Dislokasi Sendi Panggul

11
Dislokasi Sendi Panggul Dislokasi sendi panggul banyak ditemukan di Indonesia akibat trauma dan sering dialami oleh anak-anak. Di Negara Eropa, Amerika dan Jepang, jenis dislokasi sendi panggul yang sering ditemukan adalah dislokasi sendi panggul bawaan. Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Mekanisme trauma Pada anak di bawah umur 5 tahun, asetabulum sebagian besar terdiri dari tulang rawan lunak dan terdapat kerenggangan pada sendi termasuk sendi panggul. Apabila otot mengalami relaksasi, maka dengan trauma yang ringan dapat terjadi dislokasi sendi panggul. Mungkin juga terdapat perbedaan antara ruang panggul dan kaput femur dibandingkan pada anak-anak di negara lain. Dengan bertambahnya umur, sendi panggul menjadi lebih kuat, sehingga dislokasi hanya dapat terjadi bila terkena trauma yang lebih besar. Dislokasi tipe posterior terjadi akibat trauma hebat pada lutut dan anggota gerak dalam posisi fleksi. Dislokasi anterior

description

Ortopedi

Transcript of Dislokasi Sendi Panggul

Page 1: Dislokasi Sendi Panggul

Dislokasi Sendi Panggul

Dislokasi sendi panggul banyak ditemukan di Indonesia akibat trauma dan

sering dialami oleh anak-anak. Di Negara Eropa, Amerika dan Jepang, jenis

dislokasi sendi panggul yang sering ditemukan adalah dislokasi sendi

panggul bawaan.

Insidens

Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5

tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Mekanisme trauma

Pada anak di bawah umur 5 tahun, asetabulum sebagian besar terdiri dari

tulang rawan lunak dan terdapat kerenggangan pada sendi termasuk sendi

panggul. Apabila otot mengalami relaksasi, maka dengan trauma yang ringan

dapat terjadi dislokasi sendi panggul.

Mungkin juga terdapat perbedaan antara ruang panggul dan kaput femur

dibandingkan pada anak-anak di negara lain. Dengan bertambahnya umur,

sendi panggul menjadi lebih kuat, sehingga dislokasi hanya dapat terjadi bila

terkena trauma yang lebih besar. Dislokasi tipe posterior terjadi akibat

trauma hebat pada lutut dan anggota gerak dalam posisi fleksi. Dislokasi

anterior biasanya terjadi karena trauma langsung pada trokanter mayor atau

jatuh dari ketinggian.

Klasifikasi

Dislokasi sendi panggul traumatic dibagi dalam tiga tipe:

1. Tipe posterior

Tipe ini yang paling sering ditemukan.

Iliaka; kepala femur berada di posterior dan superior sepanjang aspek

lateral ilium

Page 2: Dislokasi Sendi Panggul

Isial; kaput femur bergeser ke postero-inferior dan berada di dekat

greater sciatic noth.

2. Tipe anterior

Kaput femur berada di daerah membrane obturator

Pubik; kaput femur bergerak ke antero-superior sepanjang ramus

superior tulang pubis

3. Tipe sentral

Pada keadaan ini ditemukan fraktur komunitif bagian sentral

asetabulum dimana terjadi perpindahan kaput femur dan fragmen

asetabulum ke dalam panggul.

Gambaran klinis

Penderita datang setelah mengalami trauma misalnya jatuh dari pohon,

sepeda atau karena kecelakaan lalu lintas.

Pada tipe I (dislokasi posterior) terlihat tungkai atas dalam keadaan fleksi,

rotasi interna dan adduksi, sedangkan pada tipe II (dislokasi anterior)

tungkai atas dalam keadaan abduksi, rotasi eksterna dan sedikit fleksi. Pada

dislokasi sentral yang disertai fraktur asetabulum tidak terlihat gambaran

deformitas pada tungkai bawah, hanya terdapat gangguan pergerakan pada

sendi panggul karena adanya spasme otot. Pemeriksaan rontgen akan

menentukan tipe dislokasi.

Pengobatan

Harus dilakukan reposisi secepatnya dalam 6 jam, bila tidak akan

menimbulkan kesulitan dan komplikasi berupa nekrosis avaskuler di

kemudian hari.

1. Pengobatan dislokasi panggul tipe posterior

Reduksi tertutup dilakukan dengan pembiusan umum menurut

beberapa cara:

a. Metode Bigelow

Page 3: Dislokasi Sendi Panggul

Penderita diletakkan dalam posisi terlentang di lantai, asisten

melakukan traksi berlawanan dan tahanan pada daerah spina

iliaka anterior superior dan ilium. Ahli bedah memegang

tungkai yang terkena pada daerah pergelangan kaki dengan

satu tangan, serta tangan lain di belakang lutut. Tungkai

difleksi 90O atau lebih pada daerah abdomen dan dilakukan

traksi longitudinal. Dengan cara ini ligament Y akan mengalami

relaksasi dan kaput femur berada di bagian posterior

asetabulum. Kaput femur dibebaskan dari muskulus rotator

dengan melakukan rotasi dan menggerakkan tungkai ke depan

dan ke belakang (rocking). Selanjutnya dalam keadaan traksi,

kaput femur digerakkan ke dalam asetabulum dengan

manipulasi abduksi, rotasi eksterna serta ekstensi pada

panggul.

b. Metode Stimson

Penderita dalam keadaan tengkurap dan tungkai bawah yang

mengalami trauma dibiarkan tergantung pada pinggir meja.

Panggul dimobilisasi oleh asisten dengan cara menekan

sacrum. Dengan tangan kiri ahli bedah memegang pergelangan

kaki dan melakukan fleksi pada lutut sebesar 90O dengan

tangan kanan menekan ke bawah pada daerah tungkai bawah

di bawah lutut. Dengan gerakan rocking dan rotasi pada

tungkai serta tekanan langsung pada daerah kaput femur dapat

dilakukan reposisi.

c. Metode Allis

Penderita dalam posisi terlentang di lantai, asisten menahan

panggul dan menekannya. Ahli bedah melakukan fleksi pada

lutut sebesar 90O dan tungkai di adduksi ringan dan rotasi

medial. Lengan bawah ditempatkan di bawah lutut dan

dilakukan traksi vertical dan kaput femur diangkat dari bagian

Page 4: Dislokasi Sendi Panggul

posterior asetabulum. Panggul dan lutut diekstensikan secara

hati-hati. Metode yang ketiga merupakan metode yang lebih

mudah. Syarat terpenting dalam melakukan reposisi adalah

sesegera mungkin dan dilakukan dengan pembiusan umum

disertai relaksasi cukup.

2. Pengobatan dislokasi panggul tipe anterior

Reposisi dislokasi anterior dianjurkan dengan mempergunakan

metode Allis dengan urutan sebagai berikut:

a. Fleksi lutut untuk mendapatkan relaksasi otot harmstring

b. Abduksi penuh pada panggul disertai dengan fleksi

c. Melakukan traksi longitudinal sesuai dengan aksis femur

d. Asisten menahan kaput femur dengan telapak tangan

Apabila tidak berhasil dapat dicoba dengan melakukan Bigelow

terbalik.

Setelah direposisi, dilanjutkan dengan traksi kulit menurut cara

ekstensi Buck untuk beberapa hari dan setelah itu dipasang spika

panggul selama 4-6 minggu

3. Pengobatan dislokasi panggul tipe sentral

Reduksi dislokasi sentral memerlukan traksi tulang dengan

mempergunakan K-wire untuk beberapa minggu karena dislokasi

sentral disertai fraktur pada asetabulum.

Komplikasi

1. Jebakan fragmen intra-artikuler

Biasanya karena terjadi reduksi yang tidak lengkap akibat adanya

ganjalan fragmen tulang rawan asetabulum. Diagnosis dapat

ditegakkan dengan artogram

2. Dislokasi rekuren

Dislokasi rekuren jarang terjadi kecuali pada penderita Sindroma

Down

Page 5: Dislokasi Sendi Panggul

3. Nekrosis avaskuler

Insidens kelainan ini diperkirakan 10%. Apabila direposisi dalam

waktu 6 jam setelah trauma biasanya tidak ditemukan komplikasi ini.

Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi Edisi Ketiga. Jakarta: PT

Yarsif Watampone. 2007. Hal 395-7

Pendahuluan

Sendi panggul sangatlah stabil, membutuhkan gaya yang signifikan untuk

mengakibatkan dislokasi. Jadi, dislokasi panggul murni atau dislokasi dengan

fraktur kepala femur pada umumnya adalah akibat trauma berkekuatan

tinggi dan sering disertai cedera penyerta lainnya yang harus ditemukan.

Sebuah studi mengemukakan bahwa 95% pasien dengan dislokasi panggul

setelah kecelakaan kendaraan mengalami cedera penyerta lainnya yang

membutuhkan rawat inap. Selain evaluasi standar trauma, pemeriksaan

musculoskeletal dan neurologis serta penilaian x-ray yang teliti amat

diperlukan untuk menghindari cedera yang hilang.

Hasil perawatan tergantung pada banyak variable. Beberapa hal seperti

kerusakan tulang rawan pada dampak dan cedera pada pembuluh darah

kepala femur berada di luar kendali dari ahli bedah. Hal lainnya, seperti

waktu dan akurasi dari reduksi, adalah variabel yang dapat berpengaruh

secara positif dalam mengenal dan menangani dislokasi sebagai keadaan

darurat. Komplikasi yang umum mencakup nekrosis avascular, artritis,

cedera neurologis, osifikasi heterotropik dan dislokasi ulang. Penanganan

dislokasi panggul diarahkan untuk menghindari komplikasi dengan reduksi

darurat dan memastikan sendi dalam keadaan stabil.

Mekanisme Trauma

Page 6: Dislokasi Sendi Panggul

Sebagian besar dislokasi panggul terjadi akibat trauma kecelakaan lalu lintas

berenergi tinggi. Pengemudi yang tidak memakai pengaman memiliki risiko

tinggi mengalami dislokasi panggul dibanding pengemudi yang memakai

pengaman. Mekanisme lainnya termasuk jatuh, pejalan kaki yang ditabrak,

kecelakaan industri dan cedera olahraga.

Posisi dari panggul, vektor gaya yang diaplikasikan dan anatomi individu;

semua hal tersebut mempengaruhi arah dislokasi, fraktur dengan dislokasi

atau dislokasi murni tanpa fraktur. Dislokasi posterior lebih sering terjadi

dibandingkan dislokasi anterior sekitar 9:1. Mekanisme terjadinya dislokasi

posterior diakibatkan kecelakaan dimana lutut korban membentur

dashboard mobil dengan lutut dan panggul dalam keadaan fleksi. Semakin

fleksi dan adduksi posisi panggul saat gaya longitudinal berlaku pada femur,

semakin memungkinkan terjadinya dislokasi murni. Adduksi atau rotasi

internal yang kurang mempermudah terjadinya dislokasi fraktur, dimana

dapat terjadi dengan fraktur dinding posterior atau cedera geser dari kepala

femur sebagai dampak benturan terhadap dinding posterior.

Dislokasi anterior yang jarang terjadi adalah akibat hiperabduksi dan

ekstensi. Mekanisme ini dapat timbul pada cedera deselerasi dimana korban

dalam posisi santai saat terjadi benturan dengan kaki dalam keadaan fleksi,

abduksi, dan rotasi eksternal, seperti pada kecelakaan sepeda motor dimana

tungkai bawah sering dalam keadaan hiperabduksi. Derajat fleksi panggul

menentukan tipe dislokasi anterior dengan ekstensi mengarah ke dislokasi

pubis superior dan fleksi mengakibatkan dislokasi obturator inferior.

Page 7: Dislokasi Sendi Panggul

Tanda & Gejala

Pasien dengan dislokasi panggul harus dianggap memiliki cedera multipel.

Lebih dari 95% kejadian memiliki cedera yang memerlukan rawat inap

terlepas dari dislokasi yang dialami. Trauma intra-abdomen, kepala dan dada

Merupakan cedera penyerta yang paling umum terjadi. Meskipun

gambarannya umum, termasuk deformitas dari ekstremitas, diagnosis

dislokasi panggul bias saja terlupakan karena adanya cedera penyerta yang

lebih mengancam jiwa.

Cedera tulang yang umum menyertai termasuk fraktur kepala, leher atau

tulang poros femur; fraktur acetabular; fraktur pelvic; cedera lutut; cedera

pergelangan kaki dan cedera kaki. Cedera lutut, termasuk dislokasi posterior,

cedera cruciatum dan fraktur patella paling sering terjadi dengan dislokasi

panggul posterior akibat dari trauma langsung dengan dashboard. Tidak

adanya tulang poros atau fraktur leher femur, posisi dan gerakan ekstremitas

dapat menunjukkan dislokasi. Pada dislokasi posterior, tungkai bawah dalam

keadaan fleksi, adduksi dan rotasi interna. Setiap gerakan panggul, terutama

dalam upaya untuk memperpanjang atau memutar panggul sangatlah

menyakitkan. Sebaliknya, dislokasi anterior tampak dengan rotasi eksterna

ekstremitas dengan jumlah variasi dari fleksi dan abduksi.

Pemeriksaan khusus untuk dislokasi panggul harus dimulai dengan palpasi

dari semua tulang panjang dan sendi ektremitas terkait dan pemeriksaan

neurovascular yang teliti. Penekanan pada fungsi prereduksi dari saraf

skiatik sangat penting dalam dislokasi posterior karena saraf dapat terluka

selama reduksi. Dislokasi panggul posterior dapat berhubungan dengan

dislokasi lutut posterior dan meskipun jarang, dislokasi anterior dapat

mencederai pembuluh darah femur, yang mengharuskan penilaian secara

seksama terhadap pulsasi distal. Terakhir, tulang belakang dan panggul

harus diperiksa. Meskipun cedera pada daerah-daerah tersebut jelas secara

klinis, mereka tidak dapat dikesampingkan tanpa pemeriksaan x-ray.