif, lingkungan control informasi, termasuk sebuah komitmen untuk kualitas

dan peringatan keamanan IT, telah disediakan

Satu set lengkap kebijaksaan, prosedur dan standarisasi telah disiapkan, dirawat dan

dikomunikasikan dan membutuhkan praktis internal yang baik.

5

Optimised Lingkungan control informasi adalah sejajar dengan strategi manajemen framework dan

pandangan dan secara teratur diperhatikan, diupdate dan berkembang secara periodik.

Ahli urusan dalam dan luar ditunjuk untuk meyakinkan bahwa praktik industri terbaik

akan segera diadopsi dengan penghormatan untuk mengontrol arah dan teknik

komunikasi. Pengawasan, control diri dan pengecekan compliance dilakukan secara

teratur oleh organisasi.

Teknologi digunakan untuk mempertahankan kebijaksanaan dan dasar pengetahuan

kewaspadaan dan untuk mengoptimalkan komunikasi menggunakan automation kantor

dan alat dasar computer training.

PO 7 – Mengelola SDM IT

Manajemen proses mengelola sumber daya manusia IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT yang kompeten

dan memotivasi orang untuk membuat dan menyampaikan layanan IT adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Tidak ada kesadaran bahwa pentingnya persekutuan manajemen sumber daya manusia IT

dengan proses perencanaan teknologi bagi perusahaan.

Tidak ada orang atau kelompok secara formal bertanggung jawab bagi manajemen sumber

daya manusia IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi manajemen sumber daya manusia IT.

Proses manajemen sumber daya manusia IT reaktif dan informal.

Proses manajemen sumber daya manusia IT secara operasional terfokus menggunakan dan

mengelola personel IT.

Kesadaran berkembang mengenai dampak bahwa perubahan teknologi dan bisnis cepat

dan solusi komplek terus meningkat berakibat pada kebutuhan skill baru dan tingkat

kompetensi.

2

Repeatable

but intuitive

Ada pendekatan taktis untuk menggunakan dan mengelola sumber daya manusia IT

digerakkan oleh kebutuhan proyek tertentu, bukannya oleh keseimbangan pemahaman

dari ketersediaan internal dan eksternal staff yang terampil.

Training informal terjadi untuk personel baru, yang lalu menerima training pada dasar

yang dibutuhkan.

3

Define

process

Ada proses dokumentasi dan baik untuk mengelola sumber daya manusia IT.

Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT ada.

Ada pendekatan strategis untuk menggunakan dan mengelola personel IT.

Perencanaan training formal dirancang untuk mencapai kebutuhan sumber daya manusia

IT.

Program pemutaran, dirancang untuk memperluas kemampuan manajemen bisnis yang

mantap.

4 Tanggung jawab pengembangan dan pemeliharaan perencanaan manajemen sumber daya √

Page 199: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

179

Manage and

measureable

manusia IT telah ditugaskan pada individu dan kelompok tertentu dengan dibutuhkan

keahlian dan skill yang penting untuk mengembangkan dan memelihara perencanaan.

Proses perkembangan dan pengelolaan perencanaan manajemen sumber daya manusia IT

responsif pada perubahan.

Perusahaan telah menstandarisasi ukuran yang membolehkan untuk mengenali

penyimpangan dari perencanaan manajemen sumber daya manusia IT, dengan penekanan

tertentu dan pengelolaan perkembangan personel IT dan mutasi.

Tinjauan kompensasi dan kinerja dibangun dan dibandingkan pada praktek terbaik

industri dan perusahaan IT lainnya.

Manajemen sumber daya manusia IT proaktif mempertimbangkan arah karir. √

5

Optimised Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT diperbarui terus-menerus untuk

mencapai perubahan kebutuhan bisnis.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan perencanaan teknologi,

menjamin pengembangan optimal, dan penggunaan ketersediaan skill IT.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan dan responsif pada kesatuan arah

yang strategis.

Komponen perencanaan manajemen sumber daya manusia IT konsisten dengan praktek

terbaik industri, seperti kompensasi, penilaian prestasi, partisipasi dalam forum industri,

trasfer pengetahuan, training dan pengawasan.

Program-program training dikembangkan untuk semua standar teknologi baru dan produk

lebih dulu pada penyebarannya di perusahaan.

PO 8 – Mengelola Mutu

Manajemen proses mengelola mutu yang memenuhi kebutuhan bisnis untuk IT dengan kemajuan berlanjut

dan terukur dari mutu layanan IT yang diberikan adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Perusahaan kekurangan proses perencanaan QMS dan metodologi daur hidup

pengembangan sistem (SDLC).

Manajemen senior dan staff IT tidak mengenali bahwa mutu program perlu.

Proyek dan operasi tidak pernah ditinjau mutunya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran manajemen kebutuhan untuk QMS.

QMS digerakkan oleh individu-individu dimana itu terjadi.

Manajemen membuat keputusan informal pada mutu.

2

Repeatable

but intuitive

Program yang sedang dibangun untuk menetapkan dan mengawasi aktivitas QMS dalam

IT.

Aktivitas-aktivitas QMS yang tidak terjadi terfokus pada proyek IT dan inisiatif

berorientasi proses, tidak pada proses seluruh perusahaan.

3

Define

process

Proses QMS yang baik telah dikomunikasikan oleh manajemen dan mencakup manajemen

IT dan end-user.

Program training dan pendidikan muncul untuk mengajar semua level perusahaan tentang

mutu.

Harapan mutu dasar menjadi jelas dan terbagi diantara proyek-proyek dan dalam

perusahaan IT.

Praktek dan tools sederhana bagi menajemen mutu muncul.

4

Manage and

measureable

QMS ditujukan pada semua proses, meliputi proses-proses dengan kepercayaan pada

pihak ketiga.

Knowledge base berstandard sedang dibangun untuk matrik mutu.

Metode analisis biaya/keuntungan digunakan untuk membenarkan inisiatif QMS.

Benchmarking terhadap industri dan pesaing muncul.

Program training dan pendidikan telah didirikan untuk mengajar semua level perusahaan

tentang mutu.

Praktek dan tools sedang distandarisasi dan analisis sebab utama secara periodik

dilakukan.

Survey kepuasan mutu secara konsisten dilakukan.

Program berstandar untuk mengukur mutu adalah pada tempatnya dan terstruktur dengan

baik.

Page 200: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

180

Manajemen IT sedang membangun knowledge base untuk matrik mutu.

5

Optimised QMS terintegrasi dan dilakukan pada semua altivitas-aktivitas IT.

Proses-proses QMS fleksible dan dapat menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan

lingkungan IT.

Knowledge base untuk matrik mutu ditingkatkan dengan praktek terbaik eksternal.

Benchmarking terhadap standar eksternal secara rutin dilakukan.

Survey kepuasan mutu adalah proses terus-menerus dan mendorong analisis sebab utama

dan tindakan perbaikan.

PO 9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT

Manajemen proses dari menilai dan mengelola resiko-resiko IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari

analisis dan komunikasi resiko-resiko IT dan dampak potensialnya pada proses dan tujuan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Penilaian resiko untuk proses dan keputusan bisnis tidak terjadi.

Perusahaan tidak mempertimbangkan dampak bisnis terkait dengan celah keamanan dan

ketidakpastian pengembangan proyek.

Manajemen resiko tidak dikenali terkait dengan perolehan solusi IT dan penyampaian

layanan IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Resiko-resiko IT dipertimbangkan dalam cara khusus.

Penilaian informal resiko proyek terjadi ditentukan oleh setiap proyek.

Penilaian resiko kadang-kadang dikenali dalam perencanaan proyek tetapi jarang

ditugaskan pada manajer tertentu.

Resiko-resiko terkait IT tertentu seperti keamanan, ketersediaan, dan integritas adakalanya

dipertimbangkan dalam proyek-proyek.

Operasi hari ke hari mempengarui resiko-resiko terkait IT jarang dibicarakan pada

pertemuan manajemen.

Dimana resiko-resiko telah dipertimbangkan, kelonggaran tidak konsekuen.

Muncul pemahaman bahwa resiko-resiko IT penting dan perlu dipertimbangkan.

2

Repeatable

but intuitive

Pendekatan penilaian resiko berkembang dan belum matang ada dan diterapkan pada

kebijakan manajer proyek.

Manajemen resiko selalu pada level tinggi dan diterapkan hanya pada proyek utama atau

sebagai jawaban atas masalah-masalah.

Proses kelonggaran resiko mulai diterapkan dimana resiko dikenali.

3

Define

process

Kebijakan manajemen resiko seluruh perusahaan menetapkan kapan dan bagaimana untuk

melakukan penilaian resiko.

Manajemen resiko mengikuti proses yang baik yang terdokumentasi.

Training manajemen resiko tersedia untuk semua staff.

Keputusan-keputusan untuk mengikuti proses manajemen resiko dan untuk menerima

training tertinggal pada keleluasaan individu.

Metodologi untuk penilaian resiko menyakinkan dan bersuara dan memastikan bahwa

resiko utama pada bisnis dikenali.

Sebuah proses untuk mengurangi resiko-resiko utama selalu diadakan sekali saat resiko

dikenali.

Deskripsi-deskripsi pekerjaan mempertimbangkan tanggung jawab manajemen resiko.

4

Manage and

measureable

Manajemen dan penilaian resiko adalah prosedur standard.

Pengecualian pada proses manajemen resiko dilaporkan pada manajemen IT.

Manajemen resiko IT adalah tanggung jawab manajemen senior.

Resiko dinilai dan dikurangi pada level proyek individu dan juga secara teratur terkait

seluruh operasi IT.

Manajemen disarankan pada perubahan dalam bisnis dan lingkungan IT yang dengan

mantap mempengarui skenario resiko terkait IT.

Manajemen dapat mengawasi posisi resiko dan membuat keputusan terang mengenai

pembukaan, dan rela untuk menerima.

Semua resiko dikenali pemilik yang diangkat dan manajemen senior dan manajemen IT

telah menentukan tingkat resiko yang perusahaan akan hadapi.

Page 201: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

181

Manajemen IT telah mengembangkan ukuran-ukuran standard untuk menilai resiko dan

melukiskan rasio resiko/keuntungan.

Manajemen mengatur untuk proyek manajemen resiko operasional untuk menaksir

kembali resiko-resiko secara reguler.

Database manajemen resiko dibangun dan bagian dari proses manajemen resiko mulai

diotomatiskan.

Manajemen IT mempertimbangkan strategi-strategi kelonggaran resiko.

5

Optimised Manajemen resiko telah mengembangkan pada langkah dimana terstruktur, proses seluruh

perusahaan dilakukan dan dikelola baik.

Praktek-praktek yang baik diterapkan seluruh perusahaan.

Penangkapan, analisis, dan pelaporan data manajemen resiko sangat otomatis.

Petunjuk ditarik dari pimpinan-pimpinan dalam bidang itu dan perusahaan IT mengambil

bagian dalam kelompok sejawat untuk bertukar pengalaman.

Manajemen resiko adalah sungguh terintegrasi dalam semua bisnis dan operasi IT

diterima dengan baik, secara ekstensif mencakup user dari layanan IT.

Manajemen akan menemukan dan bertindak ketika operasional IT utama dan keputusan

investasi dibuat tanpa pertimbangan perencanaan manajemen resiko.

Manajemen terus-menerus menaksir strategi-strategi kelonggaran resiko.

PO 10 – Mengelola Proyek-proyek

Manajemen proses mengelola proyek-proyek yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari penyampaian hasil

proyek di dalam kerangka waktu yang disetujui, biaya, dan mutu adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Teknik-teknik manajemen proyek tidak digunakan dan perusahaan tidak

mempertimbangkan dampak bisnis terkait salah urus proyek dan kegagalan

pengembangan proyek.

1

Initial/

Ad-hoc

Penggunaan teknik dan pendekatan manajemen proyek di dalam IT meninggalkan

keputusan pada individu manajer IT.

Ada jarak komitmen manajemen pada kepemilikan proyek dan manajemen proyek.

Keputusan penting pada manajemen proyek dibuat tanpa manajemen user atau input

pelanggan.

Sedikit atau tidak ada pelanggan dan keterlibatan user dalam menggambarkan proyek-

proyek IT.

Tidak ada kejelasan perusahaan di dalam IT untuk manajemen proyek.

Peran dan tanggung jawab untuk manajemen proyek tidak jelas.

Proyek-proyek, rencana-rencana, dan kejadian penting kurang jelas.

Waktu dan biaya pegawai proyek tidak sejalan dan dibanding angaran-angaran.

2

Repeatable

but intuitive

Manajemen senior telah memperoleh dan berkomunikasi kesadaran kebutuhan untuk

manajemen proyek IT.

Perusahaan adalah dalam proses pengembangan dan pemanfaatan beberapa teknik dan

metode dari proyek ke proyek.

Proyek IT secara informal menentukan bisnis dan sasaran teknis.

Dibatasi keterlibatan pemegang saham dalam manajemen proyek IT.

Petunjuk awal telah dikembangkan untuk beberapa aspek dari manajemen proyek.

Aplikasi petunjuk manajemen proyek diserahkan pada kebijaksanaan manajer proyek

individu.

3

Define

process

Metodologi dan proses manajemen proyek IT telah dibangun dan dikomunikasikan.

Proyek-proyek IT ditentukan dengan bisnis sesuai dan sasaran teknis.

Manajemen bisnis dan senior IT mulai terikat dan terlibat dalam manajemen proyek-

proyek IT.

Kantor manajemen proyek dibangun di dalam IT, dengan peran dan tanggung jawab awal

tertentu.

Proyek-proyek IT diawasi dengan baik dan memperbarui kejadian penting, rencana, biaya,

dan ukuran kinerja.

Training manajemen proyek adalah hasil utama dari inisiatif staff individu.

Page 202: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

182

Prosedur jaminan mutu dan aktivitas penerapan pusat sistem telah ditentukan tetapi tidak

luas diterapkan oleh manajer-manajer IT.

Proyek mulai dikelola seperti portofolio.

4

Manage and

measureable

Manajemen memerlukan matrik proyek standard dan formal dan pelajaran yang ditinjau

mengikuti penyelesaian proyek.

Manajemen proyek diukur dan dievaluasi seluruh perusahaan tidak hanya di dalam IT.

Kemajuan pada proses manajemen proyek dirumuskan dan dikomunikasikan dengan

anggota tim proyek mengarah ke kemajuan.

Manajemen IT telah diterapkan struktur organisasi proyek dengan peran dan tanggung

jawab terdokumentasi dan kriteria kinerja staff.

Kriteria untuk menilai keberhasilan pada setiap kejadian penting ditetapkan.

Nilai dan resiko diukur dan dikelola lebih dulu, selama dan setelah penyelesaian proyek.

Proyek-proyek terus meningkat menujukan sasaran perusahaan dari pada hanya satu IT

tertentu.

Dukungan proyek kuat dan aktif dari sponsor manajemen senior maupun pemegang

saham.

Training manajemen proyek yang relevan direncanakan untuk staff dalam kantor

manajemen proyek dan seluruh pihak IT.

5

Optimised Metodologi program dan proyek daur hidup penuh terbukti diterapkan, dilakukan,

diintegrasikan dalam budaya seluruh perusahaan.

Sebuah inisiatif terus-menerus untuk mengenali dan melembagakan praktek manajemen

proyek terbaik telah diterapkan.

Strategi IT untuk pengembangan sumber daya dan proyek operasional ditetapkan dan

diterapkan.

Kantor manajemen proyek terintegrasi bertanggung jawab untuk proyek-proyek dan

program-program dari permulaan ke penerapan selanjutnya.

Perencanaan seluruh perusahaan dari program-program dan proyek-proyek memastikan

bahwa user dan sumber daya IT dimanfaatkan terbaik untuk mendukung inisiatif-inisiatif

yang strategis

AI 1 – Identifikasi Solusi Yang Otomatis

Manajemen proses identifikasi solusi yang otomatis yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dalam mewujudkan

fungsional bisnis dan kebutuhan kontrol dalam rancangan yang efektif dan efisien dari solusi yang otomatis

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Perusahaan tidak memerlukan identifikasi fungsional dan persyaratan operasional untuk

pengembangan, implementasi atau modifikasi solusi, seperti sistem, layanan,

infrastruktur, software, dan data.

Perusahaan tidak menjaga kesadaran ketersediaan solusi teknologi secara potensial sesuai

pada bisnisnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan menetapkan kebutuhan dan mengenali solusi teknologi.

Kelompok individu mendiskusikan kebutuhan secara tidak normal dan kebutuhan kadang-

kadang didokumentasikan.

Solusi dikenali oleh individu-individu berdasar kesadaran pasar terbatas atau sebagai

jawaban atas tawaran vendor.

Ada sedikit penelitian terstruktur atau analisis ketersediaan teknologi.

2

Repeatable

but intuitive

Beberapa pendekatan intuitif mengenali keberadaan solusi IT dan bermacam-macam

bisnis.

Solusi dikenali secara informal berdasar pengalaman dan pengetahuan internal pihak IT.

Kesuksesan setiap proyek bergantung keahlian dari beberapa individu utama.

Mutu dokumentasi dan pembuat keputusan dengan sangat berbeda.

Pendekatan tidak terstruktur digunakan untuk menetapkan kebutuhan dan mengenali

solusi teknologi.

3

Define

process

Pendekatan terstruktur dan jelas dalam menentukan solusi IT yang ada.

Pendekatan pada ketetapan solusi IT mensyaratkan pertimbangan alternatif pendidikan

Page 203: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

183

terhadap bisnis atau kebutuhan user, kesempatan teknologi, kelayakan ekonomi,

penaksiran resiko, dan faktor lain.

Proses untuk menentukan solusi IT diterapkan bagi beberapa proyek berdasar faktor-

faktor seperti keputusan yang dibuat oleh keterlibatan staff individu, sejumlah keterikatan

waktu manajemen, dan ukuran dan prioritas keaslian kebutuhan bisnis.

Pendekatan terstruktur digunakan untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan dan

identifikasi solusi IT.

4

Manage and

measureable

Metodologi kuat untuk identifikasi dan penilaian solusi IT yang ada dan digunakan

sebagaian besar proyek.

Dokumentasi proyek dalam mutu baik dan setiap langkah layak disetujui.

Kebutuhan-kebutuhan diartikulasikan dan sesuai dengan struktur yang sudah dikenal.

Alternatif-alternatif solusi dipertimbangkan, meliputi analisis biaya dan keuntungan.

Metodologi jelas, tegas, umumnya dipahami, dan terukur.

Ada interface jelas antara manajemen IT dengan bisnis dalam identifikasi dan penilaian

solusi IT.

5

Optimised Metodologi yang mantap untuk identifikasi dan penilaian solusi IT dilakukan untuk

kemajuan seterusnya.

Metodologi implementasi dan perolehan fleksibel untuk proyek skala besar dan kecil.

Metodologi didukung oleh database knowledge internal dan eksternal berisi bahan solusi

teknologi.

Metodologi itu sendiri menghasilkan dokumentasi dalam struktur yang sudah dikenal

yang membuat produksi dan perawatan efisien.

Kesempatan baru sering diidentifikasi untuk memanfaatkan teknologi untuk memperoleh

keuntungan kompetitif, rekayasa ulang proses bisnis pengaruh dan memperbaiki seluruh

efisiensi.

Manajemen akan menemukan dan bertindak jika solusi IT disetujui tanpa pertimbangan

alternatif teknologi atau kebutuhan fungsional bisnis.

AI 2 –Memperoleh dan Merawat Aplikasi Software

Manajemen proses memperoleh dan merawat aplikasi software yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan

membuat aplikasi tersedia dengan kebutuhan bisnis, dan dengan pada waktunya dan biaya yang pantas adalah

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Tidak ada proses untuk merancang dan menetapkan aplikasi.

Aplikasi diperoleh berdasarkan tawaran gerakan vendor, pengakuan brand atau keakraban

staff dengan produk-produk tertentu, dengan sedikit atau tanpa mempertimbangkan

kebutuhan sebenarnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa proses untuk perolehan dan perawatan aplikasi diperlukan.

Pendekatan untuk memperoleh dan merawat aplikasi software berbeda-beda dari proyek

ke proyek.

Keragaman solusi individual untuk kebutuhan bisnis tertentu mungkin diperlukan dengan

bebas, sebagai hasil efisiensi dengan perawatan dan dukungan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaan dalam rancangan atau

pemerolehan aplikasi software.

2

Repeatable

but intuitive

Ada perbedaan tetapi sama proses pada perolehan dan perawatan aplikasi berdasar

keahlian di dalam fihak IT.

Rasio keberhasilan dengan aplikasi bergantung besar pada skill dan pengalaman yang

dipunyai di dalam IT.

Perawatan selalu problematik dan menderita ketika knowledge internal telah hilang dari

perusahaan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaan dalam rancangan atau

perolehan aplikasi software.

3

Define

process

Proses pemahaman umumnya baik dan jelas ada dalam perolehan dan perawatan aplikasi

software.

Proses ini bersama dengan IT dan strategi bisnis.

Usaha dibuat untuk menerapkan proses terdokumentasi secara konsisten di seluruh

aplikasi dan proyek berbeda.

Page 204: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

184

Metodologi-metodologi umumnya tidak fleksibel dan sulit diterapkan dalam semua

keadaan, jadi langkah yang mungkin adalah dengan melewatinya.

Aktivitas perawatan direncanakan, dijadwal dan dikoordinasikan.

4

Manage and

measureable

Ada metodologi dipahami dengan baik dan formal yang mencakup rancangan dan proses

spesifikasi, kriteria untuk memperolehnya, proses untuk testing dan kebutuhan untuk

dokumentasi.

Mekanisme persetujuan disetujui dan terdokumentasi ada untuk memastikan bahwa semua

langkah diikuti dan pengecualian sah.

Prosedur dan praktek telah berkembang cocok untuk perusahaan, digunakan oleh semua

staff dan dapat diterapkan pada sebagaian besar kebutuhan aplikasi.

5

Optimised Pratek perolehan dan perawatan software aplikasi bersama dengan proses-proses yang

baik.

Pendekatan berdasar komponen yang sudah dikenal, sesuai aplikasi berstandar pada

kebutuhan bisnis.

Pendekatan adalah seluruh perusahaan.

Metodologi perawatan dan perolehan maju dengan baik dan memungkinkan penyebaran

cepat,

mengijinkan kemampuan aksi dan fleksibilitas dalam menjawab perubahan kebutuhan

bisnis.

Metodologi implementasi dan perolehan aplikasi software telah diarahkan pada kemajuan

berkelanjutan dan didukung oleh database knowledge internal dan eksternal yang berisi

referensi bahan dan praktek terbaik.

Metodologi itu membuat dokumentasi dalam struktur yang sudah dikenal yang membuat

produksi dan perawatan efisien.

AI3 - Memperoleh dan merawat infrastruktur teknologi

Manajemen proses memperoleh dan merawat infrastruktur teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

dalam memperoleh dan merawat infrsatruktur IT yang terintegrasi dan berstandard adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0 - Non

Existent Mengelola infrastruktur teknologi tidak dikenal sebagai topik penting untuk dikejar. √

1

Initial/

Ad-hoc

Ada perubahan yang dibuat pada infrastruktur bagi setiap aplikasi baru, tanpa ada semua

perencanaan.

Meskipun ada kesadaran bahwa infrastruktur IT penting, tidak ada pendekatan yang konsisten.

Aktivitas perawatan memberi aksi pada kebutuhan jangka pendek.

Lingkungan produksi adalah lingkungan uji.

√ √

2

Repeatable but intuitive

Ada konsistensi antara pendekatan taktis ketika memperoleh dan merawat infrastruktur IT.

Perolehan dan perawatan infrastruktur IT tidak berdasar pada strategi yang baik dan tidak mempertimbangkan kebutuhan aplikasi bisnis yang harus didukung.

Ada pemahaman bahwa infrastruktur IT penting, didukung oleh beberapa pratek formal.

Perawatan dijadwal tetapi tidak terjadwal dan terkoordinasi secara penuh, misal beberapa

lingkungan, lingkungan uji terpisah ada.

3

Define

process

Proses pemahaman baik dan jelas ada untuk memperoleh dan merawat infrastruktur IT.

Kebutuhan dukungan proses dari aplikasi bisnis penting dan bersama dengan IT dan strategi bisnis tetapi tidak konsisten diterapkan.

Perawatan direncanakan terjadwal dan terkoordinasi.

Ada lingkungan terpisah untuk uji dan produksi.

4

Manage and measureable

Proses perolehan dan perawatan bagi infrastruktur teknologi telah berkembang pada point dimana bekerja dengan baik pada semua situasi, diperbolehkan secara konsisten dan terfokus pada

reusabiliti.

Infrastruktur IT cukup mendukung aplikasi bisnis.

Proses proaktif dan terorganisir dengan baik.

Biaya dan waktu untuk mencapai tingkat skalabilitas, fleksibiliti, dan integrasi yang diharapkan secara parsial optimal.

5

Optimised Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi proaktif dan bersama dengan aplikasi

bisnis penting dan arsitektur teknologi.

Praktek yang baik mengenai solusi teknologi dibolehkan dan perusahaan sadar pengembangan platform terbaru dan manajemen tools. Biaya dikurangi dengan rasionalisasi dan standarisasi

komponen infrastruktur dan dengan menggunakan automasi.

Page 205: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

185

Kesadaran teknis tingkat tinggi dapat mengenali cara optimal untuk meningkatkan kinerja secara

proaktif, meliputi pertimbangan pilihan outsourcing.

Infrastruktur IT dilihat seperti pemungkin utama untuk mengungkit penggunaan IT.

AI 4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya

Manajemen proses memungkinkan operasi dan penggunaannya yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dalam

memastikan pemenuhan dari end-user dengan tawaran layanan dan level layanan, integrasi aplikasi dan solusi

teknologi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Ada proses pada tempatnya dengan mempertimbangkan produksi dari dokumentasi user,

manual operasi dan bahan training.

Hanya bahan yang telah ada yang disuplai dengan produk terbeli.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa dokumentasi proses diperlukan.

Dokumentasi adakalanya diproduksi dan didistribusi pada kelompok tertentu.

Banyak dokumentasi dan prosedur yang ketinggalan.

Bahan training cenderung satu skema dengan variabel mutu.

Tidak ada integrasi virtual dari prosedur dari seluruh sistem dan unit bisnis yang berbeda

Tidak ada input dari unit bisnis dalam rancangan program-program training.

2

Repeatable

but intuitive

Pendekatan yang sama digunakan untuk menghasilkan prosedur dan dokumentasi, tetapi

tidak berdasar pada pendekatan terstruktur atau framework.

Tidak ada pendekatan seragam untuk pengembangan prosedur operasi dan user.

Bahan training dihasilkan oleh individual dan kelompok proyek, dan mutu bergantung

keterlibatan individu.

Prosedur dan mutu dari dukungan user beragam dari buruk ke baik, dengan sangat kecil

konsisten dan integrasi seluruh perusahaan.

Program training bagi bisnis dan user diberikan atau dimudahkan, tetapi tidak ada

perencanaan untuk melicinkan dan menyampaikan training.

3

Define

process

Ada kerangka pemahaman yang diterima dan jelas bagi dukumentasi user, manual

operasi, dan bahan training.

Prosedur-prosedur disimpan dan dirawat dalam perpustakaan formal dan dapat diakses

oleh setiap orang yang perlu tahu.

Koreksi pada dokumentasi dan prosedur-prosedurnya dibuat dengan landasan reaktif.

Prosedur-prosedur tersedia offline dan dapat diakses dan dirawat dalam keadaan bahaya.

Ada proses yang menetapkan prosedur terbaru dan bahan training menjadi jelas sampai

saat perubahan proyek.

Meskipun keberadaan pendekatan yang jelas, isi yang sebenarnya beragam, karena tidak

ada kontrol untuk melakukan sesuai dengan standard.

User secara tidak formal terlibat dalam proses

Tools yang otomatis secara terus-menerus digunakan dalam angkatan dan distribusi

prosedur-prosedur.

Training bisnis dan user terencanakan dan terjadwal.

4

Manage and

measureable

Ada kerangka yang baik untuk prosedur perawatan dan bahan training yang mempunyai

dukungan manajemen IT.

Pendekatan yang dibuat untuk prosedur perawatan dan manual training.

Melingkupi semua sistem dan unit bisnis, sehingga proses-proses dapat ditinjau dari

perspektif bisnis.

Prosedur-prosedur dan bahan training terintegrasi mencakup saling ketergantungan dan

menghubungkan.

Kontrol ada untuk memastikan bahwa standard terlekat dan prosedur-prosedur

dikembangkan dan dirawat bagi semua proses.

Feedback user dan bisnis pada dokumentasi dan training dikumpulkan dan dinilai sebagai

bagian dari proses kemajuan berlanjutan.

Dokumentasi dan bahan training biasa dapat diprediksi, tingkat yang baik realibilitas dan

ketersediaan.

Proses yang muncul untuk menggunakan dokumentasi dan manajemen prosedur yang

otomatis diterapkan.

Page 206: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

186

Pengembangan prosedur yang otomatis terus-menerus terintegrasi dengan pengembangan

sistem aplikasi, memudahkan konsistensi, dan akses user.

Training bisnis dan user responsif pada kebutuhan bisnis.

Manajemen IT sedang mengembangkan matrik bagi pengembangan dan penyampaian dari

dokumantasi, bahan training, dan program training.

5

Optimised Proses untuk dokumentasi operasional dan user ditingkatkan melalui adopsi metode dan

tools baru.

Bahan prosedur dan bahan training dilakukan seperti mengembangkan knowledge base

secara konstan yang dirawat secara elektronik menggunakan manajemen knowledge

terbaru, alir kerja, dan distribusi teknologi, membuat dapat diakses dan mudah untuk

dirawat.

Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi proaktif dan bersekutu

degan aplikasi bisnis penting dan arsitektur teknologi.

Bahan training dan dokumentasi diperbarui untuk mencerminkan organisasional,

operasional, dan perubahan software.

Pengembangan dokumentasi dan bahan training dan penyampaian program training secara

penuh terintegrasi dengan bisnis dan dengan definisi proses bisnis, jadi mendukung

kebutuhan seluruh perusahaan, dari pada hanya prosedur-prosedur berorientasi IT.

AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT

Manajemen proses memperoleh sumber daya IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan meningkatkan

hemat biaya IT dan kontribusinya pada keuntungan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses perolehan sumber daya IT yang baik pada tempatnya.

Perusahaan tidak mengenali kebutuhan bagi kebijakan dan prosedur perolehan yang jelas untuk

memastikan bahwa semua sumber daya IT tersedia tepat waktu dan efisiensi biaya.

1 Initial/

Ad-hoc

Perusahaan telah mengenali kebutuhan kebijakan dan prosedur terdokumentasi yang menghubungkan perolehan IT pada proses perolehan seluruh perusahaan bisnis.

Kontrak untuk perolehan sumber daya IT dikembangkan dan dikelola dengan manajer proyek dan individu lainya dengan melatih keputusan profesional mereka bukannya sebagai hasil dari prosedur

dan kebijakan formal.

Ada hubungan khusus antara perolehan perusahaan dan proses manajemen kontrak dan IT.

Kontrak bagi perolehan dikelola pada akhir proyek bukannya terus-menerus

2 Repeatable

but intuitive

Ada kesadaran perusahaan atas kebutuhan prosedur dan kebijakan dasar bagi perolehan IT.

Prosedur dan kebijakan terintegrasi dengan proses perolehan organisasi bisnis.

Proses perolehan dimanfaatkan untuk proyek sangat besar.

Tanggung jawab dan akuntabilitas bagi perolehan IT dan manajemen kontrak ditentukan oleh pengalaman Manajer kontrak individual.

Pentingnya manajemen supplier dan hubungan manajemen dikenal tetapi ditujukan berdasar inisiatif

individu.

Proses kontrak sangat dimanfaatkan oleh proyek sangat besar.

√ √

3 Define

process

Manajemen telah mengadakan kebijakan dan prosedur bagi perolehan IT.

Kebijakan dan prosedur diarahkan oleh proses perolehan perusahaan bisnis.

Perolehan IT terintegrasi dengan sistem perolehan bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT yang ada.

Supplier sumber daya IT terintegrasi dalam mekanisme manajemen proyek perusahaan dari

perspektif manajemen kontrak.

Manajemen IT mengkomunikasi kebutuhan bagi perolehan yang layak dan manajemen proyek

seluruh fungsi IT.

√ √

√ √

4 Manage and

measureable

Perolehan IT terintegrasi secara penuh dengan sistem perolehan seluruh bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT digunakan untuk semua perolehan.

√ √

Ukuran kontrak dan manajemen perolehan diambil berkait dengan kasus bisnis bagi perolehan IT.

Laporan bahwa dukungan sasaran bisnis tersedia.

Manajemen selalu sadar pengecualian pada kebijakan dan prosedur bagi perolehan IT.

Manajemen yang strategis dari hubungan berkembang.

Manajemen IT melakukan penggunaan perolehan dan proses manajemen kontrak untuk semua perolehan dengan meninjau ukuran kinerja.

√ √

√ √

5 Manajemen telah melakukan dan menghasilkan seluruh proses bagi perolehan IT. √

Page 207: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

187

Optimised Manajemen melakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur bagi perolehan IT.

Ukuran pada manajemen perolehan dan kontrak dilakukan berkait dengan kasus bisnis untuk perolehan IT.

Hubungan baik terbangun dari waktu ke waktu dengan banyak supplier dan partner dan mutu hubungan terukur dan terawasi.

Hubungan dikelola dengan strategis.

Prosedur, kebijakan, standard IT untuk perolehan sumber daya IT dikelola dengan strategis dan

bereaksi terhadap ukuran proses.

Manajemen IT mengkomunikasikan pentingnya strategi perolehan yang layak dan manajemen

kontrak seluruh fungsi IT.

AI 6 – Mengelola Perubahan-perubahan

Manajemen proses mengelola perubahan-perubahan yang memenuhi kebutuhan bisnis IT bereaksi terhadap

kebutuhan bisnis bersama dengan strategi bisnis, selagi mengurangi solusi dan kerusakan penyampaian

layanan dan mengerjakan lagi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Tidak ada proses manajemen perubahan yang baik dan perubahan dapat dibuat dengan

virtual tanpa kontrol.

Tidak ada kesadaran bahwa perubahan dapat mengacaukan bagi operasi bisnis dan IT dan

tidak ada kesadaran keuntungan dari manajemen perubahan yang baik.

1

Initial/

Ad-hoc

Dikenal bahwa perubahan harus dikelola dan diawasi.

Praktek beragam dan mungkin bahwa perubahan yang tidak sah terjadi.

Ada sedikit atau tidak ada dokumentasi dari perubahan, dan konfigurasi dokumentasi

tidak lengkap dan tidak dapat dipercercayai.

Kesalahan mungkin terjadi bersama dengan interupsi pada lingkungan produksi

disebabkan oleh manajemen perubahan yang kurang bagus.

2

Repeatable

but intuitive

Ada proses manajemen perubahan informal pada tempatnya dan perubahan mengikuti

pendekatan ini, namun tidak terstruktur, mendasar, cenderung akan error.

Akurasi dokumentasi konfigurasi tidak konsekuen dan hanya perencanaan terbatas dan

penilaian dampak terjadi lebih dulu sebelum perubahan.

3

Define

process

Ada proses manajemen perubahan formal yang baik pada tempatnya, mencakup

kategorisasi, prioritasisasi, prosedur-prosedur darurat, autorisasi perubahan, dan

manajemen pelepasan dan sesuai dengan perkembangan yang cepat.

Workaround terjadi dan proses-prosesnya sering dilewati.

Error mungkin terjadi dan perubahan tidak sah adakalanya terjadi.

Analisis dampak perubahan IT pada operasi bisnis menjadi terbentuk untuk mendukung

perencanaan teknologi dan aplikasi baru.

4

Manage and

measureable

Proses manajemen perubahan dikembangkan dengan baik dan secara konsisten diikuti

untuk semua perubahan, dan manajemen yakin bahwa ada sedikit pengecualian.

Proses efisien dan efektif tetapi bersandar pada prosedur manual dan kontrol untuk

memastikan bahwa mutu dicapai.

Semua perubahan adalah subjek perencanaan seksama dan dampak penilaian untuk

memperkecil kemungkinan masalah tempat produksi.

Proses persetujuan untuk perubahan sudah pada tempatnya.

Dokumentasi manajemen perubahan adalah sekarang dan tepat, dengan perubahan,

dengan merubah secara formal.

Dokumentasi konfigurasi umumnya akurat.

Perencanaan manajemen perubahan IT dan implementasi

menjadi terintegrasi dengan perubahan dalam proses bisnis, menjamin bahwa training,

perubahan organisasi, persoalan-persolan kelancaran bisnis ditujukan.

Ada koordinasi yang meningkat antara manajemen perubahan IT dan perancangan

kembali proses bisnis.

Ada proses konsisten untuk mengawasi mutu dan kinerja proses manajemen perubahan.

5

Optimised Proses manajemen perubahan secara teratur ditinjau dan diperbarui untuk tetap sejalan

dengan praktek yang baik.

Proses meninjau mencerminkan hasil dari monitoring.

Informasi konfigurasi adalah berbasis komputer dan memberikan kontrol terjemahan.

Pelacakan perubahan adalah canggih dan mencakup tools untuk menemukan software

Page 208: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

188

yang tidak sah dan tidak berlisensi.

Manajemen perubahan IT terintegrasi dengan manajemen perubahan bisnis untuk

memastikan bahwa IT adalah pemungkin dalam meningkatkan produktivitas dan

menciptakan kesempatan bisnis baru bagi perusahaan.

AI 7 – Memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan.

Manajemen proses memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan yang memenuhi

kebutuhan bisnis IT dengan bekerja sistem baru atau dirubah tanpa masalah utama setelah instalasi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non

Existent

Ada jarak penuh instalasi formal atau proses penganggkatan dan tidak ada manajemen

senior ataupun staff IT mengenali kebutuhan untuk membuktikan bahwa solusi patut

untuk tujuan dimaksud.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan untuk membuktikan dan menegaskan bahwa solusi-solusi

terimplementasi melayani tujuan yang dimaksud.

Testing dilakukan pada beberapa proyek, tetapi inisiatif untuk testing ditinggal pada tim

proyek individu dan pendekatan yang diambil beragam.

Pengangkatan formal dan mengakhiri adalah jarang dan tidak ada.

2

Repeatable

but intuitive

Ada beberapa konsistensi diantara pendekatan testing dan pengangkatan, tetapi tidak

berdasar beberapa metodologi.

Tim pengembangan individu secara normal memutuskan pendekatan testing dan biasanya

sebuah kemanggkiran dari testing integrasi.

Ada proses persetujuan informal.

3

Define

process

Metodologi formal terkait pada instalasi, migrasi, konversi, dan penerimaan adalah pada

tempatnya.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam daur hidup sistem dan sampai

taraf tertentu secara otomatis.

Training, testing, dan transisi pada status produksi dan penganggkatan mungkin untuk

membedakan dari proses yang baik, berdasar keputusan individu.

Mutu sistem memasuki produksi adalah tidak konsisten, dengan sistem baru sering

membangkitkan level penting dari masalah-masalah implementasi utama.

4

Manage and

measureable

Prosedur dirumuskan dan dikembangkan menjadi terorganisir baik dan praktis dengan

menentukan prosedur pengangkatan dan lingkungan test yang baik.

Dalam praktek, semua perubahan utama, pada sistem mengikuti pendekatan terumus ini.

Evaluasi pertemuan kebutuhan user berstandard dan terukur, matrik produksi yang secara

efektif ditinjau dan dianalisis oleh manjemen.

Mutu sistem memasuki produksi memuaskan untuk manajemen, bahkan dengan level

yang layak dari masalah implementasi utama.

Otomasi proses adalah bergantung proyek dan tertentu.

Manajemen mungkin puas dengan level sekarang dari efisiensi meskipun kurang evaluasi

dari implementasi utama.

Sistem test layak mencerminkan lima lingkungan.

Testing tegangan bagi sistem baru dan kemunduran testing bagi keberadaan sistem

diterapkan untuk semua proyek.

5

Optimised Proses pengangkatan dan instalasi telah dibersihkan pada tingkat praktek yang baik,

berdasar hasil kemajuan yang berlanjut dan perbaikan.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam sistem daur hidup dan otomatis

ketika layak, memfasilitasi sebagian besar training, testing dan transisi pada status

produksi dari sistem baru.

Lingkungan test berkembang baik, daftar masalah dan proses resolusi kesalahan

menjamin transisi efisien dan efektif pada lingkungan produksi.

Proses pengangkatan terjadi selalu tanpa mengolah lagi (rework), dan masalah

implementasi utama secara normal terbatas pada koreksi kecil.

Tinjauan implementasi utama bestandard, dengan pelajaran tersalur kembali pada proses

utuk memastikan kemajuan mutu terus-menerus.

Testing tegangan bagi sistem baru dan testing kemunduran bagi sistem yang termodifikasi

secara konsisten diterapkan.

Page 209: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

189

LAMPIRAN 3

ANALISA TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TI

MATURITY MODEL Kuesioner ini dikembangkan dari standard pengelolaan IT internasional COBIT (Control

Objectives for Information and Related Technology), dengan fokus domain pada PO

(Planning and Organization) dan AI (Acquisition and Implementation). untuk itu mohon

kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan pendapatnya akan pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan dalam kuesioner ini.

Petunjuk Pengisian

Bacalah pernyataan kriteria dari tingkat kematangan dengan seksama, lalu berikan

centang ( √ ) pada pilihan jawaban (Ya/Tidak) untuk setiap pernyataan yang diberikan.

Nama Responden : Ibu Widi

Bagian : Teller

Jabatan : Staff Teller

PO 1 - Mendefinisikan Perencanaan Strategi IT

Manajemen proses mendefinisikan rencana strategi IT yang memenuhi kebutuhan bisnis

IT dari dukungan dan perluasan strategi bisnis dan ketentuan penguasaan ketika trasparan

tentang keuntungan, biaya, dan resiko-resiko, adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Perencanaan strategi IT tidak bekerja.

Tidak ada kesadaran manajemen bahwa perencanaan strategi

IT diperlukan untuk mendukung tujuan-tujuan bisnis.

1

Initial/

Ad-hoc

Kebutuhan untuk perencanaan strategi IT dikenal oleh

manajemen IT.

Perencanaan IT dilakukan seperti kebutuhan dasar sebagai

jawaban atas kebutuhan perusahaan tertentu.

Perencanaan strategi IT adakalanya didiskusikan pada

pertemuan manajemen IT.

Penjajaran kebutuhan bisnis, aplikasi, dan teknologi terjadi

dengan reaktif dibanding dengan strategi seluruh perusahaan.

Posisi resiko strategi dikenali dengan tidak formal dalam

proyek ke proyek

2

Repeatable

but intuitive

Perencanaan strategi IT terbagi dengan manajemen bisnis

sebagai kebutuhan dasar.

Membaharui rencana IT terjadi sebagai jawaban atas

permintaan manajemen.

Keputusan yang strategis digerakkan dalam proyek ke proyek,

tanpa konsistensi dengan seluruh strategi perusahaan.

Page 210: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

190

Resiko-resiko dan keuntungan-keuntungan user dari keputusan

strategi utama diakui dengan cara intuitif.

3

Define

process

Sebuah kebijakan menjelaskan kapan dan bagaimana untuk

melakukan perencanaan strategi IT.

Perencanaan strategi IT mengikuti pendekatan yang terstruktur

yang didokumentasikan dan diketahui semua staff.

Proses perencanaan IT layak bunyi dan menjamin bahwa

perencanaan sesuai seperti yang dilakukan, namun

kebijaksanaan diberikan pada manajer individual berkenaan

dengan proses implementasi dan tidak ada prosedur untuk

menguji proses.

Seluruh strategi IT meliputi penjelasan yang konsisten dari

resiko-resiko yang mana perusahaan rela ambil sebagai sebuah

pembaharuan atau penyokong.

Strategi teknis, keuangan, dan sumber daya manusia sangat

mempengarui tambahan produk dan teknologi baru.

Perencanaan strategi IT didiskusikan saat pertemuan

manajemen bisnis.

4

Manage and

measureable

Perencanaan strategi IT adalah praktik standard dan eksepsi

yang diumumkan oleh manajemen.

Perencanaan strategi IT adalah fungsi manajemen yang baik

dengan tanggung jawab tingkat atasan.

Manajemen dapat mengawasi proses perencanaan strategi IT,

membuat keputusan jelas dan mengukur keefektifitasannya.

Perencanaan IT jangka pendek dan jangka panjang terjadi dan

mengalir ke bawah dalam perusahaan dengan pembaharuan

yang dilakukan seperti yang dibutuhkan.

Strategi IT dan strategi seluruh perusahaan semakin menjadi

lebih serasi dengan menunjukan proses bisnis dan kemampuan

nilai tambah dan mengungkit penggunaan aplikasi dan

teknologi melalui merekayasa ulang proses bisnis.

Ada proses yang baik untuk menentukan penggunaan sumber

internal dan eksternal yang dibutuhkan dalam operasi dan

pengembangan sistem.

5

Optimised Perencanaan strategi IT terdokumentasi, proses hidup secara

terus-menerus dipertimbangkan dalam setting tujuan bisnis

dan berakibat pada nilai bisnis yang terlihat melalui investasi

dalam IT.

Pertimbangan nilai tambah dan resiko terus menerus

diperbaharui dalam proses perencanaan strategi IT.

Perencanaan IT realistis dikembangkan dan tetap diperbaharui

untuk mencerminkan perubahan teknologi dan pengembangan

terkait bisnis.

Benchmarking terhadap pemahaman yang baik dan norma-

norma industri dapat dipercaya terjadi dan terintegrasi dengan

proses perumusan strategi.

Perencanaan yang strategis meliputi bagaimana

Page 211: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

191

pengembangan teknologi baru dapat menggerakkan

penciptaan kemampuan bisnis baru dan meningkatkan

keuntungan kompetitif perusahaan.

PO 2 – Mendefinisikan Arsitektur Informasi

Manajemen proses mendefinisikan arsitektur informasi yang memenuhi kebutuhan bisnis

IT menjadi tangkas dalam menjawab kebutuhan, memberikan keandalan, informasi yang

konsisten tanpa kelim terintegrasi dengan aplikasi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran pentingnya arsitektur informasi bagi

perusahaan.

Pengetahuan, keahlian dan tanggung jawab perlu untuk

mengembangkan arsitektur ini yang tidak ada dalam

perusahaan.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengakui kebutuhan untuk arsitektur informasi.

Pengembangan beberapa komponen dari sebuah arsitektur

informasi terjadi pada dasar tertentu.

Definisi menujukan data dibanding informasi, dan digerakkan

oleh tawaran vendor aplikasi software.

Ada komunikasi yang jarang-jarang dan tidak konsisten dari

kebutuhan bagi arsitektur informasi.

2

Repeatable

but intuitive

Proses arsitektur informasi muncul dan mirip, meskipun

informal dan intuitif, prosedur-prosedur diikuti dengan

individu-individu yang berbeda di dalam perusahaan.

Orang-orang mendapat skill mereka dengan membangun

arsitektur informasi melalui pengalaman yang dimiliki dan

aplikasi teknik-teknik yang diulang.

Kebutuhan taktis menggerakkan pengembangan komponen

arsitektur informasi oleh individu-individu.

3

Define

process

Pentingnya arsitektur informasi dipahami dan diterima, dan

pertanggungjawaban bagi penyampaiannya ditetapkan dan

dikomunikasikan dengan jelas.

Prosedur, tools, dan teknik terkait meskipun tidak canggih

telah distandarisasi dan didokumentasi dan menjadi bagian

aktivitas training informal.

Kebijakan-kebijakan arsitektur informasi dasar telah

dikembangkan, meliputi beberapa kebutuhan yang strategis

tetapi sesuai dengan kebijakan-kebijakan, standar-standar, dan

tools dengan tidak konsisten ditekankan.

Secara formal fungsi administrasi data yang baik adalah pada

tempatnya, setting standar seluruh perusahaan, dan mulai

untuk melaporkan penyampaian dan penggunaan arsitektur

informasi.

Tools yang otomatis mulai dikerjakan, tetapi penggunaan

proses dan peraturan ditetapkan dengan tawaran vendor

software database.

Aktivitas-aktivitas training formal ditetapkan, didokumentasi,

Page 212: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

192

dan terus diterapkan.

4

Manage and

measureable

Pengembangan dan pelaksanaan arsitektur informasi secara

penuh didukung dengan metode dan teknik formal.

Akuntabilitas bagi kinerja proses pengembangan arsitektur

dilaksanakan dan keberhasilan arsitektur informasi dapat

diukur.

Dukungan tools yang otomatis tersebar luas, tetapi belum

terintegrasi.

Matrik dasar telah dikenali dan sebuah sistem pengukuran

adalah pada tempatnya.

Proses penjelasan arsitektur informasi adalah proaktif dan

terfokus pada tujuan kebutuhan bisnis masa depan.

Organisasi administrasi data secara aktif terlibat dalam semua

usaha-usaha pengembangan aplikasi, untuk menjamin

kemantapan.

Penyimpanan yang otomatis dengan penuh diterapkan.

Model data lebih komplek diterapkan untuk mengungkit isi

informasi dari database.

Sistem informasi eksekutif dan sistem pendukung keputusan

mengungkit ketersediaan informasi.

5

Optimised Arsitektur informasi secara konsisten dilaksanakan pada

semua level.

Nilai arsitektur informasi pada bisnis terus-menerus

ditekankan.

Personal IT mempunyai keahlian dan skill yang perlu untuk

membangun dan menjaga arsitektur informasi yang kuat dan

responsif yang mencerminkan kebutuhan semua bisnis.

Informasi diberikan oleh arsitektur informasi diterapkan

dengan tetap dan luas.

Pengunaan luas dilakukan dari praktek terbaik industri dalam

pengembangan dan perawatan arsitektur informasi mencakup

proses kemajuan yang berlanjut.

Strategi untuk mengungkit informasi melalui data

pergudangan dan teknologi data mining yang baik.

Arsitektur informasi sedang meningkat terus-menerus, dan

mempertimbangkan dengan seksama informasi non-tradisional

pada proses-proses, organisasi-organisasi, dan sistem-sistem.

PO 3 – Menentukan Arah Teknologi

Manajemen proses mendefinisikan arah teknologi yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

menjadi stabil dan terintegrasi hemat biaya dan sistem aplikasi standard, sumber daya,

dan kemampuan-kemampuan yang yang diperlukan bisnis sekarang dan yang akan datang

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran pentingnya perencanaan infrastruktur

teknologi yang sungguh-sungguh ada.

Pengetahuan dan keahlian perlu untuk mengembangkan

Page 213: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

193

sebagaimana perencanaan teknologi yang tidak ada.

Ada jarak pemahaman bahwa perencanaan bagi perubahan

teknologi adalah penting untuk menyediakan sumber daya

dengan efektif.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi perencanaan

infrastruktur teknologi.

Pengembangan komponen teknologi dan implementasi

teknologi baru adalah khusus dan asing.

Ada reaktif dan pendekatan terfokus secara operasional pada

perencanaan infrastruktur.

Arah teknologi digerakkan oleh perencanaan evolusi produk

sering bertentangan diantara hardware, sistem software dan

vendor software aplikasi.

Komunikasi dari dampak potensial perubahan dalam

teknologi adalah tidak konsisten.

2

Repeatable

but intuitive

Kebutuhan untuk dan pentingnya perencanaan teknologi

dikomunikasikan.

Perencanaan adalah taktis dan terfokus pada solusi teknis

pembangkit pada masalah-masalah teknis, dibanding

penggunaan teknologi untuk kebutuhan bisnis.

Evaluasi perubahan teknologi ditinggalkan untuk

membedakan individu-individu yang mengikuti intuitif tetapi

serupa proses.

Orang-orang mendapat skillnya dalam perencanaan

teknologi melalui pembelajaran dan aplikasi teknik-teknik

yang diulang.

Teknik dan standar umum muncul untuk pengembangan

komponen infrastruktur.

3

Define

process

Manajemen sadar akan pentingnya perencanaan infrastruktur

teknologi.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi

layak bunyi dan dilakukan bersama dengan rencana strategi

IT.

Perencanaan infrastruktur teknologi yang baik,

terdokumentasi, dan berkomunikasi baik, tetapi tidak

konsisten diterapkan.

Arah infrastruktur teknologi meliputi pemahaman dimana

perusahaan ingin untuk mendorong atau meninggalkan

penggunaan teknologi, berdasar resiko-resiko dan

persekutuan strategi perusahaan.

Vendor utama dipilih berdasar pemahaman teknologi jangka

panjang dan rencana pengembangan produk, dengan

konsisten dengan arah perusahaan.

Ada komunikasi dan training formal dari peran dan tanggung

jawab.

4

Manage and Manajemen menjamin pegembangan dan perawatan

perencanaan infrastruktur teknologi.

Page 214: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

194

measureable Staff IT mempunyai keahlian dan skill penting untuk

mengembangkan perencanaan infrastruktur teknologi.

Dampak potensial perubahan dan penemuan teknologi

dipertimbangkan.

Manajemen dapat mengenali penyimpangan dari

perencanaan dan antisipasi masalah-masalah.

Tanggung jawab untuk pengembangan dan perawatan

perencanaan infrastruktur teknologi dkerjakan.

Proses pengembangan perencanaan infrastruktur teknologi

yang canggih dan tanggap terhadap perubahan.

Praktek internal yang baik dikenalkan dalam proses.

Strategi sumber daya manusia berjalan bersama arah

teknologi untuk memastikan bahwa staff IT dapat mengelola

perubahan teknologi.

Perencanaan migrasi untuk mengenalkan teknologi baru

yang baik.

Outsourcing dan kerjasama sedang diungkit untuk

mengakses keahlian dan skill penting.

Manajemen telah menganalisis penerimaan resiko terkait

mendorong atau meninggalkan penggunaan teknologi dalam

mengembangkan kesempatan bisnis baru atau efisiensi

operasional.

5

Optimised Fungsi penelitian ada untuk meninjau kemunculan dan

keterlibatan teknologi dan benchmark perusahaan terhadap

norma industri.

Arah perencanaan infrastruktur teknologi diarahkan oleh

industri, standar internasional, dan pengembangan, dibanding

digerakkan oleh vendor teknologi.

Dampak bisnis potensial dari perubahan teknologi ditinjau

kembali pada level manajemen senior.

Ada persetujuan eksekutif formal baru dan merubah arah

teknologi.

Yang sungguh-sungguh ada mempunyai perencanaan

infrastruktur teknologi yang hebat yang mencerminkan

kebutuhan bisnis, responsif dan dapat dimodifikasi untuk

mencerminkan perubahan-perubahan dalam lingkungan

bisnis.

Ada proses yang dilakukan dan terus menerus pada

tempatnya untuk meningkatkan perencanaan infrastruktur

teknologi.

Praktek terbaik industri secara ekstensif digunakan dalam

menentukan arah teknis.

PO 4 – Mendefinisikan Proses, Organisasi dan Hubungan IT.

Manajemen proses mendefinisikan proses, organisasi, dan hubungan IT yang memenuhi

kebutuhan bisnis IT menjadi kuat dalam menjawab strategi bisnis ketika menyetujui

Page 215: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

195

dengan ketentuan penguasaan dan memberikan yang baik dan komponen titik kontak

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Organisasi IT tidak secara efektif terbangun untuk

memfokuskan prestasi sasaran bisnis.

1

Initial/

Ad-hoc

Fungsi dan aktivitas IT reaktif dan tidak konsisten

diterapkan.

IT terlibat dalam proyek bisnis hanya dalam langkah

kemudian.

Fungsi IT dipertimbangkan sebagai fungsi pendukung, tanpa

perspektif seluruh perusahaan.

Ada sebuah pemahaman jelas dari kebutuhan untuk

organisasi IT; namun demikian peran dan tanggung jawab

tidak formal dan tidak dilakukan.

2

Repeatable

but intuitive

Fungsi IT dibuat untuk menjawab secara taktis, tetapi

dengan tidak konsisten, pada kebutuhan pelanggan dan

hubungan vendor.

Kebutuhan untuk organisasi yang terstruktur dan manajemen

vendor dikomunikasikan, tetapi keputusan masih bergantung

pada pengetahuan dan skill utama individu.

Kemunculan teknik-teknis umum untuk mengelola

organisasi IT dan hubungan vendor.

3

Define

process

Peran dan tanggung jawab yang baik bagi organisasi IT dan

pihak ketiga yang ada.

Organisasi IT dikembangkan, didokumentasi, dan

dikomunikasikan dan bersama dengan strategi IT.

Lingkungan kontrol internal baik adanya.

Ada formulasi hubungan dengan kelompok-kelompok lain,

meliputi steering committee/SC (komisi pengendali), internal

audit, dan manajemen vendor.

Organisasi IT secara lengkap sempurna.

Ada definisi fungsi yang dilakukan oleh personel IT dan itu

dilakukan oleh user.

Kebutuhan staff IT penting dan keahlian yang baik dan

memuaskan.

Ada definisi hubungan formal dengan user dan pihak ketiga.

Divisi peran dan tanggung jawab yang baik dan diterapkan.

4

Manage and

measureable

Organisasi IT dengan proaktif menjawab untuk merubah dan

memasukkan semua peran penting untuk mengejar

kebutuhan bisnis.

Manajemen IT, kepemilikan proses, akuntabilitas, dan

tanggung jawab jelas dan berimbang.

Praktek internal yang baik telah diterapkan dalam

perusahaan dari fungsi IT.

Manajemen IT sesuai keahlian dan skill untuk menetapkan,

menerapkan, dan mengawasi hubungan dan perusahaan

Page 216: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

196

yangdisukai.

Matrik terukur untuk mendukung sasaran-sasaran bisnis dan

faktor-faktor keberhasilan penting user dibakukan.

Inventarisasi skill tersedia untuk mendukung proyek

pengembangan profesional dan staff.

Keseimbangan antara skill dan sumber daya tersedia secara

internal dan itu diperlukan dari perusahaan luar yang baik

dan dilakukan.

Struktur organisasi IT mencerminkan kebutuhan bisnis

dengan memberikan layanan bersama dengan proses bisnis

yang strategis, bukannya dengan teknologi-teknologi asing.

5

Optimised Struktur organisasi IT fleksibel dan adaptif.

Prakrek terbaik industri disebarkan.

Ada penggunaan teknologi yang luas untuk membantu dalam

mengawasi kinerja proses-proses dan organisasi IT.

Teknologi diungkit sejalan untuk mendukung kompleksitas

dan distribusi geografis organisasi.

Ada proses kemajuan berlanjut pada tempatnya.

PO 5 - Mengelola Investasi IT

Penerapan TI di perusahaan harus disertai dengan evaluasi/penilaian pembiayaan dan

keuntungan yang menyertainya.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kekhawatiran terhadap kepentingan pemilihan

investasi IT dan besaran dana.

Tidak ada pelacakan atau pegawasan terhadap investasi IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Organisasi mengenali/mengakui kebutuhan pengaturan

investasi IT tetapi kebutuhan ini masih terkomunikasi secara

tidak konsisten.

Alokasi tanggung jawab pemilihan investasi IT dan besaran

dana pembangunan telah dikerjakan oleh sebuah basis ad

hoc.

Implementasi pemilihan IT dan pendanaan yang terisolasi

muncul dengan dokumentasi tidak resmi.

Investasi IT dihakimi pada sebuah basis ad hoc

Muncul keputusan yang relatif dan secara operasional

terfokus pada pendanaan..

2

Repeatable

but intuitive

Terdapat sebuah sedikit pengertian yang implisit terhadap

kebutuhan pemilihan investasi IT dan pendanaan.

Kebutuhan untuk yang terpilih dan pendanaannnya telah

terkomunikasi. Perbedaannya tergantung pada inisiatif

perseorangan dalam organnisasi.

Terdapat sebuah teknik umum yang darurat untuk

membangun komponen IT.

Muncul keputusan reaktif dan taktik pendanaan.

3

Define Kebijaksanaan dan proses untuk investasi dan pendanaan

terdeskripsi, terdokumentasi dan dikomunikasikan, dan

Page 217: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

197

process menutupi kunci bisnis dan isu/berita teknologi.

Pendanaan IT selaras dengan strategi IT dan rencana bisnis

Proses pendanaan dan pemilihan IT terformula,

didokumentasikan dan dikomunikasikan

Training formal adalah darurat namun merupakan kebutuhan

dasar tiap inisiatif individu

Pendekatan formal dari pemilihan investasi IT dan

pendanaan menjadi faktor utama

Staf IT mempunyai pengalaman dan ketrampilan yang

dibutuhkan untuk membuat pendanaan IT.

Merekomendasikan investasi IT yang sesuai.

4

Manage and

measureable

Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pemilihan investasi

IT dan pendanaan ditugaskan kepada individu tertentu.

Variasi pendanaan teridentifikasi dan resolved.

Analisa pengeluaran formal diketahui meliputi pengeluaran

langsung dan tidak langsung dari operasi yang ada termasuk

investasi yang dituju, dan juga mempertimbangkan seluruh

pengeluaran daur hidup.

Digunakan proses proaktif dan standar pendanaan

Sumber daya manusia bidang IT diakui pada rencana

Investasi

Keuntungan dan pengembalian dihitung di terms finansial

dan non-finansial.

5

Optimised Praktek terbaik industri biasanya digunakan sebagai

contoh/standar dan pendekatan identifikasi untuk

meningkatkan efektifitas investasi Analisa pembangunan

teknologi digunakan di pemilihan investasi dan proses

pendanaan

Proses manajemen investasi bertambah secara terus menerus

berdasar pelajaran yang dipelajari dari analisa performa

investasi yang nyata/aktual,

Keputusan-keputusan investasi menyertakan kecendurangan

kenaikan harga

Alternatif-alternatif pembiayaan di evaluasi dalam konteks

organisasi

Analisa biaya jangka panjang dan keuntungan dari semuanya

disatukan dengan keputusan investasi

PO 6 - Communicate Management Aims and Direction

Penerapan TI harus didukung oleh kebijakan manajemen perusahaan, dan manajemen

harus berperan aktif dalam menjadikan kebijakan terkait TI menajdi kebijakan

perusahaan secara umum.

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Manajemen tidak menyediakan/terdapat sebuah informasi

kontrol lingkungan yang positif

Tidak ada pengakuan akan kebutuhan ketersediaan satu set

Page 218: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

198

kebijaksanaan, prosedur, standarisasi dan proses komplain.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen bereaksi terhadap persyaratan kontrol

lingkungan informasi..

Kebijaksanaan, prosedur dan standarisasi dibangun dan

dikomunikasikan kepada sebuah basis Ad Hoc yang

didasarkan pada isu yang berkembang.

Proses Pembangunan, Komunikasi dan Komplain dilakukan

secara informal dan tidak consistent.

2

Repeatable

but intuitive

Manajemen mempunyai pengertian implicit (tersirat) dari

kebutuhan dan persyaratan sebuah kontrol lingkungan

informasi yang efektif, tetapi secara praktikal sebagian besar

dilakukan informal.

Manajemen telah mengkomunikasian kebutuhan akan

kebijaksanaan control, prosedur dan standarisasi, tetapi

pembangunan diserahkan kepada manager secara perorangan

dan area bisnis.

Kualitas dikenali sebagai filosofi yang diinginkan untuk

diikuti tetapi kenyataannya diserahkan kepada manager

perseorangan

Training dilakukan kepada perseorangan sebagai dasar

persyaratan.

3

Define

process

Manajemen membangun, mendokumentasikan sebuah

control informasi yang komplit, dan juga membuat

manajemen kualitas yang termasuk didalamnya adalah

kebijakan-kebijakan, prosedur dan standarisasi

Proses kebijakan yang telah ada di dalam departemen

dilakukan secara terstruktur, terawat dan diketahui seluruh

staf. Prosedur dan standarisasi yang ada dapat diterima dan

meliputi beberapa isu elemen

Manajemen telah mengirimkan peringatan pesan keamanan

IT yang penting.

Training resmi dapat mensupport kontrol lingkungan

informasi tetapi sulit diterima.

Selama ada pembangunan kembang api untuk menghormati

kebijaksanaan control dan standar, terdapat ketidak

konsistenan pada pengawasan terhadap kebijakan dan

standarisasi ini.

4

Manage and

measureable

Management menerima tanggung jawab untuk kebijakan

control komunikasi internal dan mendelegasikan tanggung

jawab dan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk

mempertahankan lingkungan berada pada jalurnya di

perubahan secara signifikan

Control positif, lingkungan control informasi, termasuk

sebuah komitmen untuk kualitas dan peringatan keamanan

IT, telah disediakan

Satu set lengkap kebijaksaan, prosedur dan standarisasi telah

disiapkan, dirawat dan dikomunikasikan dan membutuhkan

Page 219: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

199

praktis internal yang baik.

5

Optimised Lingkungan control informasi adalah sejajar dengan strategi

manajemen framework dan pandangan dan secara teratur

diperhatikan, diupdate dan berkembang secara periodik.

Ahli urusan dalam dan luar ditunjuk untuk meyakinkan

bahwa praktik industri terbaik akan segera diadopsi dengan

penghormatan untuk mengontrol arah dan teknik

komunikasi. Pengawasan, control diri dan pengecekan

compliance dilakukan secara teratur oleh organisasi.

Teknologi digunakan untuk mempertahankan kebijaksanaan

dan dasar pengetahuan kewaspadaan dan untuk

mengoptimalkan komunikasi menggunakan automation

kantor dan alat dasar computer training.

PO 7 – Mengelola SDM IT

Manajemen proses mengelola sumber daya manusia IT yang memenuhi kebutuhan bisnis

IT yang kompeten dan memotivasi orang untuk membuat dan menyampaikan layanan IT

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada kesadaran bahwa pentingnya persekutuan

manajemen sumber daya manusia IT dengan proses

perencanaan teknologi bagi perusahaan.

Tidak ada orang atau kelompok secara formal bertanggung

jawab bagi manajemen sumber daya manusia IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Manajemen mengenali kebutuhan bagi manajemen sumber

daya manusia IT.

Proses manajemen sumber daya manusia IT reaktif dan

informal.

Proses manajemen sumber daya manusia IT secara

operasional terfokus menggunakan dan mengelola personel

IT.

Kesadaran berkembang mengenai dampak bahwa perubahan

teknologi dan bisnis cepat dan solusi komplek terus

meningkat berakibat pada kebutuhan skill baru dan tingkat

kompetensi.

2

Repeatable

but intuitive

Ada pendekatan taktis untuk menggunakan dan mengelola

sumber daya manusia IT digerakkan oleh kebutuhan proyek

tertentu, bukannya oleh keseimbangan pemahaman dari

ketersediaan internal dan eksternal staff yang terampil.

Training informal terjadi untuk personel baru, yang lalu

menerima training pada dasar yang dibutuhkan.

3

Define

process

Ada proses dokumentasi dan baik untuk mengelola sumber

daya manusia IT.

Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT ada.

Ada pendekatan strategis untuk menggunakan dan

Page 220: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

200

mengelola personel IT.

Perencanaan training formal dirancang untuk mencapai

kebutuhan sumber daya manusia IT.

Program pemutaran, dirancang untuk memperluas

kemampuan manajemen bisnis yang mantap.

4

Manage and

measureable

Tanggung jawab pengembangan dan pemeliharaan

perencanaan manajemen sumber daya manusia IT telah

ditugaskan pada individu dan kelompok tertentu dengan

dibutuhkan keahlian dan skill yang penting untuk

mengembangkan dan memelihara perencanaan.

Proses perkembangan dan pengelolaan perencanaan

manajemen sumber daya manusia IT responsif pada

perubahan.

Perusahaan telah menstandarisasi ukuran yang membolehkan

untuk mengenali penyimpangan dari perencanaan

manajemen sumber daya manusia IT, dengan penekanan

tertentu dan pengelolaan perkembangan personel IT dan

mutasi.

Tinjauan kompensasi dan kinerja dibangun dan

dibandingkan pada praktek terbaik industri dan perusahaan

IT lainnya.

Manajemen sumber daya manusia IT proaktif

mempertimbangkan arah karir.

5

Optimised Perencanaan manajemen sumber daya manusia IT diperbarui

terus-menerus untuk mencapai perubahan kebutuhan bisnis.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan

perencanaan teknologi, menjamin pengembangan optimal,

dan penggunaan ketersediaan skill IT.

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan dan

responsif pada kesatuan arah yang strategis.

Komponen perencanaan manajemen sumber daya manusia

IT konsisten dengan praktek terbaik industri, seperti

kompensasi, penilaian prestasi, partisipasi dalam forum

industri, trasfer pengetahuan, training dan pengawasan.

Program-program training dikembangkan untuk semua

standar teknologi baru dan produk lebih dulu pada

penyebarannya di perusahaan.

PO 8 – Mengelola Mutu

Manajemen proses mengelola mutu yang memenuhi kebutuhan bisnis untuk IT dengan

kemajuan berlanjut dan terukur dari mutu layanan IT yang diberikan adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Peruasahaan kekurangan proses perencanaan QMS dan

metodologi daur hidup pengembangan sistem (SDLC).

Manajemen senior dan staff IT tidak mengenali bahwa

mutu program perlu.

Page 221: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

201

Proyek dan operasi tidak pernah ditinjau mutunya. √

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran manajemen kebutuhan untuk QMS.

QMS digerakkan oleh individu-individu dimana itu terjadi.

Manajemen membuat keputusan informal pada mutu.

2

Repeatable but

intuitive

Program yang sedang dibangun untuk menetapkan dan

mengawasi aktivitas QMS dalam IT.

Aktivitas-aktivitas QMS yang tidak terjadi terfokus pada

proyek IT dan inisiatif berorientasi proses, tidak pada

proses seluruh perusahaan.

3

Define process Proses QMS yang baik telah dikomunikasikan oleh

manajemen dan mencakup manajemen IT dan end-user.

Program training dan pendidikan muncul untuk mengajar

semua level perusahaan tentang mutu.

Harapan mutu dasar menjadi jelas dan terbagi diantara

proyek-proyek dan dalam perusahaan IT.

Praktek dan tools sederhana bagi menajemen mutu muncul.

4

Manage and

measureable

QMS ditujukan pada semua proses, meliputi proses-proses

dengan kepercayaan pada pihak ketiga.

Knowledge base berstandard sedang dibangun untuk

matrik mutu.

Metode analisis biaya/keuntungan digunakan untuk

membenarkan inisiatif QMS.

Benchmarking terhadap industri dan pesaing muncul.

Program training dan pendidikan telah didirikan untuk

mengajar semua level perusahaan tentang mutu.

Praktek dan tools sedang distandarisasi dan analisis sebab

utama secara periodik dilakukan.

Survey kepuasan mutu secara konsisten dilakukan.

Program berstandar untuk mengukur mutu adalah pada

tempatnya dan terstruktur dengan baik.

Manajemen IT sedang membangun knowledge base untuk

matrik mutu.

5

Optimised QMS terintegrasi dan dilakukan pada semua altivitas-

aktivitas IT.

Proses-proses QMS fleksible dan dapat menyesuaikan diri

pada perubahan-perubahan lingkungan IT.

Knowledge base untuk matrik mutu ditingkatkan dengan

praktek terbaik eksternal.

Benchmarking terhadap standar eksternal secara rutin

dilakukan.

Survey kepuasan mutu adalah proses terus-menerus dan

mendorong analisis sebab utama dan tindakan perbaikan.

PO 9 – Menilai dan Mengelola Resiko-resiko IT

Manajemen proses dari menilai dan mengelola resiko-resiko IT yang memenuhi

kebutuhan bisnis IT dari analisis dan komunikasi resiko-resiko IT dan dampak

potensialnya pada proses dan tujuan bisnis adalah :

Page 222: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

202

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Penilaian resiko untuk proses dan keputusan bisnis tidak

terjadi.

Perusahaan tidak mempertimbangkan dampak bisnis terkait

dengan celah keamanan dan ketidakpastian pengembangan

proyek.

Manajemen resiko tidak dikenali terkait dengan perolehan

solusi IT dan penyampaian layanan IT.

1

Initial/

Ad-hoc

Resiko-resiko IT dipertimbangkan dalam cara khusus.

Penilaian informal resiko proyek terjadi ditentukan oleh

setiap proyek.

Penilaian resiko kadang-kadang dikenali dalam

perencanaan proyek tetapi jarang ditugaskan pada manajer

tertentu.

Resiko-resiko terkait IT tertentu seperti keamanan,

ketersediaan, dan integritas adakalanya dipertimbangkan

dalam proyek-proyek.

Operasi hari ke hari mempengarui resiko-resiko terkait IT

jarang dibicarakan pada pertemuan manajemen.

Dimana resiko-resiko telah dipertimbangkan, kelonggaran

tidak konsekuen.

Muncul pemahaman bahwa resiko-resiko IT penting dan

perlu dipertimbangkan.

2

Repeatable but

intuitive

Pendekatan penilaian resiko berkembang dan belum

matang ada dan diterapkan pada kebijakan manajer proyek.

Manajemen resiko selalu pada level tinggi dan diterapkan

hanya pada proyek utama atau sebagai jawaban atas

masalah-masalah.

Proses kelonggaran resiko mulai diterapkan dimana resiko

dikenali.

3

Define process Kebijakan manajemen resiko seluruh perusahaan

menetapkan kapan dan bagaimana untuk melakukan

penilaian resiko.

Manajemen resiko mengikuti proses yang baik yang

terdokumentasi.

Training manajemen resiko tersedia untuk semua staff.

Keputusan-keputusan untuk mengikuti proses manajemen

resiko dan untuk menerima training tertinggal pada

keleluasaan individu.

Metodologi untuk penilaian resiko menyakinkan dan

bersuara dan memastikan bahwa resiko utama pada bisnis

dikenali.

Sebuah proses untuk mengurangi resiko-resiko utama

selalu diadakan sekali saat resiko dikenali.

Deskripsi-deskripsi pekerjaan mempertimbangkan

tanggung jawab manajemen resiko.

4 Manajemen dan penilaian resiko adalah prosedur standard. √

Page 223: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

203

Manage and

measureable Pengecualian pada proses manajemen resiko dilaporkan

pada manajemen IT.

Manajemen resiko IT adalah tanggung jawab manajemen

senior.

Resiko dinilai dan dikurangi pada level proyek individu

dan juga secara teratur terkait seluruh operasi IT.

Manajemen disarankan pada perubahan dalam bisnis dan

lingkungan IT yang dengan mantap mempengarui skenario

resiko terkait IT.

Manajemen dapat mengawasi posisi resiko dan membuat

keputusan terang mengenai pembukaan, dan rela untuk

menerima.

Semua resiko dikenali pemilik yang diangkat dan

manajemen senior dan manajemen IT telah menentukan

tingkat resiko yang perusahaan akan hadapi.

Manajemen IT telah mengembangkan ukuran-ukuran

standard untuk menilai resiko dan melukiskan rasio

resiko/keuntungan.

Manajemen mengatur untuk proyek manajemen resiko

operasional untuk menaksir kembali resiko-resiko secara

reguler.

Database manajemen resiko dibangun dan bagian dari

proses manajemen resiko mulai diotomatiskan.

Manajemen IT mempertimbangkan strategi-strategi

kelonggaran resiko.

5

Optimised Manajemen resiko telah mengembangkan pada langkah

dimana terstruktur, proses seluruh perusahaan dilakukan

dan dikelola baik.

Praktek-praktek yang baik diterapkan seluruh perusahaan.

Penangkapan, analisis, dan pelaporan data manajemen

resiko sangat otomatis.

Petunjuk ditarik dari pimpinan-pimpinan dalam bidang itu

dan perusahaan IT mengambil bagian dalam kelompok

sejawat untuk bertukar pengalaman.

Manajemen resiko adalah sungguh terintegrasi dalam

semua bisnis dan operasi IT diterima dengan baik, secara

ekstensif mencakup user dari layanan IT.

Manajemen akan menemukan dan bertindak ketika

operasional IT utama dan keputusan investasi dibuat tanpa

pertimbangan perencanaan manajemen resiko.

Manajemen terus-menerus menaksir strategi-strategi

kelonggaran resiko.

PO 10 – Mengelola Proyek-proyek

Manajemen proses mengelola proyek-proyek yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dari

penyampaian hasil proyek di dalam kerangka waktu yang disetujui, biaya, dan mutu

adalah :

Page 224: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

204

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Teknik-teknik manajemen proyek tidak digunakan dan

perusahaan tidak mempertimbangkan dampak bisnis terkait

salah urus proyek dan kegagalan pengembangan proyek.

1

Initial/

Ad-hoc

Penggunaan teknik dan pendekatan manajemen proyek di

dalam IT meninggalkan keputusan pada individu manajer IT.

Ada jarak komitmen manajemen pada kepemilikan proyek

dan manajemen proyek.

Keputusan penting pada manajemen proyek dibuat tanpa

manajemen user atau input pelanggan.

Sedikit atau tidak ada pelanggan dan keterlibatan user dalam

menggambarkan proyek-proyek IT.

Tidak ada kejelasan perusahaan di dalam IT untuk

manajemen proyek.

Peran dan tanggung jawab untuk manajemen proyek tidak

jelas.

Proyek-proyek, rencana-rencana, dan kejadian penting

kurang jelas.

Waktu dan biaya pegawai proyek tidak sejalan dan

dibanding angaran-angaran.

2

Repeatable

but intuitive

Manajemen senior telah memperoleh dan berkomunikasi

kesadaran kebutuhan untuk manajemen proyek IT.

Perusahaan adalah dalam proses pengembangan dan

pemanfaatan beberapa teknik dan metode dari proyek ke

proyek.

Proyek IT secara informal menentukan bisnis dan sasaran

teknis.

Dibatasi keterlibatan pemegang saham dalam manajemen

proyek IT.

Petunjuk awal telah dikembangkan untuk beberapa aspek

dari manajemen proyek.

Aplikasi petunjuk manajemen proyek diserahkan pada

kebijaksanaan manajer proyek individu.

3

Define

process

Metodologi dan proses manajemen proyek IT telah dibangun

dan dikomunikasikan.

Proyek-proyek IT ditentukan dengan bisnis sesuai dan

sasaran teknis.

Manajemen bisnis dan senior IT mulai terikat dan terlibat

dalam manajemen proyek-proyek IT.

Kantor manajemen proyek dibangun di dalam IT, dengan

peran dan tanggung jawab awal tertentu.

Proyek-proyek IT diawasi dengan baik dan memperbarui

kejadian penting, rencana, biaya, dan ukuran kinerja.

Training manajemen proyek adalah hasil utama dari inisiatif

staff individu.

Prosedur jaminan mutu dan aktivitas penerapan pusat sistem

telah ditentukan tetapi tidak luas diterapkan oleh manajer-

Page 225: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

205

manajer IT.

Proyek mulai dikelola seperti portofolio.

4

Manage and

measureable

Manajemen memerlukan matrik proyek standard dan formal

dan pelajaran yang ditinjau mengikuti penyelesaian proyek.

Manajemen proyek diukur dan dievaluasi seluruh

perusahaan tidak hanya di dalam IT.

Kemajuan pada proses manajemen proyek dirumuskan dan

dikomunikasikan dengan anggota tim proyek mengarah ke

kemajuan.

Manajemen IT telah diterapkan struktur organisasi proyek

dengan peran dan tanggung jawab terdokumentasi dan

kriteria kinerja staff.

Kriteria untuk menilai keberhasilan pada setiap kejadian

penting ditetapkan.

Nilai dan resiko diukur dan dikelola lebih dulu, selama dan

setelah penyelesaian proyek.

Proyek-proyek terus meningkat menujukan sasaran

perusahaan dari pada hanya satu IT tertentu.

Dukungan proyek kuat dan aktif dari sponsor manajemen

senior maupun pemegang saham.

Trainig manajemen proyek yang relevan direncanakan untuk

staff dalam kantor manajemen proyek dan seluruh pihak IT.

5

Optimised Metodologi program dan proyek daur hidup penuh terbukti

diterapkan, dilakukan, diintegrasikan dalam budaya seluruh

perusahaan.

Sebuah inisiatif terus-menerus untuk mengenali dan

melembagakan praktek manajemen proyek terbaik telah

diterapkan.

Strategi IT untuk pengembangan sumber daya dan proyek

operasional ditetapkan dan diterapkan.

Kantor manajemen proyek terintegrasi bertanggung jawab

untuk proyek-proyek dan program-program dari permulaan

ke penerapan selanjutnya.

Perencanaan seluruh perusahaan dari program-program dan

proyek-proyek memastikan bahwa user dan sumber daya IT

dimanfaatkan terbaik untuk mendukung inisiatif-inisiatif

yang strategis

AI 1 – Identifikasi Solusi Yang Otomatis

Manajemen proses identifikasi solusi yang otomatis yang memenuhi kebutuhan bisnis IT

dalam mewujudkan fungsional bisnis dan kebutuhan kontrol dalam rancangan yang

efektif dan efisien dari solusi yang otomatis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Perusahaan tidak memerlukan identifikasi fungsional dan

persyaratan operasional untuk pengembangan, implementasi

atau modifikasi solusi, seperti sistem, layanan, infrastruktur,

Page 226: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

206

software, dan data.

Perusahaan tidak menjaga kesadaran ketersediaan solusi

teknologi secara potensial sesuai pada bisnisnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan menetapkan kebutuhan dan

mengenali solusi teknologi.

Kelompok individu mendiskusikan kebutuhan secara tidak

normal dan kebutuhan kadang-kadang didokumentasikan.

Solusi dikenali oleh individu-individu berdasar kesadaran

pasar terbatas atau sebagai jawaban atas tawaran vendor.

Ada sedikit penelitian terstruktur atau analisis ketersediaan

teknologi.

2

Repeatable

but intuitive

Beberapa pendekatan intuitif mengenali keberadaan solusi

IT dan bermacam-macam bisnis.

Solusi dikenali secara informal berdasar pengalaman dan

pengetahuan internal fihak IT.

Kesuksesan setiap proyek bergantung keahlian dari beberapa

individu utama.

Mutu dokumentasi dan pembuat keputusan dengan sangat

berbeda.

Pendekatan tidak terstruktur digunakan untuk menetapkan

kebutuhan dan mengenali solusi teknologi.

3

Define

process

Pendekatan terstruktur dan jelas dalam menentukan solusi IT

yang ada.

Pendekatan pada ketetapan solusi IT mensyaratkan

pertimbangan alternatif pendidikan terhadap bisnis atau

kebutuhan user, kesempatan teknologi, kelayakan ekonomi,

penaksiran resiko, dan faktor lain.

Proses untuk menentukan solusi IT diterapkan bagi beberapa

proyek berdasar faktor-faktor seperti keputusan yang dibuat

oleh keterlibatan staff individu, sejumlah keterikatan waktu

manajemen, dan ukuran dan prioritas keaslian kebutuhan

bisnis.

Pendekatan terstruktur digunakan untuk menentukan

kebutuhan-kebutuhan dan identifikasi solusi IT.

4

Manage and

measureable

Metodologi kuat untuk identifikasi dan penilaian solusi IT

yang ada dan digunakan sebagaian besar proyek.

Dokumentasi proyek dalam mutu baik dan setiap langkah

layak disetujui.

Kebutuhan-kebutuhan diartikulasikan dan sesuai dengan

struktur yang sudah dikenal.

Alternatif-alternatif solusi dipertimbangkan, meliputi analisis

biaya dan keuntungan.

Metodologi jelas, tegas, umumnya dipahami, dan terukur.

Ada interface jelas antara manajemen IT dengan bisnis

dalam identifikasi dan penilaian solusi IT.

5

Optimised Metodologi yang mantap untuk identifikasi dan penilaian

solusi IT dilakukan untuk kemajuan seterusnya.

Page 227: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

207

Metodologi implementasi dan perolehan fleksibel untuk

proyek skala besar dan kecil.

Metodologi didukung oleh database knowledge internal dan

eksternal berisi bahan solusi teknologi.

Metodologi itu sendiri menghasilkan dokumentasi dalam

struktur yang sudah dikenal yag membuat produksi dan

perawatan efisien.

Kesempatan baru sering diidentifikasi untuk memanfaatkan

teknologi untuk memperoleh keuntungan kompetitif,

rekayasa ulang proses bisnis pengaruh dan memperbaiki

seluruh efisiensi.

Manajemen akan menemukan dan bertindak jika solusi IT

disetujui tanpa pertimbangan alternatif teknologi atau

kebutuhan fungsional bisnis.

AI 2 –Memperoleh dan Merawat Aplikasi Software

Manajemen proses memperoleh dan merawat aplikasi software yang memenuhi

kebutuhan bisnis IT dengan membuat aplikasi tersedia dengan kebutuhan bisnis, dan

dengan pada waktunya dan biaya yang pantas adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses untuk merancang dan menetapkan aplikasi.

Aplikasi diperoleh berdasarkan tawaran gerakan vendor,

pengakuan brand atau keakraban staff dengan produk-

produk tertentu, dengan sedikit atau tanpa

mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa proses untuk perolehan dan perawatan

aplikasi diperlukan.

Pendekatan untuk memperoleh dan merawat aplikasi

software berbeda-beda dari proyek ke proyek.

Keragaman solusi individual untuk kebutuhan bisnis tertentu

mungkin diperlukan dengan bebas, sebagai hasil efisiensi

dengan perawatan dan dukungan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan

ketersediaan dalam rancangan atau pemerolehan aplikasi

software.

2

Repeatable

but intuitive

Ada perbedaan tetapi sama proses pada perolehan dan

perawatan aplikasi berdasar keahlian di dalam fihak IT.

Rasio keberhasilan dengan aplikasi bergantung besar pada

skill dan pengalaman yang dipunyai di dalam IT.

Perawatan selalu problematik dan menderita ketika

knowledge internal telah hilang dari perusahaan.

Ada sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan

ketersediaan dalam rancangan atau perolehan aplikasi

software.

3

Define

process

Proses pemahaman umumnya baik dan jelas ada dalam

perolehan dan perawatan aplikasi software.

Proses ini bersama dengan IT dan strategi bisnis.

Page 228: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

208

Usaha dibuat untuk menerapkan proses terdokumentasi

secara konsisten di seluruh aplikasi dan proyek berbeda.

Metodologi-metodologi umumnya tidak fleksibel dan sulit

diterapkan dalam semua keadaan, jadi langkah yang

mungkin adalah dengan melewatinya.

Aktivitas perawatan direncanakan, dijadwal dan

dikoordinasikan.

4

Manage and

measureable

Ada metodologi dipahami dengan baik dan formal yang

mencakup rancangan dan proses spesifikasi, kriteria untuk

memperolehnya, proses untuk testing dan kebutuhan untuk

dokumentasi.

Mekanisme persetujuan disetujui dan terdokumentasi ada

untuk memastikan bahwa semua langkah diikuti dan

pengecualian sah.

Prosedur dan praktek telah berkembang cocok untuk

perusahaan, digunakan oleh semua staff dan dapat

diterapkan pada sebagaian besar kebutuhan aplikasi.

5

Optimised Pratek perolehan dan perawatan software aplikasi bersama

dengan proses-proses yang baik.

Pendekatan berdasar komponen yang sudah dikenal, sesuai

aplikasi berstandar pada keutuhan bisnis.

Pendekatan adalah seluruh perusahaan.

Metodologi perawatan dan perolehan maju dengan baik dan

memungkinkan penyebaran cepat,

mengijinkan kemampuan aksi dan fleksibilitas dalam

menjawab perubahan kebutuhan bisnis.

Metodologi implementasi dan perolehan aplikasi software

telah diarahkan pada kemajuan berkelanjutan dan didukung

oleh database knowledge internal dan eksternal yang berisi

referensi bahan dan praktek terbaik.

Metodologi itu membuat dokumentasi dalam struktur yang

sudah dikenal yang membuat produksi dan perawatan

efisien.

AI 3 – Memperoleh dan Merawat Infrastruktur Teknologi

Manajemen proses memperoleh dan merawat infrastruktur teknologi yang memenuhi kebutuhan

bisnis IT dalam memperoleh dan merawat infrsatruktur IT yang terintegrasi dan berstandard

adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Mengelola infrastruktur teknologi tidak dikenal sebagai topik

penting untuk dikejar.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada perubahan yang dibuat pada infrastruktur bagi setiap aplikasi

baru, tanpa ada semua perencanaan.

Meskipun ada kesadaran bahwa infrastruktur IT penting, tidak ada

pendekatan yang konsisten.

Aktivitas perawatan memberi aksi pada kebutuhan jangka pendek.

Lingkungan produksi adalah lingkungan uji.

2 Ada konsistensi antara pendekatan taktis ketika memperoleh dan √

Page 229: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

209

Repeatable but

intuitive

merawat infrastruktur IT.

Perolehan dan perawatan infrastruktur IT tidak berdasar pada

strategi yang baik dan tidak mempertimbangkan kebutuhan

aplikasi bisnis yang harus didukung.

Ada pemahaman bahwa infrastruktur IT penting, didukung oleh

beberapa pratek formal.

Perawatan dijadwal tetapi tidak terjadwal dan terkoordinasi secara

penuh, misal bebrapa lingkungan, lingkungan uji terpisah ada.

3

Define process Proses pemahaman baik dan jelas ada untuk memperoleh dan

merawat infrastruktur IT.

Kebutuhan dukungan proses dari aplikasi bisnis penting dan

bersama dengan IT dan strategi bisnis tetapi tidak konsisten

diterapkan.

Perawatan direncanakan terjadwal dan terkoordinasi.

Ada lingkungan terpisah untuk uji dan produksi.

4

Manage and

measureable

Proses perolehan dan perawatan bagi infrastruktur teknologi telah

berkembang pada point dimana bekerja dengan baik pada semua

situasi, diperbolehkan secara konsisten dan terfokus pada

reusabiliti.

Infrastruktur IT cukup mendukung aplikasi bisnis.

Proses proaktif dan terorganisir dengan baik.

Biaya dan waktu untuk mencapai tingkat skalabilitas, fleksibiliti,

dan integrasi yang diharapkan secara parsial optimal.

5

Optimised Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi

proaktif dan bersama dengan aplikasi bisnis penting dan arsitektur

teknologi.

Praktek yang baik mengenai solusi teknologi dibolehkan dan

perusahaan sadar pengembangan platform terbaru dan manajemen

tools. Biaya dikurangi dengan rasionalisasi dan standarisasi

komponen infrastruktur dan dengan menggunakan automasi.

Kesadaran teknis tingkat tinggi dapat mengenali cara optimal

untuk meningkatkan kinerja secara proaktif, meliputi

pertimbangan pilihan outsourcing.

Infrastruktur IT dilihat seperti pemungkin utama untuk

mengungkit penggunaan IT.

AI 4 – Memungkinkan Operasi dan Penggunaannya

Manajemen proses memungkinkan operasi dan penggunaannya yang memenuhi kebutuhan bisnis

IT dalam memastikan pemenuhan dari end-user dengan tawaran layanan dan level layanan,

integrasi aplikasi dan solusi teknologi dalam proses bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Ada proses pada tempatnya dengan mempertimbangkan prosuksi

dari dokumentasi user, manual operasi dan bahan training.

Hanya bahan yang telah ada yang disuplai dengan produk terbeli.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran bahwa dokumentasi proses diperlukan.

Dokumentasi adakalanya diproduksi dan didistribusi pada kelompok

tertentu.

Banyak dokumentasi dan prosedur yang ketinggalan.

Bahan training cenderung satu skema dengan variabel mutu.

Tidak ada integrasi virtual dari prosedur dari seluruh sistem dan unit

bisnis yang berbeda

Page 230: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

210

Tidak ada input dari unit bisnis dalam rancangan program-program

training.

2

Repeatable

but intuitive

Pendekatan yang sama digunakan untuk menghasilkan prosedur dan

dokumentasi, tetapi tidak berdasar pada pendekatan terstruktur atau

framework.

Tidak ada pendekatan seragam untuk pengembangan prosedur

operasi dan user.

Bahan training dihasilkan oleh individual dan kelompok proyek, dan

mutu bergantung keterlibatan individu.

Prosedur dan mutu dari dukungan user beragam dari buruk ke baik,

dengan sangat kecil konsisten dan integrasi seluruh perusahaan.

Program training bagi bisnis dan user diberikan atau dimudahkan,

tetapi tidak ada perencanaan untuk melicinkan dan menyampaikan

training.

3

Define

process

Ada kerangka pemahaman yang diterima dan jelas bagi dukumentasi

user, manual operasi, dan bahan training.

Prosedur-prosedur disimpan dan dirawat dalam perpustakaan formal

dan dapat diakses oleh setiap orang yang perlu tahu.

Koreksi pada dokumentasi dan prosedur-prosedurnya dibuat dengan

landasan reaktif.

Prosedur-prosedur tersedia offline dan dapat diakses dan dirawat

dalam keadaan bahaya.

Ada proses yang menetapkan prosedur terbaru dan bahan training

menjadi jelas sampai saat perubahan proyek.

Meskipun keberadaan pendekatan yang jelas, isi yang sebenarnya

beragam, karena tidak ada kontrol untuk melakukan sesuai dengan

standard.

User secara tidak formal terlibat dalam proses

Tools yang otomatis secara terus-menerus digunakan dalam

angkatan dan distribusi prosedur-prosedur.

Training bisnis dan user terencanakan dan terjadwal.

4

Manage and

measureable

Ada kerangka yang baik untuk prosedur perawatan dan bahan

training yang mempunyai dukungan manajemen IT.

Pendekatan yang dibuat untuk prosedur perawatan dan manual

training.

Melingkupi semua sistem dan unit bisnis, sehingga proses-proses

dapat ditinjau dari perspektif bisnis.

Prosedur-prosedur dan bahan training terintegrasi mencakup saling

ketergantungan dan menghubungkan.

Kontrol ada untuk memastikan bahwa standard terlekat dan

prosedur-prosedur dikembangkan dan dirawat bagi semua proses.

Feedback user dan bisnis pada dokumentasi dan training

dikumpulkan dan dinilai sebagai bagian dari proses kemajuan

berlanjutan.

Dokumentasi dan bahan training biasa dapat diprediksi, tingkat yang

baik realibilitas dan ketersediaan.

Proses yang muncul untuk menggunakan dokumentasi dan

manajemen prosedur yang otomatis diterapkan.

Pengembangan prosedur yang otomatis terus-menerus terintegrasi

dengan pengembangan sistem aplikasi, memudahkan konsistensi,

dan akses user.

Training bisnis dan user responsif pada kebutuhan bisnis.

Page 231: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

211

Manajemen IT sedang mengembangkan matrik bagi pengembangan

dan penyampaian dari dokumantasi, bahan training, dan program

training.

5

Optimised Proses untuk dokumentasi operasional dan user ditingkatkan

melalui adopsi metode dan tools baru.

Bahan prosedur dan bahan training dilakukan seperti

mengembangkan knowledge base secara konstan yang dirawat

secara elektronik menggunakan manajemen knowledge terbaru, alir

kerja, dan distribusi teknologi, membuat dapat diakses dan mudah

untuk dirawat.

Proses perolehan dan perawatan untuk infrastruktur teknologi

proaktif dan bersekutu degan aplikasi bisnis penting dan arsitektur

teknologi.

Bahan training dan dokumentasi diperbarui untuk mencerminkan

organisasional, operasional, dan perubahan software.

Pengembangan dokumentasi dan bahan training dan penyampaian

program training secara penuh terintegrasi dengan bisnis dan dengan

definisi proses bisnis, jadi mendukung kebutuhan seluruh

perusahaan, dari pada hanya prosedur-prosedur berorientasi IT.

AI 5 – Memperoleh Sumber Daya IT

Manajemen proses memperoleh sumber daya IT yang memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan

meningkatkan hemat biaya IT dan kontribusinya pada keuntungan bisnis adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses perolehan sumber daya IT yang baik pada

tempatnya.

Perusahaan tidak mengenali kebutuhan bagi kebijakan dan prosedur

perolehan yang jelas untuk memastikan bahwa semua sumber daya

IT tersedia tepat waktu dan efisiensi biaya.

1

Initial/

Ad-hoc

Perusahaan telah mengenali kebutuhan kebijakan dan prosedur

terdokumentasi yang menghubungkan perolehan IT pada proses

perolehan seluruh perusahaan bisnis.

Kontrak untuk perolehan sumber daya IT dikembangkan dan

dikelola dengan manajer proyek dan individu lainya dengan melatih

keputusan profesional mereka bukannya sebagai hasil dari prosedur

dan kebijakan formal.

Ada hubungan khusus antara perolehan perusahaan dan proses

manajemen kontrak dan IT.

Kontrak bagi perolehan dikelola pada akhir proyek bukannya terus-

menerus

2

Repeatable

but intuitive

Ada kesadaran perusahaan atas kebutuhan prosedur dan kebijakan

dasar bagi perolehan IT.

Prosedur dan kebijakan terintegrasi dengan proses perolehan

organisasi bisnis.

Proses perolehan dimanfaatkan untuk proyek sangat besar.

Tanggung jawab dan akuntabilitas bagi perolehan IT dan manajemen

kontrak ditentukan oleh pengalaman Manajer kontrak individual.

Pentingnya manajemen supplier dan hubungan manajemen dikenal

tetapi ditujukan berdasar inisiatif individu.

Proses kontrak sangat dimanfaatkan oleh proyek sangat besar.

3 Manajemen telah mengadakan kebijakan dan prosedur bagi √

Page 232: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

212

Define

process

perolehan IT.

Kebijakan dan prosedur diarahkan oleh proses perolehan perusahaan

bisnis.

Perolehan IT terintegrasi dengan sistem perolehan bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT yang ada.

Supplier sumber daya IT terintegrasi dalam mekanisme manajemen

proyek perusahaan dari

perspektif manajemen kontrak.

Manajemen IT mengkomunikasi kebutuhan bagi perolehan yang

layak dan manajemen proyek seluruh fungsi IT.

4

Manage and

measureable

Perolehan IT terintegrasi secara penuh dengan sistem perolehan

seluruh bisnis.

Standard IT bagi perolehan sumber daya IT digunakan untuk semua

perolehan.

Ukuran kontrak dan manajemen perolehan diambil berkait dengan

kasus bisnis bagi perolehan IT.

Laporan bahwa dukungan sasaran bisnis tersedia.

Manajemen selalu sadar pengecualian pada kebijakan dan prosedur

bagi perolehan IT.

Manajemen yang strategis dari hubungan berkembang.

Manajemen IT melakukan penggunaan perolehan dan proses

manajemen kontrak untuk semua perolehan dengan meninjau ukuran

kinerja.

5

Optimised Manajemen telah melakukan dan menghasilkan seluruh proses bagi

perolehan IT.

Manajemen melakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur bagi

perolehan IT.

Ukuran pada manajemen perolehan dan kontrak dilakukan berkait

dengan kasus bisnis untuk perolehan IT.

Hubungan baik terbangun dari waktu ke waktu dengan banyak

supplier dan partner dan mutu hubungan terukur dan terawasi.

Hubungan dikelola dengan strategis.

Prosedur, kebijakan, standard IT untuk perolehan sumber daya IT

dikelola dengan strategis dan bereaksi terhadap ukuran proses.

Manajemen IT mengkomunikasikan pentingnya strtaegi perolehan

yang layak dan manajemen kontrak seluruh fungsi IT.

AI 6 – Mengelola Perubahan-perubahan

Manajemen proses mengelola perubahan-perubahan yang memenuhi kebutuhan bisnis IT bereaksi

terhadap kebutuhan bisnis bersama dengan strategi bisnis, selagi mengurangi solusi dan kerusakan

penyampaian layanan dan mengerjakan lagi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Tidak ada proses manajemen perubahan yang baik dan perubahan

dapat dibuat dengan virtual tanpa kontrol.

Tidak ada kesadaran bahwa perubahan dapat mengacaukan bagi

operasi bisnis dan IT dan tidak ada kesadaran keuntungan dari

manajemen perubahan yang baik.

1

Initial/

Ad-hoc

Dikenal bahwa perubahan harus dikelola dan diawasi.

Praktek beragam dan mungkin bahwa perubahan yang tidak sah

terjadi.

Ada sedikit atau tidak ada dokumentasi dari perubahan, dan

Page 233: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

213

konfigurasi dokumentasi tidak lengkap dan tidak dapat

dipercercayai.

Kesalahan mungkin terjadi bersama dengan interupsi pada

lingkungan produksi disebabkan oleh manajemen perubahan yang

kurang bagus.

2

Repeatable

but intuitive

Ada proses manajemen perubahan informal pada tempatnya dan

perubahan mengikuti pendekatan ini, namun tidak terstruktur,

mendasar, cenderung akan error.

Akurasi dokumentasi konfigurasi tidak konsekuen dan hanya

perencanaan terbatas dan penilaian dampak terjadi lebih dulu

sebelum perubahan.

3

Define

process

Ada proses manajemen perubahan formal yang baik pada

tempatnya, mencakup kategorisasi, prioritasisasi, prosedur-prosedur

darurat, autorisasi perubahan, dan manajemen pelepasan dan sesuai

dengan perkembangan yang cepat.

Workaround terjadi dan proses-prosesnya sering dilewati.

Error mungkin terjadi dan perubahan tidak sah adakalanya terjadi.

Analisis dampak perubahan IT pada operasi bisnis menjadi

terbentuk untuk mendukung perencanaan teknologi dan aplikasi

baru.

4

Manage and

measureable

Proses manajemen perubahan dikembangkan dengan baik dan secara

konsisten diikuti untuk semua perubahan, dan manajemen yakin

bahwa ada sedikit pengecualian.

Proses efisien dan efektif tetapi bersandar pada prosedur manual dan

kontrol untuk memastikan bahwa mutu dicapai.

Semua perubahan adalah subjek perencanaan seksama dan dampak

penilaian untuk memperkecil kemungkinan masalah tempat

produksi.

Proses persetujuan untuk perubahan sudah pada tempatnya.

Dokumentasi manajemen perubahan adalah sekarang dan tepat,

dengan perubahan, dengan merubah secara formal.

Dokumentasi konfigurasi umumnya akurat.

Perencanaan manajemen perubahan IT dan implementasi

menjadi terintegrasi dengan perubahan dalam proses bisnis,

menjamin bahwa training, perubahan organisasi, persoalan-persolan

kelancaran bisnis ditujukan.

Ada koordinasi yang meningkat antara manajemen perubahan IT

dan perancangan kembali proses bisnis.

Ada proses konsisten untuk mengawasi mutu dan kinerja proses

manajemen perubahan.

5

Optimised Proses manajemen perubahan secara teratur ditinjau dan diperbarui

untuk tetap sejalan dengan praktek yang baik.

Proses meninjau mencerminkan hasil dari monitoring.

Informasi konfigurasi adalah berbasis komputer dan memberikan

kontrol terjemahan.

Pelacakan perubahan adalah canggih dan mencakup tools untuk

menemukan software yang tidak sah dan tidak berlisensi.

Manajemen perubahan IT terintegrasi dengan manajemen perubahan

bisnis untuk memastikan bahwa IT adalah pemungkin dalam

meningkatkan produktivitas dan menciptakan kesempatan bisnis

baru bagi perusahaan.

Page 234: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

214

AI 7 – Memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan.

Manajemen proses memasang dan mengakui solusi-solusi dan perubahan-perubahan yang

memenuhi kebutuhan bisnis IT dengan bekerja sistem baru atau dirubah tanpa masalah utama

setelah instalasi adalah :

LEVEL KRITERIA Y T

0

Non Existent Ada jarak penuh instalasi formal atau proses penganggkatan dan

tidak ada manajemen senior ataupun staff IT mengenali kebutuhan

untuk membuktikan bahwa solusi patut untuk tujuan dimaksud.

1

Initial/

Ad-hoc

Ada kesadaran kebutuhan untuk membuktikan dan menegaskan

bahwa solusi-solusi terimplementasi melayani tujuan yang

dimaksud.

Testing dilakukan pada beberapa proyek, tetapi inisiatif untuk

testing ditinggal pada tim proyek individu dan pendekatan yang

diambil beragam.

Pengangkatan formal dan mengakhiri adalah jarang dan tidak ada.

2

Repeatable but

intuitive

Ada beberapa konsistensi diantara pendekatan testing dan

pengangkatan, tetapi tidak berdasar beberapa metodologi.

Tim pengembangan individu secara normal memutuskan

pendekatan testing dan biasanya sebuah kemanggkiran dari testing

integrasi.

Ada proses persetujuan informal.

3

Define process Metodologi formal terkait pada instalasi, migrasi, konversi, dan

penerimaan adalah pada tempatnya.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam daur hidup

sistem dan sampai taraf tertentu secara otomatis.

Training, testing, dan transisi pada status produksi dan

penganggkatan mungkin untuk membedakan dari proses yang baik,

berdasar keputusan individu.

Mutu sistem memasuki produksi adalah tidak konsisten, dengan

sistem baru sering membangkitkan level penting dari masalah-

masalah implementasi utama.

4

Manage and

measureable

Prosedur dirumuskan dan dikembangkan menjadi terorganisir baik

dan praktis dengan menentukan prosedur pengangkatan dan

lingkungan test yang baik.

Dalam praktek, semua perubahan utama, pada sistem mengikuti

pendekatan terumus ini.

Evaluasi pertemuan kebutuhan user berstandard dan terukur, matrik

produksi yang secara efektif ditinjau dan dianalisis oleh manjemen.

Mutu sistem memasuki produksi memuaskan untuk manajemen,

bahkan dengan level yang layak dari masalah implementasi utama.

Otomasi proses adalah bergantung proyek dan tertentu.

Manajemen mungkin puas dengan level sekarang dari efisiensi

meskipun kurang evaluasi dari implementasi utama.

Sistem test layak mencerminkan lima lingkungan.

Testing tegangan bagi sistem baru dan kemunduran testing bagi

keberadaan sistem diterapkan untuk semua proyek.

5

Optimised Proses pengangkatan dan instalasi telah dibersihkan pada tingkat

praktek yang baik, berdasar hasil kemajuan yang berlanjut dan

perbaikan.

Proses pengangkatan dan instalasi IT terintegrasi dalam sistem daur

Page 235: Disusun Oleh : MIRZA HASAN SIRAJI 206093004123...vi ABSTRAK MIRZA HASAN SIRAJI (206093004123), Penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi Pada Plikasi CSBO Dengan Menggunakan Framework

215

hidup dan otomatis ketika layak, memfasilitasi sebagian besar

training, testing dan transisi pada status produksi dari sistem baru.

Lingkungan test berkembang baik, daftar masalah dan proses

resolusi kesalahan menjamin transisi efisien dan efektif pada

lingkungan produksi.

Proses pengangkatan terjadi selalu tanpa mengolah lagi (rework),

dan masalah implementasi utama secara normal terbatas pada

koreksi kecil.

Tinjauan implementasi utama bestandard, dengan pelajaran tersalur

kembali pada proses utuk memastikan kemajuan mutu terus-

menerus.

Testing tegangan bagi sistem baru dan testing kemunduran bagi

sistem yang termodifikasi secara konsisten diterapkan.