dispersi padat amoxxxx.doc

download dispersi padat amoxxxx.doc

of 3

Transcript of dispersi padat amoxxxx.doc

  • 7/29/2019 dispersi padat amoxxxx.doc

    1/3

    PENINGKATAN DAYA HAMBAT DISPERSIPADAT AMOKSISILIN POLI-ETILEN GLIKOL TWEEN 80 (PT)

    INCREASING OF THE BACTERICIDE EFFECTS OFAMOXICILLIN POLY-AETHYLENE GLYCOL TWEEN 80 (PT) SOLID DISPERSION

    Riswaka SudjaswadiLaboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

    ABSTRAK

    Untuk mengetahui efek campuran sama banyak Poli-etilen glikol 4000 tween 80 (PT)sebagai pembawa dispersi padat amoksisilin terhadap daya hambat pertumbuhan Staphylococcusaureus dan Escherichia coli, maka penelitian tentang uji bakterisida dengan fraksi mol obat 0,5;0,7; dan 0,9 menurut methode difusi ( kertas cakram ) telah dilakukan. Hasil uji menunjukkanbahwa efek daya hambat dispersi padat amoksisilin PT meningkat hingga 107,32 % untuk fraksimol 0,9; hingga 114,65 (0,7); dan hingga 117,22 % (0,5) terhadap Staphylococcus aureus.Sementara itu, peningkatan efek terhadap Escherichia coli hingga 106,67 % (0,9); hingga113,34 %(0,7); dan hingga 116,36 % (0,5), dibandingkan terhadap amoksisilin murni. Berdasarkan hasil uji,

    tampak bahwa campuran PT dapat menaikkan efek bakterisida amoksisilin sesuai jumlah yangdigunakan, terhadap Staphylococcus aureus maupun terhadap Escherichia coli.

    Kata kunci: dispersi padat, amoksisilin PEG tween 80, efek bakterisida.

    ABSTRACT

    In order to observe the effects of the equal amount of polyaethylene glycol (PEG) and tween80 (PT) as a vehicle in the amoxycilline PT solid-solid dispersion on Staphylococcus aureus andon Escherichia coli, the bactericidal effects had been studied in the mole fraction of 0.5; 0.7; and0,9 by using the diffusion methods (paper disc). The results shown that the effects of the solid-soliddispersion were increased up to 107.32 % in the mole fraction of 0.9; to 114.65 % (0.7); and to

    117.22 % (0,5) on Staphylococcus aureus. The effects on Escherichia coli were also increased upto 106.67 % (0.9); to113.34 % (0.7); and to 116.34 % (0.5) in comparison with amoxycilline alone,respectively. Based on the data, PT performed the increase of the bactericidal effects ofamoxycilline in accordance with the amount given, not only on Staphylococcus aureus, but also onEscherichia coli.

    Key words: solid-solid dispersion, amoxycilline PEG tween 80, the bactericidal effects

    PENDAHULUANFungsi tween 80 pada kadar lebih besar

    daripada critical micelle concentration (CMC)dapat mempengaruhi permeabilitas/integritasmembran, dan memungkinkan terjadinya ikatan

    kompleks organik molekuler dengan obat-obattertentu yang dianalisis lewat terbentuknyaikatan hidrogen dan interaksi van der Waals(Attwood dan Florence,1985). Penggunaannyadalam sediaan akan menaikkan kecepatanpenetrasi obat lewat membran karenapermeabilitas/ integritasnya akan berubah danjumlah obat yang terabsorpsi menjadi lebihbanyak. Data tentang hal itu berdasarkanpeningkatan ketersediaan hayati berbagai obattelah diperoleh melalui penelitian terkait(Riswaka,1990; Riswaka,1992; Riswaka,1993;Riswaka,1994).

    Poli-etilen glikol (PEG) merupakan mediasemipolar, berfungsi sebagai jembatan antaraobat yang umumnya lipofilik dengan cairanbiologis yang hidrofilik. Campurannya dengantween 80 yang berfungsi sebagai surfaktan

    akan sangat menguntungkan dalam formulasisediaan (Morris dkk.,1992). Pada formulasiantibiotika/antibakteria, senyawa campuranpada perbandingan tertentu (PT) sangatbermanfaat karena dapat mempercepatpenetrasi obat lewat membran mikro-organisme. Selanjutnya efek akan segeramuncul yang disebabkan oleh jumlah obat yangdibutuhkan segera mencapai tempat aksi. Datatentang perubahan daya hambat pertumbuhanmikroorganisme uji dan untuk mendukunganalisis tersebut, juga telah diperoleh daripenelitian menggunakan Staphylococcus

    Peningkatan Daya Hambat Dispersi..(Riswaka Sudjaswadi) 17

  • 7/29/2019 dispersi padat amoxxxx.doc

    2/3

    Tabel 1 Hasil uji daya hambat dispersi padat amoksisilin PT terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia colimenurutmethode difusi.

    UraianFraksi Mol

    0,5 P (%) 0,7 P (%) 0,9 P (%) 1,0 P (%)

    HS (mm)

    16,0 114,29 16,0 114,29 15,0 107,14 14,0 100,00

    16,0 123,08 15,0 115,38 14,0 107,69 13,0 100,00

    16,0 114,29 16,0 114,29 15,0 107,14 14,0 100,00

    Rata Rata16,00,0*

    117,225,07*

    15,70,6*

    114,65O,63*

    14,70,6*

    107,320,32*

    13,70,6*

    100,000,0*

    HE (mm)

    12,0 109,09 11,0 100,00 11,0 100,00 11,0 100,00

    12,0 120,00 12,0 120,00 11,0 110,0 10,0 100,00

    12,0 120,00 12,0 120,00 11,0 110,0 10,0 100,00

    Rata Rata1,00,0*

    116,366,30*

    11,70,6*

    113,3411,55*

    11,00,0*

    106,675,77*

    10,30,6*

    100,000,0*

    Keterangan :

    HS : diameter hambatan terhadap Staphylococcus aureus.HE : diameter hambatan terhadap Escherichia coli.P : Perubahan efek = rasio diameter hambatan senyawa pada fraksi mol tertentu/ fraksi mol 1,0 X 100%* : deviasi standar (S.D.).

    aureus dan/ Escherichia colisebagai bakteri uji(Riswaka,1996; Riswaka,1999).

    Berdasarkan penelitian terdahulu yangtelah dibuktikan terjadinya ikatan kompleksorganik molekuler dengan analisis spektrograminfra merah dan analisis thermal DSC, maka

    dilakukan penelitian ini untuk memperoleh datayang memperkuat bukti bahwa PT dapatmempertinggi efek bakterisida amoksisi lindengan uji daya hambat pertumbuhanmikroorganisme menurut metode difusi (kertascakram).

    METODE PENELITIANBahan: amoksisilin, PEG 4000, tween 80 (Lab.Farmasetika, diperoleh dari PT Brataco, pharmgrade), mikro-organisme (Staphylococcusaureus ATCC 25923 dan Escherichia coliATCC 25922), media uji yang cocok.

    Alat : kertas saring berbentuk cakram/piringandengan diameter tertentu (Whatman no. 1) daninstrumen uji metode difusi.

    Jalan Penelitian

    1. Pembuatan dispersi padat amoksisilin

    PT fraksi mol 0,5; 0,7; dan 0,9 dengan carapeleburan, dilelehkan campuran poli-etilenglikol 4000 tween 80 sama banyak (5,1 g;2,2 g; 0,6 g), kemudian ditambahkan amok-sisilin (500 mg), diaduk singga homogen,didiamkan pada suhu kamar selama 48 jam

    sambil kadang-kadang diaduk hinggadiperoleh massa padat.

    2. Melarutkan senyawa, termasuk

    amoksisilin murni (fraksi mol 1,0) dalam airsteril sehingga diperoleh kadar tertentu,masing-masing diteteskan pada kertassaring bentuk piringan sebanyak 20

    mikroliter, kemudian diletakkan padamedium terpilih, diinkubasikan 18 24 jam.

    3. Pengukuran diameter zona radikal

    hambatan masing-masing senyawa,kemudian dibandingkan hasilnya terhadapsenyawa murni (fraksi mol 1,0).

    HASIL DAN PEMBAHASANData diameter zona radikal hambatan

    pertumbuhan mikro-organisme yang dihasilkandisajikan pada tabel 1.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwadaya hambat dispersi padat amoksisilin PTmeningkat baik terhadap Staphylococcusaureus maupun Escherichia coli. Berdasarkanmekanisme kerja amoksisilin sebagai bakteri-sida, yaitu lewat penghambatan sintesis pepti-doglikan yang merupakan komponen utamapembentuk dinding/membran bakteri, maka

    data pada tabel 1 menunjukkan bahwa PTsebagai pengubah permeabilitas/integritasmembran menyebabkan obat segera dapatmencapai tempat aksi dan mempercepatberlangsungnya reaksi penghambatan sintesisdinding/membran bakteri sehingga bakteri tidakdapat tumbuh (sebagai fasilitator penetrasi obatdan inisiator efek daya hambat). Hasilperhitungan menurut analisis variansi dua jalan,diteruskan analisis non-orthogonal contrastmenunjukkan bahwa interaksi faktor fraksi moldengan bakteri menghasilkan perbedaan yangtidak bermakna (p= 0,083>0,05), sedangkan

    perbedaan hasil pada setiap fraksi mol untukmasing-masing bakteri, umumnya bermakna.Hal itu berarti bahwa secara umum efek PTsemakin tinggi pada senyawa dengan fraksimol obat semakin rendah, perbedaan efekterhadap bakteri uji disebabkan antara lain olehkarakteristik sifat masing-masing membran dan

    Peningkatan Daya Hambat Dispersi..(Riswaka Sudjaswadi)17

  • 7/29/2019 dispersi padat amoxxxx.doc

    3/3

    kandungan peptidoglikan pada membranbakteri uji.

    KESIMPULANDaya hambat dispersi padat amoksisilin

    poli-etilen glikol 4000 tween 80 (PT) terhadap

    Staphylococcus aureus meningkat dari107,32% hingga 117,22% pada fraksi mol obatsemakin rendah. Sementara itu terhadapEscherichia coli peningkatan efek dispersi

    padat amoksisilin dari 106,67% hingga116,36%, dibandingkan dengan amoksisilinmurni (fraksi mol 1,0).

    SARANPerlu penelitian lebih lanjut dengan

    antibiotika/antibakteria yang lain, fraksi mol danmetode yang berbeda.

    DAFTAR ACUANAttwood, D., dan Florence, A.T., 1985, Surfactant Systems, 1rst Ed., reprinted, bab 7 dan 10,Chapman & Hall, London New York

    Morris, K.R., Kripp, G.T., Serajudin, A.T.M., 1992, Structural Properties of Polyethylene-glycol-Polysorbate 80 Mixture, a Solid Dispersion Vehicle, J.Pham.Sci, 81, 12, 11851188

    Riswaka S., 1990, Perbandingan Penggunaan PEG 400 dan Tween 80 pada Uji Kecepatan

    Pelarutan dan Daya Penetrasi Kloramfenikol lewat Membran, Laporan Penelitian, FakultasFarmasi UGM, Yogyakarta

    Riswaka S., 1992, Uji Interaksi Kompleks Sulfadiazine Polisorbat 80 dan Modifikasi MembranUsus Tikus Putih Jantan dengan Data Ketersediaan Hayati, Laporan Penelitian, Fakultas FarmasiUGM, Yogyakarta

    Riswaka S., 1993, Interaksi Kompleks Obat Campuran Surfaktan dan Modifikasi MembranAbsorpsi Obat menurut Data Ketersediaan Hayati, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian UGM,Yogyakarta

    Riswaka S., 1994, Perubahan Ketersediaan Hayati Sulfamethazin dalam Cam puran Poli-etilenglikol 1000 Tween 80 (1:1), M.F.I., vol. 5, no. 3, 126132

    Riswaka S., 1996, Campuran Padat Amoksisilin Poli-eyilen Glikol (PEG) 4000 Tween 80:Daya Hambat terhadap Staphylococcus aureus dan Penggunaannya dalam Tablet CetakLangsung, M.F.I., vol. 7, no.2, 8799

    Riswaka S., 1999, Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri Hasil Disolusi Dispersi Padat Ampisilin danAmoksisilin Poli-etilen Glikol (PEG) 4000, Majalah Farmaseutik, vol. 3, no.1, 1418

    PHARMACON, Vol. 6, No, 1, Juni 2005, 1618 18