86184088 Dislokasi Sendi Panggul

28
DISLOKASI SENDI PANGGUL Pembimbing: Dr. Fx Nanang, Sp. B Oleh: Fiska Rahmawati (H2A010017) STASE KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAH FK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG RSUD TUGUREJO SEMARANG 2015 1

description

dislokasi

Transcript of 86184088 Dislokasi Sendi Panggul

DISLOKASI SENDI PANGGUL

DISLOKASI SENDI PANGGULPembimbing: Dr. Fx Nanang, Sp. B

Oleh:Fiska Rahmawati (H2A010017)STASE KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT BEDAHFK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG RSUD TUGUREJO SEMARANG20151DEFENISI DAN ETIOLOGIDislokasi sendi panggul adalah keadaan dimana kaput femur keluar dari socketnya pada tulang panggul (pelvis)Penyebab trauma dengan gaya/tekanan yang besar seperti kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki yang ditabarak mobil, atau jatuh dari ketinggian.2ANATOMIFemur diletakkan di asetabulum oleh 5 ligamen yang terpisah yaitu:Ligamen iliofemoralLigamen pubofemoralLigamen ischiofemoralLigamen transverse acetabularLigamen femoral head3

4Otot-otot bagian anterior meliputi otot-otot pada lapisan superfisial yaitu M. Psoas Mayor,M. Pektineus M. Iliakus dan otot

Pada lapisan profunda yaitu M. Rektus Femoris, M. IliopsoasM. Obturator Eksterna Ligamentum Ileofemoral. Otot bagian posterior meliputi :M. Gluteus, M. obturator Internus, lapisanM. Kuadratus Femoris superfisialM. Piriformis M. Gemelli, M. Obturator Eksterna, M. Obturator Internus Ligamentum Iskiofemoralis. Lapisan profunda

5

NEOVASKULARISASI

PATOFISIOLOGI & GEJALA KLINIS6Paling sering terjadi 80-90%biasanya disebabkan kecelakaan lalu lintas

7DISLOKASI POSTERIORSelama deselerasi yang cepat, lutut membentur dashboard dan menghantarkan tekanan melalui femur ke panggul. Jika tungkai ekstensi dan lutut terkunci, tekanan dapat dihantarkan dari floorboard melalui tungkai atas dan bawah ke sendi panggul.

Klasifikasi Dislokasi PosteriorKlasifikasi Thompson-Epstein didasarkan pada penemuan radiografi, yaitu:Tipe I : Dislokasi sederhana, dengan atau tanpa fragmen di dinding posterior acetabulum.Tipe II : Dislokasi dengan fragmen besar di dinding posterior acetabulum.TipeIII : Dislokasi dengan kominusi dinding posterioracetabulum.Tipe IV : Dislokasi dengan fraktur dasar (lantai) acetabulum.Tipe V : Dislokasi dengan fraktur caput femoris, yang diklasifikasikan menurut Pipkin

8

9

Klasifikasi FractureCaput Femoris Menurut PipkinA) Tipe I: Garis fracture berada di bawah fovea, B) Fragmen fracture meliputi fovea, C) Sama seperti tipe I dan II, namun disertai dengan fracture collum femoris, D) Fracture caput femoris dan acetabulum dalam bentuk apapun.GEJALA KLINISDislokasi tipe iliac:Panggul flexi, adduksi, endorotasi.Extremitas yang terkena tampak memendek.Trochanter major dan bokong di daerah yang mengalami dislokasi terlihat menonjol.Lutut extremitas yang mengalami dislokasi tampak menumpang di paha sebelahnya.10Dislokasi tipe ischiatic:Panggul flexi.Panggul sangat beradduksi sehingga lutut di extremitas yang mengalami dislokasi tampak menindih di paha sebelahnya.Extremitas bawah tampak dalam posisi endorotasi yang ekstrim.Trochanter major dan bokong di daerah yang mengalami dislocasi terlihat menonjol.

Dislokasi AnteriorDislokasi anterior paling sering disebabkan tekanan hiperekstensi melawan tungkai yang abduksi sehingga mengangkat kaput femur keluar dari asetabulumBiasanya kaput femur tetap di lateral otot obturator eksternus tetapi dapat juga ditemukan di bawahnya (dislokasi obturator) atau di bawah otot iliopsoas dengan hubungan ke ramus pubis superior (dislokasi pubis).11MEKANISMEEkstremitas bawah abduksi, eksorotasi, dan fleksi.Dorongan mengenai sisi belakang pahaCaput femoris keluar dari acetabulum. 12

Ekstremitas bawah dalam posisi abduksi, eksorotasi, dan fleksi.Dorongan terjadi pada paha bagian dalam, memaksa ekstremitas bawah untuk berabduksi dan eksorotasi. Dalam mekanisme ini, ekstremitas bawah juga dipaksa untuk berekstensi.Caput femoris keluar dari sendi.

MEKANISMEExtremitas dalam posisi abduksi, eksorotasi, dan fleksi.Dorongan mengenai bagian posterior paha.Caput femoris keluar dari sendi. 13

Klasifikasi dislokasi sendi panggul anterior menurut Epstein yaitu:Type I: Superior dislocations, including pubic and subspinousIANo associated fracturesIBAssociated fracture or impaction of the femoral headICAssociated fracture of the acetabulumType II: Inferior dislocations, including obturator, and perinealIIANo associated fracturesIIBAssociated fracture or impaction of the femoral headIICAssociated fracture of the acetabulum

14GEJALA KLINISSendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi dan abduksiTak ada pemendekan tungkaiBenjoan di depan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba dengan mudahSendi panggul sulit digerakkan

15Dislokasi SentralDislokasi sentral adalah fraktur-dislokasi, dimana kaput femur terletak di medial asetabulum yang fraktur. Ini disebabkan adanya tekanan lateral melawan femur yang adduksi dijumpai pada kecelakaan kendaraan bermotor

16GEJALA KLINISPosisi panggul tampak normal, hanya sedikit lecet dibagian lateralGerakan sendi panggul terbatas

17Pemeriksaan PenunjangDari pemeriksaan radiologis dijumpai:Dislokasi posteriorCaput femur berada di luar dan di atas acetabulum femur adduksi dan internal rotasiDislokasi anteriorCaput femur terlihat di depan acetabulumDislokasi sentralTerlihat pergeseran dan caput femur menembus panggul

18PENATALAKSANAANDislokasi posterior disertai adanya frakturPengobatan pada tipe ini dengan reduksi tertutup dan dapat dilakukan dengan beberapa metode Bigelow, Stimson, dan Allis.

19Metode stimson

Pasien dalam posisi tengkurap, tungkai bawah yang mengalami trauma dibiarkan menggantungPanggul diimmobilisasi dengan menekan sakrumTangan kiri dokter memegang pergelangan kaki dan melakukan fleksi 90Tangan kanan memegang kebawah daerah dibawah lututDengan gerakan rocking dan rotasi serta tekanan langsung dapat dilakukan reposisi 20Metode bigelow

Penderita dalam posisi terlentang dilantaiMelakukan traksi berlawanan pada daerah spina iliaka anterior superior dan iliumTungkai difleksikan 90 atau lebih pada daerah abdomen dan dilakukan traksi longitudinal21Metode allisPenderita dalam posisi terlentangMelakukan immobilisasi pada panggulMelakukan fleksi pada lutut sebesar 90 dan tungkai diadduksi ringan dan rotasi medialMelakukan traksi vertikal dan kaput femur diangkat dari bagian posterior asetabulum Panggul dan lutut diekstensikan secara hati-hati

222. Dislokasi anteriorPengobatan dislokasi tipe ini dengan reduksi tertutup dengan cara memberi traksi pada tungkai dalam keadaan fleksi dan rotasi intern serta abduksi panggul yang selanjutnya disusul imobilisasi seperti pada dislokasi posterior.3. Dislokasi centralPengobatan dislokasi tipe ini dapat dengan reduksi memerlukan traksi tulang dengan K-wire untuk beberapa minggu karena dislokasi sentral disertai fraktur asetabulum23INDIKASI OPERATIFIndikasi operasi:gagal reposisi tertutupkedudukan caput femur tidak stabilterjadi fraktur colum femorisadanya lesi N.Ischiadikus

24KOMPLIKASIKomplikasi segeraRobekan kandung kemihRobekan uretraTrauma rectum dan vaginaTrauma pada saraf

25Komplikasi lanjutPembentukan tulang heterotrofikNekrosis avaskulerGangguan pergerakan sendi serta osteoarthritis sekunderSkoliosis kompensatorPROGNOSISPrognosis dari dislokasi sendi panggul tergantung dari adanya kerusakan jaringan yang lain, manajemen awal dari dislokasi dan keparahan dislokasi.Pada keseluruhan, dislokasi anterior memiliki prognosis yang lebih baik daripada dislokasi posterior. Penelitian menunjukkan prognosis buruk terjadi pada 25% pasien dengan dislokasi anterior dan 53% pada dislokasi posterior.Prognosis juga dapat dilihat dari klasifikasi Stewart dan Milford. Pada grade I, komplikasi jangka panjang sering terjadi. Avascular osteonecrosis terjadi sekitar 4% dari pasien dan osteoatritis sekunder juga dapat terjadi.Grade III dan IV memiliki resiko tinggi untuk terjadinya avaskular osteonekrosis26VIDEO PEMERIKSAAN

27DAFTAR PUSTAKA28Drake RL, Vogl W, Mitchell A. Grays Anatomy for Student. Edisi ke-1. Philadelphia: Elsevier; 2005. Hal 48-58.Platzer, Werner. Color Atlas of Human Anatomy, Vol. 1: Locomotor System. Edisi ke-5. 2004. Hal 198.Salomon L, Ganz R, Leunig M, Monsell F, Learmonth I. The hip. Dalam: : Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apleys System of Orthopaedic and Fractures. Edisi ke-9. London; 2010. Hal 498-503.Lavelle DG. Fractures and dislocations of the hip. Dalam: Canale ST, Beaty JH. Campbells Operative Orthopaedics. Edisi ke-11. Philadelphia: Elsevier; 2009. Hal 3286-98.Guyton JL, Perez EA. Fractures of acetabulum and pelvis. Dalam: Canale ST, Beaty JH. Campbells Operative Orthopaedics. Edisi ke-11. Philadelphia: Elsevier; 2009. Hal 3309-30.Nayagam S. Injuries of the hip and femur. Dalam: Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apleys System of Orthopaedic and Fractures. Edisi ke-9. London; 2010. Hal 843-47.Brooks RA, Ribbans WJ: Diagnosis and imaging studies of traumatic hip dislocations in the adult, Clin Orthop Relat Res 377:15, 2000.Cornwall R, Radomisli TE: Nerve injury in traumatic dislocation of the hip, Clin Orthop Relat Res 377:84, 2000..Goddard NJ: Classification of traumatic hip dislocation, Clin Orthop Relat Res; 2000. 377:11.Salomon L. Injuries of the pelvis. Dalam: Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apleys System of Orthopaedic and Fractures. Edisi ke-9. London; 2010. Hal 837-41